• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMK NEGERI 13 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMK NEGERI 13 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS

TEKS PROSEDURKOMPLEKS SISWA

KELAS X SMK NEGERI 13 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

MONALISA FRINCE S

NIM 2103111041

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala berkat dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Skripsi dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMK Negeri 13 medan Tahun pembelajaran 2013/2014” tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan yang penulis dapatkan selama tahap penyelesaiannya. Untuk itu, hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Drs. H. Sigalingging, M.Pd., Pembimbing.

6. Drs. Syahnan Daulay, M.Pd., Pembimbing Akademik. 7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 8. Kepala Sekolah dan Guru SMK Negeri 13 Medan.

(7)

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Adik-adik terkasih penulis Teddy Rudi Harto Sianturi, Doni Rezeki Haoloan Sianturi dan Sandy Sanjaya Sianturi yang senantiasa memberikan dukungan, dan doa selama penyusunan skripsi.

11. Teman-teman seperjuangan Reguler A 2010 yang selama 4 tahun menjadi teman dalam berbagi suka, duka, tawa dan canda. Kebersamaan yang terjalin selama 4 tahun ini akan menjadi kenangan terindah dan tidak akan pernah terlupakan.

12. Teman-teman PPL-T SMA 5 Pematang Siantar 2010. 13. serta banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Terimakasih untuk dukungan dan doa yang diberikan. Penulis tidak dapat membalas semua jasa, kebaikan, bantuan yang diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(8)

ABSTRAK

Monalisa Frince S, NIM 2103111041. Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMK Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan efektivitas model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X SMK Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 13 Medan sebanyak 361 orang. Sampel diambil secara acak sebanyak 72 orang, 36 orang untuk kelas eksperimen dan 36 orang untuk kelas kontrol.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes menulis teks prosedur kompleks dalam bentuk esai. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 80,28 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 70,14. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kemampuan menulis teks prosedur kompleks lebih tinggi daripada kelas kontrol. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung = 6,14, selanjutnya dikonsultasikan dengan table pada taraf signifikan 5% dan taraf signifikansi 1% atau dengan dk = (N1 + N2) – 2 = 70. Padatabel t dengandk = 70 diperoleh ttabel pada taraf signifikan 5% = 2,00 dan taraf signifikansi 1% = 2,65. Kriteria pengujian adalah Ha diterima jika

tabel hitung

tabel t t

t   . Dalam penelitian ini (2,00<6,14>2,65), maka Hipotesis alternatif diterima yang menyatakan model pembelajaran berbasis masalah lebih efektif terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks daripada model pembelajaran ekspositori.

(9)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.KerangkaTeoretis ... 9

1.Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 9

a . Pengertian Efektivitas ... 9

2. Model PembelajaranEkspositori ... 17

a. Pengertian Model Ekspositori ... 17

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Ekspositori ... 18

(10)

a. Pengertian Kemampuan ... 19

B. Kerangka Konseptual ... 27

C. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

1. Lokasi Penelitian ... 30

2. Waktu Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 31

C. Metode Penelitian dan Desain Eksperimen ... 32

D. Defenisi Operasional ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 33

F. Jalannya Eksperimen ... 35

G. Organisasi Pengolahan Data ... 38

H. Teknik Analisis Data … ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 43

1. Kemampuan Siswa Menulis Teks Prosedur Kompleks Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 43

(11)

4. Uji Persyaratan Analisis ... 49

a. Uji Normalias Data Kelas Eksperimen (X) ... 51

b. Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ... 52

c. Uji Homogenitas ... 52

d. Pengujian Hipotesis ... 54

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14

Tabel 3.1 Populasi Siswa ... 31

Tabel 3.2 Desain Eksperimen Post Test Only Control Desain Group ... 32

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 34

Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen di Kelas Eksperimen ... 35

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen di Kelas Kontrol ... 37

Tabel 4.1 Data Nilai Post-test Siswa Kelas Eksperimen (X) ... 43

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks pada Kelas Eksperimen ... 44

Tabel 4.3 Data Nilai Post-test Siswa Kelas Kontrol (Y) ... 45

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks pada Kelas Kontrol ... 46

Tabel 4.5 Data Pos-test Kelas Eksperimen ... 47

Tabel 4.6 Data Pos-test Kelas Kontrol ... 48

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X) ... 49

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (Y) ... 51

Tabel 4.9 Harga-harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett ... 53

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Silabus………..66

Lampiran II RPP Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 69

Lampiran III RPP Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 77

Lampiran IV Post Test ... 83

Lampiran V Hasil Post Test Kelas Eksperimen ... 84

Lampiran VI Hasil Post Test Kelas Kontrol ... 85

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah aset masa depan yang menunjukkan berkembangnya suatu bangsa. Perkembangan tersebut ditandai dengan kesiapan untuk menjawab perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan tersebut antara lain kemajuan teknologi informasi, ekonomi berbasis pengetahuan dan kebangkitan industri kreatif dan budaya. Hal ini menuntut SDM yang berkualitas, memiliki karakter, kompetensi yang menjual, memiliki kecakapan berkomunikasi, mempunyai pemikiran yang kritis dan memiliki pandangan positif terhadap hidup.

(15)

2

Kelima hal tersebut ditujukan sebagai jawaban atas kebutuhan-kebutuhan masyarakat untuk menghadapi tantangan saat sekarang atau yang akan datang. Perumusan kurikulum diturunkan dari kebutuhan-kebutuhan masyarakat untukmenghadapi tantangan masa depan. Sebagaimana yang dikemukan Prastowo (2013: 64),

Kurikulum harus membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi. Kompetensi tersebut antara lain: kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga Negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.

Dalam kurikulum 2013 pembelajaran bahasa Indonesia mengalami perubahan secara total. Dalam implementasinya, pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan menalar dalam bentuk lisan dan tulisan. Menurut Kemdikbud (2013:42), persentase kegiatan siswa 10% mendengarkan, 23% berbicara, tata bahasa 6%, membaca 30% dan menulis 31%.” Pendekatan berbasis teks lebih menguatkan siswa pada kegiatan menulis. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia X SMK terdapat lima kegiatan menulis yaitu, menulis teks anekdot, menulis teks eksposisi, menulis teks laporan observasi, menulis teks negosiasi dan menulis teks prosedur kompleks.

(16)

3

wadah menuangkan hasil pemikiran. Semakin banyak menulis maka siswa akan terlatih untuk berpikir kritis, mempunyai daya nalar yang tinggi dan aktif dalam mengembangkan prestasi akademik.

Kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan dikarenakan hasil belajar siswa dalam kegiatan menulis tergolong rendah. Pengakuan dari siswa sendiri pembelajaran menulis merupakan kegiatan yang membosankan. Ketika diberi tugas untuk menulis siswa sengaja mengulur waktu agar tugas menulis tersebut menjadi tugas rumah. Hal ini diperbuat agar tugas menulis tersebut dapat disalin secara utuh dari internet atau media cetak bukan hasil pikiran siswa itu sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan indikator pencapaian kompetensi siswa mampu menulis tidak tercapai. Penelitian Purba mengatakan, “Kemampuan siswa dalam menulis rendah hal tersebut disebabkan karena siswa hanya diajarkan untuk terampil menguasai teori menulis daripada terampil dalam menerapkannya.” Pembelajaran menulis akan membosankan bila siswa hanya diajarkan secara teori tanpa mempraktekkan secara langsung.

(17)

4

berlaku. Kompleksnya sebuah prosedur dikarenakan langkah-langkah harus dilakukan dengan rinci tanpa melangkahi tahapan-tahapan yang telah ditetapkan.

Menulis tidak dapat tercipta tanpa motivasi atau rangsangan dari guru agar siswa mau menulis. Motivasi dapat berupa pemberian semangat untuk siswa mau menulis dan memperhatikan dengan baik pembelajaran yang akan dilaksanakan. Rangsangan dapat dilaksanakan dengan pemilihan model yang tepat terhadap kegiatan menulis. Model pembelajaran di desain untuk mengatur jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Hal ini didukung oleh Istarani (2012:1) menyatakan, “Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.”

(18)

5

dalam tulisan langkah demi langkah agar tujuan prosedur dapat tercapai dengan baik. Maka dari itu siswa dipaksa untuk berpikir, melakukan temuan dan menghubungkannya dengan pengalamannya sehari-hari. Dengan begitu, temuan-temuan yang didapatkan siswa membuat mereka belajar dan menambah pemahaman untuk kemudian menuangkannya ke dalam tulisan teks prosedur kompleks.

Penulis memperkenalkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Model pembelajaran ini bukanlah model pembelajaran yang baru dalam dunia pendidikan hanya saja model pembelajaran ini memiliki satu keunggulan untuk menarik perhatian siswa dalam kegiatan menulis yaitu merangsang siswa untuk aktif dalam belajar karena siswa ditantang untuk memecahkan masalah yang diberikan guru. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah yang nyata, prosesuntuk siswa belajar, baik ingatan maupun keterampilan berpikir kritis. Dengan demikian siswa didorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi pelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Pembelajaran berdasarkan masalah kegunaannya adalah untuk merangsang siswa berpikir kritis dalam situasi yang berorientasi masalah. Masalah-masalah yang diberikan guru merupakan masalah yang terdapat dalam kehidupan nyata sehingga siswa dapat menghubungkannya dengan pengalaman yang pernah dialami langsung ataupun yang didengar dari orang lain.

(19)

6

Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMK Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah dalam kekurangmampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks. Masalah tersebut diidentifikasikan ke dalam empat hal.

1. Hasil belajar siswa dalam menulis tergolong rendah.

2. Pembelajaran menulis dilakukan dengan teori menulis tanpa mempraktekkan secara langsung.

3. Siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran menulis. 4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang efektif.

C. Pembatasan Masalah

(20)

7

D. Rumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah tersebut diturunkan dari pembatasan masalah yang terdiri atas tiga hal.

1. Bagaimana kemampuan menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah siswa kelas X SMK Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014?

2. Bagaimana kemampuan menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori siswa kelas XSMK Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

3. Apakah Model Pembelajaran Berbasis Masalah lebih efektif dibandingkan Model Pembelajaran Ekspositori dalam menulis teks prosedur kompleks X SMK Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XSMK Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah;

2. untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XSMK Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori;

(21)

8

3. untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran Berbasis Masalah lebih efektif digunakan terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X SMK Negeri 13Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dibandingkan dengan Model Pembelajaran Ekspositori.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang bersangkutan dalam penelitian ini baik manfaat secara teoretis maupun secara praktis.

a. Manfaat Teoretis

Beberapa manfaat secara teoretis dari penelitian, yaitu:

1. bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai menulis teks prosedur kompleks

2. bagi guru, penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi dalam menulis teks prosedur kompleks

3. bagi siswa, untukmengembangkan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah serta mendorong semangat belajar siswa khususnya dalam kegiatan menulis teks prosedur kompleks.

b. Manfaat Praktis

Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini, yaitu:

(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah baik dengan nilai rata-rata 80,28.

2. Kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah cukup dengan nilai rata-rata 70,14.

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah lebih efektif digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam menulis teks prosedur kompleks daripada Model Pembelajaran Ekspositori.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diberikan saran-saran yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur kompleks.

(23)

teks prosedur kompleks adalah dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah.

2. Dalam penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah diperlukan pemahaman guru dalam menyiapkan masalah yang sesuai dengan pemahaman, pemikiran dan pengalaman siswa kelas X SMK sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara guru dan siswa.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan model - model pembelajaran yang digunakan di sekolah dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks.

(24)

64

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Rohadi, Ahmad.1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2000. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Akhadiah, Sabarti, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Depdikbud.2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas.2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Gie, the Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Penerbit Andi. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kemdikbud. 2013a. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X.

Jakarta: Kemdikbud.

Kemdikbud. 2013b. Bahasa Indonesia: Buku Guru Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X. Jakarta: Kemdikbud.

Mahsun. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Pendekatan Teks. Kompas Edu.27 Februari 2013. Diakses pada tanggal 8 Februari 2014.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ngalimun.2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo.

(25)

65

Purba, Lisna. 2012. Pengaruh Model Kreatif Treffingger Terhadap Kemampuan Menulis Narasi Sugestif Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2011/2012. Medan: SKRIPSI UNIMED.

Rusman.2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media: Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2010. Pembelajaran Aktif Diskusi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Grafindo Persada. Sufanti, Main. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks: Belajar dari Ohio Amerika Serikat. FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Gambar

tabelthitung

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah yaitu penulis ingin memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Sdr.M dengan Gangguan Persepsi Sensori

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) implementasi nilai kedisiplinan pendidikan karakter yang diterapkan di SMA Kristen Widya Wacana melalui aturan atau tata

Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel

siswi yang sudah menstruasi sebanyak 57 orang, yang mengalami dismenorea. sebanyak

Penelitian dilakukan dengan intervensi pemberian cuka apel sebagai menu tambahan pada lansia dengan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi agar

Dua kelas kesesuaian medan tersebut terdiri kelas II (sesuai) dan kelas III (sedang). -faktor yang menguntungkan adalah kemiringan lereng, tingkat erosi, gerak massa batuan, lama

[r]

terjadi di Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Islam Kustati Surakarta,