• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan-alasan mahasiswa Kampus 1 Universitas Sanata Dharma menggunakan jasa laundry and dry cleaning - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Alasan-alasan mahasiswa Kampus 1 Universitas Sanata Dharma menggunakan jasa laundry and dry cleaning - USD Repository"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA DHARMA

MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY CLEANING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Fabiana Maryati Titah Suniti NIM : 072214060

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA DHARMA

MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY CLEANING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Fabiana Maryati Titah Suniti NIM : 072214060

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk

Allah Bapa, ku tahu kasih-MU sungguh besar kepadaku Ku bersyukur KAU telah memberikanku segala sesuatu

di dunia ini baik adanya

Aku percaya, takkan kusendiri menghadapi hidup ini Karena ENGKAU selalu besertaku

Terima kasih bapak dan ibu

Yang telah membesarkanku dan memberikanku kasih sayang

Terima kasih atas Doa-Mu untukku Takkan pernah ku lupakan diri-Mu

Luv u, Mom and Dad

Jadikanlah masa lalu sebagai Guru Terindah Tataplah masa depan dan yakinlah bahwa AKU PASTI

BISA

(6)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA

DHARMA MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY CLEANING dan diajukan untuk diuji pada tanggal 27 Juli 2011 adalah hasil karya saya.

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulisan aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia skripsi menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70)

Yogyakarta, 29 Juli 2011 Yang membuat pernyataan,

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fabiana Maryati Titah Suniti Nomor Induk Mahasiswa : 072214060

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA DHARMA

MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY CLEANING.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 01 Agustus 2011 Yang menyatakan

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Alasan-Alasan Mahasiswa Kampus 1 Universitas Sanata Dharma Menggunakan Jasa Laundry And Dry Cleaning”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis skripsi dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.Si, Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E, M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E, M.B.A., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehinga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S., selaku anggota tim penguji yang telah member masukan yang sangat berguna.

6. Segenap dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma.

7. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dan kebahagiaan, mendidik, dan merawat aku hingga sekarang. Yang telah mendoakan, mendukung, menasihati, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup.

(9)

9. Teman-teman bimbingan skripsi, yang telah berjuang bersama-sama dalam menyelesaikan skripsi.

10.Handy, yang telah menyemangati saya selama 4 tahun.

11.Riko, Agnes, Hesty, Billy, dan teman-teman yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

12.Teman-teman bimbingan MPT dan skripsi, yang telah berjuang bersama dan mendukung saya.

13.Bu Tutik, selaku pemilik kos yang telah memberikan fasilitas kepada saya sehingga membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 30 Juli 2011

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……… vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ………. vii

HALAMAN DAFTAR ISI ………. ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ……… xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ………. xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ………. xiv

ABSTRAK ………. xv

ABSTRACT ……… xvi

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 3

C. Pembatasan Masalah ……… 3

D. Tujuan Penelitian ……… 3

E. Manfaat Penelitian ……… 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 5

(11)

B. Penelitian Sebelumnya ……… 29

C. Kerangka Konseptual ……… 31

D. Rumusan Hipotesis ………. 33

BAB III METODE PENELITIAN ………. 34

A. Jenis penelitian ……… 34

B. Subyek dan Obyek Penelitian ………. 34

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ………. 34

D. Variabel Penelitian ……….. 35

E. Definisi Operasional ……… 36

F. Populasi dan Sampel ………. 39

G. Teknik Pengambilan Sampel ………. 40

H. Sumber Data ……….. 41

I. Teknik Pengumpulan Data ……… 41

J. Teknik Pengujian Instrumen ……… 42

K. Teknik Analisis Data ……….. 44

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ………. 46

A. Bisnis Laundry And Dry Cleaning ………. 46

B. Universitas Sanata Dharma ……….. 54

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……… 59

A. Penjelasan Penelitian ……..……… 59

B. Pengujian Instrumen ……….. 60

C. Profil Responden ………. 65

(12)

E. Pembahasan ……… 81

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ………... 86

A. Kesimpulan ……… 86

B. Saran ……….. 86

C. Keterbatasan ……… 87

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Uji Validitas 13 Pertanyaan ………. 61

V.2 Uji Validitas 12 Pertanyaan ……… 63

V.3 Uji Reliabilitas 12 Pertanyaan ……… 64

V.4 Hasil Uji Reliabilitas ……… 64

V.5 Fakultas Asal Responden ……… 65

V.6 Jenis Kelamin Responden ……….. 66

V.7 Analisis Data Tahap 1 ……… 68

V.8 Hasil Analisis Data Tahap 1 ……….………. 68

V.9 Analisis Data Tahap 2 …….……….……. 70

V.10 Hasil Analisis Data Tahap 2 …...……….. 70

V.11 Analisis Data Tahap 3 ……….……….. 72

V.12 Hasil Analisis Data Tahap 3 ……… 72

V.13 Analisis Data Tahap 4 ………..………. 74

V.14 Hasil Analisis Data Tahap 4 ……… 74

V.15 Analisis Data Tahap 5 ………..……… 76

V.16 Hasil Analisis Data Tahap 5 ……… 76

V.17 Analisis Data Tahap 6 ………..……… 78

V.18 Hasil Analisis Data Tahap 6 ……… 78

V.19 Analisis Data Tahap 7 ………...……… 80

(14)

DAFTAR GAMBAR

Tabel Judul Halaman

II.1 Proses Pengambilan Keputusan ……… 16 II.2 Kerangka Konseptual Peneliti ……….. 32

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

Halaman

Lampiran – 1 Kuesioner ………..……… ……..1

Lampiran – 2 Rekapitulasi Data ………..4

Lampiran – 3 Uji Validitas ………..13

Lampiran – 4 Uji Reliabilitas ………..19

(16)

ABSTRAK

ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA

DHARMA

MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY CLEANING

Fabiana Maryati Titah Suniti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

(17)

ABSTRACT

The Reasons of Sanata Dharma University Students Campus 1

To Consume Laundry And Dry Cleaning Service

Fabiana Maryati Titah Suniti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara formal atau informal, orang atau organisasi terlibat dalam

sejumlah besar aktivitas yang dapat disebut pemasaran. Pemasaran yang

baik telah menjadi elemen yang semakin vital untuk kesuksesan bisnis.

Dalam dunia bisnis, orang atau organisasi berusaha untuk

mempertahankan konsumen agar tidak berpaling (loyalitas pelanggan) dari

apa yang sudah ia putuskan terhadap suatu produk (barang atau jasa).

Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan

memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Semua itu dilakukan agar

manusia merasa puas akan manfaat dari suatu produk (barang atau jasa).

Pemasaran yang berhasil mengharuskan perusahaan berhubungan penuh

dengan pelanggan mereka.

Perkembangan jaman mempengaruhi tingkah laku, pola pikir, dan

keputusan pembelian. Keputusan pembelian seseorang dapat dipengaruhi

faktor individu dan lingkungan (sosial-budaya).

Perilaku konsumen adalah studi tentang individu, kelompok, dan

organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa,

(19)

Di Yogyakarta, banyak bermunculan bisnis laundry dikarenakan

masyarakat yang ada bersifat heterogen, yaitu masyarakat secara umum

beralih ke masyarakat modernisasi yang menginginkan segala sesuatu

serba praktis dan tidak mau repot, membuat kebutuhan mereka akan jasa

laundry semakin meningkat. Para pembisnis beranggapan bahwa jika

membuka usaha bisnis laundry akan membawa keuntungan besar. Oleh

sebab itu, muncullah peluang-peluang usaha baru.

Berdasarkan analisis, bisnis laundry banyak bermunculan di daerah

yang berdekatan dengan kampus. Dikarenakan konsumen dari bisnis

laundry adalah para mahasiswa, guna mempermudah dalam proses

pemasukkan dan pengambil pakaian.

Dapat disimpulkan bahwa jasa laundry and dry cleaning

merupakan kebutuhan mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas

Sanata Dharma. Mereka menggunakan jasa laundry dikarenakan aktivitas

mereka yang semakin padat membuat para mahasiswa membutuhkan jasa

laundry. Oleh sebab itu, kebutuhan laundry saat ini sangat dibutuhkan oleh

mahasiswa untuk meringankan tugas mereka. Terutama jasa laundry

kiloan, dimana jasa laundry kiloan memiliki harga terjangkau

dibandingkan dengan laundry semi eksklusif dan laundry eksklusif.

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis memilih gagasan yang

berjudul “ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1

UNIVERSITAS SANATA DHARMA MENGGUNAKAN JASA

(20)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

”Apa saja alasan mahasiswa Kampus 1 Universitas Sanata Dharma

menggunakan jasa laundryanddry cleaning?”

C. Pembatasan Masalah

Pada batasan masalah penulis hanya meneliti alasan-alasan

mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry cleaning. Alasan-alasan

tersebut terdiri dari kesibukan mahasiswa, rasa malas, lokasi laundry,

harga terjangkau, praktis, brosur, kebersihan pakaian, keharuman pakaian,

pencucian kilat(PK), diskon, hadiah, keamanan, dan iklim.

Alasan-alasan mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry

cleaning berdasarkan hasil penelitian sementara dengan mewawancarai 10

mahasiswa yang akan menjadi responden peneliti. Oleh sebab itu, jenis

kuesioner dari penelitian ini bersifat tertutup.

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui alasan-alasan mahasiswa Kampus 1 Universitas

(21)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan berguna bagi perusahaan sebagai masukan

dalam menentukan strategi yang tepat untuk menarik dan

mempertahankan pelanggan, serta kebijakan perusahaan dalam

menghadapi persaingan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bacaan ilmiah

untuk menambah wawasan pengetahuan apabila akan membuka usaha

laundry and dry cleaning.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini berguna untuk melengkapi pengetahuan dan praktek

pada lingkungan dunia usaha yang sesungguhnya dan untuk

menerapkan teori-teori yang telah didapat di bangku kuliah, serta

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2008 : 5), manajemen pemasaran

(marketing management) adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran

dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan

menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan

yang unggul. Dengan demikian terlihat jelas bahwa antara konsumen

dan perusahaan atau organisasi saling membutuhkan atau saling

melengkapi satu sama lain, yaitu konsumen mencari manfaat atau nilai

yang terkandung dalam suatu barang atau jasa sehingga dapat merasa

puas. Sedangkan perusahaan atau organisasi mencari keuntungan dari

para konsumen dengan cara membuat strategi supaya konsumen

merasa puas, guna tujuan suatu organisasi dapat tercapai.

Pada pokoknya, manajemen terdiri atas perancangan dan

pelaksanaan rencana-rencana. Secara umum manajemen mempunyai

tiga tugas pokok, yaitu :

a. Mempersiapkan rencana atau strategi umum bagi

(23)

b. Melaksanakan rencana yang sudah dirancang

c. Mengadakan evaluasi, menganalisis dan mengawasi

rencana tersebut dalam operasi

Pasar menurut Kotler dan Keller (2008 : 9) adalah tempat fisik

dimana penjual dan pembeli berkumpul untuk membeli dan menjual

barang atau jasa. Pemasar sering menggunakan istilah pasar (market)

untuk mencakup berbagai pengelompokan pelanggan. Mereka

memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar.

2. Bidang Aplikasi Manajerial dari Konsep Perilaku Konsumen

Konsep-konsep perilaku konsumen dapat dipergunakan untuk

mengembangkan strategi pemasaran (Mowen dan Minor, 2002 : 39 –

64) :

a. Analisis Lingkungan

1) Lingkungan ekonomi terdiri dari sumber daya moneter,

alam, dan manusia dapat mempengaruhi perilaku individu

dan kelompok.

2) Lingkungan alam meliputi jenis bahan baku, polusi,

kekhawatiran konsumen akan penyakit mematikan,

(24)

3) Lingkungan teknologi tidak hanya ide produk baru, tetapi

dapat mempengaruhi konsumen secara dramatis. Misal

menyelidiki hubungan manusia dengan mesin mengenai

bagaimana memproduksi mesin dan produk-produk tanpa

menimbulkan masalah.

b. Riset Pasar

Riset pasar merupakan aplikasi riset konsumen yang dirancang

untuk memberikan manajemen informasi tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi perolehan, konsumsi, dan disposisi

konsumen atas barang, jasa, dan ide.

c. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar didefinisikan sebagai pemilihan pasar

menjadi sub bagian yang memiliki kebutuhan dan keinginan

yang hampir sama, dimana setiap subbagian dijangkau dengan

bauran pemasaran.

d. Pemosisian Produk dan Diferensiasi Produk

Pemosisian produk dan diferensiasi produk bertujuan untuk

mempengaruhi permintaan dengan karakteristik tertentu dan

citra yang jelas yang mendiferensiasikannya (proses

(25)

e. Pengembangan Bauran Pemasaran

Menurut Mowen dan Minor (2002 : 58), bauran

pemasaran meliputi inisiatif dan koordinasi dari pengembangan

produk, promosi, penetapan harga, dan distribusi. Bauran

pemasaran disebut sebagai marketing mix :

1) Pengembangan produk (product), dengan melakukan

pengujuan, pemberian nama, dan pembuatan kemasan

agar konsumen menyukainya.

2) Promosi (promotion). Kegiatan menyampaikan atau

mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar

sasaran.

3) Penetapan harga (price). Penetapan harga didasarkan

pada harga eceran per produk

4) Distribusi (place). Menggunakan model distribusi

langsung ke pelanggan selain itu menggunakan

pengecer.

3. Menganalisis Pasar Konsumen

Faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen

(Kotler dan Keller, 2008 : 166) :

a. Faktor Budaya. Budaya (culture) adalah determinan dasar

keinginan dan perilaku seseorang. Masing-masing budaya

(26)

memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik

untuk anggota mereka mencangkup kebangsaan, agama,

kelompok ras, dan wilayah geografis.

b. Faktor Sosial. Selain faktor budaya, perilaku konsumen

dipengaruhi oleh faktor-faktor social, seperti :

1) Kelompok referensi (reference group), yaitu adanya

pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung

terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok

yang mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok

keanggotaan (membership group), terdiri dari :

a) Kelompok primer (primary group)

Dengan siapa seseorang berinteraksi dengan apa

adanya secara terus menerus dan tidak resmi, seperti

keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja.

b) Kelompok sekunder (secondary group)

Cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi

yang kurang berkelanjutan, seperti agama,

profesional, dan kelompok persatuan dagang.

2) Keluarga. Keluarga merupakan organisasi pembelian

konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan

(27)

paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan

pembelian (Setiadi, 2003 :11) yaitu :

a) Keluarga orientasi, terdiri dari orang tua dan

saudara kandung seseorang. Dari orang tua

seseorang mendapatkan orientasi atas agama,

politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga

diri, dan cinta.

b) Keluarga prokreasi, yaitu pasangan dan sejumlah

anak seseorang. Keluarga prokreasi memiliki

pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku

pembeli.

3) Peran dan status. Orang berpartisipasi dalam banyak

kelompok. Kelompok sering menjadi sumber informasi

penting dan membantu mendefinisikan norma perilaku.

Peran (role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat

dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status.

c. Faktor Pribadi. Konsep diri merupakan totalitas pikiran dan

perasaan individu yang mereferensikan dirinya sendiri sebagai

obyek. Karena orang memiliki kebutuhan untuk berperilaku

secara konsisten dengan konsep diri mereka, makan persepsi

(28)

mereka. Ada 8 dimensi konsep diri (Mowen dan Minor, 2002 :

271), yaitu :

1) Diri aktual. Bagaimana seseorang secara aktual

memandang dirinya sendiri.

2) Diri ideal. Bagaimana seseorang memandang dirinya

sendiri.

3) Diri sosial. Bagaimana seseoerang berpikir orang lain

memandang dirinya.

4) Diri sosial ideal. Bagaimana seseorang ingin orang lain

memandang dirinya.

5) Diri yang diharapkan. Citra diri antara diri aktual dan

ideal.

6) Diri situasional. Citra diri seseorang pada situasi yang

spesifik.

Keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi, meliputi :

a) Usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli (Kotler dan

Keller, 2008 : 172). Usia seseorang dapat mempengaruhi

(29)

b) Pekerjaan. Mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja

yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan

jasa.

c) Keadaan ekonomi. Meliputi pendapatan yang dapat

dibelanjakan (tingkat, stabilitas, dan pola), tabungan dan

hariannya (persentase uang), kemampuan untuk

meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan

menabung (Setiadi, 2003 : 12).

d) Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian (personality)

adalah sekumpulan sifat manusia yang memiliki respon

relative konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan

lingkungan, seperti rasa percaya diri, dominasi, otonomi,

rasa hormat, kemampuan bersosialisasi, pertahanan, dan

kemampuan beradaptasi.

e) Gaya dan nilai. Orang-orang dari subbudaya, kelas sosial,

dan pekerjaan yang mempunyai gaya hidup yang berbeda

(Kotler dan Keller, 2008 : 175). Gaya hidup (lifestyle)

adalah pola hidup di dunia yang tercermin dalam

kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup

menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang

(30)

d. Faktor Psikologis. Proses psikologis berkombinasi dengan

karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses

keputusan. Empat proses psikologis :

1) Motivasi. Menurut Handoko (2003 : 252), motivasi

adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong

kegiatan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan

tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi terdiri dari

kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan

dorongan (drive). Teori-teori motivasi (Setiadi, 2003 :

13), meliputi :

a) Teori Freud, mengasumsikan bahwa kekuatan

psikologi seseorang terbentuk dari sifat bawah sadar

manusia. Freud melihat bahwa seseorang akan

menekan berbagai keinginan seiring dengan proses

pertumbuhan dan proses penerimaan aturan sosial.

Keinginan ini tidak dapat dihilangkan secara

sempurna, dan bisa muncul kembali dalam bentuk

mimpi, salah bicara, dan perilaku neurotis.

b) Teori Maslow, menjelaskan mengapa seseorang

didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu

(31)

c) Teori Herzberg (Handoko, 2003 : 260), terkenal

dengan teori dua fakor yaitu motivator yang

berhubungan dengan kebutuhan aktualisasi diri dan

penghargaan, dan faktor pemeliharaan yang

berhubungan dengan kebutuhan lebih rendah,

terutama kebutuhan keamanan atau rasa aman.

2) Persepsi. Persepsi adalah proses dimana seseorang

memilih, mengorganisasikan, dan mengartikan masukan

informasi untuk menciptakan gambaran dari dunia ini

(Setiadi, 2003 : 13). Orang dapat memiliki persepsi yang

berbeda atas obyek yang sama karena tiga proses persepsi

(Kotler dan Keller, 2008 : 180), yaitu :

a) Atensi selektif. Atensi adalah alokasi pemrosesan

kapasitas terhadap beberapa rangsangan. Atensi

sukarela adalah sesuatu yang bermakna, tak sukarela

disebabkan oleh seseorang atau sesuatu. Karena kita

tidak mungkin dapat mendengar semua ini, kita

hanya menyortir sebagian besar rangsangan –

sebuah proses yang disebut atensi selektif.

b) Distorsi selektif, kecenderungan orang untuk

menerjemahkan informasi dengan cara yang sesuai

(32)

mendistorsi informasi agar konsisten dengan

keyakinan dan ekspektasi dari merek dan produk

yang sudah ada sebelumnya.

c) Ingatan selektif, dengan adanya ingatan selektif, kita

cenderung akan mengingat hal-hal baik yang

disebutkan tentang produk yang kita sukai dan

melupakan hal-hal baik yang disebutkan tentang

produk pesaing.

d) Persepsi bawah sadar (subliminal perception),

membutuhkan keterlibatan dan pemikiran aktif

konsumen. Pemasar menyisipkan pesan rahasia dan

tersembunyi dalam iklan atau kemasan. Tanpa

disadari konsumen telah dipengaruhi pesan tersebut.

3) Pembelajaran. Pembelajaran meliputi perubahan perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran

dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong,

rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan penguatan.

4) Memori. Semua informasi dan pengalaman yang dihadapi

(33)

4. Proses Pengambilan Keputusan

Proses psikologis memiliki peran penting dalam memahami

bagaimana konsumen mengambil keputusan. Ada 5 tahap pengambilan

keputusan (Kotler dan Keller, 2008 : 184), lihat gambar berikut:

Gambar II.1

Proses Pengambilan Keputusan

a. Pengenalan masalah. Proses pembelian dimulai ketika pembeli

mengenali masalah atau kebutuhan. Para pemasar perlu

mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu

dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.

Motivasi konsumen perlu ditingkatkan sehingga pembeli

potensial memberikan pertimbangan yang serius. Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

(34)

b. Pencarian informasi. Konsumen yang terangsang kebutuhannya

akan terdorong mencari informasi yang lebih banyak. Ada dua

level rangsangan, yaitu : (1) penguatan perhatian, orang hanya

sekedar lebih peka terhadap informasi produk. (2) orang aktif

mencari informasi, mencari bahan bacaan, menelepon teman,

dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.

Sumber informasi konsumen digolongkan menjadi 4 kelompok

(Setiadi, 2003 : 16), yaitu :

1) Sumber pribadi. Keluarga, teman, tetangga, kenalan

2) Sumber komersial. Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,

pajangan di toko

3) Sumber umum. Media massa, organisasi penentu

peringkat konsumen

4) Sumber pengalaman. Penanganan, pengkajian, dan

pemakaian produk.

Secara umum, konsumen menerima informasi terbanyak dari

suatu produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang

didominasi oleh pemasar. Melalui pengumpulan informasi,

konsumen mempelajari merek pesaing dan fitur mereka.

(35)

pengambilan keputusan konsumen untuk memahami kekuatan

pesaing dan bagaimana kumpulan ini terbentuk.

c. Evaluasi alternative. Ada beberapa konsep dasar yang dapat

membantu dalam memahami proses evaluasi konsumen.

Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua,

konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,

konsumen memandang masing-masing produk sebagai

sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda

dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan

kebutuhan itu.

d. Keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, para konsumen

membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam

kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk niat untuk

membeli merek yang paling disukai. Sikap orang lain, sejauh

mana sikap orang lain mengurangi alternatif pilihan seseorang

akan tergantung pada dua hal (Setiadi, 2003 : 17): (1) intensitas

sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan

konsumen dan (2) motivasi konsumen untuk menuruti

keinginan orang lain.

e. Perilaku pasca pembelian. Konsumen mungkin akan

(36)

mengganggu atau mendengar merek-merek lain yang

menyenangkan.

1) Kepuasan pasca pembelian, kepuasan pembeli adalah

fungsi dari seberapa sesuainya harapan pembelian produk

dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk

tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada

harapan, pelanggan akan kecewa. Jika sesuai harapan

pelanggan, maka akan puas dan jika melebihi harapan,

pelanggan akan merasa sangat puas. Derajat kepentingan

kepuasan pasca pembelian menunjukkan bahwa para

penjual harus menyebutkan akan seperti apa kinerja

produk sebenarnya.

2) Tindakan pasca pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan

terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen

selanjutnya. Jika ia merasa puas, akan menunjukkan

kemungkinan lebih tinggi untuk kembali membeli produk

tersebut. Sedangkan pelanggan yang tidak puas, akan

membuang atau mengembalikan produk tersebut.

3) Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian, para

pemasar harus memperhatikan cara membeli dan

(37)

Dengan demikian terlihat jelas bahwa faktor budaya, faktor

sosial, dan faktor pribadi dapat mempengaruhi dalam pembelian

produk (barang dan jasa).

5. Tipe-tipe Perilaku Pembelian

Masing-masing konsumen memiliki keputusan yang berbeda

dalam pembelian suatu produk. Ada 5 peran seseorang dalam

keputusan pembelian :

a. Pencetus. Orang pertama kali memunculkan gagasan untuk

membeli produk.

b. Pemberi pengaruh. Orang yang pandangan dan sarannya

mempengaruhi keputusan.

c. Pengambil keputusan. Orang yang mengambil keputusan

mengenai setiap komponen.

d. Pembeli. Orang yang melakukan pembelian sesungguhnya.

e. Pemakai. Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan

produk.

6. Pengertian Jasa Laundry And Dry Cleaning

a. Pengertian Jasa Laundry

Jasa memiliki empat karakteristik umum yang sangat

(38)

(http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.

y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/hotl/2003/jiunkpe-ns-s1-2003-33497001-3429-alpha-chapter2.pdf), yaitu :

1) Intangibility (tidak berwujud)

Jasa tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium

sebelum jasa itu dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian,

pembeli akan mencari tanda atau bukti dari kualitas jasa.

Mereka akan menarik kesimpulan mengenai kualitas jasa dari

tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, simbol, dan harga

yang mereka lihat.

2) Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Umumnya jasa dihasilkan dan dikomunikasikan secara

bersamaan. Tidak seperti barang fisik yang diproduksi,

disimpan dalam persediaan, didistribusikan dalam berbagai

penjualan dan kemudian baru dikonsumsi. Jasa dilakukan oleh

orang, maka penyedia merupakan bagian dari jasa. Karena

klien hadir pada saat jasa dilakukan, interaksi penyedia klien

adalah ciri khusus dari pemasaran jasa.

3) Variability (kemajemukan)

Jasa sangat bervariasi tergantung dari siapa yang menyediakan

(39)

menyadari tingginya variabilitas dan sering membicarakan

kepada orang lain sebelum memilih penyedia jasa. Penyedia

jasa dapat mengambil tiga langkah ke atas control kualitas :

a) Investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang

baik.

b) Menstandarisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh

organisasi.

c) Memonitor kepuasan pelanggan lewat sistem saran dan

keluhan, surve pelanggan, dan belajar perbandingan,

sehingga pelayanan yang kurang memuaskan dapat

terdeteksi dan diperbaiki.

4) Perishability (tidak tahan lama)

Jasa tidak dapat disimpan dan ketidaktahanan jasa tidak

menjadi masalah, bila permintaan tetap, karena mudah

mengatur staf untuk melakukan jasa itu lebih dahulu. Jika

permintaan berfluktuatif, perusahaan jasa mengalami

kerumitan.

Laundry adalah proses pencucian dengan menggunakan

media pembasahannya dengan air, dalam arti bahwa tekstil tersebut

(40)

b. Pengertian Dry Cleaning

Dry cleaning adalah proses pencucian dengan

menggunakan bahan kimia yang khusus, yang disebut

perchloroethylene solvent, karena pakaian akan mudah rusak bila

terkena air atau basah.

Mencuci dengan system dry cleaning adalah proses

pencucian pakaian yang menggunakan media pembasahannya

dengan sejenis minyak (solvent), dan bukan dengan air. Biasanya

proses dry cleaning digunakan untuk bahan tekstil wool, sutera,

dan polyester sebab bahan tersebut rentan terhadap proses

pencucian laundry karena bahan tersebut dapat mengkerut,

mengecil, ataupun sobek pada saat proses pencucian laundry.

Dalam jasa laundry dan dry cleaning, bahan-bahan yang

digunakan meliputi kualitas detergen, pengharum pakaian, dan

peralatan untuk mencuci dan mengeringkan pakaian.

c. Promosi dan Pelayanan, menurut Winaris (2010 : 122 – 127)

1) Pemasaran. Strategi yang harus dilakukan dalam pemasaran

terdiri dari penyebaran pamphlet, brosur, mendatangi

instansi tertentu (hotel, restaurant, dan perusahaan lain),

membuat spanduk, website atau email, dan membuat iklan

dengan menggunakan media informasi (koran, radio,

(41)

2) Aspek penting dalam pemasaran. Aspek penting dalam

pemasaran sangat penting dalam usaha laundry, karena

dapat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah usaha.

Berikut ini aspek penting dalam pemasaran (Winaris, 2010 :

127 – 133) :

a) Penempatan usaha. Mempermudahkan proses

pemasaran untuk mengidentifikasi terhadap

dasar-dasar segmentasi pasar. Artinya pasar peluang

konsumen mulai dari karakter, profesi masyarakat,

dan tingkat ekonomi masyarakat sekitar.

b) Mengembangkan profit setiap segmen, dapat

menghasilkan keuntungan dari pengelompokan

peluang konsumen dengan pemberian promo atau

bonus.

c) Mengembangkan metode penilaian atas daya tarik

segmen. Salah satu hal yang menjadikan konsumen

menjadi pelanggan adalah suka akan pelayanan

laundry. Hal ini disebabkan oleh lengkapnya pilihan

pewangi dan ketepatan pengembalian order.

d) Analisis target pasar. Mengelompokkan pasar menjadi

beberapa segmen dengan memilih dan menetapkan

segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Hal ini

(42)

peluang pasar dengan baik sehingga dapat

mengembangkan produk, menentukan saluran

distribusi dan periklanan yang sesuai dan efisien, serta

mampu menyesuaikan harga barang atau jasa yang

ditawarkan setiap target pasar.

e) Perantara pemasaran. Berkaitan dengan keputusan

pemilihan channel dan keputusan pemilihan lokasi.

Pemilihan channel yang digunakan perusahaan jasa

adalah agen penjualan, broker, franchise, dan agen

pembelian. Tiga hal dalam penenentuan lokasi, yaitu

konsumen mendatangi penyedia jasa, konsumen

didatangi penyedia jasa, atau menjadi mediator antara

penyedia jasa dan konsumen.

f) Penyajian jasa. Berdasarkan prinsip win-win

situasion untuk mendorong dan mengoptimalkan

kinerja karyawan. Membina hubungan baik terhadap

karyawan dilakukan dengan meningkatkan

kompensasi, mengurangi konflik, dan memotivasi.

Terhadap konsumen, penyedia jasa harus dapat

memanfaatkan mereka sebagai co-production tanpa

membebani konsumen. Terhadap pihak perantara,

adanya pembagian tugas tanggung jawab

(43)

g) Strategi memenangkan persaingan :

i. Interactive marketing, yaitu mutu interaksi

konsumen dengan karyawan dalam memberikan

pelayanan.

ii. Internal marketing, yaitu sikap pimpinan dalam

mengembangkan mutu karyawan yang

berhubungan langsung dengan konsumen.

iii. Memperhatikan tingkat mutu produk di pasaran

iv. Produk yang dihasilkan ekonomis dan efisien

v. Meningkatkan branded (brand name dan brand

image) dengan promosi

h) Memahami harapan konsumen terhadap jasa. Harapan

dinyatakan sebagai titik acuan (point of reference)

antara apa yang dirasakan dengan yang diharapkan.

Jika tidak sesuai dengan harapan konsumen, maka

mereka akan kecewa dan tidak akan kembali lagi

(tidak loyal), kemungkinan mereka akan pindah ke

produk jasa pesaing. Harapan konsumen terdiri dari

dua tingkatan, yaitu harapan tertinggi (desired

service) dan harapan minimum (adequacy service).

Diantara dua tingkatan, terdapat zona toleransi yaitu

konsumen mau menerima variasi dan heterogenitas

(44)

menyebabkan produk jasa hanya dapat dirasakan,

menentukan kualitas pelayanan. Keunggulan produk

jasa tergantung keunikan serta kualitas jasa.

3) Pelayanan. Pelayanan terdiri dari layanan pada proses

pencucian (cepat dan kecermatan dalam proses pencucian),

layanan antar jemput (adanya jasa antar jemput laundry),

jemput bola (mencari konsumen), layanan bonus (adanya

fasilitas kupon bonus sebagai tanda terima kasih karena

sering mengggunakan layanan jasa laundry), dan layanan

ketika menerima orderan (konsumen akan datang kembali

menggunakan layanan jasa laundry jika pelayanannya

memuaskan).

4) Teknik pelayanan

a) Memberikan layanan terbaik

b) Menanggapi keluahan pelanggan dengan baik

i. Jadilah pendengar yang baik. Sikap penuh

perhatian dan pengertian agar konsumen tidak

merasa tak diacuhkan.

ii. Meminta maaf. Dilakukan untuk menjaga

hubungan baik dengan para pelanggan.

iii. Segera atasi masalah. Mengatasi keluhan

konsumen dengan cepat.

(45)

v. Besikap positif dan lapang dada.

Mengungkapkan terima kasih atas keluhan

pelanggan.

vi. Lakukan pencatatan, meliputi nama, alamat,

tanggal, dan detail kejadian dalam buku keluhan

untuk memperkecil kekeliruan.

vii. Segera bertindak. Selain meminta maaf,

perusahaan laundry perlu bertindak lebih lanjut

untuk memperbaiki sistem yang kurang

memuaskan konsumen. Dilakukan untuk

memperkecil komplain dari konsumen dan

memperbaiki citra perusahaan.

7. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa merupakan tempat dimana harapan akan suatu

perubahan mereka gantungkan. Ada 3 peranan mahasiswa

(http://kammipolban.wordpress.com/2007/05/03/4-peran-mahasiswa/):

a. Peranan moral. Mahasiswa dituntut bertanggung jawab

terhadap diri masing-masing sebagai individu untuk dapat

menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dalam

masyarakat.

b. Sosial. Keberadaan dan perbuatannya dapat bermanfaat untuk

(46)

c. Intelektual atau akademik. Mahasiswa dapat memberikan

perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang mereka

miliki, sebagai insan intelek.

Peran mahasiswa khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta

membawa pengaruh besar dalam bisnis laundryanddry cleaning. Jika

mahasiswa merasa puas akan produk yang mereka pakai khususnya

jasa laundryanddry cleaning, mereka akan menceritakan pengalaman

mereka. Darisanalah muncullah dorongan yang membuat seseorang

akan menggunakan jasa laundry and dry cleaning.

B. Penelitian Sebelumnya

Alasan-Alasan Konsumen Melakukan Pembelian Air Minum

Kemasahan Merek Aqua. Penulis : Christine Fajar Yanti. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui apa saja alasan-alasan konsumen

melakukan pembelian air minum kemasan merek Aqua. Teknik analisis

data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Cochran-Qtest.

Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 orang responden.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa alasan-alasan

konsumen yang meliputi merek terkenal, harga terjangkau, ketersediaan

produk, kandungan mineral, dan kualitas terjamin berpengaruh terhadap

keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis pada penelitian terbukti

(47)

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen. Penulis : Elisabeth Srimulyani. Penelitian ini bertujuan

untuk : (1) untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh produk terhadap

keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada Rumah Makan

Ayam Goreng Ny.Suharti, Janti Yogyakarta, (2) untuk mengetahui

bagaimanakah pengaruh harga terhadap keputusan konsumen dalam

melakukan pembelian pada Rumah Makan Ayam Goreng Ny.Suharti, Janti

Yogyakarta, (3) untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh distribusi

terhadap keputusan konsumen dlam melakukan pembelian pada Rumah

Makan Ayam Goreng Ny.Suharti, Janti Yogyakarta, (4) untuk mengetahui

bagaimanakah pengaruh promosi terhadap keputusan konsumen dalam

melakukan pembelian pada Rumah Makan Ayam Goreng Ny.Suharti, Janti

Yogyakarta, (5) untuk mengetahui bagaiman pengaruh produk, harga,

distribusi, dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan

konsumen dalam melakukan pembelian pada Rumah Makan Ayam

Goreng Ny.Suharti, Janti Yogyakarta, (6) untuk mengetahui variabel

Marketing Max mana yang menjadi prioritas utama terhadap keputusan

pembelian. Teknis analisis data yang digunakan adalah dengan

menggunakan : (1) Regresi Linier Sederhana, (2) Regresi Linier Berganda,

(3) Analisi Tingkat Kepentingan. Penelitian ini mengambil sampel

sebanyak 60 responden dengan metode pengambilan sampel purposive

convenience sampling. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan

(48)

positif terhadap keputusan pembelian konsumen, dapat dilihat dari

koefisien regresi masing-masing variabel marketing mix dengan

menggunakan analisis regresi linier sederhana maupun regresi linier

berganda, dengan nilai F hitung = 18,149 (p < 0.05).

Berdasarkan penelitian di atas, menyimpulkan bahwa alasan-alasan

konsumen mengenai merek terkenal, harga terjangkau, ketersediaan

produk, kandungan mineral, dan kualitas terjamin berpengaruh terhadap

keputusan pembelian. Oleh karena itu, peneliti akan melanjutkan

penelitian ini dengan mengganti beberapa variabel, yaitu keadaan, tempat

laundry, harga terjangkau, iklan, kebersihan, keharuman, fasilitas laundry,

dan keamanan.

C. Kerangka Konseptual

Penelitian sementara yang dilakukan penulis berdasarkan hasil

wawancara dari 10 mahasiswa yang akan menjadi responden penelitian

mengenai alasan-alasan mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry

cleaning.

Skema atau diagram yang menunjukkan ALASAN-ALASAN

MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(49)

Gambar II.2

Kerangka Konseptual Penelitian

Berdasarkan 12 alasan dapat mempengaruhi keputusan mahasiswa

menggunakan jasa laundry and dry cleaning. Alasan-alasan tersebut

meliputi : (1) kesibukan mahasiswa, (2) rasa malas, (3) lokasi laundry, (4)

harga terjangkau, (5) praktis, (6) brosur, (7) kebersihan pakaian, (8) Kesibukan Mahasiswa

Rasa Malas

Keputusan Mahasiswa Menggunakan Jasa Laundry And

Dry Cleaning Harga Terjangkau

Praktis Lokasi Laundry

Kebersihan Pakaian

Keharuman Pakaian

Pencucian Kilat (PK)

Diskon

Keamanan Brosur

Hadiah

(50)

keharuman pakaian, (9) pencucian kilat (PK), (10) diskon, (11) hadiah,

(12) keamanan, dan (13) iklim.

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan “kesimpulan sementara” penulis yang masih

harus diuji kebenarannya melalui penelitian dan analisis data. Rumusan

hipotesis dari penelitian adalah apa saja alasan-alasan mahasiswa

menggunakan jasa laundry and dry cleaning, dengan hipotesis penelitian

berupa ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS

SANATA DHARMA MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY

CLEANING.

Ho : alasan-alasan mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry

cleaning adalah kesibukan mahasiswa, rasa malas, lokasi laundry, harga

terjangkau, praktis, brosur, kebersihan pakaian, keharuman pakaian,

(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif, yang merupakan sebuah metode penelitian yang

menggambarkan dan menginterpretasikan objek dengan apa adanya

(http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian-deskriptif.html). Dimana penelitian ini mengumpulkan data

dengan cara menyetes responden melalui pertanyaan yang diajukan

penulis berkaitan dengan alasan-alasan mahasiswa menggunakan jasa

laundry and dry cleaning.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah para mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Kampus 1, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah

keputusan dalam menggunakan jasa laundry and dry cleaning.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu Penelitian : Maret 2011 – Mei 2011

(52)

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan sifat dari seseorang atau obyek

yang akan diteliti, yang mempunyai variasi nilai tertentu sesuai dengan

rumusan masalah penulis. Variabel penelitian terdiri dari :

1. Identifikasi variabel

Variabel dari penelitian ini adalah alasan-alasan mahasiswa

menggunakan jasa laundry and dry cleaning, meliputi : (1)

kesibukan mahasiswa, (2) rasa malas, (3) lokasi laundry, (4) harga

terjangkau, (5) praktis, (6) brosur, (7) kebersihan pakaian, (8)

keharuman pakaian, (9) pencucian kilat (PK), (10) diskon, (11)

hadiah, (12) keamanan, dan (13) iklim.

2. Definisi Variabel

Definisi variabel dari penelitian ini adalah alasan-alasan

mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry cleaning. Menurut

kamus bahasa Indonesia (Yuliawan, 2006 : 27), alasan adalah

dasar, hakekat, azas. Alasan merupakan sesuatu yang mendorong

orang untuk melakukan suatu kegiatan.

3. Pengukuran

Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala

Guttman. Dimana akan memberikan respon yang tegas, dengan

jawaban “YA” dan “TIDAK”. Untuk pengukuran variabel

keputusan pembelian didasarkan pada respon konsumen berupa

(53)

sudah pernah menggunakan jasa laundry and dry cleaning”.

Sedangkan indikator variabel keputusan pembelian adalah

konsumen pernah menggunakan jasa laundry and dry cleaning.

Untuk pengukuran variabel independent yang berupa alasan-alasan

keputusan penggunaan jasa adalah respon konsumen berupa

jawaban “YA” atau “TIDAK”. Indikator variabel berupa : (1)

kesibukan mahasiswa, (2) rasa malas, (3) lokasi laundry, (4) harga

terjangkau, (5) praktis, (6) brosur, (7) kebersihan pakaian, (8)

keharuman pakaian, (9) pencucian kilat (PK), (10) diskon, (11)

hadiah, (12) keamanan, dan (13) iklim.

E. Definisi Operasional

Alasan-alasan keputusan penggunaan suatu jasa adalah dasar

pertimbangan konsumen, meliputi:

1. Kesibukan mahasiswa

Kesibukan dari aktivitas mahasiswa sehari-hari sehingga tidak

dapat membagi waktu untuk mencuci pakaiannya sendiri.

Kesibukan mahasiswa meliputi: banyaknya tugas kuliah yang

diberikan dosen dan kegiatan les mahasiswa baik di luar kampus

(54)

2. Rasa malas

Rasa malas berkaitan dengan kesibukan mahasiswa. Rasa malas

dapat muncul bila seseorang merasa capek karena aktivitas

sehari-hari sehingga membuat kondisi badan menjadi lemah.

3. Lokasi laundry

Mahasiswa memilih tempat laundry yang dekat dengan area tempat

tinggal mereka (strategis), agar mereka dapat dengan mudah

memasukkan dan mengambil pakaiannya.

4. Harga terjangkau

Harga terjangkau sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jadi,

mahasiswa menggunakan suatu jasa laundry berdasarkan

kemampuan ekonomis yang mereka miliki.

5. Praktis

Laundry membantu mahasiswa dalam proses pencucian yang

singkat sehingga tidak perlu menunggu lama.

6. Brosur

Alat yang digunakan jasa laundry dalam menarik para konsumen.

7. Kebersihan pakaian

Mahasiswa lebih menyukai laundry yang dapat membersihkan

pakaian dan perlengkapan lainnya (tas, bed-cover, dan lain-lain).

8. Keharuman pakaian

Keharuman baju dapat membuat mahasiswa kenyamanan saat

(55)

9. Pencucian kilat (PK)

Fasilitas yang diberikan oleh jasa laundry berupa pencucian 1 hari

jadi atau 3 hari jadi.

10.Diskon

Jika melakukan pencucian dalam volume besar, mendapatkan

diskon (misal : 10%).

11.Hadiah

Apabila konsumen menggunakan jasa laundry (di tempat yang

sama) selama 5 kali, akan mendapatkan gratis 1 kali pencucian

pakaian. Sedangkan setiap konsumen menggunakan jasa laundry,

akan mendapatkan 1 kupon undian.

12.Keamanan

Mahasiswa menyukai laundry yang memiliki keamanan pakaian

mereka aman sehingga tidak perlu khawatir pakaiannya akan

tertukar dengan orang lain.

13.Iklim

Iklim adalah keadaan rata-rata dari cuacah di suatu daerah dalam

periode tertentu. Di Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua

musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada musim

penghujan, mahasiswa sering menggunakan jasa laundry and dry

cleaning. Dengan menggunakan jasa laundry, pakaian akan tetap

(56)

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah semua mahasiswa

Kampus 1 Universitas Sanata Dharma yang masih aktif kuliah pada saat

penelitian ini berlangsung, yang pernah dan masih menggunakan jasa

laundry and dry cleaning (www.pasca-unpak.ac.id).

Sampel merupakan sebagian unsur populasi yang dijadikan obyek

penelitian. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian mahasiswa Kampus

1 Universitas Sanata Dharma program S1 (Mrican) yang pernah dan masih

menggunakan jasa laundry and dry cleaning dan masih aktif kuliah pada

saat penelitian ini akan berlangsung. Untuk mengetahui jumlah sampel

untuk mewakili populasi yang bersifat infinite, yaitu :

Keterangan :

n = jumlah sampel minimal yang diperlukan

Zα2 = tingkat kepercayaan (α = 0,05 atau 5%) P = proporsi populasi

Q = 1 – p

(57)

Jika ditetapkan α = 0,05 dengan Z0,025 = 1,96; maka :

Dari hasil perhitungan diatas, maka sampel dalam penelitian ini adalah

96,04 responden atau 96 responden dengan minimal 30 responden dari

setiap Fakultas di Kampus 1 Universitas Sanata Dharma, yaitu Fakultas

Ekonomi, Sastra, dan FKIP.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan non-probability

sampling, yaitu peluang anggota populasi tidak diketahui karena

pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak (random). Teknik

non-probability yang digunakan adalah purposive sampling atau sampling

pertimbangan, dimana peneliti memiliki pertimbangan tertentu didalam

pengambilan sampel. Pertimbangan tersebut mereka yang menggunakan

jasa laundry and dry cleaning. Selain itu peneliti hanya dapat bekerja

dengan kasus yang ada dan jumlah populasi yang diteliti sebanyak 96

responden, yaitu mengambil sampel minimal 30 responden dari setiap

(58)

H. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari

obyek penelitian. Data primer yang dibutuhkan adalah alasan-alasan

mahasiswa Kampus 1 Universitas Sanata Dharma menggunakan jasa

laundry and dry cleaning. Data primer diperoleh dari kuesioner dan

wawancara.

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

dari obyek penelitian. Data sekunder diperoleh dari akses internet dan

studi pustaka.

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner dari penelitian ini merupakan sejumlah pertanyaan yang

akan diajukan kepada responden untuk memperoleh informasi yang

sesuai dengan kebutuhan penulis. Informasi tersebut membantu penulis

untuk mengetahui pengaruh kesibukan mahasiswa, rasa malas, lokasi

laundry, harga terjangkau, praktis, brosur, kebersihan pakaian,

keharuman pakaian, proses pencucian (PP), diskon, hadiah, keamanan,

dan iklim terhadap keputusan mahasiswa menggunakan jasa laundry

and dry cleaning. Dalam penulisan kuesioner, penulis menggunakan

(59)

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini adalah menemukan alasan-alasan

mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry cleaning, merupakan

hasil wawancara sementara sebelum melakukan penelitian. Wawancara

ini juga dilakukan peneliti kepada beberapa usaha laundry yang ada di

Yogyakarta (pada saat penelitian ini berlangsung) untuk menemukan

informasi mengenai cara-cara atau tips dari bisnis laundry kiloan.

3. Akses internet

Akses internet berguna untuk membantu penulis memperoleh

informasi tambahan selain data dari studi pustaka, sehingga data yang

diperoleh menjadi lebih akurat/valid dan lengkap.

4. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari dan mengutip

teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatus, baik buku, jurnal,

majalah, koran, atau karya tulis lainnya sesuai dengan topik dan

variabel penelitian.

J. Teknik Pengujian Instrumen

Validitas dan Reliabilitas

Sebelum menganalisis kuesioner, perlu adanya uji validitas dan

reliabilitas sebagai alat ukur untuk mengetahui apakah pertanyaan yang

(60)

1. Uji Validitas

Uji validitas menurut Simamora (2004 : 174) adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesalahan suatu instrumen.

Valid adalah ketepatan antara data yang sesungguhnya dengan data

yang dikumpulkan peneliti.

Untuk mengetahui apakah alasan mahasiswa dapat mempengaruhi

keputusan dalam menggunaan jasa laundry and dry cleaning, maka

perlu menggunakan rumus Product Moment :

Dimana :

ri : koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X : skor item bernomer ganjil

Y : skor item bernomer genap

N : banyaknya sampel uji coba

Besarnya r xy dapat dihitung menggunakan korelasi dengan taraf

signifikan (α) = 5%. Jika r xy > r tabel, maka kuesioner yang

digunakan sebagai alat ukur dapat dinyatakan valid / sahih.

2. Analisis Reliabilitas

Reliabilitas menurut Simamora (2004 :177) adalah tingkat

kehandalan kuesioner. Kuesioner dikatakan reliabel apabila dapat diuji

secara berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan

(61)

tertentu. Pengujian reliabilitas dianalisis menggunakan rumus

Spearman Brown untuk itu butir-butir instrument dibedakan menjadi

dua kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan kelompok

instrument genap.

Kelompok ganjil dan skor butirnya dijumlah sehingga

menghasilkan skor total, begitu pula kelompok genap, selanjutnya

dapat dicari korelasinya. Setelah dihitung, akan didapat koefisien

korelasi yang selanjutnya akan dianalisis dengan rumus Spearman

Brown :

Dimana :

ri = reliabilitas internal seluruh instrument

rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.

Kriteria pengujian reliabilitas :

a. Jika Rhitung > Rtabel, maka pernyataan dinyatakan reliable

b. Jika Rhitung≤ Rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak reliable

K. Teknik Analisis Data

Analisis Cochran Q-test

Uji Cochran digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel

berpasangan bila datanya berbentuk nominal atau ordinal dan frekuensi

(62)

memberikan metode untuk menguji apakah k himpunan frekuensi atau

proporsi berpasangan saling berbeda secara signifikan.

Uji berpasangan dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata antara

satu sampel dengan sampel yang lain berbeda secara signifikan atau tidak.

Jawaban dari penelitian ini berbentuk “YA” dan ”TIDAK”, akan

menyebar secara random dalam tabel dua arah. Selanjutnya diberi skor 0

untuk “GAGAL” dan skor 1 untuk “SUKSES”. Rumus yang digunakan :

akan mengikuti chi-square dengan derajat bebas k-1 maka diperoleh Qtabel

(0,05 ; df), dimana:

k = banyak perlakuan

Cj = jumlah data pada kategori atau perlakuan ke-i

Ri = jumlah data pada kelompok ulangan ke-i

Kriteria pengujian dinyatakan dengan:

a. Jika Qhitung > Qtabel, maka ditolak

b. Jika Qhitung≤ Qtabel, maka diterima

Dengan hipotesis penelitian :

Ho = 13 alasan menjadi alasan mahasiswa menggunakan jasa laundry

and dry cleaning.

Ha = salah satu dari 13 alasan tidak menjadi alasan mahasiswa

(63)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

A. Bisnis LaundryAnd Dry Cleaning 1. Sejarah Laundry

Kegiatan mencuci pakaian merupakan kebiasaan yang

dilakukan sebagian besar masyarakat. Semakin padat dan dinamisnya

kehidupan, membuat seseorang menuntut adanya pengaturan waktu

sebaik-baiknya. Pergeseran hidup, pola pikir, dan tuntutan kebutuhan

ekonomi menyebabkan masyarakat, khususnya di kota besar, menjadi

keluarga yang super sibuk dengan aktivitas kerjanya (Aswi, 2009 : 6 –

8).

Pekerjaan mencuci dan menyetrika baju, seringkali menjadi

urusan yang merepotkan dan menyita banyak waktu. Praktisnya,

mereka menggunakan jasa laundry and dry cleaning agar pakaian

menjadi wangi, bersih, rapih, dan tidak menyita banyak waktu untuk

mencuci dan menyetrika pakaian.

Awalnya, kegiatan laundry hanya untuk pangsa pasar terbatas,

seperti laundry untuk para tamu yang menginap di hotel. Demikian di

daerah perkotaan, laundry dikhususkan secara eksklusif untuk jenis

pakaian mahal atau jas. Namun, semakin banyak ketersediaan mesin

(64)

bisnis laundry dapat dinikmati oleh semua orang, dengan harga yang

relative terjangkau.

Di Indonesia, ada beberapa jenis usaha yang masuk dalam

kategori bisnis laundry meliputi jasa laundry kiloan, bulanan, khusus

mencuci karpet dan bed-cover, laundry seragam untuk perusahaan,

jasa laundry untuk karyawan perusahaan, dry cleaning untuk jas,

kebaya, dan lain-lain, dan jasa laundry hotel/spa. Dari sekian jenis

laundry, secara garis besar laundry dibagi menjadi beberapa kelompok

berdasarkan modal yang dikeluarkan (Winaris, 2010 : 28 – 34):

a. Laundry kiloan

Terdapat di sekitar kampus dan kebanyakan pelanggan berasal

dari kalangan mahasiswa. Selain itu, laundry kiloan berada di

kawasan pemukiman karyawan kantor.

b. Laundry semi eksklusif

Jenis laundry ini tidak menganut sistem kiloan, tetapi dihitung

per satuan. Dilihat dari segi harga cenderung sedikit mahal

dibandingkan laundry kiloan.

c. Laundry eksklusif atau professional

Jenis laundry ini identik dengan kinerja perusahaan yang sudah

berpengalaman dan mengkhususkan diri untuk menangani

(65)

2. Proses pencucian

a. Tahap pengumpulan pakaian

Setelah order cucian diberi label sesuai dengan tanda terima

pemiliknya kemudian dikumpulkan menjadi satu wadah plastik.

Pisahkan pakaian yang belum dicuci dengan yang sudah dicuci.

b. Tahap pemilihan pakaian

Tahap pemilahan sangat penting karena berhubungan dengan

bahan kain, jenis warna, dan jenis kotoran yang berkaitan dengan

hasil akhir cucian. Kain warna putih harus dipisah dengan kain

yang berwarna untuk menghindarkan terjadinya kelunturan pada

pakaian. Beberapa panduan dalam pemilahan:

1) Berdasarkan jenis kotoran

Pakaian dengan jenis kotoran yang tinggi (sangat kotor) harus

dipisah karena memerlukan proses khusus agar mendapatkan

hasil yang optimal, sedangkan pakaian dengan jenis kotoran

ringan dan sedang hanya diproses secara singkat. Dalam proses

pencucian diperlukan pemilahan guna tidak merusak serat kain

pada pakaian.

2) Berdasarkan jenis kain (serat dan warna)

Jenis kain wol dan sutra memiliki sifat kain yang sensitif

dibandingkan dengan jenis kain pada umumnya, oleh sebab itu

adanya perbedaan dalam proses pencucian. Penyucian dengan

(66)

sutra awet. Disamping itu, tingkat air yang tinggi juga mampu

menghindari kerusakan pada kain.

3) Berdasarkan proses

Penyortiran berdasarkan pengeringan perlu dilakukan, seperti

handuk sebaiknya dikeringkan dengan menggunakan mesin

cuci, sedangkan seprei, sarung bantal, dan taplak meja

dikeringkan dengan menggunakan setrika khusus.

c. Tahap pencucian

Tahap pencucian dilakukan setelah semua pakaian dipilah-pilah

berdasarkan kategori jenis kain, jenis warna, dan jenis kotoran.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pencucian,

yaitu kualitas air, putaran mekanik, waktu, zat kimia, dan panas

guna menghasilkan cucian yang baik. Teknik-teknik dalam

pencucian:

1) Perendaman

Perendaman dilakukan antara 3 – 5 menit dan dilakukan

langsung di dalam mesin cuci dengan kapasitas 6 – 10 kg.

2) Penyabunan

Umumnya dilakukan selama 8 – 15 menit, pembilasan awal

dilakukan untuk menurunkan suhu dan kadar detergen. Proses

mengilangkan noda (bleaching) dilakukan selama 8 – 10 menit.

(67)

3) Pembersihan akhir

Dilakukan untuk perawatan kain agar tidak cepat rusak atau

warna cepat pudar. Lakukan pembersihan akhir dengan

menggunakan air hangat.

4) Pemerasan

Pemerasan dilakukan untuk mengurangi kadar air pada pakaian

sebelum memasuki proses pengeringan.

d. Tahap perendaman pakaian dalam pelembut dan pewangi

Tahap perendaman dilakukan setelah proses pencucian dengan

menggunakan pewangi dan pelembut pakaian. Hal yang perlu

diperhatikan, yaitu pewangi dan pelembut pakaian tidak boleh

dicampur dengan pemutih atau detergen.

e. Tahap pengeringan

Tahap pengeringan dilakukan dengan menggunakan mesin

pengering. Setelah kering, pakaian dapat langsung disetrika lalu

dikemas. Namun, ada beberapa jenis pakaian yang harus perlu

dijemur dahulu kemudian disetrika.

f. Tahap penyetrikaan pakaian

Pada tahap penyetrikaan, memerlukan 2 – 3 menit untuk satu

potong pakaian. Pada jasa laundry kecil, pelipatan dilakukan secara

manual, sedangkan pada jasa laundry besar dilakukan dengan

menggunakan mesin pelipat pakaian, digunakan untuk melipat

(68)

mesin pelipat adalah hasil lipatan pakaian kurang rapih jika

dibandingkan dengan pelipatan secara manual.

g. Tahap pengemasan atau finishing

Tahap pengemasan yang dimaksud adalah bagaimana

pengemasan hasil cucian saat dikembalikan kepada pelanggan

dalam keadaan rapih dan memuaskan. Tahap pengemasan

(69)

Gambar IV.1

Proses Pencucian Pengumpulan Pakaian

Pemilihan Pakaian

Pencucian Pakaian

Perendaman Pakaian Dalam Pelembut dan Pewangi

Pengeringan Pakaian

Penyetrikaan Pakaian

(70)

3. Penetapan Harga

Penetapan harga dilakukan oleh masing-masing pemilik

perusahaan jasa laundry sesuai dengan perhitungan biaya yang

dikeluarkan pada saat pertama kali laundry dibuka, selain itu

penetapan harga ditentukan dari jenis cairan yang digunakan dalam

proses pencucian pakaian. Berbagai macam penetapan harga laundry:

a. Laundry kiloan

Pada laundry kiloan, penetapan harga berkisar antara Rp 2.000,00

– Rp 3.500,00 per kilonya. Pada laundry kiloan, dalam proses

pencucian pun digabung menjadi satu baik pakaian yang memiliki

tingkatan kotor paling tinggi maupun bahan kain yang berbeda.

Contoh beberapa jenis laundry kiloan di Yogyakarta, meliputi :

Cherry Laundry.

b. Laundry semi eksklusif

Pada laundry semi eksklusif, penetapan harga berkisar antara Rp

4.000,00 – Rp 15.000,00 per satuan.. perhitungan didasarkan

satuan dan jenis kain, seperti selimut atau bad-cover, boneka,

kebaya, jas, tas, dan lain-lain.

c. Laundry eksklusif atau professional

Pada laundry eksklusif atau professional, penetapan harga berkisar

antara Rp 3.000,00 – Rp 3.500,00 per kilo dan Rp 4.000,00 – Rp

15.000,00 per satuan. Laundry eksklusif dapat menangani segala

(71)

B. Universitas Sanata Dharma

1. Sejarah Universitas Sanata Dharma

Sejak tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.

46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi

Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.

Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan

sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas

wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang

menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas

muatan program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan

pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru.

Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25

Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3

Program Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di

Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai

aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik

lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga /

pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian,

pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat. Nama-nama yang

pernah menjabat Rektor Universitas Sanata Dharma:

a) Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955-1967)

(72)

c) Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984)

d) Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988)

e) Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993)

f) Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001)

g) Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001-2

Gambar

Tabel
Tabel
Gambar II.1
Gambar II.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik responden penelitian yang merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican sebagai pengguna jasa kost, yaitu, jenis kelamin lebih banyak adalah

(5) Kualitas produk bagus mempengaruhi mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma dalam keputusan pembelian Handphone Samsung Galaxy Series mahasiswa kampus

Hasil analisis menunjukan bahwa: (1) Tingkat kepentingan mahasiswa Sanata Dharma Yogyakarta tergolong dalam kategori melebihi harapan perpustakaan Sanata Dharma

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua

Dari analisis Cochran Q-test menunjukan bahwa faktor-faktornya adalah adanya kartu ATM, jaminan keamanan, dan Pelayanan karyawan, Nama Bank atau brand name , Letak

penelitian menunjukkan ada 7 atribut yang menjadi alasan mahasiswa membeli handphone Nokia seri-E, yaitu percaya kualitas merek, kemudahan mencari produk pelengkap,

Ciputra Albalenta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan kampus III Universitas Sanata

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memiliki tingkat aktualisasi diri