No Daftar FPIPS : 1742/UN.40.2.5.3/PL/2013
ANALISI PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TEH BOTOL SOSRO
(Survey pada konsumen Teh Botol Sosro di Kelurahan Isola Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Menempuh Gelar Sarjana Pariwisata
Sari Solihat 0808298
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Analisis Pengaruh Motivasi dan Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Botol Sosro
(Survey pada Konsumen Teh Botol Sosro di Kelurahan Isola Kota Bandung)
Oleh Sari Solihat
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Sari Solihat 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH BOTOL SOSRO
(Survey terhadap konsumen Teh Botol Sosro di Kelurahan Isola)
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Caria Ningsih S.E., M.Si NIP. 19800131.200812.2.002
Woro Priatini, S.Pd.,M.Si. NIP. 19710309.201012.2.001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Industri Katering
ABSTRAK
Sari Solihat (2013), ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TEH BOTOL SOSRO (Survey pada konsumen Teh Botol Sosro di Kecamatan Isola
Kota Bandung), Pembimbing Caria Ningsih S.E., M.Si. dan Woro Priatini,
S.Pd., M.Si.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan
persepsi konsumen terhadap pembelian produk Teh Botol Sosro. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Populasi pada
penelitian ini adalah konsumen Teh Botol Sosro yang ada di Kelurahan Isola.
Sampel pada penelitian ini adalah 100 orang warga kelurahan Isola yang dipilih
secara acak. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis .
Teknik pengumpulan untuk penelitian ini adalah dengan observasi dan
wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan atau
bersama-sama motivasi dan persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Teh Botol Sosro. Secara parsial variabel motivasi berpengaruh tidak signifikan
terhadap keputusan pembelian produk, dan persepsi berpengaruh positif secara
signifikan tehadap keputusan pembelian produk.
ABSTRACT
Sari Solihat (2013), ANALYSIS THE EFFECT OF MOTIVATION AND CONSUMER PERCEPTION TO DECITION TO BUY PRODUCT TEH BOTOL SOSRO (Survey to consumer of Teh Botol Sosro in Kelurahan Isola area, Bandung). Caria Ningsih S.E., M.Si. and Woro Priatini, S.Pd., M.Si.
The purpose of this research is to know about the effect of motivation and
consumer perception to decition to buy product Teh Botol Sosro. Method of this
research is quantitative research. Population in this research is consumer of Teh
Botol Sosro who live in Kelurahan Isola area. This research using 100 peoples
which randomly selected as sample. It’s analysed by Pearsons’s Product Moment
Coefficient of Correlation. Observation and interview is used to get the data.
The results present that motivation and consumer perception give an effect
to decition to buy product Teh Botol Sosro. Partialy motivation did not give a
significant influence, and perception give a significant influence to purchase
product.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 9
2.1 Landasan Teori ... 9
2.1.1 Pariwisata dan Gastronomi ... 9
2.1.1.1 Pariwisata ... 9
2.1.1.2 Gastronomi ... 10
2.1.2 Pemasaran ... 11
2.1.2.1 Pengertian Pemasaran ... 11
2.1.3 Perilaku Konsumen ... 12
2.1.3.2 Model Perilaku Konsumen ... 14
2.1.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 15
2.1.3.3.1 Faktor Budaya ... 16
2.1.3.3.2 Faktor Sosial ... 16
2.1.3.3.3 Faktor Pribadi ... 17
2.1.3.3.4 Faktor Psikologis ... 18
2.1.4 Keputusan Pembelian ... 19
2.1.4.1 Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Pembelian ... 19
2.1.4.1.1 Pengenalan Kebutuhan ... 20
2.1.4.1.2 Pencarian Informasi ... 20
2.1.4.1.3 Evaluasi Alternatif ... 20
2.1.4.1.4 Keputusan Pembelian ... 21
2.1.4.1.5 Perilaku Purnabeli ... 21
2.1.4.2 Jenis-jenis Perilaku Pembelian ... 21
2.1.4.2.1 Perilaku Pembelian Kompleks ... 22
2.1.4.2.2 Perilaku Pembelian Mengurangi Ketidaksesuaian . 22 2.1.4.2.3 Perilaku Pembelian Mencari Variasi ... 22
2.1.4.2.4 Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan ... 22
2.1.5 Motivasi ... 23
2.1.5.1 Definisi Motivasi ... 23
2.1.5.2 Dinamika Proses Motivasi ... 25
2.1.5.3 Tujuan Motivasi Konsumen ... 29
2.1.5.4 Asas Motivasi ... 29
2.1.5.5 Klasifikasi Motif ... 30
2.1.6 Persepsi ... 32
2.1.6.1 Persepsi Konsumen ... 33
2.1.6.2 Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen ... 34
2.1.6.3 Karakteristik Stimulus yang Mempengaruhi Persepsi ... 35
2.1.6.4 Karakteristik Konsumen Yang Mempengaruhi Persepsi ... 36
2.1.6.5 Proses Persepsi ... 38
2.1.7 Teh... 41
2.1.7.1 Sejarah Teh... 41
2.1.7.2 Pengolahan Teh ... 42
2.1.7.3 Jenis dan Manfaat Teh ... 43
2.2 Penelitian Terdahulu ... 48
2.3 Kerangka Pemikiran ... 50
2.4 Hipotesis ... 55
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 56
3.1 Objek Penelitian ... 56
3.2 Metode Penelitian... 56
3.3 Operasionalisasi Variabel ... 57
3.4 Populasi dan Sample ... 59
3.4.1 Populasi ... 59
3.4.2 Sample ... 60
3.5 Teknik pengumpulan Data ... 63
3.6 Pengujian Data ... 64
3.6.1 Uji Validitas ... 64
3.7 Method of Successive Interval (MSI) ... 68
3.8 Analisis Korelasi ... 69
3.9 Pengujian Hipotesis ... 71
3.9.1 Uji t ... 71
3.8.2 Uji F ... 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72
4.1 Teh Botol Sosro ... 72
4.1.1 Sejarah Teh Botol Sosro ... 72
4.1.2 Produk Teh Botol Sosro ... 74
4.1.3 Sertifikat dan Award ... 76
4.2 Responden Penelitian ... 80
4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 80
4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Usia... 80
4.3 Gambaran Variabel Penelitian ... 81
4.3.1 Deskripsi Variabel Motivasi ... 81
4.3.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Saat Konsumen Merasa Haus ... 82
4.3.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Saat Konsumen Melakukan Pembelian Sebagai Simbol Ekspresif ... 83
4.3.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian
Karena Diskon ... 85
4.3.1.5 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian
Karena Diadakan Undian Berhadiah ... 86
4.3.1.6 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian
Karena Ada Promo ... 87
4.3.1.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Motivasi ... 88
4.3.1.8 Hasil Pengujian Variabel Motivasi ... 90
4.3.2 Deskripsi Variabel Persepsi Konsumen ... 91
4.3.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Warna Teh Botol Sosro ... 92
4.3.2.2 Tanggapan Responden terhadap Perbandingan Warna
Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 93
4.3.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Rasa Teh Botol Sosro ... 94
4.3.2.4 Tanggapan Responden terhadap Perbandingan Rasa
Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 95
4.3.2.5 Tanggapan Responden Terhadap Aroma Teh Botol Sosro ... 96
4.3.2.6 Tanggapan Responden terhadap Perbandingan Aroma
Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 97
4.3.2.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Persepsi Konsumen ... 98
4.3.2.8 Hasil Pengujian Variabel Persepsi ... 101
4.3.3 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian Produk ... 101
4.3.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Pembelian Produk
4.3.3.2 Tanggapan Responden Pembelian Produk Karena
Persepsi ... 102
4.3.3.3 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian ... 103
4.3.3.4 Hasil Pengujian Variabel Keputusan Pembelian ... 106
4.4 Pengujian Hasil Penelitian ... 106
4.4.1 Koefisien Determinasi ... 107
4.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 108
4.4.3 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 108
4.4.4 Analisis Persamaan Regresi Pengaruh Motivasi dan Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Botol Sosro ... 111
4.5 Hasil Pembahasan Motivasi (X1) dan Persepsi (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y) ... 112
4.5.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian ... 112
4.5.2Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian ... 113
4.5.3 Pengaruh Motivasi dan Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian ... 113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 115
5.1 Kesimpulan ... 115
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel Jumlah Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun
2008-2011 ... 2
Tabel 1.2 Daftar Jenis dan Jumlah Komoditi yang Memiliki Izin Edar di Indonesia Hingga Agustus 2012 ... 3
Tabel 1.3 Tabel Tingkat Popularitas Minuman Teh Dalam Kemasan ... 4
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ... 48
Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel ... 57
Tabel 3.2 Tabel Jumlah Penduduk Kelurahan Isola Usia 15-55 Tahun Hingga April 2013 ... 61
Tabel 3.3 Tabel Strata Sampel Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 63
Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisis Validitas ... 66
Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisis Reliabilitas ... 68
Tabel 4.1 Award Yang Telat Didapat Oleh PT Sinar Sosro ... 77
Tabel 4.2 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 80
Tabel 4.3 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 81
Tabel 4.4 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Saat Konsumen Merasa Haus ... 82
Tabel 4.7 Tabel Tanggapan Responden TerhadapKeputusan Pembelian
Karena Diskon ... 85
Tabel 4.8 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian
Karena Diadakan Undian Berhadiah ... 86
Tabel 4.9 Tabel Tanggapan Responden TerhadapKeputusan Pembelian
Karena Promo... 87
Tabel 4.10 Tabel Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Motivasi ... 88
Tabel 4.11 Tabel Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Motivasi ... 91
Tabel 4.12 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Warna Teh Botol Sosro .. 92
Tabel 4.13 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Perbandingan Warna
Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 93
Tabel 4.14 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Rasa Teh Botol Sosro ... 94
Tabel 4.15 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Perbandingan Rasa
Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 95
Tabel 4.16 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Aroma Teh Botol Sosro ..
Tabel 4.17 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Perbandingan Aroma
Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 96
Tabel 4.18 Tabel Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Persepsi ... 97
Tabel 4.19 Tabel Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Persepsi... 99
Tabel 4.20 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Pembelian Produk
Karena Motivasi ... 102
Tabel 4.21 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Pembelian Produk
Tabel 4.22 Tabel Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Keputusan Pembelian ... 104
Tabel 4.23 Tabel Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Keputusan Pembelian ... 106
Tabel 4.24 Output Korelasi Antara Motivasi Dan Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian ... 107
Tabel 4.25 Output Uji F ... 108
Tabel 4.26 Tabel Output Hasil Pengolahan Data Uji t... 109
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Perilaku Pembeli ... 14
Gambar 2.2 Model Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 15 Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 20
Gambar 2.4 Jenis-jenis Perilaku Pembelian ... 21
Gambar 2.5 Hierarki Kebutuhan Maslow ... 25
Gambar 2.5 Gambar Manfaat yang Diharapkan ... 26
Gambar 2.6 Gambar Proses Motivasi ... 27
Gambar 2.7 Konsep Motif dan Motivasi ... 28
Gambar 2.8 Proses Perseptual ... 34
Gambar 2.9 Jenis-jenis Teh ... 47
Gambar 2.10 Paradigma Kerangka Pemikiran ... 54
Gambar 4.1 Gambar Perubahan Kemasan Teh Botol Sosro ... 73
Gambar 4.2 Produk Berlogo Sosro ... 75
Gambar 4.5 Garis Kontimun Variabel Motivasi ... 90
Gambar 4.5 Garis Kontimun Variabel Persepsi ... 100
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara tujuan wisata. Banyak faktor yang
membuat wisatawan mendatangi Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan alam
yang indah seperti pulau Bali dan Lombok yang kekayaan alamnya dapat
memanjakan wisatawan. Selain karena kekayaan alam, ragam budaya tiap
provinsi juga menarik minat wisatawan untuk datang. Tempat-tempat seperti Tana
Toraja, Kampong Naga, tempat rekreasi budaya seperti Saung Angklung Udjo
maupun tempat wisata budaya lainnya selalu menarik minat wisatawan.
Selain karena kekayaan alam, Indonesia juga diminati karena kenikmatan
kulinernya. Makanan seperti rendang, sate dan nasi goreng adalah beberapa
contoh makanan yang banyak disukai oleh wisatawan asing. Bahkan dalam
website resmi CNN, yakni www.travel.cnn.com, rendang mendapatkan predikat
sebagai makanan paling enak nomor satu di dunia. Nasi goreng mendapatkan
peringkat nomor dua dan sate termasuk dalam 50 makanan terlezat di dunia dalam
versi yang sama. Untuk kategori minuman, es kelapa muda dan es cendol
termasuk dalam kategori 50 minuman terlezat di dunia. Es kelapa muda
menempati urutan 19 sedangkan es cendol menempati urutan 45 sebagai minuman
paling enak di dunia. Hasil ini didapat berdasarkan voting yang dilakukan oleh
CNN. Makanan dan minuman tersebut adalah warisan kuliner dari leluhur yang
2
Salah satu tempat tujuan wisata favorit di Indonesia adalah Jawa Barat,
terlebih lagi Kota Bandung. Kota Bandung memiliki kekayaan alam yang indah,
keragaman budaya serta keramah-tamahan penduduknya membuat Bandung
menjadi kota yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun asing.
Hal ini terbukti dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan ke Kota Bandung
seperti terlihat pada tabel 1.1 yaitu Tabel Jumlah Wisatawan yang Datang ke Kota
Bandung Tahun 2008-2011.
Tabel 1.1
Tabel Jumlah Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun 2008-2011
No Tahun Jumlah Wisatawan
1. 2008 2.683.555
2. 2009 3.096.869
3. 2010 3.205.269
4. 2011 4.076.072
Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata 2012
Selain karena kekayaan alam dan keragaman budaya, para wisatawan merasa
senang datang ke Bandung karena kulinernya. Bandung memang terkenal sebagai
surganya makanan. Makanan tradisional seperti nasi timbel, nasi tutug oncom,
sayur asem beserta sambel dan lalapannya adalah makanan khas sunda yang
menjadi menu wajib bila datang ke Bandung. Pada perkembangannya, kuliner
khas dari suatu daerah dapat bertambah karena adanya produk-produk baru yang
tercipta yang juga menjadi salah satu kekhasan daerah tersebut. Sebagai
3
Industri kuliner di Indonesia berkembang pesat dari tahun ke tahun. Setiap
tahun selalu ada saja produk makanan atau minuman baru yang tercipta. Produk
yang tercipta tidak hanya dalam industry catering atau jasa penyediaan makanan
jadi, tapi perkembangan makanan dan minuman dalam kemasanpun semakin
berkembang. Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga
Agustus 2012 setidaknya terdapat 45.305 jumlah makanan dan minuman dalam
kemasan yang memiliki izin edar BPOM. Untuk lebih jelasnya lagi penulis
menyajikannya dalam tabel 1.2 yaitu Tabel Daftar Jenis dan Jumlah Komoditi
yang Memiliki Izin Edar di Indonesia Hingga Agustus 2012
Tabel 1.2
Daftar Jenis dan Jumlah Komoditi yang Memiliki Izin Edar di Indonesia Hingga Agustus 2012
No Jenis Jumlah
1. Makanan 28.201
2. Minuman 12.492
3. Makanan diet khusus 2.784
4. Makanan bayi dan anak 947
5. Minuman beralkohol 601
6. Makanan ibu hamil dan menyusui 10 Sumber : Badan Pengawas Obat dan Makanan 2012
Berdasarkan pada tabel 1.2 yaitu tabel Daftar Jenis dan Jumlah Komoditi
yang Memiliki Izin Edar di Indonesia Hingga Agustus 2012, minuman adalah
komoditi dengan jumlah kedua terbanyak pada tabel diatas. Minuman yang
tersedia di pasaran beragam macamnya. Dari jenis kemasannya ada yang
4
glass bottle (RGB) atau biasa disebut botol beling, botol plastik hingga kemasan
gelas plastik. Dari jenis minumannya variasi yang ditawarkan juga beragam
seperti air mineral atau air putih, susu, jus, minuman energi serta kopi dan teh.
Mengacu pada salah satunya yaitu minuman teh dalam kemasan terdapat satu
merek yang namanya sudah sangat melekat, Teh Botol Sosro. Banyak tempat
makan yang menyediakannya dalam produk jualannya, seperti penjual kaki-lima,
kios-kios, kantin, hingga foodcourt.
Teh Botol Sosro merupakan salah satu produk teh yang paling diingat oleh
konsumen bila dibandingkan produk lain yang sejenis. Hal ini terbukti dari hasil
prapenelitian yang dilakukan oleh penulis. Dari 45 responden, sebanyak 24
responden menyatakan lebih menyukai produk Teh Botol Sosro dibanding produk
lain minuman teh dalam kemasan lain. Hasil prapenelitian tersebut penulis sajikan
dalam tabel 1.3 yaitu Tabel Tingkat Popularitas Minuman Teh Dalam Kemasan
Tabel 1.3
Tabel Tingkat Popularitas Minuman Teh Dalam Kemasan
No Nama Minuman Jumlah
1. Teh Botol Sosro 24
2. Teh kotak 17
3. Fresh tea 1
4. Minuman teh lain 3
Sumber : Prapenelitian pribadi 2013
Banyak faktor yang menjadi penyebab Teh Botol Sosro menjadi produk teh
yang paling diingat oleh konsumen, salah satunya seperti informasi yang penulis
dapat dari website resmi Teh Botol Sosro adalah Teh Botol Sosro merupakan
5
ini pula yang menjadikan Teh Botol Sosro mendapat tempat tersendiri bagi para
konsumennya. Oleh karenanya banyak konsumen menjadikan Teh Botol Sosro
sebagai pilihan utama minuman favoritnya.
Alasan konsumen memilih Teh Botol Sosro tentu saja beragam selain bahwa
Teh Botol Sosro adalah merek teh dalam kemasan yang paling diingat oleh
masyarakat. Kotler (2000) mengemukakan bahwa terdapat empat faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk. Faktor-faktor tersebut adalah
budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
Salah satu faktor yang menarik untuk diteliti adalah faktor psikologis. Dalam
faktor psikologis terdapat empat subfaktor yang terdiri dari motivasi, persepsi,
pengetahuan serta keyakinan dan sikap. Dari keempat faktor tersebut penulis
tertarik untuk meneliti tentang sejauh mana gaktor motivasi dan persepsi
konsumen berpengaruh dalam pembelian produk Teh Botol Sosro.
Banyak ahli mengemukakan teori-teori motivasi. Beberapa diantaranya
adalah seperti dikutip oleh Sumarwan (2002, hal 34):
Schiffman dan Kanuk (2000, hal 63) mendefinisikan “Motivation can be described as driving force within individuals that impels tehm to action. This driving force is produce by state of tention, which exists of an unfulfilled need”. (Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan pendorong dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Dorongan ini muncul pada saat situasi tegang karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.)
Berdasarkan teori di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa motivasi adalah
dorongan yang timbul dalam diri seseorang guna memenuhi kebutuhannya. Dalam
kasus ini contoh yang paling sederhana adalah saat orang haus maka dia akan
6
Teori mengenai persepsi diungkapkan oleh Kotler. (2008, hal 174)
mengemukakan bahwa “persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur,
dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran dunia yang
berarti”. Dari teori tersebut dapat diartikan bahwa persepsi adalah gambaran
seseorang akan suatu hal. Gambaran yang tercipta adalah hasil dari penyeleksian
dan pengolahan informasi-informsi yang didapat dari luar. Persepsi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen. Dalam melakukan
pembelian konsumen cenderung memilih produk yang sesuai persepsi mereka.
Menurut Setiadi (2008, hal 416) “pengambilan keputusan konsumen adalah
proses pemecahan masalah yang diarahklan pada sasaran”. Dari teori tersebut
dapat diartikan bahwa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan konsumen
adalah keputusan untuk membeli suatu produk sebagai pemecahan dari masalah
yang timbul karena adanya motivasi maupun karena produk yang dibeli sesuai
dengan persepsi konsumen.
Berdasarkan kajian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Pengaruh Motivasi Dan Persepsi Konsumen Terhadap
7
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini difokuskan pada “Apakah motivasi
dan persepsi konsumen, berpengaruh terhadap pembelian produk Teh Botol
Sosro?”. Selanjutnya permasalahan pokok tersebut dapat diarahkan menjadi sub
pokok masalah sebagai berikut :
a. Apakah motivasi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Teh Botol Sosro?
b. Apakah persepsi konsumen memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian
produk Teh Botol Sosro?
c. Apakah motivasi dan persepsi konsumen memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian produk Teh Botol Sosro?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan, yaitu :
a. Untuk mengetahui apakah motivasi memiliki pengaruh pada pembelian
produk Teh Botol Sosro.
b. Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen memiliki pengaruh pada
pembelian produk Teh Botol Sosro.
c. Untuk mengetahui apakah motivasi dan persepsi konsumen memiliki
8
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas penelitian ini diharapkan akan memberikan
manfaat sebagai berikut :
a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat karena dapat menambah ilmu
pengetahuan penulis serta sebagai bukti perbandingan dari teori yang terdapat
dalam buku dengan aplikasi di lapangan.
b. Bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang
bermanfaat bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat melakukan
langkah-langkah yang tepat dalam memperbaiki hal-hal yang dinilai masih kurang oleh
konsumen.
c. Bagi universitas, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
bahan penelitian yang akan datang. Selain itu, dikarenakan penelitian ini
hanya menggunakan dua variabel x, diharapkan pada penelitian yang akan
datang peneliti lain dapat melakukan penelitian dengan variabel x lain yang
berbeda.
d. Bagi para pengusaha muda di bidang kuliner, hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi salah satu contoh bahwa dalam membangun citra suatu merek
dibutuhkan kualitas yang baik dari produk yang ditawarkan sehingga
BAB III
Objek dan Metode Penelitian
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah konsumen Teh Botol Sosro yang
ada di Kota Bandung. Yang menjadi variable terikat dalam penelitian ini adalah
keputusan pembelian Teh Botol Sosro (Y). Sedangkan yang menjadi variable
bebasnya adalah motivasi konsumen (X1) dan persepsi konsumen (X2). Yang
dimaksud dengan motivasi disini adalah hal-hal yang mendorong konsumen untuk
membeli produk Teh Botol Sosro. Sedangkan persepsi yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah bagaimana persepsi konsumen terhadap produk sehingga
mempengaruhi konsumen untuk membeli produk Teh Botol Sosro.
3.2 Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan oleh penulis adalah
metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010, hal 14) metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada sampel atau populasi tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
57
3.3 Operasionalisasi Variabel
Setiap variable yang diteliti dapat dikelompokan dala konsep variable.
Terdapat tiga konsep variable , yaitu :
a. konsep teoritis adalah penjabaran sifat variable secara umum.
b. konsep empiris adalah penjabaran dan pengoperasionalan variable yang
dikembangkan dari konsep teoritis
c. konsep analitis adalah penjelasan darimana data yang didapat diperoleh
Penelitian ini terdiri dari satu variable bebas dan dua variable terikat.
Variable bebas dalam penelitian ini adalah pembelian produk (Y). Sedangkan
yang menjadi variable terikatnya adalah motivasi konsumen (X1) dan persepsi
konsumen (X2). Untuk lebih jelasnya penulis menyajikannya dalam dalam tabel
3.1 yaitu Tabel Operasionalisasi Variabel.
Tabel 3.1
Tabel Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
Motivasi (X1)
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan pendorong dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Dorongan ini muncul pada saat situasi tegang karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
(Schiffman dan
Kanuk (2000, hal 63) dalam (2002, hal 34))
a. haus
b.simbol ekspresif c. prestise
d.diskon e. hadiah f. promo dengan
standar pembelian
Data diperoleh dari konsumen dengan skala likert meliputi :
a. pembelian produk karena haus
b. pembelian produk karena akan diberikan pada orang lain
c. pembelian produk karena lebih terkenal dibanding merek lain
d. pembelian produk karena sedang ada diskon
e. pembelian produk karena ada undian berhadiah
58
f. pembelian produk karena ada promo Persepsi
(X2)
Persepsi adalah proses dimna orang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi guna membentuk
gambaran dunia yang berarti. (Kotler. 2008 hal 174)
a. warna b. rasa c.bau
Data diperoleh dari konsumen dengan skala likert meliputi :
a. warna
warna teh selera konsumen
perbandingan warna Teh Botol Sosro dengan teh merek lain
b. rasa
rasa teh selera konsumen
perbandingan rasa Teh Botol Sosro dengan teh merek lain
c. bau
aroma teh selera konsumen
perbandingan aroma Teh Botol Sosro dengan teh merek lain Ordinal Keputusan pembeliam (Y) Pengambilan keputusan
konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran.
(Setiadi, 2008 hal 416)
a.Motivasi b.Persepsi
Data diperoleh dari konsumen dengan skala likert meliputi
a. keputusan pembelian yang dilakukan konsumen karena termotivasi untuk membeli produk Teh Botol Sosro
b. keputusan pembelian yang dilakukan konsumen karena produk Teh Botol Sosro sesuai persepsi konsumen
59
3.4 Populasi dan Sample 3.4.1 Populasi
Populasi dalam suatu penelitian tidak hanya terdiri dari orang-orang saja.
Sugiyono (2007, hal 55) menyatakan bahwa “ populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas ; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
Teh Botol Sosro yang ada di Kelurahan Isola.
Penelitian dilakukan di wilayah Kelurahan Isola dengan beberpa alasan.
Kelurahan Isola memiliki potensi-potensi yang menyebabkan wilayahnya terdiri
dari berbagai macam orang, baik berdasarkan kriteria umur, pendidikan, pekerjaan
dan lain-lain. Berdasarkan data yang penulis dapat dari obervasi lapangan, potensi
potensi tersebut adalah :
a. Pesantren : Daarut Tauhid
b. Lembaga Pendidikan : Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,
Sekolah Menengah Umum, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
c. Sarana/Prasarana Pariwisata : wisata rohani Daarut Tauhid, wisata Rumah
Sosis, MQ Guest House, Isola Resort dan beberapa lokasi wisata serta penginapan
lainnya yang termasuk dalam wilayah Kelurahan Isola.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Teh Botol Sosro dengan
kriteria usia 15-54 tahun. Usia tersebut dibagi dalam empat kelompok usia,
60
tersebut adalah usia 15-24 tahun, usia 25-34 tahun, usia 35-44 tahun, usia 45-54
tahun.
Alasan pembatasan usia dia atas adalah :
a. kelompok usia di bawah 15 tahun dikhawatirkan tidak mengerti maksud dari
kuesioner penulis, sehingga jawaban yang diberikan belum tentu sesuai
dengan keadaan.
b. kelompok usia di atas 49 tahun atau usia paruh baya cenderung lebih
menyukai teh buatan rumah sendiri, selain itu pada kelompok usia ini
makanan dan minuman yang dikonsumsi mulai terbatas karena alasan
kesehatan dan lain-lain.
c. segmentasi pasar Teh Botol Sosro bererdasarkan kelompok usia adalah dari
usia amak-anak hingga dewasa, hal ini penulis ketahui setelah mencari
informasi mengenai segmentasi pasar Teh Botol Sosro.
3.4.2 Sample
Sample merupakan bagian dari populasi. Sugiyono (2007, hal 56)
mengemukakan bahwa “sample adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Karena jumlah populasi yang besar maka
dalam melakukan penelitian diambil sample. Hasil penelitian pada sample ini
akan diberlakukan pada seluruh populasi. Karena itu sample yang diambil dari
61
Sample dalam penelitian ini diambil secara acak atau simple random
sampling. Dengan teknik ini sample diambil secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada pada populasi. Dengan demikian populasi dalam penelitian ini
dianggap sama atau homogeny.
Berdasarkan data dari kelurahan jumlah populasi penelitian ini adalah 7616
jiwa seperti pada tabel 3.2 yaitu Tabel Jumlah Penduduk Kelurahan Isola Usia
15-55 Tahun Hingga April 2013.
Tabel 3.2
Tabel Jumlah Penduduk Kelurahan Isola Usia 15-55 Tahun Hingga April 2013
Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
15-24 878 797 1675
25-34 1024 955 1979
35-44 1121 1042 2163
45-54 999 834 1833
Jumlah 4022 3628 7650
Sumber : Data Kependudukan Kelurahan Isola hingga April 2013
Sampel pada penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Sumber : Sugiyono (2009 , hal 73)
Keterangan :
N : Jumlah populasi
n : Jumlah sampel
62
Penghitungan sampel :
→ n = 98
Berdasarkan penghitungan di atas sampel pada penelitian ini adalah 98 orang,
dibulatkan menjadi 100 orang. Karena populasi dalam penelitian ini berstrata atau
bertingkat maka sampel dalam penelitian inipun bertingkat. Berikut adalah
penghitungan strata sampelnya.
1. Strata berdasarkan usia
Usia 15- 24 tahun = 1675/7650 X 100 = 21,8 = 22
Usia 25- 34 tahun = 1979/7650 X 100 = 25,8 = 26
Usia 35- 44 tahun = 2163/7650 X 100 = 28,2 = 28
Usia 45- 54 tahun = 1833/7650 X 100 = 23,9 = 24
Jumlah = 100
2. Strata berdasarka jenis kelamin
Jumlah sampel berdasarkan jenis kelamin adalah
Laki-laki = 4022/7650 X 100 = 52.5 = 53
Pertempuan = 3628/7650 X 100 = 47,4 = 47
Jumlah = 100
3. Strata berdasarkan jenis kelamin dan usia
Laki-laki usia 15- 24 tahun = 878/4022 X 53 = 11,5 = 12
Laki-laki usia 25- 34 tahun = 1024/4022 X 53 = 13,4 = 13
Laki-laki usia 35- 44 tahun = 1121/4022 X 53 = 14,7 = 15
Laki-laki usia 45- 54 tahun = 999/4022 X 53 = 13,1 = 13
63
Perempuan usia 15- 24 tahun = 797/3628 X 47 = 10,3 = 10
Perempuan usia 15- 24 tahun = 955/3628 X 47 = 12,3 = 12
Perempuan usia 15- 24 tahun = 1042/3628 X 47 = 13,4 = 14
Perempuan usia 15- 24 tahun = 834/3628 X 47 = 10,8 = 11
Jumlah = 47
Berdasarkan penghitungan di atas maka strata sampel pada penelitian ini
seperti tertera pada tabel 3.3 yaitu Tabel Strata Sampel Berdasarkan Usia Dan
[image:31.595.112.512.159.625.2]Jenis Kelamin.
Tabel 3.3
Tabel Strata Sampel Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
15-24 12 10 22
25-34 13 12 25
35-44 15 14 29
45-54 13 11 24
Jumlah 53 47 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
3.5 Teknik pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer atau data yang
didapat langsung dari lapangan. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan,
64
a. Observasi.
Teknik pengumpulan data yang pertama dilakukan penulis adalah dengan
melakukan observasi kepada responden. Seperti dikutip oleh Sugiyono (2010,
hal 203) “Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang terkumpul dari pelbagai proses
biologis dan psikologis”.
b. Kuesioner.
Selain melakukan observasi, penulis juga membagikan kuesioner kepada
responden untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Menurut Sugiyono (2010,
hal 199) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya”.
3.6 Pengujian Data
Setelah data diperoleh dari lapangan, langkah selanjutnya adalah pengujian
data. Terdapat beberapa pengujian yang akan dilakukan penulis.
Pengujian-pengujian tersebut adalah
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan valid
atau tidak. Menurut sugiyono (2010, hal 173) “ instrument yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untu mendapatkan data (mengukur) itu valid”.
Untuk menguji apakah instrument yang digunakan valid atau tidak dapat
diketahui dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl
65
∑ ∑ ∑
√( ∑ )( ∑ )
Sumber : Sugiyono (2007, hal 213)
Dimana :
r = Koefisien item validitas yang dicari n = Banyaknya responden
x = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item y = Skor total
∑ = Jumlah Skor dalam distribusi X
∑ = Jumlah Skor dalam distribusi Y
∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Setelah didapat nilai r hitung langkah selanjutnya adalah membanding nilai r
hitung dengan r tabel dengan ketentuan seperti berikut :
a. Jika nilai r hitung lebih besar atau sama dengan (≥) nilai r tabel, maka item
instrument dinyatakan valid.
b. Jika nilai r hitung lebih kecil (<) dari nilai r tabel, maka item instrument
dinyatakan tidak valid.
Penghitungan uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
versi 17. Hasil penghitungannya disajikan dalam table 3.4 yaitu Tabel Hasil
66
[image:34.595.105.515.169.627.2]Tabel 3.4
Tabel Hasil Analisis Validitas
No Variabel Hasil rhitung Hasil rtabel Keterangan
1
Motivasi (X1)
0,541 0,361 Valid
3 0,555 0,361 Valid
5 0,466 0,361 Valid
6 0,744 0,361 Valid
7 0,680 0,361 Valid
8 0,740 0,361 Valid
9
Persepsi (X2)
0,672 0,361 Valid
10 0,532 0,361 Valid
11 0,664 0,361 Valid
12 0,569 0,361 Valid
13 0,873 0,361 Valid
14 0,818 0,361 Valid
15 Keputusan Pembelian
(Y)
0,765 0,361 Valid
16 0,888 0,361 Valid
67
3.6.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi instrumen. Menurut
Sugiyono (2009, hal 365) “ pengujian reliabilitas dengan teknik Alfa Cronbach
dilakukan untuk jenis data interval/essay”. Rumus tersebut adalah :
{
∑
} Sumber : Sugiyono (2009. Hal 365) Rumus Alfa Cronbach
Dimana :
K = mean kuadrat antara subjek
∑si2 = mean kuadrat kesalahan
si2 = varians total
Rumus untuk mencari varians total dan varian item adalah sebagai berikut :
∑ ∑
Rumus varians total Rumus Varians Item
Sumber : Sugiyono (2009, hal 365)
Dimana :
JKi = Kumlah kuadrat seluruh item
JKs = Jumlah kuadrat subjek
Setelah nilai r didapat langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai r.
Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka data tersebut reliable dan dapat digunakn
untuk penelitian.
Penghitungan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
versi 17. Hasil penghitungannya disajikan dalam Tabel 3.5 yaitu Tabel Hasil
68
[image:36.595.108.514.166.637.2]Tabel 3.5
Tabel Hasil Analisis Reliabilitas
No. Variabel Hasil rhitung Hasil rtabel Keterangan
1 Motivasi (X1) 0,760 0,361 Reliabel
2 Persepsi (X2) 0,773 0,361 Reliabel
3 Keputusan Pembelian (Y1) 0,849 0,361 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Berdasarkan hasil penghitungannya, nilai rhitung setiap variabel lebih besar
dari nilai rtabel. Hal itu berarti bahwa setiap variabel yang diujikan reliable
(konsisten).
3.7 Method of Successive Interval (MSI)
Karena penelitan ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam
operasionalisasi variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul
terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan
Method of Successive Interval (Harun Al Rasyid, 1994:131). Langkah-langkah
untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:
1) Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban
responden pada setiap pertanyaan.
2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan
penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi
frekuensi (f) dengan jumlah responden.
3) Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pertanyaan, dilakukan
69
4) Menentukan nilai batas Z (table normal) untuk setiap pernyataan dan setiap
pilihn jawaban.
5) Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan berikut:
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan
pasangan data variabel bebas dengan variabel terikat serta ditentukan persamaan
yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
3.8 Analisis Korelasi
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, pertama-tama penulis harus
mengetahui jenis hipotesisnya terlebih dulu. Dalam penelitian ini jenis hipotesis
yang digunakan adalah hipotesis asosiatif atau hipotesis yang membandingkan.
Untuk hipotesis asosiatif pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus
Korelasi Produk Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan
dan membuktikan hipotesis dua variable bila data kedua variabel berbentuk
interval atau ratio dan sumber data variabel tersebut sama. Perhitungan koefisien
korelasi kedua variabel dilakukan dengan menggunakan rumus Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient Of Correlation), yaitu:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
70
Setelah diketahui nilai r makah hubungan kedua variabel bisa diartikan seperti
berikut :
Jika nilai r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekat 1,
hubungan sangat kuat dan positif).
Jika nilai r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
Jika nilai r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1,
hubungan sangat kuat dan negatif).
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
mengunakan analisis regresi berganda (multiple regression) dengan alat analisis
yang digunakan yaitu SPSS versi 17.
Untuk membuktikan apakah motivasi dan persepsi konsumen berpengaruh
terhadap keputusan pembelian produk Teh Botol Sosro, hubungan tersebut dapat
dijabarkan ke dalam bentuk fungsi regresi sebagai berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + O
Keterangan:
Y = Keoutusan pembelian produk The Botol Sosro
X1 = Motivasi
X2 = Persepsi β0 = Konstanta
β1,2 = Koefisien Keputusan pembelian
71
3.9 Pengujian Hipotesis 3.9.1 Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji bahwa variabel independen secara parsial
mempengaruhi variabel yang dependen. Uji t dapat dilakukan dengan cara
membandingkan hasil thitung dengan ttabel dengan α = 0,05. Hasil penghitungannya
dapat diartikan dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika nilai thitung lebih besar dari ttabel, berarti menolak H0 dan menerima Ha yg
berarti signifikan.
Jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel, berarti menerima H0 dan menolak Ha yang
berarti tidak signifikan.
3.9.2 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji bahwa keseluruhan variabel independent
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent. Uji F dapat
dilakukan dengan cara membandingkan hasil Fhitung dengan Ftabeldengan α = 0,05.
Hasil penghitungannya dapat diartikan dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel, berarti menolak H0 dan menerima
Ha yang artinya signifikan.
Jika nilai Fhitung lebih kecil dari nilai Ftabel, berarti menerima H0 dan menolak
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian pustaka yang diambil berupa uraian teori-teori, hasil
penyebaran angket, serta perhitungan korelasi dan regresi linear berganda yang
dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan persepsi terhadap keputusan
pembelian produk teh botol sosro maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
a. Motivasi secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian. Hal ini didapat berdasarkan uji parsial pengaruh
motivasi terhadap keputusan pembelian. Semakin tinggi motivasi semakin
tinggi pula keputusan pembelian produk Teh Botol Sosro.
b. Persepsi konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Hal ini didapat dari berdasarkan uji parsial pengaruh persepsi
konsumen terhadap keputusan pembelian. Semakin baik persepsi konsumen
terhadap produk semakin tinggi pula keputusan pembelian produknya.
c. Motivasi dan persepsi konsumen secara bersama-sama berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan pembelian Teh Botol Sosro. Hal ini didapat dari
berdasarkan uji F pengaruh motivasi dan persepsi konsumen terhadap
keputusan pembelian. Semakin tinggi motivasi dan semakin baik persepsi
konsumen terhadap produk semakin tinggi pula keputusan pembelian
116
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian kesimpulan di
atas, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat
memberikan manfaat dan masukan bagi produsen Teh Botol Sosro dalam
memotivasi konsumennya maupun menciptakan produk yang sesuai dengan
persepsi konsumen. Berikut adalah saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi
produsen Teh Botol Sosro:
a. Berdasarkan uraian data sebelumnya dari semua dimensi motivasi, pembelian
sebagai simbol ekspresif memiliki skor paling rendah. Oleh karena itu
sebaiknya dilakukan promosi untuk menikmati Teh Botol Sosro bersama
dengan orang-orang terdekat sebagai simbol ekspresi konsumen. Salah satu
promosi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat iklan dengan tema
menikmati Teh Botol Sosro dengan orang-orang terdekat sebagai simbol
ekspresi kasih sayang dan kebersamaan.
b. Berdasarkan uraian data sebelumnya, dari semua dimensi persepsi, aroma
memiliki skor nilai yang paling rendah. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan
melakukan survey mengenai tanggapan konsumen terhadap aroma Teh Botol
Sosro. Jika hasil survey menunjukan hal yang sama, ada baiknya perusahaan
mengkaji ulang aroma Teh Botol Sosro agar mendapatkan aroma yang lebih
wangi yang lebih disukai lagi oleh konsumen.
c. Berdasarkan uraian data sebelumnya nilai faktor motivasi memiliki lebih kecil
117
dimotivasi guna menaikan tingkat pembelian karena motivasi. Beberapa cara
yang bisa dilakukan adalah lebih seringnya diadakan promo-promo, atau
undian berhadiah. Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan
mnyelenggarakan acara dengan tema-tema tertentu yang berkaitan dengan Teh
Botol Sosro misal acara dengan tema tagline Teh Botol Sosro yaitu “Apapun
makanannya, minumnya Teh Botol Sosro”. Salah satu contoh acara yang
dapat diselanggarakan adalah diadakan festival kuliner dengan minuman yang
tersedia yaitu Teh Botol Sosro. Acara seperti itu dapat merangsang konsumen
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :
Alfabeta
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2003. Dasar-dasar Pemasaran. . Jakarta : PT
Indeks.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta :
Penerbit Erlangga
Mangkunegara, Anwar P. 2005. Perilaku Konsumen. Bandung : Refika Aditama
Muljana, Wahju. 1985. Petunjuk Praktis Bercocok Tanam The. Semarang : CV
Aneka Ilmu.
Nugroho J. Setiadi. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Priyatno, Duwi. 2008. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS17. Yogyakarta :
Penerbit Andi.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya Dalam