• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan-alasan pembelian produk fashion secara on line : studi kasus mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Kampus 1 Mrican) - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Alasan-alasan pembelian produk fashion secara on line : studi kasus mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Kampus 1 Mrican) - USD Repository"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Universitas Sanata Dharma

Oleh :

Monika Ike Dwi Fatmawati NIM : 062214062

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Ketika aku menangis begitu lama dan hatiku sangat menderita Tuhan sudah menghitung air mataku

Ketika aku merasa sudah tidak mampu bertahan lagi dan waktu semakin melewatiku begitu saja

Tuhan sebenarnya sudah menungguku

Ketika aku merasa kesepian dan teman-temanku terlalu sibuk Tuhan ada disisi ku

Ketika aku berfikir aku sudah mencoba segalanya dan tidak tahu kemana harus berpaling

Tuhan mempunyai jalan keluar

Ketika segalanya tidak masuk diakal dan saat aku bingung Tuhan sesalu mempunyai jawabannya

Ketika hidupku tiba-tiba menjadi cerah dan aku menemukan banyak harapan

Tuhan berbisik kepadaku

Ketika sesuatu yang menggembirakan terjadi padaku Tuhan sudah tersenyum padaku

Ketika aku mempunyai tujuan untuk dilaksanakan dan impian untuk dicapai

Tuhan sudah membuka mataku dan memanggil namaku

Aku INGAT, bahwa dimanapun aku berada dan dalam keadaan apaapun “Tuhan Tahu dan Selalu Menyertaiku”

(5)

v

Ku persembahkan karya sederhana ini:

Kepada’MU Tuhan Yesus sang juru selamat yang selalu setia

mendampingi serta menyelenggarakan seluruh perjalanan hidupku

melalui perantara kebaikan dan perhatian banyak pribadi

disekelilingku sehingga aku merasa bahwa hidupku berarti

Untuk babe’quw tercinta, dengan penuh kesabaran, kerja keras dan

kesederhanaannya beliau selalu membimbingku dengan harapan aku

memiliki bekal dalam menjalani hidupku dimasa datang.

“My mom”, yang selalu mengaliri ku dengan doa-doa yang

tulus.

Untuk kakak (Agnes Juandri) dan adik (Anggela Merici Trisyana)

atas kasih sayang dan dukungan yang selama ini diberikan.

(6)
(7)
(8)

viii

Studi Kasus pada Mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Kampus 1 Mrican)

Monika Ike Dwi Fatmawati

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian produk fashion secara online. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma yang sudah melakukan pembelian produk fashion secara online. Sampel yang diteliti sebanyak 100 orang dan teknik sampling yang digunakan Accidental sampling. Uji Validitas menggunakan teknik

Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach

Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Analisis Persentase untuk mengetahui identitas responden, 2) Analisis Cochran Q-Test untuk mengetahui alasan-alasan konsumen melakukan pembelian produk fashion secara online.

(9)

ix

A case study of Sanata Dharma University studens Yogyakarta (Campus 1 Mrican)

Monika Ike Dwi Fatmawati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

The purpose of the study was to find out the reasons why the customer purchase fashion product online. The population in the study were the students of Sanata Dharma University who has been bought fashion product by online. Samping in the study was 100 respondent and sampling technique used is accidental sampling. Validity test used was correlation product moment techniqueand reability test used cronbach alpha formula. Data analysis technique in the study is 1). Percentage analysis to find out respondent identity, 2).Cochran Q Test analysis to find out customers reasons purchasefashion product online.

(10)

x

anugerah, berkat, rahmat, dan kasih-Nya yang begitu besar sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. YP Supardiyono.,Akt., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.Bapak Drs. Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Kepala Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(11)

xi

5. Segenap staf dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang perkuliahan

6. Perpustakan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyediakan fasilitas buku-buku sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Pengelola Pojok BEJ Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis mendapatkan referensi yang relevan dengan skripsi ini.

8.Untuk Orang Tuaku, khususnya “babe” terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa, dorongan, pengharapan dan semua hal yang telah diberikan kepada penulis selama masa studi sehingga terselesaikan skripsi ini.

9. Untuk keluarga di Bantul “Ebes, Emes, Bundo dan mb Shan”, terima kasih sudah menjadi keluarga keduaku selama aku di jogja.

10.Untuk Ucew’tuw, makase banyak muntik untuk kesabaran dan kedewasaan ucew menghadapi aku, makase juga untuk semua bantuan, doa dan support yang selalu menyemangati aku . (Ceped Nyusul ea muntik jangan terlalu betah ngampus,,tar keburu umur’na abis di’makan waktu kuliah,,hihihi,,ciayo lig, luph piu)

(12)

xii

13. Sabahat-sahabat seperjuangan masa kuliah (Manajemen 2006): Tantri, tista, lida, zie, jeng’Tata, Putri, Paul, Nining, Asta, vita, terima kasih untuk pertemanan kita, kalian semua telah memberikan kenangan terindah dalam setiap sudut campus kita,,,ahahahahaahaa,,”ALAY”

14. Teman-teman sepermaian: Nunu, Valent, cemund,,”bersama kalian adalah hal yang sangat menyenangkan, ga ada kalian ga RAME.

15. Teman seperjuangan selama bimbingan “Ine”, makasih yah bug uda jadi temen sekaligus guru yang BAEG selama kita ngerjain skripsi bareng, “akhir’na kita BISA”.

16. Temen-temen KKP: Mpok Nori, Bang Roni, Dicky, it’s very nice to know you all”

17. Patner kerja ku : Mb Etiq dan Tantri ,terimakasih sudah jadi sabahat yang baeg banged “keep our stronger friendship yew”

18. Anak-anak cost Gatotkaca 3D, terima kasih untuk kebersamaan kita selama ini.

(13)
(14)

xiv

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman motto ... iv

Halaman persembahan ... v

Pernyataan keaslian karya ... vi

Lembar Pernyataan Persetujuan ... vii

Abstrak ... viii

D. Tujuan Penelitian... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

A.3 Pengertian Manajemen Pemasaran. ... 13

B. Perilaku Konsumen ... 13

B.1 Pengertian Perilaku Konsumen... 13

B.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen ... 14

(15)

xv

E. Definisi Operasional Variabel ... 38

F. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 39

G. Sumber Data ... 40

I. Teknik Pengumpulan Data ... 40

J. Teknik Pengukuran Data ... 41

K. Teknik Pengujian Instrumen ... 42

L. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 46

A. Gambaran Umum Belanja Online ... 46

A.1 Sejarah Belanja Online ... 46

A.2 Perkembangan Belanja Online di Indonesia ... 47

A.3 Media Belanja Online di Indonesia. ... 47

A.3 Keuntungan dan Kelemahan Belanja Online. ... 49

B. Wilayah Penelitian ... 50

B.1 Sejarah Universitas Sanata Dharma... 50

B.2 Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma ... 54

B.3 Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma ... 55

B.4. Fakultas dan Program Studi Universitas Sanata Dharma. 55 B.4. Nama-nama Rektor Universitas Sanata Dharma. ... 56

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Deskripsi Data ... 57

(16)

xvi

C. keterbatasan Penelitian ... 80

DAFTAR PUSTAKA

(17)

xvii

TABEL V.I ... 58

TABEL V.2 ... 58

TABEL V.3 ... 60

TABEL V.4 ... 60

TABEL V.5 ... 62

(18)

xviii

2. LAMPIRAN DATA REKAPITULASI ... 87

3. LAMPIRAN ANALISIS VALIDITAS ... 90

4. LAMPIRAN ANALISIS REABILITAS ... 91

5. LAMPIRAN CHOCHRAN Q-TEST... 92

(19)

1

A. Latar belakang masalah

Kota Yogyakarta yang telah menyandang nama sebagai ”Kota Pelajar”

ternyata banyak membawa dampak dalam berbagai segi selain dari segi

pendidikan itu sendiri, diantaranya adalah dari segi seni bahkan yang

tidak kalah ramai dan menariknya adalah dari segi bisnis. Bisnis yang

berkembang tentunya juga sangat luas dan sangat beragam dan salah satu

dari sekian banyak bisnis yang terlihat tak pernah redup adalah bisnis

dalam bidang fashion (dalam hal ini adalah pakaian beserta asesorisnya).

Usaha fashion di Yogyakarta sendiri sampai dengan saat ini telah

menunjukan perkembangan yang cukup pesat dan relatif signifikan,

terbukti jika kita lihat secara kasat mata di berbagai tempat, mulai dari

tempat yang dianggap sebagai lahan basah (strategis) sampai di

sudut-sudut kota sekalipun berdiri toko-toko yang menjual berbagai macam

kebutuhan fashion.

Ketika berbicara mengenai fashion tentu asosiasi pertama yang muncul

adalah remaja, karena fashion sendiri memang sangat identik dengan

kehidupan para remaja, apalagi di kota besar seperti Yogyakarta ini, yang

sebenarnya sangat tidak dapat disangkal bahwa kehidupan anak-anak dan

(20)

Kaum remaja sebagai barisan terdepan pengkonsumsi segala hal yang

berhubungan dengan dunia fashion telah menempatkan fashion itu sendiri

sebagai gaya hidup (lifestyle) utama dan dianggap memiliki nilai tambah

tersendiri dan diharapkan mampu mengangkat status diri mereka sebagai

anak muda yang mengikuti perkembangan zaman (up to date).

Dari sisi pandang yang lain, yaitu dilihat dari sisi pengembang bisnis,

fenomena tersebut dilihat sebagai suatu celah yang sangat menguntungkan

dan merupakan strong point untuk semakin terus memacu usahanya.

Fenomena yang lain lagi adalah bahwa di era informasi seperti saat ini

hampir semua segi kehidupan telah banyak mengalami pergeseran yang

cukup mendasar dimana pergesaran itu dipacu oleh pertumbuhan teknologi

informasi dan telekomunikasi yang sangat cepat yang melahirkan dunia

maya yang tanpa batas. Faktor perkembangan dalam hal teknologi

informasi ini juga dianggap celah yang dapat memberikan manfaat yang

sangat besar bagi para pelaku bisnis fashion untuk dapat semakin

melebarkan sayapnya yaitu melalui arus informasi yang sangat cepat

tersebut diharapkan bisnis dapat berjalan semakin efisien dan efektif.

Faktor utama pendukung kecepatan arus informasi itu sendiri adalah

melalui dunia jejaring maya yang disebut Internet (Interconnection

Networking).

Di Indonesia pada umumnya dan secara khusus di kota Yogyakarta

memakai dan menggunakan Internet sudah bukan merupakan suatu hal

(21)

menjadi sahabat bagi setiap orang, karena melalui teknologi ini kita bisa

mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan. Dengan adanya

teknologi internet yang merupakan salah satu produk dari kemajuan

telekomunikasi dan teknologi informasi, sangat memungkinkan pula bagi

para pelaku bisnis memiliki media baru dalam pemasaran. Manfaat

internet sebagai media pemasaran yaitu efisiensi waktu dan biaya, dapat

menjangkau pelanggan bahkan hingga di seluruh belahan dunia,

pelanggan tidak perlu mendatangi pemasar secara fisik, homepage data

dapat mewakili peragaan produk, dapat membangun hubungan dengan

pelanggan orang per orang, dapat menampilkan informasi berupa teks,

grafik, suara, image dan pesan pemasaran dapat dinikmati konsumen lebih

lama yang bersifat memberitahu, mengingatkan, membujuk, selain itu

pemasar juga dapat melihat keunggulan produk pesaing (Basu Swastha

Dhamaseta, Seminar Internet Marketing).

Jika ditelusuri lebih detail lagi sebenarnya kemajuan teknologi

internet tidak hanya dapat digunakan sebatas untuk mencari informasi,

mengunduh data (download) dan mengirim e-mail/electronic mail (surat

elektronik) saja, tapi lebih dari itu saat ini banyak digunakan sebagai

sarana berbelanja/jual-beli produk. Hal inilah yang kemudian dijadikan

peluang besar oleh banyak perusahaan, termasuk di dalamnya

perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang fashion ini untuk mencoba

(22)

Pemasaran produk secara online ini secara mudah adalah transaksi

penjualan dan pembelian dilakukan melalui sebuah komputer yang

tersambung dengan jaringan internet yang kemudian disebut sebagai

Internet Marketing. Internet marketing merupakan penggunaan media

internet untuk mencapai tujuan marketing dan mendukung konsep

marketing modern. Dalam prakteknya, internet marketing terkait dengan

penggunaan website, promosi online pada mesin pencari (search engine),

iklan banner website, email langsung, link dan semua aktivitas untuk

mendapatkan dan membina hubungan dengan konsumen.

Transaksi/belanja produk secara online dijadikan sebagai

pertimbangan dalam melakukan pembelian produk karena bagi sebagian

besar kalangan sistem belanja online ini dianggap mampu memberikan

kemudahan untuk melakukan transaksi jual-beli. Selain itu, hal ini dapat

memacu konsumen untuk selalu menginginkan produk yang benar-benar

terbaik bagi mereka, sehingga sebelum melakukan pembelian mereka

selalu mempertimbangkan berbagai alasan supaya nantinya keputusan

yang diambil tidak salah dan benar-benar memuaskan.

Disamping itu tentunya masih ada berbagai macam alasan konsumen

untuk lebih memilih belanja secara online dibandingkan harus melakukan

pembelian secara langsung (saling bertemu fisik). Melihat fenomena yang

ada seperti terpapar di atas oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai konsumen yang merupakan salah satu dasar dalam

(23)

alasan konsumen melakukan pembelian produk fashion secara online,

Untuk itu peneliti mengambil judul “ALASAN-ALASAN PEMBELIAN

PRODUK FASHION SECARA ONLINE: Studi kasus pada

mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma (Kampus I

Mrican)”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diambil suatu

rumusan permasalahan yaitu:

1. Apa saja yang menjadi alasan konsumen melakukan pembelian produk

fashion secara online ?

C. Batasan masalah

Berdasarkan ruang lingkup permasalahan penulis memberi batasan

agar pembahasan lebih realistis dan sesuai dengan permasalahan yang

diutarakan.

Objek penelitian penulis batasi sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di Kampus 1 Mrican Universitas Sanata Dharma

2. Konsumen

Konsumen yang dipilih oleh peneliti sebagai responden adalah

mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma (Kampus I Mrican)

(24)

3. Alasan pembelian online

Banyak yang menjadi alasan seseorang memilih melakukan pembelian

secara online. Tetapi dalam penelitian ini sudah ditentukan beberapa

alasan sebagai berikut:

(1). Situs yang menarik

(2). Kemudahan dalam transaksi

(3). Kemudahan konsumen dalam mengakses

(4). Ketepatan waktu pengiriman barang

(5). Harga yang terjangkau

(6). Praktis

(7). Sebagai sarana pergaulan

(8). Hanya karena coba-coba

(9). Sesuai gaya hidup

(10). Mengikuti mode

(11). Memperluas relasi sosial

(12). Kualitas produk

(13). Jenis produk yang beragam

(14). Keamanan system pembayaran

(15). Karena tidak sempat berbelanja langsung

D.Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui alasan-alasan

(25)

E. Manfaat penelitian

Dalam penelitian ini penulis berharap bahwa penelitian ini dapat

bermanfaat bagi:

1. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

masukan bagi para pemasar/ bidang yang bergerak dalam bidang

belanja online untuk mempertegas semakin pentingnya situs yang

menarik, kemudahan konsumen dalam mengakses, kemudahan

dalam transaksi, keamanan sistem pembayaran, ketepatan waktu

pengiriman barang, harga yang terjangkau dll, yang merupakan

alasan-alasan konsumen untuk melakukan pembelian produk

secara online.

Membangun hubungan dengan konsumen sangatlah penting

sehingga tercipta keuntungan jangka panjang. Hubungan yang

baik akan membentuk persepsi yang baik terhadap nilai produk,

sikap dan kepercayaan konsumen. Diharapkan juga perusahaan

dapat memahami dengan lebih baik konsumen mereka,

mengkomunikasikan pesan mereka kepada konsumen secara lebih

efektif dan menyediakan pelayanan baru yang dapat memenuhi

(26)

2. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

kepustakaan dan sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih

lanjut.

3. Peneliti

Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori

yang telah dipelajari ke dalam praktek sehingga dapat menambah

wawasan dan pengetahuan.

F. Sistematika penelitian

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah

penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek

penelitian, tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, jenis data,

teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengujian

(27)

BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK DAN WILAYAH

PENELITIAN.

Bab ini berisikan tentang penjelasan secara singkat mengenai

gambaran umum produk dan wilayah penelitian

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian disertai dengan analisis

data sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan

penelitian dan saran berdasarkan hasil penelitian.

(28)

10 A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan faktor yang paling penting bagi perusahaan

dalam era persaingan saat ini. Kegiatan pemasaran yang baik dan tepat

sasaran akan membantu perusahaan untuk menghadapi persaingan.

Sehingga perusahaan mampu berkembang dan produk yang dihasilkan

dapat diterima oleh konsumen.

Untuk mencapai semua itu perlu adanya interaksi antara penjual

dan pembeli sehingga menimbulkan transaksi yang mungkin terjadi.

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau

organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukarkan nilai dengan orang lain. (Kotler dan

Armstrong, 2008:6). Sedangkan menurut The American Marketing

Association (dikutip dalam Swastha , 2002:7), pemasaran adalah suatu

kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen

kepada konsumen atau pemakai. Dari pengertian tersebut pemasaran

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui

proses sosial dan manajerial dengan kegiatan menciptakan, menawarkan

dan menukarkan produk yang nilainya sama. Pemasaran juga

(29)

Dimana konsumen perlu dipuaskan melalui kegiatan-kegiatan yang

saling berhubungan sebagai suatu sistem sehingga harus dikoordinasikan

dan dikelola dengan cara yang baik.

2. Pengertian Konsep Pemasaran

Menurut Swastha (2002:17), konsep pemasaran adalah sebuah

falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen

merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup

perusahaan. Sedangkan konsep pemasaran menurut Kotler dan

Armstrong (2001:23) menyatakan bahwa tujuan organisasi tergantung

pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan

memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik dari pada

pesaing . Dengan demikian terlihat jelas bahwa tujuan konsep pemasaran

ini adalah untuk memuaskan konsumen.

Dalam konsep pemasaran, ada tiga unsur yang mendasar

(Swastha,2002:18-21) yaitu :

1. Orientasi pada konsumen

Perusahaan yang ingin memenuhi kepuasan konsumen harus

memperhatikan langkah – langkah sebagai berikut:

a. Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang

akan dilayani dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli sebagai sasaran dalam penjualan.

(30)

d. Mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk mengukur,

menilai, dan menafsirkan keinginan, sifat dan perilaku konsumen.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik apakah

menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang rendah atau

model yang menarik.

2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua

elemen-elemen pemasaran yang ada harus dikoordinasikan dan

diintegrasikan. Di samping itu, juga harus dihindari adanya

pertentangan di dalam perusahaan maupun antara perusahaan dengan

pasarnya, sehingga setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan

turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk

memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat

direalisir.

3. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Tujuan menggunakan konsep pemasaran ini adalah untuk

memperbaiki hubungan konsumen karena hubungan yang lebih baik

sangat menguntungkan bagi perusahaan, dan dapat meningkatkan

laba. Salah satu tujuan semua perusahaan pada umumnya adalah

mengoptimalkan laba. Dengan laba ini, perusahaan dapat tumbuh

dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar,

dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen

(31)

3. Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:8), manajemen pemasaran

adalah analisis, implementasi, dan pengendalian dari program-program

yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara

pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk

mencapai tujuan perusahaan. Dari definisi dapat disimpulkan bahwa

manajemen pemasaran adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan

manusia baik individu maupun kelompok dengan berusaha untuk

memuaskannya.

B. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Swastha dan Handoko (2000:10), perilaku konsumen

adalah kegiatan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa jasa termasuk

di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan

penentuan kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Engel (1992:3),

perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan

produk dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan

(32)

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Berdasarkan kedua pengertian tersebut ada dua hal penting dalam

perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik

yang melibatkan individu dalam penilaian, Menurut Swastha dan

Handoko (2000:17), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen adalah:

a. Faktor-faktor Ekstern

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai lapisan

masyarakat dimana ia dilahirkan dan dibesarkan. Hal ini berarti

bahwa konsumen yang berasal dari lapisan masyarakat atau

lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan,

pendapat, sikap dan selera yang berbeda-beda terhadap harga jual

suatu produk, kualitas dan jenis produk.. Faktor-faktor ekstern

tersebut antara lain.

1. Kebudayaan

Menurut Mowen (dikutip dalam Sutisna, 2000: 223) budaya

adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan

secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota

dan masyarakat tertentu. Dan definisi tersebut menunjukkan

bahwa perilaku manusia ternyata sangat ditentukan oleh

kebudayaan yang melingkupinya. Namun, pengaruh budaya

(33)

perkembangan jaman dari masyarakat tersebut. Perilaku

konsumen yang ditentukan oleh kebudayaan ini tercermin dari

cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam permintaan terlebih pada

harga jual, kualitas produk, praktis, dan jenis produk yang

beragam.

Masing-masing budaya terdiri dan sub-budaya yang lebih

kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi

khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari

kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.

2. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif

homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarki dan yang

anggotanya menganut nilai-nilai, amanat dan perilaku yang

serupa (Kotler, 2000:186). Sebagai contoh dengan adanya nasib

sosial yang berbeda diantara individu akan menimbulkan suatu

perasaan tertentu terhadap produk.

Setiap kelas sosial mempunyai karakteristik tersendiri, oleh

karena itu mempunyai cara hidup yang tertentu pula. Kelas sosial

menunjukkan adanya kelompok-kelompok yang secara umum

mempunyai perbedaan dalam hal gaya hidup dan kecenderungan

konsumsi. Kelas sosial ini bisa ditunjukkan oleh perbedaan gaya

hidup yang terjadi pada populasi penduduk, karena setiap

(34)

lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan

sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu, tetapi ada

pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan

bersama.

3. Kelompok Sosial dan Referensi

Kelompok-kelompok sosial adalah kekuatan sosial yang

menjadi tempat individu - individu berinteraksi satu sama lain,

karena adanya hubungan diantara mereka (Swastha dan Handoko,

2000:66).

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok

sosial dan referensi mempengaruhi perilaku seseorang dan dapat

dijadikan pedoman oleh konsumen dalam melakukan keputusan

pembelian terhadap suatu produk fashion secara online dari faktor

harga jual, kualitas produk, kemudahan transaksi, kemudahan

mengakses, praktis, dan jenis produk yang beragam.

4. Keluarga

Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat

terhadap perilaku pembelian. Anggota keluarga mempunyai

peranan yang berbeda-beda dalam menentukan macam barang

yang akan dibelinya, sesuai dengan selera serta keinginannya.

Oleh karena itu, manajer pemasaran perlu mengetahui hal

(35)

− siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli produk fashion secara online

− siapa yang membuat keputusan untuk membeli produk fashion secara online

− siapa yang melakukan pembelian produk fashion secara online

− siapa pembeli produk fashion secara online

Keempat hal tersebut dapat dilakukan oleh orang yang

berbeda, atau dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa orang.

Suatu saat seorang anggota keluarga dapat berfungsi sebagai

pengambil keputusan, tetapi pada saat yang berlainan ia dapat

berbuat sebagai pembelinya.

b. Faktor-faktor Intern

Faktor-faktor intern menyangkut psikologis pribadi seseorang

yang pengaruhnya sangat besar terhadap perilaku konsumen dalam

melakukan pembelian produk fashion secara online. Faktor-faktor

intern tersebut antara lain:

1. Motivasi

Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap

waktu tertentu. Kebutuhan berasal dari keadaan psikologis

mengenai ketegangan seperti kebutuhan akan pengakuan,

penghargaan, atau rasa kepemilikan. Suatu kebutuhan

(36)

yang cukup. Suatu motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan

yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak

memuaskan kebutuhan tersebut sehingga mengurangi rasa

ketegangannya.

2. Persepsi

Persepsi dapat dirumuskan dalam arti sebagai proses

seorang individu memilih, mengorganisasi, dan menafsirkan

masukan-masukan informasi untuk menciptakan sebuah

gambar yang bermakna tentang dunia (Kotler, 1994:248).

Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik tetapi

juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan

sekitar dan keadaan individu tersebut. Persepsi juga sangat

berpengaruh terhadap faktor-faktor dalam melakukan

pembelian produk fashion secara online seperti desain situs

yang menarik, harga yang terjangkau, jenis barang yang

beragam dan banyak pilihan, dll. Semakin banyak

pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen tentang

faktor-faktor tersebut, maka semakin besar pengaruhnya terhadap

pembelian produk fashion secara online. Karena secara

langsung hal itu juga berdampak pada persepsi konsumen

(37)

3. Kepribadian dan Konsep Diri

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Kita mendefinisikan kepribadian sebagai karakteristik

psikologi yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan

tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap

lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan

ciri-ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi,

perbedaan, kondisi sosial, keadaan pembelaan diri, dan

kemampuan beradaptasi.

4. Proses Belajar

Belajar dapat didefinisikan sebagai

perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil akibat adanya

pengalaman (Swastha dan Handoko, 2000:86). D a l a m hal

perubahan perilaku tersebut bersifat tetap atau permanen dan

bersifat lebih fleksibel. Proses belajar terjadi karena adanya

interaksi antara manusia yang dasarnya bersifat individual

dengan lingkungan khusus tertentu.

5. Sikap

Sikap seseorang adalah predisposisi (keadaan mudah

terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan

lingkungan, yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku

orang tersebut. Sikap biasanya memberikan penilaian (menerima

(38)

(Swastha dan Handoko, 2000:93).

c. Tipe-tipe Perilaku Pembeli

Pembuatan keputusan yang dilakukan konsumen

berbeda-beda dengan tipe keputuan pembeli. Assael memberbeda-bedakan perilaku

membeli konsumen berdasarkan derajat perbedaan di antara

beberapa pembelian produk (Kotler, 2008;177)

1. Perilaku pembeli yang kompleks

Hal ini terjadi jika mereka semakin terlibat dalam kegiatan

membeli dan menyadari perbedaan penting diantara beberapa

jenis produk yang ada dan biasanya produk yang akan dibeli itu

mahal, dan berkualitas.

2. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Ketika konsumen terlibat dalam pembelian produk yang

mahal, juga dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan

diantara produk setelah pembelian, konsumen mungkin

mengalami ketidakcocokan ketika mengetahui kelemahan tertentu

dari produk yang mereka beli atau mendengar hal-hal yang bagus

mengenai produk yang tidak mereka beli. Untuk itu pemasar

harus memberikan bukti dan dukungan untuk membantu

konsumen merasa senang mengenai pilihan produknya.

3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan

Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan terjadi di bawah

(39)

besar. Bila konsumen membeli produk yang sama, biasanya lebih

merupakan kebiasaan ketimbang loyalitas yang tinggi terhadap

suatu produk. Para konsumen tidak membentuk sikap terhadap

sebuah produk tetapi memilihnya karena produk tersebut sudah

biasa dikenalnya.

4. Perilaku pembeli yang mencari keragaman

Keterlibatan konsumen rendah tetapi perbedaan produk

dianggap berarti. Konsumen seringkali melakukan pembelian

produk baik secara langsung maupun secara online. Pembelian

produk secara onlineterjadi untuk memperoleh keragaman, bukan

karena ketidakpastian.

d. Keputusan Pembelian

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum konsumen

sampai pada keputusan pembelian suatu produk.

1) Motif dalam Pembelian

Ada 4 macam motif pembelian (Swastha dan Handoko, 1997:

77-79):

a. Motif pembelian primer

Yaitu motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadap

kategori - kategori umum pada suatu produk.

b. Motif pembelian selektif

(40)

terjangkau, kualitas produk dan jenis produk yang beragam dari

kelas-kelas produk atau macam penjualan yang dipilih untuk

suatu pembelian.

c. Motif pembelian rasional

Yaitu motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti

yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen.

d. Motif pembelian emosional

Yaitu motif yang berkaitan dengan perasaan atau emosi

individu, seperti pengungkapan rasa cinta, kebanggaan,

kenyamanan, kesehatan, keamanan dan kepraktisan.

2) Proses Pembelian

Pembelian merupakan suatu proses. Proses pembelian

terdiri dari tahap-tahap yang dimulai dengan pengenalan terhadap

kebutuhan dan keinginan serta tidak berhenti setelah pembelian

dilakukan. Proses pengambilan keputusan tersebut merupakan

sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas 5 tahap

(Swastha dan Handoko, 2000: 94).

a.Pengenalan Kebutuhan

Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan,

dimana untuk mengetahui adanya masalah atau kebutuhan.

Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan nyata dan

keadaan yang diinginkan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan

(41)

b. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari

lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan

konsumen kuat dan produknya dapat memuaskan ada dalam

jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya.

Konsumen dapat memperoleh info dari berbagai sumber,

antara lain:

1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan

2) Sumber komersial pajangan: iklan, wiraniaga, agen, kemasan,

pajangan

3) Sumber publik: media massa, organisasi penilai konsumen

4) Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan, penggunaan

produk

c. Evaluasi Alternatif

Tahap dimana ketika konsumen menggunakan info untuk

mengevaluasi alternatif dalam perangkat pilihan. Bagaimana

konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli.

d. Keputusan Membeli

Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah

membeli produk yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat

muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli.

(42)

membeli produk.

e. Tingkah Laku Pasca Pembelian

Tahap dimana ketika konsumen mengambil tindakan lebih

lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas.

Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak

puas serta akan terlibat dalam tingkah laku pasca pembelian yang

menarik perhatian pemasaran. Bila produk tidak memenuhi

harapan, konsumen merasa tidak puas, bila melebihi harapan, maka

konsumen akan merasa puas.

3. Struktur Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli merupakan

kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan dalam

pembelian mempunyai struktur sebanyak enam komponen, antara

lain (Swastha dan Handoko, 1997: 102-103):

a. Keputusan tentang jenis produk

b. Keputusan tentang bentuk produk

c. Keputusan tentang merek produk

d. Keputusan tentang penjualnya

e. Keputusan tentang jumlah produk

(43)

C. Definisi Internet dan Ruang Lingkup

Internet merupakan sistem informasi global berbasis computer

(computer- based global information system). Sebagai perumpamaan, internet adalah sebuah “kota besar”. Alat transportasi pada kota itu adalah komputer,

yang akan memudahkan pengunjung kota itu untuk berkeliling kota,

berbelanja di mall, membeli buku di toko buku, mencoba audio musik yang

baru dirilis di toko musik. Semua toko yang ada di kota itu dikenal sebagai

website yang berisi barang-barang yang dijual. Sehingga internet sering dikenal sebagai jaringan sistem yang terkait satu dengan yang lain dengan

didukung oleh piranti komputer.

Internet terbentuk dari banyak jaringan komputer yang saling

berhubungan. Jaringan itu terdiri dari ribuan bahkan jutaan komputer yang

dapat saling berbagi informasi satu dengan yang lain. Dengan internet, semua

orang di seluruh dunia (yang memiliki akses internet) dapat berkomunikasi

satu dengan yang lain dengan murah. Misalnya dengan menggunakan email

(electronic mail), yaitu sebuah surat elektronik yang dapat dikirim ke seluruh penjuru dunia dalam waktu kurang dari 1 menit. Untuk mendapatkan akses

email, seorang pengguna internet harus mendaftarkan diri pada website

penyedia jasa email misalnya yahoo.com, gmail.com, atau hotmail.com. Dengan email pertukaran informasi jadi lebih cepat, mudah dan hemat. Siapapun yang memiliki akses kepada internet dapat langsung berkomunikasi

dengan siapapun yang sedang online di seluruh penjuru dunia, mendapatkan

(44)

menjual produk untuk mendapatkan keuntungan.

D. Belanja Melalui Internet atau Belanja Online

Online shopping adalah proses dimana konsumen membeli produk atau jasa di internet (http://en.wikipedia.org/). Proses seorang konsumen

menggunakan media internet untuk melakukan pembelian sebuah produk atau

jasa dimulai dengan timbulnya awareness (kesadaran) konsumen akan suatu

informasi atau produk yang dapat diperoleh di internet (Roberts, 2003:163).

Proses membangun awareness konsumen dilakukan dengan aktivitas online branding antara lain dengan links dan iklan banner pada sebuah website yang akan menarik konsumen untuk meng-klik iklan tersebut, lalu konsumen

memperoleh informasi tentang produk atau jasa yang diiklankan dan akhirnya

apabila kegiatan tersebut dilakukan dengan kontinu maka konsumen akan

mengingat brand atau merek yang diiklankan tersebut.

Setelah konsumen aware dengan adanya produk dan jasa yang

ditawarkan maka akan timbul search behaviour yaitu perilaku pencarian

informasi yang memiliki dua sub tipe. Yang pertama adalah goal oriented

(45)

yaitu experiential yaitu aktivitas yang diarahkan oleh proses itu sendiri, yang dapat dikelompokkan menjadi build an information bank, opinion leadership,

dan recreation. Build an information bank adalah ketika pengguna internet mengakumulasikan informasi untuk waktu yang lama. Opinion leadership

adalah ketika pengguna internet mencari informasi untuk membentuk

opininya. Sedangkan recreation adalah ketika pengguna internet menggunakan media komputer untuk mencari hiburan.

E. Pengertian Produk Fashion

Suatu produk akan disukai oleh konsumen apabila produk tersebut

menawarkan keunggulan dan pelengkap yang inovatif. Perusahaan dituntut

untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas unggul, karena di

dalam ketatnya persaingan ini konsumen makin leluasa untuk memilih dan

menentukan produk yang diinginkan dan yang dianggap paling

menguntungkan.

Manusia pada era globalisasi ini, mengenal produk fashion tidak hanya sebagai nilai kesopanan dan sebagai upaya melindungi tubuh tetapi

juga nilai keindahan bahkan fashion dianggap sebagai cermin gaya hidup modern. Menurut Moeliono dkk.,(1990:589) fashion menunjuk pada ragam mode pakaian atau sesuatu yang dikenakan misalnya perhiasan, sepatu, yang

cara dan bentuknya terbaru pada waktu tertentu.

(46)

menambah nilai dari produk fashion tersebut. Beragam mode fashion juga dapat dijumpai dari berbagai media misalnya, di majalah, televisi maupun

tabloid yang khusus menyajikan tentang berbagai macam fashion dari perancang-perancang busana. Tidak jarang pula mode fashion diperkenalkan ke masyarakat melalui peragaan – peragaan busana yang sengaja digelar

untuk menampilkan mode fashion terbaru.

Pengertian fashion menurut www.wikipedia.org adalah Mode atau Fashion adalah gaya berpakaian (tetapi juga dapat termasuk masakan, bahasa,

seni, arsitektur) yang populer dalam suatu budaya, gaya dapat berubah

dengan cepat.

F. Alasan Konsumen

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan

kegiatan. Alasan membeli produk sangat membantu konsumen untuk

mengambil keputusan akan membeli produk tersebut atau tidak

(Rangkuti,2002:44).

Alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian produk

fashion secara online adalah:

a. Situs yang menarik

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman

yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak,

data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang

(47)

bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan

dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

(http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web)

Situs yang menarik dapat dilihat dari kualitas dan keindahan

desain wwebsite. Desain sangat berpengaruh kepada penilaian

pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website.

b.Kemudahan dalam transaksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia transaksi adalah

persetujuan jual-beli (perdagangan) antara dua pihak.

Kemudahan dalam transaksi berarti konsumen dapat dengan cepat

melakukan pembelian produk-produk yang diinginkan/dibutuhkan secara

online setiap saat.

c. Kemudahan konsumen dalam mengakses

Mengakses merupakan suatu usaha untuk membuka suatu saluran

komunikasi dengan perangkat hardware atau software tertentu, seperti

modem yang digunakan untuk membuka akses internet. Perangkat

hardware atau software tersebut selain untuk memberikan data juga

digunakan untuk menerima data untuk disimpan.

(http://www.total.or.id/info.php?kk=access)

d. Ketepatan waktu pengiriman barang

Ketepatan waktu pengiriman barang adalah konsumen bisa

menerima barang yang dipesan atau dibeli dari sebuah perusahaan online

(48)

pihak (antara konsumen dengan perusahaan) sebelumnya.

e. Harga yang terjangkau

Harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan

untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu

produk atau jasa. (Kotler dan Amstrong,2008:345).

Untuk itu harga memegang peranan penting dalam memasarkan

suatu produk. Hal ini dapat dipahami karena bagaimanapun juga barang

atau jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan harus dijual sesuai

dengan sasaran yang hendak dicapai, yaitu produknya dapat dipasarkan.

f. Praktis

Praktis adalah keadaan dimana konsumen tidak perlu

menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mendapatkan suatu produk

yang diinginkan.

g. Sebagai sarana pergaulan

Sarana pergaulan merupakaan tempat atau situasi dimana beberapa

orang berkumpul dalam sebuah komunitas atas dasar kesamaan tertentu

(dalam kasus penelitian ini misal adalah orang-orang yang mempunyai

kesamaan suka berbelanja produk-produk fashion secara online), sehingga

terciptalah komunikasi dan keakraban diantara mereka.

h. Hanya karena coba-coba

Coba-coba merupakan keadaan dimana konsumen ingin merasakan

atau melakukan sebuah tindakan tertentu secara langsung terhadap sesuatu

(49)

ingin tahu dan penasaran saja.

i. Sesuai gaya hidup

Gaya hidup ialah pola kehidupan seseorang di dunia yang

diekspresikan dalam kegiatan, minat dan opininya. Gaya hidup

menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan

lingkungannya (Kotler,2004:192).

j. Mengikuti Mode/Trend

Mode merupakan gaya yang populer atau diterima saat ini dalam

bidang tertentu.(Kotler dan Armstrong,2008:327).

k. Memperluas relasi sosial

Memperluas relasi sosial merupakan keadaan dimana konsumen

ingin memperluas wawasan pengetahuan dan tentunya memperbanyak

teman/relasi.

l. Kualitas produk

Kualitas produk adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk

atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang

dinyatakan secara tegas maupun tersamar.(Zulian Yamit,2005 :348).

Kualitas merupakan Keseluruhan fitur dan sifat produk atau

pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Ulrich dan Eppinger 2001 : 105).

Dalam penelitian ini, kualitas dilihat dari persepsi konsumen atas produk

fashion yang memiliki keawetan, kenyamanan,dll

(50)

konsumen mengharap membeli lebih banyak barang atau jasa bila mereka

mengerti barang tersebut tinggi kulitasnya.

m. Jenis produk yang beragam

1. Pengertian Produk

Fandy Tjiptono mengemukakan bahwa “ produk merupakan

segala sesuatu yang dapat ditawarkan produn untuk diperhatikan,

diminta, dicari, dibelikan, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai

pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”.

(kerangka dasar manajemen pemasaran,2002:95).

2. Klasifikasi barang konsumen

• Barang mudah (convenience goods)

Merupakan barang-barang yang biasanya sering dibeli pelanggan

dengan capat dan dengan upaya yang sangat sedikit, misalnya:

sabun mandi, Koran, pepsodent.

a. barang kebutuhan pokok: sabun, pepsoden

b. barang dadakan: dibeli tanpa perencanaan/upaya pencarian

• Barang toko (shoping goods)

Merupakan barang-barang yang biasanya dibandingkan

berdasarkan kesuaian, kualitas harga dan gaya dalam proses

pemilihan dan pembelian produk. Misalnya: perabotan, pakaian,

(51)

• Barang khusus (specialty goods)

Merupakan barang yang mempunyai ciri-ciri/identifikasi merek

yang unik dan karena itulah cukup banyak pembeli bersedia

melakukan upaya pembelian yang khusus. Misalnya: mobil,

peralatan fotografi dan setelan pria.

• Barang yang tidak dicari (unsought goods)

Merupakan barang yang tidak diketahui konsumen atau biasanya

mereka tidak terpikir untuk membelinya. Misalnya: asuransi jiwa

dan batu nisan

n. Keamanan system pembayaran

Keamanan diartikan sebagai keadaan aman, keadaan bebas dari

bahaya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Keamanan sistem pembayaran dalam transaksi adalah perasaan

aman dan percaya saat konsumen melakukan pembayaran atas transaksi

yang telah dilakukan secara online dan yang paling penting adalah

perusahaan dapat menjamin semua itu.

o. Karena tidak sempat

Tidak sempat atau sibuk dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan

dimana konsumen memiliki jadwal kegiatan yang padat sehingga mereka

tidak memiliki banyak waktu luang untuk melakukan kegiatan lainnya

diluar kegiatan utamanya itu (dalam kasus ini adalah konsumen sampai

tidak mempunyai waktu hanya untuk sekedar melakukan pembelian

(52)

G. HIPOTESIS

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang

diajukan dan jawaban itu masih akan diuji kebenarannya.

Dari kerangka penelitian yang dilakukan, maka dapatlah dikemukakan

hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :

Ho = situs yang menarik, kemudahan konsumen dalam mengakses,

kemudahan dalam transaksi, keamanan system pembayaran, ketepatan waktu

pengiriman barang, harga yang terjangkau, jenis produk yang beragam, kualitas

produk, praktis, sesuai gaya hidup, mengikuti mode, sebagai sarana pergaulan,

hanya karena coba-coba, karena tidak sempat, memperluas relasi sosial

menjadi alasan konsumen dalam melakukan pembelian produk fashion secara

(53)

35

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yaitu suatu penelitian

yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner

sebagai suatu alat pengumpulan data yang pokok. Kuesioner akan disebarkan

kepada sebagian mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma (Kampus

I Mrican) yang sudah melakukan pembelian produk fashion secara online.

Hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada

mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma (Kampus I Mrican)

Yogyakarta.

B. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN

Waktu penelitian : Bulan maret sampai bulan mei 2010.

Lokasi : Kampus I Mrican Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta

C. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN

1. Subjek penelitian

Subyek penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai

keterangan. Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah mahasiswa/i

(54)

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian adalah hal yang akan diteliti. Dalam penelitian

ini, obyek penelitiannya adalah alasan-alasan konsumen dalam melakukan

pembelian produk fashion secara online yang meliputi: situs yang

menarik, kemudahan konsumen dalam mengakses, kemudahan dalam

transaksi, keamanan sistem pembayaran, ketepatan waktu pengiriman

barang, harga yang terjangkau, jenis produk yang beragam, kualitas

produk, praktis, sesuai gaya hidup, mengikuti mode, sebagai sarana

pergaulan, hanya karena coba-coba, karena tidak sempat, memperluas

relasi sosial.

D. VARIABEL PENELITIAN

Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi

objek pengamatan penelitian (Suryabrata, 2003: 25). Ada dua variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel independen atau variabel bebas

yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol X dan variabel dependen atau

variabel tidak bebas yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol Y.

1. Variabel independen (X) atau Variabel bebas merupakan variabel yang

diduga mempengaruhi variabel terikat.Variabel independen atau bebas

dalam penelitian ini adalah Alasan-alasan konsumen dalam melakukan

(55)

yang ada atau muncul dipengaruhi oleh adanya variabel bebas. Variabel

dependen atau terikat adalah keputusan pembelian.

2. Definisi dan indikator variabel

a. Alasan-alasan

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan

kegiatan.

Indikator variabel dari alasan adalah

(1). Situs yang menarik

(2). Kemudahan dalam transaksi

(3). Kemudahan konsumen dalam mengakses

(4). Ketepatan waktu pengiriman barang

(5) Harga yang terjangkau

(6). Praktis

(7). Sebagai sarana pergaulan

(8). Hanya karena coba-coba

(9). Sesuai gaya hidup

(10). Mengikuti mode

(11). Memperluas relasi sosial

(12). Kualitas produk

(13). Jenis produk yang beragam

(14). Keamanan sistem pembayaran

(56)

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan

keputusan membeli dimana konsumen melakukan pembelian produk

yang diinginkan.

Indikator variabel dari keputusan pembelian adalah Keputusan beli

atau tidak

3. Pengukuran Variabel

1. Alasan-alasan

Pengukuran variabel dari alasan-alasan adalah respon konsumen

berupa jawaban ”Ya” dan ”Tidak”

2. Keputusan Pembelian

Pengukuran variabel dari keputusan pembelian adalah jumlah jawaban

”Ya” dan ”Tidak”

E.DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

a. Variabel Alasan-alasan

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kegiatan

yang terdiri dari situs yang menarik, kemudahan dalam transaksi,

kemudahan konsumen dalam mengakses, ketepatan waktu pengiriman

barang, praktis, sebagai sarana pergaulan, hanya karena coba-coba, sesuai

gaya hidup, mengikuti mode, memperluas relasi sosial, kualitas produk,

Jenis produk yang beragam, keamanan sistem pembayaran yang akan

(57)

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan

membeli dimana konsumen melakukan pembelian produk yang diinginkan

dengan keputusan beli atau tidak beli.

F. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek / subyek

yang mempengaruhi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

untuk peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono,2004: 72 ). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma (Kampus 1 Mrican)

yang sudah melakukan pembelian produk fashion secara online.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono,2004: 73 ).Dalam penelitian ini yang menjadi

sampel adalah sebagian mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata

Dharma (Kampus 1 Mrican) yang sudah melakukan pembelian produk

fashion secara online. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 100 responden.

3. Teknik sampling (teknik pengambilan sampel)

(58)

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data

(Sugiyono,2001:77).

F. SUMBER DATA

Data menurut Supranto (1987:1) berarti bahwa sesuatu yang diketahui

atau dianggap. Dengan demikian data dapat memberikan gambaran tentang

suatu keadaan atau persoalan. Dalam penelitian ini dibutuhkan data primer dan

data skunder:

Data primer, yaitu data yang berasal dari responden yaitu hasil

penelitian melalui penyebaran kuesioner yang diberikan kepada konsumen

yang sudah melakukan pembelian produk secara online. Data primer yang

dibutuhkan adalah alasan-alasan konsumen melakukan pembelian produk

fashion secara online.

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka dan

informasi yang akan diteliti.

G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan

(59)

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan

mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku,

jurnal, majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik,

fokus atau variabel penelitian.

G. TEKNIK PENGUKURAN DATA

Untuk memperoleh data penulis membagikan kuesioner kepada

responden. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan

yang berhubungan dengan topik yang diteliti. Kuesioner pada penelitian

dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

Bagian I : Berisi pertanyaan mengenai data diri responden yang

mencantumkan nama, jenis kelamin, program study, fakultas dan

angkatan responden.

Bagian II: Berisi pernyataan mengenai alasan-alasan konsumen melakukan

pembelian produk fashion secara online.

Teknik pengukuran data yang digunakan adalah skala Guttman

menjelaskan pada responden apakah setuju atau tidak setuju atas berbagai

pertanyaan yang berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti

(Singarimbun,1997:65).

Setelah data terkumpul dan sudah terisi, data dipilih berdasarkan skor,

untuk jawaban YA diberi skor 1 dan TIDAK diberi skor 0, dengan

(60)

H. TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMEN

Dalam setiap penelitian, masalah penggunaan alat ukur perlu

mendapat perhatian agar hasil yang diperoleh benar dan mencerminkan

keadaan yang sesungguhnya dari masalah yang diteliti. Alat pengukuran yang

ilmiah haruslah memenuhi kriteria valid dan reliable (andal). Sebelum

menganalisa mengenai konsumen, perlu terlebih dahulu diadakan pengujian

validitas dan reliabilitas dari kuesioner sebagai alat mengukur konsumen

1. Pengujian Validitas

Menurut Simamora (2004: 172) pengujian validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu

instrumen. Dimana suatu instrumen dianggap valid apabila mampu

mengukur apa yang diukur, dengan kata lain mampu memperoleh data

yang tepat dari variabel yang diteliti.

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita buat untuk responden

mampu mengukur variabel X (alasan seseorang) mempengaruhi variabel

Y(membeli produk fashion secara online). Maka kita menggunakan rumus

(61)

: Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment) X : Skor item bernomer ganjil

Y : Skor item bernomer genap

N : Banyaknya sampel uji coba

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya

adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen

tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen

tersebut dikatakan tidak valid.

3. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel

atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran kehandalan butir pertanyaan dengan menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya

diukur korelasinya antara skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama

dengan bantuan komputer program SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha

(a ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

(62)

1. Teknik Analisis Test Cochran Q

Setelah data siap untuk dianalisis, peneliti menentukan teknik analisis

data yaitu dengan menggunakan metode test cochran Q. karena melalui metode ini peneliti ingin mengetahui atribut apa saja yang dianggap sah

(valid). Atribut yang valid merupakan atribut yang berpengaruh dan

dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian produk fashion

secara online (Simamora:2004). Adapun rumus yang digunakan

Dimana :

K = banyak perlakuan

Ri = jumlah data pada kelompok ulangan ke-j

Cj = jumlah data pada kategori /perlakuan ke-i

N = jumlah sampel yang diuji

Dengan data yang ada, selanjutnya perhitungan statistic

menggunakan rumus Cochran Q–Test. Bunyi H0 dan Ha sebagai

berikut:

H0: Alasan konsumen melakukan pembelian produk fashion secara

online

Ha: Bukan/tidak alasan konsumen melakukan pembelian produk

fashion secara online.

(63)

atribut, bila hasil perhitungan menolak H0 maka langkah selanjutnya

adalah menghilangkan nilai Cj terendah kemudian kembali melakukan

perhitungan statistik dengan Cochran Q-Test. Bila hasil perhitungan tersebut masih menolak H0 maka langkah selanjutnya adalah dengan

menghilangkan nilai Cj terendah yang kedua, kemudian kembali

dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus Cochran Q-Test. Langkah tersebut harus dilakukan sampai pada perhitungan statistik memperoleh hasil menerima H0 dan dapat disimpulkan

atribut-atribut apa saja yang menentukan pembelian produk fashion secara

(64)

46 A. Gambaran umum Belanja Online

Belanja daring atau sering kita kenal dengan sebutan Belanja Online

adalah kegiatan pembeli

belanja online atau belanja melalui internet seorang pembeli (konsumen) bisa

melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang hendak ia belanjakan melalui

Kegiatan belanja online ini merupakan bent

tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat

dilakukan secara terpisah dari dan ke selur

internet.

Belanja online adalah salah satu bent

digunakan untuk kegiata

1. Sejarah Belanja Online

Belanja online pertama kali dilakukan di

ole

berwarna denga

(65)

dan beberapa negara di daratan

fitur belanja online untuk memasarka

Pada ta

pertamanya yang bernama Book Stacks Unlimited yang berkembang

menjadi Books.com yang kemudian diikuti ole

membuat situs web Amazon.com dua tahun kemudian. Selain it

pembukaan toko pizza online.

Pada taSSL encryption of

data transferred online karena dianggap hal yang paling penting dari belanja online adalah media untuk transaksi onlinenya yang aman dan

bebas dari pembobolan.

Pada ta

kemudian berkembang menjadi salah satu situs transaksi online terbesar

hingga saat ini.

2. Perkembangan belanja online di Indonesia

Belanja online di

perkembangan yang signifikan. Belanja online, tidak hanya dimonopoli

oleh belanj

(66)

air, telepon, internet, pembelian pulsa, pembayaran uang kuliah dan lain

sebagainya.

Belanja online di Indonesia untuk pembelian suatu barang

mengalami perkembangan yang cukup pesat. Mulai dari situs yang

menjua

alat

3. Media belanja online di Indonesia

a. Blog

Salah satu media yang menampilkan belanja daring antar lain

adal

daring menggunakan blog sebagai

menjual sekaligus mempromosikan barang dan jasa yang ia tawarkan

kepada calon konsumen. Karena sifatnya yang mudah di kustomisasi

oleh penggunanya, maka belanja daring melalui media blog cukup

riskan karena pembeli cukup sulit mengetahui reputasi dari penjual.

Biasanya penjual mengunggah bukti bukti transfer yang ia miliki

sebagai bentuk jaminan kepada pelanggan bahwa ia merupakan

penjual terpercaya.

b. Situs web

Ada banyak situs web yang menyediakan layanan belanja

(67)

diantaranya yang terkenal adalah lelang. Lelang merupakan kegiatan

belanja daring dimana pembeli menetapkan batas bawah suatu harga

yang hendak dilelang, kemudian sang pembeli yang tertarik dapat

menawar (biasa disebut bidding) sesuai kelipatan yang diajukan.

denga

inginkan sesuai dengan harga yang ia ajukan.

c. Situs Jejaring Sosial

Seiring dengan maraknya pertumbuhan situs

dunia, media social networking ini juga dilirik oleh pelaku belanja daring untuk memasarkan produknya. Penjual akan mengunggah

barang yang ia tawarkan kemudian disebarkan melalui messaging atau

fitur photo sharing. Bentuk penawaran ini merupakan perkembangan

dari media

per bulan, kini disebarkan melalui media

penawarannya dapat diupdate kapan saja.

4. Keuntungan dan Kelemahan belanja online

Keuntungan belanja online:

1. Pembeli tidak perlu mengunjungi tempat penjualan baik itu toko, butik,

mall, dan lain sebagainya. Pembeli cukup klik ke web yang dituju dan

(68)

pembelian bisa dilakukan berjam-jam tanpa harus keluar rumah

3. Penjual dapat menekan ongkos pembukaan toko karena melalui belanja

online, penjual cukup memasarkan produknya melalui internet

Kelemahan belanja online:

1.

yang tercantum di website.

2. Rentan aksi

mengirim sejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak

dikirim

3. Rentan rusak atau pecah karena media pengiriman adalah pos

4. Rentan aksi pemboboloan rekening karena pembayaran dilakukan

melalui internet

5. Marak aksi spamming karena setelah pembeli melakukan registrasi,

penjual cenderung selalu mengirimkan katalog online melalui email

pembeli dan hal ini cukup mengganggu privasi.

B. Wilayah Penelitian

1. Sejarah Universitas Sanata Dharma

a. PTPG Sanata Dharma (1955 –1958)

Ide untuk mendirikan perguruan tinggi pendidikan guru (PTPG)

oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Mentri Pendidikan, Pengajaran, dan

Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam

(69)

antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Brito) di Yogyakarta yang

dikelola oleh Pater H. Loeff, S. J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan

Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W. J. Van Der Meulen,

S. J. dan Pater H. Bastiaanse, S. J. dengan Dukungan dari

Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang

waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus

menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi

dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan

diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Pada

awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa

Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar Misi Serikat

Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S. J. menjadi Dekan

PT PG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan Nama

“Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, . J. yang waktu

itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan

Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma”

sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang

sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan

(70)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam

hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang

perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada

bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan

Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari

Universitas Kalolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP

ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan

negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei

1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari

Universitas Katolik Indonesia, secara de Facto FKIP Sanata Dharma

berdiri sendiri (www.usd.ac.id).

c. IKIP Sanata Dharma (1965 –1993)

Untuk mengatasi kehancuran antara bagian dari Universitas

Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP

Sanata Dharma sebagai sebuah instusi pendidikan, FKIP Sanata

Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK

Menteri PTIP No.237 / B– Swt / U / 1965. surat Keputusan ini berlaku

mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan Program S1

(sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga

dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III

untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

Gambar

TABEL V.I ..................................................................................
Tabel V.1
Tabel V.4 Identitas  Responden Berdasarkan Tahun Angkatan
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Komarudin., S.H Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Depok telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor: 615/Pid.Sus/2013/PN.Dpk

Secara garis besar metode SAW memiliki lima langkah, meliputi (a) menentukan kriteria; (b) menentukan bobot masing- masing kriteria; (c) memberikan nilai rating

7.2.1 Tuliskan jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (*) yang sesuai dengan bidang keilmuan PS selama tiga tahun terakhir yang dilakukan oleh dosen tetap yang

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Sementara itu harga E a korosi baja dalam 20% asam asetat yang ditambah inhibitor lebih tunggi kecuali pada inhibitor AT dibandingkan dalam larutan asam tanpa

Penyelenggaraan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2 paket

Edit Per Field ini digunakan untuk mengedit data-data siswa yang telah terinput di suatu sekolah secara global perfield missal jika disuatu sekolah terdapat 200 siswa dan kita

Inovasi teknologi PTKJS tidak seluruhnya diadopsi oleh petani jeruk di Kabupaten Sambas karena beberapa subkomponen teknologi seperti penggunaan perangkap kuning, penyiraman