• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh positioning produk terhadap loyalitas konsumen pengguna sepeda motor Honda : studi kasus pada mahasiswa fakultas ekonomi, universitas Sanata Dharma Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh positioning produk terhadap loyalitas konsumen pengguna sepeda motor Honda : studi kasus pada mahasiswa fakultas ekonomi, universitas Sanata Dharma Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH POSITIONING PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA

Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Daerah Istimewa Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh Muliady NIM : 022214151

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

(4)
(5)

v MOTTO

Berusahalah sebaik yang kita bisa, berbuatlah

kebaikan dan selalu sabar menghadapi cobaan

rintangan kehidupan.

Jangan takut akan sesuatu yang belum pasti terjadi

Hadapi dengan senyuman dan cinta

Karena telah ada sebelum kita ada, bahwa

kita akan menerima apa yang telah kita perbuat

Yakin dan percaya pada kuasa Tuhan

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini Kepada :

Mama dan Papa Tercinta

Saudariku Tersayang

Nenek dari ibuku yang telah membesarkanku dan telah tiada

Sahabat-sahabatku

(7)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 2 Februari 2010

Penulis;

(8)

viii ABSTRAK

Penelitian ini dibuat bertujuan untuk; 1).Mengetahui karakteristik konsumen pengguna sepeda motor Honda, 2).Mengetahui Pengaruh positioning produk terhadap loyalitas konsumen pengguna sepeda motor Honda dan 3).Mengetahui unsur positioning produk yang mempengaruhi loyalitas konsumen pengguna sepeda motor Honda. Untuk mencapai tujuan diatas maka digunakan teknik pengumpulan data kuesioner dengan sampel 100 orang dan studi kepustakaan, pada tujuan pertama digunakan analisis data proporsi, untuk tujuan kedua digunakan analisis data regresi berganda, dan untuk tujuan ketiga digunakan analisis data unsure positioning product.

Hasil penelitian diperoleh karakteristik responden dengan usia 21 tahun sampai 23 tahun, mempunyai jumlah uang saku antara Rp 1 juta – Rp 1,5 juta, jenis kelamin pengguna Motor Honda adalah mayoritas pria dan lebih dari 2 tahun. Hasil F hitung adalah 0,688 sedangkan F tabel adalah 2,87 dengan derajat kesalahan 5% maka F hitung (6,88) > F tabel (2,87) sehingga hipotesa diterima. Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh positioning product terhadap loyalitas konsumen pengguna sepeda motor Honda pada study kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Daerah Istimewa Yogyakarta. Unsur positioning product yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen pengguna sepeda motor Honda adalah unsur pelayanan terbaik (X2).

(9)

ix

ABSTRACT

The porposes of the research were to; 1). To find out the characteristics of Honda motorcycle users, 2). To find out the effects of the positioning product to Honda motorcycle users loyalty, and 3). To find out the positioning product elements which effect the Honda motorcycle user loyalty. The data collection technique used were questionnaires and the. In the first goal the proportion data analysis is used, the multiple regression data analysis is used for the second goal, and for the third goal the data analysis of the positioning product elements is used.

The respondent’s characteristics derived from the research are: ages 21-23 years old, have monthly money Rp 1,000,000-Rp 1,500,000, men dominated and already use Honda for more than two years. The result of calculation-F is 0.688 while the table-F is 2.87 with 5% of standard error deviation. The calculation-F (6.88) > Table-F (2.87), so that the hypothesis is accepted. It can be concluded that there is an effect of positioning product toward the consumer’s loyalty of Honda motorcycle within a case study of Economy Faculty students of Sanata Dharma University. The element of positioning product which mostly effects the consumer’s loyalty of Honda motorcycle is the element of the best service (X2).

(10)

x

KATA PENGANTAR

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di surga, Yesus Christus dan Bunda Maria. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul PENGARUH POSITIONING PRODUCT TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Daerah Istimewa Yogyakarta)

.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak–pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Marthinus D.Roge, A.Ma.Pd dan Ibu Tin (Ibu dan Ayah) yang selalu sabar memberikan do’a yang terindah dan terbaik dari yang terbaik, memberikan sarana dan prasarana, juga motivasinya kepada penulis untuk tetap bersemangat menjalani hidup dan berusaha menggapai kesuksesan. “BERKAT KALIAN BERDUALAH AKU ADA DAN HIDUP”

(11)

xi

3. Dekan dan Kaprodi Manajemen. Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt.Q.I.A dan Drs.V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. terima kasih atas bantuannya sesuai dengan prosedur universitas.

4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si. dan Drs. V. Supriyatno, SU. yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Kakak Muliaty, S.Farm., Apt. dan Abang Firma Sihombing (kakak kandung) yang selalu membantu kesulitan penulis yang juga memperlihatkan kepada penulis bahwa “HIDUP ITU INDAH HARUS DIPERJUANGKAN DENGAN PENUH USAHA ”.

6. Nenek Manis Maria Sampe, yang selalu menjadi inspirasi dan telah memberikan pesan budi pekerti juga kasih sayang pada penulis yang mungkin tidak akan didapatkan dari orang lain manapun.

7. Mantan Kepala Brimob Jogja Bpk. Bittikaka terima kasih atas bantuannya selama ini.

8. Teman- teman SENTEX, teman-teman dari Gang Narada 10c, Teman-teman dari MCG (Mountain Climber Generation) dst. “BERSAMA KALIAN HIDUP TERASA BERWARNA”.

9. UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA.

(12)

xii

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan skripsi ini, karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak. Dan pada akhirnya semua itu akan menjadi jalan untuk dapat menjadi yang terbaik.

Yogyakarta ………. Penulis

(13)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vii

ABSTRAK... viii

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR... xvii

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Kerangka Berpikir ... 7

(14)

xiv

BAB II. LANDASAN TEORI ... 9

A. Pengertian Pemasaran... 9

B. Definisi Manajemen Pemasaran ... 10

C. Konsep Pemasaran... 10

D. Segmentasi, Penargetan Pasar dan Positioning product ... 12

E. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)... 17

F. Perilaku Konsumen ... 20

G. Proses Pembelian Konsumen ... 24

H. Kepuasan Pelanggan... 25

I. Loyalitas Konsumen ... 26

J. Hipotesis ... 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 33

A. Jenis Penelitian ... 33

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 33

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 34

D. Data yang Dibutuhkan ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Populasi dan Sampel... 36

G. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 37

H. Pengujian Instrumen ... 39

I. Teknik Analisis Data ... 41

J. Uji Asumsi Klsik Model Regresi Berganda ... 43

(15)

xv

BAB IV. GAMBARAN UMUM... 51

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 51

B. Fakultas Ekonomi ... 58

C. Sejarah Umum Perusahaan Honda ... 60

D. Profil dan Kunci Keberhasilan Honda... 62

E. Sejarah Perusahaan Honda di Indonesia... 67

F. Teknologi... 73

G. Visi dan Misi ... 75

BAB V. ANALISIS DATA... 77

A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 77

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 81

C. Pembahasan ... 88

BAB IV. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN... 90

A. Kesimpulan... 90

B. Saran ... 91

C. Keterbatasan ... 92

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV.1 Jumlah Mahasiswa USD 4 Tahun Terakhir ... 57

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Positioning Product... 78

Tabel V.2 Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen... 80

Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Usia Responden ... 82

Tabel V.4 Distribusi Frekuensi Jumlah Uang Saku Responden... 82

Tabel V.5 Klasifikasi Jenis Kelamin Responden ... 83

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dunia bisnis mengalami kemajuan pesat. Perkembangan teknologi dan komunikasi menuntut suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dirinya baik itu dalam hal desain produk, kualitas produk, teknologi, pelayanan, bahkan yang paling utama adalah bidang pemasarannya. Pemasaran merupakan ujung tombak keberadaan suatu perusahaan karena pemasaran merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Berbagai usaha pengembangan dapat diupayakan oleh perusahaan guna mempertahankan konsumen pemakai produknya atau lasimnya disebut pelanggan. Produsen harus berorientasi pada konsumen dan mengerti kebutuhan konsumen darena konsumen akan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya dan dianggap paling baik kualitasnya.

(19)

Suatu perusahaan dianggap kuat apabila di dalam pasar, ia selalu dapat mempertahankan posisi produknya dengan mantap. Hal ini dapat diartikan bahwa produk perusahaan akan tetap terpilih oleh konsumen untuk dikonsumsi, walaupun ada banyak tawaran produk pesaing sejenis yang bermunculan. Oleh karena itu perusahaan harus bisa menunjukkan berbagai perbedaan khusus yang dimiliki produk tersebut secara nyata. Beberapa alternatife keunggulan produk perusahaan yang mungkin ditawarkan misalnya, kualitas terbaik, harga termurah, pelayanan terbaik, resiko paling aman, dan teknologi paling maju. Perusahaan dapat mengunakan satu atau kombinasi beberapa alternatife tersebut. Hal ini disebabkan karena konsumen cenderung lebih mengingat posisi produk suatu perusahaan yang memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan produk perusahaan lain.

(20)

dengan produk perusahaan yang lain, sehingga konsumen tetap memilih atau loyal terhadap produk tersebut.

Seperti yang kita ketahui bahwa dewasa ini banayk bermunculan merek-merek motor baru selain yang telah ada di pasaran sebelumnya, seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Sebelumnya hanya merek-merek tersebut yang diketahui oleh para konsumen pengguna sepeda motor. Merek-merek motor yang baru antara lain: Jincheng notor, Fedora, Viar, Jialing, KTM, Tossa, Sanex dan masih banyak merek-merek sepeda motor baru lainnya yang kian memarakkan pasar sepeda motor. Penulis memilih sepeda motor Honda karena Honda menyatakan produknya sebagai sepeda motor yang unggul dari sepeda motor lain. Hal ini dapat diketahui dari iklan-iklan yang dikemukakan oleh Honda, misalnya “Bagaimanapun Honda lebih unggul”, “ Kualitas Mesin Unggul” dan “Honda lebih irit”. Positioning yang dikemukakan oleh Honda ini diharapkan akan tertanam di benak konsumen sehingga diharapkan akan menimbulkan loyalitas bagi para konsumen untuk tidak memilih merek lain.

Bertolak dari hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisa Pengaruh Positioning Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Pengguna Sepeda Motor Honda”

(21)

B. Perumusan Masalah

Untuk dapat bisa menganalisis dan menjelaskan secara baik isi dari judul “Analisa Pengaruh Positioning Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Pengguna Sepeda Motor Honda” yang penulis angkat ini maka berdasarkan latar belakang masalah penulis mengajukan beberapa permasalahan, yaitu:

1. Bagaimana karakteristik konsumen pengguna sepeda motor Honda? 2. Apakah ada pengaruh positioning produk terhadap loyalitas konsumen

pengguna sepeda motor Honda?

3. Apa saja unsur positioning produk yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen pengguna sepeda motor Honda?

C. Batasan Masalah

Mengingat cukup luasnya permasalahan yang akan diteliti, maka peneliti akan melakukan pembatasan masalah antara lain:

1. Objek penelitian dilakukan terhadap produk sepeda motor Honda. 2. Dalam penelitian ini jumlah sample yang akan diambil untuk

penelitian, oleh peneliti dibatasi sebanyak 100 responden. Responden yang diteliti adalah pengguna sepeda motor Honda. 3. Teknik pengumpulan data yang ditempuh oleh peneliti adalah

(22)

sepeda motor Honda ”Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma”.

4. Untuk mengetahui posisi sepeda motor Honda maka atribut yang akan diteliti adalah:

- Kualitas dan keawetan mesin dari sepeda motor Honda - Keiritan bahan bakar (bensin) dari sepeda motor Honda - Kemudahan mendapatkan suku cadang sepeda motor Honda - Sepeda motor Honda

- Harga jual kembali D. Tujuan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan tentunya mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis sampaikan sebelumnya, oleh karena itu tujuan penelitian ini dibuat yang bertujuan untuk mengetahui:

a. Mengetahui karakteristik konsumen pengguna sepeda motor Honda ”Mahasiswa Fakultas Ekonomi Sanata Dharma”.

b. Mengetahui Pengaruh positioning produk terhadap loyalitas konsumen pengguna sepeda motor Honda ”Mahasiswa Fakultas Ekonomi Sanata Dharma”.

(23)

E. Manfaat Penelitian

Dari setiap karya yang ada dan yang pernah ada tentunya juga didasarkan pada suatu harapan yang ingin diberikan oleh para pendiri atau pembuatnya, maka tidak luput dari itu penulis dalam karya penelitiannya ini mengharapkan suatu manfaat yang baik dan berguna bagi siapa saja yang menggunakannya secara baik untuk tujuan baik pula.

Adapun manfaat penelitian khususnya ditujukan kepada: 1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat membantu bagi produsen sepeda motor Honda dalam mengetahui posisi produknya di mata konsumennya, sehingga diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan perusahaan dalam bidang pemasaran.

2. Bagi Penulis

Akan menambah pengalaman penulis dan dapat mengaplikasikan ilmu yang penulis tekuni.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

(24)

F. Kerangka Berpikir

“Pengaruh Positioning Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Pengguna Sepeda Motor Honda”

Study Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Daerah Istimewa Yogyakarta.

POSITIONING PRODUK:

Kualitas Terbaik

Pelayanan Terbaik

Harga Termurah

Nilai Terbaik

LOYALITAS KONSUMEN: Nilai Pelanggan Kepuasan Pelanggan

Paling Cepat

Paling Nyaman

(25)

G. Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengemukakan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini mengemukakan secara rinci teori-teori yang mendukung permasalahan.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menerangkan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, metode pengambilan sample dan analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM

Bab ini akan menggambarkan bagaimana gambaran umum tempat Study kasus dan gambaran umum perusahaan Honda.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini mengungkapkan analisis data dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(26)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk menyelurkan produknya sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dengan baik. Terdapat berbagai defenisi tentang pemasaran, diantaranya adalah:

1. Menurut Philip Kotler dan Barg Amstrong (1992: 6), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan dan butuhkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. 2. Menurut William J. Stanton (1978: 5), pemasaran adalah suatu sistem

keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun kepada pembeli potensial.

(27)

barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

4. Gitosudarmo (1994: 1) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkan itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar.

B. Defenisi Manajemen Pemasaran

Dalam dunia usaha tugas seorang manajer pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba dari penjualan suatu produk, sehingga perusahaan harus bisa mengevaluasi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan pemasaran yang tepat. Kegiatan-kegiatan-kegiatan pemasaran tersebut harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang baik yang dikenal dengan istilah Manajemen Pemasaran.

Menurut Philip Kotler (1997: 16):

“Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran (target buyer) dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional”.

C. Konsep Pemasaran

(28)

perusahaan harus dapat mengolola dan mengkoordinasi kegiatan pemasaran dengan baik melalui pemenuhan dan pemuasan kebutuhan konsumen melalui proses pertukaran, kemudian mencari konsep yang paling sesuai untuk dipakai sebagai pendekatan dalam menjalankan kegiatan pemasaran. Konsep tersebut disebut konsep pemasaran.

Menurut Philip Kotler dan B. Amstrong (1992: 15):

Konsep Pemasaran adalah kunci-kunci mencapai tujuan-tujuan organisasi yang terdiri dari penentu kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan menyerahkan produk yang memuaskan secara lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan dengan para pesaingnya.

Ada tiga gagasan pokok yang tercakup dari konsep pemasaran (Basu Swastha dan Hani Handoko, 1997: 6-8):

1. Orientasi Pelanggan

Perusahaan yang ingin berorientasi pada pelanggan harus:

a. Menentukan kebutuhan dari konsumen yang akan dilayani atau dipenuhi (target market)

b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran penjualan c. Menentukan produk dan program pemasarannya

d. Mengadakan penelitian kepada konsumen untuk mengatur, meneliti dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka

(29)

2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen secara optimal, semua elemen pemasaran yang ada harus dikoordinasikan dan diintegrasikan. Hal tersebut berarti bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan harus turut serta dengan perusahaan dalam usaha yang terkoordinasi untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat terwujud.

Selain hal-hal tersebut diatas, juga harus ada penyesuaian dan koordinasi antara unsure-unsur dari marketing mix untuk menciptakan hubungan pertumbuhan yang kuat dengan konsumen.

3. Kepuasan konsumen.

Tujuan konsep pemasaran adalah menciptakan suatu produk agar dapat memnuhi kebutuhan konsumen. Apabila kebutuhan konsumen bisa dipenuhi dengan baik, maka akan meningkatkan kepuasan. Keberhasilan produsen dalam memuaskan konsumen yang mengkonsumsi produknya secara berkelanjutan ditentukan oleh banyak sedikitnya konsumen yang dilayani dan terpenuhinya kebutuhannya. Semakin banyak konsumen yang menggunakan produknya maka laba yang akan diterima perusahaan diharapkan akan semakin meningkat.

D. Segmentasi, Penargetan Pasar, dan Positioning Produk

(30)

konsumennya. Hal ini dikarenakan jumlah pelanggan yang terlalu besar, dan tersebar luas (daerah pemasaran yang luas) ataupun adanya keanekaragaman kebutuhan pelanggan itu sendiri. Suatu perusahaan seharusnya mengenali bagian-bagian pemasaran yang paling efektif utnuk dilayani.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan perusahaan agar berhasil dalam pemasarannya, yaitu (Kotler, 2001: 244-259):

1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah pembagian pasar menjadi kelompok pelanggan yang lebih kecil dengan perbedaan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk tertentu atau bauran pemasaran (Kotler, 2001: 245). Pemasaran harus dapat menentukan segmen pasar yang akan dilayani. Dengan sumber-sumber yang terbatas perusahaan seharusnya berusaha untuk mengenali segmen pasar yang dapat dilayani sebaik mungkin. Akibatmya perusahaan dapat melakukan pemasarannya secara selektif dalam sasaran segmen pasar yang telah dipilih. Dasar-dasar segmentsi pasar yang dapat dilakukan antara lain segmentasi geografis (wilayah, ukuran kota, kepadatan, iklim, dan lain-lain) dan segmentasi menurut tingkah laku (misal sikap, dasar pengetahuan dan lain-lain).

2. Pasar Sasaran / Penargetan Pasar (Target market)

(31)

oleh perusahaan (Kotler, 2001: 264). Penetapan pasar sasaran dilakukan agar konsumen yang menjadi pasar sasaran dapat diketahui dan dilayani kebutuhannya sehingga pada akhirnya perusahaan dapat mencapai kepuasan konsumen.

Beberapa system pemasaran yang dapat diterapkan dalam system strategi penetapan pasar sasaran ini adalah (Kotler, 2001: 266):

a. Pemasarn serba-sama (undifferentiated Marketing)

Dalam prakteknya perusahaan yang menggunakan system ini secara khas mengembangkan produk dan pemasaran yang ditujukan pada satu segmen pasar terbesar.

b. Pemasaran Serba-aneka (Differential Marketing)

Dengan pemasaran serba-serbi ini perusahaan memutuskan untuk beroperasi dalam dua segmen pasar atau lebih tetapi merancang produk sendiri dan atau program-program pemasaran untuk tiap segmen.

3. Positioning Produk (Product Positioning)

Positioning produk adalah memposisikan produk secara relative

terhadap produk pesaing dibenak konsumen (Peter dan Olson, 1996:

(32)

pengguna atau konsumen bahkan masyarakat luas bisa menikmati keunggulan-keunggulan yang dimiliki produk juga secara nyata. Akibatnya para konsumen dapat dengan mudah mengingat produk tersebut melalui keunggulan yang dimiliki produk tersebut dan berujung pada loyalitas konsumen.

Posisi produk adalah kesan tertentu dari suatu produk yang diingat oleh konsumen (kotler, 2001: 269). Dengan adanya kesan yang diingat konsumen pada suatu produk maka diharapkan bahwa konsumen akan tetap memilih produk tersebut walaupun banyak produk sejenis yang sejenis yang muncul dalam pasar yang sama.

Menurut (Philip Kotler, 2000; 342) ada 8 (delapan) faktor penentu utama positioning produk antara lain:

1. Kualitas Terbaik

Perusahaan berusaha memperkenalkan kelebihan/ keunggulan istimewa yang merupakan andalan atau yang paling utama dimiliki oleh produknya. Kemudian dari hal yang paling utama tersebut berkembang ke bagian lain seperti disaind , daya tahan dan keawetan juga keunggulan produk lainnya.

2. Pelayanan Terbaik

(33)

3. Harga Termurah

Perusahaan berusaha memasarkan produknya dengan harga jual bersaing dengan pengertian bahwa perusahaan berusaha menekan harga jualnya dibawah harga jual produk merek lain yang sejenis dengan tidak melupakan pertimbangan kualitas terbaik yang dimiliki produknya sendiri.

4. Nilai Terbaik

Perusahaan berusaha memperkuat karakter produk perusahaan dan keyakinan pelanggan dengan cara mengiklankan diri sesuai dengan reputasi yang didapatkan perusahaan sebelumnya (implikasinya adalah merupakan yang terbaik) yang kemudian berpengaruh pada harga jual kembali yang tinggi dibanding harga jual kembali produk merek lain yang sejenis, Selain itu untuk memberikan nilai terbaik disaind dan keunggulan utama produk kembali menjadi hal utama yang diperhitungkan .

5. Paling Aman

(34)

6. Paling Cepat

Perusahaan dalam hal ini ingin memberitahukan bahwa produk yang digunakan adalah yang paling efisien dan efektif baik dari segi fungsi dan manfaatnya dalam kehidupan pelanggan dan dalam penggunaannya.

7. Paling Nyaman

Perusahaan berusaha memberikan kenyamanan penggunaan produknya dengan mengantisipasi hal-hal yang kadang membuat pelanggan atau konsumennya mengeluh pada saat menggunakan produk sejenis dari merek produk lainnya.

8. Teknologi Paling Maju

Perusahaan berusaha menawarkan produknya dengan selalu melakukan pembaharuan produk dengan terobosan-terobosan mutakhir mengikuti perkembangan teknologi dan keinginan konsumen setiap masanya.

E. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Marketing Mix adalah kombinasi 4 variabel /kegiatan yang merupakan inti dari sitem pemasaran yaitu (Stanton, 1985: 45):

•Penawaran produk (product).

(35)

pertimbangan, misalnya: kualitas, ukuran, warna, kegemaran dan lain sebagainya.

•Struktur harga (price)

Struktur harga adalah penentuan harga produk yang akan ditawarkan kepada pasar sasaran dengan pertimbangan daya beli konsumen dan pendapatan yang harus tercapai.

•Kegiatan promosi (promotion)

Kegiatan promosi adalah kegiatan penentuan bauran untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk tersebut pada konsumen.

•Sistem distribusi (placement)

Sistem distribusi adalah penentuan saluran dan system distribusi yang akan dipergunakan sehingga produk tersebut dapat dijangkau oleh konsumen dengan mudah.

Untuk menunjang peningkatan penjualan produknya maka suatu perusahaan harus memperkenalkan produknya kepada konsumen melalui berbagai aktivitas promosi, sehingga konsumen dapat mengetahui keberadaan sebuah produk. Kegiatan promosi dilakukan dengan beberapa cara berikut ini (Swastha, 2000: 231):

1. Pengiklanan

(36)

2. Pemasaran langsung

Pemasaran langsung meliputi surat, telepon, dan alat-alat penghubung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respons dari pelanggan dan calon pembeli tertentu. 3. Promosi penjualan

Promosi penjualan dilakukan perusahaan dengan cara pemberian intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan calon konsumen untuk mencoba atau membeli produk barang atau jasa.

4. Hubungan masyarakat dan publisitas

Hubungan masyarakat dan publisitas dilakukan perusahaan dengan cara membuat berbagai program yang dirancang untuk memperkenalkan produk yang ada dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

5. Penjualan personal

Penjualan langsung dilakukan perusahaan dengan cara interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

6. Kegiatan promosi dan pemasaran

(37)

F. Perilaku Konsumen

1. Pengertian perilaku konsumen

Pengertian perilaku konsumen menurut Basu Swastha dan Hani handoko (1987: 9) adalah sebagai berikut:

“Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut” Sedangkan menurut James F. Engel (1994: 3) yaitu:

“Perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsikan dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan tersebut”

Menurut American Marketing Assotiation (AMA) perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi perilaku dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam mereka. Ada 3 ide penting dalam pengertian perilaku konsumen ini yaitu (Peter, 1996: 284):

a. Dinamis

(38)

b. Interaksi

Interaksi yang dimaksud disini bahwa perilaku konsumen melibatkan interaksi antara pengaruh dan kondisi perilaku serta kejadian disekitar.

c. Pengaruh

Pengaruh yang dimaksud adalah perilaku konsumen yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Dalam kenyataannya perilaku konsumen sehari-hari bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yang akhirnya pengaruh-pengaruh tersebut akan sangat menentukan sikap dan perilaku konsumen itu sendiri.

Ada 4 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Kotler, 1997: 64):

a. Faktor budaya

Faktor budaya meliputi:

1. Budaya adalah penentu kegiatan dan perilaku yang paling mendasar dalam suatu masyarakat tertentu

2. Sub budaya adalah bagian yang lebih kecil daripada budaya yang memberi lebih banyak ciri bagi anggota-anggotanya.

(39)

b. Faktor sosial Faktor sosial meliputi: 1. Usia

Usia sangat berpengaruh dalam pembentukan perilaku seorang konsumen karena semakin bertambahnya usia seseorang maka pola pikirnya akan berubah. Sebagai contoh adalah konsumen yang berusia muda akan membeli produk dengan lebih pertimbangan mode dan gengsi, tetapi konsumen usia dewasa cenderung akan membeli produk berdasarkan kebutuhan dan kualitas.

2. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang akan sangat berpengaruh pada perilakunya, karena pekerjaannya akan menuntut seseorang berprilaku tertentu.

3. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang karena keadaan seseorang berkaitan dengan daya beli orang tersebut, yang nantinya berpengaruh pada kebiasaan perilakunya.

4. Gaya hidup

(40)

5. Kepribadian

Kepribadian adalah pola sifat-sifat individu yang dapat menentukan tanggapan dan cara untuk bertingkahlaku, terutama sebagaimana tingkahlakunya dapat dijelaskan oleh orang lain dengan cara yang cukup konsisten.

c. Faktor psikologi

Faktor psikologi meliputi: 1. Motivasi

Teori Frederick Heizberg (dikutip dl Kotler, 1997: 64) mengembangkan 2 falsafah, yaitu:

a. Satisfier, adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan kepuasan, oleh karena itu produsen diharapkan selalu memperhatikan dan menekankan hal tersebut.

b. Disatisfier, adalah faktor-faktor yang menghambat tercapainya kepuasan konsumen. Oleh karena itu produsen harus menjauhi dan sedapat mungkin menghindari hal tersebut.

2. Persepsi

(41)

3. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu perubahan dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya. 4. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan dan sikap adalah keadaan seseorang mengganggap sesuatu dapat dipengaruhi oleh hal lain sehingga tetap berpedoman sama dengan sebelumnya.

G. Proses Pembelian Konsumen

Setelah produk ditawarkan di pasar dan konsumen mengetahui keberadaannya beserta manfaat suatu produk maka konsumen tersebut akan mulai menentukan apakah ia akan membeli produk tersebut atau tidak. Tahap-tahap proses pembelian konsumen adalah sebagai berikut:

a) Menganalisa keinginan dan kebutuhan

ditujukan untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi dan terpuaskan jika kebutuhan tersebut diketahui maka konsumen akan tahu kebutuhan mana yang harus dipenuhi dan kebutuhan mana yang dapat ditunda. Dari tahap inilah proses pembelian muali dilaksanakan.

b) Menilai sumber-sumber

(42)

c) Menetapkan tujuan pembelian

Tujuan pembelian masing-masing konsumen tidak sama, tergantung jenis produk dan kebutuhannya.

d) Mengidentifikasi alternative pembelian

Setelah tujuan pembelian ditetapkan, konsumen perlu mengidentifikasikan alternative pembeliannya tergantung dari sumber-sumber yang dimiliki termasuk resiko keliru dalam pemilihannya. e) Keputusan membeli

Dalam tahap inilah konsumen memutuskan akan membeli atau tidak.

H. Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (19995: 27) kepuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap kesesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan produk aktual yang dirasakan konsumen setelah pemakaian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah sebgai berikut:

1) Bukti langsung (tangibles): berupa fasilitas fisik dan pelengkap produk. 2) Kehandalan : kemampuan produk memenuhi keinginan konsumen 3) Jaminan (assurance): berupa jaminan baik, tahan lama, servis dan

garansi.

(43)

1. Stay loyal longer

Dengan tercapainya kepuasan pelanggan jangka panjang maka pemasar puas karena loyalitas pelanggan tercapai.

2. Talks favorably about the company and it’s prouct

Apabila pelanggan puas maka secara psikologis akan menyebarkan kepuasannya akan produk tersebut kepada orang lain.

3. Affers product ideas to the company

Oleh karena merasa puas maka para pelanggan akan selalu menyalurkan ide-idenya kepada perusahaan sehingga perusahaan dapat selalu mengetahui kebutuhan atau produk apa yang dibutuhkan para konsumennya.

4. Cost loss to serve than new costomer because transaction are

rutinized

Perusahaan memberikan biaya yang lebih murah pada pelanggan, tidak sama dengan konsumen lama sehingga dapat mempertahankan.

I. Loyalitas Konsumen

Menurut Assael (1992: 187)

(44)

Loyalitas konsumen dikelompokkan menjadi 2 bagian (Peter, 2000: 161-253), yaitu:

1. Loyalitas merek (brand loyalty)

Loyalitas merek adalah suatu sikap menyenangi suatu merek yang direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu.

2. loyalitas took (store loyalty)

Loyalitas took adalah suatu sikap yang menyenangi suatu toko karena kualitas pelayanan oleh karyawan dan pengelola toko.

Tujuan dan maksud utama hubungan pemasaran adalah mencapai hubungan pelanggan dan membangun kesetaraan, oleh karena itu diperlukan untuk membangun kesetiaan pelanggan dengan cara (Lewis dan Chamber, 1997) sebagai berikut:

a) Care service, yang menyediakan jasa utama yang didasarkan pada kebutuhan pasar.

b) Costumizing the relationship, membangun hubungan dekat antara pemasar dengan pembeli

c) Service augmentation, jasa tambahan yang berarti membangun pelayanan plus

(45)

e) Internal marketing, perusahaan mengelola karyawannya dengan mengerti dan memahami prinsip-prinsip pemasaran dan

melaksanakan tugas.

Loyalitas merupakan kombinasi dari beberapa hal (Tjiptono, 1995: 36), yaitu:

1. Kepuasan

Pada umumnya konsumen suatu produk akan selalu mengharapkan dan menginginkan suatu kepuasan sebagai imbalan pengeluaran/pengorbanan mereka berupa uang atau lainnya untuk memperoleh produk yang mereka butuhkan

Penelitian empiris membuktikan bahwa kepuasan dan loyalitas merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya karena dengan adanya kepuasan konsumen dalam memakai suatu produk, maka akan memungkinkan konsumen tersebut untuk loyal kepada suatu produk tertentu.

2. Rintangan pengalihan (switching barrier)

Pada dasarnya produsen sebuah produk telah mempunyai cara tersendiri dalam menarik dan mempertahankan konsumen pengguna produknya seperti mempromosikan kelebihan-kelebihan dan disaind produk yang khas.

(46)

perlu mengeluarkan biaya besar untuk berganti toko, merek atau yang lainnya.

3. Keluhan (voice)

Pada umumnya konsumen selalu merasa kurang dan menginginkan/ mengharapkan kepuasan yang lebih dalam menggunakan suatu produk, terlebih lagi apabila apa yang diharapkan akan suatu produk yang digunakan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen tersebut, hal ini yang kadang memicu timbulnya keluhan

Penanganan keluhan memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan produk perusahaan yang puas, karena pelanggan merasa bahwa perusahaan menaruh perhatian yang besar pada setiap permasalahan dan keinginan pelanggannya sehingga diharapkan loyalitas akan terus meningkat.

Dari beberapa hal diatas maka adapun Faktor-faktor Loyalitas konsumen menurut (Philip Kotler, 2000;41) antara lain:

1. Nilai Pelanggan (Philip Kotler, 2000;41)

(47)

yang diharapkan oleh konsumen dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk atau jasa. Hal ini berhubungan dengan Nilai produk yang berdasarkan kehandalan, ketahanan, kinerja dan Nilai jual kembali.

Menurut (Philip Kotler, 2000;40) Selama lebih dari 35 tahun yang lalu, Peter Drucker memperhatikan bahwa tugas pertama sebuah perusahaan adalah ”Menciptakan Pelanggan”. Akan tetapi pelanggan masa kini menghadapi beraneka ragam pilihan produk, merek, harga ,dan pemasok. Kita percaya bahwa pelanggan memperkirakan penawaran yang mana yang akan menyerahkan nilai tertinggi. Pelanggan menginginkan nilai maksimum dengan dibatasi oleh biaya pencarian serta keterbatasan pengetahuan, mobilitas dan penghasilan. Mereka membentuk suatu harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan hal itu. Kenyataan suatu penawaran memenuhi harapan akan nilai mempengaruhi kepuasan dan kemungkinan pembelian kembali atau loyalitas konsumen.

2. Kepuasan Pelanggan (Philip Kotler, 2000;42)

Adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi / kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.

(48)

melebihi harapan pelanggan amat puas dan senang. Banyak perusahaan memfokuskan pada kepuasan tinggi karena pelanggan yang kepuasannya hanya pas mudah untuk berubah pikiran bila mendapat tawaran yang lebih baik. Mereka yang amat puas lebih sukar untuk mengubah pilihannya. Kepuasan yang tinggi atau kesenangan yang tinggi menciptakan kelekatan emosional terhadap merek tertentu, bukan hanya kesukaan/ preferensi rasional. Hasilnya adalah kesetiaan pelanggan yang tinggi.

Menurut (Philip Kotler, 2000;44) Kunci untuk menghasilkan kesetiaan pelanggan adalah dengan, memberikan nilai pelanggan yang tinggi.

(49)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut:

1. Bukti langsung (tangibles): berupa fasilitas fisik dan pelengkap produk.

2. Kehandalan : kemampuan produk memenuhi keinginan konsumen 3. Jaminan (assurance): berupa jaminan baik, tahan lama, servis dan

garansi.

J. Hipotesis

(50)

33 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Asosiatif terhadap pengguna sepeda motor Honda dan produsen Honda di daerah istimewa Yoyakarta dengan studi kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Dasar jenis Asosiatif dipilih untuk digunakan karena penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini maka nanti akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Sugiyono (2001:10).

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

(51)

Maka penulis melakukan penelitian ini di:

1.Tempat penelitian : Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Mrican, Tromol pos 29 Yogyakarta 35002.

2.Waktu penelitian : Maret 2009

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang secara langsung terlibat dalam kegiatan ini, yaitu pengguna sepeda motor Honda Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Objek penelitian

a. Positioning sepeda motor Honda 1. Kualitas Terbaik (X1) 2. Pelayanan Terbaik (X2) 3. Harga Termurah (X3) 4. Nilai Terbaik (X4) 5. Paling Aman (X5) 6. Paling Cepat (X6) 7. Paling Nyaman (X7)

8. Teknologi Paling Maju (X8)

(52)

D. Data yang dibutuhkan

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer

Data primer adalah data lapangan yang dikumpulkan, diperoleh sendiri dan diperoleh secara langsung oleh peneliti dari responden yang diteliti. 2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil dan diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan sudah dikumpulkan oleh pihak lain.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner.

(53)

SS (Sangat Setuju) = 5

S (Setuju) = 4

N (Netral) = 3

TS (Tidak Setuju) = 2 STS (Sangat Tidak Setuju) = 1 2. Studi kepustakaan

Yaitu dengan mempelajari literatur yang ada hubungannya dengan topik dan pembahasan penelitian ini, guna landasan teori dalam melakukan penelitian ini dan membantu dalam pemecahan masalah yang dihadapi.

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah daerah generalisasi yang dikenai kesimpulan, populasi merupakan sejumlah individu yang setidaknya mempunyai ciri atau sifat yang sama (Sutrisno Hadi,1983:220). Dalam penelitian ini yang mejadi populasi adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi (Prodi Manajemen dan Akuntansi) Universitas Sanata Dharma yang merupakan dan konsumen pengguna sepeda motor Honda. Jumlah keseluruhan Mahasiswa Fakultas Ekonomi (Prodi Manajemen dan Akuntansi) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2006/2007 sebanyak 1796 orang Mahasiwa. (www.USD.ac.id/statistik)

(54)

sebenarnya. Dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi. Agar diperoleh sampel yang representatif ataiu benar benar mewakili populasi. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik Aksidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Jadi siapa saja yang bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Penelitian ini menggunakan sampel 100 orang Mahasiswa Fakultas Ekonomi (Prodi manajemen dan akuntansi) Universitas Sanata Dharma.

G. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (Sugiyono,2001:33): 1. Variabel Independent

Variabel ini sering juga disebut sebagai Variabel stimulus, predictor, antencendent. Yang dalam bahasa Indonesia sering juga disebut variabel bebas. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadikan sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent/ terikat.

2. Variabel Dependent

(55)

dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Karena adanya variabel bebas.

3. Defenisi Operasional

- Positioning produk adalah memposisikan produk secara relative terhadap produk pesaing dibenak konsumen (Peter dan Olson,

1996: 147). Berdasarkan pengertian ini dapat diartikan bahwa

positioning produk adalah suatu cara agar suatu perusahaan mampu menarik minat konsumen untuk membeli produknya. Posisi produk adalah kesan tertentu dari suatu produk yang diingat oleh konsumen (kotler, 2001: 269). Dengan adanya kesan yang diingat konsumen pada suatu produk maka diharapkan bahwa konsumen akan tetap memilih produk tersebut walaupun banyak produk sejenis yang sejenis yang muncul dalam pasar yang sama. - Loyalitas pelanggan adalah pembelian kembali, karena komitmen

dan yakin terhadap merek/perusahaan Menurut Assael (1992: 187).

Loyalitas konsumen dikelompokkan menjadi 2 bagian (Peter, 2000: 161-253), yaitu:

1. Loyalitas merek (brand loyalty)

(56)

2. loyalitas took (store loyalty)

Loyalitas took adalah suatu sikap yang menyenangi suatu toko karena kualitas pelayanan oleh karyawan dan pengelola toko.

H. Pengujian Instrumen

Untuk mengetahui apakah setiap pertanyaan dari kuesioner yang digunakan sudah valid atau belum maka dilakukan uji statistik untuk mengukur kesahihan butir dan keandalan butir dengan menggunakan analisis validitas dan reliabilitas.

1. Analisis validitas

Analisis validitas yang digunakan untuk menunjukan tingkat validitas atau kesahihan butir dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut:

( )( )

( ) }

{

( )

{

2 2 2 2

}

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

fxy

=

Keterangan :

Fxy = koefisien korelasi setiap item X = nilai dari setiap item

(57)

Besarnya fxy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan (α) = 0.05 jika fxy lebih besar dari r tabel maka kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan valid dan sahih. 2. Analisis reliabilitas

Analisis reliabilitas digunakan untuk menunjukan adanya penyesuaian antara sesuatu yang diukur dengan jenis alat yang digunakan. Untuk mengujinya dapat digunakan rumus Cronbach’s Alpha (α) sebagai berikut:

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ Σ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ −

= 22

11 1 1 t b k k r σ σ Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyak butir pertanyaan

2

t

σ = Varians total

2

b

σ

Σ = Jumlah varians butir

(α) = 0.05

Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilfrod (Azwar,2004:98), yaitu;

(58)

3. 0,40 - <0,70 : Hubungan yang cukup erat 4. 0,70 - <0,90 : Hubungan yang erat (reliabel)

5. 0,90 - <1,00 : Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel) 6. 1,00 : Hubungan yang sangat sempurna

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Masalah pertama ; PRESENTASE

Untuk memecahkan masalah pertama yaitu, Bagaimanakah karakteristik Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma (Prodi Manajemen & Akuntansi) yang menggunakan produk sepeda motor Honda?. Peneliti menggunakan analisis Presentase, analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama mengenai karakteristik mahasiswa Fakultas Ekonomi yang ditinjau dari, Usia, jumlah uang saku, Jenis kelamin, lamanya menggunakan sepeda motor Honda, jenis motor yang dipakai/dimiliki.

Rumus presentase Sugiyono (2001:65) adalah :

N nx P=

Keterangan :

P = Jumlah prosentase

(59)

2. Analisa Masalah kedua ; REGRESI BERGANDA

Untuk memecahkan masalah kedua yaitu, Apakah positioning produk berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pengguna sepeda motor Honda?. Dalam menghitung variabel bebas Positioning produk (X): Kualitas Terbaik(X1), Pelayanan Terbaik(X2), Harga Termurah(X3), Nilai Terbaik (X4), Paling Aman (X5), Paling Cepat (X6), Paling Nyaman (X7), Teknologi Paling Maju (X8), terhadap variabel terikat Loyalitas konsumen (Y) dapat menggunakan alat analisis regresi berganda.

Untuk menghitung pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) digunakan persamaan regresi berganda yaitu dengan tujuh variabel bebas berikut :

Rumus :

Y =

α

+

b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5+ b6 X6 + b7 X7+ b8 X8

Keterangan:

Y = Loyalitas Konsumen

α

= Konstanta
(60)

b7 = Koefisien regresi Paling Nyaman b8 = Koefisien regresi Teknologi Paling Maju

X1 = Variabel Kualitas Terbaik X2 = Variabel Pelayanan Terbaik X3 = Variabel Harga Termurah X4 = Variabel Nilai Terbaik X5 = Variabel Paling Aman X6 = Variabel Paling Cepat X7 = Variabel Paling Nyaman X8 = Variabel Teknologi Paling Maju 3. Analisis masalah ketiga

Untuk memecahkan masalah ketiga: untuk mengetahui unsur Positioning Produk yang paling mempengaruhi loyalitas pengguna sepeda motor Honda di daerah Istimewa Yogyakarta dengan studi kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dapat diketahui dengan melihat dari hasil pengisian koesioner dengan melihat akumulasi nilai paling tertinggi pada setiap faktor.

J. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda

(61)

Model regresi linier berganda akan lebih tepat di gunakan, jika memenuhi asumsi berikut (Sunyoto, 2007 : 89-105)

a. Uji asumsi klasik multikolinieritas

Uji asumsi klasik jenis ini di terapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas / independent variabel (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8) dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/ pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi multikoliniearitas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih

kecil atau sama dengan 0,60 (r

0,60).

Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat digunakan dengan cara lain yaitu:

a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang

dibenarkan secara statistik (

α

)

b. Nilai variance inflation faktor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat.

(62)

1). Besar nilai tolerance (

α

)

α

= I / VIF

2). Besar nilai variance inflation faktor (VIF)

VIF= I /

α

Variabel bebas mengalami multikilonieritas jika:

α

hitung <

α

dan VIF hitung > VIF

Variabel bebas tidak mengalami multikilonieritas jika:

α

hitung >

α

dan VIF hitung < VIF

b. Uji asumsi klasik normalitas

Selain uji asumsi klasik multilkolinieritas dan heteroskesiditas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.

Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji asumsi normalitas dalam penelitian ini ada dua cara yang dibahas yaitu:

a. Grafik Histogram dan Normal Probability Plots

(63)

mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis kurva cenderung tidak simetris terhadap mean (U), maka data dapat dikatakan tidak berdistribusi normal begitu sebaliknya. Cara grafik histogram lebih sesuai dengan data yang relaif banyak dan tidak cocok untuk data yang sedikit karena implementasinya dapat menyesatkan.

Cara normal probability plots lebih handal dari pada cara grafik histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal.

b. Uji asumsi klasik auto korelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai untuk prediksi. Masalah autokorelasi akan timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya).

(64)

1. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)

2. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara

-2 dan +2 (-2

DW

+2)

3. Terjadi autokorelasi negative jika nilai DW diatas +2 (DW > +2)

K. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Uji Global (Uji F)

Uji F dimaksudkan untuk melihat dengan menyeluruh dari variabel bebas (X) yaitu Kualitas Terbaik(X1), Pelayanan Terbaik(X2), Harga Termurah(X3), Nilai Terbaik (X4), Paling Aman (X5), Paling Cepat (X6), Paling Nyaman (X7), Teknologi Paling Maju (X8), Untuk dapat menjelaskan tingkah laku keragaman variabel terikat, dalam hal ini kecenderungan pengambilan keputusan (Y). Uji F juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki koefisien regresi sama dengan nol. Untuk melakukan pengujian secara bersama-sama (simultan), maka ada beberapa langkah yang diperlukan (Suharyadi dan Purwanto, 2004 : 524-525), yaitu:

a. Menyusun Hipotesis

(65)

tidak mempengaruhi, variabel bebas dapat dikatakan nilai koefisien regresinya sama dengan nol, sehinggah berapapun nilai variabel bebas tidak akan berpengaruh terhadap variabel terikat.

Untuk menguji apakah keseluruhan model regresi dapat menjelaskan perubahan variabel dependen atau tidak.

Ho : Model regresi secara keseluruhan tidak menjelaskan perubahan variabel dependen

Ha : Model regresi secara keseluruhan menjelaskan perubahan variabel dependen atau minimal ada satu variabel independen yang menjelaskan perubahan variabel dependen.

Ho : B1 = B2 = B3 = B4 = B5 = B6 = B7 = B8 = 0 ;

R

2 = 0

Ha : B1

B2

B3

B4

B5

B6

B7

B8

0 ;

R

2 > 0 b. Menentukan daerah keputusan hipotesis
(66)

c. Menentukan nilai F-hitung

Nilai F-hitung ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

)

3

/(

)

1

(

)

1

/(

2 2

=

n

R

k

R

F

Keterangan ;

F = Nilai F hitung

2

R

= Nilai koefisien

K = Jumlah variabel N = Jumlah sampel d. Menentukan daerah nilai keputusan

Menentukan wilayah Ho dan Ha, serta membandingkan dengan nilai F-hitung untuk mengetahui apakah menerima Ho atau menerima Ha.

Daerah

Penolakan Ho

Daerah

(67)

e. Memutuskan hipotesis

Nilai F hitung > dari F tabel dan berada di daerah terima Ha, ini menunjukkan bahwa terdapat cukup bukti untuk menolak Ho dan menerima Ha.

(68)

51 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma

Awal berdirinya Universitas Sanata Dharma, diawali dengan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Sanana Dharma (PTPG-SD). Kemudian PTPG tersebut mengalami perkembangan yang disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan didunia pendidikan.

PTPG Sanata Dharma (1955 – 1958)

Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.

(69)

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

FKIP Sanata Dharma (1958 – 1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)

(70)

Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.

Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(71)

Kursus Bersertifikat.

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

a. Visi dan Misi Visi :

USD didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat dialogis.

Misi :

(72)

mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.

b. Tujuan Pendidikan

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai – nlai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

c. Lokasi kampus

(73)

d. Fasilitas

a) Koleksi buku di perpustakaan b) Ruang baca di perpustakaan c) Apotek

d) Poliklinik e) Kapel

f) Laboratorium komputer dasar g) Hot spot

h) Laboratorium multimedia i) Workstation

j) Laboratorium micro teaching k) Lapangan Basket

l) Korp sukarela

m) Mapasadha ( Mahasiswa Pecinta Alam Sanata Dharma) n) Menwa (Resimen Mahasiswa)

(74)

e. jumlah keseluruhan mahasiswa dalam empat tahun terakhir Tabel IV.I Jumlah Mahasiswa USD 4 tahun terakhir

No Fakultas 2003/2004 2004/2005 2005/2006

2006/2

007

1 FKIP 3.590 3.609 4.032 4.241

2 Ekonomi 2.383 2.143 2.389 1.796

3 MIPA 617 647 591 391

4 Sastra 1.148 1.125 1.262 951

5 Teknik 1.930 1.870 1.773 1.422

6 Farmasi 798 735 739 668

7 Psikologi 910 828 887 744

8 Teologi 304 300 300 312

Jumlah 11.680 11.257 11.973 10.525

9 S2 Teologi 33 29 29 35

10

S2 Ilmu Religi dan Budaya

44 13 37 36

11

S2 Kajian Bahasa Inggris

37 24 85 149

Jumlah 114 66 151 220

12

English Extension Course

596 525 456 419

(75)

B. Fakultas Ekonomi

Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sanata Dharma bertujuan:

(i) Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan Akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan perusahaan atau organisasi. (ii)Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan Akuntansi

dengan kemampuan akademik yang memadai untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

1. Jurusan atau program akuntansi a) Misi

Memasuki era globalisasi, tantangan yang dihadapi para pelaku bisnis semakin berat, persaingan semakin ketat. Pengembangan dan penyesuaian dengan lingkungan bisnis yang selalu berubah menjadi tuntutan yang mutlak bagi mereka yang berhubungan dengan dunia bisnis, termasuk penyelenggara pendidikan bisnis. Untuk menjawab tantangan tersebut Jurusan atau prodi Akuntansi memfokuskan misinya pada penyiapan sumber daya manusia dibidang akuntansi yang profesional, berkepribadian matang, serta memiliki integritas moral yang tinggi. Para lulusan dibidang akuntansi ini akan mengisi kebutuhan tenaga penyedia informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu yang berguna untuk pengambilan keputusan bisnis.

Penyelenggaraan program pendidikan S1 dalam bidang akuntansi bertujuan untuk:

(76)

2) Menghasilkan lulusan yang memiliki nilai lebih dalam pengelolaan informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan teknologi informasi secara memadai dalam menjawab perubahan dan perkembangan didunia bisnis.

3) Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya maupun masyarakat sekitar.

4) Menyiapkan lulusan memasuki dunia kerja baik secara internal auditor maupun external auditor (akuntan publik) dengan memberi bekal pemahaman bidang audit yang lebih banyak. 2. Jurusan atau program studi manajemen

a. Misi

Indonesia sudah memasuki abad ke-21. hambatan perdagangan antar-negara semakin berkurang, sehingga lalu lintas modal, barang, jasa dan sumber daya manusia akan terjadi begitu mudah. Sumber-sumber ekonomi yang semakin terbatas, yang juga akan mewarnai abad ke-21, memerlukan kesadaran terhadap lingkungan yang semakin tinggi. Kebutuhan akan peningkatan kualitas hidup semakin diperlukan. Sementara itu peran dan pengetahuan konsumen semakin tinggi sehingga setiap kegiatan bisnis hanya akan sukses apabila memperhatikan selera konsumen dan kepentingan masyarakat luas.

(77)

tempat ia bekerja, dan memiliki ciri-ciri:

1) Berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi.

2) Beretika bisnis dengan tetap memperhatikan etika bisnis. 3) Berwawasan Global dan peduli terhadap lingkungan. 4) Bermoral tinggi.

C. Sejarah Umum Perusahaan Honda

Soichiro Honda yang lahir 17 November 1906 disebuah dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang tengah adalah seorang mekanik yang setelah bekerja di Art Sokai, mengembangkan desain pistonnya sendiri pada tahun 1938. Ia berencana menjualnya pada perusahaan Toyota yang menolak desain pertamanya. Setelah melakukan penyempurnaan lebih jauh, Honda akhirnya memperoleh kontrak dari Toyota.

Soichiro Honda membuat sebuah pabrik untuk menyuplai Toyota, tapi tak lama, pada saat Perang Dunia II, pabrik piston tersebut hampir seluruhnya hancur.

Kemudian Soichiro Honda membuat kembali sebuah perusahaan dengan sisa-sisa yang ada akibat Perang Dunia II, pada saat itu negaranya mengalami krisis keuangan dan bahan bakar, namun tetap membutuhkan alat transportasi. Honda, dengan memanfaatkan pabrik manufakturnya, memasang sebuah mesin pada sebuah sepeda yang menjadikannya alat transportasi murah dan efisien.

(78)

Perusahan Honda ini secara resmi didirikan di Jepang pada tanggal 24 September 1948.

Honda Research Institute Company atau biasa juga disebut Honda, adalah sebuah perusahaan korporasi manufaktur mesin dan permesinan. Perusahaan ini tidak hanya salah satu perusahaan terkemuka dalam industri mobil dan motor tetapi juga memproduksi banyak produk lainnya, seperti truk , scooter, robot, jet,dan mesin jet, ATV, water craft, generator listrik, mesin-mesin kapal, perlengkapan taman dan kebun, serta teknologi penerbangan dan teknologi-teknologi bergerak lainnya. Mobil-mobil kelas high-end di Amerika dan Cina diberi nama Acura. Kemudian Honda memperluas expansinya ke dunia sepeda gunung dengan membuat sepeda yang memiliki system pergantian gigi internal seperti yang terdapat pada Honda RN-01-= G-Cross.

Motor yang prtama kali dijual oleh perusahaan Honda adalah A-Type, satu tahun sebelum Honda Motor Company resmi didirikan. Kemudian pada tahun 1949 meluncurkan motor Honda D-Type dengan mesin tunggal 98cc. Adapun American Honda company yang didirikan pada tahun 1958, meluncurkan Honda C100 Super Cub pada tahun 1959. kemudian pada tahun 1969 Honda Kembali memperkenalkan mesin SOHC segaris 4 silinder berkapasitas 750cc untuk menyaingi motor-motor besar Harley Davidson yang menjadi image motor-motor besar Amerika.

(79)

dunia. Pada tahun 2004,perusahaan ini kemudian membuat mesin diesel pertamanya yang sangat halus suaranya serta tidak memerlukan filter tertentu untuk lulus standar polusi yang dihasilkan.

Perusahaan Honda berpusat di Tokyo,Jepang. Saham-saham perusahaan Honda diperdagangkan di Tokyo Stock Exchange dan New York Stock Exchang, serta di Osaka, Nagoya, Sapporo, Kyoto, Fukuoka, London, Paris, dan Swiss. American Honda Motor Company berbasis di Torance, California. Honda Canada berpusat di distrik Scarborough Toronto, Ontario. Honda juga memiliki banyak joint-venture di dunia, seperti di India, Cina, dan Pakistan.

D. Profil dan Kunci Keberhasilan Honda

Sebenarnya mungkin diantara kita banyak yang tidak mengetahui tentang cerita SOICHIRO HONDA si penemu Honda motor. Jika kita amati kendaraan yang melintas dijalan raya sudah bukan rahasia umum lagi kalau mata kita selalu terbrntur pada kendaraan Honda, baik berupa mobil maupu motor. Merek kendaraan ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehinggah layak dijuluki “raja jalanan”.

(80)

cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. Dan Ia menyatakan kalau nilainya jelek disekolah namun Ia tidak pernah bersedih karena dunianya berada pada dunia mesin yang ada disekitarnya motor dan sepeda.

Kecintaannya pada dunia mesin mungkin warisan dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi alat-alat pertanian, ia sering bahkan sampai berjam-jam berdiam diri di bengkel ayahnya mencabut paku dengan chatut (tang/ kakak tua) dan memperhatikan mesin diesel yang menjadi motor penggerak alat penggilingan padi. Bahkan pada usia 8 tahun Ia pernah mengayuh sepeda sejauh 10 mil semata-mata hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.

(81)

Di Hamahatsu prestasi kejanya tetap membaik dan selalu menerima reparasi yang di tolak bengkel lain. Kerjanya cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingah bisa dikendarai kembali, karena itu jam kerjanya selalu larut ma

Gambar

Tabel IV.1   Jumlah Mahasiswa USD 4 Tahun Terakhir ...............................      57
Gambar IV.1   Peta Lokasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ............      55
berdistribusi normal begitu sebaliknya. Cara grafik histogram lebih sesuai dengan data yang relaif banyak dan
Gambar IV.1 Peta Lokasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
+7

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan oleh pihak Hospital Regional Oe-Cusse yang disebabkan. oleh beberapa faktor seperti, minimnya sumber daya

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi

Tidak hanya auditor operasional yang mendukung pencapaian dalam efektivitas pelayanan kesehatan, dibutuhkan juga penerapan good clinical governance untuk menjaga

Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 94 Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan bubur rumput laut Eucheuma cottonii dengan bubur brokoli (Brassica oleracea) dan konsentrasi

Karyawan yang tidak masuk kerja alasan lain atau sakit tanpa surat keterangan sakit dari dokter dapat diberi izin dengan ketentuan jumlah hari yang diberi izin tersebut

[r]