ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY CLEANING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Fabiana Maryati Titah Suniti NIM : 072214060
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY CLEANING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Fabiana Maryati Titah Suniti NIM : 072214060
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk
Allah Bapa, ku tahu kasih-MU sungguh besar kepadaku Ku bersyukur KAU telah memberikanku segala sesuatu
di dunia ini baik adanya
Aku percaya, takkan kusendiri menghadapi hidup ini Karena ENGKAU selalu besertaku
Terima kasih bapak dan ibu
Yang telah membesarkanku dan memberikanku kasih sayang
Terima kasih atas Doa-Mu untukku Takkan pernah ku lupakan diri-Mu
Luv u, Mom and Dad
Jadikanlah masa lalu sebagai Guru Terindah Tataplah masa depan dan yakinlah bahwa AKU PASTI
BISA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA
DHARMA MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY CLEANING dan diajukan untuk diuji pada tanggal 27 Juli 2011 adalah hasil karya saya.
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulisan aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia skripsi menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70)
Yogyakarta, 29 Juli 2011 Yang membuat pernyataan,
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fabiana Maryati Titah Suniti Nomor Induk Mahasiswa : 072214060
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY CLEANING.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 01 Agustus 2011 Yang menyatakan
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Alasan-Alasan Mahasiswa Kampus 1 Universitas Sanata Dharma Menggunakan Jasa Laundry And Dry Cleaning”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis skripsi dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.Si, Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E, M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E, M.B.A., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehinga skripsi ini menjadi lebih sempurna.
5. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S., selaku anggota tim penguji yang telah member masukan yang sangat berguna.
6. Segenap dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma.
7. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dan kebahagiaan, mendidik, dan merawat aku hingga sekarang. Yang telah mendoakan, mendukung, menasihati, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup.
9. Teman-teman bimbingan skripsi, yang telah berjuang bersama-sama dalam menyelesaikan skripsi.
10.Handy, yang telah menyemangati saya selama 4 tahun.
11.Riko, Agnes, Hesty, Billy, dan teman-teman yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
12.Teman-teman bimbingan MPT dan skripsi, yang telah berjuang bersama dan mendukung saya.
13.Bu Tutik, selaku pemilik kos yang telah memberikan fasilitas kepada saya sehingga membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 30 Juli 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……… vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ………. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ………. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ……… xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ………. xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ………. xiv
ABSTRAK ………. xv
ABSTRACT ……… xvi
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Rumusan Masalah ………. 3
C. Pembatasan Masalah ……… 3
D. Tujuan Penelitian ……… 3
E. Manfaat Penelitian ……… 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 5
B. Penelitian Sebelumnya ……… 29
C. Kerangka Konseptual ……… 31
D. Rumusan Hipotesis ………. 33
BAB III METODE PENELITIAN ………. 34
A. Jenis penelitian ……… 34
B. Subyek dan Obyek Penelitian ………. 34
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ………. 34
D. Variabel Penelitian ……….. 35
E. Definisi Operasional ……… 36
F. Populasi dan Sampel ………. 39
G. Teknik Pengambilan Sampel ………. 40
H. Sumber Data ……….. 41
I. Teknik Pengumpulan Data ……… 41
J. Teknik Pengujian Instrumen ……… 42
K. Teknik Analisis Data ……….. 44
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ………. 46
A. Bisnis Laundry And Dry Cleaning ………. 46
B. Universitas Sanata Dharma ……….. 54
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……… 59
A. Penjelasan Penelitian ……..……… 59
B. Pengujian Instrumen ……….. 60
C. Profil Responden ………. 65
E. Pembahasan ……… 81
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ………... 86
A. Kesimpulan ……… 86
B. Saran ……….. 86
C. Keterbatasan ……… 87
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
V.1 Uji Validitas 13 Pertanyaan ………. 61
V.2 Uji Validitas 12 Pertanyaan ……… 63
V.3 Uji Reliabilitas 12 Pertanyaan ……… 64
V.4 Hasil Uji Reliabilitas ……… 64
V.5 Fakultas Asal Responden ……… 65
V.6 Jenis Kelamin Responden ……….. 66
V.7 Analisis Data Tahap 1 ……… 68
V.8 Hasil Analisis Data Tahap 1 ……….………. 68
V.9 Analisis Data Tahap 2 …….……….……. 70
V.10 Hasil Analisis Data Tahap 2 …...……….. 70
V.11 Analisis Data Tahap 3 ……….……….. 72
V.12 Hasil Analisis Data Tahap 3 ……… 72
V.13 Analisis Data Tahap 4 ………..………. 74
V.14 Hasil Analisis Data Tahap 4 ……… 74
V.15 Analisis Data Tahap 5 ………..……… 76
V.16 Hasil Analisis Data Tahap 5 ……… 76
V.17 Analisis Data Tahap 6 ………..……… 78
V.18 Hasil Analisis Data Tahap 6 ……… 78
V.19 Analisis Data Tahap 7 ………...……… 80
DAFTAR GAMBAR
Tabel Judul Halaman
II.1 Proses Pengambilan Keputusan ……… 16 II.2 Kerangka Konseptual Peneliti ……….. 32
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul
Halaman
Lampiran – 1 Kuesioner ………..……… ……..1
Lampiran – 2 Rekapitulasi Data ………..4
Lampiran – 3 Uji Validitas ………..13
Lampiran – 4 Uji Reliabilitas ………..19
ABSTRAK
ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA
DHARMA
MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY CLEANING
Fabiana Maryati Titah Suniti Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
ABSTRACT
The Reasons of Sanata Dharma University Students Campus 1
To Consume Laundry And Dry Cleaning Service
Fabiana Maryati Titah Suniti Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara formal atau informal, orang atau organisasi terlibat dalam
sejumlah besar aktivitas yang dapat disebut pemasaran. Pemasaran yang
baik telah menjadi elemen yang semakin vital untuk kesuksesan bisnis.
Dalam dunia bisnis, orang atau organisasi berusaha untuk
mempertahankan konsumen agar tidak berpaling (loyalitas pelanggan) dari
apa yang sudah ia putuskan terhadap suatu produk (barang atau jasa).
Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Semua itu dilakukan agar
manusia merasa puas akan manfaat dari suatu produk (barang atau jasa).
Pemasaran yang berhasil mengharuskan perusahaan berhubungan penuh
dengan pelanggan mereka.
Perkembangan jaman mempengaruhi tingkah laku, pola pikir, dan
keputusan pembelian. Keputusan pembelian seseorang dapat dipengaruhi
faktor individu dan lingkungan (sosial-budaya).
Perilaku konsumen adalah studi tentang individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa,
Di Yogyakarta, banyak bermunculan bisnis laundry dikarenakan
masyarakat yang ada bersifat heterogen, yaitu masyarakat secara umum
beralih ke masyarakat modernisasi yang menginginkan segala sesuatu
serba praktis dan tidak mau repot, membuat kebutuhan mereka akan jasa
laundry semakin meningkat. Para pembisnis beranggapan bahwa jika
membuka usaha bisnis laundry akan membawa keuntungan besar. Oleh
sebab itu, muncullah peluang-peluang usaha baru.
Berdasarkan analisis, bisnis laundry banyak bermunculan di daerah
yang berdekatan dengan kampus. Dikarenakan konsumen dari bisnis
laundry adalah para mahasiswa, guna mempermudah dalam proses
pemasukkan dan pengambil pakaian.
Dapat disimpulkan bahwa jasa laundry and dry cleaning
merupakan kebutuhan mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas
Sanata Dharma. Mereka menggunakan jasa laundry dikarenakan aktivitas
mereka yang semakin padat membuat para mahasiswa membutuhkan jasa
laundry. Oleh sebab itu, kebutuhan laundry saat ini sangat dibutuhkan oleh
mahasiswa untuk meringankan tugas mereka. Terutama jasa laundry
kiloan, dimana jasa laundry kiloan memiliki harga terjangkau
dibandingkan dengan laundry semi eksklusif dan laundry eksklusif.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis memilih gagasan yang
berjudul “ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1
UNIVERSITAS SANATA DHARMA MENGGUNAKAN JASA
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
”Apa saja alasan mahasiswa Kampus 1 Universitas Sanata Dharma
menggunakan jasa laundryanddry cleaning?”
C. Pembatasan Masalah
Pada batasan masalah penulis hanya meneliti alasan-alasan
mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry cleaning. Alasan-alasan
tersebut terdiri dari kesibukan mahasiswa, rasa malas, lokasi laundry,
harga terjangkau, praktis, brosur, kebersihan pakaian, keharuman pakaian,
pencucian kilat(PK), diskon, hadiah, keamanan, dan iklim.
Alasan-alasan mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry
cleaning berdasarkan hasil penelitian sementara dengan mewawancarai 10
mahasiswa yang akan menjadi responden peneliti. Oleh sebab itu, jenis
kuesioner dari penelitian ini bersifat tertutup.
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui alasan-alasan mahasiswa Kampus 1 Universitas
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan berguna bagi perusahaan sebagai masukan
dalam menentukan strategi yang tepat untuk menarik dan
mempertahankan pelanggan, serta kebijakan perusahaan dalam
menghadapi persaingan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bacaan ilmiah
untuk menambah wawasan pengetahuan apabila akan membuka usaha
laundry and dry cleaning.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk melengkapi pengetahuan dan praktek
pada lingkungan dunia usaha yang sesungguhnya dan untuk
menerapkan teori-teori yang telah didapat di bangku kuliah, serta
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2008 : 5), manajemen pemasaran
(marketing management) adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran
dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan
yang unggul. Dengan demikian terlihat jelas bahwa antara konsumen
dan perusahaan atau organisasi saling membutuhkan atau saling
melengkapi satu sama lain, yaitu konsumen mencari manfaat atau nilai
yang terkandung dalam suatu barang atau jasa sehingga dapat merasa
puas. Sedangkan perusahaan atau organisasi mencari keuntungan dari
para konsumen dengan cara membuat strategi supaya konsumen
merasa puas, guna tujuan suatu organisasi dapat tercapai.
Pada pokoknya, manajemen terdiri atas perancangan dan
pelaksanaan rencana-rencana. Secara umum manajemen mempunyai
tiga tugas pokok, yaitu :
a. Mempersiapkan rencana atau strategi umum bagi
b. Melaksanakan rencana yang sudah dirancang
c. Mengadakan evaluasi, menganalisis dan mengawasi
rencana tersebut dalam operasi
Pasar menurut Kotler dan Keller (2008 : 9) adalah tempat fisik
dimana penjual dan pembeli berkumpul untuk membeli dan menjual
barang atau jasa. Pemasar sering menggunakan istilah pasar (market)
untuk mencakup berbagai pengelompokan pelanggan. Mereka
memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar.
2. Bidang Aplikasi Manajerial dari Konsep Perilaku Konsumen
Konsep-konsep perilaku konsumen dapat dipergunakan untuk
mengembangkan strategi pemasaran (Mowen dan Minor, 2002 : 39 –
64) :
a. Analisis Lingkungan
1) Lingkungan ekonomi terdiri dari sumber daya moneter,
alam, dan manusia dapat mempengaruhi perilaku individu
dan kelompok.
2) Lingkungan alam meliputi jenis bahan baku, polusi,
kekhawatiran konsumen akan penyakit mematikan,
3) Lingkungan teknologi tidak hanya ide produk baru, tetapi
dapat mempengaruhi konsumen secara dramatis. Misal
menyelidiki hubungan manusia dengan mesin mengenai
bagaimana memproduksi mesin dan produk-produk tanpa
menimbulkan masalah.
b. Riset Pasar
Riset pasar merupakan aplikasi riset konsumen yang dirancang
untuk memberikan manajemen informasi tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi perolehan, konsumsi, dan disposisi
konsumen atas barang, jasa, dan ide.
c. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar didefinisikan sebagai pemilihan pasar
menjadi sub bagian yang memiliki kebutuhan dan keinginan
yang hampir sama, dimana setiap subbagian dijangkau dengan
bauran pemasaran.
d. Pemosisian Produk dan Diferensiasi Produk
Pemosisian produk dan diferensiasi produk bertujuan untuk
mempengaruhi permintaan dengan karakteristik tertentu dan
citra yang jelas yang mendiferensiasikannya (proses
e. Pengembangan Bauran Pemasaran
Menurut Mowen dan Minor (2002 : 58), bauran
pemasaran meliputi inisiatif dan koordinasi dari pengembangan
produk, promosi, penetapan harga, dan distribusi. Bauran
pemasaran disebut sebagai marketing mix :
1) Pengembangan produk (product), dengan melakukan
pengujuan, pemberian nama, dan pembuatan kemasan
agar konsumen menyukainya.
2) Promosi (promotion). Kegiatan menyampaikan atau
mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar
sasaran.
3) Penetapan harga (price). Penetapan harga didasarkan
pada harga eceran per produk
4) Distribusi (place). Menggunakan model distribusi
langsung ke pelanggan selain itu menggunakan
pengecer.
3. Menganalisis Pasar Konsumen
Faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen
(Kotler dan Keller, 2008 : 166) :
a. Faktor Budaya. Budaya (culture) adalah determinan dasar
keinginan dan perilaku seseorang. Masing-masing budaya
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik
untuk anggota mereka mencangkup kebangsaan, agama,
kelompok ras, dan wilayah geografis.
b. Faktor Sosial. Selain faktor budaya, perilaku konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor social, seperti :
1) Kelompok referensi (reference group), yaitu adanya
pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok
yang mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok
keanggotaan (membership group), terdiri dari :
a) Kelompok primer (primary group)
Dengan siapa seseorang berinteraksi dengan apa
adanya secara terus menerus dan tidak resmi, seperti
keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja.
b) Kelompok sekunder (secondary group)
Cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi
yang kurang berkelanjutan, seperti agama,
profesional, dan kelompok persatuan dagang.
2) Keluarga. Keluarga merupakan organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan
paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan
pembelian (Setiadi, 2003 :11) yaitu :
a) Keluarga orientasi, terdiri dari orang tua dan
saudara kandung seseorang. Dari orang tua
seseorang mendapatkan orientasi atas agama,
politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga
diri, dan cinta.
b) Keluarga prokreasi, yaitu pasangan dan sejumlah
anak seseorang. Keluarga prokreasi memiliki
pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku
pembeli.
3) Peran dan status. Orang berpartisipasi dalam banyak
kelompok. Kelompok sering menjadi sumber informasi
penting dan membantu mendefinisikan norma perilaku.
Peran (role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat
dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status.
c. Faktor Pribadi. Konsep diri merupakan totalitas pikiran dan
perasaan individu yang mereferensikan dirinya sendiri sebagai
obyek. Karena orang memiliki kebutuhan untuk berperilaku
secara konsisten dengan konsep diri mereka, makan persepsi
mereka. Ada 8 dimensi konsep diri (Mowen dan Minor, 2002 :
271), yaitu :
1) Diri aktual. Bagaimana seseorang secara aktual
memandang dirinya sendiri.
2) Diri ideal. Bagaimana seseorang memandang dirinya
sendiri.
3) Diri sosial. Bagaimana seseoerang berpikir orang lain
memandang dirinya.
4) Diri sosial ideal. Bagaimana seseorang ingin orang lain
memandang dirinya.
5) Diri yang diharapkan. Citra diri antara diri aktual dan
ideal.
6) Diri situasional. Citra diri seseorang pada situasi yang
spesifik.
Keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi, meliputi :
a) Usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli (Kotler dan
Keller, 2008 : 172). Usia seseorang dapat mempengaruhi
b) Pekerjaan. Mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja
yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan
jasa.
c) Keadaan ekonomi. Meliputi pendapatan yang dapat
dibelanjakan (tingkat, stabilitas, dan pola), tabungan dan
hariannya (persentase uang), kemampuan untuk
meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan
menabung (Setiadi, 2003 : 12).
d) Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian (personality)
adalah sekumpulan sifat manusia yang memiliki respon
relative konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan
lingkungan, seperti rasa percaya diri, dominasi, otonomi,
rasa hormat, kemampuan bersosialisasi, pertahanan, dan
kemampuan beradaptasi.
e) Gaya dan nilai. Orang-orang dari subbudaya, kelas sosial,
dan pekerjaan yang mempunyai gaya hidup yang berbeda
(Kotler dan Keller, 2008 : 175). Gaya hidup (lifestyle)
adalah pola hidup di dunia yang tercermin dalam
kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup
menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang
d. Faktor Psikologis. Proses psikologis berkombinasi dengan
karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses
keputusan. Empat proses psikologis :
1) Motivasi. Menurut Handoko (2003 : 252), motivasi
adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
kegiatan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi terdiri dari
kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan
dorongan (drive). Teori-teori motivasi (Setiadi, 2003 :
13), meliputi :
a) Teori Freud, mengasumsikan bahwa kekuatan
psikologi seseorang terbentuk dari sifat bawah sadar
manusia. Freud melihat bahwa seseorang akan
menekan berbagai keinginan seiring dengan proses
pertumbuhan dan proses penerimaan aturan sosial.
Keinginan ini tidak dapat dihilangkan secara
sempurna, dan bisa muncul kembali dalam bentuk
mimpi, salah bicara, dan perilaku neurotis.
b) Teori Maslow, menjelaskan mengapa seseorang
didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu
c) Teori Herzberg (Handoko, 2003 : 260), terkenal
dengan teori dua fakor yaitu motivator yang
berhubungan dengan kebutuhan aktualisasi diri dan
penghargaan, dan faktor pemeliharaan yang
berhubungan dengan kebutuhan lebih rendah,
terutama kebutuhan keamanan atau rasa aman.
2) Persepsi. Persepsi adalah proses dimana seseorang
memilih, mengorganisasikan, dan mengartikan masukan
informasi untuk menciptakan gambaran dari dunia ini
(Setiadi, 2003 : 13). Orang dapat memiliki persepsi yang
berbeda atas obyek yang sama karena tiga proses persepsi
(Kotler dan Keller, 2008 : 180), yaitu :
a) Atensi selektif. Atensi adalah alokasi pemrosesan
kapasitas terhadap beberapa rangsangan. Atensi
sukarela adalah sesuatu yang bermakna, tak sukarela
disebabkan oleh seseorang atau sesuatu. Karena kita
tidak mungkin dapat mendengar semua ini, kita
hanya menyortir sebagian besar rangsangan –
sebuah proses yang disebut atensi selektif.
b) Distorsi selektif, kecenderungan orang untuk
menerjemahkan informasi dengan cara yang sesuai
mendistorsi informasi agar konsisten dengan
keyakinan dan ekspektasi dari merek dan produk
yang sudah ada sebelumnya.
c) Ingatan selektif, dengan adanya ingatan selektif, kita
cenderung akan mengingat hal-hal baik yang
disebutkan tentang produk yang kita sukai dan
melupakan hal-hal baik yang disebutkan tentang
produk pesaing.
d) Persepsi bawah sadar (subliminal perception),
membutuhkan keterlibatan dan pemikiran aktif
konsumen. Pemasar menyisipkan pesan rahasia dan
tersembunyi dalam iklan atau kemasan. Tanpa
disadari konsumen telah dipengaruhi pesan tersebut.
3) Pembelajaran. Pembelajaran meliputi perubahan perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran
dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong,
rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan penguatan.
4) Memori. Semua informasi dan pengalaman yang dihadapi
4. Proses Pengambilan Keputusan
Proses psikologis memiliki peran penting dalam memahami
bagaimana konsumen mengambil keputusan. Ada 5 tahap pengambilan
keputusan (Kotler dan Keller, 2008 : 184), lihat gambar berikut:
Gambar II.1
Proses Pengambilan Keputusan
a. Pengenalan masalah. Proses pembelian dimulai ketika pembeli
mengenali masalah atau kebutuhan. Para pemasar perlu
mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu
dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.
Motivasi konsumen perlu ditingkatkan sehingga pembeli
potensial memberikan pertimbangan yang serius. Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
b. Pencarian informasi. Konsumen yang terangsang kebutuhannya
akan terdorong mencari informasi yang lebih banyak. Ada dua
level rangsangan, yaitu : (1) penguatan perhatian, orang hanya
sekedar lebih peka terhadap informasi produk. (2) orang aktif
mencari informasi, mencari bahan bacaan, menelepon teman,
dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.
Sumber informasi konsumen digolongkan menjadi 4 kelompok
(Setiadi, 2003 : 16), yaitu :
1) Sumber pribadi. Keluarga, teman, tetangga, kenalan
2) Sumber komersial. Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,
pajangan di toko
3) Sumber umum. Media massa, organisasi penentu
peringkat konsumen
4) Sumber pengalaman. Penanganan, pengkajian, dan
pemakaian produk.
Secara umum, konsumen menerima informasi terbanyak dari
suatu produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang
didominasi oleh pemasar. Melalui pengumpulan informasi,
konsumen mempelajari merek pesaing dan fitur mereka.
pengambilan keputusan konsumen untuk memahami kekuatan
pesaing dan bagaimana kumpulan ini terbentuk.
c. Evaluasi alternative. Ada beberapa konsep dasar yang dapat
membantu dalam memahami proses evaluasi konsumen.
Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
konsumen memandang masing-masing produk sebagai
sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda
dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan itu.
d. Keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, para konsumen
membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam
kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk niat untuk
membeli merek yang paling disukai. Sikap orang lain, sejauh
mana sikap orang lain mengurangi alternatif pilihan seseorang
akan tergantung pada dua hal (Setiadi, 2003 : 17): (1) intensitas
sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan
konsumen dan (2) motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain.
e. Perilaku pasca pembelian. Konsumen mungkin akan
mengganggu atau mendengar merek-merek lain yang
menyenangkan.
1) Kepuasan pasca pembelian, kepuasan pembeli adalah
fungsi dari seberapa sesuainya harapan pembelian produk
dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk
tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada
harapan, pelanggan akan kecewa. Jika sesuai harapan
pelanggan, maka akan puas dan jika melebihi harapan,
pelanggan akan merasa sangat puas. Derajat kepentingan
kepuasan pasca pembelian menunjukkan bahwa para
penjual harus menyebutkan akan seperti apa kinerja
produk sebenarnya.
2) Tindakan pasca pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan
terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen
selanjutnya. Jika ia merasa puas, akan menunjukkan
kemungkinan lebih tinggi untuk kembali membeli produk
tersebut. Sedangkan pelanggan yang tidak puas, akan
membuang atau mengembalikan produk tersebut.
3) Pemakaian dan pembuangan pasca pembelian, para
pemasar harus memperhatikan cara membeli dan
Dengan demikian terlihat jelas bahwa faktor budaya, faktor
sosial, dan faktor pribadi dapat mempengaruhi dalam pembelian
produk (barang dan jasa).
5. Tipe-tipe Perilaku Pembelian
Masing-masing konsumen memiliki keputusan yang berbeda
dalam pembelian suatu produk. Ada 5 peran seseorang dalam
keputusan pembelian :
a. Pencetus. Orang pertama kali memunculkan gagasan untuk
membeli produk.
b. Pemberi pengaruh. Orang yang pandangan dan sarannya
mempengaruhi keputusan.
c. Pengambil keputusan. Orang yang mengambil keputusan
mengenai setiap komponen.
d. Pembeli. Orang yang melakukan pembelian sesungguhnya.
e. Pemakai. Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan
produk.
6. Pengertian Jasa Laundry And Dry Cleaning
a. Pengertian Jasa Laundry
Jasa memiliki empat karakteristik umum yang sangat
(http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.
y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/hotl/2003/jiunkpe-ns-s1-2003-33497001-3429-alpha-chapter2.pdf), yaitu :
1) Intangibility (tidak berwujud)
Jasa tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium
sebelum jasa itu dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian,
pembeli akan mencari tanda atau bukti dari kualitas jasa.
Mereka akan menarik kesimpulan mengenai kualitas jasa dari
tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, simbol, dan harga
yang mereka lihat.
2) Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
Umumnya jasa dihasilkan dan dikomunikasikan secara
bersamaan. Tidak seperti barang fisik yang diproduksi,
disimpan dalam persediaan, didistribusikan dalam berbagai
penjualan dan kemudian baru dikonsumsi. Jasa dilakukan oleh
orang, maka penyedia merupakan bagian dari jasa. Karena
klien hadir pada saat jasa dilakukan, interaksi penyedia klien
adalah ciri khusus dari pemasaran jasa.
3) Variability (kemajemukan)
Jasa sangat bervariasi tergantung dari siapa yang menyediakan
menyadari tingginya variabilitas dan sering membicarakan
kepada orang lain sebelum memilih penyedia jasa. Penyedia
jasa dapat mengambil tiga langkah ke atas control kualitas :
a) Investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang
baik.
b) Menstandarisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh
organisasi.
c) Memonitor kepuasan pelanggan lewat sistem saran dan
keluhan, surve pelanggan, dan belajar perbandingan,
sehingga pelayanan yang kurang memuaskan dapat
terdeteksi dan diperbaiki.
4) Perishability (tidak tahan lama)
Jasa tidak dapat disimpan dan ketidaktahanan jasa tidak
menjadi masalah, bila permintaan tetap, karena mudah
mengatur staf untuk melakukan jasa itu lebih dahulu. Jika
permintaan berfluktuatif, perusahaan jasa mengalami
kerumitan.
Laundry adalah proses pencucian dengan menggunakan
media pembasahannya dengan air, dalam arti bahwa tekstil tersebut
b. Pengertian Dry Cleaning
Dry cleaning adalah proses pencucian dengan
menggunakan bahan kimia yang khusus, yang disebut
perchloroethylene solvent, karena pakaian akan mudah rusak bila
terkena air atau basah.
Mencuci dengan system dry cleaning adalah proses
pencucian pakaian yang menggunakan media pembasahannya
dengan sejenis minyak (solvent), dan bukan dengan air. Biasanya
proses dry cleaning digunakan untuk bahan tekstil wool, sutera,
dan polyester sebab bahan tersebut rentan terhadap proses
pencucian laundry karena bahan tersebut dapat mengkerut,
mengecil, ataupun sobek pada saat proses pencucian laundry.
Dalam jasa laundry dan dry cleaning, bahan-bahan yang
digunakan meliputi kualitas detergen, pengharum pakaian, dan
peralatan untuk mencuci dan mengeringkan pakaian.
c. Promosi dan Pelayanan, menurut Winaris (2010 : 122 – 127)
1) Pemasaran. Strategi yang harus dilakukan dalam pemasaran
terdiri dari penyebaran pamphlet, brosur, mendatangi
instansi tertentu (hotel, restaurant, dan perusahaan lain),
membuat spanduk, website atau email, dan membuat iklan
dengan menggunakan media informasi (koran, radio,
2) Aspek penting dalam pemasaran. Aspek penting dalam
pemasaran sangat penting dalam usaha laundry, karena
dapat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah usaha.
Berikut ini aspek penting dalam pemasaran (Winaris, 2010 :
127 – 133) :
a) Penempatan usaha. Mempermudahkan proses
pemasaran untuk mengidentifikasi terhadap
dasar-dasar segmentasi pasar. Artinya pasar peluang
konsumen mulai dari karakter, profesi masyarakat,
dan tingkat ekonomi masyarakat sekitar.
b) Mengembangkan profit setiap segmen, dapat
menghasilkan keuntungan dari pengelompokan
peluang konsumen dengan pemberian promo atau
bonus.
c) Mengembangkan metode penilaian atas daya tarik
segmen. Salah satu hal yang menjadikan konsumen
menjadi pelanggan adalah suka akan pelayanan
laundry. Hal ini disebabkan oleh lengkapnya pilihan
pewangi dan ketepatan pengembalian order.
d) Analisis target pasar. Mengelompokkan pasar menjadi
beberapa segmen dengan memilih dan menetapkan
segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Hal ini
peluang pasar dengan baik sehingga dapat
mengembangkan produk, menentukan saluran
distribusi dan periklanan yang sesuai dan efisien, serta
mampu menyesuaikan harga barang atau jasa yang
ditawarkan setiap target pasar.
e) Perantara pemasaran. Berkaitan dengan keputusan
pemilihan channel dan keputusan pemilihan lokasi.
Pemilihan channel yang digunakan perusahaan jasa
adalah agen penjualan, broker, franchise, dan agen
pembelian. Tiga hal dalam penenentuan lokasi, yaitu
konsumen mendatangi penyedia jasa, konsumen
didatangi penyedia jasa, atau menjadi mediator antara
penyedia jasa dan konsumen.
f) Penyajian jasa. Berdasarkan prinsip win-win
situasion untuk mendorong dan mengoptimalkan
kinerja karyawan. Membina hubungan baik terhadap
karyawan dilakukan dengan meningkatkan
kompensasi, mengurangi konflik, dan memotivasi.
Terhadap konsumen, penyedia jasa harus dapat
memanfaatkan mereka sebagai co-production tanpa
membebani konsumen. Terhadap pihak perantara,
adanya pembagian tugas tanggung jawab
g) Strategi memenangkan persaingan :
i. Interactive marketing, yaitu mutu interaksi
konsumen dengan karyawan dalam memberikan
pelayanan.
ii. Internal marketing, yaitu sikap pimpinan dalam
mengembangkan mutu karyawan yang
berhubungan langsung dengan konsumen.
iii. Memperhatikan tingkat mutu produk di pasaran
iv. Produk yang dihasilkan ekonomis dan efisien
v. Meningkatkan branded (brand name dan brand
image) dengan promosi
h) Memahami harapan konsumen terhadap jasa. Harapan
dinyatakan sebagai titik acuan (point of reference)
antara apa yang dirasakan dengan yang diharapkan.
Jika tidak sesuai dengan harapan konsumen, maka
mereka akan kecewa dan tidak akan kembali lagi
(tidak loyal), kemungkinan mereka akan pindah ke
produk jasa pesaing. Harapan konsumen terdiri dari
dua tingkatan, yaitu harapan tertinggi (desired
service) dan harapan minimum (adequacy service).
Diantara dua tingkatan, terdapat zona toleransi yaitu
konsumen mau menerima variasi dan heterogenitas
menyebabkan produk jasa hanya dapat dirasakan,
menentukan kualitas pelayanan. Keunggulan produk
jasa tergantung keunikan serta kualitas jasa.
3) Pelayanan. Pelayanan terdiri dari layanan pada proses
pencucian (cepat dan kecermatan dalam proses pencucian),
layanan antar jemput (adanya jasa antar jemput laundry),
jemput bola (mencari konsumen), layanan bonus (adanya
fasilitas kupon bonus sebagai tanda terima kasih karena
sering mengggunakan layanan jasa laundry), dan layanan
ketika menerima orderan (konsumen akan datang kembali
menggunakan layanan jasa laundry jika pelayanannya
memuaskan).
4) Teknik pelayanan
a) Memberikan layanan terbaik
b) Menanggapi keluahan pelanggan dengan baik
i. Jadilah pendengar yang baik. Sikap penuh
perhatian dan pengertian agar konsumen tidak
merasa tak diacuhkan.
ii. Meminta maaf. Dilakukan untuk menjaga
hubungan baik dengan para pelanggan.
iii. Segera atasi masalah. Mengatasi keluhan
konsumen dengan cepat.
v. Besikap positif dan lapang dada.
Mengungkapkan terima kasih atas keluhan
pelanggan.
vi. Lakukan pencatatan, meliputi nama, alamat,
tanggal, dan detail kejadian dalam buku keluhan
untuk memperkecil kekeliruan.
vii. Segera bertindak. Selain meminta maaf,
perusahaan laundry perlu bertindak lebih lanjut
untuk memperbaiki sistem yang kurang
memuaskan konsumen. Dilakukan untuk
memperkecil komplain dari konsumen dan
memperbaiki citra perusahaan.
7. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa merupakan tempat dimana harapan akan suatu
perubahan mereka gantungkan. Ada 3 peranan mahasiswa
(http://kammipolban.wordpress.com/2007/05/03/4-peran-mahasiswa/):
a. Peranan moral. Mahasiswa dituntut bertanggung jawab
terhadap diri masing-masing sebagai individu untuk dapat
menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dalam
masyarakat.
b. Sosial. Keberadaan dan perbuatannya dapat bermanfaat untuk
c. Intelektual atau akademik. Mahasiswa dapat memberikan
perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang mereka
miliki, sebagai insan intelek.
Peran mahasiswa khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta
membawa pengaruh besar dalam bisnis laundryanddry cleaning. Jika
mahasiswa merasa puas akan produk yang mereka pakai khususnya
jasa laundryanddry cleaning, mereka akan menceritakan pengalaman
mereka. Darisanalah muncullah dorongan yang membuat seseorang
akan menggunakan jasa laundry and dry cleaning.
B. Penelitian Sebelumnya
Alasan-Alasan Konsumen Melakukan Pembelian Air Minum
Kemasahan Merek Aqua. Penulis : Christine Fajar Yanti. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apa saja alasan-alasan konsumen
melakukan pembelian air minum kemasan merek Aqua. Teknik analisis
data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Cochran-Qtest.
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 orang responden.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa alasan-alasan
konsumen yang meliputi merek terkenal, harga terjangkau, ketersediaan
produk, kandungan mineral, dan kualitas terjamin berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis pada penelitian terbukti
Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen. Penulis : Elisabeth Srimulyani. Penelitian ini bertujuan
untuk : (1) untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh produk terhadap
keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada Rumah Makan
Ayam Goreng Ny.Suharti, Janti Yogyakarta, (2) untuk mengetahui
bagaimanakah pengaruh harga terhadap keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian pada Rumah Makan Ayam Goreng Ny.Suharti, Janti
Yogyakarta, (3) untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh distribusi
terhadap keputusan konsumen dlam melakukan pembelian pada Rumah
Makan Ayam Goreng Ny.Suharti, Janti Yogyakarta, (4) untuk mengetahui
bagaimanakah pengaruh promosi terhadap keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian pada Rumah Makan Ayam Goreng Ny.Suharti, Janti
Yogyakarta, (5) untuk mengetahui bagaiman pengaruh produk, harga,
distribusi, dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian pada Rumah Makan Ayam
Goreng Ny.Suharti, Janti Yogyakarta, (6) untuk mengetahui variabel
Marketing Max mana yang menjadi prioritas utama terhadap keputusan
pembelian. Teknis analisis data yang digunakan adalah dengan
menggunakan : (1) Regresi Linier Sederhana, (2) Regresi Linier Berganda,
(3) Analisi Tingkat Kepentingan. Penelitian ini mengambil sampel
sebanyak 60 responden dengan metode pengambilan sampel purposive
convenience sampling. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan
positif terhadap keputusan pembelian konsumen, dapat dilihat dari
koefisien regresi masing-masing variabel marketing mix dengan
menggunakan analisis regresi linier sederhana maupun regresi linier
berganda, dengan nilai F hitung = 18,149 (p < 0.05).
Berdasarkan penelitian di atas, menyimpulkan bahwa alasan-alasan
konsumen mengenai merek terkenal, harga terjangkau, ketersediaan
produk, kandungan mineral, dan kualitas terjamin berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Oleh karena itu, peneliti akan melanjutkan
penelitian ini dengan mengganti beberapa variabel, yaitu keadaan, tempat
laundry, harga terjangkau, iklan, kebersihan, keharuman, fasilitas laundry,
dan keamanan.
C. Kerangka Konseptual
Penelitian sementara yang dilakukan penulis berdasarkan hasil
wawancara dari 10 mahasiswa yang akan menjadi responden penelitian
mengenai alasan-alasan mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry
cleaning.
Skema atau diagram yang menunjukkan ALASAN-ALASAN
MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Gambar II.2
Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan 12 alasan dapat mempengaruhi keputusan mahasiswa
menggunakan jasa laundry and dry cleaning. Alasan-alasan tersebut
meliputi : (1) kesibukan mahasiswa, (2) rasa malas, (3) lokasi laundry, (4)
harga terjangkau, (5) praktis, (6) brosur, (7) kebersihan pakaian, (8) Kesibukan Mahasiswa
Rasa Malas
Keputusan Mahasiswa Menggunakan Jasa Laundry And
Dry Cleaning Harga Terjangkau
Praktis Lokasi Laundry
Kebersihan Pakaian
Keharuman Pakaian
Pencucian Kilat (PK)
Diskon
Keamanan Brosur
Hadiah
keharuman pakaian, (9) pencucian kilat (PK), (10) diskon, (11) hadiah,
(12) keamanan, dan (13) iklim.
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan “kesimpulan sementara” penulis yang masih
harus diuji kebenarannya melalui penelitian dan analisis data. Rumusan
hipotesis dari penelitian adalah apa saja alasan-alasan mahasiswa
menggunakan jasa laundry and dry cleaning, dengan hipotesis penelitian
berupa ALASAN-ALASAN MAHASISWA KAMPUS 1 UNIVERSITAS
SANATA DHARMA MENGGUNAKAN JASA LAUNDRY AND DRY
CLEANING.
Ho : alasan-alasan mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry
cleaning adalah kesibukan mahasiswa, rasa malas, lokasi laundry, harga
terjangkau, praktis, brosur, kebersihan pakaian, keharuman pakaian,
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif, yang merupakan sebuah metode penelitian yang
menggambarkan dan menginterpretasikan objek dengan apa adanya
(http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian-deskriptif.html). Dimana penelitian ini mengumpulkan data
dengan cara menyetes responden melalui pertanyaan yang diajukan
penulis berkaitan dengan alasan-alasan mahasiswa menggunakan jasa
laundry and dry cleaning.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah para mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Kampus 1, sedangkan obyek dari penelitian ini adalah
keputusan dalam menggunakan jasa laundry and dry cleaning.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian : Maret 2011 – Mei 2011
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan sifat dari seseorang atau obyek
yang akan diteliti, yang mempunyai variasi nilai tertentu sesuai dengan
rumusan masalah penulis. Variabel penelitian terdiri dari :
1. Identifikasi variabel
Variabel dari penelitian ini adalah alasan-alasan mahasiswa
menggunakan jasa laundry and dry cleaning, meliputi : (1)
kesibukan mahasiswa, (2) rasa malas, (3) lokasi laundry, (4) harga
terjangkau, (5) praktis, (6) brosur, (7) kebersihan pakaian, (8)
keharuman pakaian, (9) pencucian kilat (PK), (10) diskon, (11)
hadiah, (12) keamanan, dan (13) iklim.
2. Definisi Variabel
Definisi variabel dari penelitian ini adalah alasan-alasan
mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry cleaning. Menurut
kamus bahasa Indonesia (Yuliawan, 2006 : 27), alasan adalah
dasar, hakekat, azas. Alasan merupakan sesuatu yang mendorong
orang untuk melakukan suatu kegiatan.
3. Pengukuran
Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala
Guttman. Dimana akan memberikan respon yang tegas, dengan
jawaban “YA” dan “TIDAK”. Untuk pengukuran variabel
keputusan pembelian didasarkan pada respon konsumen berupa
sudah pernah menggunakan jasa laundry and dry cleaning”.
Sedangkan indikator variabel keputusan pembelian adalah
konsumen pernah menggunakan jasa laundry and dry cleaning.
Untuk pengukuran variabel independent yang berupa alasan-alasan
keputusan penggunaan jasa adalah respon konsumen berupa
jawaban “YA” atau “TIDAK”. Indikator variabel berupa : (1)
kesibukan mahasiswa, (2) rasa malas, (3) lokasi laundry, (4) harga
terjangkau, (5) praktis, (6) brosur, (7) kebersihan pakaian, (8)
keharuman pakaian, (9) pencucian kilat (PK), (10) diskon, (11)
hadiah, (12) keamanan, dan (13) iklim.
E. Definisi Operasional
Alasan-alasan keputusan penggunaan suatu jasa adalah dasar
pertimbangan konsumen, meliputi:
1. Kesibukan mahasiswa
Kesibukan dari aktivitas mahasiswa sehari-hari sehingga tidak
dapat membagi waktu untuk mencuci pakaiannya sendiri.
Kesibukan mahasiswa meliputi: banyaknya tugas kuliah yang
diberikan dosen dan kegiatan les mahasiswa baik di luar kampus
2. Rasa malas
Rasa malas berkaitan dengan kesibukan mahasiswa. Rasa malas
dapat muncul bila seseorang merasa capek karena aktivitas
sehari-hari sehingga membuat kondisi badan menjadi lemah.
3. Lokasi laundry
Mahasiswa memilih tempat laundry yang dekat dengan area tempat
tinggal mereka (strategis), agar mereka dapat dengan mudah
memasukkan dan mengambil pakaiannya.
4. Harga terjangkau
Harga terjangkau sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jadi,
mahasiswa menggunakan suatu jasa laundry berdasarkan
kemampuan ekonomis yang mereka miliki.
5. Praktis
Laundry membantu mahasiswa dalam proses pencucian yang
singkat sehingga tidak perlu menunggu lama.
6. Brosur
Alat yang digunakan jasa laundry dalam menarik para konsumen.
7. Kebersihan pakaian
Mahasiswa lebih menyukai laundry yang dapat membersihkan
pakaian dan perlengkapan lainnya (tas, bed-cover, dan lain-lain).
8. Keharuman pakaian
Keharuman baju dapat membuat mahasiswa kenyamanan saat
9. Pencucian kilat (PK)
Fasilitas yang diberikan oleh jasa laundry berupa pencucian 1 hari
jadi atau 3 hari jadi.
10.Diskon
Jika melakukan pencucian dalam volume besar, mendapatkan
diskon (misal : 10%).
11.Hadiah
Apabila konsumen menggunakan jasa laundry (di tempat yang
sama) selama 5 kali, akan mendapatkan gratis 1 kali pencucian
pakaian. Sedangkan setiap konsumen menggunakan jasa laundry,
akan mendapatkan 1 kupon undian.
12.Keamanan
Mahasiswa menyukai laundry yang memiliki keamanan pakaian
mereka aman sehingga tidak perlu khawatir pakaiannya akan
tertukar dengan orang lain.
13.Iklim
Iklim adalah keadaan rata-rata dari cuacah di suatu daerah dalam
periode tertentu. Di Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua
musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada musim
penghujan, mahasiswa sering menggunakan jasa laundry and dry
cleaning. Dengan menggunakan jasa laundry, pakaian akan tetap
F. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah semua mahasiswa
Kampus 1 Universitas Sanata Dharma yang masih aktif kuliah pada saat
penelitian ini berlangsung, yang pernah dan masih menggunakan jasa
laundry and dry cleaning (www.pasca-unpak.ac.id).
Sampel merupakan sebagian unsur populasi yang dijadikan obyek
penelitian. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian mahasiswa Kampus
1 Universitas Sanata Dharma program S1 (Mrican) yang pernah dan masih
menggunakan jasa laundry and dry cleaning dan masih aktif kuliah pada
saat penelitian ini akan berlangsung. Untuk mengetahui jumlah sampel
untuk mewakili populasi yang bersifat infinite, yaitu :
Keterangan :
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
Zα2 = tingkat kepercayaan (α = 0,05 atau 5%) P = proporsi populasi
Q = 1 – p
Jika ditetapkan α = 0,05 dengan Z0,025 = 1,96; maka :
Dari hasil perhitungan diatas, maka sampel dalam penelitian ini adalah
96,04 responden atau 96 responden dengan minimal 30 responden dari
setiap Fakultas di Kampus 1 Universitas Sanata Dharma, yaitu Fakultas
Ekonomi, Sastra, dan FKIP.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan non-probability
sampling, yaitu peluang anggota populasi tidak diketahui karena
pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak (random). Teknik
non-probability yang digunakan adalah purposive sampling atau sampling
pertimbangan, dimana peneliti memiliki pertimbangan tertentu didalam
pengambilan sampel. Pertimbangan tersebut mereka yang menggunakan
jasa laundry and dry cleaning. Selain itu peneliti hanya dapat bekerja
dengan kasus yang ada dan jumlah populasi yang diteliti sebanyak 96
responden, yaitu mengambil sampel minimal 30 responden dari setiap
H. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari
obyek penelitian. Data primer yang dibutuhkan adalah alasan-alasan
mahasiswa Kampus 1 Universitas Sanata Dharma menggunakan jasa
laundry and dry cleaning. Data primer diperoleh dari kuesioner dan
wawancara.
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari obyek penelitian. Data sekunder diperoleh dari akses internet dan
studi pustaka.
I. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner dari penelitian ini merupakan sejumlah pertanyaan yang
akan diajukan kepada responden untuk memperoleh informasi yang
sesuai dengan kebutuhan penulis. Informasi tersebut membantu penulis
untuk mengetahui pengaruh kesibukan mahasiswa, rasa malas, lokasi
laundry, harga terjangkau, praktis, brosur, kebersihan pakaian,
keharuman pakaian, proses pencucian (PP), diskon, hadiah, keamanan,
dan iklim terhadap keputusan mahasiswa menggunakan jasa laundry
and dry cleaning. Dalam penulisan kuesioner, penulis menggunakan
2. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini adalah menemukan alasan-alasan
mahasiswa menggunakan jasa laundry and dry cleaning, merupakan
hasil wawancara sementara sebelum melakukan penelitian. Wawancara
ini juga dilakukan peneliti kepada beberapa usaha laundry yang ada di
Yogyakarta (pada saat penelitian ini berlangsung) untuk menemukan
informasi mengenai cara-cara atau tips dari bisnis laundry kiloan.
3. Akses internet
Akses internet berguna untuk membantu penulis memperoleh
informasi tambahan selain data dari studi pustaka, sehingga data yang
diperoleh menjadi lebih akurat/valid dan lengkap.
4. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari dan mengutip
teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatus, baik buku, jurnal,
majalah, koran, atau karya tulis lainnya sesuai dengan topik dan
variabel penelitian.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Validitas dan Reliabilitas
Sebelum menganalisis kuesioner, perlu adanya uji validitas dan
reliabilitas sebagai alat ukur untuk mengetahui apakah pertanyaan yang
1. Uji Validitas
Uji validitas menurut Simamora (2004 : 174) adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesalahan suatu instrumen.
Valid adalah ketepatan antara data yang sesungguhnya dengan data
yang dikumpulkan peneliti.
Untuk mengetahui apakah alasan mahasiswa dapat mempengaruhi
keputusan dalam menggunaan jasa laundry and dry cleaning, maka
perlu menggunakan rumus Product Moment :
Dimana :
ri : koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)
X : skor item bernomer ganjil
Y : skor item bernomer genap
N : banyaknya sampel uji coba
Besarnya r xy dapat dihitung menggunakan korelasi dengan taraf
signifikan (α) = 5%. Jika r xy > r tabel, maka kuesioner yang
digunakan sebagai alat ukur dapat dinyatakan valid / sahih.
2. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas menurut Simamora (2004 :177) adalah tingkat
kehandalan kuesioner. Kuesioner dikatakan reliabel apabila dapat diuji
secara berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan
tertentu. Pengujian reliabilitas dianalisis menggunakan rumus
Spearman Brown untuk itu butir-butir instrument dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan kelompok
instrument genap.
Kelompok ganjil dan skor butirnya dijumlah sehingga
menghasilkan skor total, begitu pula kelompok genap, selanjutnya
dapat dicari korelasinya. Setelah dihitung, akan didapat koefisien
korelasi yang selanjutnya akan dianalisis dengan rumus Spearman
Brown :
Dimana :
ri = reliabilitas internal seluruh instrument
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.
Kriteria pengujian reliabilitas :
a. Jika Rhitung > Rtabel, maka pernyataan dinyatakan reliable
b. Jika Rhitung≤ Rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak reliable
K. Teknik Analisis Data
Analisis Cochran Q-test
Uji Cochran digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel
berpasangan bila datanya berbentuk nominal atau ordinal dan frekuensi
memberikan metode untuk menguji apakah k himpunan frekuensi atau
proporsi berpasangan saling berbeda secara signifikan.
Uji berpasangan dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata antara
satu sampel dengan sampel yang lain berbeda secara signifikan atau tidak.
Jawaban dari penelitian ini berbentuk “YA” dan ”TIDAK”, akan
menyebar secara random dalam tabel dua arah. Selanjutnya diberi skor 0
untuk “GAGAL” dan skor 1 untuk “SUKSES”. Rumus yang digunakan :
akan mengikuti chi-square dengan derajat bebas k-1 maka diperoleh Qtabel
(0,05 ; df), dimana:
k = banyak perlakuan
Cj = jumlah data pada kategori atau perlakuan ke-i
Ri = jumlah data pada kelompok ulangan ke-i
Kriteria pengujian dinyatakan dengan:
a. Jika Qhitung > Qtabel, maka ditolak
b. Jika Qhitung≤ Qtabel, maka diterima
Dengan hipotesis penelitian :
Ho = 13 alasan menjadi alasan mahasiswa menggunakan jasa laundry
and dry cleaning.
Ha = salah satu dari 13 alasan tidak menjadi alasan mahasiswa
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN
A. Bisnis LaundryAnd Dry Cleaning 1. Sejarah Laundry
Kegiatan mencuci pakaian merupakan kebiasaan yang
dilakukan sebagian besar masyarakat. Semakin padat dan dinamisnya
kehidupan, membuat seseorang menuntut adanya pengaturan waktu
sebaik-baiknya. Pergeseran hidup, pola pikir, dan tuntutan kebutuhan
ekonomi menyebabkan masyarakat, khususnya di kota besar, menjadi
keluarga yang super sibuk dengan aktivitas kerjanya (Aswi, 2009 : 6 –
8).
Pekerjaan mencuci dan menyetrika baju, seringkali menjadi
urusan yang merepotkan dan menyita banyak waktu. Praktisnya,
mereka menggunakan jasa laundry and dry cleaning agar pakaian
menjadi wangi, bersih, rapih, dan tidak menyita banyak waktu untuk
mencuci dan menyetrika pakaian.
Awalnya, kegiatan laundry hanya untuk pangsa pasar terbatas,
seperti laundry untuk para tamu yang menginap di hotel. Demikian di
daerah perkotaan, laundry dikhususkan secara eksklusif untuk jenis
pakaian mahal atau jas. Namun, semakin banyak ketersediaan mesin
bisnis laundry dapat dinikmati oleh semua orang, dengan harga yang
relative terjangkau.
Di Indonesia, ada beberapa jenis usaha yang masuk dalam
kategori bisnis laundry meliputi jasa laundry kiloan, bulanan, khusus
mencuci karpet dan bed-cover, laundry seragam untuk perusahaan,
jasa laundry untuk karyawan perusahaan, dry cleaning untuk jas,
kebaya, dan lain-lain, dan jasa laundry hotel/spa. Dari sekian jenis
laundry, secara garis besar laundry dibagi menjadi beberapa kelompok
berdasarkan modal yang dikeluarkan (Winaris, 2010 : 28 – 34):
a. Laundry kiloan
Terdapat di sekitar kampus dan kebanyakan pelanggan berasal
dari kalangan mahasiswa. Selain itu, laundry kiloan berada di
kawasan pemukiman karyawan kantor.
b. Laundry semi eksklusif
Jenis laundry ini tidak menganut sistem kiloan, tetapi dihitung
per satuan. Dilihat dari segi harga cenderung sedikit mahal
dibandingkan laundry kiloan.
c. Laundry eksklusif atau professional
Jenis laundry ini identik dengan kinerja perusahaan yang sudah
berpengalaman dan mengkhususkan diri untuk menangani
2. Proses pencucian
a. Tahap pengumpulan pakaian
Setelah order cucian diberi label sesuai dengan tanda terima
pemiliknya kemudian dikumpulkan menjadi satu wadah plastik.
Pisahkan pakaian yang belum dicuci dengan yang sudah dicuci.
b. Tahap pemilihan pakaian
Tahap pemilahan sangat penting karena berhubungan dengan
bahan kain, jenis warna, dan jenis kotoran yang berkaitan dengan
hasil akhir cucian. Kain warna putih harus dipisah dengan kain
yang berwarna untuk menghindarkan terjadinya kelunturan pada
pakaian. Beberapa panduan dalam pemilahan:
1) Berdasarkan jenis kotoran
Pakaian dengan jenis kotoran yang tinggi (sangat kotor) harus
dipisah karena memerlukan proses khusus agar mendapatkan
hasil yang optimal, sedangkan pakaian dengan jenis kotoran
ringan dan sedang hanya diproses secara singkat. Dalam proses
pencucian diperlukan pemilahan guna tidak merusak serat kain
pada pakaian.
2) Berdasarkan jenis kain (serat dan warna)
Jenis kain wol dan sutra memiliki sifat kain yang sensitif
dibandingkan dengan jenis kain pada umumnya, oleh sebab itu
adanya perbedaan dalam proses pencucian. Penyucian dengan
sutra awet. Disamping itu, tingkat air yang tinggi juga mampu
menghindari kerusakan pada kain.
3) Berdasarkan proses
Penyortiran berdasarkan pengeringan perlu dilakukan, seperti
handuk sebaiknya dikeringkan dengan menggunakan mesin
cuci, sedangkan seprei, sarung bantal, dan taplak meja
dikeringkan dengan menggunakan setrika khusus.
c. Tahap pencucian
Tahap pencucian dilakukan setelah semua pakaian dipilah-pilah
berdasarkan kategori jenis kain, jenis warna, dan jenis kotoran.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pencucian,
yaitu kualitas air, putaran mekanik, waktu, zat kimia, dan panas
guna menghasilkan cucian yang baik. Teknik-teknik dalam
pencucian:
1) Perendaman
Perendaman dilakukan antara 3 – 5 menit dan dilakukan
langsung di dalam mesin cuci dengan kapasitas 6 – 10 kg.
2) Penyabunan
Umumnya dilakukan selama 8 – 15 menit, pembilasan awal
dilakukan untuk menurunkan suhu dan kadar detergen. Proses
mengilangkan noda (bleaching) dilakukan selama 8 – 10 menit.
3) Pembersihan akhir
Dilakukan untuk perawatan kain agar tidak cepat rusak atau
warna cepat pudar. Lakukan pembersihan akhir dengan
menggunakan air hangat.
4) Pemerasan
Pemerasan dilakukan untuk mengurangi kadar air pada pakaian
sebelum memasuki proses pengeringan.
d. Tahap perendaman pakaian dalam pelembut dan pewangi
Tahap perendaman dilakukan setelah proses pencucian dengan
menggunakan pewangi dan pelembut pakaian. Hal yang perlu
diperhatikan, yaitu pewangi dan pelembut pakaian tidak boleh
dicampur dengan pemutih atau detergen.
e. Tahap pengeringan
Tahap pengeringan dilakukan dengan menggunakan mesin
pengering. Setelah kering, pakaian dapat langsung disetrika lalu
dikemas. Namun, ada beberapa jenis pakaian yang harus perlu
dijemur dahulu kemudian disetrika.
f. Tahap penyetrikaan pakaian
Pada tahap penyetrikaan, memerlukan 2 – 3 menit untuk satu
potong pakaian. Pada jasa laundry kecil, pelipatan dilakukan secara
manual, sedangkan pada jasa laundry besar dilakukan dengan
menggunakan mesin pelipat pakaian, digunakan untuk melipat
mesin pelipat adalah hasil lipatan pakaian kurang rapih jika
dibandingkan dengan pelipatan secara manual.
g. Tahap pengemasan atau finishing
Tahap pengemasan yang dimaksud adalah bagaimana
pengemasan hasil cucian saat dikembalikan kepada pelanggan
dalam keadaan rapih dan memuaskan. Tahap pengemasan
Gambar IV.1
Proses Pencucian Pengumpulan Pakaian
Pemilihan Pakaian
Pencucian Pakaian
Perendaman Pakaian Dalam Pelembut dan Pewangi
Pengeringan Pakaian
Penyetrikaan Pakaian
3. Penetapan Harga
Penetapan harga dilakukan oleh masing-masing pemilik
perusahaan jasa laundry sesuai dengan perhitungan biaya yang
dikeluarkan pada saat pertama kali laundry dibuka, selain itu
penetapan harga ditentukan dari jenis cairan yang digunakan dalam
proses pencucian pakaian. Berbagai macam penetapan harga laundry:
a. Laundry kiloan
Pada laundry kiloan, penetapan harga berkisar antara Rp 2.000,00
– Rp 3.500,00 per kilonya. Pada laundry kiloan, dalam proses
pencucian pun digabung menjadi satu baik pakaian yang memiliki
tingkatan kotor paling tinggi maupun bahan kain yang berbeda.
Contoh beberapa jenis laundry kiloan di Yogyakarta, meliputi :
Cherry Laundry.
b. Laundry semi eksklusif
Pada laundry semi eksklusif, penetapan harga berkisar antara Rp
4.000,00 – Rp 15.000,00 per satuan.. perhitungan didasarkan
satuan dan jenis kain, seperti selimut atau bad-cover, boneka,
kebaya, jas, tas, dan lain-lain.
c. Laundry eksklusif atau professional
Pada laundry eksklusif atau professional, penetapan harga berkisar
antara Rp 3.000,00 – Rp 3.500,00 per kilo dan Rp 4.000,00 – Rp
15.000,00 per satuan. Laundry eksklusif dapat menangani segala
B. Universitas Sanata Dharma
1. Sejarah Universitas Sanata Dharma
Sejak tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.
46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi
Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.
Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan
sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang
menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas
muatan program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan
pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru.
Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25
Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3
Program Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di
Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai
aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik
lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga /
pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian,
pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat. Nama-nama yang
pernah menjabat Rektor Universitas Sanata Dharma:
a) Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955-1967)
c) Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984)
d) Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988)
e) Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993)
f) Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001)
g) Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001-2