• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 9 PAI Essensi Akhlak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 9 PAI Essensi Akhlak"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB 9

Essensi Akhlak

(3)

Di susun oleh

Al-Hasan

Raf

Herlina Rahma O.

Nisa Aina Fauziah

Riska Maissyanti

(4)

Pengertian akhlak

Akhlak adalah bentuk jama’ dari yang berarti budi pekerti,

perangai, tingkah laku, atau tabi’at. Berakar dari kata

khalaqa yang berarti menciptakan.

Kata-kata akhlak seakar dengan kata khaliq (pencipta),

makhluq (yang diciptakan) dan khalaq (penciptaan).

Abdul Karim Zaidan mendefnisikan akhlak sebagai berikut,

“Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya, seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk, untuk

(5)

Dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat yang

tertanam dalam jiwa manusia, akan muncul secara

spontan ketika diperlukan, tanpa pemikiran atau

pertimbangan dan tidak memerlukan dorongan dari

luar.

Akhlakul karimah sangatlah tinggi kedudukannya dalam

penilaian Islam. Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam

diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Rasulullah selalu menakar baik buruknya akhlak

(6)

Ciri-ciri akhlak

1. Akhlak rabbani

1. Akhlak rabbani

5. Akhlak realistik

(7)

1. Akhlak rabbani

Akhlak rabbani (al-Akhlaq al-Rabbaniyyah),

yaitu akhlak dalam Islam itu bersumber

kepada wahyu Allah yang termaktub di dalam

al-qur’an dan as-sunnah al-nabawuyah.

Makna “rabbaniyah” itu sendiri sama dengan

“berkeimanan” dan “berketakwaan” atau

lebih sederhana dapat dikatakan “beriman

dan bertakwa”. Oleh karena iman dan takwa

adalah fondasi dari ajaran Islam bagi

kehidupan manusia, maka akhlak rabbaniyah

itu adalah akhlak yang bernilai bagi

perwujudan dari iman maupun takwa.

HOME

(8)

2. Akhlak Manusiawi

Akhlak manusiawi (al-akhlaq al-Insaniyyah),

yaitu bahwa ajaran akhlak islam selalu sejalan

dan memenuhi kebutuhan ftrah manusia.

Akhlak islam benar-benar menjaga dan

memlihara

keberadaan

manusia

sebagai

makhluk yang terhormat, terpuji sesuai dengan

ftrahnya.

 “Maka

hadapkanlah

wajahmu

dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah

atas) ftrah Allah yang telah menciptakan

manusia menurut ftrah itu. Tidak ada

perubahan pada ftrah Allah. (Itulah) agama

yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak

mengetahui”. (QS ar-Rum(3): 30).

HOME

(9)

3. Akhlak universal

Akhlak universal (Al-Akhlaq al-syamilah),

maksudnya adalah bahwa akhlak Islam

itu bersifat universal dan sempurna,

siapapun yang melaksanakan akhlak

islam dijamin akan selamat.

Apabila hubungan segitiga, yakni

kepada Allah, sesama manusia dan alam

telah terjalin dengan baik, maka dijamin

terciptanya kehidupan yang harmonis,

bahagia, dan damai, baik secara

spiritual maupun matrial.

HOME

(10)

4. Akhlak keseimbangan

Akhlak keseimbangan (al-Akhlaq

at-Tawazun), artinya bahwa akhlak islam

berada di tengah-tengah antara

pandangan yang menghayalkan manusia

bagaikan malaikat yang selalu suci,

bersih, taat terus kepada Allah, selalu

mengikuti apa yang diperintahkan, dan

pandangan yang menitikberatkan

manusia bagaikan tanah, syetan, dan

hewan yang tidak mengenal etika, selalu

mengajak kepada kejahatan dan

perbuatan-perbuatan nista.

HOME

(11)

5. Akhlak realistik

Akhlak realistic (al-Akhlaq al-Waqi’iyyah),

yaitu akhlak Islam memperhatikan

kenyataan (realitas) hidup manusia.

Manusia memang makhluk yang

sempurna, memilki kelebihan-kelebihan

dibandingkan dengan makhluk ciptaan

allah lainya, tetapi manusia juga memiliki

kelemahan-kelemahan. Kelemahan

adalah realitas bagi manisia, karena

tidak ada manusia yang sempurna dalam

segala hal.

HOME

(12)

Objek dan ruang lingkup

akhlak

Hubungan dengan Allah (hablum minallah),

Termasuk ke dalam hablum minanllah adalah

ketaatan kepada Al-Qur’an dengan sunnah rasul sebagai penjelasannya. 

Hubungan dengan sesama manusia (hablum

minannas ). Tetrmasuk ke dalam hablum minanas

antara lain : etika kepada sesama muslim, etika kepafa non muslim , etika kepada orang sakit, etika kepada ayah dan ibu, etika kepada lawan jenis, dll.

Hubungan dengan alam sekitar (hablum minal

(13)

Subtansi essensi aklaq

Essensi Hablum Minallah  ialah bersikap tauhid

kepada Allah, yakni menaati Allah dan Rasul-Nya secara kaffah (total submittion), dengan cara

melaksanakan seluruh ayat-ayat Al-Qur’an tanpa kecuali,  dengan segala penjelasannya yang

terdapat di dalam sunnah rasul. Pengamalan Al-Qur’an dengan cara memiliah dan memilih  ayat Al-Qur’an adalah sikap tidak sopan kepada Allah.  Beberapa contoh berakhlak baik kepada Allah

adalah menegakkan shalat, menunaikan shaum, mengeluarkan zakat, berhaji, berdoa, dan

(14)

Essensi Hablum Minannas

ialah 

ukhuwah

(persaudaraan). Perintah

Allah untuk saling tolong menolong,

bertoleransi

(

tasammuh),

menjunjung tinggi nilai

persamaan di antara sesama

manusia  (

al-musawwah, equality

),

dll,  seluruhnya untuk menunjang

ukhuwah.

Demikian juga larangan

saling menghina, medzalimi, dll

adalah pada dasarnya untuk

(15)

Essensi Hablum minal ‘alam

: ialah

 

Ihsan (baik), 

yakni berusaha

sebaik-baiknya mengelola bumi untuk

kesejahteraan dan kebahagiaan

manusia secara umum sesuai dengan

petunjuk Al-Qur’an dan hadits. Sungguh

luar biasa pahalanya bagi mereka yang

telah mampu melahirkan tekonologi

(16)

Terima kasih 

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Renja-SKPD Dinas Pekertjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan Tahun 2017 merupakan tahun pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Lamongan

kemampuan berpikir kreaktif mahasiswa dalam kategori baik dari siklus 1 sampai siklus 3 dengan rata-rata persentase (90,90%- 96,9%) dengan aspek kemampuan kepekaan,

Karena disana pun ada yang berdakwah kepada Allah dan menyeru kepada Aqidah ini, akan tetapi itu adalah perjuangan perorangan, berbeda dengan perjuangan disini

 Menilai efektivitas dari setiap proses bisnis terhadap setiap faktor bisnis yang penting.  Sebuah proses bisnis adalah kumpulan logis

Berdasarkan hasil pada tabel diatas terlihat bahwa rata-rata pelaku UMKM di samarinda belum terlalu memahami biaya lingkungan dan mereka belum mempunyai pengalaman

Pembangunan Indikator Kinerja Sat. Capaian Kinerja SKPD Pelaksana Targ. Meningkatnya budaya dan minat baca masyarakat 6. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan

Gambar berikutnya, memperlihatkan pola distribusi intensitas gelap-terang yang lebih Distribusi gelap-terang pada membran blending 1:1 (Gambar 4.9) sudah cukup

Jika bawahan yang terlibat dalam partisipasi anggaran mempunyai informasi khusus tentang kondisi lokal, akan memungkinkan bagi mereka untuk melaporkan informasi tersebut kepada