• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi konsumen terhadap atribut produk Teh Sosro : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi konsumen terhadap atribut produk Teh Sosro : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican."

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAK

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK

TEH SOSRO

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican

A. Rusdiana Indrasari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik konsumen produk teh sosro; (2) persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro; (3) ada atau tidaknya perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin; (4) ada atau tidaknya perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari pendapatan/ uang saku perbulan.

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican, Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta pada bulan Mei 2007. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican yang melakukan registrasi pada tahun 2007 yang berjumlah 4998 mahasiswa. Sampel penelitian ini berjumlah 256 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians satu jalan (one way ANOVA).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) karakteristik responden yang banyak mengkonsumsi produk teh sosro adalah responden wanita dan responden dengan pendapatan/ uang saku perbulan Rp 460.001 – Rp 920.000; (2) responden pria maupun wanita sama-sama mempunyai persepsi yang baik/ positif dan responden yang berpendapatan Rp 460.001 – Rp 920.000 mempunyai persepsi yang lebih baik/ positif dibandingkan responden yang berpendapatan = Rp 460.000 dan Rp 920.001 –Rp 1.380.000; (3) tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin (Fhitung =

0,437 < Ftabel = 3,031); (4) ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut

produk teh sosro dilihat dari pendapatan/ uang saku perbulan (Fhitung = 15,121 >

Ftabel = 3,031).

(2)

vii

ABSTRACT

THE PERCEPTION OF THE CONSUMER TOWARDS THE

ATTRIBUTE OF THE PRODUCT OF “TEH SOSRO”

A Case Study towards the Students of Campus I, Sanata Dharma University

A. Rusdiana Indrasari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The aim of this research is to find out: (1) the characteristic of the consumer of the product of “teh sosro”; (2) the perception of the consumer towards the attribute of the product of “teh sosro”; (3) whether or not there is any difference on perception of the consumer towards the attribute of the product of “teh sosro” viewed from the sex of the consumer; (4) whether or not there is any difference on perception of the consumer towards the atttribute of the product of “teh sosro” viewed from the income/ pocket money of the consumer.

This research is conducted in Campus I, Sanata Dharma University, Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta on May 2007. The population of this research is 4998 students of Campus I Mrican, Sanata Dharma University who are registered in 2007. The samples of this research are 256 students. The samples are taken using purposive sampling technique. The data are collected using questionnaires, documentations, observations and interviews. The data are analyzed using the one way ANOVA technique.

The results of this research indicate that: (1) the characteristics of the respondent who consumer the product of “teh sosro” are female and have income/ pocket maney around Rp 460.001 – Rp 920.000; (2) male and female respondents have a good/ positive persection and the respondents who have income Rp 460.000 – Rp 920.000 have better/ positive perception than the respondents who have income = Rp 460.000 and Rp 920.000 – Rp 1.380.000; (3)no difference in the perception of the consumer towards the attribute of the product of “teh sosro” which is viewed from the sex of the consumer (Ftest = 0,437 < Ftable = 3,301); (4)

(3)

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT

PRODUK TEH SOSRO

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

A. RUSDIANA INDRASARI NIM : 001334121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

v Hidup di dalam hati yang kita tinggalkan bukanlah mati. (Thomas Campbell) v Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi aku

KEKUATAN. (Fil 4 : 13)

PERSEMBAHAN

Saya tidak cukup tahu cara berbalas budi, saya juga tidak cukup mampu untuk mengukir prestasi, saya hanya bisa mengucapkan syukur dan terima kasih kepada “Bapa di Surga” yang melalui orang-orang terkasihNya, memberikan cinta kasih, sehingga saya sedikit tahu arti hidup ini.

Skripsi ini saya persembahkan

terutama bagi Alm. Bapak Ign. Sancoko yang telah dipanggil

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

(8)

vi

ABSTRAK

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK

TEH SOSRO

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican

A. Rusdiana Indrasari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik konsumen produk teh sosro; (2) persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro; (3) ada atau tidaknya perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin; (4) ada atau tidaknya perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari pendapatan/ uang saku perbulan.

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican, Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta pada bulan Mei 2007. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican yang melakukan registrasi pada tahun 2007 yang berjumlah 4998 mahasiswa. Sampel penelitian ini berjumlah 256 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians satu jalan (one way ANOVA).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) karakteristik responden yang banyak mengkonsumsi produk teh sosro adalah responden wanita dan responden dengan pendapatan/ uang saku perbulan Rp 460.001 – Rp 920.000; (2) responden pria maupun wanita sama-sama mempunyai persepsi yang baik/ positif dan responden yang berpendapatan Rp 460.001 – Rp 920.000 mempunyai persepsi yang lebih baik/ positif dibandingkan responden yang berpendapatan = Rp 460.000 dan Rp 920.001 –Rp 1.380.000; (3) tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin (Fhitung =

0,437 < Ftabel = 3,031); (4) ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut

produk teh sosro dilihat dari pendapatan/ uang saku perbulan (Fhitung = 15,121 >

Ftabel = 3,031).

(9)

vii

ABSTRACT

THE PERCEPTION OF THE CONSUMER TOWARDS THE

ATTRIBUTE OF THE PRODUCT OF “TEH SOSRO”

A Case Study towards the Students of Campus I, Sanata Dharma University

A. Rusdiana Indrasari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The aim of this research is to find out: (1) the characteristic of the consumer of the product of “teh sosro”; (2) the perception of the consumer towards the attribute of the product of “teh sosro”; (3) whether or not there is any difference on perception of the consumer towards the attribute of the product of “teh sosro” viewed from the sex of the consumer; (4) whether or not there is any difference on perception of the consumer towards the atttribute of the product of “teh sosro” viewed from the income/ pocket money of the consumer.

This research is conducted in Campus I, Sanata Dharma University, Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta on May 2007. The population of this research is 4998 students of Campus I Mrican, Sanata Dharma University who are registered in 2007. The samples of this research are 256 students. The samples are taken using purposive sampling technique. The data are collected using questionnaires, documentations, observations and interviews. The data are analyzed using the one way ANOVA technique.

The results of this research indicate that: (1) the characteristics of the respondent who consumer the product of “teh sosro” are female and have income/ pocket maney around Rp 460.001 – Rp 920.000; (2) male and female respondents have a good/ positive persection and the respondents who have income Rp 460.000 – Rp 920.000 have better/ positive perception than the respondents who have income = Rp 460.000 and Rp 920.000 – Rp 1.380.000; (3)no difference in the perception of the consumer towards the attribute of the product of “teh sosro” which is viewed from the sex of the consumer (Ftest = 0,437 < Ftable = 3,301); (4)

(10)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Bapa di surga karena berkat rahmat

dan pertolongan-Mulah penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK TEH SOSRO”

Skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari semua pihak, untuk itulah penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Yesus Kristus dan Bunda Maria terima kasih atas berkat dan kasih-Mu yang begitu besar kepadaku

2. Drs.T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. selaku Dosen Pembimbing terima kasih atas waktu, saran dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Cornelio Purwantini, S.Pd., M.S.A. selaku dosen tamu dan penguji, terima kasih atas saran dan kritiknya dalam penyusunan skripsi ini.

(11)

ix

8. Alm. Ign. Sancoko yang telah mendoakan saya sampai saya menyelesaikan kuliah ini walaupun dari tempat yang jauh…….di surga.

9. Buat yang tercinta Ibu F. Tutik Estiningsih yang telah memberikan limpahan kasihnya, dorongan, materi dan doanya selama penulis menuntut ilmu.

10.Buat Mbak Wiwit dan Mas Arin terima kasih telah memberiku tempat tinggal selama aku kuliah, juga dorongan dan doanya sehingga aku bisa menyelesaikan kuliahku.

11.Buat Mbak Retno dan Mas Buntoro terima kasih telah memberiku dorongan dan doa sehingga aku bisa menyelesaikan kuliahku.

12.Buat adik-adikku tercinta Y. Hari Sasmoko dan V. Kostadi Brata yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Buat keponakanku tercinta Ryan yang selalu memberiku keceriaan dengan suaranya yang cempreng, dan Gilbert yang suka jahil, kalian berdualah yang membuat rumah jadi rame.

14.Buat yang tercinta Yo hanes Jhon Lenon Tampubolon terima kasih atas semangat, dorongan, waktu dan cintamu sehingga aku bisa bertahan sampai saat ini dan terima kasih juga atas kesetiaanmu mendampingiku dari awal kuliah sampai lulus, semoga kebersamaan kita sampai selama- lamanya.

15.Buat sahabatku tercinta Ninik, Nira, Astri, dan Ria yang telah membantuku dan mendengarkan curhatku juga memberiku semangat sampai akhirnya aku menyelesaikan kuliahku.

(12)

x

17.Buat Trembuku 6C yang banyak memberiku kenangan indah dan Arimbi 9 yang memberiku kegembiraan.

18.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungannya.

Penulis juga menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis akan menerima segala kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

(13)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah... 3

C. Rumusan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

A. Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran... 6

(14)

xii

C. Persepsi Konsumen ... 11

D. Atribut Produk ... 14

E. Pengertian Pendapatan ... 15

F. Pengertian Jenis Kelamin ... 16

G. Hasil Penelitian yang Relevan... 17

H. Hipotesis ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Jenis penelitian... 22

B. Subjek dan Objek Penelitian... 22

C. Tempat dan Waktu Penelitian... 22

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 23

E. Populasi dan Sampel ... 24

F. Teknik Pengambilan Sampel... 25

G. Teknik Pengumpulan Data... 25

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 26

I. Uji Prasarat Analis ... 30

J. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 35

A. Sejarah Perkembangan Universitas ... 35

B. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ... 40

C. Struktur Organisasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan... 42

D. Jurusan dan Program Studi... 45

(15)

xiii

F. Gambaran Produk Teh Sosro ... 49

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Analisis Data ... 56

B. Uji Prasarat Analisis ... 68

C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 70

D. Pembahasan... 71

BAB VI PENUTUP ... 78

A. Kesimpulan... 78

B. Keterbatasan Penelitian... 79

C. Saran... 79 DAFTAR PUSTAKA

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian... 24 Tabel 2 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Kemasan... 27 Tabel 3 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Bentuk dan Rasa 28 Tabel 4 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Harga ... 28 Tabel 5 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas... 29 Tabel 6 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56 Tabel 7 Deskripsi Responden berdasarkan Pendapatan/ uang saku perbulan 57

Tabel 8 Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Kemasan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 59

Tabel 9 Persepsi Konsumen Terhadap Atibut Bentuk dan Rasa Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60 Tabel 10 Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Harga Berdasarkan Jenis

(17)

xv

DAFTAR BAGAN

(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 83

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas... 86

Lampiran 3 Uji Normalitas ... 88

Lampiran 4 Uji Oneway Anova ... 89

Lampiran 5 Uji T- Test... 100

Lampiran 6 Tabel Statistik ... 103

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan saat ini semakin maju dan berkembang. Faktor ini mendorong laju pertumbuhan perusahaan-perusahaan baru, yang mencoba memasuki pasar dan berusaha menggeser perusahaan yang ada untuk mendapatkan pangsa pasar. Hal ini mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin tinggi. Setia perusahaan berusaha menjaring konsumen semaksimal mungkin untuk menawarkan produk sejenis. Maka, dengan ini konsumen memiliki peluang atau kesempatan untuk memilih produk yang dibutuhkan sesuai dengan apa yang diinginkannya.

(20)

dapat menilai dan menafsirkan persepsi mereka terhadap produk yang ditawarkan. Persepsi dapat berupa penawaran. Penewaran dapat dilakukan melalui harga , kualitas, merek, rasa, kemasan, bentuk dan sebagainya yang secara keseluruhan dapat mengakibatkan serangkaian tanggapan konsumen yang akan menentukan keputusan pembelian.

(21)

Sinar Sosro juga sering mengadakan undian berhadiah, dengan hadiah yang sangat besar.

Perusahaan yang berorientasi pada keinginan dan kebutuhan konsumen dapat mempertahankan diri dalam memasarkan produknya, dan dapat berkembang seperti yang diinginkannya. Untuk mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen, diperlukan penilaian dan penafsiran persepsi mereka terhadap produk yang ditawarkan. Dengan begitu perusahaan akan mempunyai pandangan yang luas, sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan pelayanan produknya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Produk Teh Sosro”.

B. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka penulis memberikan batasan sebagai berikut:

1.Konsumen

Konsumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican.

2.Atribut Produk

(22)

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis merumuskan masalah tersebut sebagai berikut:

1.Bagaimanakah karakteristik konsumen produk teh sosro?

2.Bagaimanakah persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro? 3.Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh

sosro dilihat dari jenis kelamin?

4.Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari pendapatan/ uang saku perbulan?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan harapan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.

Tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen produk teh sosro.

2. Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro. 3 Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro

dilihat dari jenis kelamin.

(23)

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen sehingga produk tersebut dapat diterima oleh konsumen.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan di Universitas Sanata Dharma dan sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang persepsi konsumen dan melakukan penelitian lebih lanjut.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan sumber bacaan, khususnya mengenai persepsi konsumen.

(24)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh para pemasar dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, oleh karena itu perlu koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran agar dapat berjalan dengan sukses. Kegiatan pemasaran bermula dari kebutuhan konsumen, sehingga mempunyai konsekuensi bahwa semua kegiatan perusahaan diarahkan pada usaha memenuhi kebutuhan konsumen.

Ada lima faktor penyebab yang mendorong perusahaan melakukan pemasaran (Kotler, 1984: 11).

a. Merosotnya penjualan. b. Pertumbuhan yang lamban. c. Pola pembelian yang berubah. d. Persaingan yang semakin meningkat.

e. Pengeluaran untuk penjualan yang semakin meningkat.

(25)

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan keinginan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan pemasaran menurut (Kotler 2000: 19) adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain.

Berdasarkan pengertian tesebut dapat disimpulkan pemesaran sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan perusahaan untuk memuaskan konsumen, memproduksi produk yang sesuai dengan selera dan keinginan konsumen, menentukan cara-cara promosi yang efektif dan menyalurkan produk tersebut dengan tepat. Tujuan dari semua itu adalah untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.

2. Konsep Pemasaran

Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun falsafah bisnis menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tegantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing (Kotler dan Amstong, 1992: 15).

(26)

a. Orientasi Konsumen.

Pada dasarnya perusahaan yang akan mempraktekkan orientasi konsumen ini harus:

1). Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

2). Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran penjualannya. 3). Menentukan produk dan program pemasarannya.

4). Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka. 5). Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah

menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atas model yang menarik.

b. Koordinasi dan Integrasi dalam Perusahaan.

Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua elemen kepuasan knsumen yang ada harus dikoordinasikan dan diintegrasikan. Prinsip pemasaran tentang orientasi konsumen serta kegiatan pemasaran yang terkoordinir merupakan bagian dari sebuah strategi yang disebut Manajemen Berdasarkan Sasaran (Manajemen by Objektif) yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

1). Tujua n perusahaan harus ditentukan lebih dulu yaitu mencapai pemuasan konsumen pada tingkat laba.

(27)

Dengan demikian setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam satu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat terealisir.

c. Mendapatkan laba melalui pemasaran konsumen.

Konsep pemasaran yang digunakan bertujuan untuk memperbaiki keuntungan konsumen karena hubungan yang lebih baik sangat menguntungkan bagi perusahaan, serta dapat meningkatkan laba. Dimana laba itu sendiri merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memberikan kepuasan tersebut perusahaan dapat menyediakan atau menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak dan dapat dijangkau oleh konsumen.

B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Perusahaan memiliki jenis variabel yang dapat dikendalikan dan variabel yang tidak dapat dikendalikan. Variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan adalah kekuatan-kekuatan yang biasanya berasal dari luar organisasi. Sedangkan bauran pemasaran adalah jenis variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan.

(28)

Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel pemasaran, yaitu produk, harga, saluran distribusi, dan kegiatan promosi yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi konsumen. Penetapan komposisi yang tepat dari keempat variabel dapat menunjang keberhasilan strategi perusahaan dalam menciptakan image produk yang diinginkan oleh perusahaan. Secara singkat keempat variabel tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan, meliputi barang fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi dan ide- ie (Kotler, 1997: 48). Strategi produk sangat penting karena dengan penampilan produk yang khas akan menciptakan image tersendiri bagi konsumen, yang akan membuat konsumen terkesan dan mengingatnya.

Ada tiga karakteristik wujud fisik produk (Kotler, 1992: 354-357): a. Mutu produk .

Menunjukkan kemampuan sebuah produk untuk menjalankan fungsinya, yang termasuk dalam mutu produk adalah ketahanan, kehandalan, ketelitian, taraf kemudahan operasi, dan atribut-atribut lainnya yang bernilai. Dari sudut pemasaran mutu harus diukur dari segi persepsi pembeli. Mutu produk juga dapat ditunjukkan melalui nama merk, kemasan, distribusi dan promosi, semua unsur ini harus sama-sama mengkomunikasikan dan mendukung citra produk.

b. Ciri Produk.

Ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan suatu produk perusahaan dengan produk pesaing.

c. Desain produk.

(29)

juga merupakan sarana dalam pemasaran perusahaan. Produk yang didesain dengan baik akan menarik perhatian konsumen dan akan meningkatkan penjualan serta pendapatan perusahaan.

2. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk. Harga seringkali menjadi bahan pertimbangan utama sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa. Oleh karena itu manajer harus mampu menetapkan harga yang bersifat akomodaif sehingga mampu memenuhi kepentingan konsumen dan produsen.

3. Saluran Distribusi.

Saluran distribusi adalah aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Pemilihan saluran distribusi yang tepat akan menunjang keberhasilan masalah penempatan produk.

4. Promosi.

(30)

C. Perepsi Konsumen

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan kepuusan, persiapan, dan penenuan kegiatan-kegiatan tersebut (Engel, Swasta & Handoko, 1997: 10).

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan di pasar. Persepsi timbul karena adanya rangsangan dari luar yang mampu mempengaruhi dan membujuk orang untuk membeli.

1. Pengertian persesi.

Ada banyak definisi tentang persepsi. Berikut ini disajikan beberapa definisi persepsi menurut beberapa ahli:

a. Nalcom & Steve (1988: 51), menyatakan bahwa:

Persepsi (perception) adalah proses mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi yang datang dari organ-organ indra sebelum dapat dimengerti.

b. Thoha Miftah (1983: 141), menyatakan bahwa:

Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.

c. Bimo Walgito (1994: 53), berpendapat bahwa:

Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan, diterimanya stimulus melalui reseptor kemudian diteruskan ke otak dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, dengar dan sebagainya.

d. Salahudin (1990: 91), berpendapat bahwa:

(31)

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perspsi adalah proses memahami, menerima, mengorganisasikan, menginterpretasikan, rangsangan dari lingkungan sekitar melalui panca indra, sehingga individu dapat menyadari dan mengerti mengenai sesuatu yang diindrakan.

1. Syarat Persepsi

Syarat seseorang mengadakan persepsi menurut Bimo (1994: 53-54) sebagai berikut:

a. Adanya objek yang dipersepsi.

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai indra atau reseptor, kemudian diteruskan ke otak dan terjadilah pross psikologis.

b. Alat indra atau reseptor.

Alat untuk menerima stimulus. Tetapi perlu dibantu syaraf sensoris yaitu syaraf yang menghubungkan stimulus sampai ke otak dan syaraf motorik yang mengadakan penyampaian stimulus untuk mengadakan respon.

c. Perhatian.

Dalam persepsi perlu adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama untuk mengadakan persepsi sebagai suatu persiapan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Bimo (1994: 56) adalah:

a. Kesadaran.

Pada saat kita senang atau murung kita akan menghasilkan suatu persepsi yang berbeda tergantung kesadaran kita pada saat kita melihat suatu benda.

b. Ingatan.

Indra kita yang secara teratur akan menyimpan data-data yang kita terima. Dalam rangka untuk memberikan arti, secara terus menerus orang cenderung untuk terus menerus membanding-bandingkan penglihatan, suara, dan pengindraan lainnya dengan ingatan- ingatan pengalaman lalu yang mirip.

(32)

Kita sudah dapat menentukan dan memutuskan data mana yang akan dihadapi berikutnya, dibandingkan dengan situasi lalu dan saat itu, lalu membuat interpretasi dan evaluasi.

d. Bahasa.

Bahasa yang jelas dapat mempengaruhi kognisi kita, memberikan bentuk pada persepsi secara langsung.

e. Pengujian Hipotesis.

Pengujian hipotesis merupakan komponen pusat persepsi yang mengolah informasi.

Sering terjadi, interpretasi terhadap data pengindraan hanya mempunyai satu kemungkinan saja, sehingga “pencarian” hipotesis persepsi yang terjadi dilakukan dengan sangat cepat, otomatis dan berada sedikit di bawah kesadaran.

D. Atribut Produk.

Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan memperhatikan atribut-atribut produk apa saja yang hendak dikembangkan dan mana yang sebaiknya tetap dipertahankan. Produk yang akan dianggap baik oleh konsumen adalah produk yang memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Produk seperti itu adalah yang berhasil.

Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk-produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli (Gitosudarmo, 1995: 188).

(33)

dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merk, harga, rasa, kemasan, dan lain- lain.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan atribut produk adalah unsur- unsur yang melekat pada suatu produk yang menimbulkan manfaat bagi produk tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

E. Pengertian Pendapatan.

Pengertian pendapatan sangat erat dengan penghasilan, bahkan banyak orang yang menyamakan kedua pengertian tersebut (San S. Hutabarat, 1978: 92). Pendapatan dan penghasilan mempunyai pengertian yang sama yaitu besarnya arus uang dan barang yang masuk dalam suatu usaha rumah tangga dari sektor usaha baik sektor formal atau informal yang dinilai dengan satuan uang (Rupiah) yang meliputi gaji dan macam- macam tunjangan antara lain: tunjangan asuransi kesehatan, tunjangan fungsional, tunjangan beras, tunjangan perbaikan rumah, dan pemberian balas jasa (As’ad, 2001: 16). Sedangkan pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan pendapatan atau uang saku bagi mahasiswa adalah besarnya arus uang yang masuk setiap bulannya dari orang tua masing- masing maupun dari hasil pekerjaan sambilan yang dilakukan oleh mahasiswa. Pendapatan ini diukur dengan cara memberi skor pada masing- masing tingkatan pendapatan sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) Yogyakarta sebesar Rp 460.000,00.

(34)

Tingkat Pendapatan/ uang saku: Skor

= Rp 460.000 0

Rp 460.001 – Rp 920.000 1 Rp 920.001 – Rp 1.380.000 2

Rp 1.380.000 3

F. Pengertian Jenis Kelamin.

Jika mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa pria dan wanita dengan alasan bahwa berdasarkan perkembangan fisiologis dan psikologis ternyata pria dan wanita mempunyai perkembangan yang berbeda (Gilarso, 1998: 02).Secara kodrati pria dan wanita mempunyai perbedaan yang tidak dapat dipertukarkan. Kodrati artinya keistimewaan pria dan wanita yang diberikan sejak lahir oleh Tuhan. Terdapat pula perbedaan sifap dan perilaku yang dibentuk secara sosial/ budaya, sehingga membentuk perbedaan dalam perlakuan dan perkembangan antara pria dan wanita (Ervita, 2002: 03).

Pria dan wanita mempunyai perilaku yang khas dalam pola pikir, perasaan, alun seks, selera seks dan gambaran tentang pernikahan. Pola pikir pria mendekati masalah terutama dari luar dengan pikirannya, sedangkan wanita mendekati masalah dari dalam dengan memakai hatinya. Pola perasaan seorang pria cenderung dapat mengendalikan perasaan, tetapi perasaan wanita lebih mudah tergetar dan menjalar pada soal-soal yang lain.

(35)

G. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan.

Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan terlebih dahulu mengenai faktor- faktor yang berpengaruh terhadap persepsi antara lain: 1.Hasil Penelitian dari Eni Utaminingsih yang berjudul: “Persepsi

Mahasiswa Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi” (2004).

Dalam penelitian tersebut, terdapat dua tujuan yakni: a). Untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002 terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis kelamin mahasiswa, b). Untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002 terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan Prestasi Belajar Mahasiswa. Populasi penelitian ini mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002 Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 116 mahasiswa. Penentuan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling denga n jumlah 90 mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan Analisis Varians (ANOVA).

Dalam penelitian ini dinyatakan bahwa: a). Tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap kurikulum berbasis kompetensi berdasarkan jenis kelamin mahasiswa. Ini berarti tidak ada perbedaan persepsi antara mahasiswa pria dan wanita terhadap kurikulum berbasis kompetensi. Diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,097 lebih kecil dari Ftabel sebesar 3,952

(36)

belajar mahasiswa. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa yang berprestasi belajar tinggi maupun mahasiswa yang berprestasi rendah terhadap kurikulum berbasis kompetensi. Diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,125 lebih kecil dari Ftabel sebesar 3,952, sehingga Ho

diterima dan Ha ditolak.

2.Hasil penelitian dari Sri Suwarni (2005) yang berjudul: “Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi”.

Dalam penelitian tersebut terdapat empat tujuan yakni: a). Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat ditinjau dari jenis kelamin. b). Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat ditinjau dari tingkat pendidikan. c). Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat ditinjau dari jenis pekerjaannya. d). untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat ditinjau dari tingkat pendapatan. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang berobat di puskesmas Ngaglik I, yaitu masyarakat Gondangan Kecamatan Ngaglik.Penentuan sampel menggunakan teknik sampling Accidental

dengan jumlah sampel 90 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan Chi Kuadrat.

(37)

persepsi di sini maksudnya persepsi antara pria dan wanita itu sama yaitu sama-sama menilai positif tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas Ngaglik I. b). Tidak ada perbedaan persepsi masyarakat tentang pelayanan kesehatan ditinjau dari tingkat pendidikan, menunjukkan X2 hitung 0,033 lebih kecil daripada X2 tabel harga kritik Chi Kuadrat 3,841, maka Ho ditolak. Tidak ada perbedaan persepsi disini maksudnya persepsi antara tingkat pendidikan yang tinggi dan rendah itu sama yaitu sama-sama menilai positif tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas Ngaglik I. c). Tidak ada perbedaan persepsi masyarakat tentang pelayanan kesehatan ditinjau dari tingkat pendapatan, menunjukkan X2 hitung 0,875 lebih kecil dari pada X2 tabel harga kritik Chi Kuadrat 5,991, Maka Ho ditolak. Tidak ada perbedaan persepsi disini maksudnya persepsi antara responden dengan tingkat pendapatan yang berbeda adalah sama yaitu sama-sama menilai positif tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Ngaglik I. d). Tidak ada perbedaan persepsi antar kelompok masyarakat tentang pelayanan kesehatan masyarakat ditinjau dari jenis pekerjaan, menunjukkan X2 hitung 0, 021 lebih kecil dari pada X2 tabel harga kritik Chi Kuadrat 3,841, maka Ho ditolak. Tidak ada perbedaan persepsi disini maksudnya persepsi antara resonden bukan pegawai negeri sipil dan responden pegawai sipil itu sama yaitu sama-sama menilai positif tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas Ngaglik I.

(38)

Dalam penelitian tersebut terdapat empat tujuan yakni: a). Untuk mengetahui persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari jenis kelamin guru. b). Untuk mengetahui persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari pendidikan guru. c). Untuk mengetahui persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari masa bekerja guru. d). Untuk mengetahui persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari umur guru. Populasi penelitian ini adalah sejumlah guru yang ada disekolah SLTP Negeri 222 Jakarta tahun ajaran 2003/ 2004 sebanyak 227 orang, dengan sampel sebanyak 39 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan Chi Kuadrat untuk masalah pertama dan kedua sedangkan ANOVA untuk masalah ketiga dan keempat.

(39)

menunjukkan bahwa F rasio adalah 1,860 dengan probabilitas 0,128. Karena probabilitas > 0,05 maka Ho diterima ini berarti tidak ada perbedaan persepsi. d). Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari umur guru, menunjukkan bahwa F rasio adalah 0,658 dengan probabilitas 0,658. Karena probabilitas > 0,05 maka Ho diterima , ini berarti tidak ada perbedaan persepsi.

H. Hipotesis

1. Masalah pertama tidak menggunakan hipotesis. 2. Masalah kedua tidak menggunakan hipotesis.

3. Ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin.

4. Ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari pendapatan/ uang saku konsumen.

(40)

22 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan keseluruhan prosedur dan alat yang digunakan dalam penelitian. Penentuan metode penelitian menjadi penting karena digunakan untuk menentukan jawaban dari permasalahan penelitian. Oleh karena itu, dibawah ini akan diuraikan menge nai jenis penelitian, variabel penelitian,sumber data, teknik pengumpulan data, data yang dicari, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu penelitian tentang subjek tertentu dimana subjek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti. (Consuelo, 1993: 73).

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican.

(41)

C. Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian : Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican. 2. Waktu Penelitian : Bulan Mei 2007.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian ini adalah persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro.

2. Pengukuran variabel

Variabel penelitian yang akan dianalisis perlu diukur dengan cara pengukuran masing- masing, maka pengukuran variabel penelitian yang penulis lakukan dengan cara data pada variabel , diperoleh melalui jawaban dari kuesioner yang berupa daftar pertanyaan. Kuesioner yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban yang telah tersedia. Jawaban yang diperoleh dari kuesioner tersebut akan diberi skor dengan menggunakan Skala Likert dimana terdapat pertanyaan positif (mendukung) dan pertanyaan negatif (tidak mendukung). Dalam pemberian skor pada Skala Likert mempunyai lima kategori sebagai berikut (Riduwan, 2002: 13):

Pertanyaan positif: Pertanyaan Negatif

(42)

(STS) : Sangat Tidak Setuju (STS) : Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 diberi skor 5.

Tabel 1

Kisi-Kisi Instumen Penelitian Variabel Indikator Nomor butir

positif

Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Iqbal Hasan, 2002: 58). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican yang melakukan registrasi pada tahun 2007 yang berjumlah 4998 orang.

2. Sampel

(43)

Arikunto (1998) mengemukakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Berdasarkan pertimbangan kemampuan, waktu, dan biaya yang dimiliki oleh penulis, maka penelitian tidak dilaksanakan pada seluruh populasi tetapi hanya pada sebagian anggota populasi (sampel). Jumlah sampel dalam analisis data adalah jumlah sampel yang representative yaitu sebanyak 256 mahasiswa, sesuai dengan Tabel Krejcie (Sugiyono, 2003: 63).

F. Teknik Pengambilan sampel.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adala h metode

Purposive Sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai hubungan dengan penelitian ini. Bertujuan disini diartikan bahwa dalam penelitian sampel ini, penelitian dilakukan secara subjektif mengambil sampel dengan anggapan bahwa sampel yang diambil representative bagi penelitiannya (Suharsimi Arikunto, 1987; 107). Teknik sampling dalam penelitian ini dioperasikan dengan cara membagikan kuesioner kepada mahasiswa.

G. Teknik Pengumpulan data 1. Kuesioner

(44)

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mencatat atau mengutip keterangan-keterangan yang ada pada perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.

3. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung oleh pihak peneliti tentang objek yang diteliti.

4. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan subjek penelitian yang dikerjakan secara teratur dansistematis. Wawancara digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari kuesioner dan dokumentasi.

H. Teknik Pengujian Instrume n

Untuk mengetahui apakah instrumen sudah valid atau belum dilakukan pengujian-pengujian yang terdiri dari:

1. Pengujian Validitas.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas tersebut digunakan teknik korelasi product moment (Suharsimi, 1998: 162).

(45)

Keterangan:

rxy : Korelasi skor item dengan skor total

X : Skor item Y : Skor total

N : Jumlah responden

Kemudian harga rxy dikonsoltasikan dengan rtabel. Jika harga rxy

yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari rtabel, maka butir item

yang dimaksud adalah valid, tetapi jika hasil perhitungan lebih kecil dari rtabelmaka item yang dimaksud tidak valid.

Untuk menguji validitas instrumen atau kuesioner terlebih dahulu item instrument ini diuji cobakan pada 30 responden diluar dari responden sampel. Pengujian validitas dilaksanakan dengan menggunakan program SPSS. Dengan taraf signifikan 5%, apabila rhitung suatu item pertanyaan

lebih besar daripada rtabel maka item kuesioner tersebut dianggap valid.

Untuk menentukan nilai rtabel dengan df sama dengan jumlah kasus

dikurangi 2, dalam kasus ini df 30-2=28 dengan taraf signifikansi 5% maka didapat nilai rtabel 0,239. Berikut disajikan rangkuman hasil

pengujian validitas butir-butir pertanyaan untuk variabel penelitian ini. Tabel 2

Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Kemasan

No item rhitung rtabel Keterangan

1 0.9264 0.239 Valid

2 0.9038 0.239 Valid

(46)

Tabel 3

Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Bentuk Dan Rasa

Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Harga

No item rhitung rtabel Keterangan

1 0.8420 0.239 Valid

2 0.8420 0.239 Valid

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas setiap pertanyaan adalah valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Sebuah instrumen dikatakan reliabel, apabila instrumen tersebut mampu mengungkap data yang bisa dipercaya dan sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya (Suharsimi Arikunto, 1996; 168). Uji reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha dari Cronbach (Suharsimi arikunto, 1996: 191) yaitu:

(47)

Keterangan:

11

r = reliabilitas instrumen yang dicari k = jumlah varians

b

σ2

= jumlah varians butir

1

2

σ = varians total

Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya koefisien hitung ini dibandingkan dengan rtabel. Jika rhitung

lebih besar dari rtabel maka variabel tersebut reliabel. Sebaliknya jika rhitung

lebih kecil dari rtabel maka variabel tersebut tidak reliabel. Pengujian

reliabilitas dilaksanakan dengan menggunakan program SPSS. Dengan taraf signifikansi 5%. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini.

Tabel 5

Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas

Indikator Koefisien Reliabel Nilai r (tabel) Keterangan

Kemasan 0.9577 0.239 Reliabel

Bentuk dan Rasa 0.9207 0.239 Reliabel

Harga 0.9077 0.239 Reliabel

(48)

I. Uji Prasarat Analisis a. Uji Normalitas

Dimaksudkan untuk mengetahui apakah skor untuk tiap-tiap bagian variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 2003: 150), yaitu: D = Maksimum [ Fo(x) – Sn(x) ]

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan Sn(x) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing- masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika nilai probabilitas lebih besar dari a = 0,05 berarti sebaran data normal dan jika nilai signifikan lebih kecil dari a = 0,05 berarti sebaran data tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui varians dari.kedua sampel tersebut homogen atau tidak. Pengujian homogenitas varians tabel digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut :

ecil Varianterk

(49)

Harga Fhitung tersebut harus dibandingkan dengan Ftabel dengan ditetapkan

taraf kesalahan 5%. Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila harga Fhitung

lebih kecil atau sama dengan Ftabel, maka varians dikatakan homogen dan

apabila Fhitunglebih besar dari Ftabel, maka varians tidak homogen.

J. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis varians satu jalan (one way ANOVA), karena penelitian ini hanya melibatkan satu variabel bebas dengan dua kategori yaitu jenis kelamin mahasiswa untuk masalah pertama dan pendapatan atau uang saku untuk masalah kedua dan setiap subjek penelitian merupakan anggota dari satu kelompok pada variabel bebas yang diambil dari populasi yang ditentukan, yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang berada di Kampus I, Mrican.

1. Analisis Persentase

Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakterisik konsumen dilihat dari jenis kelamin, dan pendapatan atau uang saku perbulan. Dengan membandingkanukuran persentase jawaban resonden yang menunjukkan karakteristik responden maka hasil analisis dapat diperoleh berdasarkan persentase tertinggi. Adapun rumus untuk melihat persentase dari Supramono dan Sugiarto (1992: 35) tersebut adalah:

% ×100%

(50)

A+B : Total responden

A+B% : Nilai persentase jawaban responden

2. Untuk menjawab masalah ketiga dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Merumuskan Ho dan Ha.

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin.

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin

b. Menetapkan tingkat signiikansi yang digunakan

Nilai signifikansi pengujian dilambangkan dengan a. Nilai a dikontrol oleh peneliti dengan menetapkan sebesar 0,05.

c. Menentukan uji statistik

Uji statistik yang digunakan untuk mengui hipotesis adalah Analisis Varians Satu jalan (one way ANOVA), dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1). Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Total.

(

)

2). Menghitung JK antar.

(

) (

)

3). Menghitung JK dalam.

ant tat

dal JK JK

(51)

4). Menghitung Mean Kuadrat (MK) antar.

5). Menghitung MK dalam

m

6). Menghitung nilai F

dalam

X1 = Jumlah skor persepsi konsumen terhadap atribut produk

teh

sosro yang berjenis kelamin pria.

X2 = Jumlah skor persepsi konsumen terhadap atribut produk

teh

sosro yang berjenis kelamin wanita.

Xtot = Jumlah seluruh skor persepsi konsumen terhadap atribut

produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin.

1

n = Jumlah konsumen yang berjenis kelamin pria.

2

n = Jumlah konsumen yang berjenis kelamin wanita. N = Jumlah seluruh sampel

M = Jumlah kelompok sampel

d. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho diterima jika Fhitung= Ftabel

(52)
(53)

35 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perkembangan Universitas 1. Perjuangan Awal

Universitas Sanata Dharma yang sekarang ini, dulu pernah populer dengan sebutan IKIP Sanata Dharma, yang mulanya adalah sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri tanggal 17 Desember 1955. Gagasan berdirinya PTPG Sanata Dharma merupakan respon pihak Gereja Katolik terhadap tawaran Mendikbud saat itu, Muhammad Yamin, mengenai perlunya mendirikan suatu lembaga pendidikan untuk SLTP dan SLTA, yang pada waktu itu pendidikan khusus guru-guru SLTP atau SLTA dilaksanakan oleh kursus BI/BII yang didirikan di berbagai kota di Indonesia. Tetapi sewajarnyalah pendidikan yang amat penting itu diangkat ke taraf keguruan universiter dengan mempertahankan arah tujuan sendiri yaitu keguruan di sekolah menengah.

(54)

menjadi satu lembaga pendidikan tinggi. Lembaga tersebut kemudian dinamakan PTPG.

PTPG Sanata Dharma benar-benar dapat berdiri berkat jerih payah Pater H. Loeff, S.J, Pater W.J. Van Der Meulen, S.J, serta Pater H. Bastiaanse, S.J. Ketika didirikan pada tanggal 17 Desember 1955, PTPG Sanata Dharma baru memiliki empat jurusan yaitu Jur usan Bahasa Inggris (Kajur Pater Bastiaanse, S.J.), Jurusan Ilmu Sejarah (Kajur Pater W.J. Van Der Meulen, S.J.), Jurusan Ilmu Mendidik (Kajur Pater H. Loeff, S.J.) dan jurusan Ilmu Pasti atau Alam (Kajur Suster Dra. Benardia, C.B). Adapun yang mendapat kehormatan menjadi dekan yang pertama adalah Prof. Dr. N. Driyarkara, S.J.

2. Perkembangan Selanjutnya

(55)

Untuk mengatasi keracunan ini akhirnya pemerintah kembali menetapkan agar FKIP berdiri sendiri menjadi IKIP. Karena itu FKIP Sanata Dharma juga berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Mentri PTIP No. 237/B-Swt/U/1965. Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. dalam masa IKIP ini, banyak hal yang berkembang di Sanata Dharma. Perkembanganya meliputi banyak aspek, baik yang menyangkut perbaikan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma juga dilengkapi dengan lembaga- lembaga pendukung, yaitu pusat penelitian Sanata Dharma dan pusat pengabdian pada masyarakat. Disamping itu IKIP Sanata Dharma juga didukung oleh biro-biro administrasi seperti, biro administrasi umum, biro administrasi akademik dan kemahasiswaan serta BAPSI.

Pada bulan Juli 1979, IKIP Sanata Dharma melaksanakan program S-1 (sebelumnya IKIP Sanata Dharma melaksanakan program Sarjana muda dan Sarjana). Pada saat yang sama, Depdikbud juga mempercayakan kepada IKIP Sanata Dharma untuk mengelola program Diploma, I, II dan II pada berbagai jurusan seperti Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini kemudian ditutup pada tahun 1990 dan diganti program Diploma II PGSD.

(56)

sesuai dengan SK Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan perkembangan ini, diharapkan Sanata Dharma dapat terus memajukan sistem pendidikan guru dan berpartisipasi dalam memperulas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan berkembangnya menjadi universitas, Sanata Dharma juga mengembangkan muatan program pendidikannya. Disamping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Sanata Dharma juga membuka 7 Fakultas tambahan, yaitu: Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas MIPA, Fakultas Sastra (FS), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Teologi (F.Teo), Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi.

(57)

Studi Magister Teologi dan Program Studi Magister Ilmu Religi dan Budaya.

3. Pengelola awal sampai sekarang

Nama- nama Rektor IKIP dan Rektor Universitas Sanata Dharma adalah sebagai berikut:

a. Prof. Dr. N. Drijarkara, S.J : 1 Oktober 1955-11 Juli 1967 b. Drs. J. Drost, S.J. : 1 Agustus 1967-1 Juli 1976 c. Prof. Dr. A. M Kadarman, S.J : 1 Januari 1977-30 Juni 1984 d. Drs. FX. Danuwinata, S.J. : 1 Juli 1984-22 agustus 1988

e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. : 22 Agustus 1988-1 September 1993 f. Dr. M. Sastrapratedjo, S.J. : 1 September 1993-11 Agustus 2001 g. Dr. Paulus Suparno, S.J.,M.S.T. : 11 Agustus 2001- September 2006 h. Dr.Ir.P.Wiryono P.,S.J. : September 2006 - sampai sekarang

Sedangkan nama-nama dekan FKIP Universitas Sanata Dharma adalah sebagai berikut:

(58)

B. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Berdasarkan visi dan misi Universitas Sanata Dharma, FKIP merumuskan secara khusus visi dan misinya sebagai berikut (Buku Pedoman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sana ta Dharma, 2001:15):

1. Visi

a. Pendidikan yang bernuansakan cinta kasih dan bercorak humanis, yang menghargai martabat manusia, akan meningkatkan pribadi manusia secara utuh.

b. Hubungan antara pendidik dan subyek didik yang ideal adalah hubungan dialogis, ketika mereka saling menghargai dan membantu untuk mewujudkan kemanusiaan mereka.

c. Penegakan keadilan dan pelayanan terhadap mereka yang lemah dalam dunia pendidikan perlu mendapat tekanan.

d. Penyiapan tenaga kerja kependidikan profesional, baik dalam bidang keahlian maupun keguruan, merupakan hal yang penting.

2. Misi

a. Menyiapkan tenaga kerja kependidikan yang profesional yang bercirikan hal- hal sebagai berikut:

1) Berkemampuan tinggi, bermutu, berwawasan luas dan kritis;

(59)

3) Menguasai bidang kependidikan dan dapat menggunakannya dalam praktek kependidikan yang relevan dan secara tepat;

4) Mampu mengaktualisasikan diri sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab;

5) Bermoral, sosial, adil dan penuh pengabdian pada subyek didik. b. Menyiapkan tenaga kerja kependidikan yang humanistik, yang

menghargai nilai martabat manusia, terutama subjek didik.

c. Menyiapkan tenaga kerja kependidikan yang menerapkan semangat dialogis dalam pelaksanaan pendidikan.

(60)

C. Struktur Organisasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(61)

3. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang dalam menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas untuk fakultas.

4. Dekan FKIP memimpin FKIP dibantu PD I (Pembantu Dekan I bidang akademik), PD II (Pembantu Dekan II bidang administrasi umum), PD III (Pembantu Dekan III bidang kemahasiswaan).

a. Dekan memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan bertanggung jawab pada rektor. b. Pembantu dekan I bertugas membantu dekan dalam memimpin

pelaksanaan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

c. Pembantu dekan II bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan administrasi umum.

d. Pembantu dekan I bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan yang bersifat kokurikuler dan ekstrakulikuler serta kemahasiswaan.

5. Unit MKDK bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan mata kuliah dasar kependidikan di lingkup fakultas, dipimpin oleh seorang ketua unit MKDK yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

(62)

penelitian dan pelayanan pendidikan dipimpin oleh ketua P3K yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

7. Unit tata usaha menyelenggarakan administrasi kegiatan akademik pada tiap-tiap program studi. Unit tata usaha dalam menjalankan tugasnya berada di bawah koordinasi Pembantu Dekan II.

8. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoorinasi penyelenggaraan PPL mahasiswa dalam lingkup fakultas. Unit PPL fakultas dipimpin oleh seorang ketua unit PPL yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

9. Kajur (Ketua Jurusan) bertugas memimpin jurusan dibantu oleh Sekjur (Sekretaris Jurusan). Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik pada fakultas. FKIP Universitas Sanata Dharma memiliki empat jurusan; IP (Ilmu Pendidikan), PBS (Pendidikan Bahasa dan Seni), PIPS (Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial) dan PMIPA (Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).

(63)

Khusus Pendidikan Ekonomi), PSej (Pendidikan Sejarah), PFis (Pendidikan Fisika), PMat (Pendidikan Matematika).

11.Dosen adalah tenaga pendidik yang diangkat dengan tugas mengajar, mengadakan penelitian dan melaksanakan pengabdian pada masyarakat.

C. Jurusan dan Program Studi

FKIP mempunyai 4 jurusan dengan 9 program studi untuk gelar S-1, 1 program studi nongelar dan 1 kursus bahasa.

Tabel : Jurusan dan Program Studi

JURUSAN PROGRAM STUDI STATUS

1. Bimbingan dan Konseling (BK) Terakreditasi 2. Ilmu pendidikan Kekhususan

Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)

Terakreditasi Ilmu Pendidikan

(IP)

3. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Ijin Dirjen Dikti 4. Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Terakreditasi Pendidikan Bahasa

dan Seni (PBS) 5. Pendidikan Bahasa, Sastra dan Daerah (PBSID)

Terakreditasi 6. Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (PAK)

Terakreditasi

7. Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi (PE)

Terakreditasi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (PIPS)

8. Pendidikan Sejarah (PSej) Terakreditasi 9. Pendidikan Fisika (PFis) Terakreditasi Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PMIPA)

10.Pendidikan Matematika (PMat) Terakreditasi

JURUSAN KURSUS STATUS

Pendidikan Bahasa dan Seni

(64)

D. Fasilitas

1. Perpustakaan

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma menempati gedung berlantai empat dengan luas kurang lebih 4.000 meter persegi. Sampai dengan bulan Oktober 2000 perpustakaan ini memiliki koleksi buku sejumlah 83.041 judul buku dalam 163.533 eksemplar. Koleksi majalah yang dimiliki: majalah luar negeri maupun dalam negeri 391 judul termasuk harian berbahasa inggris. Selain itu perpustakaan ini juga berlangganan surat kabar harian. Selain buku, majalah dan surat kabar, perpustakaan ini juga memiliki koleksi 161 judul CD-ROM. Kelengkapan koleksi tersebut ditunjang oleh tenaga-tenaga profesional yang telah menjalani pendidikan khusus bidang ilmu perpustakaan. Dengan sistem jaringan informasi canggih, local area network (LAN), pengunjung diberi kebebasan dan kesempatan menemukan informasi sebanyak mungkin dengan cepat dan efisien. Perpustakaan juga dilengkapi dengan komputer work station (computeraize) untuk digunakan mahasiswa dalam menulis karya-karya ilmiah.

2. Pusat Komputer

Universitas Sanata Dharma me miliki pusat komputer dengan banyak station

(65)

a. Laboratorium Pendidikan Fisika

Laboratorium Pendidikan Fisika menyediakan peralatan untuk mahasiswa pendidikan dalam mempersiapkan pengajaran maupun mengembangkan metode belajar mengajar yang bervariasi serta inovatif.

b. Laboratorium Pendidikan Matematika

Laboratorium Pendidikan Matematika membantu mahasiswa untuk belajar dan mempersiapkan mengajar matematika dengan bermacam-macam model serta media, baik yang bersifat konve nsional maupun yang berbasis komputer.

c. Laboratoruim Bahasa

Laboratorium Bahasa Inggris membantu mahasiswa untuk lebih dapat belajar bahasa dengan cepat dan tepat, dilengkapi computer multi media

(CMM) dan Self Access Center (SAC). d. Laboratorium Bimbingan dan Konseling

Laboratorium Bimbingan dan Konseling memiliki seperangkat alat-alat rekam (video) untuk praktikum konseling, alat-alat media (misalnya: tape recorder) untuk praktikum, sejumlah tes psikologik untuk praktikum penggunaan tes dalam konseling dan modul- modul bimbingan konseling. e. Laboratoium Sejarah

Laboratorium Sejarah memiliki koleksi benda-benda peninggalan sejarah yang membantu mahasiswa untuk studi kesejarahan dan mempersiapkan pengajaran sejarah dengan dukungan berbagai media dan sumber.

(66)

Laboratorium Bisnis dan Koperasi ini digunkaan untuk praktikum bisnis dan koperasi secara hipotesis (simulasi) bagi mahasiswa dan penelitian yang dikelola oleh prodi PAK dan PEP. Hingga saat ini laboratorium ini baru dilengkapi dengan komputer sebagai perangkat kerja dan beberapa modul praktek akuntansi.

g. Laboratorium D-II PGSD

Laboratorium D-II PGSD dilengkapi dengan science kids IPA dan Matematika untuk meningkatkan pembelajaran IPA dan Matematika ke SD-an.

4. Pusat Media dan Sumber Belajar

Pusat Media menyediakan serta membantu dosen dan mahasiswa untuk menggunakan media alam memperlancar serta mempermudah proses pembelajaran. Di pusat media ini juga mungkin untuk mengadakan riset mengenai dampak media bagi proses belajar.

5. Pusat Penelitian dan Pelayanan Kependidikan (P3K)

Pusat Penelitian dan Pelayanan Kependidikan di tingkat fakultas ini relatif baru. Tugasnya adalah membantu dan mengkoordinasi penelitian dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Pusat inilah yang siap menerima permintaan pelayanan kependidikan dari masyarakat dan mengorganisasi dosen-dosen sebagai nara sumber.

6. Tempat Praktek Kependidikan

(67)

Dalam kerjasama tersebut dimungkinkan mahasiswa FKIP melaksanakan program praktek lapangan. Disamping itu, FKIP juga membantu sekolah-sekolah tersebut dalam berbagai layanan konsultasi, lokakarya, seminar, penataran dan sejenisnya.

7. Lapangan dan Aula

Universitas Sanata Dharma memiliki berbgaai lapangan dan aula serba guna yang representatif untuk olah raga dan olah seni bagi mahasiswa, dosen dan karyawan. Sarana tersebut sangat mendukung dan menunjang pengelolaan kurikulum D-II PGSD.

8. Beasiswa

Universitas Sanata Dharma melayani tidak kurang dari 250 mahasiswa persemester untuk mendapatkan beasiswa dan bantuan khusus. Jenis-jenis beasiswa tersebut antara lain Beasiswa Sanata Dharma, Bantuan Khusus Sanata Dharma, Beasiswa PPA, Beasiswa Supersemar, Beasiswa KWI, Beasiswa LIPPO, Beasiswa Yayasan Toyota Astra dan Beasiswa Student Grand-ABD.

F. Gambaran Produk Teh Sosro

Teh Sosro mempunyai tiga produk yaitu: 1. Teh Botol Sosro

(68)

2. Fruit Tea

~ Teh siap minum ~ Teh rasa buah

~ Kemasan botol, tetra, dan kaleng 3. Teh Sosro Celup

~ Teh Hitam (Black Hitam), Teh Hijau (Green Tea), dan Teh Wangi Melati (Jasmine Tea).

~ Kemasan non enveloped dan enveloped.

Untuk lebih jelasnya di bawah ini dijelaskan masing- masing produk. 1. Teh Botol Sosro (Kemasan botol dan Tetra)

a). Tipe Kemasan : Botol

Volume (Netto) : 220 ml/ botol Jenis produk : Teh wangi melati Ketahanan produk : 1 tahun

Target segmen : Semua umur

Kemasan luar : Krat plastik, 1 krat sama dengan 24 botol. b). Tipe Kemasan : Tetra slim

Volume (Netto) : 200 ml/ kemasan dan 250 ml/ kemasan Jenis produk : Teh wangi melati

Ketahanan produk : 1 tahun Target segmen : Semua umur

(69)

1 karton sama dengan 24 kemasan Maksimal 10 susun.

2. Fruit Tea Sosro (Kemasan botol, tetra, kaleng) a). Tipe Kemasan : Botol

Volume (Netto) : 235 ml/ botol

Jenis produk : Rasa apel, orange, lemon, strawbery, jambu klutuk, dan aneka rasa buah lainnya.

Ketahanan produk : 1 tahun Target segmen : Remaja Kemasan luar : Krat plastik

1 krat sama dengan 24 botol b). Tipe Kemasan : Tetra genggam

Volume (Netto) : 200 ml/ kemasan

Jenis produk : Rasa apel, orange, lemon, strawbery, jambu klutuk, dan aneka rasa buah lainnya.

Ketahanan produk : 1 tahun Target segmen : Remaja

Kemasan luar : Karton berombak lapis dua

1 karton sama dengan 24 kemasan @ 200 ml.

Maksimal 7 susun c). Tipe Kemasan : Kaleng

(70)

Jenis produk : Rasa apel, orange, lemon, strawbery, jambu klutuk, dan aneka rasa buah lainnya.

Ketahanan produk : 2 tahun Target segmen : Remaja

Kemasan luar : Karton berombak lapis dua

1 karton sama dengan 24 kemasan @ 318 ml.

Maksimal 10 susun. 3. Teh Celup Sosro (Non enveloped dan anveloped)

Kemasan Non Enveloped

a). Tipe kemasan : Sachet plastik

Isi : 5 tea bags, @ 2 gr (non enveloped) Jenis produk : Non enveloped (teh hitam)

Ketahanan produk : 1 tahun

Target : Keluarga

Kemasan luar : Karton berombak lapis dua 8 hanger.

1 hanger sama dengan @ 20 sachet plastik b). Tipe kemasan : Sachet plastik

Isi : 10 tea bags, @ 2 gr (non enveloped) Jenis produk : Non enveloped (teh hitam)

Ketahanan produk : 1 tahun

(71)

Kemasan luar : Karton berombak lapis dua

10 srink wrap sama dengan 10 dus Maksimal 10 susun.

c). Tipe kemasan : Sachet plastik

Isi : 15 tea bags, @ 2 gr (non enveloped) Jenis produk : Non enveloped (teh hitam)

Ketahanan produk : 1 tahun

Target : Keluarga

Kemasan luar : Karton berombak lapis dua

10 srink wrap sama dengan 10 dus Maksimal 10 susun.

d). Tipe kemasan : Sachet plastik

Isi : 30 tea bags, @ 2 gr (non enveloped) Jenis produk : Non enveloped (teh hitam)

Ketahanan produk : 1 tahun

Target : Keluarga

Kemasan luar : Karton berombak lapis dua

10 srink wrap sama dengan 10 dus Maksimal 10 susun.

e). Tipe kemasan : Sachet plastik

Isi : 50 tea bags, @ 2 gr (non enveloped) Jenis produk : Non enveloped (teh hitam)

(72)

Target : Keluarga

Kemasan luar : Karton berombak lapis dua

10 srink wrap sama dengan 10 dus Maksimal 10 susun.

Kemasan Enveloped

a). Tipe kemasan : Dus kertas

Isi : 25 tea bags, @ 2 gr (enveloped) Jenis produk : Enveloped (green tea)

Ketahanan produk : 1 tahun

Target : Keluarga

Kemasan luar : Karton berombak lapis dua 10 kemasan srink wrap

1 srink wrap sama dengan 10 dus Maksimal 10 susun.

b). Tipe kemasan : Dus kertas

Isi : 25 tea bags, @ 2 gr (enveloped) Jenis produk : Enveloped (jasmine tea)

Ketahanan produk : 1 tahun

Target : Keluarga

Kemasan luar : Karton berombak lapis dua 10 kemasan srink wrap

(73)

c). Tipe kemasan : Dus kertas

Isi : 25 tea bags, @ 2 gr (enveloped) Jenis produk : Enveloped (black tea)

Ketahanan produk : 1 tahun

Target : Keluarga

Kemasan luar : Karton berombak lapis dua 10 kemasan srink wrap

Gambar

Tabel 1 Kisi-Kisi Instumen Penelitian
Tabel 4 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Harga
Tabel : Jurusan dan Program Studi
Tabel 6 Responden berdasarkan jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara konseptual, Muhammadiyah telah menerbitkan buku Teologi Lingkungan dan Fikih Air sebagai panduan Islam dalam membangun budaya hidup bersih.. Kini yang diperlukan

The coefficient value of EPC &lt; 1, shows a lack of protection to producers or cacao farmers, and means that the government, even though giving subsidy policy to input

Variabel suasana toko merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap pembelian impulsif Pengaruh Penataan Produk (Product Display) dan Diskon Terhadap Pembelian

Komarudin., S.H Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Depok telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor: 615/Pid.Sus/2013/PN.Dpk

Edit Per Field ini digunakan untuk mengedit data-data siswa yang telah terinput di suatu sekolah secara global perfield missal jika disuatu sekolah terdapat 200 siswa dan kita

Inovasi teknologi PTKJS tidak seluruhnya diadopsi oleh petani jeruk di Kabupaten Sambas karena beberapa subkomponen teknologi seperti penggunaan perangkap kuning, penyiraman

Lain halnya dalam pembelajaran kewirausahaan di SMA Adiguna Bandar Lampung cenderung lebih bersifat teoritis, sehingga siswa tidak memiliki kemampuan untuk memulai

Anggota Direksi telah mengungkapkan pada Laporan Pelaksanaan GCG ini tentang tidak dimilikinya saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih baik pada Bank Mega Syariah