• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. GAMBARAN UMUM

D. Profil dan Kunci Keberhasilan Honda

Sebenarnya mungkin diantara kita banyak yang tidak mengetahui tentang cerita SOICHIRO HONDA si penemu Honda motor. Jika kita amati kendaraan yang melintas dijalan raya sudah bukan rahasia umum lagi kalau mata kita selalu terbrntur pada kendaraan Honda, baik berupa mobil maupu motor. Merek kendaraan ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehinggah layak dijuluki “raja jalanan”.

Namun pada awalnya sang penemu dan pendiri perusahaan Honda dalam merintis usahanya diliputi kegagalan, sempat jatuh sakit, dikeluarkan dari kuliahnya. Terlepas dari itu Soichiro Honda juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak

cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. Dan Ia menyatakan kalau nilainya jelek disekolah namun Ia tidak pernah bersedih karena dunianya berada pada dunia mesin yang ada disekitarnya motor dan sepeda.

Kecintaannya pada dunia mesin mungkin warisan dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi alat-alat pertanian, ia sering bahkan sampai berjam-jam berdiam diri di bengkel ayahnya mencabut paku dengan chatut (tang/ kakak tua) dan memperhatikan mesin diesel yang menjadi motor penggerak alat penggilingan padi. Bahkan pada usia 8 tahun Ia pernah mengayuh sepeda sejauh 10 mil semata-mata hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.

Ternyata minatnya pada mesin tidak sia-sia, ketika usianya menginjak 12 tahun Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal denan model rem kaki. Tapi ia dalam benaknya tidak bermimpi untuk menjadi usahawan otomotif, Ia sadar berasal dari keluarga miskin apalagi fisiknya lemah dengan segala keterbatasan ekonomi, sehinggah membuatnya rendah diri. Di usianya yang ke 15 tahun Soichiro Honda pindah ke jepang dan bekerja di Hart Shokai company. Bosnya yang bernama Saka Kibara sangat senang melihat cara kerjanya, Ia teliti dan cekatan dalam soal mesin, setiap suara mesin yang mencurigakan mengalami kerusakan, oli bocor tidak pernah luput dari perhatiannya. Sehinggah pada akhirnya saat usia Soichiro Honda berumur 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamahatsu.

Di Hamahatsu prestasi kejanya tetap membaik dan selalu menerima reparasi yang di tolak bengkel lain. Kerjanya cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingah bisa dikendarai kembali, karena itu jam kerjanya selalu larut malam bahkan sampai subuh. Dengan kejeniusannya Soichiro Honda membuat ruji-ruji dari logam untuk menggantikan jari-jari mobil yang terbuat dari kayu pada jaman itu sehinggah dapat meredam goncangan dengan lebih baik, saat usia Soichiro Honda berumur 30 tahun beliau menandatangani paten produk rujinya yang pertama dan kemudian ruji-ruji logam penemuannya laku keras dan dieksport ke seluruh dunia.

Setelah menciptakan ruji, Honda melepaskan diri dari bosnya pada tahun 1938 dengan membuat usaha bengkel sendiri yang kemudian memilih spesialis Ring Piston sebagai usaha andalannya, namun karyanya tersebut ditolak oleh perusahaan Toyota karena dianggap tidak memenuhi standar, tidak lentur dan tidak laku dijual. Karena kegagalan itu Soichiro Honda jatuh sakit cukup serius namun dua bulan kemudian kesehatannya dapat pulih kembali dan dapat kembali memimpin bengkelnya lagi. Demi mencari solusi membuat Ring Piston yang sempurna maka Soichiro Honda kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin, penetahuan yang didapatkan diperkuliahan sepulang kuliah langsung dipraktekkannya di bengkel.

Namun setelah dua tahun kuliah, Soichiro Honda dikeluarkan dari tempat ia kuliah karena jarang mengikuti perkuliahan. Ia merasa sekarat karena ketika lapar tidak diberikan makan, melainkan diberikan

penjelasan yang bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya. Pernyataannya itu kemudian mengundang reaksi Rektornya yang menerima ucapannya tersebut dan dianggap sebagai suatu penghinaan, tidak sampai disitu Soichiro Honda kemudian menjelaskan maksud sebenarnya Ia mengikuti perkuliahan bukan untuk mencari ijasah tapi untuk mencari pengetahuan.

Berkat kerja kerasnya, disaind Ring Piston-nya diterima oleh pihak perusahaan Toyota yang kemudian memberikan kontrak. Pada masa ini kegagalan dan musibah tidak luput menghampiri Soichiro Honda, saat itu terjadi perang sehinggah pabrik yang didirikannya terbakar sampai dua kali, kemudian gempa bumi kembali menghantam pabrik yang didirikannya dari sisa-sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat sehinggah Ia memutuskan untuk menjual pabrik Ring Pistonnya tersebut ke Toyota.

Akhirnya pada tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin dan kondisi perekonomian Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Soichiro Honda tidak mampu menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya, dalam keadaan terdesak ia kemudian memasang mesin motor kecil pada sepeda dan siapa sangka dari sepeda motor tersbut menjadi cikal bakal lahirnya mobil Honda. Hasil kreatifitasnya tersebut diminati oleh masyarakat dan berbondong-bondong memesannya, sehingga Honda kehabisan stok. Dimulai dari sinilah Honda kembali mendirikan sebuah pabrik motor, semenjak itu kesuksesan tidak pernah

lepas dari tangannya. Motor Honda dan mobilnya menjadi raja jalanan dunia, termasuk di Indonesia.

Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalm menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. ”Orang hanya melihat keberhasilan saya Cuma 1% tapi mereka tidak melihat kegagalan saya yang 99%” tuturnya. Ia memberikan petuah ketika adna mengalami kegaagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah merubah mimpi itu menjadi kenyataan.

Kisah Honda ini adalah contohbahwa sukses itu dapat diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar disekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin. Jadi buat apa kita putus asa bersusah hati merenungi nasib dan kegagalan. Tetaplah tegar dan teruslah berusaha, lihatlah Honda sang Raja Jalanan di dunia.

5 Resep keberhasilan Honda :

1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.

2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.

3. Senangilah pekerjaan anda dan usahakan buat kondisi kerja anda senyaman mungkin.

4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis. 5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama

Dokumen terkait