• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan : studi kasus karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan : studi kasus karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan - USD Repository"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN

KINERJA KARYAWAN

Studi kasus: Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mricandan Paingan

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Amandus Punggak

NIM : 032214031

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2)
(3)

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(4)

iv

HALAMAN MOTTO

(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Renungkanlah segala perintah Tuhan, dan hendaklah selalu memikirkan

hukum-Nya. Maka Ia akan memperkuat hatimu dan menganugerahkan

kebijak

sanaan yang kauinginkan.”

-Sirakh 6:37-

“Belajar adalah proses humanisasi; pemanusiaan manusia. Jika kita belajar,

maka kita mengalami pertumbuhan menjadi yang terbaik dari diri kita

sendiri.”

-Andrias Harefa-

Skripsi ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Yanuarius Buan dan Ibunda Agnes Oyen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Oktober 2011 Penulis

(7)

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Amandus Punggak

Nomor Mahasiswa : 032214031

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul : HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN

.

Studi kasus: Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan

.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 31 Oktober 2011

Yang menyatakan,

Amandus Punggak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(8)

viii

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN

(Studi kasus pada karyawan bagian rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican)

Amandus Punggak Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

(9)

ix ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN LEADERSHIPS STYLE AND EMPLOYEE PERFORMANCE

(Case study at the Sanata Dharma University Housekeeping employee in Paingan and Mrican) leader of housekeeping department in Sanata Dharma University, in Paingan and Mrican 2). To know the correlation between the type of leaderships style with employee performance both in simultaneously and partially, and 3). To know the level of employee performance. This type of research is the case study which implemented in the Sanata Dharma University, in Paingan and Mrican. The population in this research was all the employees of Sanata Dharma University in the housekeeping department. The sample used in this research was 30 people. The technique to collect the sample is Incidental Sampling. The technique used in the data collecting was questionnaire to get the data about the style of leaderships and the employee performance. The writer used Double Correlations method to analyze the data that have been collected. To find out the simultaneous correlation, the writer used T-test, whereas p-value point was employed to find out the partial correlation. This research obtained that the style of leaderships applied by the leader of housekeeping department in the Sanata Dharma University was the Laissez Faire type’s , simultaneously or partially, that covered clear explanation about the jobs desk given to each person according to the each department and field, attention from the leader toward the employee’s walfare, both in physical and spiritual, and promoting sense of belonging toward Sanata Dharma University of employees. The research also found that level of housekeeping employee was in the good condition.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(10)

x

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya penulisan skripsi ini. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini tersusun tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi Manajemen.

3. Drs.Th. Sutadi, M.B.A. selaku dosen pembimbing 1 yang telah membimbing dan memberi pengarahan bagi penulis selama penyusunan skripsi ini.

4. Dr. H. Herry Maridjo, M. Si. selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan saran dan masukan demi penyempurnaan skripsi ini.

5. Karyawan Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican yang bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner penelitian.

6. Ayahanda Yanuarius Buan dan Ibunda Agnes Oyen yang senantiasa memberikan semangat , biaya dan doa tanpa henti agar skripsi ini cepat terselesaikan. You both

are the best parents I’ve ever had.

(11)

xi

8. Keluargaku yang ada di Kaliwaru, Kak Ellen, Kak Tessa, Agus, Dani, Paul, Tedi, Siska, Iin, Fili, Seno, dan Adjan atas dukungan dan persahabatannya.

9. Teman-teman seperantauan yang bergabung dalam IKBPMKB.

10. Yashinta Anggi Puspita yang senantiasa memberi dukungan, cinta dan doa agar skrispi ini selalu kukerjakan. Love u.

11. Teman-teman kos Gubuk Derita Sor Pring aka Grinjing 6A; Deo, Valent, Flindo, Yudi, Viktor, Yoga, Iqrom, Hans, Agus, Lambok, Galih, Adi, Roni, beserta Ibu Sarwoto selaku komandan kos, Genk Kopma Sadhar; Roy, Elman, Yoyok, Soni, Isa, Edi, Windra, Sigit, Arbi, Dadang, Camel, Titis, Yusnita, Wika, Vinita, Mba Lusi dan Mba Marni atas dukungan dan persahabatan kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(12)

xii

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

(13)

xiii BAB II LANDASAN TEORI

A. Kepemimpinan ... 10

B. Kinerja ... 20

C. Penelitian Terdahulu ... 25

D. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 26

E.Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 29

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 29

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

D. Populasi dan Sampel ... 30

E. Identifikasi Variabel ... 31

F. Data –data yang dibutuhkan ………... 32

G. Metode Pengumpulan Data... 32

H. Teknik Pengukuran Data ... 32

I. Validitas dan Reliabilitas Penelitian... 34

J. Uji Hipotesis ... 36

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma……… ……... 39

B. Deskripsi Pekerjaan Pejabat Struktural……… 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(14)

xiv

A. Deskripsi Data ... 47

B. Metode Pengujian Instrumen …... 51

C. Pengujian Hipotesis ……….... 54

D. Identifikasi Gaya Kepemimpinan ………...………… 59

E. Identifikasi Kinerja Karyawan ……… 62

F. Pembahasan ………. 64

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 69

C. Keterbatasan Penelitian ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi……….…..…... 38

Tabel 5.1 Karakteristik Responden berdasarkan lama kerja…..…... 47

Tabel 5.2 Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin …... 48

Tabel 5.3 Karakteristik Responden berdasarkan status pernikahan …... 48

Tabel 5.4 Karakteristik Responden berdasarkan usia ………... 49

Tabel 5.5 Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan terakhir …….. 50

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Instrument Penelitian ………... ... 52

Tabel 5.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ……….. 53

Tabel 5.8 Hasil Identifikasi Gaya Kepemimpinan ... 61

Tabel 5.9 Pengelompokan Kinerja Karyawan……… 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori Hubungan antaraGaya Kepemimpinan

dengan Kinerja karyawan ……... ` 26 Gambar 4.1 Struktur Biro Administrasi Universitas ……… 46

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Tabulasi Data Penelitian ……… 75

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ………. 76

Lampiran 3 Uji Hipotesis ……… 82

Lampiran 3 Karakteristik Responden ……… 84

Lampiran 4 Kuisioner ………. 85

Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian ……….. 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu universitas yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas universitas. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen yang dibawa kedalam suatu universitas sehingga tidak seperti mesin, uang dan material, yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan universitas.

Sumber daya manusia baik yang menduduki posisi pimpinan maupun anggota merupakan faktor terpenting dalam setiap universitas atau instansi baik pemerintah maupun swasta. Hal ini karena berhasil tidaknya suatu universitas atau instansi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor manusia selaku pelaksana pekerjaan.

(19)

2

menciptakan interaksi kerjasama kelompok dalam mencapai tujuan universitas yang telah ditetapkan, mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab kelompok dalam pelaksanaan tugas (Wahjosumidjo, 1987 : 60). Menurut Huseini (dalam Sucahyo, 2004 : 10), kontribusi karyawan sebagai sumber daya intangible sangat mahal karena menyangkut aspek ilmu pengetahuan, proses pembelajaran kolektif dan reputasi.

Kesuksesan dalam proses kegiatan universitas tidak hanya ditentukan oleh pemimpin, tetapi juga ditentukan oleh kinerja dari para karyawan. Kinerja yang diharapkan universitas tidak muncul dengan sendirinya, tetapi berhubungan dengan perilaku kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin.

Keberhasilan suatu tugas karyawan menentukan efektif dan efisiennya kinerja karyawan. Tugas yang diberikan akan mudah bila pemimpin dapat memberikan petunjuk kerja yang jelas sesuai bidang tugas masing-masing.

Setiap karyawan memiliki kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga tugas yang diberikan mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak selesai pada waktunya. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal (Handoko, 1995 : 256). Pemimpin harus mampu melihat dan memahami kondisi kerja yang dialami karyawannya serta mencari dan menerapkan solusi untuk mengatasi kesulitan kerja karyawannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(20)

Perbedaan pendapat sering terjadi dalam lingkungan kerja, perbedaan ini dapat terjadi antar karyawan atau bahkan dengan pemimpin sendiri. Perbedaan pendapat dapat memicu konflik yang akan menghambat kinerja karyawan. Konflik yang terjadi bisa diatasi secara bijak dengan mencari akar permasalahan dan masing-masing pihak secara bijaksana mematuhi keputusan yang telah dibuat untuk menyelesaikan konflik.

Sebuah universitas akan bertahan lama bila terdapat rasa ikut memiliki dari semua karyawan. Untuk mencapai rasa ikut memiliki universitas pemimpin harus menciptakan suasana kerja yang mendukung terciptanya rasa ikut memiliki tersebut. Rasa ikut memiliki akan menimbulkan keinginan untuk mempertahankan keberadaan universitas dan kemauan untuk mencapai tujuan bersama universitas.

Dengan mengacu pada hal-hal di atas, timbul keinginan dalam diri peneliti untuk meneliti pada suatu perusahan atau bidang usaha lainnya. Dengan memilih judul Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan (studi kasus: Karyawan rumah tangga Universitas

(21)

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul skripsi yang diambil maka peneliti merumuskan masalah :

1. Apa gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin terhadap karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan ?

2. Apakah ada hubungan secara simultan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya, perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani, adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin, adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas memiliki dengan kinerja? 3. Apakah ada hubungan positif antara kejelasan petunjuk terhadap cara

penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan kinerja ?

4. Apakah ada hubungan positif antara adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya dengan kinerja ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(22)

5. Apakah ada hubungan positif antara perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani dengan kinerja ?

6. Apakah ada hubungan positif antara adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin dengan kinerja ?

7. Apakah ada hubungan positif antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja?

C. Batasan Masalah

1. Pada umumnya gaya kepemimpinan bermacam-macam, tetapi peneliti membatasi tiga gaya kepemimpinan yaitu : gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan demokratik, dan gaya kepemimpinan laissez faire.

2. Gaya kepemimpinan yang dimaksud adalah gaya kepemimpinan pimpinan (kepala bagian) dan kinerja karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan. Untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan pemimpin dilihat dari :

a. Kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

(23)

6

c. Perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani.

d. Adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin.

e. Adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas.

3. Kinerja meliputi beberapa faktor yaitu kualitas kerja, kerja sama, kerja sama, loyalitas, kejujuran, disiplin, kondisi kerja dan ketertiban. Namun peneliti mengambil faktor kualitas kerja, faktor keterampilan kerja, kedisiplinan dan faktor kerja sama sebagai batasan kinerja karyawan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimimpin karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan.

2. Mengetahui hubungan secara simultan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya, perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani, adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin, adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(24)

usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja.

3. Mengetahui hubungan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan kinerja.

4. Mengetahui hubungan antara adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya dengan kinerja.

5. Mengetahui hubungan antara perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani dengan kinerja.

6. Mengetahui hubungan antara adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin dengan kinerja.

7. Mengetahui hubungan antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

 Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi Universitas.

(25)

8

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai sarana menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah pada situasi sesungguhnya.

F. Sistematika Penelitian

Bab I : Pendahuluan

Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini membahas tentang teori-teori yang mendukung, meliputi pengertian manajemen sumber daya manusia, kepemimpinan, gaya kepemimpinan, kinerja, kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis penelitian.

Bab III: Metode Penelitian

Bab ini berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, data-data yang dibutuhkan, metode pengumpulan data, metode pengujian kuisioner dan metode analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(26)

Bab IV: Gambaran Umum Universitas

Bab ini membahas tentang sejarah berdirinya universitas, lokasi universitas, struktur universitas, personalia, produksi dan pemasaran. Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang selanjutnya dianalisis untuk menentukan gaya kepemimpinan apa yang diterapkan oleh pemimpin dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.

Bab VI: Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian

(27)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Pemahaman terhadap definisi suatu obyek adalah awal penting dalam kerangka mempelajari, menganalisis, serta menarik kesimpulan terhadap obyek penelitian dalam merumuskan definisi kepemimpinan tidaklah mudah, karena tergantung dari segi mana kita meninjaunya. Menurut Fred Fieder (dalam Wahjosumidjo, 1987 : 21) definisi kepemimpinan adalah sebagai berikut :

a. Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan pembuat keputusan.

b. Kepemimpinan adalah langkah pertama yang hasilnya berupa pola interaksi kelompok yang konsisten dan bertujuan menyelesaikan program-program yang saling berkaitan.

c. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan penciptaan tujuan.

Butir-butir pengertian di atas pada hakikatnya memberikan makna :

a. Kepemimpinan adalah yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat kepribadian kemampuan itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(28)

b. Kepemimpinan merupakan serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya perilaku pemimpin itu sendiri.

c. Kepemimpinan merupakan proses antara hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi.

2. Fungsi Pemimpin

Ada 3 fungsi yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu : a. Mengatur kerja

Mengatur kerja ini mencakup beberapa hal, pertama menentukan arah dan merumuskan tujuan. Kedua merancang universitas dan proses. Apabila seseorang ingin memimpin secara efektif, maka tidak cukup hanya dia sendiri yang memiliki kompetensi. Seorang pemimpin harus membangun universitas. Dia wajib menciptakan lembaga yang membuat kepemimpinan itu menjadi efektif.

b. Memandu perilaku

(29)

12

c. Mengembangkan diri dan Universitas

Pemimpin tidak boleh berhenti belajar, dan itu berarti dia harus menjadi pembelajar mandiri, terus mengembangkan diri. Universitas juga akan terkena dampaknya, menjadi semakin pandai. Itu berarti dia harus terbuka ke luar dan terbuka ke dalam.

3. Definisi Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan adalah merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang dia lihat. Menurut Ranupandoyo dan Husnan (1990 : 191) gaya kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan universitas dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan.

4. Macam Macam Gaya Kepemimpinan

a. Menurut G.R. Terry (dalam Siswanto, 2005 : 112) ada enam macam gaya kepemimpinan:

1) Kepemimpinan Pribadi

Pemimpin dalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan dengan cara kontak pribadi. Tipe ini banyak dianut universitas berskala kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(30)

2) Kepemimpinan Non pribadi

Segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada universitas melalui bawahannya atau menggunakan media non pribadi, baik rencana, instruksi, maupun program penyeliannya.

3) Kepemimpinan Otoriter

Pemimpin bertipe otoriter bekerja menurut peraturan dan kebijakan yang berlaku dengan ketat.

4) Kepemimpinan Demokratis

Pemimpin beranggapan bahwa ia merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen universitas dan secara bersamaan seluruh elemen tersebut bertanggung jawab terhadap universitas.

5) Kepemimpinan Paternalistik

Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan antara pemimpin dengan universitas. 6) Kepemimpinan menurut bakat

Tipe kepemimpinan ini muncul dari kelompok informal yang didapatkan dari pelatihan meskipun tidak langsung.

b. Gaya Kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard (dalam Wahjosumidjo, 1987 : 99) ada empat macam:

(31)

14

2) Pemimpin yang berorientasi tinggi terhadap tugas dan tinggi terhadap hubungan, bergaya konsultatif.

3) Pemimpin yang berorientasi rendah terhadap tugas dan tinggi terhadap hubungan, bergaya pertisipatif

4) Pemimpin yang berorientasi rendah terhadap tugas dan rendah terhadap hubungan, bergaya delegatif.

c. Menurut studi kepemimpinan Universitas Iowa (dalam Sutarto, 1986 : 72) ada tiga gaya kepemimpinan yaitu:

1) Gaya Kepemimpinan Otokratik

Gaya kepemimpinan otokratik adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja atas perintah atasan dalam segala pengambilan keputusan. Ciri-ciri dari kepemimpinan otokratik adalah:

a) Kasar dalam bertindak dan kaku dalam bersikap. b) Prakarsa harus selalu dari pemimpin.

c) Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan ide, pendapat, pertimbangan dan saran.

d) Tugas bagi karyawan diberikan secara instruksi. e) Lebih banyak kritik daripada pujian.

f) Pemimpin menuntut prestasi sempurna dari karywan tanpa syarat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(32)

g) Cenderung ada paksaan, ancaman dan hukuman.

Adapun kelebihan gaya kepemimpinan ini adalah pengambilan keputusan dapat dilakukan secara tegas dan cepat.

2) Gaya Kepemimpinan Demokratik

Gaya kepemimpinan demokratik adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan, ditentukan bersama antara manajemen dan karyawan. Gaya kepemimpinan ini pemimpin berusaha membawa karyawannya menuju ketujuan dan cita-cita dengan memperlakukan karyawan sejajar dengan pemimpin sehingga karyawan dapat menyumbangkan ide, pendapat, pertimbangan atau saran yang dimilikinya. Gaya kepemimpinan ini sangat cocok diterapkan jika suatu universitas menghadapi masalah yang membutuhkan pemikiran yang banyak dan keterlibatan yang tinggi dari karyawan dalam pelaksanaannya. Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratik adalah sebagai berikut :

a) Wewenang pemimpin tidak mutlak dan ada pelimpahan wewenang.

b) Kebijaksanaan dan keputusan dibuat bersama oleh pemimpin dan karyawan.

(33)

16

d) Tugas pemimpin bersifat permintaan.

e) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku dan kegiatan bersifat wajar.

f) Pemimpin meminta kesetiaan karyawan secara wajar. g) Pujian dan kritikan seimbang.

h) Terdapat sikap saling percaya, saling menghormati dan menghargai.

i) Banyak kesempatan bagi karyawan untuk menyampaikan ide, pendapat dan saran.

Kelebihan gaya kepemimpinan demokratik ini adalah tumbuhnya rasa ikut memiliki, karena pemimpin selalu berusaha melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan. Selain itu juga akan terbina moral yang tinggi. Sedangkan kekurangannya adalah keputusan dan tindakan terkadang lambat, rasa tanggung jawab kurang, keputusan yang dibuat pun terkadang bukan keputusan yang baik dan tepat.

3) Gaya Kepemimpinan Laissez faire

Gaya kepemimpinan Laissez faire adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan lebih banyak diserahkan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(34)

bawahan. Ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez faire adalah sebagai berikut:

a) Pemimpin melakukan perannya secara pasif.

b) Pemimpin memberikan kebebasan penuh kepada karyawan. c) Pemimpin mendelegasikan wewenang untuk mengambil

keputusan kepada karyawan dengan agak lengkap. d) Karyawan dituntut untuk memiliki keahlian tinggi.

e) Pemimpin tidak akan membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan.

f) Kontak antara pemimpin dan karyawan sedikit sekali.

g) Pemimpin menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan kepada karyawan dalam artian pemimpin menginginkan agar karyawan bisa mengendalikan diri mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.

5. Kualifikasi seorang Pemimpin

(35)

18

adalah keunggulan pribadi dalam hal ketegasan, keuletan, kesadaran dan keberhasilan.

Hersey dan Blancard (dalam Siswanto, 2005 : 155) mengklasifikasikan keahlian yang diperlukan bagi seorang pemimpin menjadi dua tingkat berikut ini.

1. Mengerti Perilaku Masa Lampau ( Understanding Past Behavior ) Pemimpin harus mengerti mengapa orang berprilaku sebagaimana yang mereka lakukan. Perilaku orang dapat dipahami, sebaiknya dengan cara memahami perilaku orang pada masa lampau.

2. Memprediksi Perilaku Masa Depan ( Predicting Future Behavior ) Pada dasarnya mempelajari perilaku masa lampau saja tidaklah cukup. Mungkin yang lebih penting adalah mampu memprediksi apakah yang akan mereka lakukan sekarang, besok, minggu depan, dan seterusnya pada kondisi lingkungan yang dinamis.

Terlepas dari dua pendapat diatas, pada esensinya kualifikasi kepemimpinan yang memungkinkan seorang pemimpin memainkan perannya dalam menopang kondisi yang ada meliputi hal-hal berikut : 1. Watak dan Kepribadian yang Terpuji

Agar para bawahan maupun orang yang berada di luar universitas mempercayainya, seorang pemimpin harus memiliki watak dan kepribadian yang terpuji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(36)

2. Prakarsa yang Tinggi

Seorang pemimpin hendaknya seorang self starter, memiliki inisiatif sendiri. Ia mengajukan gagasan dan bersedia menanggung risiko kegagalan bersamaan dengan adanya kesempatan untuk memperoleh keberhasilan

3. Hasrat Melayani Bawahan

Seorang pemimpin harus percaya pada bawahan, perhatian kepada karyawan, mendengarkan pendapat mereka, mengerti kesulitan karyawan, berkeinginan membantu, serta menimbulkan dan mengembangkan ketrampilan agar karir karyawan meningkat.

4. Sadar dan Paham Kondisi Lingkungan

Seorang pemimpin tidak hanya menyadari mengenai apa yang sedang terjadi di sekitarnya, tetapi juga harus memiliki pengertian yang memadai sehingga dapat mengevaluasi perbedaan kondisi lingkungan untuk kepentingan universitas dengan bawahannya. 5. Intelegensi yang Tinggi

(37)

20

6. Berorientasi Masa Depan.

Pemimpin harus memiliki intuisi, kemampuan memprediksi, dan visi sehingga dapat mengetahui sejak awal mengenai kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat mempengaruhi universitas yang dikelola dan para bawahan yang terorganisir.

7. Sikap Terbuka dan Lugas

Seorang pemimpin harus memiliki sifat terbuka. Ia harus sanggup mempertimbangkan fakta dan inovasi yang baru. Lugas namun konsisten pendiriannya. Bersedia mengganti cara kerja yang lama dengan cara kerja baru yang dipandang mampu memberi nilai guna yang efisien dan efektif bagi universitas yang dipimpinnya.

8. Widiasuara yang Efektif

Seorang pemimpin adalah penyampai berita kepada orang lain. Vertikal ke bawah untuk memberikan instruksi dan perintah kepada bawahan dan horizontal kepada pihak pihak yang memiliki transaksi dengan universitas. Ketrampilan memainkan peran dalam hal ini sangat membantu efektifitas universitas yang dipimpinnya.

B. Kinerja

Untuk memahami kinerja yang sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup universitas, maka berikut ini peneliti akan menjelaskan mengenai definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(38)

1. Definisi Kinerja

Kinerja merupakan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena kinerja sangat berpengaruh terhadap kepentingan individu, industri dan masayarakat. Kinerja lazim disebut prestasi kerja. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Setiap universitas pada umumnya menginginkan dapat mencapai tujuan seoptimal mungkin. Tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal oleh karena kinerja karyawan yang baik. Begitu pula sebaliknya karyawan yang bekerja di perusahan yang dapat mencapai kinerja yang optimal karena dukungan universitas. Oleh karena itu sudah selayaknya universitas mengupayakan agar karyawan dapat mencapai kinerja yang baik. Selain itu kinerja karyawan dipengaruhi juga oleh faktor internal atau faktor dalam diri karyawan itu sendiri. Bila kondisi karyawan baik, maka kinerjanya akan baik pula dan bila kondisi karyawan buruk maka kinerjanya akan menurun.

2. Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

(39)

22

a. Faktor dalam diri karyawan

1) Faktor psikis seperti bakat, kemampuan yang dimiliki, kepribadian, kecerdasan dan minat.

2) Faktor fisik seperti kesehatan, jenis kelamin, usia dan lain sebagainya.

b. Faktor diluar pribadi karyawan (dalam Handoko, 1995 : 256) 1) Kompensasi.

2) Kondisi Kerja. 3) Hubungan kerja.

4) Kebijakan pemerintah tentang kenaikan pangkat. 5) Delegasi wewenang.

3. Unsur unsur Penilaian Kinerja

Dalam penilaian kinerja terdapat unsur/faktor sebagai indikator untuk mengukur seberapa baik orang bekerja dalam suatu universitas (dalam Handoko, 1995 : 144) faktor penilaian adalah keandalan, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama dan kualitas hasil kerja dan unsur-unsur yang dinilai:

1) Kesetiaan

Dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga/membela universitas di dalam maupun di luar pekerjaan dari hal-hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(40)

2) Prestasi Kerja

Menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan karyawan tersebut.

3) Kejujuran

Menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian baik bagi dirinya atau orang lain.

4) Kedisiplinan

Menilai disiplin karyawan dalam memenuhi/memotivasi peraturan peraturan yang ada dan melaksanakan pekerjaannya berdasar perintah yang telah diberikan.

5) Kreatifitas

Menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitasnya untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.

6) Kerja sama

Menilai kesetiaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lainnya secara vertikal/horizontal di dalam maupun di luar universitas sehingga hasil pekerjaan akan lebih baik.

7) Kepemimpinan

(41)

24

8) Kepribadian

Menilai karyawan dari sikap, perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberikan kesan menyenangkan serta berpenampilan menarik dan wajar.

9) Prakarsa

Mempunyai inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberi alasan, mendapatkan kesimpulan dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapi.

10) Kecakapan

Menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menselaraskan berbagai macam elemen yang terlibat dalam penyusunan kebijaksanaan di dalam universitas.

4. Tujuan penilaian Kinerja

Tujuan penilaian kinerja menurut Tim Studi Pengembangan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Mahsun, 2006: 33) :

1) Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk pencapaian kinerja.

2) Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati.

3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(42)

4) Memberikan penghargaan dan hukuman yang obyektif atas prestasi pelaksana yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.

5) Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja universitas.

6) Mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi. 7) Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif. 8) Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan.

9) Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.

C. Penelitian Terdahulu

1. Analisis hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan : studi kasus pada Rumah Sakit Umum Bethesda Lempuyangwangi

Yogyakarta.

(43)

26

GAYA KEPEMIMPINAN D. Kerangka Pemikiran Teoritis

Keterangan:

: hubungan seluruh variabel dengan kinerja.

: hubungan masing-masing variabel dengan kinerja.

Gambar 2.1

Kerangka teori Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan

Kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing

Adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya

Perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani

adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin

Adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas

KINERJA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(44)

E. Hipotesis

Pada penelitian ini, rumusan masalah 1 tidak dapat dicantumkan sebagai hipotesis, maka hipotesis yang diajukan adalah :

 Ada hubungan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya, perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani, adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin, adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja.

 Ada hubungan positif antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan kinerja.

 Ada hubungan positif antara adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya dengan kinerja.

 Ada hubungan positif antara perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani dengan kinerja.

(45)

28

 Ada hubungan positif antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(46)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini berupa studi kasus yaitu penelitian mengenai suatu kasus pada karyawan rumah tangga sehingga kesimpulan dari penelitian hanya berlaku pada karyawan rumah tangga yang diteliti.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Seluruh karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican.

2. Objek Penelitian

Gaya kepemimpinan pada pimpinan dan kinerja karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Kampus Mrican dan Kampus Paingan, Universitas Sanata Dharma Yogjakarta.

(47)

30

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan subjek yang lengkap dan jelas. Dalam hal ini keseluruhan subjek adalah karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan.

2. Sampel

Sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu. Untuk mendapatkan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan haruslah ditempuh cara-cara yang benar dalam setiap langkah termasuk cara-cara pengambilan sampel/ sampling. Teknik pengambilan sampel menggunakan Incidental Sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2004 : 77)

E. Identifikasi Variabel

Pada penelitian ini variabel yang digunakan peneliti adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(48)

a. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah cara seseorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan yang dirinci menjadi gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan demokratik dan gaya kepemimpinan laissez faire dengan berpatok pada :

a. Kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

b. Adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya.

c. Perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani.

d. adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin. e. Adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari

semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas. b. Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan adalah tingkat terhadapnya para karyawan mencapai persyaratan pekerjaan. Menurut Simamora (2001 : 460) untuk mengetahui apakah kinerja karyawan memenuhi standar kinerja yang berlaku dalam universitas tersebut, maka dibutuhkan alat yang disebut penilaian kinerja karyawan yang meliputi :

(49)

32

dibandingkan dengan target yang dibuat universitas, sedangkan kuantitas hasil kerja menyangkut besarnya hasil yang diperoleh karyawan dalam jumlah satuan tertentu.

- Kehadiran : ketepatan karyawan datang dan pulang sesuai dengan jam kerja yang ditentukan instansi.

- Akurasi/ketepatan: ketepatan tugas-tugas pekerjaan yang dilaksanakan. - Kerja sama : kesediaan karyawan untuk meminta bantuan dari rekan. rekan sejawatnya dan membantu mereka mencapai tujuan-tujuan universitas.

- Kreativitas dan ketrampilan: kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil.

F. Data-Data yang Dibutuhkan

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden yaitu pengisian kuisioner yang dilakukan oleh karyawan rumah tangga .

2. Data Sekunder

Data yang sudah ada atau sudah tersedia di universitas yang berisi tentang sejarah perkembangannya dan gambaran umum universitas dan buku buku bacaan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(50)

G. Metode Pengumpulan Data

Peneliti akan menggunakan : Kuesioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2004 : 135).

H. Teknik Pengukuran Data

Pertanyaan pada kuisioner terbagi dalam dua kelompok untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan dan kinerja karyawan. Total nilai kuisioner Kelompok I dihitung untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin yang terdiri dari 5 variabel dan masing-masing variabel dibuat 6 pertanyaan. Untuk pengkategorian gaya

kepemimpinan yang diterapkan pimpinan digunakan rumus (Saifuddin, 2002 : 109):

a. Gaya Kepemimpinan Otokratik = X < ( - 1,0)

b. Gaya Kepemimpinan Demokratik = ( - 1,0) ≤ X < ( + 1,0) c. Gaya Kepemimpinan Laissez faire = ( + 1,0) ≤ X

- Keterangan :

(51)

34

R = range (nilai maximum – nilai minimum) 1,0 = nilai konstan

kelas = 3

Kuisioner Kelompok II tentang kinerja karyawan yang terdiri dari 8 pertanyaan. Untuk setiap pertanyaan diberi kategori yang disesuaikan dengan skala Likert. Pembobotan skor dengan menggunakan alternatif jawaban :

Sering Kali = skor 5

Sering = skor 4

Kadang = skor 3

Jarang = skor 2

Tidak pernah = skor 1

I. Validitas dan Reliabilitas Penelitian

1. Validitas

Suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment (Sugiyono, 2004 : 182) :

(52)

Dimana : Nilai koefisien r dijelaskan sebagai berikut :

Jika rhitungrtabel maka instrumen dikatakan valid

Jika rhitung < rtabel maka instrumen dikatakan tidak valid

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan. Untuk memperoleh koefisien Reliabilitas digunakan rumus

Cronbach’ Alpha(Sugiyono, 2004 : 122) :

ri : Reliabilitas internal seluruh instrument.

rb : Koefisien product moment antara belahan pertama dan

(53)

36

J. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan untuk melakukan pengujian pada penelitian ini adalah :

(54)

ryx4 = Korelasi Product Moment antara x4 terhadap y

ryx5 = Korelasi Product Moment antara x5 terhadap y

r x1x2x3x4x5 = Korelasi Product Moment antara x1, x2, x3, x4,x5

Kemudian untuk mengetahui signifikan tidaknya korelasi berganda, maka digunakan uji F, dengan rumus sebagai berikut :

2

2

/

1 1

R k

F

R n k

  

Keterangan :

R = Koefisien korelasi ganda

k = banyaknya variabel bebas/variabel independen n = jumlah sampel

dalam pengujian signifikan dari korelasi berganda digunakan level signifikan 5% dengan derajat kebebasan (n-k-1).

Jika Fhitung≤ Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

(55)

38

2. Untuk menguji hipotesis kedua, hipotesis ketiga, hipotesis keempat dan hipotesis kelima, penulis menggunakan teknik koefisien Product Moment

(Sugiyono, 2004 : 182).

Jika nilai P value berada di bawah taraf signifikansi 5%, artinya hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Tabel 3.1

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

(56)

39 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma

1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma

(57)

40

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. sebagai salah satu pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. Nama “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu

ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia). 2. Perkembangan Selanjutnya

Agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Diatas kertas Sanata Dharma memang merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia, tetapi secara de facto FKIP Sanata Dharma tetap berdiri sendiri. Untuk menghilangkan keganjilan ini, pemerintah menetapkan agar FKIP harus berdiri sendiri dan berubah menjadi IKIP. Dengan ini FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Sejak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(58)
(59)

42

(sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

3. Nama-nama Rektor Sanata Dharma: a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 - 1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 - 1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 - 1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 - 1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 - 1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 - 2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 - sekarang) 4. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma

a. Visi

Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(60)

pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat dialogis.

b. Misi

(61)

44

B. Deskripsi Pekerjaan Pejabat Struktural

1. Nama Jabatan

Kepala Sub Bagian Rumah Tangga

a. Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Kampus Mrican b. Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Kampus Paingan (III) 2. Ringkasan Pekerjaan

Menyediakan dan memelihara kebutuhan Rumah Tangga universitas. 3. Keterkaitan

a. Pejabat atasan terdekat : Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan b. Pejabat bawahan terdekat : -

4. Uraian Tugas

a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan : 1) Gudang

2) Keamanan/SATPAM 3) Parkir

4) Dapur

5) Kebersihan Kebun 6) Kebersihan Ruang

b. Melaksanakan pengadaan barang-barang perlengkapan untuk kebutuhan Alat Tulis/Kantor dan Rumah Tangga untuk keperluan universitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(62)

c. Merencanakan dan mengatur permintaan minum dan snack/makanan untuk keperluan rapat/ujian dan kebutuhan lainnya.

d. Melaksanakan dan melaporkan pertanggungjawaban keuangan atas pembelian/pengadaan barang perlengkapan dan keperluan Rumah Tangga.

e. Memeriksa laporan pelaksanaan pekerjaan di lingkungan Subbagian Rumah Tangga.

f. Evaluasi pekerjaan. 5. Wewenang

Mengarahkan pekerjaan karyawan di unitnya. 6. Kualifikasi

a. Memiliki kemampuan pemimpinial. b. Memiliki kemampuan berkomunikasi. 7. Catatan bagi petugas kebersihan:

a. Setiap petugas kebersihan dalam suatu tim kerja mempunyai tanggung jawab penuh dalam hal menjamin terciptanya kebersihan di seluruh cakupan wilayah tanggung jawab tim tersebut termasuk kebersihan selasar, kaca-kaca, sayap gedung dan dalam hal pembuangan sampah di TPA sampah USD ( di bak container).

(63)

46

c. Jika ada anggota tim yang tidak masuk karena suatu hal, maka anggota dalam tim tersebut juga bertanggung jawab atas terjaminnya kebersihan di wilayah kerja anggota yang tidak masuk tersebut, dengan dikerjakan secara bersama-sama atau penunjukkan langsung yang akan diatur oleh Kabag Rumah Tangga.

d. Dalam suatu tim akan ditunjuk satu orang yang bertugas untuk mengkoordinir jalannya kerja tim tersebut, atau diatur langsung oleh Kabag Rumah Tangga.

e. Penataan Pegawai ini berlaku mulai 7 September 2009.

8. Jumlah karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma tercatat sejumlah 53 karyawan dimana Kampus Mrican memiliki 27 karyawan dan Kampus Paingan memiliki 26 karyawan.

(64)

47 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penulis menguraikan data-data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian ini. Data-data tersebut diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma, kampus Mrican dan kampus Paingan. Kuesioner yang dibagikan kepada 30 responden untuk menguji apakah kuesioner tersebut valid (sahih) dan reliabel (andal) atau tidak.

Untuk kuesioner yang diberikan kepada 30 responden terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Bagian pertama, merupakan bagian yang berisi pertanyaan tentang karakteristik responden yang meliputi :

a. Lama Kerja

Berdasarkan jenis kelamin, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.1 berikut ini :

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Lama Kerja Jumlah Persentase

< 1 tahun 0 0

1 tahun – 2 tahun 1 3,33

3tahun – 4 tahun 8 26,67

> 4 tahun 21 70

Total 30 100

(65)

48

Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden telah bekerja selama lebih 4 tahun yaitu sebanyak 21(70%) responden diikuti 3 tahun - 4 tahun sebanyak 8 (26,67%) responden dan sisanya sebanyak 1 (3,33%) responden.

b. Jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.2 berikut ini:

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2011

Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa seluruh responden berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 30 (100%) responden.

c. Status pernikahan

Berdasarkan status pernikahan responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.3 berikut ini:

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Status pernikahan Status Pernikahan Jumlah Persentase

Menikah 20 66,67

Belum Menikah 10 33,33

Duda/Janda 0 0

Total 30 100%

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 30 100

Wanita 0 0

Total 30 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(66)

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2011

Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa status pernikahan responden didominasi oleh kelompok Menikah, yaitu 20 (66,67%) responden, kemudian kelompok Belum Menikah, yaitu 10 (33,33%) responden.

d. Usia

Berdasarkan usia responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.4 berikut ini:

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

< 21 tahun 0 0

22 tahun– 27 tahun 3 10

28 tahun – 35 tahun 12 40

36 tahun – 41 tahun 10 33,33

> 42 tahun 5 16,67

Total 30 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2011

(67)

50

e. Pendidikan terakhir

Berdasarkan pendidikan terakhir responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.5 berikut ini:

Tabel 5.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir Pendidikan terakhir Jumlah Persentase

SMP 8 26,67

SMA/sederajat 21 70

D3 0 0

S1 1 3.33

Total 30 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2011

Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa pendidikan terakhir responden tertinggi adalah SMA/sederajat yaitu 21 (70%) responden, Diikuti kelompok SMP, yaitu 8 (26,67%) responden dan sisanya S1 sebanyak 1 (3,33%) responden.

2 Bagian kedua, merupakan bagian yang berisi tentang pernyataan-pernyataan sebagai berikut :

a. Pernyataan tentang kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing yang terdiri dari 6 butir pernyataan.

b. Pernyataan tentang perhatian dari seorang pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahan yang terdiri dari 6 butir pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(68)

c. Pernyataan tentang perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani yang terdiri dari 6 butir pernyataan.

d. Pernyataan tentang adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin yang terdiri dari 6 butir pernyataan.

e. Pernyataan tentang adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas terdiri dari 6 butir pernyataan.

f. Pernyataan tentang Kinerja terdiri dari 8 butir pernyataan.

B. Metode Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Pengujian validitas/kesahihan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program Microsoft Excel dan SPSS 11.5. Penulis mengambil 30 responden untuk melakukan uji validitas kuesioner. Untuk responden yang berjumlah 30 (n), dapat diperoleh derajat bebas df sebesar n – 2 = 30 – 2 = 28. Untuk df = 28 dan nilai alpha 5% (dua sisi), diperoleh nilai rtabel

sebesar 0,361. Jika rhitung ≥ rtabel maka instrumen tersebut dikatakan valid.

Dari hasil pengujian tersebut diperoleh rhitung ≥ rtabel dengan taraf

(69)

52

Tabel 5.6

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel rhitung rtabel Status

X1

X11 0.194 0.361 Tidak valid

X12 0.078 0.361 Tidak valid

X13 0.198 0.361 Tidak valid

X14 0.220 0.361 Tidak valid

X15 0.367 0.361 Valid

X35 0.331 0.361 Tidak valid

X36 0.310 0.361 Tidak valid

(70)

X56 0.357 0.361 Tidak valid

Sumber: Data Primer (kuesioner), 2011

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa item X11, X12, X13, X14,

X23, X24, X33, X35, X36, X41, X42, X43 X45, X52, X56 dinyatakan tidak valid

(sahih). 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s

Alpha (Sugiyono, 2004 : 122). Analisis dilakukan pada masing-masing instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel X1, X2, X3, X4 ,X5

dan Y.

Tabel 5.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai Cronbach’ Alpha r tabel Status

(71)

54

Sumber: Data Primer (kuesioner), 2011

Dari tabel diatas disimpulkan variabel X2 dan X4 dinyatakan tidak

reliabel.

C. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis Pertama

Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya, perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani, adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin, adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja karyawan digunakan teknik korelasi Product Moment. Dengan bantuan komputer program SPSS for windows ver. 11 sebagai berikut (data terlampir) :

(72)

Dari hasil perhitungan koefisien korelasi berganda diperoleh hasil Ry(1,3,5) sebesar 0,656 yang menunjukkan bahwa X1, X3 dan X5 secara

simultan mempunyai hubungan dan tingkat hubungan kuat dengan kinerja (Y) karena nilai 0,656 terletak di antara 0,600 – 0,799.

Untuk membuktikan bahwa kelompok X1, X3, dan X5 secara

simultan mempunyai hubungan dan tingkat hubungan kuat dengan kinerja (Y), maka dilakukan pengujian terhadap Ry dengan menggunakan uji F, dengan bantuan komputer program SPSS for windows ver. 11.0 sebagai berikut (data terlampir) :

F= 6.537

Setelah harga F dihitung dan diketahui, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.

Kriteria pengujian hipotesis :

Jika Fhitung≤ Ftabel(α = 0,05 ; 24), maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Jika Fhitung > Ftabel(α = 0,05 ; 24), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Apabila Fhitung ≤ Ftabel maka tidak terdapat hubungan yang

signifikan, sebaliknya apabila Fhitung > Ftabel maka terdapat hubungan yang

signifikan.

(73)

56

Fhitung sebesar 6.537 sedangkan Ftabel sebesar 2,620. Artinya Fhitung > Ftabel,

hal ini menunjukkan bahwa nilai Ry yang diperoleh menunjukkan positif antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan kinerja karyawan penulis menggunakan teknik koefisien Product Moment.

(74)

Setelah nilai r diketahui r = 0,4206 ini berarti nilai r terletak diantara 0,400 – 0,599 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan sedang antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan kinerja. P value menunjukkan nilai p=0,021 berada di bawah taraf signifikansi 5%, artinya hipotesis nol (H0) ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima.

3. Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga tidak dapat diuji karena variabel X2 yaitu adanya

sikap pemimpin yang memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya dinyatakan tidak reliabel dimana nilaiCronbach’ Alpha sebesar 0.1448 < r tabel sebesar 0.361.

4. Hipotesis Keempat

(75)

58 hubungan rendah antara ada hubungan positif antara perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani dengan kinerja karyawan. P value menunjukkan nilai p=0,045 berada di bawah taraf signifikansi 5%, artinya hipotesis nol (H0) ditolak

dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

5. Hipotesis Kelima

Hipotesis kelima tidak dapat diuji karena variabel X4 yaitu adanya

penyelesaiaan konflik dengan bijaksana dari pemimpin dinyatakan tidak reliabel dimana nilai Cronbach’ Alpha sebesar 0.3077 < r tabel sebesar 0.361.

6. Hipotesis Keenam

Untuk menguji hipotesis keenam yang menyatakan ada hubungan positif antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(76)

dengan kinerja karyawan. Penulis menggunakan teknik koefisien Product Moment. Dengan bantuan komputer program SPSS for windows ver. 11.0

sebagai berikut (data terlampir): diantara 0,600 – 0,799 yang menyatakan ada hubungan positif dan tingkat hubungan kuat antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja karyawan . P value menunjukkan nilai p=0,0 berada di bawah taraf signifikansi 5%, artinya hipotesis nol (H0) ditolak

dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

D. Identifikasi Gaya Kepemimpinan

Berdasarkan analisis deskriptif (Saifuddin, 2002 : 109), untuk

mengidentifikasikan gaya kepemimpinan yang digunakan rumus: a. Gaya Kepemimpinan Otokratik = X < ( - 1,0)

(77)

60

- Keterangan :

 = standar deviasi  = R/6  = mean (nilai minimum x kelas)

R = range (nilai maximum – nilai minimum) 1,0 = nilai konstan

kelas = 3 - Perhitungan :

Nilai max = (9 x 5) = 45 Nilai min = (9 x 1) = 9 R = (45– 9) = 36  = 36 / 6 = 6  = 9 x 3 = 27

a. Gaya Kepemimpinan Otokratik X < ( - 1,0) X < (27 - 1,0.6) X < (27 - 6) X < 21

b. Gaya Kepemimpinan Demokratik ( - 1,0) ≤ X < ( + 1,0) (27-1,0.6) ≤ X < (27+1,0.6) (27 - 6) ≤ X < (27 + 6) 21 ≤ X < 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(78)

c. Gaya Kepemimpinan Laissez faire ( + 1,0) ≤ X

(27 + 1,0.6) ≤ X (27 + 6) ≤ X 33 ≤ X

Tabel 5.8

Hasil Identifikasi Gaya Kepemimpinan

Kategori Interval Skor Frekuensi %

Otokratik X < 21 0 0

Demokratik 21 ≤ X < 33 14 46,67

Laissez Faire 33 ≤ X 16 53,33

jumlah 30 100

Sumber: Data primer, 2011

Berdasarkan data tabel diketahui bahwa sebanyak 16 (53,33%) karyawan berpendapat bahwa gaya kepemimpinan yang digunakan di Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan adalah gaya kepemimpinan

(79)

62

kepemimpinan di Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan Yogyakarta adalah gaya kepemimpinan Laissez Faire.

Gaya kepemimpinan ini tidaklah mutlak dalam penerapannya. Semua gaya kepemimpinan akan efektif bila penerapannya disesuaikan dengan situasi universitas dan karyawannya. Oleh karena itu diharapkan pimpinan dapat selalu menerapkan gaya kepemimpinan berdasarkan situasi dan kondisi universitas sehingga apa yang menjadi tujuan universitas tercapai.

E. Identifikasi Kinerja Karyawan

Hasil analisis deskriptif kinerja karyawan diketahui sebagai berikut (Saifuddin, 2002 : 109):

d. Kinerja Buruk X < ( - 1,0)

e. Kinerja Cukup ( - 1,0) ≤ X < ( + 1,0) f. Kinerja Baik ( + 1,0) ≤ X

- Keterangan :

 = standar deviasi  = R/6  = mean (nilai minimum x kelas)

R = range (nilai maximum – nilai minimum) 1,0 = nilai konstan

kelas = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(80)

- Perhitungan :

Nilai max = (8 x 5) = 40 Nilai min = (8 x 1) = 8 R = (40 – 8) = 32

 = 32 / 6 = 5,3 dibulatkan menjadi 5  = 8 x 3 = 24

d. Kinerja Buruk X < ( - 1,0) X < (24 - 1,0.5) X < (24 - 5) X < 19

e. Kinerja Cukup ( - 1,0) ≤ X < ( + 1,0) (24 - 1,0.5) ≤ X < (24 + 1,0.5) (24 - 5) ≤ X < (24 + 5)

19 ≤ X < 29 f. Kinerja Baik ( + 1,0) ≤ X

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori Hubungan antaraGaya Kepemimpinan
Gambar 2.1 Kerangka teori Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja
Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Gambar 4.1 Struktur Biro Administrasi Universitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Catatan : membawa seluruh dokumen asli dan menyerahkan hardcopy dokumen penawaran yang diupload pada LPSE. Demikian atas perhatian dan kehadirannya disampaikan

Lingkaran ini disebut Iingkaran kelengkungan (circle of curvature) atau Iingkaran oskulasi (osculating circle), jari-jarinya R = 11K&#34; disebut jari-jari

(2) Dalam kedudukannya sebagai subjek hukum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masyarakat adat di Kabupaten Malinau memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan

Penyelenggaraan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2 paket

Faktor yang paling mendasar dalam menentukkan kelas kemampuan lahan adalah keadaan lereng, di daerah penelitian mempunyai tiga kemiringan lereng seperti di tunjukkan

Rerata-rata nilai capaian per standar program studi non kependidikan, sebagian besar (7 standar) nilai Baik, sebagian kecil (2 standar) masih Lebih dari Cukup, dan 1

Jadi dari segi transferabilitas dan aksesibilitas transportasi dan komunikasi sampai akomodasi (karena banyak hotel mulai dari yang berbintang sampai melati terdapat di kota

himpunan pasangan terurut ini bukan merupakan himpunan kritis, sebab jika dipunyai hanya sebuah pasangan terurut ini, selalu dapat dikonstruksi pelabelan super