HASIL DAN ANALISIS DATA
4.2 Analisis Data Responden
. . . .
60 7000
Kemudahan Pelayanan,Keamanan Pelayanan,Keramahan Pelayanan dan Atribut
Lainnya 7000
Tabel 4.14Perhitungan Willingness To Pay(WTP) Rute Terminal Pinang
Baris – Terminal Binjai
4.2 Analisis Data Responden
4.2.1 Analisis Karakteristik Responden
Analisis karakteristik responden terdiri dari informasi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, golongan atau jenis pekerjaan, dan maksud perjalanan jika menggunakan Bus Rapid Transit. Hasil data rekapitulasi karakteristik responden kemudian akan ditampilkan dalam bentuk grafik 4.1 dan kemudian akan dianalisis.
Grafik 4.1 Umur Calon Pengguna Jasa Bus Rapid Transit
Dalam survey yang dilakukan untuk responden rute Terminal Pinang Baris– Terminal Binjai mayoritas umur responden ialah 21-30 tahun dengan persentase sebesar 43%. Untuk rute Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam adalah 20 tahun kebawah dan 31-40 tahun dengan persentase 27%. Dan untuk jenis kelamin responden akan ditampilkan dalam bentuk grafik 4.2.
Grafik 4.2Jenis Kelamin
Responden yang diambil dari Terminal Binjai – Terminal Pinang Baris didominasi oleh wanita (53%) sedangkan dari Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam didominasi oleh pria (67%). Dan untuk jenis pendidikan responden pada grafik 4.3.
Grafik 4.3Tingkat Pendidikan Calon Pengguna Bus Rapid Transit Tingkat pendidikan untuk responden di rute Terminal Amplas- Terminal Lubuk Pakam adalah SD(7%), SMP (13%), SMA (60%), dan S1(20%) sedangkan untuk responden di rute Terminal Binjai – Terminal Pinang Baris adalah sebesar SD (4%), SMP (23%), SMA (55%),S1 (15%) dan lain-lain (3%). Dengan melihat persentase untuk tingkat pendidikan di kedua koridor tersebut maka persentase terbesar adalah Sekolah Menengah Atas. Dan untuk jenis pekerjaan untuk responden ditampilkan pada grafik 4.4.
Grafik 4.4Pekerjaan Calon Pengguna Jasa Bus Rapid Transit
Untuk golongan atau pekerjaan responden di rute Terminal Binjai- Terminal Pinang Baris adalah Wiraswasta (33%), Pelajar/Mahasiswa (27%), Pegawai Swasta/BUMN (27%), Ibu Rumah Tangga (10%), Pegawai Negeri/TNI/Polri (7%) dan Guru/Dosen/Akademisi (1%), sedangkan di rute Terminal Amplas- Terminal Lubuk Pakam adalah Pegawai Swasta/BUMN (35%), Pelajar/Mahasiswa (28%), Pegawai Negeri/TNI/Polri (15%), Ibu Rumah Tangga (10%), Wiraswasta (9%), dan Guru/Dosen/Akademisi (3%). Untuk maksud tujuan perjalanan responden ditampilkan dalam grafik 4.5.
Grafik 4.5Maksud Perjalanan Calon Pengguna Jasa Bus Rapid Transit Maksud tujuan dari responden dalam melakukan perjalanan melewati rute Terminal Binjai – Terminal Pinang Baris sebesar 58% dalam rangka dinas/kerja, 19% non bisnis, 17% bisnis dan 6% lainnya. Maksud tujuan dari responden dalam melakukan perjalanan melewati rute Terminal Amplas- Terminal Lubuk Pakam sebesar 87% untuk dinas/kerja, 8% untuk non bisnis atau liburan dan 5% untuk bisnis.
Dalam analisis ATP pengguna jasa Bus Rapid Transit besarnya nilai ATP dibuat berdasarkan pendapatan responden, alokasi biaya transportasi melewati dua rute MEBIDANG dan frekuensi perjalanan. Hasil data pendapatan responden akan disajikan dalam bentuk diagram batang pada grafik 4.6 dan grafik 4.7 dan kemudian akan dianalisis.
Grafik 4.6 Pendapatan Calon Pengguna Jasa Bus Rapid Transit Terminal
Amplas-Terminal Lubuk Pakam
Grafik 4.7 Pendapatan Calon Pengguna Jasa Bus Rapid Transit Terminal
Pendapatan responden di Rute Terminal Binjai – Terminal Pinang Baris yaitu 35% antara Rp. 2.000.001 – Rp. 2.500.000, kemudian 13% antara Rp.3.500.001- Rp.4.000.000, 12% antara Rp.1.000.001-1.500.000, 10% antara Rp.500.001 – Rp.1.000.000, 8% antara Rp.2.500.001-Rp.3.000.000 dan Rp.4.500.001 –Rp.5.000.000, 7% antara Rp.1.500.001-Rp.2.000.000, 3% antara Rp.3.000.001 – Rp.3.500.000, 2% antara Rp.4.000.001- Rp.4.500.001 ``dan Rp.2.500.001 – Rp.3.000.000. Untuk pendapatan responden di Rute Terminal Amplas- Terminal Lubuk Pakam yaitu 26 % antara Rp.1000.001-Rp.1.500.000, kemudian 16% antara Rp.2.500.001-Rp.3.000.000, 15% antara Rp.2.000.001-Rp.2.500.000, 8% antara Rp.500.001-Rp.1.000.000 dan <Rp.500.000,6% antara Rp.3.500.001-Rp.4.000.000 dan 3% antara Rp.3.000.001 – Rp.3.500.000.
Hasil tabel perhitungan untuk Ability To Pay kemudian akan ditampilkan dalam bentuk Bar Chart. ATP responden Terminal Amplas-Terminal Lubuk Pakam pada grafik 4.8 dan Terminal Pinang Baris-Terminal Binjai pada grafik 4.9.
Jika tarif yang Bus Rapid Transit untuk rute Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam ditetapkan antara Rp.4000-Rp5.000 maka kemampuan membayar responden adalah sebesar 65%. Dan jika tarif yang ditetapkan antara Rp.5.000-Rp.6.000 maka kemampuan membayar responden menjadi sebesar 41%.
Grafik 4.9ATP Responden Terminal Pinang Baris- Terminal Binjai
Jika tarif yang Bus Rapid Transit untuk rute Terminal Pinang Baris-Terminal Binjai ditetapkan antara Rp.4000-Rp5.000 maka kemampuan membayar responden adalah sebesar 70%. Dan jika tarif yang ditetapkan antara Rp.5.000-Rp.6.000 maka kemampuan membayar responden menjadi sebesar 46%.
4.2.3 Analisis Willingness To Pay (WTP)
Analisis WTP adalah rata-rata tarif yang diharapkan dan prioritas pelayanan yang diharapkan.
Tarif minimum responden untuk kedua rute adalah sebesar Rp.4.000 dan maksimum sebesar Rp.8.000. Tarif yang diharapkan responden untuk Rute Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam paling banyak pada besaran Rp.7.000(27%),kemudian diikuti Rp.4000 dan Rp.6.000 sebesar 25%.
Untuk Rute Terminal Pinang Baris – Terminal Binjai paling banyak pada Rp.6.000 sebesar 32 % dan diikuti Rp5.000 sebesar 30%. Rata-rata tarif yang diharapkan untuk Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam adalah Rp.5.783 dan Terminal Pinang Baris – Terminal Binjai adalah Rp.5.900. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada grafik 4.10 dan 4.11.
Grafik 4.10WTP Responden Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam
Untuk Rute Terminal Amplas-Terminal Lubuk Pakam,jika tarif yang ditetapkan adalah Rp.5.000 maka kemauan membayar responden adalah sebesar 75%.Dan jika ditetapkan Rp.7.000 maka kemampuan membayar responden menjadi sebesar 35%. Untuk Terminal Pinang Baris – Terminal Binjai jika tarif yang ditetapkan adalah sebesar 5000 maka kemauan membayar responden adalah 90 %, dan jika Rp.7.000 maka kemauan membayar responden menjadi sebesar 28,33%.
Kemudian dari hasil kuesioner halaman kedua yaitu prioritas pelayanan yang diharapkan responden dalam menggunakan Bus Rapid Transit. Dari hasil survai yang diperoleh bahwa responden memprioritaskan pelayanan dalam memilih menggunakan Bus Rapid Transit adalah Keamanan dan Kelengkapan Pelayanan sebesar 22% untuk Rute Terminal Pinang Baris – Terminal Binjai,sedangkan untuk Rute Terminal Amplas-Terminal Lubuk Pakam adalah Kenyamanan Pelayanan,Kemudahan Pelayanan dan Atribut Pendukung Lainnya sebesar 22%.
Grafik 4.12Prioritas Pelayanan Bus Rapid Transit
Kemudian akan dilakukan analisis perbandingan antara ATP dan WTP terhadap tarif yang akan ditetapkan dapat dilihat pada grafik 4.13.
Grafik 4.13Perbandingan ATP dan WTP Responden terhadap tarif Dari gambar dapat dilihat bahwa semakin tinggi tarif yang ditetapkan maka semakin rendah persentase ATP dan WTP responden. Persentase ATP responden lebih cepat menurun daripada WTP responden. Untuk rute Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam, pada saat tarif yang ditetapkan Rp.8000,- maka
kemungkinan responden untuk membayar tarif Bus Rapid Transit. Namun persentase ATP masih sebesar 11%, artinya 11% responden mempunyai kemampuan membayar terhadap tarif. Untuk Rute Terminal Pinang Baris – Terminal Binjai, pada saat tarif yang ditetapkan Rp.8.000,- maka persentase WTP responden menjadi 11,66%. Untuk Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam, Jika tarif yang ditetapkan sebesar Rp.7.000,- maka kemampuan membayar responden adalah sebesar 23% sedangkan kemauan membayar responden adalah sebesar 35%. Jika tarif yang ditetapkan sebesar Rp.6.000,- maka kemampuan membayar responden adalah sebesar 41% sedangkan kemauan membayar responden adalah sebesar 60%. Jika tarif yang ditetapkan sebesar Rp.5.000,- maka kemampuan membayar responden adalah sebesar 65% sedangkan kemauan membayar responden adalah sebesar 75%. Jika tarif yang ditetapkan sebesar Rp.4.000,- maka kemampuan membayar responden adalah sebesar 75% sedangkan kemauan membayar responden adalah sebesar 100%. Untuk Terminal Pinang Baris – Terminal Binjai, Jika tarif yang ditetapkan sebesar Rp.7.000,- maka kemampuan membayar responden adalah sebesar 28,33% sedangkan kemauan membayar responden adalah sebesar 21%. Jika tarif yang ditetapkan sebesar Rp.6.000,- maka kemampuan membayar responden adalah sebesar 46% sedangkan kemauan membayar responden adalah sebesar 60%.
Jika tarif yang ditetapkan sebesar Rp.5.000,- maka kemampuan membayar responden adalah sebesar 70% sedangkan kemauan membayar responden adalah sebesar 90%. Jika tarif yang ditetapkan sebesar Rp.4.000,- maka kemampuan membayar responden adalah sebesar 90% sedangkan kemauan membayar responden adalah sebesar 100%.
4.2.4 Uji Validitas dan Realibilitas
Dari kuesioner pelayanan Bus Rapid Transit akan dilakukan pengujian alat ukur kuesioner dengan mengetahui tingkat validitas dan reabilitas. Apabila data sudah valid dan reliabel, maka alat ukur harus diukur kembali hingga datanya valid dan reliabel. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.15 untuk Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam dan tabel 4.16 untuk Terminal Pinang Baris – Terminal Binjai. Proses uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS for Windows. Syarat minimum untuk memenuhi syarat validitas adalah jika nilai R(Pearson Correlation) hitung > R tabel (0,254) dan level of significance (α) sebesar 0,05. (Suharsimi Arikunto,1996: 150-160).
No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
1 V 1 0,647 0,254 VALID 2 V 2 0,707 0,254 VALID 3 V 3 0,742 0,254 VALID 4 V 4 0,752 0,254 VALID 5 V 5 0,736 0,254 VALID 6 V 6 0,574 0,254 VALID 7 V 7 0,762 0,254 VALID 8 V 8 0,711 0,254 VALID 9 V 9 0,799 0,254 VALID 10 V 10 0,812 0,254 VALID 11 V 11 0,704 0,254 VALID
No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan 1 V 1 0,444 0,254 VALID 2 V 2 0,636 0,254 VALID 3 V 3 0,644 0,254 VALID 4 V 4 0,673 0,254 VALID 5 V 5 0,612 0,254 VALID 6 V 6 0,192 0,254 TIDAK VALID 7 V 7 0,611 0,254 VALID 8 V 8 0,589 0,254 VALID 9 V 9 0,686 0,254 VALID 10 V 10 0,703 0,254 VALID 11 V 11 0,615 0,254 VALID
Tabel 4.16Uji Validitas untuk Terminal Pinang Baris – Terminal Binjai
(Tidak Valid)
Hasil uji validitas untuk Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam sudah valid,sedangkan uji validitas untuk Terminal Pinang Baris – Terminal Binjai tidak valid maka akan dilakukan pengujian kembali dengan menghapus variabel yang tidak valid.
No Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
1 V 1 0,339 0,254 VALID 2 V 2 0,613 0,254 VALID 3 V 3 0,607 0,254 VALID 4 V 4 0,636 0,254 VALID 5 V 5 0,560 0,254 VALID 7 V 7 0,537 0,254 VALID
8 V 8 0,529 0,254 VALID
9 V 9 0,665 0,254 VALID
10 V 10 0,703 0,254 VALID
11 V 11 0,589 0,254 VALID
Tabel 4.17Uji Validitas untuk Terminal Pinang Baris – Terminal Binjai
Dari hasil rekapitulasi diatas bahwa seluruh item pernyataan valid karena masing-masing nilai r hitun>r tabelyaitu r hitung > 0,254. Setelah seluruh item pertanyaan valid maka dilakukan pengujian reliabilitas dengan menggunakan software SPSS. Hasil uji reliabilitas menyatakan bahwa kuesioner layanan reliabel karena memiliki nilai alpha cronbach sebesar 0,861 untuk Terminal Pinang Baris – Terminal Binjai dan 0,920 untuk Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.861 10
Tabel 4.18Uji Realibilitas Kuesioner Layanan Bus Rapid Transit Terminal
Pinang Baris- Terminal Binjai
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.920 11
Tabel 4.19Uji Realibilitas Kuesioner Layanan Bus Rapid Transit Terminal
Amplas- Terminal Lubuk Pakam 4.2.5 Analisa Korelasi
Analisa korelasi digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yaitu variabel pengharapan (predictor) yang merupakan variabel terikat
dengan variabel-variabel kriteria ukuran yang merupakan variabel bebas (Dillon dan Goldstein 1984). Hubungan antara variabel menghasilkan nilai positif atau negatif dengan batasan nilai koefisien korelasi r (Pearson Correlation Coeficient) adalah 1 untuk hubungan positif dan -1 untuk hubungan negatif (Siegel 1990). Data output keluaran hasil analisa korelasi dapat dilihat pada lampiran G dan H.
Dari output data tersebut maka variabel bebas yang berkorelasi dengan variabel terikat adalah : X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9, X10, dan X11. Sehingga kesimpulan data dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.20 Variabel yang saling berkorelasi(Terminal Amplas-Terminal Lubuk Pakam)
Item Koefisien korelasi Syarat Kesimpulan
X1 .679 r>0.254 Valid X2 .737 r>0.254 Valid X3 .769 r>0.254 Valid X4 .780 r>0.254 Valid X5 .770 r>0.254 Valid X6 .605 r>0.254 Valid X7 .787 r>0.254 Valid X8 .744 r>0.254 Valid X9 .819 r>0.254 Valid X10 .828 r>0.254 Valid X11 .736 r>0.254 Valid
Sumber : Pengolahan Data dengan SPSS Statistic 22
Tabel 4.21 Variabel yang saling berkorelasi (Terminal Pinang Baris-Terminal Binjai)
Item Koefisien korelasi Syarat Kesimpulan
X1 .504 r>0.254 Valid X2 .677 r>0.254 Valid X3 .690 r>0.254 Valid X4 .718 r>0.254 Valid X5 .661 r>0.254 Valid X7 .653 r>0.254 Valid
X8 .634 r>0.254 Valid
X9 .720 r>0.254 Valid
X10 .731 r>0.254 Valid
X11 .656 r>0.254 Valid
Sumber : Pengolahan Data dengan SPSS Statistic 22
4.2.6 Faktor Layanan Yang Paling Berpengaruh
Setelah didapat hasil output pengolahan data untuk uji relibilitas, uji validitas, dan uji korelasi dengan menggunakan program SPSS 19. Data – data tersebut dapat kita urutkan berdasarkan peringkat dari variabel – variabel yang saling berkorelasi dalam uji korelasi. Peringkat tersebut dapat dilihat pada tabel 4.22 dan 4.23 berikut.
Tabel 4.22 Peringkat Layanan Yang Di Minati(Terminal Amplas – Terminal Lubuk Pakam)
Peringkat Variabel Pelayanan yang di prioritaskan
1 X10 Kondisi dalam bus dan halte yang terjaga kebersihannya
2 X9 Petugas di halte berbicara dengan tutur kata yang sopan dan mudah dimengerti
3 X7 Adanya petugas keamanan baik di Halte dan dalam bus
4 X4 Pembayaran ongkos tarif bisa melalui tiket kertas dan tiket elektronik
5 X5 Loket tiket terdapat di setiap halte 6 X3 Ruangan untuk kaki yang nyaman
7 X8 Terdapat P3K, Fasilitas keselamatan untuk penumpang
8 X2 Kondisi tempat duduk yang ergonomi (tidak menyebabkan kelelahan
9 X11 Papan petunjuk/ informasi mudah dimengerti serta petugas menginformasikan halte berikutnya
10 X1 Bus memiliki sirkulasi udara AC dengan keharuman yang terjaga
11 X6 Jadwal keberangkatan dan kedatangan Bus Rapid Transit yang sesuai dengan jadwal
Tabel 4.23 Peringkat Layanan Yang Di Minati(Terminal Pinang Baris –
Terminal Binjai)
Peringkat Variabel Pelayanan yang di prioritaskan
1 X10 Kondisi dalam bus dan halte yang terjaga kebersihannya
2 X9 Petugas di halte berbicara dengan tutur kata yang sopan dan mudah dimengerti
3 X4 Pembayaran ongkos tarif bisa melalui tiket kertas dan tiket elektronik
4 X3 Ruangan untuk kaki yang nyaman
5 X2 Kondisi tempat duduk yang ergonomi (tidak menyebabkan kelelahan
6 X5 Loket tiket terdapat di setiap halte
7 X11 Papan petunjuk/ informasi mudah dimengerti serta petugas menginformasikan halte berikutnya
8 X7 Adanya petugas keamanan baik di Halte dan dalam bus 9 X8 Terdapat P3K, Fasilitas keselamatan untuk penumpang
10 X1 Bus memiliki sirkulasi udara AC dengan keharuman yang terjaga
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel – variabel tersebut diatas adalah faktor – faktor yang paling berpengaruh dalam layanan yang akan disediakan dalam Alat Transportasi Angkutan Umum Bus Rapid Transit yang valid berdasarkan hasil uji dengan menggunakan program SPSS 22.