1
1
TEKNIK
TEKNIK
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
ANGGARAN
ANGGARAN
DAERAH
DAERAH
(RKA
(RKA
-SKPD
-SKPD
)
)
Disampaikan oleh
Disampaikan oleh
DR. Ahmad Yani, SH. AK.MM
DR. Ahmad Yani, SH. AK.MM
Jakarta
2
2
PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
(SESUAI PP 58/2005 DAN PERMENDAGRI 13/2006,59/2007)
(SESUAI PP 58/2005 DAN PERMENDAGRI 13/2006,59/2007)
RPJMD
RPJMD
Renstra
SKPD
Renstra
SKPD
Renja
SKPD
Renja
SKPD
RKPD
RKPD
KUA
KUA
PPAS
PPAS
PEDOMAN PENYUSUNAN RKA PEDOMAN PENYUSUNAN RKA RAPERDA APBD RAPERDA APBD
TAPD
TAPD
RKA-SKPD
RKA-PPKD
RKA-SKPD
RKA-PPKD
Dibahas bersama DPRD 5 tahun 5 tahun 1 tahun 1 tahunRKP
RKP
RPJM
RPJM
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH
1 tahun 1 tahun
5 tahun
3
3
TEKNIS
TEKNIS
PENYUSUNA
PENYUSUNA
N
N
KUA & PPAS
4
4
PENYUSUNAN KUA DAN PPAS
PENYUSUNAN KUA DAN PPAS
(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)
(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)
RPJMD
RPJMD
Renstra
SKPD
Renstra
SKPD
Renja
SKPD
Renja
SKPD
RKPD
RKPD
KUA
KUA
PPAS
PPAS
Dibahas
bersama
DPRD
5 tahun
5 tahun
1 tahun
1 tahun
RKP
RKP
RPJM
RPJM
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD
DGN KDH
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD
DGN KDH
1 tahun
1 tahun
5 tahun
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD
DGN KDH
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD
DGN KDH
5
5
PENGERTIAN
PENGERTIAN
KEBIJAKAN UMUM APBD
KEBIJAKAN UMUM APBD
SASARAN DAN KEBIJAKAN DAERAH
DALAM SATU TAHUN ANGGARAN YANG
MENJADI PETUNJUK DAN KETENTUAN
UMUM YANG DISEPAKATI SEBAGAI
6
6
Penyusunan Kebijakan Umum APBD
Penyusunan Kebijakan Umum APBD
Kepala daerah berdasarkan RKPD menyusun rancangan kebijakan umum APBD.
Kepala daerah berdasarkan RKPD menyusun rancangan kebijakan umum APBD.
Berpedoman pada Pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Menteri
Berpedoman pada Pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Menteri
Dalam Negeri setiap tahun.
Dalam Negeri setiap tahun.
KDH
KDH
Gub/Bup/Wkota
Gub/Bup/Wkota
RKPD
RKPD
Pedoman Mendagri
Pedoman Mendagri
Rancangan
Rancangan
Kebijakan Umum
Kebijakan Umum
APBD
APBD
7
7
Penyusunan KUA
Penyusunan KUA
Rancangan
Kebijakan
Umum APBD
Kepala
Daerah
DPRD
menyusun
selambat-lambatnya
pertengahan Juni
th anggaran berjalan
dibahas bersama dalam pembicaraan
pendahuluaan RAPBD
menyampaikan
kepada
Pedoman
Penyusunan
APBD
Mendagri
ditetapkan
Setiap tahun
berpedoman
pada
R K P D
berdasarkan
Kebijakan
Umum APBD
disepakati menjadi
8
8
PEDOMAN PENYUSUNAN
PEDOMAN PENYUSUNAN
APBD YG DIKELUARKAN
APBD YG DIKELUARKAN
OLEH MENDAGRI
OLEH MENDAGRI
Pokok-pokok kebijakan
Pokok-pokok kebijakan
yang memuat
yang memuat
sinkronisasi kebijakan
sinkronisasi kebijakan
pemerintah dengan
pemerintah dengan
pemerintah daerah
pemerintah daerah
Prinsip dan kebijakan
Prinsip dan kebijakan
penyusunan APBD
penyusunan APBD
tahun anggaran
tahun anggaran
berkenaan
berkenaan
Teknis penyusunan
Teknis penyusunan
APBD
APBD
Hal-hal khusus lainnya
Hal-hal khusus lainnya
PEMERINTA
H DAERAH
(RKPD)
Rancangan
KUA
DPRD
PEDOMAN PENYUSUNAN RANCANGAN
KUA
9
9
Kepala daerah menyampaikan rancangan kebijakan umum
Kepala daerah menyampaikan rancangan kebijakan umum
APBD tahun anggaran sebagai landasan penyusunan RAPBD
APBD tahun anggaran sebagai landasan penyusunan RAPBD
kepada DPRD selambat-lambatnya pertengahan bulan Juni
kepada DPRD selambat-lambatnya pertengahan bulan Juni
tahun anggaran berjalan.
tahun anggaran berjalan.
Rancangan kebijakan Umum APBD yang telah dibahas kepala
Rancangan kebijakan Umum APBD yang telah dibahas kepala
daerah bersama DPRD dalam
daerah bersama DPRD dalam
pembicaraan pendahuluan
pembicaraan pendahuluan
RAPBD
RAPBD
selanjutnya disepakati menjadi
selanjutnya disepakati menjadi
Kebijakan Umum
Kebijakan Umum
APBD
APBD
.
.
PEMDA
PEMDA
Rancangan
Rancangan
Kebijakan Umum
Kebijakan Umum
APBD
APBD
DPRD
DPRD
Kebijakan Umum
Kebijakan Umum
APBD
APBD
10
10
TEKNIS PENYUSUNAN KUA
TEKNIS PENYUSUNAN KUA
P
P
enjelasan ringkas mengenai
enjelasan ringkas mengenai
kondisi ekonomi makro
kondisi ekonomi makro
daerah
daerah
meliputi perkembangan indikator ekonomi makro
meliputi perkembangan indikator ekonomi makro
daerah pada tahun sebelumnya dan rencana ekonomi
daerah pada tahun sebelumnya dan rencana ekonomi
makro pada tahun perencanaan
makro pada tahun perencanaan
Asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan RAPBD TA yad
Asumsi-asumsi dasar dalam penyusunan RAPBD TA yad
(laju inflasi, pertumbuhan PDRB, dan asumsi makro
(laju inflasi, pertumbuhan PDRB, dan asumsi makro
lainnya seperti kenaikan gaji PNSD)
lainnya seperti kenaikan gaji PNSD)
;
;
Kebijakan pendapatan daerah
Kebijakan pendapatan daerah
yang menginformasikan
yang menginformasikan
total rencana pendapatan, meliputi jumlah PAD, Dana
total rencana pendapatan, meliputi jumlah PAD, Dana
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang
Sah, serta strategi untuk mencapainya;
Sah, serta strategi untuk mencapainya;
Substansi KUA hanya mencakup kebijakan umum
APBD yang meliputi :
11
11
TEKNIS PENYUSUNAN KUA
TEKNIS PENYUSUNAN KUA
Kebijakan belanja daerah
Kebijakan belanja daerah
menginformasikan
menginformasikan
total rencana belanja daerah, dan
total rencana belanja daerah, dan
langkah-langkah optimalisasi pelaksanaannya yang
langkah optimalisasi pelaksanaannya yang
disusun secara terintegrasi dengan kebijakan
disusun secara terintegrasi dengan kebijakan
dan prioritas pembangunan nasional yang akan
dan prioritas pembangunan nasional yang akan
dilaksanakan di daerah;
dilaksanakan di daerah;
Kebijakan pembiayaan daerah
Kebijakan pembiayaan daerah
dalam rangka
dalam rangka
menutupi
defisit
belanja
daerah
atau
menutupi
defisit
belanja
daerah
atau
memanfaatkan surplus APBD.
12
12
PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN
PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA (PPAS)
SEMENTARA (PPAS)
PROGRAM PRIORITAS DAN PATOKAN
BATAS ANGGARAN SEMENTARA YANG
DIBERIKAN KEPADA SKPD UNTUK
SETIAP PROGRAM DAN KEGIATAN
SEBAGAI ACUAN DALAM PENYUSUNAN
RKA-SKPD
PENENTUAN BATAS MAKSIMAL DAPAT
DILAKUKAN SETELAH
MEMPERHITUNGKAN BELANJA
PEGAWAI
13
13
Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran
Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara
Sementara
Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas
Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas
rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara yang disampaikan oleh kepala daerah.
rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara yang disampaikan oleh kepala daerah.
Pembahasan prioritas dan plafon anggaran sementara dilakukan sampai akhir bulan Juli tahun
Pembahasan prioritas dan plafon anggaran sementara dilakukan sampai akhir bulan Juli tahun
anggaran sebelumnya.
anggaran sebelumnya.
RKPD & KUA
RKPD & KUA
PEMDA
PEMDA
DPRD
DPRD
Rancangan
Rancangan
Prioritas & PAS
Prioritas & PAS
Kepala
Kepala
Daerah
Daerah
Prop/Kab/Kota
Prop/Kab/Kota
Menyampaika
Menyampaika
n
n
membahas
membahas
14
14
PROSEDUR PPAS
PROSEDUR PPAS
RKPD dan
Kebijakan
Umum APBD
Pemerinta
Pemerinta
h Daerah
h Daerah
DPRD
DPRD
Rancangan
PPAS
berdasarkan
membahas
paling lambat
pertengahan
bulan Juni tahun
anggaran
sebelumnya
1. menentukan skala
prioritas dalam urusan
wajib & urusan pilihan
2. menentukan urutan
program dalam
masing-masing urusan
3. menyusun plafon
anggaran sementara utk
masing-masing
program/kegiatan
Langkah-langkah
pembahasan PPAS
PPAS
disepakati
menjadi
program prioritas dan patokan
batas maksimum anggaran
yang diberikan kepada SKPD
untuk setiap program/kegiatan
sebagai acuan dalam
penyusunan RKA-SKPD
15
15
PRIORITAS
PRIORITAS
•
PRIORITAS ADALAH SUATU UPAYA MENGUTAMAKAN
PRIORITAS ADALAH SUATU UPAYA MENGUTAMAKAN
SESUATU DARIPADA YANG LAIN.
SESUATU DARIPADA YANG LAIN.
•
PRIORITAS MERUPAKAN PROSES DINAMIS DALAM
PRIORITAS MERUPAKAN PROSES DINAMIS DALAM
PEMBUATAN KEPUTUSAN YANG SAAT INI DINILAI
PEMBUATAN KEPUTUSAN YANG SAAT INI DINILAI
PALING PENTING DENGAN DUKUNGAN KOMITMEN
PALING PENTING DENGAN DUKUNGAN KOMITMEN
UNTUK MELAKSANAKAN KEPUTUSAN TERSEBUT.
UNTUK MELAKSANAKAN KEPUTUSAN TERSEBUT.
•
PENETAPAN PRIORITAS TIDAK HANYA MENCAKUP
PENETAPAN PRIORITAS TIDAK HANYA MENCAKUP
KEPUTUSAN
APA
YANG
PENTING
UNTUK
KEPUTUSAN
APA
YANG
PENTING
UNTUK
DILAKUKAN, TETAPI JUGA MENENTUKAN SKALA
DILAKUKAN, TETAPI JUGA MENENTUKAN SKALA
ATAU PERINGKAT WEWENANG/URUSAN/ FUNGSI
ATAU PERINGKAT WEWENANG/URUSAN/ FUNGSI
ATAU PROGRAM DALAM FUNGSI-FUNGSI YANG
ATAU PROGRAM DALAM FUNGSI-FUNGSI YANG
HARUS DILAKUKAN LEBIH DAHULU DIBANDINGKAN
HARUS DILAKUKAN LEBIH DAHULU DIBANDINGKAN
PROGRAM ATAU KEGIATAN YANG LAIN.
16
16
TUJUAN PRIORITAS
TUJUAN PRIORITAS
TERPENUHINYA SKALA DAN LINGKUP
KEBUTUHAN
MASYARAKAT YANG DIANGGAP PALING
PENTING
DAN PALING LUAS JANGKAUANNYA,
AGAR:
• ALOKASI SUMBER-SUMBER DAPAT
DILAKUKAN SECARA EKONOMIS, EF
ISIEN DAN EFEKTIF,
• MENGURANGI TINGKAT RESIKO DAN
KETIDAK-PASTIAN,
• TERSUSUNNYA PROGRAM ATAU
17
17
Langkah – langkah dalam pembahasan
Langkah – langkah dalam pembahasan
PRIORITAS &
PRIORITAS &
PLAFON ANGGARAN SEMENTARA
PLAFON ANGGARAN SEMENTARA
Menentukan skala prioritas dalam
urusan wajib dan urusan pilihan;
Menentukan urutan program
dalam masing-masing urusan;
Menyusun plafon anggaran
sementara untuk masing-
masing
program/kegiatan
18
18
PLAFON ANGGARAN
PLAFON ANGGARAN
•
PLAFON ANGGARAN ADALAH BATAS TERTINGGI
PLAFON ANGGARAN ADALAH BATAS TERTINGGI
JUMLAH RUPIAH YANG DAPAT DIANGGARKAN
JUMLAH RUPIAH YANG DAPAT DIANGGARKAN
OLEH TIAP-TIAP URS PEMERINTAHAN DAN ATAU
OLEH TIAP-TIAP URS PEMERINTAHAN DAN ATAU
TIAP-TIAP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH,
TIAP-TIAP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH,
•
PLAFON ANGGARAN YANG DISEPAKATI OLEH
PLAFON ANGGARAN YANG DISEPAKATI OLEH
PEMERINTAH DAERAH DENGAN DPRD HARUS
PEMERINTAH DAERAH DENGAN DPRD HARUS
DIJADIKAN
PEDOMAN
DALAM
PENYUSUNAN
DIJADIKAN
PEDOMAN
DALAM
PENYUSUNAN
RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA
RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH (RKA-SKPD).
19
19
ANALISIS YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
ANALISIS YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
DALAM PENYUSUNAN PPAS
DALAM PENYUSUNAN PPAS
LINGKUNGAN INTERNAL
FAKTOR KEKUATAN
LINGKUNGAN EKSTERNAL
FAKTOR PELUANG
FAKTOR TANTANGAN
FAKTOR KELEMAHAN
Seberapa Besar Faktor –Faktor
Kekuatan Yang Dimiliki Dapat
Digunakan Untuk Mengatasi
Faktor-Faktor Kelemahan
Seberapa Besar Faktor –Faktor
Peluang Dapat Digunakan
Untuk Menghadapi
Faktor-Faktor Tantangan
ANALISIS SWOT
IMPLEMENTASI DALAM PENYUSUNAN PPAS
Dengan Pemberian Bobot Masing-Masing Faktor Yang
Tersebut Diatas
20
20
CONTOH PROSES PENENTUAN PRIORITAS
CONTOH PROSES PENENTUAN PRIORITAS
EKSTERNAL
FAKTOR
KELEMAHAN
FAKTOR
TANTANGAN
INTERNAL
FAKTOR
KEKUATAN
FAKTOR PELUANG
ANALISIS SWOT
Urusan
Pendidikan
•Program A
•Program B
•Dst……
Urusan
Kesehatan
•Program A
•Program B
EKSTERNAL
INTERNAL
4+3 =
7
CONTOH
BOBOT 5 s/d
1
2+3 =
5
Urusan
Pendidikan
1.Program A
(12)
2.Program B
(9)
3.Dst……
Urusan
Kesehatan
1.Program B
(9)
2.Program A
(8)
2 + 4 =
6
1+ 2 =
3
1 + 2 =
3
2+ 3 =
5
2 + 3 =
5
3 + 1 =
4
21
21
TEKNIS PENYUSUNAN PPAS
TEKNIS PENYUSUNAN PPAS
Substansi
Substansi
PPAS
PPAS
lebih
lebih
disederhanakan
disederhanakan
yaitu
yaitu
menginformasikan prioritas pembangunan daerah
menginformasikan prioritas pembangunan daerah
dikaitkan dengan sasaran yang ingin dicapai, SKPD
dikaitkan dengan sasaran yang ingin dicapai, SKPD
yang akan melaksanakan, dan program yang
yang akan melaksanakan, dan program yang
prioritas.
prioritas.
Menginformasikan
Menginformasikan
plafon anggaran sementara
plafon anggaran sementara
berdasarkan urusan dan SKPD, plafon anggaran
berdasarkan urusan dan SKPD, plafon anggaran
sementara berdasarkan program dan kegiatan
sementara berdasarkan program dan kegiatan
(Belanja Langsung), plafon anggaran sementara
(Belanja Langsung), plafon anggaran sementara
Belanja Tidak Langsung dan plafon anggaran
Belanja Tidak Langsung dan plafon anggaran
sementara Pembiayaan.
sementara Pembiayaan.
22
22
PENYAMPAIAN KUA & PPAS
PENYAMPAIAN KUA & PPAS
KUA dan PPAS disampaikan kepada DPRD
KUA dan PPAS disampaikan kepada DPRD
dalam
dalam
waktu yang bersamaan
waktu yang bersamaan
. Hasil pembahasan kedua
. Hasil pembahasan kedua
dokumen tersebut ditandatangani
dokumen tersebut ditandatangani
pada waktu yang
pada waktu yang
bersamaan
bersamaan
.
.
KUA dan PPAS masing masing dokumen ditanda
KUA dan PPAS masing masing dokumen ditanda
tangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD
tangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD
Format KUA > Permendagri 59/2007 Lamp A 10 a
Format KUA > Permendagri 59/2007 Lamp A 10 a
Format PPAS > Permendagri 59/2007 Lamp A 11 a
Format PPAS > Permendagri 59/2007 Lamp A 11 a
23
23
I.
PENDAHULUAN
II.
KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH
III. ASUMSI-ASUMSI DASAR PENYUSUNAN RAPBD
IV. KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA & PEMBIAYAAN
V.
PENUTUP
(Permendagri 59/2007)
I.
PENDAHULUAN
II.
RENCANA PATDA & PENERIMAAN PEMBIAYAAN
III. PRIORITAS BELANJA DAERAH
IV. PLAFON ANGG SEMENTARA BERD. URUSAN PEMERINTAHAN & PROG/KEG
V.
RENCANA PEMBIAYAAN
VI. PENUTUP
(Permendagri 59/2007)
KUA
KUA
PPAS
PPAS
FORMAT KUA DAN PPAS
24
24
MATRIKS PPAS (1)
MATRIKS PPAS (1)
Target Pendapatan Daerah:
- PAD
- dana perimbangan
- Lain-lain Pendapatan Yang sah
- Hibah
- Dana Darurat
- Dana Bagi Hasil Pajak dari Prov.
- Dana Penyesuaian
- Bantuan Keuangan dr Prov/Pemda lainnya
JUMLAH PENDAPATAN _____________
Target Penerimaan Pembiayaan :
- SiLPA
- Pencairan Dana Cadangan
- Hasil penjualan Kekayaan Daerah yg dipisahkan
- Penerimaan Pinjaman
- Penerimaan kembali pemberian Pinjaman
- Penerimaan piutang
JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN _______________
25
25
MATRIKS PPAS (2)
MATRIKS PPAS (2)
Prioritas Belanja Daerah (berisi urutan prioritas yg dituangkan dlm anggaran
belanja)
NO.
NO.
Prioritas
Prioritas
Pembangunan
Pembangunan
Sasaran
Sasaran
melaksanakan
melaksanakan
SKPD yang
SKPD yang
Nama Program
Nama Program
1.
1.
Contoh :
Contoh :
Penanggulangan
Penanggulangan
Kemiskinan
Kemiskinan
Contoh :
Contoh :
Meningkatnya
Meningkatnya
kesejahteraan
kesejahteraan
penduduk miskin
penduduk miskin
sehingga
sehingga
prosentase
prosentase
penduduk miskin
penduduk miskin
dapat mencapai
dapat mencapai
14,4% pada akhir
14,4% pada akhir
tahun 2007
tahun 2007
Contoh :
Contoh :
1. Dinas Sosial;
1. Dinas Sosial;
2. Dinas PMD;
2. Dinas PMD;
3. Dinas
3. Dinas
kesehatan;
kesehatan;
Contoh :
Contoh :
Pemberdayaan
Pemberdayaan
Fakir Miskin
Fakir Miskin
2.
2.
Dst.
Dst.
JUMLAH
JUMLAH
Catatan:
Prioritas disusun berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban daerah, baik
urusan wajib maupun urusan pilihan yang dipilih oleh daerah ybs.
Catatan:
Prioritas disusun berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban daerah, baik
urusan wajib maupun urusan pilihan yang dipilih oleh daerah ybs.
26
26
MATRIKS PPAS (3)
MATRIKS PPAS (3)
Plafon Anggaran Sementara (menurut Urusan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah)
NO
NO
URUSAN/SKPD
URUSAN/SKPD
ANGGARAN
ANGGARAN
PLAFON
PLAFON
SEMENTARA (RP)
SEMENTARA (RP)
KET.
KET.
URUSAN WAJIB
URUSAN WAJIB
1
1
Pendidikan
Pendidikan
1.1
1.1
Dinas/Badan/Kantor
Dinas/Badan/Kantor
1.2
1.2
Dst
Dst
………
………
2
2
Kesehatan
Kesehatan
2.1
2.1
Dinas/Badan/Kantor
Dinas/Badan/Kantor
2.2
2.2
Dst
Dst
………
………
3
3
Pekerjaan Umum
Pekerjaan Umum
3.1
3.1
Dinas/Badan/Kantor
Dinas/Badan/Kantor
3.2
27
27
MATRIKS PPAS (4)
MATRIKS PPAS (4)
Plafon Anggaran Sementara (menurut uraian program / kegiatan
)
Urusan :
………
SKPD
:
……….
NOMOR
NOMOR
PROGRAM/KEGIATAN
PROGRAM/KEGIATAN
SASARAN
SASARAN
TARGET
TARGET
PLAFON
PLAFON
ANGGARAN
ANGGARAN
SEMENTARA
SEMENTARA
(Rp.)
(Rp.)
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
01
01
Program A
Program A
- Kegiatan ……….
- Kegiatan ……….
- Kegiatan ……….
- Kegiatan ……….
0
0
2
2
Program
Program
B
B
- Kegiatan ……….
- Kegiatan ……….
- Kegiatan ……….
- Kegiatan ……….
28
28
MATRIKS PPAS (5)
MATRIKS PPAS (5)
Plafon Anggaran Sementara (menurut Belanja Tidak Langsung)
NO.
NO.
URAIAN
URAIAN
PLAFON ANGGARAN
PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA (Rp.)
SEMENTARA (Rp.)
1
1
Belanja Pegawai
Belanja Pegawai
2
2
Belanja Bunga
Belanja Bunga
3
3
Balanja Subsidi
Balanja Subsidi
4
4
Belanja Hibah
Belanja Hibah
5
5
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Sosial
6
6
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintahan Desa
dan Pemerintahan Desa
7
7
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
8
8
Belanja Tidak Terduga
Belanja Tidak Terduga
JUMLAH
29
29
MATRIKS PPAS (6)
MATRIKS PPAS (6)
Rencana Pembiayaan Daerah
NO.
NO.
URAIAN
URAIAN
PLAFON ANGGARAN
PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA (Rp.)
SEMENTARA (Rp.)
PEMBIAYAAN DAERAH
PEMBIAYAAN DAERAH
1
1
Penerimaan pembiayaan
Penerimaan pembiayaan
1.1
1.1
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
sebelumnya (SiLPA)
sebelumnya (SiLPA)
1.2
1.2
Pencairan dana cadangan
Pencairan dana cadangan
1.3
1.3
Hasil penjualan kekayaan
Hasil penjualan kekayaan
d
d
aerah yang dipisahkan
aerah yang dipisahkan
1.4
1.4
Penerimaan pinjaman daerah
Penerimaan pinjaman daerah
1.5
1.5
Penerimaan kembali pemberian pinjaman
Penerimaan kembali pemberian pinjaman
1.6
1.6
Penerimaan piutang daerah
Penerimaan piutang daerah
Jumlah penerimaan pembiayaan
Jumlah penerimaan pembiayaan
2
2
Pengeluaran pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan
2.1
2.1
Pembentukan dana cadangan
Pembentukan dana cadangan
2.2
2.2
Penyertaan modal (investasi) daerah
Penyertaan modal (investasi) daerah
2.3
2.3
Pembayaran pokok utang
Pembayaran pokok utang
2.4
2.4
Pemberian pinjaman daerah
Pemberian pinjaman daerah
Jumlah pengeluaran pembiayaan
Jumlah pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan Netto
30
30
Penyampaian Rancangan KUA &
Penyampaian Rancangan KUA &
PPAS
PPAS
DPRD
DPRD
Rancangan
KUA& PPAS
Disampaikan
Paling lambat pada
Pertengahan bulan
Juni
TAPD
KOORDINATOR TAPD
KOORDINATOR TAPD
KOORDINATOR TAPD
KOORDINATOR TAPD
Rancangan
KUA&PPAS
KDH
KDH
KDH
KDH
Rancangan
KUA & PPAS
Disampaik
an
kepada
KDH
paling
lambat
Minggu
I
Juni
Sekda
selaku
Koordinato
r
TAPD
Rancangan KUA&PPAS
dibahas bersama
Rancangan KUA&PPAS
dibahas bersama
Badan
Anggara
n
DPRD
PEMERINTAH DAERAH
Nota Kesepakatan
Nota Kesepakatan
Paling lambat
Akhir Bulan
Juli
Paling lambat
Akhir Bulan
Juli
RKPD
Rancangan
KUA&PPAS
31
31
NOTA KESEPAKATAN KUA & PPAS
NOTA KESEPAKATAN KUA & PPAS
KUA dan PPAS disampaikan kepada DPRD
KUA dan PPAS disampaikan kepada DPRD
dalam waktu
dalam waktu
yang bersamaan
yang bersamaan
. Hasil pembahasan kedua dokumen
. Hasil pembahasan kedua dokumen
tersebut ditandatangani
tersebut ditandatangani
pada waktu yang bersamaan
pada waktu yang bersamaan
.
.
Nota Kesepakatan KUA dan Nota Kesepakatan PPAS
Nota Kesepakatan KUA dan Nota Kesepakatan PPAS
ditanda tangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan
ditanda tangani oleh Kepala Daerah dan Pimpinan
DPRD.
DPRD.
Format Nota Kesepakatan KUA > Lamp A 12 1 a
Format Nota Kesepakatan KUA > Lamp A 12 1 a
Format Nota Kesepakatan PPAS > Lamp A 12 2 a
Format Nota Kesepakatan PPAS > Lamp A 12 2 a
32
32
Prioritas pembangunan daerah dan
program/kegiatan yang terkait;
Alokasi plafon anggaran sementara
untuk setiap program/kegiatan SKPD;
Batas waktu penyampaian RKA-SKPD
kepada PPKD;
Dokumen sebagai lampiran meliputi
KUA, PPAS, analisis standar belanja dan
standar satuan harga.
SURAT EDARAN KDH
Perihal Pedoman Penyusunan
RKA-SKPD/RKA-PPKD
33
33
TEKNIS
TEKNIS
PENYUSUNA
PENYUSUNA
N
N
R K A
R K A
34
34
Kode
Nama Formulir
RKA-SKPD
Ringkasan Anggaran
Pendapatan, Belanja
SKPD
RKA-SKPD
1
Rincian Anggaran
Pendapatan SKPD
RKA-SKPD
2.1
Rincian Anggaran
Belanja Tidak Langsung
SKPD
RKA-SKPD
2.2
Rekapitulasi Rincian
Anggaran Belanja
Langsung menurut
Program dan Kegiatan
SKPD
RKA-SKPD
2.2.1
Rincian Anggaran
Belanja Langsung
menurut Program
dan Per Kegiatan SKPD
Bagan Alir Pengerjaan RKA-SKPD
35
35
Bagan Alir RKA-PPKD
Bagan Alir RKA-PPKD
Kode
Nama Formulir
RKA-PPKD
Ringkasan
Pendapatan, Belanja
Anggaran
dan Pembiayaan PPKD
RKA-PPKD.
1
Rincian
Anggaran
Pendapatan
PPKD
selaku BUD
RKA-PPKD
2.1
Rincian
Anggaran
Belanja Tidak Langsung
PPKD selaku BUD
RKA-PPKD
3.1
Rincian
Penerimaan
Pembiayaan
Daerah
PPKD selaku BUD
RKA-PPKD
3.2
Rincian
Pengeluaran
Pembiayaan
Daerah
PPKD selaku BUD
36
36
PENYUSUNAN RKA-SKPD
PENYUSUNAN RKA-SKPD
Memenuhi ketentuan perundang-undangan :
Memenuhi ketentuan perundang-undangan :
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah,
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah,
pendekatan
pendekatan
penganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan
penganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan
keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam
keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam
perspektif
lebih
dari
satu
tahun
anggaran
dengan
perspektif
lebih
dari
satu
tahun
anggaran
dengan
mempertimbangkan implikasi biaya akibat keputusan yang
mempertimbangkan implikasi biaya akibat keputusan yang
bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam
bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam
prakiraan maju
prakiraan maju
Prakiraan Maju (
Prakiraan Maju (
forward estimate
forward estimate
),
),
perhitungan kebutuhan
perhitungan kebutuhan
dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun yang
dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun yang
direncanakan guna memastikan kesinambungan program dan
direncanakan guna memastikan kesinambungan program dan
kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar penyusunan
kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar penyusunan
anggaran tahun berikutnya.
anggaran tahun berikutnya.
Anggaran
Anggaran
berbasis
berbasis
prestasi
prestasi
kerja
kerja
,
,
pendekatan
pendekatan
penganggaran yang mengutamakan keluaran/hasil dari
penganggaran yang mengutamakan keluaran/hasil dari
kegiatan yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan
kegiatan yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan
penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yg
penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yg
terukur.
terukur.
Penganggaran terpadu (
Penganggaran terpadu (
unified budgeting
unified budgeting
),
),
penyusunan
penyusunan
rencana keuangan tahunan yang dilakukan secara terintegrasi
rencana keuangan tahunan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk seluruh jenis belanja guna melaksankan kegiatan
untuk seluruh jenis belanja guna melaksankan kegiatan
pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaian
pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaian
efisiensi alokasi dana (tidak mengenal anggaran belanja rutin
efisiensi alokasi dana (tidak mengenal anggaran belanja rutin
dan pembangunan serta belanja aparatur dan belanja publik)
37
37
ANGGARAN BERBASIS PRESTASI
ANGGARAN BERBASIS PRESTASI
KERJA
KERJA
SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MEMPERHATIKAN
SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MEMPERHATIKAN
KETERKAITAN
ANTARA
PENDANAAN
DENGAN
KETERKAITAN
ANTARA
PENDANAAN
DENGAN
KELUARAN YANG DIHARAPKAN DARI KEGIATAN DAN
KELUARAN YANG DIHARAPKAN DARI KEGIATAN DAN
HASIL
SERTA
MANFAAT
YANG
DIHARAPKAN
HASIL
SERTA
MANFAAT
YANG
DIHARAPKAN
TERMASUK EFISIENSI DALAM PENCAPAIAN HASIL
TERMASUK EFISIENSI DALAM PENCAPAIAN HASIL
DAN KELUARAN TERSEBUT
38
38
PENDEKATAN
PENDEKATAN
KINERJA
KINERJA
OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASA
OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASA
YANG DIHASILKAN OLEH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
YANG DIHASILKAN OLEH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN DAN TUJUAN
UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN DAN TUJUAN
PROGRAM DAN KEBIJAKAN
PROGRAM DAN KEBIJAKAN
INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER DAYA BAIK
INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER DAYA BAIK
YANG BERUPA PERSONIL, BARANG MODAL TERMASUK
YANG BERUPA PERSONIL, BARANG MODAL TERMASUK
PERALATAN DAN TEKNOLOGI, DANA, ATAU KOMBINASI
PERALATAN DAN TEKNOLOGI, DANA, ATAU KOMBINASI
DARI BEBERAPA ATAU KESEMUA JENIS SUMBERDAYA YANG
DARI BEBERAPA ATAU KESEMUA JENIS SUMBERDAYA YANG
DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATAN
DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATAN
KINERJA/PRESTASI KERJA ADALAH KELUARAN/HASIL DARI
KINERJA/PRESTASI KERJA ADALAH KELUARAN/HASIL DARI
KEGIATAN/PROGRAM YANG AKAN ATAU TELAH DICAPAI
KEGIATAN/PROGRAM YANG AKAN ATAU TELAH DICAPAI
SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN
SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN
KUANTITAS DAN KUALITAS YANG TERUKUR
KUANTITAS DAN KUALITAS YANG TERUKUR
SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN
SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN
UPAYA PENCAPAIAN OUTPUT DARI INPUT YANG
UPAYA PENCAPAIAN OUTPUT DARI INPUT YANG
DITETAPKAN
39
39
ANALISIS STANDAR
ANALISIS STANDAR
BELANJA
BELANJA
(ASB)
(ASB)
•
DALAM SISTEM ANGGARAN KINERJA SETIAP
DALAM SISTEM ANGGARAN KINERJA SETIAP
USULAN
PROGRAM,
KEGIATAN
DAN
USULAN
PROGRAM,
KEGIATAN
DAN
ANGGARAN DINILAI KEWAJARANNYA
ANGGARAN DINILAI KEWAJARANNYA
•
ANALISIS
ANALISIS
STANDAR
STANDAR
BELANJA
BELANJA
ADALAH
ADALAH
STANDAR ATAU PEDOMAN YANG DIGUNAKAN
STANDAR ATAU PEDOMAN YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENGANALISIS
UNTUK MENGANALISIS
KEWAJARAN BEBAN
KEWAJARAN BEBAN
KERJA
KERJA
ATAU
ATAU
BIAYA
BIAYA
SETIAP PROGRAM ATAU
SETIAP PROGRAM ATAU
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DALAM SATU
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DALAM SATU
TAHUN ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN
•
PENILAIAN
PENILAIAN
KEWAJARAN
KEWAJARAN
DALAM
DALAM
ASB
ASB
MENCAKUP DUA HAL :
MENCAKUP DUA HAL :
KEWAJARAN BEBAN
KEWAJARAN BEBAN
KERJA
40
40
PENILAIAN KEWAJARAN
PENILAIAN KEWAJARAN
BEBAN KERJA
BEBAN KERJA
•
KAITAN LOGIS ANTARA
KAITAN LOGIS ANTARA
PROGRAM/KEGIATAN/ANGGARAN YANG
PROGRAM/KEGIATAN/ANGGARAN YANG
DIUSULKAN DENGAN KUA DAN PPAS
DIUSULKAN DENGAN KUA DAN PPAS
•
KESESUAIAN ANTARA PROGRAM/KEGIATAN/
KESESUAIAN ANTARA PROGRAM/KEGIATAN/
ANGGARAN YANG DIUSULKAN DENGAN TUGAS
ANGGARAN YANG DIUSULKAN DENGAN TUGAS
POKOK DAN FUNGSI SKPD YANG
POKOK DAN FUNGSI SKPD YANG
BERSANGKUTAN
BERSANGKUTAN
•
KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK
KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK
MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN
PROGRAM/KEGIATAN/ANGGARAN PADA TINGKAT
PROGRAM/KEGIATAN/ANGGARAN PADA TINGKAT
PENCAPAIAN YANG DIINGINKAN DAN DALAM
PENCAPAIAN YANG DIINGINKAN DAN DALAM
JANGKA WAKTU SATU TAHUN ANGGARAN
41
41
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYA
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYA
•
KAITAN
KAITAN
ANTARA
ANTARA
BIAYA
BIAYA
YANG
YANG
DIANGGARKAN
DENGAN
TARGET
DIANGGARKAN
DENGAN
TARGET
PENCAPAIAN
KINERJA
(STANDAR
PENCAPAIAN
KINERJA
(STANDAR
BIAYA)
BIAYA)
•
KAITAN
KAITAN
ANTARA
ANTARA
STANDAR
STANDAR
BIAYA
BIAYA
DENGAN HARGA YANG BERLAKU
DENGAN HARGA YANG BERLAKU
•
KAITAN
KAITAN
ANTARA
ANTARA
BIAYA
BIAYA
YANG
YANG
DIANGGARKAN, TARGET PENCAPAIAN
DIANGGARKAN, TARGET PENCAPAIAN
KINERJA DENGAN SUMBER DANA
KINERJA DENGAN SUMBER DANA
42
42
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYA
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYA
PROGRAM
PROGRAM
KEGIATAN TARGET
KEGIATAN TARGET
KINERJA
KINERJA
ANGGARAN BELANJA STANDAR
ANGGARAN BELANJA STANDAR
BIAYA
BIAYA
HARGA YANG BERLAKU
43
43
CONTOH
CONTOH
KEGIATAN
KEGIATAN
TARGET
TARGET
KINERJA
KINERJA
ANGGARAN
ANGGARAN
BELANJA
BELANJA
TANDAR BIAYA
TANDAR BIAYA
HARGA YANG BERLAKU
HARGA YANG BERLAKU
TOT BINTEK PENYUSUNAN
PROGRAM DAN ANGGARAN
DAERAH
100 PESERTA TERLATIH
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG/JASA
BELANJA RATA-RATA PER
PESERTA
HONOR FASILITATOR
BIAYA MAKAN & MINUM
BIAYA PENGGANDAAN
44
44
HARGA SATUAN UNIT BIAYA YANG
HARGA SATUAN UNIT BIAYA YANG
BERLAKU
BERLAKU
BAGI MASING-MASING DAERAH
BAGI MASING-MASING DAERAH
STANDAR BIAYA
STANDAR BIAYA
ALOKASI ANGGARAN BELANJA
ALOKASI ANGGARAN BELANJA
SETIAP PROGRAM/KEGIATAN
SETIAP PROGRAM/KEGIATAN
pengertian
:
45
45
DASAR PENILAIAN
DASAR PENILAIAN
KINERJA
KINERJA
MASUKAN
MASUKAN
BESARAN SUMBER DAYA YANG DIGUNAKAN
BESARAN SUMBER DAYA YANG DIGUNAKAN
UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU
UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU
KEGIATAN
KEGIATAN
KELUARAN
KELUARAN
BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN DARI
BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN DARI
PROGRAM ATAU KEGIATAN
PROGRAM ATAU KEGIATAN
HASIL
HASIL
SEGALA SESUATU YANG MENCERMINKAN
SEGALA SESUATU YANG MENCERMINKAN
BERFUNGSINYA KELUARAN DARI
BERFUNGSINYA KELUARAN DARI
KEGIATAN-KEGIATAN DALAM SUATU PROGRAM ATAU
KEGIATAN DALAM SUATU PROGRAM ATAU
KEGIATAN
46
46
Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah
Daerah
(RKA SKPD)
(RKA SKPD)
Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah
Daerah
(RKA SKPD)
(RKA SKPD)
Kode
Kode
Nama Formulir
Nama Formulir
RKA SKPD
RKA SKPD
Ringkasan
Anggaran
Pendapatan,
Ringkasan
Anggaran
Pendapatan,
Belanja dan Pembiayaan Satuan Kerja
Belanja dan Pembiayaan Satuan Kerja
Perangkat Daerah
Perangkat Daerah
RKA SKPD 1
RKA SKPD 1
Rincian Anggaran Pendapatan
Rincian Anggaran Pendapatan
Satuan
Satuan
Kerja Perangkat Daerah
Kerja Perangkat Daerah
RKA SKPD
RKA SKPD
2.1
2.1
Rincian
Anggaran
Belanja
Tidak
Rincian
Anggaran
Belanja
Tidak
Langsung Satuan Kerja Perangkat
Langsung Satuan Kerja Perangkat
Daerah
Daerah
RKA SKPD
RKA SKPD
2.2
2.2
Rekapitulasi
Anggaran
Belanja
Rekapitulasi
Anggaran
Belanja
Langsung Berdasarkan Program dan
Langsung Berdasarkan Program dan
Kegiatan
Kegiatan
RKA SKPD
RKA SKPD
2.2.1
2.2.1
Rincian Anggaran Belanja Langsung
Rincian Anggaran Belanja Langsung
Per Kegiatan
Per Kegiatan
Satuan Kerja Perangkat
Satuan Kerja Perangkat
Daerah
47
47
FORMULIR RKA-SKPD
FORMULIR RKA-SKPD
Provinsi/Kabupaten/Kota *)……… Provinsi/Kabupaten/Kota *)………RENCANA KERJA ANGGARAN
RENCANA KERJA ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
(RKA - SKPD) (RKA - SKPD) TAHUN ANGGARAN ………. TAHUN ANGGARAN ………. Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan : x.xx. ………..: x.xx. ……….. Organisasi Organisasi : x.xx.xx. ……….: x.xx.xx. ………. Pengguna Anggaran : Pengguna Anggaran : Nama Nama : ………..: ……….. NIP NIP : ………..: ……….. Jabatan Jabatan : ………..: ……….. Kode
Kode Nama FormulirNama Formulir
RKA - SKPD
RKA - SKPD Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat DaerahRingkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKA - SKPD 1
RKA - SKPD 1 Rincian Anggaran Pendapatan Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat DaerahSatuan Kerja Perangkat Daerah
RKA - SKPD 2.1
RKA - SKPD 2.1 Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKA - SKPD 2.2
RKA - SKPD 2.2 Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat DaerahRekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKA - SKPD 2.2.1
RKA - SKPD 2.2.1 Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat DaerahRincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Logo
Daerah
48
48
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Formulir
Formulir
RKA - SKPD
RKA - SKPD
Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran …… Tahun Anggaran …… Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan : x.xx. ………...: x.xx. ………... Organisasi Organisasi : x.xx.xx. ……….: x.xx.xx. ……….Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode
Kode
Rekening
Rekening UraianUraian Jumlah Jumlah (Rp)(Rp) 1 1 22 33 Surplus/ (Defisit) Surplus/ (Defisit) …… ……..,tanggal………....,tanggal……….. Kepala SKPD Kepala SKPD (
(tanda tangan)tanda tangan)
(nama lengkap)
(nama lengkap)
NIP. … … …
49
49
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Formulir
Formulir
RKA-SKPD 1
RKA-SKPD 1
Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran … Tahun Anggaran … Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan : x.xx. ………: x.xx. ……… Organisasi Organisasi : x.xx.xx. ………: x.xx.xx. ………Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode
Kode
Rekening
Rekening UraianUraian
Rincian Penghitungan Rincian Penghitungan Jumlah Jumlah (Rp) (Rp) volume
volume satuansatuan Harga Harga Tarif/Tarif/
1 1 22 33 44 55 6 = (3 x 5)6 = (3 x 5) x x xx xx xxxx xxxx x x xx xx xxxx xxxx Jumlah Jumlah …… ……..,tanggal………..,tanggal……… Kepala SKPD Kepala SKPD (tanda tangan) (tanda tangan) (nama lengkap) (nama lengkap) NIP. … … … NIP. … … … Keterangan Keterangan :: Tanggal Pembahasan Tanggal Pembahasan :: Catatan Hasil Pembahasan
Catatan Hasil Pembahasan :: 1. 1. 2. 2. Dst. Dst.
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No
No NamaNama NIPNIP JabatanJabatan TandatanganTandatangan
1 1 2 2 dst dst
50
50
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Formulir
Formulir
RKA-SKPD 2.1
RKA-SKPD 2.1
Provinsi/Kabupaten/Kota …… Provinsi/Kabupaten/Kota …… Tahun Anggaran … Tahun Anggaran … Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan : x.xx. ………: x.xx. ……… Organisasi Organisasi : x.xx.xx. ………: x.xx.xx. ………Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode
Kode
Rekening
Rekening UraianUraian
Tahun n Tahun n Tahun Tahun n+1 n+1 volume
volume satuansatuan Harga satuanHarga satuan JumlahJumlah
(Rp) (Rp) 1 1 22 33 44 55 6=(3x5)6=(3x5) 77 x x xx xxxx xxxx x x xx xxxx xxxx Jumlah Jumlah …… ……..,tanggal………....,tanggal……….. Kepala SKPD Kepala SKPD (tanda tangan) (tanda tangan) (nama lengkap) (nama lengkap) NIP. … … … NIP. … … … Keterangan Keterangan :: Tanggal Pembahasan Tanggal Pembahasan ::
Catatan Hasil Pembahasan
Catatan Hasil Pembahasan ::
1. 1. 2. 2. Dst Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No
No NamaNama NIPNIP JabatanJabatan Tanda TanganTanda Tangan
1 1 2 2 dst dst
51
51
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Formulir
RKA-SKPD 2.2
Provinsi/Kabupaten/Kota ……
Tahun Anggaran ...
Urusan Pemerintahan
: x. xx.
………
Organisasi
: x. xx. xx.
………
Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan
Kode
Uraian
Lokasi
Kegiatan
Target
Kinerja
(Kuantitatif)
Jumlah
Program
Kegiata
n
Tahun n
Tahun
n+1
BelanjaPegawai Barang & Jasa Modal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9=6+7+8 10