• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1 Pemasaran 2.1.1 Defenisi Pemasaran - Pengaruh Diferensiasi Produk Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Swalayan Diamond Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2.1 Pemasaran 2.1.1 Defenisi Pemasaran - Pengaruh Diferensiasi Produk Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Swalayan Diamond Medan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Pemasaran

2.1.1 Defenisi Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler, dkk (2009:5) adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.

Pemasaran menurut Griffin (2003:351) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari gagasan, baranf, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan perseorangan dan organisasi.

2.1.2 Strategi pemasaran

(2)

elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.

Menurut Corey (Tjiptono, 2002), strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling berkait. Kelima elemen tersebut adalah :

1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani

2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini

3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan

4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya

5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan,direct marketing, dan public realtions

2.1.3 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran Menurut Griffin, (2003:356) adalah Gabungan strategi produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi yang digunakan untuk memasarkan produk-produk.

(3)

1. Produk

Adalah barang, jasa atau gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seorang konsumen

2. Penetapan harga

Adalah memilih harga jual yang palin sesuai kadang-kadang merupakan tindakan penyeimbangan

3. Promosi

Adalah mengacu kepada tekhnik-tekhnik untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk.

4. Penempatan

Adalah Bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan bagaimana menyampaikan produk-produk dari konsumen

2.1.4 Produk

Menurut Tjiptono (2002:95) produk merupakan ”segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.”

(4)

Menurut Tjiptono (2002:109), Seacaragaris besar strategi produk dapat dikelompokkan menjadi delapan jenis atau kategori, yaitu :

1. Strategi positioning produk

Adalah strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek/produkpesaing

2. Strategi repositioning produk

Adalah Strategi ini dilaksanakan dengan jalan meninjau kembali posisi produk dan bauran pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi baru yang lebih tepat bagi produk tersebut

3. Strategi overlap produk

Adalah strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek tertentu milik perusahaan sendiri

4. Strategi lingkup produk

Adalah berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu perusahaan, misalnya jumlah lini produk dan banyaknya item dalam setiap lini yang ditawarkan

5. Strategi desain produk

Adalah berkaitan dengan tingkat standarisasi produk 6. Strategi eliminasi produk

(5)

memangkas jumlah produk dalam suatu rangkaian/lini atau dengan jalan melepaskan suatu divisi atau bisnis

7. Strategi produk baru

Adalah dapat meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan

8. Strategi disversifikasi

Adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas

2.1.6 Diferensiasi Produk

Menurut Griffin (2003:357 ) Diferensiasi produkadalah ”penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik konsumen.”

Dimensi diiferensiasi menurut Kotler (2009:8) Adalah : 1. Bentuk

Adalah ukuran, bentuk atau struktur fisik produk 2. Fitur

(6)

pembeli terbaru dan kemudian menghitung perbandingan nilai pelanggan dengan biaya perusahaan untuk setiap fitur potensial

3. Penyesuaian

Pemasar dapat mendifirensiasikan produk dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan peroranga. Ketika perusahaan semakin pandai mengumpulkan informasi tentang pelanggan perorangan dan mitra bisnis (pemasok, distributor, pengecer), dan ketika pabrik mereka dirancang lebih fleksibel, mereka telah meningkatkan kemampuan mereka untuk mengindividualisasikan penawaran pasar, pesan dan media

4. Kualitas kinerja

Adalah tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi. Kualitas menjadi dimensi yangsemakin penting untuk diferensiasi ketika perusahaaan menerapkan sebnuah model nilai dan memberikan kualitas yang lebih tinggi dengan uang yang lebih rendah

5. Kualitas kesesuaian

Adalah tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan

6. Ketahanan

(7)

7. Keandalan

Adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu

8. Kemudahan perbaikan

Adalah ukuran kemudahan perbaika

n produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal. Kemudahan perbaikan yang ideal terjadi jika pengguna dapat memperbaiki sendiri produk tersebut dengan sedikit biaya dan waktu

9. Gaya

Adalah menggambarkan penampilandan rasa produk kepada pembeli. Gaya adalah kelebihan dalam menciptakan perbedaan yang sulit ditiru 10.Desain

Adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan

2.2 Perilaku Konsumen

2.2.1 PengertianPerilaku Konsumen

(8)

2.2.2 Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Kotler dan Keller (2009:234) proses pengambilan keputusan konsumen terdiri dari 5 tahap yaitu : mengenali kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, perilaku pasca pembelian.

1. Mengenali kebutuhan

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga atau seks meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan. Atau suatu kebutuhan dapat timbul disebabkan rangsangan eksternal seseorang yang melewati sebuah toko roti dan melihat roti yang baru selesai dibakar dapat mendorong rasa laparnya.

2. Pencarian informasi

(9)

berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemcahan ,asalah yang ekstensif.

Sumber – sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu:

a. Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga dan kenalan

b. Sumber Komersil : Iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran

c. Sumber Umum : Media massa, organisasi konsumen

d. Sumber Pengalaman : Pernah menanggani, menguji, menggunakan produk

3. Evaluasi Alternatif

(10)

4. Keputusan membeli

Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang tergantung pada dua hal : (1) intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif pilihan konsumen dan (2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Faktor yang kedua adalah faktor keadaan yang tidak diduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti : pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan mafaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yng tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli mereka.

5. Perilaku pasca pembelian

(11)

Untuk dapat melihat lebih jelas mengenai proses keputusan pembelian konsumen dapat dilihat dari gambar sebagai berikut :

Sumber : Kotler dan Keller (2009:235)

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

2.2.3 Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Setiadi (2003:415) inti dari pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah ” proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memillih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choise), sajikan secara kognitif sebagai keinginan perilaku.(BI).” Dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan tersebut merupakan suatu tindakan yang diambil untuk mendapatkan pemecahan dari masalah.

Menurut Setiadi (2003:416) pemecahan masalah konsumen sebenarnya adalah ”suatu aliran tindakan timbal balik yang berkesinambungan diantara faktor lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta tindakan perilaku.”

(12)

2.3 Penelitian terdahulu

Budi Parlindungan (2011) judul penelitian : Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Extra joss. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel diferensiasi produk (X) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel minat beli konsumen (Y) yang ditunjukkan melalui pengolahan data yang memaparkan nilai t hidtung yang lebih besar dari pada t tabel (t hitung sebesar 7,485 dan t tabel sebesar 2,011)

Hasil dari analisis data berdasarkan koefisien determinan (R2) menunjukkan variabel diferensiasi produk mampu menjelaskan pembentukan minat beli konsumen dengan hubungan antar variabel sebesar 0,539 sisanya sebesar 0,461% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2.4 Kerangka konseptual

Sekaran dalam Sugiyono (2009:88) mengemukakan bahwa, “ kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.”

Menurut Griffin (2003:357) ”pengertian diferensiasi adalah

(13)

Menurut Setiadi (2003: 415) pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.

Pada akhirnya strategi diferensiasi dilakukan dengan tujuan menarik perhatian konsumen yang pada akhirnya menghasilkan sebuah keputusan pembelian. Hal tersebut diperkuat dengan adanya pendapat yang di kemukakan olehwadji (2009) yang menyatakan bahwa diferensiasi untuk memudahkan penyediaan nilai yang cukup kuat pada barang bagi pelanggan dan diharapkan para pelanggan menyadari bahwa nilai itu ada, yang selanjutnya manfaat akhirnya harus dapat mempengaruhi keputusan pelanggan.

(14)

Berdasarkan teori yang dikemukakan, Gambar 2.2 berikut ini merupakan suatu kerangka konseptual suatu kerangka konseptual yang berfungsi sebagai penuntun, sekaligus mencerminkan alur berfikir yang merupakan dasar bagi perumusan hipotesis.

Sumber: Kotler (2009), Setiadi (2003), data diolah

Gambar 2.2: Kerangka Konseptual

2.5 Hipotesis

Menurut Sugiono (2009:93) Hipotesis merupakan ”jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data”. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik. Berdasarkan perumusan masalah maka hipotesis dari penelitian ini adalah Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari diferensiasi produk teh botol sosro terhadap keputusan membeli pada konsumen di swalayan Diamond Medan.

Diferensiasi Produk (X)

Gambar

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan pelaksanaan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk :.. Nama Program : Bimbingan

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melihat upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan objek-objek wisata salah satunya

PEMBELAJARAN SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MULTI REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

1 Fadhli Rahmatillah, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sanksi Pidana Adat Bagi Penzina Di Kluet Utara (Studi Kasus Di Gampong Krueng Kluet)”, (Skripsi Tidak Dipublikasi),

PROSEDUR UNTOK MENDAP ATKAN HAK GUNA

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Adakah perbedaan tingkat nyeri pada ibu post partum yang

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk organik cair dan rekomendasi pemupukan anorganik (Urea, SP-36 dan KCl) terhadap pertumbuhan,

Pendidikan karakter menurut Imâm al- Ghazâli dalam kitab Iḥyâ’ ‘Ulûm al-Dîn adalah proses membimbing anak secara sadar dengan memberikan bekal ilmu pengetahuan yang