• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis atribut yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih rumah kos : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis atribut yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih rumah kos : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ATRIBUT YANG MENJADI PRIORITAS

MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOS

(Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh : IIT CHRISTIAN

NIM. 002214101

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

HALAMAN MOTTO

Dengan ilmu; kehidupan menjadi mudah, dengan seni; kehidupan

menjadi indah, dan dengan agama; kehidupan menjadi

terarah dan bermakna

(HR. Mukti Ali)

Janganlah hendaknya kuatir tentang apapun juga, tetapi

nyatakanlah segala keinginanmu kepada Allah dalam doa dan

permohonan dengan ucapan syukur

(Filipi 4 : 16)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi

kekuatan kepadaku

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Bapa di Surga atas segala

limpahan anugerah, berkat, rahmat dan kasih-Nya yang begitu besar sehingga

pada akhirnya skrisi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam perjalanan menyelesaikan studi dan skripsi ini dari awal sampai

akhir tidak sedikit bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penlis

mengucapkan terima kasih yang dalam dan tulus kepada :

1. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang

dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama

menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. P. Rubiyanto, MM., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan

penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Alex Kahulantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku Kepala Jurusan Manajemen

Faklutas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Kedua orang tuaku tercinta, terima kasih atas sentuhan, belaian kasih

sayangnya, kesabaran dan pengorbanan serta penyertaannya selama ini

sehingga penulis dapat meraih cita-citanya.

6. Adikku tercinta A. Petit Ariani, terima kasih atas dukungan dan

doanya.

7. Istri dan anakku tercinta,thanksbuatsupportnya selama pengerjaan skripsi ini .

8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, thanks for all …ai lop u

(7)
(8)
(9)
(10)

ABSTRAK

Analisis Atribut yang Menjadi Prioritas Mahasiswa dalam Memilih Rumah Kost

(Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta pengguna jasa rumah kos dan mengetahui atribut yang menjadi prioritas mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta dalam memilih rumah kos. Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta dengan mengambil responden adalah mahasiswa kampus tersebut.

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang dan hanya 83 kuesioner yang lengkap dan dapat dijadikan data dalam pengolahan data. Ada dua teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data, yaitu analisis deskriptif statistic dan analisis urutan kepentingan. Analisis pertama dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden dan analisis kedua dilakukan untuk mengetahui secara umum urutan prioritas atribut pemilihan rumah kost menurut kepentingan mahasiswa.

(11)

ABSTRACT

The Analysis of Priority Attribute for Student to Choose a Boarding House (Case Study at Student of Sanata Dharma University,

Mrican Campus Yogyakarta)

This research aimed to identify the characteristic of the student of Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta and to identify priority attribute for student to choose a boarding house. This research took place in Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta and the respondent were the students of Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta.

This research was conducted by distributing questionnaires to 100 respondents and only 83 questionnaires were valid to be analyzed. There were two analysis techniques used to analyze the data. Those are descriptive statistic and priority analysis. First, the descriptive statistic was used to identify the characteristic of the Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta respondent, and second, the priority analysis was used to identify the priority of the attribute for student to choose a boarding house according.

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL --- i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING --- ii

HALAMAN PENGESAHAN --- iii

HALAMAN MOTTO --- iv

KATA PENGANTAR --- v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA --- vii

ABSTRAK --- viii

ABSTRACT --- ix

DAFTAR ISI --- x

DAFTAR TABEL --- xii

DAFTAR GAMBAR --- xiii

BAB I. PENDAHULUAN --- 1

A. Latar Belakang Masalah --- 1

B. Rumusan Masalah --- 2

C. Tujuan Penelitian --- 3

D. Batasan Masalah --- 3

E. Manfaat Penelitian --- 4

F. Sistematika Penulisan --- 5

BAB II. LANDASAN TEORI --- 6

A. Definisi dan Arti Manajemen Pemasaran --- 6

B. Jasa --- 9

C. Perilaku Konsumen --- 10

D. Sikap dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen --- 14

E. Atribut --- 15

F. Prioritas --- 16

(13)

BAB III. METODE PENELITIAN --- 18

A. Jenis Penelitian --- 18

B. Tempat dan Waktu Penelitian --- 18

C. Variabel Penelitian --- 18

D. Teknik Pengumpulan Data --- 19

E. Populasi dan Sampel Penelitian --- 19

F. Teknik Pengambilan Sampel --- 20

G. Teknik Analisis Data --- 21

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN --- 23

A. Pengujian Data --- 23

B. Teknik Analisis Data --- 23

C. Pembahasan --- 35

BAB V. PENUTUP --- 40

A. Kesimpulan --- 40

B. Saran-saran --- 41

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin --- 24

Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah --- 24

Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal

di Yogyakarta --- 25

Tabel IV.4 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum --- 26

Tabel IV.5 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum --- 28

Tabel IV.6 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Laki-laki --- 29

Tabel IV.7 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Responden

Laki-laki --- 31

Tabel IV.8 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Perempuan --- 31

Tabel IV.9 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Responden

Perempuan --- 34

(15)

DAFTAR GAMBAR

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi yang terjadi sekarang ini dimana arus ilmu

pengetahuan yang masuk di Negara Indonesia semakin terasa kemajuannya.

Dengan lajunya pembangunan ilmu pengetahuan tersebut maka aktivitas usaha

dunia pendidikan semakin hari semakin tinggi. Hal ini terlihat dari semakin

tingginya semakin tingginya kesadaran masyarakat Indonesia untuk menuntut

ilmu sampai ke luar daerah ataupun ke luar pulau tempat tinggalnya.

Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat Indonesia akan

pendidikan mengakibatkan tuntutan yang tinggi pula terhadap daerah atau pulau

yang mempunyai sarana pendidikan dalam mengantisipasi gelombang datangnya

orang-orang yang mencari pendidikan. Salah satu sarana yang dipersiapkan adalah

adanya sarana rumah sewa atau rumah kos untuk menampung sementara selama

menempuh pendidikan terutama mahasiswa dari luar daerah.

Bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, rumah kos bukan

merupakan hal yang baru karena jasa ini sudah lama hadir dan hampir setiap

mahasiswa dari luar kota atau luar pulau menggunakannya. Berbagai macam jenis

dan bentuk rumah yang ditawarkan oleh pebisnis rumah kos dengan ditunjang

fasilitas yang ada membuat mahasiswa menjadi bingung untuk memilih jenis

(17)

Secara umum mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memilih

rumah kos yang dapat memperlancar kegiatan belajar, bersosialisasi dan

menampung keinginan untuk mandiri. Salah satu alasan mahasiswa lebih memilih

tempat kost dibandingkan rumah saudara atau asrama adalah bebas dari intervensi

orang tua atau saudara (http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=26598).

Dalam memilih tempat kos melontarkan beberapa pertanyaan dalam

rangka memperoleh tempat yang sesuai dengan keinginannya, seperti kostnya

khusus putri/putra atau campur, berapa harganya, harga tersebut sudah termasuk

biaya listrik atau tidak, apabila membawa peralatan elektronik apakah dikenakan

tambahan biaya atau tidak, kamar mandi ada di luar kamar atau di dalam, aturan

penerimaan tamu (jam malam), pegang kunci sendiri atau tidak.

(http://emyou.wordpress.com/2008/01/25/tentang-kost/).

Berkaitan dengan pemilihan rumah kos tersebut, maka penulis tertarik

untuk mengambil judul penelitian, yaitu: “Analisis Atribut yang Menjadi Prioritas

Mahasiwa Dalam Memilih Rumah Kos”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah, maka dapat dibuat perumusan

masalah, yaitu :

1. Bagaimana karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I

Mrican Yogyakarta pengguna jasa rumah kos?

2. Atribut apa yang menjadi prioritas mahasiswa Universitas Sanata Dharma

(18)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah

1. Mengetahui karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I

Mrican Yogyakarta pengguna jasa rumah kos

2. Mengetahui atribut yang menjadi prioritas mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta dalam memilih rumah kos.

D. Batasan Masalah

Agar pemecahan masalah yang akan dilakukan tidak menyimpang dari

ruang lingkup yang ditentukan, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai

berikut:

1. Atribut yang digunakan dalam pemilihan rumah kos meliputi:

a. Lokasi: keberadaan atau letak rumah kos dibandingkan dengan kampus

dan pusat kota

b. Harga: sejumlah uang yang dibebankan kepada pengguna jasa rumah kos

yang besarnya ditentukan oleh pemilik rumah kos.

c. Sistem pembayaran: tempo yang ditetapkan dan diberikan oleh penyedia

rumah kos untuk pengguna rumah kos menyetorkan sejumlah uang atau

penggunaan jasa kos

d. Kondisi fisik: kondisi fisik bangunan kos secara keseluruhan

e. Fasilitas: semua yang menunjang aktivitas dalam rumah kos, seperti kamar

(19)

f. Keberadaan Bapak atau Ibu kos: ada atau tidaknya pemilik kos tinggal di

lokasi rumah kos

g. Lingkungan intern kos: situasi pergaulan sosial antar penghuni rumah kos

h. Lingkungan ekstern kos: situasi pergaulan sosial antara penghuni rumah

kos dengan warga sekitar rumah kos

i. Aturan kos: ada atau tidaknya peraturan dan ketat atau tidaknya peraturan

yang wajib ditaati oleh penghuni kos

2. Karakteristik konsumen yang akan diteliti meliputi usia, jenis kelamin, asal

daerah dan lamanya tinggal di Yogyakarta.

3. Responden yang dipilih merupakan mahasiwa Sanata Dharma Kampus I

Mrican Yogyakarta yang sudah tinggal di Yogyakarta selama satu tahun lebih.

E. Manfaat Penelitian.

1. Bagi mahasiswa pengguna jasa kos diharapkan dapat menjadi masukan

yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan pemilihan

rumah kos.

2. Bagi pemilik jasa rumah kos diharapkan dapat menjadi masukan sehingga

mampu mengerti aspek yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih

rumah kos yang akan mempengaruhi persaingan dan pendapatan.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma diharapkan dapat menjadi bahan referensi

untuk penelitian lebih lanjut.

4. Bagi Peneliti dapat digunakan menjadi sarana dalam penerapan dan

(20)

F. Sistematika Pelaporan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mencakup latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini mengemukakan teori-teori yang menjadi acuan dalam

melaksanakan penelitian dan perumusan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat penelitian dan waktu

penelitian, subyek penelitian, variabel penelitian, sumber data,

populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, teknik

pengumpulan data, metode pengujian instrumen, analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang pengelolaan data, analisis data dan

jawaban dari masalah yang diajukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil dari penelitian

(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi dan Arti Manajemen Pemasaran

Kata marketing berasal dari kata market, yang dapat diartikan pasar atau

mekanisme yang mempertemukan permintaan dengan penawaran. Pada dasarnya

pemikiran mengenai pemasaran selalu bersandar pada konsep intinya: kebutuhan

(needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).

Kebutuhan manusia adalah keharusan untuk memuaskan beberapa

kepuasan dasar, yaitu makanan, pakaian, tempat berlindung, keamanan, hak milik,

harga diri, yang merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia.

(Kotler : 1993: 9).

Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Keinginan

ini sifatnya berbeda untuk setiap orang dan terbentuk oleh pengaruh kondisi dan

perilaku di sekitar individu tersebut, misalnya: keluarga, sekolah, organisasi. Jika

keinginan ini mendapat dukungan berupa kemampuan dan kemauan untuk

membeli (daya beli), maka akan tercipta pembeli potensial atau pasar potensial.

Apabila pembeli atau pasar potensial ini memutuskan untuk melakukan

pertukaran untuk memuaskan kebutuhannya, terciptalah permintaan. Besarnya

jumlah orang yang berkeinginan membeli serta memiliki daya beli dan akhirnya

memutuskan untuk melakukan tindakan pertukaran inilah yang disebut dengan

(22)

Adanya kebutuhan dan permintaan mengakibatkan timbulnya produk atau

penawaran. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk

memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. (Kotler: 1993:9). Seiring dengan

berkembangnya kebutuhan manusia, berkembang pula produk yang ditawarkan.

Definisi pemasaran menurut Philip Kotler and Armstrong (1993: 3) :

“Pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu

dan kelompok lainnya”.

Sedangkan Basu Swastha mengemukakan definisi pemasaran sebagai

berikut (Basu Swastha, 1994: 5) :

“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.

Dari definisi-definisi itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan

pemasaran merupakan suatu proses dalam suatu sistem kegiatan bisnis yang

meliputi perencanaan, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang dan

jasa untuk memuaskan kebutuhan individu maupun kelompok.

Perumusan strategi untuk memasuki pasar mutlak diperlukan agar dapat

tercapai kepuasan pasar. Untuk itu konsep yang diambil perlu disesuaikan dengan

keadaan lingkungan bisnis yang ada serta faktor-faktor kekuatan dan kelemahan

yang dimiliki oleh perusahaan, agar penerapannya tepat dan sesuai kondisi yang

(23)

Konsep-konsep pemasaran dan manajemen strategi yang ada dalam

perusahaan sangat terkait dengan nyata. Konsep pemasaran berfungsi sebagai

dasar pijakan perusahaan dalam mengidentifikasi pasar yang ada, sedangkan

manajemen strategi berguna sebagai pijakan langkah perusahaan dalam memasuki

pasar tersebut serta pada langkah strategis selanjutnya.

Sedangkan menurut ahli lainnya, konsep pemasaran terdiri dari tiga

elemen dasar (Kotler, 1993: 9), yaitu :

a. Pemasaran dimulai dengan kebutuhan dan keinginan sebagai dasar tujuan

bisnis. Mengenali kebutuhan dan keinginan, kemudian memutuskan mana

yang akan dipenuhi.

b. Menentukan bagaimana organisasi akan memuaskan keinginan dan kebutuhan

konsumen. Kepuasan konsumen adalah tanggung jawab semua anggota

perusahaan, bukan hanya mereka yang bertugas difungsi pemasaran.

c. Menggunakan semua kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan

konsumen dan mendapatkan keunggulan bersaing bagi perusahaan.

Konsep pemasaran (marketing concept) ini bersandar pada empat pilar,

yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan keuntungan.

Empat pilar tersebut dapat digambarkan seperti berikut ini :

(24)

B. Jasa

Pengertian jasa menurut Kotler (1993: 382) adalah setiap kegiatan yang

diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud

(intangibel)dan tidak pula berakibat kepemilikan suatu produk.

Jasa dinilai oleh konsumen ketika jasa dibutuhkan dan penilaian dilakukan

berdasarkan kualitas jasa yang dihasilkan atau pelaksanaan dari jasa tersebut.

Swastha (1984: 319-323) menjelaskan mengenai terdapat bermacam-macam jenis

jasa, sebagai berikut:

1. Jasa industri

Jasa industri disediakan untuk organisasi dalam tingkat yang luas termasuk

pengolahan, pertambangan, pertanian, organisasi non-laba dan pemerintah.

Contoh: asuransi jiwa

2. Jasa konsumen

Jasa ini banyak digunakan luas dalam msyarakat. Jasa konsumen dibagi

menjadi tiga golongan, yaitu:

a. Jasa konvenien

Jasa konvenien adalah jasa yang pembeliannya sering dan masyarakat

membelinya dengan usaha yang minimal. Lokasi biasanya merupakan

variabel yang penting bagi jasa ini. Harga bukan merupakan faktor yang

(25)

b. Jasashopping

Jasashoppingadalah jasa konsumen yang dipilih oleh masyarakat sesudah

melakukan perbandingan harga dan reputasi. Contoh: jasa rental atau

persewaan mobil.

c. Jasa spesial

Jasa spesial adalah jasa konsumen dimana pembeliannya dengan cara

usaha khusus dengan cara tertentu atau dengan pembayaran lebih tinggi.

Contoh: jasa dokter spesialis.

C. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Suatu perusahaan perlu mencari semaksimal mungkin informasi mengenai

perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikannya. Perilaku

konsumen dapat didefinisikan sebagai :

Suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. (James F. Angel, Roger D. Blackwell dan paul W. Miniard, 1994: 44)

Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu: proses

pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua ini melibatkan individu

dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa

(26)

a. Perilaku yang tampak, variabel–variabel yang termasuk dalam perilaku ini

adalah jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa dan bagaimana

konsumen melakukan pembelian.

b. Perilaku yang tidak tampak, variabel–variabelnya adalah persepsi, ingatan

terhadap informasi dan perasaan kepemilikan konsumen.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai

berikut:

a. Faktor Lingkungan Internal

Perilaku proses keputusan konsumen akan dipengaruhi oleh beberapa

hal, yaitu sebagai berikut: (Engel et. al., 1994: 46)

a.1 Budaya

Budaya, seperti yang digunakan dalam studi perilaku konsumen,

mengacu pada nilai, gagasan, dan simbol-simbol lain yang bermakna yang

membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran, dan

evaluasi sebagai anggota masyarakat.

a.2 Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri

dari individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.

Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosioekonomi yang berjajar dari

yang rendah hingga yang tinggi. Status kelas sosial kerap menghasilkan

(27)

berakohol yang disajikan, merek dan model dari mobil yang dikendarai,

dan model pakaian yang disukai.

a.3 Pengaruh pribadi

Sebagai konsumen, perilaku kerap dipengaruhi oleh mereka yang

berhubungan erat dengan kita. Kita mungkin berespons terhadap tekanan

yang dirasakan untuk meyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang

diberikan oleh orang lain. Ini dapat mengambil bentuk pengamatan atas

apa yang dilakukan oleh orang lain, dengan hasil bahwa mereka menjadi

kelompok acuan komparatif. Namun ketika seseorang secara aktif mencari

nasehat dari orang lain, orang itu berfungsi sebagai pemimpin opini

(opinion leader).

a.4 Keluarga

Keluarga merupakan unit pengambilan keputusan yang utama,

tentu saja dengan pola peranan dan fungsi yang komplek dan bervariasi,

keluarga juga merupakan kelompok terkecil dalam struktur kehidupan

masyarakat. Namun jika dibandingkan dengan kelompok yang lainnya,

keluarga memainkan peranan yang terbesar dalam membentuk perilaku

manusia, sehingga perilaku konsumen juga terbentuk dalam keluarga.

Pemasar perlu mengetahui beberapa ha sebagai berikut:

a.4.1 Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli

(influencer)

a.4.2 Siapa yang membuat keputusan untuk membeli (decider)

(28)

a.4.4 Siapa yang memakai produk (user)

a.5 Situasi

Perilaku konsumen dapat berubah ketika situasi berubah.

Kadang-kadang perubahan ini tidak menentu dan tidak dapat diramalkan.

b. Faktor Lingkungan Eksternal

Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal,

diantaranya adalah sebagai berikut:

b.1 Sumber daya konsumen

Setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam setiap

pengambilan keputusan, a) waktu, b) uang, dan c) perhatian (penerimaan

informasi dan pengelolaan). Umumnya terdapat keterbatasan yang jelas

pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan semacam alokasi

yang cermat.

b.2 Motivasi dan keterlibatan

Psikolog dan pemasar sama-sama selalu berkepentingan untuk

menjelaskan apa yang terjadi bila perilaku yang diarahkan pada tujuan

diberi energi dan diaktifkan. Berpaling dari motivasi sebagaimana

dipahami secara tradisional suatu variabel sentral selalu berupa motif,

yaitu suatu predisposisi abadi yang membangitkan dan mengarahkan

perilaku ke arah tujuan tertentu.

b.3 Pengetahuan

Pengetahuan, hasil belajar, dapat didefinisikan secara sederhana

(29)

b.4 Sikap

Sikap didefinisikan sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang

memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan atau tidak

menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif

yang diberikan. Bila yang lain sama, orang biasanya berperilaku dengan

cara yang konsisten dengan sikap dan maksud mereka.

b.5 Kepribadian, gaya hidup dan demografi

Kepribadian, selalu penting di dalam psikologis klinis, walaupun upaya

pencocokan kepribadian sebagian terbukti sia-sia tetapi telah ada beberapa

ciri-ciri kepribadian, seperti keberanian, meramalkan jenis tertentu

perilaku konsumen. Gaya hidup, merupakan pola yang digunakan orang

untuk gaya hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Demografi,

sasarannya adalah mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah seperti

usia, pendapatan dan pendidikan.

D. Sikap dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen dalam menilai pelayanan yang sudah diperolehnya

dipengaruhi oleh sikap. Sikap mencerminkan perasaan dan kecenderungan

seseorang untuk bertindak terhadap suatu produk atau jasa tertentu beserta atribut

dan pelayannnya. Sikap biasanya memberikan penilaian (menolak atau menerima)

terhadap obyek atau produk beserta pelayannya yang ditawarkan setelah

(30)

Secara umum, sikap didefinisikan sebagai berikut (Swastha dan Irawan,

1990: 31):

“Sikap adalah sutau kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten”

Oleh karena sikap merupakan salah satu unsur yang erat kaitannya dengan

perilaku individu secara keseluruhan, maka terbentuknya sikap dipengaruhi oleh

keseluruhan faktor lingkungan (eksternal) maupun faktor yang berasal dari dalam

diri individu (internal) yang saling berinteraksi. Secara khusus Swastha dan

Irawan (1990: 32) mengemukakan bahwa terbentuknya sikap tidak terlepas dari

pengaruh beberapa faktor antara lain: keluarga, pengalaman, informasi dan

kepribadian individu itu sendiri. Apabila dikaitkan dengan perilaku nasabah

secara khusus, maka faktor pelayanan yang tercermin dari kepuasan mendapatkan

pelayanan juga ikut mempengaruhi terbentuknya sikap terhadap produk beserta

keseluruhan atribut pelayanannya dan juga bentuk transaksi produk yang

ditawarkan.

E. Atribut

Atribut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi suatu keputusan.

Dalam penelitian, atribut merupakan alat bantu dalam mengumpulkan data, karena

dengan adanya atribut dapat membantu dalam pengelompokkan-pengelompokkan

suatu permasalahan (Arikunto, 2000: 177).

Atribut sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu sifat atau faktor atau

(31)

sesuatu, seperti sikap, perilaku dan lain sebagainya (Swastha dan Irawan, 1990:

32).

Dari kedua istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa atribut merupakan

sifat atau faktor atau tanda dalam mencirikan sesuatu yang dapat mempengaruhi

suatu keputusan bahkan membentuk sesuatu.

F. Prioritas

Prioritas adalah suatu hal yang didahulukan atau yang diistimewakan.

Prioritas merupakan suatu tindakan dalam mendahulukan suatu kepentingan.

Dalam kehidupan manusia, selalu muncul kata prioritas untuk menunjukkan

tingkat kepentingan akan sesuatu (Swastha dan Irawan, 1990: 42).

Prioritas berhubungan erat dengan tingkat kepentingan karena dengan

prioritas menunjukkan bahwa suatu barang/jasa memiliki tingkat kepentingan

yang tinggi sehingga menimbulkan motivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut

(Kotler 1993: 390).

G. Rumah Kos

Rumah Kos biasa diidentikan dengan rumah atau tempat tinggal sementara

yang dimiliki oleh perseorangan dan disewakan kepada pengguna dengan waktu

dan sistem pembayaran tertentu dalam jangka waktu mingguan, bulanan ataupun

tahunan (http://emyou.wordpress.com/2008/01/25/tentang-kost/).

Rumah kos umumnya terdiri dari beberapa kamar yang disewakan dan

(32)

dapur. Terdapat dua jenis rumah kos, yaitu rumah kosdouble sex dan single sex.

Rumah kos double sex merupakan rumah atau kamar yang disewakan untuk

dihuni oleh dua jenis kelamin atau gabungan dari pria dan wanita, sedangkan

rumah kossingle sex merupakan rumah atau kamar yang disewakan untuk dihuni

oleh satu jenis kelamin baik pria saja atau wanita saja

(http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=26598).

Dalam perkembangannya, banyak rumah kos yang tidak diawasi secara

langsung oleh pemilik sehingga kontrol terhadap mobilitas dan perilaku penghuni

sangatlah kurang. Hal tersebut mengakibatkan munculnya efek-efek negatif yang

mengiringi, seperti kecenderungan terjadinya tindakan amoral, praktik mesum

bahkan rentan dengan praktik prostitusi. Untuk meminimalisir kondisi tersebut,

maka diharapkan adanya upaya penertiban pada setiap rumah kos dengan cara

mengharuskan setiap rumah kos memiliki ibu kos yang dapat mengontrol secara

langsung keberadaan para penghuninya dan aturan-aturan regulatif terhadap

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif yaitu suatu

penelitian yang menggambarkan secara terperinci mengenai suatu obyek tertentu

dengan cukup mendalam dan menyeluruh (Umar, 1997: 11).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian dapat dilihat dibawah ini:

1. Tempat Penelitian dilakukan pada Kampus I Mrican Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April – Mei tahun 2008.

C. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah atribut dalam

pemilihan rumah kos meliputi aspek lokasi, harga, sistem pembayaran, kondisi

fisik, fasilitas, keberadaan bapak atau ibu kos, lingkungan intern kos, lingkungan

(34)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kuesioner

Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan

kuesioner. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dengan

menyusun kuesioner yang dibagikan kepada responden penelitian yang

sudah ditetapkan. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topik yang diteliti. Kuesioner pada

penelitian dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

Bagian I : berisi pertanyaan mengenai data diri responden serta

petunjuk dan cara pengisian kuesioner.

Bagian II : berisi pertanyaan mengenai prioritas pemilihan rumah kos

2. Pemanfaatan Data Sekunder

Dalam mengumpulkan data, peneliti juga memanfaatkan adanya

sumber-sumber data sekunder yaitu dengan mempelajari dokumen-dokumen,

laporan-laporan, keputusan-keputusan, aturan-aturan, dan sebagainya,

yang berkaitan dengan obyek penelitian.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiwa kampus I Mrican

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

adalah mahasiswa kampus I Mrican Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

(35)

Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil, dapat ditentukan

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

 = Toleransi nilai prediksi rata-rata yang tidak menyimpang dari toleransi

(dipakai sebesar 5%)

Dengan rumus di atas, maka dapat diketahui misalnya apabila populasi

100 orang, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebagai berikut :

orang

Dengan demikian sampel yang diambil adalah sebanyak 80 orang

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalahPurposive Sampling,

dimana pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel dilakukan

terhadap mahasiswa pengguna jasa kos dengan catatan bahwa sampel tersebut

representatif atau mewakili populasi. Pengambilan sampel menggunakan

purposive samplingdikarenakan jumlah mahasiswa pada setiap jurusan di dalam

(36)

Tujuan digunakannya purposive sampling adalah agar banyaknya subyek

penelitian dari mahasiswa pengguna jasa kos adalah sama tiap jurusan (Arikunto,

2000: 128).

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahapan

sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif Statistik

Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik responden dalam

penelitian dengan memprosentasekan jawaban responden akan menunjukkan

karakteristik dari responden. Rumus yang digunakan dalam analisis ini

sebagai berikut:

N nx P

Dengan:

nx = jumlah responden berdasarkan karakteristik tertentu

N = jumlah total responden

P = prosentase

2. Analisis Prioritas

Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut apa yang paling prioritas

dalam pemilihan rumah kos. Analisis prioritas dilakukan dengan

menggunakan tahapan sebagai berikut (Engel, 1994: 353):

a. Melakukan rekap jawaban responden mengenai prioritas menurut

(37)

b. Menghitung dan mengelompokkan jawaban responden berdasarkan atribut

penelitian.

c. Melakukan perhitungan dengan perkalian untuk mengetahui urutan

prioritas dengan persamaan sebagai berikut :

Skor atribut :

memilih) yang

responden jumlah

x prioritas rangking

Nilai ( n

1 i

d. Menentukan prioritas atribut berdasarkan nilai tertinggi

e. Melakukan perhitungan dengan perkalian untuk mengetahui urutan

prioritas menurut jenis kelamin.

f. Menentukan prioritas atribut berdasarkan nilai tertinggi untuk perempuan

(38)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Data

Penyusun dalam melakukan penelitian menyiapkan 100 eksemplar

kuesioner yang dibagikan pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I

Mrican Yogyakarta pengguna jasa Kos. Kuesioner tersebut dibagikan dengan

terlebih dahulu menanyakan kepada responden apakah responden menggunakan

jasa kos atau tidak. Kuesioner dibagikan pada akhir April 2008 dan dari 100

eksemplar yang dibagikan, hanya 86 eksemplar yang kembali pada penyusun.

Setelah dilakukan crosscheck terhadap kelengkapan jawaban responden, maka

penyusunan menentukan bahwa hasil jawaban dari 83 responden adalah lengkap

dan dapat dilakukan pengolahan data dengan terlebih dahulu melakukan pengujian

terhadap kevalidan kuesioner tersebut sedangkan hasil jawaban 3 responden

digugurkan karena jawaban tidak lengkap.

B. Teknik Analisis Data

1. Analisis Karakteristik Responden

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Deskripsi responden penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

(39)

Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai karakterisitik responden

berdasarkan jenis kelamin, yaitu 42 orang atau 50,6 % berjenis

kelamin laki-laki dan 41 orang atau 49,4% berjenis kelamin

perempuan. Hasil ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden

penelitian berjenis kelamin laki-laki.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Daerah

Deskripsi responden penelitian berdasarkan asal daerah dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah

Asal Daerah Jumlah Persentase

Luar Daerah

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai karakterisitik responden

berdasarkan asal daerah, yaitu 48 orang atau 57,8 % berasal dari luar

(40)

menunjukkan bahwa lebih banyak resonden penelitian berasal dari luar

daerah.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Yogyakarta Deskripsi responden penelitian berdasarkan lama tinggal di

Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Yogyakarta

Lama Tinggal Jumlah Persentase

1 – 5 tahun 6 – 10 tahun

Lebih dari 10 tahun

53

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai karakterisitik responden

berdasarkan lama tinggal di Yogyakarta yaitu 53 orang atau 63,9 %

tinggal di Yogyakarta selama 1 – 5 tahun dan 30 orang atau 36,1 %

tinggal di Yogyakarta selama 6 – 10 tahun. Hasil ini menunjukkan

bahwa lebih banyak responden penelitian tinggal di Yogyakarta selama

1 – 5 tahun.

Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai karakteristik responden

yang merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican

sebagai pengguna kos dapat dibuat suatu profil umum, yaitu jenis kelamin

(41)

daerah dan lebih banyak responden lama tinggal di Yogyakarta selama 1 – 5

tahun.

2. Prioritas Pemilihan Kost

Urutan prioritas jawaban responden tersaji pada Tabel berikut:

Tabel IV.4 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum

Rangking 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel IV.4, dapat diketahui urutan prioritas dengan

perhitungan perhitungan skor sebagai berikut:

(42)

Sistem pembayaran

= (9x0)+(8x8)+(7x6)+(6x4)+(5x5)+(4x6)+(3x24)+(2x17)+(1x13)

= 0 + 64 + 42 + 24 + 25 + 24 + 72 + 34 + 13

Skor = 298

Kondisi fisik

= (9x5)+(8x11)+(7x13)+(6x15)+(5x9)+(4x13)+(3x5)+(2x8)+(1x4)

= 45 + 88 + 91 + 90 + 45 + 52 + 15 + 16 + 4

Skor = 446

Fasilitas = (9x11)+(8x8)+(7x19)+(6x9)+(5x11)+(4x5)+(3x7)+(2x8)+(1x5)

= 99 + 64 + 133 + 54 + 55 + 20 + 21 + 16 + 5

Skor = 467

Keberadaan pemilik kost

= (9x0)+(8x6)+(7x4)+(6x10)+(5x6)+(4x5)+(3x16)+(2x16)+(1x20)

= 0 + 48 + 28 + 60 + 30 + 20 + 48 + 32 + 20

Skor = 286

Lingkungan intern kost

= (9x3)+(8x7)+(7x16)+(6x20)+(5x14)+(4x5)+(3x11)+(2x6)+(1x1)

= 27 + 56 + 112 + 120 + 70 + 20 + 33 + 12 + 1

Skor = 451

Lingkungan ekstern kost

= (9x0)+(8x8)+(7x11)+(6x10)+(5x15)+(4x17)+(3x10)+(2x5)+(1x7)

= 0 + 64 + 77 + 60 + 75 + 68 + 30 + 10 + 7

(43)

Aturan kost

= (9x12)+(8x5)+(7x4)+(6x6)+(5x8)+(4x15)+(3x7)+(2x8)+(1x18)

= 108 + 40 + 28 + 36 + 40 + 60 + 21 + 16 + 18

Skor = 367

Berdasarkan hasil perhitungan urutan prioritas, dapat diketahui

peringkat dari masing-masing atribut seperti terlihat pada Tabel IV.5

Tabel IV.5 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum Atribut Skor Peringkat Prioritas

Lokasi 569 1

Harga 478 2

Sistem pembayaran 298 8

Kondisi fisik 446 5

Fasilitas 467 3

Keberadaan pemilik kost 286 9

Lingkungan intern kost 451 4

Lingkungan ekstern kost 391 6

Aturan kost 367 7

Berdasarkan hasil pada Tabel IV.5, dapat diketahui bahwa urutan

prioritas dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost

secara umum adalah lokasi, harga, fasilitas, lingkungan intern kost, kondisi

fisik, lingungan ekstern kost, aturan kost, sistem pembayaran dan keberadaan

pemilik kost.

3. Prioritas Pemilihan Kost Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-Laki Urutan prioritas jawaban responden berdasarkan responden berjenis

(44)

Tabel IV.6 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Laki-Laki

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel IV.6, dapat diketahui urutan kepentingan

berdasarkan responden jenis kelamin laki-laki dengan perhitungan skor

(45)

Kondisi fisik

= (9x4)+(8x6)+(7x6)+(6x7)+(5x3)+(4x5)+(3x2)+(2x6)+(1x3)

= 36 + 48 + 42 + 42 + 15 + 20 + 6 + 12 + 3

Skor = 224

Fasilitas = (9x3)+(8x3)+(7x10)+(6x4)+(5x7)+(4x4)+(3x3)+(2x3)+(1x5)

= 27 + 24 + 70 + 24 + 35 + 16 + 9 + 6 + 5

Skor = 216

Keberadaan pemilik kost

= (9x0)+(8x1)+(7x1)+(6x7)+(5x3)+(4x2)+(3x9)+(2x7)+(1x12)

= 0 + 8 + 7 + 42 + 15 + 8 + 27 + 14 + 12

Skor = 133

Lingkungan intern kost

= (9x3)+(8x3)+(7x10)+(6x12)+(5x5)+(4x2)+(3x5)+(2x2)+(1x0)

= 27 + 24 + 70 + 72 + 25 + 8 + 15 + 4 + 0

Skor = 245

Lingkungan ekstern kost

= (9x0)+(8x5)+(7x6)+(6x5)+(5x6)+(4x10)+(3x4)+(2x4)+(1x2)

= 0 + 40 + 42 + 30 + 30 + 40 + 12 + 8 + 2

Skor = 204

Aturan kost

= (9x7)+(8x4)+(7x2)+(6x1)+(5x6)+(4x5)+(3x3)+(2x4)+(1x10)

= 63 + 32 + 14 + 6 + 30 + 20 + 9 + 8 + 10

(46)

Berdasarkan hasil perhitungan urutan prioritas responden berjenis

kelamin laki-laki, dapat diketahui peringkat dari masing-masing atribut seperti

terlihat pada Tabel IV.7

Tabel IV.7 Urutan Peringkat Kepentingan Responden Laki-Laki Atribut Skor Peringkat Prioritas

Lokasi 278 1

Harga 246 2

Sistem pembayaran 146 8

Kondisi fisik 224 4

Fasilitas 216 5

Keberadaan pemilik kost 133 9

Lingkungan intern kost 245 3

Lingkungan ekstern kost 204 6

Aturan kost 192 7

Berdasarkan hasil pada Tabel IV.7, dapat diketahui bahwa urutan prioritas

dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost responden

laki-laki adalah lokasi, harga, lingkungan intern kost, kondisi fisik, fasilitas,

lingungan ekstern kost, aturan kost, sistem pembayaran dan keberadaan

pemilik kost.

4. Prioritas Pemilihan Kost Berdasarkan Jenis Kelamin Perempuan Urutan prioritas jawaban responden berdasarkan responden berjenis

kelamin perempuan tersaji pada Tabel IV.8 berikut:

Tabel IV.8 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Perempuan

(47)

Lanjutan Tabel IV.8

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel IV.8, dapat diketahui urutan kepentingan

berdasarkan responden jenis kelamin perempuan dengan perhitungan sebagai

(48)

Kondisi fisik

= (9x1)+(8x5)+(7x7)+(6x8)+(5x6)+(4x8)+(3x3)+(2x2)+(1x1)

= 9 + 40 + 49 + 48 + 30 + 32 + 9 + 4 + 1

Skor = 222

Fasilitas = (9x8)+(8x5)+(7x9)+(6x5)+(5x4)+(4x1)+(3x4)+(2x5)+(1x0)

= 72 + 40 + 63 + 30 + 20 + 4 + 12 + 10 + 0

Skor = 251

Keberadaan pemilik kost

= (9x0)+(8x5)+(7x3)+(6x3)+(5x3)+(4x3)+(3x7)+(2x9)+(1x8)

= 0 + 40 + 21 + 18 + 15 + 12 + 21 + 18 + 8

Skor = 153

Lingkungan intern kost

= (9x0)+(8x4)+(7x6)+(6x8)+(5x9)+(4x3)+(3x6)+(2x4)+(1x1)

= 0 + 32 + 42 + 48 + 45 + 12 + 18 + 8 + 1

Skor = 206

Lingkungan ekstern kost

= (9x0)+(8x3)+(7x5)+(6x5)+(5x9)+(4x7)+(3x6)+(2x1)+(1x5)

= 0 + 24 + 35 + 30 + 45 + 28 + 18 + 2 + 5

Skor = 187

Aturan kost

= (9x5)+(8x1)+(7x2)+(6x5)+(5x2)+(4x10)+(3x4)+(2x4)+(1x8)

= 45 + 8 + 14 + 30 + 10 + 40 + 12 + 8 + 8

(49)

Berdasarkan hasil perhitungan urutan prioritas responden berjenis

kelamin perempuan, dapat diketahui peringkat dari masing-masing atribut

seperti terlihat pada Tabel IV.9

Tabel IV.9 Urutan Peringkat Prioritas Responden Perempuan Atribut Skor Peringkat Prioritas

Lokasi 279 1

Harga 232 3

Sistem pembayaran 152 9

Kondisi fisik 222 4

Fasilitas 251 2

Keberadaan pemilik kost 153 8

Lingkungan intern kost 206 5

Lingkungan ekstern kost 187 6

Aturan kost 175 7

Berdasarkan hasil pada Tabel IV.9, dapat diketahui bahwa urutan prioritas

dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost responden

perempuan adalah lokasi, fasilitas, harga, kondisi fisik, lingkungan intern kost,

lingungan ekstern kost, aturan kost, keberadaan pemilik kost dan sistem

pembayaran.

5. Perbedaan Urutan Prioritas

Perbedaan urutan prioritas jawaban responden berdasarkan jalaban

keseluruhan, jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan dapat

(50)

Tabel IV.10 Perbedaan Urutan Prioritas Kepentingan

Prioritas Umum Laki-laki Perempuan

1 Lokasi Lokasi Lokasi

2 Harga Harga Fasilitas

3 Fasilitas Lingkungan intern kost

Harga

4 Lingkungan intern kost

Konsidi fisik Konsidi fisik

5 Konsidi fisik Fasilitas Lingkungan intern kost

7 Aturan kost Aturan kost Aturan kost

8 Sistem pembayaran Sistem pembayaran Keberadaan pemilik kost

Berdasarkan hasil pada Tabel IV.10, dapat diketahui bahwa urutan

prioritas dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost baik

secara umum, responden laki-laki dan responden perempuan terdapat

perbedaan.

C. Pembahasan

Setelah melakukan beberapa analisis, maka dapat ditarik suatu

pembahasan yang berkaitan dengan analisis tersebut, yaitu:

1. Karakteristik Responden Penelitian

Berdasarkan analisis tentang karakteristik responden mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Kampus I Mrican sebagai pengguna kost, dapat diketahui

(51)

a. Ditinjau dari jenis kelamin, lebih banyak responden penelitian berjenis

kelamin laki-laki, hal ini dikarenakan mahasiswa laki-laki biasanya lebih

memilih tinggal di tempat kost daripada tinggal bersama keluarga dan

kaum laki-laki lebih mencari kebebasan.

b. Ditinjau dari asal daerah

Lebih banyak responden penelitian berasal dari luar daerah, hal ini

dikarenakan kesadaran orang tua terhadap pendidikan sehingga

mendorong anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi, hal tersebut juga ditunjang dengan predikat Kota Yogyakarta

sebagai kota pelajar memotivasi masyarakat yang berada di luar

Yogyakarta untuk menyekolahkan anaknya di kota Yogyakarta.

c. Ditinjau dari lama tinggal di Yogyakarta

Lebih banyak responden lama tinggal di Yogyakarta selama 1 – 5 tahun,

hal ini karena responden merupakan mahasiswa yang sedang kuliah di

Yogyakarta dimana masa perkuliahan adalah 1 - 5 tahun, dengan demikian

lebih banyak responden merupakan mahasiswa yang sedang aktif kuliah.

2. Urutan Prioritas Mahasiswa dalam Pemilihan Kost Secara Umum

Berdasarkan hasil analisis mengenai urutan prioritas atribut pemilihan

tempat kost menurut kepentingan mahasiswa, maka dapat diketahui tiga

prioritas utama yang dianggap mahasiswa sangat penting dalam melakukan

pemilihan tempat kost. Tolok ukur yang paling penting yang harus

diperhatikan dalam pemilihan tempat kost, yaitu lokasi di mana

(52)

tinggal di Yogyakarta, yaitu kuliah atau menuntut ilmu sehingga lokasi tempat

kost yang dekat dengan kampus mampu menunjang aktivitas di kampus.

Tolok ukur kedua yang diprioritaskan adalah harga, di mana tempat kost yang

dikehendaki harus sesuai dengan budget yang diberikan oleh orang tua

ataupun sesuai dengan lokasi tempat beraktivitas, biasanya semakin dekat

dengan kampus, maka harga menjadi lebih tinggi dibandingkan tempat kost

yang berada agak jauh dari kampus. Urutan prioritas ketiga dalam mengambil

keputusan melakukan pemilihan tempat adalah fasilitas, hal ini berkaitan erat

dengan kemudahan di mana mahasiswa mendapatkan kamar yang lengkap

baik itu tempat tidur, almari pakaian, meja belajar maupun fasilitas lainnya

atau mendapatkan kamar yang kosong (tidak memiliki fasilitas), dengan

lengkapnya fasilitas, maka budget yang diperlukan mahasiswa hanya untuk

membayar sewa kamar saja tanpa perlu membeli fasilitas pokok. Selain itu

fasilitas juga berkaitan dengan harga sewa kost, di mana semakin lengkap

fasilitas yang disediakan oleh pemilik kost, maka semakin tinggi harga sewa

kostnya.

3. Urutan Prioritas Mahasiswa dalam Pemilihan Kost Responden Laki-laki

Berdasarkan hasil analisis mengenai urutan prioritas atribut pemilihan tempat

kost menurut kepentingan mahasiswa, maka dapat diketahui tiga prioritas

utama yang dianggap mahasiswa sangat penting dalam melakukan pemilihan

tempat kost. Tolok ukur yang paling penting yang harus diperhatikan dalam

pemilihan tempat kost, yaitu lokasi dimana diprioritaskannya lokasi karena

(53)

atau menuntut ilmu sehingga lokasi tempat kost yang dekat dengan kampus

mampu menunjang aktivitas di kampus. Tolok ukur kedua yang diprioritaskan

adalah harga, di mana tempat kost yang dikehendaki harus sesuai dengan

budget yang diberikan oleh orang tua ataupun sesuai dengan lokasi tempat

beraktivitas, biasanya semakin dekat dengan kampus, maka harga menjadi

lebih tinggi dibandingkan tempat kost yang berada agak jauh dari kampus.

Urutan prioritas ketiga dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan

tempat adalah lingkungan intern kost, hal ini berkaitan erat dengan

keterbukaan kaum laki-laki dalam bersosialisasi dengan teman satu kost yang

diharapkan dapat menimbulkan suatu kekompakkan dalam lingkungan kost

tersebut sehingga terjalin kesetiakawanan yang secara bersama-sama

mengatasi berbagai masalah yang terjadi.

4. Urutan Prioritas Mahasiswa dalam Pemilihan Kost Responden Perempuan

Berdasarkan hasil analisis mengenai urutan prioritas atribut pemilihan tempat

kost menurut kepentingan mahasiswa, maka dapat diketahui tiga prioritas

utama yang dianggap mahasiswa sangat penting dalam melakukan pemilihan

tempat kost. Tolok ukur yang paling penting yang harus diperhatikan dalam

pemilihan tempat kost, yaitu lokasi di mana diprioritaskannya lokasi karena

berkaitan erat dengan tujuan mahasiswa tinggal di Yogyakarta, yaitu kuliah

atau menuntut ilmu sehingga lokasi tempat kost yang dekat dengan kampus

mampu menunjang aktivitas di kampus. Tolok ukur kedua yang diprioritaskan

adalah fasilitas, hal ini berkaitan erat dengan kemudahan di mana mahasiswa

(54)

belajar maupun fasilitas lainnya atau mendapatkan kamar yang kosong (tidak

memiliki fasilitas), dengan lengkapnya fasilitas, makabudgetyang diperlukan

mahasiswa hanya untuk membayar sewa kamar saja tanpa perlu membeli

fasilitas pokok. Selain itu fasilitas juga berkaitan dengan kecenderungan

wanita untuk menutup diri dari lingkungan sekitarnya dan membuat kamar

kost menjadi home sweet home sehingga membuat mahasiswa perempuan

nyaman dan betah berlama-lama diam di kamar kost tersebut dalam

menyelesaikan masalah yang terjadi. Urutan prioritas ketiga dalam mengambil

keputusan melakukan pemilihan tempat adalah harga, di mana tempat kost

yang dikehendaki harus sesuai denganbudget yang diberikan oleh orang tua

ataupun sesuai dengan lokasi tempat beraktivitas, biasanya semakin dekat

dengan kampus, maka harga menjadi lebih tinggi dibandingkan tempat kost

yang berada agak jauh dari kampus, selain itu harga menjadi prioritas ketiga

karena harga disesuaikan dengan fasilitas yang ada di kamar kost tersebut,

semakin lengkap fasilitas maka semakin tinggi harga sewa kamar kost

tersebut.

5. Perbedaan Prioritas

Tiga prioritas utama secara umum adalah lokasi, harga, fasilitas. Urutan

prioritas berdasarkan responden laki-laki adalah lokasi, harga, lingkungan

intern kost. Sedangkan urutan prioritas berdasarkan responden perempuan

adalah lokasi, fasilitas, harga. Dengan demikian dapat diketahui bahwa

prioritas pemilihan tempat kost adalah berbeda-beda didasarkan pada jenis

(55)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai prioritas atribut pemilihan tempat

kost bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican, dengan

melihat hasil analisis data yang dilakukan terhadap responden yang berjumlah 83,

maka dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik responden penelitian yang merupakan mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Kampus I Mrican sebagai pengguna jasa kost, yaitu, jenis

kelamin lebih banyak adalah laki-laki, lebih banyak responden berasal dari

luar daerah dan lebih banyak responden lama tinggal di Yogyakarta selama 1

– 5 tahun.

2. Urutan prioritas dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat

secara umum adalah lokasi, harga, fasilitas, lingkungan intern kost, kondisi

fisik, lingkungan ekstern kost, aturan kost, sistem pembayaran dan keberadaan

pemilik kost. Urutan prioritas responden laki-laki adalah lokasi, harga,

lingkungan intern kost, kondisi fisik, fasilitas, lingungan ekstern kost, aturan

kost, sistem pembayaran dan keberadaan pemilik kost. Urutan prioritas

responden perempuan adalah lokasi, fasilitas, harga, kondisi fisik, lingkungan

intern kost, lingungan ekstern kost, aturan kost, keberadaan pemilik kost dan

(56)

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Dengan diketahuinya gambaran mengenai urutan prioritas dari atribut

pemilihan tempat kost bahwa yang sesuai dengan harapan responden adalah

lokasi, harga dan fasilitas, maka diharapkan pihak penyedia jasa rumah kost

dapat mempertimbangkan rumah kost yang ada sesuai dengan harapan

responden tersebut.

2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam untuk lebih

mengetahui dengan jelas lokasi, harga dan fasilitas yang seperti apa yang

harus diperhatikan oleh para penyedia jasa kost dan harapan mahasiswa.

3. Dengan diketahuinya urutan prioritas, maka penyedia rumah kost dapat

mempertimbangkan, atribut yang menjadi prioritas menurut laki-laki adalah,

lokasi, harga, lingkungan intern kos. Sedangkan atribut penting menurut

wanita adalah lokasi, fasilitas, harga. Dengan demikian dapat menjadi

pertimbangan bagi penyedia jasa kos apakah akan menyediakan kos laki-laki

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadin, 2006,Menyoal Perdaisasi Rumah Kos di Makasar, Sulawesi Selatan,

http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=26598

Arikunto, S., 2000,Metode Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Engel, J.F. Blackwell, R.D., Miniard, P.W., 1994, Consumer Behavior, Sixth Edition, Dryden Press, Chicago.

Hadi, S., 1991,Analisis Butir Untuk Instrumen,Edisi Pertama, Jilid pertama, Andi Offset, Yogyakarta.

Kotler, P.,1993, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan & Pengendalian dan Implikasi,Erlangga, Jakarta.

Pulung, 2008, Kesamaan Antara Tempat Kost dengan Pasangan, Jakarta,

http://emyou.wordpress.com/2008/01/25/tentang-kost/

Riduan, 2002,Skala Pengukuran, Alfabet, Bandung.

Swastha, B. dan Irawan, 1990, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.

Tjiptono, F., 2002, Strategi Pemasaran, Edisi I, Jilid III, Cetakan Kedua, Andi Offset, Yogyakarta.

Umar, H., 1997, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

William, T., 1994,Customer Behavior, Macmillan. Inc., New York.

Gambar

Gambar 2.1 Konsep Pemasaran (Kotler, 1993: 9)
Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal
Tabel IV.4 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum
Tabel IV.5 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa: terdapat hubungan antara Self Manegement dengan kemandirian belajar Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

kepada Allah, sesama manusia dan alam telah terjalin dengan baik, maka dijamin terciptanya kehidupan yang harmonis, bahagia, dan damai, baik secara. spiritual

Komarudin., S.H Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Depok telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor: 615/Pid.Sus/2013/PN.Dpk

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Sementara itu harga E a korosi baja dalam 20% asam asetat yang ditambah inhibitor lebih tunggi kecuali pada inhibitor AT dibandingkan dalam larutan asam tanpa

Edit Per Field ini digunakan untuk mengedit data-data siswa yang telah terinput di suatu sekolah secara global perfield missal jika disuatu sekolah terdapat 200 siswa dan kita

Inovasi teknologi PTKJS tidak seluruhnya diadopsi oleh petani jeruk di Kabupaten Sambas karena beberapa subkomponen teknologi seperti penggunaan perangkap kuning, penyiraman