• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TEH BOTOL SOSRO : Survey pada konsumen Teh Botol Sosro di Kecamatan Isola Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TEH BOTOL SOSRO : Survey pada konsumen Teh Botol Sosro di Kecamatan Isola Kota Bandung."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

No Daftar FPIPS : 1742/UN.40.2.5.3/PL/2013

ANALISI PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TEH BOTOL SOSRO

(Survey pada konsumen Teh Botol Sosro di Kelurahan Isola Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Menempuh Gelar Sarjana Pariwisata

Sari Solihat 0808298

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

Analisis Pengaruh Motivasi dan Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Botol Sosro

(Survey pada Konsumen Teh Botol Sosro di Kelurahan Isola Kota Bandung)

Oleh Sari Solihat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Sari Solihat 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH BOTOL SOSRO

(Survey terhadap konsumen Teh Botol Sosro di Kelurahan Isola)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Caria Ningsih S.E., M.Si NIP. 19800131.200812.2.002

Woro Priatini, S.Pd.,M.Si. NIP. 19710309.201012.2.001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Industri Katering

(4)

ABSTRAK

Sari Solihat (2013), ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TEH BOTOL SOSRO (Survey pada konsumen Teh Botol Sosro di Kecamatan Isola

Kota Bandung), Pembimbing Caria Ningsih S.E., M.Si. dan Woro Priatini,

S.Pd., M.Si.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan

persepsi konsumen terhadap pembelian produk Teh Botol Sosro. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Populasi pada

penelitian ini adalah konsumen Teh Botol Sosro yang ada di Kelurahan Isola.

Sampel pada penelitian ini adalah 100 orang warga kelurahan Isola yang dipilih

secara acak. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis .

Teknik pengumpulan untuk penelitian ini adalah dengan observasi dan

wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan atau

bersama-sama motivasi dan persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk

Teh Botol Sosro. Secara parsial variabel motivasi berpengaruh tidak signifikan

terhadap keputusan pembelian produk, dan persepsi berpengaruh positif secara

signifikan tehadap keputusan pembelian produk.

(5)

ABSTRACT

Sari Solihat (2013), ANALYSIS THE EFFECT OF MOTIVATION AND CONSUMER PERCEPTION TO DECITION TO BUY PRODUCT TEH BOTOL SOSRO (Survey to consumer of Teh Botol Sosro in Kelurahan Isola area, Bandung). Caria Ningsih S.E., M.Si. and Woro Priatini, S.Pd., M.Si.

The purpose of this research is to know about the effect of motivation and

consumer perception to decition to buy product Teh Botol Sosro. Method of this

research is quantitative research. Population in this research is consumer of Teh

Botol Sosro who live in Kelurahan Isola area. This research using 100 peoples

which randomly selected as sample. It’s analysed by Pearsons’s Product Moment

Coefficient of Correlation. Observation and interview is used to get the data.

The results present that motivation and consumer perception give an effect

to decition to buy product Teh Botol Sosro. Partialy motivation did not give a

significant influence, and perception give a significant influence to purchase

product.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Landasan Teori ... 9

2.1.1 Pariwisata dan Gastronomi ... 9

2.1.1.1 Pariwisata ... 9

2.1.1.2 Gastronomi ... 10

2.1.2 Pemasaran ... 11

2.1.2.1 Pengertian Pemasaran ... 11

2.1.3 Perilaku Konsumen ... 12

(7)

2.1.3.2 Model Perilaku Konsumen ... 14

2.1.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 15

2.1.3.3.1 Faktor Budaya ... 16

2.1.3.3.2 Faktor Sosial ... 16

2.1.3.3.3 Faktor Pribadi ... 17

2.1.3.3.4 Faktor Psikologis ... 18

2.1.4 Keputusan Pembelian ... 19

2.1.4.1 Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Pembelian ... 19

2.1.4.1.1 Pengenalan Kebutuhan ... 20

2.1.4.1.2 Pencarian Informasi ... 20

2.1.4.1.3 Evaluasi Alternatif ... 20

2.1.4.1.4 Keputusan Pembelian ... 21

2.1.4.1.5 Perilaku Purnabeli ... 21

2.1.4.2 Jenis-jenis Perilaku Pembelian ... 21

2.1.4.2.1 Perilaku Pembelian Kompleks ... 22

2.1.4.2.2 Perilaku Pembelian Mengurangi Ketidaksesuaian . 22 2.1.4.2.3 Perilaku Pembelian Mencari Variasi ... 22

2.1.4.2.4 Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan ... 22

2.1.5 Motivasi ... 23

2.1.5.1 Definisi Motivasi ... 23

2.1.5.2 Dinamika Proses Motivasi ... 25

2.1.5.3 Tujuan Motivasi Konsumen ... 29

2.1.5.4 Asas Motivasi ... 29

2.1.5.5 Klasifikasi Motif ... 30

(8)

2.1.6 Persepsi ... 32

2.1.6.1 Persepsi Konsumen ... 33

2.1.6.2 Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen ... 34

2.1.6.3 Karakteristik Stimulus yang Mempengaruhi Persepsi ... 35

2.1.6.4 Karakteristik Konsumen Yang Mempengaruhi Persepsi ... 36

2.1.6.5 Proses Persepsi ... 38

2.1.7 Teh... 41

2.1.7.1 Sejarah Teh... 41

2.1.7.2 Pengolahan Teh ... 42

2.1.7.3 Jenis dan Manfaat Teh ... 43

2.2 Penelitian Terdahulu ... 48

2.3 Kerangka Pemikiran ... 50

2.4 Hipotesis ... 55

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 56

3.1 Objek Penelitian ... 56

3.2 Metode Penelitian... 56

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 57

3.4 Populasi dan Sample ... 59

3.4.1 Populasi ... 59

3.4.2 Sample ... 60

3.5 Teknik pengumpulan Data ... 63

3.6 Pengujian Data ... 64

3.6.1 Uji Validitas ... 64

(9)

3.7 Method of Successive Interval (MSI) ... 68

3.8 Analisis Korelasi ... 69

3.9 Pengujian Hipotesis ... 71

3.9.1 Uji t ... 71

3.8.2 Uji F ... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72

4.1 Teh Botol Sosro ... 72

4.1.1 Sejarah Teh Botol Sosro ... 72

4.1.2 Produk Teh Botol Sosro ... 74

4.1.3 Sertifikat dan Award ... 76

4.2 Responden Penelitian ... 80

4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ... 80

4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Usia... 80

4.3 Gambaran Variabel Penelitian ... 81

4.3.1 Deskripsi Variabel Motivasi ... 81

4.3.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Saat Konsumen Merasa Haus ... 82

4.3.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Saat Konsumen Melakukan Pembelian Sebagai Simbol Ekspresif ... 83

(10)

4.3.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian

Karena Diskon ... 85

4.3.1.5 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian

Karena Diadakan Undian Berhadiah ... 86

4.3.1.6 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian

Karena Ada Promo ... 87

4.3.1.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel

Motivasi ... 88

4.3.1.8 Hasil Pengujian Variabel Motivasi ... 90

4.3.2 Deskripsi Variabel Persepsi Konsumen ... 91

4.3.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Warna Teh Botol Sosro ... 92

4.3.2.2 Tanggapan Responden terhadap Perbandingan Warna

Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 93

4.3.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Rasa Teh Botol Sosro ... 94

4.3.2.4 Tanggapan Responden terhadap Perbandingan Rasa

Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 95

4.3.2.5 Tanggapan Responden Terhadap Aroma Teh Botol Sosro ... 96

4.3.2.6 Tanggapan Responden terhadap Perbandingan Aroma

Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 97

4.3.2.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel

Persepsi Konsumen ... 98

4.3.2.8 Hasil Pengujian Variabel Persepsi ... 101

4.3.3 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian Produk ... 101

4.3.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Pembelian Produk

(11)

4.3.3.2 Tanggapan Responden Pembelian Produk Karena

Persepsi ... 102

4.3.3.3 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian ... 103

4.3.3.4 Hasil Pengujian Variabel Keputusan Pembelian ... 106

4.4 Pengujian Hasil Penelitian ... 106

4.4.1 Koefisien Determinasi ... 107

4.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 108

4.4.3 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 108

4.4.4 Analisis Persamaan Regresi Pengaruh Motivasi dan Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Botol Sosro ... 111

4.5 Hasil Pembahasan Motivasi (X1) dan Persepsi (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y) ... 112

4.5.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian ... 112

4.5.2Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian ... 113

4.5.3 Pengaruh Motivasi dan Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian ... 113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 115

5.1 Kesimpulan ... 115

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Jumlah Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun

2008-2011 ... 2

Tabel 1.2 Daftar Jenis dan Jumlah Komoditi yang Memiliki Izin Edar di Indonesia Hingga Agustus 2012 ... 3

Tabel 1.3 Tabel Tingkat Popularitas Minuman Teh Dalam Kemasan ... 4

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ... 48

Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel ... 57

Tabel 3.2 Tabel Jumlah Penduduk Kelurahan Isola Usia 15-55 Tahun Hingga April 2013 ... 61

Tabel 3.3 Tabel Strata Sampel Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 63

Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisis Validitas ... 66

Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisis Reliabilitas ... 68

Tabel 4.1 Award Yang Telat Didapat Oleh PT Sinar Sosro ... 77

Tabel 4.2 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 80

Tabel 4.3 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 81

Tabel 4.4 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian Saat Konsumen Merasa Haus ... 82

(13)

Tabel 4.7 Tabel Tanggapan Responden TerhadapKeputusan Pembelian

Karena Diskon ... 85

Tabel 4.8 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian

Karena Diadakan Undian Berhadiah ... 86

Tabel 4.9 Tabel Tanggapan Responden TerhadapKeputusan Pembelian

Karena Promo... 87

Tabel 4.10 Tabel Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel

Motivasi ... 88

Tabel 4.11 Tabel Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Motivasi ... 91

Tabel 4.12 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Warna Teh Botol Sosro .. 92

Tabel 4.13 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Perbandingan Warna

Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 93

Tabel 4.14 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Rasa Teh Botol Sosro ... 94

Tabel 4.15 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Perbandingan Rasa

Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 95

Tabel 4.16 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Aroma Teh Botol Sosro ..

Tabel 4.17 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Perbandingan Aroma

Teh Botol Sosro Dengan Minuman Teh Merek Lain ... 96

Tabel 4.18 Tabel Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel

Persepsi ... 97

Tabel 4.19 Tabel Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Persepsi... 99

Tabel 4.20 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Pembelian Produk

Karena Motivasi ... 102

Tabel 4.21 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Pembelian Produk

(14)

Tabel 4.22 Tabel Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel

Keputusan Pembelian ... 104

Tabel 4.23 Tabel Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Keputusan Pembelian ... 106

Tabel 4.24 Output Korelasi Antara Motivasi Dan Persepsi Terhadap Keputusan Pembelian ... 107

Tabel 4.25 Output Uji F ... 108

Tabel 4.26 Tabel Output Hasil Pengolahan Data Uji t... 109

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Perilaku Pembeli ... 14

Gambar 2.2 Model Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 15 Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 20

Gambar 2.4 Jenis-jenis Perilaku Pembelian ... 21

Gambar 2.5 Hierarki Kebutuhan Maslow ... 25

Gambar 2.5 Gambar Manfaat yang Diharapkan ... 26

Gambar 2.6 Gambar Proses Motivasi ... 27

Gambar 2.7 Konsep Motif dan Motivasi ... 28

Gambar 2.8 Proses Perseptual ... 34

Gambar 2.9 Jenis-jenis Teh ... 47

Gambar 2.10 Paradigma Kerangka Pemikiran ... 54

Gambar 4.1 Gambar Perubahan Kemasan Teh Botol Sosro ... 73

Gambar 4.2 Produk Berlogo Sosro ... 75

Gambar 4.5 Garis Kontimun Variabel Motivasi ... 90

Gambar 4.5 Garis Kontimun Variabel Persepsi ... 100

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara tujuan wisata. Banyak faktor yang

membuat wisatawan mendatangi Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan alam

yang indah seperti pulau Bali dan Lombok yang kekayaan alamnya dapat

memanjakan wisatawan. Selain karena kekayaan alam, ragam budaya tiap

provinsi juga menarik minat wisatawan untuk datang. Tempat-tempat seperti Tana

Toraja, Kampong Naga, tempat rekreasi budaya seperti Saung Angklung Udjo

maupun tempat wisata budaya lainnya selalu menarik minat wisatawan.

Selain karena kekayaan alam, Indonesia juga diminati karena kenikmatan

kulinernya. Makanan seperti rendang, sate dan nasi goreng adalah beberapa

contoh makanan yang banyak disukai oleh wisatawan asing. Bahkan dalam

website resmi CNN, yakni www.travel.cnn.com, rendang mendapatkan predikat

sebagai makanan paling enak nomor satu di dunia. Nasi goreng mendapatkan

peringkat nomor dua dan sate termasuk dalam 50 makanan terlezat di dunia dalam

versi yang sama. Untuk kategori minuman, es kelapa muda dan es cendol

termasuk dalam kategori 50 minuman terlezat di dunia. Es kelapa muda

menempati urutan 19 sedangkan es cendol menempati urutan 45 sebagai minuman

paling enak di dunia. Hasil ini didapat berdasarkan voting yang dilakukan oleh

CNN. Makanan dan minuman tersebut adalah warisan kuliner dari leluhur yang

(17)

2

Salah satu tempat tujuan wisata favorit di Indonesia adalah Jawa Barat,

terlebih lagi Kota Bandung. Kota Bandung memiliki kekayaan alam yang indah,

keragaman budaya serta keramah-tamahan penduduknya membuat Bandung

menjadi kota yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun asing.

Hal ini terbukti dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan ke Kota Bandung

seperti terlihat pada tabel 1.1 yaitu Tabel Jumlah Wisatawan yang Datang ke Kota

Bandung Tahun 2008-2011.

Tabel 1.1

Tabel Jumlah Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun 2008-2011

No Tahun Jumlah Wisatawan

1. 2008 2.683.555

2. 2009 3.096.869

3. 2010 3.205.269

4. 2011 4.076.072

Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata 2012

Selain karena kekayaan alam dan keragaman budaya, para wisatawan merasa

senang datang ke Bandung karena kulinernya. Bandung memang terkenal sebagai

surganya makanan. Makanan tradisional seperti nasi timbel, nasi tutug oncom,

sayur asem beserta sambel dan lalapannya adalah makanan khas sunda yang

menjadi menu wajib bila datang ke Bandung. Pada perkembangannya, kuliner

khas dari suatu daerah dapat bertambah karena adanya produk-produk baru yang

tercipta yang juga menjadi salah satu kekhasan daerah tersebut. Sebagai

(18)

3

Industri kuliner di Indonesia berkembang pesat dari tahun ke tahun. Setiap

tahun selalu ada saja produk makanan atau minuman baru yang tercipta. Produk

yang tercipta tidak hanya dalam industry catering atau jasa penyediaan makanan

jadi, tapi perkembangan makanan dan minuman dalam kemasanpun semakin

berkembang. Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga

Agustus 2012 setidaknya terdapat 45.305 jumlah makanan dan minuman dalam

kemasan yang memiliki izin edar BPOM. Untuk lebih jelasnya lagi penulis

menyajikannya dalam tabel 1.2 yaitu Tabel Daftar Jenis dan Jumlah Komoditi

yang Memiliki Izin Edar di Indonesia Hingga Agustus 2012

Tabel 1.2

Daftar Jenis dan Jumlah Komoditi yang Memiliki Izin Edar di Indonesia Hingga Agustus 2012

No Jenis Jumlah

1. Makanan 28.201

2. Minuman 12.492

3. Makanan diet khusus 2.784

4. Makanan bayi dan anak 947

5. Minuman beralkohol 601

6. Makanan ibu hamil dan menyusui 10 Sumber : Badan Pengawas Obat dan Makanan 2012

Berdasarkan pada tabel 1.2 yaitu tabel Daftar Jenis dan Jumlah Komoditi

yang Memiliki Izin Edar di Indonesia Hingga Agustus 2012, minuman adalah

komoditi dengan jumlah kedua terbanyak pada tabel diatas. Minuman yang

tersedia di pasaran beragam macamnya. Dari jenis kemasannya ada yang

(19)

4

glass bottle (RGB) atau biasa disebut botol beling, botol plastik hingga kemasan

gelas plastik. Dari jenis minumannya variasi yang ditawarkan juga beragam

seperti air mineral atau air putih, susu, jus, minuman energi serta kopi dan teh.

Mengacu pada salah satunya yaitu minuman teh dalam kemasan terdapat satu

merek yang namanya sudah sangat melekat, Teh Botol Sosro. Banyak tempat

makan yang menyediakannya dalam produk jualannya, seperti penjual kaki-lima,

kios-kios, kantin, hingga foodcourt.

Teh Botol Sosro merupakan salah satu produk teh yang paling diingat oleh

konsumen bila dibandingkan produk lain yang sejenis. Hal ini terbukti dari hasil

prapenelitian yang dilakukan oleh penulis. Dari 45 responden, sebanyak 24

responden menyatakan lebih menyukai produk Teh Botol Sosro dibanding produk

lain minuman teh dalam kemasan lain. Hasil prapenelitian tersebut penulis sajikan

dalam tabel 1.3 yaitu Tabel Tingkat Popularitas Minuman Teh Dalam Kemasan

Tabel 1.3

Tabel Tingkat Popularitas Minuman Teh Dalam Kemasan

No Nama Minuman Jumlah

1. Teh Botol Sosro 24

2. Teh kotak 17

3. Fresh tea 1

4. Minuman teh lain 3

Sumber : Prapenelitian pribadi 2013

Banyak faktor yang menjadi penyebab Teh Botol Sosro menjadi produk teh

yang paling diingat oleh konsumen, salah satunya seperti informasi yang penulis

dapat dari website resmi Teh Botol Sosro adalah Teh Botol Sosro merupakan

(20)

5

ini pula yang menjadikan Teh Botol Sosro mendapat tempat tersendiri bagi para

konsumennya. Oleh karenanya banyak konsumen menjadikan Teh Botol Sosro

sebagai pilihan utama minuman favoritnya.

Alasan konsumen memilih Teh Botol Sosro tentu saja beragam selain bahwa

Teh Botol Sosro adalah merek teh dalam kemasan yang paling diingat oleh

masyarakat. Kotler (2000) mengemukakan bahwa terdapat empat faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk. Faktor-faktor tersebut adalah

budaya, sosial, pribadi dan psikologis.

Salah satu faktor yang menarik untuk diteliti adalah faktor psikologis. Dalam

faktor psikologis terdapat empat subfaktor yang terdiri dari motivasi, persepsi,

pengetahuan serta keyakinan dan sikap. Dari keempat faktor tersebut penulis

tertarik untuk meneliti tentang sejauh mana gaktor motivasi dan persepsi

konsumen berpengaruh dalam pembelian produk Teh Botol Sosro.

Banyak ahli mengemukakan teori-teori motivasi. Beberapa diantaranya

adalah seperti dikutip oleh Sumarwan (2002, hal 34):

Schiffman dan Kanuk (2000, hal 63) mendefinisikan “Motivation can be described as driving force within individuals that impels tehm to action. This driving force is produce by state of tention, which exists of an unfulfilled need”. (Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan pendorong dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Dorongan ini muncul pada saat situasi tegang karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.)

Berdasarkan teori di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa motivasi adalah

dorongan yang timbul dalam diri seseorang guna memenuhi kebutuhannya. Dalam

kasus ini contoh yang paling sederhana adalah saat orang haus maka dia akan

(21)

6

Teori mengenai persepsi diungkapkan oleh Kotler. (2008, hal 174)

mengemukakan bahwa “persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur,

dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran dunia yang

berarti”. Dari teori tersebut dapat diartikan bahwa persepsi adalah gambaran

seseorang akan suatu hal. Gambaran yang tercipta adalah hasil dari penyeleksian

dan pengolahan informasi-informsi yang didapat dari luar. Persepsi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen. Dalam melakukan

pembelian konsumen cenderung memilih produk yang sesuai persepsi mereka.

Menurut Setiadi (2008, hal 416) “pengambilan keputusan konsumen adalah

proses pemecahan masalah yang diarahklan pada sasaran”. Dari teori tersebut

dapat diartikan bahwa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan konsumen

adalah keputusan untuk membeli suatu produk sebagai pemecahan dari masalah

yang timbul karena adanya motivasi maupun karena produk yang dibeli sesuai

dengan persepsi konsumen.

Berdasarkan kajian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Pengaruh Motivasi Dan Persepsi Konsumen Terhadap

(22)

7

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini difokuskan pada “Apakah motivasi

dan persepsi konsumen, berpengaruh terhadap pembelian produk Teh Botol

Sosro?”. Selanjutnya permasalahan pokok tersebut dapat diarahkan menjadi sub

pokok masalah sebagai berikut :

a. Apakah motivasi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian produk

Teh Botol Sosro?

b. Apakah persepsi konsumen memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian

produk Teh Botol Sosro?

c. Apakah motivasi dan persepsi konsumen memiliki pengaruh terhadap

keputusan pembelian produk Teh Botol Sosro?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan, yaitu :

a. Untuk mengetahui apakah motivasi memiliki pengaruh pada pembelian

produk Teh Botol Sosro.

b. Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen memiliki pengaruh pada

pembelian produk Teh Botol Sosro.

c. Untuk mengetahui apakah motivasi dan persepsi konsumen memiliki

(23)

8

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas penelitian ini diharapkan akan memberikan

manfaat sebagai berikut :

a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat karena dapat menambah ilmu

pengetahuan penulis serta sebagai bukti perbandingan dari teori yang terdapat

dalam buku dengan aplikasi di lapangan.

b. Bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang

bermanfaat bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat melakukan

langkah-langkah yang tepat dalam memperbaiki hal-hal yang dinilai masih kurang oleh

konsumen.

c. Bagi universitas, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber

bahan penelitian yang akan datang. Selain itu, dikarenakan penelitian ini

hanya menggunakan dua variabel x, diharapkan pada penelitian yang akan

datang peneliti lain dapat melakukan penelitian dengan variabel x lain yang

berbeda.

d. Bagi para pengusaha muda di bidang kuliner, hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjadi salah satu contoh bahwa dalam membangun citra suatu merek

dibutuhkan kualitas yang baik dari produk yang ditawarkan sehingga

(24)

BAB III

Objek dan Metode Penelitian

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah konsumen Teh Botol Sosro yang

ada di Kota Bandung. Yang menjadi variable terikat dalam penelitian ini adalah

keputusan pembelian Teh Botol Sosro (Y). Sedangkan yang menjadi variable

bebasnya adalah motivasi konsumen (X1) dan persepsi konsumen (X2). Yang

dimaksud dengan motivasi disini adalah hal-hal yang mendorong konsumen untuk

membeli produk Teh Botol Sosro. Sedangkan persepsi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah bagaimana persepsi konsumen terhadap produk sehingga

mempengaruhi konsumen untuk membeli produk Teh Botol Sosro.

3.2 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan oleh penulis adalah

metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010, hal 14) metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada sampel atau populasi tertentu,

teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan

data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

(25)

57

3.3 Operasionalisasi Variabel

Setiap variable yang diteliti dapat dikelompokan dala konsep variable.

Terdapat tiga konsep variable , yaitu :

a. konsep teoritis adalah penjabaran sifat variable secara umum.

b. konsep empiris adalah penjabaran dan pengoperasionalan variable yang

dikembangkan dari konsep teoritis

c. konsep analitis adalah penjelasan darimana data yang didapat diperoleh

Penelitian ini terdiri dari satu variable bebas dan dua variable terikat.

Variable bebas dalam penelitian ini adalah pembelian produk (Y). Sedangkan

yang menjadi variable terikatnya adalah motivasi konsumen (X1) dan persepsi

konsumen (X2). Untuk lebih jelasnya penulis menyajikannya dalam dalam tabel

3.1 yaitu Tabel Operasionalisasi Variabel.

Tabel 3.1

Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Motivasi (X1)

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan pendorong dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Dorongan ini muncul pada saat situasi tegang karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.

(Schiffman dan

Kanuk (2000, hal 63) dalam (2002, hal 34))

a. haus

b.simbol ekspresif c. prestise

d.diskon e. hadiah f. promo dengan

standar pembelian

Data diperoleh dari konsumen dengan skala likert meliputi :

a. pembelian produk karena haus

b. pembelian produk karena akan diberikan pada orang lain

c. pembelian produk karena lebih terkenal dibanding merek lain

d. pembelian produk karena sedang ada diskon

e. pembelian produk karena ada undian berhadiah

(26)

58

f. pembelian produk karena ada promo Persepsi

(X2)

Persepsi adalah proses dimna orang memilih, mengatur, dan

menginterpretasikan informasi guna membentuk

gambaran dunia yang berarti. (Kotler. 2008 hal 174)

a. warna b. rasa c.bau

Data diperoleh dari konsumen dengan skala likert meliputi :

a. warna

warna teh selera konsumen

perbandingan warna Teh Botol Sosro dengan teh merek lain

b. rasa

rasa teh selera konsumen

perbandingan rasa Teh Botol Sosro dengan teh merek lain

c. bau

 aroma teh selera konsumen

 perbandingan aroma Teh Botol Sosro dengan teh merek lain Ordinal Keputusan pembeliam (Y) Pengambilan keputusan

konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran.

(Setiadi, 2008 hal 416)

a.Motivasi b.Persepsi

Data diperoleh dari konsumen dengan skala likert meliputi

a. keputusan pembelian yang dilakukan konsumen karena termotivasi untuk membeli produk Teh Botol Sosro

b. keputusan pembelian yang dilakukan konsumen karena produk Teh Botol Sosro sesuai persepsi konsumen

(27)

59

3.4 Populasi dan Sample 3.4.1 Populasi

Populasi dalam suatu penelitian tidak hanya terdiri dari orang-orang saja.

Sugiyono (2007, hal 55) menyatakan bahwa “ populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas ; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen

Teh Botol Sosro yang ada di Kelurahan Isola.

Penelitian dilakukan di wilayah Kelurahan Isola dengan beberpa alasan.

Kelurahan Isola memiliki potensi-potensi yang menyebabkan wilayahnya terdiri

dari berbagai macam orang, baik berdasarkan kriteria umur, pendidikan, pekerjaan

dan lain-lain. Berdasarkan data yang penulis dapat dari obervasi lapangan, potensi

potensi tersebut adalah :

a. Pesantren : Daarut Tauhid

b. Lembaga Pendidikan : Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,

Sekolah Menengah Umum, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

c. Sarana/Prasarana Pariwisata : wisata rohani Daarut Tauhid, wisata Rumah

Sosis, MQ Guest House, Isola Resort dan beberapa lokasi wisata serta penginapan

lainnya yang termasuk dalam wilayah Kelurahan Isola.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Teh Botol Sosro dengan

kriteria usia 15-54 tahun. Usia tersebut dibagi dalam empat kelompok usia,

(28)

60

tersebut adalah usia 15-24 tahun, usia 25-34 tahun, usia 35-44 tahun, usia 45-54

tahun.

Alasan pembatasan usia dia atas adalah :

a. kelompok usia di bawah 15 tahun dikhawatirkan tidak mengerti maksud dari

kuesioner penulis, sehingga jawaban yang diberikan belum tentu sesuai

dengan keadaan.

b. kelompok usia di atas 49 tahun atau usia paruh baya cenderung lebih

menyukai teh buatan rumah sendiri, selain itu pada kelompok usia ini

makanan dan minuman yang dikonsumsi mulai terbatas karena alasan

kesehatan dan lain-lain.

c. segmentasi pasar Teh Botol Sosro bererdasarkan kelompok usia adalah dari

usia amak-anak hingga dewasa, hal ini penulis ketahui setelah mencari

informasi mengenai segmentasi pasar Teh Botol Sosro.

3.4.2 Sample

Sample merupakan bagian dari populasi. Sugiyono (2007, hal 56)

mengemukakan bahwa “sample adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Karena jumlah populasi yang besar maka

dalam melakukan penelitian diambil sample. Hasil penelitian pada sample ini

akan diberlakukan pada seluruh populasi. Karena itu sample yang diambil dari

(29)

61

Sample dalam penelitian ini diambil secara acak atau simple random

sampling. Dengan teknik ini sample diambil secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada pada populasi. Dengan demikian populasi dalam penelitian ini

dianggap sama atau homogeny.

Berdasarkan data dari kelurahan jumlah populasi penelitian ini adalah 7616

jiwa seperti pada tabel 3.2 yaitu Tabel Jumlah Penduduk Kelurahan Isola Usia

15-55 Tahun Hingga April 2013.

Tabel 3.2

Tabel Jumlah Penduduk Kelurahan Isola Usia 15-55 Tahun Hingga April 2013

Usia Laki-laki Perempuan Jumlah

15-24 878 797 1675

25-34 1024 955 1979

35-44 1121 1042 2163

45-54 999 834 1833

Jumlah 4022 3628 7650

Sumber : Data Kependudukan Kelurahan Isola hingga April 2013

Sampel pada penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Sumber : Sugiyono (2009 , hal 73)

Keterangan :

N : Jumlah populasi

n : Jumlah sampel

(30)

62

Penghitungan sampel :

n = 98

Berdasarkan penghitungan di atas sampel pada penelitian ini adalah 98 orang,

dibulatkan menjadi 100 orang. Karena populasi dalam penelitian ini berstrata atau

bertingkat maka sampel dalam penelitian inipun bertingkat. Berikut adalah

penghitungan strata sampelnya.

1. Strata berdasarkan usia

Usia 15- 24 tahun = 1675/7650 X 100 = 21,8 = 22

Usia 25- 34 tahun = 1979/7650 X 100 = 25,8 = 26

Usia 35- 44 tahun = 2163/7650 X 100 = 28,2 = 28

Usia 45- 54 tahun = 1833/7650 X 100 = 23,9 = 24

Jumlah = 100

2. Strata berdasarka jenis kelamin

Jumlah sampel berdasarkan jenis kelamin adalah

Laki-laki = 4022/7650 X 100 = 52.5 = 53

Pertempuan = 3628/7650 X 100 = 47,4 = 47

Jumlah = 100

3. Strata berdasarkan jenis kelamin dan usia

Laki-laki usia 15- 24 tahun = 878/4022 X 53 = 11,5 = 12

Laki-laki usia 25- 34 tahun = 1024/4022 X 53 = 13,4 = 13

Laki-laki usia 35- 44 tahun = 1121/4022 X 53 = 14,7 = 15

Laki-laki usia 45- 54 tahun = 999/4022 X 53 = 13,1 = 13

(31)

63

Perempuan usia 15- 24 tahun = 797/3628 X 47 = 10,3 = 10

Perempuan usia 15- 24 tahun = 955/3628 X 47 = 12,3 = 12

Perempuan usia 15- 24 tahun = 1042/3628 X 47 = 13,4 = 14

Perempuan usia 15- 24 tahun = 834/3628 X 47 = 10,8 = 11

Jumlah = 47

Berdasarkan penghitungan di atas maka strata sampel pada penelitian ini

seperti tertera pada tabel 3.3 yaitu Tabel Strata Sampel Berdasarkan Usia Dan

[image:31.595.112.512.159.625.2]

Jenis Kelamin.

Tabel 3.3

Tabel Strata Sampel Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Usia Laki-laki Perempuan Jumlah

15-24 12 10 22

25-34 13 12 25

35-44 15 14 29

45-54 13 11 24

Jumlah 53 47 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

3.5 Teknik pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer atau data yang

didapat langsung dari lapangan. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan,

(32)

64

a. Observasi.

Teknik pengumpulan data yang pertama dilakukan penulis adalah dengan

melakukan observasi kepada responden. Seperti dikutip oleh Sugiyono (2010,

hal 203) “Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang terkumpul dari pelbagai proses

biologis dan psikologis”.

b. Kuesioner.

Selain melakukan observasi, penulis juga membagikan kuesioner kepada

responden untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Menurut Sugiyono (2010,

hal 199) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya”.

3.6 Pengujian Data

Setelah data diperoleh dari lapangan, langkah selanjutnya adalah pengujian

data. Terdapat beberapa pengujian yang akan dilakukan penulis.

Pengujian-pengujian tersebut adalah

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan valid

atau tidak. Menurut sugiyono (2010, hal 173) “ instrument yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untu mendapatkan data (mengukur) itu valid”.

Untuk menguji apakah instrument yang digunakan valid atau tidak dapat

diketahui dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl

(33)

65

∑ ∑ ∑

√( ∑ )( ∑ )

Sumber : Sugiyono (2007, hal 213)

Dimana :

r = Koefisien item validitas yang dicari n = Banyaknya responden

x = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item y = Skor total

∑ = Jumlah Skor dalam distribusi X

∑ = Jumlah Skor dalam distribusi Y

∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Setelah didapat nilai r hitung langkah selanjutnya adalah membanding nilai r

hitung dengan r tabel dengan ketentuan seperti berikut :

a. Jika nilai r hitung lebih besar atau sama dengan (≥) nilai r tabel, maka item

instrument dinyatakan valid.

b. Jika nilai r hitung lebih kecil (<) dari nilai r tabel, maka item instrument

dinyatakan tidak valid.

Penghitungan uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS

versi 17. Hasil penghitungannya disajikan dalam table 3.4 yaitu Tabel Hasil

(34)

66

[image:34.595.105.515.169.627.2]

Tabel 3.4

Tabel Hasil Analisis Validitas

No Variabel Hasil rhitung Hasil rtabel Keterangan

1

Motivasi (X1)

0,541 0,361 Valid

3 0,555 0,361 Valid

5 0,466 0,361 Valid

6 0,744 0,361 Valid

7 0,680 0,361 Valid

8 0,740 0,361 Valid

9

Persepsi (X2)

0,672 0,361 Valid

10 0,532 0,361 Valid

11 0,664 0,361 Valid

12 0,569 0,361 Valid

13 0,873 0,361 Valid

14 0,818 0,361 Valid

15 Keputusan Pembelian

(Y)

0,765 0,361 Valid

16 0,888 0,361 Valid

(35)

67

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi instrumen. Menurut

Sugiyono (2009, hal 365) “ pengujian reliabilitas dengan teknik Alfa Cronbach

dilakukan untuk jenis data interval/essay”. Rumus tersebut adalah :

{

} Sumber : Sugiyono (2009. Hal 365) Rumus Alfa Cronbach

Dimana :

K = mean kuadrat antara subjek

∑si2 = mean kuadrat kesalahan

si2 = varians total

Rumus untuk mencari varians total dan varian item adalah sebagai berikut :

Rumus varians total Rumus Varians Item

Sumber : Sugiyono (2009, hal 365)

Dimana :

JKi = Kumlah kuadrat seluruh item

JKs = Jumlah kuadrat subjek

Setelah nilai r didapat langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai r.

Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka data tersebut reliable dan dapat digunakn

untuk penelitian.

Penghitungan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS

versi 17. Hasil penghitungannya disajikan dalam Tabel 3.5 yaitu Tabel Hasil

(36)

68

[image:36.595.108.514.166.637.2]

Tabel 3.5

Tabel Hasil Analisis Reliabilitas

No. Variabel Hasil rhitung Hasil rtabel Keterangan

1 Motivasi (X1) 0,760 0,361 Reliabel

2 Persepsi (X2) 0,773 0,361 Reliabel

3 Keputusan Pembelian (Y1) 0,849 0,361 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan hasil penghitungannya, nilai rhitung setiap variabel lebih besar

dari nilai rtabel. Hal itu berarti bahwa setiap variabel yang diujikan reliable

(konsisten).

3.7 Method of Successive Interval (MSI)

Karena penelitan ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam

operasionalisasi variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul

terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan

Method of Successive Interval (Harun Al Rasyid, 1994:131). Langkah-langkah

untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

1) Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban

responden pada setiap pertanyaan.

2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan

penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi

frekuensi (f) dengan jumlah responden.

3) Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pertanyaan, dilakukan

(37)

69

4) Menentukan nilai batas Z (table normal) untuk setiap pernyataan dan setiap

pilihn jawaban.

5) Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan berikut:

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan

pasangan data variabel bebas dengan variabel terikat serta ditentukan persamaan

yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

3.8 Analisis Korelasi

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, pertama-tama penulis harus

mengetahui jenis hipotesisnya terlebih dulu. Dalam penelitian ini jenis hipotesis

yang digunakan adalah hipotesis asosiatif atau hipotesis yang membandingkan.

Untuk hipotesis asosiatif pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus

Korelasi Produk Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan

dan membuktikan hipotesis dua variable bila data kedua variabel berbentuk

interval atau ratio dan sumber data variabel tersebut sama. Perhitungan koefisien

korelasi kedua variabel dilakukan dengan menggunakan rumus Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient Of Correlation), yaitu:

∑ ∑ ∑

√ ∑

(38)

70

Setelah diketahui nilai r makah hubungan kedua variabel bisa diartikan seperti

berikut :

 Jika nilai r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekat 1,

hubungan sangat kuat dan positif).

 Jika nilai r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

 Jika nilai r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1,

hubungan sangat kuat dan negatif).

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

mengunakan analisis regresi berganda (multiple regression) dengan alat analisis

yang digunakan yaitu SPSS versi 17.

Untuk membuktikan apakah motivasi dan persepsi konsumen berpengaruh

terhadap keputusan pembelian produk Teh Botol Sosro, hubungan tersebut dapat

dijabarkan ke dalam bentuk fungsi regresi sebagai berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + O

Keterangan:

Y = Keoutusan pembelian produk The Botol Sosro

X1 = Motivasi

X2 = Persepsi β0 = Konstanta

β1,2 = Koefisien Keputusan pembelian

(39)

71

3.9 Pengujian Hipotesis 3.9.1 Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji bahwa variabel independen secara parsial

mempengaruhi variabel yang dependen. Uji t dapat dilakukan dengan cara

membandingkan hasil thitung dengan ttabel dengan α = 0,05. Hasil penghitungannya

dapat diartikan dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika nilai thitung lebih besar dari ttabel, berarti menolak H0 dan menerima Ha yg

berarti signifikan.

 Jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel, berarti menerima H0 dan menolak Ha yang

berarti tidak signifikan.

3.9.2 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji bahwa keseluruhan variabel independent

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent. Uji F dapat

dilakukan dengan cara membandingkan hasil Fhitung dengan Ftabeldengan α = 0,05.

Hasil penghitungannya dapat diartikan dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel, berarti menolak H0 dan menerima

Ha yang artinya signifikan.

 Jika nilai Fhitung lebih kecil dari nilai Ftabel, berarti menerima H0 dan menolak

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kajian pustaka yang diambil berupa uraian teori-teori, hasil

penyebaran angket, serta perhitungan korelasi dan regresi linear berganda yang

dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan persepsi terhadap keputusan

pembelian produk teh botol sosro maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

a. Motivasi secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

keputusan pembelian. Hal ini didapat berdasarkan uji parsial pengaruh

motivasi terhadap keputusan pembelian. Semakin tinggi motivasi semakin

tinggi pula keputusan pembelian produk Teh Botol Sosro.

b. Persepsi konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian. Hal ini didapat dari berdasarkan uji parsial pengaruh persepsi

konsumen terhadap keputusan pembelian. Semakin baik persepsi konsumen

terhadap produk semakin tinggi pula keputusan pembelian produknya.

c. Motivasi dan persepsi konsumen secara bersama-sama berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan pembelian Teh Botol Sosro. Hal ini didapat dari

berdasarkan uji F pengaruh motivasi dan persepsi konsumen terhadap

keputusan pembelian. Semakin tinggi motivasi dan semakin baik persepsi

konsumen terhadap produk semakin tinggi pula keputusan pembelian

(41)

116

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian kesimpulan di

atas, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat

memberikan manfaat dan masukan bagi produsen Teh Botol Sosro dalam

memotivasi konsumennya maupun menciptakan produk yang sesuai dengan

persepsi konsumen. Berikut adalah saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi

produsen Teh Botol Sosro:

a. Berdasarkan uraian data sebelumnya dari semua dimensi motivasi, pembelian

sebagai simbol ekspresif memiliki skor paling rendah. Oleh karena itu

sebaiknya dilakukan promosi untuk menikmati Teh Botol Sosro bersama

dengan orang-orang terdekat sebagai simbol ekspresi konsumen. Salah satu

promosi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat iklan dengan tema

menikmati Teh Botol Sosro dengan orang-orang terdekat sebagai simbol

ekspresi kasih sayang dan kebersamaan.

b. Berdasarkan uraian data sebelumnya, dari semua dimensi persepsi, aroma

memiliki skor nilai yang paling rendah. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan

melakukan survey mengenai tanggapan konsumen terhadap aroma Teh Botol

Sosro. Jika hasil survey menunjukan hal yang sama, ada baiknya perusahaan

mengkaji ulang aroma Teh Botol Sosro agar mendapatkan aroma yang lebih

wangi yang lebih disukai lagi oleh konsumen.

c. Berdasarkan uraian data sebelumnya nilai faktor motivasi memiliki lebih kecil

(42)

117

dimotivasi guna menaikan tingkat pembelian karena motivasi. Beberapa cara

yang bisa dilakukan adalah lebih seringnya diadakan promo-promo, atau

undian berhadiah. Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan

mnyelenggarakan acara dengan tema-tema tertentu yang berkaitan dengan Teh

Botol Sosro misal acara dengan tema tagline Teh Botol Sosro yaitu “Apapun

makanannya, minumnya Teh Botol Sosro”. Salah satu contoh acara yang

dapat diselanggarakan adalah diadakan festival kuliner dengan minuman yang

tersedia yaitu Teh Botol Sosro. Acara seperti itu dapat merangsang konsumen

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :

Alfabeta

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2003. Dasar-dasar Pemasaran. . Jakarta : PT

Indeks.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta :

Penerbit Erlangga

Mangkunegara, Anwar P. 2005. Perilaku Konsumen. Bandung : Refika Aditama

Muljana, Wahju. 1985. Petunjuk Praktis Bercocok Tanam The. Semarang : CV

Aneka Ilmu.

Nugroho J. Setiadi. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta : Kencana Prenada Media

Group.

Priyatno, Duwi. 2008. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS17. Yogyakarta :

Penerbit Andi.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya Dalam

Gambar

Tabel 4.25 Output Uji F ..................................................................................
Tabel 1.1 Tabel Jumlah Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung
Tabel 1.2 Daftar Jenis dan Jumlah Komoditi yang Memiliki Izin Edar di Indonesia
Tabel 1.3 Tabel Tingkat Popularitas Minuman Teh Dalam Kemasan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Administrasi : tidak ada surat penawaran, Jaminan penawaran, metode pelaksanaan dan surat dukungan dari bank. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi

RAYA MUNCAR, DSN.SRONO RT.01/RW.02 DESA KEBAMAN SRONO KAB.. 47 BAGOREJO

Sampel yang digunakan adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008 – 2011, total sampel yang digunakan berjumlah 44

A fi eld survey was carried out in Selo to ask questions to biogas users (N=21) and non- users (N=5) on their energy and fertilizer consumption, as well as emissions reductions

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen Direktorat Jenderal Bina Marga dan/atau rencana keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sesuai dengan

Berdasarkan uraian di atas maka akan dilakukan penelitian lanjutan uji efek diuretik ekstrak etanol 70% herba selasih ( Ocimum basilicum L.) berdasarkan volume urin dan jumlah

PROSEDUR UNTOK MENDAP ATKAN HAK GUNA

The coefficient value of EPC &lt; 1, shows a lack of protection to producers or cacao farmers, and means that the government, even though giving subsidy policy to input