• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan - USD Repository"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

! " # " $ % !& %'# " # % % ( (

%')% ! ( ( ( * "

+

,- ./ .

,- -.. 0 . ..

1 + +

+ +

(2)
(3)
(4)

( ) ) #2 " $ 3 # ! 3 # %

4 ) ! ! # * *

5 4 ## 6 6+ 7

% &* & %* !3 " 3 ) '% )8'% ) $ ) 9

( % )

* % *" ' %: %

&" ( %

(5)

4

;

(6)
(7)

$ ! $ ( ) * * )) " $ 3 ": * % &* $ ) * $ # * (

! ! %$ 3 ) %$ '% ) # 2 9 # $ ) # " ( * 3 ( # !

& ( ( < % & * 2 * 3 ) ! # $ $ %$ #! "6

')$ % 2 @ 3% %

5 ( ($ %: 7

(8)

*$ % & # * 9 & & ( " ) " * * 3 % ( * "8 $ $ ) ! # !& " * " )) & # * ( & ! $ # * * % &* $ )

3 % ( # % * # '%' !%& '%" ' ! " # $ # *

)% " ! $ # '%' !+

% &* ( * * ! ! " * # " * *$ % ! !& %'# " ) # % %

( ( & ( %')% ! ( * " 2 1 % * ( ( #! ) "

'* #2 # * ) % ( #! ( ( 2 = %* * " %!

')$ %

# * ! $ ( % 3 ": & # * * % &* ( %: ( ( )

! * ! #2 3 !3 ) * % 3 3 % & !'% #2! % # ( % * ! & " 2 & # * ! $ !& % * % ! * " $ ) * 3 * %83 * % $ & (

.6 = %* * " %!

6 1 % * ( ( #! ) " '* # = %* *

" %!

/6 %')% ! ( ( ( * " = %* * " %!

6 %*6;6 ) " #$' '2 6 6 # '* !3 !3 ) $ ) * *

! !3 % % " & ( & # * ! $ # * * % &*

-6 6 ( % ' 2 6 (2 6 2 # '* !3 !3 ) $ ) # "

! % # : ( ) " * 3 $ ) ! & ( * # %')% !

(9)

06 %*6 6 6 3 $ ' $ ) # " ! !3 % ! * ( ! # 9 % & # * * % &*

@6 ( % ) $ ) ( " 8" $ ! !3 % ('%' )

* ! ) ! $ # * * (

A6 * % %9 2 *" ' %: % 2 $ ) ( ) * 3 % ( *

! ! & # * * % &* 6

,6 ( % $ ) ! !3 % ('%' ) ! $ # * * % &*

. 6 ! ( ! ( # %) $ ) # " ! !3 % * % ( 3 !3 )

..6 " 3 9 )2 % 2 1' ' ( &% $ ) * # # * ( # ! * ( (

. 6 ! 8 ! $ ) * # # ! !3 % ( ) !'% # ( ! $ ! )

& # * ( # ! ! $ # * * % &* 2 3 % * 2 3 2 3

% 2 3 (% 2 2 "'! *2 4 % '2

./6 ! 8 ! * & % ) ,-2 9 )2 * 2 = 2 ' )2 2

'<% 2 !3 # # * * !') 3 %" * # ! $ # * ) * * * ( ) % 9

. 6 ! & " $ ) ! $ ( %9 ! ( * 2 ! # " 3 $

3 % * 3 ) & # *

# * ! $ ( % 3 ": * % &* 3 $ % ) 2 * " )) % ( * % * ) & # * " % & 2 " % * !') * % &* 3 %! < 3 ) & % & !3 9 ( & " $ ) ! ! %#

(10)
(11)

6 ) % ) ! " * *: ,

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan hak setiap orang. Akan tetapi, kegiatan belajar di Perguruan tinggi merupakan previlege karena hanya orang yang memenuhi syarat saja yang berhak belajar di lembaga pendidikan tersebut.

Previlege yang melekat pada mereka yang belajar di suatu perguruan tinggi tidak hanya terletak pada sarana fisik dan sumber daya manusia yang disediakan, tetapi juga pada pengakuan secara formal bahwa seseorang tersebut telah menjalani kegiatan belajar dan pelatihan tertentu. Dengan pengakuan tersebut harapannya adalah seseorang yang telah mengalami proses belajar secara formal akan mempunyai wawasan, pengetahuan, keterampilan, kepribadian dan perilaku tertentu sesuai dengan apa yang ingin dituju oleh lembaga pendidikan. (Suwardjono, 1991:1)

(13)

2

Ada dua tujuan yang terlibat dan saling menunjang dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Pertama adalah tujuan lembaga pendidikan dalam menyediakan sumber pengetahuan dan pengalaman belajar ( knowledge and learning experiences) dan yang kedua adalah tujuan individual mereka yang belajar

(mahasiswa ). Proses belajar-mengajar mestinya harus mampu menyelaraskan tujuan individual dan tujuan lembaga pendidikan dan bahkan tujuan pendidikan nasional.

Jurnal Spiritualitas Ignatian, Maret 2001, memuat tulisan A. Alibata, berjudul “Mencari visi dasar kehidupan mahasiswa di Universitas Sanata Dharma”. Dalam tulisan disebutkan bahwa, secara umum mahasiswa di Universitas Sanata Dharma terbagi dalam empat kelompok besar.

Kelompok pertama, adalah mereka yang berorientasi pada studi. Kelompok ini selalu mengutamakan perolehan Indek Prestasi atau Indek Prestasi Komulatif. Seluruh waktu dan tenaganya dicurahkan untuk mengejar penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK).

Kelompok kedua, adalah mereka yang lebih mengutamakan kegiatan kemahasiswaan daripada prestasi akademik, mereka ini mencurahkan waktu serta tenaganya untuk berkegiatan dan ikut melibatkan diri secara aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.

Kelompok ketiga, adalah mereka yang disebut “ poros tengah “, kelompok ini mengutamakan keunggulan akademik sekaligus menyadari pentingnya kegiatan kemahasiswaan. Mereka berfikir kemampuan akademik tidaklah cukup membekali

(14)

orang untuk hidup. Kemampuan yang unggul dalam bidang akademik hendaknya disertai pula dengan keunggulan dalam bidang kemampuan sosial yang handal pula.

Kelompok keempat, adalah mereka yang diberi cap “penyakit kusta“. Kelompok ini mengabaikan prestasi akademik dan juga kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang ada. Waktu dan tenaganya dikerahkan untuk menikmati hidup hari ini.

Jika kemudian muncul pertanyaan Kelompok manakah yang paling ideal untuk membantu mahasiswa mencapai keunggulan secara akademik sekaligus humanistik ? Maka kelompok poros tengah mempunyai peluang yang paling besar untuk memperoleh itu, karena pada prinsipnya kegiatan belajar di bangku kuliah yang lebih mengutamakan keunggulan akademik belumlah cukup untuk membekali mahasiswa hidup di masyarakat, hendaknya keunggulan akademik harus pula diimbangi dengan keunggulan dalam kemampuan sosial, yakni peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan dapat melatih mahasiswa menjadi lebih peka terhadap lingkungan sosialnya, hal ini terjadi karena ada interaksi aktif mahasiswa dengan lingkungan di luar bangku kuliah.

(15)

4

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini kegiatan kemahasiswaan yang dimaksud adalah, kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan ?

2. Apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan jenis kelamin ? 3. Apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma

terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan program studi ? 4. Apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma

terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa ?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimanakah sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin

(16)

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan program studi

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas :

Hasil penelitian yang berupa kesimpulan dan saran, diharapkan mampu memberikan masukan bagi Universitas Sanata Dharma untuk membina mahasiswa agar ikut berperan aktif dan ikut bagian dalam kegiatan kemahasiswaan sesuai minat dan bakatnya.

2. Bagi Mahasiswa :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada mahasiswa pentingnya mengikuti kegiatan kemahasiswaan untuk melatih kepekaan terhadap lingkungan sosial dan pendalaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan 3. Bagi penulis :

(17)

6

F. Sistematika Pembahasan

BAB I : Pendahuluan

Bab ini akan membahas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : pengertian, struktur, ciri-ciri dan faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap, pengertian jenis kelamin, program studi, pengertian status sosial ekonomi, kegiatan kemahasiswaan dan hipotesis.

BAB III: Metodologi Penelitian

Dalam bab ini disajikan tentang : jenis penelitian, prosedur penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, definisi oprasional, definisi dan pengukuran variabel, data yang dicari, teknik pengumpulan data dan tehnik analisa data

BAB IV: Gambaran Umum Kegiatan Kemahasiswaan

Bab ini berisi : gambaran kegiatan kemahasiswaan di USD BAB V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi : Deskripsi penelitian, analisis data dan pembahasan BAB VI: Kesimpulan dan saran

Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran

(18)

! !

! ! " # " $

%! ! ! ! ! !

&% ! ' ' !! ( (

( ( " ( $ ( ( " (

( ( !!

( ' ' !! ( )

*

+ ( *

, $ + (

* ( + ( "

(19)

,

! ! "

" $

- . (

!

" !

/

$

0 1 ! . " (

!

! ! !

#

& *

(20)

" ! "

( )

/

$ /

$

*

$ - ! (

#

"

2$ - ! !

" $

. !

!$ - "

(21)

3$ - !

(

" $

* "

! !

$ 4 ! ! !

* ( " $ 5

" "

( " $ "

( " !

" $

$ 4

*

( $ 6

($ 4

* " '

$ /

$ *

' '

$

(22)

$ 4

7 ' #

$ 0 #

'

"

" "

" $

* !

#

# $ 8 #(

$ * "

7 #

" $ "

'

'

"

$

(23)

2

(24)

" '

' ( "

$

/ 5 ; < ,2 $22 =

"

! ! !

! $ 4 "

' #

$ # !

#

# #

# #

# #

!

5 "

(25)

>

. ' " !

! " ! !$ . '

$

! " # $ % &

'

* ?

- (

$ / 5 ; < ,2 $23 =

5 " '

( ' $ /

" '

( " $ 1

' " $ 1

5 "

4 #!

-%!

-*

(26)

$ %!

" ' ! ! ! !$

1 ' !

"

$

-" ' $

' % & %

/ '

" $

!

$

%

$

" $

"

! $

2$

7 ' (

$ - (

' !

! $

(27)

A

(28)

' $

A$ !

$

-! !

$ * (

$ !

# ! $

( ! %

"

!

$ C 3 $

$

) % *

*

"

(29)

,

+ %

; % *$ * &* )

( "

$ & )

# $

; A

$ *

(

$

% #

# ( ( $

#

$

;

"

$ * * " * * ,A 2

; (

(30)

$

$

2$ (

"

! " #

" ( " $

/ "

"

"

! " #

$

*

$ 6

- "

" $

(31)

2

$

($ 6

6 #

$ 5

$ % ( "

" $

$ 6

6

# #

" # !

" "

"

$

; # ' #

( ( "

$

-(

( ! " $

(32)

* *

"

$ * : ! * *

! " 3

$ 4 $

@ 9 2> (

( " "

" $

$ 7 !

# "

" #

($ + # 4

$

" " !

" "

$ B */ !

( $

$ B *B !

(33)

22

($ B *B % ! !

(

$ B !

! (

! $

:

! ( $

! (

# "

+ A A

: (

"

$ - " "

" (

( $ 5

!

"

" " "

$

(34)

"

"

$ : "

$ : " "

$ "

" "

# $ * ! " $ %

" (

" $

$ " * *

" "

"

# $

* ! " " $

/ $ : : * *$:$ " "

(35)

2>

$ C %

; "

2$ C

(

3$ C 8

(

>$ C /

" ( (

@$ C 0

% ?* ? ? "

" ?(

A$ C 4

?(

% .7 ? ?

$ C C

+7 #

( " ( ' ? "

*/ C %# /

,$ C 1

(36)

C *B *B % " " +7 B

B - C 77%#77/

$ C 7

% "

? C

C 777%

?

/ " "

$ +

$ *

($ ?

$

$

& *

(37)

2A

;

* 1 0' ,2 2

* # $C ,A >

$ 6 *

2$ " "

3$ 1

; * ; * 1 0'

,2= 2 " 3

$

$

($ #

!

" $ *

" # " "

"

" '

$

!

"

" $ "

(38)

" " (

8 #8 "

" $

6 #

! !

" "

" $

"

" #

# #

# $

"

$

(39)

2,

(40)

, *

$ $ ($ *

! ! % & $

; "

" "

$

-# $

-# $

*

$

*

6 ' * /

$

/

(41)

3

( ! %

G

- 6 ' * /

(

$

:

$C

*

#

"

: - **0 5 ; *

* ;

-

(42)

$

* '

#

! +

/ "

$ % 4-7 6 ' * /

2$ % 4-7 6 ' * /

"

(43)

! " # $ #

% "

& '

(

) *

+ *

!

#

, )-. / 0 "

, !

, ! ,

1

/ 0 " !

2 ! 2 , # 3 !

) - . &

(44)

# !

) - . !

, !

. / 0 " !

2 ... ! 2 , # ! 3

, / 0

"

" #

" # , )-. 4) - .

5 / 0 " ! ,

! / !

" # ! " . !

. ! - ! 2

) 2 , ,

666!

0 , / 0 "

" .

-+" ,

(45)

7

(46)
(47)

:

1 6 , 4 6? :11 5!

. 41== :11 5 @ 1 6 A 6

.. / 4 9= :11 5 @ 1 6 A 1>

... " # 4 :6 :11 5 @ 1 6 A 1

.' " . 4 =: :11 5 @ 1 6 A 11

' . 4 1=9 :11 5 @ 1 6 A 1

'. 2 4 7= :11 5 @ 1 6 A 8

'.. ) 4 6 :11 5 @ 1 6 A 7

'... - 4 6 :11 5 @ 1 6 A : B

1 6

2

A 6 1 6

/ A 1> 1 7>

" # A 1 79 =8

" . A 11 :6 >6

. A 1 >1 161

2 A 8 16 116

) A 7 111 117

- + : 11= 1 6

(48)

1 '

' # #

& & , #

0

, )-. / 0 "

, ! # !

,

'

1 " , )-. ,

" # #

, < , )-.

,

- & !

- #

- & ,

-* &

# &

,

(49)

9

(50)

&

, 4 5 & #

, % &

D-, / 0 " E

" &

, 4 5

& F , %

D & ,

D

& &

#

* 1= & 16

& ,

1 - "

1

! 2 ! '

-$2 $;(;

".-& & - & - &

1 C1:C 1C C 1C7C:C1=C 6C 7 =C9C8C11

$".*.)

(51)

76

C1 C1>C18 C16 >C19C =

" , ,

(52)
(53)

7

(54)
(55)

77

(56)

2 ,

1 2 #

""(

"

M

"

# # !

B M A <

& ( ' 7 ' ( '

* ≥ <

< J <

" " ( *

" ! ! !

! #

(57)

7:

" " ( <

""(- F ! ! !

! # !

&

7 ( . '

1

#

, ! # F !

, ! #

! ! &

# ,

, / 0 "

) "

# #

#

!

"

(58)

*

#

1

H

# , <

!

,

, ! #

!

/ 0 " ! # !

& ! # , 666

( ' !

"

# # 0 '

#

4 !1881 1 5 " 0 #

# !

(59)

79

(60)
(61)

=6

(62)

, &

4 5 & 4 5 #

, , )-.

/ 0 " ,

, )-. / 0 " *

-- , 0

< ' '

3 #

&

4 Q, ! 188>5 /#

&

/#

# 0 0 #

# "

# & "

& 6 1

& 1 6 #

- & 1

- &

(63)

=

(64)

'# & ( & ! # $

- & A 6!8:6

+ A 6!666

"

, 0 , )-.

/ 0 " * - - ,

&

0 4 5 A A 6! 8 #

8=?

# 0

,

, )-. / 0 "

, , )-. / 0 "

, 0

! , )-. / 0

" * - - ,

(65)

=7

:

1 &

& # ,

! , )-. / 0 "

, ! #

#

& ,

, &

&

1 # =

=

# =

1

1 =

= =! # 6 "

4 0 5

! # =

(66)

- " "

. 169 H 1 = " &

.. 9> H 16> &

... :: H 9: <

.' 7= H := ; &

' = H 77 " &

2

1 - , ,

&

169 1 =! ,

, , 0

,

- , ,

&

9> 16> ,

- ! , ,

!

:: 9: ,

(67)

=:

7 - ! , ,

&

7= := ,

,

= - ! , ,

&

77 ,

, , 0

- &

4 ;$' 5!

# .. 0

# 4 5

H !

D 4 " , !189> 1715

;$' , F

) 4 ) 5 6!6= =?

! & !

) # 0

= 166! # )

(68)

&

) 6!6= =? ! #

-" -"-"! # &

(69)

58

BAB IV

GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS

A. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA FKIP

Rencana mendirikan suatu Perguruan Tinggi Keguruan lahir ketika Prof. Moh.Yamin, S.H. menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sampai waktu itu, pendidikan khusus guru – guru SMTP / SMU dilaksanakan oleh kursus BI / BII yang didirikan di berbagai kota di Indonesia. Tetapi sewajarnyalah pendidikan yang amat penting itu diangkat ke taraf keguruan universiter dengan mempertahankan arah dan tujuannya sendiri, yaitu keguruan di sekolah menengah.

Inisiatif ini menarik bagi gereja, terutama di Jawa Tengah yang waktu itu, Ordo Societas Jesu (Serikat Jesus) telah membuka kursus-kursus BI di antaranya BI mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan BI Sejarah dan BI Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J.Van der Meulen, S.J. dan Pater H.Bastiaanse, S.J.

(70)

dengan karya-karya para Pater Jesuit dan tidak melampaui batas-batas kemampuan Ordo.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu (1) Bahasa Inggris (2) Sejarah (3) IPA dan (4) Ilmu mendidik. Sedangkan nama Sanata Dharma diciptakan oleh Pater K.Looymans, S.J. Pejabat Departemen PP dan K di Kawali Y (Kantor Waligereja Indonesia). Aslinya Sanata Dharma, dibaca Sanyata Dharma. Nyata Dharma artinya kebaktian yang sebenarnya atau pelayanan yang nyata. Kebaktian itu ditujukan kepada tanah air, bangsa dan Gereja (Pro Patria et Eclessia )

Selanjutnya, pembesar misi Societas Jesu menunjukkan Pater Prof. Dr.Nicolaus Driyarkara, S.J menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma sedangkan Wakil Dekan dipercayakan kepada Pater H. Loeff, SJ.

Dari PTPG menjadi FKIP

(71)

60

Sanata Dharma di Universitas Katolik Indonesia Cabang Yogyakarta hanyalah nama di atas kertas saja.

Untuk mengatasi kerancuan ini akhirnya pemerintah kembali menetapkan agar FKIP Berdiri sendiri menjadi IKIP. Karena itu, FKIP Sanata Dharma juga berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No.237/B-Swt/I/1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Dalam masa ini, banyak hal berkembang di Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi banyak aspek, baik yang menyangkut pembangunan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma juga dilengkapi dengan lembaga-lembaga pendukung yaitu Pusat Penelitian Sanata Dharma dan Pusat Pengabdian pada Masyarakat. Di samping itu, IKIP Sanata Dharma juga didukung oleh biro-biro administrasi, seperti Biro Administrasi Umum, Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan serta BAPSI.

Yayasan Sanata Dharma juga membuka sekolah latihan bagi mahasiswanya yaitu SMP Sanata Dharma pada tanggal 1 Januari 1967. SMP ini terletak di bagian utara kampus Sanata Dharma. Pada tanggal 1 Januari 1973 juga dibuka pendidikan non gelar bagi lulusan SLTA, yaitu Program Extension Course Bahasa Inggris. Program ini dilaksanakan dalam rangka pengabdian pada masyarakat.

(72)

jurusan seperti Matermatika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini kemudian pada tahun 1990 ditutup dan diganti dengan program Diploma II PGSD. Kemudian untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan jaman, pada tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan perkembangan ini, diharapkan Sanata Dharma dapat terus memajukan sistem pendidikan guru dan berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma juga mengembangkan muatan program pendidikannya, Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Sanata Dharma juga membuka 8 fakultas tambahan, yaitu :

1. Fakultas Ekonomi 2. Fakultas MIPA 3. Fakultas Sastra 4. Fakultas Teknik 5. Fakultas Teologi 6. Fakultas Farmasi 7. Fakultas Psikologi

(73)

62

Sejak tanggal 19 April 1999, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, No.143/DIKTI/kep/1999, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama (FIPA) berubah menjadi Program Studi Ilmu Pendidikan, kekhususan Pendidikan Agama Katholik dan menjadi bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Dengan demikian, saat ini Universitas Sanata Dharma memiliki 8 Fakultas. Lebih dari itu, saat ini Universitas Sanata Dharma juga membuka Program Pasca Sarjana untuk Program Studi Magister Teologi dan Kajian Bahasa Inggris

B. PROGRAM STUDI DI FKIP

1. Jurusan Ilmu Pendidikan

Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma memiliki tiga program studi yaitu Program Studi Bimbingan dan Konseling, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Program Studi Pendidikan Agama Katolik.

Kurikulum pendidikan yang akan diterima mahasiswa tidak hanya terbatas pada pengembangan pemahaman, tetapi juga pengembangan sikap dan keterampilan di bidang bimbingan dan konseling. Keterampilan-keterampilan tersebut antara lain menyelenggarakan : konseling individual, bimbingan kelompok dan tes psikologis.

(74)

diberikan bekal ilmu di bidang bimbingan dan konseling, juga didukung oleh cabang ilmu lain, khususnya psikologi pendidikan dan sistem pengajaran. Kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan agar lulusan kelak mampu bertugas sebagai : konselor sekolah, konselor di rumah sakit, konselor di asrama dan panti asuhan.

Lulusan program studi ini memiliki kompetensi untuk menjadi konselor di lembaga pendidikan, khususnya sekolah. Lulusan ini sekaligus juga memiliki bekal yang dapat dikembangkan untuk menjadi tenaga yang profesional dalam bidang pendidikan, pelatihan, pengembangan sumber daya manusia. Mereka juga cakap dalam pemberian berbagai layanan bimbingan, termasuk konseling di luar sekolah seperti rumah sakit, panti sosial, asrama dan Industri.

2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS) Universitas Sanata Dharma memiliki dua program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

2.1.Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

(75)

64

keperluan, baik untuk tujuan utama maupun tujuan sampingan. Sudah barang tentu mereka memerlukan pengajar Bahasa Indonesia.

Bidang jurnalistik yang maju dan berkembang pesat merupakan lahan yang dapat dimasuki oleh orang-orang yang berbidang keahlian bahasa Indonesia. Kurikulum baru yang dilaksanakan mulai semester gasal 1996/1997 memuat dua paket ; yaitu paket jurnalistik dan paket bahasa Indonesia bagi penutur asing. Mahasiswa diwajibkan memilih salah satu diantaranya, dengan demikian lulusan PBSID nantinya secara formal, tidak hanya secara kebetulan, dapat bekerja di bidang jurnalistik dan BIPA disamping kewenangan pokoknya adalah mengajar.

2.2. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Prodi PBI bertujuan menghasilkan lulusan yang siap menjadi pendidik yang profesional, baik sebagai guru atau sebagai pengelola program pelatihan bahasa. Disamping itu para lulusan dari program studi ini diharapkan mampu berbicara dalam bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar

(76)

maupun non formal. Training department di perusahaan-prusahaan swasta, perbankan, perhotelan dan lainnya

3. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Universitas Sanata Dharma memiliki tiga program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Sejarah, Program Studi Pendidikan Ekonomi dengan keahlian khusus akuntansi dan keahlian khusus pendidikan ekonomi koperasi. Program studi pendidikan ekonomi ini umumnya dikenal dengan nama Prodi Pendidikan Akuntansi dan Prodi Pendidikan Dunia Usaha.

3.1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

Prodi PAK bertujuan menghasilkan lulusan yang berkualifikasi untuk mengajar di SMU atau di SMK Bisnis bidang studi Akuntansi, Ekonomi koperasi atau manajemen. Disamping itu, mereka juga profesional untuk bekerja di bidang akuntansi dan keuangan di lembaga / instansi non-kependidikan. Seperti misalnya di perbankan, perusahaan, yayasan, konsultan dan lain-lain.

3.2. Program Studi Pendidikan Ekonomi

(77)

66

dapat melebarkan sayapnya dengan bekerja di dunia perbankan, perhotelan dan perusahaan.

3.3. Program Studi Pendidikan Sejarah

Program Studi Pendidikan Sejarah (P.Sej) bertujuan menciptakan profil pendidik yang professional dan mampu mengembangkan diri menjadi pengamat social yang cermat dan produktif. Tak jarang para lulusan program studi ini menjadi kolumnis yang andal di berbagai surat kabar

4. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jurusan ini mempunyai dua program studi, yaitu program studi pendidikan Matematika dan program studi pendidikan Fisika. Dengan dua program studi, jurusan ini bertujuan untuk :

a. Membantu perkembangan pendidikan/pengajaran dan sistemnya untuk membentuk manusia seutuhnya

b. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk menjadi guru Matematika atau Fisika yang profesional, baik dalam bidang keahlian maupun keguruan.

Disamping itu pada kenyataannya para lulusan dari jurusan pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini banyak juga yang bekerja tidak sebagai guru melainkan terjun di luar bidang kependidikan

(78)

C.1. UKM PRAMUKA

UKM Pramuka berdiri tanggal 2 Desember 1983 melalui pengukuhan Kwartir Cabang Yogyakarta dengan Nama Gugus Depan Yogyakarta 1520-1521. Gugus depan yang berada di perguruan tinggi merupakan satuan yang disebut Racana. Untuk putri Racana Walanda Maramisa dan putra Racana Driyarkara. Racana Driyarkara dan Walanda Maramis bertujuan mempersiapkan anggotannya menjadi kader Gerakan Pramuka dan kader pembangunan yang berkualitas.

C.2. UKM PENERBITAN KAMPUS

UKM Penerbitan kampus adalah satu-satunya unit kegiatan tulis-menulis di bawah naungan Senat Mahasiswa Universitas (SMU). Tujuan utama UKM ini adalah memberikan sarana/wadah kreativitas dan membantu menyalurkan minat mahasiswa USD di bidang tulis menulis. Misi yang lain adalah memperkenalkan dunia kewartawanan dan penerbitan kepada mahasiswa USD.

C.3. UKM FOTOGRAFI

Secara garis besar tujuan dari UKM Fotografi “Lens Club” adalah : 1. Membina dan melatih kepekaan mahasiswa dalam seni khususnya seni

(79)

68

pembekalan fotografi dasar I dan II - hunting – pameran intern dan ekstern – pelatihan tehnik fotografi dan kamar gelap – seminar – lomba foto dan lain-lain

2. Membina dan melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang dan sumber daya yang unggul dalam fotografi termasuk dalam kategori pedokumentasian yang dimulai dengan mengabadikan dan mendokumentasikan kegiatan-kegiatan di lingkungan Sanata Dharma.

C.4. UKM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN

UKM Pengembangan Keterampilan adalah perluasan dari UKM Keputrian. Hal ini adalah untuk menghilangkan kesan bahwa UKM Pengembangan keterampilan hanya dikhususkan untuk putri saja, padahal sebenarnya pria juga perlu terlibat dan boleh mengikutinya

Tujuan UKM ini adalah untuk memberikan bekal keterampilan kepada mahasiswa dan mengembangkan bakat dan minat mahasiswa dan kreativitas mereka yang berguna baik pada masa sekarang maupun masa depan.

UKM ini terbagi menjadi dua sub unit yaitu:

1. Sub-UK kerajinan, menyelenggarakan kegiatan yang bersifat mengembangkan keterampilan tangan, misalnya membuat souvenir, merangkai bunga, merias pengantin,dll.

(80)

kewanitaan selain kerajinan tangan, misalnya seminar keputrian, aerobik dll

C.5. UKM KORPS SUKARELA

Palang Merah Indonesia adalah Organisasi Kemasyarakatan yang bertujuan meringankan penderitaan sesama manusia apa pun sebabnya tanpa membedakan golongan, warna kulit, bangsa, jenis kelamin, agama, bahasa. Dalam melaksanakan kewajiban tersebut, PMI Sangat tergantung pada anggota-anggotanya. Misi kemanusiaan PMI memerlukan banyak tenaga dengan aneka ragam kecakapan dan keahlian serta bersedia menyumbangkan tenaga dan waktunya secara sukarela tanpa pamrih. Satuan tenaga yang terdidik dan terlatih inilah yang kemudian diberi nama Korps Sukarela Palang Merah Indonesia, disingkat KSR PMI

C.6. UKM BELADIRI

(81)

70

UKM Bela Diri memiliki beberapa sub–UK yang mengadakan latihan dua kali seminggu. Dengan hari dan waktu yang telah ditetapkan oleh masing-masing pengurus sub-UK Bela Diri. Adapun sub-UK itu adalah : 1. Pencak Silat ( THS/Tunggal Hati Seminari – THM/ Tunggal Hati

Maria )

THS-THM adalah organisasi bela diri pencak silat yang bercikal bakal dari seminari,sehingga pencak silat ini beraliran kristiani (katolik) dengan semboyannya Pro Patria et Ecclessia (demi tanah air dan gereja) seperti pencak silat pada umumnya. THS-THM selain mempelajari pencak silat sebagai seni (seni bela diri ) THS-THM juga melatih anggotanya untuk bermeditasi dan mengolah pernafasan (seni pernafasan) yang bisa menghasilkan tenaga yang dashyat (tenaga dalam )

2. Tae Kwon Do

Tae kwon do adalah bela diri yang banyak menggunakan kaki sebagai andalannya. Banyak atlet USD dari cabang Tae Kwon Do yang telah menunjukkan prestasi yang menggembirakan dalam berbagai kejuaraan antar Perguruan Tinggi.

3. INKAI

(82)

Sanata Dharma bertujuan untuk membentuk manusia yang mempunyai fisik dan mental KARATE.

C.7. UKM KOPERASI MAHASISWA (KOPMA)

Koperasi Mahasiswa merupakan organisasi yang bersifat ekonomi dan berwatak sosial yang beranggotakan mahasiswa yang bersifat sukarela. Saat ini usaha kopma adalah perkantinan dan pertokoan. Perkantinan menjual makanan dan minuman, sedangkan pertokoan menjual alat tulis dan alat kantor. UKM ini diadakan untuk membentuk pribadi mahasiswa yang mandiri, kritis, ulet dan mempunyai nilai lebih untuk mengantisipasi persaingan dunia kerja maupun usaha yang makin kompetitif

C.8. UKM RESIMEN MAHASISWA

Resimen mahasiswa merupakan wadah penyalur potensi mahasiswa dalam usaha pembelaan negara dan sebagi kekuatan cadangan nasional dalam pembelaan negara. Selain itu Resimen Mahasiswa merupakan wadah yang tepat melatih diri dalam kepemimpinan, disiplin, tanggung jawab, kecakapan, ketangkasan dan keberanian dengan moto : Widya Castrena Dharma Siddha ( menyempurnakan kewajiban dengan ilmu

(83)

72

C.9. UKM KESENIAN

UKM Kesenian adalah wadah bagi para mahasiswa yang ingin mengembangkan bakat, minat dan kreativitas serta daya apresiasinya di dalam bidang kesenian. Kesenian yang dikembangkan meliputi kesenian trasional dan modern. Kegiatan-kegiatan kesenian selain diselenggarakan di lingkungan kampus juga dilaksanakan di luar lingkungan kampus dalam rangka turut serta berperan aktif dalam lomba-lomba dan pertunjukkan.

Kegiatan kesenian yang bersifat umum, biasanya deselenggarakan dan dikoordinasi oleh UKM kesenian. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah :

• Pekan kesenian mahasiswa

• Pentas seni dalam rangka memperingati dies natalis

• Pertunjukkan Seni Tahunan

C.10. UKM PSM

Paduan Suara Mahasiswa (PSM ) Cantus Firmus dibentuk tahun 1981, ini merupakan kelompok seni olah vokal yang menjadi wadah dalam menampung hobi dan bakat mahasiswa USD dalam berorganisasi, bersosialisasi dan khususnya dalam bidang seni suara. Di dalamnya anggota diharapkan dapat berproses bersama dalam meningkatkan apresiasi seni dan meraih prestasi.

(84)

Adalah salah satu unit UKM dibawah koordinasi Senat Mahasiswa Universitas dan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, yang menjadi wadah atau tempat untuk membangun kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat terlebih bagi masyarakat yang miskin, tersisih, menderita atau masyarakat yang termarginalkan.

C.12. UKM PENALARAN

(85)

74

C.13. UKM KEROHANIAN

UKM kerohanian sebagai unit kegiatan struktural di bawah senat mahasiswa universitas menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di bidang spritual religius. Bentuk kegiatan yang dijalankan dapat digolongkan dalam tiga jenis;

1. Kegiatan yang bersifat liturgis seperti misa kampus, doa bersama, perayaan hari besar agama, rekoleksi, retret

2. Kegiatan bersifat sosial, misalnya kunjungan ke panti asuhan ,dialog agama,aksi solidaritas

3. Kegiatan yang bersifat rekreatif, misalnya camping rohani,ziarah, live-in, pemutaran film,dll

C.14. UKM OLAHRAGA

UKM Olahraga dibentuk untuk membina dan mengembangkan bakat, minat dan kreativitas serta prestasi mahasiswa dalam bidang olah raga. Selama ini kegiatan dari UKM olahraga tidak hanya diselenggarakan di lingkungan kampus saja, tetapi juga dilaksanakan di luar lingkuan kampus. Misalnya berpartisipasi aktif dalam berbagai kejuaraan daerah dan kejuaraan nasional antar perguruan tinggi.

(86)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma

Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan

Untuk mengetahui sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma

terhadap kegiatan kemahasiswaan, penulis menggunakan pendekatan

kualitatif. Pendekatan tersebut berupa skor skala sikap mahasiswa terhadap

kegiatan kemahasiswaan yang dikelompokkan, untuk membedakan antara

sikap positif dengan sikap negatif. Langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut:

1. Mengalikan jumlah item dalam kuesioner sebanyak 25 dengan skor

tertinggi yang dapat dicapai responden yaitu 5

2. Mengalikan jumlah item dalam kuesioner sebanyak 25 dengan skor

terendah yang dapat dicapai responden yaitu 1

3. Mencari nilai tengah dengan cara mengurangkan skor tertinggi 125 dan

terendah 25 dan dibagi 5, maka didapatkan jumlah 20 Sebagai skor

tengah ( interval )

Berdasarkan perhitungan di atas, responden dapat dikelompokkan

menjadi 5 kelas.

Tabel 5.1

Hasil Skala Lima Penilaian Sikap

(87)

76

Maka penilaian sikap terbagi dalam lima kelas sebagai berikut :

1.Kelas pertama adalah sikap mahasiswa terhadap kegiatan

kemahasiswaan. Dikatakan sangat positif bila banyaknya skor

yang diperoleh responden antara 108 sampai 125 dan dalam

interval ini terdapat sebanyak 36 orang responden. Artinya

mahasiswa sangat menghargai kegiatan kemahasiswaan yang

ditawarkan universitas dan sangat bangga dengan kegiatan

kemahasiswaan.

2. Kelas kedua adalah sikap mahasiswa terhadap kegiatan

kemahasiswaan. Dikatakan positif bila banyaknya skor yang

diperoleh responden antara 87 sampai 107 dan dalam interval ini

terdapat sebanyak 39 orang responden. Artinya mahasiswa

menghargai dan merasa bangga

3. Kelas ketiga, sikap mahasiswa terhadap kegiatan kemahasiswaan

dikatakan ragu ragu, bila banyaknya skor yang diperoleh

responden antara 66 sampai 86 dan dalam interval ini terdapat

sebanyak 29 orang responden. Artinya mahasiswa sekedar

menghargai dan ragu-ragu terhadap kegiatan kemahasiswaan

4. Kelas empat, sikap mahasiswa terhadap kegiatan kemahasiswaan

dikatakan negatif bila banyaknya skor yang diperoleh responden

antara 45 sampai 65 dan dalam interval ini terdapat sebanyak 16

orang responden. Artinya mahasiswa tidak tertarik dan tidak

menghargai kegiatan kemahasiswaan

5. Kelas lima, sikap mahasiswa terhadap kegiatan kemahasiswaan

dikatakan sangat negatif bila banyaknya skor yang diperoleh

(88)

responden antara sampai 25 sampai 44 dan dalam interval ini tidak

ada responden yang termasuk didalamnya. Artinya mahasiswa

tidak mendukung dan tidak tertarik terhadap kegiatan

kemahasiswaan yang ditawarkan universitas.

Untuk dapat mengetahui sikap total mahasiswa dapat diketahui

dengan menjumlahkan skor total dari jawaban responden, yaitu = 10875,

kemudian skor total tersebut dibagi dengan sejumlah respondennya yaitu

sebanyak 120 responden. (hasil selengkapnya dapat dilihat di lampiran) dan

berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka didapatkan nilai

sikap mahasiswa sebesar 90,63. Nilai sikap tersebut kemudian dibandingkan

dengan nilai interval yang ada.

Hasilnya sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap

kegiatan kemahasiswaan berada di interval 87 sampai dengan 107, artinya

sikap mahasiswa positif. Hal tersebut mengindikasikan bahwa selama ini

mahasiswa menghargai dan merasa bangga mengikuti kegiatan

kemahasiswaan di FKIP Universitas Sanata Dharma

B. Analisa Data

Untuk mengetahui jawaban tentang ada atau tidaknya perbedaan sikap

mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan

kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan jenis kelamin, perbedaan program

studi dan perbedaan status sosial ekonomi orang tua digunakan metode

(89)

78

menyatakan ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata

Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan

Dari hasil analisa data yang telah dilakukan, maka dapat dianalisa sebagai

berikut:

1. Analisa Perbedaan Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata

Dharma Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan, Berdasarkan

Perbedaan Jenis Kelamin

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi % Laki-Laki Sikap / Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah

Sangat positif 1 35 36

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program

komputer SPSS for Windows, maka hasil yang telah didapatkan adalah

sebagai berikut:

(90)

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa

FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan

kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan jenis kelamin.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa FKIP

Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan,

berdasarkan perbedaan jenis kelamin.

Tabel. 5.4

Pengujian Hipotesis Perbedaan Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan,

Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin

ANOVA

Sikap Mahasiswa

20,143 1 20,143 60,107 ,000 39,544 118 ,335

59,687 119 Between Groups

Within Groups Total

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Tabel diatas menunjukkan F Prob (0,000) lebih kecil dari taraf

signifikansi 5% atau 0,05 sehingga Ho ditolak yang berarti Ha diterima.yang

artinya ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma

terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan jenis kelamin.

Dengan kata lain jenis kelamin mahasiswa berhubungan dengan sikapnya

terhadap kegiatan kemahasiswaan.

Untuk mengetahui perbedaan sikap responden, perlu dilakukan uji

perbandingan ganda, namun karena hanya dua kelompok yang berbeda yaitu

laki-laki dan perempuan, maka hal itu dapat dilihat dari perbedaan mean

(91)

80

Dari hasil perhitungan, tampak bahwa skor rata-rata (mean) yang

dicapai oleh responden laki-laki sebesar 3,0667. Untuk responden

perempuan adalah 3,9256. Maka dilihat perbandingannya responden

perempuan memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan

responden laki-laki, artinya sikap positif responden perempuan lebih tinggi.

Responden perempuan memiliki kecenderungan untuk bersikap lebih positif

terhadap kegiatan kemahasiswaan.

2. Analisa Perbedaan Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma

Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan berdasarkan perbedaan program

studi

Tabel 5.5

Responden Berdasarkan Program Studi

Program studi Laki Peremp Frek

1. Pendidikan Akuntansi 8 22 30

2. Pendidikan Dunia Usaha 5 12 17

3. Pendidikan Sejarah 4 8 12

4. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 6 5 11 5. Pendidikan Bahasa Inggris 12 19 31

6. Pendidikan Matematika 4 5 9

7. Pendidikan Fisika 2 2 4

8. Pendidikan Bimbingan Konseling 1 5 6

Jumlah 42 78 120

(92)

Untuk mengetahui jawaban tentang ada atau tidaknya perbedaan sikap

mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan

kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan program studi, digunakan metode

Anova. Untuk membahas pembuktian hipotesis yang menyatakan bahwa

terdapat perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma

terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan program studi.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program

komputer SPSS for Windows, maka hasil yang didapatkan adalah sebagai

berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa

FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan

kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan program studi.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa FKIP

Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan,

berdasarkan perbedaan program studi.

Tabel 5.6

Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan berdasarkan perbedaan program studi

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Dengan melihat tabel di atas dapat dilihat bahwa F-Prob (0,465) lebih

(93)

82

dari nilai kritisnya, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Maka keputusannya

adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa

FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan,

berdasarkan perbedaan program studi.

3. Analisa Perbedaan Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma

Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan berdasarkan perbedaan status sosial

ekonomi orang tua mahasiswa

a. komposisi responden menurut tingkat pendidikan orang tua

mahasiswa

Dari segi pendidikan orang tua responden digolongkan menjadi 5

yaitu tidak sekolah, tamat SD, tamat SLTP, tamat SLTA, tamat

akademi / perguruan tinggi.

Setelah dirinci dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 5.7

komposisi responden menurut tingkat pendidikan orang tua

Ayah Ibu Jumlah Tingkat pendidikan

b. Komposisi responden menurut jenis pekerjaan orang tua mahasiswa.

Komposisi responden menurut pekerjaan cukup bervariasi, data

secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut

(94)

Tabel 5.8

komposisi responden menurut jenis pekerjaan orang tua

Ayah Ibu Jumlah Jenis pekerjaan

c. Komposisi responden menurut tingkat penghasilan orang tua

mahasiswa.

Tabel 5.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan orang tua

Klasifikasi Frekuensi prosentase (%)

≤ Rp 500.000 18 15,0

d. Komposisi responden berdasarkan fasilitas khusus yang dimiliki

oleh orang tua dapat dilihat pada lampiran

Berdasarkan temuan lapangan, maka status sosial ekonomi orang tua

mahasiswa secara keseluruhan dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Skor tertinggi yang dicapai dari angket tentang status sosial

ekonomi orang tua mahasiswa adalah 96 Dan skor terendah adalah

(95)

84

2. Menentukan batas-batas kategori tinggi dan rendah yaitu

( 35 +96) / 2 =65.5

Batas-batas kelas untuk masing-masing kategori :

Tinggi : lebih dari / sama dengan 65.5

Rendah: kurang dari 65.5

Tabel 5.10

Komposisi status sosial ekonomi orang tua mahasiswa Status Sosial Ekonomi

Orang tua

Untuk mengetahui jawaban tentang ada atau tidaknya perbedaan sikap

mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan

kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua

mahasiswa, digunakan metode Anova, yang juga akan digunakan untuk

pembuktian hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan sikap

mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan

kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua

mahasiswa. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan

program komputer SPSS for Windows, maka hasil yang telah didapatkan

adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa

FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan

kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi

orang tua mahasiswa.

(96)

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa FKIP

Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan,

berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua

mahasiswa.

Tabel 5.11

Perbedaan Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan berdasarkan perbedaan status

sosial ekonomi orang tua mahasiswa

ANOVA

Sikap Mahasiswa

34,471 4 8,618 39,304 ,000

25,215 115 ,219 59,687 119

Between Groups

Within Groups Total

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Tabel diatas menunjukkan F-Prob = 0,000 yang berarti lebih kecil

daripada taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP terhadap kegiatan

kemahasiswaan berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua

mahasiswa.

Dari hasil temuan lapangan tampak bahwa responden memiliki sikap

positif terhadap kegiatan kemahasiswaan. Dari skor rata-rata ( mean ) yang

dicapai responden, terlihat bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi

orang tua mahasiswa, mean yang diperoleh semakin tinggi. Artinya,

semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua mahasiswa, sikap

(97)

86

C. Pembahasan

Pada bagian ini akan dikemukakan temuan penelitian yang diungkap di

atas. Pembahasan hanya akan dibatasi pada hasil temuan lapangan berdasar

karakteristik responden.

1. Hipotesis yang diajukan : Ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP

Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan

berdasarkan perbedaan jenis kelamin.

Hasil analisis membuktikan bahwa ada perbedaan yang

signifikan antara sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma

terhadap kegiatan kemahasiswaan berdasarkan perbedaan jenis

kelamin. Hasil perhitungan di atas menunjukkan mean untuk

responden laki-laki adalah 3,0667. Sedangkan untuk responden

perempuan adalah 3,9256. Dilihat perbandingannya, responden

perempuan memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan

nilai rata-rata responden laki-laki, artinya responden perempuan

bersikap lebih positif terhadap kegiatan mahasiswa. Menurut pendapat

penulis, adanya perbedaan sikap terhadap kegiatan kemahasiswaan

disebabkan karena adanya perbedaan minat, bakat, kegemaran serta

tanggapan antara laki-laki dan wanita.

Menurut Gilarso (1993) berpendapat, terdapat perbedaan

berdasarkan perkembangan fisiologis dan psikologis antara pria dan

wanita. Perbedaan seks ini menyebabkan perbedaan dalam hal

perhatian, kesanggupan, pandangan serta sikapnya. Umumnya wanita

(98)

memiliki perhatian lebih terhadap suatu hal. Begitu pula sikap mereka

dalam memandang penting tidaknya mengikuti kegiatan

kemahasiswaan. Perhatian lebih ini diwujudkan dengan cara

memanfaatkan waktu luang yang mereka punyai untuk

mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki.

2. Hipotesis yang diajukan : Ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP

Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan

berdasarkan perbedaan program studi.

Hasil analis menyebutkan bahwa Harga F hitung sebesar 0,959

harga tersebut kemudian dibandingan dengan harga F tabel untuk taraf

signifikansi 5% sebesar 2,01. F tabel < F hitung, oleh karena statistik

hitung lebih kecil dari nilai kritisnya, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap

mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan

kemahasiswaan berdasarkan program studi.

Menurut pendapat penulis, Visi Universitas Sanata Dharma yaitu

mewujudkan mahasiswa berintelektualitas tinggi berkarakteristik

humanis, berhasil diturunkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan dalam definisi operasional yang lebih kongkret.

Masing-masing program studi di FKIP memiliki kesamaan pandangan bahwa

dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan, maka mahasiswa

(99)

88

kemahasiswaan disamping studinya. Tidak adanya perbedaan sikap

terhadap kegiatan kemahasiswaan, menunjukkan bahwa mahasiswa

memiliki pandangan yang relatif sama. Artinya, mahasiswa

berpandangan positif bahwa dengan mengikuti kegiatan

kemahasiswaan, selain dapat mengembangan bakat dan talenta yang

mereka miliki, mereka juga mendapatkan manfaat dalam kehidupan

sosial kemahasiswaannya.

3. Hipotesis yang diajukan : Terdapat perbedaan sikap mahasiswa FKIP

Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan

berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa

Hasil analisis menunjukkan F-Prob = 0,000 yang berarti lebih

kecil daripada taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Sehingga Ho ditolak dan

H1 diterima, artinya ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP terhadap

kegiatan kemahasiswaan berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi

orang tua mahasiswa. Menurut pendapat penulis, perbedaan status

sosial ekonomi orang tua akan mempengaruhi perbedaan nilai hidup,

keyakinan, kepribadian, sikap serta cara memandang sesuatu di

sekitarnya. Jika dilihat dari pekerjaan orang tua mahasiswa, maka jika

orang tua mahasiswa adalah seorang wiraswasta, maka mereka

memiliki potensi untuk berprestasi, tidak bergantung pada orang lain,

berkepribadian kuat, berkemauan keras untuk mencapai tujuan hidup.

Jika orangtua mahasiswa adalah termasuk golongan priyayi, maka

(100)

hakekat hidup adalah kekuasaan dan kemakmuran, mereka terlalu

menggantungkan diri dan sangat berorientasi pada atasan, sedangkan

jika orang tua mahasiswa termasuk golongan petani maka, mereka

tidak biasa berspekulasi tentang hakekat hidup dan mempunyai

pandangan bahwa manusia bekerja keras untuk mendapatkan makanan

dan mempunyai persepsi waktu yang terbatas dan orientasi hidup ke

masa kini, sedangkan masa depan dan bagaimana mengantisipasi masa

depan kurang mendapatkan perhatian. Sikap mental yang dimiliki oleh

orang tua baik sebagai wiraswasta maupun non-wiraswasta akan

ditularkan ke anak lewat cara mengasuh anak, sehingga dalam

perkembangannya, sikap dan pandangan mahasiswa terhadap

pentingnya mengikuti kegiatan kemahasiswaan untuk mendapatkan

nilai tambah dalam kehidupan sosial di kampus, sangat dipengaruhi

(101)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil Survei terhadap 120 responden yang terdiri mahasiswa

FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan sikap

mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma dalam penelitian ini

didapatkan bahwa:

a. Berdasarkan pendidikan terakhir ayah atau wali laki-laki adalah

didominasi oleh tamatan SLTA yaitu sebanyak 63 orang (52,5%).

b. Berdasarkan pendidikan terakhir ibu atau wali perempuan adalah

didominasi oleh tamatan SLTA yaitu sebanyak 72 orang (60,0%).

c. Berdasarkan pengeluaran per bulan adalah pengeluaran yang lebih

kecil atau sama dengan Rp 500.000 yaitu sebanyak 58 orang

(48,3%).

d. Berdasarkan tanah, sawah atau ladang yang dimiliki orang tua atau

wali adalah kebanyakan orang tua atau wali yang tidak punya

tanah, sawah atau ladang yaitu sebanyak 57 orang (47,5%).

e. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki rumah sendiri

adalah ya.

(102)

f. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki penerangan

listrikadalah Ya.

g. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki radio adalah

kebanyakan orang tua mereka memiliki radio yaitu sebanyak 118

orang (98,3%).

h. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki tape recorder

kebanyakan orang tua mereka memiliki tape recorder yaitu

sebanyak 113 orang (94,2%).

i. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki televisi

kebanyakan orang tua mereka memiliki televisi yaitu sebanyak

116 orang (96,7%).

j. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki sepeda motor

kebanyakan orang tua mereka memiliki sepeda motor yaitu

sebanyak 113 orang (94,2%).

k. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki video kaset

kebanyakan orang tua mereka memiliki video kaset yaitu

sebanyak 100 orang (83,3%).

l. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki telephone

kebanyakan orang tua mereka memiliki telephone yaitu sebanyak

91orang (75,8%).

m. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki lemari es

kebanyakan orang tua mereka memiliki lemari es yaitu sebanyak

(103)

92

n. Berdasarkan apakah orang tua, mahasiswa memiliki mobil pribadi

kebanyakan orang tua mereka memiliki mobil pribadi yaitu

sebanyak 52 orang (43,3%).

o. Berdasarkan pendapatan ayah dan ibu atau wali laki-laki atau

perempuan adalah kebanyakan dari orang tua atau wali mereka

berpendapatan Rp. 500.001 – Rp. 1.000.000 adalah sebanyak 48

orang (40,0%).

2. Berdasarkan rumusan masalah yang pertama yaitu bagaimanakah sikap

mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap

kegiatan kemahasiswaan? Maka berdasarkan hasil analisis data yang

telah dilakukan, didapatkan nilai sikap mahasiswa sebesar 90,63. nilai

sikap tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai interval yang ada.

Dari hasil perhitungan didapatkan hasil bahwa sikap FKIP Universitas

Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan adalah positif, yaitu

berada di kelas interval 87 sampai dengan 107.

3. Berdasarkan rumusan masalah yang kedua yaitu, apakah ada perbedaan

sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap

kegiatan kemahasiswaan berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Maka

berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswa FKIP

Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan,

berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Hal ini dapat dilihat dari pengujian

(104)

F-Prob yang lebih besar dari taraf signifikansi, sehingga hipotesis

pertama dalam penelitian ini adalah terbukti.

4. Rumusan masalah yang ketiga, apakah ada perbedaan sikap mahasiswa

FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap kegiatan

kemahasiswaan berdasarkan perbedaan program studi. hasil analisa

menunjukkan bahwa terdapat tidak ada perbedaan yang signifikan antara

sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan

kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan program studi. Hal itu dapat

dilihat dari pengujian F-Prob yang lebih kecil dari taraf signifikansi

sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah tidak terbukti.

5. Rumusan masalah yang keempat, apakah ada perbedaan sikap mahasiswa

FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap kegiatan

kemahasiswaan berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua

mahasiswa. Dari hasil analisa terdapat perbedaan yang signifikan antara

sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan

kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua

mahasiswa. Hal itu dapat dilihat dari pengujian F Prob yang lebih besar

dari taraf signifikansi, sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini

adalah terbukti.

B. Keterbatasan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian mengenai unit sosial

(105)

94

mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan

kemahasiswaan, karena pengumpulan data dan analisis data ditentukan pada

waktu yang telah tertentu, maka hasil penelitian ini hanya berlaku pada waktu

tertentu. Penulis juga mengakui keterbatasan bahwa dalam penelitian ini,

jawaban yang diberikan oleh responden terkadang tidak mewakili keadaan

sesungguhnya yang dialami oleh responden.

C. Saran

Dari kesimpulan yang didapatkan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat

diberikan sebagai masukan yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, sikap mahasiswa FKIP

Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan adalah

positif. Ini menunjukkan adanya ketertarikan mahasiswa mengikuti suatu

kegiatan yang dapat memperkaya cara pandang dan wawasan selama

menempuh studi di perguruan tinggi. Untuk itu universitas perlu

melakukan upaya – upaya peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan

kemahasiswaan .

2. Berdasarkan analisis ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kegiatan

kemahasiswaan berdasarkan jenis kelamin. Oleh karena itu Universitas

Sanata Dharma perlu mengadakan kegiatan yang lebih beragam dan

dapat ditujukan pada jenis kelamin tertentu dengan mempertimbangkan

bahwa terdapat perbedaan fisik dan psikologis antara pria dan wanita.

Dengan hal itu diharapkan mahasiswa dapat dengan bebas menyalurkan

bakat dan kreasinya melalui wadah kegiatan kemahasiswaan tersebut.

(106)

3. Adanya perbedaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa

menyebabkan adanya perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas

Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan. Untuk itu Universitas

Sanata Dharma perlu mengupayakan kegiatan kemahasiswaan yang

relatif terjangkau dengan kemampuan keuangan para mahasiswa tanpa

mengabaikan kualitasnya

4. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terdiri dalam berbagai macam

program studi. Karakteristik masing-masing program studi berbeda satu

dengan lainnya, oleh karena itu dalam menentukan bentuk kegiatan

kemahasiswaan pihak Universitas Sanata Dharma perlu melibatkan

(107)

! "

# $

% ! !

& ' ( ) % * + ,

& ' " ! - * + ,

! ! ! " # $

% & ( ) % * + "

$ + ! ! ./

& ' + - 0

' & !

'% % 1 % ( ) ' 2 (&

* + ",

3 $ - ! "

(108)

0 5 0 !

6 1 & ' 7 + * +

""

% 5 0 !

8 $ ! $ & *

911

0 + & !

(109)
(110)

! " #!$ # " $ $ % &# #! '

( $" $ ) $* $ $

$ ) +

#!$ " # #" & ) % , $

% ) $ $- " # #!$ " $ $ $ $ ! # #" #$' $" $ )

$* " $ " $ )

-# $!$ . . " # #" $) ) . $- & ) % % $"

% $ % $ " ! &# !$ $ #!$ %#

$"$ " $ ) " # ! % $" ' #!$

#. " $ " $

/ " ' * % 0110

2 # ) " 3

(111)

4 555

(112)
(113)

;B # # $% $

(114)

0- 8 % $ $

>- -;-111-11; , -;-@11-111

?- -;-@11-11; , -0-111-111

@- %$ % $ -0-111-111

0D- : % !# # ! %#!

;- %$ " .$! # -@11-111

0- -@11-11; , -;-111-111

>- -;-111-11; , -;-@11-111

(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)

Gambar

Tabel 5.1 Hasil Skala Lima Penilaian Sikap
Tabel 5.2                    Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel. 5.4
Tabel 5.5 Responden Berdasarkan Program Studi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan financial literacy mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma berdasarkan gender yang berarti

Hasil analisis menunjukan bahwa: (1) Tingkat kepentingan mahasiswa Sanata Dharma Yogyakarta tergolong dalam kategori melebihi harapan perpustakaan Sanata Dharma

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma yang telah mengambil PPL II pada semester genap

Populasi dalam penelitian ini adalah para mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang masih aktif sampai dengan semester genap

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang mengikuti kegiatan non-akademik memiki

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PERBEDAAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP PERILAKU

Hasil Penelitian dan Interpretasi Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil perbedaan sikap etis mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan tingkat agresivitas mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma yang berasal dari keluarga broken home dan