STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI NILAI-NILAI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
Disusun Oleh : OKTAVIA ZAMHARIN
059114059
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI NILAI-NILAI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh : Oktavia Zamharin
NIM: 059114059
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv MOTTO
Pengalaman adalah guru yang tegas, karena ia
menguji dahulu, baru mengajarkan.
Vernon Saunders
-Kita menikmati kehangatan karena kita pernah
kedinginan. Kita menghargai cahaya karena kita
pernah dalam kegelapan. Maka begitu pula, kita
dapat bergembira karena kita pernah merasakan
kesedihan.
- David L. Weatherford –
Masa depan adalah milik mereka yang percaya
tentang keindahan mimpi-mimpi mereka.
v
PERSEMBAHAN
Kebanggaan bagiku untuk mempersembahkan karya ini
kepada Allah SWT., orang tuaku, kakak-kakakku, dan
adik-adikku, serta kepada mereka yang telah
menyayangi, mendukung, dan menaruh harapannya
vii
STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI NILAI-NILAI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Oktavia Zamharin
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa mengenai nilai-nilai Universitas Sanata Dharma. Pertanyaan penelitian ini adalah 1) bagaimana persepsi mahasiswa mengenai nilai-nilai Universitas Sanata Dharma, 2) nilai apakah yang paling sering disebutkan sebagai nilai universitas, 3) nilai-nilai apa saja yang paling dirasakan sebagai nilai universitas, 4) nilai-nilai apa saja yang memiliki kedekatan makna, 5) bagaimana dimensi nilai yang terbentuk berdasarkan kedekatan makna. Subyek dalam penelitian ini adalah 207 mahasiswa dari tiap fakultas di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Co-Fasilitator PPKM I USD tahun 2011. Data penelitian diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis Multidimensional Scaling melalui program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat 125 nilai yang berbeda namun memiliki kedekatan makna, 2) nilai yang paling banyak disebutkan adalah nilai humanis, 3) nilai-nilai universitas yang paling dirasakan sebagai nilai-nilai Universitas Sanata Dharma adalah nilai humanis, kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, dan kebersamaan., 4) terdapat 4 dimensi nilai dengan karakteristik dimensi 1 adalah nilai-nilai yang mencakup hubungan interpersonal hingga intrapersonal, dimensi 2 mencakup nilai-nilai yang pengolahan kompetensi diri hingga pengolahan karakter diri, dimensi 3 mencakup hubungan horizontal (sesama makhluk hidup) hingga hubungan vertikal (dengan Tuhan), dimensi 4 mencakup nilai-nilai pada visi kehidupan hingga misi-misi guna mencapai visi kehidupan, 5) nilai-nilai yang paling banyak memiliki kedekatan makna pada dimensi 1 dan 2 adalah nilai kepemimpinan, proaktif, aktif, lebih praktis, menemukan solusi, semangat hidup untuk berkarya, dan kritis, sedangkan pada dimensi 3 dan 4 adalah nilai kepribadian, kepedulian, pengabdian masyarakat, optimis, sosial, menemukan solusi, dan motivasi diri.
viii
QUANTITATIVE DESCRIPTIVE STUDY OF STUDENTS’ PERCEPTION ABOUT UNIVERSITY VALUES AT SANATA DHARMA UNIVERSITY
Oktavia Zamharin
ABSTRACT
Current research is aimed to investigate students’ perception about university values at Sanata Dharma University. Research questions in current study are 1) how are students’ perception about the university values at Sanata Dharma University, 2) which value is the most frequently mentioned as the university values, 3) which value is the most perceived as the university values, 4) which values have a close meaning, 5) what are the dimensions of the values which are formed by the proximity of meaning. Subjects in this study were 207 students from every departments at Sanata Dharma University in Yogyakarta and PPKM I USD 2011 Co-Facilitator. The research data obtained through questionnaires. Data analyse was conducted using descriptive analysis and Multidimensional Scaling analysis by SPSS version 16. The results showed that 1) there are 125 different values who has close meaning, 2) the value of the most widely mentioned is the humanist value, 3) the most perceived university values as the Sanata Dharma University values are humanist, discipline, honestly, responbility, and togetherness value, 4) there are four dimensions of value with a characteristic of first dimension are the values that include interpersonal to intrapersonal relationships, the second dimension includes the values of self-processing kompetence to self-self-processing character, the third dimension includes a horizontal relationship (fellow creatures) up to a vertical relationship (with God), the fourth dimension includes the vision of life to the missions in order to achieve the vision of life, 5) the values that has the closest meaning of the first and second dimensions are leadership, proactive, active, more practically, to find solution, the spirit of life to work, and critical; the third and fourth dimensions values are personality, caring, community service, optimistic, social, find solution, and self-motivation.
x
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya skripsi berjudul “Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi
Mahasiswa Mengenai Nilai-nilai Universitas Sanata Dharma” dapat diselesaikan
dengan baik walaupun dengan keterbatasan pengetahuan, waktu, tenaga, biaya,
dan informasi yang dimiliki penulis. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada Jurusan Psikologi, Fakultas
Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan, dukungan, dan bimbingan dari
berbagai pihak skripsi ini tidak akan terwujud. Oleh sebab itu, pada kesempatan
ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Romo Kuncoro Adi selaku Wakil Rektor III Universitas Sanata Dharma
2. Dekan Fakultas Psikologi Ibu Dr. Christina Siwi Handayani
3. Dosen Pembimbing Skripsi Bapak Agung Santoso, M.A.
4. Dosen Penguji Skripsi Bapak Prof. Dr. Augustinus Supratiknya dan Ibu
Agnes Indar Etikawati, M.Si., Psi.
5. Dosen Pembimbing Akademik (Bu Dewa, Romo Priyono, Bu Ari, dan Bu
Tanti)
6. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
7. Pak Siswa dan Tim PBB (Mba Devi, Mba Haksi, Nita, dan Puji)
8. Sahabat-sahabatku tersayang (Agnes, Silvi, Fera, Agung, Galuh, Uci,
xi
9. Teman-teman satu angkatan tercinta Fakultas Psikologi USD
10. Rekan-rekan Tim Wit Gedhang Consulturement dan Lembah Bendo
11. Seluruh anggota Teater Tapak Sebelas
12. Seluruh staf dan Co-Fasilitator PPKM I 2010 dan 2011
13. Ibunda dan Ayahanda yang selalu memberikan doa dan restu atas
perjuanganku
14. Kakak-kakakku Cynthia dan Victor atas doa, dukungan, dan semangat
keceriaan dalam hari-hariku
15. Adik-adikku Aprilita dan Zoeys atas doa, dukungan, dan kepeduliannya
16. Orang-orang yang terlibat dalam hidupku dengan memberi semangat dan
dukungan dengan harapan melihatku menjadi individu yang lebih baik.
Terima kasih atas semua kebaikan yang telah diberikan, semua orang yang
telah membantu dan berjasa dalam perjalanan sejarah perkuliahan penulis yang
tidak mungkin disebutkan satu per satu. Semoga mendapat imbalan dari Allah
SWT. Demikian penyusunan skripsi ini telah penulis selesaikan, mohon maaf atas
segala kekurangsempurnaan, kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.
Yogyakarta, 21 Februari 2012
Penulis
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... ix
KATA PENGANTAR... x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR LAMPIRAN... xvi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian... 5
BAB II LANDASAN TEORI... 6
A. Persepsi ... 6
xiii
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 7
3. Proses Pembentukan Persepsi ... 9
B. Nilai-nilai Universitas Sanata Dharma ... 13
1. Pengertian Nilai... 13
2. Nilai-nilai Universitas ... 14
3. Nilai-nilai Universitas Sanata Dharma... 16
C. Persepsi Mahasiswa Mengenai Nilai-nilai Universitas Sanata Dharma.... 17
D. Pertanyaan Penelitian ... 19
1. Pertanyaan Utama ... 19
2. Pertanyaan Tambahan ... 19
BAB III METODE PENELITIAN... 20
A. Jenis Penelitian... 20
B. Identifikasi Variabel Penelitian ... 20
C. Definisi Operasional ... 20
D. Prosedur Pemilihan Populasi dan Sampel ... 21
E. Subyek Penelitian ... 22
F. Metode Pengumpulan Data... 25
G. Analisis Data ... 29
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 32
A. Hasil Analisis ... 32
1. Analisis Deskriptif Kuantitatif ... 32
2. AnalisisMultidimensional Scaling... 35
xiv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 44
A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA... 46
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jumlah subyek berdasarkan fakultas ... 22
Tabel 2 Jumlah subyek berdasarkan angkatan ... 23
Tabel 3 Jumlah subyek dalam program pendampingan universitas ... 23
Tabel 4 Banyaknya subyek yang mengikuti kegiatan lain di tingkat universitas.... 24
Tabel 5 Banyaknya subyek yang mengikuti kegiatan lain di tingkat fakultas ... 24
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner PenelitianTry Out... 50
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian Tahap I... 53
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Tahap II ... 56
Lampiran 4 Tabel 125 Nilai ... 59
Lampiran 5 Tabel Asal Nilai-nilai... 62
Lampiran 6 Tabel Nilai-nilai Universitas Urutan Pertama ... 63
Lampiran 7 Tabel Nilai-nilai Universitas Urutan Kedua ... 65
Lampiran 8 Tabel Nilai-nilai Universitas Urutan Keenam ... 67
Lampiran 9 Tabel Nilai-nilai Universitas Urutan Ketujuh... 69
Lampiran10 Hasil Analisis SPSS UntukMultidimensional Scaling... 71
Lampiran 11 TabelScatter PlotDimensi 1 – 4... 72
Lampiran 12 Tabel Hasil Analisis Per Dimensi... 76
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengaruh globalisasi terhadap masyarakat telah menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia termasuk pendidikan. Salah satu pendidikan yang sangat penting adalah pendidikan yang berorientasi pada nilai (Jumpowati, 2008). Universitas dalam menjalankan pendidikan yang berorientasi pada nilai, bertugas untuk menanamkan dan memberikan sosialisasi mengenai nilai-nilai yang khas kepada mahasiswa pada setiap kegiatan yang berlangsung di universitas.
Berdasarkan komunikasi pribadi dengan Wakil Rektor III USD pada tanggal 19 Oktober 2010, diketahui bahwa nilai-nilai universitas yang ingin dan sedang ditanamkan kepada mahasiswa adalah kompetensi (competence), suara hati (conscience), dan hasrat bela rasa (compassion). Mahasiswa melalui kegiatan akademik dan non akademik di USD diharapkan memiliki kompetensi, suara hati, dan berbela rasa agar merasa bahagia dan berkembang menjadi individu seutuhnya yang berguna bagi sesama.
Sosialisasi visi, misi, dan motto tersebut, dilakukan melalui beberapa program pendampingan mahasiswa yakni Inisiasi Sanata Dharma (INSADHA), Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM), dan Program Pendampingan Aktualisasi Diri Integral (PADI). Program-program pendampingan mahasiswa mengenalkan nilai-nilai USD kepada mahasiswa, dengan harapan bahwa nilai-nilai tersebut dapat terinternalisasi sejak awal sehingga mahasiswa mampu memahami dan menerapkan nilai-nilai USD dalam kehidupan sehari-sehari. Jumpowati (2008) menyampaikan bahwa USD telah mengupayakan nilai-nilai itu ditanamkan dan dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan nilai, misal PPKM, Corporate Philosophy di beberapa program studi, INSADHA, retret, rekoleksi, dan sebagainya. INSADHA merupakan suatu program inisiasi untuk para mahasiswa baru yang diadakan di awal semester.
1. PPKM I yang langsung diselenggarakan di bawah koordinasi Wakil Rektor III.
2. PPKM II yang diselenggarakan oleh setiap Program Studi mengikuti agenda Program Studi yang bersangkutan.
Program pendampingan yang lain adalah PADI yang diselenggarakan dalam berbagai bentuk aktivitas selama masa studi di USD demi pengembangan kecakapan mahasiswa yang diselenggarakan dalam koordinasi Wakil Rektor III dan para Wakil Kepala Program Studi (Panitia PPKM I, 2010).
Program-program pendampingan yang dilaksanakan oleh pihak universitas tidaklah menyampaikan nilai-nilai USD secara eksplisit. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat menemukan nilai-nilai universitas yang ingin ditanamkan oleh USD sehingga terbentuklah karakter yang kuat sebagai identitas mahasiswa USD. Nilai-nilai universitas diharapkan dapat digali, disadari, diidentifikasi, dan diinternalisasikan oleh mahasiswa dalam setiap proses pembelajaran yang dialami di USD. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman yang diolah dan direfleksikan dalam proses pendidikan di USD (Adi, Dwiatmoko, Istono, Nugraha, dan Maryarsanto, 2010).
masing-masing inidividu mahasiswa selama menjalani proses dalam berkegiatan di USD.
Persepsi mahasiswa dalam menangkap dan menerima stimulus berupa penanaman nilai-nilai berperan penting untuk menemukan dan mengidentifikasi nilai-nilai universitas. Nilai-nilai universitas berdasarkan persepsi mahasiswa yang telah berkegiatan di USD belum pernah ditanyakan, dievaluasi, maupun diteliti sebelumnya. Mahasiswa akan diminta untuk menyebutkan nilai-nilai universitas, mengidentifikasi nilai-nilai tersebut dan mengelompokkan nilai-nilai berdasarkan kedekatan maknanya. Nilai-nilai yang disebutkan akan diidentifikasi dan diurutkan berdasarkan nilai-nilai yang paling dirasakan oleh mahasiswa sebagai nilai-nilai universitas sehingga dapat diketahui nilai-nilai mana saja yang paling dirasakan sebagai nilai-nilai universitas. Kemudian nilai-nilai yang disebutkan akan dikelompokkan berdasarkan kedekatan maknanya sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai nilai-nilai mana saja yang berdekatan maknanya dan pola dibalik kedekatan makna tersebut. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk mengetahui persepsi mahasiswa mengenai nilai-nilai Universitas Sanata Dharma agar muncul gambaran mengenai nilai-nilai universitas yang diperoleh mahasiswa USD selama berproses di Universitas Sanata Dharma.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa mengenai nilai-nilai Universitas Sanata Dharma.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Memberikan data tambahan bagi bidang psikologi pendidikan mengenai gambaran nilai-nilai universitas melalui persepsi mahasiswa, sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan literatur untuk penelitian yang lebih relevan di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai informasi tambahan untuk pihak Universitas Sanata Dharma dan pendamping akademik dalam memahami gambaran persepsi mahasiswa mengenai nilai-nilai universitas.
6 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) persepsi
adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses
seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Berdasarkan
keterangan dari beberapa ahli diketahui bahwa persepsi merupakan proses
mengolah, mengatur, dan menerjemahkan informasi sensoris menjadi
suatu pola yang bermakna (Halonen & Santrock, 1999; Wade & Travis,
2007; King, 2010). Ahli lain mengatakan bahwa persepsi merupakan
proses kognitif yang dipergunakan seseorang untuk menafsirkan dan
memahami dunia sekitarnya (Bawono, 2006).
Berbagai macam proses dalam persepsi memungkinkan individu
untuk memilih, mengorganisir, dan menginterpretasikan suatu stimulus
dari luar menjadi gambaran dunia yang utuh dan sarat akan makna
(Schiffman, dkk., 2000; Gazzaniga & Heatherton, 2003; Lahey, 2009).
Peneliti mengambil kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses
kognitif untuk mengidentifikasi, menerjemahkan, memahami, dan
mengorganisir informasi sensoris yang diperoleh dari suatu stimulus guna
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Huffman, dkk. (1997) ada 6 faktor psikologis yang
berpengaruh penting ketika individu melakukan persepsi terhadap obyek:
a. Pengalaman
Pengalaman seseorang merupakan hasil dari proses belajar.
Pengalaman sangat mempengaruhi seseorang dalam mempersepsi
sesuatu. Pengalaman dapat diperoleh dari pendidikan, proses belajar
secara normal, dan setiap kejadian di masa lalu yang pernah dihadapi.
Pengalaman ketika dipermalukan di depan umum merupakan contoh
pengalaman yang menyakitkan sehingga memunculkan persepsi
mengenai adanya kemungkinan dipermalukan ketika seseorang tampil
di depan umum.
b. Kebutuhan
Seseorang memiliki kecenderungan dalam mempersepsikan
sesuatu berdasarkan kebutuhannya pada saat itu. Seseorang yang
merasa lapar akan lebih peka mencium bau masakan daripada orang
yang merasa kenyang.
c. Kepribadian
Seseorang dengan pribadi yang tenang, mudah bergaul, dan
ramah cenderung memberikan penilaian yang positif terhadap orang
d. Emosi
Emosi yang dirasakan seseorang cenderung berpengaruh
terhadap penerimaan dan pengolahan informasi pada waktu-waktu
tertentu. Hal ini dikarenakan sebagian perhatian dan energinya berasal
dari emosi tersebut.
e. Impresi
Impresi merupakan stimulus yang paling menonjol karena
membuat seseorang untuk lebih memperhatikan sehingga menjadi
fokus dari persepsinya. Seseorang yang mengenakan pakaian yang
sopan, bersih, dan menarik akan cenderung dipersepsikan secara
positif.
f. Konteks
Konteks secara sosial, budaya, dan lingkungan fisik akan
menejadi landasan yang sangat menentukan mengenai bagaimana
figur suatu obyek dipandang.
Menurut Sasanti (2003), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
individu dalam mempersepsi sesuatu, yakni:
a. Perhatian merupakan tahapan awal yang mempengaruhi seseorang
dalam mempersepsi sesuatu.
b. Obyek persepsi seseorang akan mempengaruhi individu dalam
mempersepsi suatu hal yang berasal dari pengindraannya seperti
c. Harapan yang baik terhadap obyek atau situasi tertentu pada seseorang
cenderung memiliki persepsi yang baik juga.
d. Sistem nilai merupakan suatu sistem yang menggerakkan manusia
untuk berperilaku dan menentukan sikap. Individu biasa menggunakan
sistem nilai dalam mempersepsikan suatu obyek.
e. Tingkat pendidikan seseorang merupakan hal yang penting dalam
mempengaruhi kemampuan mempersepsi sesuatu.
f. Usia seseorang juga memiliki pengaruh karena dengan bertambahnya
usia maka seseorang akan semakin jelas dan cermat dalam
mempersepsi sesuatu.
Peneliti menyimpulkan bahwa persepsi dapat dipengaruhi oleh usia,
tingkat pendidikan, pengalaman di masa lalu, jenis kepribadian individu,
sistem nilai yang berlaku, konteks yang sedang dialami, hal-hal yang
sedang dirasakan (seperti impresi, harapan, emosi, dan kebutuhan
individu), dan fokus individu pada obyek persepsi itu sendiri.
3. Proses Pembentukan Persepsi
Persepsi dipandang sebagai suatu proses kognitif dalam menerima
stimulus hingga merepresentasikan dan menginterpretasikannya dalam
suatu gambaran yang bermakna. Passer & Smith (2007) menjelaskan
proses terjadinya persepsi berawal dari sensasi, ketika individu mengalami
sensasi maka terjadi penerimaan stimulus oleh alat indra yang disebut juga
sebagai reseptor. Reseptor menerjemahkan stimulus menjadi serangkaian
yang telah direkonstruksi kemudian menjadi representasi saraf.
Representasi saraf dibandingkan dengan informasi yang tersimpan
sebelumnya di otak. Tahap berikutnya adalah mencocokkan hasil proses
dalam pengenalan dan interpretasi stimulus hingga terbentuklah persepsi.
Modalitas yang digunakan pada proses persepsi adalah penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba.
Menurut Gerrig & Zimbardo (2008) proses persepsi terbagi dalam
3 tahap yakni sensasi, organisasi perseptual, serta identifikasi dan
rekognisi obyek yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Sensasi adalah proses dimana terjadi penerimaan stimulus melalui
alat indra yang menyediakan impuls-impuls saraf yang mewakili
pengalaman di dalam atau diluar tubuh.
b. Organisasi perseptual merupakan tahap dimana representasi
internal dari suatu obyek dibentuk dan persepsi mengenai stimulus
eksternal dikembangkan. Representasi menyediakan gambaran
pekerjaan dari reseptor lingkungan eksternal. Melalui penglihatan,
proses perseptual menyajikan perkiraan dari ukuran, bentuk,
pergerakan, jarak, dan orientasi dari suatu obyek. Perkiraan
tersebut berdasarkan perhitungan secara mental yang
mengintegrasikan pengetahuan di masa lalu dengan yang diketahui
saat ini yang diterima melalui indra dan stimulus pada konteks
perseptual. Aktivitas mental ini sering terjadi secara cepat dan
c. Tahap ketiga adalah identifikasi dan rekognisi dengan memberikan
makna pada persepsi. Contoh benda yang beredar dapat
diidentifikasi sebagai bola, koin, jam, jeruk, dan bulan. Seseorang
dapat diidentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan, teman atau
musuh, saudara atau artis. Pada tahap ini, pertanyaan persepsi
“benda apa itu?” diubah menjadi pertanyaan identifikasi berupa
“benda apa ini?” dan pertanyaan rekognisi berupa “apa fungsi dari
benda ini?” yang berguna untuk mengidentifikasi dan mengenali
sesuatu itu apa, disebut sebagai apa, dan cara terbaik untuk
menanggapinya melibatkan tingkat yang lebih tinggi pada proses
kognitif yang meliputi teori-teori, nilai-nilai, kepercayaan, dan
sikap inidividu terhadap suatu obyek.
Berdasarkan Irwanto, Elia, Hadisoepadma, Priyani, Wismanto, dan
Fernandes (1988) persepsi terjadi setelah individu mengalami proses
pengindraan dengan menerima stimulus melalui panca indra. Setelah
stimulus diterima, masuklah pada proses persepsi dengan memberikan
interpretasi terhadap stimulus-stimulus tersebut hingga akhirnya disadari
dan dimengerti oleh individu. Pengindraan dilakukan melalui suatu
konteks yang disebut sebagai dunia persepsi dengan kriteria:
a. Modalitas
Modalitas adalah sifat sensoris dasar dari masing-masing indra
(cahaya bagi penglihatan, bau bagi penciuman, bunyi bagi
b. Dimensi ruang
Diimensi ruang adalah sifat ruang pada dunia persepsi seperti
atas-bawah, tinggi-rendah, luas-sempit, dan lain-lain.
c. Dimensi waktu
Contoh dimensi waktu pada dunia persepsi adalah cepat-lambat
dan tua-muda.
d. Struktur dan konteks
Obyek dan gejala-gejala mempunyai struktur dan konteks yang
menyatu dalam dunia persepsi. Individu tidak hanya melihat kursi
sebagai satu kesatuan namun melihat kursi yang berada pada suatu
ruangan dengan ukuran dan bentuk tertentu yang berada pada
posisi dan menghadap suatu arah tertentu.
e. Dunia penuh arti
Dunia persepsi dipenuhi dengan obyek-obyek dan gejala-gejala
yang bermakna sehingga menjadikan dunia kita menjadi penuh
arti.
Proses terjadinya persepsi menurut Walgito (2010) terbagi dalam
beberapa proses:
a. Perhatian yang diberikan individu pada lingkungan sekitarnya
b. Proses fisik dimana panca indra menerima stimulus yang
ditimbulkan obyek
c. Proses fisiologis dimana saraf sensoris meneruskan stimulus ke
d. Proses psikologis yang terjadi di otak sebagai pusat kesadaran
mengolah stimulus sehingga individu menyadari apa yang dilihat,
apa yang didengar, apa yang disentuh dan dirasakan
Peneliti menyimpulkan bahwa persepsi terbentuk melalui beberapa
tahap yang melibatkan perhatian pada lingkungan sekitarnya,
penerimaan stimulus melalui alat indra, proses kognitif pengolahan
stimulus pada otak untuk menyadari, mengidentifikasi, dan
menginterpretasi untuk memberikan makna.
B. Nilai-nilai Universitas Sanata Dharma
1. Pengertian Nilai
Johannesen (1983) mengungkapkan bahwa nilai dapat dipandang
sebagai suatu bentuk konsep mengenai kebaikan atau hasrat yang
memotivasi perilaku individu dan berfungsi sebagai kriteria dalam
pembuatan pilihan dan penilaian. Menurut Jumpowati (2008) nilai adalah
kesadaran budi tentang apa yang dianggap penting dan berharga dan apa
yang dianggap remeh dan tak berharga. Nilai juga dapat dijelaskan sebagai
prinsip-prinsip yang menjadi pedoman hidup seseorang. Nilai dapat
dijabarkan sebagai pola tingkah laku, pola berpikir, sikap-sikap seseorang,
atau suatu kelompok. Nilai juga dapat dirumuskan sebagai daya pendorong
dalam hidup seseorang, yang memberi makna pada tindakan seseorang.
Menurut Shockley & Zalabak (2009) nilai adalah penilaian subyektif
bahwa nilai merupakan sesuatu yang dianggap penting secara subyektif
sehingga menjadi pemberi makna dan pedoman hidup seseorang.
2. Nilai-nilai Universitas
Pada beberapa penelitian, nilai-nilai universitas diidentifikasikan
sebagai suatu budaya dari universitas. Berikut merupakan beberapa contoh
mengenai tipe-tipe budaya universitas berdasarkan penelitian di beberapa
universitas. Sebagai contoh Bergquist (1993) mengidentifikasi empat tipe
budaya berdasarkan penelitian pada 300 perguruan tinggi dan universitas
yakni budaya kolektif, managerial, pengembangan, dan bernegosiasi.
Froman (1999) menganalisis budaya universitas pada sudut pandang
organisasi pembelajaran dan diperoleh hasil bahwa universitas
dikarakterisasikan oleh fragmentasi, birokrasi, dan individualisme
daripada budaya belajar itu sendiri. Silver (2003) menguji 15 universitas
yang bervariasi di United Kingdom (UK) dan menemukan bahwa budaya
universitas dapat dikarakterisasikan sebagai budaya penelitian, budaya
penuh tekanan dan konflik, dan budaya perubahan. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui 40 nilai-nilai universitas yang terbagi dalam 5
kategori khusus (Jaakson, 2008):
a. Quality of education
Sebagian besar nilai-nilai universitas yang ditemukan terkait
dengan kualitas pendidikan seperti reputasi universitas dan kredibilitas
b. Traditions and continuity
Kategori ini membentuk nilai-nilai seperti stabilitas organisasi,
pelestarian, kemapanan, upacara, dan tradisi universitas.
c. Academic community
Kategori ini meliputi nilai kerja sama, cara kerja, stres kerja
pada profesor, dosen, peneliti, dan staf administratif yang dapat
mempengaruhi peningkatan ilmu dan pengetahuan.
d. Development and innovativeness
Kategori ini mencakup nilai-nilai seperti inisiatif, pembukaan
fakultas baru, pengenalan metode baru dalam belajar-mengajar, dan
penerapan teknis yang baru pada bagian administratif kehidupan
akademik.
e. Concern for a student
Pada kategori ini, muncul nilai-nilai berupa harapan
mahasiswa terhadap helpfulness, cooperation, support, fairness, dan
lain-lain yang tampak pada ekspresi kegiatan universitas.
Peneliti menyimpulkan bahwa nilai-nilai universitas merupakan nilai-nilai
yang merupakan bagian dari budaya, tradisi, dan karakter universitas yang
muncul dari berbagai proses, pengalaman, dan kegiatan-kegiatan di
3. Nilai-nilai Universitas Sanata Dharma
Berdasarkan model pendidikan karakter yang disusun oleh Adi,
dkk. (2010) nilai-nilai yang dikembangkan dalam pembentukan karakter
mahasiswa USD adalah nilai-nilai competence, conscience, dan
compassion. Lulusan USD diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan
akademik yang tinggi, tetapi juga mampu mengintegrasikan ketiga nilai
sebagai identitas yang melekat pada dirinya. Ketiga nilai tersebut
diharapkan menjadi hasil yang diperoleh mahasiswa melalui pengalaman
yang diolah dan direfleksikan dalam proses pendidikannya di USD.
Pengertian daricompetence, conscience,dancompassionadalah:
a. Competence
Competence merupakan kemampuan akademik yang
mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Competence mencakup pengetahuan, ketelitian, kecermatan,
kecerdasan, bakat, keterampilan, dan sikap.
b. Conscience
Conscience merupakan kemampuan memahami adanya
beberapa pilihan dan menentukan pilihan (baik-buruk dan
benar-salah). Conscience mencakup unsur-unsur moral, prinsip, tanggung
jawab, kejujuran, kemandirian, kebebasan, keterbukaan, semangat
belajar, kesadaran, kewaspadaan, keadilan, konsekuen, dan
c. Compassion
Compassion merupakan suatu keinginan untuk melakukan
bela rasa terhadap sesama dan lingkungan (Man and women for and
with others). Unsur-unsur compassion mencakup rasa peduli, peka,
rela, toleransi, tenggang rasa, dan tanggap.
Berdasarkan komunikasi pribadi dengan Wakil Rektor III USD
pada tanggal 19 Oktober 2010, diketahui bahwa nilai-nilai USD mencakup
tiga hal yakni, kompetensi (competence), suara hati (conscience), dan
hasrat bela rasa (compassion). Nilai-nilai USD ditanamkan melalui suatu
program pendampingan kemahasiswaan. Program tersebut bertujuan agar
para mahasiswa menemukan jati diri mereka. Program pendampingan
diupayakan untuk membentuk karakter mahasiswa yang utuh dan tajam
sehingga mampu berkembang di tengah pergulatan dan perkembangan
masyarakat.
C. Persepsi Mahasiswa Mengenai Nilai-nilai Universitas Sanata Dharma
Persepsi adalah suatu proses yang memungkinkan individu untuk
memilih, mengorganisir, dan menginterpretasikan suatu stimulus dari luar
menjadi gambaran dunia yang utuh dan sarat akan makna (Schiffman, dkk.,
2000; Gazzaniga & Heatherton, 2003; Lahey, 2009). Dalam proses persepsi
mahasiswa mengenai nilai-nilai universitas dapat dijelaskan bahwa mahasiswa
menerima stimulus yang berupa nilai-nilai universitas dalam bentuk ucapan,
Kemudian terjadilah proses pengorganisasian stimulus pada tingkat kognisi
dan diterjemahkan dalam suatu gambaran yang bermakna mengenai nilai-nilai
universitas. Hasil gambaran nilai-nilai inilah yang kemudian disebutkan,
diurutkan, dan dikelompokkan berdasarkan kedekatan maknanya oleh
mahasiswa sehingga menjadi gambaran yang utuh mengenai nilai-nilai
universitas.
Nilai-nilai dipahami sebagai suatu kesadaran mengenai apa yang
dianggap penting dan berharga sehingga menjadi pedoman hidup seseorang
(Jumpowati, 2008). Maka, pedoman hidup mahasiswa USD adalah nilai-nilai
Universitas Sanata Dharma yang dipahami sebagai suatu pembentukan
karakter yang mencakup 3 nilai yakni competence, conscience, dan
compassion. Ketiga nilai tersebut ditanamkan melalui berbagai macam
kegiatan pendampingan yang diolah dan direfleksikan dalam proses
pendidikan mahasiswa di USD.
Peneliti menyimpulkan bahwa persepsi mengenai nilai-nilai
Universitas Sanata Dharma adalah hasil dari suatu proses kognitif dalam
mengidentifikasi, mengorganisasikan, menafsirkan, dan memahami informasi
sensoris yang berkaitan dengan nilai-nilai yang ditanamkan sehingga
memperoleh gambaran yang jelas mengenai nilai-nilai USD. Mahasiswa
menemukan nilai-nilai USD dengan menerima stimulus tentang nilai-nilai
yang berasal dari lingkungan USD, pengalaman dalam berkegiatan di USD,
tampilan-tampilan publikasi seperti spanduk, poster, dan banner.
bermakna mengenai nilai-nilai Universitas Sanata Dharma. Nilai-nilai USD
yang disebutkan, diidentifikasi, diurutkan, dan dikelompokkan berdasarkan
kedekatan maknanya oleh mahasiswa merupakan hasil dari proses persepsi
mahasiswa. Kedekatan makna nilai-nilai universitas dikelompokkan dalam
dimensi-dimensi nilai yang berbeda berdasarkan hasil analisis
Multidimensional Scaling. Multidimensional Scaling merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk mengetahui pola yang ada dibalik kedekatan
makna pada gambaran persepsi mahasiswa mengenai nilai-nilai Universitas
Sanata Dharma.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Pertanyaan Utama
Apa persepsi mahasiswa mengenai nilai-nilai Universitas Sanata Dharma?
2. Pertanyaan Tambahan
a. Nilai apakah yang paling sering disebutkan sebagai nilai universitas?
b. Apa saja nilai-nilai universitas yang paling dirasakan sebagai nilai
Universitas Sanata Dharma?
c. Nilai-nilai apa saja yang memiliki kedekatan makna?
d. Bagaimana dimensi nilai yang terbentuk berdasarkan kedekatan
20 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena berusaha memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala berdasarkan data yang ada, menyajikan data, menganalisis, dan menginterpretasi (Narbuko dan Achmadi, 2003; Prasetyo & Jannah, 2005).
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki satu variabel yakni persepsi mahasiswa mengenai nilai-nilai Universitas Sanata Dharma.
C. Definisi Operasional
D. Prosedur Pemilihan Populasi dan Sampel 1. Populasi penelitian adalah mahasiswa USD. 2. Karakteristik sampel
Mahasiswa USD angkatan 2009 yang dianggap sebagai perwakilan dari tiap fakultas dan Co Fasilitator PPKM I 2011 angkatan 2007, 2008, dan 2009.
3. Teknik penarikan sampel
a. Snow ball sampling merupakan teknik penarikan sampel dengan
mendapatkan subyek pertama yang akan memberitahukan subyek kedua kemudian subyek kedua memberitahukan subyek ketiga dan begitu terus selanjutnya (Prasetyo & Jannah, 2005). Teknik ini dilakukan ketika mengambil sampel untuk mendapatkan data dari subyek mahasiswa USD angkatan 2009 sebagai perwakilan dari tiap fakultas. Peneliti bergerak dari seorang subyek menuju subyek berikutnya sesuai informasi yang diberikan oleh subyek sebelumnya di area sekitar fakultas tersebut.
b. Purposive Sampling merupakan teknik yang digunakan dengan
pelatihan Co Fasilitator PPKM I 2011 sehingga lebih mudah untuk ditemui. Pada pelaksanaannya, subyek telah berkumpul dalam satu ruang pertemuan untuk mengisi lembar kuesioner.
E. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini sejumlah total 207 orang yang terbagi dalam 2 kategori:
1. Mahasiswa USD angkatan 2009 sebagai perwakilan dari berbagai fakultas di USD sebanyak 132 orang.
2. Mahasiswa USD yang terpilih sebagai Co-Fasilitator PPKM I 2011 angkatan 2007, 2008, dan 2009 sebanyak 72 orang.
Pendistribusian total subyek berdasarkan fakultas, angkatannya, dan kegiatan-kegiatannya dapat dilihat pada tabel 1 – 5:
Tabel 1
Jumlah subyek berdasarkan fakultas
NO. FAKULTAS JUMLAH SUBYEK PROSENTASE
1 Ekonomi 22 10,63%
2 Farmasi 26 12,56%
3 FKIP 57 27,54%
4 Psikologi 42 20,28%
5 FST 35 16,91%
6 Sastra 5 2,42%
7 Teologi 20 9,66%
TOTAL 207 100%
Teologi terkumpul sebanyak 20 orang (9,66 %), dan sebanyak 5 orang (2,42%) dari Fakultas Sastra.
Tabel 2
Jumlah subyek berdasarkan angkatan
NO. TAHUN ANGKATAN JUMLAH SUBYEK PROSENTASE
1 2007 3 1,45 %
2 2008 31 14,98 %
3 2009 166 80,19 %
4 Tidak Teridentifikasi 7 3,38 %
TOTAL 207 100%
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa subyek terbanyak sejumlah 166 orang atau 80,19 % berasal dari angkatan 2009. Selanjutnya sebanyak 31 orang atau 14,98 % berasal dari angkatan 2008. Subyek sebanyak 3 orang atau 1,45 % dari angkatan 2007. Sedangkan sebanyak 7 orang (3,38%) tidak diketahui angkatannya karena tidak memberikan jawaban.
Subyek yang mengikuti Program Pendampingan Kemahasiswaan dari Universitas:
Tabel 3
Jumlah subyek dalam program pendampingan universitas
JUMLAH SUBYEK
NO. NAMA
KEGIATAN MENGIKUTI TIDAK
MENGIKUTI
TOTAL
1 INSADHA 192 15 207
2 PPKM I 175 32 207
3 PPKM II 123 84 207
Berdasarkan tabel 4 diketahui jumlah subyek yang mengikuti INSADHA sebanyak 192 orang dan yang tidak mengikuti INSADHA sebanyak 15 orang. Jumlah subyek yang mengikuti PPKM I sebanyak 175 orang dan yang tidak mengikuti sejumlah 32 orang. Subyek yang mengikuti PPKM II sejumlah 123 orang dan yang tidak mengikuti PPKM II sebanyak 84 orang.
universitas. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dari 102 subyek tersebut terdapat 69 orang yang mengikuti 1 kegiatan, 21 orang mengikuti 2 kegiatan, 10 orang mengikuti 3 kegiatan, 1 orang mengikuti 4 kegiatan, dan 1 orang lagi mengikuti hingga 5 kegiatan di tingkat universitas.
Tabel 4
Banyaknya subyek yang mengikuti kegiatan lain di tingkat universitas
NAMA KEGIATAN BANYAK SUBYEK
Kepanitiaan 47
UKM dan Komunitas 40
Weekend Moral 24
Seminar dan pelatihan 18 PKM dan perlombaan 4
Terdapat 168 subyek yang mengikuti beberapa kegiatan lain di tingkat fakultas dan 39 subyek tidak mengikuti kegiatan lain di tingkat fakultas. Berdasarkan 168 subyek tersebut terdapat 86 orang yang hanya punya 1 kegiatan, 42 orang mengikuti 2 kegiatan, 20 orang mengikuti 3 kegiatan, 14 orang mengikuti 4 kegiatan, 5 orang mengikuti hingga 5 kegiatan, dan 1 orang lagi mengikuti 6 kegiatan di tingkat fakultas.
Tabel 5
Banyaknya subyek yang mengikuti kegiatan lain di tingkat fakultas
NAMA KEGIATAN BANYAK SUBYEK
Makrab dan inisiasi fakultas 95 Kepanitiaan fakultas 57 Seminar dan pelatihan 47
UKF dan Komunitas 24
F. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan metode kuesioner. Data dikumpulkan melalui penyebaran lembar kuesioner kepada subyek. Metode pengumpulan data dijelaskan berdasarkan :
1. Instrumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan merupakan lembar kuesioner yang terbagi dalam 3 kategori pengambilan data:
a. Pengambilan data try out. Pada tahap ini lembar kuesioner yang digunakan terdiri dari 4 item pertanyaan (contoh lembar kuesioner dilampirkan pada lampiran 1). Item pertama menanyakan tentang program-program pendampingan dan kegiatan lain di USD yang pernah diikuti oleh subyek. Item kedua meminta subyek untuk menyebutkan sebanyak mungkin nilai-nilai yang diperoleh dari universitas. Item ketiga menanyakan tentang darimana subyek mendapatkan nilai-nilai tersebut. Item keempat meminta subyek untuk mengurutkan jawaban pada item 2 berdasarkan nilai-nilai yang paling subyek rasakan sebagai nilai-nilai universitas. Data try out bertujuan untuk menentukan jumlah terbanyak dari nilai-nilai yang dapat disebutkan oleh subyek. Selain itu, pengambilan data try out
dilakukan untuk mengetahui apakah item pertanyaan yang diberikan cukup mudah dipahami oleh subyek dengan karakteristik yang sama. b. Pengambilan data tahap pertama. Pada tahap pertama lembar
berdasarkan hasiltry outdan diberikan kepada subyek (contoh lembar kuesioner dilampirkan pada lampiran 2). Item pertama menanyakan tentang program-program pendampingan dan kegiatan lain di USD yang pernah diikuti oleh subyek. Item kedua meminta subyek untuk menyebutkan 7 hal yang menurut subyek merupakan nilai-nilai universitas dan darimana subyek mendapatkan nilai-nilai tersebut. Item yang ketiga meminta subyek untuk mengurutkan jawaban pada item 2 berdasarkan nilai-nilai yang paling subyek rasakan sebagai nilai-nilai universitas. Item yang pertama bertujuan untuk mengetahui apakah subyek mengikuti program-program pendampingan USD yang bersifat wajib dan kegiatan apa saja yang diikuti oleh subyek selama berkegiatan di USD. Item yang kedua bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang menurut subyek merupakan nilai-nilai universitas dan darimana asal diperolehnya nilai-nilai tersebut. Item yang ketiga bertujuan untuk mengetahui dari ketujuh nilai yang disebutkan subyek, nilai manakah yang kemudian paling dirasakan subyek sebagai nilai-nilai universitas dengan mengurutkan dari yang pertama hingga yang ketujuh.
meminta subyek untuk mengelompokkan 125 kata yang dirasakan sebagai nilai-nilai universitas berdasarkan kedekatan maknanya. Item ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang menurut subyek memiliki kedekatan makna untuk kemudian dianalisis menggunakan MDS dan diketahui pola kedekatan dari nilai-nilai tersebut.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Peneliti membuat lembar kuesioner untuk pengambilan datatry out. b. Melakukan pengambilan data try out pada kelompok subyek yang
memiliki kriteria yang sama dengan subyek penelitian sesungguhnya.
c. Try out diberikan kepada mahasiswa Fakultas Psikologi, USD
angkatan 2009.
d. Try outdilaksanakan di ruang K.403 gedung Fakultas Psikologi, USD.
e. Jumlah subyek yang digunakan dalamtry outadalah sebanyak peserta kelas Psikologi Perkembangan I angkatan 2009 yang hadir pada saat itu yakni sebanyak 30 orang.
f. Peneliti melakukan revisi pada lembar kuesioner berdasarkan hasiltry outtersebut.
g. Menentukan subyek penelitian yang sesuai dengan kriteria.
i. Menemui subyek Co-Fasilitator PPKM I 2011 yang sudah berkumpul di satu ruangan yakni Ruang Rapat Lantai 3 Gedung Pusat Kampus USD Paingan dan meminta subyek untuk mengisi kuesioner tahap I. j. Mengolah data yang diperoleh dari pengambilan data tahap pertama
dengan menggunakanMicrosoft Excel Office2007.
k. Membuat lembar kuesioner tahap II berdasarkan hasil olah data tahap I dari subyek Co-Fasilitator PPKM I 2011.
l. Melakukan pengambilan data tahap II dengan menemui subyek Co-Fasilitator PPKM I 2011 yang telah berkumpul di ruangan yang sama dan memberikan lembar kuesioner tahap II kepada Co Fasilitator PPKM I 2011.
m. Mengolah data tahap II dengan menggunakan Microsoft Excel Office
2007.
n. Melakukan analisis Multidimensional Scaling (MDS) menggunakan SPSS versi 16.
o. Menentukan jumlah dimensi dengan melihat tabel scree plot dan skor padaNormalized Raw Stress(lampiran 10)
p. Menentukan koordinat pada 4 dimensi melalui perhitungan program SPSS veri 16 yang ditampilkan dalam tabelscatter plot.
q. Melihat tampilan tabel scatter plotyang berisi sebaran 125 nilai yang bersifat setara berdasarkan kedekatan maknanya pada tiap dimensi. r. Menentukan pola pada tiap dimensi berdasarkan nilai-nilai yang
mempermudah menentukan pola cenderung melihat nilai-nilai pada area paling kiri tabel dan area paling kanan tabel.
s. Menentukan kelompok-kelompok nilai yang berdekatan makna dengan melihat jarak kedekatannya pada tabelscatter plot.
t. Membuat interpretasi berdasarkan analisis MDS.
u. Melakukan analisis deskriptif pada data dari pengambilan tahap pertama menggunakan Microsoft Excel Office 2007 dengan cara memasukkan jawaban subyek per item dan menghitung jumlahnya secara keseluruhan.
v. Membuat interpretasi berdasarkan analisis deskriptif tersebut. w. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil kedua analisis.
G. Analisis Data
Terdapat dua macam metode analisis data: 1. Analisis Data Deskriptif
item pertanyaan ketiga dimana subyek diminta untuk mengurutkan ketujuh nilai tersebut berdasarkan nilai yang dianggap paling dirasakan sebagai nilai universitas, data tersebut direkap berdasarkan nilai-nilai yang berada pada urutan pertama hingga urutan ketujuh.
2.Multidimensional Scaling
Metode ini merupakan suatu metode analisis yang bertujuan untuk memberikan representasi visual pola proximities (kesamaan atau jarak) diantara suatu set objek. Multidimensional scaling juga merupakan suatu upaya untuk menemukan struktur dalam satu set langkah-langkah jarak antara objek atau kasus (SPSS versi 16). Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendeteksi dimensi-dimensi yang mendasari suatu makna yang memungkinkan peneliti untuk menjelaskan terlihatnya persamaan dan pertidaksamaan (jarak) diantara objek yang diselidiki (Multidimensional
Scaling). Analisis ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS
Kriteria skorStressmenurut Wickelmaier (2003) dapat dilihat pada tabel 6:
Tabel 6
The Goodness of Fit of The Solution
Stress Goodness of Fit
> 0,20 Poor
0,10 Fair
0,05 Good
0,025 Excellent
0,00 Perfect
32
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis
1. Analisis Deskriptif Kuantitatif
a. Nilai-nilai yang disebutkan subyek
Terdapat 125 nilai yang disebutkan oleh subyek yang dirasakan sebagai nilai-nilai universitas. Nilai yang paling banyak disebutkan oleh subyek adalah nilai humanis yakni sebanyak 91 subyek yang menyebutkan, kemudian nilai kerja sama sebanyak 60 subyek yang menyebutkan nilai tersebut. Selanjutnya berturut-turut sebanyak 59, 55, dan 50 subyek menyebutkan kedisiplinan, kejujuran, dan tanggung jawab. Terdapat 40 subyek yang menyebutkan kebersamaan sebagai nilai universitas. Nilai-nilai lain sisanya dapat dilihat pada lampiran 4. b. Asal nilai-nilai yang dirasakan oleh subyek
c. Nilai-nilai yang ada pada urutan pertama
Subyek menempatkan ketujuh nilai-nilai yang dirasakan dalam suatu urutan nilai dari urutan pertama hingga urutan ketujuh yang dirasakan sebagai nilai-nilai universitas. Berdasarkan urutan nilai tersebut, terdapat 71 nilai yang diurutkan oleh subyek sebagai nilai-nilai pada urutan pertama. Nilai yang paling banyak disebutkan subyek masuk pada urutan pertama adalah nilai humanis yakni sebanyak 51 subyek, kemudian nilai kedisiplinan sebanyak 15 subyek yang menyebutkan nilai tersebut. Selanjutnya berturut-turut sebanyak 9, 9, dan 7 subyek menyebutkan kejujuran, tanggung jawab, dan kebersamaan. Terdapat 6 subyek yang menyebutkan kekeluargaan sebagai nilai universitas pada urutan pertama. Nilai-nilai lain sisanya dapat dilihat pada lampiran 6 tabel nilai-nilai universitas urutan pertama.
d. Nilai-nilai yang ada pada urutan kedua
Berdasarkan urutan nilai, terdapat 74 nilai yang diurutkan subyek masuk sebagai nilai-nilai pada urutan kedua. Nilai yang paling banyak disebutkan oleh subyek pada urutan kedua ini adalah nilai humanis yakni sebanyak 20 subyek, kemudian nilai kerja sama sebanyak 15 subyek yang menyebutkan nilai tersebut. Selanjutnya
berturut-turut sebanyak 10, 9, dan 8 subyek menyebutkan
kedua. Nilai-nilai lain sisanya dapat dilihat pada lampiran 7 tabel nilai-nilai universitas urutan kedua.
e. Nilai-nilai yang ada pada urutan keenam
Berdasarkan urutan nilai, terdapat 80 nilai yang diurutkan subyek masuk sebagai nilai-nilai pada urutan keenam. Nilai yang paling banyak disebutkan oleh subyek pada ururtan keenam ini adalah nilai kerja sama yakni sebanyak 8 subyek, kemudian nilai kritis sebanyak 7 subyek yang menyebutkan nilai tersebut. Selanjutnya berturut-turut sebanyak masing-masing 6 subyek menyebutkan kejujuran, keterbukaan, dan kepedulian. Terdapat 5 subyek yang menyebutkan kedisiplinan sebagai nilai universitas pada urutan keenam. Nilai-nilai lain sisanya dapat dilihat pada lampiran 8 tabel nilai-nilai universitas urutan keenam.
f. Nilai-nilai yang ada pada urutan ketujuh
pada urutan ketujuh. Nilai-nilai lain sisanya dapat dilihat pada lampiran 9 tabel nilai-nilai universitas urutan ketujuh.
2. AnalisisMultidimensional Scaling
a. Penentuan Jumlah Dimensi
Berdasarkan hasil analisis Multidimensional Scaling
menggunakan program SPSS versi 16, terdapat grafik scree plot
(terlampir pada lampiran 10) yang menunjukkan titik-titik dimensi 2-20 dengan nilai stres tiap dimensi. Semakin kecil nilai stres maka solusi Multidimensional Scaling yang diperoleh semakin baik. Nilai stres akan mengecil seiring dengan banyaknya dimensi yang digunakan (Wickelmaier, 2003). Berdasarkan tabel tersebut, peneliti memutuskan untuk menggunakan 4 dimensi saja dari total maksimal 124 dimensi. Hal ini berdasarkan tabel Goodness of Fit (terlampir pada lampiran 10) yang menunjukkan skor nilai stres pada dimensi ke-4 sebesar 0,03673 yang berarti baik (Wickelmaier, 2003).
b. Penentuan Nama Dimensi
nilainya, dilihat nilai-nilai yang berada paling kiri dan paling kanan, kemudian menentukan pola dimensi dengan melihat pergerakan sebaran nilai-nilai tersebut. Maka, didapatkan nama dimensi yang
dapat menjelaskan pola dibalik kedekatan makna nilai-nilai
universitas:
1) Dimensi 1 menggambarkan tentang nilai-nilai yang mencakup hubungan interpersonal (eksternal) hingga hubungan intrapersonal (internal).
2) Dimensi 2 menggambarkan tentang nilai-nilai yang mencakup pengolahan kompetensi diri (bersifat akademis) hingga pengolahan karakter diri.
3) Dimensi 3 menggambarkan tentang nilai-nilai yang mencakup hubungan horizontal (sesama makhluk hidup) hingga hubungan vertikal (dengan Tuhan).
4) Dimensi 4 menggambarkan tentang nilai-nilai yang mencakup visi kehidupan hingga misi-misi guna mencapai visi kehidupan.
c. Interpretasi nilai berdasarkan dimensi-dimensi nilai
dimensi 2) yang berarti bahwa nilai toleransi cenderung berpola pengolahan karakter diri. Pada dimensi 3 nilai toleransi terletak pada area – 0,250 - 0,000 (lampiran 12 dimensi 3) yang berarti bahwa toleransi cenderung berpola hubungan horizontal (sesama makhluk hidup). Nilai toleransi dilihat pada dimensi 4 terletak pada area 0,000 -0,250 (lampiran 12 dimensi 4) yang berarti bahwa nilai toleransi cenderung berpola misi-misi guna mencapai visi kehidupan. Selain itu, contoh lain yakni nilai optimis pada dimensi 1 terletak pada area > 0,500 (lampiran 12 dimensi 1) yang menunjukkan bahwa nilai optimis cenderung berpola hubungan intrapersonal (internal diri). Nilai optimis pada dimensi 2 terletak pada area 0,000 - 0,250 (lampiran 12 dimensi 2) yang menunjukkan bahwa nilai optimis cenderung berpola pengolahan karakter diri. Pada dimensi 3 nilai optimis cenderung berpola hubungan horizontal (sesama makhluk hidup) karena terletak di area – 0,250 - 0,000. Nilai optimis cenderung berpola nilai-nilai yang mencakup visi kehidupan pada dimensi 4 karena terletak pada area – 0,250 - 0,000.
d. Hasil Analisis Berdasarkan Kelompok Kedekatan Makna
1) Dimensi 1 dan 2
kepemimpinan, proaktif, aktif, lebih praktis, menemukan solusi, semangat hidup untuk berkarya, dan kritis. Kelompok yang kedua dengan jumlah nilai 6 terdiri dari nilai kepedulian, sosial, bela rasa keharmonisan, keakraban, dan kemajemukan. Kelompok nilai yang lain dapat dilihat pada lampiran 13.
2) Dimensi 3 dan 4
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa persepsi mahasiswa mengenai nilai yang paling sering disebutkan adalah nilai humanis. Hal ini disebabkan karena nilai humanis merupakan nilai yang paling sering didengar dan diketahui oleh mahasiswa melalui kegiatan di USD seperti INSADHA, PPKM, perkuliahan, dan perbincangan dengan teman-teman.
Melalui hasil analisis deskriptif diketahui bahwa persepsi mahasiswa mengenai nilai-nilai universitas yang paling dirasakan sebagai nilai-nilai Universitas Sanata Dharma merupakan nilai-nilai yang ditempatkan subyek masuk pada nilai-nilai universitas urutan pertama. Nilai-nilai yang paling banyak disebutkan masuk pada ururtan pertama adalah nilai humanis, kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, dan kebersamaan (lihat lampiran 6) . Hal ini disebabkan karena nilai-nilai tersebut sering muncul, dirasakan, dan dijunjung tinggi dalam banyak kegiatan di USD seperti INSADHA, perkuliahan, PPKM, kegiatan kampus, inisiasi prodi dan fakultas. Nilai humanis, kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, dan kebersamaan merupakan nilai-nilai yang universal dan biasa muncul sebagai tema ataupun judul dalam kegiatan-kegiatan di USD sehingga dapat langsung dirasakan sebagai sesuatu yang dianggap penting.
bahwa pada dimensi 1 nilai-nilainya berdekatan berdasarkan pola hubungan interpersonalintrapersonal. Nilainilai ini berada pada rentang lebih dari -0,500 hingga lebih dari -0,500. Nilai yang menuju --0,500 akan semakin menunjukkan pola hubungan interpersonal seperti nilai peduli sesama, lingkungan, dan masyarakat; kesetiakawanan sosial, dan solidaritas. Nilai yang menuju 0,500 akan semakin menunjukkan pola hubungan intrapersonal seperti kemandirian, motivasi diri, tekad dan prinsip yang bulat, motivasi, dan optimis.
Persepsi mahasiwa pada dimensi 2 menggambarkan tentang nilai-nilai yang mencakup pengolahan kompetensi diri (bersifat akademis) hingga pengolahan karakter diri. Hal ini menunjukkan bahwa pada dimensi 2 nilai-nilainya berdekatan berdasarkan pola pengolahan kompetensi diri (bersifat akademis) hingga pengolahan karakter diri. Nilai-nilai ini berada pada rentang lebih dari -0,500 hingga lebih dari 0,500. Nilai yang menuju -0,500 akan semakin menunjukkan pola pengolahan kompetensi diri (bersifat akademis) seperti nilai akademis, keilmuan, kompetitif, meningkatkan intelegensi, dan cerdas. Nilai yang menuju 0,500 akan semakin menunjukkan pola pengolahan karakter diri seperti pemahaman diri, menghargai diri sendiri, mengenal diri, dan penerimaan diri.
makhluk hidup) hingga hubungan vertikal (dengan Tuhan). Nilai-nilai ini berada pada rentang lebih dari -0,500 hingga lebih dari 0,500. Nilai yang menuju -0,500 akan semakin menunjukkan pola hubungan horizontal (sesama makhluk hidup) seperti nilai berkomunikasi, semangat, kekompakan, dan kerja sama. Nilai yang menuju 0,500 akan semakin menunjukkan pola hubungan vertikal (dengan Tuhan) seperti Kristianitas, moral, akhlak, dan religius.
Persepsi mahasiwa pada dimensi 4 menggambarkan tentang nilai-nilai yang mencakup visi kehidupan hingga misi-misi guna mencapai visi kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa pada dimensi 4 nilai-nilainya berdekatan berdasarkan pola visi kehidupan hingga misi-misi guna mencapai visi kehidupan. Nilai-nilai ini berada pada rentang lebih dari -0,500 hingga lebih dari 0,500. Nilai yang menuju -0,500 akan semakin menunjukkan pola visi kehidupan seperti nilai semangat hidup untuk berkarya, kesadaran, cita-cita, arah hidup, dan impian. Nilai yang menuju 0,500 akan semakin menunjukkan pola misi-misi guna mencapai visi kehidupan seperti nilai perjuangan, ketepatan waktu, kemandirian, menghargai waktu, dan disiplin waktu.
jawab cenderung berpola hubungan intrapersonal (internal diri). Pada dimensi 2 diketahui bahwa nilai humanis, kerja sama, dan kedisiplinan cenderung berpola pengolahan kompetensi diri (bersifat akademis). Nilai kejujuran dan tanggung jawab cenderung berpola pengolahan karakter diri. Pada dimensi 3 diketahui bahwa nilai humanis, kedisiplinan, dan kejujuran cenderung berpola hubungan vertikal (dengan Tuhan). Nilai kerja sama dan tanggung jawab cenderung berpola hubungan horizontal (sesama makhluk hidup). Pada dimensi 4 nilai humanis cenderung berpola visi kehidupan. Nilai kerja sama, kedisiplinan, kejujuran, dan tanggung jawab cenderung berpola misi-misi guna mencapai visi kehidupan.
Hasil analisis berdasarkan kelompok kedekatan makna
Gambaran persepsi mahasiswa berdasarkan kelompok kedekatan makna pada dimensi 3 dan 4 terkumpul 44 kelompok. Terdapat 4 kelompok yang memiliki nilai-nilai lebih dari 5 yang berdekatan maknanya. Kelompok yang pertama dengan jumlah nilai terbanyak yakni 7 adalah nilai kepribadian, kepedulian, pengabdian masyarakat, optimis, sosial, menemukan solusi, dan motivasi diri. Ketujuh nilai ini menunjukkan nilai-nilai yang dianggap penting bagi mahasiswa dalam berorganisasi di lingkungan universitas. Kelompok yang kedua dengan jumlah nilai 6 yakni nilai pengalaman, motivasi, tekad dan prinsip yang bulat, tujuan yang jelas, dan man for others. Keenam nilai ini menunjukkan nilai-nilai yang dianggap penting dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan. Kelompok yang ketiga dengan jumlah nilai 6 yakni nilai keberagaman, cinta kasih, rela berkorban, rendah hati, prioritas, dan pluralitas. Keenam nilai ini menunjukkan nilai-nilai yang dianggap penting dalam membangun relasi lintas agama, suku, dan budaya yang beragam di lingkungan USD. Kelompok yang keempat dengan jumlah nilai 6 yakni nilai tanggung jawab, kemandirian, inovatif, perjuangan, memaafkan, dan sabar. Keenam nilai ini menunjukkan nilai-nilai yang dianggap penting dalam
menjalankan organisasi-organisasi seperti BEMU (Badan Eksekutif
44 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, hal-hal yang dapat disarankan adalah:
1. Kegiatan INSADHA, perkuliahan, dan PPKM merupakan kegiatan yang banyak disebutkan oleh subyek sebagai asal didapatkannya nilai-nilai universitas oleh karena itu, disarankan kepada pihak universitas untuk mempertahankan kegiatan-kegiatan tersebut. Selain itu, diketahui pula bahwa kegiatan UKF, komunitas, dan keagamaan/ ibadah juga disebutkan dalam jumlah yang sedikit, oleh karena itu, pihak Universitas Sanata Dharma disarankan untuk meningkatkan kegiatan UKF, komunitas, dan keagamaan/ ibadah dengan lebih memperhatikan keberlangsungan kegiatan-kegiatan tersebut beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
46
DAFTAR PUSTAKA
Adi, K., Dwiatmoko, A., Istono, M., Nugraha, S.T., P., E.M. (2010). Model
Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Naskah yang tidak diterbitkan, Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta.
Azwar, S. (1998).Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bawono, I.R., dkk. (2006). Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Reguler Dan Non Reguler Tentang Pendidikan Profesi Akuntansi. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, 10 (2), 185-193.
Bergquist, W. (1993). The Postmodern Organization: Mastering The Art of Irreversible Change. San Fransisco: Jossey Bass Publisher.
Bungin, B. (2005).Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Froman, L. (1999). The University as Learning Community.Journal of Adult Development,6 (3), 185-191.
Gazzaniga, M.S., Heatherton, T.F. (2003). Psychological Science: Mind, Brain, and Behavior. New York: W.W. Norton & Company, Inc.
Gerrig, R.J., Zimbardo, P.G. (2008). Psychology and Life, Eighteen Edition. Boston: Pearson Education, Inc.
Gulo, W. (2003).Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo.
Hall, B.P. (1976).The Development of Consciousness: A Confluent Theory of Values. New York: Paulist Press.
Halonen, J.S., Santrock, J.W. (1999).Psychology: Contexts and Applications,
Howe, L.W., Howe, M.M. (1975). Personalizing Education: Values Clarification and Beyond. New York: Hart Publishing Company, Inc.
Howe, R., Howe, M., Mindell, M. (1982). Management Values Inventory. San Diego: University Associates.
Hutomo, P.P. (2008). Efektivitas Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM) Tahap I Tahun 2008. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Irwanto, Elia, H., Hadisoepadma, A., Priyani, MJ. R., Wismanto, Y.B., Fernandes, C. (1988). Proyek Pengembangan Mata Kuliah: Psikologi
Umum: Buku Panduan Mahasiswa. Naskah yang tidak diterbitkan,
Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik – APTIK di Jakarta.
Jaakson, K. (2008). Student’s Perception about University Values: Some Influencing Factors.Journal of Human Values, 14 (2), 169-180.
Johannesen, R.L. (1983). Ethics in Human Communication 2nd Edition. Prospect Heights, IL: Waveland Press.
Jumpowati, M.D.B. (2008). Pendidikan Nilai: Menjadi Pendidik= Mencintai dan Memberikan Hati.Jurnal Spiritualitas Ignatian, 10 (03), 18-26.
Kaswardi, E.M.K. (1993). Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000. Jakarta: PT. Grasindo.
King, L.A. (2010). Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
Lahey, B.B. (2009). Psychology: An Introduction Tenth Edition. New York: McGraw-Hill Companies.
Narbuko, K., dan Achmadi, H. A. (2003).Metodologi Peneltian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
O’Boyle, E. (2009). Whisper From Within: Students’ Perception of The First Year of The International Baccalaureate Middle Years Programme In An International School. Journal of Research in International Education, 8 (1), 30-56.
Passer, M.W., Smith, R.E. (2007). Psychology: The Science of Mind and
Behavior, Third Edition. New York: The McGraw-Hill Companies,
Inc.
Prasetyo, B., dan Jannah, L. M. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Purwantini, C., Dwiatmoko, I.A. (2009). Pedagogi Ignasian Dalam Praktik Pembelajaran.Jurnal Spiritualitas Ignatian, 11(01), 2-10.
Robbins, S.P. (1993). Organizational Behaviour 6th Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall International Inc.
Riduwan. (2003). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Santosa, P. B., dan Ashari. (2005).Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Schiffman, Leon, G., dan Lesli, L.K. (2000).Consumer Behavior 7th Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall International Inc.
Shockley, P.S., Zalabak. (2009). Fundamentals of Organizational Communication: Knowledge, Sensitivity, Skills, Values Seven Edition.
Silver, H. (2003). “Does a University Have a Culture?”. Studies in Higher Education,28 (2), 157-169.
Tillman, D. (2000). Living Values Activities for Young Adults. Deerfield Beach, Florida: Health Communication, Inc.
Wade, C., Travis, C. (2007).Psikologi Edisi ke- 9. Jakarta: Erlangga.
Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum, Edisi Revisi Kelima. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Wickelmaier, F. (2003). An Introduction to MDS. Aalborg University, Sound Quality Research Unit. Dipungut 17 Januari, 2012, dari
http://homepages.uni-tuebingen.de/florian.wickelmaier/pubs/Wickelmaier2003SQRU.pdf
Winarti, E. (2009). Pedagogi Ignasian: Suatu Alternatif Untuk Memberdayakan Pendidikan. Jurnal Spiritualitas Ignatian, 11(01), 11-17.
Multidimensional Scaling. (tanpa tahun). Dipungut 9 Mei, 2011, dari
http://www.statsoft.com/textbook/multidimensional-scaling/
Panitia PPKM I 2010. (2010). Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PPKM)-1 Universitas Sanata Dharma Januari 2010:
Panduan untuk Para Peserta. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Sanata Dharma.
Peraturan Akademik Program Sarjana dan Diploma Tahun 2010,
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2008).
KBBI Daring, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional.
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIANTRYOUT
ID: …...………….
ANGKET NILAI-NILAI UNIVERSITAS
IDENTITAS DIRI :
Fakultas : ………..
Jurusan : ………..
Prodi : ………..
NIM : ………..
Terima kasih untuk partisipasi Anda dalam penelitian ini.
Pada angket ini, terdapat beberapa pertanyaan tentang keterlibatan Anda sebagai mahasiswa aktif dalam kegiatan-kegiatan di Universitas Sanata Dharma. Anda diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan menggunakan kalimat Anda sendiri atau menggunakan pilihan jawaban yang sudah disediakan. Tidak ada jawaban salah ataupun benar dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Peneliti berharap Anda dapat mengisinya sebebas dan sejujur mungkin. Semua jawaban Anda akan dijamin kerahasiannya.
1. Apakah Anda pernah mengikuti program-program pendampingan Universitas Sanata Dharma seperti yang disebutkan di samping ini? Berilah tanda centang (√)pada jawaban yang Anda pilih! (Boleh memilih lebih dari satu)
INSADHA (Inisiasi Sanata Dharma)
PPKM I Universitas
PPKM II Fakultas
Kegiatan lain di tingkat universitas, sebutkan:
... ... ...
Kegiatan lain di tingkat Fakultas/ Jurusan/ Prodi, sebutkan:
... ... ...
2. Sebutkan sebanyak mungkin nilai-nilai yang Anda peroleh dari universitas! ...
...
...
...
...
...
...
...
3. Darimana Anda mendapatkan nilai-nilai tersebut?
...
...
...
...
...
...
...
...
...
4. Tolong urutkan jawaban Anda pada pertanyaan nomor 2 berdasarkan nilai-nilai yang paling Anda rasakan sebagai nilai-nilai universitas!
...
...
...
...
...
...
...
...
...