ANALISIS ATRIBUT YANG MENJADI PRIORITAS
MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOS
(Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh : IIT CHRISTIAN
NIM. 002214101
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
HALAMAN MOTTO
Dengan ilmu; kehidupan menjadi mudah, dengan seni; kehidupan
menjadi indah, dan dengan agama; kehidupan menjadi
terarah dan bermakna
(HR. Mukti Ali)
Janganlah hendaknya kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah segala keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur
(Filipi 4 : 16)
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Bapa di Surga atas segala
limpahan anugerah, berkat, rahmat dan kasih-Nya yang begitu besar sehingga
pada akhirnya skrisi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam perjalanan menyelesaikan studi dan skripsi ini dari awal sampai
akhir tidak sedikit bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penlis
mengucapkan terima kasih yang dalam dan tulus kepada :
1. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang
dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. P. Rubiyanto, MM., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan
penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Alex Kahulantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku Kepala Jurusan Manajemen
Faklutas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Kedua orang tuaku tercinta, terima kasih atas sentuhan, belaian kasih
sayangnya, kesabaran dan pengorbanan serta penyertaannya selama ini
sehingga penulis dapat meraih cita-citanya.
6. Adikku tercinta A. Petit Ariani, terima kasih atas dukungan dan
doanya.
7. Istri dan anakku tercinta,thanksbuatsupportnya selama pengerjaan skripsi ini .
8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, thanks for all …ai lop u
ABSTRAK
Analisis Atribut yang Menjadi Prioritas Mahasiswa dalam Memilih Rumah Kost
(Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta pengguna jasa rumah kos dan mengetahui atribut yang menjadi prioritas mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta dalam memilih rumah kos. Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta dengan mengambil responden adalah mahasiswa kampus tersebut.
Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang dan hanya 83 kuesioner yang lengkap dan dapat dijadikan data dalam pengolahan data. Ada dua teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data, yaitu analisis deskriptif statistic dan analisis urutan kepentingan. Analisis pertama dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden dan analisis kedua dilakukan untuk mengetahui secara umum urutan prioritas atribut pemilihan rumah kost menurut kepentingan mahasiswa.
ABSTRACT
The Analysis of Priority Attribute for Student to Choose a Boarding House (Case Study at Student of Sanata Dharma University,
Mrican Campus Yogyakarta)
This research aimed to identify the characteristic of the student of Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta and to identify priority attribute for student to choose a boarding house. This research took place in Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta and the respondent were the students of Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta.
This research was conducted by distributing questionnaires to 100 respondents and only 83 questionnaires were valid to be analyzed. There were two analysis techniques used to analyze the data. Those are descriptive statistic and priority analysis. First, the descriptive statistic was used to identify the characteristic of the Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta respondent, and second, the priority analysis was used to identify the priority of the attribute for student to choose a boarding house according.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL --- i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING --- ii
HALAMAN PENGESAHAN --- iii
HALAMAN MOTTO --- iv
KATA PENGANTAR --- v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA --- vii
ABSTRAK --- viii
ABSTRACT --- ix
DAFTAR ISI --- x
DAFTAR TABEL --- xii
DAFTAR GAMBAR --- xiii
BAB I. PENDAHULUAN --- 1
A. Latar Belakang Masalah --- 1
B. Rumusan Masalah --- 2
C. Tujuan Penelitian --- 3
D. Batasan Masalah --- 3
E. Manfaat Penelitian --- 4
F. Sistematika Penulisan --- 5
BAB II. LANDASAN TEORI --- 6
A. Definisi dan Arti Manajemen Pemasaran --- 6
B. Jasa --- 9
C. Perilaku Konsumen --- 10
D. Sikap dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen --- 14
E. Atribut --- 15
F. Prioritas --- 16
BAB III. METODE PENELITIAN --- 18
A. Jenis Penelitian --- 18
B. Tempat dan Waktu Penelitian --- 18
C. Variabel Penelitian --- 18
D. Teknik Pengumpulan Data --- 19
E. Populasi dan Sampel Penelitian --- 19
F. Teknik Pengambilan Sampel --- 20
G. Teknik Analisis Data --- 21
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN --- 23
A. Pengujian Data --- 23
B. Teknik Analisis Data --- 23
C. Pembahasan --- 35
BAB V. PENUTUP --- 40
A. Kesimpulan --- 40
B. Saran-saran --- 41
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin --- 24
Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah --- 24
Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal
di Yogyakarta --- 25
Tabel IV.4 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum --- 26
Tabel IV.5 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum --- 28
Tabel IV.6 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Laki-laki --- 29
Tabel IV.7 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Responden
Laki-laki --- 31
Tabel IV.8 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Perempuan --- 31
Tabel IV.9 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Responden
Perempuan --- 34
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi yang terjadi sekarang ini dimana arus ilmu
pengetahuan yang masuk di Negara Indonesia semakin terasa kemajuannya.
Dengan lajunya pembangunan ilmu pengetahuan tersebut maka aktivitas usaha
dunia pendidikan semakin hari semakin tinggi. Hal ini terlihat dari semakin
tingginya semakin tingginya kesadaran masyarakat Indonesia untuk menuntut
ilmu sampai ke luar daerah ataupun ke luar pulau tempat tinggalnya.
Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat Indonesia akan
pendidikan mengakibatkan tuntutan yang tinggi pula terhadap daerah atau pulau
yang mempunyai sarana pendidikan dalam mengantisipasi gelombang datangnya
orang-orang yang mencari pendidikan. Salah satu sarana yang dipersiapkan adalah
adanya sarana rumah sewa atau rumah kos untuk menampung sementara selama
menempuh pendidikan terutama mahasiswa dari luar daerah.
Bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, rumah kos bukan
merupakan hal yang baru karena jasa ini sudah lama hadir dan hampir setiap
mahasiswa dari luar kota atau luar pulau menggunakannya. Berbagai macam jenis
dan bentuk rumah yang ditawarkan oleh pebisnis rumah kos dengan ditunjang
fasilitas yang ada membuat mahasiswa menjadi bingung untuk memilih jenis
Secara umum mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memilih
rumah kos yang dapat memperlancar kegiatan belajar, bersosialisasi dan
menampung keinginan untuk mandiri. Salah satu alasan mahasiswa lebih memilih
tempat kost dibandingkan rumah saudara atau asrama adalah bebas dari intervensi
orang tua atau saudara (http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=26598).
Dalam memilih tempat kos melontarkan beberapa pertanyaan dalam
rangka memperoleh tempat yang sesuai dengan keinginannya, seperti kostnya
khusus putri/putra atau campur, berapa harganya, harga tersebut sudah termasuk
biaya listrik atau tidak, apabila membawa peralatan elektronik apakah dikenakan
tambahan biaya atau tidak, kamar mandi ada di luar kamar atau di dalam, aturan
penerimaan tamu (jam malam), pegang kunci sendiri atau tidak.
(http://emyou.wordpress.com/2008/01/25/tentang-kost/).
Berkaitan dengan pemilihan rumah kos tersebut, maka penulis tertarik
untuk mengambil judul penelitian, yaitu: “Analisis Atribut yang Menjadi Prioritas
Mahasiwa Dalam Memilih Rumah Kos”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah, maka dapat dibuat perumusan
masalah, yaitu :
1. Bagaimana karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I
Mrican Yogyakarta pengguna jasa rumah kos?
2. Atribut apa yang menjadi prioritas mahasiswa Universitas Sanata Dharma
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah
1. Mengetahui karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I
Mrican Yogyakarta pengguna jasa rumah kos
2. Mengetahui atribut yang menjadi prioritas mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta dalam memilih rumah kos.
D. Batasan Masalah
Agar pemecahan masalah yang akan dilakukan tidak menyimpang dari
ruang lingkup yang ditentukan, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai
berikut:
1. Atribut yang digunakan dalam pemilihan rumah kos meliputi:
a. Lokasi: keberadaan atau letak rumah kos dibandingkan dengan kampus
dan pusat kota
b. Harga: sejumlah uang yang dibebankan kepada pengguna jasa rumah kos
yang besarnya ditentukan oleh pemilik rumah kos.
c. Sistem pembayaran: tempo yang ditetapkan dan diberikan oleh penyedia
rumah kos untuk pengguna rumah kos menyetorkan sejumlah uang atau
penggunaan jasa kos
d. Kondisi fisik: kondisi fisik bangunan kos secara keseluruhan
e. Fasilitas: semua yang menunjang aktivitas dalam rumah kos, seperti kamar
f. Keberadaan Bapak atau Ibu kos: ada atau tidaknya pemilik kos tinggal di
lokasi rumah kos
g. Lingkungan intern kos: situasi pergaulan sosial antar penghuni rumah kos
h. Lingkungan ekstern kos: situasi pergaulan sosial antara penghuni rumah
kos dengan warga sekitar rumah kos
i. Aturan kos: ada atau tidaknya peraturan dan ketat atau tidaknya peraturan
yang wajib ditaati oleh penghuni kos
2. Karakteristik konsumen yang akan diteliti meliputi usia, jenis kelamin, asal
daerah dan lamanya tinggal di Yogyakarta.
3. Responden yang dipilih merupakan mahasiwa Sanata Dharma Kampus I
Mrican Yogyakarta yang sudah tinggal di Yogyakarta selama satu tahun lebih.
E. Manfaat Penelitian.
1. Bagi mahasiswa pengguna jasa kos diharapkan dapat menjadi masukan
yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan pemilihan
rumah kos.
2. Bagi pemilik jasa rumah kos diharapkan dapat menjadi masukan sehingga
mampu mengerti aspek yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih
rumah kos yang akan mempengaruhi persaingan dan pendapatan.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma diharapkan dapat menjadi bahan referensi
untuk penelitian lebih lanjut.
4. Bagi Peneliti dapat digunakan menjadi sarana dalam penerapan dan
F. Sistematika Pelaporan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mencakup latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini mengemukakan teori-teori yang menjadi acuan dalam
melaksanakan penelitian dan perumusan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat penelitian dan waktu
penelitian, subyek penelitian, variabel penelitian, sumber data,
populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, teknik
pengumpulan data, metode pengujian instrumen, analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang pengelolaan data, analisis data dan
jawaban dari masalah yang diajukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil dari penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi dan Arti Manajemen Pemasaran
Kata marketing berasal dari kata market, yang dapat diartikan pasar atau
mekanisme yang mempertemukan permintaan dengan penawaran. Pada dasarnya
pemikiran mengenai pemasaran selalu bersandar pada konsep intinya: kebutuhan
(needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Kebutuhan manusia adalah keharusan untuk memuaskan beberapa
kepuasan dasar, yaitu makanan, pakaian, tempat berlindung, keamanan, hak milik,
harga diri, yang merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia.
(Kotler : 1993: 9).
Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Keinginan
ini sifatnya berbeda untuk setiap orang dan terbentuk oleh pengaruh kondisi dan
perilaku di sekitar individu tersebut, misalnya: keluarga, sekolah, organisasi. Jika
keinginan ini mendapat dukungan berupa kemampuan dan kemauan untuk
membeli (daya beli), maka akan tercipta pembeli potensial atau pasar potensial.
Apabila pembeli atau pasar potensial ini memutuskan untuk melakukan
pertukaran untuk memuaskan kebutuhannya, terciptalah permintaan. Besarnya
jumlah orang yang berkeinginan membeli serta memiliki daya beli dan akhirnya
memutuskan untuk melakukan tindakan pertukaran inilah yang disebut dengan
Adanya kebutuhan dan permintaan mengakibatkan timbulnya produk atau
penawaran. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. (Kotler: 1993:9). Seiring dengan
berkembangnya kebutuhan manusia, berkembang pula produk yang ditawarkan.
Definisi pemasaran menurut Philip Kotler and Armstrong (1993: 3) :
“Pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu
dan kelompok lainnya”.
Sedangkan Basu Swastha mengemukakan definisi pemasaran sebagai
berikut (Basu Swastha, 1994: 5) :
“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Dari definisi-definisi itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan
pemasaran merupakan suatu proses dalam suatu sistem kegiatan bisnis yang
meliputi perencanaan, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang dan
jasa untuk memuaskan kebutuhan individu maupun kelompok.
Perumusan strategi untuk memasuki pasar mutlak diperlukan agar dapat
tercapai kepuasan pasar. Untuk itu konsep yang diambil perlu disesuaikan dengan
keadaan lingkungan bisnis yang ada serta faktor-faktor kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki oleh perusahaan, agar penerapannya tepat dan sesuai kondisi yang
Konsep-konsep pemasaran dan manajemen strategi yang ada dalam
perusahaan sangat terkait dengan nyata. Konsep pemasaran berfungsi sebagai
dasar pijakan perusahaan dalam mengidentifikasi pasar yang ada, sedangkan
manajemen strategi berguna sebagai pijakan langkah perusahaan dalam memasuki
pasar tersebut serta pada langkah strategis selanjutnya.
Sedangkan menurut ahli lainnya, konsep pemasaran terdiri dari tiga
elemen dasar (Kotler, 1993: 9), yaitu :
a. Pemasaran dimulai dengan kebutuhan dan keinginan sebagai dasar tujuan
bisnis. Mengenali kebutuhan dan keinginan, kemudian memutuskan mana
yang akan dipenuhi.
b. Menentukan bagaimana organisasi akan memuaskan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Kepuasan konsumen adalah tanggung jawab semua anggota
perusahaan, bukan hanya mereka yang bertugas difungsi pemasaran.
c. Menggunakan semua kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan
konsumen dan mendapatkan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Konsep pemasaran (marketing concept) ini bersandar pada empat pilar,
yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan keuntungan.
Empat pilar tersebut dapat digambarkan seperti berikut ini :
B. Jasa
Pengertian jasa menurut Kotler (1993: 382) adalah setiap kegiatan yang
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud
(intangibel)dan tidak pula berakibat kepemilikan suatu produk.
Jasa dinilai oleh konsumen ketika jasa dibutuhkan dan penilaian dilakukan
berdasarkan kualitas jasa yang dihasilkan atau pelaksanaan dari jasa tersebut.
Swastha (1984: 319-323) menjelaskan mengenai terdapat bermacam-macam jenis
jasa, sebagai berikut:
1. Jasa industri
Jasa industri disediakan untuk organisasi dalam tingkat yang luas termasuk
pengolahan, pertambangan, pertanian, organisasi non-laba dan pemerintah.
Contoh: asuransi jiwa
2. Jasa konsumen
Jasa ini banyak digunakan luas dalam msyarakat. Jasa konsumen dibagi
menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Jasa konvenien
Jasa konvenien adalah jasa yang pembeliannya sering dan masyarakat
membelinya dengan usaha yang minimal. Lokasi biasanya merupakan
variabel yang penting bagi jasa ini. Harga bukan merupakan faktor yang
b. Jasashopping
Jasashoppingadalah jasa konsumen yang dipilih oleh masyarakat sesudah
melakukan perbandingan harga dan reputasi. Contoh: jasa rental atau
persewaan mobil.
c. Jasa spesial
Jasa spesial adalah jasa konsumen dimana pembeliannya dengan cara
usaha khusus dengan cara tertentu atau dengan pembayaran lebih tinggi.
Contoh: jasa dokter spesialis.
C. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Suatu perusahaan perlu mencari semaksimal mungkin informasi mengenai
perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikannya. Perilaku
konsumen dapat didefinisikan sebagai :
Suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. (James F. Angel, Roger D. Blackwell dan paul W. Miniard, 1994: 44)
Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu: proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua ini melibatkan individu
dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa
a. Perilaku yang tampak, variabel–variabel yang termasuk dalam perilaku ini
adalah jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa dan bagaimana
konsumen melakukan pembelian.
b. Perilaku yang tidak tampak, variabel–variabelnya adalah persepsi, ingatan
terhadap informasi dan perasaan kepemilikan konsumen.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai
berikut:
a. Faktor Lingkungan Internal
Perilaku proses keputusan konsumen akan dipengaruhi oleh beberapa
hal, yaitu sebagai berikut: (Engel et. al., 1994: 46)
a.1 Budaya
Budaya, seperti yang digunakan dalam studi perilaku konsumen,
mengacu pada nilai, gagasan, dan simbol-simbol lain yang bermakna yang
membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran, dan
evaluasi sebagai anggota masyarakat.
a.2 Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri
dari individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosioekonomi yang berjajar dari
yang rendah hingga yang tinggi. Status kelas sosial kerap menghasilkan
berakohol yang disajikan, merek dan model dari mobil yang dikendarai,
dan model pakaian yang disukai.
a.3 Pengaruh pribadi
Sebagai konsumen, perilaku kerap dipengaruhi oleh mereka yang
berhubungan erat dengan kita. Kita mungkin berespons terhadap tekanan
yang dirasakan untuk meyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang
diberikan oleh orang lain. Ini dapat mengambil bentuk pengamatan atas
apa yang dilakukan oleh orang lain, dengan hasil bahwa mereka menjadi
kelompok acuan komparatif. Namun ketika seseorang secara aktif mencari
nasehat dari orang lain, orang itu berfungsi sebagai pemimpin opini
(opinion leader).
a.4 Keluarga
Keluarga merupakan unit pengambilan keputusan yang utama,
tentu saja dengan pola peranan dan fungsi yang komplek dan bervariasi,
keluarga juga merupakan kelompok terkecil dalam struktur kehidupan
masyarakat. Namun jika dibandingkan dengan kelompok yang lainnya,
keluarga memainkan peranan yang terbesar dalam membentuk perilaku
manusia, sehingga perilaku konsumen juga terbentuk dalam keluarga.
Pemasar perlu mengetahui beberapa ha sebagai berikut:
a.4.1 Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli
(influencer)
a.4.2 Siapa yang membuat keputusan untuk membeli (decider)
a.4.4 Siapa yang memakai produk (user)
a.5 Situasi
Perilaku konsumen dapat berubah ketika situasi berubah.
Kadang-kadang perubahan ini tidak menentu dan tidak dapat diramalkan.
b. Faktor Lingkungan Eksternal
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal,
diantaranya adalah sebagai berikut:
b.1 Sumber daya konsumen
Setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam setiap
pengambilan keputusan, a) waktu, b) uang, dan c) perhatian (penerimaan
informasi dan pengelolaan). Umumnya terdapat keterbatasan yang jelas
pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan semacam alokasi
yang cermat.
b.2 Motivasi dan keterlibatan
Psikolog dan pemasar sama-sama selalu berkepentingan untuk
menjelaskan apa yang terjadi bila perilaku yang diarahkan pada tujuan
diberi energi dan diaktifkan. Berpaling dari motivasi sebagaimana
dipahami secara tradisional suatu variabel sentral selalu berupa motif,
yaitu suatu predisposisi abadi yang membangitkan dan mengarahkan
perilaku ke arah tujuan tertentu.
b.3 Pengetahuan
Pengetahuan, hasil belajar, dapat didefinisikan secara sederhana
b.4 Sikap
Sikap didefinisikan sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang
memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan atau tidak
menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif
yang diberikan. Bila yang lain sama, orang biasanya berperilaku dengan
cara yang konsisten dengan sikap dan maksud mereka.
b.5 Kepribadian, gaya hidup dan demografi
Kepribadian, selalu penting di dalam psikologis klinis, walaupun upaya
pencocokan kepribadian sebagian terbukti sia-sia tetapi telah ada beberapa
ciri-ciri kepribadian, seperti keberanian, meramalkan jenis tertentu
perilaku konsumen. Gaya hidup, merupakan pola yang digunakan orang
untuk gaya hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Demografi,
sasarannya adalah mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah seperti
usia, pendapatan dan pendidikan.
D. Sikap dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen dalam menilai pelayanan yang sudah diperolehnya
dipengaruhi oleh sikap. Sikap mencerminkan perasaan dan kecenderungan
seseorang untuk bertindak terhadap suatu produk atau jasa tertentu beserta atribut
dan pelayannnya. Sikap biasanya memberikan penilaian (menolak atau menerima)
terhadap obyek atau produk beserta pelayannya yang ditawarkan setelah
Secara umum, sikap didefinisikan sebagai berikut (Swastha dan Irawan,
1990: 31):
“Sikap adalah sutau kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten”
Oleh karena sikap merupakan salah satu unsur yang erat kaitannya dengan
perilaku individu secara keseluruhan, maka terbentuknya sikap dipengaruhi oleh
keseluruhan faktor lingkungan (eksternal) maupun faktor yang berasal dari dalam
diri individu (internal) yang saling berinteraksi. Secara khusus Swastha dan
Irawan (1990: 32) mengemukakan bahwa terbentuknya sikap tidak terlepas dari
pengaruh beberapa faktor antara lain: keluarga, pengalaman, informasi dan
kepribadian individu itu sendiri. Apabila dikaitkan dengan perilaku nasabah
secara khusus, maka faktor pelayanan yang tercermin dari kepuasan mendapatkan
pelayanan juga ikut mempengaruhi terbentuknya sikap terhadap produk beserta
keseluruhan atribut pelayanannya dan juga bentuk transaksi produk yang
ditawarkan.
E. Atribut
Atribut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi suatu keputusan.
Dalam penelitian, atribut merupakan alat bantu dalam mengumpulkan data, karena
dengan adanya atribut dapat membantu dalam pengelompokkan-pengelompokkan
suatu permasalahan (Arikunto, 2000: 177).
Atribut sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu sifat atau faktor atau
sesuatu, seperti sikap, perilaku dan lain sebagainya (Swastha dan Irawan, 1990:
32).
Dari kedua istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa atribut merupakan
sifat atau faktor atau tanda dalam mencirikan sesuatu yang dapat mempengaruhi
suatu keputusan bahkan membentuk sesuatu.
F. Prioritas
Prioritas adalah suatu hal yang didahulukan atau yang diistimewakan.
Prioritas merupakan suatu tindakan dalam mendahulukan suatu kepentingan.
Dalam kehidupan manusia, selalu muncul kata prioritas untuk menunjukkan
tingkat kepentingan akan sesuatu (Swastha dan Irawan, 1990: 42).
Prioritas berhubungan erat dengan tingkat kepentingan karena dengan
prioritas menunjukkan bahwa suatu barang/jasa memiliki tingkat kepentingan
yang tinggi sehingga menimbulkan motivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut
(Kotler 1993: 390).
G. Rumah Kos
Rumah Kos biasa diidentikan dengan rumah atau tempat tinggal sementara
yang dimiliki oleh perseorangan dan disewakan kepada pengguna dengan waktu
dan sistem pembayaran tertentu dalam jangka waktu mingguan, bulanan ataupun
tahunan (http://emyou.wordpress.com/2008/01/25/tentang-kost/).
Rumah kos umumnya terdiri dari beberapa kamar yang disewakan dan
dapur. Terdapat dua jenis rumah kos, yaitu rumah kosdouble sex dan single sex.
Rumah kos double sex merupakan rumah atau kamar yang disewakan untuk
dihuni oleh dua jenis kelamin atau gabungan dari pria dan wanita, sedangkan
rumah kossingle sex merupakan rumah atau kamar yang disewakan untuk dihuni
oleh satu jenis kelamin baik pria saja atau wanita saja
(http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=26598).
Dalam perkembangannya, banyak rumah kos yang tidak diawasi secara
langsung oleh pemilik sehingga kontrol terhadap mobilitas dan perilaku penghuni
sangatlah kurang. Hal tersebut mengakibatkan munculnya efek-efek negatif yang
mengiringi, seperti kecenderungan terjadinya tindakan amoral, praktik mesum
bahkan rentan dengan praktik prostitusi. Untuk meminimalisir kondisi tersebut,
maka diharapkan adanya upaya penertiban pada setiap rumah kos dengan cara
mengharuskan setiap rumah kos memiliki ibu kos yang dapat mengontrol secara
langsung keberadaan para penghuninya dan aturan-aturan regulatif terhadap
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif yaitu suatu
penelitian yang menggambarkan secara terperinci mengenai suatu obyek tertentu
dengan cukup mendalam dan menyeluruh (Umar, 1997: 11).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian dapat dilihat dibawah ini:
1. Tempat Penelitian dilakukan pada Kampus I Mrican Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April – Mei tahun 2008.
C. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah atribut dalam
pemilihan rumah kos meliputi aspek lokasi, harga, sistem pembayaran, kondisi
fisik, fasilitas, keberadaan bapak atau ibu kos, lingkungan intern kos, lingkungan
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kuesioner
Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan
kuesioner. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dengan
menyusun kuesioner yang dibagikan kepada responden penelitian yang
sudah ditetapkan. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topik yang diteliti. Kuesioner pada
penelitian dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
Bagian I : berisi pertanyaan mengenai data diri responden serta
petunjuk dan cara pengisian kuesioner.
Bagian II : berisi pertanyaan mengenai prioritas pemilihan rumah kos
2. Pemanfaatan Data Sekunder
Dalam mengumpulkan data, peneliti juga memanfaatkan adanya
sumber-sumber data sekunder yaitu dengan mempelajari dokumen-dokumen,
laporan-laporan, keputusan-keputusan, aturan-aturan, dan sebagainya,
yang berkaitan dengan obyek penelitian.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiwa kampus I Mrican
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sedangkan sampel dalam penelitian ini
adalah mahasiswa kampus I Mrican Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil, dapat ditentukan
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
= Toleransi nilai prediksi rata-rata yang tidak menyimpang dari toleransi
(dipakai sebesar 5%)
Dengan rumus di atas, maka dapat diketahui misalnya apabila populasi
100 orang, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebagai berikut :
orang
Dengan demikian sampel yang diambil adalah sebanyak 80 orang
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalahPurposive Sampling,
dimana pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel dilakukan
terhadap mahasiswa pengguna jasa kos dengan catatan bahwa sampel tersebut
representatif atau mewakili populasi. Pengambilan sampel menggunakan
purposive samplingdikarenakan jumlah mahasiswa pada setiap jurusan di dalam
Tujuan digunakannya purposive sampling adalah agar banyaknya subyek
penelitian dari mahasiswa pengguna jasa kos adalah sama tiap jurusan (Arikunto,
2000: 128).
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahapan
sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif Statistik
Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik responden dalam
penelitian dengan memprosentasekan jawaban responden akan menunjukkan
karakteristik dari responden. Rumus yang digunakan dalam analisis ini
sebagai berikut:
N nx P
Dengan:
nx = jumlah responden berdasarkan karakteristik tertentu
N = jumlah total responden
P = prosentase
2. Analisis Prioritas
Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut apa yang paling prioritas
dalam pemilihan rumah kos. Analisis prioritas dilakukan dengan
menggunakan tahapan sebagai berikut (Engel, 1994: 353):
a. Melakukan rekap jawaban responden mengenai prioritas menurut
b. Menghitung dan mengelompokkan jawaban responden berdasarkan atribut
penelitian.
c. Melakukan perhitungan dengan perkalian untuk mengetahui urutan
prioritas dengan persamaan sebagai berikut :
Skor atribut :
memilih) yang
responden jumlah
x prioritas rangking
Nilai ( n
1 i
d. Menentukan prioritas atribut berdasarkan nilai tertinggi
e. Melakukan perhitungan dengan perkalian untuk mengetahui urutan
prioritas menurut jenis kelamin.
f. Menentukan prioritas atribut berdasarkan nilai tertinggi untuk perempuan
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Data
Penyusun dalam melakukan penelitian menyiapkan 100 eksemplar
kuesioner yang dibagikan pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I
Mrican Yogyakarta pengguna jasa Kos. Kuesioner tersebut dibagikan dengan
terlebih dahulu menanyakan kepada responden apakah responden menggunakan
jasa kos atau tidak. Kuesioner dibagikan pada akhir April 2008 dan dari 100
eksemplar yang dibagikan, hanya 86 eksemplar yang kembali pada penyusun.
Setelah dilakukan crosscheck terhadap kelengkapan jawaban responden, maka
penyusunan menentukan bahwa hasil jawaban dari 83 responden adalah lengkap
dan dapat dilakukan pengolahan data dengan terlebih dahulu melakukan pengujian
terhadap kevalidan kuesioner tersebut sedangkan hasil jawaban 3 responden
digugurkan karena jawaban tidak lengkap.
B. Teknik Analisis Data
1. Analisis Karakteristik Responden
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Deskripsi responden penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai karakterisitik responden
berdasarkan jenis kelamin, yaitu 42 orang atau 50,6 % berjenis
kelamin laki-laki dan 41 orang atau 49,4% berjenis kelamin
perempuan. Hasil ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden
penelitian berjenis kelamin laki-laki.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Daerah
Deskripsi responden penelitian berdasarkan asal daerah dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah
Asal Daerah Jumlah Persentase
Luar Daerah
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai karakterisitik responden
berdasarkan asal daerah, yaitu 48 orang atau 57,8 % berasal dari luar
menunjukkan bahwa lebih banyak resonden penelitian berasal dari luar
daerah.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Yogyakarta Deskripsi responden penelitian berdasarkan lama tinggal di
Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Yogyakarta
Lama Tinggal Jumlah Persentase
1 – 5 tahun 6 – 10 tahun
Lebih dari 10 tahun
53
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai karakterisitik responden
berdasarkan lama tinggal di Yogyakarta yaitu 53 orang atau 63,9 %
tinggal di Yogyakarta selama 1 – 5 tahun dan 30 orang atau 36,1 %
tinggal di Yogyakarta selama 6 – 10 tahun. Hasil ini menunjukkan
bahwa lebih banyak responden penelitian tinggal di Yogyakarta selama
1 – 5 tahun.
Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai karakteristik responden
yang merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican
sebagai pengguna kos dapat dibuat suatu profil umum, yaitu jenis kelamin
daerah dan lebih banyak responden lama tinggal di Yogyakarta selama 1 – 5
tahun.
2. Prioritas Pemilihan Kost
Urutan prioritas jawaban responden tersaji pada Tabel berikut:
Tabel IV.4 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum
Rangking 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel IV.4, dapat diketahui urutan prioritas dengan
perhitungan perhitungan skor sebagai berikut:
Sistem pembayaran
= (9x0)+(8x8)+(7x6)+(6x4)+(5x5)+(4x6)+(3x24)+(2x17)+(1x13)
= 0 + 64 + 42 + 24 + 25 + 24 + 72 + 34 + 13
Skor = 298
Kondisi fisik
= (9x5)+(8x11)+(7x13)+(6x15)+(5x9)+(4x13)+(3x5)+(2x8)+(1x4)
= 45 + 88 + 91 + 90 + 45 + 52 + 15 + 16 + 4
Skor = 446
Fasilitas = (9x11)+(8x8)+(7x19)+(6x9)+(5x11)+(4x5)+(3x7)+(2x8)+(1x5)
= 99 + 64 + 133 + 54 + 55 + 20 + 21 + 16 + 5
Skor = 467
Keberadaan pemilik kost
= (9x0)+(8x6)+(7x4)+(6x10)+(5x6)+(4x5)+(3x16)+(2x16)+(1x20)
= 0 + 48 + 28 + 60 + 30 + 20 + 48 + 32 + 20
Skor = 286
Lingkungan intern kost
= (9x3)+(8x7)+(7x16)+(6x20)+(5x14)+(4x5)+(3x11)+(2x6)+(1x1)
= 27 + 56 + 112 + 120 + 70 + 20 + 33 + 12 + 1
Skor = 451
Lingkungan ekstern kost
= (9x0)+(8x8)+(7x11)+(6x10)+(5x15)+(4x17)+(3x10)+(2x5)+(1x7)
= 0 + 64 + 77 + 60 + 75 + 68 + 30 + 10 + 7
Aturan kost
= (9x12)+(8x5)+(7x4)+(6x6)+(5x8)+(4x15)+(3x7)+(2x8)+(1x18)
= 108 + 40 + 28 + 36 + 40 + 60 + 21 + 16 + 18
Skor = 367
Berdasarkan hasil perhitungan urutan prioritas, dapat diketahui
peringkat dari masing-masing atribut seperti terlihat pada Tabel IV.5
Tabel IV.5 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum Atribut Skor Peringkat Prioritas
Lokasi 569 1
Harga 478 2
Sistem pembayaran 298 8
Kondisi fisik 446 5
Fasilitas 467 3
Keberadaan pemilik kost 286 9
Lingkungan intern kost 451 4
Lingkungan ekstern kost 391 6
Aturan kost 367 7
Berdasarkan hasil pada Tabel IV.5, dapat diketahui bahwa urutan
prioritas dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost
secara umum adalah lokasi, harga, fasilitas, lingkungan intern kost, kondisi
fisik, lingungan ekstern kost, aturan kost, sistem pembayaran dan keberadaan
pemilik kost.
3. Prioritas Pemilihan Kost Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-Laki Urutan prioritas jawaban responden berdasarkan responden berjenis
Tabel IV.6 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Laki-Laki
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel IV.6, dapat diketahui urutan kepentingan
berdasarkan responden jenis kelamin laki-laki dengan perhitungan skor
Kondisi fisik
= (9x4)+(8x6)+(7x6)+(6x7)+(5x3)+(4x5)+(3x2)+(2x6)+(1x3)
= 36 + 48 + 42 + 42 + 15 + 20 + 6 + 12 + 3
Skor = 224
Fasilitas = (9x3)+(8x3)+(7x10)+(6x4)+(5x7)+(4x4)+(3x3)+(2x3)+(1x5)
= 27 + 24 + 70 + 24 + 35 + 16 + 9 + 6 + 5
Skor = 216
Keberadaan pemilik kost
= (9x0)+(8x1)+(7x1)+(6x7)+(5x3)+(4x2)+(3x9)+(2x7)+(1x12)
= 0 + 8 + 7 + 42 + 15 + 8 + 27 + 14 + 12
Skor = 133
Lingkungan intern kost
= (9x3)+(8x3)+(7x10)+(6x12)+(5x5)+(4x2)+(3x5)+(2x2)+(1x0)
= 27 + 24 + 70 + 72 + 25 + 8 + 15 + 4 + 0
Skor = 245
Lingkungan ekstern kost
= (9x0)+(8x5)+(7x6)+(6x5)+(5x6)+(4x10)+(3x4)+(2x4)+(1x2)
= 0 + 40 + 42 + 30 + 30 + 40 + 12 + 8 + 2
Skor = 204
Aturan kost
= (9x7)+(8x4)+(7x2)+(6x1)+(5x6)+(4x5)+(3x3)+(2x4)+(1x10)
= 63 + 32 + 14 + 6 + 30 + 20 + 9 + 8 + 10
Berdasarkan hasil perhitungan urutan prioritas responden berjenis
kelamin laki-laki, dapat diketahui peringkat dari masing-masing atribut seperti
terlihat pada Tabel IV.7
Tabel IV.7 Urutan Peringkat Kepentingan Responden Laki-Laki Atribut Skor Peringkat Prioritas
Lokasi 278 1
Harga 246 2
Sistem pembayaran 146 8
Kondisi fisik 224 4
Fasilitas 216 5
Keberadaan pemilik kost 133 9
Lingkungan intern kost 245 3
Lingkungan ekstern kost 204 6
Aturan kost 192 7
Berdasarkan hasil pada Tabel IV.7, dapat diketahui bahwa urutan prioritas
dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost responden
laki-laki adalah lokasi, harga, lingkungan intern kost, kondisi fisik, fasilitas,
lingungan ekstern kost, aturan kost, sistem pembayaran dan keberadaan
pemilik kost.
4. Prioritas Pemilihan Kost Berdasarkan Jenis Kelamin Perempuan Urutan prioritas jawaban responden berdasarkan responden berjenis
kelamin perempuan tersaji pada Tabel IV.8 berikut:
Tabel IV.8 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Perempuan
Lanjutan Tabel IV.8
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel IV.8, dapat diketahui urutan kepentingan
berdasarkan responden jenis kelamin perempuan dengan perhitungan sebagai
Kondisi fisik
= (9x1)+(8x5)+(7x7)+(6x8)+(5x6)+(4x8)+(3x3)+(2x2)+(1x1)
= 9 + 40 + 49 + 48 + 30 + 32 + 9 + 4 + 1
Skor = 222
Fasilitas = (9x8)+(8x5)+(7x9)+(6x5)+(5x4)+(4x1)+(3x4)+(2x5)+(1x0)
= 72 + 40 + 63 + 30 + 20 + 4 + 12 + 10 + 0
Skor = 251
Keberadaan pemilik kost
= (9x0)+(8x5)+(7x3)+(6x3)+(5x3)+(4x3)+(3x7)+(2x9)+(1x8)
= 0 + 40 + 21 + 18 + 15 + 12 + 21 + 18 + 8
Skor = 153
Lingkungan intern kost
= (9x0)+(8x4)+(7x6)+(6x8)+(5x9)+(4x3)+(3x6)+(2x4)+(1x1)
= 0 + 32 + 42 + 48 + 45 + 12 + 18 + 8 + 1
Skor = 206
Lingkungan ekstern kost
= (9x0)+(8x3)+(7x5)+(6x5)+(5x9)+(4x7)+(3x6)+(2x1)+(1x5)
= 0 + 24 + 35 + 30 + 45 + 28 + 18 + 2 + 5
Skor = 187
Aturan kost
= (9x5)+(8x1)+(7x2)+(6x5)+(5x2)+(4x10)+(3x4)+(2x4)+(1x8)
= 45 + 8 + 14 + 30 + 10 + 40 + 12 + 8 + 8
Berdasarkan hasil perhitungan urutan prioritas responden berjenis
kelamin perempuan, dapat diketahui peringkat dari masing-masing atribut
seperti terlihat pada Tabel IV.9
Tabel IV.9 Urutan Peringkat Prioritas Responden Perempuan Atribut Skor Peringkat Prioritas
Lokasi 279 1
Harga 232 3
Sistem pembayaran 152 9
Kondisi fisik 222 4
Fasilitas 251 2
Keberadaan pemilik kost 153 8
Lingkungan intern kost 206 5
Lingkungan ekstern kost 187 6
Aturan kost 175 7
Berdasarkan hasil pada Tabel IV.9, dapat diketahui bahwa urutan prioritas
dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost responden
perempuan adalah lokasi, fasilitas, harga, kondisi fisik, lingkungan intern kost,
lingungan ekstern kost, aturan kost, keberadaan pemilik kost dan sistem
pembayaran.
5. Perbedaan Urutan Prioritas
Perbedaan urutan prioritas jawaban responden berdasarkan jalaban
keseluruhan, jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan dapat
Tabel IV.10 Perbedaan Urutan Prioritas Kepentingan
Prioritas Umum Laki-laki Perempuan
1 Lokasi Lokasi Lokasi
2 Harga Harga Fasilitas
3 Fasilitas Lingkungan intern kost
Harga
4 Lingkungan intern kost
Konsidi fisik Konsidi fisik
5 Konsidi fisik Fasilitas Lingkungan intern kost
7 Aturan kost Aturan kost Aturan kost
8 Sistem pembayaran Sistem pembayaran Keberadaan pemilik kost
Berdasarkan hasil pada Tabel IV.10, dapat diketahui bahwa urutan
prioritas dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost baik
secara umum, responden laki-laki dan responden perempuan terdapat
perbedaan.
C. Pembahasan
Setelah melakukan beberapa analisis, maka dapat ditarik suatu
pembahasan yang berkaitan dengan analisis tersebut, yaitu:
1. Karakteristik Responden Penelitian
Berdasarkan analisis tentang karakteristik responden mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Kampus I Mrican sebagai pengguna kost, dapat diketahui
a. Ditinjau dari jenis kelamin, lebih banyak responden penelitian berjenis
kelamin laki-laki, hal ini dikarenakan mahasiswa laki-laki biasanya lebih
memilih tinggal di tempat kost daripada tinggal bersama keluarga dan
kaum laki-laki lebih mencari kebebasan.
b. Ditinjau dari asal daerah
Lebih banyak responden penelitian berasal dari luar daerah, hal ini
dikarenakan kesadaran orang tua terhadap pendidikan sehingga
mendorong anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, hal tersebut juga ditunjang dengan predikat Kota Yogyakarta
sebagai kota pelajar memotivasi masyarakat yang berada di luar
Yogyakarta untuk menyekolahkan anaknya di kota Yogyakarta.
c. Ditinjau dari lama tinggal di Yogyakarta
Lebih banyak responden lama tinggal di Yogyakarta selama 1 – 5 tahun,
hal ini karena responden merupakan mahasiswa yang sedang kuliah di
Yogyakarta dimana masa perkuliahan adalah 1 - 5 tahun, dengan demikian
lebih banyak responden merupakan mahasiswa yang sedang aktif kuliah.
2. Urutan Prioritas Mahasiswa dalam Pemilihan Kost Secara Umum
Berdasarkan hasil analisis mengenai urutan prioritas atribut pemilihan
tempat kost menurut kepentingan mahasiswa, maka dapat diketahui tiga
prioritas utama yang dianggap mahasiswa sangat penting dalam melakukan
pemilihan tempat kost. Tolok ukur yang paling penting yang harus
diperhatikan dalam pemilihan tempat kost, yaitu lokasi di mana
tinggal di Yogyakarta, yaitu kuliah atau menuntut ilmu sehingga lokasi tempat
kost yang dekat dengan kampus mampu menunjang aktivitas di kampus.
Tolok ukur kedua yang diprioritaskan adalah harga, di mana tempat kost yang
dikehendaki harus sesuai dengan budget yang diberikan oleh orang tua
ataupun sesuai dengan lokasi tempat beraktivitas, biasanya semakin dekat
dengan kampus, maka harga menjadi lebih tinggi dibandingkan tempat kost
yang berada agak jauh dari kampus. Urutan prioritas ketiga dalam mengambil
keputusan melakukan pemilihan tempat adalah fasilitas, hal ini berkaitan erat
dengan kemudahan di mana mahasiswa mendapatkan kamar yang lengkap
baik itu tempat tidur, almari pakaian, meja belajar maupun fasilitas lainnya
atau mendapatkan kamar yang kosong (tidak memiliki fasilitas), dengan
lengkapnya fasilitas, maka budget yang diperlukan mahasiswa hanya untuk
membayar sewa kamar saja tanpa perlu membeli fasilitas pokok. Selain itu
fasilitas juga berkaitan dengan harga sewa kost, di mana semakin lengkap
fasilitas yang disediakan oleh pemilik kost, maka semakin tinggi harga sewa
kostnya.
3. Urutan Prioritas Mahasiswa dalam Pemilihan Kost Responden Laki-laki
Berdasarkan hasil analisis mengenai urutan prioritas atribut pemilihan tempat
kost menurut kepentingan mahasiswa, maka dapat diketahui tiga prioritas
utama yang dianggap mahasiswa sangat penting dalam melakukan pemilihan
tempat kost. Tolok ukur yang paling penting yang harus diperhatikan dalam
pemilihan tempat kost, yaitu lokasi dimana diprioritaskannya lokasi karena
atau menuntut ilmu sehingga lokasi tempat kost yang dekat dengan kampus
mampu menunjang aktivitas di kampus. Tolok ukur kedua yang diprioritaskan
adalah harga, di mana tempat kost yang dikehendaki harus sesuai dengan
budget yang diberikan oleh orang tua ataupun sesuai dengan lokasi tempat
beraktivitas, biasanya semakin dekat dengan kampus, maka harga menjadi
lebih tinggi dibandingkan tempat kost yang berada agak jauh dari kampus.
Urutan prioritas ketiga dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan
tempat adalah lingkungan intern kost, hal ini berkaitan erat dengan
keterbukaan kaum laki-laki dalam bersosialisasi dengan teman satu kost yang
diharapkan dapat menimbulkan suatu kekompakkan dalam lingkungan kost
tersebut sehingga terjalin kesetiakawanan yang secara bersama-sama
mengatasi berbagai masalah yang terjadi.
4. Urutan Prioritas Mahasiswa dalam Pemilihan Kost Responden Perempuan
Berdasarkan hasil analisis mengenai urutan prioritas atribut pemilihan tempat
kost menurut kepentingan mahasiswa, maka dapat diketahui tiga prioritas
utama yang dianggap mahasiswa sangat penting dalam melakukan pemilihan
tempat kost. Tolok ukur yang paling penting yang harus diperhatikan dalam
pemilihan tempat kost, yaitu lokasi di mana diprioritaskannya lokasi karena
berkaitan erat dengan tujuan mahasiswa tinggal di Yogyakarta, yaitu kuliah
atau menuntut ilmu sehingga lokasi tempat kost yang dekat dengan kampus
mampu menunjang aktivitas di kampus. Tolok ukur kedua yang diprioritaskan
adalah fasilitas, hal ini berkaitan erat dengan kemudahan di mana mahasiswa
belajar maupun fasilitas lainnya atau mendapatkan kamar yang kosong (tidak
memiliki fasilitas), dengan lengkapnya fasilitas, makabudgetyang diperlukan
mahasiswa hanya untuk membayar sewa kamar saja tanpa perlu membeli
fasilitas pokok. Selain itu fasilitas juga berkaitan dengan kecenderungan
wanita untuk menutup diri dari lingkungan sekitarnya dan membuat kamar
kost menjadi home sweet home sehingga membuat mahasiswa perempuan
nyaman dan betah berlama-lama diam di kamar kost tersebut dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi. Urutan prioritas ketiga dalam mengambil
keputusan melakukan pemilihan tempat adalah harga, di mana tempat kost
yang dikehendaki harus sesuai denganbudget yang diberikan oleh orang tua
ataupun sesuai dengan lokasi tempat beraktivitas, biasanya semakin dekat
dengan kampus, maka harga menjadi lebih tinggi dibandingkan tempat kost
yang berada agak jauh dari kampus, selain itu harga menjadi prioritas ketiga
karena harga disesuaikan dengan fasilitas yang ada di kamar kost tersebut,
semakin lengkap fasilitas maka semakin tinggi harga sewa kamar kost
tersebut.
5. Perbedaan Prioritas
Tiga prioritas utama secara umum adalah lokasi, harga, fasilitas. Urutan
prioritas berdasarkan responden laki-laki adalah lokasi, harga, lingkungan
intern kost. Sedangkan urutan prioritas berdasarkan responden perempuan
adalah lokasi, fasilitas, harga. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
prioritas pemilihan tempat kost adalah berbeda-beda didasarkan pada jenis
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian mengenai prioritas atribut pemilihan tempat
kost bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican, dengan
melihat hasil analisis data yang dilakukan terhadap responden yang berjumlah 83,
maka dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik responden penelitian yang merupakan mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Kampus I Mrican sebagai pengguna jasa kost, yaitu, jenis
kelamin lebih banyak adalah laki-laki, lebih banyak responden berasal dari
luar daerah dan lebih banyak responden lama tinggal di Yogyakarta selama 1
– 5 tahun.
2. Urutan prioritas dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat
secara umum adalah lokasi, harga, fasilitas, lingkungan intern kost, kondisi
fisik, lingkungan ekstern kost, aturan kost, sistem pembayaran dan keberadaan
pemilik kost. Urutan prioritas responden laki-laki adalah lokasi, harga,
lingkungan intern kost, kondisi fisik, fasilitas, lingungan ekstern kost, aturan
kost, sistem pembayaran dan keberadaan pemilik kost. Urutan prioritas
responden perempuan adalah lokasi, fasilitas, harga, kondisi fisik, lingkungan
intern kost, lingungan ekstern kost, aturan kost, keberadaan pemilik kost dan
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Dengan diketahuinya gambaran mengenai urutan prioritas dari atribut
pemilihan tempat kost bahwa yang sesuai dengan harapan responden adalah
lokasi, harga dan fasilitas, maka diharapkan pihak penyedia jasa rumah kost
dapat mempertimbangkan rumah kost yang ada sesuai dengan harapan
responden tersebut.
2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam untuk lebih
mengetahui dengan jelas lokasi, harga dan fasilitas yang seperti apa yang
harus diperhatikan oleh para penyedia jasa kost dan harapan mahasiswa.
3. Dengan diketahuinya urutan prioritas, maka penyedia rumah kost dapat
mempertimbangkan, atribut yang menjadi prioritas menurut laki-laki adalah,
lokasi, harga, lingkungan intern kos. Sedangkan atribut penting menurut
wanita adalah lokasi, fasilitas, harga. Dengan demikian dapat menjadi
pertimbangan bagi penyedia jasa kos apakah akan menyediakan kos laki-laki
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadin, 2006,Menyoal Perdaisasi Rumah Kos di Makasar, Sulawesi Selatan,
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=26598
Arikunto, S., 2000,Metode Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Engel, J.F. Blackwell, R.D., Miniard, P.W., 1994, Consumer Behavior, Sixth Edition, Dryden Press, Chicago.
Hadi, S., 1991,Analisis Butir Untuk Instrumen,Edisi Pertama, Jilid pertama, Andi Offset, Yogyakarta.
Kotler, P.,1993, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan & Pengendalian dan Implikasi,Erlangga, Jakarta.
Pulung, 2008, Kesamaan Antara Tempat Kost dengan Pasangan, Jakarta,
http://emyou.wordpress.com/2008/01/25/tentang-kost/
Riduan, 2002,Skala Pengukuran, Alfabet, Bandung.
Swastha, B. dan Irawan, 1990, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.
Tjiptono, F., 2002, Strategi Pemasaran, Edisi I, Jilid III, Cetakan Kedua, Andi Offset, Yogyakarta.
Umar, H., 1997, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
William, T., 1994,Customer Behavior, Macmillan. Inc., New York.