! " # " $ % !& %'# " # % % ( (
%')% ! ( ( ( * "
+
,- ./ .
,- -.. 0 . ..
1 + +
+ +
( ) ) #2 " $ 3 # ! 3 # %
4 ) ! ! # * *
5 4 ## 6 6+ 7
% &* & %* !3 " 3 ) '% )8'% ) $ ) 9
( % )
* % *" ' %: %
&" ( %
4
;
$ ! $ ( ) * * )) " $ 3 ": * % &* $ ) * $ # * (
! ! %$ 3 ) %$ '% ) # 2 9 # $ ) # " ( * 3 ( # !
& ( ( < % & * 2 * 3 ) ! # $ $ %$ #! "6
')$ % 2 @ 3% %
5 ( ($ %: 7
*$ % & # * 9 & & ( " ) " * * 3 % ( * "8 $ $ ) ! # !& " * " )) & # * ( & ! $ # * * % &* $ )
3 % ( # % * # '%' !%& '%" ' ! " # $ # *
)% " ! $ # '%' !+
% &* ( * * ! ! " * # " * *$ % ! !& %'# " ) # % %
( ( & ( %')% ! ( * " 2 1 % * ( ( #! ) "
'* #2 # * ) % ( #! ( ( 2 = %* * " %!
')$ %
# * ! $ ( % 3 ": & # * * % &* ( %: ( ( )
! * ! #2 3 !3 ) * % 3 3 % & !'% #2! % # ( % * ! & " 2 & # * ! $ !& % * % ! * " $ ) * 3 * %83 * % $ & (
.6 = %* * " %!
6 1 % * ( ( #! ) " '* # = %* *
" %!
/6 %')% ! ( ( ( * " = %* * " %!
6 %*6;6 ) " #$' '2 6 6 # '* !3 !3 ) $ ) * *
! !3 % % " & ( & # * ! $ # * * % &*
-6 6 ( % ' 2 6 (2 6 2 # '* !3 !3 ) $ ) # "
! % # : ( ) " * 3 $ ) ! & ( * # %')% !
06 %*6 6 6 3 $ ' $ ) # " ! !3 % ! * ( ! # 9 % & # * * % &*
@6 ( % ) $ ) ( " 8" $ ! !3 % ('%' )
* ! ) ! $ # * * (
A6 * % %9 2 *" ' %: % 2 $ ) ( ) * 3 % ( *
! ! & # * * % &* 6
,6 ( % $ ) ! !3 % ('%' ) ! $ # * * % &*
. 6 ! ( ! ( # %) $ ) # " ! !3 % * % ( 3 !3 )
..6 " 3 9 )2 % 2 1' ' ( &% $ ) * # # * ( # ! * ( (
. 6 ! 8 ! $ ) * # # ! !3 % ( ) !'% # ( ! $ ! )
& # * ( # ! ! $ # * * % &* 2 3 % * 2 3 2 3
% 2 3 (% 2 2 "'! *2 4 % '2
./6 ! 8 ! * & % ) ,-2 9 )2 * 2 = 2 ' )2 2
'<% 2 !3 # # * * !') 3 %" * # ! $ # * ) * * * ( ) % 9
. 6 ! & " $ ) ! $ ( %9 ! ( * 2 ! # " 3 $
3 % * 3 ) & # *
# * ! $ ( % 3 ": * % &* 3 $ % ) 2 * " )) % ( * % * ) & # * " % & 2 " % * !') * % &* 3 %! < 3 ) & % & !3 9 ( & " $ ) ! ! %#
6 ) % ) ! " * *: ,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan hak setiap orang. Akan tetapi, kegiatan belajar di Perguruan tinggi merupakan previlege karena hanya orang yang memenuhi syarat saja yang berhak belajar di lembaga pendidikan tersebut.
Previlege yang melekat pada mereka yang belajar di suatu perguruan tinggi tidak hanya terletak pada sarana fisik dan sumber daya manusia yang disediakan, tetapi juga pada pengakuan secara formal bahwa seseorang tersebut telah menjalani kegiatan belajar dan pelatihan tertentu. Dengan pengakuan tersebut harapannya adalah seseorang yang telah mengalami proses belajar secara formal akan mempunyai wawasan, pengetahuan, keterampilan, kepribadian dan perilaku tertentu sesuai dengan apa yang ingin dituju oleh lembaga pendidikan. (Suwardjono, 1991:1)
2
Ada dua tujuan yang terlibat dan saling menunjang dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Pertama adalah tujuan lembaga pendidikan dalam menyediakan sumber pengetahuan dan pengalaman belajar ( knowledge and learning experiences) dan yang kedua adalah tujuan individual mereka yang belajar
(mahasiswa ). Proses belajar-mengajar mestinya harus mampu menyelaraskan tujuan individual dan tujuan lembaga pendidikan dan bahkan tujuan pendidikan nasional.
Jurnal Spiritualitas Ignatian, Maret 2001, memuat tulisan A. Alibata, berjudul “Mencari visi dasar kehidupan mahasiswa di Universitas Sanata Dharma”. Dalam tulisan disebutkan bahwa, secara umum mahasiswa di Universitas Sanata Dharma terbagi dalam empat kelompok besar.
Kelompok pertama, adalah mereka yang berorientasi pada studi. Kelompok ini selalu mengutamakan perolehan Indek Prestasi atau Indek Prestasi Komulatif. Seluruh waktu dan tenaganya dicurahkan untuk mengejar penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK).
Kelompok kedua, adalah mereka yang lebih mengutamakan kegiatan kemahasiswaan daripada prestasi akademik, mereka ini mencurahkan waktu serta tenaganya untuk berkegiatan dan ikut melibatkan diri secara aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.
Kelompok ketiga, adalah mereka yang disebut “ poros tengah “, kelompok ini mengutamakan keunggulan akademik sekaligus menyadari pentingnya kegiatan kemahasiswaan. Mereka berfikir kemampuan akademik tidaklah cukup membekali
orang untuk hidup. Kemampuan yang unggul dalam bidang akademik hendaknya disertai pula dengan keunggulan dalam bidang kemampuan sosial yang handal pula.
Kelompok keempat, adalah mereka yang diberi cap “penyakit kusta“. Kelompok ini mengabaikan prestasi akademik dan juga kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang ada. Waktu dan tenaganya dikerahkan untuk menikmati hidup hari ini.
Jika kemudian muncul pertanyaan Kelompok manakah yang paling ideal untuk membantu mahasiswa mencapai keunggulan secara akademik sekaligus humanistik ? Maka kelompok poros tengah mempunyai peluang yang paling besar untuk memperoleh itu, karena pada prinsipnya kegiatan belajar di bangku kuliah yang lebih mengutamakan keunggulan akademik belumlah cukup untuk membekali mahasiswa hidup di masyarakat, hendaknya keunggulan akademik harus pula diimbangi dengan keunggulan dalam kemampuan sosial, yakni peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan dapat melatih mahasiswa menjadi lebih peka terhadap lingkungan sosialnya, hal ini terjadi karena ada interaksi aktif mahasiswa dengan lingkungan di luar bangku kuliah.
4
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini kegiatan kemahasiswaan yang dimaksud adalah, kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan ?
2. Apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan jenis kelamin ? 3. Apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma
terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan program studi ? 4. Apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma
terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimanakah sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan program studi
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas :
Hasil penelitian yang berupa kesimpulan dan saran, diharapkan mampu memberikan masukan bagi Universitas Sanata Dharma untuk membina mahasiswa agar ikut berperan aktif dan ikut bagian dalam kegiatan kemahasiswaan sesuai minat dan bakatnya.
2. Bagi Mahasiswa :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada mahasiswa pentingnya mengikuti kegiatan kemahasiswaan untuk melatih kepekaan terhadap lingkungan sosial dan pendalaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan 3. Bagi penulis :
6
F. Sistematika Pembahasan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini akan membahas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : pengertian, struktur, ciri-ciri dan faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap, pengertian jenis kelamin, program studi, pengertian status sosial ekonomi, kegiatan kemahasiswaan dan hipotesis.
BAB III: Metodologi Penelitian
Dalam bab ini disajikan tentang : jenis penelitian, prosedur penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, definisi oprasional, definisi dan pengukuran variabel, data yang dicari, teknik pengumpulan data dan tehnik analisa data
BAB IV: Gambaran Umum Kegiatan Kemahasiswaan
Bab ini berisi : gambaran kegiatan kemahasiswaan di USD BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi : Deskripsi penelitian, analisis data dan pembahasan BAB VI: Kesimpulan dan saran
Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran
! !
! ! " # " $
%! ! ! ! ! !
&% ! ' ' !! ( (
( ( " ( $ ( ( " (
( ( !!
( ' ' !! ( )
*
+ ( *
, $ + (
* ( + ( "
,
! ! "
" $
- . (
!
" !
/
$
0 1 ! . " (
!
! ! !
#
& *
" ! "
( )
/
$ /
$
*
$ - ! (
#
"
2$ - ! !
" $
. !
!$ - "
3$ - !
(
" $
* "
! !
$ 4 ! ! !
* ( " $ 5
" "
( " $ "
( " !
" $
$ 4
*
( $ 6
($ 4
* " '
$ /
$ *
' '
$
$ 4
7 ' #
$ 0 #
'
"
" "
" $
* !
#
# $ 8 #(
$ * "
7 #
" $ "
'
'
"
$
2
" '
' ( "
$
/ 5 ; < ,2 $22 =
"
! ! !
! $ 4 "
' #
$ # !
#
# #
# #
# #
!
5 "
>
. ' " !
! " ! !$ . '
$
! " # $ % &
'
* ?
- (
$ / 5 ; < ,2 $23 =
5 " '
( ' $ /
" '
( " $ 1
' " $ 1
5 "
4 #!
-%!
-*
$ %!
" ' ! ! ! !$
1 ' !
"
$
-" ' $
' % & %
/ '
" $
!
$
%
$
" $
"
! $
2$
7 ' (
$ - (
' !
! $
A
' $
A$ !
$
-! !
$ * (
$ !
# ! $
( ! %
"
!
$ C 3 $
$
) % *
*
"
,
+ %
; % *$ * &* )
( "
$ & )
# $
; A
$ *
(
$
% #
# ( ( $
#
$
;
"
$ * * " * * ,A 2
; (
$
$
2$ (
"
! " #
" ( " $
/ "
"
"
! " #
$
*
$ 6
- "
" $
2
$
($ 6
6 #
$ 5
$ % ( "
" $
$ 6
6
# #
" # !
" "
"
$
; # ' #
( ( "
$
-(
( ! " $
* *
"
$ * : ! * *
! " 3
$ 4 $
@ 9 2> (
( " "
" $
$ 7 !
# "
" #
($ + # 4
$
" " !
" "
$ B */ !
( $
$ B *B !
22
($ B *B % ! !
(
$ B !
! (
! $
:
! ( $
! (
# "
+ A A
: (
"
$ - " "
" (
( $ 5
!
"
" " "
$
"
"
$ : "
$ : " "
$ "
" "
# $ * ! " $ %
" (
" $
$ " * *
" "
"
# $
* ! " " $
/ $ : : * *$:$ " "
2>
$ C %
; "
2$ C
(
3$ C 8
(
>$ C /
" ( (
@$ C 0
% ?* ? ? "
" ?(
A$ C 4
?(
% .7 ? ?
$ C C
+7 #
( " ( ' ? "
*/ C %# /
,$ C 1
C *B *B % " " +7 B
B - C 77%#77/
$ C 7
% "
? C
C 777%
?
/ " "
$ +
$ *
($ ?
$
$
& *
2A
;
* 1 0' ,2 2
* # $C ,A >
$ 6 *
2$ " "
3$ 1
; * ; * 1 0'
,2= 2 " 3
$
$
($ #
!
" $ *
" # " "
"
" '
$
!
"
" $ "
" " (
8 #8 "
" $
6 #
! !
" "
" $
"
" #
# #
# $
"
$
2,
, *
$ $ ($ *
! ! % & $
; "
" "
$
-# $
-# $
*
$
*
6 ' * /
$
/
3
( ! %
G
- 6 ' * /
(
$
:
$C
*
#
"
: - **0 5 ; *
* ;
-
$
* '
#
! +
/ "
$ % 4-7 6 ' * /
2$ % 4-7 6 ' * /
"
! " # $ #
% "
& '
(
) *
+ *
!
#
, )-. / 0 "
, !
, ! ,
1
/ 0 " !
2 ! 2 , # 3 !
) - . &
# !
) - . !
, !
. / 0 " !
2 ... ! 2 , # ! 3
, / 0
"
" #
" # , )-. 4) - .
5 / 0 " ! ,
! / !
" # ! " . !
. ! - ! 2
) 2 , ,
666!
0 , / 0 "
" .
-+" ,
7
:
1 6 , 4 6? :11 5!
. 41== :11 5 @ 1 6 A 6
.. / 4 9= :11 5 @ 1 6 A 1>
... " # 4 :6 :11 5 @ 1 6 A 1
.' " . 4 =: :11 5 @ 1 6 A 11
' . 4 1=9 :11 5 @ 1 6 A 1
'. 2 4 7= :11 5 @ 1 6 A 8
'.. ) 4 6 :11 5 @ 1 6 A 7
'... - 4 6 :11 5 @ 1 6 A : B
1 6
2
A 6 1 6
/ A 1> 1 7>
" # A 1 79 =8
" . A 11 :6 >6
. A 1 >1 161
2 A 8 16 116
) A 7 111 117
- + : 11= 1 6
1 '
' # #
& & , #
0
, )-. / 0 "
, ! # !
,
'
1 " , )-. ,
" # #
, < , )-.
,
- & !
- #
- & ,
-* &
# &
,
9
&
, 4 5 & #
, % &
D-, / 0 " E
" &
, 4 5
& F , %
D & ,
D
& &
#
* 1= & 16
& ,
1 - "
1
! 2 ! '
-$2 $;(;
".-& & - & - &
1 C1:C 1C C 1C7C:C1=C 6C 7 =C9C8C11
$".*.)
76
C1 C1>C18 C16 >C19C =
" , ,
7
77
2 ,
1 2 #
""(
"
M
"
# # !
B M A <
& ( ' 7 ' ( '
* ≥ <
< J <
" " ( *
" ! ! !
! #
7:
" " ( <
""(- F ! ! !
! # !
&
7 ( . '
1
#
, ! # F !
, ! #
! ! &
# ,
, / 0 "
) "
# #
#
!
"
*
#
1
H
# , <
!
,
, ! #
!
/ 0 " ! # !
& ! # , 666
( ' !
"
# # 0 '
#
4 !1881 1 5 " 0 #
# !
79
=6
, &
4 5 & 4 5 #
, , )-.
/ 0 " ,
, )-. / 0 " *
-- , 0
< ' '
3 #
&
4 Q, ! 188>5 /#
&
/#
# 0 0 #
# "
# & "
& 6 1
& 1 6 #
- & 1
- &
=
'# & ( & ! # $
- & A 6!8:6
+ A 6!666
"
, 0 , )-.
/ 0 " * - - ,
&
0 4 5 A A 6! 8 #
8=?
# 0
,
, )-. / 0 "
, , )-. / 0 "
, 0
! , )-. / 0
" * - - ,
=7
:
1 &
& # ,
! , )-. / 0 "
, ! #
#
& ,
, &
&
1 # =
=
# =
1
1 =
= =! # 6 "
4 0 5
! # =
- " "
. 169 H 1 = " &
.. 9> H 16> &
... :: H 9: <
.' 7= H := ; &
' = H 77 " &
2
1 - , ,
&
169 1 =! ,
, , 0
,
- , ,
&
9> 16> ,
- ! , ,
!
:: 9: ,
=:
7 - ! , ,
&
7= := ,
,
= - ! , ,
&
77 ,
, , 0
- &
4 ;$' 5!
# .. 0
# 4 5
H !
D 4 " , !189> 1715
;$' , F
) 4 ) 5 6!6= =?
! & !
) # 0
= 166! # )
&
) 6!6= =? ! #
-" -"-"! # &
58
BAB IV
GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS
A. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA FKIP
Rencana mendirikan suatu Perguruan Tinggi Keguruan lahir ketika Prof. Moh.Yamin, S.H. menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sampai waktu itu, pendidikan khusus guru – guru SMTP / SMU dilaksanakan oleh kursus BI / BII yang didirikan di berbagai kota di Indonesia. Tetapi sewajarnyalah pendidikan yang amat penting itu diangkat ke taraf keguruan universiter dengan mempertahankan arah dan tujuannya sendiri, yaitu keguruan di sekolah menengah.
Inisiatif ini menarik bagi gereja, terutama di Jawa Tengah yang waktu itu, Ordo Societas Jesu (Serikat Jesus) telah membuka kursus-kursus BI di antaranya BI mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan BI Sejarah dan BI Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J.Van der Meulen, S.J. dan Pater H.Bastiaanse, S.J.
dengan karya-karya para Pater Jesuit dan tidak melampaui batas-batas kemampuan Ordo.
Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu (1) Bahasa Inggris (2) Sejarah (3) IPA dan (4) Ilmu mendidik. Sedangkan nama Sanata Dharma diciptakan oleh Pater K.Looymans, S.J. Pejabat Departemen PP dan K di Kawali Y (Kantor Waligereja Indonesia). Aslinya Sanata Dharma, dibaca Sanyata Dharma. Nyata Dharma artinya kebaktian yang sebenarnya atau pelayanan yang nyata. Kebaktian itu ditujukan kepada tanah air, bangsa dan Gereja (Pro Patria et Eclessia )
Selanjutnya, pembesar misi Societas Jesu menunjukkan Pater Prof. Dr.Nicolaus Driyarkara, S.J menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma sedangkan Wakil Dekan dipercayakan kepada Pater H. Loeff, SJ.
Dari PTPG menjadi FKIP
60
Sanata Dharma di Universitas Katolik Indonesia Cabang Yogyakarta hanyalah nama di atas kertas saja.
Untuk mengatasi kerancuan ini akhirnya pemerintah kembali menetapkan agar FKIP Berdiri sendiri menjadi IKIP. Karena itu, FKIP Sanata Dharma juga berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No.237/B-Swt/I/1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Dalam masa ini, banyak hal berkembang di Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi banyak aspek, baik yang menyangkut pembangunan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma juga dilengkapi dengan lembaga-lembaga pendukung yaitu Pusat Penelitian Sanata Dharma dan Pusat Pengabdian pada Masyarakat. Di samping itu, IKIP Sanata Dharma juga didukung oleh biro-biro administrasi, seperti Biro Administrasi Umum, Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan serta BAPSI.
Yayasan Sanata Dharma juga membuka sekolah latihan bagi mahasiswanya yaitu SMP Sanata Dharma pada tanggal 1 Januari 1967. SMP ini terletak di bagian utara kampus Sanata Dharma. Pada tanggal 1 Januari 1973 juga dibuka pendidikan non gelar bagi lulusan SLTA, yaitu Program Extension Course Bahasa Inggris. Program ini dilaksanakan dalam rangka pengabdian pada masyarakat.
jurusan seperti Matermatika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini kemudian pada tahun 1990 ditutup dan diganti dengan program Diploma II PGSD. Kemudian untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan jaman, pada tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan perkembangan ini, diharapkan Sanata Dharma dapat terus memajukan sistem pendidikan guru dan berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma juga mengembangkan muatan program pendidikannya, Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Sanata Dharma juga membuka 8 fakultas tambahan, yaitu :
1. Fakultas Ekonomi 2. Fakultas MIPA 3. Fakultas Sastra 4. Fakultas Teknik 5. Fakultas Teologi 6. Fakultas Farmasi 7. Fakultas Psikologi
62
Sejak tanggal 19 April 1999, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, No.143/DIKTI/kep/1999, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama (FIPA) berubah menjadi Program Studi Ilmu Pendidikan, kekhususan Pendidikan Agama Katholik dan menjadi bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Dengan demikian, saat ini Universitas Sanata Dharma memiliki 8 Fakultas. Lebih dari itu, saat ini Universitas Sanata Dharma juga membuka Program Pasca Sarjana untuk Program Studi Magister Teologi dan Kajian Bahasa Inggris
B. PROGRAM STUDI DI FKIP
1. Jurusan Ilmu Pendidikan
Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma memiliki tiga program studi yaitu Program Studi Bimbingan dan Konseling, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Program Studi Pendidikan Agama Katolik.
Kurikulum pendidikan yang akan diterima mahasiswa tidak hanya terbatas pada pengembangan pemahaman, tetapi juga pengembangan sikap dan keterampilan di bidang bimbingan dan konseling. Keterampilan-keterampilan tersebut antara lain menyelenggarakan : konseling individual, bimbingan kelompok dan tes psikologis.
diberikan bekal ilmu di bidang bimbingan dan konseling, juga didukung oleh cabang ilmu lain, khususnya psikologi pendidikan dan sistem pengajaran. Kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan agar lulusan kelak mampu bertugas sebagai : konselor sekolah, konselor di rumah sakit, konselor di asrama dan panti asuhan.
Lulusan program studi ini memiliki kompetensi untuk menjadi konselor di lembaga pendidikan, khususnya sekolah. Lulusan ini sekaligus juga memiliki bekal yang dapat dikembangkan untuk menjadi tenaga yang profesional dalam bidang pendidikan, pelatihan, pengembangan sumber daya manusia. Mereka juga cakap dalam pemberian berbagai layanan bimbingan, termasuk konseling di luar sekolah seperti rumah sakit, panti sosial, asrama dan Industri.
2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS) Universitas Sanata Dharma memiliki dua program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
2.1.Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
64
keperluan, baik untuk tujuan utama maupun tujuan sampingan. Sudah barang tentu mereka memerlukan pengajar Bahasa Indonesia.
Bidang jurnalistik yang maju dan berkembang pesat merupakan lahan yang dapat dimasuki oleh orang-orang yang berbidang keahlian bahasa Indonesia. Kurikulum baru yang dilaksanakan mulai semester gasal 1996/1997 memuat dua paket ; yaitu paket jurnalistik dan paket bahasa Indonesia bagi penutur asing. Mahasiswa diwajibkan memilih salah satu diantaranya, dengan demikian lulusan PBSID nantinya secara formal, tidak hanya secara kebetulan, dapat bekerja di bidang jurnalistik dan BIPA disamping kewenangan pokoknya adalah mengajar.
2.2. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Prodi PBI bertujuan menghasilkan lulusan yang siap menjadi pendidik yang profesional, baik sebagai guru atau sebagai pengelola program pelatihan bahasa. Disamping itu para lulusan dari program studi ini diharapkan mampu berbicara dalam bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
maupun non formal. Training department di perusahaan-prusahaan swasta, perbankan, perhotelan dan lainnya
3. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Universitas Sanata Dharma memiliki tiga program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Sejarah, Program Studi Pendidikan Ekonomi dengan keahlian khusus akuntansi dan keahlian khusus pendidikan ekonomi koperasi. Program studi pendidikan ekonomi ini umumnya dikenal dengan nama Prodi Pendidikan Akuntansi dan Prodi Pendidikan Dunia Usaha.
3.1. Program Studi Pendidikan Akuntansi
Prodi PAK bertujuan menghasilkan lulusan yang berkualifikasi untuk mengajar di SMU atau di SMK Bisnis bidang studi Akuntansi, Ekonomi koperasi atau manajemen. Disamping itu, mereka juga profesional untuk bekerja di bidang akuntansi dan keuangan di lembaga / instansi non-kependidikan. Seperti misalnya di perbankan, perusahaan, yayasan, konsultan dan lain-lain.
3.2. Program Studi Pendidikan Ekonomi
66
dapat melebarkan sayapnya dengan bekerja di dunia perbankan, perhotelan dan perusahaan.
3.3. Program Studi Pendidikan Sejarah
Program Studi Pendidikan Sejarah (P.Sej) bertujuan menciptakan profil pendidik yang professional dan mampu mengembangkan diri menjadi pengamat social yang cermat dan produktif. Tak jarang para lulusan program studi ini menjadi kolumnis yang andal di berbagai surat kabar
4. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jurusan ini mempunyai dua program studi, yaitu program studi pendidikan Matematika dan program studi pendidikan Fisika. Dengan dua program studi, jurusan ini bertujuan untuk :
a. Membantu perkembangan pendidikan/pengajaran dan sistemnya untuk membentuk manusia seutuhnya
b. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk menjadi guru Matematika atau Fisika yang profesional, baik dalam bidang keahlian maupun keguruan.
Disamping itu pada kenyataannya para lulusan dari jurusan pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini banyak juga yang bekerja tidak sebagai guru melainkan terjun di luar bidang kependidikan
C.1. UKM PRAMUKA
UKM Pramuka berdiri tanggal 2 Desember 1983 melalui pengukuhan Kwartir Cabang Yogyakarta dengan Nama Gugus Depan Yogyakarta 1520-1521. Gugus depan yang berada di perguruan tinggi merupakan satuan yang disebut Racana. Untuk putri Racana Walanda Maramisa dan putra Racana Driyarkara. Racana Driyarkara dan Walanda Maramis bertujuan mempersiapkan anggotannya menjadi kader Gerakan Pramuka dan kader pembangunan yang berkualitas.
C.2. UKM PENERBITAN KAMPUS
UKM Penerbitan kampus adalah satu-satunya unit kegiatan tulis-menulis di bawah naungan Senat Mahasiswa Universitas (SMU). Tujuan utama UKM ini adalah memberikan sarana/wadah kreativitas dan membantu menyalurkan minat mahasiswa USD di bidang tulis menulis. Misi yang lain adalah memperkenalkan dunia kewartawanan dan penerbitan kepada mahasiswa USD.
C.3. UKM FOTOGRAFI
Secara garis besar tujuan dari UKM Fotografi “Lens Club” adalah : 1. Membina dan melatih kepekaan mahasiswa dalam seni khususnya seni
68
pembekalan fotografi dasar I dan II - hunting – pameran intern dan ekstern – pelatihan tehnik fotografi dan kamar gelap – seminar – lomba foto dan lain-lain
2. Membina dan melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang dan sumber daya yang unggul dalam fotografi termasuk dalam kategori pedokumentasian yang dimulai dengan mengabadikan dan mendokumentasikan kegiatan-kegiatan di lingkungan Sanata Dharma.
C.4. UKM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
UKM Pengembangan Keterampilan adalah perluasan dari UKM Keputrian. Hal ini adalah untuk menghilangkan kesan bahwa UKM Pengembangan keterampilan hanya dikhususkan untuk putri saja, padahal sebenarnya pria juga perlu terlibat dan boleh mengikutinya
Tujuan UKM ini adalah untuk memberikan bekal keterampilan kepada mahasiswa dan mengembangkan bakat dan minat mahasiswa dan kreativitas mereka yang berguna baik pada masa sekarang maupun masa depan.
UKM ini terbagi menjadi dua sub unit yaitu:
1. Sub-UK kerajinan, menyelenggarakan kegiatan yang bersifat mengembangkan keterampilan tangan, misalnya membuat souvenir, merangkai bunga, merias pengantin,dll.
kewanitaan selain kerajinan tangan, misalnya seminar keputrian, aerobik dll
C.5. UKM KORPS SUKARELA
Palang Merah Indonesia adalah Organisasi Kemasyarakatan yang bertujuan meringankan penderitaan sesama manusia apa pun sebabnya tanpa membedakan golongan, warna kulit, bangsa, jenis kelamin, agama, bahasa. Dalam melaksanakan kewajiban tersebut, PMI Sangat tergantung pada anggota-anggotanya. Misi kemanusiaan PMI memerlukan banyak tenaga dengan aneka ragam kecakapan dan keahlian serta bersedia menyumbangkan tenaga dan waktunya secara sukarela tanpa pamrih. Satuan tenaga yang terdidik dan terlatih inilah yang kemudian diberi nama Korps Sukarela Palang Merah Indonesia, disingkat KSR PMI
C.6. UKM BELADIRI
70
UKM Bela Diri memiliki beberapa sub–UK yang mengadakan latihan dua kali seminggu. Dengan hari dan waktu yang telah ditetapkan oleh masing-masing pengurus sub-UK Bela Diri. Adapun sub-UK itu adalah : 1. Pencak Silat ( THS/Tunggal Hati Seminari – THM/ Tunggal Hati
Maria )
THS-THM adalah organisasi bela diri pencak silat yang bercikal bakal dari seminari,sehingga pencak silat ini beraliran kristiani (katolik) dengan semboyannya Pro Patria et Ecclessia (demi tanah air dan gereja) seperti pencak silat pada umumnya. THS-THM selain mempelajari pencak silat sebagai seni (seni bela diri ) THS-THM juga melatih anggotanya untuk bermeditasi dan mengolah pernafasan (seni pernafasan) yang bisa menghasilkan tenaga yang dashyat (tenaga dalam )
2. Tae Kwon Do
Tae kwon do adalah bela diri yang banyak menggunakan kaki sebagai andalannya. Banyak atlet USD dari cabang Tae Kwon Do yang telah menunjukkan prestasi yang menggembirakan dalam berbagai kejuaraan antar Perguruan Tinggi.
3. INKAI
Sanata Dharma bertujuan untuk membentuk manusia yang mempunyai fisik dan mental KARATE.
C.7. UKM KOPERASI MAHASISWA (KOPMA)
Koperasi Mahasiswa merupakan organisasi yang bersifat ekonomi dan berwatak sosial yang beranggotakan mahasiswa yang bersifat sukarela. Saat ini usaha kopma adalah perkantinan dan pertokoan. Perkantinan menjual makanan dan minuman, sedangkan pertokoan menjual alat tulis dan alat kantor. UKM ini diadakan untuk membentuk pribadi mahasiswa yang mandiri, kritis, ulet dan mempunyai nilai lebih untuk mengantisipasi persaingan dunia kerja maupun usaha yang makin kompetitif
C.8. UKM RESIMEN MAHASISWA
Resimen mahasiswa merupakan wadah penyalur potensi mahasiswa dalam usaha pembelaan negara dan sebagi kekuatan cadangan nasional dalam pembelaan negara. Selain itu Resimen Mahasiswa merupakan wadah yang tepat melatih diri dalam kepemimpinan, disiplin, tanggung jawab, kecakapan, ketangkasan dan keberanian dengan moto : Widya Castrena Dharma Siddha ( menyempurnakan kewajiban dengan ilmu
72
C.9. UKM KESENIAN
UKM Kesenian adalah wadah bagi para mahasiswa yang ingin mengembangkan bakat, minat dan kreativitas serta daya apresiasinya di dalam bidang kesenian. Kesenian yang dikembangkan meliputi kesenian trasional dan modern. Kegiatan-kegiatan kesenian selain diselenggarakan di lingkungan kampus juga dilaksanakan di luar lingkungan kampus dalam rangka turut serta berperan aktif dalam lomba-lomba dan pertunjukkan.
Kegiatan kesenian yang bersifat umum, biasanya deselenggarakan dan dikoordinasi oleh UKM kesenian. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah :
• Pekan kesenian mahasiswa
• Pentas seni dalam rangka memperingati dies natalis
• Pertunjukkan Seni Tahunan
C.10. UKM PSM
Paduan Suara Mahasiswa (PSM ) Cantus Firmus dibentuk tahun 1981, ini merupakan kelompok seni olah vokal yang menjadi wadah dalam menampung hobi dan bakat mahasiswa USD dalam berorganisasi, bersosialisasi dan khususnya dalam bidang seni suara. Di dalamnya anggota diharapkan dapat berproses bersama dalam meningkatkan apresiasi seni dan meraih prestasi.
Adalah salah satu unit UKM dibawah koordinasi Senat Mahasiswa Universitas dan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, yang menjadi wadah atau tempat untuk membangun kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat terlebih bagi masyarakat yang miskin, tersisih, menderita atau masyarakat yang termarginalkan.
C.12. UKM PENALARAN
74
C.13. UKM KEROHANIAN
UKM kerohanian sebagai unit kegiatan struktural di bawah senat mahasiswa universitas menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di bidang spritual religius. Bentuk kegiatan yang dijalankan dapat digolongkan dalam tiga jenis;
1. Kegiatan yang bersifat liturgis seperti misa kampus, doa bersama, perayaan hari besar agama, rekoleksi, retret
2. Kegiatan bersifat sosial, misalnya kunjungan ke panti asuhan ,dialog agama,aksi solidaritas
3. Kegiatan yang bersifat rekreatif, misalnya camping rohani,ziarah, live-in, pemutaran film,dll
C.14. UKM OLAHRAGA
UKM Olahraga dibentuk untuk membina dan mengembangkan bakat, minat dan kreativitas serta prestasi mahasiswa dalam bidang olah raga. Selama ini kegiatan dari UKM olahraga tidak hanya diselenggarakan di lingkungan kampus saja, tetapi juga dilaksanakan di luar lingkuan kampus. Misalnya berpartisipasi aktif dalam berbagai kejuaraan daerah dan kejuaraan nasional antar perguruan tinggi.
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma
Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan
Untuk mengetahui sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma
terhadap kegiatan kemahasiswaan, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan tersebut berupa skor skala sikap mahasiswa terhadap
kegiatan kemahasiswaan yang dikelompokkan, untuk membedakan antara
sikap positif dengan sikap negatif. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1. Mengalikan jumlah item dalam kuesioner sebanyak 25 dengan skor
tertinggi yang dapat dicapai responden yaitu 5
2. Mengalikan jumlah item dalam kuesioner sebanyak 25 dengan skor
terendah yang dapat dicapai responden yaitu 1
3. Mencari nilai tengah dengan cara mengurangkan skor tertinggi 125 dan
terendah 25 dan dibagi 5, maka didapatkan jumlah 20 Sebagai skor
tengah ( interval )
Berdasarkan perhitungan di atas, responden dapat dikelompokkan
menjadi 5 kelas.
Tabel 5.1
Hasil Skala Lima Penilaian Sikap
76
Maka penilaian sikap terbagi dalam lima kelas sebagai berikut :
1.Kelas pertama adalah sikap mahasiswa terhadap kegiatan
kemahasiswaan. Dikatakan sangat positif bila banyaknya skor
yang diperoleh responden antara 108 sampai 125 dan dalam
interval ini terdapat sebanyak 36 orang responden. Artinya
mahasiswa sangat menghargai kegiatan kemahasiswaan yang
ditawarkan universitas dan sangat bangga dengan kegiatan
kemahasiswaan.
2. Kelas kedua adalah sikap mahasiswa terhadap kegiatan
kemahasiswaan. Dikatakan positif bila banyaknya skor yang
diperoleh responden antara 87 sampai 107 dan dalam interval ini
terdapat sebanyak 39 orang responden. Artinya mahasiswa
menghargai dan merasa bangga
3. Kelas ketiga, sikap mahasiswa terhadap kegiatan kemahasiswaan
dikatakan ragu ragu, bila banyaknya skor yang diperoleh
responden antara 66 sampai 86 dan dalam interval ini terdapat
sebanyak 29 orang responden. Artinya mahasiswa sekedar
menghargai dan ragu-ragu terhadap kegiatan kemahasiswaan
4. Kelas empat, sikap mahasiswa terhadap kegiatan kemahasiswaan
dikatakan negatif bila banyaknya skor yang diperoleh responden
antara 45 sampai 65 dan dalam interval ini terdapat sebanyak 16
orang responden. Artinya mahasiswa tidak tertarik dan tidak
menghargai kegiatan kemahasiswaan
5. Kelas lima, sikap mahasiswa terhadap kegiatan kemahasiswaan
dikatakan sangat negatif bila banyaknya skor yang diperoleh
responden antara sampai 25 sampai 44 dan dalam interval ini tidak
ada responden yang termasuk didalamnya. Artinya mahasiswa
tidak mendukung dan tidak tertarik terhadap kegiatan
kemahasiswaan yang ditawarkan universitas.
Untuk dapat mengetahui sikap total mahasiswa dapat diketahui
dengan menjumlahkan skor total dari jawaban responden, yaitu = 10875,
kemudian skor total tersebut dibagi dengan sejumlah respondennya yaitu
sebanyak 120 responden. (hasil selengkapnya dapat dilihat di lampiran) dan
berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka didapatkan nilai
sikap mahasiswa sebesar 90,63. Nilai sikap tersebut kemudian dibandingkan
dengan nilai interval yang ada.
Hasilnya sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap
kegiatan kemahasiswaan berada di interval 87 sampai dengan 107, artinya
sikap mahasiswa positif. Hal tersebut mengindikasikan bahwa selama ini
mahasiswa menghargai dan merasa bangga mengikuti kegiatan
kemahasiswaan di FKIP Universitas Sanata Dharma
B. Analisa Data
Untuk mengetahui jawaban tentang ada atau tidaknya perbedaan sikap
mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan
kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan jenis kelamin, perbedaan program
studi dan perbedaan status sosial ekonomi orang tua digunakan metode
78
menyatakan ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata
Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan
Dari hasil analisa data yang telah dilakukan, maka dapat dianalisa sebagai
berikut:
1. Analisa Perbedaan Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata
Dharma Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan, Berdasarkan
Perbedaan Jenis Kelamin
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi % Laki-Laki Sikap / Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Sangat positif 1 35 36
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program
komputer SPSS for Windows, maka hasil yang telah didapatkan adalah
sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa
FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan
kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa FKIP
Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan,
berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
Tabel. 5.4
Pengujian Hipotesis Perbedaan Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan,
Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin
ANOVA
Sikap Mahasiswa
20,143 1 20,143 60,107 ,000 39,544 118 ,335
59,687 119 Between Groups
Within Groups Total
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Tabel diatas menunjukkan F Prob (0,000) lebih kecil dari taraf
signifikansi 5% atau 0,05 sehingga Ho ditolak yang berarti Ha diterima.yang
artinya ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma
terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
Dengan kata lain jenis kelamin mahasiswa berhubungan dengan sikapnya
terhadap kegiatan kemahasiswaan.
Untuk mengetahui perbedaan sikap responden, perlu dilakukan uji
perbandingan ganda, namun karena hanya dua kelompok yang berbeda yaitu
laki-laki dan perempuan, maka hal itu dapat dilihat dari perbedaan mean
80
Dari hasil perhitungan, tampak bahwa skor rata-rata (mean) yang
dicapai oleh responden laki-laki sebesar 3,0667. Untuk responden
perempuan adalah 3,9256. Maka dilihat perbandingannya responden
perempuan memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan
responden laki-laki, artinya sikap positif responden perempuan lebih tinggi.
Responden perempuan memiliki kecenderungan untuk bersikap lebih positif
terhadap kegiatan kemahasiswaan.
2. Analisa Perbedaan Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma
Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan berdasarkan perbedaan program
studi
Tabel 5.5
Responden Berdasarkan Program Studi
Program studi Laki Peremp Frek
1. Pendidikan Akuntansi 8 22 30
2. Pendidikan Dunia Usaha 5 12 17
3. Pendidikan Sejarah 4 8 12
4. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 6 5 11 5. Pendidikan Bahasa Inggris 12 19 31
6. Pendidikan Matematika 4 5 9
7. Pendidikan Fisika 2 2 4
8. Pendidikan Bimbingan Konseling 1 5 6
Jumlah 42 78 120
Untuk mengetahui jawaban tentang ada atau tidaknya perbedaan sikap
mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan
kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan program studi, digunakan metode
Anova. Untuk membahas pembuktian hipotesis yang menyatakan bahwa
terdapat perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma
terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan program studi.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program
komputer SPSS for Windows, maka hasil yang didapatkan adalah sebagai
berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa
FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan
kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan program studi.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa FKIP
Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan,
berdasarkan perbedaan program studi.
Tabel 5.6
Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan berdasarkan perbedaan program studi
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Dengan melihat tabel di atas dapat dilihat bahwa F-Prob (0,465) lebih
82
dari nilai kritisnya, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Maka keputusannya
adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa
FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan,
berdasarkan perbedaan program studi.
3. Analisa Perbedaan Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma
Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan berdasarkan perbedaan status sosial
ekonomi orang tua mahasiswa
a. komposisi responden menurut tingkat pendidikan orang tua
mahasiswa
Dari segi pendidikan orang tua responden digolongkan menjadi 5
yaitu tidak sekolah, tamat SD, tamat SLTP, tamat SLTA, tamat
akademi / perguruan tinggi.
Setelah dirinci dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 5.7
komposisi responden menurut tingkat pendidikan orang tua
Ayah Ibu Jumlah Tingkat pendidikan
b. Komposisi responden menurut jenis pekerjaan orang tua mahasiswa.
Komposisi responden menurut pekerjaan cukup bervariasi, data
secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 5.8
komposisi responden menurut jenis pekerjaan orang tua
Ayah Ibu Jumlah Jenis pekerjaan
c. Komposisi responden menurut tingkat penghasilan orang tua
mahasiswa.
Tabel 5.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan orang tua
Klasifikasi Frekuensi prosentase (%)
≤ Rp 500.000 18 15,0
d. Komposisi responden berdasarkan fasilitas khusus yang dimiliki
oleh orang tua dapat dilihat pada lampiran
Berdasarkan temuan lapangan, maka status sosial ekonomi orang tua
mahasiswa secara keseluruhan dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Skor tertinggi yang dicapai dari angket tentang status sosial
ekonomi orang tua mahasiswa adalah 96 Dan skor terendah adalah
84
2. Menentukan batas-batas kategori tinggi dan rendah yaitu
( 35 +96) / 2 =65.5
Batas-batas kelas untuk masing-masing kategori :
Tinggi : lebih dari / sama dengan 65.5
Rendah: kurang dari 65.5
Tabel 5.10
Komposisi status sosial ekonomi orang tua mahasiswa Status Sosial Ekonomi
Orang tua
Untuk mengetahui jawaban tentang ada atau tidaknya perbedaan sikap
mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan
kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua
mahasiswa, digunakan metode Anova, yang juga akan digunakan untuk
pembuktian hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan sikap
mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan
kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua
mahasiswa. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan
program komputer SPSS for Windows, maka hasil yang telah didapatkan
adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa
FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan
kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi
orang tua mahasiswa.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa FKIP
Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan,
berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua
mahasiswa.
Tabel 5.11
Perbedaan Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan berdasarkan perbedaan status
sosial ekonomi orang tua mahasiswa
ANOVA
Sikap Mahasiswa
34,471 4 8,618 39,304 ,000
25,215 115 ,219 59,687 119
Between Groups
Within Groups Total
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Tabel diatas menunjukkan F-Prob = 0,000 yang berarti lebih kecil
daripada taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP terhadap kegiatan
kemahasiswaan berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua
mahasiswa.
Dari hasil temuan lapangan tampak bahwa responden memiliki sikap
positif terhadap kegiatan kemahasiswaan. Dari skor rata-rata ( mean ) yang
dicapai responden, terlihat bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi
orang tua mahasiswa, mean yang diperoleh semakin tinggi. Artinya,
semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua mahasiswa, sikap
86
C. Pembahasan
Pada bagian ini akan dikemukakan temuan penelitian yang diungkap di
atas. Pembahasan hanya akan dibatasi pada hasil temuan lapangan berdasar
karakteristik responden.
1. Hipotesis yang diajukan : Ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP
Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan
berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
Hasil analisis membuktikan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma
terhadap kegiatan kemahasiswaan berdasarkan perbedaan jenis
kelamin. Hasil perhitungan di atas menunjukkan mean untuk
responden laki-laki adalah 3,0667. Sedangkan untuk responden
perempuan adalah 3,9256. Dilihat perbandingannya, responden
perempuan memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan
nilai rata-rata responden laki-laki, artinya responden perempuan
bersikap lebih positif terhadap kegiatan mahasiswa. Menurut pendapat
penulis, adanya perbedaan sikap terhadap kegiatan kemahasiswaan
disebabkan karena adanya perbedaan minat, bakat, kegemaran serta
tanggapan antara laki-laki dan wanita.
Menurut Gilarso (1993) berpendapat, terdapat perbedaan
berdasarkan perkembangan fisiologis dan psikologis antara pria dan
wanita. Perbedaan seks ini menyebabkan perbedaan dalam hal
perhatian, kesanggupan, pandangan serta sikapnya. Umumnya wanita
memiliki perhatian lebih terhadap suatu hal. Begitu pula sikap mereka
dalam memandang penting tidaknya mengikuti kegiatan
kemahasiswaan. Perhatian lebih ini diwujudkan dengan cara
memanfaatkan waktu luang yang mereka punyai untuk
mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki.
2. Hipotesis yang diajukan : Ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP
Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan
berdasarkan perbedaan program studi.
Hasil analis menyebutkan bahwa Harga F hitung sebesar 0,959
harga tersebut kemudian dibandingan dengan harga F tabel untuk taraf
signifikansi 5% sebesar 2,01. F tabel < F hitung, oleh karena statistik
hitung lebih kecil dari nilai kritisnya, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap
mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan
kemahasiswaan berdasarkan program studi.
Menurut pendapat penulis, Visi Universitas Sanata Dharma yaitu
mewujudkan mahasiswa berintelektualitas tinggi berkarakteristik
humanis, berhasil diturunkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan dalam definisi operasional yang lebih kongkret.
Masing-masing program studi di FKIP memiliki kesamaan pandangan bahwa
dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan, maka mahasiswa
88
kemahasiswaan disamping studinya. Tidak adanya perbedaan sikap
terhadap kegiatan kemahasiswaan, menunjukkan bahwa mahasiswa
memiliki pandangan yang relatif sama. Artinya, mahasiswa
berpandangan positif bahwa dengan mengikuti kegiatan
kemahasiswaan, selain dapat mengembangan bakat dan talenta yang
mereka miliki, mereka juga mendapatkan manfaat dalam kehidupan
sosial kemahasiswaannya.
3. Hipotesis yang diajukan : Terdapat perbedaan sikap mahasiswa FKIP
Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan
berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa
Hasil analisis menunjukkan F-Prob = 0,000 yang berarti lebih
kecil daripada taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Sehingga Ho ditolak dan
H1 diterima, artinya ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP terhadap
kegiatan kemahasiswaan berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi
orang tua mahasiswa. Menurut pendapat penulis, perbedaan status
sosial ekonomi orang tua akan mempengaruhi perbedaan nilai hidup,
keyakinan, kepribadian, sikap serta cara memandang sesuatu di
sekitarnya. Jika dilihat dari pekerjaan orang tua mahasiswa, maka jika
orang tua mahasiswa adalah seorang wiraswasta, maka mereka
memiliki potensi untuk berprestasi, tidak bergantung pada orang lain,
berkepribadian kuat, berkemauan keras untuk mencapai tujuan hidup.
Jika orangtua mahasiswa adalah termasuk golongan priyayi, maka
hakekat hidup adalah kekuasaan dan kemakmuran, mereka terlalu
menggantungkan diri dan sangat berorientasi pada atasan, sedangkan
jika orang tua mahasiswa termasuk golongan petani maka, mereka
tidak biasa berspekulasi tentang hakekat hidup dan mempunyai
pandangan bahwa manusia bekerja keras untuk mendapatkan makanan
dan mempunyai persepsi waktu yang terbatas dan orientasi hidup ke
masa kini, sedangkan masa depan dan bagaimana mengantisipasi masa
depan kurang mendapatkan perhatian. Sikap mental yang dimiliki oleh
orang tua baik sebagai wiraswasta maupun non-wiraswasta akan
ditularkan ke anak lewat cara mengasuh anak, sehingga dalam
perkembangannya, sikap dan pandangan mahasiswa terhadap
pentingnya mengikuti kegiatan kemahasiswaan untuk mendapatkan
nilai tambah dalam kehidupan sosial di kampus, sangat dipengaruhi
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil Survei terhadap 120 responden yang terdiri mahasiswa
FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan sikap
mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma dalam penelitian ini
didapatkan bahwa:
a. Berdasarkan pendidikan terakhir ayah atau wali laki-laki adalah
didominasi oleh tamatan SLTA yaitu sebanyak 63 orang (52,5%).
b. Berdasarkan pendidikan terakhir ibu atau wali perempuan adalah
didominasi oleh tamatan SLTA yaitu sebanyak 72 orang (60,0%).
c. Berdasarkan pengeluaran per bulan adalah pengeluaran yang lebih
kecil atau sama dengan Rp 500.000 yaitu sebanyak 58 orang
(48,3%).
d. Berdasarkan tanah, sawah atau ladang yang dimiliki orang tua atau
wali adalah kebanyakan orang tua atau wali yang tidak punya
tanah, sawah atau ladang yaitu sebanyak 57 orang (47,5%).
e. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki rumah sendiri
adalah ya.
f. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki penerangan
listrikadalah Ya.
g. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki radio adalah
kebanyakan orang tua mereka memiliki radio yaitu sebanyak 118
orang (98,3%).
h. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki tape recorder
kebanyakan orang tua mereka memiliki tape recorder yaitu
sebanyak 113 orang (94,2%).
i. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki televisi
kebanyakan orang tua mereka memiliki televisi yaitu sebanyak
116 orang (96,7%).
j. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki sepeda motor
kebanyakan orang tua mereka memiliki sepeda motor yaitu
sebanyak 113 orang (94,2%).
k. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki video kaset
kebanyakan orang tua mereka memiliki video kaset yaitu
sebanyak 100 orang (83,3%).
l. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki telephone
kebanyakan orang tua mereka memiliki telephone yaitu sebanyak
91orang (75,8%).
m. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki lemari es
kebanyakan orang tua mereka memiliki lemari es yaitu sebanyak
92
n. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki mobil pribadi
kebanyakan orang tua mereka memiliki mobil pribadi yaitu
sebanyak 52 orang (43,3%).
o. Berdasarkan pendapatan ayah dan ibu atau wali laki-laki atau
perempuan adalah kebanyakan dari orang tua atau wali mereka
berpendapatan Rp. 500.001 – Rp. 1.000.000 adalah sebanyak 48
orang (40,0%).
2. Berdasarkan rumusan masalah yang pertama yaitu bagaimanakah sikap
mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap
kegiatan kemahasiswaan? Maka berdasarkan hasil analisis data yang
telah dilakukan, didapatkan nilai sikap mahasiswa sebesar 90,63. nilai
sikap tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai interval yang ada.
Dari hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa sikap FKIP Universitas
Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan adalah positif, yaitu
berada di kelas interval 87 sampai dengan 107.
3. Berdasarkan rumusan masalah yang kedua yaitu, apakah ada perbedaan
sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap
kegiatan kemahasiswaan berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Maka
berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa FKIP
Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan,
berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Hal ini dapat dilihat dari pengujian
F-Prob yang lebih besar dari taraf signifikansi, sehingga hipotesis
pertama dalam penelitian ini adalah terbukti.
4. Rumusan masalah yang ketiga, apakah ada perbedaan sikap mahasiswa
FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap kegiatan
kemahasiswaan berdasarkan perbedaan program studi. hasil analisa
menunjukkan bahwa terdapat tidak ada perbedaan yang signifikan antara
sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan
kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan program studi. Hal itu dapat
dilihat dari pengujian F-Prob yang lebih kecil dari taraf signifikansi
sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah tidak terbukti.
5. Rumusan masalah yang keempat, apakah ada perbedaan sikap mahasiswa
FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap kegiatan
kemahasiswaan berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua
mahasiswa. Dari hasil analisa terdapat perbedaan yang signifikan antara
sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan
kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua
mahasiswa. Hal itu dapat dilihat dari pengujian F Prob yang lebih besar
dari taraf signifikansi, sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini
adalah terbukti.
B. Keterbatasan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian mengenai unit sosial
94
mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan
kemahasiswaan, karena pengumpulan data dan analisis data ditentukan pada
waktu yang telah tertentu, maka hasil penelitian ini hanya berlaku pada waktu
tertentu. Penulis juga mengakui keterbatasan bahwa dalam penelitian ini,
jawaban yang diberikan oleh responden terkadang tidak mewakili keadaan
sesungguhnya yang dialami oleh responden.
C. Saran
Dari kesimpulan yang didapatkan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat
diberikan sebagai masukan yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, sikap mahasiswa FKIP
Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan adalah
positif. Ini menunjukkan adanya ketertarikan mahasiswa mengikuti suatu
kegiatan yang dapat memperkaya cara pandang dan wawasan selama
menempuh studi di perguruan tinggi. Untuk itu universitas perlu
melakukan upaya – upaya peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan
kemahasiswaan .
2. Berdasarkan analisis ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kegiatan
kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin. Oleh karena itu Universitas
Sanata Dharma perlu mengadakan kegiatan yang lebih beragam dan
dapat ditujukan pada jenis kelamin tertentu dengan mempertimbangkan
bahwa terdapat perbedaan fisik dan psikologis antara pria dan wanita.
Dengan hal itu diharapkan mahasiswa dapat dengan bebas menyalurkan
bakat dan kreasinya melalui wadah kegiatan kemahasiswaan tersebut.
3. Adanya perbedaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa
menyebabkan adanya perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas
Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan. Untuk itu Universitas
Sanata Dharma perlu mengupayakan kegiatan kemahasiswaan yang
relatif terjangkau dengan kemampuan keuangan para mahasiswa tanpa
mengabaikan kualitasnya
4. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terdiri dalam berbagai macam
program studi. Karakteristik masing-masing program studi berbeda satu
dengan lainnya, oleh karena itu dalam menentukan bentuk kegiatan
kemahasiswaan pihak Universitas Sanata Dharma perlu melibatkan
! "
# $
% ! !
& ' ( ) % * + ,
& ' " ! - * + ,
! ! ! " # $
% & ( ) % * + "
$ + ! ! ./
& ' + - 0
' & !
'% % 1 % ( ) ' 2 (&
* + ",
3 $ - ! "
0 5 0 !
6 1 & ' 7 + * +
""
% 5 0 !
8 $ ! $ & *
911
0 + & !
! " #!$ # " $ $ % &# #! '
( $" $ ) $* $ $
$ ) +
#!$ " # #" & ) % , $
% ) $ $- " # #!$ " $ $ $ $ ! # #" #$' $" $ )
$* " $ " $ )
-# $!$ . . " # #" $) ) . $- & ) % % $"
% $ % $ " ! &# !$ $ #!$ %#
$"$ " $ ) " # ! % $" ' #!$
#. " $ " $
/ " ' * % 0110
2 # ) " 3
4 555
;B # # $% $
0- 8 % $ $
>- -;-111-11; , -;-@11-111
?- -;-@11-11; , -0-111-111
@- %$ % $ -0-111-111
0D- : % !# # ! %#!
;- %$ " .$! # -@11-111
0- -@11-11; , -;-111-111
>- -;-111-11; , -;-@11-111