• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA PADA LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA MOTOR HONDA BEAT DAN YAMAHA MIO DI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA PADA LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA MOTOR HONDA BEAT DAN YAMAHA MIO DI YOGYAKARTA"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA PADA LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA MOTOR HONDA BEAT

DAN YAMAHA MIO DI YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program Studi S1 Manajemen.

Oleh : Nico Franstephen NIM : 162214094

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2021

(2)

i

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA PADA LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA MOTOR HONDA BEAT

DAN YAMAHA MIO DI YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program Studi S1 Manajemen.

Oleh : Nico Franstephen NIM : 162214094

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2021

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA PADA LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA MOTOR HONDA BEAT

DAN YAMAHA MIO DI YOGYAKARTA

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 19 Juli 2021 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikirandari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebukan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari ditemukan bahwa saya ternyata melakukan Tindakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.M.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan UU yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, Pasal 25 dan Pasal 70).

Yogyakarta 30 Juli 2021 Yang membuat pernyataan,

Nico Franstephen NIM : 162214094

(6)

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Nico Franstephen

Nomor Mahasiswa : 162214094

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Harga Pada Loyalitas Konsumen Pengguna Motor Honda Beat Dan YamahaMio Di Yogyakarta”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Atas kemajuan teknologi informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda tangan, gambar atau image yang ada di dalam karya ilmiah saya terindeks oleh mesin pencari (search engine), misalnya google.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 30 Juli 2021 Yang menyatakan

(Nico Franstephen)

(7)

vi ABSTRAK

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA PADA LOYALITAS KONSUMEN PENGGUNA MOTOR HONDA BEAT

DAN YAMAHA MIO DI YOGYAKARTA

Nico Franstephen Univeristas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengaruh citra merek pada loyalitas konsumen motor Honda Beat dan Yamaha Mio; 2) pengaruh kualitas produk pada loyalitas konsumen motor Honda Beat dan Yamaha Mio; 3) pengaruh harga pada loyalitas konsumen motor Honda Beat dan Yamaha Mio; 4) perbedaan citra merek, kualitas produk, dan harga antara motor Honda Beat dan Yamaha Mio.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pemilik motor Honda Beat dan Yamaha Mio di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) citra merek berpengaruh positif pada loyalitas konsumen motor Honda Beat dan Yamaha Mio;

2) kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen Honda Beat dan Yamaha Mio; 3) harga berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen Honda Beat dan Yamaha Mio; 4) tidak terdapat perbedaan citra merek Honda Beat dan Yamaha Mio; 5) terdapat perbedaan kualitas produk Honda Beat dan Yamaha Mio; 6) tidak terdapat perbedaan harga Honda Beat dan Yamaha Mio.

Kata kunci: citra merek, kualitas produk, harga, loyalitas konsumen.

(8)

vii ABSTRACT

THE INFLUENCES OF BRAND IMAGE, PRODUCT QUALITY, AND PRICE ON CUSTOMER LOYALTY FOR HONDA BEAT AND YAMAHA

MIO’S MOTORCYCLISTS IN YOGYAKARTA

Nico Franstephen Sanata Dharma University

Yogyakarta 2021

This study aims to determine 1) the influence of brand image on consumer loyalty Honda Beat and Yamaha Mio; 2) the influence of product quality on consumer loyalty Honda Beat and Yamaha Mio; 3) the effect of price on consumer loyalty Honda Beat and Yamaha Mio; 4) differences in brand image, product quality, and price between Honda Beat and Yamaha Mio motorcycles. Data collection techniques in this study used a questionnaire distributed to owners of Honda Beat and Yamaha Mio motorcycles in the Special Region of Yogyakarta. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that: 1) brand image has a positive effect on consumer loyalty for Honda Beat and Yamaha Mio motorcycles; 2) product quality has a positive effect on consumer loyalty for Honda Beat and Yamaha Mio; 3) perception of price has a positive effect on consumer loyalty for Honda Beat and Yamaha Mio; 4) there is no difference in the brand image of Honda Beat and Yamaha Mio; 5) there are differences in the quality of Honda Beat and Yamaha Mio products; 6) there is no price difference between Honda Beat and Yamaha Mio.

Keywords: brand image, product quality, price, consumer loyalty.

(9)

viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kesempatan kedua akan datang jika kita mau berusaha. Be yourself.

Nico Franstephen

Skripsi ini dipersembahkan kepada Bapak Ibuku tercinta, dan semua orang yang bertanya kapan selesainya skripsiku.

Terimakasih atas segala cinta dan perhatiannya.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga Pada Loyalitas Konsumen Pengguna Motor Honda Beat dan Yamaha Mio di Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadarai bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Tiberius Handono Eko Prabowo, M.B.A. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Patrick Vivid Adinata, M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen dan Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E, M.B.A., Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

4. Ibu Ima Kristina Yulita, M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

(11)

x

5. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si. selaku dosen penguji.

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

7. Kedua orang tuaku, Papa dan Mama, dan juga adik adikku yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan kuliah.

8. Teman teman seperjuanganku “Manajemen C “Angkatan 2016 yang tidak bisa kusebutkan satupersatu

9. Teman Bestie Vincensia Serenade, M.M, yang membantu dalam proses menyelesaikan skripsi

10. Dan semua pihak yang tidak bisa kusebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kedepan penulis dapan menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 30 Juli 2021 Penulis

Nico Franstephen

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...v

ABSTRAK… ………..vi

ABSTRACT… ………..vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Perumusan Masalah Penelitian... 6

C. Pertanyaan Penelitian...7

D. Tujuan Penelitian...8

E. Pembatasan Masalah Penelitian...8

F. Manfaat Penelitian...8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...10

A. Tinjauan Atas Konsep-Konsep yang Relevan...10

B. Penelitian Sebelumnya...25

C. Perumusan Hipotesis...30

BAB III METODE PENELITIAN...34

A. Jenis Penelitian...34

(13)

xii

B. Unit analisis...34

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ...35

D. Populasi dan Sampel ...35

E. Variabel Penelitian...36

F. Definisi Operasional...40

G. Teknik Pengambilan Sampel...42

H. Sumber data...43

I. Teknik pengumpulan Data...43

J. Teknik Pengujian Instrumen...44

K. Uji Asumsi Klasik...45

L. Analisis Deskriptif Responden...47

M. Teknik Analisis Data...48

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...56

A. Honda...56

B. Yamaha...61

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...67

A. Deskripsi Pengumpulan Data...67

B. Deskripsi Karakteristik Responden……….67

C. Analisis Data...70

D. Pembahasan...99

BAB VI KESIMPULAN ,SARAN DAN KETERBATASAN ...107

A. Kesimpulan...107

B. Saran...108

DAFTAR PUSTAKA...111

LAMPIRAN………...…..117

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. 1 Daftar Pengguna Motor Dari Tahun 2015-2019...3

Tabel I. 2 Perkembangan Penjualan Motor Matik di Indonesia...4

Tabel I. 3 Harga Motor Matik Honda Beat dan Yamaha Mio...5

Tabel III. 1 Tabel Skala Likert...40

Tabel V. 1 Karakteristik Responden Honda berdasarkan Jenis Kelamin...68

Tabel V. 2 Karakteristik Responden Honda Beat dan Yamaha Mio berdasarkan Jenis Kelamin...69

Tabel V. 3 Uji Validitas untuk Varibel Honda Beat...70

Tabel V. 4 Uji Validitas untuk Varibel Yamaha Mio...71

Tabel V. 5 Hasil Uji Reliabilitas untuk Data Honda Beat...71

Tabel V. 6 Hasil Uji Reliabilitas untuk Data Yamaha Mio ...72

Tabel V. 7 Kategori Skor Variabel Penelitian...73

Tabel V. 8 Skor Pernyataan Citra Merek Honda Beat...73

Tabel V. 9 Skor Pernyataan Citra Merek Yamaha Mio...74

Tabel V. 10 Skor Pernyataan Kualitas Produk Honda Beat...75

Tabel V. 11 Skor Pernyataan Kualitas Produk Yamaha Mio...75

Tabel V. 12 Skor Pernyataan Harga Honda Beat...77

Tabel V. 13 Skor Pernyataan Harga Yamaha Mio...77

(15)

xiv

Tabel V. 14 Skor Loyalitas Konsumen Honda Beat...79

Tabel V. 15 Skor Loyalitas Konsumen Yamaha Mio...79

Tabel V. 16 Uji Normalitas Data Honda...80

Tabel V. 17 Uji Normalitas Data Yammaha...81

Tabel V. 18 Uji Multikolenieritas Honda Beat dan Yamaha Mio...82

Tabel V. 19 Uji Heteroskedastisitas Honda Beat dan Yamaha Mio...82

Tabel V. 20 Hasil Uji Koefisien Determinasi...83

Tabel V. 21 Hasil Uji Regresi Honda Beat dan Yamaha Mio...84

Tabel V. 22 Uji F Honda Beat dan Yamaha Mio...85

Tabel V. 23 Hasil Perhitungan Uji t...87

Tabel V. 24 Hasil Analisis Deskriptif Pada Honda Beat dan Yamaha Mio ...94

Tabel V. 25 Hasil Independent Sample t-test...96

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Tabulasi Data Honda 118

Lampiran II Tabulasi Data Yamaha 122

Lampiran III Hasil SPSS Pengolahan Data Honda Beat 125 Lampiran IV Hasil SPSS Pengolahan Data Yamaha Mio 136

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi merupakan suatu hal yang pasti terjadi dan dapat dirasakan dampaknya. Dampak dari kemajuan teknologi memiliki kelemahan dan keuntungan. Kelemahan dari kemajuan teknologi dapat berupa kerusakan lingkungan, pemanasan global, menciptakan ketegangan, memberikan berbagai resiko kepada manusia, bahkan menimbulkan ancaman kematian melalui berbagai penyakit (Ngafifi, 2014:47).

Sebaliknya, keuntungan dari adanya kemajuan teknologi dapat dirasakan dalam berbagai sektor, yakni sektor politik, sektor sosial, sektor budaya, sektor pertahanan, sektor keamanan, bahkan sektor ekonomi.

Kemajuan teknologi pada sektor ekonomi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi ini dapat dicapai melalui mobilitas yang tinggi. Mobilitas yang tinggi dapat dicapai melalui perputaran ekonomi yang cepat. Salah satu faktor pendukung terjadinya mobilitas yang tinggi adalah kendaraan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi juga dirasakan dalam dunia otomotif. Kemajuan teknologi dalam dunia otomotif dapat dilihat dengan banyaknya produsen motor yang memproduksi kendaraan bermotor yang memiliki keunggulan dan kelebihan-kelebihan lainnya. Ada banyak produsen kendaraan bermotor yang beroperasi di Indonesia seperti,

(18)

Yamaha, Suzuki, Kawasaki TVS dan Honda. Diantara merek-merek tersebut, Honda merupakan salah satu merek kendaraan bermotor yang memiliki “nama” di Indonesia.

Penjualan motor di Indonesia tahun 2018 berjumlah sekitar 6,3 juta unit. Sedangkan pada tahun 2017 penjualan motor di Indonesia hanya 5.886.103 unit. Dari data tersebut diketahui bahwa dari tahun 2017 sampai dengan 2018 terjadi peningkatan penjualan motor di Indonesia.

(https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180110102952-384-

267821/penjualan-sepeda-motor-2017-capai-target-setelah-revisi, diakses tanggal 20 September 2019).

Pada tahun 2018, Honda merupakan salah satu produsen terbesar yang menguasai penjualan kendaraan bermotor. Honda menyumbangkan sebanyak 4.759.202unit dari total penjualan motor di Indonesia, atau menguasai 74,6% market share. Penjualan motor terbesar kedua setelah Honda yaitu Yamaha. Penjualan Yamaha sebesar 1.456.088unit atau 22,8%

dari total penjualan dan sisanya dipegang oleh produsen-produsen

kendaraan bermotor lainnya.

(Sumber:otomotif.kompas.com/read/2019/01/15/072200715/penjualan- motor-2018-tembus-6-3-juta-unit, diakses tanggal 20 September 2019).

Dari berbagai jenis kendaraan bermotor yang ada, fokus peneliti hanya ada di jenis motor matik dimana penjualan motor matik memberikan kontribusi terbesar dalam penjualan dan juga menjadi tren mode dalam dunia sepeda motor. Salah satu faktor penyebab penggunaan motor matik

(19)

semakin meningkat yakni kualitas dari produk matik. Produk matik dinilai memiliki keunggulan dalam kepraktisan berkendara dan juga didukung teknologi yang mumpuni.

Berikut tabel mengenai penggunaan motor matik dari tahun 2015-2019:

Tabel I. 1

Daftar Pengguna Motor Dari Tahun 2015-2019 2015 2016 2017 2018 2019 Sport 11,5% 10,9% 9,2% 7,5% 6,4%

Matik 75,3% 79,0% 82,4% 84,6% 86,7%

Cub 13,2% 10,1% 8,4% 7,9% 6,8%

Jumlah 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber: Motorplus-Online, diakses tanggal 18 September 2019

Penjualan motor di Indonesia didominasi oleh segmen matik.

Dominasi kendaraan matik dinilai sangat besar karena motor matik dinilai sangat efisien (irit BBM) dan prkatis dalam penggunaannya. Selain itu, meningkatnya pengguna motor matik juga dikarenakan banyaknya atau luasnya tempat akomodasi penyimpanan yang tersedia (Sumber:

kompasiana.com, 11 September 2020).

Tabel I.1 menunjukkan bahwa pengguna motor matik pada tahun 2019 mencapai 86,7%. Angka tersebut meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun. Urutan kedua dari segmen kendaraan bermotor diduduki oleh segmen motor bebek. Ada tren yang menarik dari segmen motor bebek dimana tren ini cendrung menurun dari 10 tahun terakhir dan segmen motor sport cenderung mengalami tren yang menurun.

(20)

Tabel I. 2

Perkembangan Penjualan Motor Matik di Indonesia

No Nama Motor Unit

1 Honda Beat 883,575

2 Honda Scoopy 387,439

3 Honda Vario 125 cc 301,716 4 Honda Vario 150 cc 225,000

5 Yamaha Nmax 199,862

6 Yamaha Mio 145,504

7 Honda Revo 76,95

8 Honda PCX 72,11

9 Yamaha Aerox 69,825

10 Yamaha Fino 67.561

Sumber: data diolah, https:/tirto.id/cN3K 11September 2020

Berdasarkan tabel I.2, Honda sebagai market leader mampu menguasai pangsa pasar yang cukup besar dengan menghadirkan berbagai macam produk motor matik dengan berbagai varian mesin yang berbeda.

Kemampuan menguasai pasar merupakan salah satu bentuk kepercayaan masyarakat terhadap produk Honda. Kepercayaan yang kuat terhadap merek Honda memampukan produsen Honda untuk memenangkan persaingan pasar dari para pesaingnya. Selain itu, kualitas produk yang ditawarkan oleh produsen Honda dapat dikatakan sangat bagus terbukti dengan diberikannya dua penghargaan sekaligus kepada Honda yakni Indonesia Customer Satisfaction Awards (ICSA) pada tahun 2015 (Sumber: asuransiastra.com, diakses 20 September 2019).

Harga yang ditawarkan oleh Honda dan Yamaha memiliki perbedaan. Honda menawarkan harga produk yang lebih rendah daripada Yamaha. Berikut penulis sajikan harga penjualan Honda Beat dan Yamaha Mio tahun 2018:

(21)

Tabel I. 3

Harga Motor Matik Honda Beat dan Yamaha Mio

Honda Beat Yamaha Mio

Tipe Harga Tipe Harga

Harga Honda Beat ESP (CBS)

Rp 15.700.000 Harga Mio M3 Rp.15.800.000 Sumber: otofreak.com, diakses pada tanggal 20 September 2019

Strategi pemasaran yang berbeda tentunya dapat menghasilkan respon yang berbeda dari setiap konsumen. Tabel I.3 dapat menunjukkan respon yang berbeda-beda dari konsumen berdasarkan harga. Meskipun demikian, respon konsumen tidak hanya dapat dilihat dari harga tetapi dapat dilihat juga berdasarkan citra merek suatu produk dan kualitas produk.

Menurut Kotler dan Keller (2016:330), citra merek menggambarkan sifat ekstrinsik produk atau layanan, termasuk cara memenuhi produk atau layanan, termasuk cara merek berusaha memenuhi kebutuhan psikologis atau sosial pelanggan. Selain itu, Sangadji dan Sopiah (2013:188-189) mengatakan bahwa kualitas produk (product quality) dapat didefenisikan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja suatu barang atau jasa. Sedangkan harga adalah bagaimana seorang konsumen memandang harga tertentu (tinggi atau rendah) yang akan berpengaruh kuat terhadap keputusan dan kepuasan pembeli (Shiffman dan Kanuk (2004) dalam Harjati dan Venesia (2015).

Citra merek yang baik, kualitas produk yang baik, dan didukung dengan harga yang terjangkau tentunya dapat mempengaruhi loyalitas konsumen akan suatu produk. Loyalitas konsumen merupakan komitmen mendalam untuk membeli kembali atau menjadi pelanggan tetap dari

(22)

sebuah jasa yang disukai. Dengan demikian, apabila konsumen loyal akan suatu produk maka konsumen tidak akan berpindah produk ke merek yang lain.

Fokus penelitian ini adalah kendaraan motor jenis matik Honda Beat dan Yamaha Mio. Peneliti menggunakan kedua merek ini karena kedua merek ini berada pada dua posisi terlaris penjualan motor matik di Indonesia. Posisi ini tentunya didukung dari citra merek, kualitas produk dan harga yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di Indonesia. Dengan demikian peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan antara Honda Beat dan Yamaha Mio dari segi citra merek, kualitas produk dan harga.

Gadau (2016) mengatakan bahwa citra merek berpengaruh terhadap loyalitas. Peneliti lain Kurniawati, Suharyono dan Andriyani (2014) menyimpulkan bahwa citra merek dan kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. Taung dan Tielung (2015) mengatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan citra merek Honda Beat dan Yamaha Mio.

B. Perumusan Masalah Penelitian

Berkembangnya teknologi menciptakan semakin banyak ragam motor matik. Beragamnya motor matik ini tentunya membuat banyak pertimbangan di benak konsumen dalam mengambil keputusan pembelian atas suatu produk. Saat ini konsumen semakin cerdas dalam memilih dan

(23)

mengambil keputusan untuk membeli kendaraan bermotor. Tentunya hal ini akan berpengaruh secara positif terhadap perusahaan kedepannya.

Honda dan Yamaha merupakan dua merek besar yang ada di Indonesia. Kedua produsen besar tersebut, harus mengetahui selera dan keinginan konsumen akan kebutuhan berkendara. Dengan mengetahui kebutuhan konsumen, maka produsen dapat mengetahui apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen dalam berkendara. Selain itu, untuk mengetahui kualitas dan harga akan produk, juga citra merek akan suatu produk. Dari pengetahuan tersebut, maka perusahaan-perusahaan otomotif dapat membuat perencanaan dan strategi yang dapat memenangkan perusahaan kedepannya.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah citra merek berpengaruh pada loyalitas konsumen Honda Beat dan Yamaha Mio?

2. Apakah kualitas produk berpengaruh pada loyalitas konsumen Honda beat dan Yamaha Mio?

3. Apakah harga berpengaruh pada loyalitas konsumen Honda Beat dan Yamaha Mio?

4. Apakah terdapat perbedaan citra merek, kualitas produk, harga Honda Beat dibanding Yamaha Mio?

(24)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh citra merek pada loyalitas konsumen Honda Beat dan Yamaha Mio.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk pada loyalitas konsumen Honda Beat dan Yamaha Mio.

3. Untuk mengetahui pengaruh harga pada loyalitas konsumen Honda Beat dan Yamaha Mio.

4. Untuk mengetahui perbedaan citra merek, kualitas produk, dan harga Honda Beat dan Yamaha Mio.

E. Pembatasan Masalah Penelitian

Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti, dimana penelitian ini hanya akan berfokus pada:

1. Variabel citra merek, kulitas produk, harga dan loyalitas konsumen.

2. Responden yang diteliti adalah pengguna motor matik Honda Beat dan Yamaha Mio yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat atau kegunaan dengan dilaksanakannya penelitian ini yaitu:

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi setiap mahasiswa yang ingin melakukan penelitian serupa dan dapat menambah ilmu pengetahuan.

2. Bagi Perusahanan

(25)

Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi perusahaan untuk mengetahui citra merek, kualitas produk dan harga perusahaan di benak konsumen yang dapat membantu untuk pengembangan produk perusahaan kedepan menjadi lebih baik.

3. Bagi konsumen

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan bagi masyarakat dalam mengabil keputusan dalam membeli.

4. Bagi pengambil keputusan publik

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi terkait meningkatya jumlah kendaraan bermotor dan mampu memberikan informasi dan strategi untuk mengatasi kemacetan dan pembatasan kepemilikan motor. Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi pengambilan kebijakan publik.

5. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan mampu membuat penulis mendapat nilai yang bagus sebagai satu syarat lulus di jenjang S1 Manajemen.

Penelitian ini juga dapat menambah wawasan penulis terutama dalam menulis karya tulis. Penulis juga mampu mengembangkan penelitian dari yang sederhana menjadi kompleks. Manfaat lainnya yaitu penulis mengetahui cara menggunakan SPSS dsb.

(26)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Atas Konsep-Konsep yang Relevan

1. Manajemen Pemasaran

Kotler dan Keller (2009:05) mengartikan manajemen pemasaran sebagai ilmu dan seni memilih pasar, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, mengomunikasikan dan menghantarkan nilai pelanggan yang unggul. Tujuan dari manajer pemasaran adalah untuk mempertahankan, menarik dan menumbuhkan pelanggan sasaran dengan menciptakan, memberikan dan mengomunikasikan keunggulan nilai bagi pelanggan (Kotler dan Armstrong, 2016:10).

Orientasi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2016:11):

a. Konsep Produksi

Mengingat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harga yang terjangkau, maka organisasi harus berfokus pada peningkatan produksi dan effisiensi distribusi.

b. Konsep Produk

Mengingat bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas, fitur dan kinerja yang baik, oleh karena itu organisasi harus memutar otak dalam membuat peningkatan produk yang berkelanjutan.

(27)

c. Konsep Penjualan

Konsumen tidak akan membeli produk perusahaan kecuali produk tersebut dijual dalam jumlah dan skala yang besar.

d. Konsep Pemasaran

Konsep ini menjelaskan fokus dan nilai pelanggan adalah jalan menuju penjualan dan keuntungan. Konsep ini berfokus dalam menemukan produk yang tepat bagi palanggan.

e. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial

Konsep pemasaran menyatakan bahwa bahwa strategi pemasaran harus dapat memberikan nilai bagi pelanggan dalam mempertahankan kesejahteraan masyarakat dan konsumen.

2. Citra merek a. Pengertian

Owersoot dan Tudorica (2001) dalam Rumengan, Tawas dan Wenas (2015) mengatakan bahwa citra merek adalah kumpulan persepsi akan sebuah merek yang berkaitan dalam pikiran manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merek merupakan tanda yang dikenakan oleh pengusaha (produsen, pabrik dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal. Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:327), citra merek (brand Image) diartikan sebagai asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut muncul

(28)

dalam benak konsumen saat konsumen memakai atau menggunakan merek tersebut.

Secara keseluruhan citra merek merupakan persepsi konsumen pada suatu produk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan konsumen mengingatnya dalam benak konsumen.

Menurut Ratri (2007) dalam Amilia dan Asmara (2017:662) indikator citra merek terbagi sebagai berikut:

1) Atribut produk (product attribute)

Atribut produk (product attribute) merupakan hal-hal yang berkaitan dengan merek tersebut sendiri, seperti kemasan, rasa, dan harga.

2) Keuntungan konsumen (consumer benefits)

Keuntungan konsumen (consumer benefits) merupakan kegunaan produk dari merek tersebut.

3) Kepribadian merek (brand personality)

Kepribadian merek (brand personality) merupakan asosiasi yang mengenai kepribadian sebuah merek apabila merek tersebut adalah manusia.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Citra Merek

Pembentukan citra merek tidak langsung begitu saja terjadi, melainkan butuh waktu dan proses selama bertahun-tahun (Sandy,

(29)

dalam Arum (2017). Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi citra merek, yaitu:

1) Kualitas dari produk yang dihasilkan

Apabila produk yang dijual memiliki kualitas yang baik, maka minat konsumen akan produk tersebut semakin besar. Dengan demikian, maka minat untuk membeli kembali juga semakin besar sehingga dapat meningkatkan penjualan produk tersebut.

2) Pelayanan yang disediakan

Produsen tidak hanya menjual produk melainkan pelayanan.

Produsen berusaha agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan keinginan konsumen. Kepuasan pelanggan tergantung pada pelayanan yang diberikan produsen kepada konsumen.

3) Kebijakan perusahaan

Kebijakan perusahaan juga dapat mempengaruhi citra suatu perusahaan. Kebijakan-kebijakan perusahaan yang dibuat akan membentuk persepsi dan nilai untuk perusahaan tersebut di benak konsumen yang berdampak pada citra /image perusahaan.

4) Reputasi perusahaan

Perusahaan yang memiliki reputasi yang baik harus mempertahankan reputasinya agar citra perusahaan semakin baik dan kuat di benak masyarakat.

(30)

5) Kegiatan pemasaran perusahaan

Perusahaan juga harus memiliki perencanaan yang matang dan produksi yang matang karena ini merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan. Kegiatan perencanaan dan produksi yang baik dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan dalam membentuk citra merek.

3. Kualitas Produk a. Pengertian

Menurut Kotler dan Armstrong (2014:11), kualitas produk (product quality) adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, termasuk dalam durabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, realibilitas dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya. Menurut Kotler dan Keller (2016:164) kualitas produk merupakan kemampuan suatu barang untuk memberikan kinerja yang sesuai atau bahkan melebihi dari apa yang diinginkan oleh pelanggan. Peneliti lain, Heizer dan Render (2008) dalam Wibowo (2014:113), mendefinisikan kualitas sebagai kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan.

Berdasarkan pengertian tersebut maka kualitas produk merupakan kemampuan suatu barang dalam memberikan pelayanan bagi pengguna produk tersebut. Kemampuan produk tersebut ditunjukkan dalam memperagakan fungsinya baik dari reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, reparasi produk. Apabila

(31)

kinerja suatu produk tersebut sesuai dengan keinginan dan harapan dari konsumen, maka kualitas produk yang diterima oleh konsumen sesuai dengan apa yang diharapkan atau yang diinginkan konsumen.

Kotler dan Keller (2016:203) mengatakan jika suatu perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar maka ia harus dapat membedakan produk yang dijualnya dengan produk dari perusahaan pesaing. Berdasarkan hal itu maka kualitas produk dapat dibedakan dalam beberapa dimensi, yaitu:

1) Bentuk

Dapat dibedakan dengan jelas dengan yang lainnya berdasarkan bentuk, struktur fisik dan ukurannya.

2) Ciri-ciri Produk

Karakteristik sekunder yang berguna untuk menambah karakteristik dan fungsi dari suatu produk.

3) Kinerja

Merupakan aspek utama dalam pertimbangan keputusan pembelian konsumen karena akan menentukan loyalitas konsumen akan suatu barang.

4) Ketepatan atau kesesuaian

Berkaitan dengan kesesuaian dengan spesifikasi yang ditetapkan dan ditentukan berdasarkan keinginan pelanggan.

(32)

5) Daya Tahan

Berkaitan dengan berapa lama suatu produk bertahan digunakan tanpa menimbulkan masalah pada saat penggunaan.

6) Keandalan

Berkaitan dengan kemungkinan suatu produk dalam menjalankan fungsinya setiap digunakan dalam jangka waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu.

7) Kemudahan Perbaikan

Berkaitan dengan kemudahan dalam memperbaiki jika produk tersebut rusak. Idealnya produk tersebut dapat diperbaiki sendiri oleh pengguna apabila terjadi kerusakan.

8) Gaya

Berkaitan dengan penampilan dan kesan dari konsumen terhadap produk.

9) Desain

Berkaitan dengan keseluruhan keistimewaan produk yang akan mempengaruhi.

Sedangkan menurut Mowen dan Minor (2012) dimensi kualitas produk terbagi menjadi empat dimensi. Adapun dimensi tersebut antara lain:

1) Kinerja

Berkaitan dengan kemampuan kerja suatu produk dalam melaksanakan tugasnya.

(33)

2) Reliabilitas atau keandalan

Diartikan sebagai kemampuan produk dalam melakukan fungsi tertentu pada kondisi yang telah dinyatakan dalam periode waktu yang diberikan.

3) Daya tahan

Diartikan sebagai kemampuan dalam bertahan terhadap segala pengaruh yang ada.

4) Keamanan

Berkaitan dengan layak atau tidaknya suatu produk dalam menjalankan tugasnya. Jika produk memiliki kualitas yang buruk maka produk tersebut tidak aman digunakan.

b. Unsur-unsur yang mempengaruhi kualitas produk

Unsur kualitas produk yang ditetapkan sebagai pengganti adalah sebagai berikut (Wijaya, 2018:12):

1) Harga yang wajar

Sebuah produk belum tentu memiliki kualitas yang baik. Yang terpenting adalah produk tersebut memenuhi kebutuhan konsumen. Selain fisik suatu produk, konsumen juga melihat dan mencari harga yang wajar untuk suatu produk sesuai dengan kualitas yang dimilikinya.

2) Ekonomis

Konsumen akan mencari sifat ekonomis, artinya konsumen mencari produk dengan energi yang kecil, kerusakan sedikit

(34)

mungkin, biaya pemeliharaan sedikit, namun penggunaannya luas.

3) Awet

Konsumen menginginkan agar produk terbuat dari bahan yang tahan terhadap perubahan waktu ke waktu.

4) Aman

Produk diharapkan aman untuk digunakan dan tidak membahayakan.

5) Mudah Digunakan

Mudah digunakan artinya produk yang digunakan tidak memerlukan latihan khusus terlebih dahulu. Konsumen dapat menggunakan produk tersebut terus menerus, segera dan tanpa kesulitan. Konsumen juga mengharapkan adanya peringatan- peringatan yang jelas dalam penggunaannya.

6) Mudah Dibuat

Mudah dibuat berkaitan dengan biaya produksi. Produk dibuat dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh, disimpan dan proses produksinya tidak membutuhkan proses dan keterampilan tertentu.

7) Mudah Didaur Ulang

Pada lingkungan sekarang yang padat populasinya, produk yang sudah habis kegunaannya diharapkan dapat didaur ulang agar memberikan manfaat lain.

(35)

Produk yang tidak memiliki salah satu unsur kualitas tersebut memiliki indikasi untuk ditingkatkan kualitasnya. Ketiadaan salah satu unsur, dapat mengurangi nilai kualitas produk namun keberadaannya tidak dapat menjamin bahwa produk tersebut dapat memenankan persaingan. Wijaya (2018:13) mengatakan bahwa ada beberapa unsur yang menjadi pertimbangan perusahaan untuk memiliki produk dengan kualitas yang unggul, yaitu:

1) Desain yang bagus

Desain harus menunjukkan tampilan kualitas yang baik untuk memperoleh kesan yang berkualitas di konsumen. Desain juga harus orisinil dan mampu memikat konsumen.

2) Keunggulan dalam persaingan

Produk yang dihasilkan harus unggul baik dalam desain dan fungsi daibanding dengan produk lainnya yang sejenis.

3) Daya tarik fisik

Produk harus menarik di mata konsumen menurut penilaian panca indra (dilihat,diraba, disentuh) konsumen.

4) Keaslian

Keasliaan produk orisinil menunjukkan kualitas, sedangkan produk tiruan menunjukkan kualitas turunan namun tidak sebaik produk asli.

(36)

4. Harga

a. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), harga merupakan nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang.

Berdasarkan dari pengertian tersebut, maka harga diartikan sebagai penilaian secara langsung yang dilakukan oleh masyarakat/konsumen terhadap suatu barang/produk yang memiliki nilai.

b. Tujuan Penetapan Harga

Tujuan penetapan harga menurut Kotler (2009) dalam Amilia dan Asmara (2017:662), yaitu:

a) Bertahan Hidup (Survival)

Perusahaan memilih tujuan ini karena perusahaan mengalami persaingan yang ketat dan tingginya keinginan konsumen yang selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah dengan harapan pasar peka terhadap harga yang rendah.

b) Laba Sekarang Maksimum (Maximum Current Profit)

Perusahaan memilih tujuan ini karena perusahaan akan memperkiraan permintaan dan biaya yang berkaitan dengan berbagai alernatif harga dan memilih harga yang akan menghasilkan laba sekarang, arus kas atau tingkat pengebalian investasi yang maksimum.

(37)

c) Pangsa Pasar Maksimum (Maximum Market Share)

Perusahaan menetapkan harga rendah dengan harapan akan merebut pangsa pasar yang besar dan dapat merangsang pertumbuhan pasar.

d) Menyaring Pasar secara Maksimum (Maximum Market Skimming)

Perusahaan menetapkan harga tinggi pada saat produk baru dikeluarkan dan menurunkannya secara berangsur-angsur untuk menarik segmen lain yang peka terhadap harga.

e) Kepemimpinan Mutu Produk (Product Quality Leadership) Tujuan ini dipilih jika perusahaan ingin menjadi pemimpin pasar dalam hal kualitas dan harga yang ditetapkan tinggi untuk menutupi biaya-biaya penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan mutu produk yang berkualitas tinggi.

c. Indikator dari harga adalah sebagai berikut:

a) Harga produk yang ditawarkan produsen Honda dan Yamaha beragam sesuai dengan kualitas yang diinginkan.

b) Harga produk yang ditawarkan produsen Honda dan Yamaha sesuai dengan manfaat yang dibutuhkan konsumen.

c) Harga produk yang ditawarkan produsen Honda dan Yamaha sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan produk.

(38)

d) Harga produk yang ditawarkan produsen Honda dan Yamaha terjangkau dibandingkan dengan produsen-produsen otomotif kendaraan bermotor lainnya.

5. Loyalitas Konsumen a. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonsia (KBBI) loyalitas diartikan sebagai kepatuhan. Menurut Engel (1995: 144) dalam Affandi dan Sulistyawati (2015), loyalitas didefinisikan sebagai komitmen mendalam untuk membeli ulang (re-buy) atau mengulang pola prefensi produk atau layanan di masa yang akan datang, yang menyebabkan pembelian berulang (re-buy) merek yang sama walaupun ada keterlibatan faktor situasional dan upaya-upaya pemasaran yang berpotensi menyebabkan perilaku berpindah merek.

Seorang konsumen akan loyal atau setia pada suatu barang atau produk jika konsumen rela untuk membeli kembali, hanya mempertimbangkan merek yang sama dan tidak mencari informasi mengenani produk lainnya. Disisi lain konsumen dikatakan loyal apabila konsumen puas terhadap produk dan ingin melanjutkan hubungan dengan produsen penyedia produk.

b. Faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen

Pelanggan dapat menjadi pelanggan yang loyal karena adanya beberapa faktor yang menentukan loyalitas terhadap suatu produk

(39)

atau jasa. Menurut Egan (2004) dalam Eko Yuliawan (2016:180- 181) ada lima faktor yang menentukan seorang pelanggan loyal terhadap merek yang mereka gunakan yaitu:

a) Nilai merek (brand value)

b) Karakteristik individu yang dimiliki oleh pelanggan c) Hambatan berpindah (switching barrier)

d) Kepuasan pelanggan e) Lingkungan pasar

Pelanggan menilai suatu merek relatif terhadap kompetitornya dalam 3 hal yaitu citra yang ditampilkan oleh merek, kualitas dan harga. Faktor tersebut sangat penting karena akan menghitung nilai ekonomi yang di perusahaan oleh pelanggan dalam mengakuisisi merek tertentu dibanding kualitas yang diterima serta persepsi mereka terhadap citra merek itu dibanding merek lain. Pelanggan yang loyal sering kali mencari tahu tentang produk dari perusahaan sejenis karena pelanggan selalu memiliki potensi untuk menjadi lebih puas dimanapun dan pada situasi apapun. Hal ini merupakan bukti dari suatu situasi di mana switching barriers rendah dan keuntungan dari membangun suatu hubungan yang erat dengan suplier dianggap bukan merupakan sesuatu hal yang penting oleh pelanggan.

(40)

c. Cara mengukur Loyalitas Konsumen

Menurut Griffin (2005: 31) loyalitas pelanggan merupakan ukuran yang lebih dapat diandalkan untuk memprediksi pertumbuhan penjualan dan keuangan. Berbeda dari kepuasan, yang merupakan sikap, loyalitas dapat didefinisikan berdasarkan perilaku membeli.

Pelanggan yang loyal adalah orang yang:

1) Melakukan pembelian berulang secara teratur.

Pelanggan yang loyal merupakan orang yang melakukan pembelian barang ataupun jasa secara teratur dan bahkan mereka akan tetap membeli meskipun harga produk tersebut mengalami kenaikan.

2) Membeli antar lini produk dan jasa.

Pelanggan yang loyal tidak hanya membeli satu jenis produk atau jasa saja dari sebuah perusahaan , melainkan mereka juga membeli produk ataupun jasa tambahan yang disediakan oleh perusahaan tersebut.

3) Mereferensikan produk kepada orang Lain

Pelanggan yang loyal selalu ingin mereferensikan suatu produk atau jasa yang digunakannya kepada orang lain, baik kepada teman maupun saudara. Konsumen yang loyal akan selalu berusaha mempengaruhi orang lain untuk menggunakan produk atau jasa yang sama dengan selalu menceritakan kelebihan

(41)

produk atau jasa yang dia gunakan sampai orang tersebut mencoba menggunakannya.

4) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing

Pelanggan yang loyal selalu menolak dan tidak terpengaruh apabila ditawari produk atau jasa dari perusahaan lain (pesaing).

Mereka sudah memiliki kecintaan tersendiri terhadap produk atau jasa yang telah digunakan.

d. Indikator-indikator loyalitas konsumen

Adapun indikator-indikator dalam loyalitas konsumen yaitu (Kotler dan Keller dalam Soegoto, 2013:1275):

a) Kepercayaan konsumen pada kinerja produk.

b) Kepercayaan konsumen pada citra merek.

c) Kepercayaan konsumen pada kehandalan produk.

d) Pembelian secara berulang oleh konsumen.

B. Penelitian Sebelumnya

1. Penelitian Widyasari, Euis Soliha, Sophianto Wuryan, Lenny Dwi Damayanti (2017)

Judul: Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga, dan Citra Merek terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Empiris pada Koran Harian Suara Merdeka di Kota Semarang).

Tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas produk, persepsi harga, dan citra merek terhadap loyalitas pelanggan

(42)

pada Koran Harian Suara Merdeka di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan koran Harian Suara Merdeka di kota Semarang tahun 2015, sebanyak 218.095 pelanggan dengan sampel penelitian 100 orang pelanggan koran Harian Suara Merdeka di kota Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria pelanggan koran Harian Suara Merdeka yang berdomisili di kota Semarang, berusia minimal 17 Tahun, telah berlangganan minimal 3 bulan dan sampai saat sekarang. Data diperoleh dengan cara primer (kuesioner) dan sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dan analisis jalur.

Hasil penelitian:

Kualitas produk tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Persepsi terhadap harga tidak berpengaruh signifikan terhadap loyaitas pelanggan. Citra merek berpengaruh signifikan terhadap loyaitas pelanggan.

2. Penelitian Jiah, Suci (2020)

Judul: Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Kepuasan Pelanggan, Persepsi Harga dan Promosi terhadap Loyalitas Pelanggan Pasta Gigi Pepsodent (Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar citra merek, kualitas produk, kepuasan pelanggan, persepsi harga dan promosi

(43)

terhadap loyalitas pelanggan Pasta Gigi Pepsodent (Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i prodi pendidikan ekonomi di STKIP PGRI SUMBAR dengan sampel penelitian 120 Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan syarat sudah melakukan lebih dari 3 kali pembelian pepsodent.

Data diperoleh dengan cara primer (penyebaran angket) dan sekunder.

Teknik analisis data menggunakan analisis jalur dengan pengujian hipotesis menggunakan analisis uji T.

Hasil penelitian:

Citra merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pasta gigi Pepsodent. Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pasta gigi Pepsodent. Persepsi terhadap harga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pasta gigi Pepsodent. Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pasta gigi Pepsodent. Promosi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan pasta gigi Pepsodent.

3. Penelitian Sukarna, Alwi Sudin dan Sukarno. (2019)

Judul: Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga, Kualitas Produk, dan Program Promosi terhadap Loyalitas Pelanggan (Survei pada Pelanggan Madu Arbain di Surakarta).

(44)

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh citra merek, kualitas produk, persepsi harga dan program promosi loyalitas pelanggan madu di Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan madu di seluruh kecamatan Kota Surakarta dengan sampel penelitian 100 pelanggan madu di seluruh kecamatan Kota Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan syarat sudah melakukan pembelian produk Madu Arbain sebanyak 3 kali atau lebih. Data diperoleh dengan cara primer (penyebaran angket). Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian:

Citra merek dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan madu. Persepsi terhadap harga tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan madu. Program promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan madu.

4. Penelitian Masruchin dan Marlien (2018)

Judul: Analisis Kualitas Produk, Citra Merek dan Persepsi terhadap Harga terhadap Loyalitas Pelanggan yang dimediasi Kepuasan Pelanggan (Studi pada Pelanggan Nissan di Kota Semarang Tahun 2017).

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kualitas produk, citra merek, dan persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan yang dimediasi oleh kepuasan pelanggan Nissan di Kota Semarang 2017. Populasi dalam

(45)

penelitian ini adalah seluruh pelanggan Nissan di Kota Semarang dengan sampel penelitian 100 pelanggan Nissan di Kota Semarang.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan syarat merupakan pelanggan Nissan di Kota Semarang tahun 2017. Data diperoleh dengan cara primer (penyebaran kuesioner). Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dan analisis jalur.

Hasil penelitian:

Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Nissan. Citra merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Nissan. Persepsi terhadap harga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Nissan.

5. Penelitian Nurayni, Indah (2020)

Judul: Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Persepsi Harga si terhadap Loyalitas Pelanggan Batik Cap Jenogoran.

Tujuan penelitian ini untuk untuk menjawab pertanyaan terkait pengaruh citra merek, kualitas produk dan harga terhadap loyalitas pelanggan batik Cap Jenogoroan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan batik Cap Jenogoran dengan sampel penelitian 100 responden. Analisis data menggunakan program SPSS 20. Uji pengaruh dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda.

Hasil penelitian:

(46)

Citra merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Batik Cap Jenogoran. Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Batik Cap Jenogoran. Persepsi terhadap harga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Batik Cap Jenogoran.

C. Perumusan Hipotesis

Rumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruh Citra Merek pada Loyalitas Konsumen

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:327), citra merek (brand image) diartikan sebagai asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Citra merek yang baik tentunya akan membuat konsumen semakin loyal terhadap suatu merek. Waluyo (2013) mengatakan bahwa Honda memberikan after sales yang bagus, kemudian design dan style juga mengikuti perkembangan zaman dan mesinnya juga tangguh. Gadau (2016) mengatakan bahwa citra merek berpengaruh terhadap loyalitas. Selain itu, Kurniawati dkk. (2014) menyimpulkan bahwa citra merek berpangaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. Adanya kesamaan hasil pada kedua peneliti diatas menjadi dasar peneliti untuk mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1: Citra merek berpengaruh positif pada loyalitas konsumen motor Honda Beat dan Yamaha Mio.

2. Pengaruh Kualitas Produk pada Loyalitas Konsumen

(47)

Menurut Kotler dan Keller (2016:164), kualitas produk merupakan kemampuan suatu barang untuk memberikan kinerja yang sesuai atau bahkan melebihi dari apa yang diinginkan oleh pelanggan. Loyalitas konsumen merupakan ukuran yang menyangkut seberapa kuat konsumen

“terikat” dengan merek tertentu (Tjiptono dan Chandra, 2011:110).

Penelitian terdahulu mengatakan bahwa kualitas produk berpengaruh secara positif terhadap loyalitas konsumen (Rizal, 2016). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: konsumen akan semakin loyal pada produk jika produk tersebut memiliki kualitas dan kemampuan untuk memberikan kinerja yang baik pada konsumen. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H2: Kualitas produk berpengaruh positif pada loyalitas konsumen motor Honda Beat dan Yamaha Mio.

3. Pengaruh harga pada Loyalitas Konsumen

Harga merupakan penilaian secara langsung yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen terhadap suatu barang atau produk yang memiliki nilai. Semakin murah harga dari suatu produk maka konsumen akan cenderung untuk loyal pada produk tersebut. Berdasarkan hal itu, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H3: Harga berpengaruh positif pada loyalitas konsumen motor Honda Beat dan Yamaha Mio.

4. Perbedaan citra merek Honda Beat dan Yamaha Mio

(48)

Citra merek merupakan asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu (Sangadji dan Sopiah, 2013:327). Begitu pula dengan citra merek antara Honda Beat dan Yamaha Mio. Setiap konsumen tentu memiliki pandangan masing-masing mengenai citra merek Honda Beat dan Yamaha Mio. Dugaan ini diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu mengatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan citra merek Honda Beat dan Yamaha Mio (Taung dan Tielung, 2015).

H4: Ada perbedaan citra merek antara Honda Beat dibanding Yamaha Mio menurut persepsi konsumen

5. Perbedaan kualitas produk antara Honda Beat dan Yamaha Mio

Kualitas produk (product quality) adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, termasuk dalam durabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, realibilitas dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya (Kotler dan Armstrong, 2014:11). Yamaha Mio dan Honda Beat tentunya memiliki kualitas yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang mengungkapkan bahwa citra merek Yamaha Mio lebih baik dibanding dengan Honda Beat (Taung dan Tielung, 2015). Dari pernyataan dan pengertian tersebut, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H5: Ada perbedaan kualitas produk Honda Beat dibanding Yamaha Mio berdasarkan persepsi konsumen

Referensi

Dokumen terkait

dimoderasikan oleh Persepsi dukungan organisasional diperoleh nilai koefisien regresi yang bernilai positif (0,392) artinya semakin tinggi Kepuasan Kerja dengan

Pemeriksaan pada mayat, atau dalam istilah kedokteran forensik dikenal dengan Otopsi Mediko-Legal (bedah mayat) adalah pemeriksaan yang dilakukan pada mayat yang

melibatkan seluruh data Abiatik, Biotik dan Culture wilayah Pesisir da* Lailt Kota Bengkulu yang terdiri d*ta spasial dan data atribut.. HASTL

Berdasarkan latar belakang, peneliti akan melakukan penelitian guna mengetahui adakah pengaruh gaya belajar dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi

dapat diartikan bahwa ada pengaruh yang signifikan integrasi pendidikan berbasis lingkungan melalui mata pelajaran IPA terhadap kesadaran lingkungan siswa di SD IT

Simpulannya adalah bahwa tingkat pendapatan pada kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang dan Tangerang memnurut Indeks Wlliam tidak masih sangat besar namun menuju

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, karunia dan nikmat bagi hambaNya, khusus bagi penulis hingga saat ini masih diberikan

a) Perilaku keberagamaan anak tunalaras dalam kesehariannya belum menunjukkan kesesuaian dengan ajaran agama. Seperti ketika dengan guru kurang sopan, selain itu anak