• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PELATIHAN KOMUNIKASI ORGANISASI PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA (JAWA POS GROUP) MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HASIL PELATIHAN KOMUNIKASI ORGANISASI PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA (JAWA POS GROUP) MALANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PELATIHAN KOMUNIKASI ORGANISASI PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA (JAWA POS GROUP) MALANG

Dosen Pengampu: Yudi Suharsono,,S.Psi, M.Si. Asisten Pendamping : Intan Rachmawati

Oleh :

Anggota Kelompok Psikologi-E

1. Rizky Ananda (201410230311240)

2. Panji Wahyu Algani (201410230311255)

3. Nur Jannah (201410230311268)

4. Dwi Ajeng Juniarti (201410230311272) 5. Hastari Ajeng Mukti Rahayu (201410230311278)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016-2017

(2)

2

KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Hasil Pelatihan Komunikasi Organisasi PT. Temprina Media Grafika (Jawa Pos Group) Malang. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Yudi Suharsono,,S.Psi, M.Si. selaku dosen pembimbing mata kuliah Desain & Teknik Pelatihan.

Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Yudi Suharsono,,S.Psi, M.Si. selaku dosen mata kuliah Desain & Teknik Pelatihan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang beserta pihak-pihak yang terkait dengan membantu terselesaikannya dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga hasil makalah ini bermanfaat.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb

(3)

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 A. Fase Pelaksanaan ... 4 B. Fase Evaluasi ... 8 1. Reaction ... 8 a) Teori ... 8 b) Deskripsi Hasil ... 9 c) Kesimpulan... 15 2. Learning ... 15 a) Teori ... 15 b) Deskripsi Hasil ... 16 c) Kesimpulan ... 17 Daftar Pustaka ... 17

(4)

4 A. Fase Pelaksanaan

Pelatihan Communication Skill di PT. Temprina Media Grafika Kabupaten Malang berlangsung pada hari Sabtu, 26 November 2016, pukul 13.00 WIB yang bertempat di Aula Jawa Pos Group Radar Malang – Kanjuruhan. Pada saat pembukaan training (pelatihan) diawali dengan pengisian lembar check in untuk peserta dengan diberikan handout

materi, bolpoint, id card, papan dada serta kaos. Kegiatan dibuka oleh

pembawa acara (MC) yaitu Rizky Ananda Nurdinsyah dengan

mengucapkan salam pembuka, ucapan selamat datang kepada peserta, memberi tahu mengenai tujuan pelatihan, memperkenalkan anggota atau tim kerja, membuat kesepakatan atau peraturan selama kegiatan berlangsung, memberikan jargon, dan sambutan dari pihak PT. Temprina Media Grafika yang diwakili oleh Bapak Aris selaku Kepala divisi PPIC. Selanjutkan dilaksanakan sesi pertama yaitu ice breaking berupa senam pinguin, membagikan lembar pre-test, dan dilanjutkan dengan sesi kedua yaitu materi 1, 2, 3, mengerjakan post-test, kemudian ISHOMA (Istirahat Sholat Makan), dilanjutkan dengan sesi ketiga yaitu games (permainan). Kemudian sesi keempat yaitu evaluasi serta penutup acara dengan ucapan terimaksih kepada seluruh peserta yang berpartisipasi dan salam.

Sesi pertama yaitu ice breaking berupa senam pinguin dilakukan oleh seluruh peserta bersama trainer. Dalam kegiatan tersebut dipimpin oleh pembawa acara yaitu Rizky Ananda Nurdinsyah sebagai contoh peraga di depan para peserta. Selanjutnya peserta di minta untuk mengerjakan pre-test.

Sesi kedua yaitu sesi materi 1, materi 2, dan materi 3. Di mana materi 1 dibawakan oleh Panji Wahyu Algani selaku trainer 1, pada sesi materi 1 tersebut dibuka dengan ucapan salam, meminta peserta untuk menyuarakan jargonnya, kemudian trainer 1 meminta seluruh peserta membuka handout materi yang sudah dibagikan pada halaman pertama mengenai Your Strenght, Your Experience, dan Your Inspiration, serta

(5)

5

trainer 1 meminta peserta aktif berkomunikasi menceritakan kelebihan atau kekuatan (your strenght), pengalaman berharganya (your experience), dan tokoh yang menginspirasi kehidupannya (your inspiration) didepan peserta lainnya.

Selanjutnya pada sesi kedua materi 2 dibawakan oleh Dwi Ajeng Juniarti selaku trainer 2, pada sesi materi 2 dibuka dengan ucapan salam, meminta peserta menyuarakan jargonnya, kemudian pada sesi materi 2

trainer 2 menjelaskan mengenai visi-misi perusahaan yang sudah tercapai maupun yang belum tercapai, menjelaskan pengertian komunikasi organisasi, gaya komunikasi, dan tipe-tipe komunikasi, dengan memberikan contoh nyata dimana peserta diminta untuk memerankan gaya-gaya komunikasi sesuai dengan aktivitas bekerjanya di depan peserta lain dan bertukar peran mengenai gaya komunikasi yang bertentangan dengan kehidupannya sehari-hari (semacam metode psikodrama). Pada sesi kedua materi 3 dibawakan kembali oleh Panji Wahyu Algani selaku trainer 1, di mana pada materi tersebut trainer 1 memberikan tips-tips cara berkomunikasi yang baik dan benar, dengan memberikan sedikit games (permainan) untuk menambah pemahaman peserta dalam melakukan komunikasi secara efektif. Kemudian trainer

meminta peserta menyuarakan jargonnya sebelum kegiatan dialihkan ke sesi berikutnya.

Pada sesi berikutnya dibawakan oleh Rizky Ananda Nurdinsyah selaku pembawa acara (MC), dimana dilakukan post-test untuk mengevaluasi seberapa jauh peserta dapat memahami materi yang telah disampaikan atau dijelaskan oleh trainer. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan ISHOMA (Istirahat Sholat Makan) sebelum masuk pada sesi atau kegiatan berikutnya yaitu sesi ketiga yaitu games (permainan).

Pada sesi ketiga yaitu sesi games yang dilaksanakan tetap pada ruangan dan dengan dipandu oleh trainer Hastari Ajeng Mukti Rahayu selaku trainer 3 dan Nur Jannah selaku trainer 4. Sesi ini terdiri dari 4

games, di mana games 1 dibawakan oleh trainer 3 dengan judul “Komunigila”. Games ini dimulai dengan trainer 3 membagi peserta

(6)

6

menjadi 5 kelompok dengan cara meminta peserta menghitung diri dari 1-5. Setelah itu peserta berkumpul dengan kelompoknya sesuai dengan nomor urutan berhitung, dan masing-masing kelompok diminta untuk mendiskusikan nama kelompok dan jargon masing-masing. Trainer 3

menjelaskan peraturan games “Komunigila”, dan masing-masing

kelompok mulai memainkan games tersebut. Setalah bermain, trainer 3 memberikan feedback dari permainan tersebut.

Sesudah memainkan games pertama, peserta diarahkan untuk tetap di tempat dan memainkan games yang kedua yang dibawakan oleh

trainer 4 dengan judul “Langgep Atak”. Dalam games ini peserta diminta untuk tetap berkumpul dengan kelompok sebelumnya, kemudian trainer

4 menjelaskan peraturan games dan masing-masing kelompok mulai memainkan games tersebut. Selanjutya adalah games ketiga yang dibawakan oleh trainer 3 dengan judul “Bola Ubur-ubur”, trainer 3 menjelaskan peraturan games dan peserta diberi waktu untuk mendiskusikan strategi yang akan digunakan dalam games. Setelah selesai mendiskusikan, trainer 3 meminta masing-masing kelompok mulai memainkan games dengan adu cepat. Setelah semua games selesai dimainkan, trainer 4 memberikan feedback dari keseluruhan games, dan meminta beberapa peserta untuk menyampaikan pesan apa yang didapat dari keseluruhan games yang telah dimainkan. Selanjutnya untuk sesi evaluasi, trainer 4 menyerahkan kembali kepada pembawa acara (MC), yaitu Rizky Ananda Nurdinsyah.

Sesi keempat diisi dengan mengerjakan evaluasi yakni evaluasi

reaction dan learning, dimana trainer membagikan lembar evaluasi kepada masing-masing peserta, kemudian dilanjutkan dengan pengumuman pemenang dari beberapa games yang telah dimainkan sekaligus membagikan hadiah kepada pemenang. Selanjutnya pembawa acara (MC) menutup acara dengan mengucapkan salam dan memberikan ucapan terima kasih kepada peserta yang telah berpartisipasi sekaligus berterimakasih kepada pihak PT. Temprina Media Grafika Malang yang telah memberikan kesempatan kepada trainer untuk menyelenggarakan

(7)

7

acara pelatihan (training) Communication Skill. Setelah itu, pembawa acara (MC) meminta beberapa peserta untuk memberikan pesan dan kesan selama mengikuti pelatihan (training) Communication Skill.

Hambatan dan kendala yang dialami oleh tim trainer adalah kurangnya koordinasi antar trainer, yang menyebabkan trainer terlalu panik ketika pelatihan (training) berlangsung. Dikarenakan peserta yang aktif, trainer kurang mampu mengkondisikan peserta, sehingga memakan waktu yang cukup lama dalam sesi materi dan diskusi, hal ini menyebabkan games yang keempat tidak bisa dimainkan karena waktu yang sudah terlalu larut. Games yang diberikan pada pelatihan (training) terlalu sedikit dan kurang menantang untuk peserta. Selain itu pada sesi

games tersebut, kegiatan dilaksanakan tetap pada ruangan dikarenakan cuaca yang buruk atau hujan.

Cara tim trainer mengatasi hambatan dan kendala yang dialami pada saat pelatihan (training) adalah tim trainer melakukan persiapan tempat, konsumsi untuk peserta, dan perlengkapan-perlengkapan pelatihan (training) semaksimal mungkin. Tim trainer sudah berada di daerah sekitar pelatihan (training) sehari sebelum pelatihan (training) berlangsung. Pada saat pelatihan (training) berlangsung, meskipun setiap trainer merasakan kepanikan atau nervous tetapi tim trainer

mampu menutupi hal tersebut dari peserta pelatihan (training) dan mampu memberikan semangat (support) kepada trainer yang lain untuk lebih meningkatkan kepercayaan dirinya. Kemudian tim trainer mampu berinteraksi dengan peserta sehingga suasana pelatihan (training) menjadi lebih kondusif kembali. Selain itu tim trainer cepat dalam mengambil keputusan dalam penetapan tempat games yang semula direncanakan dalam outdoor menjadi pelaksanaannya dalam indoor

dikarenakan faktor cuaca buruk atau hujan.

Pelatihan (training) pada hari Sabtu, 26 November 2016 di PT. Temprina Media Grafika Malang berjalan dengan lancar sesuai dengan target pencapaian yang telah dibuat sebelum pelatihan berlangsung, meskipun pada sesi pertama yaitu sesi pre-test peserta masih belum

(8)

8

mampu melakukan komunikasi yang efektif sehingga suasana di awal acara sedikit gaduh. Namun, pada sesi kedua yaitu sesi pemberian materi peserta benar-benar memperhatikan dan mampu mengaplikasikan

games yang didapatkan dengan materi yang telah diberikan oleh trainer. Sedangkan pada sesi ketiga yaitu sesi games, peserta dapat memainkan

games dengan baik dan benar, hal tersebut membuktikan bahwa peserta mampu menyerap dan memahami materi yang diberikan oleh trainer. Selanjutnya, pada kegiatan post-test peserta terlihat sudah mampu menjawab kurang lebih sesuai dengan materi yang diberikan oleh

trainer.

B. Fase Evaluasi

1. Reaction

a) Teori

Evaluasi terhadap reaksi peserta pelatihan/program berarti mengukur kepuasan peserta (customer satisfaction). Program pelatihan dianggap efektif apabila proses pelatihan dirasa menyenangkan dan memuaskan bagi peserta pelatihan sehingga mereka tertarik termotivasi untuk belajar dan berlatih. Dengan kata lain peserta pelatihan akan termotivasi apabila proses pelatihan berjalan secara memuaskan bagi peserta yang pada akhirnya akan memunculkan reaksi dari peserta yang menyenangkan. Sebaliknya apabila peserta tidak merasa puas terhadap proses pelatihan yang diikutinya maka mereka tidak akan termotivasi untuk mengikuti pelatihan lebih lanjut (Kikpatrick, dalam Qamar, 2010).

(9)

9

b) Deskripsi Hasil

Gambar 1

Gambar diatas merupakan hasil evaluasi kegiatan training

keterampilan berkomunikasi (communication skill) oleh peserta training.

Hasil yang didapat secara garis besar sudah memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Fasilitas yang diberikan mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4.3 yang menandakan bahwa sebagian besar karyawan merasakan bahwa fasilitas yang diberikan pada saat training sudah memenuhi syarat atau sudah memadai untuk memenuhi kebutuhan dari karyawan. Suasana selama proses berjalannya pelatihan juga dapat dikatakan kondusif dan peserta training terlihat antusias dalam mengikuti setiap sesi pelatihan dengan poin rata-rata penilaian karyawan adalah 4.4.

Metode yang digunakan pada saat pelatihan dianggap karyawan sudah menarik ditunjukkan dengan poin rata-rata sebesar 4. Peserta pelatihan atau karyawan juga merasa bahwa materi yang diberikan dapat memberikan pengetahuan terkait dengan keterampilan berkomunikasi dan materi yang diberikan dapat dikemas dengan menarik dilihat dari poin rata-rata yang diberikan oleh karyawan yaitu 4. Pada sesi games peserta beranggapan bahwa permainan yang dimainkan tersebut dapat memberikan pemahaman peserta training atau pelatihan

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

FASILITAS METODE MATERI GAMES WAKTU SUASANA

4,3

4 4 4

3,5

4,4

(10)

10

terkait dengan communicaton skill, peserta training terlihat sangat antusias dalam melakukan permainan yang diberikan oleh trainer

dengan poin rata-rata yang diberikan adalah 4. Waktu pelaksanaan karyawan memiliki poin paling rendah yaitu 3.5 dikarenakan kebanyakan karyawan menginginkan proses pelatihan dilakukan pada hari libur agar tidak mengganggu jam kerja karyawan.

Gambar 2

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh fasilitator mampu menyampaikan tema dengan baik dilihat dari nilai rata-rata yang menunjukkan bahwa nilai tersebut berada diatas rata-rata seluruhnya yaitu diatas 2.5. nilai rata-rata tertinggi dalam tabel tersebut adalah 4.3 dan nilai rata-rata terendah adalah 3.5 meskipun demikian nilai tersebut tetaplah berada diatas rata-rata. Nilai tersebut menunjukkan bahwa fasilitator mampu menyampaikan tema dengan baik kepada para peserta. Tema yang disampaikan dirasa telah sesuai dengan tema utama yang diangkat dalam pelatihan tersebut yaitu Communication Skill.

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Rizky Ananda Dwi Ajeng Panji Wahyu Hastari Ajeng Nur Jannah

(11)

11 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 4 4,1 4,2

Rizky Ananda Dwi Ajeng Panji Wahyu Hastari Ajeng Nur Jannah

MATERI

Gambar 3

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa materi yang diberikan oleh fasilitator sesuai dengan tema pelatihan. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai rata-rata yang menunjukkan bahwa nilai tersebut berada diatas rata seluruhnya yaitu diatas 2.5. Adapun nilai rata-rata tertinggi dalam tabel tersebut adalah 4.2, sedangkan nilai rata-rata-rata-rata terendah adalah 3.6 meskipun demikian nilai tersebut tetaplah berada diatas rata-rata. Nilai tersebut menunjukkan bahwa materi yang disampaikan dirasa telah sesuai dengan tema utama yang diangkat dalam pelatihan tersebut yaitu Communication Skill. Materi yang disampaikan oleh fasilitator juga dirasa telah baik dan mampu menumbuhkan kesadaran bagi peserta pelatihan tentang pentingnya komunikasi.

(12)

12 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Rizky Ananda Dwi Ajeng Panji Wahyu Hastari Ajeng Nur Jannah

PENYAMPAIAN

3,65 3,7 3,75 3,8 3,85 3,9 3,95 4 4,05 4,1

Rizky Ananda Dwi Ajeng Panji Wahyu Hastari Ajeng Nur Jannah

MANFAAT

Gambar 4

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa seluruh fasilitator mampu menyampaikan materi dengan baik dan jelas dilihat dari nilai rata-rata yang menunjukkan bahwa nilai tersebut berada diatas rata-raa seluruhnya yaitu diatas 2.5. Nilai rata-rata tertinggi dalam tabel tersebut adalah 4.0 dan nilai rata-rata terendah adalah 3.5. Meskipun demikian nilai tersebut tetaplah berada diatas rata-rata. Nilai tersebut menunjukkan bahwa fasilitator mampu menyampaikan materi dengan baik dan jelas kepada para peserta.

(13)

13 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 4

Rizky Ananda Dwi Ajeng Panji Wahyu Hastari Ajeng Nur Jannah

INTERAKSI

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa materi yang diberikan oleh fasilitator memberikan manfaat kepada seluruh peserta karyawan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata yang menunjukkan bahwa nilai tersebut berada diatas rata-rata seluruhnya yaitu diatas 2.5. Adapun nilai rata-rata tertinggi dalam tabel tersebut adalah 4.1, sedangkan nilai rata-rata terendah yang ditunjukkan adalah 3.6. Nilai tersebut menunjukkan bahwa materi yang disampaikan dirasa telah memberikan manfaat dalam pelatihan tersebut yaitu Communication Skill.

Gambar 6

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa fasilitator melakukan interaksi dengan baik terhadap seluruh peserta pelatihan. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai rata-rata yang menunjukkan bahwa nilai tersebut berada diatas rata seluruhnya yaitu diatas 2.5. Nilai rata-rata tertinggi dalam tabel tersebut adalah 4.0, sedangkan nilai rata-rata-rata-rata terendah yang ditunjukkan adalah 3.6. Dimana nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi yang dilakukan seluruh fasilitator terhadap peserta pelatihan Communication Skill tergolong baik.

(14)

14 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Rizky Ananda Dwi Ajeng Panji Wahyu Hastari Ajeng Nur Jannah

KEAKTIFAN

3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 4 4,1 4,2 4,3 4,4

Rizky Ananda Dwi Ajeng Panji Wahyu Hastari Ajeng Nur Jannah

PENAMPILAN

Gambar 7

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa fasilitator mampu berperan aktif mencairkan suasana dan melibatkan seluruh peserta pelatihan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai keseluruhan yang menunjukkan bahwa nilai tersebut berada diatas rata-rata yaitu diatas 2.5. Adapun nilai rata-rata tertinggi dalam tabel tersebut adalah 4.2, sedangkan nilai rata-rata terendah yang ditunjukkan adalah 3.5. Dengan demikian nilai tersebut menunjukkan bahwa fasilitator mampu berperan aktif dan tergolong baik dalam pelatihan Communication Skill.

(15)

15

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa penampilan fasilitator terlihat baik dan menarik. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai keseluruhan yang menunjukkan bahwa nilai tersebut berada diatas rata-rata yaitu diatas 2.5. Adapun nilai rata-rata-rata-rata tertinggi dalam tabel tersebut adalah 4.4, sedangkan nilai rata-rata terendah yang ditunjukkan adalah 3.8. Dimana nilai tersebut menunjukkan bahwa seluruh fasilitator berpenampilan tergolong baik dan menarik dalam pelatihan

Communication Skill.

c) Kesimpulan

Secara keseluruhan hasil evaluasi reaction menunjukkan bahwa peserta training merasa puas dan antusias mengikuti kegiatan training. Hal ini dibuktikan dengan nilai evaluasi terhadap kegiatan training yang rata-rata menunjukkan angka 4, yang berarti nilai tersebut berada di atas rata-rata. Hal tersebut didukung dengan seiring berjalannya kegiatan peserta sudah mulai terlihat antusias dan serius pada materi pelatihan hingga sesi games (permainan). Hal ini juga dapat dibuktikan dengan wawancara kepada salah satu peserta training yang mengatakan, “iya, kita puas mbak, mas. Kalau bisa tahun depan diadakan acara seperti ini lagi”. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelatihan dapat dikatakan efektif.

Selain itu keseluruhan evaluasi dari peserta training kepada trainer menunjukkan hasil di atas 2,5 yang meliputi tema, materi, peyampaian, manfaat, interaksi, keaktifan, dan penampilan. Diperoleh rata-rata tertinggi yaitu 4,4 dan rata-rata terendah 3,5.

2. Learning

a) Teori

Evaluasi pada level learning ini adalah untuk menganalisis apakah pengetahuan, kemampuan (skill) dan sikap (attitude) peserta meningkat setelah mereka mendapatkan program pelatihan . Peningkatan ini tentunya haruslah sesuai dengan

(16)

16

tujuan-tujuan pelatihan. Tanpa adanya pembelajaran, maka tidak akan terjadi perubahan dalam perilaku peserta pelatihan (Detty, 2008)

b) Deskripsi Hasil

Gambar 7

Berdasarkan pada gambar 7 di atas, mayoritas peserta pelatihan mengalami peningkatan nilai dari sebelum dan sesudah materi disampaikan. Selain itu, pada hasil post-test terdapat 8 orang yang memiliki nilai sesuai dengan standart yang telah ditetapkan yaitu 50. Ke 20 peserta lainnya mendapatkan nilai yang tidak sesuai dengan standart yang telah ditentukan namun tetap terlihat adanya peningkatan nilai dari

pre-test ke post-test. Sedangkan ada 1 orang peserta yang terlihat tdak mengalami peningkatan nilai yaitu tetap pada nilai 17.

30 17 14 14 17 21 20 7 19 21 5 6 28 4 13 26 4 10 5 42 13 10 15 6 7 23 11 18 32 50 17 17 53 21 54 36 16 57 31 28 36 50 42 36 39 5 24 27 44 23 11 17 58 9 72 53 40 49 0 10 20 30 40 50 60 70 80 SUB JEK 1 SUB JEK 2 SUB JEK 3 SUB JEK 4 SUB JEK 5 SUB JEK 6 SUB JEK 7 SUB JEK 8 SUB JEK 9 SUB JEK 1 0 SUB JEK 11 SUB JEK 1 2 SUB JEK 1 3 SUB JEK 14 SUB JEK 1 5 SUB JEK 1 6 SUB JEK 17 SUB JEK 1 8 SUB JEK 1 9 SUB JEK 2 0 SUB JEK 2 1 SUB JEK 2 2 SUB JEK 2 3 SUB JEK 2 4 SUB JEK 2 5 SUB JEK 2 6 SUB JEK 2 7 SUB JEK 2 8 SUB JEK 2 9

Chart Title

Series1 Series2

(17)

17

c) Kesimpulan

Ditemukan hasil evaluasi bahwa pengetahuan atau pemahaman karyawan terkait dengan komunikasi organisasi mengalami peningkatan setelah pelatihan. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan hasil evaluasi sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil evaluasi sebelum diadakannya pelatihan rata-rata pengetahuan dan pemahaman peserta mendapatkan nilai 15,0 dan setelah diadakannya pelatihan rata-rata pengetahuan dan pemahaman peserta mendapatkan nilai 35,0.

Daftar Pustaka

Detty, Regina. 2008. Evaluasi Ke-Efektifan Program Pelatihan “Know Your Customer & Money Laundering” Di Bank X Bandung. National Conference on Management Reserch: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik-Parahyangan Bandung

Qamar, Syamsu. 2010. Implementasi Evaluasi Model Kirkpatrick Pada Perkuliahan Masalah Nilai Awal dan Syarat Batas. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan: Universitas Negeri Gorontalo

Referensi

Dokumen terkait

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.. Field guide for fishery purposes: The marine fishery resources

Tulisan ini bertujuan mengkaji struktur ketenagakerjaan di pedesaan yang dirinci atas aspek tenaga kerja, angkatan kerja, dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Metode

 Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas

1 TUJUAN TUGAS: Mahasiswa mampu menyusun silabus pembelajaran bahasa Inggris untuk tujuan khusus (English for Specific Purposes) berdasarkan hasil analisis kebutuhan pembelajar..

[r]

Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai tes siswa setelah tindakan dengan melakukan perkalian aljabar dengan menggunakan tabel adalah pada siklus 1 yaitu 31 pada siklus 2

[r]

Dalam distribusi hasil tanaman hortikultura jarang sekali ada pedagang perantara, karena sifat barangnya yang sangat mudah rusak dan juga gampang layu, maka pada umumnya para