• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada Handphone Samsung Galaxy Series : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada Handphone Samsung Galaxy Series : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican."

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HANDPHONESAMSUNG

GALAXY SERIES

Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen membeli Handphone Samsung Galaxy Series. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasinya adalah Mahasiswa Kampus I Universitas Sanata Dharma.. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Nonprobability Sampling dengan cara Snowball Sampling.. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan analisis Cochran Q-test. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa, (1) Desain yang menarik mempengaruhi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma dalam keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma. (2) Fiturnya lengkap mempengaruhi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma dalam keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma. (3) Sistem operasi sudah android/terbaru mempengaruhi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma dalam keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma. (4) Ukuran Layar mempengaruhi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma dalam keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma. (5) Kualitas produk bagus mempengaruhi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma dalam keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma.

(2)

ABSTRACT

FACTORS AFFECTING THE PURCHASE DECISION ON MOBILE SAMSUNG GALAXY SERIES

A Case Study of Students of Sanata Dharma University, Campus I Mrican

This study aims to determine the factors that influence consumer buying on Mobile Samsung Galaxy Series. This research is a case study. Its population is the Student Campus I Sanata Dharma. The total sample of 100 respondents. The sampling technique used is the technique nonprobability Snowball Sampling Sampling manner. The data collection techniques used are questionnaires and literature. Data were analyzed using the Cochran Q-test analysis. Research results show that, (1) Design an interesting affect student campus I Sanata Dharma in purchasing decisions Mobile Samsung Galaxy Series campus student I Sanata Dharma. (2) Full Feature affect student campus I Sanata Dharma in purchasing decisions Mobile Samsung Galaxy Series campus student I Sanata Dharma. (3) The operating system is already android / hot affect student campus I Sanata Dharma in purchasing decisions Mobile Samsung Galaxy Series campus student I Sanata Dharma. (4) Screen size affects student campus I Sanata Dharma in purchasing decisions Mobile Samsung Galaxy Series campus student I Sanata Dharma. (5) Good product quality affects student campus I Sanata Dharma in Mobile Samsung Galaxy.

(3)

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HANDPHONE SAMSUNG

GALAXY SERIES

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Progam Studi Manajeman

Disusun oleh:

Asep Wibowo NIM: 092214065

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

MOTTO

Yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni

kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang

yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada

anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.

(Keluaran 34:7)

Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya.

(Kahlil Gibran)

Bersyukurlah atas apa yang telah kamu rasakan dalam hidup ini, karena dari masa lalu dan kesalahan yang telah kamu lalui akan menjadikan dirimu seorang pribadi

yang kuat, tegar dan tidak mudah menyerah. Kepahitan hidup juga akan mengajarkanmu apa itu perjuangan untuk meraih mimpi, agar dapat membanggakan dan membahagiakan orang yang kita cintai terlebih orang tua

kita. (Asep Wibowo)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

(7)
(8)
(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan

kasihnya yang telah mendampingi penulis menjalani poses penyelesaian penulisan skripsi dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG SERIES” Studi

Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican, telah

selesai sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajeman di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis sangat menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari

dukungan, bimbingan, dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Progam Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Albertus Yudi Yuniarto SE, M.B.A., selaku dosen pembimbing I,

yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi dan saran dalam

penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku dosen

pembimbing II, yang dengan bijaksana memberikan bimbingan, koreksi

(10)
(11)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vi

HALAMAN KATA PENGANTAR vii

HALAMAN DAFTAR ISI ix

HALAMAN DAFTAR TABEL xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR xiv

HALAMAN LAMPIRAN xv

HALAMAN ABSTRAK xvi

HALAMAN ABSTRACT xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

(12)

x

C. Pembatasan Masalah 7

D. Tujuan Penelitian 8

E. Manfaat Penelitian 9

F. Sistematika Penulisan 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 11

1. Pengertian Pemasaran 11

2. Konsep Pemasaran 12

B. Bauran Pemasaran 13

1. Produk 13

2. Harga 23

3. Pomosi 27

4. Saluran Distribusi 30

5. Keputusan Pembelian 32

C. Penelitian Sebelumnya 37

D. Kerangka Teoritis 39

E. Hipotesis 41

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 42

B. Subyek dan Obyek Penelitian 42

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 43

(13)

xi

1. Variabel Penelitian 44

E. Definisi Operasional Variabel 45

F. Populasi dan Sampel 45

1. Populasi 45

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 46

G. Sumber Data 47

H. Teknik Pengambilan Data 48

I. Teknik Pengumpulan Data 48

J. Teknik Pengujian Instrumen 49

1. Uji Validitas 49

2. Uji Reabilitas 50

3. Skala Guttman 51

K. Teknik Analisis Data 52

BAB IV. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Perusahaan 56

B. Logo Perusahaan 58

C. Visi Perusahaan 59

D. Misi Perusahaan 59

E. Produk Samsung 59

F. Iklan Samsung di Televisi 65

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

(14)

xii

1. Kuisoner 66

2. Profil Responden 66

B. Pengujian Instrumen Penelitian 72

1. Uji Validitas 72

2. Uji Reliabilitas 75

C. Hasil Uji Statistik 76

1. Uji Cochran 76

a. Tahap Pertama 76

b. Tahap Kedua 79

c. Tahap Ketiga 81

d. Tahap Keempat 83

e. Tahap Kelima 85

f. Tahap Keenam 87

g. Tahap Ketujuh 89

h. Tahap Kedelapan 91

i. Tahap Kesembilan 93

D. Pembahasan 95

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 97

B. Saran 98

(15)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Data Penjualan Handphone didunia 3

Tabel I.2 Data Penjualan Handphone dan Smartphone didunia 5 Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 67

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 68

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas 69

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Angkatan 70 Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku perbulan 71 Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan 72

Tabel V.7 Hasil Uji Validitas 74

Tabel V.8 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian 76

Tabel V.9 Tahap Pertama 77

Tabel V.10 Tahap Kedua 79

Tabel V.11 Tahap Ketiga 81

Tabel V.12 Tahap Keempat 83

Tabel V.13 Tahap Kelima 85

Tabel V.14 Tahap Keenam 87

Tabel V.15 Tahap Ketujuh 89

Tabel V.16 Tahap Kedelapan 91

(16)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen 35

Gambar II. 2 Kerangka Konsep Penelitian 39

Gambar IV.1 Logo Perusahaan 58

(17)

xv LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner 100

Lampiran 2. Data Rekapitulasi Jawaban Responden 104

(18)

xvi ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HANDPHONE SAMSUNG

GALAXY SERIES

Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen membeli Handphone Samsung Galaxy Series. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasinya adalah Mahasiswa Kampus I Universitas Sanata Dharma.. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Nonprobability Sampling dengan cara Snowball Sampling.. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan analisis Cochran Q-test. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa, (1) Desain yang menarik mempengaruhi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma dalam keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma. (2) Fiturnya lengkap mempengaruhi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma dalam keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma. (3) Sistem operasi sudah android/terbaru mempengaruhi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma dalam keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma. (4) Ukuran Layar mempengaruhi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma dalam keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma. (5) Kualitas produk bagus mempengaruhi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma dalam keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma.

(19)

xvii ABSTRACT

FACTORS AFFECTING THE PURCHASE DECISION ON MOBILE SAMSUNG GALAXY SERIES

A Case Study of Students of Sanata Dharma University, Campus I Mrican

This study aims to determine the factors that influence consumer buying on Mobile Samsung Galaxy Series. This research is a case study. Its population is the Student Campus I Sanata Dharma. The total sample of 100 respondents. The sampling technique used is the technique nonprobability Snowball Sampling Sampling manner. The data collection techniques used are questionnaires and literature. Data were analyzed using the Cochran Q-test analysis. Research results show that, (1) Design an interesting affect student campus I Sanata Dharma in purchasing decisions Mobile Samsung Galaxy Series campus student I Sanata Dharma. (2) Full Feature affect student campus I Sanata Dharma in purchasing decisions Mobile Samsung Galaxy Series campus student I Sanata Dharma. (3) The operating system is already android / hot affect student campus I Sanata Dharma in purchasing decisions Mobile Samsung Galaxy Series campus student I Sanata Dharma. (4) Screen size affects student campus I Sanata Dharma in purchasing decisions Mobile Samsung Galaxy Series campus student I Sanata Dharma. (5) Good product quality affects student campus I Sanata Dharma in Mobile Samsung Galaxy.

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi dan dunia modern saat ini perkembangan

teknologi informasi semakin pesat, hal ini berdampak terhadap semakin

pada meningkatnya permintaan akan berbagai jenis alat komunikasi yang

mengakibatkan semakin tingginya persaingan untuk memperebutkan

pangsa pasar dalam dunia bisnis dibidang telekomunikasi. Hal tersebut

dapat dilihat dari banyaknya produsen produk-produk alat komunikasi

seperti handphone yang menawarkan berbagai jenis produk baru dengan

inovasi yang berbeda dari pada produk sebelumnya, dimana produk yang

dihasilkan banyak memberikan kemudahan serta memberikan kelengkapan

fitur bagi para konsumen dalam melakukan komunikasi. Oleh karena itu

dunia bisnis produk komunikasi berlomba-lomba untuk dapat menarik

minat para konsumen dan memutuskan membeli serta menggunakan

produknya. Hal tersebut juga merupakan salah satu cara perusahaan dalam

memberikan pelayanan serta kepuasan terhadap konsumen-konsumen

mereka yang sudah menggunakan produk handphone jenis tertentu

sebelumnya.

Sekarang ini, kebutuhan akan alat komunikasi seperti telepon

seluler (handphone) sendiri selalu mengalami peningkatan dari tahun

(21)

(handphone) sendiri selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun

terutama untuk jenis handphone merek-merek tertentu. Hal ini

dikarenakan kebutuhan konsumen pada saat ini yang selalu menginginkan

sebuah kemudahan dalam komunikasi yang dapat mendukung mereka

dalam kegiatan sehari-hari baik dalam pekerjaan maupun aktivitas lainnya.

Oleh karena itu, pilihan konsumen untuk menggunakan handphone saat ini

sangat tinggi seperti salah satunya tingkat kenaikan penjualan pada

handphone Samsung sendiri.

Sebuah data statistik dirilis oleh ABI Research untuk

menggambarkan pangsa pasar pengguna ponsel dunia. Informasi

penelitian ini berdasarkan jumlah unit ponsel yang dikapalkan kepada

seluruh kanal retail, bukan berdasarkan data penjualan langsung ke

konsumen. Berikut ini adalah hasil statistik data penjualan pada kuartal

(22)

Tabel I.1

Data penjualan Handphone di dunia

Sumber: Analyzing the world's 14 biggest handset makers in Q2 2013 – Fierce Wireless:Europe

Dari table I.1, bisa dilihat kalau Samsung masih menjadi penguasa

untuk pengiriman ponsel dan smartphone terbesar di dunia. Mereka

menguasai pangsa pasar hingga 27% yang diperkirakan mencapai sekitar

114 juta unit Samsung sendiri menjadi penguasa ponsel dan smartphone

selama enam kuartal berturut-turut menyingkirkan Nokia yang kini berada

di posisi kedua dengan pangsa pasar sekitar 14.6% (sekitar 61 juta

unit). Lalu, BlackBerry yang masih sangat besar jumlah penggunanya di

Indonesia hanya berada di urutan ke sebelas dengan pangsa pasar 1.6%

(23)

menarik yang bisa disimpulkan dari data di atas adalah adanya lima

manufaktur yang berasal dari China, yaitu ZTE, Huawei, Lenovo, Yulong

dan Xiaomi. Hal ini menunjukkan potensi dari para manufaktur asal negeri

tirai bambu tersebut mereka mampu menghadirkan ancaman melalui

berbagai produk smartphone berkualitas dengan harga yang lebih murah.

Sementara itu berikut ini adalah data penjualan handphone dan

(24)

Tabel I.2

Data penjualan Handphone dan smartphone di dunia

Vendor 3Q

Sumber: Analyzing the world's 14 biggest handset makers in Q2 2013 -

FierceWireless:Europe

Dari table I.2 di atas, bisa dilihat kalau penetrasi handphone

(25)

dibandingkan ponsel biasa. Hal ini menunjukkan kalau handphone

smartphone Samsung mulai menjadi gaya hidup baru di dunia. Tren ini

sudah terlihat sejak beberapa tahun silam, dimana grafik permintaan

handphone merek Samsung terus meningkat, sementara grafik permintaan

untuk ponsel biasa terus menurun.

Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Keputusan Pembelian Terhadap Handphone Samsung

Galaxy series. (Studi Pada Mahasiswa di Universitas Sanata Dharma

Kampus I, Mrican).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang telah dipaparkan sebelumnya maka

permasalahan yang muncul disini adalah :

1. Bagaimana karakteristik Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

kampus 1 Mrican yang pernah membeli handphone Samsung Galaxy

series?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi Mahasiswa Universitas Sanata

Dharma kampus 1 Mrican yang pernah membeli handphone Samsung

(26)

C. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terfokus, maka dibuat batasan masalah sebagai

berikut:

1. Penelitian dilakukan terhadap Mahasiswa Universitas Sanata Dharma,

kampus I Mrican yang pernah membeli minimal salah satu series

handphone Samsung Galaxy.

2. Karakteristik Mahasiswa berdasarkan jenis kelamin dan besarnya uang

saku perbulan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Mahasiswa Universitas Sanata

Dharma kampus 1 Mrican dalam keputusan pembelian handphone

Samsung Galaxy series meliputi:

a. Product (produk)

1. Desain yang menarik

2. Fiturnya lengkap

3. System operasi sudah Android/ terbaru

4. Ukuran layar

5. Mudah dalam pengoperasiannya

6. Kualitas produk bagus

b. Price (harga)

1. Harga terjangkau

2. Biaya servis murah

(27)

c. Place (tempat)

1. Produk mudah didapat

2. Informasi mudah diperoleh tentang produk

3. Aksesoris bermacam dan banyak dijual

4. Adanya jaminan/ garansi yang sesuai

5. Gerai mudah ditemui

d. Promosition (promosi)

1. Mengikuti perkembangan mode

2. Kebutuhan dalam berkomunikasi

3. Iklan menarik

4. Pengaruh lingkungan

5. Keinginan pribadi

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui karakteristik Mahasiswa Universitas Sanata

Dharma kampus 1 Mrican yang pernah membeli handphone Samsung

Galaxy series.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma kampus 1 Mrican dalam

(28)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penulis berharap hasil penelitian dapat menjadi masukan dalam

menentukan strategi yang tepat dan kebijakan perusahaan dalam

menghadapi persaingan dalam dunia bisnis, terutama strategi dan

kebijakan pemasaran dengan target pasar anak muda terdidik.

2. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman yang bisa berguna untuk memasuki dunia kerja serta

menjadi bekal untuk memulai usaha.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan bacaan ilmiah bagi

mahasiswa dan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan

acuan dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjadi pengantar penjelasan mengapa

penelitian ini menarik untuk diteliti, apa yang diteliti dan

untuk apa penelitian dilakukan. Pada bab ini berisi latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

(29)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi landasan teori yang merupakan

penjabaran dari teori tentang harga, brand image, atribut

produk, dan keputusan pembelian, serta teori-teori lain

yang mendukung. Selain itu, bab ini berisi bahasan hasil

penelitian, ringkasan hasil penelitian terdahulu, kerangka

pikir dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi varibel penelitian dan definisinya,

penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data,

serta metode pengumpulan data analisis yang digunakan.

BAB IV GAMBARAN UMUM

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum dan penjelasan

mengenai bagian-bagian dari penelitian

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pengujian instrument,

pengolahan data dan analisis data yang meliputi pengujian

terhadap hipotesis penelitian.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan hasil

penelitian dan saran kepada pihak-pihak yang memperoleh

(30)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu aktivitas pokok yang dilakukan

oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

hidup usahanya, berkembang dan memperoleh laba perusahaan.

Keberhasilan mencapai tujuan usaha ini tergantung pada kemampuan

perusahaan untuk mengkombinasikan setiap bidang kegiatan agar

kegiatan dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan perusahaan.

Pengertian pemasaran menurut kotler (1995: 8), (2002: 9) adalah

proses sosial dan manajerial dimana seseorang atau kelompok

memperoleh kebutuhan dan kegiatan mereka dengan menciptakan,

menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Dari

definisi kotler terkandung beberapa pengertian penting yaitu:

kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai, kepuasan, pertukaran,

dan transaksi. Kebutuhan adalah sesuatu yang dirasakan sebagai

kekurangan. Keinginan adalah kebutuhan yang telah dipengaruhi atau

dibentuk oleh budaya dan kepribadian. Permintaan adalah kebutuhan

atau keinginan yang telah didukung oleh daya beli. Produk adalah

(31)

kebutuhan atau keinginan, dapat berupa barang, jasa, orang, tempat,

organisasi, kegiatan dan gagasan atau ide.

2. Konsep Pemasaran

Tujuan dari konsep pemasaran adalah untuk memberikan kepuasan

terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen. Seluruh

kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

Konsep pemasaran dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar,

yaitu:

a. Seluruh perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorentasi

pada konsumen.

b. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan

perusahaan dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu

sendiri.

c. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus

dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.

Secara definitif dapat dikatakan bahwa (Swastha, 1984; 17) konsep

pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa

pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial

bagi kelangsungan hidup perusahaan. Istilah penjualan dan pemasaran

sering dianggap sinonim, tetapi kedua konsep tersebut punya arti

(32)

B. Bauran Pemasaran

Pemasaran mempunyai fungsi yang sangat penting dalam

mencapai keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasilan

pemasaran, setiap perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yang

efektif dengan mengkombinasikan elemen-elemen dalam bauran

pemasaran. Dalam bauran pemasaran (marketing mix) terdapat

variable-variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya yang kemudian

oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh tanggapan-tanggapan

yang diinginkan didalam pasar sasaran. Dengan perangkat tersebut

perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan produknya. Strategi

pemasaran memerlukan keputusan-keputusan dari manajemen tentang

elemen-elemen marketing mix perusahaan yaitu keputusan-keputusan

dibidang perencanaan produk, penetapan harga, saluran distribusi serta

promosi. Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari

empat variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem

distribusi (Dharmmesta, 2007:21). Keempat unsur bauran pemasaran

tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain, sehingga

harus diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang

mengarah kepada layanan efektif dan kepuasan konsumen. Jadi didalam

bauran pemasaran terdapat variable-variabel yang saling mendukung satu

dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk

(33)

Dengan perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan

akan produknya.

1. Produk

a. Pengertian Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan

produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan,

atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau

keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan

tersebut meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, tv, komputer,

baju, buku teks), jasa (restoran, penginapan, transportasi) jadi,

produk bisa berupa manfaat tangible maupun intengible yang dapat

memuaskan pelanggan Tjiptono (1997:102). Secara konseptual

produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas suatu yang

bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi

melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai

dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang

dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Kotler

(1997:192) menyebutkan produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.

Menurut Dharmmesta (2007:32) produk adalah suatu sifat yang

komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk

(34)

oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

Menurut Assauri (2002:54) faktor-faktor yang terkandung dalam

suatu produk adalah mutu, kualitas, penampilan (features), pilihan

yang ada (options), gaya (style), merk (brand names), pengemasan

(packaging), ukuran (size), jenis (product line), macam (product

items), jaminan (quarranties), dan pelayanan (service).

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa produk

terdiri dari barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi

keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran

berpandangan bahwa kebutuhan dan keinginan konsumen

merupakan anggapan yang diyakini oleh perusahaan sebagai dasar

dari setiap kegiatan dalam melayani konsumen. Untuk dapat

memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan terhadap

konsumen, pemasar perlu memperhatikan lima tingkat produk. Di

dalam tiap tingkat menambahkan lebih banyak nilai bagi pelanggan

dan kelimanya membentuk suatu hirarki nilai pelanggan.

Adapun lima tingkat produk dalam Tjiptono (1997:31) terdiri

dari:

1. Core benefit (Manfaat inti)

Tingkat paling dasar adalah jasa/ manfaat dasar yang

sesungguhnya dibeli oleh pelanggan. Pemasar harus

(35)

2. Basic Product (Produk dasar)

Tingkat kedua, produk dasar yang mampu memenuhi fungsi

produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar

dapat berfungsi).

3. Expected Product (Produk yang diharapkan)

Tingkat ketiga, produk formal yang ditawarkan dengan

berbagai atribut dan konsisinya secara normal (layak)

diharapkan dan disepakati untuk dibeli.

4. Tingkat keempat, produk pelengkap yakni berbagai atribut

produk yang dilengkapi atau ditambahi manfaat dan layanan,

sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa

dibedakan dengan produk pesaing.

5. Potential Product (Produk potensial)

Tingkat kelima, produk potensial yakni segala macam

tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk

suatu produk dimasa mendatang.

b. Klasifikasi Produk

Klasifikasi produk bisa dilakukan berbagai macam

pandangan. Produk dapat diklasifikasikan berdasarkan siapa

konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Produk

dapat digolongkan ke dalam dua golongan (Tjiptono,1997:127),

(36)

1. Barang Konsumsi

Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk

dikonsumsi oleh konsumen akhir sendiri. Pembeliannya

didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Barang

konsumsi dapat digolongkan kedalam empat golonganmyaitu:

a. Barang konvenien (Convenience Goods)

Barang yang pada umumnya memiliki frekuensi

pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu

segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum

(sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya.

Barang konvenience dapat digolongkan menjadi tiga

golongan:

1. Staples adalah barang yang dibeli konsumen secara

regular atau rutin, misalnya pasta gigi, sabun.

2. Impuls goods merupakan barang yang dibeli tanpa

perencanaan terlebih dahulu ataupun usaha-usaha

mencarinya. Biasanya Impuls Goods tersedia dan

dipajang dibanyak tempat yang tersebar, sehingga

konsumen tidak perlu repoot-repot untuk mencarinya.

3. Emergency goods adalah barang yang dibeli bila suatu

(37)

2. Barang Shopping (Shopping Goods)

Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan

pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai

alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut

meliputi, mutu, harga, model, warna. Barang shopping dapat

terdiri atas dua jenis, yaitu:

a. Homogeneous shopping goods merupakan barang-barang

yang oleh konsumen dianggap serupa dalam hal kualitas

tetapi cukup berbeda dalam harga. Dengan demikian berarti

konsumen membandingkan harga dari toko satu ke toko

lainnya.

b. Heterogeneous shopping goods adalah barang-barang yang

aspek karakteristiknya atau ciri-cirinya (features) dianggap

lebih penting oleh konsumen daripada aspek harganya.

c. Specialty Goods Barang-barang yang memiliki

karakteristik dan atau identifikasi merk yang unik dimana

sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus

untuk membelinya.

d. Unsought Goods Merupakan barang-barang yang tidak

diketahui konsumen ataupun kalau sudah diketahui, tetapi

pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Ada

(38)

a. Regularly unsought products adalah barang-barang

yang sebetulnya sudah ada dan diketahui oleh

konsumen, tetapi tidak terpikirkan untuk membeli.

b. New unsought products adalah barang yang

benar-benar baru dan sama sekali belum diketahui konsumen.

Jenis barang ini merupakan hasil inovasi dan

pengembangan produk baru, sehinggga belum banyak

konsumen yang mengetahuinya.

3. Barang Industri

Menurut Dharmmesta (2007:97) barang industri dapat

dibedakan menjadi lima golongan, yaitu:

a. Bahan baku

Merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain.

b. Komponen dan barang setengah jadi.

Merupakan barang-barang yang sudah masuk dalam proses

produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir.

c. Perlengkapan operasi (operating supplies)

Merupakan barang-barang yang dapat digunakan untuk

membantu lancarnya proses produksi maupun

kegiatan-kegiatan lain didalam perusahaan.

d. Instalasi

Merupakan alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau

(39)

e. Peralatan ekstra

Merupakan alat-alat yang dipakai untuk membantu

instalasi, seperti alat angkut dalam pabrik.

4. Kualitas Produk

Kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk

untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan,

kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam

pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya (Kotler dan

Amstrong,2004:196). Suatu produk dikatakan berkualitas jika

memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli kualitas ditentukan

oleh pelanggan, dan pengalaman mereka terhadap produk atau jasa.

Adapun tujuan kualitas produk adalah sebagai berikut

Kotler (2002:56) :

a. Mengusahakan agar barang hasil produksi dapat mencapai

standar yang telah ditetapkan.

b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil

mungkin.

c. Mengusahakan agar biaya desain dari produksi tertentu

menjadi sekecil mungkin.

d. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah

mungkin.

Dalam mengevaluasi kepuasan konsumen terhadap produk,

(40)

berbagai faktor atau dimensi. Garvin (1998:76) dalam Tjiptono

(1997:44) mengungkapkan ada delapan dimensi kualitas produk,

yaitu:

a. Kinerja (performance) Kinerja merupakan karakteristik atau

fungsi utama suatu produk. Ini manfaat atau khasiat utama

produk yang kita beli. Biasanya ini menjadi pertimbangan

pertama kita dalam membeli suatu produk.

b. Fitur Produk Dimensi fitur merupakan karakteristik atau

ciri-ciri tambahan yang melengkapi manfaat dasar suatu produk.

Fitur bersifat pilihan atau option bagi konsumen. Kalau

manfaat utama sudah standar, fitur sering kali ditambahkan.

Idenya, fitur bisa meningkatkan kualitas produk kalau pesaing

tidak memiliki.

c. Keandalan (reliability) Dimensi keandalan adalah peluang

suatu produk bebas dari kegagalan saat menjalankan

fungsinya.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification)

Conformance adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar

yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam “janji” yang harus

dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari

dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya.

e. Daya Tahan (durability) Daya tahan menunjukan usia produk,

(41)

digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya tentu

semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan lebih

berkualitas dibanding produk yang cepat habis atau cepat

diganti.

f. Kemampuan diperbaiki (serviceability) sesuai dengan

maknanya, disini kualitas produk ditentukan atas dasar

kemampuan diperbaiki: mudah, cepat, dan kompeten. Produk

yang mampu diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi

dibandingkan dengan produk yang tidak atau sulit diperbaiki.

g. Keindahan (aestethic) Keindahan menyangkut tampilan

produk yang bisa membuat konsumen suka. Ini sering kali

dilakukan dalam bentuk desain produk atau 20 kemasannya. Beberapa merek diperbarui “wajahnya” supaya lebih cantik di

mata konsumen.

h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) Ini

menyangkut penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau

iklan. Produk-produk yang bermerek terkenal biasanya

dipersepsikan lebih berkualitas dibanding dengan merek-merek

yang tidak didengar. Berdasarkan pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa produk diperlukan untuk mempertemukan

hasil perusahaan dengan permintaan yang ada agar produk

yang diperlukan oleh konsumen memberikan kepuasan pada

(42)

2. Harga

Suatu perusahaan atau organisasi baik yang mengutamakan laba

ataupun tidak akan selalu dihadapkan pada penentuan harga produk

yang dihasilkan. Dimana sebelumnya perusahaan terlebih dahulu

merumuskan mengenai penetapan harga yang ingin dicapai. Harga

menurut Kotler dan Amstrong (2004:32) adalah sejumlah uang yang

ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga

adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah

manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa.

Harga memiliki peranan utama dalam proses pengambilan keputusan

para pembeli (Tjiptono, 2000:43), yaitu:

a. Peranan alokasi harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para

pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau

utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.

b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membidik

konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini

terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami

kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara

objektif.

Persepsi yang sering muncul adalah bahwa harga yang mahal

mencerminkan kualitas yang tinggi sehingga konsumen menilai harga

yang ditetapkan sesuai dengan kualitas produk maupun jasa yang

(43)

Menetapkan harga suatu produk tidaklah semudah yang kita

bayangkan, ada beberapa proses yang harus dilakukan dalam

penetapan harga suatu produk menurut Tjiptono (1997:65), ada empat

jenis tujuan penetapan harga, yaitu:

a. Tujuan Berorientasi pada laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap

perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba

paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimalisasi

laba.

b.Tujuan Berorientasi Pada Volume

Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang

menentapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada

volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume

pricing objectives.

c. Tujuan Berorientasi Pada Citra

Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan

harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk

membentuk atau mempertahankan citra prestisius.Sementara itu

harga rendah dapat digunakan untuk membentuk nilai tertentu,

misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya

(44)

d. Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga,

bila suatuperusahaan menurunkan harganya, maka para

pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti

ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam

industri-industri tertentu yang produknya terstandardisasi. Tujuan

stabilisasi ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk

hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga

pemimpin industri.

Sedangkan menurut Dharmmesta (2007:65) ada empat tujuan

dalam penetapan harga:

a. Mendapatkan laba maksimum

Harga ditentukan oleh penjual dan pembeli. Makin besar daya

beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan bagi si penjual

untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi. Dengan

demikian penjual mempunyai harapan untuk mendapatkan

keuntungan maksimum sesuai dengan kondisi yang ada.

b. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau

pengembalian pada penjualan bersih. Dana yang dipakai untuk

mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba

perusahaan, dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jauh

(45)

c. Mencegah atau mengurangi persaingan. Tujuan mencegah atau

mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijaksanaan

harga. Hal ini dapat diketahui bilamana penjual menawarkan

barang dengan harga yang yang sama.

d. Mempertahankan atau memperbaiki market share memperbaiki

market share hanya mungkin dilaksanakan bilamana kemampuan

dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup longgar,

disamping juga kemampuan dalam bidang lain seperti bidang

pemasaran, keuangan, dan sebagainya.

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk

kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi dari produk dan pelayanan (Dharmmesta, 2007:76).

Harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk

sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang

atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat

melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan

mengidentifikasikan harga dengan nilai. Bila suatu produk

mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yang lebih besar

dibanding manfaat yang diterima, maka yang terjadi adalah bahwa

produk tersebut memiliki nilai negatif. Konsumen mungkin akan

menganggap sebagai nilai yang buruk dan kemudian akan

mengurangi konsumsi terhadap produk tersebut. Bila manfaat yang

(46)

memiliki nilai positif. Dari definisi tersebut, dapat kita ketahui

bahwa harga yang dibayar oleh pembeli itu sudah termasuk

pelayanan yang diberikan oleh penjual, bahkan penjual juga

menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut.

3. Promosi

Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat

untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Dharmmesta,2007:87).

Sedangkan menurut (Tjiptono,1997:90) Promosi adalah suatu bentuk

komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/

membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli, loyal pada produk yang

ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi mix adalah

kombinasi strategi yang paling baik dari variabel periklanan, personal

selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan

untuk mencapai tujuan program penjualan Stanton dalam

(Dharmmesta,2007:76). Meskipun secara umum bentuk-bentuk

promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut

dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Tugas khusus itu

sering disebut bauran promosi.

(47)

a. Iklan

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling

banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya.

Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada

informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang

disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa

menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk

melakukan pembelian. AMA (American Marketing Association)

mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk

mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa non

personal oleh sponsor yang jelas. Iklan memiliki empat fungsi

utama, yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk

produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli

(persuading), menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak

(remin-ding), serta menciptakan suasana yang menyenangkan

sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi

(entertaiment). Suatu iklan memiliki sifat-sifat (Tjiptono,1997:78)

sebagai berikut:

1. Public Presentation

Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama

tentang produk yang diiklankan.

(48)

Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk menetapkan

penerimaan informasi.

3. Amplified Expressiveness

Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya

melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi

khalayak.

4. Impersonally

Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan

dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang

monolog (satu arah).

b. Promosi Penjualan Bentuk persuasi langsung melalui penggunaan

berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian

produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang

dibeli pelanggan (Tjiptono,1997:76). Promosi penjualan yang

dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan

yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Customer promotion

Promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang/

mendorong pelanggan untuk membeli.

(49)

Promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang/

mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir

untuk memperdagangkan barang atau jasa dari sponsor.

3. Sales-Force promotion

Promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada

penjual.

4. Bussiness promotion

Promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan

baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan,

memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada

pelanggan lama, dan membidik pelanggan.

4.Saluran Distribusi

Saluran distibusi untuk suatu barang adalah saluran yang

digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari

produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri

(Dharmmesta,2007:88). Saluran distribusi merupakan suatu struktur

yang menggambarkan alternatif saluran yang dipilih, dan

menggambarkan situasi pemasaran yang berbeda oleh berbagai

macam perusahaan atau lembaga usaha (produsen, pedagang besar,

dan pengecer). Hal ini dapat dipertimbangkan sebagai fungsi yang

harus dilakukan untuk memasarkan produk secara efektif. Menurut

Tjiptono (1997:87) Saluran distribusi adalah kegiatan pemasaran yang

(50)

jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai

dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat

dibutuhkan). Dengan kata lain, proses distribusi merupakan aktifitas

yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi

pemasaran yang dapat merealisasikan kegunaan, tempat, waktu,

kepemilikan dan memperlancar arus saluran pemasaran, yaitu aliran

kegiatan yang terjadi diantara lembaga-lembaga pemasaran yang

terlibat didalam proses pemasaran. Distribusi barang dapat dibedakan

antara saluran untuk memindahkan hak kepemilikan barang dan

saluran untuk memindahkan barang secara fisik. Distribusi fisik

adalah segala kegiatan untuk memindahkan barang dalam kuantitas

tertentu, ke suatu tempat tertentu, dan dalam jangka waktu tertentu.

Perpindahan fisik ini dapat berupa perpindahan barang jadi dari jalur

produksi ke konsumen akhir dan perpindahan bahan mentah dari

sumber ke jalur produksi. Fungsi dalam distribusi fisik

(Tjiptono,1997:87) meliputi:

a. Transportation, yaitu memilih cara yang tepat untuk memindahkan

barang ke tempat yang jauh jaraknya.

b. Storage dan warehousing, yaitu menyimpang barang untuk

sementara, menunggu untuk dijual atau dikirim lebih lanjut.

c. Inventory central, yaitu pemilihan alternatif apakah penyimpanan

(51)

d. Material handling, yaitu pemilihan alat yang tepat untuk

memindahkan barang ke tempat yang dekat.

e. Border processing, yaitu kegiatan-kegiatan seperti penentuan

syarat-syarat pengiriman, mempersiapkan dokumen, dan lain-lain.

f. Protective packaging, yaitu penentuan wadah barang agar terhindar

dari berbagai kerugian yang timbul selama pengiriman.

5. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan

keputusanpembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli.

Kotler dan Amstrong (2001:78). Pengambilan keputusan konsumen

pada dasarnya merupakan prosespemecahan masalah-masalah.

Kebanyakan konsumen, baik konsumen individumaupun pembeli

organisasi melalui proses mental yang hampir sama

dalammemutuskan produk dan merek apa yang akan dibeli. Proses

keputusan pembelian

Para pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam

faktor yang mempengaruhi para pembeli dan mengembangkan

pemahaman mengenai cara konsumen melakukan keputusan

pembelian.

1. Peran pembelian

Kita dapat membedakan lima peran yang dimainkan orang

(52)

a. Pencetus : orang yang pertama kali mengusulkan gagasan

untuk membeli produk atau jasa.

b. Pemberi pengaruh : orang yang pandangan atau sarannya

mempengaruhi keputusan.

c. Pengambil keputusan : orang yang mengambil keputusan

mengenai setiap komponen keputusan pembelian apakah

membeli atau tidak membeli.

d. Pembeli : orang yang melakukan pembelian yang

sesungguhnya.

e. Pemakai : seseorang yang mengkonsumsi atau

menggunakan produk atau jasa tertentu.

2. Perilaku pembelian

Ada empat jenis perilaku pembelian konsumen

berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan

antar merek :

a. Perilaku pembelian yang rumit. Perilaku pembelian yang

rumit terdiri dari proses tiga langkah.

1. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang

produk tertentu.

2. Kedua, ia membangun sikap tentang produk tersebut.

3. Ketiga, ia membuat pilihan pembelian yang cermat.

(53)

Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam pembelian

namun melihat sedikit perbedaan antaramerek.

c. Perilaku pembelian karena kebiasaan. Banyak produk dibeli

pada kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak

adanya perbedaan antarmerek yang signifikan.

d. Perilaku pembelian yang mencari variasi. Beberapa situasi

pembelian ditandai oelh keterlibatan konsumen yang rendah

tetapi perbedaan antarmerek signifikan.

3. Jenis-jenis keputusan pembelian konsumen

Proses pengambilan keputusan yang digunakan

konsumen ketika melakukan pembelian bervariasi. Dan hal itu

dikelompokkan menjadi empat kategori menurut (1) apakah

konsumen memiliki tingkat keterlibatan produk yang tinggi

atau rendah dan (2) apakah konsumen terlibat dalam pencarian

informasi dan evaluasi merek alternatif secara mendalam atau

melakukan pengambilan keputusan secara rutin.

4. Proses pengambilan keputusan konsumen

Menurut( Kotler dan Keller, 2008:98). Ketika membeli

produk, secara umum konsumen mengikuti proses pembelian

konsumen seperti (1) pengenalan masalah, (2) pencarian

informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, dan

(5) perilaku pasca pembelian. Lima tahapan ini mewakili proses

(54)

produk atau jasa ke evaluasi pembelian. Proses ini adalah

petunjuk untuk mempelajari bagaimana konsumen membuat

suatu keputusan.

Gambar II.1

Model lima tahap proses pembelian konsumen

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah

atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.

Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal

seseorang-rasa lapar, haus, seks-naik ke tingkat maksimum dan

Pengenalan masalah Pencarian Informasi Evaluasi alternative

Keputusan pembelian Perilaku pasca pembelian menjadi dorongan;

atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal.

2. Pencarian Informasi

Sumber informasi utama dimana konsumen dibagi menjadi empat

kelompok:

a. Pribadi. Keluarga, teman, tetangga, rekan.

(55)

b. Komersial. Iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan,

tampilan.

c. Publik. Media masa, organisasi pemeringkat konsumen.

d. Eksperimental. Penangan, pemeriksaan, penggunaan produk.

3. Evaluasi Alternatif

Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah

pertimbangan dari produk alternatif yang tersedia, konsumen siap

untuk membuat suatu keputusan. Konsumen akan menggunakan

informasi yang tersimpan di dalam ingatan, ditambah dengan

informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun suatu citra

tertentu.

4. Keputusan pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar

merek dalam kumpulan pilihan. Dalam melaksanakan maksud

pembelian,konsumen dapat membentuk lima sub keputusan: merek

(merek A), penyalur (penyalur 2), kuantitas (satu komputer), waktu

(akhir minggu), dan metode pembayaran (kartu kredit).

5. Perilaku pascapembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik

dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau

mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada

terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Kepuasan

(56)

harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi

harapan, konsumen kecewa; jika memenuhi harapan konsumen

puas; jika melebihi harapan, konsumen sangat puas. Tindakan

pascapembelian jika konsumen puas, mungkin ingin membeli

produk itu kembali. Pelanggan yang puas juga cenderung

mengatakan hal-hal baik tentang merek kepada orang lain.

C. Penelitian Sebelumnya

Dari penelitian-penelitian sebelumnya sudah ada yang membahas

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan

keputusan pembelian adalah:

1. Alasan-alasan Pembelian produk Fashion Secara Online oleh Monika

Ike Dwi Fatmawati (2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian produk secara

online. Penelitian ini merupakan survey yang lokasi penelitiannya

diadakan di Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisoner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Sanata Dharma yang melakukan pembelian produk fashion secara

online. Sampel yang diteliti sebanyak 100 orang dan teknik sampling

yang digunakan adalah Accidental sampling. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Analisis Presentase untuk

(57)

mengetahui alasan-alasan konsumen melakukan pembelian produk

fashion secara online.

Dari analisis Cochran Q-Test menunjukkan bahwa alasan

desain situs yang menarik, kemudahan mengakses, kemudahan

transaksi, harga terjangkau, praktis, kualitas produk bagus,dan jenis

barang yang beragam mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

alasan konsumen melakukan pembelian produk fashion secara online.

Peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mencari

atau meneliti alternatif alasan lain.

2. Alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar, Jalan

Panembahan Senopati No: 1-3 Yogyakarta. Oleh Filiani Ayu Setyo

Kusuma Zai (2011), jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan

jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang responden yang dibagi

sama rata untuk mengetahui pengunjung Taman Pintar . Teknik yang

digunakan adalah 1) analisis presentase untuk mengetahui

karakteristik konsumen, 20 Analisis Cochran Q-Test menunjukkan

bahwa dari sembilan alasan, hanya ada lima alasan konsumen

berkunjung ke Taman Pintar Yogyakarta yaitu rekreasi, tersedianya

wahana bermain edukatif, tersedianya wahana permainan yang

bervariasi, untuk menambah pengetahuan dan lokasi strategis. Namun

dalam penelitian ini, penulis memiliki keterbatasan dalam hal waktu

dan pengetahuan. Penulis juga tidak dapat memastikan kebenaran

(58)

membagikan kuisoner kepada responden sehingga kemungkinan

dalam memberikan jawaban kurang maksimun karena

ketidaksungguhan responden dalam mengisi kuisoner. Dalam

penelitian ini juga diketahui bahwa variabel rekreasi, tersedianya

wahana bermain edukatif, tersedianya wahana permainan yang

bervariasi, untuk menambah pengetahuan dan lokasi strategis menjadi

alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar Yogyakarta.

D. Kerangka Pemikiran Teoritis

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini, maka dapat

digambarkan dalam sebuah bagan sebagai berikut:

Gambar II.2: Kerangka Konsep Penelitian

X1 X2 X3 X4 X5 X6 Xn FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

(59)

Dari kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan bahwa faktor

yang mempengaruhi Mahasiswa Universitas Sanata Dharma kampus 1

Mrican dalam membeli handphone Samsung Galaxy series, antara lain:

X1 : Desain yang menarik

X2 : Fiturnya lengkap

X3 : Sistem operasi sudah Android/ terbaru

X4 : Ukuran layarbesar

X5 : Mudah dalam pengoperasiannya

X6 : Kualitas produk bagus

X7 : Harga terjangkau

X8 : Biaya servis murah

X9 : Harga sesuai kualitas dan fiturnya

X10 : Produk mudah didapat

X11 : Informasi mudah diperoleh tentang produk

X12 : Aksesoris bermacam dan banyak dijual

X13 : Adanya jaminan/ garansi yang sesuai

X14 : Gerai mudah ditemui

(60)

X16 : Kebutuhan dalam berkomunikasi

X17 : Iklan menarik

X18 : Pengaruh lingkungan

X19 : Keinginan pribadi

E. Hipotesis

Berdasarkan uraian pada landasan teori diatas, maka dapat

dikemukakan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

:Desain yang menarik, fitur lengkap, sistem operasi sudah

terbaru/ Android, ukuran layar, mudah dalam pengoperasiannya,

kualitas produk bagus, harga terjangkau, biaya servis murah,

harga sesuai kualitas dan fiturnya, produk mudah didapat,

informasi tentang produk mudah diperoleh, aksesoris bermacam

dan banyak dijual, adanya jaminan/ garansi yang sesuai, gerai

mudah ditemui, mengikuti perkembangan mode, kebutuhan

dalam berkomunikasi, iklan menarik, pengaruh lingkungan dan

keinginan pribadi menjadi alasan konsumen membeli handphone

(61)

42 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang akan di lakukan adalah studi kasus. Studi

kasus adalah salah satu penelitian yang terinci mengenai suatu obyek

tertentu selama kurun waktu tertentu dan kesimpulan yang di ambil hanya

berlaku pada yang di teliti. Studi kasus merupakan penelitian yang di

lakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap gejala tertentu.

Kesimpulan dari penelitian hanya berlaku pada kasus yang bersangkutan

dan tidak bisa digeneralisasikan pada kasus yang lain.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek yang di maksud adalah responden yang akan di tanyai untuk

memperoleh informasi. Subyek penelitian ini adalah Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma, Kampus I Mrican yang pernah membeli

handphone Samsung Galaxy series.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah variabel yang akan diteliti atau sesuatu

yang bisa diukur. Meliputi faktor yang di teliti yaitu

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian handphone Samsung

(62)

a. Desain yang menarik

b. Fitur lengkap

c. Sistem operasi sudah terbaru/ Android

d. Ukuran Layar besar

e. Mudah dalam pengoperasiannya

f. Kualitas produk bagus

g. Harga terjangkau

h. Biaya servis murah

i. Harga sesuai kualitas dan fiturnya

j. Produk mudah didapat

k. Informasi mudah diperoleh tentang produk

l. Aksesoris bermacam dan banyak dijual

m. Adanya jaminan/ garansi yang sesuai

n. Gerai mudah ditemui

o. Mengikuti perkembangan mode

p. Kebutuhan dalam berkomunikasi

q. Iklan menarik

r. Pengaruh lingkungan

s. Keinginan pribadi

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

(63)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

Kampus I Mrican.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel penelitian

Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu

sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang

akan diteliti. Dalam penelitian ini variabelnya adalah faktor-faktor

yang mempengaruhi Mahasiswa dalam membeli handphone Samsung

Galaxy series, yaitu:

a. Desain yang menarik

b. Fitur lengkap

c. Sistem operasi sudah terbaru/ Android

d. Ukuran Layar besar

e. Mudah dalam pengoperasiannya

f. Kualitas produk bagus

g. Harga terjangkau

h. Biaya servis murah

i. Harga sesuai kualitas dan fiturnya

(64)

k. Informasi tentang produk mudah diperoleh

l. Aksesoris bermacam dan banyak dijual

m. Adanya jaminan/ garansi yang sesuai

n. Gerai mudah ditemui

o. Mengikuti perkembangan mode

p. Kebutuhan dalam berkomunikasi

q. Iklan menarik

r. Pengaruh lingkungan

s. Keinginan pribadi

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

handphone Samsung Galaxy Series adalah semua hal yang mendorong

Mahasiswa membeli handphone Samsung Galaxy series.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Widayat dan Amirullah (2002:52), populasi adalah

keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki sejumlah

karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti.

dengan demikian populasi merupakan seluruh kumpulan elemen yang

dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Dalam

(65)

Universitas Sanata Dharma, kampus I Mrican yang telah melakukan

pembelian minimal salah satu handphone Samsung Galaxy series.

2. Sampel dan teknik pengambilan sampel

a. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma kampus I Mrican yang telah melakukan

pembelian minimal salah satu handphone Samsung Galaxy series.

b. Jumlah Sampel

Pada penelitian ini populasi yang diambil jumlahnya tidak

diketahui secara pasti, maka dalam penelitian ini digunakan rumus

Rao Purba (Kusumaningsari:2012:213) sebagai berikut:

Dimana:

n : Jumlah Sampel

Z : Tingkat Keyakinan yang dalam penentuan sampel 95%=

1,96

moe : Margin of error atau kesalahan maksimal yang bisa

dikorelasi, disini ditetapkan 10%

Maka dengan demikian jumlah sampel minimal dapat diambil

(66)

Dengan perhitungan tersebut, maka diambil sampel

sebanyak 96,04, (dibulatkan menjadi 100 orang).

c. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah Nonprobability

Sampling dengan cara Snowball Sampling. Snowball Sampling

adalah teknik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil,

kemudian membesar (Sugiyono:2008:121). Snowball Sampling

adalah peneliti mula-mula mengontak beberapa responden

potensial dan menanyakan mereka apakah mereka mengenal

seseorang dengan karakteristik yang sama yang dicari dalam

penelitian ini.

G. Sumber Data

Dalam sebuah penelitian data memegang peranan penting yaitu

sebagai alat pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian.

Penelitian tersebut harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan

dan bagaimana mengidentifikasi, mengumpulkan serta mengolah data.

Sumber data yang digunakan untuk meneliti permasalahan dalam

penelitian ini adalah primer.

Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden.

Data diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai

keputusan pembelian konsumen terhadap handphone Samsung Galaxy

Gambar

Gambar II.1
Data penjualan Tabel I.1 Handphone di dunia
Tabel I.2
Gambar II.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

In this study, soymilk was fermented by Lactobacillus plantarum TWK 10. Lactobacillus is a microbe that can produce lactic acid. It is a rod shape, gram positive bacteria. It

[r]

Paket Pekerjaan : Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi Gedung Mudzdalifah Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi (Lelang Ulang).. Daftar Pendek ( Short

kepada Allah, sesama manusia dan alam telah terjalin dengan baik, maka dijamin terciptanya kehidupan yang harmonis, bahagia, dan damai, baik secara. spiritual

Sementara itu harga E a korosi baja dalam 20% asam asetat yang ditambah inhibitor lebih tunggi kecuali pada inhibitor AT dibandingkan dalam larutan asam tanpa

Penyelenggaraan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2 paket

[r]

[r]