PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT
PRODUK TEH SOSRO
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
A. RUSDIANA INDRASARI NIM : 001334121
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
v Hidup di dalam hati yang kita tinggalkan bukanlah mati. (Thomas Campbell)
v Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi aku KEKUATAN. (Fil 4 : 13)
PERSEMBAHAN
Saya tidak cukup tahu cara berbalas budi, saya juga tidak cukup mampu untuk mengukir prestasi, saya hanya bisa mengucapkan syukur dan terima kasih kepada “Bapa di Surga” yang melalui orang-orang terkasihNya, memberikan cinta kasih, sehingga saya sedikit tahu arti hidup ini.
Skripsi ini saya persembahkan
terutama bagi Alm. Bapak Ign. Sancoko yang telah dipanggil
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
vi
ABSTRAK
PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK
TEH SOSRO
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican
A. Rusdiana Indrasari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik konsumen produk teh sosro; (2) persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro; (3) ada atau tidaknya perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin; (4) ada atau tidaknya perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari pendapatan/ uang saku perbulan.
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican, Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta pada bulan Mei 2007. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican yang melakukan registrasi pada tahun 2007 yang berjumlah 4998 mahasiswa. Sampel penelitian ini berjumlah 256 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians satu jalan (one way ANOVA).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) karakteristik responden yang banyak mengkonsumsi produk teh sosro adalah responden wanita dan responden dengan pendapatan/ uang saku perbulan Rp 460.001 – Rp 920.000; (2) responden pria maupun wanita sama-sama mempunyai persepsi yang baik/ positif dan responden yang berpendapatan Rp 460.001 – Rp 920.000 mempunyai persepsi yang lebih baik/ positif dibandingkan responden yang berpendapatan = Rp 460.000 dan Rp 920.001 –Rp 1.380.000; (3) tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin (Fhitung = 0,437 < Ftabel = 3,031); (4) ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari pendapatan/ uang saku perbulan (Fhitung = 15,121 > Ftabel = 3,031).
vii
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF THE CONSUMER TOWARDS THE
ATTRIBUTE OF THE PRODUCT OF “TEH SOSRO”
A Case Study towards the Students of Campus I, Sanata Dharma University
A. Rusdiana Indrasari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The aim of this research is to find out: (1) the characteristic of the consumer of the product of “teh sosro”; (2) the perception of the consumer towards the attribute of the product of “teh sosro”; (3) whether or not there is any difference on perception of the consumer towards the attribute of the product of “teh sosro” viewed from the sex of the consumer; (4) whether or not there is any difference on perception of the consumer towards the atttribute of the product of “teh sosro” viewed from the income/ pocket money of the consumer.
This research is conducted in Campus I, Sanata Dharma University, Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta on May 2007. The population of this research is 4998 students of Campus I Mrican, Sanata Dharma University who are registered in 2007. The samples of this research are 256 students. The samples are taken using purposive sampling technique. The data are collected using questionnaires, documentations, observations and interviews. The data are analyzed using the one way ANOVA technique.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Bapa di surga karena berkat rahmat
dan pertolongan-Mulah penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK TEH SOSRO”
Skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari semua pihak, untuk itulah penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yesus Kristus dan Bunda Maria terima kasih atas berkat dan kasih-Mu yang
begitu besar kepadaku
2. Drs.T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. selaku Dosen Pembimbing terima kasih atas waktu, saran dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
6. Cornelio Purwantini, S.Pd., M.S.A. selaku dosen tamu dan penguji, terima kasih atas saran dan kritiknya dalam penyusunan skripsi ini.
ix
8. Alm. Ign. Sancoko yang telah mendoakan saya sampai saya menyelesaikan kuliah ini walaupun dari tempat yang jauh…….di surga.
9. Buat yang tercinta Ibu F. Tutik Estiningsih yang telah memberikan limpahan
kasihnya, dorongan, materi dan doanya selama penulis menuntut ilmu.
10.Buat Mbak Wiwit dan Mas Arin terima kasih telah memberiku tempat tinggal
selama aku kuliah, juga dorongan dan doanya sehingga aku bisa menyelesaikan kuliahku.
11.Buat Mbak Retno dan Mas Buntoro terima kasih telah memberiku dorongan
dan doa sehingga aku bisa menyelesaikan kuliahku.
12.Buat adik-adikku tercinta Y. Hari Sasmoko dan V. Kostadi Brata yang telah
memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
13.Buat keponakanku tercinta Ryan yang selalu memberiku keceriaan dengan
suaranya yang cempreng, dan Gilbert yang suka jahil, kalian berdualah yang
membuat rumah jadi rame.
14.Buat yang tercinta Yo hanes Jhon Lenon Tampubolon terima kasih atas
semangat, dorongan, waktu dan cintamu sehingga aku bisa bertahan sampai saat ini dan terima kasih juga atas kesetiaanmu mendampingiku dari awal
kuliah sampai lulus, semoga kebersamaan kita sampai selama- lamanya.
15.Buat sahabatku tercinta Ninik, Nira, Astri, dan Ria yang telah membantuku dan mendengarkan curhatku juga memberiku semangat sampai akhirnya aku
menyelesaikan kuliahku.
16.Buat Dik Erni dan Morin makasih atas pinjaman komputernya disaat-saat
x
17.Buat Trembuku 6C yang banyak memberiku kenangan indah dan Arimbi 9 yang memberiku kegembiraan.
18.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas
dukungannya.
Penulis juga menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan
dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis akan menerima segala kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT... vii
KATA PENGANTAR... viii
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR BAGAN ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Masalah... 3
C. Rumusan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6
A. Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran... 6
xii
C. Persepsi Konsumen ... 11
D. Atribut Produk ... 14
E. Pengertian Pendapatan ... 15
F. Pengertian Jenis Kelamin ... 16
G. Hasil Penelitian yang Relevan... 17
H. Hipotesis ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22
A. Jenis penelitian... 22
B. Subjek dan Objek Penelitian... 22
C. Tempat dan Waktu Penelitian... 22
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 23
E. Populasi dan Sampel ... 24
F. Teknik Pengambilan Sampel... 25
G. Teknik Pengumpulan Data... 25
H. Teknik Pengujian Instrumen ... 26
I. Uji Prasarat Analis ... 30
J. Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM ... 35
A. Sejarah Perkembangan Universitas ... 35
B. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ... 40
C. Struktur Organisasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan... 42
D. Jurusan dan Program Studi... 45
xiii
F. Gambaran Produk Teh Sosro ... 49
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Analisis Data ... 56
B. Uji Prasarat Analisis ... 68
C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 70
D. Pembahasan... 71
BAB VI PENUTUP ... 78
A. Kesimpulan... 78
B. Keterbatasan Penelitian... 79
C. Saran... 79
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian... 24
Tabel 2 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Kemasan... 27 Tabel 3 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Bentuk dan Rasa 28
Tabel 4 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Harga ... 28 Tabel 5 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas... 29
Tabel 6 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56
Tabel 7 Deskripsi Responden berdasarkan Pendapatan/ uang saku perbulan 57
Tabel 8 Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Kemasan Berdasarkan
Jenis Kelamin ... 59 Tabel 9 Persepsi Konsumen Terhadap Atibut Bentuk dan Rasa Berdasarkan
Jenis Kelamin ... 60
Tabel 10 Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Harga Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62
Tabel 11 Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Kemasan Berdasarkan Pendapatan/ uang saku perbulan... 63
Tabel 12 Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Bentuk dan Rasa Berdasarkan
Pendapatan/ uang saku perbulan... 65 Tabel 13 Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Harga Berdasarkan Pendapatan/
uang saku perbulan... 67 Tabel 14 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas ... 68
xv
DAFTAR BAGAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ... 83
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas... 86
Lampiran 3 Uji Normalitas ... 88
Lampiran 4 Uji Oneway Anova ... 89
Lampiran 5 Uji T- Test... 100
Lampiran 6 Tabel Statistik ... 103
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan saat ini semakin maju dan berkembang. Faktor ini
mendorong laju pertumbuhan perusahaan-perusahaan baru, yang mencoba memasuki pasar dan berusaha menggeser perusahaan yang ada untuk
mendapatkan pangsa pasar. Hal ini mengakibatkan persaingan antar
perusahaan semakin tinggi. Setia perusahaan berusaha menjaring konsumen semaksimal mungkin untuk menawarkan produk sejenis. Maka, dengan ini
konsumen memiliki peluang atau kesempatan untuk memilih produk yang dibutuhkan sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Keadaan seperti ini mendorong perusahaanuntuk lebih berhati- hati
dalam menjalankan usahanya agar tercapai visi dan misi perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya tergantung pada
keahlian mereka di bidang produksi, personalia, pemasaran, dan keuangan. Menurut (Philip Kotler 1999: 9) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dngan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dalam
memasarkan produknya perusahaan berusaha memasarkan produknya semaksimal mungkin agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi
dapat menilai dan menafsirkan persepsi mereka terhadap produk yang ditawarkan. Persepsi dapat berupa penawaran. Penewaran dapat dilakukan
melalui harga , kualitas, merek, rasa, kemasan, bentuk dan sebagainya yang
secara keseluruhan dapat mengakibatkan serangkaian tanggapan konsumen yang akan menentukan keputusan pembelian.
Menurut (Philip Kotler 1999: 192) Gaya hidup adalah ola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya
hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Perubahan hidup seseorang dapat juga terjadi pada pemakai produk yang sudah biasa mengkonsumsinya, dimana konsumen
dihadapkan pada berbagai macam produk dengan harga, kualitas, merek, rasa, kemasan dan bentuk yang berlainan. Salah satu produk yang banyak
ditawarkan adalah produk teh. Dalam memasarkan produknya PT. Sinar
Sosro juga menghadapi persaingan yang ketat dengan semakin banyaknya merek teh sehingga harus mencari suatu strategi pemasaran yang tepat untuk
mempertaha nkan dan meningkatkan bagian pasar dari produk yang dihasilkan. Sebagai salah satu perusahaan teh terbesardi Indonesia, PT. Sinar
Sosro tidak hanya menyajikan satu produk saja, tetapi berbagai macam
produk. PT. Sinar Sosro juga melakukan inovasi- inovasi sehingga menghasilkan satu produk yang tidak dimiliki oleh perusahaan teh lainnya.
Sinar Sosro juga sering mengadakan undian berhadiah, dengan hadiah yang sangat besar.
Perusahaan yang berorientasi pada keinginan dan kebutuhan
konsumen dapat mempertahankan diri dalam memasarkan produknya, dan dapat berkembang seperti yang diinginkannya. Untuk mengerti apa yang
diinginkan oleh konsumen, diperlukan penilaian dan penafsiran persepsi mereka terhadap produk yang ditawarkan. Dengan begitu perusahaan akan
mempunyai pandangan yang luas, sehingga dapat memperbaiki dan
meningkatkan kualitas dan pelayanan produknya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Produk Teh Sosro”.
B. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka penulis
memberikan batasan sebagai berikut: 1.Konsumen
Konsumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican. 2.Atribut Produk
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis
merumuskan masalah tersebut sebagai berikut:
1.Bagaimanakah karakteristik konsumen produk teh sosro?
2.Bagaimanakah persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro?
3.Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin?
4.Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh
sosro dilihat dari pendapatan/ uang saku perbulan?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan harapan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini.
Tujuan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen produk teh sosro.
2. Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro. 3 Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro
dilihat dari jenis kelamin.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan digunakan sebagai bahan pertimbangan
bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen sehingga produk tersebut dapat
diterima oleh konsumen.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan di
Universitas Sanata Dharma dan sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang persepsi konsumen dan melakukan penelitian
lebih lanjut.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan
sumber bacaan, khususnya mengenai persepsi konsumen.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh para pemasar dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
oleh karena itu perlu koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
pemasaran agar dapat berjalan dengan sukses. Kegiatan pemasaran bermula dari kebutuhan konsumen, sehingga mempunyai konsekuensi
bahwa semua kegiatan perusahaan diarahkan pada usaha memenuhi kebutuhan konsumen.
Ada lima faktor penyebab yang mendorong perusahaan
melakukan pemasaran (Kotler, 1984: 11). a. Merosotnya penjualan.
b. Pertumbuhan yang lamban. c. Pola pembelian yang berubah.
d. Persaingan yang semakin meningkat.
e. Pengeluaran untuk penjualan yang semakin meningkat.
Mengingat betapa pentingnya funsi pemasaran, maka untuk
memperjelas pentingnya pemasaran, dapat dilihat dari definisi-definisi pemasaran dari para ahli seperti berikut: Pemasaran menurut Stanton
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan keinginan pasar
sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan pemasaran menurut
(Kotler 2000: 19) adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain.
Berdasarkan pengertian tesebut dapat disimpulkan pemesaran
sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan perusahaan untuk memuaskan konsumen, memproduksi produk yang sesuai dengan selera
dan keinginan konsumen, menentukan cara-cara promosi yang efektif dan menyalurkan produk tersebut dengan tepat. Tujuan dari semua itu adalah
untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan
konsumen.
2. Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun falsafah bisnis menyatakan bahwa kunci untuk
mencapai sasaran organisasi tegantung pada penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing (Kotler dan Amstong,
1992: 15).
Ada tiga faktor penting yang dapat dipakai sebagai dasar dalam
a. Orientasi Konsumen.
Pada dasarnya perusahaan yang akan mempraktekkan orientasi
konsumen ini harus:
1). Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2). Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran penjualannya. 3). Menentukan produk dan program pemasarannya.
4). Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai,
dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka. 5). Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atas model yang menarik.
b. Koordinasi dan Integrasi dalam Perusahaan.
Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua elemen kepuasan knsumen yang ada harus dikoordinasikan dan
diintegrasikan. Prinsip pemasaran tentang orientasi konsumen serta kegiatan pemasaran yang terkoordinir merupakan bagian dari sebuah
strategi yang disebut Manajemen Berdasarkan Sasaran (Manajemen by
Objektif) yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
1). Tujua n perusahaan harus ditentukan lebih dulu yaitu mencapai
pemuasan konsumen pada tingkat laba.
2). Menentukan tujuan dari satu tujuan dengan tujuan bagian lain,
Dengan demikian setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam satu usaha yang
terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga
tujuan perusahaan dapat terealisir.
c. Mendapatkan laba melalui pemasaran konsumen.
Konsep pemasaran yang digunakan bertujuan untuk memperbaiki keuntungan konsumen karena hubungan yang lebih baik sangat
menguntungkan bagi perusahaan, serta dapat meningkatkan laba.
Dimana laba itu sendiri merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen.
Untuk memberikan kepuasan tersebut perusahaan dapat menyediakan atau menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang
layak dan dapat dijangkau oleh konsumen.
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Perusahaan memiliki jenis variabel yang dapat dikendalikan dan variabel yang tidak dapat dikendalikan. Variabel yang tidak dapat
dikendalikan oleh perusahaan adalah kekuatan-kekuatan yang biasanya berasal
dari luar organisasi. Sedangkan bauran pemasaran adalah jenis variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan.
Marketing Mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon
Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel pemasaran, yaitu produk, harga, saluran distribusi, dan kegiatan promosi yang
dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi konsumen.
Penetapan komposisi yang tepat dari keempat variabel dapat menunjang keberhasilan strategi perusahaan dalam menciptakan image produk yang
diinginkan oleh perusahaan. Secara singkat keempat variabel tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan, meliputi barang fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi dan ide- ie (Kotler, 1997: 48). Strategi produk
sangat penting karena dengan penampilan produk yang khas akan
menciptakan image tersendiri bagi konsumen, yang akan membuat konsumen terkesan dan mengingatnya.
Ada tiga karakteristik wujud fisik produk (Kotler, 1992: 354-357): a. Mutu produk .
Menunjukkan kemampuan sebuah produk untuk menjalankan fungsinya, yang termasuk dalam mutu produk adalah ketahanan, kehandalan, ketelitian, taraf kemudahan operasi, dan atribut-atribut lainnya yang bernilai. Dari sudut pemasaran mutu harus diukur dari segi persepsi pembeli. Mutu produk juga dapat ditunjukkan melalui nama merk, kemasan, distribusi dan promosi, semua unsur ini harus sama-sama mengkomunikasikan dan mendukung citra produk.
b. Ciri Produk.
Ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan suatu produk perusahaan dengan produk pesaing.
c. Desain produk.
juga merupakan sarana dalam pemasaran perusahaan. Produk yang didesain dengan baik akan menarik perhatian konsumen dan akan meningkatkan penjualan serta pendapatan perusahaan.
2. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk. Harga seringkali menjadi bahan pertimbangan
utama sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa. Oleh karena itu manajer harus mampu menetapkan harga yang
bersifat akomodaif sehingga mampu memenuhi kepentingan konsumen
dan produsen. 3. Saluran Distribusi.
Saluran distribusi adalah aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Pemilihan saluran distribusi yang tepat
akan menunjang keberhasilan masalah penempatan produk.
4. Promosi.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Promosi berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk calon konsumen untuk membelinya.
Promosi bertujuan meningkatkan keseluruhan volume penjualan
C. Perepsi Konsumen
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan kepuusan, persiapan, dan penenuan kegiatan-kegiatan tersebut
(Engel, Swasta & Handoko, 1997: 10).
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap
suatu produk yang ditawarkan di pasar. Persepsi timbul karena adanya
rangsangan dari luar yang mampu mempengaruhi dan membujuk orang untuk membeli.
1. Pengertian persesi.
Ada banyak definisi tentang persepsi. Berikut ini disajikan
beberapa definisi persepsi menurut beberapa ahli:
a. Nalcom & Steve (1988: 51), menyatakan bahwa:
Persepsi (perception) adalah proses mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi yang datang dari organ-organ indra sebelum dapat dimengerti.
b. Thoha Miftah (1983: 141), menyatakan bahwa:
Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.
c. Bimo Walgito (1994: 53), berpendapat bahwa:
Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan, diterimanya stimulus melalui reseptor kemudian diteruskan ke otak dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, dengar dan sebagainya.
d. Salahudin (1990: 91), berpendapat bahwa:
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perspsi adalah proses memahami, menerima, mengorganisasikan,
menginterpretasikan, rangsangan dari lingkungan sekitar melalui panca
indra, sehingga individu dapat menyadari dan mengerti mengenai sesuatu yang diindrakan.
1. Syarat Persepsi
Syarat seseorang mengadakan persepsi menurut Bimo (1994:
53-54) sebagai berikut:
a. Adanya objek yang dipersepsi.
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai indra atau reseptor, kemudian diteruskan ke otak dan terjadilah pross psikologis.
b. Alat indra atau reseptor.
Alat untuk menerima stimulus. Tetapi perlu dibantu syaraf sensoris yaitu syaraf yang menghubungkan stimulus sampai ke otak dan syaraf motorik yang mengadakan penyampaian stimulus untuk mengadakan respon.
c. Perhatian.
Dalam persepsi perlu adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama untuk mengadakan persepsi sebagai suatu persiapan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Bimo (1994: 56) adalah:
a. Kesadaran.
Pada saat kita senang atau murung kita akan menghasilkan suatu persepsi yang berbeda tergantung kesadaran kita pada saat kita melihat suatu benda.
b. Ingatan.
Indra kita yang secara teratur akan menyimpan data-data yang kita terima. Dalam rangka untuk memberikan arti, secara terus menerus orang cenderung untuk terus menerus membanding-bandingkan penglihatan, suara, dan pengindraan lainnya dengan ingatan- ingatan pengalaman lalu yang mirip.
Kita sudah dapat menentukan dan memutuskan data mana yang akan dihadapi berikutnya, dibandingkan dengan situasi lalu dan saat itu, lalu membuat interpretasi dan evaluasi.
d. Bahasa.
Bahasa yang jelas dapat mempengaruhi kognisi kita, memberikan bentuk pada persepsi secara langsung.
e. Pengujian Hipotesis.
Pengujian hipotesis merupakan komponen pusat persepsi yang mengolah informasi.
Sering terjadi, interpretasi terhadap data pengindraan hanya mempunyai satu kemungkinan saja, sehingga “pencarian” hipotesis
persepsi yang terjadi dilakukan dengan sangat cepat, otomatis dan berada
sedikit di bawah kesadaran.
D. Atribut Produk.
Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan memperhatikan atribut-atribut produk apa saja yang hendak dikembangkan dan mana yang sebaiknya tetap dipertahankan. Produk yang akan dianggap baik oleh konsumen adalah produk yang memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Produk seperti itu adalah yang berhasil.
Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk-produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli (Gitosudarmo, 1995: 188).
dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merk, harga, rasa, kemasan, dan lain- lain.
Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan atribut produk adalah unsur- unsur yang melekat pada suatu produk yang menimbulkan manfaat bagi produk tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
E. Pengertian Pendapatan.
Pengertian pendapatan sangat erat dengan penghasilan, bahkan banyak orang yang menyamakan kedua pengertian tersebut (San S. Hutabarat, 1978: 92). Pendapatan dan penghasilan mempunyai pengertian yang sama yaitu besarnya arus uang dan barang yang masuk dalam suatu usaha rumah tangga dari sektor usaha baik sektor formal atau informal yang dinilai dengan satuan uang (Rupiah) yang meliputi gaji dan macam- macam tunjangan antara lain: tunjangan asuransi kesehatan, tunjangan fungsional, tunjangan beras, tunjangan perbaikan rumah, dan pemberian balas jasa (As’ad, 2001: 16). Sedangkan pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan pendapatan atau uang saku bagi mahasiswa adalah besarnya arus uang yang masuk setiap bulannya dari orang tua masing- masing maupun dari hasil pekerjaan sambilan yang dilakukan oleh mahasiswa. Pendapatan ini diukur dengan cara memberi skor pada masing- masing tingkatan pendapatan sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) Yogyakarta sebesar Rp 460.000,00.
Tingkat Pendapatan/ uang saku: Skor
= Rp 460.000 0
Rp 460.001 – Rp 920.000 1
Rp 920.001 – Rp 1.380.000 2
Rp 1.380.000 3
F. Pengertian Jenis Kelamin.
Jika mahasiswa yang dimaksud adalah mahasiswa pria dan wanita dengan alasan bahwa berdasarkan perkembangan fisiologis dan psikologis ternyata pria dan wanita mempunyai perkembangan yang berbeda (Gilarso, 1998: 02).Secara kodrati pria dan wanita mempunyai perbedaan yang tidak dapat dipertukarkan. Kodrati artinya keistimewaan pria dan wanita yang diberikan sejak lahir oleh Tuhan. Terdapat pula perbedaan sifap dan perilaku yang dibentuk secara sosial/ budaya, sehingga membentuk perbedaan dalam perlakuan dan perkembangan antara pria dan wanita (Ervita, 2002: 03).
Pria dan wanita mempunyai perilaku yang khas dalam pola pikir, perasaan, alun seks, selera seks dan gambaran tentang pernikahan. Pola pikir pria mendekati masalah terutama dari luar dengan pikirannya, sedangkan wanita mendekati masalah dari dalam dengan memakai hatinya. Pola perasaan seorang pria cenderung dapat mengendalikan perasaan, tetapi perasaan wanita lebih mudah tergetar dan menjalar pada soal-soal yang lain.
G. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan.
Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan terlebih dahulu mengenai faktor- faktor yang berpengaruh terhadap persepsi antara lain: 1.Hasil Penelitian dari Eni Utaminingsih yang berjudul: “Persepsi
Mahasiswa Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi” (2004).
Dalam penelitian tersebut, terdapat dua tujuan yakni: a). Untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002 terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis kelamin mahasiswa, b). Untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002 terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan Prestasi Belajar Mahasiswa. Populasi penelitian ini mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002 Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 116 mahasiswa. Penentuan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling denga n jumlah 90 mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan Analisis Varians (ANOVA).
Dalam penelitian ini dinyatakan bahwa: a). Tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap kurikulum berbasis kompetensi berdasarkan jenis kelamin mahasiswa. Ini berarti tidak ada perbedaan persepsi antara mahasiswa pria dan wanita terhadap kurikulum berbasis kompetensi. Diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,097 lebih kecil dari Ftabel sebesar 3,952
belajar mahasiswa. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa yang berprestasi belajar tinggi maupun mahasiswa yang berprestasi rendah terhadap kurikulum berbasis kompetensi. Diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,125 lebih kecil dari Ftabel sebesar 3,952, sehingga Ho
diterima dan Ha ditolak.
2.Hasil penelitian dari Sri Suwarni (2005) yang berjudul: “Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi”.
Dalam penelitian tersebut terdapat empat tujuan yakni: a). Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat ditinjau dari jenis kelamin. b). Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat ditinjau dari tingkat pendidikan. c). Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat ditinjau dari jenis pekerjaannya. d). untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat ditinjau dari tingkat pendapatan. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang berobat di puskesmas Ngaglik I, yaitu masyarakat Gondangan Kecamatan Ngaglik.Penentuan sampel menggunakan teknik sampling Accidental
dengan jumlah sampel 90 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan Chi Kuadrat.
persepsi di sini maksudnya persepsi antara pria dan wanita itu sama yaitu sama-sama menilai positif tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas Ngaglik I. b). Tidak ada perbedaan persepsi masyarakat tentang pelayanan kesehatan ditinjau dari tingkat pendidikan, menunjukkan X2 hitung 0,033 lebih kecil daripada X2 tabel harga kritik Chi Kuadrat 3,841, maka Ho ditolak. Tidak ada perbedaan persepsi disini maksudnya persepsi antara tingkat pendidikan yang tinggi dan rendah itu sama yaitu sama-sama menilai positif tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas Ngaglik I. c). Tidak ada perbedaan persepsi masyarakat tentang pelayanan kesehatan ditinjau dari tingkat pendapatan, menunjukkan X2 hitung 0,875 lebih kecil dari pada X2 tabel harga kritik Chi Kuadrat 5,991, Maka Ho ditolak. Tidak ada perbedaan persepsi disini maksudnya persepsi antara responden dengan tingkat pendapatan yang berbeda adalah sama yaitu sama-sama menilai positif tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Ngaglik I. d). Tidak ada perbedaan persepsi antar kelompok masyarakat tentang pelayanan kesehatan masyarakat ditinjau dari jenis pekerjaan, menunjukkan X2 hitung 0, 021 lebih kecil dari pada X2 tabel harga kritik Chi Kuadrat 3,841, maka Ho ditolak. Tidak ada perbedaan persepsi disini maksudnya persepsi antara resonden bukan pegawai negeri sipil dan responden pegawai sipil itu sama yaitu sama-sama menilai positif tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas Ngaglik I.
Dalam penelitian tersebut terdapat empat tujuan yakni: a). Untuk mengetahui persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari jenis kelamin guru. b). Untuk mengetahui persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari pendidikan guru. c). Untuk mengetahui persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari masa bekerja guru. d). Untuk mengetahui persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari umur guru. Populasi penelitian ini adalah sejumlah guru yang ada disekolah SLTP Negeri 222 Jakarta tahun ajaran 2003/ 2004 sebanyak 227 orang, dengan sampel sebanyak 39 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan Chi Kuadrat untuk masalah pertama dan kedua sedangkan ANOVA untuk masalah ketiga dan keempat.
menunjukkan bahwa F rasio adalah 1,860 dengan probabilitas 0,128. Karena probabilitas > 0,05 maka Ho diterima ini berarti tidak ada perbedaan persepsi. d). Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah ditinjau dari umur guru, menunjukkan bahwa F rasio adalah 0,658 dengan probabilitas 0,658. Karena probabilitas > 0,05 maka Ho diterima , ini berarti tidak ada perbedaan persepsi.
H. Hipotesis
1. Masalah pertama tidak menggunakan hipotesis. 2. Masalah kedua tidak menggunakan hipotesis.
3. Ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut
produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin.
4. Ada perbedaan yang signifikan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro dilihat dari pendapatan/ uang saku konsumen.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan keseluruhan prosedur dan alat yang digunakan dalam penelitian. Penentuan metode penelitian menjadi penting karena
digunakan untuk menentukan jawaban dari permasalahan penelitian. Oleh karena itu, dibawah ini akan diuraikan menge nai jenis penelitian, variabel
penelitian,sumber data, teknik pengumpulan data, data yang dicari, dan teknik
analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu penelitian
tentang subjek tertentu dimana subjek tersebut terbatas, maka kesimpulan
yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti. (Consuelo, 1993: 73).
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I
Mrican.
C. Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian : Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican.
2. Waktu Penelitian : Bulan Mei 2007.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian ini adalah persepsi konsumen terhadap atribut produk teh sosro.
2. Pengukuran variabel
Variabel penelitian yang akan dianalisis perlu diukur dengan cara pengukuran masing- masing, maka pengukuran variabel penelitian yang
penulis lakukan dengan cara data pada variabel , diperoleh melalui jawaban dari kuesioner yang berupa daftar pertanyaan. Kuesioner yang digunakan
berbentuk pertanyaan tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban
yang telah tersedia. Jawaban yang diperoleh dari kuesioner tersebut akan diberi skor dengan menggunakan Skala Likert dimana terdapat pertanyaan
positif (mendukung) dan pertanyaan negatif (tidak mendukung). Dalam pemberian skor pada Skala Likert mempunyai lima kategori sebagai berikut
(Riduwan, 2002: 13):
Pertanyaan positif: Pertanyaan Negatif
(SS) : Sangat Setuju diberi skor 5 (SS) : Sangat Setuju diberi skor 1
(S) : Setuju diberi skor 4 (S) : Setuju diberi skor 2 (RR) : Ragu-ragu diberi skor 3 (RR) : Ragu-ragu diberi skor 3
(STS) : Sangat Tidak Setuju (STS) : Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 diberi skor 5.
Tabel 1
Kisi-Kisi Instumen Penelitian Variabel Indikator Nomor butir
positif
Nomor butir negatif
Jumlah
a. Kemasan 1,2 3 3
b. Bentuk dan rasa
4,5 6 3
1. Persepsi Konsumen terhadap atribut produk
c. Harga 8 7 2
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin 1 1
3. Pendapatan Jumlah uang saku yang diterima mahasiswa setiap bulan
2 1
E. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Iqbal
Hasan, 2002: 58). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican yang melakukan registrasi
pada tahun 2007 yang berjumlah 4998 orang.
2. Sampel
Sutrisno Hadi (1993) mengemukakan sampel adalah sejumlah
Arikunto (1998) mengemukakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Berdasarkan pertimbangan kemampuan, waktu, dan biaya yang
dimiliki oleh penulis, maka penelitian tidak dilaksanakan pada seluruh populasi tetapi hanya pada sebagian anggota populasi (sampel). Jumlah
sampel dalam analisis data adalah jumlah sampel yang representative yaitu sebanyak 256 mahasiswa, sesuai dengan Tabel Krejcie (Sugiyono, 2003: 63).
F. Teknik Pengambilan sampel.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adala h metode
Purposive Sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai hubungan dengan
penelitian ini. Bertujuan disini diartikan bahwa dalam penelitian sampel ini,
penelitian dilakukan secara subjektif mengambil sampel dengan anggapan bahwa sampel yang diambil representative bagi penelitiannya (Suharsimi
Arikunto, 1987; 107). Teknik sampling dalam penelitian ini dioperasikan dengan cara membagikan kuesioner kepada mahasiswa.
G. Teknik Pengumpulan data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mencatat atau
mengutip keterangan-keterangan yang ada pada perusahaan yang
berhubungan dengan objek penelitian. 3. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung oleh pihak peneliti tentang objek yang diteliti.
4. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan subjek penelitian yang dikerjakan secara teratur
dansistematis. Wawancara digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari kuesioner dan dokumentasi.
H. Teknik Pengujian Instrume n
Untuk mengetahui apakah instrumen sudah valid atau belum dilakukan
pengujian-pengujian yang terdiri dari: 1. Pengujian Validitas.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu
instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas tersebut digunakan
teknik korelasi product moment (Suharsimi, 1998: 162).
Keterangan:
rxy : Korelasi skor item dengan skor total X : Skor item
Y : Skor total
N : Jumlah responden
Kemudian harga rxy dikonsoltasikan dengan rtabel. Jika harga rxy
yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari rtabel, maka butir item
yang dimaksud adalah valid, tetapi jika hasil perhitungan lebih kecil dari rtabelmaka item yang dimaksud tidak valid.
Untuk menguji validitas instrumen atau kuesioner terlebih dahulu
item instrument ini diuji cobakan pada 30 responden diluar dari responden sampel. Pengujian validitas dilaksanakan dengan menggunakan program SPSS. Dengan taraf signifikan 5%, apabila rhitung suatu item pertanyaan
lebih besar daripada rtabel maka item kuesioner tersebut dianggap valid.
Untuk menentukan nilai rtabel dengan df sama dengan jumlah kasus
dikurangi 2, dalam kasus ini df 30-2=28 dengan taraf signifikansi 5% maka didapat nilai rtabel 0,239. Berikut disajikan rangkuman hasil
pengujian validitas butir-butir pertanyaan untuk variabel penelitian ini.
Tabel 2
Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Kemasan
No item rhitung rtabel Keterangan
1 0.9264 0.239 Valid
2 0.9038 0.239 Valid
Tabel 3
Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Bentuk Dan Rasa
No item rhitung rtabel Keterangan
1 0.8872 0.239 Valid
2 0.8337 0.239 Valid
3 0.7979 0.239 Valid
Tabel 4
Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Indikator Harga
No item rhitung rtabel Keterangan
1 0.8420 0.239 Valid
2 0.8420 0.239 Valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas setiap pertanyaan adalah valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Sebuah instrumen dikatakan reliabel, apabila instrumen tersebut
mampu mengungkap data yang bisa dipercaya dan sesuai dengan
kenyataan yang sebenarnya (Suharsimi Arikunto, 1996; 168). Uji reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha dari Cronbach (Suharsimi arikunto, 1996: 191) yaitu:
Keterangan:
11
r = reliabilitas instrumen yang dicari k = jumlah varians
b
∑
σ2= jumlah varians butir 1
2
σ = varians total
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya validitas instrumen yang diukur.
Selanjutnya koefisien hitung ini dibandingkan dengan rtabel. Jika rhitung
lebih besar dari rtabel maka variabel tersebut reliabel. Sebaliknya jika rhitung
lebih kecil dari rtabel maka variabel tersebut tidak reliabel. Pengujian
reliabilitas dilaksanakan dengan menggunakan program SPSS. Dengan
taraf signifikansi 5%. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian reliabilitas
instrumen penelitian ini.
Tabel 5
Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas
Indikator Koefisien Reliabel Nilai r (tabel) Keterangan
Kemasan 0.9577 0.239 Reliabel
Bentuk dan Rasa 0.9207 0.239 Reliabel
Harga 0.9077 0.239 Reliabel
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa uji reliabilitas setiap pertanyaan
I. Uji Prasarat Analisis
a. Uji Normalitas
Dimaksudkan untuk mengetahui apakah skor untuk tiap-tiap bagian variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini
menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 2003: 150), yaitu: D = Maksimum [ Fo(x) – Sn(x) ]
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan Sn(x) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi
masing- masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika nilai probabilitas lebih besar dari a = 0,05 berarti sebaran data normal dan jika nilai signifikan lebih kecil dari a = 0,05 berarti sebaran data tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui varians
dari.kedua sampel tersebut homogen atau tidak. Pengujian homogenitas
varians tabel digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut :
ecil Varianterk
Harga Fhitung tersebut harus dibandingkan dengan Ftabel dengan ditetapkan
taraf kesalahan 5%. Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila harga Fhitung
lebih kecil atau sama dengan Ftabel, maka varians dikatakan homogen dan
apabila Fhitunglebih besar dari Ftabel, maka varians tidak homogen.
J. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis varians satu jalan (one way
ANOVA), karena penelitian ini hanya melibatkan satu variabel bebas dengan
dua kategori yaitu jenis kelamin mahasiswa untuk masalah pertama dan pendapatan atau uang saku untuk masalah kedua dan setiap subjek penelitian
merupakan anggota dari satu kelompok pada variabel bebas yang diambil dari populasi yang ditentukan, yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang
berada di Kampus I, Mrican.
1. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakterisik konsumen dilihat
dari jenis kelamin, dan pendapatan atau uang saku perbulan. Dengan membandingkanukuran persentase jawaban resonden yang menunjukkan
karakteristik responden maka hasil analisis dapat diperoleh berdasarkan
persentase tertinggi. Adapun rumus untuk melihat persentase dari Supramono dan Sugiarto (1992: 35) tersebut adalah:
% ×100%
+ = +
B A
A B
A
Keterangan:
A+B : Total responden
A+B% : Nilai persentase jawaban responden
2. Untuk menjawab masalah ketiga dilakukan pengujian hipotesis dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan Ho dan Ha.
Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut
produk teh sosro dilihat dari jenis kelamin.
Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk teh
sosro dilihat dari jenis kelamin
b. Menetapkan tingkat signiikansi yang digunakan
Nilai signifikansi pengujian dilambangkan dengan a. Nilai a dikontrol oleh peneliti dengan menetapkan sebesar 0,05.
c. Menentukan uji statistik
Uji statistik yang digunakan untuk mengui hipotesis adalah Analisis
Varians Satu jalan (one way ANOVA), dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1). Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Total.
(
)
N X JKtotal tot
2
∑
=
2). Menghitung JK antar.
(
) (
)
N X n X n XJKant =
∑
+∑
−∑
tot 2 2 2 1 2 13). Menghitung JK dalam.
ant tat
dal JK JK
4). Menghitung Mean Kuadrat (MK) antar. 1 − = m JK MKantar antar
5). Menghitung MK dalam
m N JK MK dalam dalam − =
6). Menghitung nilai F
dalam antar hitung MK MK F = Keterangan:
∑
X1 = Jumlah skor persepsi konsumen terhadap atribut produkteh
sosro yang berjenis kelamin pria.
∑
X2 = Jumlah skor persepsi konsumen terhadap atribut produkteh
sosro yang berjenis kelamin wanita.
∑
Xtot = Jumlah seluruh skor persepsi konsumen terhadap atributproduk teh sosro dilihat dari jenis kelamin.
1
n = Jumlah konsumen yang berjenis kelamin pria.
2
n = Jumlah konsumen yang berjenis kelamin wanita. N = Jumlah seluruh sampel
M = Jumlah kelompok sampel
d. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan
Ho diterima jika Fhitung= Ftabel
35
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Perkembangan Universitas
1. Perjuangan Awal
Universitas Sanata Dharma yang sekarang ini, dulu pernah populer dengan sebutan IKIP Sanata Dharma, yang mulanya adalah sebuah
Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri tanggal 17
Desember 1955. Gagasan berdirinya PTPG Sanata Dharma merupakan respon pihak Gereja Katolik terhadap tawaran Mendikbud saat itu,
Muhammad Yamin, mengenai perlunya mendirikan suatu lembaga pendidikan untuk SLTP dan SLTA, yang pada waktu itu pendidikan
khusus guru-guru SLTP atau SLTA dilaksanakan oleh kursus BI/BII yang
didirikan di berbagai kota di Indonesia. Tetapi sewajarnyalah pendidikan yang amat penting itu diangkat ke taraf keguruan universiter dengan
mempertahankan arah tujuan sendiri yaitu keguruan di sekolah menengah. Selanjutnya kursus-kursus BI/BII itu dianggap crash program,
sehingga Superior Misionaris Societi Jesu, yaitu Pater Kester berusaha
mendirikan perguruan tinggi. Kebetulan pada tahun 1954-1955, Prof. De Quelje, menjabat Kementrian PP dan K, berkunjung ke Yogyakarta.
Kesempatan ini kemud ian dimanfaatkan oleh Pater Kestel, Pater Rudin dan Pater H. Loeff untuk menggali informasi tentang gagasan untuk
menjadi satu lembaga pendidikan tinggi. Lembaga tersebut kemudian dinamakan PTPG.
PTPG Sanata Dharma benar-benar dapat berdiri berkat jerih payah
Pater H. Loeff, S.J, Pater W.J. Van Der Meulen, S.J, serta Pater H. Bastiaanse, S.J. Ketika didirikan pada tanggal 17 Desember 1955, PTPG
Sanata Dharma baru memiliki empat jurusan yaitu Jur usan Bahasa Inggris (Kajur Pater Bastiaanse, S.J.), Jurusan Ilmu Sejarah (Kajur Pater
W.J. Van Der Meulen, S.J.), Jurusan Ilmu Mendidik (Kajur Pater H.
Loeff, S.J.) dan jurusan Ilmu Pasti atau Alam (Kajur Suster Dra. Benardia, C.B). Adapun yang mendapat kehormatan menjadi dekan yang
pertama adalah Prof. Dr. N. Driyarkara, S.J. 2. Perkembangan Selanjutnya
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal
ini kementrian PP dan K tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP
Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini, Sanata Dharma berhasil
memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK
Menteri PTIP No.1/1961, pada tanggal 6 Mei 1961 Junto No. 77/1962 tanggal 11 Juli 1962. Tetapi secara defatcto FKIP-FKIP yang dibentuk
Untuk mengatasi keracunan ini akhirnya pemerintah kembali menetapkan agar FKIP berdiri sendiri menjadi IKIP. Karena itu FKIP
Sanata Dharma juga berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan
SK Mentri PTIP No. 237/B-Swt/U/1965. Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. dalam masa IKIP ini, banyak hal yang
berkembang di Sanata Dharma. Perkembanganya meliputi banyak aspek, baik yang menyangkut perbaikan sarana fisik, administrasi, pengajaran
dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata
Dharma juga dilengkapi dengan lembaga- lembaga pendukung, yaitu pusat penelitian Sanata Dharma dan pusat pengabdian pada masyarakat.
Disamping itu IKIP Sanata Dharma juga didukung oleh biro-biro administrasi seperti, biro administrasi umum, biro administrasi akademik
dan kemahasiswaan serta BAPSI.
Pada bulan Juli 1979, IKIP Sanata Dharma melaksanakan program S-1 (sebelumnya IKIP Sanata Dharma melaksanakan program Sarjana
muda dan Sarjana). Pada saat yang sama, Depdikbud juga mempercayakan kepada IKIP Sanata Dharma untuk mengelola program
Diploma, I, II dan II pada berbagai jurusan seperti Matematika, Fisika,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini kemudian ditutup pada tahun 1990 dan diganti program
Diploma II PGSD.
Kemudian untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan
sesuai dengan SK Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan
perkembangan ini, diharapkan Sanata Dharma dapat terus memajukan
sistem pendidikan guru dan berpartisipasi dalam memperulas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan berkembangnya menjadi
universitas, Sanata Dharma juga mengembangkan muatan program pendidikannya. Disamping tetap mempertahankan pendidikan guru
dengan membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Sanata
Dharma juga membuka 7 Fakultas tambahan, yaitu: Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas MIPA, Fakultas Sastra (FS), Fakultas Teknik (FT),
Fakultas Teologi (F.Teo), Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi. Sejak tanggal 19 April 1999, melalui Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor. 2143/DIKTI/Kep/1999 Fakultas Ilmu Pendidikan Agama (FIPA) berubah menjadi program studi Ilmu
Pendidikan, kekhususan Pendidikan Agama Katolik dan menjadi bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Dengan demikian
saat ini Universitas Sanata Dharma memiliki 8 fakultas yang
menyelenggarakan pendidikan program gelar (S-1) dan program non gelar yaitu Diploma II PGSD JIP, English Extension Course, dan Bahasa
Studi Magister Teologi dan Program Studi Magister Ilmu Religi dan Budaya.
3. Pengelola awal sampai sekarang
Nama- nama Rektor IKIP dan Rektor Universitas Sanata Dharma adalah sebagai berikut:
a. Prof. Dr. N. Drijarkara, S.J : 1 Oktober 1955-11 Juli 1967 b. Drs. J. Drost, S.J. : 1 Agustus 1967-1 Juli 1976
c. Prof. Dr. A. M Kadarman, S.J : 1 Januari 1977-30 Juni 1984
d. Drs. FX. Danuwinata, S.J. : 1 Juli 1984-22 agustus 1988
e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. : 22 Agustus 1988-1 September 1993
f. Dr. M. Sastrapratedjo, S.J. : 1 September 1993-11 Agustus 2001 g. Dr. Paulus Suparno, S.J.,M.S.T. : 11 Agustus 2001- September 2006
h. Dr.Ir.P.Wiryono P.,S.J. : September 2006 - sampai sekarang
Sedangkan nama-nama dekan FKIP Universitas Sanata Dharma adalah sebagai berikut:
a. Dr. J. Bismoko : 1 Juli 1993-31 Januari 1994 b. Dr. Apriyono Marwan, S.J. : 1 Februari 1994-31Maret 1997
c. Dr. Paulus Suparno, S.J.,M.S.T. : 1 Juni 1997-11 Agustus 2001
B. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Berdasarkan visi dan misi Universitas Sanata Dharma, FKIP
merumuskan secara khusus visi dan misinya sebagai berikut (Buku Pedoman
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sana ta Dharma, 2001:15):
1. Visi
a. Pendidikan yang bernuansakan cinta kasih dan bercorak humanis, yang
menghargai martabat manusia, akan meningkatkan pribadi manusia
secara utuh.
b. Hubungan antara pendidik dan subyek didik yang ideal adalah
hubungan dialogis, ketika mereka saling menghargai dan membantu untuk mewujudkan kemanusiaan mereka.
c. Penegakan keadilan dan pelayanan terhadap mereka yang lemah dalam
dunia pendidikan perlu mendapat tekanan.
d. Penyiapan tenaga kerja kependidikan profesional, baik dalam bidang
keahlian maupun keguruan, merupakan hal yang penting. 2. Misi
a. Menyiapkan tenaga kerja kependidikan yang profesional yang
bercirikan hal- hal sebagai berikut:
1) Berkemampuan tinggi, bermutu, berwawasan luas dan kritis;
2) Menguasai bidan studi tertetu sehingga mampu memanfaatkannya dalam lembaga pendidikan sekolah, luar sekolah dan lembaga lain
3) Menguasai bidang kependidikan dan dapat menggunakannya dalam praktek kependidikan yang relevan dan secara tepat;
4) Mampu mengaktualisasikan diri sebagai pribadi maupun sebagai
anggota masyarakat yang bertanggung jawab;
5) Bermoral, sosial, adil dan penuh pengabdian pada subyek didik.
b. Menyiapkan tenaga kerja kependidikan yang humanistik, yang menghargai nilai martabat manusia, terutama subjek didik.
c. Menyiapkan tenaga kerja kependidikan yang menerapkan semangat
dialogis dalam pelaksanaan pendidikan.
d. Menyiapkan tenaga kerja kependidikan yang menghargai dan
C. Struktur Organisasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
DEKAN FKIP
PD I PD II PD III SENAT FAKULTAS UNIT MKDK Unit Tata Usaha
3. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang dalam menjabarkan kebijakan
dan peraturan universitas untuk fakultas.
4. Dekan FKIP memimpin FKIP dibantu PD I (Pembantu Dekan I bidang akademik), PD II (Pembantu Dekan II bidang administrasi umum), PD III
(Pembantu Dekan III bidang kemahasiswaan).
a. Dekan memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian
dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga pendidikan,
mahasiswa, tenaga administrasi dan bertanggung jawab pada rektor. b. Pembantu dekan I bertugas membantu dekan dalam memimpin
pelaksanaan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
c. Pembantu dekan II bertugas membantu dekan dalam memimpin
pelaksanaan kegiatan administrasi umum.
d. Pembantu dekan I bertugas membantu dekan dalam memimpin
pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan yang bersifat kokurikuler dan ekstrakulikuler serta kemahasiswaan.
5. Unit MKDK bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan
mata kuliah dasar kependidikan di lingkup fakultas, dipimpin oleh seorang ketua unit MKDK yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.
6. Pusat Penelitian dan Pelayanan Kependidikan (P3K). Bertugas membantu dan mengkoordina si penelitian dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat luar
penelitian dan pelayanan pendidikan dipimpin oleh ketua P3K yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.
7. Unit tata usaha menyelenggarakan administrasi kegiatan akademik pada
tiap-tiap program studi. Unit tata usaha dalam menjalankan tugasnya berada di bawah koordinasi Pembantu Dekan II.
8. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoorinasi penyelenggaraan PPL mahasiswa dalam lingkup fakultas. Unit PPL fakultas dipimpin oleh seorang
ketua unit PPL yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.
9. Kajur (Ketua Jurusan) bertugas memimpin jurusan dibantu oleh Sekjur (Sekretaris Jurusan). Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik pada
fakultas. FKIP Universitas Sanata Dharma memiliki empat jurusan; IP (Ilmu Pendidikan), PBS (Pendidikan Bahasa dan Seni), PIPS (Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial) dan PMIPA (Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam).
10.Kaprodi (Ketua Program Studi) bertugas memimpin program studi, dibantu
oleh Sekprodi (Sekretaris Prodi). Prodi adalah satuan pelaksana pendidikan yang bertugas melaksanakan satuan kurikulum untuk satu keahlian tertentu.
FKIP USD mempunyai sepuluh prodi: BK (Bimbingan Konseling), IPPAK
(Ilmu Pendidikan Kekhususan Agama Katolik), PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), PBI (Pendidikan Bahasa Inggris), PBSID (Pendidikan
Khusus Pendidikan Ekonomi), PSej (Pendidikan Sejarah), PFis (Pendidikan Fisika), PMat (Pendidikan Matematika).
11.Dosen adalah tenaga pendidik yang diangkat dengan tugas mengajar,
mengadakan penelitian dan melaksanakan pengabdian pada masyarakat.
C. Jurusan dan Program Studi
FKIP mempunyai 4 jurusan dengan 9 program studi untuk gelar S-1,
1 program studi nongelar dan 1 kursus bahasa.
Tabel : Jurusan dan Program Studi
JURUSAN PROGRAM STUDI STATUS
1. Bimbingan dan Konseling (BK) Terakreditasi 2. Ilmu pendidikan Kekhususan
Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)
Terakreditasi Ilmu Pendidikan
(IP)
3. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Ijin Dirjen Dikti 4. Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Terakreditasi Pendidikan Bahasa
dan Seni (PBS) 5. Pendidikan Bahasa, Sastra dan Daerah (PBSID)
Terakreditasi
6. Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (PAK)
Terakreditasi
7. Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi (PE)
Terakreditasi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (PIPS)
8. Pendidikan Sejarah (PSej) Terakreditasi 9. Pendidikan Fisika (PFis) Terakreditasi Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PMIPA)
10.Pendidikan Matematika (PMat) Terakreditasi
JURUSAN KURSUS STATUS
Pendidikan Bahasa dan Seni
D. Fasilitas
1. Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma menempati gedung berlantai empat
dengan luas kurang lebih 4.000 meter persegi. Sampai dengan bulan Oktober 2000 perpustakaan ini memiliki koleksi buku sejumlah 83.041 judul buku
dalam 163.533 eksemplar. Koleksi majalah yang dimiliki: majalah luar negeri maupun dalam negeri 391 judul termasuk harian berbahasa inggris. Selain itu
perpustakaan ini juga berlangganan surat kabar harian. Selain buku, majalah
dan surat kabar, perpustakaan ini juga memiliki koleksi 161 judul CD-ROM. Kelengkapan koleksi tersebut ditunjang oleh tenaga-tenaga profesional yang
telah menjalani pendidikan khusus bidang ilmu perpustakaan. Dengan sistem jaringan informasi canggih, local area network (LAN), pengunjung diberi
kebebasan dan kesempatan menemukan informasi sebanyak mungkin dengan
cepat dan efisien. Perpustakaan juga dilengkapi dengan komputer work station (computeraize) untuk digunakan mahasiswa dalam menulis
karya-karya ilmiah. 2. Pusat Komputer
Universitas Sanata Dharma me miliki pusat komputer dengan banyak station
di dalamnya. Mahasiswa dan dosen dapat menggunakan komputer-komputer tersebut untuk megetik, mengolah data, maupun mengakses data dari internet.
Pusat komputer ini juga menawarkan kursus komputer yaitu: aplikasi komputer, MS Word, MS Excel, Pemrograman FOXPRO, dan internet.
a. Laboratorium Pendidikan Fisika
Laboratorium Pendidikan Fisika menyediakan peralatan untuk mahasiswa
pendidikan dalam mempersiapkan pengajaran maupun mengembangkan
metode belajar mengajar yang bervariasi serta inovatif. b. Laboratorium Pendidikan Matematika
Laboratorium Pendidikan Matematika membantu mahasiswa untuk belajar dan mempersiapkan mengajar matematika dengan
bermacam-macam model serta media, baik yang bersifat konve nsional maupun yang
berbasis komputer. c. Laboratoruim Bahasa
Laboratorium Bahasa Inggris membantu mahasiswa untuk lebih dapat belajar bahasa dengan cepat dan tepat, dilengkapi computer multi media
(CMM) dan Self Access Center (SAC).
d. Laboratorium Bimbingan dan Konseling
Laboratorium Bimbingan dan Konseling memiliki seperangkat alat-alat
rekam (video) untuk praktikum konseling, alat-alat media (misalnya: tape recorder) untuk praktikum, sejumlah tes psikologik untuk praktikum
penggunaan tes dalam konseling dan modul- modul bimbingan konseling.
e. Laboratoium Sejarah
Laboratorium Sejarah memiliki koleksi benda-benda peninggalan sejarah
yang membantu mahasiswa untuk studi kesejarahan dan mempersiapkan pengajaran sejarah dengan dukungan berbagai media dan sumber.
Laboratorium Bisnis dan Koperasi ini digunkaan untuk praktikum bisnis dan koperasi secara hipotesis (simulasi) bagi mahasiswa dan penelitian
yang dikelola oleh prodi PAK dan PEP. Hingga saat ini laboratorium ini
baru dilengkapi dengan komputer sebagai perangkat kerja dan beberapa modul praktek akuntansi.
g. Laboratorium D-II PGSD
Laboratorium D-II PGSD dilengkapi dengan science kids IPA dan
Matematika untuk meningkatkan pembelajaran IPA dan Matematika ke
SD-an.
4. Pusat Media dan Sumber Belajar
Pusat Media menyediakan serta membantu dosen dan mahasiswa untuk menggunakan media alam memperlancar serta mempermudah proses
pembelajaran. Di pusat media ini juga mungkin untuk mengadakan riset
mengenai dampak media bagi proses belajar.
5. Pusat Penelitian dan Pelayanan Kependidikan (P3K)
Pusat Penelitian dan Pelayanan Kependidikan di tingkat fakultas ini relatif baru. Tugasnya adalah membantu dan mengkoordinasi penelitian dan
pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Pusat inilah yang siap menerima
permintaan pelayanan kependidikan dari masyarakat dan mengorganisasi dosen-dosen sebagai nara sumber.
6. Tempat Praktek Kependidikan
FKIP mempunyai banyak hubungan dan kerjasama dengan banyak sekolah
Dalam kerjasama tersebut dimungkinkan mahasiswa FKIP melaksanakan program praktek lapangan. Disamping itu, FKIP juga membantu
sekolah-sekolah tersebut dalam berbagai layanan konsultasi, lokakarya, seminar,
penataran dan sejenisnya. 7. Lapangan dan Aula
Universitas Sanata Dharma memiliki berbgaai lapangan dan aula serba guna yang representatif untuk olah raga dan olah seni bagi mahasiswa, dosen dan
karyawan. Sarana tersebut sangat mendukung dan menunjang pengelolaan
kurikulum D-II PGSD. 8. Beasiswa
Universitas Sanata Dharma melayani tidak kurang dari 250 mahasiswa persemester untuk mendapatkan beasiswa dan bantuan khusus. Jenis-jenis
beasiswa tersebut antara lain Beasiswa Sanata Dharma, Bantuan Khusus
Sanata Dharma, Beasiswa PPA, Beasiswa Supersemar, Beasiswa KWI, Beasiswa LIPPO, Beasiswa Yayasan Toyota Astra dan Beasiswa Student
Grand-ABD.
F. Gambaran Produk Teh Sosro
Teh Sosro mempunyai tiga produk yaitu: 1. Teh Botol Sosro
~ Teh siap minum ~ Teh wangi melati
2. Fruit Tea
~ Teh siap minum
~ Teh rasa buah
~ Kemasan botol, tetra, dan kaleng 3. Teh Sosro Celup
~ Teh Hitam (Black Hitam), Teh Hijau (Green Tea), dan Teh Wangi Melati (Jasmine Tea).
~ Kemasan non enveloped dan enveloped.
Untuk lebih jelasnya di bawah ini dijelaskan masing- masing produk.
1. Teh Botol Sosro (Kemasan botol dan Tetra) a). Tipe Kemasan : Botol
Volume (Netto) : 220 ml/ botol
Jenis produk : Teh wangi melati Ketahanan produk : 1 tahun
Target segmen : Semua umur
Kemasan luar : Krat plastik, 1 krat sama dengan 24 botol.
b). Tipe Kemasan : Tetra slim
Volume (Netto) : 200 ml/ kemasan dan 250 ml/ kemasan Jenis produk : Teh wangi melati
Ketahanan produk : 1 tahun
Target segmen : Semua umur
1 karton sama dengan 24 kemasan Maksimal 10 susun.
2. Fruit Tea Sosro (Kemasan botol, tetra, kaleng)
a). Tipe Kemasan : Botol
Volume (Netto) : 235 ml/ botol
Jenis produk : Rasa apel, orange, lemon, strawbery, jambu klutuk, dan aneka rasa buah lainnya.
Ketahanan produk : 1 tahun