Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Nandi Susanto
012214160
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
tapi kesiapan diri kita untuk berbuat apa saja dan kapan saja;
yakin bahwa saat melayani mereka yang kurang beruntung sesungguhnya kita melayani Allah.
(Ibu Teresa)
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: Roh memang penurut, tetapi daging lemah.
(Matius 26 : 41)
kerjakan yang Anda bisa, dengan yang Anda miliki dimana pun Anda berada.
(Theodore Roosevelt)
Menyadari bahwa Anda kurang pengetahuan Merupakan langkah besar menuju pengetahuan.
(Benjamin Disraeli)
Apapun yang terjadi,
jangan sampai melepas pegangan dua tambang utama kehidupan harapan dan keyakinan.
(Zig Ziglar)
Bunda maria yang selalu memberi kekuatan dan pengharapan dalam setiap langkahku.
Kedua orangtuaku (Bapak dan Ibu) yang telah membesarkanku, mendoakanku, mendukungku dan mendorongku.
Adikku Fais yang selalu mendoakanku.
Kekasihku Weni yang telah mendoakan , mendukungku dan menjadi anugerah terindah yang dikaruniakan bagi hidupku.
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 maret 2007
Penulis
(Nandi Susanto)
Nandi Susanto Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta yang menjadi konsumen Sprite Ice. (2) Atribut produk yang menjadi prioritas utama dalam keputusan untuk mengkonsumsi produk Sprite Ice. (3) Sikap mahasiswa terhadap atribut produk Sprite Ice.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling. Kriteria pemilihan sampel adalah mahasiswa yang pernah mengkonsumsi minuman Sprite Ice. Metode survei digunakan untuk memperoleh data mengenai karakteristik, perilaku dan sikap yang dipilah menjadi harapan serta keinginan mahasiswa. Kuesioner dibagikan terhadap 100 orang responden.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Analisis persentase untuk menganalisis karakteristik atau profil mahasiswa yang mengkonsumsi produk Sprite Ice. (2) Analisis prioritas kepentingan untuk mengetahui atribut produk yang menjadi prioritas utama dalam keputusan untuk mencoba mengkonsumsi produk Sprite Ice. (3) Analisis Multiattribute Attitude Model untuk mengetahui sikap mahasiswa terhadap atribut produk Sprite Ice.
Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa : (1) Mayoritas mahasiswa yang mengkonsumsi produk Sprite Ice adalah pria (58%) dengan pendapatan Rp 300.000 – Rp 600.000 sebulan (46%). (2) Atribut produk yang menjadi prioritas utama dalam keputusan untuk mencoba produk Sprite Ice adalah atribut rasa. (3) Sikap mahasiswa terhadap pengenalan produk Sprite Ice adalah “sangat baik”.
Nandi Susanto Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
A case study on students of Sanata Dharma University Mrican Yogyakarta
This study aims to know who are the consumers of Sprite Ice: (1) Characteristics of students of Sanata Dharma University MricanYogyakarta. (2) The most influential product attributes in decision making of Sprite Ice products. (3) University students’ attitude towards the Sprite Ice product attributes.
The sampling technique is purposive sampling. The criterion of sample selection is the ones who have consumed Sprite Ice. Questionnaire was used to gain data about the characteristics, attitude and behaviour which are broken down into expectations and wants. The questionnaire is distributed to 100 respondents.
Analysis techniques used are: (1) Percentage analysis to analyze students’ characteristics or profiles. (2) Importance priority analysis to know product attributes which are the main priority in consumption decision making. (3) Multiattribute Attitude Model Analysis to know University students’ attitude towards Sprite Ice product attributes.
Results show that: (1) Majority of university students who consumed Sprite Ice product are male (58%) with Rp 300.000 – Rp 600.000 income per month (46%). (2) The most influential product attribute is the taste. (3) Respondens’ attitude towards the introduction of Sprite Ice product is “very good”.
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ ANALISIS
SIKAP MAHASISWA TERHADAP PENGENALAN PRODUK SPRITE ICE PT
COCA COLA SEMARANG” studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Mrican Yogyakarta diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Program
Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan pihak yang telah memberikan
bantuan, baik berupa bimbingan, dukungan maupun informasi yang telah menunjang
proses penelitian ini. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini penulis tidak
lupa menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen dan
Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penulis hingga
skripsi ini dapat disusun.
3. Bapak Drs. Marianus Mochtar Modesir, MM, selaku dosen pembimbing I yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis hingga skripsi ini dapat disusun.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Sanata Dharma yang telah memberikan
ilmunya bagi penulis selama ini.
5. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
6. Seluruh mahasiswa yang telah meluangkan waktu untuk membantu tersusunnya
skripsi ini.
9. kekasihku Weni,”terimakasih atas doa, dukungan dan semangat dalam membantu
menyusun skripsi hingga selesai, dan tentunya cinta, kasih sayang dan perhatian
yang selalu kamu berikan buat aku, thanks ya.
10. Bapak dan Ibu Sangadi yang telah membantu dalam doa dan dukungan yang
diberikan untuk penulis.
11. Fany thanks ya atas dukungannya.
12. Sahabatku Bambang dan keluarga terimakasih atas doa, dukungan dan semangat
dalam menyusun skripsi hingga selesai.
13. Sahabat-sahabatku “Ndaru, Widi, Dedi and seluruh teman yang ada di kontrakan
untuk persahabatan kita selama ini di Yogyakarta.
14. Sahabat-sahabatku Santos, Tantok and Nando, thanks bos sudah dukung dan
membantu dalam penulisan skripsi.
15. “Sahabat-sahabatku di Danis,”Tantok, Vensi, Koko, Arcil, Balita, Henri, Bayu,
Ray, Baba, Ujang, Mas Anung, David, Mas Ikun, Bapak Harto”Thanks for your
support.
16. Timur thanks atas bantuan dan dukungannya.
17. Temen-temenku “Dharmo Community” yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,
yang telah memberi dukungan dalam penulisan skripsi ini.
18. Sahabat-sahabatku yang lain dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu, yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
penelitian ini.
Semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak yang berkepentingan untuk
membacanya, terimakasih.
Penulis
HALAMAN PERSETUJUAN... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II. LANDASAN TEORI ... 8
D. Sikap ... 17
E. Produk Baru ... 21
F. Daur Usia Produk ... 23
G. Proses Keputusan Pembelian ... 24
H. Atribut Produk... 25
BAB III. METODE PENELITIAN ... 27
A. Jenis Penelitian ... 27
B. Lokasi Penelitian ... 27
C. Subyek Penelitian ... 28
D. Objek Penelitian ... 28
E. Populasi ... 28
F. Teknik Pengambilan Sampel ... 29
G. Variabel Penelitian ... 30
H. Data Yang Diperlukan ... 31
I. Teknik Pengumpulan Data ... 31
J. Definisi Operasional ... 32
K. Metode Analisis Data ... 33
BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA MRICAN YOGYAKARTA... 38
A. Sejarah Universitas... 38
A. Analisis Data ... 49
B. Pembahasan... 60
BAB VI PENUTUP ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran... 64
C. Keterbatasan ... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TABEL IV.I Data jumlah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Mrican Yogyakarta tahun 2003 sampai dengan 2006... 46
TABEL 5.1 Rangkuman Uji Validitas... 51
TABEL 5.2 Rangkuman Uji Reliabilitas... 52
TABEL 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54
TABEL 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan... 55
TABEL 5.5 Urutan Kepentingan Atribut ... 56
TABEL 5.6 Hasil Peringkat Kepentingan, Urutan Prioritas, dan Bobot Kepentingan ... 57
TABEL 5.7 Hasil Ideal-Belief Rata-rata Aetiap Atribut dan Bobot Kepentingan ... 58
Lampiran 2. Data Jumlah Mahasiswa Sanata Dharma Mrican Yogyakarta Tahun
2003 sampai dengan 2006
Lampiran 3. Analisis Data
Lampiran 4. Tabel r
Lampiran 5. Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Hasil Manual
A. Latar Belakang
Banyak kalangan mahasiswa yang menjadi pasar sasaran oleh produsen
dalam mempromosikan produk-produknya. Salah satunya adalah mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta yang sering sekali dikunjungi
oleh para produsen dari berbagai macam produk, baik produk makanan
maupun bukan produk makanan.
Penawaran produk-produk itu dibuat menarik supaya mendapatkan
perhatian dari pasar sasaran yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Mrican Yogyakarta. Misalnya dengan membagikan contoh-contoh produk
kepada para mahasiswa itu sehingga para mahasiswa dapat melihat dan
mencoba produk itu terlebih dahulu. Selain itu para mahasiswa lebih mengenal
dan tertarik pada produk yang ditawarkan itu sehingga pada akhirnya
memutuskan untuk membeli dan mengkonsumsinya. Contoh lainnya adalah
pada produk kosmetika yang mana para produsen melakukan demo untuk
memperkenalkan produknya seperti produk Pond’s, produsen memberikan
facial dengan menggunakan produk yang ditawarkannya itu secara
cuma-cuma. Kemudian demo untuk produk yang lain adalah pada produk sunsilk
adalah dengan keramas menggunakan produk yang ditawarkan itu secara
cuma-cuma juga.
Selain memberikan contoh-contoh produk dan demo-demo itu, produsen
juga mempromosikan produk baru atau produk inovasi. Pengembangan
produk baru ini dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan dan laba,
memperoleh keuntungan dari perubahan di dalam lingkungan (teknologi dan
demografi) serta menahan gerakan pesaing. Tetapi pengembangan produk
baru itu akan gagal jika mereka merupakan produk-produk jiplakan (me-too
product), pasar yang terlalu sempit, mutu yang buruk serta kurangnya akses ke
pasar.
Para produsen berlomba-lomba untuk mengadakan berbagai perbaikan
pada produk-produk yang dihasilkannya itu. Sebagai contoh adalah pada
produk minuman yang selama ini banyak beredar di pasar. Para produsen
menawarkan berbagai macam rasa minuman, tetapi karena persaingan di
kalangan produsen minuman semakin ketat, maka produsen melakukan
pengembangan produk dengan memberikan sensasi baru pada produknya yaitu
dengan memberikan berbagai macam rasa yang baru. Misalnya produk Sprite
telah melakukan pengembangan produk baru dengan munculnya produk Sprite
yang baru yaitu Sprite Ice; Teh Kotak juga melakukan hal yang sama yaitu
dengan munculnya Teh Kotak dengan rasa apel, anggur dan orange; Fanta
yang tidak mau ketinggalan dengan munculnya fanta dengan sensasi rasa baru
yaitu rasa electric melon, strawberry ice cream dan creamy.
Karakteristik konsumen yang berbeda adalah suatu fakta yang membantu
menjawab mengapa perilaku konsumen sangat bervariasi. Konsumen dengan
mendorong perilaku mereka dalam membeli suatu produk tertentu baik
makanan maupun bukan makanan. Perilaku konsumen tersebut harus
dipelajari terus-menerus mengingat situasi dan kondisi yang selalu berubah.
Satu hal yang harus disadari oleh pemasar bahwa pemilihan produk atau
merek tertentu adalah didahului dengan bagaimana, bilamana, dan mengapa
konsumen menggunakan produk tersebut. Orang lain dapat juga memberikan
pengaruh terhadap pemilihan suatu produk, yang memiliki faktor-faktor dan
salah satunya adalah atribut produk.
Walaupun Sprite Ice diperkenalkan sebagai produk baru yang mana
merupakan pengembangan produk baru dari Sprite, tetapi produk ini digemari
oleh konsumen yang tidak sedikit jumlahnya. Konsumen sudah mempunyai
persepsi sendiri terhadap atribut yang melekat pada minuman Sprite Ice
tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis tertarik
untuk mengambil judul “Analisis Sikap Mahasiswa Terhadap Pengenalan
Produk Sprite Ice PT Coca-Cola Semarang”. Studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta.
B. Perumusan Masalah
Sprite Ice ini merupakan pengembangan produk baru dari Sprite yang
diperkenalkan kepada konsumen pada umumnya, tetapi berdasarkan survey
ternyata produk minuman Sprite ice ini digemari oleh konsumen yang tidak
Dengan melihat hal itu maka penulis tertarik ingin mengetahui apakah
konsumen dalam pengambilan keputusan untuk mencoba mengkonsumsi
minuman Sprite Ice ini dipengaruhi oleh atribut-atribut seperti rasa, aroma dan
kemasan yang melekat pada produk minuman Sprite Ice. Maka timbul
pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican
Yogyakarta terhadap pengenalan produk Sprite Ice?
2. Atribut apakah yang paling mempengaruhi sikap mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Mrican Yogyakarta dalam pengambilan keputusan untuk
mencoba mengkonsumsi minuman Sprite Ice?
3. Bagaimana sikap mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican
Yogyakarta terhadap atribut minuman Sprite Ice?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pokok masalah yang ada, maka penulis akan membatasi
masalah dalam penulisan ini yaitu:
1. Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Mrican Yogyakarta yang pernah mengkonsumsi minuman Sprite
2. Atribut yang diteliti yaitu:
Nilai Produk :
1) Rasa minuman Sprite Ice
2) Kemasan minuman Sprite Ice
3) Aroma minuman Sprite Ice
D. Tujuan Penelitian
Perusahaan dalam menerapkan strategi bersaing yang berbeda untuk
memenangkan persaingan dipasaran dimana perusahaan menggunakan konsep
pemasaran yang berorientasi pada konsumen, maka kepuasan konsumen
menjadi titik penentu segala aktivitas perusahaan sehingga pencapaian laba
perusahaan harus melalui kepuasan konsumen. Sesuai dengan permasalahan
yang dirumuskan di atas maka tujuan penelitian ini adalah
1. Mengetahui karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican
Yogyakarta terhadap pengenalan produk Sprite Ice.
2. Mengetahui atribut produk yang paling mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan untuk mencoba mengkonsumsi minuman Sprite Ice.
3. Mengetahui sikap mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya pengembangan baru pada produk itu maka perilaku
konsumen yang dengan segala karakteristiknya dapat terpenuhi kepuasannya
melalui produk yang ditawarkan itu. Oleh karena itu diadakan penelitian
tentang apakah faktor penentu yang utama bagi konsumen apabila dilihat dari
atribut-atributnya, dimana hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat
bagi pihak-pihak seperti :
1. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini penulis berharap akan mendapatkan tambahan
pengetahuan dan pengalaman baru di bidang pemasaran berdasarkan
perbandingan antara teoritis dengan kenyataan dilapangan, terutama yang
berhubungan dengan perilaku konsumen.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi untuk
penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan sikap konsumen dan
tambahan referensi bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Perusahaan
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat menjadi masukan, sebagai
F. Sistematika Penulisan Bab I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang berhubungan
dengan masalah yang akan dibahas.
Bab III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, lokasi penelitian,
subjek penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, data yang
diperlukan dan teknik pengumpulan data, definisi operasional,
populasi, sampel, metode analisis data.
Bab IV : GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MRICAN YOGYAKARTA
Dalam Bab ini diuraikan tentang sejarah universitas, visi misi dan
tujuan universitas, organisasi Universitas Sanata Dharma.
Bab V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis data
yang telah dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian dengan
menggunakan alat analisis yang telah ditentukan dan beserta
Bab VI : PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan mengenai hasil dari
seluruh materi pembahasan dan dari kesimpulan tersebut akan
dikemukakan beberapa saran yang relevan serta berisi mengenai
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilaksanakan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Pemasaran sebenarnya menggabungkan beberapa kegiatan yang
dirancang untuk memberi arti, melayani, dan memuaskan kebutuhan
konsumen yang merupakan tujuan organisasi. Berhasil tidaknya dalam
pencapaian tujuan organisasi tergantung pada keahlian mereka di bidang
pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain yang berkaitan dalam
satu perusahaan. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka dalam
mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan
lancar.
Pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam suatu siklus yang
bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Pemasaran harus dapat
menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya
dengan data-data pasar seperti lokasi konsumen, jumlahnya, kesukaan dan
data-data pasar lainnya. Data-data tersebut sangat membantu pemasar dalam
melakukan pekerjaannya dengan baik dalam hal mengidentifikasi kebutuhan
konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga yang tepat,
mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif, sehingga akan
mempermudah pemasar dalam menjual produk yang ditawarkan.
Untuk mempermudah dalam memahami arti pemasaran dapat dilihat
dalam definisi pemasaran antara lain sebagai berikut :
Alex S Nitisemito, Drs (1993:13) menyatakan bahwa :
Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar
arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien
dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif.
Definisi tersebut menitikberatkan pada arus barang dan jasa dari
produsen ke konsumen, yaitu struktur perdagangan besar dan perdagangan
eceran dimana saluran-saluran tersebut digunakan untuk menyampaikan
barang ke konsumen. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2001:7)
adalah :
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain.
Setelah melihat pengertian pemasaran dari Kotler dan Armstrong
tersebut di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu
proses dimana individu dan kelompok berusaha memenuhi kebutuhan mereka
Dari kedua definisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemasaran berkaitan erat dengan konsumen, yaitu dalam penciptaan produk,
penentuan harga, promosi dan distribusi yang keseluruhannya untuk
mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia.
B. Strategi Marketing Mix
Dalam merencanakan kegiatan pemasaran yang akan datang, perusahaan
harus dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu strategi
pemasaran dari perusahaan yaitu Marketing Mix
Dalam kegiatan pemasaran tidak terlepas dari hubungan dengan
konsumen, hal ini akan memberikan masukan bagi bagian pemasaran untuk
mengetahui penawaran produk atau pelayanan yang sesuai dengan keinginan
konsumen. Untuk mengetahui keinginan konsumen tersebut, ada empat
variabel yang dapat dimanipulasi maupun yang dapat dikendalikan oleh
organisasi pemasaran. Variabel-variabel yang dapat dikendalikan ini
diidentifikasi sebagai komponen bauran pemasaran dan marketing mix yang
meliputi: produk, harga, tempat (saluran distribusi) dan promosi.
Philip Kotler (1993) memberikan definisi mengenai marketng mix
sebagai berikut :
Marketng mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol
yang perusahaan gabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang
Definisi di atas menunjukkan bahwa masing-masing variabel itu saling
berhubungan dan saling mempengaruhi dalam sistem pemasaran suatu
perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan atau
mempengaruhi pasar sasaran sangat dipengaruhi oleh tepat tidaknya bauran
pemasarannya.
Adapun masing-masing variabel marketing mix dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Produk
Produk adalah benda, fisik, jasa, ataupun manfaat yang ditawarkan
dan didesain untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen untuk
mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, dan konsumsi yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsumen dalam
membeli suatu produk akan mempertimbangkan tentang atribut yang ada
didalamnya. Karakteristik produk tersebut meliputi: kualitas produk, ciri
produk, desain produk, dan merek produk. Menurut karakteristiknya,
barang dapat di klasifikasikan dalam dua cara yaitu:
a. Berdasar daya tahannya
Berdasar daya tahannya, barang dapat di klasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu:
1) Barang tidak tahan lama (non durable goods) yaitu barang
berwujud yang biasanya harus segera dikonsumsi dan secara
normal hanya dapat digunakan satu kali atau beberapa kali saja.
2) Barang tahan lama (durable goods) yaitu barang yang berwujud
yang mempunyai manfaat penggunaan untuk jangka waktu dan
simpan.
3) Jasa (service) yaitu kegiatan, manfaat atau pelayanan yang
ditawarkan kepada konsumen merupakan barang tak berwujud, tak
terpisahkan, berubah-ubah dan tidak dapat disimpan.
b. Berdasarkan tujuan pemakaiannya
Berdasarkan tujuan pemakaiannya dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1) Barang konsumsi adalah barang yang dibeli untuk dikonsumsi.
Pembelian berdasarkan atas kebiasaan pembeli dari konsumen
(consumer habit). Sehingga pembeli ini merupakan konsumen
akhir termasuk diberikan kepada orang lain, karena barang-barang
tersebut hanya dipakai sendiri, barang konsumen ini dapat dibagi
tiga yaitu :
a) Barang konvenien (convenien goods) adalah barang yang
mudah dipakai dapat dibeli di sembarang tempat pada setiap
waktu.
b) Barang shoping (shopping goods) adalah barang yang dalam
proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen melakukan
pertimbangan yang matang dengan keserasian, harga dan
mutu.
c) Barang spesial (special goods) adalah barang yang ciri khas
memperoleh barang ini pembeli harus memberikan
pengorbanan yang istimewa.
2) Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses
lagi, untuk kepentingan dalam industri. Barang industri dapat
dibedakan dalam lima golongan, yaitu : bahan baku, komponen
dan barang setengah jadi, perlengkapan dan barang setengah jadi,
perlengkapan operasi, instalasi dan peralatan ekstra.
Dalam hal ini minuman sprite ice termasuk barang tidak tahan lama
jika dilihat dari daya tahannya, sedangkan bila dilihat dari tujuan
pemakaiannya termasuk barang konsumsi yang konvenien. Artinya barang
yang mudah dipakai dan dapat dibeli di sembarang tempat.
2. Harga
Harga merupakan atribut yang melekat erat pada keberadaan suatu
produk. Dan merupakan satu-satunya unsur marketng mix yang
menghasilkan pendapatan sedangkan unsur-unsur lainnya menunjukkan
biaya. Sehingga dalam menentukan titik harga merupakan penentuan yang
utama dan menentukan pembelian konsumen. Harga hendaknya dapat
diterima baik untuk pihak perusahaan maupun konsumen.
Perusahaan dapat memilih diantara dua strategi penetapan harga
a. Skim-the cream pricing
Merupakan strategi penetapan harga yang setinggi-tingginya. Harga
yang tinggi dimaksudkan untuk menutup biaya penelitian,
pengembangan dan promosi.
b. Penetration pricing
Merupakan strategi penetapan harga yang serendah-rendahnya yang
bertujuan untuk mencapai volume penjualan sebesar-besarnya dalam
waktu yang relatif singkat.
3. Saluran distribusi
Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap
berikutnya dalam proses pemasaran adalah menyalurkan barang tersebut
ke konsumen atau pasar. Hal ini menyangkut penentuan strategi distribusi
yang dipilih. Strategi distribusi ini terdiri dari tiga unsur, yaitu :
a. Distribusi fisik
Distribusi fisik menurut Philip Kotler (1993) adalah yang
berhubungan dengan pemindahan dan penggudangan barang secara
nyata sesudah diproduksi dan sebelum dikonsumsi. Tujuan distribusi
fisik ialah untuk mengantarkan barang yang tepat ke tempat yang
tepat, pada waktu yang cepat, dengan biaya yang serendah-rendahnya.
b. Lembaga-lembaga
Lembaga-lembaga yang dimaksud adalah penjual eceran (retailer) dan
pedagang besar (wholeseller). Penjual eceran adalah semua lembaga
jasa langsung kepada konsumen akhir untuk digunakan sendiri.
Sedangkan seorang pengecer atau toko pengecer adalah semua usaha
bisnis yang volume penjualannya terutama berakar dari penjualan
besar. Pedagang besar meliputi semua lembaga pemasaran yang
kegiatan utamanya melibatkan penjualan barang-barang produk atau
jasa kepada mereka yang membeli atau untuk kepentingan bisnis.
c. Jalur-jalur pemasaran atau saluran distribusi
Dalam perekonomian sebagian produsen tidak menjual barang-barang
mereka secara langsung kepada konsumen atau pemakai akhir secara
langsung, melainkan melalui suatu jalur yang disebut saluran
distribusi. Jadi lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam
penyaluran barang adalah produsen, perantara (pedagang dan agen)
dan konsumen atau pemakai akhir.
4. Promosi
Bentuk promosi yang digunakan perusahaan untuk mempromosikan
barang yang akan dijual antara lain :
a. Iklan
Dalam mengadakan periklanan, manajemen dihadapkan pada
berbagai masalah penilaian media yang ada meliputi : media surat
kabar, media majalah, media radio, media televisi, dan papan media.
b. Personal selling
Merupakan penampilan secara lisan dalam suatu percakapan dengan
c. Publisitas
Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang, dan
organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa di
pungut biaya.
d. Promosi penjualan
Promosi penjualan menurut Joseph. P. Guiltinan (1985) adalah
perangsang ekonomis, hiburan atau informasi yang ditawarkan oleh
suatu perusahaan kepada para pembeli atau distribusi.
C. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan kunci penting yang harus dipahami
perusahaan guna mengetahui kesempatan yang ada dalam rangka memuaskan
kebutuhan konsumen.
Analisis perilaku konsumen yang realistis hendaknya menganalisis juga
proses-proses yang tidak dapat atau sulit diamati, yang selalu menyertai setiap
pembelian. Mempelajari perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa
yang dibeli atau dikonsumsi, tetapi juga dimana, bagaimana kebiasaannya,
dan dalam kondisi apa barang-barang dan jasa-jasa dibeli.
Pengertian perilaku konsumen menurut James F Engel bahwa perilaku
konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk produk keputusan yang mereka lakukan dan
menyusuli tindakan ini. Sedangkan menurut Basu Swastha DH dan T Hani
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk di dalam proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.
Dari kedua pengertian ini maka dapat disimpulkan bahwa mempelajari
perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli atau dikonsumsi,
tetapi juga bagaimana kebiasaan, dan dalam kondisi apa barang-barang dan
jasa-jasa dibeli.
D. Sikap
Sikap merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi
perilaku konsumen. Setiap orang memiliki sikap terhadap segala sesuatu.
Sikap ini timbul dari suatu proses belajar atau dari pengalaman dan
mendapatkannya ke dalam suatu kerangka berpikir suka atau tidak terhadap
sesuatu.
1. Pengertian sikap
William G. Nickles (dalam Basu Swastha dan T. Hani Handoko,
1982) sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk beraksi
terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun
kurang baik secara konsekuen. Melalui bertindak belajar orang
memperoleh kepercayaan dan sikap. Hal ini yang kemudian sangat
mepengaruhi perilaku pembeli. Setiap orang mempunyai sikap terhadap
2. Komponen sikap
Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah memperoleh respon dari
segmen pasar sasaran. Pada umumnya sikap dibedakan atas tiga komponen
utama menurut Thomasc. Kinnear dan James R. Taylor (1992) yaitu :
a. Komponen kognitif atau komponen pengetahuan
Komponen ini merupakan keyakinan dan pengetahuan konsumen
tentang suatu obyek. Komponen kognitif sangat penting sebagai
sumber informasi yang menyangkut kesadaran pengetahuan pasar
tentang ciri-ciri produk, kampanye periklanan penetapan harga,
ketersediaan produk, dan sebagainya.
b. Komponen Afektif
Perasaan atau reaksi emosional manusia tentang suatu obyek
merupakan komponen afektif dari sikap misalnya
pernyataan-pernyataan “Sprtie ice rasanya tidak enak”, aksi afektif yang negatif.
Maka komponen afektif juga merupakan aspek yang penting dalam
memperoleh informasi guna mengambil keputusan suatu produk
pemasaran.
c. Komponen perilaku
Merupakan reaksi seorang terhadap suatu obyek melalui tingkah
lakunya. Rekomendasi untuk memilih merek lain (karena tidak puas),
kepada seseorang yang berniat juga untuk membeli barang sejenis,
kepada kesiapsiagaan seseorang untuk berperilaku tanggap terhadap
obyek.
3. Ciri-ciri sikap
Menurut bimo Walgito (1983), sikap mempunyai beberapa ciri yaitu
sebagai berikut :
a. Sikap itu adalah sesuatu yang tidak dibawa sejak lahir. Ini berarti
bahwa individu atau manusia pada waktu lahir belumlah membawa
suatu sikap yang tertentu.
b. Sikap itu adanya hubungan antara individu dengan obyek. Oleh
karena itu sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya
dengan obyek-obyek.
c. Sikap dapat tertuju kepada suatu obyek saja, tetapi juga dapat
sekumpulan obyek-obyek. Bila seseorang mempunyai sikap yang
negatif atau tidak senang kepada seseorang, maka orang tersebut
akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap yang
negatif pula kepada kelompok dimana seseorang tersebut yang
menjadi obyek sikap tergabung.
d. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar kalau sesuatu telah
terbentuk dan telah merupakan salah satu nilai dalam kehidupan
seseorang sikap akan berlangsung lama.
e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan faktor motif. Ini berarti
diikuti adanya perasaan tertentu, apakah perasan yang bersifat positif
(senang) atau negatif (tidak senang) terhadap obyek tertentu.
4. Pengukuran sikap
Dalam penelitian ini, pengukuran sikap menggunakan “Skala Likert”
menurut Bimo Walgito (1983). Skala ini melibatkan serangkaian
pernyataan yang berkaitan dengan sikap responden diminta menyatakan
“setuju” atau “tidak setuju” dari setiap pernyataan. Jawaban ini diberi nilai
yang merefleksikan secara konsisten sikap responden. Nilai total
keseluruhan pernyataan dihitung untuk setiap responden. Dan alat analisis
yang digunakan dalam penelitian adalah:
a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Dalam pengujian validitas dan reliabilitas ini, kuesioner yang akan
digunakan dibandingkan terhadap 100 responden. Proses analisis
menggunakan komputer dengan program seri statistik. Analisis
validitas dan reliabilitas harus dilakukan faktor demi faktor apabila
konstraksnya lebih dari 1 (satu) faktor. Validitas merupakan ukuran
seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurannya. Reliabilitas
hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali
pada subyek yang sama.
b. Analisis Multiatribute Attitude Model, langkah-langkahnya sebagai
1) Mengembangkan serangkaian atribut dari produk yang
diperhitungkan konsumen dalam proses evaluasi alternatif.
2) Memberi bobot untuk masing-masing atribut (menggunakan Skala
Likert) pemberian bobot ini berdasarkan urutan kepentingan yang
diberikan konsumen.
3) Menghitung ideal dan belief konsumen dalam suatu skala.
4) Menghitung sikap konsumen terhadap atribut.
E. Produk Baru
Dalam kehidupan usahanya seringkali perusahaan dihadapkan pada
keadaan yang mengharuskan mereka untuk memikirkan suatu produk baru
bagi perusahaannya. Beberapa alasan kebutuhan unuk menciptakan produk
baru adalah : mempertahankan kedudukan di pasar, adanya fasilitas produksi
yang belum terpakai penuh, adanya sisa bahan ataupun karena para pembeli
menyarankannya. Walaupun menciptakan produk baru merupakan suatu
kebutuhan bagi perusahaanyang bersangkutan, namun kegiatan tersebut tidak
terlepas dari suatu resiko. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat memperkecil
derajat resiko produk baru, perlu mereka melakukan suatu persiapan yang
cermat, matang dan bertahap. Secara umum tahap persiapan produk baru dapat
dipecah menjadi lima masa, yaitu :
1. Pengumpulan Gagasan Produk Baru
Gagasan tentang produk baru yang sehat dapat datang setiap saat dari
diantaranya dari para pembeli sasaran, perusahaan pesaing, wiraniaga
perusahan, pejabat teras dan karyawan perusahaan lainnya serta lembaga
riset.
2. Penyaringan Gagasan Produk Baru
Tujuan utama tahap penyaringan adalah untuk mendapatkan gagasan
produk terbaik bagi perusahaan. Salah satu bahan pertimbangan produk
dalam proses penyaringna ini adalah keselarasan gagasan produk dengan
tujuan utama perusahaan, serta kemampuan daya dan dana perusahaan
untuk menghasilkan dan memasarkan produk tersebut.
3. Analisis Gagasan Produk Baru
Beberapa macam analisis yang dianggap penting adalah : Potensi
permintaan produk di masa depan, jumlah penjualan minimal tiap masa
tertentu, kebutuhan dana tambahan, kemampuan produk mendatangkan
laba.
4. Produksi Percobaan Produk Baru
Dalam tahap ini produk yang bersangkutan akan diwujudkan secara fisik.
Tujuan utama tahap ini adalah menciptakan mutu produk yang dapat
menjamin kepuasan pembeli.
5. Uji coba pemasaran Produk Baru
Manfaat yang diperoleh dari perusahaan dari penyelenggaraan uji coba
pemasaran adalah agar perusahaan yang bersangkutan dapat memperoleh
gambaran yang lebih meyakinkan akan kemungkinan dapat atau tidaknya
F. Daur Usia Poduk
Posisi penjualan dan daya hasil laba (profitability) suatu produk dapat berubah
sepanjang waktu. Daur usia produk merupakan suatu ikhtisar untuk mengenal
tahap-tahap tertentu dalam riwayat penjualan produk bersangkutan. Sejajar
dengan masing-masing tahap itu terdapat aneka peluang dan masalah yang
khas berkenaan dengan strategi pemasaran serta potensial laba produk itu.
Dengan mengetahui dalam tahap manakah berada suatu produk atau ke arah
tahap manakah produk sedang bergerak, perusahaan akan dapat merumuskan
rencana-rencana pemasaran yang lebih tepat.
Ada empat tahap di dalam Daur Hidup Produk antara lain :
1. Tahap Perkenalan
Merupakan kurun masa pertumbuhan yang lamban, pada saat produk
mulai diperkenalkan kepada pasaran.
2. Tahap Pertumbuhan
Merupakan tahap penyambutan pesat oleh pasaran, dengan
peningkatan laba yang cukup lumayan.
3. Tahap Kedewasaan
Merupakan kurun masa dengan mulai melambannya pertumbuhan
penjualan, karena produk bersangkutan sudah disambut oleh sebagian
besar pembeli potensial.
4. Tahap kemerosotan
G. Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Armstrong proses keputusan pembelian terdiri dari
lima tahap, yaitu :
a. Tahap Pengenalan Kebutuhan
Tahap pertama proses pengambilan keputusan pembelian dimana
konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
b. Tahap Pencarian Informasi
Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen telah
tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. Dalam tahap ini konsumen
mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari
informasi.
c. Tahap Evaluasi Berbagai Alternatif
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif
dalam satu susunan pilihan.
d. Tahap Keputusan Pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
e. Tahap Perilaku Pasca Pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan
atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.
Gambar di atas menjelaskan bahwa suatu proses pembelian di mulai
jauh sebelum pembelian aktual dan terus berlangsung lama sesudahnya. Oleh
karena itu pemasar perlu memusatkan perhatian pada proses pembelian dan
bukan pada keputusan pembelian saja. Dalam pembelian yang lebih rutin,
konsumen seringkali melewati atau membalik beberapa dari tahap-tahap
tersebut. Namun, gambar di atas tetap menggambarkan seluruh pertimbangan
yang muncul ketika konsumen menghadapi seluruh situasi pembelian yang
baru dan kompleks.
H. Atribut Produk
Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan
manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk itu. Manfaat-manfaat
ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut-atribut produk yang berwujud
seperti mutu, ciri, dan desain. Keputusan mengenai atribut-atribut ini sangat
mempengaruhi reaksi konsumen terhadap sebuah produk.
Pengertian atribut produk menurut Tjiptono (1995:86) : yaitu :
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Sedangkan pengertian tentang atribut produk yang dikemukakan oleh
Gito Sudarmo (1995:188) yaitu :
Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat
produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Sifat-sifat tersebut antara
lain warna, aroma, daya tahan, kualitas, kesan baik, kemasan, merek,
dan desain.
Dari kedua pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa atribut
produk terdiri dari unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen, yang
menjamin dan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus
terhadap sikap mahasiswa terhadap pengenalan produk Sprite Ice. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian yang terperinci mengenai suatu objek
tertentu selama kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa
lalunya, dengan cukup mendalam dan menyeluruh. Hasil penelitian studi kasus
ini, hanya berlaku bagi objek yang diteliti. (Umar, 1997:29)
B. Lokasi penelitian dan waktu penelitian
Banyak kalangan mahasiswa yang dijadikan oleh produsen sebagai
pasar sasaran untuk produk yang dipasarkannya itu. Salah satunya adalah
Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta yang sering sekali dikunjungi
oleh produsen dari berbagai macam produk, sehingga penelitian ini
dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2006.
C. Subjek Penelitian
Dalam mempromosikan produk barunya banyak produsen yang memilih
mahasiswa sebagai pasar sasaran, salah satunya adalah produk Sprite Ice,
produsen memilih mahasiswa sebagai pasar sasaran dalam memperkenalkan
produk itu karena mahasiswa memiliki rasa ingin mencoba dan mengetahui
manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk baru itu. oleh sebab itu
subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Mrican Yogyakarta.
D. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah sikap
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta terhadap
pengenalan produk Sprite Ice dilihat dari atribut produknya, yaitu : nilai
produk.
Nilai Produk :
1. Rasa minuman Sprite Ice
2. Kemasan minuman Sprite Ice
3. Aroma minuman Sprite Ice
E. Populasi
Di dalam penelitian ini yang disebut populasi adalah mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta yang pernah minum produk
F. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode purposive sampling yaitu
pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi
tertentu yang sudah diketahui sebelumnya. Adapun ciri-ciri yang dimaksud
adalah semua mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta yang
pernah mengkonsumsi minuman Sprite Ice. Pencarian data bersifat insidental,
yaitu mahasiswa yang dapat dijumpai penulis saat penelitian ini dilakukan.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi. Di sini penulis menentukan besarnya
sampel yang diperlukan adalah sebanyak 100 orang mahasiswa. Dengan
menggunakan rumus perhitungan sample (Sugiarto, 2001) sebagai berikut :
Perhitungan Sampel
N 3000
Dengan anggapan 100 sampel sudah bisa mewakili dari 3000 mahasiswa yang
G. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas = Sikap mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican
Yogyakarta.
Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang
menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor
atau unsur yang lain (Nawawi, 1990:56).
2. Variabel terikat = Atribut minuman Sprite Ice.
Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada
atau muncul dipengaruhi oleh adanya variabel bebas (Nawawi, 1990:57).
Pengukuran Variabel
Teknik pengukuran terhadap variabel penelitian yaitu sikap mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta dilakukan dengan
menggunakan “skala likert” (Drs. Ridwan, M.B.A.) sebagai berikut :
Tabel 3.1
Pernyataan Skor
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
4
3
2
H. Data yang Diperlukan 1. Data Primer
Merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari
individu atau perorangan seperti wawancara atau hasil dari kuesioner yang
biasa dilakukan oleh peneliti (Umar, 1997:43). Dalam penelitian ini data
primer adalah data yang diperoleh dari responden berkaitan dengan sikap
mahasiswa terhadap pengenalan produk baru Sprite Ice.
2. Data Sekunder
Adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh
pengumpul data primer atau pihak lain (Umar, 1997:43).
I. Teknik Pengumpulan Data .
Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik
sebagai berikut :
1. Observasi
yaitu kegiatan pemusatan perhatian penelitian terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indera. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat,
mengamati dan mencatat data yang dibutuhkan sesuai dengan masalah
yang diteliti.
2. Wawancara
yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara unuk memperoleh
data yang dibutuhkan diperoleh secara langsung melalui jawaban-jawaban
sumber.
3. Kuesioner
yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi, yaitu pelaporan tentang pribadi atau hal-hal yang diketahuinya.
Kuesioner diberikan kepada responden untuk mengetahui sikap mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta terhadap atribut produk
dan perilaku pembeliannya.
J. Definisi Operasional
Untuk mengukur sejauhmana pengaruh atribut produk terhadap sikap
konsumen, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu definisi operasional dari
atribut produk dan sikap konsumen, yaitu sebagai berikut :
1. Atribut produk
Definisi dari atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian. Yang dimaksud dengan atribut produk dalam penelitian ini
adalah
Nilai Produk, meliputi :
1) Rasa minuman Sprite Ice
2) Kemasan minuman Sprite Ice
2. Sikap konsumen
Definisi dari sikap konsumen dalam penelitian ini adalah suatu penilaian
subyektif dari konsumen terhadap atribut produk minuman Sprite Ice.
K. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif
yaitu suatu analisis data dengan menggunakan perhitungan angka-angka
terhadap variabel-variabel.
1. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk membahas permasalahan pertama yaitu
menganalisis profil atau gambaran umum konsumen produk minuman
Sprite Ice digunakan teknik analisis persentase.
x100% B
A A %A
+ =
Keterangan :
A = jumlah responden yang dianalisis
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Masalah kedua tentang atribut yang menjadi prioritas utama dalam
pembelian produk minuman Sprite Ice dianalisis dengan analisis prioritas
kepentingan masing-masing atribut. Analisis ini berdasarkan jawaban
responden dari kuesioner, dimana:
Peringkat 1 diberi skor 3
Peringkat 2 diberi skor 2
Peringkat 3 diberi skor 1
Jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot yang
diberikan dari setiap atribut, kemudian dijumlahkan. Hasil perkalian tiap
atribut menentukan urutan kepentingan, dimana hasil yang paling banyak
merupakan atribut yang menjadi prioritas utama dalam pembelian produk.
3. Analisis Multiattribute Attitude Model
Masalah ketiga mengenai sikap mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Mrican Yogyakarta terhadap atribut produk minuman Sprite Ice
dianalisis dengan metode Multiattribute Attitude Model. Analisis ini untuk
mengukur sikap mahasiswa positif atau negatif secara keseluruhan
Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :
a. Rumus Multiattribute Attitude Modal
∑
Ab = sikap mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican
Yogyakarta secara keseluruhan terhadap suatu objek yang
diteliti
Wi = bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i
Ii = nilai ideal rata-rata konsumen terhadap atribut i
Xi = nilai belief rata-rata konsumen terhadap atribut i
n = jumlah atribut yang diteliti
b. Menentukan n dengan cara memilih atribut yang akan diteliti
c. Menentukan bobot rata-rata yang diberikan mahasiswa terhadap atribut
yang diteliti dengan cara :
100
Nilai Wi ini menunjukkan urutan bobot kepentingan yang nantinya
dipergunakan untuk melakukan perhitungan sikap mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta secara keseluruhan
d. Mencari nilai ideal dan nilai belief digunakan rumus :
Nilai ideal = skor x absolut responden ideal masing-masing
alternatif jawaban
Nilai ideal adalah nilai tingkat harapan yang diperoleh dari
masing-masing responden dalam mengisi kuesioner atau nilai harapan yang
diinginkan ada pada atribut yang diteliti.
Nilai belief = skor x absolut responden belief masing-masing
alternatif jawaban
Nilai belief adalah kondisi nyata atau pengetahuan yang diperoleh
konsumen tentang objek atau produk yang diteliti, atribut-atributnya,
dan keuntungan-keuntungannya.
Kemudian dicari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata, dengan
rumus:
Nilai ideal rata-rata menunjukkan nilai harapan rata-rata yang
diinginkan ada pada atribut yang diteliti. Semakin besar nilai ideal
rata-rata, berarti mahasiswa memiliki keinginan semakin tinggi
terhadap atribut tertentu.
belief
Nilai belief rata-rata menunjukkan kondisi nyata. Semakin besar nilai
belief rata-rata, berarti atribut produk tertentu itu sesuai dengan yang
Selisih antara nilai ideal rata-rata dengan nilai belief rata-rata
menunjukkan tingkat kepuasan yang diperoleh. Semakin rendah selisih
nilai ideal rata-rata dengan nilai belief rata-rata, berarti mahasiswa
semakin puas. Sebaliknya apabila selisih nilai ideal rata-rata dengan
nilai belief rata-rata semakin tinggi, berarti mahasiswa semakin tidak
puas. Mahasiswa yang tidak puas dapat diperkirakan sikapnya itu
negative terhadap atribut tertentu.
e. Masukkan data dalam bentuk tabel, kemudian masukkan dalam rumus
Multiattribute Attitude Model
f. Dari hasil perhitungan sikap mahasiswa secara keseluruhan diperoleh
hasil. Hasil ini dapat dilihat dengan skala likert, dengan menggunakan
rumus :
(Sikap – 1) x 100 = X, hasilnya : (4-1) x 100 = 300
sehingga skala sikap adalah sebagai berikut :
0 100 200 300
Positif Negatif
Keterangan skala :
0 – 100 = sangat baik
100 – 200 = baik
200 – 300 = tidak baik
Hasil perhitungan sikap secara keseluruhan berarti skala semakin ke
semakin baik atau positif, tetapi apabila skala semakin ke kanan, maka
sikap mahasiswa secara keseluruhan secara relatif semakin tidak baik
BAB IV
GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA
A. Sejarah Universitas
Rencana mendirikan suatu perguruan tinggi keguruan lahir ketika Prof.
Moh. Yamin, S.H. menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan Repulik Indonesia. Inisiatif ini menarik bagi gereja, terutama di
Jawa Tengah, yang waktu itu Orde Societas Jesu (Serikat Yesus yang
disingkat SJ) telah membuka kursus BI (yayasan De Brito) yang dikelola oleh
Pater H. Loeff, S.J., serta BI sejarah dan BI Bahasa Inggris (Yayasan Loyola)
di Semarang yang dikelola oleh Peter W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H.
Bastiaanse, S.J.
Selanjutnya kursus-kursus BI tersebut dianggap Crash Programe
sehingga Superior Misionaris Societas Jesu, yaitu Pater Kester berusaha
mendirikan suatu perguruan tinggi. Kemudian Pater Kaster menjadi “tukang
sulap”. Tiga kursus BI milik Jesuit yang sudah ada digabungkan menjadi satu.
Gabungan ini diperkuat dengan “bumbu” US $ 150.000, hadiah dari
Conggregatio de Propaganda Fide. Dengan demikian lahirlah PTPG Sanata
Dharma yang dimulai pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh
pemerintah tanggal 17 Desember 1955.
Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai empat jurusan yaitu (1)
Bahasa Inggris, (2) Sejarah, (3) IPA dan (4) Ilmu Mendidik. Sedangkan nama
Sanata dharma diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J., pejabat Departmen
PP dan K di Kawali (Kantor Wali Gereja Indonesia). Sanata Dharma artinya
“kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata’. Kebaktian itu
ditujukan kepada tanah air, bangsa dan Gereja (Pro Patria et Eclessia).
Selanjutnya pembesar misi Societas Jesu menunjuk Pater Prof. Dr. Niculaus
Drijarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma sedangkan wakil Dekan
dipercayakan kepada Pater H. Loeff, S.J.
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini
kementrian PP dan K tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka pada
bulan November 1958, PTPG Sanata Dharma berubah menjadi FKIP Sanata
Dharma dan memperoleh status DISAMAKAN berdasarkan SK Menteri
PTIP No.1/1961, pada tanggal 6 Mei 1961 jo No.77/1962 tanggal 1 Juli 1962,
tetapi secara de facto FKIP-FKIP yang dibentuk dari PTPG tetap berdiri
sendiri. Untuk mengatasi kerancuan itu akhirnya pemerintah kembali
menetapkan agar FKIP berdiri sendiri menjadi IKIP. Sehingga FKIP Sanata
Dharma juga berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri
PTIP NO.237B-Swt/U/1965 yang berlaku sejak tanggal 1 September 1965.
Dalam masa IKIP, banyak perkembangan yang meliputi berbagai aspek
baik yang menyangkut pembangunan fisik, administrasi, pengajaran, dan
penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. Di samping itu, IKIP Sanata
Dharma didukung pula oleh dua Biro Administrasi Umum (BAU) dan Biro
Administrasi akademik dan Kemahasiswaan (BAAK).
Yayasan Sanata Dharma membuka sekolah latihan bagi mahasiswanya,
bagian utara kampus Sanata Dharma. Pada tanggal 1 Januari 1973 juga dibuka
pendidikan non-gelar bagi para lulusan SLTA, yaitu program Extension
Course Bahasa Inggris. Program ini dilaksanakan dalam rangka pengabdian
pada masyarakat.
Pada bulan Juli 1979, IKIP Sanata Dharma melaksanakan program S1
(sebelumnya IKIP Sanata Dharma melaksanakan program Sarjana Muda dan
Sarjana). Pada saat yang sama Depdikbud juga mempercayakan IKIP Sanata
Dharma untuk mengelola program Diploma I, II dan III pada berbagai jurusan.
Berbagai program Diploma ini ditutup tahun 1990 dan selanjutnya dibuka
program Diploma II PGSD.
Pada akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman, pada
tanggal 20 April IKIP Sanata Dharma berubah menjadi Universitas Sanata
Dharma sesuai SK Mendikbud No.46/D/O1993. Setelah berkembang menjadi
universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas program
pendidikannya dengan menambah 6 Fakultas baru dan 2 Fakultas perubahan
bentuk serta tetap mempertahankan pendidikan guru dengan membuka
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Dengan demikian hingga saat ini USD memiliki 8 Fakultas yang
menyelenggarakan pendidikan program gelar (S1), yakni Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas MIPA, Fakultas Sastra,
Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi dan Fakultas Theologi serta terdapat
program non gelar yaitu DII PGSD, English Extension Course dan Bahasa
membuka Program Pasca-Sarjana yaitu Program Studi Magister Teologi,
Program Studi Magister Ilmu Religi dan Budaya. Sejak berdirinya hingga
sekarang, Universitas Sanata Dharma memiliki 4 lokasi yaitu kampus I dan II
beada di Dusun Mrican, desa Catur Tunggal, kecamatan Depok Sleman;
kemudian kampus III berada di Dusun Paingan Condong Catur dan Kampus
IV berada di lokasi Jalan Kaliurang Km.5 Banteng Yogyakarta. Selama
berdirinya Universitas Sanata Dharma pernah dipimpin oleh 7 orang Rektor,
yaitu : Prof. Dr. N. Drijarkara, S.J. (1955-1967), Drs. J. Drost, S.J.
(1968-1976), Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984), Drs. F.X. Danuwinata,
S.J. (1984-1988), Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993), Dr. M. Sastrapratedja,
S.J. (1993-1997, 1997-2001), Dr. Pulus Suparno, S.J., M.S.T. (dilantik tanggal
11 Agustus 2001).
B. Visi, Misi dan Tujuan Universitas 1. Visi
Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Serikat Yesus propinsi
Indonesia bersama dengan rekan iman dan awam Katolik untuk
berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat
manusia, melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai
kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara
objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan
pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu
priadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat
dialogis.
2. Misi
Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga yang
menekankan sistem pendidikan yang memadukan nilai akademik dan
kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi
kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang
mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual
mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi
manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga
yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan lembaga yang
mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.
3. Tujuan Pendidikan
Pendidikan di lingkungan Universitas Sanata Dharma bertujuan
untuk membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan
keunggulan akademik dan nilai humanistik yang berlandaskan
nilai-nilai kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana
terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik
C. Organisasi Universitas Sanata Dharma 1. Pimpinan Universitas
a. Pimpinan universitas terdiri dari seorang rektor dan 3 (tiga) orang
pembantu rektor.
b. Rektor sebagai penanggungjawab utama universitas, dalam
melaksanakan arahan serta kebijakan dasar yayasan.
c. Dalam melaksanakan ketentuan, Rektor bertanggungjawab kepada
yayasan.
d. Para pembantu rektor, masing-masing membidangi kegiatan
akademik, administrasi umum dan kemahasiswaa.
e. Apabila dianggap perlu, atas keputusan yayasan, jumlah pembantu
rektor dapat ditambah sehingga menjadi 4 (empat).
f. Rektor memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan
kemahasiswaan, tenaga administrasi universitas dan hubungan dengan
lingkungannya.
g. Bilamana rektor berhalangan tidak tetap, yayasan mengangkat pejabat
rektor bidang akademik bertindak sebagai pelaksana harian rektor.
Tugas dan Tanggung jawab Pembantu Rektor
a. Pembantu Rektor bertanggungjawab langsung kepada rektor.
b. Pembantu rektor bidang akademik membantu rektor dalam memimpin
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
c. Pembantu rektor bidang administrasi umum membantu rektor dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan keuangan.
d. Pembantu rektor bidang kemahasiswaan membantu rektor dalam
pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan serta pelayanan
kesejahteraan mahasiswa.
2. Badan Non-Struktural
Universitas membentuk Badan Non-Struktural untuk membantu
pelaksanaan tugas universitas dalam bidang akademik, administratif dan
dalam meningkatkan kesejahteraan anggota. Badan ini dapat berbentuk
lembaga, pusat, balai, dan tim kerja. Bentuk, jenis, dan jumlah badan itu
ditentukan menurut kebutuhan dan dengan keputusan yayasan atas usul
rektor. Pusat Pembinaan Rohani merupakan Badan Non-Struktural yang
bertugas untuk memberikan pelayanan pastoral/kerohanian kepada dosen,
tenaga administratif dan mahasiswa melalui konsultasi, ceramah, seminar,
diskusi, kursus, lokakarya, penyegaran rohani dan cara-cara lain, Pusat
pembinaan rohani dipimpin oleh seorang pembina rohani yang diangkat
dan diberhentikan oleh pengurus yayasan atas usul rektor.
3. Pelaksana Administrasi
Satuan pelaksana administratif universitas menyelenggarakan
pelayanan teknis dan administratif yang meliputi administrasi akademik,
administrasi keuangan, administrasi umum, administrasi perencanaan dan
sistem informasi. Satuan pelaksanaan yang menyelenggarakan kegiatan
a. Satuan Pelaksana Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan
b. Biro Administrasi Umum
c. Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI)
d. Biro Kerja Sama dan Pengembangan
Biro dipimpin oleh kepala biro yang diangkat oleh rektor yang diangkat
dan diberhentikan oleh serta bertanggungjawab kepada rektor dan
mempunyai masa jabatan 3 tahun setelah itu dapat diangkat kembali. Biro
Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan bertugas memberikan
pelayanan umum dan administrasi di bidang akademik dan kemahasiswaan
yang meliputi antara lain pelaksanaan administrasi di bidang akademik dan
kemahasiswaan yang meliputi antara lain pelaksanaan administrasi
akademik, penyusunan program rutin, administrasi penalaran mahasiswa,
administrasi pembinaan minat mahasiswa, administrasi kesejahteraan
mahasiswa. Biro administrasi umum mempunyai tugas memberikan
pelayanan di bidang administrasi umum dan administrasi keuangan yang
antara lain meliputi urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan,
kepegawaian, penyusunan rencana anggaran dan pelaksanaan anggaran.
Biro administrasi perencanaan dan sistem informasi mempunyai tugas
melaksanakan administrasi perencanaan dan sistem informasi manajemen
yang meliputi antara lain mempersiapkan penyusunan program rutin,
program pengembangan, penyusunan laporan evaluasi pelaksanaan
program, pelaksanaan administrasi di bidang kerjasama dan mengelola
4. Unsur Pelaksana Akademik
Pelaksana Akademik di bidang pendidikan berbentuk Fakultas,
Jurusan, Program Studi, Laboratorium, Unit Akademik lain dan
melaksanakan pendidikan akademik atau profesional dalam suatu atau
seperangkat cabang ilmu pengetahuan atau teknologi tertentu. Fakultas
terdiri atas sekurang-kurangnya satu jurusan dengan sekurang-kurangnya
satu program studi. Universitas Sanata Dharma Mrican memiliki
fakultas-fakultas yaitu:
a. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
b. Fakultas Sastra
c. Fakultas Ekonomi
d. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
e. Fakultas Teologi
Tabel 4.1
Data jumlah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta 2003/2004 2004/2005 2005/2006
Bimbingan Konseling 42 40 48
PGSD 57 137 156
PBI 127 150 165
PBSID 64 63 84
Pendidikan Sejarah 21 24 37
Pendidikan Koperasi 37 27 17
Pendidikan Akuntansi 89 81 63
Akuntansi 144 164 153
Manajemen 141 167 136
Sastra Inggris 128 101 109
Sastra Indonesia 27 19 25
5. Pimpinan Fakultas
Pimpinan fakultas yaitu Dekan dan Pembantu Dekan. Fakultas
dipimpin oleh seorang Dekan dan dibantu oleh 3 (tiga) orang Pembantu
Dekan Bidang Akademik, Pembantu Dekan Bidang Administrasi, dan
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. Dekan memimpin
penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi,
dan bertanggung jawab kepada Rektor. Pembantu Dekan bertanggung
jawab kepada Dekan. Dekan secara berkala menyelenggarakan rapat kerja
fakultas.
6. Laboratorium
Laboratorium dapat dibentuk dalam jurusan. Laboratorium
merupakan satuan pelaksana akademik jurusan yang dipimpin oleh kepala
yang bertanggung jawab kepada ketua jurusan. Kepala laboratorium
adalah seorang dosen yang keahliannya telah memenuhi persyaratan yang
sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepala
laboratorium diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul ketua
jurusan melalui dekan fakultas.
7. Unit Penunjang
Unsur penunjang merupakan perangkat kelengkapan di bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbentuk
dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat oleh rektor dan
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data 1. Deskripsi Data
Penelitian dilakukan untuk menganalisis sikap mahasiswa terhadap
pengenalan produk Sprite Ice PT Coca Cola Semarang. Pelaksanaan
penelitian dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan atau
kuesioner kepada responden sebanyak 100 orang sampel.
Kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa, terdiri dari tiga
bagian yaitu :
Bagian I : Berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas
pribadi mahasiswa.
Bagian II : Berisikan pertanyaan untuk mengetahui urutan tingkat
kepentingan terhadap atribut minuman Sptite Ice yang
terdiri atas rasa, kemasan dan aroma.
Bagian III : Berisikan pertanyaan untuk memperoleh data tentang sikap
mahasiswa terhadap atribut produk Sprite Ice, dimana
mempunyai empat kategori jawaban.