• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecenderungan berpindah merek Smartphone : studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kecenderungan berpindah merek Smartphone : studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KECENDERUNGAN BERPINDAH MEREK SMARTPHONE Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Oleh: Libertha Natalia NIM: 142214018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv Motto

Tiada kesuksesan yang dapat diraih tanpa adanya usaha, kerja keras dan doa.

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”.

(Thomas Alva Edison)

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

 Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai setiap langkahku.

 Kedua orang tuaku tercinta serta adikku tersayang yang selalu mendukung dalam segala hal.

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

KECENDERUNGAN BERPINDAH MEREK SMARTPHONE (Studi Kasus pada Mahasiswa Kampus I Mrican Yogyakarta) Dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 12 September 2018 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 31 Januari 2019 Yang membuat pernyataan,

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Libertha Natalia

Nomor Induk Mahasiswa :142214018

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberika kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: KECENDERUNGAN BERPINDAH MEREK SMARTPHONE: Studi kasus pada Mahasiswa Kampus II Mrican Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan nya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan rolayty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 31 Januari 2019

Yang menyatakan

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat, rahmat dan kasih yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “KECENDERUNGAN BERPINDAH MEREK

SMARTPHONE” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide, pikiran, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak demi terwujudnya skripsi ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Theodorus Sutadi M.B.A., selaku dosen pembimbing I. 3. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto M.Si., selaku dosen

pembimbing II.

4. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(9)

viii nasihat, dan kebahagiaan.

6. Adik tercinta Franciska Cicilia yang selalu ada dan memberi dukungan.

7. IR untuk segala waktu serta kesabaran yang diberikan kepadaku. 8. I Wayan Bayu Gunartha untuk semangat, doa dan kesabarannya 9. Sahabat-sahabat grup Ketjeh Deta, Reni, Yulivia, Adel, Tiwi, Clara,

Mita, Jenti yang selalu menemani dan memberi dukungan.

10.Sahabat-sahabat Vika, Tita, Zuni, Anjar yang selalu memberikan dukungan serta nasehat kepada saya.

11.Teman-teman kelas A yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu terimakasih sudah berbagi keceriaan.

12.Terimakasih untuk keluarga besar angkatan 2014, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terimakasih atas kebersamaannya

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 31 Januari 2019 Penulis

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN ABSTRAK ... xiii

HALAMAN ABSTRACT ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 2

C.Tujuan Penelitian ... 3

D.Manfaat Penelitian ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A.Landasan Teori ... 5

B.Penelitelitianian Sebelumnya ... 13

C.Kerangka Konseptual Penelitian ... 14

D.Rumusan Hipotesis ... 15

BAB III METODE PENELITIAN... 18

A.Jenis Penelitian ... 18

(11)

x

C.Waktu dan Tempat ... 19

D.Variabel Penelitian ... 19

E. Definisi Operasional ... 21

F. Populasi dan Sampel ... 21

G.Teknik Pengambilan Sampel ... 22

H.Sumber Data ... 22

I. Teknik Pengumpulan Data... 23

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 23

K.Teknik Analisis Data ... 25

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 34

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 63

A.Hasil Pengujian Instrumen ... 63

B.Analisis Data ... 63

C.Pembahasan ... 77

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 81

A.Kesimpulan ... 81

B.Saran ... 82

C.Keterbatasan Penelitian... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Konseptual ... 14

Gambar V.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

Gambar V.2 Deskripsi Berdasarkan Banyaknya Smartphone yang dimiliki .. 64

Gambar V.3 Deskripsi Berdasarkan Smartphone yang digunakan saat Ini ... 65

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel III.2 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 25

Tabel III.3 Persentase Responden Berdasarkan Produk Smartphone ... 26

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas ... 62

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 62

Tabel V.3 Mean Kecenderungan Berpindah Merek ... 67

Tabel V.4 Uji Normalitas ... 69

Tabel V.5 Hasil Uji Homogenitas ... 70

Tabel V.6 Hasil Uji Independent Sample T test ... 71

(14)

xiii ABSTRAK

KECENDERUNGAN BERPINDAH MEREK SMARTPHONE Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican

Yogayakarta Libertha Natalia

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan berpindah merek smartphone dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kecenderungan berpindah merek smartphone dikalangan mahasiswa, berdasarkan jenis kelamin dan merek smarphone. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta, dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability sampling yang digunakan adalah insidental sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji instrumen menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan adalah independent sample T-test dan One-way anova. hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan kecenderungan berpindah merek smartphone dikalangan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin. Sedangkan apabila berdasarkan merek smartphone, juga tidak ada perbedaan kecenderungan berpindah merek smartphone dikalangan mahasiswa.

(15)

xiv ABSTRACT

SWITCHING TENDENCY IN SMARTPHONE BRAND CHOICE A case Study on students of Sanata Dharma University, Campus 1, Mrican,

Yogyakarta Libertha Natalia Sanata Dharma University

2018

The aim of this study is to determine the switching tendency in choosing smartphone brands and to find out whether there are differences in the tedency to switch smartphone brands among students, based on gender and smartphone brands. The population of this study is all students of Sanata Dharma University, Campus 1, Mrican, Yogyakarta, with a sample of 100 students. The sampling technique used to incidental sampling. The technique of colleting data is questionnaire. Tests the instrument used are validity and reliability tests. The analysis technique used is independent sample T-test and One-way ANOVA. The results in this study show that there is no difference in the switching tedency in choosing smartphone brand among students by gander. Where as if it based on a smartphone brand, there is also no difference in the tedency among students.

(16)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang

(17)

Sumber : International Data Corporation (IDC)

Dan dari beberapa perusahaan smartphone tersebut saling bersaing untuk mempertahankan konsumennya agar konsumennya tidak melakukan perpindahan merk (brand switching) seperti dalam pengertian brand switching menurut para ahli seperti Olson (2014;522) perpindahan merek (brand switching) adalah pembelian yang dikarakteristikan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek yang lain. Oleh sebab itu untuk mencegah terjadinya perpindahan merk (brand switching) maka perusahaan menciptakan produk-produk yang berkualitas, dengan menonjolkan keunikan produknya dan memberikan pelayanan yang baik sehingga menimbulkan citra merk produk dimata konsumen.

Dari uraian diatas peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Kecenderungan Berpindah Merek Smartphone”.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana kecenderungan perpindahan merek smartphone di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta?

b. Apakah ada perbedaan kecenderungan perpindahan merek smartphone di kalangan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin?

(18)

C. Tujuan

Berdasarkan uraian diatas, mengenai tujuan umum yang ingin dicapai oleh peneliti tentang “Kecenderungan Berpindah Merek

Smartphone” adalah bahwa peneliti ingin:

1. Untuk mengetahui kecenderungan berpindah merek pada mahasiswa di Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta ditinjau dari merek smartphone mahasiswa.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kecendrungan berpindah merek pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta ditinjau dari jenis kelamin. 3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kecendrungan

berpindah merek pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta ditinjau dari merek smartphone. D. Manfaat

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menerapkan ilmu pengetahuan serta teori pemasaran yang telah penulis pelajarai dalam dunia nyata.

b. Bagi Universitas

(19)

dan tambahan informasi yang berguna bagi Universitas Sanata Dharma.

c. Bagi Penelitian Selanjutnya

(20)

5 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Dalam suatu perusahaan, kegiatan pemasar merupakan salah satu kegiatan pokok. Dimana melalui pemasaran perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, baik untuk berkembang maupun untuk mendapatkan laba. Seperti yang dikemukakan Wiliam J. Stanton (dalam Dharmmesta, 2000:3) bahwa: “Pemasar adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik pada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial”.

Menurut Kotler (2005) pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

2. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran atau Marketing Management

menurut kotler (2000:9) adalah “is the process of planning and

(21)

ideals, goods, services to create exechange that satisfy individual

and organizational goals”. Manajemen pemasaran adalah proses

pelaksanaan dan perencanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

3. Pengertian Loyalitas

Menurut Kotler dan Keller (2009:139) loyalitas adalah komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meskipun pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.

Menurut Aaker (1997) ada lima tingkatan loyalitas yaitu sebagai berikut:

a. Pembeli yang berpindah-pindah (Switcher)

(22)

jenis pelanggan ini yaitu mereka membeli suatu produk karena haarganya murah.

b. Pembeli yang bersifat kebiasaan (Habitual buyer)

Pembeli yang berada dalam tingkat loyalitas ini dapat dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami kepuasan dalam mengkonsumsi produk tersebut. Pada tingkatan ini pada dasarnya tidak didapati alasan yang cukup untuk menciptakan keinginan untuk membeli merek produk lain atau berpindah merek terutama jika peralihan tersebut memerlukan usaha, biaya , maupun berbagai bentuk pengorbanan lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembeli ini dapat membeli suatu merek didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.

(23)

berbagai manfaat yang cukup besar sebagai kompensasinya (switching cost loyal).

d. Pembeli yang menyukai merek (likes the brand)

Pembeli yang masuk dalam kategori loyalitas ini merupakan pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Rasa suka pembeli bias saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan pribadi maupun oleh kerabatnya ataupun disebabkan oleh kesan kualitas yang tinggi. Meskipun demikian seringkali rasa suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit diidentifikasi dan ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan ke dalam sesuatu yang spesifik.

e. Pembeli yang komit (commited buyer)

(24)

4. Pengertian Brand Switching

Menurut Peter dan Olson (2002) dalam Rohman (2016), perpindahan merek (brand switching) adalah pola pembelian yang dikarekteristikan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek lain. Sementara menurut David, et.al (1996) perilaku perpindahan merek dapat disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam individu yang bersangkutan, misalnya adanya keinginan untuk mencoba merek baru. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu, misalnya adanya diskon harga atau harga yang lebih murah.

Olson (2014;522) perpindahan merek (brand switching) adalah pembelian yang dikarakteristikan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek yang lain. Sedangkan menurut Hawkins dan Mothersbaugh (2016;637), brand switching adalah hasil dari ketidakpuasan konsumen akan suatu produk yang mengakibatkan konsumen melakukan penghentian pembelian produk pada suatu merek dan menggantinya dengan merek lain. Berikut ini adalah indikator dari brand switching.

a. Perilaku konsumen

Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk

(25)

mereka lakukan”. Menurut Kotler dan Keller (2008:214):

Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.

Definisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6): Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.

(26)

konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

a) Faktor Budaya

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture) yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.

b) Faktor Sosial

Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.

(27)

2) Keluarga adalah organisasi pemmbelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua, seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta.

3) Peran dan Status

Kedudukan seseorang dapat ditentukan berdasarkan posisi seseorang dalam tiap kelompok dimana ia menjadi anggota berdasarkan peran dan status. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang.

c) Faktor Pribadi

(28)

B. Penelitian Sebelumnya

(29)

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Konsumen

Laki-laki Perempuan

Gambar II.I Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual Kecenderungan Berpindah Merek (Brand Switching) Smartphone Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Kampus II Mrican Yogyakarta.

Dizaman modern sekarang ini sudah banyak konsumen yang menggunakan smartphone untuk kegiatan sehari-hari, dalam menggunakan smarphone kerap kali konsumen mempunyai keinginan untuk berganti merek dari merek satu kemerek lainnya. Dalam memilih smartphone wanita lebih sulit menetukan pilihan sedangkan pria memiliki pemikiran yang lebih sederhana dalam memilih sebuah

Smartphone

Advan

Pilihan Merek

Xiaomi Asus

Kecenderungan berpindah merek

Samsung

(30)

produk, tidak terlalu memusingkan atribut produk. Banyak konsumen baik wanita maupun pria seringkali merasa bosan dengan smartphone yang mereka miliki saat ini, hal ini disebabkan karena ketidakpuasan konsumen terhadap smartphonnya. Di indonesia saat ini ada beberapa merek smartphone yang unggul dan populer dikalangan masyarakat seperti Oppo, Vivo, Xiaomi, Samsung, dan Asus. Dengan fitur dan kecanggihan yang ditawarkan oleh tiap-tiap merek smartphone tersebut membuat konsumen memiliki kecendrungan untuk berpindah merek.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiono, 2013:134).

(31)

Ha1 : Ada perbedaan kecenderungan perpindahan merek

smartphone di kalangan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin.

Pada zaman modern ini, dunia bisnis menghadapi era baru dalam persaingan bisnis. Dimana jumlah merek dan produk yang bersaing dalam pasar menjadi sangat banyak, sehingga konsumen memiliki beragam pilihan produk yang dapat memenuhi kebutuhannya. Dan akhirnya menyebabkan keputusan konsumen untuk berpindah merek satu ke merek lainnya dalam pengambilan keputusan pembelian seseorang. Pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bersifat individu, seperti kualitas produk menjadi pertimbangan seseorang pembeli. Biasanya hal ini dinilai dari kualitas produk yang mereka gunakan, jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapan konsumen maka biasanya mereka akan melakukan pergantian merek. Dan iklan produk seringkali muncul sehingga menarik konsumen untuk melakukan pembelian pada produk dengan merek tertentu.

(32)

Ha2 : Ada perbedaan kecenderungan perpindahan merek

(33)

18 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskritif dan komparatif (uji beda). Menurut Cooper, H.M. (2007). Penelitian deskritif adalah penelitian penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variable yang lain. Tujuan penelitian adalah menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status yang diteliti. Sedangkan penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang menjadi responden dalam perolehan informasi pada penelitian ini. Subjek dari penelitian ini adalah pengguna smartphone.

(34)

Objek penelitian adalah variabel yang akan diteliti. Pada penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian yaitu pengguna smartphone yang cenderung berpindah merek (brand switching). C. Waktu dan Tempat

1. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan bulan september 2018 2. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan di kampus I Mrican, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah berpindah merek (brand switching). Brand switching adalah hasil dari ketidakpuasan konsumen akan suatu produk yang mengakibatkan konsumen melakukan penghentian pembelian produk pada suatu merek dan menggantinya dengan merek lain (Hawkins dan Mothersbaugh, 2016;637).

2. Indikator Brand Switching

Dalam penelitian indikator brand switching sebagai berikut: 1) Adanya rasa penasaran terhadap merek lain

(35)

4) Membandingkan merek smartphone yang dimiliki saat ini dengan merek lain.

3. Pengukuran variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan.

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya.

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Netral

(36)

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Netral

2 Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju

E. Definisi Operasional

1. Perpindahan Merek (brand switching)

Perpindahan merek terjadi karena ketidakpuasan konsumen akan suatu produk, sehingga mengakibatkan konsumen melakukan penghentian pembelian produk pada suatu merek dan menggantinya dengan merek lain.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(37)

2. Sampel

Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), sampel didefinikan yaitu sebagian dari elemen-elemen populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari pengguna smartphone di Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling yaitu Sampling Aksidental adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.

H. Sumber Data 1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dri subjek yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner yaitu kecendrungan berpindah merek berdasarkan jenis kelamin dana merek produk.

2. Data sekunder

(38)

I. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuisioner

Kuisioner merupakan metode pengumpulan informasi atau data dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden yang berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaannya dapat dijawab secara tertulis (Sugiono, 2014:199). Melalui kuesioner dikumpulkan data dari sejumlah responden yang dipilih dari sebuah populasi.

2. Studi Keperpustakaan dan Penjelajahan Internet

Dalam penelitian ini, studi keperpustakaan dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini. data sekunder diperoleh melalui jurnal pemasaran, buku, penelitian sebelumnya, serta data-data yang diperoleh dari internet. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tujuannya adalah supaya peneliti memperoleh data yang mendukung penelitian.

J. Teknik Pengujian Instrumen a. Uji Validitas

(39)

Untuk menentukan instrumen tersebut valid atau tidak makan kriteria pengujian sebagai berikut:

a) rhitung ≥ rtabel dengan taraf kyakinan 95% maka pernyataan tersebut valid

b) rhitung < rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka pernyataan tersebut tidak valid

rhitung dicari dengan menggunakan program SPSS.

b. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Kriteria untuk menentukan suatu skala reliabel

atau tidak, maka digunakan ketentuan sebagai berikut (Ghozali, 2006:41)

a) Apabila nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60 berarti suatu skala bisa dikatakan reliabel.

b) Apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 berarti suatu skala tidak bisa dikatakan reliabel.

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis statistik deskriptif

(40)

dari data mentah dan menggunakan tabel-tabel, diagram atau grafik, sehingga data mentah lebih mudah dipahami.

a. Deskripsi responden

Deskripsi responden berisi tentang perhitungan yang menjadi klarifikasi kuesioner secara umum seperti jenis kelamin dan produk smartphone. Deskripsi responden dilakukan dengan pendekatan perssentase dan frekuensi. Adapun keterangan selengkapnya adalah sebagai berikut:

1) Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden, terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok pria dan wanita. Berikut adalah tabel karakteristik responden.

Tabel III.2

Persentase Responden Berdsarkan Jenis Kelamin

2) Produk smartphone

Berdasarkan produk smartphone responden, terdiri dari 5 produk yaitu produk Samsung, Oppo, Xiaomi, Vivo, dan

Jenis Kelamin Jumlah Responden

Persentase

Pria

(41)

Asus. Berikut adalah tabel karakteristik responden berdasarkan produk smartphone responden:

Tabel III.3

Persentase Responden Berdasarkan Produk Smartphone

Produk Smartphone Jumlah Responden

Persentase

Oppo Samsung Advan Vivo Xiaomi Lainnya

b. Deskripsi variabel

Dalam penelitian ini analisis variabel untuk menggambarkan atau mendapatkan gambaran tentang variabel, dimensi, dan indikator melalui rata-rata (mean) pada variabel kecendrungan berpindah merek. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(42)

2) Membuat kategori nilai mean dengan pengkategorian skor yang telah dibuat. Dalam mengkategorikan masing-masing variabel, langkah yang digunakan adalah dengan menggunakan interval kelas sesuai rumus Sturges:

C1 =𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐾

Keterangan :

C1 = Interval

Range = Selisih antara batas atas dengan batas bawah

K = Banyaknya kelas

Bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1, sehingga interval dapat dihitung sebagai berikut:

Interval = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

= 5−1

5

= 0,80

Dengan interval sebesar 0,80 maka garis skala kecenderungan berpindah merek dapat digambarkan sebagai berikut:

(43)

b) Apabila skor variabel 1,81 – 2,60 menunjukkan kecenderungan berpindah merek rendah.

c) Apabila skor variabel 2,61 – 3,40 menunjukkan kecenderungan berpindah merek cukup.

d) Apabila skor variabel 3,41 – 4,20 menunjukkan kecenderungan berpindah merek tinggi.

e) Apabila skor variabel 4,21 – 5,00 menunjukkan kecenderungan berpindah merek sangat tinggi.

2. Pengujian hipotesis

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Uji asumsi

1) Uji normalitas

Uji normalitas adalah pengujian untuk melihat apakah data penelitian berasal dari berdistribusi normal atau tidak normal, karena data yang baik adalah data yang menyerupai distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov-Smirnov ( Noor, 2011:176). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

a) Bila Sig ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

(44)

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama. Kriteria pengujiannya adalah:

a) Bila Sig < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa varian dari dua atau lebih banyak populasi data adalah tidak homogen. b) Bila Sig > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa varian dari

dua atau lebih banyak populasi data adalah homogen. b. Uji Hipotesis dengan Independent Sample t Testdan One-way

Anova (Analysis Of Variance).

1) Independent Sample t Test

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen pada merek smartphone dilihat dari jenis kelamin. Independent Sample t Test melibatakan rata-rata dari dua populasi yang berbeda, yang oleh karena ini pencarian nilai t sedikit lebih kompleks (Trihendradi, 2013 ; 97) yaitu:

t = 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎− 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑎− 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑢𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

(45)

rata-rata dua sampel (Sx1- x2) dipengaruhi oleh error standard

masing-masing sampel. Nilai error standard rata-rata kedua sampel adalah :

Sx1-x2 = Sx12 + Sx22

Dimana :

Sx1 = error standart dari rata-rata sampel pertama.

Sx2 = error standart dari rata-rata sampel kedua.

Besarnya degree of fredom (df) juga berbeda bila dibandingkan pada one sample test dimana df = n-1. Pada independent sample t test yang melibatkan data dari dua sampel (n1 – n2) maka nilai degree of fredom-nya adalah df

= n1 + n2-2.

Lebih lanjut dibawah ini akan diberikan langkah-langkah dalam menggunakan uji-t satu sampel (Reta Kesumawati,2017 ; 140 – 142), yaitu:

a. Tulis H0 dan Ha.

H0 : µa1 = µa2

Tidak ada perbedaan merek smartphone ditinjau dari jenis kelamin

(46)

Ada perbedaan persepsi konsumen tentang merek smarphone ditinjau dari jenis kelamin

b. Tentukan thitung

c. Tentukan taraf signifikan (α) = 0,05 d. Menentukan ttabel

e. Menentukan kriteria uji t

H0 ditolak dan Ha diterima jika : -thitung> thitung > ttabel atau

sig. < 0,05

H0 diterima dan Ha ditolak jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel atau

sig. ≥ 0,05.

f. Kesimpulan

Uji independent sample t test ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kecenderungan berpindah merek smartphone jika dilihat dari jenis kelamin. Jenis kelamin

pada pengujian ini digolongkan menjadi 2, yaitu:

a. Pria b. Wanita

(47)

varian dua faktor (two-ways anova). Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah one-way Anova.

Untuk melakukan uji Anova, harus dipenuhi beberapa asumsi, sebagai berikut:

a) Sampel berasal dari kelompok yang indipenden b) Varian antar kelompok harus homogen, dan c) Nilai Residual berdistribusi normal

Langkah-langkah dalam pengujian One-way Anova (Analysis Of Variance) adalah sebagai berikut:

1. Tulis Ha dan H0

Merek Smartphone

H02 : µa1 = µa2 = µa3 = µa4 = µa5 = µa6

Tidak ada perbedaan kecendrungan perpindahan merek dikalangan mahasiswa berdasarkan merek smartphone.

Ha2 : µa1≠ µa2 ≠ µa3≠ µa4≠ µa5≠ µa6

Ada perbedaan kecendrungan perpindahan merek dikalangan mahasiswa berdasarkan merek smartphone.

2. Tingkat Signifikan (α) = 0,05 3. Tentukan fhitung

(48)

H0 ditolak dan Ha diterima jika –Fhitung> Fhitung> Ftabel

atau sig. ≥ 0,05

H0 diterima dan Ha ditolak jika –Ftabel ≤ Fhitung ≤ Ftabel

atau sig. ≥ 0,05

5. Kesimpulan Merek smartphone

Jika Ha2 diterima maka ada perbedaan kecendrungan

perpindahan merek smartphone dikalangan mahasiswa. Sedangkan, apabila Ha2 ditolak maka tidak ada

(49)

34 BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN A. Smartphone Merek Oppo

1. Sejarah

Oppo Electronic Corp atau Oppo Mobile Communication Co, Ltd, adalah perusahaan produsen yang berbasis elektronik di Dongguan, Guangdong, Cina. Produk utamanya adalah MP3 player musik, pemutar media portable, LCD-TV, pemutar DVD/cakram Blu-ray, e-Book, dan telepon genggam. Perusahaan Oppo didirikan pada tahun 2004, perusahaan ini mendaftarkan OPPO sebagai merk dagang global.

Karena kualitas produk yang di hasilkan OPPO

mendapatkan banyak penghargaan seperti About.com Readers’

(50)

Terlebih dahulu Oppo melebarkan sayap nya di beberapa negara seperti Vietnam, Thailand, Amerika, Rusia, Kanada, Jepang dan Qatar. Produktifitasnya yang mengglobal membuat Oppo terus melakukan promosi dalam rangka memperkenalkan kualitas sebuah brandnya melalui media iklan elektronik maupun non-elektronik.Divisi Regional Oppo yang terdapat diberbagai negara seperti: Indonesia, Thailand, Vietnam, dan China. Walaupun memakai merek yang sama tetapi tiap-tiap divisi disetiap negara berbeda dalam merancang produk, hal itu dikarenakan kebutuhan konsumen tiap negara berbeda.

(51)

Android yang telah diperbarui untuk Android v4.2.2 sementara spesifikasi lainnya tetap sama.

2. Data Smartphone Oppo

Perangkat ini banyak terjual di kota-kota yang memiliki banyak anak muda yang aktif bersosial media seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Kelebihannya lagi, smartphone ini menghadirkan keseuaian antara spesifikasi tinggi, kualitas kamera yang baik dan harga yang menarik," ujar Alinna Wenxin, Marketing Director OPPO Indonesia. Sebagai seri yang mengusung kekuatan kamera selfie, A57 membawa kamera depan.

(52)

Performa perangkat ini didukung oleh prosesor octa-core 64 bit Snapdragon 435, RAM 3GB dan kapasitas baterai sebesar 2.900 mAh. Tidak lupa pada sisi keamanan OPPO menyematkan finger print berjenis solid-state seperti pada F3. Tak heran jika di beberapa negara menyebut perangkat ini sebagai F3 Lite. Di Indonesia angka penjualan A57 cukup baik. Berada persis di bawah perangkat paling populer OPPO, F3, A57 banyak di incar oleh konsumen muda OPPO di luar Jakarta.Kehadiran warna hitam perangkat ini menjadi pendongkrak faktor popularitas A57 di kalangan anak muda. Harga perangkat ini cukup menarik, dilepas dengan harga 2.8 juta rupiah, di Indonesia, A57 hadir dalam warna gold dan black.

3. Produk

Produk utama yang diproduksi Oppo MP3 player, pemutar media portabel, LCD-TV, eBook, pemutar DVD/Cakram Blu-ray dan telepon genggam. Telepon genggam sendiri atau smartphone yang diproduksi oleh Oppo memiliki banyak aneka ragam produk smartphone dari awal produksi sampai saat ini yaitu:

a. Oppo Find 5 mini b. Oppo Find 7 / 7a c. Oppo R1x

(53)

f. Oppo R7s g. Oppo F1 h. Oppo N1 i. Oppo N1 mini j. Oppo N3 k. Oppo Neo 3 l. Oppo Neo 5 m. Oppo Neo 7 n. Oppo A37 o. Oppo A39 p. Oppo Mirror 3 q. Oppo Joy Plu r. Oppo Yoyo s. Oppo F1 t. Oppo A37 u. Oppo A39 v. Oppo R9s 4. Visi dan Misi

Visi

(54)

Misi

a. OPPO SMARTPHONE senantiasa berusaha memberi kesan dangikat jia anak muda dengan desain yang elegan, penggunaan yang sempurna, pengembangan produk yang mementingkan pengguna, layanan berkualitas, dan yang pa;ing penting, dedikasi kami dalam mengejar kesempurnan.

b. OPPO SMARTPHONE senantiasa berinovasi dalam menciptakan handphone yang canggih dan indah sesuai kebutuhan masyarakat. c. OPPO mengadopsi strategi rillis cepat untuk pengembangan

smartphone, merilis pembaruan firmware juga membentangkan jangkauan dan servisnya di seluruh dunia.

B. Smartphone Merek Samsung 1. Sejarah

Samsung adalah perusahaan pembuat elektronika terbesar di dunia, yang didirikan oleh Lee Byung-chull dan Kang Gary pada tanggal 1 Maret 1938 dikota Daegu, Korea Selatan. Perusahaan Samsung saati ini menjadi salah satu brand terbesar di dunia dengan mengeluarkan samrtphone yang menjadi jawara dalam persaingan bursa pasar gadget.

(55)

banyak berkuasa.Sedangkan Bintang, yang berarti keabadian. Sebelum adanya kehadiran Galaxy S, Samsung sebenarnya sudah lama ada dalam dunia ponsel pintar dengan membuat sistem operasi Palm OS dan Windows Mobile pada pertengahan tahun 2000-an. Tetapi, nama Samsung ketika itu memang masih relatif belum terlalu terdengar di kalangan pengguna gadget. Lalu, munculah android, sistem operasi terbuka besutan google yang membalik peruntungan Samsung di ranah ponsel. Awal kesuksesan Samsung di dunia samrtphone dimulai pada tanggal 27 April 2009. Saat itu, Samsung meluncurkan handphone android pertamanya,yakni Samsung i7500. Handphone ini menawarkan layar sentuh Amoled yang berukuran3,2 inci. OS yang digunakan pada handphone ini adalah OS android cupcake 1,5.

(56)

telah menerapkan dukungan kamera depan, maka fiture tersebut ikut disematkan pada Galaxy S.

Rancangan bangun pertama Galaxy S generasi pertama menerapkan pondasi bagi ponsel-ponsel seri Galaxy S yang datang setelahnya.Galaxy S selanjutnya adalah munculnya Galaxy S II yang dirilis pada tahun 2011. Samsung Galaxy S II ini, tidak seperti Galaxy S yang membawa radikal dari segi desain,Galaxy S II masih memiliki bentuk yang sama dengan ponsel Galaxy S. Hanya saja perbedaannya terdapat pada ukuran layarnya yang lebih besar yaitu 4,3 inci.

(57)

Spesifikasinya ditingkatkan dengan ukuran layar membesar mencapai 5 inci dan didukung RAM 2 GB dan kapasitas penyimpanannya 16 GB, 32 GB dan 64 GB. Sedangkan kamera dari Galaxy S4 adalah 13 megapixel. Demikian juga dengan sistem operasi, dimana Galaxy S4 menjalankan Android 4.2 Jelly Bean. Selain versi standar, Galaxy S4 turut hadir dalam beberapa varian lain seperti Galaxy S4 mini, Galaxy S4 active yang dibekali dengan kemampuan tahan air, dan Galaxy S4 Zoom yang menitikberatkan fungsi zoom pada kamera.Galaxy S selanjutnya adalah munculnya Galaxy S5, yang hadir pada awal tahun 2014 lalu. Pelebaran layar kembali diterapkan pada Samsung Galaxy S5,tambahanya Cuma sedikit dibandingkan dengan S4 yaitu 5.1 inci. Spesifikasi Galaxy S5 meningkat dibandingkan Galaxy sebelumnya, dengan prosesor 8 core, 1,3 GHz hemat daya. Sedangkan RAM dari S5 mencakup 2 GB dan pilihan kapasitas internal 16 GB atau 32 GB. Unit kamera pada S5 yang menjalankan OS android 4.4 Kitkat ini memiliki resolusi 16 megapixel.

2. Data Smartphone Samsung

(58)

lainya, Namun Samsung mengalami penurunan pangsa pasar sebesar 2.4% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu, berdasarkan analisis IDC, penurunan ini salah satunya dikarenakan keterlambatan rilis flagship terbaru Samsung Galaxy S9/S9+ yang diperkirakan baru Q2 2018 lah Galaxy S9/S9+ penjualan akan meningkat. Galaxy J dan A series dikabarkan juga telah membantu mempertahankan pangsa pasar Samsung dengan banyaknya varian untuk pangsa pasar menengah ke bawah.

Dari dulu, smartphone buatan Samsung selalu dikenal memiliki kualitas yang mumpuni. Tidak jarang smartphone buatan pabrik asal Korea Selatan ini jadi rebutan walaupun harga banderolnya terkadang cukup mahal. Selain desain dan spesifikasi, yang bikin smartphone Samsung selalu jadi pilihan adalah karena adanya fitur khusus. Fitur ini pun adanya cuma di smartphone Samsung sehingga terkesan eksklusif.

b. Signal Max

(59)

Galaxy seperti Galaxy A5, A7, J5 2016 dan J7 2016 ini memanfaatkan dua antena di mana satu antena digunakan sebagai penerima sinyal utama dan antena lainnya digunakan untuk penerima sinyal sekunder.Kedua antena ini nantinya akan mengolah sinyal melalui bantuan software bernama D.A.T (Dynamic Antenna Technology). Software bakal membantu smartphone menerima masing-masing satu aliran data yang akan menyebabkan sinyyal atau data yang diterima smartphone menjadi lebih stabil dan baik.

c. Biometric Recognition

Galaxy Smartphone lain memang punya fitur ini, tapi baru smartphone premium buatan Samsung yang mampu memberikan pengalaman biometric recognition terlengkap saat ini. Mulai Samsung Galaxy S8 dan S8 Plus, Samsung sudah menerapkan biometric recognition berupa iris scanner alias sensor keamanan lewat pupil. Lalu ada teknologi sensor face recognition yang memanfaatkan kamera depan dan tentunya fingerprint yang sudah hadir di smartphone premium Samsung mulai dari Samsung S5. d. Curved Edge Display

(60)

Kelengkungan layar di beberapa bagian ini bikin smartphone buatan Samsung jadi menarik dan beda daripada yang lainnya. Mulai di Samsung Galaxy S8, pabrikan asal Korea ini meluncurkan curved edge dengan rasio bodi-to-display 83 persen dan Infinity Display yang memberikan kesan lebih lebar tapi tetap nyaman digenggaman.

e. Bixby

Smartphone lain sih sudah punya fitur ini, tapi Samsung meluncurkan Bixby si fitur virtual assistant yang khusus hanya untuk ponsel pintar Samsung saja. Sama seperti virtual assistant lainnya, Bixby ini bisa kamu gunakan untuk membantu men-setting reminder, mencari foto di galeri dengan cepat dan perintah lainnya. Gak sama seperti virtual assistant di smartphone lain, Bixby hadir di smartphone Samsung lewat tombol khusus. Tinggal tekan tombol saja dan otomatis Bixby bisa diperintahkan untuk melakukan apapun.

f. Mode glove

(61)

diklaim bakal sensitif banget sama sentuhan. Cara mengaktifkan fitur ini di smartphone Samsungmu gampang banget kok. Tinggal ke menu Settings > Display > Touch lalu aktifkan menu Increase Touch Sensitivity. Kalau sudah aktif, dijamin deh layar smartphone Samsung bakal lebih sensitif.

g. Multi window

Selanjutnya ada fitur Multi Window yang sebenarnya awal-awal hanya hadir di smartphone Samsung seri Galaxy Note. Manfaat fitur ini adalah untuk mengakses dua aplikasi sekaligus dalam satu layar. Cara mengaktifkan fitur ini sih bisa lewat menu Settings > Display > Multi Window. Tab kecil akan muncul pada bagian kiri layar saat Multi Window Mode diaktifkan dan tidak digunakan terlebih dahulu. Selain itu, mode Multi Windows juga bisa diaktifkan dengan menekan tombol Back sekitar dua detikan.

3. Produk

(62)

f. Samsung Galaxy Camera 2 GC200 g. Samsung Galaxy Trend II Duos S7572 h. Samsung Galaxy Grand 2 G7102 i. Samsung Galaxy Star Pro Duos S7262 4. Visi dan Misi

Visi

Menginspirasi dunia, menciptakan masa depan Misi

Menginspirasi dunia dengan teknologi inovatif, produk dan desain yang memperkaya kehidupan masyarakat dan berkontribusi pada kemakmuran sosial dengan menciptakan masa depan baru

C. Smartphone Merek Vivo 1. Sejarah

(63)

ke Amerika Serikat, salah satu produk yang paling terkenal dan merasuk ke Indonesia adalah smartphone. Smartphone vivo sekarang ini sudah banyak ada di Indonesia karena memang banyak yang menyukai smartphone tersebut.

Sebenarnya perusahaan vivo bukan hanya memproduksi smartphone, namun juga barang digital lainya yang mungkin belum di impor ke Indonesia. Produk dari perusahaan vivo adalah :

1. Smartphone, yang biasa di kenal dengan smartphone vivo

2.VCD, MP3, dan alat elektronik lainya yang biasa digunakan sebagai sarana menonton atau mendengarkan musik.

3.Mesin-mesin berbasis digital, salah satunya adalah komputer serta mesin lainya yang juga menggunakan sistem digital.

(64)

satu produk vivo yang sekarang ini sedang booming adalah smartphone vivo. Smartphone dengan berbagai fitur tambahan ini membuat perusahaan vivo semakin naik. Karena produk smartphone vivo sudah banyak diminati oleh masyarakat luas. Memang dari segi kualitas, produk vivo sudah mampu bersaing dengan produk digital lainnya sehingga tidak heran jika produk dari perusahaan vivo banyak diminati oleh masyarakat. Dengan munculnya produk smartphone vivo terbaru ini membuat terobosan baru di Indonesia dalam bidang teknologi digital. Inilah sejarah vivo dalam produk smartphone terbaru dengan kualitas terbaik di Indonesia.

2. Data Smartphone Vivo

Berdasarkan laporan IDC per kuartal kedua 2018, vivo berada di urutan keempat dengan market share 9%. Angka tersebut meningkat 7% bila dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. "Target kita sih pengen tetap ada di tiga besar," ujar Senior Product Manager Vivo Indonesia Yoga Samiaji di sela-sela peluncuran V11 Pro di Jakarta, Rabu (12/9/2018).

(65)

video melalui ponsel berbasis internet. Pasalnya, menonton video lewat perangkat mobile bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Misalnya, saat perjalanan berangkat dan pulang kerja di transportasi

umum, atau saat “nganggur” di ruang tunggu. Beberapa tahun

terakhir, kegiatan ini memang kerap dilakukan banyak orang untuk

“menghabiskan waktu”, lantas kehadiran smartphone bezel-less

dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Produsen merancang dan menciptakan smartphone dengan layar maksimal dengan ukuran ponsel yang tetap nyaman digenggam. Solusinya, produsen meminimalisir penggunaan bingkai pada layar. Dengan desain seperti itu, aspek rasio layar jadi lebih luas, sehingga menonton video pun jadi lebih nyaman. Berikut ini beberapa Spesifikasi Vivo yang dapat kamu perhitungkan dalam memilih smartphone berkualitas:

a. Tampilan luas, Genggaman yang Nyaman

(66)

milimeter. Dengan layar lebar, aktivitas menonton video atau bermain games dipastikan terasa lebih nyaman.

b. Fitur Kamera

Spesifikasi Vivo lainnya, Vivo V7+ mengunggulkan juga fitur kamera depan untuk berfoto selfie. Kamera depannya beresolusi 24 megapiksel, sehingga dinilai mampu menghasilkan kualitas foto selfie yang tajam dengan jumlah piksel lebih tinggi. Dengan ketajaman kameranya, Vivo V7+ percaya diri dengan

slogan “24MP Front Camera Clearer Selfies”. Kali ini, Vivo juga

menyematkan teknologi terbarunya pada Vivo V7+, yaitu Face Access. Ini merupakan cara mudah untuk membuka kunci layar smartphone. Teknologi tersebut akan memindai beberapa area wajah untuk membuka kunci. Setelah ciri khas biologis pada wajah pengguna telah terdeteksi, maka kunci layar smartphone baru bisa terbuka.

c. Bezel Lebih Ramping

(67)

d. Lengkungan untuk Kenyamanan, Gaya untuk Memperkesankan Spesifikasi Vivo lainnya adalah Body yang tipis dan memiliki sedikit lengkungan, hal ini dibuat untuk genggaman tangan kamu yang sempurna. Dengan Lapisan pasir nano dan garis antena yang baru, menambah tekstur dan tampilan yang estetis.

3. Produk

a. Vivo11 Pro b. Vivo11 c. Vivo Y83 d. Vivo Y81 e. Vivo V9 f. Vivo 53 g. Vivo V7 h. Vivo Y15 i. Vivo Y85 j. Vivo Y55s k. Vivo Y51L l. Vivo V3 m. Vivo V7+ n. Vivo Y28 4. Visi dan Misi

(68)

Menjadi distributor nomor satu dalam penyediaan smartphone vivo diIndonesia.

Misi

a. Memberikan produk dan layanan inovatif.

b. Meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) dengan cara memberikan pelatihan kepada karyawan baik produk maupun layanan.

c. Meningkatkan channel distribusi produk vivo baik offline maupun online supaya mudah di jangkau oleh konsumen.

D. Smartphone Merek Advan 1. Sejarah

Sejak didirikan tahun 1998, Advan tumbuh menjadi perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia yang telah memproduksi berbagai macam produk seperti Notebook, Tablet, PC, Smartphone hingga aksesoris digital. Melihat tren pasar yang terus berubah, Advan akhirnya mengeluarkan produk smartphone pada pertengahan tahun 2013.

(69)

dan detail produk yang diperhatikan dengan kesungguhan hati demi kepuasan para pelanggan, serta mengembangkan sistem operasinya sendiri yang diberi nama IDOS (Indonesian Operating System) yang lebih praktis dan mudah digunakan, mampu menjaga data lebih aman serta dengan tampilan User Interface yang modern. Advan bercita cita semua orang bisa menikmati teknologi terbaru dan menjangkau ke seluruh pelosok Indonesia dalam waktu yang sangat singkat dan efisiensi dalam operasional.

2. Data Smartphone Advan

Menurut Ellen Angerani, GM Sales Advan. Pada tahun 2018 ini, advan akan mem-provide produk di atas Rp 1 juta ke atas, jadi advan tidak hanya fokus pada produk di bawah Rp 1 juta," jelasnya. Diketahui, selama ini Advan memang sering bermain di pasar ponsel dengan harga di bawah Rp 1 juta. Dengan rencana baru ini, maka segmentasi pasar dari Advan akan meluas.Ia mengungkapkan Advan telah melakukan survei, di mana kaum millenial saat ini membutuhkan RAM yang tinggi pada ponsel dan kamera yang mumpuni. Advan ingin menyediakan perangkat yang mendukung kedua hal ini ke depannya.

(70)

a. Advan s4Z plus b. Advan i5e glassy c. Advan s5e d. Advan i5C e. Advan S5E Full f. Advan G1 g. Advan G1 Pro h. Advan i5C Lite i. Advan i6 j. Advan A8 4. Visi dan Misi

Visi

Menjadikan Advan smartphone dan tablet PC terlaris di Indonesia pada tahun 2020

Misi

Menciptakan produk smartphone & tablet PC dengan inovasi teknologi terkini serta pelayanan terbaik untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

E. Smartphone Merek Xiaomi 1. Sejarah

(71)

pemerintah Singapura, perusahaan pendanaan modal dari China IDG Modal dan Qiming Venture Partners, serta perusahaan pengembang prosesor Qualcomm.

(72)

Pada September 2013, Xiaomi mengumumkan telepon cerdas Mi 3, yang didukung oleh Snapdragon 800 (MSM8974AB) dan chipset Tegra 4 dari NVIDIA. Pada tanggal 25 September, Xiaomi mengumumkan rencana untuk membuka toko ritel di Beijing. Pada bulan Oktober 2013, Xiaomi dilaporkan sebagai merek telepon cerdas paling banyak digunakan ke-5 di Tiongkok. Pada tahun 2013, Xiaomi telah berhasil menjual 18,7 juta telepon cerdas, dan pada pertengahan tahun 2014 sebanyak 26,1 juta telepon cerdas. Pada tahun 2014, Xiaomi mengumumkan akan memperluas pemasarannya ke luar Tiongkok. Xiaomi memulai debut internasionalnya ke Singapura. Markas internasional juga akan dibangun di ibukota negara, yang akan mengkoordinasikan semua kegiatan termasuk peluncuran produk di wilayah tersebut pada masa yang akan datang. Redmi dan Mi 3 adalah telepon cerdas yang pertama kali dijual di Singapura masing-masing pada tanggal 21 Februari dan 7 Maret.

(73)
(74)

Investment Limited, dana yang dikelola oleh mantan analis Morgan Stanley Richard Ji meningkatkan lebih dari 1 dolar miliar AS dan memiliki hasil lebih dari 45 dolar miliar AS, menjadikannya salah satu perusahaan teknologi swasta yang paling berharga di dunia.

2. Data Smartphone Xiaomi

Posisi Xiaomi makin melejit di pasaran smartphone Indonesia, Setidaknya begitulah menurut laporan lembaga riset pasar Canalys untuk kuartal I-2018. Laporan tersebut menyebutkan bahwa Xiaomi sudah duduk di urutan kedua dalam daftar lima besar pabrikan smartphone di Tanah Air. Menurut Canalys, pangsa pasar Xiaomi di pasaran smartphone Indonesia pada triwulan pertama 2018 mencapai 18,3 persen, dengan angka pengiriman (shipment) perangkat mencapai 1,7 juta unit. Jumlah shipment itu meroket jika dibandingkan dengan catatan Canalys untuk kuartal pertama tahun lalu, ketika Xiaomi hanya mengapalkan sekitar 107.000 unit perangkat. Dengan kata lain, pengapalan smartphone Xiaomi meroket sebesar 1.455 persen dari tahun ke tahun. Berikut yang menyebabkan smartphone Xiaomi diminati di Indonesia adalah, sebagai berikut:

(75)

Harga smartphone xiaomi jauh di bawah pasar tanah air. Meskipun murah, smartphone tersebut tidak memberikan kualitas yang rendah. Misalnya redmi 5 plus, dengan snapdragon 625, ponsel ini dijual dengan harga dibawah Rp 3 juta.

b. Tidak memakai brand ambassador

Xiaomi tidak menggunakan langkah ini intuk menekan harga. Tidak seperti OPPO yang memiliki sederet selebriti dan musisi ternama, begitu juga vivo dan samsung.

c. Fokus marketing daring

Karena tidak menggunakan brand ambassador, xiaomi

lebih fokus pada jualan online, “kami gunakan promosi

3. Produk Xiaomi

a. Xiaomi Mi Mix

b. Xiaomi Mi 1S

c. Xiaomi Mi 2

d. Xiaomi Mi 2A

e. Xiaomi Mi 3

f. Xiaomi Mi 4

g. Xiaomi Mi 4C

(76)

i. Xiaomi 4i

j. Xiomi Mi 4S

k. Xiaomi Mi 5S

l. Xiaomi Mi 5S plus

m. Xiaomi Mi note 4. Visi dan Misi

Visi

Menjadi perusahaan global dengan fokus menciptakan pengalaman pengguna dari segala aspek.

Misi

(77)

62 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengujian instrumen

Dalam penelitian ini digunakan program penghitungan komputer untuk melakukan uji instrumen yang diperoleh selama penelitian. Seluruh kuesioner ditabulasikan menggunakan program excel 2010, dan kemudian dianalisis menggunakan SPSS 22.

1. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik korelasi product moment pearson, dapat dikatakan valid apabila hasil uji yang didapat rhitung > rtabel. Dengan

menggunakan data dari 100 responden, sehingga diketahui N =

100 dan α = 5%, maka rtabel = 0,654. Setiap item akan dinyatakan

valid apabila rhitung > 0,654. Validasi dari item yang diuji adalah

(78)

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas

Variabel Butir rhitung rtabel Status

Brand

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha ≥ 0,60.

Tabel V.2

Hasil Uji Reliabilitas Kecendrungan Berpindah Merek

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui dari seluruh item pada variabel berpindah merek yang berjumlah 8 item pernyataan memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar 0,767. Hal ini menunjukan bahwa instrumen penelitian yang digunakan dapat diterima dan reliabel karena 0,767 > 0,60.

Reliability Statistics

(79)

B. Analisis Data

1. Analisis Statistika Responden a. Analisis Deskritif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican Yogyakarta yang berjumlah 100 orang, penelitian ini menganalisis data yang berkaitan dengan identitas responden yang meliputi jenis kelamin, smartphone yang dimiliki, smartphone yang digunakan saat ini, dan smartphone yang sering digunakan.

1) Distribusi Data Berdasarkan Jenis Kelamin

Diagram V.1

Deskritif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data pada diagram lingkaran di atas, dapat dilihat bahwa responden didominasi oleh wanita sebanyak 66% atau sebanyak 66 orang. Sedangkan responden berjenis kelamin pria sebanyak 34% atau

66% 34%

(80)

sebanyak 34 orang. Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, mayoritas responden berjenis kelamin wanita.

2) Distribusi Data Berdasarkan Smartphone yang Dimiliki

Diagram V.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Banyaknya

Smartphone yang Dimiliki Lebih dari 1

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa mayoritas responden tidak memiliki smartphone > 1 sebanyak 61% sedangkan yang memiliki smartphone > 1 sebanyak 39%.

39%

61%

Ya

(81)

3) Distribusi Data Berdasarkan Smartphone yang digunakan Saat Ini

Diagram V.3

Deskripsi Responden BerdasarkaSmartphone yang digunakan Saat Ini

Berdasarkan pada diagram diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menggunakan smartphone merek Samsung dan lainnya masing-masing sebanyak 25%, responden yang menggunakan smartphone merek Oppo sebanyak 24%, yang menggunakan smartphone merek Advan sebanyak 20%, yang menggunakan smartphone merek Xiaomi sebanyak 5% dan sisanya 1%

responden yang menggunakan smartphone merek Vivo. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden pada saat

24 25

(82)

ini menggunakan smartphone merek Samsung dan lainya sebanyak 25%.

4) Distribusi Data Berdasarkan Smartphone yang Sering digunakan

Diagram V.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Smartphone yang Sering digunakan

Berdasarkan data pada diagram V.6 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berada di kategori pertama, yaitu responden yang memiliki merek smartphone Samsung sebanyak 36 orang, kategori kedua merek smartphone lainnya sebanyak 22 orang, kategori ketiga

(83)

kategori lima merek smartphone Vivo sebanyak 4 orang, dan kemudian kategori enam merek smartphone Advan sebanyak 4 orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menggunakan smartphone merek Samsung. b. Analisis Deskritif Variabel

Analisis deskritif dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang variabel dan indikator melalui rata-rata (mean) pada variabel. Metode pengujian rata-rata skor dilakukan dengan menggunakan MS. Excel.

Tabel V.3

Mean Kecenderungan Berpindah Merek

Dari tabel V.7 dapat diketahui bahwa rata-rata persepsi responden terhadap variabel kecenderungan berpindah merek adalah sebesar 3,24. Angka ini menunjukkan tipe berpindah merek termasuk dalam kategori cukup. Skor pada setiap aspek termasuk dalam kategori

Variabel Mean Aspek Mean Item Mean

Adanya rasa penasaran terhadap

merek lain 3,68

1 3,69 2 3,67

Tidak puas dengan smartphone lain 2,90

3 3,16 4 2,65 Merasa bosan dengan smartphone

yang dimiliki 2,74

5 2,74 6 2,74 Membandingkan merek smartphone

yang dimiliki saat ini dengan merek

lain 3,36

(84)

cukup dan tinggi, skor paling tinggi dengan rata-rata 3,68 adalah aspek

“adanya rasapenasaran terhadap merek lain” dan yang terendah adalah

aspek “merasa bosan dengan smartphone yang dimiliki” dengan

rata-rata 2,74. Jika dilihat pada skor setiap item termasuk dalam kategori tinggi dengan rata-rata tertinggi 3,76 yaitu item no 8 dan yang terendah adalah item no 4 dengan skor rata-rata 2,65.

Pengujian Hipotesis

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

(85)

Tabel V.4

Uji Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas tersebut. Dapat diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,111 > 0,05 yang berarti semua variabel dalam penelitian ini terbukti normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians antar kelompok yang dibandingkan dalam uji kompratif identik atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan uji levene (levene test). Jika nilai probabilitas levene test (sig) > 0,05 maka varians populasi adalah homogen atau identik.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

(86)

1) Uji Homogenitas Merek Smartphone Tabel V.5 Hasil Uji Homogenitas

Berdasarkan tabel V.5 diatas, dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh homogen atau memiliki varian yang sama, dilihat dari hasil nilai signifikan 0,694 > 0,05.

(87)

2. Uji Beda

a. Pengujian hipotesis dengan uji independent sample t test berdasarkan:

1) Jenis Kelamin

Tabel V.6

Hasil Uji independent sample t test

Levene’s

Test for Equality

of Variance

T-test for Equality Means

(88)

a) Tulis Ha dan H0

H0 : Tidak ada perbedaan kecenderungan

perpindahan merek smartphone dikalangan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin. Ha : Ada perbedaan kecenderungan

perpindahan merek smartphone dikalangan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin. b) Tentukan t statistik (thitung)

thitung diperoleh dari output SPSS adalah

0,834 dan ttabel dicari pada tabel statistik

pada signifikansi 0,05 dengan n-k-1 = 98, didapat nilai tabel sebesar 1,664.

c) Menentukan Taraf Signifikansi (Level of Significance)

Taraf signifikan atau α (alpha) yang

digunakan di dalam penelitian adalah 5% (0,05).

d) Menentukan kriteria uji t

H0 ditolak dan Ha diterima jika –thitung>

thitung> ttabel atau sig. < 0,05

H0 diterima Ha ditolak jika –ttabel ≤ thitung ≤

(89)

e) Kesimpulan

Dapat dilihat bahwa nilai thitung untuk jenis

kelamin sebesar 0,834 lebih kecil dari ttabel

sebesar 1,664 (0,834 < 1,664) dan nilai sig. Uji t pada jenis kelamin 0,05 (0,05 < 0,834). Maka H0 diterima dan Ha ditolak yang

artinya, tidak ada perbedaaan kecendrungan perpindahan merek smartphone dikalangan mahasiswa dilihat

dari jenis kelamin. 2) Merek Smartphone

Tabel V.7

Hasil Uji Anova Merek Smartphone

a) b)

a) Menentukan Hipotesis

H02: Tidak ada perbedaan kecenderungan

perpindahan merek smartphone dikalangan mahasiswa berdasarkan merek smartphone

Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 152,414 5 30,483 1,063 ,386 Within Groups 2696,096 94 28,682

Gambar

Gambar V.2 Deskripsi Berdasarkan Banyaknya Smartphone yang dimiliki  .. 64
Tabel III.3 Persentase Responden Berdasarkan Produk Smartphone .............. 26
Gambar II.I Kerangka Konseptual
Tabel III.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara garis besar metode SAW memiliki lima langkah, meliputi (a) menentukan kriteria; (b) menentukan bobot masing- masing kriteria; (c) memberikan nilai rating

7.2.1 Tuliskan jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (*) yang sesuai dengan bidang keilmuan PS selama tiga tahun terakhir yang dilakukan oleh dosen tetap yang

Sementara itu harga E a korosi baja dalam 20% asam asetat yang ditambah inhibitor lebih tunggi kecuali pada inhibitor AT dibandingkan dalam larutan asam tanpa

Lingkaran ini disebut Iingkaran kelengkungan (circle of curvature) atau Iingkaran oskulasi (osculating circle), jari-jarinya R = 11K&#34; disebut jari-jari

Penyelenggaraan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2 paket

Data nilai pemohon yang telah dimasukkan kedalam sistem akan dihitung menggunakan metode TOPSIS, dengan mencari jarak terjauh dan terdekat dari solusi ideal positif

Faktor yang paling mendasar dalam menentukkan kelas kemampuan lahan adalah keadaan lereng, di daerah penelitian mempunyai tiga kemiringan lereng seperti di tunjukkan

Usaha budidaya udang vannamei dan ikan bandeng di Desa Sidokumpul Kecamatan Lamongan yang dilakukan petani tambak termasuk semi intensif disebabkan penggunaan pakan