• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap kualitas jasa pelayanan Universitas Sanata Dharma - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis kepuasan mahasiswa terhadap kualitas jasa pelayanan Universitas Sanata Dharma - USD Repository"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

PELAYANAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

ROBERTUS TOPAN BAYU AJI 012214075

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

ROBERTUS TOPAN BAYU AJI

012214075

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO

”Nothing you can do, but you can learn how to be you in time” (The Beatles)

”Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka”

(6)

v

HAL PERSEMBAHAN

KARYA INI KUPERSEMBAHKAN BAGI DRIJARKARA DAN

(7)
(8)

Robertus Topan Bayu Aji UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan mahasiswa

Universitas Sanata Dharma terhadap jasa Universitas Sanata Dharma dan dimensi

jasa yang paling penting bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui kepuasan mahasiswa

Universitas Sanata Dharma adalah dengan menggunakan analisis indek kepuasan

pelanggan (IKP) dan untuk mengetahui dimensi jasa yang paling penting menurut

mahasiswa universitas sanata dharma adalah dengan menggunakan analisis

prioritas kepentingan.

Dari analisis Indeks kepuasan pelanggan diperoleh hasil yang menunjukan

bahwa mahasiswa universitas sanata dharma tidak puas dengan kualitas jasa

universitas sanata dharma. Hal tersebut ditunjukkan dari perhitungan IKP yang

menghasilkan skor -7.484. sedangkan dari analisis prioritas kepentingan

menunjukkan bahwa dimensi tangible (bukti fisik) dengan skor 1.164 merupakan

hal yang paling diutamakan oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

(9)

THE ANALYSIS OF STUDENT SATISFACTION TOWARD SANATA DHARMA UNIVERSITY SERVICES

Robertus Topan Bayu Aji SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2007

This research aims to explain student satisfaction level of Sanata Dharma University’s toward the service given by Sanata Dharma University and to find out which the most important service dimension toward the student of Sanata Dharma University’s

The technique for data collection is questioner. The population of this research is all registered students of Sanata Dharma University. The technique for taking the sample is proportional purposive sampling. The sample are 383 student of Sanata Dharma University. The technique for data analysis is customer

satisfaction index and priority of necessity analysis.

The research shows that Sanata Dharma University’s students are not satisfied with the service given by the Sanata Dharma University. The priority service dimension (physical) that includes advanced facilities and technology, the condition of the facilities, the condition of the human resources of Sanata Dharma University and the sense of the physical facilities and the service given.

(10)

karunianya yang telah diberikan sehingga penyusunan skripsi dengan judul ”

Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Jasa Universitas Sanata Dharma”.

Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada studi Manajemen jurusan Manajemen Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Disamping itu juga diharapkan dapat memberikan

sumbangan bagi pihak yang membutuhkan.

Selama penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan kesulitan yang

dihadapi, namun dapat dilalui karena berkat adanya bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih

kepada:

1. Drs. Alex Kahu Latum, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Jogjakarta.

2. Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku Kaprodi Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Jogjakarta.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono SE, MBA selaku pembimbing I yang telah

menemani dan membantu baik tenaga maupun pikiran dalam memberi

bimbingan dan nasehat selama penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. V Supriyanto, S.U. selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberi bimbingan dan

nasehat dalam proses penyusunan skripsi ini.

(11)

menyemangati penulis.

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis menuntut ilmu di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Alm. Bapak Sulis dan seluruh keluarga besar ”Dian HandyCraft” yang pernah

ngemong dan banyak memberikan masukan dan pengalamannya yang

berharga kepada penulis.

8. Keluarga Besar ”Dharmo Community” atas pengalaman eventnya

9. Teman-teman Seprofesi Jefri, Yanuar, Michael Mukidi, Rhiza, indri, suntea,

Yanu Menol, Daniek, Wiwin, Dimas, Mamat, , Steph, Irma, Nandi, Bambang,

Ndika, Hendri, Sigig, Moris, Santi, Wowok.

10.Wulan PAK 03, Yanu MAN 02, Mendez MAN 02, Ella AKT 04, Baja TM 02,

Bendot FAR 02, Kobo FAR 02, Beta PBI 02, Ateng TI 02, Firman FAR 02

dan teman-teman lain yang tidak tertuliskan namanya, atas bantuannya nyebar

quesioner. Tanpa bantuan kalian karya ini tidak akan pernah tersusun.

11.Fifa PS 2000 yang telah mengasah bakat sepakboa

12.SMU Pangudi Luhur Yogyakarta sebagai batu loncatan yang menjadikan

penulis seperti saat ini.

13.kakak dan adikku yang telah memberikan semangat dan doa selama ini.

14.Ayah dan Ibuku tercinta yang telah memberikan doa restu, dan semangat

untuk segera menyelesaikan kuliah, dan juga biaya yang tidak terhitung

selama kuliah.

(12)

terbatas yang dimiliki oleh penulis. Namun demikian penulis berusaha

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Harapan penulis, semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Yogyakarta, 1 April 2007

R. Topan Bayu Aji

(13)

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAKSI ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Pemasaran ... 8

B. Strategi Pemasaran ... 12

C. Konsep Pemasaran ... 12

D. Perilaku Konsumen ... 14

(14)

H. Defiinisi Jasa Pelayanan... 19

I. Karakteristik Jasa Pelayanan... 20

J. Karakteristik Jasa Perguruan Tinggi ... 20

K. Faktor Penyebab Buruknya Kualitas Jasa ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

A. Jenis Penelitian... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 26

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 27

E. Jenis dan Sumber Data ... 27

F. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 28

G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ... 30

1. Uji Validitas ... 30

2. Uji Reliabilitas ... 31

H. Analisis Data ... 32

BAB IV SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA... 35

A. PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958) ... 35

B. IKIP Sanata Dharma (1958 - 1965) ... 36

C. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993 ) ... 36

(15)

E.Nama-nama Rektor Sanata Dharma ... 38

F.Visi dan Misi USD ... 38

G. Tujuan Pendidikan di USD ... 39

H. Yayasan ... 39

I.Pimpinan Univerrsitas ... 40

J.Deewan Penyantun ... 44

K. Kemitraan... 45

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Analisis Validitas dan Reliabilitas ... 47

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja... 48

a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Dimensi Bukti Fisik (tangible) ... 48

b. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Dimensi Kehandalan (reliability) ... 49

c. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Dimensi Daya Tanggap (responsiveness) ... 50

d. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Dimensi Jaminan (assurance)... 51

e. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Dimensi Empati (empathy) ... 52

2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Harapan ... 53

(16)

Dimensi Kehandalan (reliability) ... 54

c. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Harapan Dimensi Daya Tanggap (responsiveness) ... 55

d. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Harapan Dimensi Jaminan (assurance)... 56

e. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Harapan Dimensi Empati (empathy) ... 57

B. Deskripsi Data Penelitian... 58

1. Indek Kepuasan Mahasiswa ... 59

2. Urutan Dimensi Jasa Universitas Sanata Dharma ... 67

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN .... 98

A. Kesimpulan ... 98

B. Saran... 99

C. Keterbatasan... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 101

LAMPIRAN... 102

(17)

Tabel 3.1 Penyebaran Sampel Untuk Masing-Masing Program Studi . 29

Tabel 5.1 Distribusi responden menurut program studi ... 58

Table 5.2 Indeks Kepuasan Pelanggan (Kampus Mrican) ... 59

Table 5.3 Indeks Kepuasan Pelanggan (Kampus Paingan)... 62

Table 5.4 Indeks Kepuasan Pelanggan Diukur dengan 5

imensi Jasa ... 66

Table 5.5 Prioritas Dimensi Kualitas Jasa ... 67

(18)

A. Latar Belakang

Dewasa ini persaingan dalam bidang pendidikan semakin ketat, hal

tersebut ditandai dengan marak dan berkembangnya universitas yang ada

khususnya di Yogyakarta. Dengan persaingan tersebut,

universitas-universitas yang ada harus berjuang untuk bisa ikut bersaing dalam meraih

minat konsumennya. Untuk menghadapi persaingan tersebut, hanya

sekedar Survive saja dirasa masih jauh dari cukup. Universitas harus

berkompeten dalam bersaing, universitas harus dapat menerapkan taktik

dan strategi jitu untuk meraih minat dari para konsumen dalam usahanya

mempertahankan posisi pasar dan memperoleh surplus.

Kepuasan konsumen merupakan faktor penentu keberhasilan

sebuah produk atau jasa. Produk atau jasa yang diproduksi dimaksudkan

untuk dikonsumsi oleh konsumen yang pada akhirnya akan menghasilkan

profit yang menjadi tujuan bagi perusahaan yang berorientasi pada laba

dan nilai bagi perusahaan yang tujuannya non profit.

Keberhasilan perusahaan dalam memberikan pemuasan bagi

konsumennya bukanlah hal yang mudah untuk dicapai oleh perusahaan

tersebut. Setiap konsumen memiliki harapan yang berbeda atas barang

atau jasa yang dikonsumsinya. Ada konsumen yang merasa puas jika

harga barang yang dikonsumsinya murah, namun ada konsumen yang puas

(19)

jika kualitas barang tersebut sesuai harapannya dan layanan yang baik

untuk jasa yang dikonsumsinya, walaupun harus membayar lebih mahal

dari yang lain.

Dalam era perdagangan bebas ini, setiap industri diharapkan dapat

menghadapi tuntutan konsumennya, begitu pula universitas yang

merupakan perusahaan jasa. Pada dasarnya jasa merupakan semua aktifitas

ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi yang

umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan

nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan)

bagi konsumen. (Lupiyoadi, 2006:6).

Jasa yang diberikan oleh suatu universitas membutuhkan kehadiran

pengguna untuk mendapatkan jasa yang diinginkan. Penerima jasa adalah

orang, jadi merupakan pemberian jasa yang berbasis orang. Berdasarkan

hubungan dengan pengguna jasa (mahasiswa) sifat hubungan ini adalah

high contact system, yaitu hubungan pemberi jasa dengan pelanggan tinggi

(Lupiyoadi, 2006:148)

Beberapa perusahaan belajar dari keluhan yang disampaikan

konsumen, ini dijadikan tolak ukuran untuk menentukan kepuasan

konsumen yang sebenarnya. Kritikan-kritikan konsumen yang penting

dijadikan sebagai bahan untuk mengevaluasi faktor-faktor apa saja yang

dapat memberikan kepuasan kepada konsumennya.

Pelanggan atau konsumen merupakan faktor utama yang

(20)

mampu menunjukan dan membuktikan keunggulan yang dimiliki maka

lambat laun perusahaan tersebut cenderung akan kehilangan pangsa

pasarnya, sebab konsumen tentunya akan ragu dalam memilih produk

yang tidak memiliki keunggulan ataupun kualitas yang menunjang.

Hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah kemampuan

perusahaan dalam mempertahankan konsumen atau pelanggannya lewat

kualitas jasa perusahaan. Kualitas jasa merupakan tingkat keunggulan

yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan pelanggan. Dari penjabaran tersebut jelaslah bahwa

yang diperlukan dalam kualitas jasa adalah suatu ciri khas perusahaan

yang membedakan perusahaan ataupun institusi dengan perusahaan lain

dan bagaimana caranya mengendalikan keunggulan tersebut agar pasar

kita bisa dipertahankan.

Sanata Dharma merupakan sebuah perusahaan yang bergerak

dibidang jasa pendidikan. Dengan bentuk Universitas, Sanata Dharma

seperti juga perusahaan-perusahaan profit lainnya juga ingin eksis dan

memperoleh surplus. Selama ini Universitas Sanata Dharma terus

berupaya untuk memuaskan mahasiswa sebagai konsumennya dengan

melakukan penelitian dan pengembangan di berbagai bidang, termasuk di

dalamnya pengembangan kualitas fisik maupun non fisik.

Dengan melihat kenyataan bahwa pelanggan merupakan aset

penting bagi perusahaan, maka perusahaan seharusnya menempatkan

(21)

fasilitas pelayanan perusahaan. Dari masalah yang dicoba dikembangkan

di atas maka penulis memilih judul “ Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Jasa Universitas Sanata Dharma”.

B. Rumusan Masalah

Kualitas jasa merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup

sebuah perusahaan dan lewat kualitas jasa inilah konsumen atau pelanggan

akan menilai keseriusan perusahaan (Universitas Sanata Dharma) dalam

melayani pelanggan atau konsumennya (mahasiswa Universitas Sanata

Dharma). Kepuasan merupakan tingkat perasaan di mana seseorang

menyatakan perbandingan atas kinerja produk jasa yang diterima dengan

hasil yang diharapkan.

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka

permasalahan yang ingin dikaji adalah:

1. Bagaimana kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma

terhadap jasa Universitas Sanata Dharma?

2. Atribut jasa manakah yang terpenting bagi mahasiswa Universitas

(22)

C. Batasan Masalah

Mengingat adanya keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, penulis

membatasi penelitiannya pada:

a. Penelitian yang ditujukan hanya pada mahasiswa Jenjang Studi S1 dan

D3 Program Studi Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa, Sastra

Indonesia dan Daerah, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Duania Usaha/

Ekonomi Koperasi, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Matematika,

Pendidikan Fisika, Akuntansi, Manajemen, Matematika, Ilmu

Komputer, Fisika, Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Ilmu Sejarah,

Mekatronika, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Informatika,

Farmasi dan Program studi Psikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

b. Atribut jasa yang diteliti di Universitas Sanata Dharma adalah

tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empaty.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Bagaimana kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma terhadap

jasa Universitas Sanata Dharma.

2. Atribut jasa manakah yang terpenting bagi mahasiswa Universitas

(23)

E. Manfaat Penelitian

Dari penulisan penelitian yang berjudul “Analisis Kepuasan

Mahasiswa Terhadap Jasa Universitas Sanata Dharma” ini penulis

berharap agar karya ini bermanfaat bagi:

1. Bagi peneliti

Merupakan penerapan dari teori yang di dapat di kampus selama

penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.

2. Bagi Universitas

Merupakan bahan pertimbangan ataupun masukan bagi perusahaan

(Universitas Sanata Dharma) untuk lebih meningkatkan ataupun

mempertahankan kualitas jasanya.

3. Bagi civitas akademi

Merupakan bacaan sekaligus bahan referensi yang nantinya diharapkan

berguna untuk penulisan-penulisan ilmiah ataupun penelitian lebih

lanjut.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini digunakan sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dari penelitian, batasan masalah,

(24)

BAB II Landasan Teori

Berisi uraian teoritis dan hasil studi pustaka yang

digunakan sebagai dasar dan penuntun diadakannya

penelitian ini.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini membahas dan menjelaskan jenis penelitian, lokasi

dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel

penelitian dan pengukurannya, jenis dan sumber data,

populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel dan

teknik pengujian instrumen penelitian.

BAB IV Sejarah dan Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma

Bab ini akan membahas mengenai Sejarah dan gambaran

umum Universitas Sanata Dharma.

BAB V Analisis Data dan Pembahasannya

Meliputi uraian tentang hasil pengolahan data, analisis data,

pembahasan dan jawaban dari masalah yang diajukan.

BAB VI Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

Bab ini berisikan kesimpulan yang diambil penulis dari

penelitian dan saran-saran kepada pihak Universitas disertai

pernyataan penulis akan keterbatasan penelitian yang

(25)

LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

Bila kita bicara mengenai pemasaran, pasti tidak terlepas dari

urusan pelanggan. Menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan adalah inti

pemasaran. Dua tujuan utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru

dan mempertahankan pelanggan dengan memberikan kepuasan.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang penting yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, berkembang

dan memperoleh laba. Menurut Philip Kotler, Pemasaran didefinisikan

sebagai suatu proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. (Philip Kotler, 2006:4)

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah

kegiatan perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan

konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak

diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara

promosi dan penyaluran atau penjualan produk tersebut. Jadi, kegiatan

pemasaran adalah kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem.

Definisi pemasaran di atas bersumber pada konsep-konsep inti

pemasaran berikut :

(26)

1. Kebutuhan (needs)

Kebutuhan adalah pernyataan dari perasaan kekurangan.

Kebutuhan meliputi kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian,

kehangatan dan rasa aman; kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan

kasih sayang serta kebutuhan individu akan pengetahuan dan ekspresi

diri.

2. Keinginan (wants)

Keinginan adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya

dan kepribadian seseorang. Manusia memiliki keinginan yang hampir

tidak terbatas tetapi hanya memiliki sumber daya yang terbatas.

3. Permintaan (demands)

Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung dengan daya

beli. Dengan keinginan dan sumber daya yang dimiliki, manusia dapat

meminta produk dengan manfaat yang memberi kepuasan terbesar.

4. Produk (product)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Konsep produk tidak

terbatas pada objek fisik.

Produk dibedakan menjadi tiga jenis :

a. Produk barang

b. Produk jasa

(27)

5. Nilai, Kepuasan dan mutu

Pelanggan biasanya menghadapi sederetan produk dan jasa yang

dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Konsumen membuat pilihan

pembelian berdasarkan persepsi mereka terhadap nilai yang melekat

pada berbagai produk dan jasa. Nilai pelanggan (customer value)

merupakan selisih antara nilai yang diperoleh pelanggan dengan

memiliki dan menggunakan suatu produk dengan biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh suatu produk dengan biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh suatu produk tersebut. Pelanggan

sering mengukur nilai produk dan biaya tidak secara akurat dan

objektif, mereka bertindak berdasarkan nilai perkiraan. Kepuasan

pelanggan (customer satisfaction) tergantung pada perkiraan kinerja

produksi dalam memberikan nilai relatif terhadap harapan pembeli.

Jika kinerja melebihi atau sama dengan yang diharapkan, pembeli

terpuaskan dan senang.

Manajemen mutu total (Total Quality Manajemen/ TQM) adalah

program yang dirancang untuk memperbaiki mutu produk jasa dan

proses pemasaran secara terus menerus.

6. Pertukaran, transaksi dan hubungan

Pemasaran terjadi ketika manusia memutuskan untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran. Pertukaran (exchange)

adalah suatu tindakan untuk memperoleh objek yang diharapkan dari

(28)

pemasaran adalah konsep inti pemasaran, sebuah transaksi merupakan

unit ukuran pemasaran. Suatu transaksi mengandung pertukaran nilai

antara dua pihak di mana pihak yang satu memberikan X kepada pihak

yang lain dan akan mendapat Y sebagai penggantinya.

Transaksi pemasaran merupakan bagian dari gagasan yang lebih

besar mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing).

Hubungan pemasaran adalah proses menciptakan, memelihara dan

meningkatkan hubungan timbal balik dengan pelanggan dan pihak lain

yang berkepentingan.

7. Pasar (market)

Pasar adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari suatu

produk atau jasa. Ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang

menunjukkan kebutuhan memiliki sumber daya untuk terlibat dalam

pertukaran dan mau menawarkan sumber-sumber daya ini dalam

pertukaran yang mereka inginkan.

Untuk menjalankan konsep-konsep pemasaran tersebut diperlukan

keterlibatan manajemen pemasaran. Menurut American Marketing

Association manajemen pemasaran dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

konsepasi penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan

jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran

(29)

pemasaran sebagai suatu proses yang meliputi analisis, perencanaan,

implementasi dan pengendalian, bahwa hal tersebut mencakup gagasan,

barang dan jasa, bahwa manajemen pemasaran dilandasi oleh gagasan

pertukaran dan bahwa tujuannya adalah menghasilkan kepuasan bagi

pihak-pihak yang terlibat

B. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau

segmen pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha. Oleh karena

itu strategi pemasaran merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang

diterapkan oleh pengusaha untuk melayani pasarnya.

Strategi pemasaran adalah rencana yang memungkinkan

perusahaan mengoptimalkan sumber dayanya untuk mencapai tujuan

pemasaran dalam perusahaan.

C. Konsep Pemasaran

Oleh karena pemasaran sangat penting bagi keberhasilan suatu

perusahaan, maka diperlukan falsafah yang mantap untuk menuntun usaha

pemasaran.

Menurut William J. Stanton, konsep pemasaran adalah sebuah

falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen

merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup

(30)

Definisi tersebut menekankan bahwa konsep pemasaran berorientasi

kepada kepuasan konsumen. Menurut Basu Swasta dan T. Hani Handoko

konsep pemasaran memiliki tiga unsur pokok yaitu :

1. Orientasi pada konsumen

Perusahaan yang benar-benar ingin mempertahankan konsumennya

harus :

a. Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang

akan dilayani dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran

penjualan.

c. Menentukan produk dan program pemasaran.

d. Mengadakan penelitian kepada konsumen untuk mengukur,

menilai dan memanfaatkan keinginan, sikap serta perilaku mereka.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah

menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau

model yang menarik.

2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan

setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha

yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga

(31)

3. Kepuasan konsumen

Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang

akan mendapatkan laba adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen

yang dapat dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus

berusaha memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus

mendapat laba dengan cara memberikan kepuasan konsumen.

D. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen ditimbulkan oleh adanya interaksi antara

faktor-faktor lingkungan di satu pihak dan individu di pihak lain. Perilaku

konsumen adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen)

yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya

yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan

barang-barang yang diinginkannya. (Amirullah, 2002:3)

E. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut

Kotler dan Susanto (Philip Kotler dan A.B. Susanto) adalah :

a. Faktor budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh paling meluas dan mendalam

terhadap perilaku konsumen :

a) Kultur (kebudayaan)

Kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari keinginan

(32)

biasanya relatif stabil sepanjang masa, tapi bisa berubah dari satu

generasi ke generasi berikutnya sehubungan dengan

perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

b) Sub kultur

Setiap kultur terdiri dari sub-sub kultur yang lebih kecil yang

memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih

spesifik. Sub kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras

dan daerah geografis. Banyak sub kultur membentuk segmen pasar

yang penting di mana para pemasar sering merancang produk dan

program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan mereka.

c) Kelas sosial

Setiap masyarakat memiliki pengelompokan status terutama

berdasarkan kesamaan dalam pendapatan, pendidikan dan

pekerjaan. Dari kesamaan-kesamaan inilah muncul sikap sosial

yang mencirikan kelas tertentu.

b. Faktor sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti

kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.

a) Kelompok acuan

Banyak kelompok mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok

acuan seseorang terdiri dari kelompok yang berpengaruh langsung

atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang. Orang-orang juga

(33)

anggotanya. Kelompok yang seseorang ingin masuk disebut

kelompok aspirasional.

Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok acuan

dari pelanggan sasaran mereka.

b) Keluarga

Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling

berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua seseorang.

Pengaruh yang lebih langsung pada perilaku pembelian sehari-hari

adalah keluarga prokreasi yaitu pasanagn dan anak-anak.

c) Peran dan status

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang

hidupnya. Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan

dalam istilah peran dan status. Setiap peran membawa status.

c. Faktor pribadi

a) Usia dan tahap siklus hidup

b) Pekerjaan

c) Keadaan ekonomi

d) Gaya hidup

e) Kepribadian dan konsep pribadi.

d. Faktor psikologis

a) Motivasi

Suatu motivasi (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup

(34)

b) Persepsi

Persepsi tidak hanya tergantung pada stimulan fisik tapi juga pada

stimuli yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan

individu tersebut.

c) Pengetahuan

Teori pengetahuan mengajarkan pemasar bahwa mereka dapat

menciptakan permintaan akan suatu produk dengan

menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, menggunakan

petunjuk yang memotivasinya dan memberikan penguatan yang

positif.

d) Kepercayaan dan sikap pendirian

Melalui bertindak dan belajar, orang-orang memperoleh

kepercayaan dan pendirian yang kemudian mempengaruhi perilaku

pembelian mereka.

F. Pengertian Jasa

Ada beberapa definisi jasa yang telah dikemukakan oleh para pakar

ekonomi, jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat

intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan

sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun

(35)

G. Kualitas Jasa

Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan. (Wycoff : Fandy Tjiptono, 2000:59)

Dengan kata lain ada 2 faktor utama yang mempengaruhi kualitas

jasa yaitu expected sevice dan perceived service (Pasuraman, et al, 1985:

Fandy Tjiptono,2000:70). Apabila jasa yang diterima atau dirasa

(perceived service) sesuai dengan yang diharapkan (expected service),

maka kualitas jasa akan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal.

Dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang

penting dan harus dikerjakan dengan baik, karena aplikasi kualitas sebagai

sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi

perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan,

baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.

Menurut Parasuraman dan kawan-kawan (dalam Fandy Tjiptono,

2000:70) ada 5 dimensi pokok yang menentukan kualitas jasa, kelima

dimensi tersebut adalah :

1. Tangibles (bukti langsung), yaitu bukti fisik dari jasa, meliputi fasilitas

fisik dan kondisi fisik sekitar, perlengkapan, pegawai dan sarana

komunikasi.

2. Reliability (dapat dipercaya), yaitu kemampuan memberikan pelayanan

yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Pelayanan

(36)

tersebut diselesaikan tepat waktu dengan cara yang sama dan tanpa

kesalahan.

3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan dan kesediaan para

staf/ pegawai untuk membantu para pelanggan dan memberikan

pelayanan dengan tanggap.

4. Assurance (jaminan), merupakan jaminan yang diberikan perusahaan

untuk konsumennya mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan

dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,

risiko atau keragu-raguan.

5. Empathy (empati), yaitu kemampuan untuk peduli dan peka. meliputi

kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,

perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.

H. Definisi Jasa Pelayanan

Olsen & Wyckoff, 1978 (dalam Zulian Yamit, 2000:22)

mendefinisikan Jasa pelayanan sebagai sekelompok manfaat yang berdaya

guna baik secara eksplisit maupun implisit atas kemudahan untuk

mendapatkan barang maupun jasa pelayanan.

Collier,1987 (dalam Zulian Yamit:22): memiliki pandangan lain

dari kualitas jasa pelayanan, yaitu lebih menekankan pada kata pelanggan,

pelayanan, kualitas dan level atas tingkat kualitas pelayanan terbaik pada

(37)

terbaik yang konsisten untuk dapat mempertemukan harapan konsumen

(standar pelayanan external dan biaya) dan sistem kinerja pelayanan.

I. Karakteristik Jasa Pelayanan

a. Tidak dapat diraba (intangibility)

b. Tidak dapat disimpan (inability to inventory)

c. Produksi dan konsumsi secara bersamaan (inseparability)

d. Memasukinya lebih mudah

e. Sangat dipengaruhi faktor dari luar (variability)

J. Karakteristik Jasa Perguruan Tinggi

1. Perguruan tinggi termasuk ke dalam kelompok jasa murni, di mana

pemberian jasa yang dilakukan didukung alat kerja atau sarana

pendukung semata. Contohnya: ruang kelas, kursi, meja, buku-buku

dan sebagainya.

2. Jasa yang diberikan membutuhkan kehadiran pengguna jasa

(mahasiswa), yang dalam hal ini pelanggan yang mendatangi lembaga

pendidikan tersebut untuk mendapatkan jasa yang diinginkan (meski

dalam perkembangannya ada yang menawarkan program universitas

terbuka, kuliah jarak jauh dan lain-lain).

3. Penerima jasa adalah orang, jadi merupakan pemberian jasa yang

berbasis orang, atau dalam jasa biasa disebut sisitem kontak tinggi

(38)

pelanggan tinggi. Pelanggan dan penyedia jasa tetap berintaeraksi

selama proses pemberian jasa berlangsung. Dengan kata lain untuk

menerima jasa, pelanggan harus menjadi bagian dari sistem jasa

tersebut.

4. Hubungan dengan pelanggan berdasarkan hubungan keanggotaan

(member relationship), di mana pelanggan telah menjadi anggota

lembaga pendidikan tertentu. Sisitem pemberian jasanya dilakukan

secara terus menerus dan teratur sesuai kurikulum yang telah

ditetapkan.

K. Faktor Penyebab Buruknya Kualitas Jasa

Setiap perusahaan harus benar-benar memahami sejumlah faktor

potensial yang bisa menyebabkan buruknya kualitas jasa, di antaranya:

1. Produksi dan konsumsi yang terjadi secara simultan

Salah satu karakteristik unik jasa adalah inseparability, artinya

jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Hal ini kerapkali

membutuhkan kehadiran dan partisipasi pelanggan dalam proses

penyampaian jasa. Konsekuensinya, bermacam persoalan sehubungan

dengan interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan jasa bisa saja

terjadi.

Beberapa kelemahan yang mungkin ada pada karyawan jasa dan

mungkin berdampak negatif terhadap persepsi kualitas meliputi:

(39)

b. Cara berpakaian karyawan kurang sesuai dengan konteks

c. Tutur kata karyawan kurang sopan atau bahkan menyebalkan

d. Bau badan karyawan mengganggu kenyamanan pelanggan

e. Karyawan selalu cemberut atau pasang tampang “angker”.

2. Intensitas tenaga kerja yang tinggi

Keterlibatan karyawan secara intensif dalam penyampaian jasa dapat

pula menimbulkan masalah kualitas, yaitu berupa tingginya variabilitas

jasa yang dihasilkan. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi antara

lain: upah rendah (umumnya karyawan yang melayani atau

berinteraksi langsung dengan pelanggan memiliki tingkat pendidikan

dan upah yang rendah dalam sebuah perusahaan), pelatihan yang

kurang memadai atau bahkan tidak sesuai dengan kebutuhan

organisasi, tingkat perputaran karyawan yang terlalu tinggi dan

lain-lain.

3. Dukungan terhadap pelanggan internal kurang memadai

Karyawan front-line merupakan ujung tombak sistem penyampaian

jasa. Agar mereka dapat memberikan jasa secara efektif, mereka

membutuhkan dukungan dari fungsi-fungsi utama manajemen

(operasi, pemasaran, keuangan dan SDM). Dukungan tersebut bisa

berupa peralatan (perkakas, material, pakaian seragam), pelatihan

ketrampilan, maupun informasi (misalnya prosedur operasi). Selain itu,

yang tidak kalah penting adalah unsur pemberdayaan (empowerment),

(40)

dalam konteks ini tidak diartikan secara sempit sebagai sekedar

penghapusan hierarki, arahan atau akuntabilitas pribadi. Akan tetapi,

pemberdayaan lebih dilihat sebagai state of mind. Karyawan dan

manajer yang diberdayakan akan lebih mampu:

a. Mengendalikan dan menguasai cara melaksanakan tugas dan

pekerjaannya.

b. Memahami konteks dimana pekerjaannya dilaksanakan dan

kesesuaian pekerjaannya dalam kerangka pekerjaan yang lebih luas

(big picture).

c. Bertanggung jawab atas output kerja pribadi.

d. Mengemban tanggung jawab bersama atas kinerja unit dan

organisasi.

e. Menjamin keadilan dalam distribusi balas jasa berdasarkan kinerja

individual dan kinerja kolektif.

4. Gap komunikasi

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa komunikasi merupakan faktor

esensial dalam menjalin kontak dan relasi dengan pelanggan. Bila

terjadi gap komunikasi, maka bisa timbul penilaian atau persepsi

negatif terhadap kualitas jasa. Gap-gap komunikasi bisa berupa:

a. Penyedia jasa memberikan janji berlebihan, sehingga tidak mampu

memenuhinya.

b. Penyedia jasa tidak bisa selalu menyajikan informasi terbaru

(41)

perubahan prosedur/ aturan, perubahan susunan barang di rak

pajangan pasar swalayan dan lain-lain.

c. Pesan komunikasi penyedia jasa tidak dipahami pelanggan.

d. Penyedia jasa tidak memperhatikan atau tidak segera menanggapi

keluhan dan atau saran pelanggan.

5. Memperlakukan semua pelanggan dengan cara yang sama

Pelanggan merupakan individu unik dengan preferensi, perasaan dan

emosi masing-masing. Dalam hal interaksi dengan penyedia jasa, tidak

semua pelanggan bersedia menerima jasa yang seragam (standardized

services). Seringkali ada pelanggan yang menginginkan atau bahkan

menuntut jasa yang sifatnya personal dan berbeda dengan pelanggan

lain. Hal ini memunculkan tantangan bagi penyedia jasa dalam hal

kemampuan memahami kebutuhan spesifik pelanggan individual dan

memahami perasaan pelanggan terhadap penyedia jasa dan layanan

yang mereka terima.

6. Pengembangan atau perluasan jasa secara belebihan

Di satu sisi, mengintroduksi jasa baru/ menyempurnakan jasa lama

dapat meningkatkan peluang pertumbuhan bisnis dan menghindari

terjadinya layanan yang buruk. Di sisi lain, bila terlampau banyak jasa

baru dan tambahan terhadap jasa yang sudah ada, hasil yang didapat

belum tentu optimal, bahkan tidak menutup kemungkinan timbul

(42)

juga bisa bingung membedakan variasi penawaran jasa, baik dari segi

fitur, keunggulan, maupun tingkat kualitasnya.

7. Visi bisnis jangka pendek

Visi jangka pendek (misalnya, orientasi pada pencapaian target

penjualan dan laba tahunan, penghematan biaya sebesar-besarnya,

peningkatan produktivitas tahunan dan lain-lain) bisa merusak kualitas

jasa yang sedang dibentuk untuk jangka panjang. Sebagai contoh,

kebijakan sebuah bank untuk menekan biaya dengan cara menutup

sebagian kantor cabangnya akan mengurangi tingkat akses bagi para

nasabahnya yang pada gilirannya bisa menimbulkan ketidakpuasan

pelanggan dan persepsi negatif terhadap kualitas jasa bank yang

(43)

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu

melakukan penelitian terhadap obyek tertentu yang populasinya terbatas

sehingga hasil kesimpulan yang diambil dari peneliti hanya berlaku bagi

objek yang diteliti pada waktu tertentu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dari

bulan November – Desember 2006

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

2. Obyek Penelitian

Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah kepuasan mahasiswa

terhadap atribut-atribut dimensi kualitas jasa Universitas Sanata

Dharma dan urutan variabel atribut-atribut kualitas jasa.

(44)

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran

Variabel dalam penelitian ini adalah kepuasan terhadap

atribut-atribut kualitas jasa Universitas Sanata Dharma yang meliputi bukti

langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Untuk mengukur

kepuasan digunakan kuesioner yang mengukur harapan mahasiswa atas

masing atribut dan kinerja yang dirasakan mahasiswa atas

masing-masing atribut. Selisih antara skor harapan dan kinerja mencerminkan

tingkat kepuasan mahasiswa. Sedangkan pengukuran untuk setiap atribut

jasa, peneliti menggunakan skala likert

E. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri dan

diperoleh langsung dari responden. Data primer yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner

adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan dalam

bentuk daftar pertanyaan kepada responden

2. Data skunder

Data skunder dapat diperoleh dari Biro Administrasi Akademik (BAA)

dan studi kepustakaan (buku Insadha tahunan). Dalam penelitian, yang

merupakan data skunder adalah data rekapitulasi mahasiswa daftar

(45)

F. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2004:72). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang telah melakukan daftar

ulang, yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Manajemen, Akuntansi,

Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Ilmu Sejarah, Bimbingan dan Konseling,

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan

Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan Sejarah, Pendidikan

Dunia Usaha, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Matematika, pendidikan

Fisika, Matematika, Ilmu Komputer, Fisika, Mekatronika, teknik Elektro,

Teknik Mesin, Teknik Informatika, Farmasi dan Psikologi.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan

diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2004:73). Dalam penelitian ini

penulis menetapkan sebanyak 383 mahasiswa Universitas Sanata Dharma

( 2

1 Ne

N n

+

= = 382,635 383

) % 5 ( 814 . 8 1 814 . 8

2 = =

+ =

n ) sebagai sampel dari

populasi jumlah mahasiswa sebanyak 8.814 orang, dengan teknik

pengambilan sampel yang dipilih adalah metode Proportional Purposive Sampling. Metode Proportional Purposive Sampling adalah metode sampling dimana peneliti membagi populasi dalam kelompok-kelompok,

(46)

jumlah masing-masing kelompok dan pengambilan responden sebagai

sampel dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tersebut diantaranya adalah, responden benar-benar

mahasiswa Sanata Dharma dan dalam situasi yang memungkinkan untuk

dijadikan subyek penelitian. Adapun pembagian penyebaran sampel akan

tampak dalam tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Penyebaran Sampel Untuk Masing-Masing Program Studi

No Program Studi Jmlh

Mhs % Porsi 1 Bimbingan Konseling 279 3 12 2 Pend. Guru Sekolah Dasar 285 3 12 3 Pend. Bahasa Inggeis 819 9 36 4 Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah 401 5 17 5 Pend. Sejarah 199 2 9 6 Pend. Dunia Usaha 186 2 8 7 Pend. Akuntansi 498 6 22

8 Akuntansi 875 10 38

9 Manajemen 790 9 34

10 Sastra Indonesia 178 2 8 11 Sastra Inggris 654 7 28

12 Ilmu Sejarah 70 1 3

13 Pend. Matematika 325 4 14 14 Pend. Fisika 187 2 8

15 Matematika 114 1 5

16 Ilmu Komputer 196 2 9

17 Fisika 51 7 2

18 Mekatronika 134 2 6

19 Teknik Elektro 314 4 14 20 Teknik Mesin 408 5 18 21 Teknik Informatika 479 5 21

22 Farmasi 642 7 28

23 Psikologi 730 8 32

8814 100 383

(47)

G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian yang

sesungguhnya, kuesioner diuji coba terlebih dahulu. Pelaksanaan uji

coba kuesioner dimaksudkan untuk mengetahui kesahihan butir

(validitas). Uji coba instrumen ini menggunakan 30 orang reponden di

luar sampel.

“Sebuah instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur”. (Sugiyono, 2004: 109)

Penelitian ini menggunakan uji validitas yang dilakukan

dengan analisis butir. Untuk pengujian validitas instrumen digunakan

teknik korelasi product moment dengan rumus:

Rumus: rxy =

[

2 2

][

2 2

]

) ( . . ) ( . ) )( ( . Y Y N X X N Y X XY N Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi produk moment

: Jumlah subyek

N XY

Σ : Jumlah dari hasil perkalian antara skor x dan Skor y

X

Σ : Jumlah dari skor-skor X : Jumlah dari skor-skor Y

Y Σ

2

X

Σ : Jumlah dari pengkuadratan skor-skor X

2

Y

Σ : Jumlah dari pengkuadratan skor-skor Y

: Hasil pengkuadratan dari seluruh skor X

2

) (ΣX

: Hasil pengkuadratan dari seluruh skor Y

2

(48)

Dari perhitungan tersebut akan diketahui validitas

masing-masing butir pertanyaan. Kriteria validitas adalah jika rxy ≥ rtabel

korelasi produk moment pada taraf signifikansi 5%

2. Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas maka instrumen itu perlu diuji

lagi dengan uji reliabilitas. Uji reliabilitas yaitu ukuran yang mampu

menunjukkan kemampuan instrumen untuk dipercaya. Untuk uji

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik pengujian

koefisien alpha Cronbach. Untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0 – 1, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai,

misalnya 0 – 10 atau 0 – 100 atau bentuk skala 1 – 3, 1 – 5, atau 1 – 7

dan seterusnya dapat menggunakan koefisien alpha (α) dari Cronbach

(Husein Umar, 2003:96). Rumus tersebut ditulis seperti berikut:

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ Σ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ −

= 1 22

1 r t b k k σ σ

Di mana :

rxy = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

σt2 = Varian total

∑σb2 = Jumlah varian butir

Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau

(49)

¾ Jika rxy ≥rtabel dengan taraf signifikasi 5% maka instrumen tersebut

reliabel

¾ Jika rxy < rtabel dengan taraf signifikansi 5% maka instrumen

tersebut tidak reliabel.

Uji validitas dan reliabilitas instrumen di atas yang dipaparkan

teknisnya secara manual, kiranya perlu dibantu dengan paparan teknis

pengolahan melalui dukungan komputer, untuk lebih memudahkan

dalam pengolahan data. Dalam mengolah data validitas dan reliabilitas

ini penulis memanfaatkan fasilitas paket software SPSS versi 10.0

H. Teknik Analisis Data

1. Untuk masalah pertama, rumus yang digunakan untuk menganalisis

yaitu dengan menggunakan Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP). IKP

merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan

pelanggan, berbentuk check list dengan skala likert atau skala ordinal. IKP = PP – EP, dimana :

IKP = Indeks Kepuasan Konsumen

PP = Perceived Pervormance (kinerja) EP = Expectation (harapan)

Indek kepuasan diperoleh dari hasil pengurangan antara

perceived dengan expectation, sebab dengan rumus ini dapat diketahui selisih antara kinerja/ realita yang ada dengan harapan yang

(50)

dirasakan konsumen terhadap kualitas pelayanan tersebut diterapkan

untuk masing-masing responden dengan total skor semua indikator

dengan menggunakan tabel (Fandy Tjiptono, 2000)

Tabel Indeks Kepuasan Pelanggan

Responden Perceived

(kinerja)

Expectation

(harapan)

Kepuasan pelanggan

Adapun alternatif jawaban untuk pertanyaan harapan dan kinerja

dengan menggunakan jasa Universitas Sanata Dharma yaitu:

Sangat puas, skor 5

Puas, skor 4

Netral, skor 3

Tidak puas, skor 2

Sangat tidak puas, skor 1

Interpretasi dari kepuasan konsumen (customer satisfaction) yaitu:

Perceived (kinerja)

expectation (harapan) = puas

Perceived (kinerja)

<

expectation (harapan) = kurang puas

2. Teknik analisis data yang digunakan untuk memecahkan masalah

kedua adalah analisis prioritas kepentingan. Analisis ini berdasarkan

jawaban reponden dari kuesioner bagian pertama yaitu dengan

meminta responden memberikan nilai peringkat pada masing-masing

atribut dan nantinya akan diolah dengan memberikan bobot dari

(51)

peringkat 1 diberi bobot nilai 5

peringkat 2 diberi bobot nilai 4

peringkat 3 diberi bobot nilai 3

peringkat 4 diberi bobot nilai 2

peringkat 5 diberi bobot nilai 1

Jawaban responden dari setiap atribut dikalikan dengan bobot

yang diberikan dari setiap atribut, kemudian dijumlahkan. Hasil

perkalian tiap atribut menentukan urutan kepentingan dimana hasil

yang paling besar merupakan atribut yang menjadi prioritas utama

(52)

1. PTPG Sanata Dharma (1955-1958)

Ide untuk mendirikan Perguruan tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh

prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI)

pada tahun 1950-an disambut baik oleh para iman katolik, terutama ordo

societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat SJ). Waktu itu ordo-ordo

ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 mendidik (Yayasan De

Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 bahasa

Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der

Meulen, S.J. dan pater H. Bastiaanse, S.J. dengan dukungan dari

Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya pater Kester yang waktu itu

menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan

kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma

pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal

17 Desember 1955

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa

Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus

menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata

Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan. Nama “Sanata Dharma”

diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat

(53)

Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja

Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang

berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian

dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et

Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958 - 1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini

Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan

PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958

berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma

dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta.

Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status

“disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada

tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian

dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma

berdiri sendiri.

3. IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas

Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata

(54)

menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B –

Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.

Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan

Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola

Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini

ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD

(Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

4. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan

masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK

Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan

menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.

Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem

pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu

pengetahuan dan teknologi

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong

untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap

mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas

baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25

(55)

Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas

Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik

(gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem

informasi, manajemen, biro/ lembaga/ pusat/ serta unit pendukung),

peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada

masyarakat.

5. Nama-nama Rektor Sanata Dharma

a. Prof. Dr. N. Drijarkara (1955 – 1967)

b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 – 1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 – 1984)

d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 – 1988)

e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993)

f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 – 2001)

g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 – sekarang)

6. Visi dan Misi USD Visi

USD didirikan untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan

meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan

nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara

objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada

(56)

manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cura

personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat dialogis.

Misi

USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan

perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat,

lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan

humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral,

emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik

mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan

sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang

mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional

7. Tujuan Pendidikan di USD

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri

bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik

yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita

kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki

kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas

kepribadian yang tinggi.

8. YAYASAN

Ketua : Dr. C.B. Putranto, S.J.

(57)

Bendahara : H. van Opzeeland, S.J.

Sekretaris Pelaksana : Drs. Y. Ageng Marwata, S.J.

Anggota : 1. Dr. A. Budisusanto, S.J.

2. Drs. A. Budi Purnomo Brodjonegoro, MBA

3. Prof. Dr. Johana Endang Prawitasari

4. Dr. Ir. H. Priyosulistyo

5. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J.

6. Drs. H. Suasso de Lima de Prado, S.J.

7. H. Subekti, SH

PIMPINAN UNIVERSITAS

Rektor : Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc.

Pembantu Rektor I : Dr. Fransisca Ninik Yudianti, M.Acc.

Pembantu Rektor II : Drs. Aufridus Atmadi, M.Si.

Pembantu Rektor III : Paulus Kuswandono, S.Pd., M.Ed.

PIMPINAN FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Dekan : Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D.

Pembantu Dekan I : Drs. Y.B. Adimassana, M.A.

(58)

Pembantu Dekan III : Markus Budiraharjo, S.Pd., M.Ed.

Kaprodi Bimbingan dan Konseling : Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si.

Kaprodi PBSID : Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum.

Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris : Agustinus Hardi Prasetyo, S.Pd., M.A.

Kaprodi Pendidikan Sejarah : Drs. Sutarjo Yohanes Rasul

Kaprodi Pendidikan Akuntansi : Sebastianus Widanarto, S.Pd., M.Si.

Kaprodi Pend Ekonomi Koperasi : Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si.

Kaprodi Pendidikan Matematika : Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., M.Si.

Kaprodi Pendidikan Fisika : Drs. Domi Severinus, M.Si.

Kaprodi Ilmu Pend Agama Katolik : Drs. Heryatno Wono Wulung, SJ, M.Ed.

Kaprodi PGSD : Drs. Puji Purnomo, M.Pd.

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Dr. Fr. B. Alip M.Pd., M.A.

Pembantu Dekan I : -

Pembantu Dekan II : Drs. Hery Antono, M.Hum.

Pembantu Dekan III : Dewi Widyastuti, S.Pd., M.Hum.

Kaprodi Sastra Inggris : Drs. Hirmawan Wijanarka, M.Hum.

Kaprodi Sastra Indonesia : Drs. B. Rahmanto, M.Hum.

Kaprodi Ilmu Sejarah : Drs. Hieronymus Purwanta, M.A.

(59)

Dekan : Drs. Alex Kahu Lantum, M.S.

Pjs. Wakil Dekan : Albertus Yudi Yuniarto, SE, MBA

Kaprodi Akuntansi : Ir. Drs Hansiadi Yuli Hartanto, Akt, MSi

Kaprodi Manajemen : Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si.

FAKULTAS PSIKOLOGI

Dekan : Paulus Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si.

Wakil Dekan : Victorius Didik Suryo Hartoko, S. Psi.

Ketua Program Studi Psikologi :

Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisarti,

S.Psi., M.Si.

FAKULTAS MIPA

Dekan : Ir. Ign. Aris Dwiatmoko, M.Sc.

Pembantu Dekan I : Dr. Ign Edi Santosa, M.Si.

Pembantu Dekan II : MV. Any Herawaty, S.Si.,M.Si.

Pembantu Dekan III : A. Prasetyadi, S.Si.

Kaprodi Fisika : Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.

Kaprodi Matematika : Y.G. Hartono, SSi, MSc

Kaprodi Ilmu Komputer : PH. Prima Rosa, S.Si, M.Sc.

FAKULTAS TEKNIK

Dekan : Ir. Gregorius Heliarko, SJ, SS, MSc

(60)

Pembantu Dekan II : Ir. Ronny Dwi Agusulistyo, M.T.

Pembantu Dekan III : Ir. Yohanes Baptista Lukiyanto, M.T.

Kaprodi Teknik Mesin : Yosef Agung Cahyanto, ST, MT

Kaprodi Teknik Elektro : Augustinus Bayu Primawan, ST, MEng

Kaprodi Informatika Agnes Maria Polina, SKom, MSc

Kaprodi Mekatronika : Ir. Ign. Drajat Pranowo, M.Eng.

FAKULTAS FARMASI

Dekan : Rita Suhadi, S.Si., Apt., M.Si.

Wakil Dekan : Yustina Sri Hartini, S.Si., Apt., M.Si.

Kaprodi Farmasi : Christine Patramurti, S.Si., M.Si., Apt.

Kapro Profesi Apoteker : Yosef Wijoyo, S.Si., Apt., M.Si.

FAKULTAS TEOLOGI

Dekan : Dr. Antonius Sudiardja, SJ

Pembantu Dekan I : Dr. F. Hasto Rosariyanto, SJ

Pembantu Dekan II : Dr. Robertus Rubiyatmoko, Pr

Pembantu Dekan III : Dr. Purnama, MSF

Kaprodi Teologi : Dr. F. Hasto Rosariyanto, SJ.

PROGRAM PASCA SARJANA

Direktur :

Dr. Fransiskus Xaverius Baskara Tulus

(61)

Kapro Magister Kajian Bhs Inggris : Dr. BB. Dwiatmoko, MA

Kapro Magister Ilmu Religi &

Budaya

: Dr. St. Sunardi, Lic.

Kapro Magister Teologi : Dr. Matheus Purwatma, Pr.

9. DEWAN PENYANTUN • J. Casutt, S.J.

• Prof. Dr. Dibyo Prabowo

• Ibu Djunaidi Joesoef

• Dr. Martha Tilaar

• L. Shanti Poesposoetjipto, Dipl.Eng

• Dr. F. Soesianto

• Drs. P. Swantoro

• Dr. A. Winoto Doeriat

• Drs. Th. Sarjumunarso, S.J., M.A

10.FASILITAS

1. Koleksi Buku di Perpustakaan

2. Ruang Baca di Perpustakaan

3. Ruang Server

4. Apotek

5. Poliklinik

(62)

7. Laboratorium Komputer Dasar

8. Kampus I

9. Kampus II

10.Kampus III

11.Kampus IV

12.Kampus V

11.KEMITRAAN LUAR NEGERI:

1. AMES International (The Language and Literacy Specialist)

2. Loyola College in Maryland USA

3. Ateneo de Manila University Phillipines

4. Sophia University

5. Hull University

6. La Sapeienza

7. Federico II

8. Monash Universtiy Australia

9. Holy Cross College in Maryland

10. National University of Singapore

11. The Ateneo of Zamboaga

12. Australian Volunteer International (AVI)

13. MISEREOR (Zentrastelle Fuer Entwicklunshilfe)

(63)

DALAM NEGERI:

1. Business Development (A. Budidarmodjo and Asc.)

2. Sekjen Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional

3. Penerbit Kanisius

4. PT. Aplikanusa Lintasrta

5. Kolose St. Yosef Dili Timor Leste

6. Bank Lippo

7. Pt. Sarana Yogya Ventura

8. Akademi Keperawatan Panti Rapih Yogyakarta

9. DPD ASITA DIY

10. DIKTI

11. Toyota Foundation

12. Kompas Gramedia Jakarta

13. Bapeda Litbang Kab. Bantul

14. Dinas Pariwisata DIY

15. Universitas Indonesia

16. Universitas Gadjah Mada

17. Yogyakarta Plaza Hotel

18. Melia Purosani Hotel Yogyakarta

19. Ibis Hotel Yogyakarta

20. Novotel Hotel Yogyakarta

21. PT. Djarum Kudus

(64)

Dalam bab V ini disajikan pembahasan terhadap analisis data yang telah

dilakukan. Pembahasan akan dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama

merupakan analisis validitas dan reliabilitas, sedangkan pada pembahasan yang

kedua akan berisi tentang pembahasan dari rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma terhadap jasa

Universitas Sanata Dharma?

2. Dimensi jasa manakah yang terpenting bagi mahasiswa Universitas Sanata

Dharma?

A. Analisis Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas Responden

Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan terhadap kuesioner yang

digunakan dalam penelitian. Melalui pengujian validitas dan reliabilitas

tersebut dapat diketahui apakah kuesioner yang digunakan memiliki validitas

dan reliabilitas pengukuran yang baik, sehingga layak digunakan sebagai alat

pengambil data. Pengujian validitas dan reliabilitas ini perlu dilakukan,

mengingat data yang diperoleh dari kuesioner yang tidak valid dan tidak

reliabel memberikan hasil pengukuran yang tidak benar.

Pengujian terhadap validitas item pertanyaan dilakukan dengan

menggunakan metode item corrected item - total correlation. Untuk

menentukan gugur atau valid tidaknya suatu item pertanyaan, digunakan

(65)

kriteria yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto yaitu: jika rxy ≥ rtabel

(0,374) korelasi produk moment pada taraf signifikansi 5% maka butir

pertanyaan dikatakan valid.

Pengujian terhadap reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode

alpha cronbach. Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau

tidak digunakan ketentuan sebagai berikut :

¾ Jika rxy ≥ rtabel dengan taraf signifikasi 5% maka instrumen tersebut

reliabel

¾ Jika rxy < rtabel dengan taraf signifikansi 5%maka instrumen tersebut tidak

reliabel.

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja

a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Dimensi Bukti Fisik (tangible)

Variabel Kinerja Dimensi Bukti Fisik (K1) diukur dengan 4 butir

pertanyaan. Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam tabel 5.1.1,

tampak bahwa seluruh item pertanyaan memiliki koefisien validitas >

0,374. Dengan demikian ditinjau dari validitas item pertanyaan maka

seluruh pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner Variabel Kinerja

Dimensi Bukti Fisik (K1) layak digunakan sebagai alat pengumpul

(66)

Tabel 5.1.1

Koefisien Validitas Kuesioner Variabel Kinerja Dimensi Bukti Fisik (K1)

No Pertanyaan

Corrected Item-Total

Correlation rtabel Keterangan

1. 2. 3. 4.

0,4744 0,4991 0,6865 0,6552

0,374 0,374 0,374 0,374

Valid Valid Valid Valid

Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan hasil analisis reliabilitas diperoleh besarnya koefisien

reliabilitas cronbach alpha sebesar 0,7685. Karena kuesioner dimensi

tersebut memiliki koefisien reliabilitas 0,7685 ≥ 0,374 dengan taraf

signifikasi 5% maka instrumen kuesioner tersebut reliabel.

b. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Dimensi kehandalan (reliability)

Variabel Kinerja Dimensi Kehandalan (K2) diukur dengan 4 butir

pertanyaan. Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam tabel 5.1.2,

tampak bahwa seluruh item pertanyaan memiliki koefisien validitas >

0,374. Dengan demikian ditinjau dari validitas item pertanyaan maka

seluruh pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner Variabel Kinerja

Dimensi Kehandalan (K2) layak digunakan sebagai alat pengumpul

(67)

Table 5.1.2

Koefisien Validitas Kuesioner Variabel Kinerja Dimensi Kehandalan (K2)

No Pertanyaan

Corrected Item-Total

Correlation rtabel Keterangan

1. 2. 3. 4.

0,4911 0,5627 0,4928 0,4682

0,374 0,374 0,374 0,374

Valid Valid Valid Valid

Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan hasil analisis reliabilitas diperoleh besarnya

koefisien reliabilitas cronbach alpha sebesar 0,7108. Karena kuesioner

dimensi tersebut memiliki koefisien reliabilitas 0,7108≥0,374dengan

taraf signifikasi 5% maka instrumen kuesioner tersebut reliabel.

c. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Dimensi Daya Tanggap (resposiveness)

Variabel Kinerja Dimensi Daya Tanggap (K3) diukur dengan 4

butir pertanyaan. Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam tabel

5.1.3, tampak bahwa seluruh item pertanyaan memiliki koefisien

validitas > 0,374. Dengan demikian ditinjau dari validitas item

pertanyaan maka seluruh pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner

Variabel Kinerja Dimensi Daya Tanggap (K3) layak digunakan

(68)

Table 5.1.3

Koefisien Validitas Kuesioner Variabel Kinerja Dimensi Daya Tanggap (K3)

No Pertanyaan

Corrected Item-Total

Correlation rtabel Keter

Gambar

Tabel Indeks Kepuasan Pelanggan
Tabel 5.1.1
Table 5.1.2
Table 5.1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dalam kedudukannya sebagai subjek hukum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masyarakat adat di Kabupaten Malinau memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan

Besarnya biaya perjalanan akan mempengaruhi pelaku perjalanan dalam menentukan pemilihan moda angkutan yang digunakan, karena merupakan pilihan mutlak pengguna untuk mau

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut bawah ini, yaitu pada tanggal Dua bulan November Tahun Dua ribu lima belas, sampai dengan laporan polisi

Bidang lomba CNC Milling merupakan salah satu bidang lomba pada program studi keahlian Teknik Mesin yang mencakup kemampuan pembuatan dan pemahaman gambar teknik, kemampuan

instrumen bantu berupa lembar tugas yang berisi soal tes dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data,

a) Terlaksananya Fasilitasi dan Monev Program Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Kinerja TKPKD b) Tersusun dan tersampaikannya laporan tahunan TKPKD ke TNP2K

Berdasarkan Tabel 4, faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kuat tekan bata beton adalah faktor kadar air pembentukan, faktor komposisi bahan, interaksi faktor

1) Melaksanakan pembinaan anak terlantar dan penanganan anak jalanan baik di dalam maupun di luar panti. 2) Melaksanakan pelayanan kesejahteraan anak yatin dan piatu,