• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Perumusan Hipotesis

Rumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengaruh Citra Merek pada Loyalitas Konsumen

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:327), citra merek (brand image) diartikan sebagai asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Citra merek yang baik tentunya akan membuat konsumen semakin loyal terhadap suatu merek. Waluyo (2013) mengatakan bahwa Honda memberikan after sales yang bagus, kemudian design dan style juga mengikuti perkembangan zaman dan mesinnya juga tangguh. Gadau (2016) mengatakan bahwa citra merek berpengaruh terhadap loyalitas. Selain itu, Kurniawati dkk. (2014) menyimpulkan bahwa citra merek berpangaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. Adanya kesamaan hasil pada kedua peneliti diatas menjadi dasar peneliti untuk mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1: Citra merek berpengaruh positif pada loyalitas konsumen motor Honda Beat dan Yamaha Mio.

2. Pengaruh Kualitas Produk pada Loyalitas Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2016:164), kualitas produk merupakan kemampuan suatu barang untuk memberikan kinerja yang sesuai atau bahkan melebihi dari apa yang diinginkan oleh pelanggan. Loyalitas konsumen merupakan ukuran yang menyangkut seberapa kuat konsumen

“terikat” dengan merek tertentu (Tjiptono dan Chandra, 2011:110).

Penelitian terdahulu mengatakan bahwa kualitas produk berpengaruh secara positif terhadap loyalitas konsumen (Rizal, 2016). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: konsumen akan semakin loyal pada produk jika produk tersebut memiliki kualitas dan kemampuan untuk memberikan kinerja yang baik pada konsumen. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H2: Kualitas produk berpengaruh positif pada loyalitas konsumen motor Honda Beat dan Yamaha Mio.

3. Pengaruh harga pada Loyalitas Konsumen

Harga merupakan penilaian secara langsung yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen terhadap suatu barang atau produk yang memiliki nilai. Semakin murah harga dari suatu produk maka konsumen akan cenderung untuk loyal pada produk tersebut. Berdasarkan hal itu, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H3: Harga berpengaruh positif pada loyalitas konsumen motor Honda Beat dan Yamaha Mio.

4. Perbedaan citra merek Honda Beat dan Yamaha Mio

Citra merek merupakan asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu (Sangadji dan Sopiah, 2013:327). Begitu pula dengan citra merek antara Honda Beat dan Yamaha Mio. Setiap konsumen tentu memiliki pandangan masing-masing mengenai citra merek Honda Beat dan Yamaha Mio. Dugaan ini diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu mengatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan citra merek Honda Beat dan Yamaha Mio (Taung dan Tielung, 2015).

H4: Ada perbedaan citra merek antara Honda Beat dibanding Yamaha Mio menurut persepsi konsumen

5. Perbedaan kualitas produk antara Honda Beat dan Yamaha Mio

Kualitas produk (product quality) adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, termasuk dalam durabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, realibilitas dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya (Kotler dan Armstrong, 2014:11). Yamaha Mio dan Honda Beat tentunya memiliki kualitas yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang mengungkapkan bahwa citra merek Yamaha Mio lebih baik dibanding dengan Honda Beat (Taung dan Tielung, 2015). Dari pernyataan dan pengertian tersebut, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H5: Ada perbedaan kualitas produk Honda Beat dibanding Yamaha Mio berdasarkan persepsi konsumen

6. Perbedaan Harga antara Honda Beat dan Yamaha Mio

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persepsi merupakan tanggapan langsung dari sesuatu. Sedangkan harga merupakan nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang. Berdasarkan dari pengertian diatas, maka persepsi terhadap harga diartikan sebagai penilaian secara langsung yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen terhadap suatu barang atau produk yang memiliki nilai.

H6: Ada perbedaan harga Honda Beat dibanding Yamaha Mio menurut konsumen

D. Kerangka Berpikir

Berdasarkan perumusan hipotesis di atas, maka kerangka konseptual pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Citra Merek

Kualitas Produk

Harga

Loyalitas Konsumen H1

H2

H3

34 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan analisis uji regresi berganda. Penelitian yang dilakukan menggunakan format penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan penelitian untuk menguji kausalitas, yaitu pengaruh variabel independen (penyebab) dengan variabel dependen (dampak). Pada dasarnya hal ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan (Sugiyono, 2010:57).

B. Unit Analisis

Dalam penelitian ini, unit analisis adalah individu yaitu pemilik dan pengguna motor Hoda Beat dan Yamaha Mio. Pemilik dan pengguna motor Honda Beat dan Yamaha Mio akan diminta keterangan dan informasi mengenai penelitian yang sedang dilakukan.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2021 – Februari 2021.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para pemilik dan pengguna kendaraan motor Honda Beat dan Yamaha Mio di Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117) “populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, populasi penelitian adalah seluruh pemilik kendaraan bermotor Honda Beat dan Yamaha Mio di Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data. Dalam sample hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi. Apabila populasi yang akan diteliti besar, maka sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau mewakilkan. Sample dalam penelitian ini adalah setiap pemilik dan pengguna motor Honda Beat dan Yamaha Mio yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

E. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel Independen (X)

Variabel independent diartikan sebagai variabel yang menjadi sebab berubah atau mempengaruhi variabel lain. Variabel ini disebut juga dengan variabel bebas, eksogen, stimulus, atau

antecendent. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel independen adalah citra merek, kualitas produk dan harga.

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel lain (variabel bebas). Variabel dependen sering juga disebut variabel respon atau endogen (Siregar, 2013:19). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah loyalitas konsumen Honda Beat dan Yamaha Mio.

2. Definisi Variabel a. Citra Merek

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merek merupakan tanda yang dikenakan oleh pengusaha (produsen, pabrik dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal. Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) dalam Sinaga (2017), citra merek (brand Image) diartikan sebagai asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut muncul dalam benak konsumen saat konsumen memakai atau menggunakan merek tersebut. Citra merek dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap keloyalan konsumen. Citra merek berpengaruh positif terhadap loyalitas yang artinya jika citra merek meningkat, maka loyalitas juga meningkat dan sebaliknya, jika citra

merek berpengaruh negatif terhadap loyalitas maka citra merek turun sedangkan loyalitas konsumen akan menurun.

b. Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2014:11), kualitas produk (product quality) adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, termasuk dalam durabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, realibilitas dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya. Menurut Kotler dan Keller (2016:164), kualitas produk merupakan kemampuan suatu barang untuk memberikan kinerja yang sesuai atau bahkan melebihi dari apa yang diinginkan oleh pelanggan.

c. Harga

Menurut Kotler dan Keller (2009:126) “persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk mengorganisasi, memilih, dan mengintreprestasi masukan mengenai informasi-informasi guna menciptakan gambaran yang memiliki arti. Harapan pelanggan terbentuk dari pengalamannya sendiri dengan situasi yang sama maupun rekomendasi dari teman atau lembaga (media massa, para pakar, pemerintah, lembaga konsumen dan lain-lain)”.

Kotler dan Armstrong (2016:73) mengatakan bahwa harga (price) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Variabel ini merupakan hal yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk

oleh pelanggan. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relatif sifatnya.

Oleh karena itu, perlu dibandingkan terlebih dahulu dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual oleh perusahaan lain.

d. Loyalitas Konsumen

Hermawan (2011) dalam Astini (2016) mengatakan bahwa loyalitas konsumen pada umumnya merupakan suatu sikap yang merujuk pada ukuran keterkaitan konsumen terhadap pemilihan dan penggunaan suatu produk. Ukuran keterkaitan ini memberikan gambaran tentang penggunaan produk dalam waktu yang lama dan untuk masa yang akan datang, serta ukuran ini mampu mencerminkan peluang yang sangat kecil mengenai kemungkinan seorang konsumen beralih kepada penggunaan produk pesaing, apabila produk pesaing tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut produk lainnya.

e. Pengukuran Variabel

Pengukuran merupakan acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam alat ukur sehingga pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh lebih akurat (Sugiyono 2009:8). Skala yang digunakan untuk penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert didasarkan pada penjumlahan sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang dalam merespon pertanyaan yang berkaitan dengan indikator atau variabel yang diukur (Sanusi, 2013:59).

Siregar (2013:50) mengatakan bahwa penggunaan skala Likert dapat dilakukan dengan menjabarkan variabel yang akan diukur menjadi dimensi, indikator dan subindikator yang dapat diukur.

Tabel Skala Likert yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu:

Tabel III. 1 Tabel Skala Likert

F. Definisi Operasional

1. Harga

Assael (1992) mengatakan bahwa persepsi harga merupakan ekspektasi dari masing-masing konsumen terhadap suatu produk, dimana harga yang diperkirakan konsumen untuk membayar sesuai dengan apa yang mereka perhitungkan. Indikator dari harga adalah sebagai berikut:

a. Harga produk yang ditawarkan produsen Honda dan Yamaha beragam sesuai dengan kualitas yang diinginkan.

b. Harga produk yang ditawarkan produsen Honda dan Yamaha sesuai dengan manfaat yang dibutuhkan konsumen.

c. Harga produk yang ditawarkan produsen Honda dan Yamaha sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan produk.

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

d. Harga produk yang ditawarkan produsen Honda dan Yamaha terjangkau dibandingkan dengan produsen-produsen otomotif kendaraan bermotor lainnya.

2. Citra Merek

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:327), citra merek (brand Image) diartikan sebagai asosiasi yang muncul dalam benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Indikator dari citra merek adalah sebagai berikut:

a. Merek Honda dan Yamaha digunakan oleh sebagian besar masyarakat.

b. Merek Honda dan Yamaha adalah merek yang dapat dipercaya.

c. Merek Honda dan Yamaha mudah ditemukan di berbagai kota.

d. Merek Honda dan Yamaha merupakan merek yang popular di Indonesia.

3. Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Keller (2016:164), kualitas produk merupakan kemampuan suatu barang untuk memberikan kinerja yang sesuai atau bahkan melebihi dari apa yang diinginkan oleh pelanggan.

Indikator dari kualitas produk adalah sebagai berikut:

a. Motor Honda Beat dan Yamaha Mio memiliki kualitas yang terjamin.

b. Spesifikasi pada kedua kendaraan sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh perusahaan.

c. Dapat memenuhi kebutuhan konsumen d. Tidak memiliki cacat atau rusak 4. Loyalitas Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (dalam Soegoto, 2013:1275), loyalitas konsumen adalah sikap konsumen yang percaya terhadap kinerja produk/jasa perusahaan dan tetap menggunakan produk/jasa meskipun terdapat tawaran produk/jasa pesaing.

Indikator-indikator loyalitas konsumen yaitu (Kotler dan Keller dalam Soegoto, 2013:1275):

a. Kepercayaan konsumen pada kinerja produk.

b. Kepercayaan konsumen pada citra merek.

c. Kepercayaan konsumen pada kehandalan produk.

d. Pembelian secara berulang oleh konsumen.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Terdapat dua teknik dalam pengambilan sampel, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan sampling incidental. Menurut Sugiyono (2014:121), nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Selain itu, sampling insidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

H. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari peneliti langsung dari sumbernya, dicatat dan diamati untuk pertama kalinya dan hasilnya digunakan untuk memecahkan permasalahan yang akan dicari jawabnya. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber yang sudah ada (Sekaran dan Bougie, 2017:113).

I. Teknik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara survei secara online. Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Pilihan jawaban di dalam kuesioner penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut Sumanto (2014:102), Skala likert merupakan skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok mengenai gejala atau fenomena. Lima skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju

N = Netral S = Setuju

SS = Sangat Setuju

J. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrument diperlukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dalam penelitian layak atau tidak. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid dan realibel.

1. Uji Validitas

Validitas merupakan ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan pada peneliti (Sugiyono, 2014:361). Penelitian ini menggunakan validitas internal dimana instrumen mampu untuk mengukur apa yang dimaksud untuk diukur.

Artinya, kuesioner dapat dikatakan valid apabila pernyataan di dalam kuesioner mempu mengungkapkan apa yang diukur kuesioner tersebut.

Menurut Siregar (2013:90), pengujian validitas dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑛(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋)(∑𝑌)

√{𝑛∑𝑋2− (∑𝑋)2}{𝑛∑𝑋2− (∑𝑌)2} Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi product moment n : Jumlah responden

∑X : jumlah skor X

∑Y : jumlah skor Y

∑XY : jumlah hasil kali antara X dan Y

Besarnya r dapat dihitung dengan menggunakan taraf signifikansi (α) sebesar 5%. Jika hasil pengukuran menunjang rhitung>rtabel maka item tersebut dinyatakan valid, tapi jika rhitung≤rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Sugiyono (2014:362) mengatakan, reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data. Suatu data dapat reliabel jika dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama.

Pengujian reabilitas dapat dikemukan dengan rumus Cronbach’s alpha sebaga berikut:

𝑅11 = [ 𝑘

𝑘 − 1] [1 −∑ 𝜎𝑏2 𝜎𝑡2 ] Keterangan:

R11 : Reabilitas instrument

K : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑𝜎𝑏2 : Jumlah varian butir

Dalam pengukuran relibialitas, terdapat kinerja pengujian sebagai berikut : a. Jika nilai Cronbach’s alpha (r11) > 0,60, maka item variabel dinyatakan

reliabel.

b. Jika nilai Cronbach’s alpha (r11) <0,60, maka item variabel dinyatakan tidak reliabel.

K. Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

Uji normalitas berfungsi untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal (Ghozali (2011:160) dalam Ayuwardani dan Isroah (2018). Dalam penelitian ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.

2. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel independent dalam model regresi. Model yang baik dari regresi adalah model yang tidak mengandung multikolinieritas. Cara melihat multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF) sebagai tolak ukur.

Apabila nilai tolerance ≤ 0,10 dan nilai VIF ≥10 maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian tersebut terdapat multikolinieritas (Ghozali (2010) dalam Ayuwardani dan Isroah, 2018:148). Selain itu multikolinieritas tidak terjadi apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.

3. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengtahui apakah dalam model regresi ada atau tidak ada penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan pada model regresi (Ghozali, 2011:139). Pada penelitian ini akan dilakukan uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser yaitu

meregresikan nilai absolut residual dengan masing-masing variabel.

Hasil dari uji Glejser menunjukan tidak ada heteroskedastisitas apabila dari perhitungan SPSS nilai probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%. Jika variance dari residual pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda heteroskedasitas.

L. Analisis Deskriptif Responden

Tujuan dari mendeskripsikan karakteristik responden adalah untuk menggambarkan karakertistik responden yang ada di dalam penelitian ini.

Karakteristik responden dalam penelitian ini dideskripsikan menggunakan analisis statistik deskriptif. Analisis ini secara umum menggambarkan karakteristik dari masing-masing variabel penelitian yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum dan maximum.

1. Rata-rata Hitung (Mean)

Rata-rata merupakan Teknik penjelasan kelompok yang didasarkan oleh nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata hitung dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑋̅ =∑ 𝑋𝑖 𝑛 Keterangan:

X = Mean (Rata-rata)

∑Xi = Jumlah nilai X ke I sampai ke n N = Jumlah sample atau banyak data

2. Standar Deviasi

Standar deviasi dari data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi data dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑆 =√∑𝑓𝑖(𝑋𝑖− 𝑋)2 (𝑛 − 1) Keterangan:

S = Simpang baku

Xi = Nilai X ke I sampai n X = Rata-rata nilai

n = Jumlah sampel M. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui citra merek, kualitas produk, dan harga. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah:

Y= α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y = Loyalitas Konsumen α = Konstanta

X1 = Citra merek X2 = Kualitas produk

X3 = Harga

b1 = Koefisien regresi variabel Citra merek b2 = Koefisien regresi variabel kualitas produk b3 = Koefisien regresi variabel Harga

e = Standard Error 2. Uji Hipotesis

a. Uji F

Tujuan dari uji F adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen. Secara sederhana dapat dituliskan apakah citra merek, kualitas produk dan harga berpengaruh secara bersama-sama terhadap loyalitas konsumen.

Rumus untuk menguji hipotesis:

𝐹= 𝑅2/𝑘

(1 − 𝑅2)/(𝑛 − 𝑘 − 1) Keterangan:

R : Koefisien korelasi ganda h : Jumlah variabel independen n : Jumlah anggota sampel

Tahapan yang dilakukan dalam uji F, yaitu:

1. Menentukan Hipotesis H0 dan Ha

H0 : tidak ada pengaruh secara simultan dari citra merek, kualitas produk, dan harga pada loyalitas konsumen

Ha : ada pengaruh secara simultan dari citra merek, kualitas produk, dan harga pada loyalitas konsumen

H0 : B1 = B2 = B3 = 0; R2 = 0 Ha : B1 ≠ B2 ≠ B3 ≠ 0; R2 > 0 2. Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi dalam penelitian ini yaitu α = 5%. Taraf 5%

merupakan ukuran standar yang sering digunakan di dalam penelitian.

3. Menentukan Fhitung

Menghitung Fhitung dapat menggunakan rumus seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya.

4. Menentukan Ftabel

Menghitung Ftabel dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Df1 = k – 1 Df2 = n – k Keterangan:

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel independen

Df = degree of freedom / derajat kebebasan 5. Kriteria keputusan

H0 diterima, jika Fhitung ≤ Ftabel.

H0 ditolak, jika Fhitung > Ftabel.

6. Pengambilan keputusan

Jika H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh dari citra merek, kualitas produk, dan harga pada loyalitas konsumen.

Jika H0 ditolak berarti ada pengaruh secara bersama-sama dari citra merek, kualitas produk dan harga pada loyalitas konsumen.

b. Uji T

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara berhubungan mampu mempengaruhi variabel independen. Langkah-langkah yang digunakan yaitu (Priyatno, 2008:84):

1. Menentukan Hipotesis

Ho1 artinya citra merek tidak berpengaruh positif pada loyalitas konsumen.

Ha1 artinya citra merek berpengaruh positif pada loyalitas konsumen.

Ho2 artinya kualitas produk tidak berpengaruh positif pada loyalitas konsumen.

Ha2 artinya kualitas produk berpengaruh positif pada loyalitas konsumen.

Ho3 artinya harga tidak berpengaruh positif pada loyalitas konsumen.

Ha3 artinya harga berpengaruh positif pada loyalitas konsumen.

2. Menentukan nilai t hitung dengan rumus:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑏𝑖 𝑠𝑏𝑖 Keterangan:

ti : t hitung koefisien variabel i

bi : koefisien regresi variabel i sbi : standard error dari variabel 3. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5%

4. Menentukan ttabel

Tabel distribusi t dicari pada α = 5% dengan derajat kebebasan (df) n-k (n merupakan jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independent)

5. Kriteria pengujian

Apabila thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima, dan H1 ditolak atau jika nilai Sig > 0,05 dan b ≤ 0.

Apabila thitung >ttabel dan β > 0, maka Ho ditolak, dan H1 diterima atau jika nilai Sig ≤ 0,05 dan b > 0.

6. Menarik kesimpulan

Jika Ho ditolak dan H1 diterima, maka citra merek, kualitas produk dan harga secara parsial berpengaruh positif pada loyalitas konsumen. Namun, jika Ho diterima dan H1 ditolak, maka citra merek, kualitas produk dan harga secara parsialtidak berpengaruh positif pada loyalitas konsumen.

3. Uji Beda

a. Independent Sample t-Test

Dalam penelitian ini, independent sample t-Test digunakan untuk membandingkan citra merek, kualitas produk dan harga dari dua sampel yang berbeda. Rumus:

𝑿𝟏𝑿𝟐

X1 = Rata-rata pada distribusi sampel 1 X2 = Rata-rata pada distribusi sampel 2 SD12 = Nilai varian pada distribusi sample 1 SD22 = Nilai varian pada distribusi sample 2 N1 = Jumlah individu pada sampel 1

N2 = Jumlah individu pada sampel 2

b. Uji Hipotesis untuk Perbedaan Skor Rata-rata 1) Perumusan Hipotesis

- Perbedaan antara citra merek Honda Beat dan Yamaha Mio H0: Tidak ada perbedaan citra merek antara Honda Beat dan Yamaha Mio

Ha1: Terdapat perbedaan citra merek antara Honda Beat dan Yamaha Mio

- Perbedaan antara kualitas produk Honda Beat dan Yamaha Mio

H0: Tidak ada perbedaan kualitas produk antara Honda Beat dan Yamaha Mio

Ha2: Terdapat perbedaan kualitas produk antara Honda Beat dan Yamaha Mio

- Perbedaan antara harga Honda Beat dan Yamaha Mio H0: Tidak ada perbedaan harga antara Honda Beat dan Yamaha Mio

Ha3: Terdapat perbedaan harga antara Honda Beat dan Yamaha Mio

2) Kriteria Keputusan

Adapun kriteria keputusan pengambilan keputusan untuk perbedaan skor rata-rata adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Ho1 diterima dan Ha1

ditolak, artinya terdapat perbedaan rata-rata pada variabel

ditolak, artinya terdapat perbedaan rata-rata pada variabel

Dokumen terkait