• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk mi instan merek Indomie : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk mi instan merek Indomie : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MI INSTAN MEREK

INDOMIE

Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

I Wayan Mega Mustiawan NIM: 072214064

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MI INSTAN MEREK

INDOMIE

Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

I Wayan Mega Mustiawan NIM: 072214064

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

Motto

“Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan

kesalahan - kesalahan, tetapi jadikan penyesalan itu

sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi

kesalahan lagi”

(Penulis)

Skripsi ini dipersembahkan kepada: Yang Kuyakini Ida Sanghyang Widhi Wasa. Bapak dan Ibuku yang tercinta atas curahan segala cinta, dukungan, perhatian, dan

(6)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MI INSTAN MEREK

INDOMIE

Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 20 Desember 2001 adalah hasil karya saya. Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 20 Desember 2011 Yang membuat pernyataan,

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang berkepentingan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : I Wayan Mega Mustiawan

Nomor Mahasiswa : 072214064

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MI INSTAN MEREK

INDOMIE

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 20 Desember 2011 Yang menyatakan,

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap Produk Mi Instan Merek Indomie: Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A., selaku Dosen Pembimbing I yang

telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati. 4. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti, M. Si., selaku dosen pembimbing II yang

juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

(9)

6. Bapak, Ibu, dan adikku tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, kasih sayang, semangat, doa dan telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup.

7. Istri dan anakku tercinta serta keluarga besarku di Jogja yang telah banyak memberikan dukungan, kasih sayang, semangat dan doanya.

8. Teman-teman mahasiswa Manajemen 2007 dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

9. Teman-teman Stupid Fruit Camp (Made, Gus de, Podol, Wira, Agus, dan Lukik) terima kasih telah menemani dan mendengarkan keluh-kesahku selama ini.

10. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 20 Desember 2011

(10)

DAFTAR ISI

(11)

G. Pengertian Merek... 19

H. Keputusan Pembelian... 20

I. Penelitian-penelitian Sebelumnya... 23

J. Kerangka Pemikiran Teoritis... 26

K. Hipotesis... 28

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 36

J. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 45

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 45

B. Visi dan Misi Perusahaan... 46

C. Organisasi dan Manajemen Perusahaan... 47

D. Gambaran Produk... 48

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Pengujian Intrumen ... 51

B. Karakteristik Responden ... 53

C. Deskripsi Variabel Penelitian... 57

D. Analisis Data... 63

(12)

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

C. Keterbatasan ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.1 Pangsa Pasar Mi Instan ... 4

5.1 Uji Validitas…. ... ... 52

5.2 Uji Reliabilitas ... ... 53

5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi ... ... 54

5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……... 55

5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... ... ... 55

5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan.. ... ... 56

5.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Harga... 58

5.8 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Produk... 59

5.9 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Distribusi... 60

5.10 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Promosi... 61

5.11 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian. 62 5.12 Hasil Estimasi Regresi Linier Berganda ... ... 63

5.13 Hasil Pengujian Multikolinearitas... 64

5.14 Hasil Uji F... 68

5.15 Hasil Uji t... 70

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis... 27

4.1 Jenis-jenis Produk Mi Instan Merek Indomie... 50

5.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 65

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian

Lampiran 2: Kuesioner Penelitian

Lampiran 3: Hasil Tabulasi Data Responden Lampiran 4: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5: Hasil Uji Linier Berganda, Uji F, Uji t Lampiran 6: Hasil Uji Asumsi Klasik

(16)

ABSTRAK

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MI INSTAN MEREK

INDOMIE

Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

I Wayan Mega Mustiawan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara simultan dan parsial pengaruh faktor harga, produk, distribusi, dan promosi produk mi instan merek Indomie terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive convinience sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor harga, produk, distribusi, dan promosi secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen dan secara parsial faktor harga, produk, distribusi, dan promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa faktor harga, produk, distribusi, dan promosi produk mi instan merek Indomie berpengaruh sebesar 49,5% terhadap keputusan pembelian konsumen sedangkan 50,5% dipengaruhi oleh variabel lain.

(17)

ABSTRACT

THE FACTORS THAT INFLUENCE CONSUMERS DECISION TO PURCHASE INDOMIE INSTANT NOODLES

A Case Study on Students of Economics Faculty, Sanata Dharma University Yogyakarta

I Wayan Mega Mustiawan Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This research was aimed to find out the influence of price, product, distribution, and promotion of Indomie instant noodles to the consumers purchasing decision. It was a case study on the students of Economics Faculty Sanata Dharma University Yogyakarta with 100 respondents as the sample. The sample was taken using the technique of purposive convenience sampling. The data were collected by having interviews and distributing questionnaires. The data were analyzed using multiple linear regressions. The results showed that the factors of price, product, distribution, and promotion had a positive influence to the consumers purchasing decision. The result of coefficient determination analysis showed that 49,5% of consumers purchasing decision was influenced by price, product, distribution, and promotion while the rest was influenced by other variabled excluded in this research.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dewasa ini menuntut para pelaku bisnis untuk bersikap profesional dalam menjalankan bisnis mereka. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut mengakibatkan semakin luasnya jenis kebutuhan hidup manusia dan para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk memproduksi barang-barang kebutuhan yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

Banyak perusahaan sejenis memproduksi produk yang hampir sama, yang mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal ini merupakan tantangan bagi masing-masing perusahaan untuk berjuang keras mempertahankan dan mengembangkan produknya. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan kegiatan pemasaran untuk menambah pangsa pasar, karena kegiatan pemasaran yang dijalankan dengan baik akan membantu perusahaan dalam memperoleh dan menambah pangsa pasar. Perusahaan merupakan pihak yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menawarkan suatu produk tertentu. Produk yang ditawarkan dapat berupa barang fisik, jasa, dan tempat.

(19)

mempengaruhi konsumen, agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan tersebut. Oleh sebab itu, perusahaan harus mengenalkan produk, meyakinkan dan mempengaruhi konsumen sehingga dapat menarik minat beli konsumen.

Saat ini kecenderungan pada sebagian konsumen dalam memenuhi kebutuhan akan karbohidrat tidak hanya terpenuhi hanya dengan mengkonsumsi nasi. Adanya tuntutan bahwa segala sesuatu harus serba cepat dan praktis, maka mi instan menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan pangan tersebut. Hal ini terjadi karena selain praktis, harga mi instan terbilang relatif murah, dan tersedia dalam berbagai macam pilihan rasa, selain itu mi instan juga banyak tersedia dimana-mana khususnya di warung dan swalayan. Perubahan gaya hidup kerap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mi instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya terjangkau, mi instan juga cukup mengenyangkan perut. Apalagi bila hidup jauh dari orang tua, mi instan tentu menjadi pilihan utama. Mi instan merupakan salah satu jenis makanan yang populer di Indonesia.

(20)

Dengan semakin banyaknya produk mi instan yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merek yang sesuai dengan keinginannya.

(21)

Tabel 1.1

Pangsa Pasar Mi Instan

No. MEREK 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

1 Indomie 81,4% 79,1% 76,5% 73,2% 69% 65,2% 65,3%

2 Mie Sedaap 12% 15% 17% 19,3% 23% 26,8% 26,8%

3 Supermie 3,2% 2.9% 2.8% 3,0% 3.5% 4% 4,1%

4 Gaga Mie 1,2% 1% 1,3% 2,0% 1,6% 1,4% 1,4%

5 Sarimi 0,9% 0,8% 0,9% 1,0% 1,1% 1,1% 1,1%

Sumber: Indonesian Consumer Profil 2010, MARS Indonesia.

Tabel 1.1 di atas memperlihatkan perbandingan pangsa pasar Indomie dengan merek mie instan lain. Indomie selalu menduduki posisi puncak berturut – turut dari tahun 2003 sampai 2009. Hal ini menunjukan citra Indomie di pasar sangat kuat sehingga sebagian masyarakat menganggap seolah mi instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mind mi instan). Dalam Top Brand Index (TBI) periode 2006-2008, Indomie menduduki posisi pertama dengan TBI berturut-turut 65,8% , 66,5% , dan 71,4% pada tahun 2006, 2007, dan 2008 (David, S.S., 2008, Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND).

(22)

sangat jeli dalam membeli dan menyeleksi harga, mereka lebih menginginkan dengan harga yang relatif terjangkau untuk mendapatkan produk yang berkualitas. Bila konsumen merasa cocok dengan harga produk yang ditawarkan maka konsumen melakukan pembelian pada produk tersebut. Produk mengandung beberapa unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan pada akhirnya dasar dalam pengambilan keputusan pembelian. Dalam produk mi instan merek Indomie, unsur yang dimaksud antara lain: kemasan, variasi rasa dan kualitas produk. Distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Promosi perusahaan dibuat menarik untuk menarik para konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk. Dengan memberikan kesan promosi yang baik, konsumen akan lebih memilih untuk membeli produk mi instan merek Indomie.

Menurut Kotler (2002: 204) proses pengambilan keputusan konsumen terdiri dari lima tahap yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

Berdasarkan paparan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

(23)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini :

1. Apakah faktor-faktor harga, produk, distribusi dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli mi instan merek Indomie?

2. Apakah faktor-faktor harga, produk, distribusi dan promosi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli mi instan merek Indomie?

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka penulis memberikan batasan masalah yang menyangkut penelitian ini antara lain: 1. Produk yang dijadikan penelitian adalah mi instan merek Indomie.

2. Penelitian ini hanya ditujukan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang pernah membeli mi instan merek Indomie.

3. Variabel marketing mix yang digunakan mi instan Indomie yaitu:

(24)

b. Harga : Satuan moneter atau ukuran lain (termasuk barang) yang ditukarkan untuk memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang.

c. Distribusi : Kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). d. Promosi : Suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi

pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebar informasi, mempengaruhi atau membujuk, mengingatkan pasar sasaran atau perusahaan agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan faktor harga, produk, distribusi, dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen produk mi instan merek Indomie.

(25)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian in diharapkan dapat memberi manfaat pada pihak-pihak sebagai berikut :

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pada pengembangan ilmu pengetahuan khususnya berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis untuk memahami secara lebih mendalam tentang proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, sekaligus merupakan sarana menerapkan teori manajemen khususnya pemasaran yang selama ini diperoleh di perkuliahan.

3. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi perusahaan dalam membuat kebijakan di bidang pemasaran.

4. Bagi pihak lain

(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan dewasa ini, pemasaran memegang peranan sebagai suatu faktor penting untuk tetap bertahan menjalankan usaha dan bergelut dalam dunia persaingan. Pemasaran merupakan faktor vital sebagai strategi perusahaan dalam menjalankan usahanya, yang terutama berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran sendiri berasal dari kata pasar, atau biasa juga diartikan dengan mekanisme yang mempertemukan permintaan dan penawaran.

Menurut Kotler (2002: 9). Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

(27)

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Menurut Lamb, Hair, Mc Daniel (2001: 6). Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Dari ketiga definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk secara lebih baik. Dengan mempelajari perilaku konsumen, manajer akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi, serta menentukan segmentasi pasar secara tepat dan akurat.

B. Harga

(28)

tertentu. Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Swastha, 1998: 241). Harga adalah sejumlah uang (kemungkinan ditambah barang yang dibutuhkan) untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk (Stanton, 1997: 308).

Berdasarkan definisi di atas maka ditarik kesimpulan bahwa harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar yang tersedia oleh pembeli dan bersedia diterima oleh penjual untuk mendapat kombinasi barang beserta peranannya.

C. Produk

Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, dikonsumsi, dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup obyek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide.

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi:

(29)

yang diharapkan dapat memberikan identitas dan differensiasi terhadap produk pesaing.

b. Kemasan (packaging) adalah merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk.

c. Pemberian label (labeling) berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa juga merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan pada produk.

D. Distribusi

(30)

a. Saluran distribusi langsung

Dalam saluran distribusi ini pengusaha berusaha untuk menyalurkan barang-barangnya yang dibeli konsumen secara langsung ke tempat konsumen tinggal. Dengan demikian maka diharapkan konsumen akan merasa puas karena konsumen tidak perlu memikirkan masalah pengangkutan barang yang dibelinya itu kerumah mereka.

b. Saluran distribusi tidak langsung

Dalam hal ini pengusaha menggunakan pihak luar untuk membantu penyalur barang-barang kepada konsumen. Pihak luar tersebut merupakan penyalur atau pedagang perantara (Middle man). Cara penyaluran secara tidak langsung ini pada umumnya dilakukan oleh pengusaha penyaluran langsung akan memakan biaya yang sangat mahal. Pada umumnya pengusaha menggunakan cara penyaluran semacam ini terutama bagi barang-barang konvenien atau kebutuhan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena barang konsumsi menjangkau lokasi pasar yang sangat luas dan menyebar keseluruh penjuru daerah pasarnya.

E. Promosi

(31)

konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.

Tujuan Promosi di antaranya adalah:

a. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.

b. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.

c. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.

d. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.

e. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing.

f. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

F. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku konsumen

(32)

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Menurut Peter J. Paul dan Jerry C. Olson (1999: 6) Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisis, perilaku dan kejadian di sekitar lingkungan di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka, paling tidak ada tiga ide penting dalam definisi di atas: (1) perilaku konsumen adalah dinamis (2) perilaku konsumen melibatkan interaksi (3) perilaku konsumen melibatkan pertukaran.

(33)

konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini melibatkan pertukaran.

Dari definisi di atas dilihat ada dua hal penting dari perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata lain perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2002: 183) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk yaitu :

a. Faktor Kebudayaan

(34)

budaya adalah suatu kelompok homogen atas sejumlah orang yang terbagi menjadi beberapa bagian dari keseluruhan suatu budaya. Masyarakat dalam suatu budaya dan sub budaya sesungguhnya terbagi dalam strata atau kelas sosial. Kelas sosial merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.

b. Faktor Sosial

(35)

seseorang. Suatu produk atau merek dapat menggambarkan peran dan status pemakainya.

c. Faktor Pribadi

Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan. Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktivitas sehari-hari, minat dan pendapat seseorang. Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk. Konsep diri adalah bagaimana konsumen mempersepsikan diri mereka sendiri, yang meliputi sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen sehingga banyak perusahaan menggunakan konsep yang berhubungan dengan kepribadian seseorang. d. Faktor Psikologis

(36)

kebutuhan yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Para konsumen mengembangkan beberapa kenyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.

G. Pengertian Merek

Menurut Kotler (2005: 82) mengemukakan bahwa merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut untuk mengidentifikasikan barang dan jasa dari seorang penjual maupun kelompok penjual untuk membedakannya dengan barang-barang pesaing. Merek mempunyai peranan yang penting dan merupakan aset prestisius bagi perusahaan. Pemasaran dewasa ini bukan hanya pertempuran produk tetapi juga pertempuran persepsi konsumen mengenai merek. Saat ini konsumen tidak hanya melihat suatu produk berdasarkan kualitas maupun harga tetapi juga citra merek yang melekat pada produk yang dikonsumsi.

(37)

1. Atribut

Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. 2. Manfaat

Atribut-atribut produk yang dapat diingat melalui merek harus dapat diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik secara fungsional maupun emosional.

3. Nilai

Merek mencerminkan nilai yang dimiliki oleh produsen sebuah produk.

4. Budaya

Merek melambangkan suatu budaya. 5. Kepribadian

Merek tersebut dapat mencerminkan suatu kepribadian tertentu.

6. Pemakai

Merek mengelompokkan tipe-tipe konsumen yang akan membeli atau mengkonsumsi suatu produk.

H. Keputusan Pembelian

(38)

membuang barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. Para perusahaan yang cermat melakukan riset atau kuesioner atas proses keputusan pembelian yang ada dalam jenis produk mereka. Ketika membuat keputusan untuk membeli suatu produk, konsumen melewati tahap-tahap sebagai berikut:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus, saat mencapai titik tertentu dapat menjadi sebuah dorongan. Kebutuhan juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melihat iklan mobil dan ingin membelinya. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis produk. Pemasar kemudian dapat membangkitkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.

2. Pencarian Informasi

(39)

memuaskan kebutuhan, seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beberapa banyak biaya waktu, berapa banyak informasi dari masa lalu dan sumber-sumber lain yang sudah dimiliki oleh konsumen. Yang menjadi minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif dari tiap sumber tersebut terhadap kepuasan pembelian selanjutnya. Secara umum konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didominasi oleh pemasar. 3. Evaluasi Alternatif

(40)

4. Keputusan Pembelian

Setelah mencari dan mengevaluasi berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan, konsumen pada titik tertentu harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli, jika keputusan yang diambil adalah membeli, konsumen harus membuat rangkaian keputusan yang menyangkut merek, harga, tempat penjualan, warna, dan lain-lain.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Saat membeli suatu produk, bagi seorang konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Perasaan konsumen setelah melakukan pembelian dapat mempengaruhi pembelian ulang dan juga ditambah dengan apa yang dikatakan oleh konsumen kepada teman atau kerabat tentang produk tersebut. Biasanya konsumen akan mengalami kecemasan purnabeli, kecemasan ini disebut disonasi kognitif purnabeli yang terjadi karena setiap alternatif yang dihadapi konsumen memiliki kelebihan dan kekurangan.

I. Penelitian-penelitian Sebelumnya

(41)

1. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Air Minum Mineral di Kotamadya Surabaya.

Penulis: Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, dan Muryani Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.

(42)

promosi. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hipotesis pertama diterima, bahwa perilaku konsumen dalam pembelian air minum mineral dipengaruhi secara bersama-sama dan bermakna oleh faktor pendidikan, penghasilan, harga, kualitas, distribusi dan promosi. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 34,677 lebih tinggi dari Ftabel = 2,14, dengan

koefisien korelasi R sebesar 0,7203 dan koefisien determinasi ganda (R Square) sebesar 0,5188. Hipotesis kedua yaitu harga

mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen air minum mineral dinyatakan diterima.

2. Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen oleh Elisabeth Srimulyani mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(43)

Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana dan regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan variabel-variabel marketing mix berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi masing-masing variabel marketing mix dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana maupun regresi linier berganda, dengan nilai Fhitung = 18,149 (p<0,05).

Variabel yang paling penting bagi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian adalah variabel produk.

J. Kerangka pemikiran Teoritis

(44)

Gambar : 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Keterangan :

: Menunjukkan pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen.

: Menunjukkan pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen.

Harga

Produk

Distribusi

Keputusan Pembelian

(45)

K. Hipotesis

Berdasarkan uraian pada landasan teori di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

H1: Harga, produk, distribusi dan promosi secara simultan berpengaruh

terhadap keputusan konsumen dalam membeli mi instan merek Indomie.

H2: Harga, produk, distribusi dan promosi secara parsial berpengaruh

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus adalah salah satu penelitian yang terinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dan kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada obyek yang diteliti. Studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap gejala tertentu. Kesimpulan dari penelitian hanya berlaku pada kasus yang bersangkutan dan tidak bisa digeneralisasikan pada kasus lain.

B. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek yang dimaksud adalah responden yang akan ditanyai untuk memperoleh informasi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang pernah membeli mi instan merek Indomie.

2. Obyek Penelitian

(47)

a. Harga b. Produk c. Distribusi d. Promosi

e. Keputusan pembelian konsumen

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2011. 2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini variabelnya adalah:

a. Variabel independen

(48)

b. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen.

E. Definisi Operasional Variabel 1. Harga

Pengorbanan dalam satuan uang yang dikeluarkan konsumen untuk memiliki dan mengkonsumsi suatu produk. Dengan indikator sebagai berikut:

a. Keterjangkauan harga

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk c. Kesesuaian harga dengan manfaat produk d. Persaingan harga

2. Produk

Produk adalah suatu barang, jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan seseorang konsumen. Dengan indikator sebagai berikut:

a. Kemasan produk yang menarik b. Kualitas produk

(49)

3. Distribusi

Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai konsumen atau pemakai industri. Dengan indikator sebagai berikut:

a. Kemudahan mendapatkan produk b. Penataan produk di swalayan 4. Promosi

Promosi adalah informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Dengan indikator sebagai berikut:

a. Frekuensi iklan di media b. Isi iklan menarik

c. Penyelenggaraan event-event yang berkaitan dengan produk 5. Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Keputusan pembelian konsumen merupakan serangkaian proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dalam rangka membeli suatu produk karena untuk pemenuhan kebutuhan. Dengan indikator sebagai berikut:

a. Pilihan produk b. Pilihan merek

(50)

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Widayat dan Amirullah (2002: 52), populasi adalah keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti. Dengan demikian populasi merupakan seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Sampel dan teknik pengambilan sampel a. Jumlah sampel

Menurut Widayat dan Amirullah (2002: 52), sampel adalah bagian yang akan diteliti atau suatu kelompok dari populasi yang dipilih dalam penelitian. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 responden.

b. Teknik Pengambilan Sampel

(51)

atau pandangan dari peneliti berdasarkan tujuan dan maksud penelitian.

Dalam teknik ini sampel dipilih menurut pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Adapun kriteria yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang pernah membeli mi instan merek Indomie.

G. Sumber Data

Dalam sebuah penelitian, data memegang peranan penting yaitu sebagai alat pembuktian hipotesis, serta pencapaian tujuan penelitian. Penelitian tersebut harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana mengidentifikasi, mengumpulkan serta mengolah data. Sumber data yang digunakan untuk meneliti permasalahan dalam penelitian ini adalah data primer.

(52)

H. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

2. Kuesioner

Menurut Arikunto (2002: 128), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat dari responden dengan cara mendistribusikan kuesioner secara langsung.

Kuesioner yang disebarkan berisi pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian satu yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum untuk mendapatkan data tentang data responden dan bagian kedua yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian untuk mendapatkan data penelitian.

3. Pengukuran Variabel

(53)

Skala Likert digunakan untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam kuesioner yang mempunyai tingkatan dari yang sangat positif sampai dengan yang sangat negatif.

Skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyatan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut (Sekaran, 2006: 31):

Sangat setuju (SS) diberi skor 5

Setuju (S) diberi skor 4

Ragu-ragu (RR) diberi skor 3 Tidak setuju (TS) diberi skor 2 Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1

I. Teknik Pengujian Instrumen

Kualitas data dalam suatu pengujian hipotesis akan mempengaruhi hasil ketepatan dari uji hipotesis. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi dengan uji validitas dan uji reliabilitas.

(54)

(Sugiyono, 2001: 109). Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi produk moment.

rxy =

rxy = koefisien korelasi antara masing-masing item (butir

pertanyaan)

X = nilai skor dari masing-masing item (butir pertanyaan)

Y = nilai skor total dari butir pertanyaan

N = jumlah sampel (responden)

XY = perkalian antara masing-masing item dengan nilai skor

total

Untuk menentukan bahwa instrumen valid atau tidak valid, digunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika rhitung < rtabel dengan taraf signifikansi 5% (α = 5%),

instrumen dikatakan tidak valid.

b. Jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% (α = 5%),

(55)

Dalam pengujian validitas ini digunakan taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95%. Uji signifikansi 5% artinya kemungkinan kesalahan dalam pengambilan kesimpulan sebesar 5% atau benar dalam pengambilan kesimpulan sekurang-kurangnya 95%.

2. Uji reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002: 154). Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konstan bila pengukuran diulang 2 kali atau lebih.

Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Spearman-Brown. Uji ini disebut sebagai belah dua karena dalam kerjanya N dibelah menjadi dua bagian, kedalam butir-butir bernomor ganjil dan genap yang keduanya diasumsikan setara. Kesetaraan N merupakan prasyarat uji reliabilitas dengan rumus:

rxx =

( )

rxx = angka reliabilitas keseluruhan indeks

(56)

Untuk menentukan apakah instrumen reliabel atau tidak reliabel, digunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika rhitung < rtabel dengan taraf signifikansi 5% (α = 5%),

instrumen dikatakan tidak reliabel.

b. Jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% (α = 5%),

instrumen dikatakan reliabel.

J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Diskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskripsikan persepsi konsumen mengenai harga, produk, distribusi, promosi, dan keputusan pembelian konsumen.

2. Uji Asumsi Klasik a. Multikolinearitas

Salah satu asumsi model regresi linear klasik adalah bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas diantara variabel yang menjelaskan yang termasuk dalam model regresi. Jika dalam model terdapat multikoliearitas, maka model tersebut memiliki standar yang besar, sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi.

(57)

mempunyai Tolerance Value mendekati 0,1 sedangkan batas nilai VIF adalah 10.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2001: 69). Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan pola gambar scatterplot. Jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas

c. Uji Normalitas

(58)

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menegetahui apakah dalam model regresi linier mengandung korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin-Waston (DW).

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah analisis tentang hubungan antar satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen. Rumus regresi berganda sebagai berikut:

Y= a + b

1X1 + b2X2 + b3X3 + b4 . X4

Dimana:

(59)

X

a. Uji signifikansi menggunakan uji F

Untuk mengetahui apakah harga, produk, distribusi, dan promosi secara bersama – sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen secara signifikan maka digunakan uji F, dengan rumus sebagai berikut :

Fhitung = ² /

Dalam uji signifikansi ini, apabila nilai Fhitung ≥ F tabel

dengan taraf signifikansi (α) 5% maka Ho ditolak. Artinya

variabel harga, produk, distibrusi, dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Namun jika Fhitung < F tabel dengan taraf signifikansi (α) 5% maka

(60)

promosi secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

b. Uji signifikansi parsial menggunakan uji t

Untuk mengetahui apakah harga, produk, distribusi, dan promosi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen secara signifikan maka digunakan uji t (test), dengan rumus sebagai berikut :

thitung=

b s b−β

Keterangan :

b = koefisien regresi β = rata-rata sampel

Sb = standar error dan koefisien regresi

Dalam uji signifikansi ini, apabila nilai thitung ≥ ttabel dengan

taraf signifikansi (α) 5% , maka Ho ditolak. Artinya variabel

harga, produk, distribusi, dan promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Namun jika thitung < ttabel dengan taraf signifikansi (α) 5% maka Ho diterima.

(61)

c. Koefisien Determinasi/Uji R2

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar variabel independen yaitu harga (X1), produk (X2) dan

distribusi (X3), dan promosi (X4) berpengaruh secara simultan

terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). Adapun rumus koefisien determinasi/korelasi berganda.

(62)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.

SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (IDX:INDF) merupakan

perusahaan yang menghasilkan jenis makanan dan minuman yang bermarkas

di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972. Perusahaan

ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.

Produk-produk utama yang dihasilkan antara lain: Indomie, Pop Mie, Sarimi,

Supermi, Chitato Potato Chips, Qtela Cassava Chips, Kecap Indofood,

Promina, SUN, Bumbu Kaldu Indofood, Trenz, Bimoli, dll.

Berawal dari perseroan dengan nama PT Sanmarufood, pada tahun

1994 berubah nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tahun 1995

perseroan mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari. Tahun 1997

mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan,

agribisnis serta distribusi. Pada tahun 2004 perseroan mengakuisisi 80%

saham perusahaan

Corrugated Cardboard

, meningkatkan kepemilikan anak

perusahaan penyedap makanan dari 70% menjadi 92,2% dan beberapa

perusahaan agribisnis serta anak perusahaan distribusi dari 80% menjadi

(63)

Indofood Citarasa Indonesia). Divisi Agribisnis mangakuisisi perusahaan

perkapalan dengan kepemilikan saham 90,9%. Tahun 2006 mengakuisisi

55% (dan kemudian meningkat menjadi 90% di tahun 2007) saham

perusahaan perkapalan Paosari dan akuisisi beberapa perusahaan perkebunan

di Kalimantan Barat dengan total lahan seluas 31 ribu hektar. Tahun 2007

Grup Agribisnis mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Singapura. Perseroan

terus meningkatkan lahan perkebunan antara lain akuisisi 60% kepemilikan

saham perusahaan perkebunan Rascal Holding Limited yang memiliki lahan

seluas 85 ribu hektar. Berpartisipasi dalam pengeluaan saham baru PT Mitra

Inti Sejati Plantation dan memiiki sebesar 70% kepemilikan sehingga

meningkatkan luas lahan perkebunan sekitar 13 ribu hektar. Selanjutnya,

perseroan mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham Lonsum, perusahaan

perkebunan dengan luas lahan sekitar 169 ribu hektar.

B.

VISI-MISI PERUSAHAAN

1.

VISI:

Menjadi Perusahaan

Total Food Solutions

.

2.

MISI:

a.

Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses

(64)

b.

Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan

harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan.

c.

Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik

maupun internasional.

d.

Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup

bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi.

e.

Meningkatkan

Stakeholders’ value

secara berkesinambungan.

C.

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Kegiatan usaha Indofood terdiri dari empat Kelompok Usaha

Strategis (Grup) yang saling melengkapi.

1.

Produk Konsumen Bermerek (CBP), menghasilkan berbagai macam

produk makanan dalam kemasan yang tercakup dalam divisi Mi

Instan, Penyedap Makanan, Makanan Ringan dan Nutrisi serta

Makanan Khusus. Grup CBP didukung aleh divisi Bumbu dan

Kemasan.

2.

Bogasari, dengan kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu

dan pasta, didukung oleh unit perkapalan.

3.

Agribisnis, sebelumnya dikenal dengan Grup Minyak Goreng &

Lemak Nabati. Aktivitas utama usaha meliputi penelitian dan

(65)

pemasaran minyak goreng dan margarin. Setelah akuisisi PT PP

London Sumatra Indonesia (Lonsum), kegiatan usaha grup ini juga

meliputi perkebunan karet, teh, dan kakao.

4.

Distribusi, memiliki jaringan distribusi paling luas di Indonesia.

Kelompok usaha ini mendistribusikan hampir seluruh produk

Indofood, dan juga mendistribusikan produk-produk pihak ketiga

non-pesaing.

Adapun manajemen perurusahaan dipegang oleh:

1.

Direksi

Perseroan dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh 7 anggota

direksi lainnya dalam mengelola usaha Perseroan.

2.

Dewan Komisaris

Dewan komisaris terdiri dari 10 anggota, dengan tiga anggota

Komisaris Independen yang tidak terafiliasi dengan direksi, Dewan

Komisaris atau pemegang saham pengendali.

D.

GAMBARAN PRODUK INDOMIE

Indomie adalah merek produk mi instan yang sangat populer di

Indonesia. Indomie diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Produk paling sukses dari perusahaan Indofood ini mulai diluncurkan ke

(66)

dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika

Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara

Eropa, menjadikan Indomie sebagai salah satu dari segelintir produk asli

Indonesia yang mampu menempus pasar internasional. Di Indonesia sendiri,

sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk

kepada mi instan.

Harga mi instan Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah

disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mi instan ini sangat

digemari oleh masyarakat. Di Indonesia pada tahun 2010, Indomie dihargai

Rp.1350,00 per bungkusnya. Mi instan Indomie dapat dibeli secara satuan per

bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus

yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Satu bungkus mi instan Indomie

standar memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5

bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm,

bubuk perasa dan bawang goreng. Mi instan Indomie juga tersedia dalam

versi jumbo dengan massa 120 gram, khusus Indomie Mi Goreng Spesial dan

Rasa Ayam Panggang. www.wikipedia.com.

Adapun jenis-jenis produk mi instan merek Indomie dapat dilihat

(67)

Sumber: www.wikipedia.com

Gambar 4.1

(68)

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A.

Uji Kualitas Instrumen

1.

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah

instrumen atau alat peneliti yang digunakan benar-benar mencerminkan

variabel atau atribut yang diteliti.

a.

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus

Pearson

product moment,

yaitu dengan mengkorelasikan setiap item dengan skor

totalnya, dengan taraf siginifikan (

α

) = 5% dan derajat kebebasan (dk =

n–2). Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat bebas

df sebesar 100 – 2 = 98. Untuk df = 98 dan nilai alpha 5% (1 ekor),

diperoleh nilai r tabel sebesar 0,135. Untuk dapat dinyatakan valid, nilai

korelasi harus lebih besar dari 0,135. Apabila r

hitung

r

tabel

maka butir

pernyataan atau indikator dinyatakan valid atau layak digunakan dalam

pengambilan data. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut

(69)

Tabel 5.1

Hasil Uji Validitas

Variabel Item

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Harga (X1) x1.1 0,625 0,135 Valid Distribusi (X3) x3.1 0,651 0,135 Valid x3.2 0,542 0,135 Valid Keputusan Pembelian (Y) Y1 0,569 0,135 Valid

Y2 0,675 0,135 Valid

b.

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, jika dilakukan dua kali atau lebih terhadap

(70)

dan Bambang (2002: 180), menyatakan bahwa suatu alat ukur disebut

reliabel apabila memiliki

Cronbach Alpha

sama dengan atau lebih besar

dari 0,6. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada tabel 5.2 dibawah ini:

Tabel 5.2

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai

Cronbach’s Alpha

Keterangan

Harga (X1)

0,687

Reliabel

Produk (X2)

0,719

Reliabel

Distribusi (X3)

0,737

Reliabel

Promosi (X4)

0,711

Reliabel

Keputusan Pembelian (Y)

0,832

Reliabel

Hasil uji reliabilitas pada tabel 5.2 memperlihatkan bahwa nilai

Cronbach’s Alpha

pada semua butir pertanyaan dalam variabel adalah

reliabel atau handal.

B.

Karakteristik Responden

Untuk memperoleh data dari obyek penelitian ini, penulis mengajukan

pertanyaan langsung pada responden dengan bantuan daftar pertanyaan yang

dibagikan pada 100 orang responden yang merupakan mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang pernah membeli mi instan merek

(71)

1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi

Berdasarkan program studi responden, terdiri atas dua program studi,

yaitu manajemen dan akuntansi. Distribusi responden menurut program studi

dapat dilihat pada tabel tabel 5.3 di bawah ini:

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi

No.

Program Studi

Jumlah

Persentase (%)

1. Manajemen

77

77%

2. Akuntansi

23

23%

Jumlah

100

100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat dari 100 responden yang diambil

sebagai sampel, menunjukkan bahwa mahasiswa yang pernah membeli mi

instan merek Indomie dari program studi manajemen yaitu sebanyak 77

mahasiswa atau sebesar 77% dan program studi akuntansi sebanyak 23

mahasiswa atau sebesar 23%.

2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden, terdiri atas dua kelompok, yaitu

kelompok laki-laki dan perempuan. Distribusi responden menurut jenis

(72)

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis

Kelamin

Jumlah

Persentase (%)

1. Laki-laki

61

61%

2. Perempuan

39

39%

Jumlah

100

100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat dari 100 responden yang diambil

sebagai sampel, menunjukkan bahwa mahasiswa yang pernah membeli mi

instan merek Indomie dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 61

mahasiswa atau sebesar 61% dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak

39 mahasiswa atau sebesar 39%.

3.

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur responden terkait dengan pengambilan keputusan pembelian

mahasiswa Fakultas Ekonomi dalam membeli mi instan merek Indomie.

Distribusi responden menurut umur dapat dilihat pada tabel 5.5 di bawah ini:

Tabel 5.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

(73)

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa distribusi responden

berumur

17 tahun yaitu sebesar 0% (0 mahasiswa). Sedangkan distribusi

umur responden yang lain yaitu umur 18-21 tahun sebesar 39% (39

mahasiswa), umur antara 22 – 25 tahun sebesar 60% (60 mahasiswa), dan

umur

26 tahun sebesar 1% (1 mahasiswa).

Dapat dilihat bahwa para konsumen mi instan merek Indomie pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma mayoritas berumur

antara 22-25 tahun adalah sebesar 60%.

4.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Tiap Bulan (Uang Saku)

Distribusi uang saku tiap bulan dari responden dapat dilihat pada tabel

5.6 di bawah ini :

Tabel 5.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Tiap Bulan

No. Uang Saku Tiap Bulan Jumlah Persentase (%)

1. < Rp 500.000

19

19%

2. Rp 500.000 – Rp 1.000.000

49

49%

3. Rp 1.001.000 – Rp 1.500.000

23

23%

4. > Rp 1.500.000

9

9%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa distribusi responden

dengan pendapatan pendapatan tiap bulan <Rp500.000 yaitu sebesar 19% (19

mahasiswa), distribusi responden dengan pendapatan tiap bulan Rp500.000 –

Rp1.000.000 sebesar 49% (49 mahasiswa), distribusi responden dengan

(74)

mahasiswa), dan distribusi responden dengan pendapatan tiap bulan sebesar

9% (9 mahasiswa).

Dapat dilihat bahwa para konsumen mi instan merek Indomie pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma mayoritas dengan

pendapatan tiap bulan sebesar Rp500.000 – Rp1.000.000 adalah sebesar 49%.

C.

Deskripsi Variabel Penelitian

Dalam deskripsi variabel penelitian ini dideskripsikan distribusi jawaban

responden terhadap pernyataan-pernyataan yang telah diisi. Selanjutnya dari

masing-masing kategori jawaban dihitung jumlah dan presentasenya. Adapun

deskripsi dari masing-masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Variabel Harga

Variabel harga dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 3

item pernyataan. Sistem yang dipakai untuk mengkuantitatifkan

masing-masing jawaban adalah dengan menggunakan Skala Likert. Untuk jawaban

sangat setuju (SS) diberi skor 5, setuju (S) diberi skor 4, ragu-ragu (RR)

diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan untuk sangat tidak setuju diberi

skor 1, adapun distribusi jawaban untuk masing-masing item pernyataan

(75)

Tabel 5.7

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Harga

No Pernyataan

Harga

Total

STS TS RR S SS

X1.1 0

7

8

57

28

100

X1.2

0 9 11 64 16 100

X1.3

2 17 16 57 8 100

Jumlah

2 33 35 178 52 300

%

0,7 11 11,7 59,3 17,3 100

Sumber: data distribusi responden

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui distribusi harga yang

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0,7%, tidak setuju sebanyak 11%,

ragu-ragu sebanyak 11,7%, setuju sebanyak 59,3% dan sangat setuju

sebanyak 17,3%.

2.

Variabel Produk

Variabel produk dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 5

item pernyataan. Sistem yang dipakai untuk mengkuantitatifkan

masing-masing jawaban adalah dengan menggunakan Skala Likert. Untuk jawaban

sangat setuju (SS) diberi skor 5, setuju (S) diberi skor 4, ragu-ragu (RR)

diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan untuk sangat tidak setuju diberi

skor 1, adapun distribusi jawaban untuk masing-masing item pernyataan

(76)

Tabel 5.8

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Produk

No Pernyataan

Sumber: data distribusi responden

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui distribusi produk yang

menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%, tidak setuju sebanyak 2,8%,

ragu-ragu sebanyak 12%, setuju sebanyak 63,4% dan sangat setuju sebanyak

21,8%.

3.

Variabel Distribusi

Variabel distribusi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

3 item pernyataan. Sistem yang dipakai untuk mengkuantitatifkan

masing-masing jawaban adalah dengan menggunakan Skala Likert. Untuk jawaban

sangat setuju (SS) diberi skor 5, setuju (S) diberi skor 4, ragu-ragu (RR)

diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan untuk sangat tidak setuju diberi

skor 1, adapun distribusi jawaban untuk masing-masing item pernyataan

(77)

Tabel 5.9

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Distribusi

No Pernyataan

Distribusi

Total

STS TS RR S SS

X3.1 0

3

7

47

43

100

X3.2 0

1

3

41

55

100

X3.3

0 1 14 60 25 100

Jumlah 0

5

24

148

123

300

% 0

1,7

8

49,3

41

100

Sumber: data distribusi responden

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui distribusi variabel

distribusi yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0%, tidak setuju

sebanyak 1,7%, ragu-ragu sebanyak 8%, setuju sebanyak 49,3% dan sangat

setuju sebanyak 41%.

4.

Variabel Promosi

Variabel promosi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 5

item pernyataan. Sistem yang dipakai untuk mengkuantitatifkan

masing-masing jawaban adalah dengan menggunakan Skala Likert. Untuk jawaban

sangat setuju (SS) diberi skor 5, setuju (S) diberi skor 4, ragu-ragu (RR)

diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan untuk sangat tidak setuju diberi

skor 1, adapun distribusi jawaban untuk masing-masing item pernyataan

(78)

Tabel 5.10

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Promosi

No Pernyataan

Sumber: data distribusi responden

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui distribusi promosi

yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2,6%, tidak setuju sebanyak

15,4%, ragu-ragu sebanyak 28,6%, setuju sebanyak 40,8% dan sangat setuju

sebanyak 12,6%.

5.

Variabel Keputusan Pembelian Konsumen

Variabel keputusan pembelian konsumen dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan 8 item pernyataan sistem yang dipakai untuk

mengkuantitatifkan masing-masing jawaban adalah dengan menggunakan

Skala Likert. Untuk jawaban sangat setuju (SS) diberi skor 5, setuju (S)

diberi skor 4, ragu-ragu (RR) diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan

untuk sangat tidak setuju diberi skor 1, adapun distribusi jawaban untuk

(79)

Tabel 5.11

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen

No Pernyataan

Keputusan Pembelian Konsumen

Total

STS TS RR S SS

Y1 0

4

28

56

12

100

Y2 0

12

31

45

12

100

Y3 2

15

23

50

10

100

Y4 1

1

20

61

17

100

Y5 0

12

28

51

9

100

Y6 0

4

13

60

23

100

Y7 2

6

10

65

17

100

Y8 2

15

23

48

12

100

Jumlah 7

69

176

436

112

800

% 0,9

8,6

22

54,5

14

100

Sumber: data distribusi responden

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui distribusi keputusan

pembelian konsumen yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0,9%,

tidak setuju sebanyak 8,6%, ragu-ragu sebanyak 22%, setuju sebanyak 54,5%

Gambar

Tabel Judul
Gambar      Judul                                                                                     Halaman
Tabel 1.1 di atas memperlihatkan perbandingan pangsa pasar Indomie
Gambar : 2.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

(3) Ketua Senat yang meneruskan sisa masa jabatan lebih. dari 2 (dua) tahun dihitung sebagai 1

[r]

(dalam jutaan) LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/ CONDENSED FINANCIAL STATEM ENT (M ONTHLY).. KOM ITM EN KONTIJENSI/ OFF

Schumpeter (1954) mengatakan, terdapat suatu great gap dalam sejarah pemikiran ekonomi selama lebih dari 500 tahun, yaitu pada masa yang dikenal dengan dark ages oleh

Tujuan dari penelitian ini adalahmenganalisis data time series hotspot dengan melihat pola kecenderungan kemunculan hotspot selama 12 tahun dari tahun 2001 hingga tahun

Meskipun penelitian ini telah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan, antara lain variabel yang digunakan tidak menggu- nakan variabel

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pengaruh Kualitas Pelayanan ( Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty ) terhadap Kepatuhan Wajib

adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai