• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis atribut yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih rumah kos : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis atribut yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih rumah kos : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican Yogyakarta."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Analisis Atribut yang Menjadi Prioritas Mahasiswa dalam Memilih Rumah Kost

(Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta pengguna jasa rumah kos dan mengetahui atribut yang menjadi prioritas mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta dalam memilih rumah kos. Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta dengan mengambil responden adalah mahasiswa kampus tersebut.

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang dan hanya 83 kuesioner yang lengkap dan dapat dijadikan data dalam pengolahan data. Ada dua teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data, yaitu analisis deskriptif statistic dan analisis urutan kepentingan. Analisis pertama dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden dan analisis kedua dilakukan untuk mengetahui secara umum urutan prioritas atribut pemilihan rumah kost menurut kepentingan mahasiswa.

(2)

ABSTRACT

The Analysis of Priority Attribute for Student to Choose a Boarding House (Case Study at Student of Sanata Dharma University,

Mrican Campus Yogyakarta)

This research aimed to identify the characteristic of the student of Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta and to identify priority attribute for student to choose a boarding house. This research took place in Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta and the respondent were the students of Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta.

This research was conducted by distributing questionnaires to 100 respondents and only 83 questionnaires were valid to be analyzed. There were two analysis techniques used to analyze the data. Those are descriptive statistic and priority analysis. First, the descriptive statistic was used to identify the characteristic of the Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta respondent, and second, the priority analysis was used to identify the priority of the attribute for student to choose a boarding house according.

(3)

ANALISIS ATRIBUT YANG MENJADI PRIORITAS

MAHASISWA DALAM MEMILIH RUMAH KOS

(Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh : IIT CHRISTIAN

NIM. 002214101

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

HALAMAN MOTTO

Dengan ilmu; kehidupan menjadi mudah, dengan seni; kehidupan

menjadi indah, dan dengan agama; kehidupan menjadi

terarah dan bermakna

(HR. Mukti Ali)

Janganlah hendaknya kuatir tentang apapun juga, tetapi

nyatakanlah segala keinginanmu kepada Allah dalam doa dan

permohonan dengan ucapan syukur

(Filipi 4 : 16)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi

kekuatan kepadaku

(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Bapa di Surga atas segala limpahan anugerah, berkat, rahmat dan kasih-Nya yang begitu besar sehingga pada akhirnya skrisi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam perjalanan menyelesaikan studi dan skripsi ini dari awal sampai akhir tidak sedikit bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penlis mengucapkan terima kasih yang dalam dan tulus kepada :

1. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. P. Rubiyanto, MM., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Alex Kahulantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku Kepala Jurusan Manajemen Faklutas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Kedua orang tuaku tercinta, terima kasih atas sentuhan, belaian kasih sayangnya, kesabaran dan pengorbanan serta penyertaannya selama ini sehingga penulis dapat meraih cita-citanya.

6. Adikku tercinta A. Petit Ariani, terima kasih atas dukungan dan doanya.

7. Istri dan anakku tercinta,thanksbuatsupportnya selama pengerjaan skripsi ini . 8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, thanks for all …ai lop u

(9)
(10)
(11)
(12)

ABSTRAK

Analisis Atribut yang Menjadi Prioritas Mahasiswa dalam Memilih Rumah Kost

(Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican Yogyakarta)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta pengguna jasa rumah kos dan mengetahui atribut yang menjadi prioritas mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta dalam memilih rumah kos. Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta dengan mengambil responden adalah mahasiswa kampus tersebut.

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang dan hanya 83 kuesioner yang lengkap dan dapat dijadikan data dalam pengolahan data. Ada dua teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data, yaitu analisis deskriptif statistic dan analisis urutan kepentingan. Analisis pertama dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden dan analisis kedua dilakukan untuk mengetahui secara umum urutan prioritas atribut pemilihan rumah kost menurut kepentingan mahasiswa.

(13)

ABSTRACT

The Analysis of Priority Attribute for Student to Choose a Boarding House (Case Study at Student of Sanata Dharma University,

Mrican Campus Yogyakarta)

This research aimed to identify the characteristic of the student of Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta and to identify priority attribute for student to choose a boarding house. This research took place in Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta and the respondent were the students of Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta.

This research was conducted by distributing questionnaires to 100 respondents and only 83 questionnaires were valid to be analyzed. There were two analysis techniques used to analyze the data. Those are descriptive statistic and priority analysis. First, the descriptive statistic was used to identify the characteristic of the Sanata Dharma University, Mrican Campus Yogyakarta respondent, and second, the priority analysis was used to identify the priority of the attribute for student to choose a boarding house according.

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL --- i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING --- ii

HALAMAN PENGESAHAN --- iii

HALAMAN MOTTO --- iv

KATA PENGANTAR --- v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA --- vii

ABSTRAK --- viii

ABSTRACT --- ix

DAFTAR ISI --- x

DAFTAR TABEL --- xii

DAFTAR GAMBAR --- xiii

BAB I. PENDAHULUAN --- 1

A. Latar Belakang Masalah --- 1

B. Rumusan Masalah --- 2

C. Tujuan Penelitian --- 3

D. Batasan Masalah --- 3

E. Manfaat Penelitian --- 4

F. Sistematika Penulisan --- 5

BAB II. LANDASAN TEORI --- 6

A. Definisi dan Arti Manajemen Pemasaran --- 6

B. Jasa --- 9

C. Perilaku Konsumen --- 10

D. Sikap dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen --- 14

E. Atribut --- 15

F. Prioritas --- 16

(15)

BAB III. METODE PENELITIAN --- 18

A. Jenis Penelitian --- 18

B. Tempat dan Waktu Penelitian --- 18

C. Variabel Penelitian --- 18

D. Teknik Pengumpulan Data --- 19

E. Populasi dan Sampel Penelitian --- 19

F. Teknik Pengambilan Sampel --- 20

G. Teknik Analisis Data --- 21

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN --- 23

A. Pengujian Data --- 23

B. Teknik Analisis Data --- 23

C. Pembahasan --- 35

BAB V. PENUTUP --- 40

A. Kesimpulan --- 40

B. Saran-saran --- 41

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin --- 24 Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah --- 24 Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal

di Yogyakarta --- 25 Tabel IV.4 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum --- 26 Tabel IV.5 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum --- 28 Tabel IV.6 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Laki-laki --- 29 Tabel IV.7 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Responden

Laki-laki --- 31 Tabel IV.8 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Perempuan --- 31 Tabel IV.9 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Responden

(17)

DAFTAR GAMBAR

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi yang terjadi sekarang ini dimana arus ilmu pengetahuan yang masuk di Negara Indonesia semakin terasa kemajuannya. Dengan lajunya pembangunan ilmu pengetahuan tersebut maka aktivitas usaha dunia pendidikan semakin hari semakin tinggi. Hal ini terlihat dari semakin tingginya semakin tingginya kesadaran masyarakat Indonesia untuk menuntut ilmu sampai ke luar daerah ataupun ke luar pulau tempat tinggalnya.

Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat Indonesia akan pendidikan mengakibatkan tuntutan yang tinggi pula terhadap daerah atau pulau yang mempunyai sarana pendidikan dalam mengantisipasi gelombang datangnya orang-orang yang mencari pendidikan. Salah satu sarana yang dipersiapkan adalah adanya sarana rumah sewa atau rumah kos untuk menampung sementara selama menempuh pendidikan terutama mahasiswa dari luar daerah.

(19)

Secara umum mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memilih rumah kos yang dapat memperlancar kegiatan belajar, bersosialisasi dan menampung keinginan untuk mandiri. Salah satu alasan mahasiswa lebih memilih tempat kost dibandingkan rumah saudara atau asrama adalah bebas dari intervensi orang tua atau saudara (http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=26598).

Dalam memilih tempat kos melontarkan beberapa pertanyaan dalam rangka memperoleh tempat yang sesuai dengan keinginannya, seperti kostnya khusus putri/putra atau campur, berapa harganya, harga tersebut sudah termasuk biaya listrik atau tidak, apabila membawa peralatan elektronik apakah dikenakan tambahan biaya atau tidak, kamar mandi ada di luar kamar atau di dalam, aturan penerimaan tamu (jam malam), pegang kunci sendiri atau tidak. (http://emyou.wordpress.com/2008/01/25/tentang-kost/).

Berkaitan dengan pemilihan rumah kos tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian, yaitu: “Analisis Atribut yang Menjadi Prioritas Mahasiwa Dalam Memilih Rumah Kos”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah, maka dapat dibuat perumusan masalah, yaitu :

1. Bagaimana karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta pengguna jasa rumah kos?

(20)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah

1. Mengetahui karakteristik mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta pengguna jasa rumah kos

2. Mengetahui atribut yang menjadi prioritas mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta dalam memilih rumah kos.

D. Batasan Masalah

Agar pemecahan masalah yang akan dilakukan tidak menyimpang dari ruang lingkup yang ditentukan, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Atribut yang digunakan dalam pemilihan rumah kos meliputi:

a. Lokasi: keberadaan atau letak rumah kos dibandingkan dengan kampus dan pusat kota

b. Harga: sejumlah uang yang dibebankan kepada pengguna jasa rumah kos yang besarnya ditentukan oleh pemilik rumah kos.

c. Sistem pembayaran: tempo yang ditetapkan dan diberikan oleh penyedia rumah kos untuk pengguna rumah kos menyetorkan sejumlah uang atau penggunaan jasa kos

d. Kondisi fisik: kondisi fisik bangunan kos secara keseluruhan

(21)

f. Keberadaan Bapak atau Ibu kos: ada atau tidaknya pemilik kos tinggal di lokasi rumah kos

g. Lingkungan intern kos: situasi pergaulan sosial antar penghuni rumah kos h. Lingkungan ekstern kos: situasi pergaulan sosial antara penghuni rumah

kos dengan warga sekitar rumah kos

i. Aturan kos: ada atau tidaknya peraturan dan ketat atau tidaknya peraturan yang wajib ditaati oleh penghuni kos

2. Karakteristik konsumen yang akan diteliti meliputi usia, jenis kelamin, asal daerah dan lamanya tinggal di Yogyakarta.

3. Responden yang dipilih merupakan mahasiwa Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta yang sudah tinggal di Yogyakarta selama satu tahun lebih.

E. Manfaat Penelitian.

1. Bagi mahasiswa pengguna jasa kos diharapkan dapat menjadi masukan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan pemilihan rumah kos.

2. Bagi pemilik jasa rumah kos diharapkan dapat menjadi masukan sehingga mampu mengerti aspek yang menjadi prioritas mahasiswa dalam memilih rumah kos yang akan mempengaruhi persaingan dan pendapatan.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut.

(22)

F. Sistematika Pelaporan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mencakup latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini mengemukakan teori-teori yang menjadi acuan dalam melaksanakan penelitian dan perumusan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat penelitian dan waktu penelitian, subyek penelitian, variabel penelitian, sumber data, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, metode pengujian instrumen, analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang pengelolaan data, analisis data dan jawaban dari masalah yang diajukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi dan Arti Manajemen Pemasaran

Kata marketing berasal dari kata market, yang dapat diartikan pasar atau mekanisme yang mempertemukan permintaan dengan penawaran. Pada dasarnya pemikiran mengenai pemasaran selalu bersandar pada konsep intinya: kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).

Kebutuhan manusia adalah keharusan untuk memuaskan beberapa kepuasan dasar, yaitu makanan, pakaian, tempat berlindung, keamanan, hak milik, harga diri, yang merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia. (Kotler : 1993: 9).

(24)

Adanya kebutuhan dan permintaan mengakibatkan timbulnya produk atau penawaran. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. (Kotler: 1993:9). Seiring dengan berkembangnya kebutuhan manusia, berkembang pula produk yang ditawarkan.

Definisi pemasaran menurut Philip Kotler and Armstrong (1993: 3) : “Pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya”.

Sedangkan Basu Swastha mengemukakan definisi pemasaran sebagai berikut (Basu Swastha, 1994: 5) :

“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.

Dari definisi-definisi itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pemasaran merupakan suatu proses dalam suatu sistem kegiatan bisnis yang meliputi perencanaan, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan individu maupun kelompok.

(25)

Konsep-konsep pemasaran dan manajemen strategi yang ada dalam perusahaan sangat terkait dengan nyata. Konsep pemasaran berfungsi sebagai dasar pijakan perusahaan dalam mengidentifikasi pasar yang ada, sedangkan manajemen strategi berguna sebagai pijakan langkah perusahaan dalam memasuki pasar tersebut serta pada langkah strategis selanjutnya.

Sedangkan menurut ahli lainnya, konsep pemasaran terdiri dari tiga elemen dasar (Kotler, 1993: 9), yaitu :

a. Pemasaran dimulai dengan kebutuhan dan keinginan sebagai dasar tujuan bisnis. Mengenali kebutuhan dan keinginan, kemudian memutuskan mana yang akan dipenuhi.

b. Menentukan bagaimana organisasi akan memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen adalah tanggung jawab semua anggota perusahaan, bukan hanya mereka yang bertugas difungsi pemasaran.

c. Menggunakan semua kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan konsumen dan mendapatkan keunggulan bersaing bagi perusahaan.

Konsep pemasaran (marketing concept) ini bersandar pada empat pilar, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan keuntungan. Empat pilar tersebut dapat digambarkan seperti berikut ini :

(26)

B. Jasa

Pengertian jasa menurut Kotler (1993: 382) adalah setiap kegiatan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud

(intangibel)dan tidak pula berakibat kepemilikan suatu produk.

Jasa dinilai oleh konsumen ketika jasa dibutuhkan dan penilaian dilakukan berdasarkan kualitas jasa yang dihasilkan atau pelaksanaan dari jasa tersebut. Swastha (1984: 319-323) menjelaskan mengenai terdapat bermacam-macam jenis jasa, sebagai berikut:

1. Jasa industri

Jasa industri disediakan untuk organisasi dalam tingkat yang luas termasuk pengolahan, pertambangan, pertanian, organisasi non-laba dan pemerintah. Contoh: asuransi jiwa

2. Jasa konsumen

Jasa ini banyak digunakan luas dalam msyarakat. Jasa konsumen dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

a. Jasa konvenien

(27)

b. Jasashopping

Jasashoppingadalah jasa konsumen yang dipilih oleh masyarakat sesudah melakukan perbandingan harga dan reputasi. Contoh: jasa rental atau persewaan mobil.

c. Jasa spesial

Jasa spesial adalah jasa konsumen dimana pembeliannya dengan cara usaha khusus dengan cara tertentu atau dengan pembayaran lebih tinggi. Contoh: jasa dokter spesialis.

C. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Suatu perusahaan perlu mencari semaksimal mungkin informasi mengenai perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikannya. Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai :

Suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. (James F. Angel, Roger D. Blackwell dan paul W. Miniard, 1994: 44)

(28)

a. Perilaku yang tampak, variabel–variabel yang termasuk dalam perilaku ini adalah jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa dan bagaimana konsumen melakukan pembelian.

b. Perilaku yang tidak tampak, variabel–variabelnya adalah persepsi, ingatan terhadap informasi dan perasaan kepemilikan konsumen.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

a. Faktor Lingkungan Internal

Perilaku proses keputusan konsumen akan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut: (Engel et. al., 1994: 46)

a.1 Budaya

Budaya, seperti yang digunakan dalam studi perilaku konsumen, mengacu pada nilai, gagasan, dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran, dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.

a.2 Kelas Sosial

(29)

berakohol yang disajikan, merek dan model dari mobil yang dikendarai, dan model pakaian yang disukai.

a.3 Pengaruh pribadi

Sebagai konsumen, perilaku kerap dipengaruhi oleh mereka yang berhubungan erat dengan kita. Kita mungkin berespons terhadap tekanan yang dirasakan untuk meyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Ini dapat mengambil bentuk pengamatan atas apa yang dilakukan oleh orang lain, dengan hasil bahwa mereka menjadi kelompok acuan komparatif. Namun ketika seseorang secara aktif mencari nasehat dari orang lain, orang itu berfungsi sebagai pemimpin opini (opinion leader).

a.4 Keluarga

Keluarga merupakan unit pengambilan keputusan yang utama, tentu saja dengan pola peranan dan fungsi yang komplek dan bervariasi, keluarga juga merupakan kelompok terkecil dalam struktur kehidupan masyarakat. Namun jika dibandingkan dengan kelompok yang lainnya, keluarga memainkan peranan yang terbesar dalam membentuk perilaku manusia, sehingga perilaku konsumen juga terbentuk dalam keluarga. Pemasar perlu mengetahui beberapa ha sebagai berikut:

a.4.1 Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli (influencer)

(30)

a.4.4 Siapa yang memakai produk (user) a.5 Situasi

Perilaku konsumen dapat berubah ketika situasi berubah. Kadang-kadang perubahan ini tidak menentu dan tidak dapat diramalkan.

b. Faktor Lingkungan Eksternal

Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal, diantaranya adalah sebagai berikut:

b.1 Sumber daya konsumen

Setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam setiap pengambilan keputusan, a) waktu, b) uang, dan c) perhatian (penerimaan informasi dan pengelolaan). Umumnya terdapat keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan semacam alokasi yang cermat.

b.2 Motivasi dan keterlibatan

Psikolog dan pemasar sama-sama selalu berkepentingan untuk menjelaskan apa yang terjadi bila perilaku yang diarahkan pada tujuan diberi energi dan diaktifkan. Berpaling dari motivasi sebagaimana dipahami secara tradisional suatu variabel sentral selalu berupa motif, yaitu suatu predisposisi abadi yang membangitkan dan mengarahkan perilaku ke arah tujuan tertentu.

b.3 Pengetahuan

(31)

b.4 Sikap

Sikap didefinisikan sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif yang diberikan. Bila yang lain sama, orang biasanya berperilaku dengan cara yang konsisten dengan sikap dan maksud mereka.

b.5 Kepribadian, gaya hidup dan demografi

Kepribadian, selalu penting di dalam psikologis klinis, walaupun upaya pencocokan kepribadian sebagian terbukti sia-sia tetapi telah ada beberapa ciri-ciri kepribadian, seperti keberanian, meramalkan jenis tertentu perilaku konsumen. Gaya hidup, merupakan pola yang digunakan orang untuk gaya hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Demografi, sasarannya adalah mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, pendapatan dan pendidikan.

D. Sikap dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

(32)

Secara umum, sikap didefinisikan sebagai berikut (Swastha dan Irawan, 1990: 31):

“Sikap adalah sutau kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten”

Oleh karena sikap merupakan salah satu unsur yang erat kaitannya dengan perilaku individu secara keseluruhan, maka terbentuknya sikap dipengaruhi oleh keseluruhan faktor lingkungan (eksternal) maupun faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) yang saling berinteraksi. Secara khusus Swastha dan Irawan (1990: 32) mengemukakan bahwa terbentuknya sikap tidak terlepas dari pengaruh beberapa faktor antara lain: keluarga, pengalaman, informasi dan kepribadian individu itu sendiri. Apabila dikaitkan dengan perilaku nasabah secara khusus, maka faktor pelayanan yang tercermin dari kepuasan mendapatkan pelayanan juga ikut mempengaruhi terbentuknya sikap terhadap produk beserta keseluruhan atribut pelayanannya dan juga bentuk transaksi produk yang ditawarkan.

E. Atribut

Atribut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi suatu keputusan. Dalam penelitian, atribut merupakan alat bantu dalam mengumpulkan data, karena dengan adanya atribut dapat membantu dalam pengelompokkan-pengelompokkan suatu permasalahan (Arikunto, 2000: 177).

(33)

sesuatu, seperti sikap, perilaku dan lain sebagainya (Swastha dan Irawan, 1990: 32).

Dari kedua istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa atribut merupakan sifat atau faktor atau tanda dalam mencirikan sesuatu yang dapat mempengaruhi suatu keputusan bahkan membentuk sesuatu.

F. Prioritas

Prioritas adalah suatu hal yang didahulukan atau yang diistimewakan. Prioritas merupakan suatu tindakan dalam mendahulukan suatu kepentingan. Dalam kehidupan manusia, selalu muncul kata prioritas untuk menunjukkan tingkat kepentingan akan sesuatu (Swastha dan Irawan, 1990: 42).

Prioritas berhubungan erat dengan tingkat kepentingan karena dengan prioritas menunjukkan bahwa suatu barang/jasa memiliki tingkat kepentingan yang tinggi sehingga menimbulkan motivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Kotler 1993: 390).

G. Rumah Kos

Rumah Kos biasa diidentikan dengan rumah atau tempat tinggal sementara yang dimiliki oleh perseorangan dan disewakan kepada pengguna dengan waktu dan sistem pembayaran tertentu dalam jangka waktu mingguan, bulanan ataupun tahunan (http://emyou.wordpress.com/2008/01/25/tentang-kost/).

(34)

dapur. Terdapat dua jenis rumah kos, yaitu rumah kosdouble sex dansingle sex. Rumah kos double sex merupakan rumah atau kamar yang disewakan untuk dihuni oleh dua jenis kelamin atau gabungan dari pria dan wanita, sedangkan rumah kossingle sex merupakan rumah atau kamar yang disewakan untuk dihuni oleh satu jenis kelamin baik pria saja atau wanita saja (http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=26598).

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif yaitu suatu penelitian yang menggambarkan secara terperinci mengenai suatu obyek tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh (Umar, 1997: 11).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian dapat dilihat dibawah ini:

1. Tempat Penelitian dilakukan pada Kampus I Mrican Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April – Mei tahun 2008.

C. Variabel Penelitian

(36)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kuesioner

Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dengan menyusun kuesioner yang dibagikan kepada responden penelitian yang sudah ditetapkan. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan topik yang diteliti. Kuesioner pada penelitian dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

Bagian I : berisi pertanyaan mengenai data diri responden serta petunjuk dan cara pengisian kuesioner.

Bagian II : berisi pertanyaan mengenai prioritas pemilihan rumah kos

2. Pemanfaatan Data Sekunder

Dalam mengumpulkan data, peneliti juga memanfaatkan adanya sumber-sumber data sekunder yaitu dengan mempelajari dokumen-dokumen, laporan-laporan, keputusan-keputusan, aturan-aturan, dan sebagainya, yang berkaitan dengan obyek penelitian.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

(37)

Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil, dapat ditentukan

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

 = Toleransi nilai prediksi rata-rata yang tidak menyimpang dari toleransi

(dipakai sebesar 5%)

Dengan rumus di atas, maka dapat diketahui misalnya apabila populasi 100 orang, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebagai berikut :

orang

Dengan demikian sampel yang diambil adalah sebanyak 80 orang

F. Teknik Pengambilan Sampel

(38)

Tujuan digunakannya purposive sampling adalah agar banyaknya subyek penelitian dari mahasiswa pengguna jasa kos adalah sama tiap jurusan (Arikunto, 2000: 128).

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif Statistik

Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik responden dalam penelitian dengan memprosentasekan jawaban responden akan menunjukkan karakteristik dari responden. Rumus yang digunakan dalam analisis ini sebagai berikut:

N nx P 

Dengan:

nx = jumlah responden berdasarkan karakteristik tertentu N = jumlah total responden

P = prosentase 2. Analisis Prioritas

Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut apa yang paling prioritas dalam pemilihan rumah kos. Analisis prioritas dilakukan dengan menggunakan tahapan sebagai berikut (Engel, 1994: 353):

(39)

b. Menghitung dan mengelompokkan jawaban responden berdasarkan atribut penelitian.

c. Melakukan perhitungan dengan perkalian untuk mengetahui urutan prioritas dengan persamaan sebagai berikut :

Skor atribut :

memilih) yang

responden jumlah

x prioritas rangking

Nilai ( n

1 i

d. Menentukan prioritas atribut berdasarkan nilai tertinggi

e. Melakukan perhitungan dengan perkalian untuk mengetahui urutan prioritas menurut jenis kelamin.

(40)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Data

Penyusun dalam melakukan penelitian menyiapkan 100 eksemplar kuesioner yang dibagikan pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta pengguna jasa Kos. Kuesioner tersebut dibagikan dengan terlebih dahulu menanyakan kepada responden apakah responden menggunakan jasa kos atau tidak. Kuesioner dibagikan pada akhir April 2008 dan dari 100 eksemplar yang dibagikan, hanya 86 eksemplar yang kembali pada penyusun. Setelah dilakukan crosscheck terhadap kelengkapan jawaban responden, maka penyusunan menentukan bahwa hasil jawaban dari 83 responden adalah lengkap dan dapat dilakukan pengolahan data dengan terlebih dahulu melakukan pengujian terhadap kevalidan kuesioner tersebut sedangkan hasil jawaban 3 responden digugurkan karena jawaban tidak lengkap.

B. Teknik Analisis Data

1. Analisis Karakteristik Responden

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(41)

Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai karakterisitik responden berdasarkan jenis kelamin, yaitu 42 orang atau 50,6 % berjenis kelamin laki-laki dan 41 orang atau 49,4% berjenis kelamin perempuan. Hasil ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden penelitian berjenis kelamin laki-laki.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Daerah

Deskripsi responden penelitian berdasarkan asal daerah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah

Asal Daerah Jumlah Persentase

Luar Daerah

Sumber : Data primer yang diolah

(42)

menunjukkan bahwa lebih banyak resonden penelitian berasal dari luar daerah.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Yogyakarta Deskripsi responden penelitian berdasarkan lama tinggal di Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Yogyakarta

Lama Tinggal Jumlah Persentase

1 – 5 tahun 6 – 10 tahun

Lebih dari 10 tahun

53

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui mengenai karakterisitik responden berdasarkan lama tinggal di Yogyakarta yaitu 53 orang atau 63,9 % tinggal di Yogyakarta selama 1 – 5 tahun dan 30 orang atau 36,1 % tinggal di Yogyakarta selama 6 – 10 tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden penelitian tinggal di Yogyakarta selama 1 – 5 tahun.

(43)

daerah dan lebih banyak responden lama tinggal di Yogyakarta selama 1 – 5 tahun.

2. Prioritas Pemilihan Kost

Urutan prioritas jawaban responden tersaji pada Tabel berikut: Tabel IV.4 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum

Rangking 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel IV.4, dapat diketahui urutan prioritas dengan perhitungan perhitungan skor sebagai berikut:

(44)

Sistem pembayaran

= (9x0)+(8x8)+(7x6)+(6x4)+(5x5)+(4x6)+(3x24)+(2x17)+(1x13) = 0 + 64 + 42 + 24 + 25 + 24 + 72 + 34 + 13

Skor = 298 Kondisi fisik

= (9x5)+(8x11)+(7x13)+(6x15)+(5x9)+(4x13)+(3x5)+(2x8)+(1x4) = 45 + 88 + 91 + 90 + 45 + 52 + 15 + 16 + 4

Skor = 446

Fasilitas = (9x11)+(8x8)+(7x19)+(6x9)+(5x11)+(4x5)+(3x7)+(2x8)+(1x5) = 99 + 64 + 133 + 54 + 55 + 20 + 21 + 16 + 5

Skor = 467

Keberadaan pemilik kost

= (9x0)+(8x6)+(7x4)+(6x10)+(5x6)+(4x5)+(3x16)+(2x16)+(1x20) = 0 + 48 + 28 + 60 + 30 + 20 + 48 + 32 + 20

Skor = 286

Lingkungan intern kost

= (9x3)+(8x7)+(7x16)+(6x20)+(5x14)+(4x5)+(3x11)+(2x6)+(1x1) = 27 + 56 + 112 + 120 + 70 + 20 + 33 + 12 + 1

Skor = 451

Lingkungan ekstern kost

= (9x0)+(8x8)+(7x11)+(6x10)+(5x15)+(4x17)+(3x10)+(2x5)+(1x7) = 0 + 64 + 77 + 60 + 75 + 68 + 30 + 10 + 7

(45)

Aturan kost

= (9x12)+(8x5)+(7x4)+(6x6)+(5x8)+(4x15)+(3x7)+(2x8)+(1x18) = 108 + 40 + 28 + 36 + 40 + 60 + 21 + 16 + 18

Skor = 367

Berdasarkan hasil perhitungan urutan prioritas, dapat diketahui peringkat dari masing-masing atribut seperti terlihat pada Tabel IV.5

Tabel IV.5 Urutan Peringkat Prioritas Pemilihan Kost Secara Umum Atribut Skor Peringkat Prioritas

Lokasi 569 1

Harga 478 2

Sistem pembayaran 298 8

Kondisi fisik 446 5

Fasilitas 467 3

Keberadaan pemilik kost 286 9

Lingkungan intern kost 451 4

Lingkungan ekstern kost 391 6

Aturan kost 367 7

Berdasarkan hasil pada Tabel IV.5, dapat diketahui bahwa urutan prioritas dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost secara umum adalah lokasi, harga, fasilitas, lingkungan intern kost, kondisi fisik, lingungan ekstern kost, aturan kost, sistem pembayaran dan keberadaan pemilik kost.

(46)

Tabel IV.6 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Laki-Laki

Sumber : Data primer yang diolah

(47)

Kondisi fisik

= (9x4)+(8x6)+(7x6)+(6x7)+(5x3)+(4x5)+(3x2)+(2x6)+(1x3) = 36 + 48 + 42 + 42 + 15 + 20 + 6 + 12 + 3

Skor = 224

Fasilitas = (9x3)+(8x3)+(7x10)+(6x4)+(5x7)+(4x4)+(3x3)+(2x3)+(1x5) = 27 + 24 + 70 + 24 + 35 + 16 + 9 + 6 + 5

Skor = 216

Keberadaan pemilik kost

= (9x0)+(8x1)+(7x1)+(6x7)+(5x3)+(4x2)+(3x9)+(2x7)+(1x12) = 0 + 8 + 7 + 42 + 15 + 8 + 27 + 14 + 12

Skor = 133

Lingkungan intern kost

= (9x3)+(8x3)+(7x10)+(6x12)+(5x5)+(4x2)+(3x5)+(2x2)+(1x0) = 27 + 24 + 70 + 72 + 25 + 8 + 15 + 4 + 0

Skor = 245

Lingkungan ekstern kost

= (9x0)+(8x5)+(7x6)+(6x5)+(5x6)+(4x10)+(3x4)+(2x4)+(1x2) = 0 + 40 + 42 + 30 + 30 + 40 + 12 + 8 + 2

Skor = 204 Aturan kost

= (9x7)+(8x4)+(7x2)+(6x1)+(5x6)+(4x5)+(3x3)+(2x4)+(1x10) = 63 + 32 + 14 + 6 + 30 + 20 + 9 + 8 + 10

(48)

Berdasarkan hasil perhitungan urutan prioritas responden berjenis kelamin laki-laki, dapat diketahui peringkat dari masing-masing atribut seperti terlihat pada Tabel IV.7

Tabel IV.7 Urutan Peringkat Kepentingan Responden Laki-Laki Atribut Skor Peringkat Prioritas

Lokasi 278 1

Harga 246 2

Sistem pembayaran 146 8

Kondisi fisik 224 4

Fasilitas 216 5

Keberadaan pemilik kost 133 9

Lingkungan intern kost 245 3

Lingkungan ekstern kost 204 6

Aturan kost 192 7

Berdasarkan hasil pada Tabel IV.7, dapat diketahui bahwa urutan prioritas dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost responden laki-laki adalah lokasi, harga, lingkungan intern kost, kondisi fisik, fasilitas, lingungan ekstern kost, aturan kost, sistem pembayaran dan keberadaan pemilik kost.

4. Prioritas Pemilihan Kost Berdasarkan Jenis Kelamin Perempuan Urutan prioritas jawaban responden berdasarkan responden berjenis kelamin perempuan tersaji pada Tabel IV.8 berikut:

Tabel IV.8 Urutan Prioritas Pemilihan Kost Responden Perempuan

(49)

Lanjutan Tabel IV.8

Sumber : Data primer yang diolah

(50)

Kondisi fisik

= (9x1)+(8x5)+(7x7)+(6x8)+(5x6)+(4x8)+(3x3)+(2x2)+(1x1) = 9 + 40 + 49 + 48 + 30 + 32 + 9 + 4 + 1

Skor = 222

Fasilitas = (9x8)+(8x5)+(7x9)+(6x5)+(5x4)+(4x1)+(3x4)+(2x5)+(1x0) = 72 + 40 + 63 + 30 + 20 + 4 + 12 + 10 + 0

Skor = 251

Keberadaan pemilik kost

= (9x0)+(8x5)+(7x3)+(6x3)+(5x3)+(4x3)+(3x7)+(2x9)+(1x8) = 0 + 40 + 21 + 18 + 15 + 12 + 21 + 18 + 8

Skor = 153

Lingkungan intern kost

= (9x0)+(8x4)+(7x6)+(6x8)+(5x9)+(4x3)+(3x6)+(2x4)+(1x1) = 0 + 32 + 42 + 48 + 45 + 12 + 18 + 8 + 1

Skor = 206

Lingkungan ekstern kost

= (9x0)+(8x3)+(7x5)+(6x5)+(5x9)+(4x7)+(3x6)+(2x1)+(1x5) = 0 + 24 + 35 + 30 + 45 + 28 + 18 + 2 + 5

Skor = 187 Aturan kost

= (9x5)+(8x1)+(7x2)+(6x5)+(5x2)+(4x10)+(3x4)+(2x4)+(1x8) = 45 + 8 + 14 + 30 + 10 + 40 + 12 + 8 + 8

(51)

Berdasarkan hasil perhitungan urutan prioritas responden berjenis kelamin perempuan, dapat diketahui peringkat dari masing-masing atribut seperti terlihat pada Tabel IV.9

Tabel IV.9 Urutan Peringkat Prioritas Responden Perempuan Atribut Skor Peringkat Prioritas

Lokasi 279 1

Harga 232 3

Sistem pembayaran 152 9

Kondisi fisik 222 4

Fasilitas 251 2

Keberadaan pemilik kost 153 8

Lingkungan intern kost 206 5

Lingkungan ekstern kost 187 6

Aturan kost 175 7

Berdasarkan hasil pada Tabel IV.9, dapat diketahui bahwa urutan prioritas dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost responden perempuan adalah lokasi, fasilitas, harga, kondisi fisik, lingkungan intern kost, lingungan ekstern kost, aturan kost, keberadaan pemilik kost dan sistem pembayaran.

5. Perbedaan Urutan Prioritas

(52)

Tabel IV.10 Perbedaan Urutan Prioritas Kepentingan

Prioritas Umum Laki-laki Perempuan

1 Lokasi Lokasi Lokasi

2 Harga Harga Fasilitas

3 Fasilitas Lingkungan intern kost

Harga

4 Lingkungan intern kost

Konsidi fisik Konsidi fisik

5 Konsidi fisik Fasilitas Lingkungan intern kost

7 Aturan kost Aturan kost Aturan kost

8 Sistem pembayaran Sistem pembayaran Keberadaan pemilik kost

Berdasarkan hasil pada Tabel IV.10, dapat diketahui bahwa urutan prioritas dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat kost baik secara umum, responden laki-laki dan responden perempuan terdapat perbedaan.

C. Pembahasan

Setelah melakukan beberapa analisis, maka dapat ditarik suatu pembahasan yang berkaitan dengan analisis tersebut, yaitu:

1. Karakteristik Responden Penelitian

(53)

a. Ditinjau dari jenis kelamin, lebih banyak responden penelitian berjenis kelamin laki-laki, hal ini dikarenakan mahasiswa laki-laki biasanya lebih memilih tinggal di tempat kost daripada tinggal bersama keluarga dan kaum laki-laki lebih mencari kebebasan.

b. Ditinjau dari asal daerah

Lebih banyak responden penelitian berasal dari luar daerah, hal ini dikarenakan kesadaran orang tua terhadap pendidikan sehingga mendorong anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, hal tersebut juga ditunjang dengan predikat Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar memotivasi masyarakat yang berada di luar Yogyakarta untuk menyekolahkan anaknya di kota Yogyakarta.

c. Ditinjau dari lama tinggal di Yogyakarta

Lebih banyak responden lama tinggal di Yogyakarta selama 1 – 5 tahun, hal ini karena responden merupakan mahasiswa yang sedang kuliah di Yogyakarta dimana masa perkuliahan adalah 1 - 5 tahun, dengan demikian lebih banyak responden merupakan mahasiswa yang sedang aktif kuliah. 2. Urutan Prioritas Mahasiswa dalam Pemilihan Kost Secara Umum

(54)

tinggal di Yogyakarta, yaitu kuliah atau menuntut ilmu sehingga lokasi tempat kost yang dekat dengan kampus mampu menunjang aktivitas di kampus. Tolok ukur kedua yang diprioritaskan adalah harga, di mana tempat kost yang dikehendaki harus sesuai dengan budget yang diberikan oleh orang tua ataupun sesuai dengan lokasi tempat beraktivitas, biasanya semakin dekat dengan kampus, maka harga menjadi lebih tinggi dibandingkan tempat kost yang berada agak jauh dari kampus. Urutan prioritas ketiga dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat adalah fasilitas, hal ini berkaitan erat dengan kemudahan di mana mahasiswa mendapatkan kamar yang lengkap baik itu tempat tidur, almari pakaian, meja belajar maupun fasilitas lainnya atau mendapatkan kamar yang kosong (tidak memiliki fasilitas), dengan lengkapnya fasilitas, maka budget yang diperlukan mahasiswa hanya untuk membayar sewa kamar saja tanpa perlu membeli fasilitas pokok. Selain itu fasilitas juga berkaitan dengan harga sewa kost, di mana semakin lengkap fasilitas yang disediakan oleh pemilik kost, maka semakin tinggi harga sewa kostnya.

(55)

atau menuntut ilmu sehingga lokasi tempat kost yang dekat dengan kampus mampu menunjang aktivitas di kampus. Tolok ukur kedua yang diprioritaskan adalah harga, di mana tempat kost yang dikehendaki harus sesuai dengan

budget yang diberikan oleh orang tua ataupun sesuai dengan lokasi tempat beraktivitas, biasanya semakin dekat dengan kampus, maka harga menjadi lebih tinggi dibandingkan tempat kost yang berada agak jauh dari kampus. Urutan prioritas ketiga dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat adalah lingkungan intern kost, hal ini berkaitan erat dengan keterbukaan kaum laki-laki dalam bersosialisasi dengan teman satu kost yang diharapkan dapat menimbulkan suatu kekompakkan dalam lingkungan kost tersebut sehingga terjalin kesetiakawanan yang secara bersama-sama mengatasi berbagai masalah yang terjadi.

(56)

belajar maupun fasilitas lainnya atau mendapatkan kamar yang kosong (tidak memiliki fasilitas), dengan lengkapnya fasilitas, makabudgetyang diperlukan mahasiswa hanya untuk membayar sewa kamar saja tanpa perlu membeli fasilitas pokok. Selain itu fasilitas juga berkaitan dengan kecenderungan wanita untuk menutup diri dari lingkungan sekitarnya dan membuat kamar kost menjadi home sweet home sehingga membuat mahasiswa perempuan nyaman dan betah berlama-lama diam di kamar kost tersebut dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Urutan prioritas ketiga dalam mengambil keputusan melakukan pemilihan tempat adalah harga, di mana tempat kost yang dikehendaki harus sesuai denganbudget yang diberikan oleh orang tua ataupun sesuai dengan lokasi tempat beraktivitas, biasanya semakin dekat dengan kampus, maka harga menjadi lebih tinggi dibandingkan tempat kost yang berada agak jauh dari kampus, selain itu harga menjadi prioritas ketiga karena harga disesuaikan dengan fasilitas yang ada di kamar kost tersebut, semakin lengkap fasilitas maka semakin tinggi harga sewa kamar kost tersebut.

5. Perbedaan Prioritas

(57)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai prioritas atribut pemilihan tempat kost bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican, dengan melihat hasil analisis data yang dilakukan terhadap responden yang berjumlah 83, maka dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik responden penelitian yang merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican sebagai pengguna jasa kost, yaitu, jenis kelamin lebih banyak adalah laki-laki, lebih banyak responden berasal dari luar daerah dan lebih banyak responden lama tinggal di Yogyakarta selama 1 – 5 tahun.

(58)

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Dengan diketahuinya gambaran mengenai urutan prioritas dari atribut pemilihan tempat kost bahwa yang sesuai dengan harapan responden adalah lokasi, harga dan fasilitas, maka diharapkan pihak penyedia jasa rumah kost dapat mempertimbangkan rumah kost yang ada sesuai dengan harapan responden tersebut.

2. Dapat dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam untuk lebih mengetahui dengan jelas lokasi, harga dan fasilitas yang seperti apa yang harus diperhatikan oleh para penyedia jasa kost dan harapan mahasiswa. 3. Dengan diketahuinya urutan prioritas, maka penyedia rumah kost dapat

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadin, 2006,Menyoal Perdaisasi Rumah Kos di Makasar, Sulawesi Selatan,

http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=26598

Arikunto, S., 2000,Metode Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Engel, J.F. Blackwell, R.D., Miniard, P.W., 1994, Consumer Behavior, Sixth Edition, Dryden Press, Chicago.

Hadi, S., 1991,Analisis Butir Untuk Instrumen,Edisi Pertama, Jilid pertama, Andi Offset, Yogyakarta.

Kotler, P.,1993, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan & Pengendalian dan Implikasi,Erlangga, Jakarta.

Pulung, 2008, Kesamaan Antara Tempat Kost dengan Pasangan, Jakarta,

http://emyou.wordpress.com/2008/01/25/tentang-kost/

Riduan, 2002,Skala Pengukuran, Alfabet, Bandung.

Swastha, B. dan Irawan, 1990, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.

Tjiptono, F., 2002, Strategi Pemasaran, Edisi I, Jilid III, Cetakan Kedua, Andi Offset, Yogyakarta.

Umar, H., 1997, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

William, T., 1994,Customer Behavior, Macmillan. Inc., New York.

Gambar

Gambar II.1Konsep Pemasaran -----------------------------------------------
Gambar 2.1 Konsep Pemasaran (Kotler, 1993: 9)
Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah
Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal
+7

Referensi

Dokumen terkait

PROGRNMDKONOIIII MASYARAI'{TPISISIRSEtrAGAI UP^YA DINAS XELAUTI]I DAN.. DALA]UPROCiiM PDTIBERD^YAAN

The results of multiple regression test showed that the locus of control and procedural justice affect budgetary slack, but instead of distributive justice and

kepada Allah, sesama manusia dan alam telah terjalin dengan baik, maka dijamin terciptanya kehidupan yang harmonis, bahagia, dan damai, baik secara. spiritual

[r]

Undang- undang kepariwisataan yang bersifat nasional dan menyeluruh sangat diperlukan sebagai dasar hukum dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan kepariwisataan, khususnya

Komarudin., S.H Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Depok telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor: 615/Pid.Sus/2013/PN.Dpk

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa: terdapat hubungan antara Self Manegement dengan kemandirian belajar Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel