• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data Penelitian Persiklus

Dalam dokumen 94526455 IPS Tugas Proyek SMP (Halaman 40-55)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data Penelitian Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 5 September 2004 di Kelas ……….. dengan jumlah siswa 45 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah

dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

Table 4.2. Nilai Tes Formati Pada Siklus I No. Absen Nilai Keterangan No. Absen Nilai Keterangan T TT T TT 1 80 24 70 2 80 25 60 3 70 26 80 4 60 27 60 5 80 28 80 6 60 29 80 7 80 30 80 8 80 31 60 9 80 32 60 10 60 33 70 11 60 34 80 12 70 35 70 13 70 36 80 14 70 37 80 15 80 38 90 16 70 39 70 17 90 40 60 18 70 41 60 19 60 42 60 20 60 43 70 21 80 44 80 22 70 45 80 23 80 Jumlah 1580 15 7 Jumlah 1660 17 6

Skor Maksimal Ideal 4500 Jumlah Skor Tercapai 3240 Skor Rata-rata 72,00

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 32 Jumlah siswa yang belum tuntas : 13

Klasikal : Belum tuntas

Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I

1 2 3

Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar

72,00 32 71,11

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pengajaran berbasis proyek/tugas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 72,00 dan ketuntasan belajar mencapai 71,11% atau ada 32 siswa dari 45 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 71,11% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode pengajaran berbasis proyek/tugas.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap inipeneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat pengajaran yang mendukung.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 September 2004 di Kelas ……… dengan jumlah siswa 45 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalah atau kekurangan pada siklus I tidak terulanga lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut.

Table 4.4. Nilai Tes Formatif Pada Siklus II No. Absen Nilai Keterangan No. Absen Nilai Keterangan T TT T TT 1 80 24 60 2 60 25 70 3 70 26 80 4 70 27 80 5 80 28 80 6 80 29 80 7 80 30 80 8 80 31 70 9 70 32 60 10 60 33 60 11 60 34 90 12 90 35 90 13 90 36 80 14 80 37 80 15 80 38 80 16 80 39 80 17 80 40 90 18 90 41 80 19 80 42 70 20 70 43 60 21 60 44 80 22 80 45 80 23 80 Jumlah 1680 18 4 Jumlah 1750 19 4

Skor Maksimal Ideal 4500 Jumlah Skor Tercapai 3430 Skor Rata-rata 76,22

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 37 Jumlah siswa yang belum tuntas : 8

Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II

1 2 3

Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar

76,22 37 82,22

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 76,22 dan ketuntasan belajar mencapai 82,22% atau ada 37 siswa dari 45 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajr siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru dengan menerapkan metode pengajaran berbasis proyek/tugas.

3. Siklus III

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 19 September 2004 di Kelas ………… dengan jumlah siswa 45 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut:

Table 4.6. Nilai Tes Formatif Pada Siklus III No. Absen Nilai Keterangan No. Absen Nilai Keterangan T TT T TT 1 90 24 80 2 80 25 90 3 90 26 90 4 90 27 80 5 80 28 80 6 80 29 90 7 90 30 80 8 80 31 70 9 70 32 80 10 80 33 60 11 60 34 80 12 80 35 90 13 90 36 90 14 90 37 90 15 90 38 80 16 80 39 90 17 90 40 80 18 80 41 90 19 90 42 70 20 60 43 90 21 90 44 90 22 70 45 90 23 90 Jumlah 1830 21 1 Jumlah 1890 21 2

Skor Maksimal Ideal 4500 Jumlah Skor Tercapai 3720 Skor Rata-rata 82,67

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 42 Jumlah siswa yang belum tuntas : 3

Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus III

No Uraian Hasil Siklus III

1 2 3

Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar

82,67 42 93,33

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 82,67 dan dari 45 siswa yang telah tuntas sebanyak 42 siswa dan 3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 93,33% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan belajar aktif sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

c. Refleksi

Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:

1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.

2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.

3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4) Hasil belajar siswsa pada siklus III mencapai ketuntasan. d. Revisi Pelaksanaan

Pada siklus III guru telah menerapkan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

C. Pembahasan

1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas memiliki dampak positif dalam meningkatkan daya ingat siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru selama ini (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 71,11%, 82,22%, dan 93,33%.Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap proses mengingat kembali materi pelajaran yang telah diterima selama ini, yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan

guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas isiwa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan, menjelaskan materi yang tidak dimengerti oleh siswa, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (71,11%), siklus II (82,22%), siklus III (93,33%). 2. Penerapan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas

mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mempelajari kembali materi pelajaran yang telah diterima selama ini yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.

3. Pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas memiliki dampak positif terhadap daya ingat siswa, dimana dengan metode ini siswa

dipaksa untuk mengingat kembali materi palajaran yang telah diterima selama ini.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, makan disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugasmemerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mempu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis proyek/tugas dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran yang sesuai, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemuan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di ……… tahun pelajaran ...

Dalam dokumen 94526455 IPS Tugas Proyek SMP (Halaman 40-55)

Dokumen terkait