• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS TEKNIK POSTER COMMENT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA SMA : Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 1 Rancaekek.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS TEKNIK POSTER COMMENT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA SMA : Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 1 Rancaekek."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS TEKNIK POSTER COMMENT DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA SMA

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 1 Rancaekek)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh:

Nia Kurniawati

0909055

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

EFEKTIVITAS TEKNIK POSTER COMMENT DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA SMA

(Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 1

Rancaekek)

Oleh

Nia Kurniawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Nia Kurniawati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Efektivitas Teknik Poster Comment Dalam Meningkatkan

Kemampuan Berbicara Siswa SMA (Penelitian Eksperimen Kuasi

Terhadap Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 1 Rancaekek)

Nama : Nia Kurniawati

NIM : 0909055

No. SK : 2163/UN40.3/DT/2013

Tanggal Pengesahan : Januari 2014

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Sudjianto, M. Hum Drs. Mulyana Adimiharja, M. Ed

NIP. 195906051985031004 NIP. 194906301950031001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum

(4)

EFEKTIVITAS TEKNIK POSTER COMMENT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA SMA

(Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 1 Rancaekek)

Nama: Nia Kurniawati

NIM: 0909055

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul “Efektivitas Teknik Poster Comment dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa SMA (Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI

Bahasa SMAN 1 Rancaekek)”. Cukup banyak yang menganggap bahwa berbicara bahasa

Jepang itu sesuatu yang sulit. Untuk mengembangkan kemampuan berbicara diperlukan berbagai jenis kegiatan kelas. Oleh sebab itu, sebagai pembelajar yang dituntut untuk dapat menggunakan pola kalimat dengan baik juga mengucapkan pelafalan dengan benar, dan untuk melatih semua itu secara konsisten, peneliti bermaksud menggunakan teknik ini dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas teknik Poster Comment

dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai teknik Poster Comment.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Desain penelitiannya adalah one group pretest-posttest design. Sampel penelitiannya adalah siswa XI Bahasa SMAN 1 Rancaekek yang berjumlah 29 orang. Instrumen penelitian ini adalah tes dan angket.

Hasil dari analisis data, diperoleh nilai mean pre-test adalah 6,3 dan nilai mean post-test

adalah 7,3. Dengan demikian terdapat peningkatan setelah diberikan perlakuan (treatment) yaitu sebesar 1,04. Dan didapatkan nilai dari nilai pre-test dan post-test sebesar 20,8 dengan db=28. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan nilai 20,8 > 2,05 untuk 5% dan 20,8 > 2,76 untuk 1%, berarti teknik Poster Comment terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang. Berdasarkan hasil angket, penerapan teknik Poster Comment juga dikatakan menambah motivasi, meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang, dan merasa perlu menjadikan teknik ini sebagai bagian dari metode yang harus diterapkan dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang di kelas.

(5)

THE EFFECTIVENESS OF POSTER COMMENT TECHNIQUE IN IMPROVING SPEAKING SKILL STUDENT HIGH SCHOOL

(A QUASI EXPERIMENT OF 11TH GRADERS IN LANGUAGE CLASS OF SMAN 1 RANCAEKEK)

Nia Kurniawati 0909055

ABSTRACT

This research entitled “The Effectiveness of Poster Comment Technique in Improving

Speaking Skill Student High School (A Quasi Experiment of 11th Graders in Language Class

of SMAN 1 Rancaekek )”. Many people think that speak with Japanese is difficult. To

improving of speaking skill need some type of class activity. Therefore, as student who are able to use sentence structure and speech intonation correctly, and then to practice consistently it, the researcher used this technique in learning of Japanese speaking skill.

The purpose of the research is to know effectiveness of Poster Comment Technique in improving Japanese speaking skill. Beside it, there is to know student responses about Poster Comment Technique.

The method used in this research is a quasi experiment. The research design is one group pretest-posttest design. It research sample are 29 student of 11th graders in Language Class of SMAN 1 Rancaekek. This research instrument are test and questionnaire.

The result of data analysis, the mean values obtained pretest was 6.3 and posttest was 7.3. And then, there got increasing after treatment is 1.04. In addition, t score obtained pretest and posttest is 20.8 with db = 28. It can be concluded that t score > t table with 20.8 >2.05 for 5% and 20.8>2.76 for 1%, Poster Comment Technique means effective to improving Japanese Speaking Skill. Based on questionnaires result, the application of Poster Comment Technique was said that improving motivation, increasing the Japanese language skill, and need to be the one of method which must applicated in learning Japanese speaking skill at class.

(6)

高校生 話す能力を高 スタ コメン クニック 効果

ランチャエケック第 国立高等学校 言語クラス 生 対す 準実験 研究

名前 ニア クルニアワ イ

学生番号 0909055

要旨

本研究 高校生 話す能力を高 スタ コメン クニック

効果 ランチャエケック第 国立高等学校 言語クラス 生 対す 準実験 研究

日本語 話すこ 難 考え 人 け こう多 話す能力を伸 す

タイプ教室活動 必要 学習者項目 文型を 文法的

発音 面 正 く言え う 何度 何度 練習す こ 研究者 そ

う クニック 話す能力を学習す を実験

本研究 目的 学習者 話す能力 得 対す スタ コメン クニック

効果を知 そ スタ コメン クニック 学習者 応を

本研究 方法 準実験を使用す O

i を用 サンプル

ランチャエケック第 国立高等学校 言語クラス 生 名 タ

集す ス アンケ を使用す

タ 分析 前 ス 均 点 後 ス 均

点 こ タ 分析 = 水準 % 表 水準

% 表 得点 得点> 分布表

Hk け こ 分 そ 話す能力 得 対す スタ コ

メン クニック 使用 後 学習者 能力 違 スタ コメン クニ

ック 日本語 話す能力 効果的 うこ 明 アンケ タ

スタ コメン クニック 使用 勉強や 気 増え 日本語 話す能力 高

う 話す能力 クラス 必要 クニック一 うこ

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan dan Batasan Masalah ... 4

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.4Definisi Operasional ... 6

1.5Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian ... 7

1.6Metodologi Penelitian ... 7

1.6.1 Metode Penelitian ... 7

1.6.2 Objek Penelitian ... 8

1.6.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 9

1.6.4 Variabel Penelitian ... 9

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 9

1.6.5.1Teknik Pengumpulan Data ... 9

1.6.5.2Instrumen Penelitian ... 10

1.7Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Pembelajaran ... 15

2.1.1 Hakikat Pembelajaran ... 15

2.1.2 Mekanisme Pembelajaran ... 16

2.2 Media Pembelajaran ... 17

2.2.1 Pengertian Media ... 17

(8)

2.2.3 Klasifikasi Media Pembelajaran ... 20

2.2.4 Poster Sebagai Media Pembelajaran ... 22

2.2.4.1 Pengertian Poster ... 22

2.2.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Poster ... 23

2.2.5 Teknik Pembelajaran ... 24

2.2.5.1 Pengertian Teknik Pembelajaran ... 24

2.2.5.2 Teknik Poster Comment ... 25

2.3 Berbicara ... 27

2.3.1 Pengertian Berbicara ... 27

2.3.2 Tujuan Berbicara ... 29

2.3.3 Metode Penyampaian ... 30

2.3.4 Penilaian Kemampuan Berbicara ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 33

3.2 Desain Penelitian ... 33

3.3 Populasi dan Sampel ... 35

3.4 Variabel Penelitian ... 35

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ... 36

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.5.2 Instrumen Penelitian ... 36

3.6 Teknik Pengolahan Data ... 42

3.7 Prosedur Penelitian ... 46

3.7.1 Persiapan Penelitian ... 46

3.7.2 Pengumpulan Data ... 46

3.7.3 Proses Pembelajaran ... 47

3.7.4 Pengolahan Data ... 50

(9)

4.1.1 Uji Hipotesis dan Interpretasi Data Hasil Tes ... 51 4.1.2 Pengolahan dan Interpretasi Data Hasil Angket ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan ... 65 5.2 Rekomendasi ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Berbahasa adalah proses mengeluarkan pikiran dan perasaan (dari otak) secara lisan, dalam bentuk kata-kata atau kalimat-kalimat. Berbahasa berarti berkomunikasi dengan menggunakan suatu bahasa. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi manusia dalam bersosial. Bahasa adalah alat untuk menyampaikan isi pikiran, bahasa adalah alat untuk berinteraksi, bahasa adalah alat untuk mengekspresikan diri. Di era globalisasi yang menuntut kita untuk dapat mengerti dan memahami budaya asing mewajibkan kita belajar mengenai bahasa negara lain. Ini bisa dipahami dari adanya pelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang menjadi pelajaran wajib baik bagi siswa SD, SMP, maupun SMA di sekolah-sekolah formal. Tidak hanya itu, bahkan tingkat paling dasar pun seperti TK (Taman Kanak-kanak) sudah mulai mempelajarinya. Ini menunjukkan bahwa bahasa memiliki peranan penting sebagai media pengantar pesan yang mampu mempersatukan dua atau lebih budaya berbeda.

Bahasa lain yang paling banyak dipelajari oleh orang asing dan menjadikan bahasa tersebut sebagai bahasa kedua mereka adalah bahasa Arab, bahasa Mandarin, dan bahasa Jepang. Banyak alasan yang diungkapkan oleh pelajar asing berkenaan ketertarikan mereka dalam mempelajari bahasa bangsa lain. Alasan yang paling sering diungkapkan adalah karena tuntutan pekerjaan (kepentingan bisnis), keinginan belajar di negara tersebut, atau berminat karena faktor budaya suatu negara dianggap menarik dan mendorongnya untuk mempelajari lebih dalam bahasa tersebut.

Bahasa Jepang menjadi salah satu alternatif pilihan bahasa yang paling banyak diminati. Berdasarkan laporan yang disampaikan The Japan Foundation (Kokuritsu Kokugo Kenkyuujo, 2002:103) dalam Sudjianto dan Dahidi (2009:5) dikatakan bahwa jumlah pembelajar bahasa Jepang di luar negara Jepang mencapai 2.100.000 orang dimana negara Indonesia menempati urutan ke enam setelah Korea, Australia, China, Taiwan, dan United States yang memiliki 54.016 pembelajar bahasa Jepang yang tersebar pada pendidikan dasar dan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan non-sekolah pada tahun 1998.

(11)

suatu kelompok masyarakat, sehingga bahasa sangat dibutuhkan supaya hal atau pesan yang ingin disampaikan kepada lawan bicara dapat tersampaikan dengan baik.

Henry Guntur Tarigan (1991:40) mengungkapkan bahwa keterampilan bahasa memiliki empat unsur penting, yakni menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Dari keempat keterampilan ini, keterampilan yang paling komunikatif adalah berbicara, karena dengan berbicara seseorang dapat mengeluarkan ide atau pendapat secara langsung kepada lawan bicara sehingga maksud dari pembicara akan tersampaikan.

Belajar bahasa Jepang tidak hanya mengucapkan kata atau kalimat, tetapi seharusnya memperhatikan pelafalan, intonasi, dan ekspresi ketika berbicara supaya maksud dan tujuan pembicara dapat tersampaikan dengan baik dan benar. Tetapi kenyataannya hal itu kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor di antaranya kurang adanya alat bantu untuk melatih bagaimana mengucapkan kalimat yang baik dan benar dan kurang adanya rasa percaya diri untuk mengucapkan kalimat berbahasa Jepang. Oleh karena itu dalam pembelajaran bahasa Jepang diperlukan perkembangan metode atau teknik supaya minat siswa dalam mempelajari bahasa Jepang semakin bertambah.

Metode yang menjadi rujukan dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan model pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru (Samadhi, 2009: 47). Proses ini bermaksud memberdayakan peserta didik agar belajar dengan berbagai cara atau strategi secara aktif. Atas dasar itulah pembelajaran ini secara sengaja dirancang agar mengaktifkan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia belajar 10 % dari yang ia baca, 20 % dari yang ia dengar, 30 % dari yang ia lihat, 50 % dari yang ia dengar dan lihat, 70 % dari yang ia ucapkan, dan 90 % dari yang ia ucapkan dan kerjakan serta 95 % dari apa yang ia ajarkan kepada orang lain (Dryden dan Voss, 2000: 20). Untuk mendukung metode ini diperlukan media dan teknik pembelajaran yang baik.

(12)

mendorong peserta didik untuk melakukan praktik yang sesuai dengan yang diharapkan. Penggunaan media visual berupa poster yang memiliki keunggulan dalam segi realistik dan tampak hidup serta mampu digunakan dalam semua jenjang pendidikan, hal itulah yang mendasari peneliti mencoba memanfaatkannya untuk proses pembelajaran yang interaktif dan menarik minat siswa.

Selain pentingnya media pembelajaran, hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah penggunaan teknik yang tepat dalam menggunakan media pembelajaran tersebut dan menyinkronisasi keduanya dengan baik. Aziz Fachruurozi dan Erta Mahyuddin (2011:17), menyebutkan bahwa teknik bersifat implementasional. Artinya, suatu teknik adalah apa yang benar-benar berlangsung dalam kelas pembelajaran bahasa atau dengan kata lain strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran. Semua aktivitas yang berlangsung dalam suatu kelas bahasa adalah teknik. Teknik bergantung pada guru, imajinasi dan kreativitasnya serta komposisi kelas. Para guru bahasa bisa mengembangkan teknik-teknik mereka sendiri sepanjang teknik tersebut masih konsisten dengan hipotesa-hipotesa atau teori-teori dari metode landasan pengembangan teknik-teknik tersebut. Berdasarkan hal itu, peneliti tertarik untuk menggunakan media poster dengan menerapkan teknik Poster Comment dalam pembelajaran bahasa Jepang di kelas.

Teknik Poster Comment atau mengomentari gambar adalah teknik yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk memunculkan ide apa yang terkandung dalam gambar, yang mana gambar tersebut berkaitan dengan pencapaian suatu kompetensi dalam pembelajaran. Pengajuan tentang ide-ide yang ada dan terkait dengan suatu gambar tentu disamping membutuhkan kemampuan aktif untuk menggali ide sendiri, juga menuntut penguasaan kosakata dan tata bahasa yang berakumulasi dalam kemampuan berbicara. Di sini gambar bisa diartikan dalam arti yang luas, yang termasuk di dalamnya adalah film.

(13)

fasilitator dan tutornya. Menyusul dengan pemberian contoh-contoh percakapan sederhana yang mungkin terjadi dalam ilustrasi poster-poster tersebut. Membaca dan mengomentari sebuah ilustrasi yang terjadi dengan seksama, membuat dialog sendiri, dan mempraktekkannya saat itu juga di dalam kelas akan mampu membuat siswa berkesan dan mengingat pelajaran lebih lama. Sepengetahuan peneliti, penggunaan media poster dengan teknik Poster Comment ini belum pernah diterapkan pada pembelajaran berbicara sampai saat ini. Oleh karena itu penulis bermaksud menerapkan teknik Poster Comment untuk dijadikan salah satu pilihan untuk membantu berbicara khususnya dari segi memunculkan rasa percaya diri siswa dalam berbicara untuk seterusnya mendalami lebih jauh mengenai pelafalan, intonasi dan ekspresi yang baik dalam berbicara bahasa Jepang terutama percakapan-percakapan sederhana yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Sehubungan dengan masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pembelajaran berbicara dalam bahasa Jepang dengan judul “Efektivitas Teknik Poster Comment dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa SMA”.

1.2Rumusan dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses penerapan teknik Poster Comment dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa SMA?

2. Bagaimana tingkat kemampuan berbicara siswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik Poster Comment?

3. Bagaimana tingkat keefektifan penerapan teknik Poster Comment pada kemampuan berbicara siswa SMA?

4. Bagaimanakah respon siswa SMA terhadap penerapan teknik Poster Comment pada pembelajaran bicara bahasa Jepang di dalam kelas?

1.2.2 Batasan Masalah Penelitian

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya akan membahas bagaimana proses penerapan teknik

Poster Comment dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa SMA. 2. Penelitian ini hanya akan membahas perbedaan kemampuan bicara siswa

(14)

3. Penelitian ini hanya akan membahas tingkat keefektifan penerapan teknik

Poster Comment terhadap kemampuan berbicara siswa SMA.

4. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui respon siswa SMA pada penerapan teknik Poster Comment dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang di kelas.

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses penerapan teknik Poster Comment dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang siswa SMA.

2. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan bicara siswa SMA sebelum dan setelah dilakukan treatment (perlakuan) dengan menggunakan teknik

Poster Comment.

3. Untuk mengetahui tingkat keefektifan penerapan teknik Poster Comment

terhadap kemampuan berbicara siswa SMA.

4. Untuk mengetahui respon siswa SMA pada penerapan teknik Poster Comment dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang di kelas.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.2.1 Manfaat Teoritis

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan bahasa Jepang terutama dalam memperkaya metode dan teknik pembelajaran di dalam kelas (khususnya dalam keterampilan berbicara) yakni penerapan teknik Poster Comment. Kemudian dapat memberikan kontribusinya terhadap dunia pendidikan dengan membantu pengajar dalam mengembangkan dan menerapkan teknik ini untuk belajar bahasa Jepang.

1.3.2.2 Manfaat Praktis

(15)

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama dalam penerapan teknikPoster Comment.

2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan kepustakaan yang merupakan informasi tambahan yang berguna bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang mempunyai permasalahan yang sama atau ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.

3. Bagi pengajar, penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif metode pengajaran dalam meningkatkan keterampilan bicara Bahasa Jepang siswa.Pengajar menjadi lebih termotivasi untuk terus melakukan inovasi dan bisa terus memperbaiki kualitas mengajarnya agar terus semakin meningkat.

1.4Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan penelitian ini, penulis akan menerangkan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan judul penelitian di atas.

1. Efektivitas, Efektivitas adalah ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya) (WJS Poerwadarminta, 1984:266). Menurut Hidayat (dalam Aziz dan Erta,

2011:181) menjelaskan bahwa: “Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan

seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Semakin besar

persentase target yang dicapai, semakin tinggi efektivitas sesuatu”. Yang dimaksud

efektivitas dalam penelitian ini adalah efektivitas penerapan teknik Poster Comment dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang.

2. Berbicara, adalah “kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan

dan perasaan” (Tarigan, 1981:6). Menurut Djago Tarigan (1998:34), menjelaskan

(16)

yang ada dalam pikiran manusia dalam bentuk pendapat, percakapan, wawancara, pidato kepada lawan bicara dengan memperhatikan struktur kalimat, pelafalan, intonasi, ekspresi dan suara agar tersampaikan dengan baik dan benar.

3. Teknik, menurut Moris dalam (Sudjana, 2001:2) “Teknik adalah prosedur yang

sistematik sebagai petunjuk untuk melaksanakan tugas pekerjaan yang kompleks

atau alamiah”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) bahwa teknik adalah cara

sistematis mengerjakan sesuatu. Teknik merupakan suatu kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan untuk menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung (Iskandar dan Sunendar, 2008:66. Jadi, dapat disimpulkan bahwa teknik merupakan keterampilan dan seni (kiat) untuk melaksanakan langkah-langkah yang sistematik dalam melakukan suatu kegiatan ilmiah yang lebih luas untuk mencapai tujuan langsung.

1.5Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian

“Anggapan dasar adalah asumsi atau postulat yang menjadi tumpuan segala

pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi.Postulat ini menjadi titik pangkal, titik dimana tidak lagi menjadi keragu-raguan penyelidik” (Winarno Surakhmad, 1982: 32).

Anggapan dasar dari penelitian ini adalah metode pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik Poster Comment merupakan salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa SMA dalam berbahasa Jepang.

Menurut Arikunto (2006:25), “hipotesis merupakan kebenaran sementara yang

ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan, dites, atau diuji kebenarannya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka hipotesis pada penelitian ini adalah: 1. Hipotesis kerja (Hk): Penerapan teknik Poster Comment efektif dalam

meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa SMA.

2. Hipotesis nol (Ho): Penerapan teknik Poster Comment tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa SMA.

1.6Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode penelitian

(17)

dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Eksperimen adalah observasi di bawah kondisi buatan (artificial condition) dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur si peneliti (Nazir, 1988:74). Penelitian semu yaitu penelitian dengan design one group pre-test dan post-test design. Penelitian ini dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding, melainkan hanya satu kelompok eksperimen (Arikunto, 2002:77). Sedangkan menurut Suryana (1966:11), bahwa eksperimen semu/kuasi adalah dimana peneliti akan melakukan pengamatan langsung terhadap satu kelompok subjek dengan kondisi observasi yang dilakukan tanpa adanya kelompok pembanding, sehingga tiap subjek merupakan kontrol atas dirinya sendiri.

Alasan peneliti melakukan eksperimen semu karena penelitian ini hanya bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penggunaan teknik Poster Comment dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa SMA. Penelitian ini dilakukan terhadap satu kelas saja dan dengan adanya

pretest dan posttest dapat memperlihatkan sejauh mana perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan (treatment).

X

Keterangan :

: Pre-test

X : Perlakuan (treatment) : Post-test

(Arikunto, 2006:85)

1.6.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah bidang pendidikan bahasa Jepang khususnya mengenai alternatif metode pembelajaran bahasa Jepang terutama teknik yang bisa digunakan dalam meningkatkan kemampuan bicara siswa SMA.

1.6.3 Populasi dan Sampel Penelitian

(18)

adalah siswa-siswi kelas XI BAHASA tahun ajaran 2013/2014 SMAN 1 Rancaekek.

1.6.4 Variabel Penelitian

Variabel bebas (variable independent), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya yang tidak bebas atau fungsinya menerangkan variabel lain, maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan teknik Poster Comment dalam pembelajaran berbicara. Variabel terikat (variable dependent), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain atau fungsinya diterangkan oleh variabel lain, maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berbicara pembelajar.

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1.6.5.1Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dari responden, diperlukan adanya teknik pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu : a. Studi Literatur

Studi literatur merupakan teknik pengumpulan informasi melalui beberapa sumber referensi baik berupa buku maupun website

yang ada hubungannya dengan masalah penelitian yang akan mendukung proses penelitian.

b. Tes

Tes adalah suatu alat yang sudah distandarisasi untuk mengukur salah satu sifat, kecakapan, atau tingkah laku dengan cara mengukur sasuai dengan sifat, kecakapan atau tingkah laku (Siti Rahayu Haditono, 1987:56 dalam Klinik Edukasi). Untuk manusia, instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Arikunto, 2009:266).

(19)

c. Rancangan Pembelajaran

Rancangan pembelajaran disusun untuk mengetahui bagaimana strategi penggunaan atau alur kegiatan suatu metode pengajaran.

1.6.5.2Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi Siswa dilakukan untuk mengetahui dan memantau kegiatan berbicara yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan teknik Poster Comment.

2. Tesyang terdiri dari pre-test dan post-test. Pretest diberikan pada kelompok eksperimen untuk mengukur kemampuan awal masing-masing siswa sebelum pembelajaran dilakukan treatment (perlakuan) dengan teknik Poster Comment. Sedangkan posttestdiberikan pada kelompok eksperimen untuk mengukur kemampuan siswa setelah pembelajaran dilakukan treatment dengan teknik Poster Comment. 3. Angketdigunakan untuk mengetahui pendapat siswa tentang

penggunaan teknik Poster Comment dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang.

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil tes, dilakukan tahap-tahap sebagai berikut :

a) Membuat tabel persiapan untuk menilai

Tabel 3.3

Persiapan untuk Menghitung Nilai

N X Y D

M

Keterangan: N: Sampel

(20)

d : Nilai Gain (Y-X) : Kuadrat deviasi

∑: Jumlah dari setiap kolom M: nilai rata-rata

b) Mencari nilai rata-rata (mean) kedua variable dengan rumus:

Mx =

dan My =

Keterangan:

Mx: Mean hasil pre-test My: Mean hasil post-test

∑x: Jumlah seluruh nilai pre-test

∑y: Jumlah seluruh nilai post-test N: Jumlah sampel

c) Mencari gain (d) antara pre-test dan post-test

d = post-test

pre-test

d) Mencari mean gain (d) antara pre-test dan post-test

Md =

Keterangan:

Md: Mean gain atau selisih antara pre-test dan post-test

∑d: Jumlah gain secara keseluruhan N: Jumlah sampel

e) Menghitung nilai kuadrat deviasi

d = ∑

-

Keterangan:

∑ d : Jumlah kuadrat deviasi

∑ : Jumlah gain setelah dikuadratkan

(21)

N : Jumlah sampel f) Mencari nilai

=

Keterangan:

Md : Mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test

∑ d : Jumlah kuadrat deviasi N : Jumlah sampel

g) Mencari nilai derajat kebebasan

db = n

1

Keterangan :

db: Nilai derajat kebebasan n : Jumlah siswa

h) Membandingkan nilai dengan nilai

Jika t-tabel ˃ t-hitung maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua data yang bersangkutan.

Jika t-tabel ≤ t-hitung, maka terdapat perbedaan yang signifikan antar dua data.

Teknik untuk mengolah data dari angket dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menjumlahkan setiap jawaban angket 2. Menyusun frekuensi jawaban

3. Membuat tabel frekuensi

4. Menghitung prosentase frekuensi dari setiap jawaban dengan menggunakan rumus:

P =

x100%

(22)

Dimana P = Prosentase frekuensi dari setiap jawaban responden

f = Frekuensi dari setiap jawaban responden

n = Jumlah responden

5. Menafsirkan hasil angket dengan berpedoman pada data sebagai berikut :

Tabel 3.4

Klasifikasi Angket

Persentase Keterangan

0 % Tidak ada yang menjawab 1-25% Sebagian kecil menjawab 26-49% Hampir setengahnya menjawab

50% Setengahnya yang menjawab 51-75% Lebih dari setengahnya yang menjawab 76-99% Hampir semuanya menjawab

100% Semuanya menjawab

(Sugiyono, 2008)

1.7 Sistematika Penulisan

(23)
(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009:53). Dalam penelitian ini, penulis akan membuktikan bahwa teknik Poster Comment merupakan metode yang efektif digunakan dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang. Oleh karena itu, agar hasil penelitian dapat dibuktikan, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi atau Quasi Experimental Design. Penelitian semu yaitu penelitian dengan design one group pre-test dan post-test design. Penelitian ini dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding, melainkan hanya satu kelompok eksperimen (Arikunto, 2002:77). Sedangkan menurut Suryana (1966:11), bahwa eksperimen semu/kuasi adalah dimana peneliti akan melakukan pengamatan langsung terhadap satu kelompok subjek dengan kondisi observasi yang dilakukan tanpa adanya kelompok pembanding, sehingga tiap subjek merupakan kontrol atas dirinya sendiri.

Desain eksperimen yang digunakan adalah one group pretest-posttest. Desain penelitian one group pretest-posttest ini diukur dengan menggunakan pretest yang dilakukan sebelum diberi perlakuan dan post-test yang dilakukan setelah diberi perlakuan.Untuk melaksanakan metode ini, penelitian dilakukan terhadap satu kelas dan dengan adanya pre-test dan post-test dapat memperlihatkan perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan (treatment) diberikan. Tujuan penulis menggunakan teknik Poster Comment pada penelitian ini dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan penerapan teknik Poster Comment

terhadap pembelajaran berbicara bahasa Jepang. Penelitian ini melibatkan 29 orang siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 RANCAEKEK tahun ajaran 2013/2014.

3.2 Desain Penelitian

(25)

Gambar 3.1

Macam-macam Desain Eksperimen

(Sugiyono, 2011:109) Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pre-test-post test design. Pada penelitian ini siswa sebagai subjek diberikan satu kali pengukuran tes awal (pre-test) dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa sebelum adanya perlakuan (treatment) dan mengetahui pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan (treatment).Siswa diberikan pengukuran lanjutan berupa tes akhir (post-test) untuk mengukur keterampilan berbahasa Jepang setelah mendapatkan perlakuan (treatment). Adapun desain penelitiannya sebagai berikut :

(26)

Peneliti menggunakan metode eksperimen semu karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian, dan juga penelitian ini bertujuan hanya untuk mengetahui keefektifitasan pembelajaran menggunakan teknik Poster Comment dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang.Penelitian ini dilakukan terhadap satu kelas saja dan melihat perbedaan hasil tes siswa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran dengan menggunakan teknik Poster Comment.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:117). Sutedi (200:179) mengemukakan bahwa populasi penelitian memiliki pengertian yaitu manusia yang dijadikan sumber data. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Rancaekek dan yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Rancaekek.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Sutedi (2009:179) mengartikan sampel sebagai bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. Jenis sampel yang digunakan yaitu simple random sampling, yaitu teknik penentuan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI BAHASA SMAN 1 Rancaekek, dengan sampel sebanyak 29 orang siswa.

3.4 Variabel Penelitian

(27)

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Literatur

Studi literatur merupakan teknik pengumpulan informasi melalui beberapa sumber referensi baik berupa buku maupun website yang ada hubungannya dengan masalah penelitian yang akan mendukung proses penelitian.

b. Tes

Tes adalah suatu alat yang sudah distandardisasi untuk mengukur salah satu sifat, kecakapan, atau tingkah laku dengan cara mengukur sesuai dengan sifat, kecakapan atau tingkah laku (Haditono, 1987:56 dalam Klinik Edukasi). Untuk manusia, instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Arikunto, 2009:266).Tes yang diberikan biasanya digunakan untuk mengukur tingkat kognitif siswa atau penguasaan materi pembelajaran. Hasil tes biasanya diolah secara kuantitatif. Dalam penelitian ini tes yang diberikan yaitu tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen.

c. Rancangan Pembelajaran

Rancangan pembelajaran disusun untuk mengetahui bagaimana strategi penggunaan atau alur kegiatan teknik Poster Comment dalam pembelajaran berbicara. Penelitian dilakukan 6 kali pertemuan dengan enam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dengan alokasi waktu 2 x 45 menit dan 3 x 40 menit. RPP disusun secara bertahap dari penggunaan teknik Poster Comment

secara sederhana.Ini dimaksudkan agar reaksi/respon dari siswa sebagai sumber data terhadap penggunaan teknik Poster Comment dapat diamati dengan baik oleh peneliti.

3.5.2 Instrumen Penelitian

Menurut Sutedi (2009:155) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.

(28)

variabel yang diteliti tersebut. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Pedoman Observasi Siswa

Obervasi dilakukan untuk mengetahui dan memantau kegiatan berbicara yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan teknik Poster Comment.

Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar (PBM) berlangsung. Selama proses PBM tersebut, guru yang berstatus sebagai pengajar dan peneliti sekaligus pengamat melakukan observasi dengan menggunakan alat observasi berupa lembar penilaian tes berbicara siswa dengan menggunakan teknik Poster Comment sesuai dengan kemampuan berbicara pada setiap pertemuan.

Lembar pedoman observasi tersebut mencakup penilaian aspek bahasa lisan dan penampilan (pelafalan, intonasi, struktur bahasa, diksi, ekspresi, volume suara, kefasihan, dan sikap) yang harus dipenuhi dalam berbicara siswa dengan teknik Poster Comment.

Tabel 3.2 Lembar Penilaian Kemampuan Berbicara

Siswa

Komponen Penilaian

Total Nilai Penggunaan

Bahasa Lisan Penampilan

LI SB Diksi Ekspresi Volume KF Sikap

Keterangan:

LI = Lafal dan Intonasi SB = Struktur Bahasa KF = Kefasihan

(29)

Tabel 3.3 Skala Penilaian

5 Baik Sekali

4 Baik

3 Cukup

2 Kurang 1 Kurang Sekali

Data yang diambil dari hasil pre-test dan post-testdiolah berdasarkan kriteria penilaian sebagai berikut:

1. Pemberian skor untuk masing-masing komponen dilakukan dengan memberi tanda checklist pada lembar penilaian sesuai aspek kemampuan yang dinilai sebagai berikut:

1) Penggunaan Bahasa Lisan

 Lafal dan Intonasi

 Struktur Bahasa

 Diksi 2) Penampilan

 Ekspresi

 Volume suara

 Kefasihan

 Sikap

2. Arti sekala secara umum:

1= sangat kurang 3= cukup 5= sangat baik 2= kurang 4= baik

3. Besarnya bobot ditentukan dari tingkat kepentingan penilaian yang dilakukan. Bobot dimaksudkan untuk membedakan tingkat masing-masing komponen penilaian keterampilan berbicara.

Untuk mempermudah proses evaluasi, dapat dilihat dalam deskripsi/penjabaran lebih lengkap mengenai skala penilaian aspek keterampilan berbicara berikut ini:

a. Lafal dan Intonasi

(30)

4) Tidak ada kesalahan/penyimpangan yang berarti dalam pelafalan dan intonasi penutur mendekati sempurna.

3) Terdapat sedikit kesalahan pelafalan dan intonasi, namun secara kebahasaan masih dapat dipahami.

2) Kesalahan pelafalan dan intonasi cukup sering dan terasa mengganggu. 1) Terdapat banyak kesalahan dalam pelafalan dan intonasi bahasa lisan. b. Struktur Bahasa

5) Penggunaan struktur kalimat sangat tepat, tidak ada penyimpangan dari kaidah bahasa

4) Pada umumnya struktur kalimat sudah tepat, tidak ditemui penyimpangan yang berarti dan dapat merusak bahasa.

3) Terdapat beberapa kesalahan atau penyimpangan tetapi tidak merusak bahasa.

2) Terdapat cukup banyak kesalahan tata bahasa.

1) Banyak sekali penyimpangan dalam penggunaan tata bahasa. c. Diksi

5) Kata yang digunakan dipilih secara tepat dan bervariasi sesuai dengan situasi, kondisi, dan status pendengar sehingga tidak ada yang janggal. 4) Kata-kata yang digunakan umumnya sudah tepat dan bervariasi, hanya

sekali-kali ada kata-kata yang kurang cocok.

3) Kata-kata yang digunakan sudah cukup baik hanya kurang bervariasi. 2) Agak banyak menggunakan kata-kata yang kurang tepat.

1) Kata-kata yang digunakan banyak sekali yang tidak tepat dan tidak sesuai.

d. Ekspresi

5) Ekspresi yang diperlihatkan saat berbicara atau melakukan percakapan bagus dan sesuai dengan isi percakapan.

4) Ekspresi yang diperlihatkan saat berbicara atau melakukan percakapan cukup bagus dan sesuai dengan isi percakapan.

3) Ekspresi yang diperlihatkan tidak sesuai dengan isi percakapan

2) Ekspresi hampir tidak ada atau hanya ada sedikit gerak-gerik tanpa disertai mimik.

(31)

5) Suaranya sangat jelas dan pengaturan volumenya sangat sesuai dengan kondisi dan isi pembicaraan.

4) Pengaturan suara cukup jelas hanya dijumpai sekali-kali ketidak- sesuaian.

3) Volume suara cukup baik , walau masih banyak penyesuaian suara. 2) Pengaturan volume kurang baik, sehingga kata-kata yang diucapkan

kurang jelas terdengar.

1) Suara terlalu lemah atau kurang jelas, dan sama sekali tidak terdengar oleh seluruh peserta.

f. Kefasihan

5) Pembicaraannya sangat lancar /fasih, baik dari segi penguasaan isi maupun bahasa.

4) Pembicaraannya lancar/fasih, hanya ada beberapa gangguan yang tidak berarti.

3) Pembicaraanya agak lancar, agak sering berhenti. 2) Pembicaraannya kurang lancar.

1) Pembicaraannya sangat tidak benar, banyak diam dan gugup. g. Sikap

5) Sikap terhadapa lawan bicara sangat tepat dan benar ketika melakukan pembicaraan. Tik-tok nya lancar dan benar dan saling menimpali dengan sempurna.

4) Sikap terhadap lawan bicara tepat dan benar ketika melakukan percakapan.

3) Sikap terhadap lawan bicara atau tik-tok nya cukup tepat dan benar. 2) Sikap terhadap lawan bicara atau tik-tok nya kurang tepat dan salah

satu faktornya tergesa-gesa dan gugup.

1) Sikap terhadap lawan bicara atau tik-tok nya tidak tepat dan salah satu faktornya sangat tergesa-gesa atau lupa dialog.

2. Soal pre-test dan post-test

(32)

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Pada penelitian ini tes diberikan sebanyak dua kali, yaitu pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan untuk mengukur kemampuan awal siswa terhadap kemampuan berbicara sebelum diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan teknik Poster Comment.Sedangkan post-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan hasil akhir siswa setelah diberi perlakuan (treatment) dengan menggunakan teknik Poster Comment.Prosedur yang digunakan sesuai dengan prosedur pada bab sebelumnya. Penilaian menggunakan lembar observasi dilakukan oleh peneliti dan tim penilai.

Adapun kisi-kisi soal tes adalah sebagai berikut:

 Tema pertemuan (pre-test dan post-test) : Kehidupan Keluarga a. わ しの うち

b. わ しの か く

Contoh dialog pada buku日本語1 : 120 dan 133

3. Kuesioner/Angket

Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden. Menurut Sutedi yang dikutip dari faisal (2009:164), teknik angket dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden.Angket diberikan untuk dapat mengetahui tanggapan siswa terhadap teknik Poster Comment, pengaruh teknik Poster Comment terhadap kemampuan siswa dalam menguasai materi berbicara yang diberikan pada saat pembelajaran.

(33)

Poster Comment dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang, pendapat dan saran siswa dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang dengan menggunakan teknik Poster Comment.

Kisi-kisi angket pada penelitian ini adalah sebagai berikut.Masing-masing angket berisikan 10 pertanyaan.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket

No. Indikator Angket Nomor Soal

Jumlah

Soal

1. Mengetahui kesan siswa terhadap

pembelajaran bahasa Jepang 1 1 2. Mengetahui kesulitan siswa dalam

kegiatan berbicara bahasa Jepang 2,3 2 3. Mengetahui kendala siswa dalam kegiatan

berbicara bahasa Jepang 4,5 2 4. Mengetahui pendapat siswa terhadap

pembelajaran berbicara menggunakan teknik Poster Comment

6,7 2

5. Mengetahui manfaat teknik Poster Comment dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang

8,9 2

6. Mengetahui pendapat dan saran siswa dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang dengan menggunakan teknik

Poster Comment

10 1

JUMLAH 10

Pengolahan data angket dilakukan dengan melihat persentasi jumlah jawaban dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menjumlahkan setiap jawaban angket 2. Menyusun frekuensi jawaban

3. Membuat tabel frekuensi

(34)

3.6 Teknik Pengolahan Data

1. Tes

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil tes, dilakukan tahap-tahap sebagai berikut :

a). Membuat tabel persiapan untuk menilai

Tabel 3.5

Persiapan untuk Menghitung Nilai

N X Y d

∑ M

Keterangan: N : Sampel

X : Hasil atau nilai pre-test Y : Hasil atau nilai post-test d : Nilai Gain (Y-X)

: Kuadrat deviasi

∑ : Jumlah dari setiap kolom M : nilai rata-rata

b). Mencari nilai rata-rata (mean) kedua variable dengan rumus:

Mx = dan My =

Keterangan:

Mx : Mean hasil pre-test My : Mean hasil post-test

∑x : Jumlah seluruh nilai pre-test ∑y : Jumlah seluruh nilai post-test N : Jumlah sampel

(35)

d = post-test pre-test

c). Mencari mean gain (d) antara pre-test dan post-test

Md =

Keterangan:

Md : Mean gain atau selisih antara pre-test dan post-test ∑d : Jumlah gain secara keseluruhan

N : Jumlah sampel

d). Menghitung nilai kuadrat deviasi

d = ∑ -

Keterangan:

∑ d : Jumlah kuadrat deviasi

∑ : Jumlah gain setelah dikuadratkan ∑d : Jumlah garis

N : Jumlah sampel e). Mencari nilai

=

Keterangan:

Md : Mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test ∑ d : Jumlah kuadrat deviasi

N : Jumlah sampel

f). Mencari nilai derajat kebebasan

db = n – 1

Keterangan :

(36)

g). Membandingkan nilai dengan nilai

Jika t-tabel ˃ t-hitung maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua data yang bersangkutan.

Jika t-tabel ≤ t-hitung, maka terdapat perbedaan yang signifikan antar dua data. 2. Angket

Untuk menganalisis dan menafsirkan data angket, penulis melakukan pentabulasian data dengan menggunakan perhitungan Persentase. Data yang diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menjumlahkan setiap jawaban angket

b) Menghitung Persentase dan frekuensi dari setiap jawaban dengan rumus berikut ini :

P = x 100 %

Keterangan : P : Persentase F : Frekuesi jawaban N : Jumlah Responden % : Persentase frekuensi c) Membuat tabel persentase frekuensi

d) Menafsirkan hasil perhitungan data angket berdasarkan tabel berikut ini :

Tabel 3.6

Klasifikasi Angket

Persentase Keterangan

0 % Tidak ada yang menjawab 1-25% Sebagian kecil menjawab 26-49% Hampir setengahnya menjawab

50% Setengahnya yang menjawab

51-75% Lebih dari setengahnya yang menjawab 76-99% Hampir semuanya menjawab

100% Semuanya menjawab

(37)

3.7 Prosedur Penelitian

3.7.1 Persiapan Penelitian

a. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kondisi subjek penelitian yang ada di lapangan sebagai bahan pertimbangan agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan optimal.

b. Pembuatan Instrumen Penelitian

 Pembuatan Lembar Observasi (terlampir)

 Pembuatan RPP (terlampir)

 Pembuatan materi untukpre-test (terlampir)

 Pembuatan materi untuk post-test (terlampir)

 Pembuatan kisi-kisi angket (terlampir) c. Surat Izin Penelitian

Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kelengkapan administrasi penelitian, yaitu pembuatan surat izin penelitian yang ditujukan pada instansi yang terkait dengan kegiatan penelitian, yakni meminta izin penelitian dari pihak sekolah khususnya kepada kepala sekolah SMAN 1 Rancaekek agar penelitian berjalan lancar dan legal.

3.7.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 18 Nopember 2013 dengan tahapan sebagai berikut :

a. Memberikan pre-test

Pre-test diberikan untuk mengetahui kemampuan sampel sebelum diberikan perlakuan (treatment). Pelaksanaan pre-test dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2013.

b. Memberikan perlakuan (treatment)

Perlakuan (treatment) diberikan sebanyak lima kali dalam lima pertemuan yaitu pada tanggal 28 Oktober 2013, 30 Oktober 2013, 04 Nopember 2013, 06 Nopember 2013, dan 11 Nopember 2013.

c. Memberikan post-test

Post-test diberikan untuk mengetahui perkembangan kemampuan sampel setelah diberi perlakuan (treatment). Post-test

(38)

d. Memberikan angket

Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui pendapat atau pernyataan atas diberikannya pembelajaran berbicara bahasa Jepang melalui penggunaan teknik Poster Comment. Penyebaran angket dilakukan pada tanggal 20 Nopember 2013.

3.7.3 Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran dilakukan pada saat jam pelajaran agar sesuai dengan materi yang diajarkan.

 Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2013 pukul 08.00 - 10.00 WIB, adapun materi pengajaran mengenai (watashi no uchi ni nani ga arimasu ka?). Pembelajaran menggunakan metode konvensional dengan melakukan ceramah dan tanya jawab serta menggunakan media berupa kartu huruf.

Pada akhir pertemuan hari itu siswa dipasangkan dengan rekan sebangkunya dan diberi tugas menyiapkan dialog sederhana untuk kemudian bertanya jawab dengan masing-masing pasangannya pada pertemuan berikutnya.

 Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2013 pukul 10.30 – 12.00 WIB. Pada pertemuan ini dilaksanakan pre-test dengan setiap pasangan siswa menampilkan dialog yang telah mereka buat di rumah untuk ditampilkan di depan kelas dan disaksikan oleh teman-temannya yang lain.

 Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2013 pukul 08.00 – 10.00 WIB. Perlakuan (treatment) pertama dilakukan pada pertemuan ini dengan materi pengajaran mengenai (Kazoku wa nannin imasu ka?). Pada pertemuan ini dijelaskan mengenai teknik Poster Comment dan hal-hal yang menjadi tuntutan bagi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

(39)

menuliskan kosakata-kosakata apa saja yang pernah mereka jumpai untuk kemudian dibahas secara bersama-sama. Siswa dituntut untuk bisa menghapal sebutan bagi anggota keluarga sendiri maupun orang lain. Teknik Poster Comment dilakukan dengan penampilan poster dari film-film yang populer di Indonesia untuk kemudian siswa dituntut membuat kalimat berdasarkan ilustrasi tersebut.

 Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2013 pukul 10.30 – 12.00 WIB. Pada pertemuan ini dilakukankan perlakuan (treatment) kedua dengan materi pangajaran mengenai (Otousan no o shigotowa nan desu ka?). Pada pertemuan ini peserta diperlihatkan sebuah poster gambar mengenai beraneka ragam profesi. Sama seperti sebelumya, siswa dituntut untuk dapat mengucapkan kosakata-kosakata bahasa Jepang dengan baik. Latihan dilakukan dengan siswa bertanya jawab dengan temannya mengenai profesi anggota keluarga masing-masing.

 Pertemuan Kelima

Pertemuan kelima dilaksanakan pada tanggal 04 Nopember 2013 pukul 08.00 – 10.00. Pada pertemuan ini dilakukan perlakuan (treatment) yang ketiga dengan materi pengajaran mengenai (Oniisan wa donna hito desu ka?). Pada pertemuan ini siswa dituntut untuk bisa menjelaskan mengenai gambaran fisik dan sifat seseorang melalui cuplikan gambar dari sebuah film pembelajaran (Erin no Choosen) dengan guru menunjuk satu per satu orang dari setiap gambar yang ditampilkan. Terakhir dilakukan tanya jawab antar teman mengenai gambaran fisik dan sifat seseorang dengan subjek tentang keluarga maupun temannya sendiri.

 Pertemuan Keenam

(40)

 Pertemuan Ketujuh

Pertemuan ketujuh dilaksanakan pada tanggal 11 Nopember 2013 pukul 10.00 – 12.30 WIB. Pada pertemuan ini dilakukan perlakuan (treatment) yang kelima yaitu perlakuan terakhir dengan materi pengajaran mengenai (Uchi ni nani ga arimasu ka?). Siswa diperlihatkan gambar-gambar mengenai situasi rumah di Jepang untuk membantu siswa mengingat kosakata-kosakata yang akan muncul pada proses pembelajaran berlangsung. Siswa kemudian menebak gambar yang ditampilkan melalui layar proyektor dan menyebutkan nama benda serta letaknya sesuai gambar situasi yang ada. Di akhir pembelajaran siswa ditugaskan untuk membuat karangan sederhana mengenai keadaan rumahnya yang disertai dengan gambar-gambar ilustrasi yang dibuat sendiri disertai denah ruangan yang ada di rumah masing-masing.

 Pertemuan Kedelapan

Pertemuan kedelapan dilaksanakan pada tanggal 18 Nopember 2013 pada pukul 10.30 – 12.30 WIB. Pada pertemuan kedelapan ini dilakukan

post-test.

Pada keseluruhan perlakuan (treatment) dilaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan teknik Poster Commentdengan cara-cara yang terus dimodifikasi pada setiap pertemuannya. Kegiatan awal dilakukan seperti pada kegiatan pembelajaran pada umumnya. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pelajaran.Teknik Poster Comment ini dilakukan dari awal pengenalan kosakata-kosata baru dan pada inti pembelajaran yaitu pengenalan pola kalimat dengan menuntut sikap aktif siswa pada setiap poster yang ditampilkan.

(41)

Seluruh kegiatan pengambilan data bertempat di kampus SMAN 1 Rancaekek.

3.7.4 Pengolahan Data

1. Mengumpulkan data hasil penelitian berupa tes dan angket 2. Analisis data statistik

(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis dan interpretasi data sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Proses penerapan teknik Poster Comment dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang di SMAN 1 Rancaekek kelas XI Bahasa tahun ajaran 2013-2014, dilakukan dengan empat tahapan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan terstruktur, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal berupa aisatsu, pengabsenan, dan apersepsi materi yang lalu dan dan juga yang akan di ajarkan. Pembelajaran berjalan dengan mengacu pada RPP yang telah dibuat sebelumnya dimana perlakuan (treatment) dilaksanakan pada saat kegiatan inti yaitu pemberian materi dan latihan dasar. Penerapan dilakukan dengan sebelumnya guru menyiapkan poster, gambar, foto, film ataupun alat peraga lainnya untuk kemudian memancing sikap kritis siswa untuk mengomentari setiap gambar yang ditampilkan. Sebelummya siswa diberi latihan pelafalan kosakata juga pemahaman pola kalimat yang nantinya akan terakumulasi dalam keterampilan berbicara. Siswa dituntut untuk menyampaikan suatu ide dalam bentuk kalimat bahasa Jepang pada setiap poster atau gambar yang ditampilkan. Kegiatan terstruktur dilakukan dengan wawancara sederhana yang dilakukan antar teman berkaitan dengan materi yang sedang dibahas. Kegiatan akhir yaitu guru merefleksi kegiatan dengan menyimpulkan materi dan menutup pelajaran serta pemberian tugas (PR) yang harus dikerjakan di rumah.

b. Berdasarkan nilai pre-test yang dilaksanakan sebelum diberikan perlakuan (treatment), nilai rata-rata kelas adalah 6,3, ini menunjukan bahwa kemampuan awal siswa SMAN 1 rancaekekkelas XI Bahasa dalam kemampuan berbicara bahasa Jepang cukup rendah. Berdasarkan hasil post-test yang dilakukan setelah diberikan perlakuan (treatment), nilai rata-rata kelas adalah 7,3. Sehingga diperoleh nilai gain (selisih nilai

pre-test dan post-test) adalah 1,04.

c. Dilihat dari nilai gain (1,04) dapat disimpulkan bahwa metode index card match

(43)

signifikansi 1% untuk sampel 29 orang. Hasil > . Dengan demikian, hipotesis kerja (Hk) dalam penelitian ini dapat diterima. Karena terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan (treatment) dengan menggunakan teknik Poster Comment. Secara garis besar, teknik Poster Comment ini cukup efektif dalam mendorong siswa untuk berbicara bahasa Jepang.

d. Berdasarkan hasil data angket yang diberikan pada siswa, teknik ini dikatakan memudahkan, memotivasi, dan meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang mereka dan merasa perlu menjadikan teknik ini sebagai bagian dari metode yang harus diterapkan dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang di kelas.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Pembelajar, penelitian ini dapat menambah referensi yang ada dan dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama dalam penerapan teknik Poster Comment.

b. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan kepustakaan yang merupakan informasi tambahan yang berguna bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang mempunyai permasalahan yang sama atau ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Azhar, Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Arif S. Sadiman, dkk. (2006). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Pranowo. 1996. Analisis Pengajaran Bahasa.Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sudjianto dan Dahidi. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. Arikunto, S. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Poerwadarminta, W.J.S. 2003.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sutedi, Dedi. 2009. Pengantar Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung.

Tarigan, H.G. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Zaini, H. Munthe, B. dan Ayu Aryani, S. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:

Pustaka Insan Madani.

Aziz Fachruurozi dan Erta Mahyuudin. 2011. Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta: Bania Publishing

Iskandar dan Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Shibata, Takeshi, dkk. (2002). Ruigo Dai Jiten. Tokyo: Kodansha. Ogawa, Yoshio. (1982). 日本語教育辞典. Tokyou: Daishukan Shoten.

Fauziah N. (2008). Penerapan Teknik Brainstorming dalam Pembelajaran Kaiwa (Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa

Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2008/2009). (Skripsi) Bandung : PPBJ FPBS UPI

Lestari P. (2009). Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jepang dengan Teknik “Tes Monolog Langsung” Pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi. (Skripsi) Bandung : PPBJ FPBS UPI

(45)

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/1977061

32001122-LAKSMI_DEWI/MEDIA_GRAFIS/MEDIA_GRAFIS-HSL_MHSISSWA/poster/POSTER_fix.pdf

Gambar

Persiapan untuk Menghitung Nilai  Tabel 3.3
 Tabel 3.4
Gambar 3.1 Macam-macam Desain Eksperimen
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Kemampuan Berbicara
+6

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 2 Tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) di

Sejak itu mulailah era Duabelas Shio Binatang, dimulai dari yang pertama tahun Tikus, lalu Sapi, kemudian Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda,

Bagi peserta pengadaan barang dan jasa yang keberatan atas hasil tersebut dapat mengajukan sanggahan kepada :. Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Empat

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan model Advance Organizer dalam pembelajaran untuk materi

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Disusun

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari.. teknik observasi dan tes

If the relationship between the parties is that of independent contractor and customer rather than employee and employer, the remuneration paid to the person will not be subject

He continued with an explanation of the Transition Support Program (TSP), a framework for budgetary support from the Development Partners, for 3 years. He provided a brief report