• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

ALASAN MAHASISWA TIDAK MENGGUNAKAN SARANA

ANGKUTAN PUBLIK

Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukanuntuk Memperoleh Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

 

Oleh: Restokrat NIM: 072214113

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

ALASAN MAHASISWA TIDAK MENGGUNAKAN SARANA

ANGKUTAN PUBLIK

Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukanuntuk Memperoleh Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

 

Oleh: Restokrat NIM: 072214113

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Hidup dan Kehidupan.

Itulah yang harus kita hadapi di Duniaini. Teruslah merasa Hidup

Agar kamu merasakan arti Kehidupan sesungguhnya (Penulis)

(6)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ALASAN MAHASISWA TIDAK MENGGUNAKAN SARANA ANGKUTAN PUBLIK

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican Yogyakarta

Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 26 Agustus 2011 adalah hasil karya saya.

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan sayas endiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebu tmaka saya bersedia skripsi menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akan akademik yang sayaperoleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta,26 Agustus 2011

Yang membuat pernyataan,

Restokrat

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Restokrat

Nomor Induk Mahasiswa : 072214113

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“ALASAN MAHASISWA TIDAK MENGGUNAKAN SARANA ANGKUTAN

PUBLIK : Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I,

Mrican Yogyakarta”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 26 Agustus 2011 Yang menyatakan

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Alasan Mahasiswa Tidak Menggunakan Sarana Angkutan Publik: Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.Untuk itu penulisinginmengucapkanterimakasihkepada :

1. Bapak Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si.,Akt. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si.,selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati. 4. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku dosen pembimbing II, yang

telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebihs empurna.

(9)

6. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku.

7. Untuk kakakku “Nadia” dan adekku “Shara” terimakasih atas cinta, kasih sayang, doa, dan dorongan yang telah diberikan kepada penulis selama masa studi sehingga terselesaikan skripsi ini.

8. Seseorang yang aku kasihi dan akan selalu kuingat, thanks selalu ingetin aku shalat dan selalu bilang “ayo kamu bisa”. Ayo kita wisuda bareng.

9. Teman-teman black horse: Adnan, Brian, Julius,Dedi, Niko, Mega, Boy, Rian, Bornok, Apoy, Gigih, Trek, Hengki, Thomas, Iwan. Gakada kalian gakrame. Ayo ramaikan futsal lagibuathiburan.

10.Teman-teman MPT pak Hendra terimakasih atas dukungan yang kalian berikan, ayo cepet lulus.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis sangat berterima kasih atas segala masukan baik yang berupa saran maupun kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skrispsi.

Yogyakarta, 26 Agustus 2011 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH………. vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

(11)

A. Landasan Teori ... 6

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 22

C. Kerangka Konseptual ... 25

D. Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 30

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 30

D. Variabel Penelitian ... 31

E. Definisi Operasional ... 32

F. Populasi dan Sampel ... 32

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 34

H. Sumber Data ... 34

I. Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data ... 35

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 36

K. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ... 43

A. Gambaran Umum Dinas Perhubungan ... 43

A.1 Sejarah Dinas Perhubungan ... 43

A.2 Visi dan Misi Dinas Perhubungan Yogyakarta ... 45

(12)

B.1 Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 46

B.2 Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma ... 49

B.3 Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma ... 50

B.4 Fakultas dan Program Studi Universitas Sanata Dharma ... 50

B.5 Nama-nama Rektor Universitas Sanata Dharma ... 51

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Penjelasan Penelitian ... 52

B. Pengujian Instrumen ... 53

C. Analisis Data ... 56

D. Pembahasan ... 63

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

C. Keterbatasan Penelitian ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(13)

DAFTAR TABEL

TabelJudul Halaman

V.1 Hasil Uji Validitas ... 54

V.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 56

V.3Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

V.4 Persentase Berdasarkan Uang Saku ... 57

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 74

Lampiran 2 Data Rekapitulasi Jawaban Responden... 77

Lampiran 3 Printout Hasil Analisis Persentase ... 80

Lampiran 4 Printout Hasil Uji Validitas ... 81

Lampiran 5 Printout Hasil Uji Reliabilitas ... 84

Lampiran 6 Printout Hasil Analisis Cochran Q Test ... 85

Lampiran 7 Tabel R dan Tabel Chi Kuadrat ... 89

Lampiran 8 Surat izin Penelitian Universitas Sanata Dharma ... 91

(16)

ABSTRAK

ALASAN MAHASISWA TIDAK MENGGUNAKAN SARANA

ANGKUTAN PUBLIK

Restokrat

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alas an mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang lokasi penelitiannya diadakan di Universitas Sanata Dharma Kampus 1, Mrican Yogyakarta.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner, observasi dan studi pustaka.Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1, Mrican Yogyakarta yang tidak menggunakan sarana angkutan publik.Sampel yang diteliti sebanyak 96 orang dan teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Uji Validitas menggunakan Teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan

Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Analisis Presentaseuntuk mengetahui identitas responden, 2) Analisis Cochran Q-Test untuk mengetahui alas an mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

(17)

ABSTRACT

THE REASON OF STUDENTS DON’T USE PUBLIC TRANSPORTATION FACILITIES

Restokrat

UniversitasSanata Dharma

Yogyakarta

2011

This researchattemptstolearnthereason of students don’t use the public transport facilities. This research was conducted atSanata Dharma University, Yogyakarta. This is a descriptive of research. Data was collected by questionnaire, observation, anddocumentation. Population that is used in this research is all of Sanata Dharma Mrican University’s student who don’t use the public transport facilities. This research took 96 respondents for the sample. The method for the sampling is purposive Sampling. Data analysis usedpresentation analysis to know respondent’s profile and Cochran Q-Test Analysis to know thereason of students don’t use the public transport facilities. The resultsof this researchindicatethatmorewomendon’tusepublic transportandpocket money is IDR 500.000- IDR 1.000.000 .Results also indicated thatthere are some reasons of student don’t use the public transport facilities are pricesis notaffordable, the difficulty to access,havea personalvehicle, influenceothers/family, lackof securityforconsumers, and has badexperiences.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam aktifitas sehari-hari, transportasi merupakan kegiatan yang sangat penting pada kehidupan masyarakat Indonesia. Tujuan adanya alat transportasi adalah untuk memperlancar kegiatan masyarakat. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar dengan luas daratan 1,937 juta kilometer persegi dan luas lautan 3,1 juta km sehingga sangat dibutuhkan transportasi melalui darat, udara, dan laut untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia).

Indonesia merupakan Negara padat penduduk nomor 4 di dunia. Pulau yang paling padat penduduknya yaitu Pulau Jawa. Secara administratif Pulau Jawa terbagi menjadi 6 provinsi, yaitu Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa).

(19)

niaga dan industri. Sehingga tidak sedikit orang yang datang ke kota Yogyakarta untuk menuntut ilmu, berlibur dan bahkan juga berniaga atau menanamkan modalnya di kota ini. Melihat pergerakan dan mobilitas tersebut maka kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi tak terelakkan lagi, apalagi pada era modern saat ini yang menuntut segala sesuatunya serba praktis dan cepat.

Alat transportasi yang digunakan masyarakat di Yogyakarta dilihat dari kepemilikannya ada dua yaitu transportasi pribadi dan transportasi publik. Transportasi publik merupakan alat transportasi dimana penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraan sendiri. Pengertian transportasi publik berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 tahun 2003 tentang penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan transportasi publik yaitu kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak langsung (http://djafar-geonet.blogspot.com)

(20)

mengatasi masalah kemacetan lalu lintas dengan mengoperasikan bus trans jogja yang akan mencukupi kebutuhan alat transportasi di Yogyakarta. Namun, berdasarkan pengamatan dan observasi saya ternyata bus trans jogja belum bisa mengatasi masalah pemerintah tentang transportasi yang ada di Yogyakarta.

Berdasarkan pentingnya pemahaman atas sikap untuk memahami perilaku, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai topik skripsi dengan judul “ALASAN MAHASISWA TIDAK MENGGUNAKAN SARANA ANGKUTAN PUBLIK”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telak dikemukakan, penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik konsumen yang tidak menggunakan sarana transportasi publik?

2. Apa saja yang menjadi alasan konsumen tidak menggunakan sarana transportasi publik?

C. Batasan Masalah

(21)

1. Karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma kampus 1 Mrican yang tidak menggunakan sarana angkutan publik yaitu berdasarkan jenis kelamin dan uang saku.

2. Berdasarkan survei awal pada tanggal 15 november 2010 maka alasan yang diteliti yaitu kesulitan mengakses, harga tidak terjangkau, kurang praktis, hanya karena coba-coba, memiliki kendaraan pribadi, pengaruh orang lain atau keluarga, kurangnya keamanan bagi konsumen, kurangnya kenyamanan bagi konsumen, pengalaman buruk konsumen.

D. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis mempunyai tujuan untuk :

1. Mengetahui karakteristik konsumen yang tidak menggunakan sarana transportasi publik.

2. Mengetahui alasan-alasan konsumen yang tidak menggunakan sarana transportasi publik.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini : 1. Bagi Pemerintah

(22)

2. Bagi perusahaan angkutan publik

Dengan mengetahui alasan konsumen tidak mengunakan sarana transportasi publik maka perusahaan dapat memperoleh informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar kebijakan perusahaan untuk melakukan strategi yang efektif sehingga dapat menjaring konsumen untuk lebih memilih angkutan publik. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dan sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

4. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana menciptakan teori yang dipelajari selama berada di bangku kuliah khususnya dalam bidang pemasaran dan menjadi pertimbangan dalam memilih alat transportasi yang efektif dan efisien.

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Dimana pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba (Kotler dan Amrstrong dalam Jati, 2009)

Menurut Boyd, Walker dan Larrece (2000:4) pemasaran adalah suatu proses dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak-pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.

Menurut Kotler dan Susanto (2000:11) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Menurut pandangan bisnis (Stanton dalam Jati, 2009), kegiatan yang terdapat dalam pemasaran meliputi:

a. Mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.

(24)

c. Memutuskan cara terbaik untuk menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa tersebut.

B. Manajemen Pemasaran

Dalam pemasaran, perusahaan berusaha untuk memperoleh laba dari kegiatan penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi keinginan konsumen. Agar target penjualan dapat tercapai, perusahaan harus dapat memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. Pemasar harus dapat mengetahui dengan baik semua tugas yang ada dengan melakukan perencanaan dan pengawasan pemasaran.

Menurut Boyd, walker dan larrece (2000:18), manajemen pemasaran adalah proses mengenal, merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan tujuan bersama.

(25)

C. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibanding para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (kotler dalam Jati, 2009:9)

Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar kedalam. Konsep ini dimulai dari pasar yang didefinisikan dengan baik, berfokus pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan semua aktivitas yang akan mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba dengan memuaskan pelanggan.

D. Industri Jasa

1. Pengertian jasa

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata ”jasa” (service) itu sendiri memiliki banyak arti, mulai dari pengalaman pribadi (personal service) sampai jasa suatu produk. (Valeria A. Zethaml dan Mary Jo Bitner dalam Lupiyoadi dan hamdani 2006:5) memberikan batasan tentang jasa adalah sebagai berikut :

Service is all economic activities whose output is not physical product or

construction is generally consumed at that time is it produced, and

provides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort

(26)

Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen.

Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik. Kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan biasanya tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Ia juga menyebutkan bahwa jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan penerima jasa tersebut (christoper H. Lovelock dan Lauran K. Wright dalam Jati, 2009)

Tidak jauh berbeda dari definisi diatas, menurut kotler (dalam Lopiyoadi dan Hamdani 2006:6), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tindakan tidak berwujud atau tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.

(27)

bukan suatu barang melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud.

2. Klasifikasi Jasa

Griffin (dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2006 : 7), mengklasifikasikan jasa sebagai berikut :

a. Berdasarkan Tingkat Kontak Konsumen

1) Sistem Kontak Tinggi (hight contact system) : konsumen harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa pendidikan, jasa rumah sakit, dan transportasi.

2) Sistem Kontak Rendah (low contact system) : konsumen tidak harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa reparasi mobil dan perbankan.

b. Berdasarkan Kesamaan Dengan Operasi Manufaktur

1) Jasa Murni (pure service) : jasa yang tergolong kontak tinggi, tanpa persediaan, atau dengan kata lain sangat berbeda dengan manufaktur. Contoh: jasa ahli bedah dan jasa pendidikan.

(28)

3) Jasa Campuran (mixed service) kelompok jasa yang tergolong kontak menengah (moderate contact), gabungan beberapa sifat jasa murni dan jasa semifaktur. Contoh: jasa bengkel, dry clening, ambulance, pemadam kebakaran, dan lain-lain.

c. Berdasarkan Klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 7) ruang lingkup klasifikasi bisnis jasa meliputi:

1) Jasa Bisnis 2) Jasa Komunikasi

3) Jasa Konstruksi dan Jasa Teknik 4) Jasa Distribusi

5) Jasa Pendidikan

6) Jasa Lingkungan Hidup 7) Jasa Keuangan

8) Jasa Kesehatan dan Jasa Sosial

9) Jasa Kepariwisataan dan Jasa Perjalanan 10)Jasa Rekreasi, Budaya, dan Olahraga 11)Jasa Transportasi

3. Kualitas Jasa

(29)

ataupun weight. Ia mengatakan bahwa kualitas jasa adalah suatu konsep yang secara tepat mewakili inti dari kinerja suatu jasa, yaitu perbandingan terhadap keterhandalan (exelence) dalamservice encounter yang dilakukan oleh konsumen.

Menurut christoper H. Lovelock dan Lauran K. Wright (dalam Jati, 2009), kualitas jasa adalah sejauh mana jasa memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Jika pelanggan memahami penyerahan jasa yang sesungguhnya lebih baik daripada yang diharapkan, mereka akan senang. Jika penyerahan jasa tersebut berada dibawah harapannya, maka mereka akan marah. Dan mereka akan menilai kualitas menurut tingkat kepuasan yang mereka pahami terhadap jasa tersebut

Ketika pelanggan menilai kualitas suatu jasa, mereka membandingkanya dengan suatu standar interval yang ada sebelum mengalami jasa tersebut. Standar interval untuk menilai kualitas tersebut adalah dasar harapan pelanggan. Harapan orang terhadap jasa kebanyakan dipengaruhi oleh pengalaman mereka sebelum sebagai pelanggan-dengan penyedia jasa tertentu, dengan jasa pesaing dalam industri yang sama, atau dengan jasa terkait dalam industri yang berbeda (Christoper H. Lovelock dan Lauran K. Wright dalam Jati, 2009).

(30)

sikap (attitude) adalah suatu fungsi khusus dari pengharapan akan kualitas jasa. Sikap mempengaruhi keputusan untuk membeli karena adanya pengharapan atau ekspektasi pengharapan. Selanjutnya konsumen membentuk suatu perilaku tentang pemberi jasa berdasarkan penghargaan mereka sebelumnya mengenai formasi perusahaan. Perilaku ini mempengaruhi keinginan mereka untuk membeli (purchase intentions)

jasa dari organisasi tersebut (usi Usman 2008 : 140)

Menurut Usi Usman (2008 : 139) ada dua karakteristik jasa yang harus dicermati untuk memahami konsep kualitas jasa adalah:

a. Jasa adalah tidak berwujud (intangibility) karena wujud jasa merupakan kinerja dari suatu objek, maka ketepatan dan keseragaman spesifikasi dalam pabrikasi seringkali tidak terwujud dalam satu kesatuan. Mengingat ketidakterwujudanya tersebut, maka perusahaan jasa seringkali menemukan kesulitan untuk mengetahui bagaimana konsumen mempersiapkan jasa mereka dan mengevaluasi kualitasnya. b. Proses yang terjadi diantara produksi dan konsumen jasa tidak bisa

dipisahkan sebagai konsekuensinya kualitas jasa tidak dibuat di lokasi pabrikasi kemudian baru dikirimkan secara utuh kepada konsumen.

(31)

a. Tangibles (bukti langsung), yaitu bukti fisik dari jasa, meliputi fasilitas dan kondisi fisik sekitar, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.

b. Reliability (dapat dipercaya), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Pelayanan yang reliable merupakan harapan pelanggan dan berarti pelayanan tersebut diselesaikan tepat waktu dengan cara yang sama dan tanpa kesalahan.

c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan dan kesediaan para staf atau pegawai untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

d. Assurance (jaminan), merupakan jaminan yang diberikan perusahaan untuk konsumennya mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

e. Empathy (empati), yaitu kemampuan untuk peduli dan peka, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.

E. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

(32)

ragamnya yang tidak terbatas, karena itu memasukkan semua kemungkinan untuk situasi pasar tidak mungkin, tetapi prinsip yang umum tentang perilaku konsumen dapat digunakan untuk lebih mengenal pasar sasaran.

Menurut Swastha dan Handoko (dalam Ike, 2010) perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang sama secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang yang diinginkannya.

Dari definisi diatas mengandung dua elemen penting dalam perilaku konsumen yaitu pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa secara ekonomis.

(33)

dalam hidup mereka. Menurut Peter dan Olson (1999 : 6), ada tiga ide penting dari definis tersebut yaitu:

a. Perilaku konsumen adalah dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, kelompok konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.

b. Melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan pengembangan strategi pemasaran yang tepat, kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.

c. Melibatkan pertukaran. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran.

Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan akan mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan dan kemudian mengidentifikasinya untuk mengadakan segmentasi pasar.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

(34)

a. Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen.

1) Kultur (kebudayaan)

Kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang. Nilai-nilai kebutuhan dan kepercayaan biasanya relatif stabil sepanjang masa tapi bisa berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya sehubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

2) Sub Kultur

Setiap kultur terdiri dari sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik. Sub kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geogrrafis. Banyak sub kultur yang membentuk segmen pasar yang penting dimana para pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan mereka.

3) Kelas sosial

(35)

b. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.

1) Kelompok Acuan

Banyak kelompok yang mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan seseorang terdiri dari kelompok yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang. Orang-orang juga berpengaruh oleh kelompok-kelompok dimana mereka bukan anggotanya. Kelompok yang seseorang ingin masuk disebut kelompok aspirational. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok acuan dari pelanggan sasaran mereka.

2) Keluarga

Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua seseorang. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak-anak. 3) Peran dan Status

(36)

c. Faktor Pribadi

1) Usia dan tahap siklus hidup, ini akan menentukan selera seseorang terhadap produk atau jasa

2) Pekerjaan, hal ini akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang 3) Keadaan ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat

dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam.

4) Gaya hidup yaitu pola hidup yang dekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan disamping itu juga dapt mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang, misalnya kepribadian.

5) Kepribadian dan konsep pribadi, kepribadian ini adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. d. Faktor Psikologis

1) Motivasi

(37)

2) Persepsi

Persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tapi juga pada stimuli yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut.

3) Pengetahuan

Teori pengetahuan mengajarkan pemasar bahwa mereka dapat menciptakan permintaan akan suatu produk menghubungkannya dengan dorongannya yang kuat, menggunakan petunjuk yang memotivasinya dan memberikan pengetahuan yang positif.

4) Kepercayan dan sikap pendirian

Melalui bertindak dan belajar, orang-orang memperoleh kepercayaan dan pendirian yang kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka.

3. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Proses pengambilan keputusan merupakan pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari beberapa tahap. Ada beberapa tahapan dalam proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen yaitu: a. Menganalisis kebutuhan dan keinginan konsumen

(38)

adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya serta kebutuhannya yang sama-sama harus segera dipenuhi.

b. Pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber

Pencarian informasi dapat aktif atau pasif, internal atau eksternal. Penilaian sumber-sumber pembelian yang diperoleh dari berbagai informasi berkaiatan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli.

c. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian

Tahap ini meliputi dua kegiatan, yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen perlu mengidentifikasi alternatif-alternatif pembeliannya. Pengidentifikasian alternatif pembelian tersebut tidak dapat terpisah dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki (waktu, uang dan informasi) maupun risiko keliru dalam pemilihan.

d. Keputusan pembelian

(39)

yang harus diambil, yang menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayaran.

e. Perilaku sesudah pembelian

Ada kemunkinan bahwa pembeli tidak memiliki ketidaksesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena harganya terlalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran konsumen sebelum tentang produk tersebut.

F. Penelitian Sebelumnya

(40)

saku atau pendapatan, mayoritas responden (53%) memiliki uang saku atau pendapatan yang berkisar antara Rp. 500.000 sampai Rp. 1.00.000

Berdasarkan Monika Ike Dwi Fatmawati. 2010. Alasan-Alasan Pembelian Produk Fashion Secara Online. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui alasan-alasan konsumen melakukan pembelian produk fashion secara online. Maka rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu Apa saja yang menjadi alasan konsumen melakukan pembelian produk fashion secara online?

Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa Universitas Sanata Dharma (kampus 1 mrican) yang sudah melakukan pembelian produk fashion secara online dengan jumlah 100 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling.

(41)

Berdasarkan Lukito Hercahyo Nugroho.2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Memilih Taksi Sebagai Sarana Transportasi Kota Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh elompok acuan, promosi, pengalaman konsumen, harga, kualitas pelayanan dan fasilitas terhadap keputusan konsumen memilih Taksi sebagai sarana transportasi kota bagi masyarakat kelurahan Gowok Sleman Yogyakarta. Maka rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu Apakah faktor kelompok acuan, kelas sosial, promosi, pengalaman konsumen, harga, kualitas pelayanan dan fasilitas berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih sarana transportasi Taksi bagi masyarakat kelurahan Gowok Sleman Yogyakarta?

(42)

memilih taksi sebagai sarana transportasi. c) promosi menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen memilih taksi sebagai sarana transportasi. d) pengalaman konsumen bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen memilih taksi sebagai sarana transportasi. e) harga konsumen bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen memilih taksi sebagai sarana transportasi. f) kualitas pelayanan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen memilih taksi sebagai sarana transportasi. g) fasilitas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen memilih taksi sebagai sarana transportasi.

G. Kerangka Konseptual Penelitian

(43)

tersebut dilakukan pada tangal 15 November 2010 di Universitas Sanata Dharma Kampus 1, Mrican Yogyakarta.

Gambar 1 (Kerangka Konseptual Penelitian)

Dari kerangka konseptual, dapat dijelaskan bahwa faktor alasan-alasan konsumen seperti kesulitan konsumen dalam mengakses (X1), harga tidak terjangkau (X2), kurang praktis (X3), hanya karena coba-coba (X4), memiliki kendaraan pribadi (X5), pengaruh orang lain/keluarga( X6), kurangnya keamanan bagi konsumen (X7), kurangnya kenyamanan bagi konsumen (X8), dan pengalaman buruk konsumen (X9) mendorong terhadap alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik:

Keputusan Mahasiswa tidak Menggunakan Sarana Angkutan

Publik

Alasan-Alasan Mahasiswa tidak Menggunakan Sarana Angkutan

(44)

a. Kesulitan mengakses (X1)

Akses untuk dapat menggunakan sarana transportasi publik lebih sulit dibandingkan dengan sarana transportasi pribadi

b. Harga tidak terjangkau (X2)

Harga memegang peranan penting dalam kegiatan sarana transportasi. Apabila jasa yang ditawarkan lebih mahal dibanding para pesaing atau jasa pengganti lain, maka konsumen tidak menggunakan sarana transportasi publik lagi.

c. Kurang praktis (X3)

Konsumen menganggap transportasi publik kurang praktis ketika keadaan dimana konsumen harus menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mendapatkan suatu jasa transportasi yang diinginkan.

d. Hanya karena coba-coba (X4)

Konsumen ingin melakukan tindakan tertentu yang terkadang konsumen ingin merasakan transportasi berbeda dan belum pernah dilakukan sebelumnya yang didorong oleh rasa ingin tahu dan penasaran sehingga mereka mencoba sarana transportasi selain transportasi publik.

e. Memiliki kendaraan pribadi (X5)

(45)

f. Pengaruh orang lain/keluarga (X6)

Keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembelian.

g. Kurangnya keamanan bagi konsumen (X7)

Keamanan dalam transportasi publik harus diperhatikan sehingga konsumen tidak merasa keselamatan diri dan keamanan barang yang mereka bawa terganggu.

h. Kurangnya kenyamanan bagi konsumen (X8)

Kenyamanan dan pelayanan terhadap konsumen harus selalu diperhatikan. Konsumen merasa tidak nyaman saat menggunakan alat transportasi umum karena sopir ugal-ugalan dan ngetem seenaknya saja, interior angkutan yang tidak terawat, dan pengemis yang setengah menodong. Hal itu membuat konsumen semakin tidak betah menggunakan sarana angkutan publik.

i. Pengalaman buruk konsumen (X9)

Pengalaman buruk yang pernah dialami konsumen ketika menggunakan sarana transportasi publik membuat mereka trauma untuk kembali menggunakan sarana tersebut.

H. Hipotesis

(46)

ada dalam penelitian, maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian.

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif karena penelitian ini berusaha menggambarkan kondisi yang sebenarnya untuk menggungkap alasan-alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

B. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma Kampus 1, Mrican Yogyakarta yang tidak menggunakan sarana angkutan publik.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah hal yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, obyek penelitiannya adalah alasan mahasiswa tidak menggunakan angkutan publik.

C. Waktu dan lokasi Penelitian

Waktu penelitian :Bulan Maret sampai bulan Mei 2011

(48)

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah alasan-alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik. Alasan-alasan yang diteliti berdasarkan hasil survei awal pada tanggal 15 November 2010 di Universitas Sanata Dharma Kampus 1, Mrican Yogyakarta.

1. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah alasan-alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

2. Definisi dan indikator variabel

Alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik adalah sesuatu yang menjadi pendorong mahasiswa sehingga tidak menggunakan sarana angkutan publik.

3. Pengukuran variabel

(49)

E. Definisi Operasional Variabel

1) Mahasiswa yang tidak menggunakan sarana angkutan publik adalah mahasiswa yang sudah tidak menggunakan sarana angkutan publik untuk aktifitas dalam kota Yogyakarta.

2) Karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma kampus 1 Mrican yang tidak menggunakan sarana angkutan publik yaitu berdasarkan jenis kelamin dan uang saku.

3) Variabel Alasan-alasan

Alasan adalah sesuatu yang menjadi pendorong mahasiswa untuk tidak menggunakan angkutan publik yang terdiri dari kesulitan konsumen dalam mengakses, harga tidak terjangkau, kurang praktis, hanya karena coba-coba, memiliki kendaraan pribadi, pengaruh orang lain/keluarga, kurangnya keamanan bagi konsumen, kurangnya kenyamanan bagi konsumen, dan pengalaman buruk konsumen yang akan diberi respon oleh konsumen dengan pernyataan Ya atau Tidak.

F. Populasi dan Sampel

(50)

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1, Mrican Yogyakarta yang tidak menggunakan sarana angkutan publik. Jumlah sampel diperoleh melalui rumus sampel infinite dalam Yuswianto (2003) yaitu:

Za . p. q d

1,96 . 0,5 . 0,5 0,1

96,04

Dimana:

n : Jumlah sampel

p : estimator proporsi populasi q : 1 – p

Za : harga standar normal

d : penyimpangan yang ditolerir

(51)

G. Teknik Pengambilan Sampel (sampling)

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik ini merupakan salah satu dari teknik pengambilan sampel yang digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian. Teknik pengambilan sampel ini dipilih berdasarkan pertimbangan agar tuntutan mendapatkan sampel yang sesuai tujuan dapat tercapai. Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel dilakukan dengan memperhatikan syarat/kriteria tertentu yang diharapkan memiliki informasi yang akurat, dengan kriteria sebagai berikut :

1. Responden yang diteliti adalah mahasiswa yang sekarang tidak menggunakan sarana angkutan publik untuk aktifitas dalam kota Yogyakarta.

2. Responden yang diteliti adalah mahasiswa yang pernah menggunakan sarana angkutan publik untuk aktifitas dalam kota Yogyakarta.

H. Sumber Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan data sekunder.

1. Data primer

(52)

observasi yang berkaitan dengan alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana transportasi publik.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia, dimana pariset tinggal mencari dimana mendapatkannya (Simamora, 2008:30). Data sekunder dari penelitian ini adalah bersumber dari Koran, studi pustaka dan informasi yang akan diteliti.

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer yang digunakan penulis adalah:

a. Kuesioner

(53)

b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati obyek yang diteliti secara seksama menggunakan seluruh indera. Melalui observasi dapat dilihat langsung apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi, penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literature, baik buku, jurnal, majalah, Koran, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik, fokus atau variabel penelitian.

J. Teknik Pengujian Instrumen

(54)

sesungguhnya dari masalah yang diteliti. Alat pengukuran yang ilmiah haruslah memenuhi kriteria valid dan reliable (andal). Sebelum menganalisa mengenai konsumen, perlu terlibat dahulu diadakan pengujian validitas dan reliabilitas dari kuesioner sebagai alat mengukur konsumen.

1. Pengujian Validitas

Menurut simamora (2004:172) pengujian validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Dimana suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diukur, dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.

Uji Validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat mengukur variabel yang diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Korelasi Product Moment. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

rxy =

(

)( )

rxy : Korelasi Product Moment (koefisien korelasi) n : Jumlah sampel yang diuji

(55)

Y : Skor faktor/skor dari setiap item

Ketentuan instrumen valid atau tidak valid pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen dikatakan tidak valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk menghitung reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

rtt = ⎟⎟

rtt : Reliabilitas instrumen Vx : Variansi butir

Vt : Varians total M : Jumlah butir

(56)

< 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Persentase

Metode analisis ini digunakan untuk menganalisis data karakteristik responden yang diperoleh, yaitu berdasarkan jenis kelamin, uang saku responden tiap bulan. Metode yang digunakan adalah dengan mempersentasekan jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada kuesioner Bagian I, yaitu mengenai data pribadi konsumen (Dajan, 2000:34).

Rumus perhitungan analisi persentase adalah sebagai berikut:

P =

Keterangan :

P : Hasil persentase

n

x : Jumlah sampel

N : Jumlah total

2. Analisis Cochran Q-Test

Peneliti memakai teknik analisis data dengan menggunakan metode

(57)

dipertimbangkan konsumen untuk tidak menggunakan sarana angkutan publik. Prosedur Cochran Q-Test adalah sebagai berikut(Simamora: 2004).

Q = ∑

Dimana :

K : jumlah variabel

Ri : total respon pada i pengamatan (baris) Cj : total respon pada i variabel (kolom) n : jumlah responden atau pengamatan

Dengan data yang ada, selanjutnya dilakukan perhitungan statistik menggunakan Cochran Q-test dengan menggunakan SPSS. Bunyi dan

adalah sebagai berikut:

H0 : alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik yaitu kesulitan konsumen dalam mengakses, harga tidak terjangkau, kurang praktis, hanya karena coba-coba, memiliki kendaraan pribadi, pengaruh orang lain/keluarga, kurangnya keamanan bagi konsumen , kurangnya kenyamanan bagi konsumen, dan pengalaman buruk konsumen menjadi alasan konsumen tidak menggunakan sarana angkutan publik.

(58)

Langkah-langkah perhitungan Cochran Q-test adalah sebagai berikut: a. Rumusan masalah

Untuk mengetahui alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik, terlebih dulu disusun rumusan masalah yaitu Apa saja yang menjadi alasan konsumen tidak menggunakan sarana angkutan publik? b. Pengolahan data

Sebelum melakukan pengolahan data, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner untuk alat analisa uji Cochran

memiliki dua alternatif jawaban, “Ya” atau “Tidak”. Dimana “Ya” diberi skor 1 dan “Tidak” diberi skor 0. Pengolahan data dapat dilakukan secara manual dengan rumus sebagai berikut:

Q = ∑

Dimana :

K : jumlah variabel

Ri : total respon pada i pengamatan (baris) Cj : total respon pada i variabel (kolom) n : jumlah responden atau pengamatan

(59)

c. Keputusan

Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:

1) Terima H0 : apabila nilai Q < nilai chi kuadrat atau apabila nilai alpha > 0,05

2) Tolak H0 : apabila nilai Q > nilai chi kuadrat atau apabila nilai alpha < 0,05

Alasan-alasan yang ada diuji dengan menggunakan Cochran Q-Test

secara bertahap. Langkah awal dengan menguji semua alasan, bila hasil perhitungan menolak Ho maka langkah selanjutnya adalah menghilangkan nilai Cj terendah kemudian kembali melakukan perhitungan statistik dengan

Cochran Q-Test. Bila hasil perhitungan tersebut masih menolak H0 maka langkah selanjutnya adalah dengan menghitung nilai Cj terendah kedua, kemudian kembali dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan

Cochran Q-Test. Langkah tersebut harus dilakukan sampai pada perhitungan statistik dengan hasil menerima H0 dan dapat disimpulkan alasan-alasan apa saja yang menentukan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

(60)

BAB IV

SUBYEK PENELITIAN

A. Gambaran umum Dinas Perhubungan

1. Sejarah Dinas Perhubungan

Sejak tahun 1949 Departemen Perhubungan memiliki wewenang untuk mengatur perhubungan laut, udara, darat, perkeretaapian serta pos, telegraf, dan telekomunikasi dan masing-masing sektor tersebut diurus oleh jawatan-jawatannya sendiri yang berada di bawah struktur organisasi Departemen Perhubungan

Titik berat yang menjadi perhatian Departemen Perhubungan pada tahun 1945-1949 adalah perhubungan darat karena diantara beberapa sektor perhubungan lainya seperti laut maupun udara belum bisa menjadi sarana optimal. Perkeretaapian menjadi perhatian utama dalam mengelola perhubungan darat pada masa itu karena jaringan angkutan darat lainnya seperti bus, truk, mobil dapat dikatakan tidak ada. Pembenahan perkeretaapian sebagai sarana darat utama saat itu bukanlah suatu hal yang mudah untjuk dilakukan sebab tingkat kerusakan kereta api cukup signifikan.

(61)

Perhubungan, kini menjadi terpisah dan ditangani secara mandiri oleh Departemen Perhubungan Laut.

(62)

2. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Yogyakarta 1. Visi

Visi pembangunan Pemerintah Provinsi DIY untuk urusan perhubungan, komunikasi dan informatika adalah terwujudnya transportasi berkelanjutan yang mendukung pariwisata, pendidikan dan budaya, serta terwujudnya Jogja Cyber Province dan masyarakat informasi yang berbasis pengetahuan di Provinsi DIY.

2. Misi

Untuk mewujudkan visi sebagaimana tersebut di atas, maka cara-cara yang akan ditempuh atau misi pembangunan perhubungan, komunikasi dan informatika seperti tersebut di bawah ini.

1) Meningkatkan prasarana dan sarana transportasi yang berkelanjutan dalam upaya meningkatkan pelayanan publik

(63)

B. Wilayah Penelitian

1. Sejarah Universitas Sanata Dharma a. PTPG Sanata Dharma (1955-1958)

(64)

menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. "Sanata Dharma" sebenarnya dibaca "Sanyata Dharma", yang berarti "kebaktian yang sebenarnya" atau "pelayanan yang nyata". Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia) (www.usd.ac.id). b. FKIP Sanata Dharma (1958 - 1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status "disamakan" dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri (www.usd.ac.id).

c. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)

(65)

Menteri PTIP No. 237 / B - Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) (www.usd.ac.id).

d. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

(66)

Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat (www.usd.ac.id).

2. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma a. Visi

(67)

b. Misi

USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara professional (www.usd.ac.id).

3. Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai yang universal dan cita-cita kemanusiaan  sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga

memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi (www.usd.ac.id).

4. Fakultas dan Program Studi di lingkungan Universitas sanata dharma kampus 1 Mrican

(68)

1) Pendidikan Bahasa Inggris

2) Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah 3) Pendidikan Ekonomi

4) Pendidikan Akuntansi 5) Pendidikan Sejarah 6) Bimbingan dan Konseling b. Fakultas Sastra

1) Ilmu sejarah 2) Sastra Inggris 3) Sastra Indonesia c. Fakultas Ekonomi

1) Akuntansi 2) Manajemen

5. Nama-Nama Rektor Universitas Sanata Dharma a. Prof. Dr. N. Drijarkara, S.J. (1955-1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kardaman, S.J. (1977-1984) d. Drs. F. X. Danuwinata, S.J. (1984-1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J. (2001-2006)

(69)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Penjelasan Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian yang sesungguhnya, penulis melakukan survei awal terlebih dahulu untuk memperoleh sejumlah alasan dari mahasiswa yang sudah tidak menggunakan sarana angkutan publik. Survei awal dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 10 mahasiswa yang sudah tidak menggunakan sarana angkutan publik pada tanggal 15 November 2010 mengenai alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik. Dari penelitian tersebut diperoleh 9 alasan.

(70)

mrican) dengan masing-masing fakultas sebanyak 32 kuesioner. Penulis menyebkan kuesioner sebanyak 32 kuesioner tiap fakultas karena penulis berusaha agar mahasiswa dari ketiga fakultas tersebut dapat masuk menjadi sampel. Tahap pertama yaitu mengumpulkan 30 kuesioner terkumpul kemudian dilakukan pengujian instrumen untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu pertanyaan. Dari uji validitas diketahui bahwa semua pertanyaan kuesioner dinyatakan valid. Setelah diketahui bahwa petanyaan itu valid. Tahap kedua yaitu penulis menyebarkan 66 kuesioner lagi dengan cara yang sama pada saat menyebarkan 30 kuesioner yang pertama.

Setelah 96 kuesioner terkumpul, kemudian dilakukan verifikasi kelengkapan isi. Dari verivikasi tersebut, kuesioner dinyatakan dapat diolah lebih lanjut. Dari kuesioner yang telah terkumpul, penulis memperoleh data mengenai identitas responden yang meliputi jenis kelamin dan uang saku. Penulis kembali melakukan rekapitulasi dan pengujian instrumen. Hasilnya menyatakan bahwa semua nilai korelasi instrumen atau pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel. Selanjutnya penulis melakukan analisis data menggunakan Cochran Q-Test untuk mengetahui apa saja alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

B. Pengujian Instrumen

(71)

dengan SPSS 17.0 untuk memudahkan pengolahan, peneliti menggunakan suatu kata singkat yang mewakili pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Hasil pengolahan data uji validitas dan uji reliabilitas akan dibahas sebagai berikut : 1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Setelah diolah dengan SPSS 17.0 didapat hasil yang disajikan pada tabel V.1

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas

No Variabel Koefisien

Korelasi

R Tabel

(0,05) Keterangan

1 Kesulitan mengakses 0,282 0,169 Valid

2 Harga tidak terjangakau 0,694 0,169 Valid

3 Kurang praktis 0,730 0,169 Valid

4 Hanya karena coba-coba 0,346 0,169 Valid 5 Memiliki kendaraan pribadi 0,594 0,169 Valid 6 Pengaruh orang lain/keluarga 0,413 0,169 Valid 7 Kurangnya keamanan bagi konsumen 0,182 0,169 Valid

8 Kurangnya kenyamanan bagi

konsumen 0,726 0,169 Valid

(72)

Untuk mengetahui apakah pertanyaan tentang alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik valid, dilakukan pengujian dengan analisis validitas yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n−2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Dari Tabel V.1 dapat dilihat perbandingan antara r hitung dengan r tabel, r tabel bernilai 0, 169 berasal dari tabel r sebesar 5% (0,05) dan N berjumlah 28 yang berasal dari (df)= 30−2. Jika antara jumlah r hitung lebih besar daripada r tabel, maka butir pertanyaan dianggap valid. Dari hasil output SPSS 17.0, Sembilan pertanyaan yang disiapkan semuanya dinyatakan valid, karena jumlah r hitung atribut produk lebih besar dari nilai r tabel 0,169.

2. Uji Reliabilitas

(73)

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.645 9

Data primer yang diolah tahun 2011

Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien reliabilitas alpha lebih besar daripada 0,6 yang berarti reliabel. Dengan demikian seluruh pertanyaan yang ada pada instrumen layak untuk dilakukan analisis data

C. Analisis Data Responden

1. Analisis Karakteristik Responden

a. Responden berdasarkan Jenis Kelamin.

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin responden dapat ditunjukkan pada tabel V.3 berikut ini:

Tabel V.3

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 41 42,7%

Wanita 55 57,3%

Total 96 100%

(74)

Dari data penelitian ditemukan bahwa responden yang tidak menggunakan sarana angkutan publik lebih banyak perempuan dibanding laki-laki. Responden perempuan berjumlah 55 orang (57,3%), sedangkan responden laki-laki berjumlah 43 orang (43,3).

b. Responden Berdasarkan Uang Saku

Dalam penelitian ini, uang saku responden dikelompokkan menjadi tiga bagian, seperti yang tercantum pada Tabel V.4 berikut ini :

Tabel V.4

Identitas Responden Berdasarkan uang Saku Uang Saku Jumlah Persentase Rp5.000,- − Rp500.000,- 41 42,7% Rp500.000,- − Rp1.000.000,- 44 45,8%

>Rp1.000.000,- 11 11,5%

Total 96 100%

Sumber data primer, 2011

(75)

Dari tabel dapat diambil kesimpulan bahwa uang saku Rp500.000,- − Rp1.000.000,- yang lebih banyak tidak menggunakan sarana angkutan

publik.

2. Analisis Cochran Q-Test

Dalam penelitian ini diajukan Sembilan alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik . Alasan-alasan yang dikemukakan tersebut didapat dari hasil survei awal pada tanggal 15 November 2010, sehingga belum tentu seluruh alasan tersebut menjadi alasan yang sesungguhnya mengapa mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik akan dilakukan dengan analisis Cochran Q Test.

(76)

Tabel V.5

Rekapitulasi Data Alasan Mahasiswa

Nomor Alasan Mahasiswa Ya Tidak 1 Kesulitan mengakses 63 33

2 Harga tidak terjangakau 60 36

3 Kurang praktis 49 47

4 Hanya karena coba-coba 48 48 5 Memiliki kendaraan pribadi 57 39 6 Pengaruh orang lain/keluarga 67 29 7 Kurangnya keamanan bagi konsumen 74 22 8 Kurangnya kenyamanan bagi konsumen 52 44 9 Pengalaman buruk konsumen 63 33

Sumber : Data Primer, 2011

Untuk analisis masalah kedua ini akan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Tahap Pertama

(77)

kenyamanan bagi konsumen, X9 terkait dengan pengalaman buruk konsumen.

Dari semua faktor penentu jawaban “Ya”: dilakukan pengujian menggunakan perhitungan statistik dengan uji Cochran dengan program SPSS 17.00 for windows, dengan hasil sebagai berikut :

1) H0 : X1 – X9 menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

Ha : X1 – X9 bukan atau tidak menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

2) Alpha : 0,05 (5%), dengan df = 8, sehingga X2 tabel = 15.508

3) Kriteria : tolak Ho apabila Q > 15.508, terima H0 apabila Q < 15.508 4) Q hitung : 31.208

5) Q hitung : (31.208) > X2 tabel (15.508) maka H0 ditolak

Karena hasilnya masih menolak H0, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah yaitu konsumen ingin mencoba menggunakan alat transportasi lain (X4). b. Tahap Kedua

1) H0 : X1, X2, X3, X5, X6, X7, X8, X9 menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

Ha : X1, X2, X3, X5, X6, X7, X8, X9 bukan atau tidak menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

(78)

3) Kriteria : tolak H0 apabila Q > 14.068, terima H0 apabila Q < 14.068 4) Q hitung : 25.041

5) Q hitung : (25.041) > X2 tabel (14.068) maka H0 ditolak

Karena hasilnya masih menolak H0, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah yaitu kurang praktis untuk sarana bepergian (X3).

c. Tahap Ketiga

1) H0 : X1, X2, X5, X6, X7, X8, X9 menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

Ha : X1, X2, X5, X6, X7, X8, X9 bukan atau tidak menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

2) Alpha : 0,05 (5%), dengan df = 6, sehingga X2 tabel = 12.592 3) Kriteria : tolak H0 apabila Q >12.592, terima H0 apabila Q < 12.592 4) Q hitung : 16.165

5) Q hitung : (16.165) > X2 tabel (12.592) maka H0 ditolak

Karena hasilnya masih menolak H0, maka perlu dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah yaitu Kurangnya kenyamanan bagi konsumen (X8).

d. Tahap Keempat

(79)

Ha : X1, X2, X5, X6, X7, X9 bukan atau tidak menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

2) Alpha : 0,05 (5%), dengan df = 5, sehingga X2 tabel = 11.071 3) Kriteria : tolak H0 apabila Q >11.071, terima H0 apabila Q < 11.071 4) Q hitung : 9.600

5) Q hitung : (9.600) < X2 tabel (11.071) maka Ho diterima

Karena hasilnya Q menerima H0, maka dapat disimpulkan bahwa X1, X2, X5, X6, X7, X9, menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

Pada tahap keempat ini dapat diambil kesimpulan bahwa alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik adalah :

1) Harga tidak terjangakau  2) Kesulitan mengakses  3) Memiliki kendaraan pribadi  4) Pengaruh orang lain/keluarga 

5) Kurangnya keamanan bagi konsumen 

6) Pengalaman buruk konsumen

Oleh karena H0 telah diterima, maka proses analisis Cochran Q-Test berhenti sampai di tahap keempat. Dari hasil analisis Cochran Q-Test,

(80)

bagi konsumen tidak termasuk dalam alasan utama karena memiliki nilai Cj yang kecil, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa alasan-alasan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mahasiswa yang tidak menggunakan sarana angkutan publik dan mengetahui alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

Dari hasil karakteristik responden diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa yang tidak menggunakan sarana angkutan publik adalah perempuan dengan jumlah 55 orang, kemudian dilihat dari jumlah uang saku responden diperoleh bahwa uang saku Rp500.000,- − Rp1.000.000,- adalah responden terbanyak yang tidak menggunakan sarana angkutan publik dengan jumlah 44 orang.

Dari analisis masalah yang kedua ini penulis ingin mengetahui alasan apa yang berpengaruh paling dominan atau menjadi prioritas dalam memberikan pengaruh terhadap keputusan mahasiswa tidak menggunakan saran angkutan publik.

(81)

publik, diantaranya yaitu kesulitan konsumen dalam mengakses (X1), harga tidak terjangkau (X2), kurang praktis (X3), hanya karena coba-coba (X4), memiliki kendaraan pribadi (X5), pengaruh orang lain/keluarga( X6), kurangnya keamanan bagi konsumen (X7), kurangnya kenyamanan bagi konsumen (X8), dan pengalaman buruk konsumen (X9)

Pengujian alasan-alasan tersebut dilakukan secara bertahap, yaitu mulai dari seluruh alasan (9 alasan), kemudian pengujian 8 alasan, dan seterusnya sampai pengujian alasan yang menunjukkan hasil menerima Ho. Pada langkah keempat pengujian diperoleh hasil menerima Ho. Dari hasil analisis COcohran Q-Test dapat diketahui bahwa alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik adalah:

1. Harga tidak terjangakau  2. Kesulitan mengakses  3. Memiliki kendaraan pribadi  4. Pengaruh orang lain/keluarga 

5. Kurangnya keamanan bagi konsumen 

6. Pengalaman buruk konsumen

Alasan harga tidak terjangkau dikarenakan konsumen (mahasiswa) secara langsung merasa bahwa beban biaya yang harus ditanggung dalam menggunakan sarana angkutan publik tinggi.

(82)

aktifitas sehingga mereka berusaha mencari alat transportasi yang lebih praktis. Sulitnya mengakses keberadaan transportasi publik dirasakan kurang praktis oleh konsumen dimana harus membutuhkan waktu untuk menunggu bis, harus menghubungi/menunggu taksi, harus pergi ke halte, dan tidak semua jalan dilewati oleh jalur angkutan sehingga menjadi alasan mahasiswa tidak menggunakan sarana angkutan publik.

Banyaknya rutinitas menjadikan peranan kendaraan pribadi begitu penting, khususnya bagi para mahasiswa. Oleh karena itu, kebanyakan mahasiswa memilih untuk memiliki kendaraan pribadi guna memudahkan serta memperlancar mahasiswa dalam mejalankan segala aktifitasnya.

Seseorang terkadang sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal dilingkungan sekitarnya, termasuk dalam hal pemilihan penggunaan sarana angkutan publik. Pengaruh orang lain/keluarga juga menjadi alasan mahasiswa memilih tidak menggunakan sarana angkutan publik karena seringkali orang lain/keluarga menyarankan untuk tidak menggunakan angkutan publik sebagai sarana transportasi.

Gambar

Gambar Judul
Tabel R dan Tabel Chi Kuadrat ...........................................  89
Gambar 1 (Kerangka Konseptual Penelitian)
Tabel V.1 Hasil Uji Validitas
+6

Referensi

Dokumen terkait

Objektif Umum : Sessi ini bertujuan untuk memberi kefahaman dan menilai pengetahuan dan kemahiran dalam pengurusan sumber manusia.. Objektif Khusus : Di akhir kursus ini

Secara garis besar metode SAW memiliki lima langkah, meliputi (a) menentukan kriteria; (b) menentukan bobot masing- masing kriteria; (c) memberikan nilai rating

7.2.1 Tuliskan jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (*) yang sesuai dengan bidang keilmuan PS selama tiga tahun terakhir yang dilakukan oleh dosen tetap yang

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Sementara itu harga E a korosi baja dalam 20% asam asetat yang ditambah inhibitor lebih tunggi kecuali pada inhibitor AT dibandingkan dalam larutan asam tanpa

Penyelenggaraan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2 paket

Data nilai pemohon yang telah dimasukkan kedalam sistem akan dihitung menggunakan metode TOPSIS, dengan mencari jarak terjauh dan terdekat dari solusi ideal positif

Karyawan yang tidak masuk kerja alasan lain atau sakit tanpa surat keterangan sakit dari dokter dapat diberi izin dengan ketentuan jumlah hari yang diberi izin tersebut