ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
C. Analisis Data Responden
1. Analisis Karakteristik Responden
a. Responden berdasarkan Jenis Kelamin.
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin responden dapat ditunjukkan pada tabel V.3 berikut ini:
Tabel V.3
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 41 42,7%
Wanita 55 57,3%
Total 96 100%
Dari data penelitian ditemukan bahwa responden yang tidak menggunakan sarana angkutan publik lebih banyak perempuan dibanding laki-laki. Responden perempuan berjumlah 55 orang (57,3%), sedangkan responden laki-laki berjumlah 43 orang (43,3).
b. Responden Berdasarkan Uang Saku
Dalam penelitian ini, uang saku responden dikelompokkan menjadi tiga bagian, seperti yang tercantum pada Tabel V.4 berikut ini :
Tabel V.4
Identitas Responden Berdasarkan uang Saku Uang Saku Jumlah Persentase Rp5.000,- − Rp500.000,- 41 42,7% Rp500.000,- − Rp1.000.000,- 44 45,8%
>Rp1.000.000,- 11 11,5%
Total 96 100%
Sumber data primer, 2011
Berdasarkan tabel V.4 dapat dilihat bahwa uang saku responden didominasi oleh uang saku Rp500.000,- − Rp1.000.000,-, yaitu, 44 orang (45,8%), kemudian uang saku Rp5.000,- − Rp500.000,-, yaitu 41 orang (42,7%) dan terakhir adalah uang saku >Rp1.000.000,-, yaitu 11 orang (11,5%).
Dari tabel dapat diambil kesimpulan bahwa uang saku Rp500.000,- − Rp1.000.000,- yang lebih banyak tidak menggunakan sarana angkutan publik.
2. Analisis Cochran Q-Test
Dalam penelitian ini diajukan Sembilan alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik . Alasan-alasan yang dikemukakan tersebut didapat dari hasil survei awal pada tanggal 15 November 2010, sehingga belum tentu seluruh alasan tersebut menjadi alasan yang sesungguhnya mengapa mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik akan dilakukan dengan analisis Cochran Q Test.
Pengujian alasan-alasan dilakukan secara bertahap, yaitu mulai dari seluruh alasan ( 9 alasan), kemudian pengujian 8 alasan, pengujian 7 alasan,dan seterusnya sampai pengujian alasan yang menunjukkan hasil tidak ada hubungan yang cukup signifikan antara alasan yang dipilih responden atau sampai perhitungan mendapat sejumlah alasan yang berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik. Dibawah ini rekapitulasi data alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
Tabel V.5
Rekapitulasi Data Alasan Mahasiswa
Nomor Alasan Mahasiswa Ya Tidak 1 Kesulitan mengakses 63 33
2 Harga tidak terjangakau 60 36
3 Kurang praktis 49 47
4 Hanya karena coba-coba 48 48 5 Memiliki kendaraan pribadi 57 39 6 Pengaruh orang lain/keluarga 67 29 7 Kurangnya keamanan bagi konsumen 74 22 8 Kurangnya kenyamanan bagi konsumen 52 44 9 Pengalaman buruk konsumen 63 33
Sumber : Data Primer, 2011
Untuk analisis masalah kedua ini akan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tahap Pertama
Langkah pertama yaitu melakukan pengujian terhadap 9 faktor yaitu : X1 terkait dengan kesulitan konsumen dalam mengakses, X2 terkait dengan harga tidak terjangkau, X3 terkait dengan kurang praktis, X4 terkait dengan hanya karena coba-coba, X5 terkait dengan memiliki kendaraan pribadi, X6 terkait dengan pengaruh orang lain/keluarga, X7 terkait dengan kurangnya keamanan bagi konsumen, X8 terkait dengan kurangnya
kenyamanan bagi konsumen, X9 terkait dengan pengalaman buruk konsumen.
Dari semua faktor penentu jawaban “Ya”: dilakukan pengujian menggunakan perhitungan statistik dengan uji Cochran dengan program SPSS 17.00 for windows, dengan hasil sebagai berikut :
1) H0 : X1 – X9 menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
Ha : X1 – X9 bukan atau tidak menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
2) Alpha : 0,05 (5%), dengan df = 8, sehingga X2 tabel = 15.508
3) Kriteria : tolak Ho apabila Q > 15.508, terima H0 apabila Q < 15.508 4) Q hitung : 31.208
5) Q hitung : (31.208) > X2 tabel (15.508) maka H0 ditolak
Karena hasilnya masih menolak H0, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah yaitu konsumen ingin mencoba menggunakan alat transportasi lain (X4). b. Tahap Kedua
1) H0 : X1, X2, X3, X5, X6, X7, X8, X9 menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
Ha : X1, X2, X3, X5, X6, X7, X8, X9 bukan atau tidak menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
3) Kriteria : tolak H0 apabila Q > 14.068, terima H0 apabila Q < 14.068 4) Q hitung : 25.041
5) Q hitung : (25.041) > X2 tabel (14.068) maka H0 ditolak
Karena hasilnya masih menolak H0, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah yaitu kurang praktis untuk sarana bepergian (X3).
c. Tahap Ketiga
1) H0 : X1, X2, X5, X6, X7, X8, X9 menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
Ha : X1, X2, X5, X6, X7, X8, X9 bukan atau tidak menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
2) Alpha : 0,05 (5%), dengan df = 6, sehingga X2 tabel = 12.592 3) Kriteria : tolak H0 apabila Q >12.592, terima H0 apabila Q < 12.592 4) Q hitung : 16.165
5) Q hitung : (16.165) > X2 tabel (12.592) maka H0 ditolak
Karena hasilnya masih menolak H0, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah yaitu Kurangnya kenyamanan bagi konsumen (X8).
d. Tahap Keempat
1) H0 : X1, X2, X5, X6, X7, X9 menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
Ha : X1, X2, X5, X6, X7, X9 bukan atau tidak menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
2) Alpha : 0,05 (5%), dengan df = 5, sehingga X2 tabel = 11.071 3) Kriteria : tolak H0 apabila Q >11.071, terima H0 apabila Q < 11.071 4) Q hitung : 9.600
5) Q hitung : (9.600) < X2 tabel (11.071) maka Ho diterima
Karena hasilnya Q menerima H0, maka dapat disimpulkan bahwa X1, X2, X5, X6, X7, X9, menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
Pada tahap keempat ini dapat diambil kesimpulan bahwa alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik adalah :
1) Harga tidak terjangakau
2) Kesulitan mengakses
3) Memiliki kendaraan pribadi
4) Pengaruh orang lain/keluarga
5) Kurangnya keamanan bagi konsumen 6) Pengalaman buruk konsumen
Oleh karena H0 telah diterima, maka proses analisis Cochran Q-Test
berhenti sampai di tahap keempat. Dari hasil analisis Cochran Q-Test,
diketahui bahwa ada enam alasan utama yang mempengaruhi mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik. Sedangkan untuk ketiga alasan lainnya yaitu kurang praktis, hanya karena coba-coba,dan kurangnya kenyamanan
bagi konsumen tidak termasuk dalam alasan utama karena memiliki nilai Cj yang kecil, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa alasan-alasan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mahasiswa yang tidak menggunakan sarana angkutan publik dan mengetahui alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
Dari hasil karakteristik responden diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa yang tidak menggunakan sarana angkutan publik adalah perempuan dengan jumlah 55 orang, kemudian dilihat dari jumlah uang saku responden diperoleh bahwa uang saku Rp500.000,- − Rp1.000.000,- adalah responden terbanyak yang tidak menggunakan sarana angkutan publik dengan jumlah 44 orang.
Dari analisis masalah yang kedua ini penulis ingin mengetahui alasan apa yang berpengaruh paling dominan atau menjadi prioritas dalam memberikan pengaruh terhadap keputusan mahasiswa tidak menggunakan saran angkutan publik.
Untuk mengetahui alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik dilakukan analisis Cochran Q-test. Pengujian ini dilakukan pada beberapa alasan yang dapat mempengaruhi mahsiswa tidak menggunakan sarana angkutan
publik, diantaranya yaitu kesulitan konsumen dalam mengakses (X1), harga tidak terjangkau (X2), kurang praktis (X3), hanya karena coba-coba (X4), memiliki kendaraan pribadi (X5), pengaruh orang lain/keluarga( X6), kurangnya keamanan bagi konsumen (X7), kurangnya kenyamanan bagi konsumen (X8), dan pengalaman buruk konsumen (X9)
Pengujian alasan-alasan tersebut dilakukan secara bertahap, yaitu mulai dari seluruh alasan (9 alasan), kemudian pengujian 8 alasan, dan seterusnya sampai pengujian alasan yang menunjukkan hasil menerima Ho. Pada langkah keempat pengujian diperoleh hasil menerima Ho. Dari hasil analisis COcohran Q-Test dapat diketahui bahwa alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik adalah:
1. Harga tidak terjangakau
2. Kesulitan mengakses
3. Memiliki kendaraan pribadi
4. Pengaruh orang lain/keluarga
5. Kurangnya keamanan bagi konsumen 6. Pengalaman buruk konsumen
Alasan harga tidak terjangkau dikarenakan konsumen (mahasiswa) secara langsung merasa bahwa beban biaya yang harus ditanggung dalam menggunakan sarana angkutan publik tinggi.
Kesulitan mengakses juga menjadi salah satu alasan, dimana dalam kehidupan mahasiswa sehari-hari seringkali dipenuhi dengan beranekaragam
aktifitas sehingga mereka berusaha mencari alat transportasi yang lebih praktis. Sulitnya mengakses keberadaan transportasi publik dirasakan kurang praktis oleh konsumen dimana harus membutuhkan waktu untuk menunggu bis, harus menghubungi/menunggu taksi, harus pergi ke halte, dan tidak semua jalan dilewati oleh jalur angkutan sehingga menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
Banyaknya rutinitas menjadikan peranan kendaraan pribadi begitu penting, khususnya bagi para mahasiswa. Oleh karena itu, kebanyakan mahasiswa memilih untuk memiliki kendaraan pribadi guna memudahkan serta memperlancar mahasiswa dalam mejalankan segala aktifitasnya.
Seseorang terkadang sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal dilingkungan sekitarnya, termasuk dalam hal pemilihan penggunaan sarana angkutan publik. Pengaruh orang lain/keluarga juga menjadi alasan mahasiswa memilih tidak menggunakan sarana angkutan publik karena seringkali orang lain/keluarga menyarankan untuk tidak menggunakan angkutan publik sebagai sarana transportasi.
Keselamatan merupakan faktor yang cukup mendapat perhatian masyarakat, terutama dalam kendaraan publik. Kurangnya perhatian dari pihak angkutan publik memicu terjadinya tindakan kriminalitas misalnya pencopetan dan pelecehan seksual. Selain itu, terkadang sopir angkutan publik mengabaikan keselamatan penumpang. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan kurangnya
keamanan bagi konsumen didalam angkutan umum sehingga mahasiswa memilih mencari sarana transportasi yang lebih aman.
Pengalaman selalu menjadi pelajaran bagi seseorang yang kemudian menjadi pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan. Sama halnya, ketika seseorang mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan saat menggunakan sarana angkutan publik. Pengalaman buruk konsumen inilah yang menjadi salah satu alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik. Pengalaman menjadi korban pencopetan, pelecehan seksual, dan kecelakaan lalulintas yang kemudian menciptakan trauma di dalam diri mahasiswa sehingga menjadi tidak tertarik lagi untuk menggunakan sarana angkutan publik.
Dengan melihat hasil analisis Cochran Q-Test, penulis berkeyakinan bahwa keenam alasan inilah yang nantinya akan mempengaruhi mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik. Sedangkan untuk ketiga alasan lainnya yaitu kurang praktis, hanya karena coba-coba, kurangnya kenyamanan bagi konsumen tidak termasuk dalam alasan utama, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa alasan-alasan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.
BAB VI