• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Diferensiasi Produk Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Swalayan Diamond Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Diferensiasi Produk Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Swalayan Diamond Medan"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TEH BOTOL SOSRO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

DI SWALAYAN DIAMOND MEDAN

OLEH

ERIKA ARAFANI ASRI 100521022

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TEH BOTOL SOSRO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

DI SWALAYAN DIAMOND MEDAN

Diferensiasi produk merupakan strategi yang digunakan teh botol sosro untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar. Didasari oleh pengamatan sementara yang dilakukan kepada 20 orang responden secara acak pada konsumen swalayan Diamond Medan, 15 diantaranya memenuhi kriteria pernah mengkonsumsi produk teh botol sosro sehingga peneliti memiliki ketertarikan melakukan penelitian mengenai pengaruh diferensiasi produk teh botol sosro terhadap keputusan pembelian di swalayan tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Diferensiasi produk teh botol sosro berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Sawalayan Diamond Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh diferensiasi produk teh botol sosro terhadap keputusan pembelian konsumen di Swalayan Diamond Medan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari diferensiasi produk teh botol sosro terhadap keputusan pembelian konsumen di Swalayan Diamond Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, karena peniliti ingin mendeskripsikan seberapa besar pengaruh diferensiasi produk teh botol sosro terhadap keputusan pembelian konsumen di Swalayan Diamond Medan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuisioner yang disebarkan kepada konsumen di Swalayan Diamond Medan yang mengkonsumsi teh botol sosro atau pernah mengkonsumsi teh botol sosro dengan sampel sebanyak 51 orang konsumen. Data yang ada diproses dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana, koefisien determinasi dan uji-t. Dalam pengolahan data yang digunakan program SPSS versi 16,0 for windows.

(3)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SOSRO BOTTLED TEA PRODUCT DIFFERENTIATION ON THE CONSUMERS’ BUYING

DECISION AT DIAMOND SUPERMARKET MEDAN

Product differentiation is a strategy used by Sosro bottled-tea to get a bigger market. Based on the observation randomly done to 20 respondents comprising the consumers of Diamond Supermarket Medan, 15 of them met the criteria of having consumed Sosro bottled-tea product that the researcher was interested in studying the influence ofSosro bottled tea product differentiation on the consumers’ buying decision at the supermarket. The research question of this study was whether or not Sosro bottled tea product differentiation had positive and significant influence on the consumers’ buying decision at Diamond Supermarket Medan. The purpose of this study was to find out and analyzed the size of the influence of Sosro bottled tea product differentiation on the consumers’ buying decision at Diamond Supermarket Medan.

The hypothesis of this study was that there was a positive and significant influence of Sosro bottled tea product differentiation on the consumers’ buying decision at Diamond Supermarket Medan.

The samples for this descriptive study were 51 consumers of Diamond Supermarket Medan consuming Sosro bottled-tea. The data for this study were primary data obtained through distributing questionnaires to the consumers. The data obtained were analyzed through simple linear regression analysis, determination coefficient, and t-test and processed by using SPSS for windows version 16.0.

The result of this study showed that product differentiation used by Sosro bottled-tea in its drinking product had a positive and significant influence on the consumers’ buying decision at Diamond Supermarket Medan with determination coefficient of 0.513 which means that the variable of differentiation in the Sosro bottled –tea product can explain the consumers’ buying decision at Diamond Supermarket Medan for 51,30% and the remaining 48,70% is influenced by the other variables whiah are not included in the model equations.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Diferensiasi Produk Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Swalayan Diamond Medan”. Penulis ini telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan ucapan terimakasih terutama kepada kedua orang tua penulis yaitu ayahanda Fauzi Asri dan ibunda Ernawaty. Tak lupa penulis juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan yaitu kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE, M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Marhayanie M.Si, ME, selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si. Selaku Ketua Program Studi

(5)

5. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA, selaku Dosen Pembimbing yang

telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam proses penulisan serta penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Dosen Pembaca Penilai, yang telah banyak memberikan masukan bagi penulis dalam penyususnan skripsi ini.

7. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, Msi, Selaku Dosen Wali Penulis

8. Seluruh Dosen, Staff dan Civitas Akademi di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, atas semua jasa yang telah diberikan selama masa perkuliahan.

9. Kakak Penulis Dr. Tia Erfa Asri, Adik Adik Penulis Putri Indah Lestari

Asri, dan Masrissa Aprilia Asri yang telah memberi semangat pada penulis 10. Sahabat sahabatku yang telah memberikan dukungan dan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini, serta pihak pihak lain yang tak dapat disebutkan satu persatu.

Medan, November 2012 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran ... 10

2.1.1 Defenisi Pemasaran ... 10

2.1.2 Strategi Pemasaran ... 10

2.1.3 Bauran Pemasaran ... 11

2.1.4 Produk ... 12

2.1.5 Strategi Produk ... 13

2.1.6 Diferensiasi Produk ... 14

2.2 Perilaku Konsumen ... 16

2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 16

2.2.2 Proses Pengambilan Keputusan ... 17

2.2.3 Keputusan Pembelian Konsumen ... 20

2.3 Penelitian Terdahulu ... 21

2.4 Kerangka Konseptual ... 21

2.5 Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

3.3 Batasan Operasional ... 24

3.4 Defenisi Operasional ... 25

3.5 Pengukuran Variabel ... 27

3.6 Populasi dan Sampel... 27

3.6.1 Populasi ... 27

3.6.2 Sampel ... 28

3.7 Jenis dan Sumber data ... 29

3.8 Metode Pengumpulan data ... 30

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas... 30

3.9.1 Uji Validitas... 30

(7)

3.10 Teknik Analisis ... 31

3.11 Pengujian Hipotesis ... 32

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah singkat perusahaan ... 34

4.1.1 Filosofi Teh botol Sosro ... 36

4.1.2 Visi dan Misi ... 36

4.1.3 Produk Sosro ... 37

4.1.4 Perkembangan usaha Sosro ... 40

4.1.5 Sertifikasi produk ... 42

4.1.6 Proses produksi Teh botol Sosro ... 43

4.2 Hasil penelitian ... 44

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas... 44

4.2.2 Analisis Deskriptif ... 46

4.2.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 52

4.2.4 uji t ... 54

4.2.5 Koefisien Determinasi ... 54

4.3 Pembahasan ... 56

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(8)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Penetrasi Pasar Teh di Sembilan Kota di Indonesia ... 4

Tabel 1.2 Top brand award 2010 ... 5

Tabel 1.3Top brand award 2011 ... 6

Tabel 1.4 Top brand award 2012 ... 6

Tabel 1.5Market Share Teh dalam Kemasan Siap Minum ... 7

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 26

Tabel 4.1 Uji Validitas... 45

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ... 46

Tabel 4.3Karakteristik responden ... 47

Tabel 4.4 Distribusi jawaban responden variabel diferensiasi produk ... 48

Tabel 4.5Distribusi jawaban responen variabel keputasan pembelian ... 51

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Regresi Linear Sederhana ... 53

(9)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan ... 20

Gambar 2.2Kerangka Konseptual ... 23

Gambar 4.1 Produk Teh botol Sosro ... 38

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman

Lampiran1 Kuesioner Penelitian ... 65

Lampiran2Daftar Distribusi Jawaban Validitas ... 67

Lampiran3 Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 68

Lampiran4Uji Validitas Menggunakan SPSS 16 ... 71

Lampiran5 Uji t Menggunakan SPSS 16 ... 72

(11)

ABSTRAK

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TEH BOTOL SOSRO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

DI SWALAYAN DIAMOND MEDAN

Diferensiasi produk merupakan strategi yang digunakan teh botol sosro untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar. Didasari oleh pengamatan sementara yang dilakukan kepada 20 orang responden secara acak pada konsumen swalayan Diamond Medan, 15 diantaranya memenuhi kriteria pernah mengkonsumsi produk teh botol sosro sehingga peneliti memiliki ketertarikan melakukan penelitian mengenai pengaruh diferensiasi produk teh botol sosro terhadap keputusan pembelian di swalayan tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Diferensiasi produk teh botol sosro berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Sawalayan Diamond Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh diferensiasi produk teh botol sosro terhadap keputusan pembelian konsumen di Swalayan Diamond Medan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari diferensiasi produk teh botol sosro terhadap keputusan pembelian konsumen di Swalayan Diamond Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, karena peniliti ingin mendeskripsikan seberapa besar pengaruh diferensiasi produk teh botol sosro terhadap keputusan pembelian konsumen di Swalayan Diamond Medan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuisioner yang disebarkan kepada konsumen di Swalayan Diamond Medan yang mengkonsumsi teh botol sosro atau pernah mengkonsumsi teh botol sosro dengan sampel sebanyak 51 orang konsumen. Data yang ada diproses dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana, koefisien determinasi dan uji-t. Dalam pengolahan data yang digunakan program SPSS versi 16,0 for windows.

(12)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SOSRO BOTTLED TEA PRODUCT DIFFERENTIATION ON THE CONSUMERS’ BUYING

DECISION AT DIAMOND SUPERMARKET MEDAN

Product differentiation is a strategy used by Sosro bottled-tea to get a bigger market. Based on the observation randomly done to 20 respondents comprising the consumers of Diamond Supermarket Medan, 15 of them met the criteria of having consumed Sosro bottled-tea product that the researcher was interested in studying the influence ofSosro bottled tea product differentiation on the consumers’ buying decision at the supermarket. The research question of this study was whether or not Sosro bottled tea product differentiation had positive and significant influence on the consumers’ buying decision at Diamond Supermarket Medan. The purpose of this study was to find out and analyzed the size of the influence of Sosro bottled tea product differentiation on the consumers’ buying decision at Diamond Supermarket Medan.

The hypothesis of this study was that there was a positive and significant influence of Sosro bottled tea product differentiation on the consumers’ buying decision at Diamond Supermarket Medan.

The samples for this descriptive study were 51 consumers of Diamond Supermarket Medan consuming Sosro bottled-tea. The data for this study were primary data obtained through distributing questionnaires to the consumers. The data obtained were analyzed through simple linear regression analysis, determination coefficient, and t-test and processed by using SPSS for windows version 16.0.

The result of this study showed that product differentiation used by Sosro bottled-tea in its drinking product had a positive and significant influence on the consumers’ buying decision at Diamond Supermarket Medan with determination coefficient of 0.513 which means that the variable of differentiation in the Sosro bottled –tea product can explain the consumers’ buying decision at Diamond Supermarket Medan for 51,30% and the remaining 48,70% is influenced by the other variables whiah are not included in the model equations.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Perubahan juga terjadi dengan cepatnya. Semua perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang paling ungul di bidangnya guna mempertahankan atau bahkan memperluas pangsa pasar yang dimilikinya. Dengan tujuan utamanya adalah memperoleh laba. Untuk dapat mencapai hal itu perusahaan harus senantiasa siap memenerima serta mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi agar dapat bertahan serta berkembang menjadi perusahaan yang kuat. Hal ini dapat dicapai dengan bantuan riset pemasaran. Melalui data yang diperoleh dari riset pemasaran, perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan pasar. Dan pada akhirnya menjadi masukan bagi perusahaan guna menentukan strategi yang tepat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat sangat dibutuhkan manajemen yang handal dan mampu mengantisipasi pada setiap persaingan yang dapat menjalankan perusahaan secara efektif dan efisien. Dengan demikian, maka seseorang dituntut untuk dapat memanfaatkan secara tepat sumber daya ekonomi yang ada dalam perusahaan sehingga dapat menghasilkan pengembalian yang maksimal atas pemakaian sumber daya ekonomi.

(14)

bentuk produk maupun dalam bentuk jasa pelayanan. Dengan demikian memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya bahkan memberikan kesan bahwa produk yang lebih baik dari produk pesaing. Hal ini yang pada akhirnya mempengaruhi konsumen untuk mengonsumsi produk tersebut.

Perusahaan berusaha keras untuk menjadi market leader. Untuk mencapai hal tersebut perusahaan dituntut untuk dapat senantiasa mempertahankan pelanggan, bukan sekedar untukmendapatkan pelanggan yang baru. Bahkan untuk tingkat yang lebih lanjut perusahaan dapat melakukan segmentasi terhadap pelanggan. Hingga dapat memberikan pelayanan yang tepat kepada orang yang tepat. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh pelanggan yang berkontribusi meningkatkan bukan hanya laba dari peruhaan tapi juga nilai dari perusahaan itu sendiri.

Perusahaanharus menyadari bahwa pelanggan saat ini menemukan banyak sekali produk dalam berbagai kombinasi barang dan jasa pada tingkat harga tertentu. Ditambah lagi harapan mereka akan mutu dan pelayanan yang terus meningkat. Di tengah pilihan yang begitu banyak, pelanggan cenderung memilih tawaran yang paling sesuai dengan kebutuhan serta harapan masing-masing. Mereka membeli berdasarkan pandangan nilai mereka, karena itu tidak heran bahwa perusahaan yang unggul pada masa kini adalah perusahaan yang berhasil memuaskan bahkan menyenangkan pelanggan sasaran mereka.

(15)

pangsa pasar. Salah satu strategi yang biasa digunakan adalah strategi diferensiasi produk. Dalam strategi diferensiasi produk perusahaan menawarkan produk perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif (memiliki sesuatu yang lebih baik), unik untuk membedakan produk yang dimiliki dengan produk pesaing. Dengan demikian dapat memaksimalkan total penjualan sebagai dasar memasuki dan memenangkan persaingan.

Salah satu industri di Indonesia yang memiliki tingkat persaingan yangtinggi adalah industri makanan dan minuman. Hal ini terbukti dengan banyaknyamerek baru yang muncul dan siap bersaing dengan pemain lamanya. Namun,persaingan dalam industri makanan dan minuman yang ketat justru semakinmendorong pasar untuk terus tumbuh karena produsen menjadi lebih kreatif dalammelakukan inovasi terhadap produknya untuk mempertahankan bahkanmemperluas pangsa pasarnya.

(16)

Tabel 1.1

Penetrasi Pasar Teh di Sembilan Kota di Indonesia Pada Tahun 2009 Total

Population in (‘000)

Consume Tea Bag in (‘000)

Penetration in percent

Total 43,873 38,980 89

Cities [Jakarta] 25,496 24,074 94

Cities [Bandung] 1,840 1,561 84

Cities [Surabaya] 8,378 6,564 78

Cities [Semarang] 1,078 903 84

Cities [Medan] 1,673 1,333 80

Cities [Makasar] 1,011 947 94

Cities [Yogyakarta] 2,384 1,634 69

Cities [Denpasar] 595 574 96

Cities [Palembang] 1,417 1,390 98

Sumber : Nielsen Media Index Q1 2009 (dalam Nugroho, 2009)

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, dapat diketahui bahwa total konsumsi minuman teh di beberapa kota besar di Indonesia mencapai 89%. Hal ini menunjukkan minat masyarakat di Indonesia untuk mengkonsumsi minuman teh sangat tinggi, termasuk masyarakat di kota medan.

PT. Sinar Sosro merupakan salah satu pemain besar dalam bisnis minuman teh dalam kemasan. Merek yang diambil dari nama keluarga Sosrodjojo ini memiliki produk produk unggulan yang citranya telah melekat di hati konsumen di Indonesia. Adapun beberapa produk yang dihasilkan perusahaan ini seperti teh botol sosro, fruit tea, joy tea. Melalui produknya seperti teh botol telah menjadikan perusahaan ini menjadi perusahaan yang kuat di pasar.

(17)

terus bertambah berusaha untuk merebut pangsa pasarnya. Tak salah kalau Teh Botol dijuluki sebagai raja teh dalam kemasan.

Atas kinerja mereknya yang hebat, TehBotol Sosro juga berhasil meraih beberapa penghargaan, antara lain Top Brand Award 2010 untuk kategori Ready To Drink Tea-Non Bottle (tetra pak) dari Majalah Marketing dan Frontier Consulting

Tabel 1.2

TOP BRAND AWARD 2010

2010

MEREK TBI

Teh Botol Sosro 51,8% TOP

Frestea 14,8% TOP

Fruit Tea 5,2% TOP

Sumber

Top Brand Award 2011 untuk kategori Ready To Drink Tea dari Majalah

Marketing dan Frontier Consulting

Tabel 1.3

TOP BRAND AWARD 2011

2011

MEREK TBI

Teh Botol Sosro 59,5% TOP

Frestea 10,7% TOP

Mountea 7,7%

Fruit Tea 5,8%

ABC Teh Kotak 4,6%

Ultra Teh Kotak 4,0%

Tekita 3,8%

Sumber

Top Brand Award 2012 untuk kategori Ready To Drink Tea dari Majalah

(18)

Tabel 1.4 TOP BRAND AWARD 2012

MEREK TBI

Teh Botol Sosro 49,6% TOP

Frestea 14,4% TOP

Mountea 8,3%

Fruit Tea 6,4%

ABC Teh Kotak 5,9%

Ultra Teh Kotak 4,4%

Teh Gelas 4,3%

Sumber

Teh botol juga memperoleh penghargaan Indonesian Best Brand Award for 5 Consecutive Years (2006-2010) untuk kategori Ready To Drink Tea dari SWAMARS, Indonesian Best Brand Award for 7 Consecutive Years (2002-2008) untuk kategori Non Carbonated Drink dari SWA-MARS, The Best in Achieving Total 9 Customer Satisfaction untuk kategori Ready To Drink Tea dari ICSA 2010 dan masih banyak lagi penghargaan lainnya. Selain itu, majalah SWA juga menyatakan bahwa Teh Botol Sosro adalah salah satu merek asli Indonesia yang kinerja mereknya layak dibanggakan dan mampu bertahan di tengah gempuran para pesaing terutama merek asing.

(19)

Market Share Teh dalam Kemasan Siap Minum Tahun 2006-2010

2006 2007 2008 2009 2010

NO Merek Market

Share (%) Market Share (%) Market Share (%) Market Share (%) Market Share (%)

1. Teh Botol Sosro

81,5 79,2 77,7 72,0 70,8

2. Frestea 5,3 6,2 5,1 4,1 5,3

3. Fruit Tea 5,3 4,0 2.5 3,5 2,3

4. Tekita 3,3 1,9 1,7

5. Teh Kotak 1,5 3,4 4,1 3,8 8,0

6. Teh Botol Bintang Sobo

- - - 4,8 -

7. S-Tea - - - - 1,5

8. Lainnya 3,1 5,3 11,8 11,8 12,1

Sumber : SWA No. 15/ XXII/ Juli-Agustus 2006 SWA No.16/ XXII/ Juli-Agustus 2007

SWA No.18/ XXVI/ Agustus-September 2008 SWA No. 16/ XXV/ Juli-Agustus 2009 SWA No.15/ XXVI/ Juli2010

Meskipun TehBotol Sosro dinyatakan sebagai merek peraih Top Brand dan Best Brand selama beberapa tahun berturut-turut dan berhasil menguasai pangsa pasar terbesar untuk kategori ready to drink tea, namun berdasarkan table di atas terlihat adanya penurunan market share yang cukup signifikan dari tahun 2006-2010. Hal ini mengindikasikan beberapa konsumen TehBotol Sosro mulai berpindah ke merek yang lain.

(20)

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya,maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Diferensiasi Produk Teh Botol Sosro berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Swalayan Diamond Medan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh diferensiasi produk Teh botol Sosro terhadap keputusan pembelian konsumen di swalayan Diamond Medan.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan mencoba membandingkannya dengan praktik yang ada di lapangan. Dengan demikian akan menambah pemahaman penulis dalam bidang manajemen khususnya di bidang pemasaran.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam mengelola dan mempertahankan merek agar tetap menjadi pilihan pelanggan mengingat persaingan antar merek yang semakin meningkat.

(21)

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di masa yang akan datang maupun untuk penelitian lanjutan.

BAB II

(22)

2.1 Pemasaran

2.1.1 Defenisi Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler, dkk (2009:5) adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.

Pemasaran menurut Griffin (2003:351) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari gagasan, baranf, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan perseorangan dan organisasi.

2.1.2 Strategi pemasaran

(23)

elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.

Menurut Corey (Tjiptono, 2002), strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling berkait. Kelima elemen tersebut adalah :

1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani

2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini

3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan

4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya

5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan,direct marketing, dan public realtions

2.1.3 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran Menurut Griffin, (2003:356) adalah Gabungan strategi produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi yang digunakan untuk memasarkan produk-produk.

(24)

1. Produk

Adalah barang, jasa atau gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seorang konsumen

2. Penetapan harga

Adalah memilih harga jual yang palin sesuai kadang-kadang merupakan tindakan penyeimbangan

3. Promosi

Adalah mengacu kepada tekhnik-tekhnik untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk.

4. Penempatan

Adalah Bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan bagaimana menyampaikan produk-produk dari konsumen

2.1.4 Produk

Menurut Tjiptono (2002:95) produk merupakan ”segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.”

(25)

Menurut Tjiptono (2002:109), Seacaragaris besar strategi produk dapat dikelompokkan menjadi delapan jenis atau kategori, yaitu :

1. Strategi positioning produk

Adalah strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek/produkpesaing

2. Strategi repositioning produk

Adalah Strategi ini dilaksanakan dengan jalan meninjau kembali posisi produk dan bauran pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi baru yang lebih tepat bagi produk tersebut

3. Strategi overlap produk

Adalah strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek tertentu milik perusahaan sendiri

4. Strategi lingkup produk

Adalah berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu perusahaan, misalnya jumlah lini produk dan banyaknya item dalam setiap lini yang ditawarkan

5. Strategi desain produk

Adalah berkaitan dengan tingkat standarisasi produk 6. Strategi eliminasi produk

(26)

memangkas jumlah produk dalam suatu rangkaian/lini atau dengan jalan melepaskan suatu divisi atau bisnis

7. Strategi produk baru

Adalah dapat meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan

8. Strategi disversifikasi

Adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas

2.1.6 Diferensiasi Produk

Menurut Griffin (2003:357 ) Diferensiasi produkadalah ”penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik konsumen.”

Dimensi diiferensiasi menurut Kotler (2009:8) Adalah : 1. Bentuk

Adalah ukuran, bentuk atau struktur fisik produk 2. Fitur

(27)

pembeli terbaru dan kemudian menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya perusahaan untuk setiap fitur potensial

3. Penyesuaian

Pemasar dapat mendifirensiasikan produk dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan peroranga. Ketika perusahaan semakin pandai mengumpulkan informasi tentang pelanggan perorangan dan mitra bisnis (pemasok, distributor, pengecer), dan ketika pabrik mereka dirancang lebih fleksibel, mereka telah meningkatkan kemampuan mereka untuk mengindividualisasikan penawaran pasar, pesan dan media

4. Kualitas kinerja

Adalah tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi. Kualitas menjadi dimensi yangsemakin penting untuk diferensiasi ketika perusahaaan menerapkan sebnuah model nilai dan memberikan kualitas yang lebih tinggi dengan uang yang lebih rendah

5. Kualitas kesesuaian

Adalah tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan

6. Ketahanan

(28)

7. Keandalan

Adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu

8. Kemudahan perbaikan

Adalah ukuran kemudahan perbaika

n produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal. Kemudahan perbaikan yang ideal terjadi jika pengguna dapat memperbaiki sendiri produk tersebut dengan sedikit biaya dan waktu

9. Gaya

Adalah menggambarkan penampilandan rasa produk kepada pembeli. Gaya adalah kelebihan dalam menciptakan perbedaan yang sulit ditiru 10. Desain

Adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan

2.2 Perilaku Konsumen

2.2.1 PengertianPerilaku Konsumen

(29)

2.2.2 Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Kotler dan Keller (2009:234) proses pengambilan keputusan konsumen terdiri dari 5 tahap yaitu : mengenali kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, perilaku pasca pembelian.

1. Mengenali kebutuhan

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga atau seks meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan. Atau suatu kebutuhan dapat timbul disebabkan rangsangan eksternal seseorang yang melewati sebuah toko roti dan melihat roti yang baru selesai dibakar dapat mendorong rasa laparnya.

2. Pencarian informasi

(30)

berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemcahan ,asalah yang ekstensif.

Sumber – sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu:

a. Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga dan kenalan

b. Sumber Komersil : Iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran

c. Sumber Umum : Media massa, organisasi konsumen

d. Sumber Pengalaman : Pernah menanggani, menguji, menggunakan produk

3. Evaluasi Alternatif

(31)

4. Keputusan membeli

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang tergantung pada dua hal : (1) intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif pilihan konsumen dan (2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Faktor yang kedua adalah faktor keadaan yang tidak diduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti : pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan mafaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yng tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli mereka.

5. Perilaku pasca pembelian

(32)

Untuk dapat melihat lebih jelas mengenai proses keputusan pembelian konsumen dapat dilihat dari gambar sebagai berikut :

[image:32.595.129.570.186.247.2]

Sumber : Kotler dan Keller (2009:235)

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

2.2.3 Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Setiadi (2003:415) inti dari pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah ” proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memillih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choise), sajikan secara kognitif sebagai keinginan perilaku.(BI).” Dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan tersebut merupakan suatu tindakan yang diambil untuk mendapatkan pemecahan dari masalah.

Menurut Setiadi (2003:416) pemecahan masalah konsumen sebenarnya adalah ”suatu aliran tindakan timbal balik yang berkesinambungan diantara faktor lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta tindakan perilaku.”

Mengenali kebutuhan

Pencarian Informasi

Keputusan Pembelian Evaluasi

Alternatif

(33)

2.3 Penelitian terdahulu

Budi Parlindungan (2011) judul penelitian : Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Extra joss. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel diferensiasi produk (X) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Y) yang ditunjukkan melalui pengolahan data yang memaparkan nilai t hidtung yang lebih besar dari pada t tabel (t hitung sebesar 7,485 dan t tabel sebesar 2,011)

Hasil dari analisis data berdasarkan koefisien determinan (R2) menunjukkan variabel diferensiasi produk mampu menjelaskan pembentukan minat beli konsumen dengan hubungan antar variabel sebesar 0,539 sisanya sebesar 0,461% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2.4 Kerangka konseptual

Sekaran dalam Sugiyono (2009:88) mengemukakan bahwa, “ kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.”

Menurut Griffin (2003:357) ”pengertian diferensiasi adalah

(34)

Menurut Setiadi (2003: 415) pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.

Pada akhirnya strategi diferensiasi dilakukan dengan tujuan menarik perhatian konsumen yang pada akhirnya menghasilkan sebuah keputusan pembelian. Hal tersebut diperkuat dengan adanya pendapat yang di kemukakan olehwadji (2009) yang menyatakan bahwa diferensiasi untuk memudahkan penyediaan nilai yang cukup kuat pada barang bagi pelanggan dan diharapkan para pelanggan menyadari bahwa nilai itu ada, yang selanjutnya manfaat akhirnya harus dapat mempengaruhi keputusan pelanggan.

(35)

Berdasarkan teori yang dikemukakan, Gambar 2.2 berikut ini merupakan suatu kerangka konseptual suatu kerangka konseptual yang berfungsi sebagai penuntun, sekaligus mencerminkan alur berfikir yang merupakan dasar bagi perumusan hipotesis.

Sumber: Kotler (2009), Setiadi (2003), data diolah

Gambar 2.2: Kerangka Konseptual

2.5 Hipotesis

Menurut Sugiono (2009:93) Hipotesis merupakan ”jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data”. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik. Berdasarkan perumusan masalah maka hipotesis dari penelitian ini adalah Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari diferensiasi produk teh botol sosro terhadap keputusan membeli pada konsumen di swalayan Diamond Medan.

Diferensiasi Produk (X)

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini Deskriptif yaitu merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung. Dengan pendekatan kuantitatif yaitu survei.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2012 sampai Juni 2012.Lokasi penelitian dil lakukan di Swalayan Diamond jln. Karya wisata Medan

3.3 Batasan Operasional

Agar penelitian ini lebih terarah peneliti membatasi penelitian untuk melihat identifikasi perilaku konsumen, yaitu :

1. Variabel bebas (X) terdiri dari :

Variabel Xyaitu diferensiasi produk Teh Botol Sosro.

(37)

3.4 Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua varaiabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Diferesnsiasi produk / variabel bebas (X)

Adalah pembentukan keunggulan atau kelebihan produk yang memberikan ciri khusus sehingga membedakan dari produk pesaing.

Indikator :

a. Rasa yang khas b. Variasi rasa c. Kegunaan produk d. Standart kualiats produk e. Harga terjangkau

f. Mudah diperoleh g. Bentuk kemasan

2. Keputusan pembelian konsumen

Adalah tindakan disengaja konsumen secara sadar untuk membeli setelah memilih dari sekian banyak alternatif yang ada. Indikator :

(38)
[image:38.595.108.516.165.604.2]

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Indikator Skala

pengukuran DiferensiasiProduk Pembentukan keunggulan atau kelebihan produk yang memberikan ciri khusus sehingga membedakan dari produk pesaing

1. Rasa yang khas 2. Varian produk 3. Kegunaan

produk

4. Standar kualitas produk

5. Harga terjangkau 6. Mudah

diperoleh 7. Bentuk

Kemasan Likert Keputusan pembelian Konsumen Tindakan disengaja konsumen secara sadar untuk membeli setelah memilih dari sekian banyak alternatif yang ada

1. Lebih memilih untuk membeli karena

menyukai produk

2. Lebih memilih untuk membeli karena

keandalan produk

3. Lebih memilih untuk membeli karena

keistimewaan produk

Likert

(39)

3. 5 Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004: 86). Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang diberi skor tertentu. Skor responden kemudian dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam skala Likert.

Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) : skor 5

Setuju (S) : skor 4 Kurang Setuju (KS) : skor 3 Tidak Setuju (TS) : skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2004: 72) populasi adalah generalisasi yang terdiri dari subjek ataupun objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.

(40)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tertentu. Oleh karena populasi konsumen yang memenuhi kriteria tidak diketahui secara pasti maka digunakan rumus (Supramono, 2003:62). Rumus yang digunakan utnuk populasi sampel yang tidak diketahui:

� =���2�(�)(�)

�2 Keterangan: N = jumlah sampel

Zα = nilai tabel z berdasarkan α

α = 10% maka Zα = 1,65

p = estimator proporsi populasi q = 1-q

d = penyimpangan yang ditolerir

Adapun kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

a. Pernah mengkonsumsi produk Teh Botol Sosro dalam 1 bulan terakhir b. Minimal 3 botol

c. Berumur antara 35 sampai dengan 50 tahun

Berdasarkan pengematan sementara yang dilakukan kepada 20 responden secara acak 15 orang diantaranya memenuhi kriteria pernah mengkonsumsi produk TehBotol Sosro dalam 1 bulan terakhir dengan jumlah minimal 3 botol.

�= (1,65

2)(0,75)(0,25)

0,12

(41)

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Convinience sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria yang dianggap sesuai oleh penulis yaitu konsumen yang pernah mengkonsumsi produk Teh Botol Sosro dengan jumlah minimal dalam satu bulan terakhir sebanyak 3 botol.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan 2 (dua) jenis data di dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden pada konsumen produk Teh Botol Sosro di Swalayan Diamond Medan. Berdasarkan masalah dalam penelitian ini maka data primer yang diperlukan adalah data tentang diferensiasi produk Teh Botol Sosro terhadap keputusan membeli.

2. Data sekunder

(42)

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan denganmenggunakan:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang diberikan secara langsung kepada responden terpilih. 2. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku – buku dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

3. 9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2004:109) valid berarti instrumen tersebut dapatdigunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Butir pertanyaan yang valid dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

(43)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya akan konsisten bila digunakan peneliti lain. Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan criteria sebagai berikut:

1. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pernyataan reliabel. 2. Jika r alpha negatif atau < r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan di swalayan Diamond Medan dengan membagikan kuesioner kepada 51 orang responden dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 16.00.

3.10 Teknik Analisis 1. Analisis Deskriptif

Karena penulis ingin menganalisa data dengan caramendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpulkansebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untukumum dan generalisasi.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

(44)

Persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah : Y = a + bX

Keterangan:

Y : Keputusan membeli a : Konstanta

B: Koefisien regresi sederhana X1 : Variabel Diferensiasi Produk e : Error

3.11 Pengujian Hipotesis

Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Uji Signifikan Parsial atau Individual (Uji–t)

Uji-t digunakan untuk menguji setiap variabel bebas (X)yaitu Diferensiasi Produk apakah mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan membeli.

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

H0: b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas Diferensiasi Produk terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan membeli.

H1: b1 ≠0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

(45)

Kriteria pengambilan keputusan : H0 diterima jika t hitung < t tabel H1 diterima jika t hitung > t tabel

2. Koefisien Determinan (R2)

(46)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Merek SOSRO yang sudah dikenal di masyarakat, sebenarnya merupakan singkatan dari nama keluarga yaitu Sosrodjojo yang mulai merintis usaha Teh Wangi Melati pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi. Teh Wangi Melati yang diperkenalkan pertama kali itu bermerek Cap Botol. Pada tahun 1965, Teh Wangi Melati merek Cap Botol yang sudah terkenal didaerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta. Pada waktu itu, teknik mempromosikan Teh Wangi Melati merek Cap Botol di Jakarta dinamakan strategi Promosi Cicip Rasa dimana secara rutin beberapa staf yang dikoordinir oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkan penonton.

Setelah berhasil mengumpulkan penonton cukup banyak, penonton yang ada tersebut dibagikan secara cuma-cuma contoh Teh Wangi Melati merek Cap Botol (sample produk). Setelah itu, staf yang ada juga mendemokan cara menyeduh Teh Wangi Melati merek Cap Botol untuk kemudian dibagikan agar dapat dicicipi langsung oleh penonton sehingga mereka yakin bahwa ramuan Teh Wangi Melati merek Cap Botol adalah Teh yang memiliki mutu dan kualitas yang baik.

(47)

yang sudah berkumpul menjadi tidak sabar dan banyak yang meninggalkan arena demo sebelum sempat mencicipi seduhan teh tersebut. Untuk menanggulangi kendala tersebut maka sebelum dibawa ke tempat keramaian Teh Wangi Melati merek Cap Botol diseduh terlebih dahulu di kantor dan dimasukkan ke dalam panci untuk kemudian dibawa dengan kendaraan menuju tempat-tempat keramaian untuk dipromosikan.

Namun ternyata teknik yang kedua ini juga masih mengalami kendala, yaitu air teh yang dibawa dalam panci banyak yang tertumpah sewaktu dalam perjalanan karena kondisi kendaraan dan jalan-jalan di Jakarta pada saat itu belum sebaik sekarang.

Akhirnya ditempuh cara lain, yaitu air teh yang telah diseduh dikantor kemudian ditaruh didalam botol-botol bekas limun/kecap yang telah dibersihkan terlebih dahulu untuk selanjutnya dibawa ketempat tempat kegiatan promosi Cicip Rasa berlangsung. Ternyata cara yang ketiga ini berjalan baik dan terus di pakai selama bertahun tahun.

(48)

kawasan Ujung Menteng (waktu itu masuk wilayah Bekasi, tetapi sekarang masuk wilayah Jakarta), maka desain botol Teh Botol Sosro berubah dan bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan pertama di Dunia.

4.1.1 Filosofi Teh botol sosro

Sejak Generasi- I, Keluarga sosro memiliki satu filosofi yang mulia dan selalu diterpkan pada setiap aktivitas bisnisnya. Filosofi tersebut adalah “ NIAT BAIK “. Niat baik ini kemudian dijabarkan kepada produk-produk yang dihasilkan ( yang pada saat itu Teh Botol Sosro), yaitu bahwa produk-produk sosro tidak membahayakan kesehatan. Tidak membahayakan kesehatan dapat di jabarkan kembali bahwa produk sosro tidak menggunakan zat pewarna. Niat baik ini juga diterapkan pada proses produksi sosro sehingga proses produksi yang di lakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk sosro dapat di konsumsi segala usia sepanjang hari.

4.1.2 Visi dan Misi

Teh Botol Sosro ada dan menjadi besar karena visi dan misi yang jelas, Instuisi bisnis yang brilliant, keuletan dan strategi marketing yang hanal serta di dukung jalur distribusi yang luar biasa.

Dimana yang menjadi Visi dan Misi perusahaan sosro yaitu :

(49)

Misi Teh Botol Sosro :

1. Melahirkan merek dan produk minuman baru, baik yang berbasis teh, maupun non teh, dan menjadikannya pemimpin pasar dalam kategorinya masing-masing.

2. Membangun dan memimpin jaringan distribusi.

3. Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka

panjang, baik dalam volume penjualan maupun penciptaan pelanggan. 4. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai

dengan nilai-nilai utama perusahaan.

5. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan. 6. Menyumbang devisa ke Negara.

4.1.3 Produk Sosro TEH BOTOL SOSRO

Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Teh Botol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Teh Botol Sosro kemasan botol beling merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1974. Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, Teh Botol Sosro dengan inovasinya sampai dengan tahun 2008 ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :

(50)

Inovasi terbaru dari produk Teh Botol Sosro adalah Teh Botol Sosro Less Sugar

yang telah diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008. Produk ini tersedia dalam kemasan PET volume 500ml dan kemasan kotak (Tetra Pak) volume 250ml.

[image:50.595.125.435.201.537.2]

Sumber : http://www.sosro.com/teh-botol-sosro.php

Gambar 4.1 Produk teh botol sosro

FRUIT TEA SOSRO

(51)

sukses dipasar sehingga pada tahun 2004 memperoleh Indonesia Best Brand Award sebagai Most Potential Brand In Non-Carbonated Drink Category

[image:51.595.137.442.182.520.2]

Sumber : http://www.sosro.com/fruit-tea-sosro.php Gambar 4.2 produk fruit tea Fruit Tea Sosro hadir dalam beberapa jenis kemasan yakni :

Kemasan Botol Beling (Returnable Glass bottle ) dengan ukuran 235ml Kemasan Genggam ( Tetra Pak ) dengan volume 200ml

Kemasan Kaleng ( Can ) dengan volume 318ml

Kemasan Botol Plastik atau PET ( Poly Ethylene ) dengan volume 500ml dan 300 ml

Kemasan Pouch dengan volume 230ml

Fruit Tea Sosro kini hadir dengan Varian Rasa Sensasi Baru yaitu :

Fruit Tea Sosro Hot

(52)

Fruit Tea Sosro Wow

Disamping itu, PT Sosro juga memproduksi Teh Celup Sosro yang non

envelop dan yang envelop. Teh Celup Sosro non enveloped terdiri dari kemasan isi 5 tea bags, kemasan isi 10 tea bags, kemasan isi 15 tea bags, kemasan isi 30 bags, dan kemasan isi 50 tea bags. Sedangkan Teh Celup Sosro enveloped terdiri dari Green tea, Black tea, dan Jasmine tea.

4.1.4 Perkembangan usaha sosro

Perkembangan Usaha Perusahaan ini diawali : 1. Bahan Baku

Bahan baku Teh Botol Sosro dipilih hanya dari pucuk daun teh terpilih dan terbaik, yang di petik dari perkebunan milik sendiri. Untuk produk Teh Botol Sosro misalnya, bahan baku yang di gunakan adalah daun teh hijau terbaik kualitas Peko yang dicampur dengan bunga melati (atau lebih dikenal dengan Jasmine tea). Dan campuran gula pasir terbaik yang memiliki standar warna, rasa dan ukuran yang di kontrol ketat. Adapun pengolahannya, dengan menggunakan mesin paling modern dari jerman yang dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik dengan standar kualitas terjaga.

2. Perkebunan

Untuk mendapatkan bahan baku terbaik dengan kualitas unggul, maka Sosro memiliki perkebunsn teh affilasi yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa barat yaitu :

(53)

b. Di Tasikmlaya dengan luas 732 hektar dengan ketinggian 800

sampai dengan 950 meter di atas permukaan laut

c. Di Cianjur dengan luas 400 hektar dengan ketinggian 1.000 sampai dengan 1.250 meter diatas permukaan laut.

3. Pabrik Sosro

Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar di pulau jawa dan sumatera, yaitu :

a. Pabrik produk Teh Botol Sosro, berada di Jakarta (cakung), Pandagelang Jawa barat, Ungaran, Jawa tengah, Surabaya – Jawa timur dan Medan – Sumatera utara

b. Pabrik peracikan teh wangi melati, berada di Slawi – Jawa tengah c. Pabrik kemasan Tetra, Kaleng dan Air mineral berada di Tambun –

Bekasi. Sedangkan pabrik yang masih dalam tahap perencanaan dan pembangunan berada di Cibitung – Jawa barat dan Gianyar – bali

(54)

internasional. Dan dengan mempersiapkan jaringan Internasional seperti negara- negara ASEAN, Australia dan wilayah Timur tengah sebagai tujuan ekspor produk sosro.

4.1.5 Sertifikasi Produk

Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam mendapatkan produk terbaik dengan mutu tetap terjaga, maka sosro melakukan langkah sertifikasi produk. Saat ini, setiap produk sosro dijamin HALAL oleh departemen Agama RI dan dengan standar higienis yang di jamin oleh Departemen Kesehatan. Adapun kualitas pengolahan dan produknya terjaga melalui sertifikasi ISO 9002. Sosro juga menyadari bahwa kualitas setiap produknya bisa terjaga apabila di hasilkan dari lingkungan yang baik. Tanggung jawab sosro terhadap lingkungan, di lakukan dengan melalui Analisis Mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang selau di lakukan pada saat membangun pabrik baru atau menambah kapasitas yang ada. Sistem “ Waste Water Treatment “ yang canggih juga dengan dibangun, sehingga air yang di buang aman untuk lingkungan.

4.1.6 Proses produksi Teh Botol Sosro

(55)

1. Deskripsi

Produk Teh Botol Sosro, terbuat dari seduhan Teh wangi melati, di filter dan di campur dengan sirup gula cair yang diperoleh dengan melarutkan gula pasir putih.

2. Bahan baku

Bahan baku produk Teh Botol sosro hanya terdiri dari : a. Teh wangi melati (Jasmine tea)

b. Gula pasir, dan c. Air

4.2 Hasil Penelitian

Adapun penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 51 responden dengan butir pernyataan sebanyak 10 buah. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan SPSS 16,0 for windows.

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

(56)

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 16,0 for windows. Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa angket diuji coba terlebih dahulu pada 30 (tiga puluh) konsumen di Swalayan Bina Karya Medan, sebagai pembanding agar diperoleh butir pertanyaan yang valid dilakukan perbandingan nilai antara r hitung dengan r tabel. Adapun besarnya nilai t tabel untuk sampel sebanyak 30 orang adalah sebesar 0,361.

[image:56.595.131.507.388.605.2]

Dari pengolahan data dengan bantuan program SPSS 16,0 maka diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 4.1 Uji validitas

No.butir pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan

1 .684 0,361 Valid

2 .697 0,361 Valid

3 .624 0,361 Valid

4 .366 0,361 Valid

5 .633 0,361 Valid

6 .768 0,361 Valid

7 .473 0,361 Valid

8 .747 0,361 Valid

9 .745 0,361 Valid

10 .747 0,361 Valid

Sumber : Pengolahan Angket Penelitian (2012)

(57)

2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, maka selanjutnya adalah mengukur reliabilitas dari butir pertanyaan. Menurut Ghozali (dalam situmorang 2008:46) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,6 atau nilai cronbach alpha >0,8.

[image:57.595.168.468.308.554.2]

Berdasarkan data yang diperoleh dan diolah dengan bantuan SPSS 16,0 for windows maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas

No.butir pertanyaan Cronbach's

Alpha if Item Deleted

keterangan

1 .886 reliabel

2 .885 reliabel

3 .890 reliabel

4 .906 reliabel

5 .889 reliabel

6 .881 reliabel

7 .900 reliabel

8 .881 reliabel

9 .882 reliabel

10 .881 reliabel

Sumber : Pengolahan Angket Penelitian (2012)

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa nilai dari cronbach alpha lebih besar dari 0,8. maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan adalah reliabel.

4.2.2 Analisis Deskriptif

(58)
[image:58.595.108.517.199.409.2]

Hasil angket menunjukkan karakteristik responden seperti terlihat pada Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden

No Karakteristik Responden Frekuensi Presentase

1 Umur

35-40 41-45 46-50 21 13 17 41,18% 25,49% 33,33%

Jumlah 51 100%

2 Jenis Kelamin

Laki laki Perempuan 19 32 37,26% 62,74%

Jumlah 51 100%

3 Pekerjaan

PNS BUMN Swasta Lain lain 12 20 13 6 23,53% 39,22% 25,49% 11,76%

Jumlah 51 100%

Sumber : Pengolahan Angket Penelitian (2012)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden penelitian ini berada pada kisaran usia 35-40 tahun dengan presentase sebesar 41,18%, kisaran usia 46-50 tahun sebesar 33,33%, dan sisanya 25,49% adalah responden berumur 41-45 tahun. Pada penelitian ini mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu memiliki presentase sebesar 62,74% dan sisanya 37,26% berjenis kelamin Laki laki. Pada penelitian ini, mayoritas responden merupakan pegawai BUMN dengan presentase sebesar 39,22%, pegawai swasta sebesar 25,49, pegawai PNS sebesar 23,53% dan sisanya lain lain sebesar 11,76%..

Deskripftif Variabel

(59)
[image:59.595.107.520.175.443.2]

Tabulasi jawaban responden mengenai variabel Diferensiasi produk dapat dilihat dari Tabel 4.4 berikut ini

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Diferensiasi Produk

Pernyataan Frekuensi

SS % S % KS % TS % STS %

1. Rasa yang

khas 20 39,21 29 56,86 2 3,93 0 0,00 0 0,00 2. Varian

produk 26 50,98 20 39,21 5 9,81 0 0,00 0 0,00 3. Kegunaan

Produk 18 35,29 26 50,98 6 11,76 1 1,97 0 0,00 4. Standar

kualitas produk 27 52,94 17 33,33 7 13,73 0 0,00 0 0,00 5. Harga

terjangkau 25 49,01 20 39,21 6 11,78 0 0,00 0 0,00 6. Mudah

diperoleh 22 43,13 25 49,01 4 7,86 0 0,00 0 0,00 7. Bentuk

kemasan 27 52,94 18 35,29 4 7,84 2 3,93 0 0,00 Sumber : Pengolahan Angket Penelitian (2012)

Hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 51 orang responden untuk variabel Diferensiasi produkpada Tabel 4.4 yaitu:

a. Berdasarkan pernyataan satu sebesar 39,21 yang menjawab

sangat setuju, untuk jawaban setuju dan kurang setuju sebesar 56,86% dan 3,93%. tidak ada responden yang menjawab kurang setuju dan menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa Teh Botol Sosro merupakan produk teh dalam kemasan yang memiliki rasa yang khas.

(60)

sebesar 9,81% yang menjawab kurang setuju, tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa varian produk yang dimiliki Teh Botol Sosro mempengaruhi kesukaan konsumen terhadap produk Teh Botol Sosro.

c. Berdasarkan pernyataan tiga sebesar 35,29% yang menjawab sangat setuju, sebesar 50,98% menjawab setuju, kemudian sebesar 11,76% menjawab kurang setuju, sisanya 1,97% yang menjawab tidak setuju, tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa Teh Botol Sosro dapat meghilangkan dahaga sesuai keinginan konsumen ketika dikonsumsi.

d. Berdasarkan pernyataan empat sebesar 52,94% yang menjawab

sangat setuju, sebesar 33,33% yang menjawab setuju, dan selanjutnya 13,73% yang menjawab kurang setuju. tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju, tidak ada responden yang menjawab tidak setuju Hal ini menunjukkan mayoritas konsumen sangat setuju bahwasannya Teh Botol Sosro merupakan produk minuman yang berkualitas.

e. Berdasarkan pernyataan lima sebesar 49,01% yang menjawab

(61)

responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayotritas responden sangat setuju bahwasannya produk Teh Botol Sosro dapat di peroleh dengan harga yang terjangkau.

f. Berdasarkan pernyataan enam diperoleh keterangan sebesar 43,13% yang menjawab sangat setuju, sebesaar 49,01 yang menjawab setuju, dan sisanya 7,86% yang menjawab kurang setuju. tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini berarti bahwa mayoritas responden setuju bahwasannya produk Teh Botol Sosro dapat di perolh dengan mudah.

(62)

Untuk Variabel keputusan Pembelian dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Keputusan Pembelian

Pernyataan Frekuensi

SS % S % KS % TS % STS %

1. Lebih memilih untuk membeli menyukai produk

22 43,13 22 43,13 7 13,74 0 0,00 0 0,00

2. Lebih memilih untuk membeli karena keandalan produk

25 49,01 21 41,19 5 9,80 0 0,00 0 0,00

3. Lebih memilih untuk membeli karena keistimewaa n produk

29 56,86 15 29,41 7 13,73 0 0,00 0 0,00

Sumber : Pengolahan Angket Penelitian (2012)

Hasil jawaban yang diperoleh dari 51 responden untuk variabel keputusan pembelian pada Tabel 4.5 yaitu:

[image:62.595.108.514.151.499.2]
(63)

b. Berdasarkanpernyataan dua sebesar 49,01% yang menjawab sangat setuju,

sebesar 41,19% menjawab setuju, dan sisanya sebesar 9,80% yang menjawab kurang setuju, tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju bahwasannya keputusan pembelian yang dilakukan dipengaruhi oleh faktor keyakinan pada keandalan produk Teh Botol Sosro dari pada produk lain.

c. Berdasarkanpernyataan tiga diperoleh keterangan sebesar 56,86% yang menjawab sangat setuju, sebesar 29,41% menjawab setuju, kemudian sebesar 13,73% yang menjawab kurang setuju, tidak ada responden yang menjawab tidak setuju, tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.Hal ini menunjukkan bahwasannya mayoritas responden sangat setuju bahwasannya keputusan pembelian yang dilakukan karena merasa produk Teh Botol Sosro lebih istimewa dari pada produk lain.

4.2.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis linear sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Diferensiasi produk Teh Botol Sosro terhadap keputusan pembelian konsumen di Swalayan Diamond Medan.

(64)

Hasil perhitungan regresi linear sederhana yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS (Software Statistica Product and Service) versi 16

[image:64.595.111.515.197.362.2]

For windows dapat dilihat pada Tabel 4.6 : Table 4.6

Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.919 1.428 2.043 .046

Diferensiasi .336 .047 .716 7.189 .000

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Pengolahan Angket Penelitian (2012)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil perhitungan pada table diperoleh nilai konstanta (a) sebesar 2,919 dan nilai b sebesar 0,336 sehingga diperoleh persamaan regresi linear sederhana : Y = 2,919 + 0,336X. dimana diferensiasi produkmempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

Hal ini dapat dilihat dari keterangan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) sebesar 2,919 menunjukkan bahwa tanpa adanya variabel

diferensiasi produk besarnya nilai keputusan pembelian konsumen di swalayan diamond medan sebesar 2,919.

(65)

sebesar satu satuan maka keputusan pembelian pada konsumen di swalayan diamond medan akan meningkat sebesar 0,336 satuan.

4.2.4 Uji-t

Uji-t pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel diferensiasi produk (X) terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Uji t dilakukan dengan hipotesis

a. H0 : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel bebas (Xi) yaitu Faktor Diferensiasi produk terhadap variabel terikat (Y) Keputusan pembelian konsumen.

b. H0 : bi ≠ 0 artinya terdapat pengaruh variabel bebas (Xi) yaitu faktor

Diferensiasi produk terhadap variabel terikat (Y) Keputusan pembelian konsumen.

Dari perhitungan pada tabel diperoleh nilai t hitung sebesar 8,502 sedangkann t table pada tingkat signifikansi (α) 5% dan df = n-2 = 51-2 = 49 adalah sebesar

1,67. dengan demikian nilai t hitung 7,189> nilai t tabel 1,67, maka hipotesis yang menyatakan : ”Strategi diferensiasi produkTeh Botol Sosro berpengaruh posisif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di swalayan diamond medan” dapat diterima

4.2.5 Koofisien Determinasi(R2)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi diferensiasi produk teh botol sosro terhadap keputusan pembelian konsumen di swalayan Diamond Medan dapat dilihat melalui koofisien determinasi menggunakan SPSS versi 16,0

(66)
[image:66.595.167.456.117.211.2]

Table 4.7

Hasil Perhitungan R Square (R2) Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .716a .513 .503 1.00673

a. Predictors: (Constant), Diferensiasi

Sumber : Pengolahan Angket Penelitian (2012)

(67)

4.3 Pembahasan

Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik konsumen.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi diferensiasi produk yang digunakan Teh Botol Sosro pada produk minumannya berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Swalayan Diamond Medan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang di kemukakan oleh M.Farid wadji (2009) yang menyatakan bahwa diferensiasi untuk memudahkan penyediaan nilai yang cukup kuat pada barang bagi pelanggan dan diharapkan para pelanggan menyadari bahwa nilai itu ada, yang selanjutnya manfaat akhirnya harus dapat mempengaruhi keputusan pelanggan.

Penelitian dilapangan yang dilakukan pada 51 responden menunjukkan bahwa, strategi diferensiasi produk yang dilakukan oleh Teh Botol Sosro pada produk minumannya terbukti berhasil menjadi hal yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Swalayan Diamond medan. Kesimpulan ini didasari oleh Tabel 4.6 yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 5%. Koofisien regresi juga menunjukkan hubungan yang positif dan dan signifikan antara strategi diferensiasi produk (X)dengan keputusan pembelian (Y).

Hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS 16,0 for windows

(68)

untuk membeli karena kepercayaan pada kualitas produk ternyata secara positif dan signifikan dipengaruhi oleh faktor faktor dari variabel independen yaitu faktor diferensiasi produk yang terdiri dari keyakinan terhadap produk, kepercayaan terhadap kinerja produk, kehandalan produk, konsistensi produk, kemasan produk, kesan terhadap kemasan, dan kesan kualitas terhadap produk secara keseluruhan. Dan juga melalui uji koofisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,513. Nilai 0,513 tersebut menunjukkan bahwa strategi difensiasi produk Teh Botol Sosro memiliki kemampuan untuk menjelaskan vaariasi dari keputusan pembelian konsumen di swalayan medan sebesar 51,30%, sedangkan selebihnya 48,70% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian secara deskriptif dapat diketahui respon dari responden mengenai faktor diferensiasi produk sebagai berikut, berdasarkan pernyataan satu mengenai rasa yang khas, mayoritas responden menjawabsetuju dengan nilai sebesar 56,86%, ini artinya mayoritas respondensetuju bahwa produk Teh Botol Sosro merupakan produk teh dalam kemasan yang memiliki rasa yang khas.

Berdasarkan pernyataan nomor dua mengenai varian produk respon dari mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwa varian produk yang dimiliki Teh Botol Sosro mempengaruhi kesukaan konsumen terhadap produk Teh Botol Sosro dengan nilai sebesar 50,98%.

(69)

dahaga sesuai keinginan konsumen ketika di konsumsi dengan nilai sebesar 50,98%.

Berdasarkan pernyataan empat mengenai standar kualitas produk mayoritas responden dengan nilai sebesar 52,94% merasa sangat setuju bahwasannya Teh Botol Sosro merupakan produk minuman yang berkualitas.

Berdasarkan pernyataan lima mengenai harga terjangkau dengan nilai sebesar 49,01% mayoritas responden sangat setuju bahwasannya produk Teh Botol Sosro dapat di peroleh dengan harga terjangkau.

Berdasarkan pernyataan enam mengenai mudah di peroleh kesandengan nilai sebesar 49,01% mayoritas responden menyatakan setuju bahwasannya produk Teh Botol Sosro dapat di peroleh dengan mudah.

Berdasarkan pernyataan tujuh mengenai bentuk kemasan dengan nilai sebesar 52,94% mayoritas responden menyatakan sangat setuju bahwasannya produk Teh Botol Sosro memiliki bentuk kemasan yang menarik.

Untuk variabel dependen yaitu

Gambar

Tabel 1.1 Penetrasi Pasar Teh di Sembilan Kota di Indonesia Pada Tahun 2009
 Tabel 1.2           TOP BRAND AWARD 2010
Tabel 1.4 TOP BRAND AWARD 2012
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan (Dibimbing oleh Ibu Dra. Nisrul Irawaty, MBA.,

“Pengaruh Faktor Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Keputusan Pembelian Teh Kotak Sosro di Pasar Swalayan Kota Surakarta” sebagai salah satu persyaratan guna

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel harga, kualitas dan citra merek terhadapkeputusan pembelian Teh Siap Minum Dalam Kemasan merek Teh Botol Sosro

merek Teh Botol Sosro terhadap proses keputusan pembelian konsumen dengan mencoba melakukan penelitian pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Angkatan 2013 sesuai dengan status

Pendapat ahli lainnya lainnya menyatakan (Suparjo : 2001) bahwa satu metode untuk mengembangkan dan menjalankan rencana pemasaran agar produk yang ditawarkan oleh perusahaan

Hal ini menunjukkan bahwa para responden atau konsumen teh botol sosro merasa bahwa harga teh botol sosro lebih murah dan kualitasnya lebih baik dibanding

Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Kemasan Teh Botol Sosro Hasil penelitian ini menyatakan bahwa apabila perusahaan menawarkan harga yang terjangkau, sesuai kualitas

Analisis Strategi Pemasaran Produk Teh Botol Sosro PT Sinar Sosro Kota Banjar dengan Menggunakan Pendekatan Design Thinking ....