i
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN
KINERJA KARYAWAN
Studi kasus: Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mricandan Paingan
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Amandus Punggak
NIM : 032214031
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Renungkanlah segala perintah Tuhan, dan hendaklah selalu memikirkan
hukum-Nya. Maka Ia akan memperkuat hatimu dan menganugerahkan
kebijak
sanaan yang kauinginkan.”
-Sirakh 6:37-
“Belajar adalah proses humanisasi; pemanusiaan manusia. Jika kita belajar,
maka kita mengalami pertumbuhan menjadi yang terbaik dari diri kita
sendiri.”
-Andrias Harefa-
Skripsi ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Yanuarius Buan dan Ibunda Agnes Oyen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Oktober 2011 Penulis
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Amandus Punggak
Nomor Mahasiswa : 032214031
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul : HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN
.
Studi kasus: Karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Paingan.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 31 Oktober 2011
Yang menyatakan,
Amandus Punggak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN
(Studi kasus pada karyawan bagian rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican)
Amandus Punggak Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
ix ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN LEADERSHIPS STYLE AND EMPLOYEE PERFORMANCE
(Case study at the Sanata Dharma University Housekeeping employee in Paingan and Mrican) leader of housekeeping department in Sanata Dharma University, in Paingan and Mrican 2). To know the correlation between the type of leaderships style with employee performance both in simultaneously and partially, and 3). To know the level of employee performance. This type of research is the case study which implemented in the Sanata Dharma University, in Paingan and Mrican. The population in this research was all the employees of Sanata Dharma University in the housekeeping department. The sample used in this research was 30 people. The technique to collect the sample is Incidental Sampling. The technique used in the data collecting was questionnaire to get the data about the style of leaderships and the employee performance. The writer used Double Correlations method to analyze the data that have been collected. To find out the simultaneous correlation, the writer used T-test, whereas p-value point was employed to find out the partial correlation. This research obtained that the style of leaderships applied by the leader of housekeeping department in the Sanata Dharma University was the Laissez Faire type’s , simultaneously or partially, that covered clear explanation about the jobs desk given to each person according to the each department and field, attention from the leader toward the employee’s walfare, both in physical and spiritual, and promoting sense of belonging toward Sanata Dharma University of employees. The research also found that level of housekeeping employee was in the good condition.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya penulisan skripsi ini. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini tersusun tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Dekan Fakultas Ekonomi.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi Manajemen.
3. Drs.Th. Sutadi, M.B.A. selaku dosen pembimbing 1 yang telah membimbing dan memberi pengarahan bagi penulis selama penyusunan skripsi ini.
4. Dr. H. Herry Maridjo, M. Si. selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan saran dan masukan demi penyempurnaan skripsi ini.
5. Karyawan Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican yang bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner penelitian.
6. Ayahanda Yanuarius Buan dan Ibunda Agnes Oyen yang senantiasa memberikan semangat , biaya dan doa tanpa henti agar skripsi ini cepat terselesaikan. You both
are the best parents I’ve ever had.
xi
8. Keluargaku yang ada di Kaliwaru, Kak Ellen, Kak Tessa, Agus, Dani, Paul, Tedi, Siska, Iin, Fili, Seno, dan Adjan atas dukungan dan persahabatannya.
9. Teman-teman seperantauan yang bergabung dalam IKBPMKB.
10. Yashinta Anggi Puspita yang senantiasa memberi dukungan, cinta dan doa agar skrispi ini selalu kukerjakan. Love u.
11. Teman-teman kos Gubuk Derita Sor Pring aka Grinjing 6A; Deo, Valent, Flindo, Yudi, Viktor, Yoga, Iqrom, Hans, Agus, Lambok, Galih, Adi, Roni, beserta Ibu Sarwoto selaku komandan kos, Genk Kopma Sadhar; Roy, Elman, Yoyok, Soni, Isa, Edi, Windra, Sigit, Arbi, Dadang, Camel, Titis, Yusnita, Wika, Vinita, Mba Lusi dan Mba Marni atas dukungan dan persahabatan kalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
xiii BAB II LANDASAN TEORI
A. Kepemimpinan ... 10
B. Kinerja ... 20
C. Penelitian Terdahulu ... 25
D. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 26
E.Hipotesis ... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 29
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 29
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
D. Populasi dan Sampel ... 30
E. Identifikasi Variabel ... 31
F. Data –data yang dibutuhkan ………... 32
G. Metode Pengumpulan Data... 32
H. Teknik Pengukuran Data ... 32
I. Validitas dan Reliabilitas Penelitian... 34
J. Uji Hipotesis ... 36
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma……… ……... 39
B. Deskripsi Pekerjaan Pejabat Struktural……… 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
A. Deskripsi Data ... 47
B. Metode Pengujian Instrumen …... 51
C. Pengujian Hipotesis ……….... 54
D. Identifikasi Gaya Kepemimpinan ………...………… 59
E. Identifikasi Kinerja Karyawan ……… 62
F. Pembahasan ………. 64
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 69
C. Keterbatasan Penelitian ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi……….…..…... 38
Tabel 5.1 Karakteristik Responden berdasarkan lama kerja…..…... 47
Tabel 5.2 Karakteristik Responden berdasarkan jenis kelamin …... 48
Tabel 5.3 Karakteristik Responden berdasarkan status pernikahan …... 48
Tabel 5.4 Karakteristik Responden berdasarkan usia ………... 49
Tabel 5.5 Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan terakhir …….. 50
Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Instrument Penelitian ………... ... 52
Tabel 5.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ……….. 53
Tabel 5.8 Hasil Identifikasi Gaya Kepemimpinan ... 61
Tabel 5.9 Pengelompokan Kinerja Karyawan……… 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori Hubungan antaraGaya Kepemimpinan
dengan Kinerja karyawan ……... ` 26 Gambar 4.1 Struktur Biro Administrasi Universitas ……… 46
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Tabulasi Data Penelitian ……… 75
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ………. 76
Lampiran 3 Uji Hipotesis ……… 82
Lampiran 3 Karakteristik Responden ……… 84
Lampiran 4 Kuisioner ………. 85
Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian ……….. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu universitas yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas universitas. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen yang dibawa kedalam suatu universitas sehingga tidak seperti mesin, uang dan material, yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan universitas.
Sumber daya manusia baik yang menduduki posisi pimpinan maupun anggota merupakan faktor terpenting dalam setiap universitas atau instansi baik pemerintah maupun swasta. Hal ini karena berhasil tidaknya suatu universitas atau instansi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor manusia selaku pelaksana pekerjaan.
2
menciptakan interaksi kerjasama kelompok dalam mencapai tujuan universitas yang telah ditetapkan, mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab kelompok dalam pelaksanaan tugas (Wahjosumidjo, 1987 : 60). Menurut Huseini (dalam Sucahyo, 2004 : 10), kontribusi karyawan sebagai sumber daya intangible sangat mahal karena menyangkut aspek ilmu pengetahuan, proses pembelajaran kolektif dan reputasi.
Kesuksesan dalam proses kegiatan universitas tidak hanya ditentukan oleh pemimpin, tetapi juga ditentukan oleh kinerja dari para karyawan. Kinerja yang diharapkan universitas tidak muncul dengan sendirinya, tetapi berhubungan dengan perilaku kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin.
Keberhasilan suatu tugas karyawan menentukan efektif dan efisiennya kinerja karyawan. Tugas yang diberikan akan mudah bila pemimpin dapat memberikan petunjuk kerja yang jelas sesuai bidang tugas masing-masing.
Setiap karyawan memiliki kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga tugas yang diberikan mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak selesai pada waktunya. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal (Handoko, 1995 : 256). Pemimpin harus mampu melihat dan memahami kondisi kerja yang dialami karyawannya serta mencari dan menerapkan solusi untuk mengatasi kesulitan kerja karyawannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perbedaan pendapat sering terjadi dalam lingkungan kerja, perbedaan ini dapat terjadi antar karyawan atau bahkan dengan pemimpin sendiri. Perbedaan pendapat dapat memicu konflik yang akan menghambat kinerja karyawan. Konflik yang terjadi bisa diatasi secara bijak dengan mencari akar permasalahan dan masing-masing pihak secara bijaksana mematuhi keputusan yang telah dibuat untuk menyelesaikan konflik.
Sebuah universitas akan bertahan lama bila terdapat rasa ikut memiliki dari semua karyawan. Untuk mencapai rasa ikut memiliki universitas pemimpin harus menciptakan suasana kerja yang mendukung terciptanya rasa ikut memiliki tersebut. Rasa ikut memiliki akan menimbulkan keinginan untuk mempertahankan keberadaan universitas dan kemauan untuk mencapai tujuan bersama universitas.
Dengan mengacu pada hal-hal di atas, timbul keinginan dalam diri peneliti untuk meneliti pada suatu perusahan atau bidang usaha lainnya. Dengan memilih judul Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan (studi kasus: Karyawan rumah tangga Universitas
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul skripsi yang diambil maka peneliti merumuskan masalah :
1. Apa gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin terhadap karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan ?
2. Apakah ada hubungan secara simultan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya, perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani, adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin, adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas memiliki dengan kinerja? 3. Apakah ada hubungan positif antara kejelasan petunjuk terhadap cara
penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan kinerja ?
4. Apakah ada hubungan positif antara adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya dengan kinerja ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Apakah ada hubungan positif antara perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani dengan kinerja ?
6. Apakah ada hubungan positif antara adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin dengan kinerja ?
7. Apakah ada hubungan positif antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja?
C. Batasan Masalah
1. Pada umumnya gaya kepemimpinan bermacam-macam, tetapi peneliti membatasi tiga gaya kepemimpinan yaitu : gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan demokratik, dan gaya kepemimpinan laissez faire.
2. Gaya kepemimpinan yang dimaksud adalah gaya kepemimpinan pimpinan (kepala bagian) dan kinerja karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan. Untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan pemimpin dilihat dari :
a. Kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
6
c. Perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani.
d. Adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin.
e. Adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas.
3. Kinerja meliputi beberapa faktor yaitu kualitas kerja, kerja sama, kerja sama, loyalitas, kejujuran, disiplin, kondisi kerja dan ketertiban. Namun peneliti mengambil faktor kualitas kerja, faktor keterampilan kerja, kedisiplinan dan faktor kerja sama sebagai batasan kinerja karyawan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimimpin karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan.
2. Mengetahui hubungan secara simultan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya, perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani, adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin, adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja.
3. Mengetahui hubungan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan kinerja.
4. Mengetahui hubungan antara adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya dengan kinerja.
5. Mengetahui hubungan antara perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani dengan kinerja.
6. Mengetahui hubungan antara adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin dengan kinerja.
7. Mengetahui hubungan antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi Universitas.
8
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sarana menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah pada situasi sesungguhnya.
F. Sistematika Penelitian
Bab I : Pendahuluan
Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini membahas tentang teori-teori yang mendukung, meliputi pengertian manajemen sumber daya manusia, kepemimpinan, gaya kepemimpinan, kinerja, kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis penelitian.
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, data-data yang dibutuhkan, metode pengumpulan data, metode pengujian kuisioner dan metode analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bab IV: Gambaran Umum Universitas
Bab ini membahas tentang sejarah berdirinya universitas, lokasi universitas, struktur universitas, personalia, produksi dan pemasaran. Bab V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang selanjutnya dianalisis untuk menentukan gaya kepemimpinan apa yang diterapkan oleh pemimpin dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.
Bab VI: Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian
10 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Pemahaman terhadap definisi suatu obyek adalah awal penting dalam kerangka mempelajari, menganalisis, serta menarik kesimpulan terhadap obyek penelitian dalam merumuskan definisi kepemimpinan tidaklah mudah, karena tergantung dari segi mana kita meninjaunya. Menurut Fred Fieder (dalam Wahjosumidjo, 1987 : 21) definisi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
a. Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan pembuat keputusan.
b. Kepemimpinan adalah langkah pertama yang hasilnya berupa pola interaksi kelompok yang konsisten dan bertujuan menyelesaikan program-program yang saling berkaitan.
c. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan penciptaan tujuan.
Butir-butir pengertian di atas pada hakikatnya memberikan makna :
a. Kepemimpinan adalah yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat kepribadian kemampuan itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Kepemimpinan merupakan serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya perilaku pemimpin itu sendiri.
c. Kepemimpinan merupakan proses antara hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi.
2. Fungsi Pemimpin
Ada 3 fungsi yang harus dimiliki seorang pemimpin, yaitu : a. Mengatur kerja
Mengatur kerja ini mencakup beberapa hal, pertama menentukan arah dan merumuskan tujuan. Kedua merancang universitas dan proses. Apabila seseorang ingin memimpin secara efektif, maka tidak cukup hanya dia sendiri yang memiliki kompetensi. Seorang pemimpin harus membangun universitas. Dia wajib menciptakan lembaga yang membuat kepemimpinan itu menjadi efektif.
b. Memandu perilaku
12
c. Mengembangkan diri dan Universitas
Pemimpin tidak boleh berhenti belajar, dan itu berarti dia harus menjadi pembelajar mandiri, terus mengembangkan diri. Universitas juga akan terkena dampaknya, menjadi semakin pandai. Itu berarti dia harus terbuka ke luar dan terbuka ke dalam.
3. Definisi Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan adalah merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang dia lihat. Menurut Ranupandoyo dan Husnan (1990 : 191) gaya kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan universitas dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan.
4. Macam Macam Gaya Kepemimpinan
a. Menurut G.R. Terry (dalam Siswanto, 2005 : 112) ada enam macam gaya kepemimpinan:
1) Kepemimpinan Pribadi
Pemimpin dalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan dengan cara kontak pribadi. Tipe ini banyak dianut universitas berskala kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Kepemimpinan Non pribadi
Segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada universitas melalui bawahannya atau menggunakan media non pribadi, baik rencana, instruksi, maupun program penyeliannya.
3) Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin bertipe otoriter bekerja menurut peraturan dan kebijakan yang berlaku dengan ketat.
4) Kepemimpinan Demokratis
Pemimpin beranggapan bahwa ia merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen universitas dan secara bersamaan seluruh elemen tersebut bertanggung jawab terhadap universitas.
5) Kepemimpinan Paternalistik
Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan antara pemimpin dengan universitas. 6) Kepemimpinan menurut bakat
Tipe kepemimpinan ini muncul dari kelompok informal yang didapatkan dari pelatihan meskipun tidak langsung.
b. Gaya Kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard (dalam Wahjosumidjo, 1987 : 99) ada empat macam:
14
2) Pemimpin yang berorientasi tinggi terhadap tugas dan tinggi terhadap hubungan, bergaya konsultatif.
3) Pemimpin yang berorientasi rendah terhadap tugas dan tinggi terhadap hubungan, bergaya pertisipatif
4) Pemimpin yang berorientasi rendah terhadap tugas dan rendah terhadap hubungan, bergaya delegatif.
c. Menurut studi kepemimpinan Universitas Iowa (dalam Sutarto, 1986 : 72) ada tiga gaya kepemimpinan yaitu:
1) Gaya Kepemimpinan Otokratik
Gaya kepemimpinan otokratik adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja atas perintah atasan dalam segala pengambilan keputusan. Ciri-ciri dari kepemimpinan otokratik adalah:
a) Kasar dalam bertindak dan kaku dalam bersikap. b) Prakarsa harus selalu dari pemimpin.
c) Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan ide, pendapat, pertimbangan dan saran.
d) Tugas bagi karyawan diberikan secara instruksi. e) Lebih banyak kritik daripada pujian.
f) Pemimpin menuntut prestasi sempurna dari karywan tanpa syarat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g) Cenderung ada paksaan, ancaman dan hukuman.
Adapun kelebihan gaya kepemimpinan ini adalah pengambilan keputusan dapat dilakukan secara tegas dan cepat.
2) Gaya Kepemimpinan Demokratik
Gaya kepemimpinan demokratik adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan, ditentukan bersama antara manajemen dan karyawan. Gaya kepemimpinan ini pemimpin berusaha membawa karyawannya menuju ketujuan dan cita-cita dengan memperlakukan karyawan sejajar dengan pemimpin sehingga karyawan dapat menyumbangkan ide, pendapat, pertimbangan atau saran yang dimilikinya. Gaya kepemimpinan ini sangat cocok diterapkan jika suatu universitas menghadapi masalah yang membutuhkan pemikiran yang banyak dan keterlibatan yang tinggi dari karyawan dalam pelaksanaannya. Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratik adalah sebagai berikut :
a) Wewenang pemimpin tidak mutlak dan ada pelimpahan wewenang.
b) Kebijaksanaan dan keputusan dibuat bersama oleh pemimpin dan karyawan.
16
d) Tugas pemimpin bersifat permintaan.
e) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku dan kegiatan bersifat wajar.
f) Pemimpin meminta kesetiaan karyawan secara wajar. g) Pujian dan kritikan seimbang.
h) Terdapat sikap saling percaya, saling menghormati dan menghargai.
i) Banyak kesempatan bagi karyawan untuk menyampaikan ide, pendapat dan saran.
Kelebihan gaya kepemimpinan demokratik ini adalah tumbuhnya rasa ikut memiliki, karena pemimpin selalu berusaha melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan. Selain itu juga akan terbina moral yang tinggi. Sedangkan kekurangannya adalah keputusan dan tindakan terkadang lambat, rasa tanggung jawab kurang, keputusan yang dibuat pun terkadang bukan keputusan yang baik dan tepat.
3) Gaya Kepemimpinan Laissez faire
Gaya kepemimpinan Laissez faire adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan lebih banyak diserahkan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bawahan. Ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez faire adalah sebagai berikut:
a) Pemimpin melakukan perannya secara pasif.
b) Pemimpin memberikan kebebasan penuh kepada karyawan. c) Pemimpin mendelegasikan wewenang untuk mengambil
keputusan kepada karyawan dengan agak lengkap. d) Karyawan dituntut untuk memiliki keahlian tinggi.
e) Pemimpin tidak akan membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan.
f) Kontak antara pemimpin dan karyawan sedikit sekali.
g) Pemimpin menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan kepada karyawan dalam artian pemimpin menginginkan agar karyawan bisa mengendalikan diri mereka sendiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.
5. Kualifikasi seorang Pemimpin
18
adalah keunggulan pribadi dalam hal ketegasan, keuletan, kesadaran dan keberhasilan.
Hersey dan Blancard (dalam Siswanto, 2005 : 155) mengklasifikasikan keahlian yang diperlukan bagi seorang pemimpin menjadi dua tingkat berikut ini.
1. Mengerti Perilaku Masa Lampau ( Understanding Past Behavior ) Pemimpin harus mengerti mengapa orang berprilaku sebagaimana yang mereka lakukan. Perilaku orang dapat dipahami, sebaiknya dengan cara memahami perilaku orang pada masa lampau.
2. Memprediksi Perilaku Masa Depan ( Predicting Future Behavior ) Pada dasarnya mempelajari perilaku masa lampau saja tidaklah cukup. Mungkin yang lebih penting adalah mampu memprediksi apakah yang akan mereka lakukan sekarang, besok, minggu depan, dan seterusnya pada kondisi lingkungan yang dinamis.
Terlepas dari dua pendapat diatas, pada esensinya kualifikasi kepemimpinan yang memungkinkan seorang pemimpin memainkan perannya dalam menopang kondisi yang ada meliputi hal-hal berikut : 1. Watak dan Kepribadian yang Terpuji
Agar para bawahan maupun orang yang berada di luar universitas mempercayainya, seorang pemimpin harus memiliki watak dan kepribadian yang terpuji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Prakarsa yang Tinggi
Seorang pemimpin hendaknya seorang self starter, memiliki inisiatif sendiri. Ia mengajukan gagasan dan bersedia menanggung risiko kegagalan bersamaan dengan adanya kesempatan untuk memperoleh keberhasilan
3. Hasrat Melayani Bawahan
Seorang pemimpin harus percaya pada bawahan, perhatian kepada karyawan, mendengarkan pendapat mereka, mengerti kesulitan karyawan, berkeinginan membantu, serta menimbulkan dan mengembangkan ketrampilan agar karir karyawan meningkat.
4. Sadar dan Paham Kondisi Lingkungan
Seorang pemimpin tidak hanya menyadari mengenai apa yang sedang terjadi di sekitarnya, tetapi juga harus memiliki pengertian yang memadai sehingga dapat mengevaluasi perbedaan kondisi lingkungan untuk kepentingan universitas dengan bawahannya. 5. Intelegensi yang Tinggi
20
6. Berorientasi Masa Depan.
Pemimpin harus memiliki intuisi, kemampuan memprediksi, dan visi sehingga dapat mengetahui sejak awal mengenai kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat mempengaruhi universitas yang dikelola dan para bawahan yang terorganisir.
7. Sikap Terbuka dan Lugas
Seorang pemimpin harus memiliki sifat terbuka. Ia harus sanggup mempertimbangkan fakta dan inovasi yang baru. Lugas namun konsisten pendiriannya. Bersedia mengganti cara kerja yang lama dengan cara kerja baru yang dipandang mampu memberi nilai guna yang efisien dan efektif bagi universitas yang dipimpinnya.
8. Widiasuara yang Efektif
Seorang pemimpin adalah penyampai berita kepada orang lain. Vertikal ke bawah untuk memberikan instruksi dan perintah kepada bawahan dan horizontal kepada pihak pihak yang memiliki transaksi dengan universitas. Ketrampilan memainkan peran dalam hal ini sangat membantu efektifitas universitas yang dipimpinnya.
B. Kinerja
Untuk memahami kinerja yang sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup universitas, maka berikut ini peneliti akan menjelaskan mengenai definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Definisi Kinerja
Kinerja merupakan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena kinerja sangat berpengaruh terhadap kepentingan individu, industri dan masayarakat. Kinerja lazim disebut prestasi kerja. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Setiap universitas pada umumnya menginginkan dapat mencapai tujuan seoptimal mungkin. Tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal oleh karena kinerja karyawan yang baik. Begitu pula sebaliknya karyawan yang bekerja di perusahan yang dapat mencapai kinerja yang optimal karena dukungan universitas. Oleh karena itu sudah selayaknya universitas mengupayakan agar karyawan dapat mencapai kinerja yang baik. Selain itu kinerja karyawan dipengaruhi juga oleh faktor internal atau faktor dalam diri karyawan itu sendiri. Bila kondisi karyawan baik, maka kinerjanya akan baik pula dan bila kondisi karyawan buruk maka kinerjanya akan menurun.
2. Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
22
a. Faktor dalam diri karyawan
1) Faktor psikis seperti bakat, kemampuan yang dimiliki, kepribadian, kecerdasan dan minat.
2) Faktor fisik seperti kesehatan, jenis kelamin, usia dan lain sebagainya.
b. Faktor diluar pribadi karyawan (dalam Handoko, 1995 : 256) 1) Kompensasi.
2) Kondisi Kerja. 3) Hubungan kerja.
4) Kebijakan pemerintah tentang kenaikan pangkat. 5) Delegasi wewenang.
3. Unsur unsur Penilaian Kinerja
Dalam penilaian kinerja terdapat unsur/faktor sebagai indikator untuk mengukur seberapa baik orang bekerja dalam suatu universitas (dalam Handoko, 1995 : 144) faktor penilaian adalah keandalan, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama dan kualitas hasil kerja dan unsur-unsur yang dinilai:
1) Kesetiaan
Dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga/membela universitas di dalam maupun di luar pekerjaan dari hal-hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Prestasi Kerja
Menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan karyawan tersebut.
3) Kejujuran
Menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian baik bagi dirinya atau orang lain.
4) Kedisiplinan
Menilai disiplin karyawan dalam memenuhi/memotivasi peraturan peraturan yang ada dan melaksanakan pekerjaannya berdasar perintah yang telah diberikan.
5) Kreatifitas
Menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitasnya untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.
6) Kerja sama
Menilai kesetiaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lainnya secara vertikal/horizontal di dalam maupun di luar universitas sehingga hasil pekerjaan akan lebih baik.
7) Kepemimpinan
24
8) Kepribadian
Menilai karyawan dari sikap, perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberikan kesan menyenangkan serta berpenampilan menarik dan wajar.
9) Prakarsa
Mempunyai inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberi alasan, mendapatkan kesimpulan dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapi.
10) Kecakapan
Menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menselaraskan berbagai macam elemen yang terlibat dalam penyusunan kebijaksanaan di dalam universitas.
4. Tujuan penilaian Kinerja
Tujuan penilaian kinerja menurut Tim Studi Pengembangan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Mahsun, 2006: 33) :
1) Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk pencapaian kinerja.
2) Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati.
3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Memberikan penghargaan dan hukuman yang obyektif atas prestasi pelaksana yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
5) Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja universitas.
6) Mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi. 7) Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif. 8) Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan.
9) Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.
C. Penelitian Terdahulu
1. Analisis hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan : studi kasus pada Rumah Sakit Umum Bethesda Lempuyangwangi
Yogyakarta.
26
GAYA KEPEMIMPINAN D. Kerangka Pemikiran Teoritis
Keterangan:
: hubungan seluruh variabel dengan kinerja.
: hubungan masing-masing variabel dengan kinerja.
Gambar 2.1
Kerangka teori Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan
Kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing
Adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya
Perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani
adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin
Adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas
KINERJA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Hipotesis
Pada penelitian ini, rumusan masalah 1 tidak dapat dicantumkan sebagai hipotesis, maka hipotesis yang diajukan adalah :
Ada hubungan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya, perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani, adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin, adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja.
Ada hubungan positif antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan kinerja.
Ada hubungan positif antara adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya dengan kinerja.
Ada hubungan positif antara perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani dengan kinerja.
28
Ada hubungan positif antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini berupa studi kasus yaitu penelitian mengenai suatu kasus pada karyawan rumah tangga sehingga kesimpulan dari penelitian hanya berlaku pada karyawan rumah tangga yang diteliti.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Seluruh karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican.
2. Objek Penelitian
Gaya kepemimpinan pada pimpinan dan kinerja karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Paingan dan Kampus Mrican.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Kampus Mrican dan Kampus Paingan, Universitas Sanata Dharma Yogjakarta.
30
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan subjek yang lengkap dan jelas. Dalam hal ini keseluruhan subjek adalah karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan.
2. Sampel
Sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu. Untuk mendapatkan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan haruslah ditempuh cara-cara yang benar dalam setiap langkah termasuk cara-cara pengambilan sampel/ sampling. Teknik pengambilan sampel menggunakan Incidental Sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2004 : 77)
E. Identifikasi Variabel
Pada penelitian ini variabel yang digunakan peneliti adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah cara seseorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan yang dirinci menjadi gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan demokratik dan gaya kepemimpinan laissez faire dengan berpatok pada :
a. Kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
b. Adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya.
c. Perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani.
d. adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin. e. Adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari
semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas. b. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan adalah tingkat terhadapnya para karyawan mencapai persyaratan pekerjaan. Menurut Simamora (2001 : 460) untuk mengetahui apakah kinerja karyawan memenuhi standar kinerja yang berlaku dalam universitas tersebut, maka dibutuhkan alat yang disebut penilaian kinerja karyawan yang meliputi :
32
dibandingkan dengan target yang dibuat universitas, sedangkan kuantitas hasil kerja menyangkut besarnya hasil yang diperoleh karyawan dalam jumlah satuan tertentu.
- Kehadiran : ketepatan karyawan datang dan pulang sesuai dengan jam kerja yang ditentukan instansi.
- Akurasi/ketepatan: ketepatan tugas-tugas pekerjaan yang dilaksanakan. - Kerja sama : kesediaan karyawan untuk meminta bantuan dari rekan. rekan sejawatnya dan membantu mereka mencapai tujuan-tujuan universitas.
- Kreativitas dan ketrampilan: kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil.
F. Data-Data yang Dibutuhkan
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden yaitu pengisian kuisioner yang dilakukan oleh karyawan rumah tangga .
2. Data Sekunder
Data yang sudah ada atau sudah tersedia di universitas yang berisi tentang sejarah perkembangannya dan gambaran umum universitas dan buku buku bacaan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Metode Pengumpulan Data
Peneliti akan menggunakan : Kuesioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2004 : 135).
H. Teknik Pengukuran Data
Pertanyaan pada kuisioner terbagi dalam dua kelompok untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan dan kinerja karyawan. Total nilai kuisioner Kelompok I dihitung untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin yang terdiri dari 5 variabel dan masing-masing variabel dibuat 6 pertanyaan. Untuk pengkategorian gaya
kepemimpinan yang diterapkan pimpinan digunakan rumus (Saifuddin, 2002 : 109):
a. Gaya Kepemimpinan Otokratik = X < ( - 1,0)
b. Gaya Kepemimpinan Demokratik = ( - 1,0) ≤ X < ( + 1,0) c. Gaya Kepemimpinan Laissez faire = ( + 1,0) ≤ X
- Keterangan :
34
R = range (nilai maximum – nilai minimum) 1,0 = nilai konstan
kelas = 3
Kuisioner Kelompok II tentang kinerja karyawan yang terdiri dari 8 pertanyaan. Untuk setiap pertanyaan diberi kategori yang disesuaikan dengan skala Likert. Pembobotan skor dengan menggunakan alternatif jawaban :
Sering Kali = skor 5
Sering = skor 4
Kadang = skor 3
Jarang = skor 2
Tidak pernah = skor 1
I. Validitas dan Reliabilitas Penelitian
1. Validitas
Suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment (Sugiyono, 2004 : 182) :
Dimana : Nilai koefisien r dijelaskan sebagai berikut :
Jika rhitung rtabel maka instrumen dikatakan valid
Jika rhitung < rtabel maka instrumen dikatakan tidak valid
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan. Untuk memperoleh koefisien Reliabilitas digunakan rumus
Cronbach’ Alpha(Sugiyono, 2004 : 122) :
ri : Reliabilitas internal seluruh instrument.
rb : Koefisien product moment antara belahan pertama dan
36
J. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan untuk melakukan pengujian pada penelitian ini adalah :
ryx4 = Korelasi Product Moment antara x4 terhadap y
ryx5 = Korelasi Product Moment antara x5 terhadap y
r x1x2x3x4x5 = Korelasi Product Moment antara x1, x2, x3, x4,x5
Kemudian untuk mengetahui signifikan tidaknya korelasi berganda, maka digunakan uji F, dengan rumus sebagai berikut :
2
2
/
1 1
R k
F
R n k
Keterangan :
R = Koefisien korelasi ganda
k = banyaknya variabel bebas/variabel independen n = jumlah sampel
dalam pengujian signifikan dari korelasi berganda digunakan level signifikan 5% dengan derajat kebebasan (n-k-1).
Jika Fhitung≤ Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
38
2. Untuk menguji hipotesis kedua, hipotesis ketiga, hipotesis keempat dan hipotesis kelima, penulis menggunakan teknik koefisien Product Moment
(Sugiyono, 2004 : 182).
Jika nilai P value berada di bawah taraf signifikansi 5%, artinya hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Tabel 3.1
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
39 BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma
1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma
40
Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. sebagai salah satu pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. Nama “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu
ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia). 2. Perkembangan Selanjutnya
Agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Diatas kertas Sanata Dharma memang merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia, tetapi secara de facto FKIP Sanata Dharma tetap berdiri sendiri. Untuk menghilangkan keganjilan ini, pemerintah menetapkan agar FKIP harus berdiri sendiri dan berubah menjadi IKIP. Dengan ini FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Sejak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.
3. Nama-nama Rektor Sanata Dharma: a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 - 1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 - 1976)
c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 - 1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 - 1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 - 1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 - 2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)
h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 - sekarang) 4. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma
a. Visi
Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat dialogis.
b. Misi
44
B. Deskripsi Pekerjaan Pejabat Struktural
1. Nama Jabatan
Kepala Sub Bagian Rumah Tangga
a. Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Kampus Mrican b. Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Kampus Paingan (III) 2. Ringkasan Pekerjaan
Menyediakan dan memelihara kebutuhan Rumah Tangga universitas. 3. Keterkaitan
a. Pejabat atasan terdekat : Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan b. Pejabat bawahan terdekat : -
4. Uraian Tugas
a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan : 1) Gudang
2) Keamanan/SATPAM 3) Parkir
4) Dapur
5) Kebersihan Kebun 6) Kebersihan Ruang
b. Melaksanakan pengadaan barang-barang perlengkapan untuk kebutuhan Alat Tulis/Kantor dan Rumah Tangga untuk keperluan universitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Merencanakan dan mengatur permintaan minum dan snack/makanan untuk keperluan rapat/ujian dan kebutuhan lainnya.
d. Melaksanakan dan melaporkan pertanggungjawaban keuangan atas pembelian/pengadaan barang perlengkapan dan keperluan Rumah Tangga.
e. Memeriksa laporan pelaksanaan pekerjaan di lingkungan Subbagian Rumah Tangga.
f. Evaluasi pekerjaan. 5. Wewenang
Mengarahkan pekerjaan karyawan di unitnya. 6. Kualifikasi
a. Memiliki kemampuan pemimpinial. b. Memiliki kemampuan berkomunikasi. 7. Catatan bagi petugas kebersihan:
a. Setiap petugas kebersihan dalam suatu tim kerja mempunyai tanggung jawab penuh dalam hal menjamin terciptanya kebersihan di seluruh cakupan wilayah tanggung jawab tim tersebut termasuk kebersihan selasar, kaca-kaca, sayap gedung dan dalam hal pembuangan sampah di TPA sampah USD ( di bak container).
46
c. Jika ada anggota tim yang tidak masuk karena suatu hal, maka anggota dalam tim tersebut juga bertanggung jawab atas terjaminnya kebersihan di wilayah kerja anggota yang tidak masuk tersebut, dengan dikerjakan secara bersama-sama atau penunjukkan langsung yang akan diatur oleh Kabag Rumah Tangga.
d. Dalam suatu tim akan ditunjuk satu orang yang bertugas untuk mengkoordinir jalannya kerja tim tersebut, atau diatur langsung oleh Kabag Rumah Tangga.
e. Penataan Pegawai ini berlaku mulai 7 September 2009.
8. Jumlah karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma tercatat sejumlah 53 karyawan dimana Kampus Mrican memiliki 27 karyawan dan Kampus Paingan memiliki 26 karyawan.
47 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penulis menguraikan data-data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian ini. Data-data tersebut diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada karyawan rumah tangga Universitas Sanata Dharma, kampus Mrican dan kampus Paingan. Kuesioner yang dibagikan kepada 30 responden untuk menguji apakah kuesioner tersebut valid (sahih) dan reliabel (andal) atau tidak.
Untuk kuesioner yang diberikan kepada 30 responden terdiri dari dua bagian yaitu :
1. Bagian pertama, merupakan bagian yang berisi pertanyaan tentang karakteristik responden yang meliputi :
a. Lama Kerja
Berdasarkan jenis kelamin, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.1 berikut ini :
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Lama Kerja Jumlah Persentase
< 1 tahun 0 0
1 tahun – 2 tahun 1 3,33
3tahun – 4 tahun 8 26,67
> 4 tahun 21 70
Total 30 100
48
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden telah bekerja selama lebih 4 tahun yaitu sebanyak 21(70%) responden diikuti 3 tahun - 4 tahun sebanyak 8 (26,67%) responden dan sisanya sebanyak 1 (3,33%) responden.
b. Jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.2 berikut ini:
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Data Primer (kuesioner), 2011
Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa seluruh responden berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 30 (100%) responden.
c. Status pernikahan
Berdasarkan status pernikahan responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.3 berikut ini:
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Status pernikahan Status Pernikahan Jumlah Persentase
Menikah 20 66,67
Belum Menikah 10 33,33
Duda/Janda 0 0
Total 30 100%
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 30 100
Wanita 0 0
Total 30 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber : Data Primer (kuesioner), 2011
Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa status pernikahan responden didominasi oleh kelompok Menikah, yaitu 20 (66,67%) responden, kemudian kelompok Belum Menikah, yaitu 10 (33,33%) responden.
d. Usia
Berdasarkan usia responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.4 berikut ini:
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
< 21 tahun 0 0
22 tahun– 27 tahun 3 10
28 tahun – 35 tahun 12 40
36 tahun – 41 tahun 10 33,33
> 42 tahun 5 16,67
Total 30 100%
Sumber : Data Primer (kuesioner), 2011
50
e. Pendidikan terakhir
Berdasarkan pendidikan terakhir responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.5 berikut ini:
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir Pendidikan terakhir Jumlah Persentase
SMP 8 26,67
SMA/sederajat 21 70
D3 0 0
S1 1 3.33
Total 30 100%
Sumber : Data Primer (kuesioner), 2011
Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa pendidikan terakhir responden tertinggi adalah SMA/sederajat yaitu 21 (70%) responden, Diikuti kelompok SMP, yaitu 8 (26,67%) responden dan sisanya S1 sebanyak 1 (3,33%) responden.
2 Bagian kedua, merupakan bagian yang berisi tentang pernyataan-pernyataan sebagai berikut :
a. Pernyataan tentang kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing yang terdiri dari 6 butir pernyataan.
b. Pernyataan tentang perhatian dari seorang pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahan yang terdiri dari 6 butir pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Pernyataan tentang perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani yang terdiri dari 6 butir pernyataan.
d. Pernyataan tentang adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin yang terdiri dari 6 butir pernyataan.
e. Pernyataan tentang adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas terdiri dari 6 butir pernyataan.
f. Pernyataan tentang Kinerja terdiri dari 8 butir pernyataan.
B. Metode Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Pengujian validitas/kesahihan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program Microsoft Excel dan SPSS 11.5. Penulis mengambil 30 responden untuk melakukan uji validitas kuesioner. Untuk responden yang berjumlah 30 (n), dapat diperoleh derajat bebas df sebesar n – 2 = 30 – 2 = 28. Untuk df = 28 dan nilai alpha 5% (dua sisi), diperoleh nilai rtabel
sebesar 0,361. Jika rhitung ≥ rtabel maka instrumen tersebut dikatakan valid.
Dari hasil pengujian tersebut diperoleh rhitung ≥ rtabel dengan taraf
52
Tabel 5.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel rhitung rtabel Status
X1
X11 0.194 0.361 Tidak valid
X12 0.078 0.361 Tidak valid
X13 0.198 0.361 Tidak valid
X14 0.220 0.361 Tidak valid
X15 0.367 0.361 Valid
X35 0.331 0.361 Tidak valid
X36 0.310 0.361 Tidak valid
X56 0.357 0.361 Tidak valid
Sumber: Data Primer (kuesioner), 2011
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa item X11, X12, X13, X14,
X23, X24, X33, X35, X36, X41, X42, X43 X45, X52, X56 dinyatakan tidak valid
(sahih). 2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s
Alpha (Sugiyono, 2004 : 122). Analisis dilakukan pada masing-masing instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel X1, X2, X3, X4 ,X5
dan Y.
Tabel 5.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai Cronbach’ Alpha r tabel Status
54
Sumber: Data Primer (kuesioner), 2011
Dari tabel diatas disimpulkan variabel X2 dan X4 dinyatakan tidak
reliabel.
C. Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis Pertama
Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, adanya sikap pemimpin yang selalu memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya, perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani, adanya penyelesaian konflik dengan bijaksana dari seorang pemimpin, adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja karyawan digunakan teknik korelasi Product Moment. Dengan bantuan komputer program SPSS for windows ver. 11 sebagai berikut (data terlampir) :
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi berganda diperoleh hasil Ry(1,3,5) sebesar 0,656 yang menunjukkan bahwa X1, X3 dan X5 secara
simultan mempunyai hubungan dan tingkat hubungan kuat dengan kinerja (Y) karena nilai 0,656 terletak di antara 0,600 – 0,799.
Untuk membuktikan bahwa kelompok X1, X3, dan X5 secara
simultan mempunyai hubungan dan tingkat hubungan kuat dengan kinerja (Y), maka dilakukan pengujian terhadap Ry dengan menggunakan uji F, dengan bantuan komputer program SPSS for windows ver. 11.0 sebagai berikut (data terlampir) :
F= 6.537
Setelah harga F dihitung dan diketahui, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.
Kriteria pengujian hipotesis :
Jika Fhitung≤ Ftabel(α = 0,05 ; 24), maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Jika Fhitung > Ftabel(α = 0,05 ; 24), maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Apabila Fhitung ≤ Ftabel maka tidak terdapat hubungan yang
signifikan, sebaliknya apabila Fhitung > Ftabel maka terdapat hubungan yang
signifikan.
56
Fhitung sebesar 6.537 sedangkan Ftabel sebesar 2,620. Artinya Fhitung > Ftabel,
hal ini menunjukkan bahwa nilai Ry yang diperoleh menunjukkan positif antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan kinerja karyawan penulis menggunakan teknik koefisien Product Moment.
Setelah nilai r diketahui r = 0,4206 ini berarti nilai r terletak diantara 0,400 – 0,599 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan sedang antara kejelasan petunjuk terhadap cara penyelesaian tugas yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan kinerja. P value menunjukkan nilai p=0,021 berada di bawah taraf signifikansi 5%, artinya hipotesis nol (H0) ditolak dan
hipotesis alternatif (Ha) diterima.
3. Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga tidak dapat diuji karena variabel X2 yaitu adanya
sikap pemimpin yang memahami tentang kesulitan kerja yang dihadapi oleh bawahannya dinyatakan tidak reliabel dimana nilaiCronbach’ Alpha sebesar 0.1448 < r tabel sebesar 0.361.
4. Hipotesis Keempat
58 hubungan rendah antara ada hubungan positif antara perhatian dari seorang pemimpin terhadap kesejahteraan baik bersifat jasmani maupun rohani dengan kinerja karyawan. P value menunjukkan nilai p=0,045 berada di bawah taraf signifikansi 5%, artinya hipotesis nol (H0) ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
5. Hipotesis Kelima
Hipotesis kelima tidak dapat diuji karena variabel X4 yaitu adanya
penyelesaiaan konflik dengan bijaksana dari pemimpin dinyatakan tidak reliabel dimana nilai Cronbach’ Alpha sebesar 0.3077 < r tabel sebesar 0.361.
6. Hipotesis Keenam
Untuk menguji hipotesis keenam yang menyatakan ada hubungan positif antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan kinerja karyawan. Penulis menggunakan teknik koefisien Product Moment. Dengan bantuan komputer program SPSS for windows ver. 11.0
sebagai berikut (data terlampir): diantara 0,600 – 0,799 yang menyatakan ada hubungan positif dan tingkat hubungan kuat antara adanya usaha untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki universitas dari semua karyawan demi kelangsungan hidup universitas dengan kinerja karyawan . P value menunjukkan nilai p=0,0 berada di bawah taraf signifikansi 5%, artinya hipotesis nol (H0) ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
D. Identifikasi Gaya Kepemimpinan
Berdasarkan analisis deskriptif (Saifuddin, 2002 : 109), untuk
mengidentifikasikan gaya kepemimpinan yang digunakan rumus: a. Gaya Kepemimpinan Otokratik = X < ( - 1,0)
60
- Keterangan :
= standar deviasi = R/6 = mean (nilai minimum x kelas)
R = range (nilai maximum – nilai minimum) 1,0 = nilai konstan
kelas = 3 - Perhitungan :
Nilai max = (9 x 5) = 45 Nilai min = (9 x 1) = 9 R = (45– 9) = 36 = 36 / 6 = 6 = 9 x 3 = 27
a. Gaya Kepemimpinan Otokratik X < ( - 1,0) X < (27 - 1,0.6) X < (27 - 6) X < 21
b. Gaya Kepemimpinan Demokratik ( - 1,0) ≤ X < ( + 1,0) (27-1,0.6) ≤ X < (27+1,0.6) (27 - 6) ≤ X < (27 + 6) 21 ≤ X < 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Gaya Kepemimpinan Laissez faire ( + 1,0) ≤ X
(27 + 1,0.6) ≤ X (27 + 6) ≤ X 33 ≤ X
Tabel 5.8
Hasil Identifikasi Gaya Kepemimpinan
Kategori Interval Skor Frekuensi %
Otokratik X < 21 0 0
Demokratik 21 ≤ X < 33 14 46,67
Laissez Faire 33 ≤ X 16 53,33
jumlah 30 100
Sumber: Data primer, 2011
Berdasarkan data tabel diketahui bahwa sebanyak 16 (53,33%) karyawan berpendapat bahwa gaya kepemimpinan yang digunakan di Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan adalah gaya kepemimpinan
62
kepemimpinan di Universitas Sanata Dharma Kampus Mrican dan Kampus Paingan Yogyakarta adalah gaya kepemimpinan Laissez Faire.
Gaya kepemimpinan ini tidaklah mutlak dalam penerapannya. Semua gaya kepemimpinan akan efektif bila penerapannya disesuaikan dengan situasi universitas dan karyawannya. Oleh karena itu diharapkan pimpinan dapat selalu menerapkan gaya kepemimpinan berdasarkan situasi dan kondisi universitas sehingga apa yang menjadi tujuan universitas tercapai.
E. Identifikasi Kinerja Karyawan
Hasil analisis deskriptif kinerja karyawan diketahui sebagai berikut (Saifuddin, 2002 : 109):
d. Kinerja Buruk X < ( - 1,0)
e. Kinerja Cukup ( - 1,0) ≤ X < ( + 1,0) f. Kinerja Baik ( + 1,0) ≤ X
- Keterangan :
= standar deviasi = R/6 = mean (nilai minimum x kelas)
R = range (nilai maximum – nilai minimum) 1,0 = nilai konstan
kelas = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Perhitungan :
Nilai max = (8 x 5) = 40 Nilai min = (8 x 1) = 8 R = (40 – 8) = 32
= 32 / 6 = 5,3 dibulatkan menjadi 5 = 8 x 3 = 24
d. Kinerja Buruk X < ( - 1,0) X < (24 - 1,0.5) X < (24 - 5) X < 19
e. Kinerja Cukup ( - 1,0) ≤ X < ( + 1,0) (24 - 1,0.5) ≤ X < (24 + 1,0.5) (24 - 5) ≤ X < (24 + 5)
19 ≤ X < 29 f. Kinerja Baik ( + 1,0) ≤ X