• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part merk Aspira : studi kasus pada bengkel ``Megah Motor`` Jl. Pemuda, No. 208, Muntilan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part merk Aspira : studi kasus pada bengkel ``Megah Motor`` Jl. Pemuda, No. 208, Muntilan."

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

7

ABSTRAK 

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK

SPARE PART MEREK ASPIRA

Studi kasus pada bengkel “Megah Motor” di Jl. Pemuda, No.208, 

Muntilan 

V. Prasetyo Isworo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part Aspira, dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen dilihat dari tingkat usia, pekerjaan, pendapatan dan merek sepeda motor yang digunakan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data masalah yang pertama menggunakan Arithmatic mean dan untuk masalah yang kedua dianalisis dengan menggunakan Analisis Varian (ANOVA).

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part aspira adalah baik dan ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut spare part aspira dilihat dari tingkat usia, pekerjaan, pendapatan, dan merek sepeda motor yang digunakan. Hal tersebut berdasarkan pada nilai F hitung yang lebih besar daripada F tabel.

(2)

Abstract

CONSUMER PERCEPTION TO PRODUCT ATTRIBUTE OF ‘ASPIRA’ SPARE PART

A Case Study at " Megah Motor " Service Station in Jl. Pemuda, No.208, Muntilan

V. Prasetyo Isworo Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The purpose of this research was to know consumer perception to product attribute of ‘Aspira’ spare part, and to know if there was difference of perception of consumer based on age, occupation, salary, and used motorbike brand.

Techniques of data collecting used in this research were interview and questionnaires. The techniques of analysis were Arithmatic mean for the first problem and Analysis of Variant ( ANOVA) for the second problem.

The research found that perception of consumer to product attribute of Aspira spare part was good and there was difference of perception of consumer to attribute of ‘Aspira’ spare part seen from age, occupation, salary, and used motorbike brand. The mentioned pursuant to at F value was larger than F tables.

(3)

1

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT

PRODUK SPARE PART MEREK ASPIRA

Studi kasus pada bengkel “Megah Motor” di Jl.Pemuda,No.208, Muntilan

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

V. Prasetyo Isworo

NIM : 002214169

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

o Bapak, ibu dan adikku yang selalu memberikan motivasi untuk

menyelesaikan kuliah.

(7)

5

HALAMAN

 

MOTTO

 

kesulitan adalah batu asahan kehidupan ; setiap puncak sukses

dicapai dengan mengatasi kesulitan – kesulitan……”

(8)
(9)

7

ABSTRAK

 

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK

SPARE PART MEREK ASPIRA

Studi kasus pada bengkel “Megah Motor” di Jl. Pemuda, No.208,  Muntilan 

V. Prasetyo Isworo

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2007

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part Aspira, dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen dilihat dari tingkat usia, pekerjaan, pendapatan dan merek sepeda motor yang digunakan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data masalah yang pertama menggunakan Arithmatic mean dan untuk masalah yang kedua dianalisis dengan menggunakan Analisis Varian (ANOVA).

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part aspira adalah baik dan ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut spare part aspira dilihat dari tingkat usia, pekerjaan, pendapatan, dan merek sepeda motor yang digunakan. Hal tersebut berdasarkan pada nilai F hitung yang lebih besar daripada F tabel.

(10)

Abstract

CONSUMER PERCEPTION TO PRODUCT ATTRIBUTE OF ‘ASPIRA’ SPARE PART

A Case Study at " Megah Motor " Service Station in Jl. Pemuda, No.208, Muntilan

V. Prasetyo Isworo

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

The purpose of this research was to know consumer perception to product attribute of ‘Aspira’ spare part, and to know if there was difference of perception of consumer based on age, occupation, salary, and used motorbike brand.

Techniques of data collecting used in this research were interview and questionnaires. The techniques of analysis were Arithmatic mean for the first problem and Analysis of Variant ( ANOVA) for the second problem.

The research found that perception of consumer to product attribute of Aspira spare part was good and there was difference of perception of consumer to attribute of ‘Aspira’ spare part seen from age, occupation, salary, and used motorbike brand. The mentioned pursuant to at F value was larger than F tables.

(11)

9

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Allah yang telah

menganugrahkan rahmat dan karunia- Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi yang saya beri judul “ PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT

PRODUK SPARE PART MEREK ASPIRA”(studi kasus pada bengkel “Megah

Motor” di Jl.Pemuda, No.208, Muntilan).

Adapun penyusunan skripsi ini adalah untuk memnuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang

memberikan dorongan, bimbingan, petunjuk dan nasihat dari awal sampai

selesainya skripsi ini. Maka dari itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS, selaku Dekan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dra. BR. Diah Utari, M.Si, selaku pembimbing I yang telah memberikan

masukan, bimbingan, nasihat, serta saran dalam penyelesain skripsi.

4. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, MS, selaku pembimbing II yang telah

memberikan masukan, bimbingan, nasihat, serta saran sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

(12)
(13)

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN ... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI... 8

A. Pengertian Pemasaran ... 8

B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 10

C. Konsep Pemasaran ... 10

(14)

D. Persepsi Konsumen ... 13

E. Atribut Produk ... 14

F. Hipotesis ... 15

BAB III METODE PENELITIAN... 17

A. Jenis Penelitian... 17

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 17

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 17

D. Variabel Penelitian... 18

E. Data yang di cari ... 19

F. Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan Sampel... 19

G. Teknik Pengumpulan Data... 20

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 20

I. Teknik Analisis Data... 23

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 28

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 28

B. Lokasi Perusahaan ... 29

C. Struktur Organisasi ... 29

D. Personalia Perusahaan... 31

E. Permodalan ... 32

F. Pemasaran ... 33

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 35

A. Prosedur Analisa Data... 35

B. Karakteristik Responden ... 35

(15)

13

C. Pengujian Validitas dan Pengujian Reliabilitas ... 39

D. Analisis Arithmatic Mean ... 42

E. Analisis Anova... 43

F. Pembahasan... 53

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

C. Keterbatasan Penelitian... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia... 36

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 36

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 37

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Merk Sepeda Motor... 38

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner ... 40

Tabel 5.6 Uji Reliabilitas Kuesioner... 41

Tabel 5.7 Rangkuman Hasil Analisis Arithmatic Mean ... 42

Tabel 5.8 Rangkuman Hasil Analisis Anova Berdasarkan Usia Responden 44 Tabel 5.9 Rangkuman Hasil Analisis Anova Berdasarkan Pekerjaan ... 46

Tabel 5.10 Rangkuman Hasil Analisis Anova Berdasarkan Pendapatan ... 48

Tabel 5.11 Rangkuman Hasil Analisis Anova Berdasarkan Merek Motor... 50

(17)

15

DAFTAR

 

GAMBAR

 

Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Bengkel Megah Motor ... 30

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah

mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan

perekonomian di Indonesia, yang mana telah membawa pengaruh yang besar

dan komplek di semua bidang kehidupan masyarakat. Sejalan dengan

perkembangan perekonomian di Indonesia maka muncullah

perusahaan-perusahaan yang meproduksi barang maupun jasa untuk memenuhi permintaan

masyarakat, sehingga tingkat persaingan diantara perusahaan tersebut dalam

menarik pasar semakin tajam.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering di jumpai produk-produk yang

sejenis dalam berbagai merk, sehingga mengakibatkan adanya persaingan yang

semakin ketat antar perusahaan. Hal ini merupakan tantangan bagi

masing-masing perusahaan untuk mempertahankan dan mengembangkan kelangsungan

hidup perusahaannya. Untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya dan

mampu berkembang sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, maka

perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Semakin

berkembangnya jaman, kebutuhan masyarakat juga semakin bertambah. Salah

satu kebutuhan konsumen adalah dalam hal transportasi khususnya kendaraan

pribadi. Kendaraan pribadi dirasakan lebih penting bagi setiap individu

(19)

2

privasi dan kenyamanan bagi si pemakai. Adanya peningkatan pembelian

kendaraan oleh konsumen, mendorong pertumbuhan industri spare part

kendaraan semakin berkembang dengan cepat. Hal ini tentunya akan

menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Persaingan yang ketat ini

membuat para produsen berlomba-lomba dalam menghasilkan produk-produk

yang terbaik bagi konsumen.

Bagi pemilik kendaraan bermotor cara yang tepat untuk melakukan

perawatan yaitu salah satunya dengan memilih spare part yang berkualitas.

Sekarang telah banyak bermunculan perusahaan yang memproduksi spare part

untuk kendaraan bermotor. Spare part ini ditawarkan dalam berbagai macam

merk dengan harga, kemasan, kualitas. Dengan banyaknya jenis spare part

yang ada di pasar, maka persepsi konsumen terhadap produk yang satu dengan

yang lainnya juga berbeda. Demikian juga persepsi konsumen terhadap atribut

spare part merk ASPIRA. Produk ASPIRA adalah produk spare part yang

banyak dibeli oleh pemilik kendaraan bermotor khususnya pemilik kendaraan

bermotor roda dua.

Perbedaan pandangan atau persepsi konsumen terhadap berbagai produk

yang sejenis yang ditawarkan oleh perusahaan merupakan hasil dari penglihatan

serta pengalaman konsumen terhadap atribut produk antara lain harga, merk,

(20)

Dengan dasar uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian yang berjudul “Persepsi Konsumen terhadap Atribut Produk

Spare Part Merk ASPIRA “.

B. Perumusan masalah

Untuk memfokuskan penelitian yang akan di lakukan perlu adanya

perumusan masalah. Karena masalah yang akan diangkat oleh penulis berkaitan

dengan persepsi konsumen terhadap produk spare part ASPIRA, maka hal

berikut yang harus dijawab :

1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part ASPIRA?

2. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part

ASPIRA dilihat dari tingkat usia konsumen ?

3. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part

ASPIRA dilihat dari jenis pekerjaan konsumen ?

4. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part

ASPIRA dilihat dari tingkat pendapatan konsumen ?

5. Apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part

ASPIRA dilihat dari merek sepeda motor yang digunakan ?

C. Batasan masalah

Penelitian ini terbatas pada konsumen yang membeli spare part merk

ASPIRA. Pembatasan ini dilakukan mengingat keterbatasan waktu, dana dan

(21)

4

untuk mempersempit ruang lingkup permasalahan. Permasalahan yang meluas

menyebabkan kesimpangsiuran pemikiran, maka perlu di beri batasan sebagai

berikut :

1. Konsumen

Konsumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsumen dari

pada spare part ASPIRA.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada konsumen spare part ASPIRA pada bengkel

Megah Motor yang beralamat di Jalan Pemuda No.208,Muntilan.

3. Atribut

Atribut adalah suatu komponen yang mempunyai sifat-sifat yang ada

pada suatu obyek tertentu yang dapat menjamin untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli (Gitosudarmo, 1995:188).

Atribut-atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Produk, meliputi merek, kemasan, dan kualitas

b. Harga, meliputi harga sesuai dengan kualitas.

c. Promosi, meliputi promosi melalui media cetak dan media elektronik.

d. Tempat, meliputi ketersediaan produk

4. Karakteristik konsumen

Karakteristik konsumen yang akan diteliti meliputi : usia, pekerjaan, tingkat

(22)

D. Tujuan Penelitian

Suatu kegiatan tentunya mempunyai tujuan yang akan dicapai, begitu

pula dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis mempunyai beberapa

tujuan.

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap atribut produk

spare part ASPIRA.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut

produk spare part ASPIRA dilihat dari tingkat usia konsumen .

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut

produk spare part ASPIRA dilihat dari jenis pekerjaan konsumen .

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut

produk spare part ASPIRA dilihat dari segi tingkat pendapatan konsumen .

5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut

produk spare part ASPIRA dilihat dari merek sepeda motor yang digunakan

konsumen .

E. Manfaat Penelitian

Penelitian bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan sehingga

(23)

6

1. Bagi Perusahaan

Di gunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam

mengembangkan usahanya dan memenuhi kebutuhan serta keinginan

konsumen sehingga produk tersebut dapat di terima oleh konsumen.

2. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk menambah

pengetahuan dan bahan pertimbangan dalm menghadapi permasalahan yang

sama.

3. Bagi Penulis

Untuk menerapkan dan menguji teori-teori yang sudah di dapat dan

menambah pengetahuan penulis dalam bidang pemasaran khususnya

mengenai masalah yang sedang di teliti.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika

penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang kajian pustaka sebagai landasan teori yang

(24)

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian,

subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian, data yang dicari,

populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik

pegumpulan data, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisa

data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum bengkel Megah Motor

yang menjadi lokasi penelitian.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang proses analisa data berdasarkan teknik

analisa data yang sudah ditentukan dan pembahasan sesuai dengan

teori yang ada.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian

yang dilakukan, dan saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis

kepada perusahaan atau pihak-pihak yang memerlukan, serta berisi

(25)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan yang menetukan hidup matinya

suatu perusahaan. Pemasaran menciptakan nilai ekonomi yang menentukan

harga suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Faktor –faktor yang

menciptakan nilai ekonomi suatu produk adalah kegiatan produksi, pemasaran,

dan konsumsi. Pemasaran bertujuan untuk meningkatkan penjualan,

mengetahui dan memahami konsumen sehingga produk yang dihasilkan sesuai

dengan kebutuhan pasar sehingga produk tersebut dapat diterima pasar dan

laku terjual.

Definisi pemasaran menurut Kotler (1985:5) adalah kegiatan manusia

yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses

pertukaran. Dari definisi tersebut tampak bahwa dalam pemasaran terkandung

poin-poin yang penting yaitu kebutuhan (need), keinginan (wanted), dan

pertukaran (exchange). Kebutuhan manusia (Human need) adalah suatu

keadaan yang ingin diperoleh oleh seseorang. Kebutuhan manusia sangat

beragam, orang akan berusaha mendapatkan produk baik itu barang ataupun

jasa yang mampu memuaskan mereka. Keinginan manusia adalah pola

kebutuhan manusia yang di bentuk oleh kebudayaan dan sisi individualitas

seseorang. Keinginan manusia akan terus berkembang seiring dengan

(26)

produsen untuk mengembangkan produk yang dapat mengakomodasi

perubahan dalam masyarakat. Produsen juga berperan aktif dalam

menciptakan perubahan dalam masyarakat dengan melakukan kegiatan-

kegiatan khusus, seperti penciptaan mode baru ataupun pengenalan teknologi

baru yang mampu membangun selera masyarakat, dan kegiatan tersebut

menggiring masyarakat untuk menggunakan produk mereka. Pemasaran

terjadi bila orang ingin memuaskan kebutuhan melalui pertukaran (exchange).

Pertukaran adalah tindakan seseorang untuk memperoleh suatu benda atau jasa

yang diinginkan dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukan akan

terjadi bila pihak produsen dan konsumen mencapai suatu titik kesepakatan

yang di anggap menguntungkan kedua belah pihak.

Menurut Stanton (1985:6), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan

dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa

yang dapat memuaskan keinginan pasar sasaran untuk mencapai tujuan

organisasional.

Definisi dari Stanton tersebut menjelaskan bahwa pemasaran

menitikberatkan pada usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Kegiatan pemasaran harus dikoordinasikan dan di kelola dengan baik, usaha

(27)

10

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk,

dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli

sasaran (target buyer) dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan

organisasional (Kotler, 1985:16).

Dengan demikian manajemen pemsaran adalah proses yang mencakup

analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan juga mencakup barang

dan jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran yang tujuannya adalah

memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat.

C. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran dipakai oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya

dalam memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen

serta berorientasi pada konsumen. Perusahaan harus dapat mengetahui

bagaimana melayani konsumen dan menyesuaikan diri dengan keinginan

konsumen yang berubah-ubah dan beragam.

Menurut Kotler (1985:21) konsep pemasaran adalah suatu falsafah

manajemen pemasaran yang mengatakan bahwa pencapaian tujuan

organisasional tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar

sasaran (target market) dan pemenuhan kepuasan konsumen yang dikehendaki

(28)

dari Kotler tersebut menekankan bahwa produsen sebaiknya berorientasi

kepada market atau pembeli daripada berorientasi kepada produk.

Menurut Stanton (1985:14), konsep pemasaran adalah sebuah filsafat

bisnis yang mengatakan bahwa kepuasan dan keinginan dari konsumen adalah

dasar kebenaran sosial dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan.

Menurut kedua definisi tersebut semua kegiatan termasuk pemasaran

harus diarahkan pada usaha mengetahui kebutuhan pembeli, kemudian

memuaskan kebutuhan tersebut dengan mendapatkan laba yang layak dalam

jangka panjang.

Ada tiga unsur pokok dalam konsep pemasaran (Swastha dan

Handoko, 1997:6-8) yaitu: (1) Orientasi kepada konsumen (2) Penyusunan

kegiatan pemasaran secara integral (3) Kepuasan konsumen.

1. Orientasi kepada konsumen

Perusahaan yang sungguh-sungguh ingin memperhatikan konsumen

harus :

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani

dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran

penjualan.

c. Menentukan produk dan program pemasaran.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai,

(29)

12

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah

menitikberatkan pada mutu tinggi, harga yang murah, atau model

yang menarik.

2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti setiap orang dan setiap

bagian dalam perusahaan harus berkecimpung dalam usaha yang

terkoordinir untuk memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga

tujuan perusahaan tercapai. Penyesuaian dan koordinasi harus terjadi

antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi untuk

menciptakan hubungan yang kuat dengan konsumen.harga jual harus

sesuai dengan kualitas produk, promosi disesuaikan dengan saluran

distribusi, harga, kualitas produk, dan sebagainya . Usaha-usaha ini

perlu juga dikoordinasikan dengan waktu dan tempat.

3. Kepuasan konsumen

Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka

panjang akan mendapatkan laba adalah, banyak sedikitnya kepuasan

konsumen yang dapat dipenuhi oleh perusahaan. Perusahaan harus

mampu mendapatkan laba dengan cara memberi kepuasan kepada

(30)

D. Persepsi Konsumen

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu

yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-

barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan,

persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Engel, Swastha dan

Handoko, 1997:10).

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap suatu

produk yang di tawarkan di pasar. Persepsi timbul karena adanya rangsangan

dari luar yang mampu mempengaruhi dan membujuk orang untuk membeli.

Menurut Robbins (1996:124) definisi persepsi adalah suatu proses

dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan

kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka.

Setiap individu mungkin memandang pada satu benda yang sama, tetapi

akan mempersepsikannya secara berbeda. Sejumlah faktor bekerja untuk

membentuk persepsi. Ada dua faktor utama dalam persepsi konsumen, yaitu: 1)

Faktor stimulus merupakan sifat fisik suatu obyek seperti ukuran, warna, berat,

dan lain-lain.

2) Faktor individu merupakan sifat-sifat individu yang tidak hanya meliputi

proses sensorik, tetapi juga pengalaman dari waktu lampau pada hal yang

sama.

Pada keadaan yang sama , persepsi seseorang terhadap suatu produk

dapat berbeda-beda dengan persepsi orang lain, hal ini ada karena adanya

(31)

14

a. Pengamatan selektif (selective exposure) artinya bahwa mata dan

pikiran seseorang hanya memperhatikan informasi yang menarik.

b. Persepsi selektif ( selective perception) artinya seseorang dapat

menutup atau mengubah ide-ide, pesan-pesan, dan informasi yang

bertentangan dengan sikap dan kepercayaan yang sebelumnya telah

dipelajari.

c. Retensi selektif (selective retention) artinya seseorang mengingat

hanya pada apa yang diinginkannya.

Selain poses seleksi, perbedaan persepsi juga di sebabkan adanya proses

organisir terhadap rangsangan yang diterima. Seseorang cenderung untuk

mengorganisir rangsangan-rangsangan yang di terimanya kedalam

kelompok-kelompok pendapat yang memandang setiap konsumen disekitarnya sebagai

satu kesatuan. Pandangan yang demikian akan menjadi latar belakang yang

mendukung terbentuknya suatu persepsi.

E. Atribut Produk

Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan

memperhatikan atribut-atribut produk, apa saja yang hendak dikembangkan

dan mana yang sebaiknya tetap dipertahankan. Produk yang akan dianggap

baik oleh konsumen adalah produk yang memiliki atribut atau sifat-sifat yang

sesuai dengan apa yang di harapkan oleh konsumen. Produk seperti itu adalah

(32)

Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat

produk yang menjamin agar produk-produk tersebut dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan yang di harapkan oleh pembeli (Gitosudarmo,

1995:188).

Sedangkan menurut Tjiptono (1995:176), atribut produk adalah

unsur-unsur produk yang di pandang penting oleh konsumen dan di jadikan dasar

pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merk, harga,

kemasan dan lain-lain.

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang di maksud

dengan atribut produk adalah unsur-unsur yang melekat pada suatu produk

yang menimbulkan manfaat bagi produk tersebut sehingga dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan.

F. Hipotesis

Dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis yang merupakan

anggapan sementara yang berfungsi sebagai pedoman agar mempermudah

jalannya penelitian, yaitu :

1. Bahwa ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare

part ASPIRA bila dilihat dari segi tingkat usia konsumen.

2. Bahwa ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare

part ASPIRA bila dilihat dari jenis pekerjaan konsumen.

3. Bahwa ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare

(33)

16

4. Bahwa ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare

part ASPIRA bila dilihat dari merek sepeda motor yang digunakan

(34)

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus yaitu

mengambil beberapa elemen dan masing – masing diselidiki secara mendalam

( Marzuki,1985: 203 ). Dalam studi kasus ini penelitian dilakukan terhadap

objek tertentu dan kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini hanya dapat

berlaku terhadap objek yang diselidiki.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian : Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2007 – Agustus

2007

2. Lokasi penelitian : Penelitian ini dilakukan di bengkel Megah Motor, Jl

Pemuda no.208 , Muntilan .

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian.

Subyek penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh keterangan

penelitian ( Amirin, 1986 : 92).

Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen spare part ASPIRA di

(35)

18

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian ( Arikunto, 1989 : 92 ).

Obyek penelitian ini adalah :

a. Persepsi konsumen terhadap atribut spare part merk ASPIRA.

b.Karakteristik konsumen : usia, pekerjaan, pendapatan, dan merek sepeda

motor yang digunakan konsumen.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi pokok penelitian.

Adapun variabel yang di pakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik konsumen ; konsumen yang menggunakan produk spare part

ASPIRA meliputi : usia, pekerjaan, tingkat pendapatan, dan merek sepeda

motor yang digunakan konsumen

2. Persepsi konsumen terhadap atribut-atribut yang melekat pada produk spare

part ASPIRA. Atribut pada penelitian ini adalah harga yang merupakan

pertimbangan penting konsumen dalam membeli produk.

Pengukuran Variabel :

Data mengenai persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part

(36)

E. Data yang Dicari

1. Gambaran Umum Perusahaan

2. Karakteristik konsumen yang meliputi tingkat usia, pekerjaan, pendapatan,

merek sepeda motor yang digunakan.

3. Data lain yang mendukung penelitian

F. Populasi dan Sampel,Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Yang di maksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari obyek dan subyek penelitian yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001:72).Dalam penelitian ini

yang menjadi populasi adalah konsumen produk spare part ASPIRA di

bengkel Megah Motor, Jl Pemuda No.208, Muntilan. Karena populasi sangat

luas maka penulis mengambil sampel yang dapat mewakili keseluruhan

populasi tersebut.

2. Sampel

Yang di maksud dengan sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2001:73).

Karena adanya keterbatasan waktu dan biaya maka tidaklah mungkin

meneliti seluruh populasi yang ada, maka responden yang di ambil adalah

100 orang konsumen produk spare part ASPIRA di bengkel Megah Motor, Jl

(37)

20

3. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan 100 orang responden sebagai sampel

yang dipilih dengan menggunakan metode insidental sampling, yaitu

responden yang ditemui saat penyebaran kuesioner. Teknik ini di gunakan

karena jumlah populasi tidak terbatas, mengingat pembeli di bengkel Megah

Motor tidak bisa di ketahui jumlahnya secara cepat.

G. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis akan laksanakan yaitu :

1. Wawancara

Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan

cara bertanya langsung atau berkomunikasi langsung dengan responden

(Arsyad dan Suratno, 1993:92).

2. Kuisioner

Metode kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan

daftar pertanyaan yang telah di tentukan terlebih dahulu berdasarkan teknik

sampling kepada responden untuk di isi (Arsyad dan Suratno, 1993:96).

H. Teknik Pengujian Instrumen

Untuk mengetahui apakah setiap item dari kuisioner yang digunakan

sudah valid atau belum maka dilakukan uji statistik untuk mengukur kesahihan

butir dan keandalan butir dengan menggunakan analisis validitas dan

(38)

1. Analisis Validitas

Analisis validitas yang digunakan untuk menunjukkan validitas atau

kesahihan butir dengan menggunakan rumus koefesien korelasi atau product

moment dari Pearson (Sutrisno Hadi, 1991 : 14)

( )( )

(

)

{

}

{

(

)

}

∑ ∑ − ∑ = 2 2 2 2 xy N xy r y y N x x N y x Keterangan :

rxy : Koefesien korelasi setiap item

x : Nilai dari setiap item

y : Nilai total semua item

N : Jumlah sampel

Besarnya rxy dapat di hitung dengan menggunakan korelasi ,dengan

menggunakan taraf signifikansi (α)= 5 %. Jika rxy lebih besar dari pada r

tabel, maka kuesioner yang di gunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan

valid.

2. Analisis reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan keandalan alat ukur dalam

mengukur gejala. Tujuan analisis reliabilitas adalah untuk mengetahui

sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda

bila di lakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama atau dengan

(39)

22

dan jenis alat pengukur yang di pakai. Pengukuran ini menggunakan teknik

korelasi Product Moment dari Karl Pearson (Sutrisno Hadi, 1991:44).

( )( )

(

)

{

}

{

(

)

}

∑ ∑ − ∑ = 2 2 2 2 xy N xy r y y N x x N y x Keterangan :

rxy : Koefesien korelasi setiap item

x : Nilai dari item bernomor ganjil

y : Nilai dari item bernomor genap

N : Jumlah sampel

Setelah koefesien korelasi item bernomor ganjil dan item bernomor genap

diperoleh, maka untuk menilai reliabilitas digunakan rumus Spearman

Brown (Sutrisno Hadi,1991:44).

r

r

r

xy xy xx= +

1 2

rxx : Koefesien reliabilitas

rxy : Koefesien korelasi antara item bernomor ganjil dengan item

bernomor genap

Dengan taraf signifikan (α)=5,apabila rxx lebih besar dari r tabel maka

(40)

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Persentase

Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen ditinjau

dari usia dan tingkat pendapatan. Dengan membandingkan ukuran

persentase jawaban responden yang menunjukkan karakteristik responden,

maka hasil analisis dapat diperoleh berdasarkan rumus untuk melihat

persentase (Supramono dan Sugiarto, 1992:35).

A A+B =

A+B

x 100%

Keterangan :

A = Jumlah responden yang di analisis

A+B = Total responden

A+B% = Nilai persentase jawaban responden

2. Analisis Aritmatic Mean

Analisis Aritmatic Mean di gunakan untuk mengetahui persepsi konsumen

terhadap atribut produk spare part ASPIRA. Persepsi ini dinilai berdasarkan

kriteria menurut skala satu sampai lima. Adapun langkah-langkah yang di

(41)

24

a. Memberi bobot pada jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden

pada kuesioner dengan skala satu sampai lima (Cooper dan Emory,

1996:194), skala tersebut adalah sebagai berikut :

ƒ Sangat setuju (SS) : bobot nilai 5

ƒ Setuju (S) : bobot nilai 4

ƒ Ragu-ragu (R) : bobot nilai 3

ƒ Tidak setuju (TS) : bobot nilai 2

ƒ Sangat tidak setuju (STS) : bobot nilai 1

b. Menghitung nilai rata-rata terhadap variabel yang di teliti dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Dajan, 1993:120) :

x=

n N

x

.

keterangan :

x = Nilai rata-rata persepsi konsumen terhadap atribut yang di teliti

x = Nilai kuantitatif total

N = Jumlah responden

n = Jumlah item pertanyaan

Nilai rata-rata persepsi konsumen terhadap atribut yang diteliti

dikategorikan sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 2002:12):

1. Sangat Baik = 4,21 – 5,00

(42)

3. Netral = 2,61 – 3,40

4. Buruk = 1,81 – 2,60

5. Sangat Buruk = 1,00 - 1,80

3. Analysis of Variance (ANOVA)

ANOVA di gunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi

konsumen terhadap atribut produk spare part ASPIRA di lihat dari tingkat

usia, pekerjaan, pendapatan, dan merek sepeda motor konsumen. Langkah –

langkah pengujian yang di lakukan adalah sebagai berikut (Atmaja,

1996:283):

1. Menentukan Hipotesis Penelitian

a. Hipotesis pertama

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk

spare part Aspira di lihat dari tingkat usia konsumen.

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut

produk spare part Aspira di lihat dari tingkat usia konsumen.

b. Hipotesis kedua

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk

spare part Aspira di lihat dari jenis pekerjaan konsumen.

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut

produk spare part Aspira di lihat dari jenis pekerjaan

(43)

26

c. Hipotesis ketiga

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk

spare part Aspira di lihat dari tingkat pendapatan konsumen.

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut

produk spare part Aspira di lihat dari tingkat pendapatan

konsumen.

d. Hipotesis keempat

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk

spare part Aspira di lihat dari merek kendaraan konsumen.

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut

produk spare part Aspira di lihat dari merek sepeda motor

yang digunakan konsumen.

2. Menentukan daerah penerimaan hipotesis

pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis

diperoleh dengan bantuan table-F dimana titik kritis ditentukan oleh:

a. Taraf nyata atau signifikan (α) = 5 %

b. Derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari:

Numerator = k- 1

Denominator = N- k

(44)

Nilai statistik uji atau yang di sebut dengan F-ratio dilihat dengan rumus :

F- ratio =

thinSample VarianceWi e tweenSampl VarianceBe ) 1 ( ) 1 (

)

(

)

(

2 2 − − = −

n k k n ratio F

X

Xij

X

Xij

Dimana :

n = Banyaknya sampel

Xij = Individu ke 1 dari sampel j

k = Banyaknya kolom

X = Mean dari semua populasi

4. Membandingkan nilai F-ratio dengan daerah penerimaan Hipotesis.

Ha diterima,Ho ditolak jika F-ratio > F tabel

Ha ditolak, Ho diterima jika F-ratio < F tabel

(45)

28

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah berdirinya perusahaan

Bengkel Megah Motor adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

penjualan suku cadang kendaraan bermotor,oli dan melayani jasa servis

kendaraan bermotor dari berbagai merek. Ide pendirian bengkel ini bermula dari

meningkatnya kebutuhan akan perawatan kendaraan bermotor oleh pemilik

kendaraan bermotor di kota Muntilan.

Bengkel Megah Motor didirikan pada tahun 2000 oleh Sugianto yang

berstatus milik pribadi. Pada awal berdirinya bengkel Megah Motor tidak

berkembang seperti sekarang ini, Sugianto sebagai pemilik perusahaan merintis

usaha bengkel Megah Motor ini dari nol. Bengkel Megah Motor ini ternyata

mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat, khususnya bagi para pemilik

kendaraan bermotor. Hal ini terbukti dari besarnya minat para pembeli suku

cadang kendaraan bermotor dari semua kalangan di Muntilan untuk menjadi

pelanggan bagi bengkel Megah Motor. Besarnya minat masyarakat disebabkan

karena bengkel Megah Motor menyediakan suku cadang yang lengkap dan

mempunyai kualitas yang baik.

Untuk menambah keuntungan bengkel Megah Motor juga menyediakan

komponen variasi kendaraan bermotor yang saat ini sedang menjadi trend dan

banyak disukai oleh pemilik kendaraan bermotor. Selain itu bengkel Megah

(46)

B. Lokasi perusahaan

Dalam pemilihan lokasi berdirinya bengkel, hal terpenting yang harus

dipikirkan adalah kedekatan dengan konsumen, lokasi yang dipilih adalah lokasi

yang mudah dijangkau. Pemilihan lokasi tersebut haruslah tepat karena akan

mempengaruhi kegiatan perusahaan dalam hal memasarkan produk-produknya

kepada konsumen.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka bengkel Megah Motor

memilih lokasi yaitu di Jl. Pemuda no. 208, Muntilan. Bengkel ini menempati

areal seluas 200 m2. Dilihat dari segi pemasarannya, bengkel ini dipandang

sangat strategis dan menguntungkan karena berada di dalam kota dan terletak di

tepi jalan utama yang menghubungkan antara kota Jogja dan Magelang. Dengan

letak yang strategis ini akan lebih menguntungkan, karena biaya – biaya yang

dikeluarkan untuk transportasi akan berkurang atau menjadi lebih kecil.

Ditinjau dari aspek yang lain misalnya aspek sosial, keberadaan bengkel

Megah Motor ini membantu mengurangi jumlah angka pengangguran di

wilayah kecamatan Muntilan. Ditinjau dari aspek pendidikan, keberadaan

bengkel Megah Motor ini membantu para siswa STM dari jurusan otomotif

untuk melakukan praktek kerja lapangan atau PKL.

C. Struktur Organisasi

Stuktur organisasi merupakan kerangka yang menunjukkan pembagian

(47)

30

perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Berhasil tidaknya suatu

organisasi sangat di tentukan oleh cara pengorganisasian, antara lain pembagian

tugas , wewenang, tanggung jawab, dan komunikasi yang ada. Struktur

organisai pada bengkel Megah Motor sangat sederhana dimana wewenang dan

tanggung jawab langsung dari atasan ke bawahan atau karyawan.

Gambar 4.1

Struktur organisasi bengkel Megah Motor. Sumber : bengkel Megah Motor

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian sebagai

berikut:

1. Pemilik perusahaan

Pemilik perusahaan adalah penanggung jawab tertinggi didalam kegiatan

yang terjadi di perusahaan, membawahi dan mengawasi seluruh tenaga kerja

dan bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan mengenai kelancaran

hidup perusahaan. Di bengkel Megah Motor, pemilik perusahaan juga

bertugas mengecek jumlah stok barang untuk melakukan pemesanan barang. Pemilik perusahaan

(48)

2. Bagian keuangan atau kasir

Bertugas mengelola keuangan dalam pembiayaan operasi sehari-hari,

menerima pembayaran dari konsumen.

3. Bagian pelayanan

Bertugas melayani dan memberi penjelasan bagi para calon pembeli.

4. Mekanik

Memberi pelayanan jasa service kendaraan bermotor kepada tiap pelanggan,

baik perawatan rutin maupun penggantian suku cadang.

D. Personalia perusahaan

1. Tenaga kerja

Tenaga kerja yang ada di bengkel Megah Motor berjumlah 6 karyawan,

yang terdiri dari:

a. Karyawan toko 3 orang (1 kasir dan 2 pelayan)

b. Mekanik 3 orang

2. Jam kerja

Hari kerja karyawan di bengkel Megah Motor selama 7 hari seminggu, dan

tutup pada hari besar.

Karyawan di bengkel Megah Motor dalam satu hari bekerja rata – rata tujuh

jam, dengan pembagian waktu jam kerjanya sebagai berikut:

- Senin s/d Sabtu : Pkl. 08.00 – 17.00 Wib.

- Miggu : Pkl. 10.00 – 17.00 Wib.

(49)

32

3. Sistem penggajian

Pembayaran gaji/upah yang diterapkan bengkel Megah Motor adalah dengan

sistem upah harian yang di berikan perminggu berdasarkan jam kerja dari

masing – masing karyawan. Besarnya upah per hari karyawan rata – rata

adalah Rp.15.000,-.

4. Jaminan sosial tenaga kerja

Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup karyawan dan semangat kerja

karyawan, perusahaan memberikan jaminan sosial. Jaminan sosial tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Sumbangan kesehatan bagi karyawan yang sakit.

b. Sumbangan kematian bagi karyawan atau keluarga karyawan yang

meninggal.

c. Bonus hari raya atau THR Idul Fitri bagi karyawan yang beragama

muslim dan tunjangan hari raya bagi karyawan yang beragama

nasrani.

E. Permodalan

Untuk meningkatkan usahanya bengkel Megah Motor mendapat bantuan dari

Bank Buana. Alasan mengapa Sugianto sebagai pemilik perusahaan

mengajukan permohonan kreditnya di Bank Buana dikarenakan proses di dalam

(50)

F. Pemasaran

1. Produk

Produk yang ditawarkan di bengkel Megah Motor adalah berbagai suku

cadang kendaraan bermotor( mulai dari ban, lampu, dan sebagainya), oli,

variasi kendaraan bermotor ( misalnya : lampu, velg, spion, dan sebagainya).

2. Harga

Bengkel Megah Motor menetapkan harga sesuai dengan harga yang berlaku

di pasaran, dalam hal ini perusahaan mendasarkan harganya terutama pada

harga pesaing. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi,

atau lebih rendah dari pada pesaing.

3. Promosi

Promosi bengkel Megah Motor dilakukan dari mulut ke mulut. Selain itu

promosi juga dilakukan dengan cara pemberian diskon atau potongan harga

bila membeli barang dalam jumlah yang banyak.

4. Distribusi

Pengadaan barang di Bengkel Megah motor ditentukan oleh pemilik

perusahaan yang juga merangkap sebagai bagian pengadaan barang.

Pengadaan barang dilakukan setelah melihat laporan mengenai stok barang

yang mulai menipis atau bahkan habis.

5. Pelayanan

Untuk menciptakan kepuasan kepada konsumen maka bengkel Megah

(51)

34

konsumen tetap setia untuk berbelanja dan mempercayakan perawatan

kendaraannya .

Pelayanan yang diberikan kepada konsumen berupa:

a. Pemberian fasilitas dalam berbelanja : kamar mandi, ruang pajang

produk(agar memudahkan konsumen dalam memilih produk

suku cadang).

b. Menerima pengembalian barang yang sudah di beli dengan syarat

barang tersebut tidak bisa atau tidak sesuai bila di pasang pada

(52)

35

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan

penelitian dan untuk mencapai tujuan penelitian seperti yang telah diuraikan

pada Bab sebelumnya. Pada bagian ini akan disajikan hasil dari prosedur

analisis data yang telah digambarkan pada bab tiga. Data yang akan dianalisis

diperoleh dari penyebaran kuesioner untuk mengetahui persepsi konsumen

terhadap atribut produk spare part merk Aspira. Kuesioner dibagi dalam 2

bagian, yaitu pertama merupakan data identitas responden meliputi jenis usia,

pekerjaan/profesi, pendapatan/uang saku perbulan, dan merek sepeda motor

yang digunakan, kuesioner bagian kedua berisi pernyataan tentang pendapat

responden terhadap atribut produk spare part Aspira. Kuesioner dibagikan

kepada 100 responden.

Karakteristik

 

Responden

 

Hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 100 responden kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis persentase. Analisis ini dimaksudkan untuk menilai besarnya persentase karakteristik konsumen yang menggunakan spare part Aspira.

(53)

36

1. Pengelompokan karakteristik responden berdasarkan usia.

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia

Usia Jumlah Persentase

21-30 tahun 33 33%

31-40 tahun 38 38%

41-50 tahun 21 21%

51-60 tahun 6 6%

Total 100 100%

Sumber. data primer yang diolah, 2007

Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 5.1 bahwa dari 100

responden, responden terbanyak adalah responden yang berusia 31-40 tahun,

yaitu sebanyak 38 orang atau 38%, responden yang berusia 21-30 tahun

sebanyak 33 orang atau 33%, responden yang berusia 41-50 tahun sebanyak 21

orang atau 21% dan responden yang berusia 51-60 tahun sebanyak 6 orang atau

6%. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat penelitian ini dilakukan, responden

yang merupakan konsumen produk spare part Aspira di bengkel Megah Motor

Muntilan didominasi oleh konsumen yang berusia 31-40 tahun dan 21-30 tahun.

2. Pengelompokan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan/Profesi

Pekerjaan Jumlah Persentase

Pelajar/mahasiswa 37 37%

Pegawai Negeri 37 37%

Pegawai Swasta 21 21%

Guru/dosen 5 5%

Lain-lain 0 0%

Total 100 100%

Sumber. data primer yang diolah,2007

Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 5.2 bahwa dari 100

(54)

sebagai pegawai Negeri yaitu sebanyak 37 orang atau 37%, kemudian

responden dengan status pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 37

orang atau 37%, responden dengan status pekerjaan sebagai pegawai swasta

sebanyak 21 orang atau 21%, sedangkan responden yang masih berstatus

pekerjaan sebagai guru/dosen sebanyak 5 orang atau 5%,responden dari

pekerjaan lain yang tidak disebutkan dalam kuesioner tidak ada. Hal ini

menunjukkan bahwa pada saat penelitian ini dilakukan, responden yang

merupakan konsumen produk spare part Aspira di bengkel Megah Motor

Muntilan didominasi oleh konsumen dengan status pekerjaan sebagai pegawai

negeri dan pelajar/mahasiswa.

3. Pengelompokan karakteristik responden berdasarkan pendapatan/uangsaku

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan/Uang Saku Perbulan

Pendapatan/Uang saku Perbulan Jumlah Persentase

Kurang dari Rp 800.000,00 32 32%

Rp 801.000,00 – Rp 1.500.000,00 41 41%

Rp 1.501.000,00 – Rp 2.000.000,00 22 22%

Lebih dari Rp 2.000.000,00 5 5%

Total 100 100

Sumber. data primer yang diolah,2007

Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 5.3 bahwa dari 100

responden, responden terbanyak adalah responden dengan pendapatan/uang

saku perbulan Rp 801.000,00 – Rp 1.500.000,00, yaitu sebanyak 41 orang atau

41%, responden dengan pendapatan/uang saku perbulan kurang dari Rp

800.000,00 sebanyak 32 orang atau 32%, responden dengan pendapatan/uang

(55)

38

22%, sedangkan responden dengan pendapatan/uang saku perbulan lebih dari

Rp 2.000.000,00 sebanyak 5 orang atau 5%. Hal ini menunjukkan bahwa pada

saat penelitian ini dilakukan, responden yang merupakan konsumen produk

spare part Aspira di bengkel Megah Motor Muntilan didominasi oleh konsumen

dengan pendapatan/uang saku perbulan Rp 801.000,00 – Rp 1.500.000.

4. Pengelompokan karakteristik responden berdasarkan merek motor yang

digunakan.

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Merk Sepeda Motor yang digunakan

Merk Sepeda Motor Jumlah Persentase

Honda 29 29%

Yamaha 41 41%

Suzuki 22 22%

Kawasaki 6 6%

Lain-lain 2 2%

Total 100 100

Sumber. data primer yang diolah,2007

Berdasarkan data yang terlihat dalam tabel 5.4 bahwa dari 100

responden, responden terbanyak adalah responden yang menggunakan sepeda

motor merk Yamaha, yaitu sebanyak 41 orang atau 41%, responden yang

menggunakan sepeda motor merk Honda sebanyak 29 orang atau 29%,

responden yang menggunakan sepeda motor merk Suzuki sebanyak 22 orang

atau 22%, responden yang menggunakan sepeda motor merk Kawasaki

sebanyak 6 orang atau 6% dan responden yang menggunakan sepeda motor

merk lain yang tidak disebutkan dalam kuesioner sebanyak 2 orang atau 2%.

(56)

merupakan konsumen produk spare part Aspira di bengkel Megah Motor

Muntilan didominasi oleh konsumen yang menggunakan sepeda motor merk

Yamaha.

Pengujian

 

Validitas

 

dan

 

Pengujian

 

Reliabilitas

 

Seperti telah disebutkan diatas bahwa penelitian ini menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Walaupun peneliti sudah berupaya

untuk mengembangkan kuesioner agar mudah dimengerti dan diisi oleh

responden, namun tentu ada kemungkinan-kemungkinan bahwa kuesioner

tersebut tidak sahih atau tidak handal. Oleh sebab itu, untuk mengatasi

keterbatasan tersebut dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap

pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner.

1. Pengujian Validitas

Dalam pengujian validitas ini dicari koefisien validitas/kesahihan

butir yang didapat dari korelasi antara skor butir dengan skor faktor. Skor

faktor diperoleh dari jumlah skor semua butir pertanyaan dalam faktor. Uji

validitas selanjutnya dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for

windows release 15, yang bertujuan untuk mengetahui bahwa setiap butir

pertanyaan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan valid atau

tidak. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi

pearson product moment, yaitu untuk mengetahui setiap item pertanyaan

(57)

40

taraf signifikansi 95% maka instrumen tersebut dinyatakan valid, tetapi jika

rhitung ≤ rtabel dengan taraf signifikansi 95% maka instrumen tersebut

dinyatakan tidak valid.

Setelah diuji validitas yang dilakukan terhadap 100 responden, hasil

rangkuman uji validitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 5.5

Hasil Uji Validitas Kuisioner

No. Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,413 0,195 Valid

2 0,198 0,195 Valid

3 0,500 0,195 Valid

4 0,382 0,195 Valid

5 0,219 0,195 Valid

6 0,368 0,195 Valid

7 0,252 0,195 Valid

8 0,222 0,195 Valid

9 0,395 0,195 Valid

10 0,391 0,195 Valid

11 0,254 0,195 Valid

12 0,284 0,195 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2007

Dari Tabel 5.5 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi di

atas dari seluruh butir kuisioner terdiri dari 12 butir pernyataan semuanya

memiliki nilai rhitung > rtabel (0,195) maka dapat disimpulkan bahwa semua

butir dalam kuisioner tersebut dinyatakan valid dan dapat dinyatakan layak

(58)

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas dilakukan untuk menguji sejauh mana hasil pengukuran

terhadap hal yang sama untuk dua kali atau lebih dengan alat pengukur yang

sama. Untuk mengukur reliabilitas digunakan teknik belah dua, yaitu

membagi pertanyaan valid menjadi 2 belah antara kelompok item bernomor

genap dengan kelompok item bernomor ganjil. Selanjutnya dicari koefisien

korelasi “product moment” kemudian dimasukkan ke dalam rumus korelasi

Spearman Brown”. Untuk analisis selanjutnya menggunakan bantuan

program komputer seri SPSS 15 for windows.

Dari hasil uji Reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 15 for

Windows untuk masing-masing pertanyaan yang dihitung pada taraf nyata

5% maka dapat dilihat tingkat Reliabilitasnya sebagai berikut:

Tabel 5.6.

Uji Reliabilitas Kuisioner

Variabel Koefisien reliabilitas

Nilai kritis (rtabel)

Keterangan

Pernyataan responden 0,615 0,195 Reliabel

Sumber : Data Primer yang diolah, 2007

Dari pengujian reliabilitas terhadap 12 item untuk pernyataan

diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,615, nilai koefisien reliabilitas

ini lebih besar dari nilai kritis, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

instrumen dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dan layak digunakan

(59)

42

Analisis

 

Aritmatic

 

Mean

 

Analisis Artimatic Mean digunakan untuk mengetahui persepsi

konsumen terhadap atribut produk spare part Aspira. Persepsi ini dinilai

berdasarkan kriteria menurut skala satu sampai lima. Nilai rata-rata persepsi

konsumen terhadap atribut selanjutnya dikategorikan sebagai berikut (Sutrisno

Hadi, 2002 : 12)

4,21 – 5,00 (Sangat Baik)

3,41 – 4,20 (Baik)

2,61 – 3,40 (Netral)

1,81 – 2,60 (Buruk)

1,00 – 1,80 (Sangat Buruk)

Rangkuman hasil analisis aritmatic mean selanjutnya dapat dilihat pada

tabel 5.7. berikut ini :

Tabel 5.7.

Rangkuman Hasil Analysis Aritmatic Mean

No. Butir Nilai Rata-rata

1 3,58 2 3,59 3 3,62 4 3,55 5 3,56 6 3,59 7 3,59 8 3,58 9 3,53 10 3,46 11 3,61 12 3,60

(60)

Dari tabel 5.7. terlihat bahwa nilai aritmatic mean untuk setiap butir

pertanyaan dari atribut yang diteliti masuk dalam kategori baik karena berada di

kisaran nilai antara 3,41 – 4,20. Dari tabel ini dapat diketahui tiga nilai rata-rata

yang terbaik berkaitan dengan pernyataan pada bagian kuesioner, yaitu :

1. Nilai rata-rata 3,62 yaitu produk spare part merek Aspira mempunyai

kemasan yang menarik

2. Nilai rata-rata 3,61 yaitu informasi tentang produk spare part Aspira

bisa diketahui melalui media cetak maupun media elektronik.

3. Nilai rata-rata 3,60 yaitu mekanik sering merekomendasikan

(menyarankan) kepada konsumen untuk menggunakan spare part

Aspira.

Analisis

 

Anova

 

Anova digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi

konsumen terhadap atribut produk spare part Aspira dilihat dari karakteristik

responden meliputi usia, pekerjaan/profesi, pendapatan/uang saku perbulan, dan

merk sepeda motor yang digunakan. Analisis anova selanjutnya dianalisis

dengan menggunakan bantuan program komputer seri SPSS 15 for windows.

Selanjutnya rangkuman hasil analisis Anova dapat dilihat pada tabel 5.8:

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebanyak 4 hipotesis,

(61)

44

Tabel 5.8

Rangkuman hasil Analysis Anova Berdasarkan Usia Responden

ANOVA

Produk_Aspira

4.969 3 1.656 6.953 .000 22.869 96 .238

27.837 99 Between Groups

Within Groups Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Homogeneous Subsets

Produk_Aspira

Tukey HSD

Subset for alpha = .05

Usia N 1 2

51-60 tahun 6 3.0764

31-40 tahun 38 3.4353 3.4353 41-50 tahun 22 3.4432 3.4432 21-30 tahun 34 3.8407 Sig. .176 .112

Sumber : Data Primer yang diolah, 2007

a. Hipotesis pertama

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part

Aspira di lihat dari usia konsumen

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk

spare part Aspira di lihat dari usia konsumen

Ha diterima dan Ho ditolak, jika nilai Fhitung > Ftabel

Ha ditolak dan Ho diterima, jika nilai Fhitung < Ftabel

Taraf signifikansi (α) = 5%

(62)

Denumerator = 100-4 = 96

Dari tabel F pada taraf signifikansi (α) = 5% diperoleh nilai Ftabel = 2,6994

Analisis selanjutnya adalah membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel.

Dari tabel 5.8. terlihat bahwa dilihat dari usia responden diperoleh nilai

Fhitung 6,953 dengan signifikansi 0,000 > dari Ftabel (2,6994). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya

ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part Aspira

di lihat dari usia konsumen.

Untuk melihat kelompok rata-rata perbedaan persepsi konsumen

terhadap produk spare part Aspira dapat dilihat pada output homogenesis

subset. Dari output terlihat bahwa rata-rata usia responden yang menjadi

konsumen produk spare part Aspira terbagi menjadi 2 kelompok yang

berbeda. Kelompok pertama adalah kelompok yang terdiri dari usia 51-60

tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun. Kelompok kedua terdiri dari usia 31-40

tahun, 41-50 tahun dan 31-40 tahun. Dengan melihat perbandingan

kelompok tersebut terlihat bahwa rata-rata usia konsumen yang mempunyai

persepsi berbeda terhadap produk spare part Aspira adalah kelompok usia

51-60 tahun dan usia 21-30 tahun. Persepsi usia 21-30 tahun lebih tinggi

daripada usia 51-60 tahun.

Adanya tingkat perbedaan persepsi dari segi usia tersebut dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang berhubungan dengan usia, antara lain : pola pengambilan

keputusan pembelian, selera, dan trend yang dianut. Perbedaan tersebut

(63)

46

Tabel 5.9

Rangkuman hasil Analysis Anova Berdasarkan Pekerjaan

ANOVA

Produk_Aspira

4.518 3 1.506 6.201 .001 23.319 96 .243

27.837 99 Between Groups

Within Groups Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Homogeneous Subsets

Produk_Aspira

Tukey HSD

Subset for alpha = .05 Pekerjaan N 1 2 Guru/Dosen 5 3.2750

Pegawai Negeri 37 3.3874 3.3874 Pegawai Swasta 21 3.4286 3.4286 Pelajar/Mahasiswa 37 3.8277

Sig. .853 .105

Sumber : Data Primer yang diolah, 2007

b. Hipotesis Kedua

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part

Aspira di lihat dari pekerjaan/profesi

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk

spare part Aspira di lihat dari pekerjaan/profesi

Ha diterima dan Ho ditolak, jika nilai Fhitung > Ftabel

Ha ditolak dan Ho diterima, jika nilai Fhitung < Ftabel

(64)

Derajat Kebebasan : Numerator = k-1 = 5-1 = 4

Denumerator = 100-5 = 95

Dari tabel F pada taraf signifikansi (α) = 5% diperoleh nilai Ftabel = 2,4665

Analisis selanjutnya adalah membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel.

Dari tabel 5.9. terlihat bahwa dilihat dari pekerjaan/profesi konsumen

diperoleh nilai Fhitung 6,201 dengan signifikansi 0,001 > dari Ftabel (2,4665).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak

yang artinya ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk

spare part Aspira di lihat dari pekerjaan/profesi responden.

Untuk melihat kelompok rata-rata perbedaan persepsi konsumen

terhadap produk spare part Aspira dapat dilihat pada output homogenesis

subset. Dari output terlihat bahwa rata-rata pekerjaan responden yang

menjadi konsumen produk spare part Aspira terbagi menjadi 2 kelompok

yang berbeda. Kelompok pertama adalah kelompok yang terdiri dari

responden dengan status pekerjaan sebagai guru/dosen, sebagai pegawai

negeri. Kelompok kedua terdiri dari responden dengan status pekerjaan

sebagai pegawai negeri, pegawai swasta dan pelajar/mahasiswa. Dengan

melihat perbandingan kelompok tersebut terlihat bahwa rata-rata pekerjaan

konsumen yang mempunyai persepsi berbeda terhadap produk spare part

Aspira adalah kelompok responden dengan status pekerjaan sebagai

guru/dosen dan pelajar/mahasiswa. Status pelajar/mahasiswa mempunyai

(65)

48

Adanya tingkat perbedaan persepsi antar golongan jenis pekerjaan tersebut

terjadi karena jenis pekerjaan berpengaruh pada pola pikir, selera, pola

pergaulan, keputusan pembelian, tingkat pendapatan dsb.

Perbedaan-perbedaan tersebut memicu persepsi di kalangan konsumen.

Tabel 5.10

Rangkuman hasil Analysis Anova Berdasarkan Pendapatan/Uang Saku Perbulan

ANOVA

Produk_Aspira

2.769 3 .923 3.534 .018 25.069 96 .261

27.837 99 Between Groups

Within Groups Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Homogeneous Subsets

Produk_Aspira

Tukey HSD

Subset for alpha = .05

Pendapatan N 1 2

Lebih dari Rp 2.000.000 5 3.2750 Rp 1.501.000 - Rp 2.000.000 21 3.4286 3.4286 Rp 801.000 - Rp 1.500.000 41 3.4512 3.4512 Kurang dari Rp 800.000 33 3.8018

Sig. .808 .237

Sumber : Data Primer yang diolah, 2007

c. Hipotesis Ketiga

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part

(66)

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk

spare part Aspira di lihat dari pendapatan/uang saku perbulan

Ha diterima dan Ho ditolak, jika nilai Fhitung > Ftabel

Ha ditolak dan Ho diterima, jika nilai Fhitung < Ftabel

Taraf signifikansi (α) = 5%

Derajat Kebebasan : Numerator = k-1 = 4-1 = 3

Denumerator = 100-4 = 96

Dari tabel F pada taraf signifikansi (α) = 5% diperoleh nilai Ftabel = 2,6994

Analisis selanjutnya adalah membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel.

Dari tabel 5.10. terlihat bahwa dilihat dari pendapatan/uang saku perbulan

diperoleh nilai Fhitung 3,534 dengan signifikansi 0,018 > dari Ftabel (2,6994).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak

yang artinya ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk

spare part Aspira di lihat dari pendapatan/uang saku perbulan.

Untuk melihat kelompok rata-rata perbedaan persepsi konsumen

terhadap produk spare part Aspira dapat dilihat pada output homogenesis

subset. Dari output terlihat bahwa rata-rata pendapatan/uang saku perbulan

responden yang menjadi konsumen produk spare part Aspira terbagi

menjadi 2 kelompok yang berbeda. Kelompok pertama adalah kelompok

yang terdiri dari responden dengan pendapatan/uang saku perbulan sebesar

lebih dari Rp 2.000.000,-, Rp 1.500.000,- s/d Rp 2.000.000,- dan

Rp 801.000,- s/d Rp 1.500.000,-. Kelompok kedua terdiri dari responden

(67)

50

Rp 2.000.000,-, Rp 801.000,- s/d Rp 1.500.000 dan < Rp 800.000,-. Dengan

melihat perbandingan kelompok tersebut terlihat bahwa rata-rata

pendapatan/uang saku perbulan responden yang mempunyai persepsi

berbeda terhadap produk spare part Aspira adalah kelompok responden

dengan tingkat pendapatan/uang saku perbulan sebesar lebih dari Rp

2.000.000,- dan pendapatan/uang saku perbulan kurang dari Rp 800.000,-.

Konsumen dengan pendapatan kurang dari Rp 800.000,- mempunyai

persepsi lebih tinggi daripada konsumen dengan pendapatan lebih dari Rp

2.000.000,-

Adanya tingkat perbedaan persepsi antar tingkat pendapatan tersebut terjadi

karena mahal tidaknya suatu barang adalah relatif, tergantung pada berapa

prosentase pendapatan yang dihabiskan untuk membeli barang tersebut.

Bagi orang yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi menganggap bahwa

harga spare part Aspira lebih murah karena prosentase pendapatan yang

digunakan untuk membeli spare part Aspira lebih kecil dibandingkan orang

yang memiliki tingkat pendapatan yang lebih rendah.

Tabel 5.11

Rangkuman hasil Analysis Anova Berdasarkan Merek Sepeda Motor yang digunakan

ANOVA

Produk_Aspira

4.734 4 1.183 4.866 .001 23.103 95 .243

27.837 99 Between Groups

Within Groups Total

Sum of

(68)

Homogeneous Subsets

Produk_Aspira

Tukey HSD

Subset for alpha = .05 Merek_Spd_Motor N 1 2 Kawasaki 6 3.0764

Yamaha 41 3.4512 3.4512 Suzuki 22 3.4640 3.4640 Lain-lain 2 3.5833 3.5833

Honda 29 3.8621

Sig. .351 .565

Sumber : Data Primer yang diolah, 2007

d. Hipotesis Keempat

Ha : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk spare part

Aspira di lihat dari merk sepeda motor yang digunakan

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk

spare part Aspira di lihat dari merk sepeda motor yang digunakan

Ha diterima dan Ho ditolak,

Gambar

Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Bengkel Megah Motor .................................
Gambar 4.1 Struktur organisasi bengkel Megah Motor.
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan/Uang Saku
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian arus dan tegangan pada pembangkit listrik tenaga surya yang menggunakan reflector dan tidak menggunaka reflector adalah untuk mengetahui daya keluaran yang

Weber membagi otoritas tradisional menjadi empat macam, yaitu: gerontokrasi di mana melibatkan kekuasaan yang dijalankan oleh orang yang lebih tua; patriakalisme primer

Satu hal penting dalam masalah ini ialah bahwa dalam konteks pengelolaan hutang yang mencakup hutang dalam dan luar negeri, pemerintah perlu menyesuaikan struktur

(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan fungsional Dosen, disamping harus memenuhi ketentuan Pasal 20 dan Pasal 21 ayat (1), diharuskan pula

Lakes Environmental sebuah perusahaan penghasil perangkat lunak menawarkan aplikasi WRPLOT (Wind Rose Plot) yang dapat melakukan perhitungan dalam menghasilkan

PT Tunas Gemilang Sakti Palembang dalam menjalankan aktivitasnya yaitu melakukan pengambilan dan mengantarkan produk pesanan sesuai dengan alamat yang dituju, oleh karena itu

Anggota Direksi telah mengungkapkan pada Laporan Pelaksanaan GCG ini tentang tidak dimilikinya saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih baik pada Bank Mega Syariah

Fluktuasi harga saham cenderung mempengaruhi minat investasi pada perusahaan yang bersangkutan. Harga saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik secara mikro