Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian. Berikut ini adalah bahasan analisis terhadap Keputusan Sumber Pendanaan Berdasarkan Karakteristik Individu dan Karakteristik Usaha UKM Konveksi di Tingkir Salatiga.
Karakteritik Responden
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 35 pengusaha UKM konveksi di Tingkir Salatiga. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur pengusaha, pengalaman usaha, serta dilihat dari ukuran perusahaan dan usia usahanya.
17
Tabel 2
Karakteristik Responden
Sumber : Data Hasil Survey, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar pengusaha UKM di Tingkir adalah berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 23 responden atau 34,3% hal ini dikarenakan jenis usaha yang dijalankan adalah konveksi, sehingga lebih banyak pengusaha wanita daripada pria. Keseluruhan pengusaha telah berstatus menikah atau kawin, hal ini dimungkinkan karena rata-rata usia
KARAKTERISTIK JUMLAH PRESENTASE
Karakteristik Individu Jenis Kelamin Pria 12 34,3%
Wanita 23 65,7%
Total 35 100%
Status Kawin 35 100%
Tidak Kawin 0 0
Total 35 100%
Umur Pengusaha 30-40 tahun 12 34,3%
41-50 tahun 15 42,9%
51-60 tahun 6 17,1%
61-70 tahun 2 5,7%
Total 35 100%
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 4 11,4%
SD 11 31,4%
SMP 10 28,6%
SMA 3 8,6%
Perguruan Tinggi 7 20%
Total 35 100%
Pengalaman Usaha 8-16 tahun 20 57,1%
17-24 tahun 6 17,1%
25-32 tahun 5 14,3%
33-40 tahun 4 11,4%
Total 35 100%
Karakteristik Usaha Tenaga Kerja 1-4 orang 6 17,1%
5-19 orang 22 62,9%
20-99 orang 7 20%
Total 35 100%
Umur Usaha 6-12 tahun 19 54,3%
13-18 tahun 6 17,1%
19-24 tahun 5 14,3%
25-30 tahun 5 14,3%
18
pengusaha merupakan usia yang matang untuk berumah tangga. Untuk usia pengusaha sebagian besar pengusaha memiliki usia antara 41-50 tahun yaitu sebanyak 15 responden atau 42,9%. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh pengusaha sebagian besar adalah SD yaitu sebesar 11 responden atau 31,4% dan terbesar kedua adalah dengan tingkat pendidikan SMP yaitu sebesar 10 responden atau 28,6%. Pengusaha yang paling banyak memiliki pengalaman usaha adalah antara 8-16 tahun yaitu sebanyak 20 responden atau 57,1%. Untuk tenaga kerja yang dimiliki oleh pengusaha sebagian besar adalah berjumlah 5-19 orang atau termasuk dalam kategori usaha kecil yaitu sebanyak 22 responden atau 62,9%. Kemudian umur usaha yang dijalankan oleh pengusaha UKM sebagian besar adalah antara 6-12 tahun yaitu sebanyak 19 responden atau 54,3%.
Asal Sumber Dana Pengusaha UKM Konveksi di Tingkir Salatiga
Berikut ini adalah tabel yang menyajikan rata-rata proporsi sumber pendanaan yang digunakan oleh 35 responden pengusaha UKM Konveksi di Tingkir Salatiga. Sumber dana dibedakan menjadi dua yaitu sumber dana internal atau modal sendiri dan sumber dana eksternal, akan tetapi ada yang menggunakan keduanya sebagai sumber dananya.
Tabel 3
Proporsi Rata-rata Sumber Dana Pengusaha UKM
Sumber : Olahan Excel, 2012
Tabel diatas menunjukkan bahwa sumber dana UKM yang ada di daerah Tingkir sebagian besar berasal dari gabungan antara dana internal dan dana
Sumber Dana Jumlah Presentase
Internal 0 0%
Eksternal 9 26%
Internal dan Eksternal 26 74%
19
eksternal yaitu sebesar 74% atau sebanyak 26 pengusaha. Dapat dilihat bahwa tidak terdapat pengusaha yang 100% sumber pendanaannya dari internal, sedangkan pengusaha yang menggunakan dana eksternal secara penuh terdapat 9 pengusaha atau sebesar 26%. Dalam hal ini berarti bahwa pengusaha memiliki keberanian untuk menggunakan sumber dana eksternal atau melakukan pinjaman sebagai bagian dari pengembangan usahanya. Sumber dana eksternal tersebut dapat berasal dari bank, perum pegadaian, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), koperasi, hutang dagang, renternir, mindring, arisan, keluarga, dan teman. Berikut adalah sumber dana internal eksternal yang digunakan oleh para pengusaha.
20 Tabel 4
Crosstabulation Karakteristik dengan Sumber Dana Internal Eksternal
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha menggunakan dana gabungan internal dan eksternal yaitu sebanyak 26 pengusaha. Pengusaha UKM tidak ada yang secara 100% menggunakan pendanaannya dari modal sendiri. Hal ini dikarenakan dalam pengembangan usahanya, pengusaha membutuhkan dana eksternal selain dari modalnya sendiri. Pengusaha sudah tidak
KARAKTERISTIK JUMLAH
Jenis Kelamin Pria 10
Wanita 16
Total 26
Status Kawin 26
Tidak Kawin 0
Total 26
Umur Pengusaha 30-40 tahun 10
41-50 tahun 11
51-60 tahun 4
61-70 tahun 1
Total 26
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 3
SD 8
SMP 6
SMA 3
Perguruan Tinggi 6
Total 26
Pengalaman Usaha 8-16 tahun 17
17-24 tahun 6
25-32 tahun 2
33-40 tahun 1
Total 26
Tenaga Kerja 1-4 orang 1
5-19 orang 18
20-99 orang 7
Total 26
Umur Usaha 6-12 tahun 13
13-18 tahun 5
19-24 tahun 4
25-30 tahun 4
21
tabu, atau memiliki keberanian berisiko untuk menggunakan dana eksternal. Sekarang ini pilihan sumber dana eksternal sangat banyak serta menawarkan berbagai macam kemudahan bagi para pengusaha.
Berikut adalah sumber dana eksternal yang paling banyak digunakan oleh pengusaha konveksi di Tingkir.
Tabel 5
Proporsi Rata-rata Sumber Dana Eksternal Pengusaha UKM
Data Primer yang diolah, 2012
Tabel diatas menunjukkan sebagian besar pengusaha UKM Konveksi di Tingkir Salatiga menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari bank dengan proporsi rata-rata 66%. Kemudian sebesar 17% pengusaha menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari BPR dan sebesar 17% pengusaha yang menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari Koperasi. Tabel diatas juga menunjukkan bahwa terdapat dua jenis bank sebagai tempat dimana pengusaha melakukan pinjaman modal dari banyak jenis bank lainnya, yaitu dengan prosentasi sebesar 57% untuk bank Mandiri dan 9% bank BRI. Sebagian besar pengusaha memilih melakukan pinjaman di bank Mandiri karena pihak bank Mandiri melakukan pendekatan kepada para pengusaha lebih aktif serta memperkenalkan program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan)
Bank
BPR Koperasi Total
Mandiri BRI
22
lebih dahulu dibandingkan dengan bank lainnya. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Bank Mandiri adalah sebagai bagian dari kegiatan CSR Mandiri yang menitikberatkan pada bidang pendidikan dan kewirausahaan, disamping misi sosial dan lingkungan hidup, dengan memberikan dana tambahan untuk pengembangan usaha dengan angsuran ringan dan system yang mudah (Syamsu Rizal dan Eva Zulfa, 2012).
Selain alasan tersebut, program PKBL yang diperkenalkan juga memiliki banyak keuntungan bagi para pengusaha diantaranya adalah pinjaman dengan bunga rendah, prosedur yang mudah, dan juga jaminan yang tidak sulit (http://www.bankmandiri.co.id/article/265805761519.asp). Bunga yang diberikan oleh bank Mandiri adalah sebesar 6% per tahun, yang nantinya bunga tersebut akan kembali kepada para pengusaha lewat kegiatan yang diadakan oleh bank Mandiri yaitu seperti pelatihan kepada para pengusaha dan pameran produk dari usaha tersebut. Pembinaan dalam bentuk pelatihan, pendampingan dan promosi yang bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan Mitra Binaan menjadi usaha yang tangguh dan mandiri ( http://csr.bankmandiri.co.id/menu-visi-misi-csr-6.html). Sehingga dengan semua kemudahan fasilitas tersebut maka para pengusaha UKM Konveksi di Tingkir memilih menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari bank, khususnya bank Mandiri. Hal ini mematahkan pendapat dari Taufiq (2006) yang mengatakan bahwa terhadap aspek permodalan UKM masih sulit untuk mengakses kredit ke lembaga perbankan dengan adanya kendala kewajiban pemenuhan berbagai persyaratan perijinan, retribusi, dan kewajiban lainnya yang diatur melalui berbagai peraturan pemerintah yang pada
23
akhirnya akan membebani UKM. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Priminia (2009) dalam Setiawati (2010) bahwa UKM sulit mendapatkan kredit dari bank.
Tabel 6
Alasan Pengusaha Memilih Sumber Dana Eksternal
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Keterangan tabel: Prosedur yang mudah (1), tingkat suku bunga yang
rendah (2), kecepatan uang “cair” (3), dan mempunyai kenalan atau relasi (4). Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha UKM konveksi di Tingkir memilih sumber dana eksternal yang berasal dari bank, BPR, koperasi dengan alasan prosedur yang mudah (1) dan tingkat suku bunga yang
Karakteristik
Alasan
Total
Bank BPR Koperasi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Jenis Kelamin Pria 2 7 0 2 2 0 0 0 2 0 0 0 15
Wanita 12 5 0 1 4 0 1 0 3 0 2 0 28
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43 Status Kawin 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
Tidak Kawin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43 Umur Pengusaha 30-40 tahun 6 2 0 1 4 0 0 0 1 0 0 0 14
41-50 tahun 6 5 0 1 2 0 0 0 3 0 2 0 19
51-60 tahun 2 3 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8
61-70 tahun 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43 Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 3 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5
SD 2 6 0 0 2 0 1 0 1 0 2 0 14
SMP 3 4 0 3 1 0 0 0 1 0 0 0 12
SMA 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4
Perguruan Tinggi 4 1 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 8
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43 Pengalaman Usaha 8-16 tahun 10 3 0 1 6 0 0 0 5 0 2 0 27 17-24 tahun 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 25-32 tahun 2 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 33-40 tahun 0 3 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
Tenaga Kerja 1-4 orang 3 1 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 8 5-19 orang 9 7 0 3 5 0 1 0 1 0 0 0 26 20-99 orang 2 4 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 9
Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
Umur Usaha 6-12 tahun 8 5 0 2 4 0 1 0 4 0 1 0 25 13-18 tahun 2 3 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7 19-24 tahun 2 2 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 7 25-30 tahun 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Total 14 12 0 3 6 0 1 0 5 0 2 0 43
24
rendah (2) untuk pengusaha yang memilih sumber dana eksternal bank. Dapat dilihat bahwa dari semua karakteristik, keseluruhannya memiliki kecenderungan memilih sumber dana ekstenal dengan alasan tersebut. Misalnya untuk karakteristik jenis kelamin, sebagian besar pria dan wanita memilih sumber dana eksternal bank karena prosedur yang mudah sebanyak 14 responden dan yang memilih dengan tingkat suku bunga yang rendah sebanyak 12 responden. Kemudian pengusaha dengan karakteristik jenis kelamin tersebut memilih BPR dan koperasi sebagian besar juga karena prosedur yang mudah. Begitu pula yang terjadi dengan karakteristik-karakteristik yang lain.
Hal ini dikarenakan program yang dilakukan oleh bank, khususnya Bank Mandiri, menawarkan tingkat bunga yang rendah yaitu sebesar 6% per tahun dengan prosedur peminjaman yang mudah kepada para pengusaha. Seperti halnya yang dikatakan oleh Syamsu Rizal dan Eva Zulfa (2012) bahwa Bank Mandiri lewat program kemitraannya memberikan dana tambahan untuk pengembangan usaha dengan angsuran ringan dan system atau prosedur yang mudah. Kemudian pengusaha yang memilih sumber dana eksternal BPR dan koperasi dengan alasan prosedur yang mudah karena lembaga keuangan tersebut memberikan fasilitas yang mudah dan cepat sehingga pengusaha tidak membutuhkan waktu yang lama untuk pencairan dana.
25 Tabel 7
Crosstabulation Karakteristik dengan Sumber Dana Eksternal
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Tabel 7 diatas menunjukkan hasil olahan crostabb antara karakteristik individu dan usaha dengan sumber dana eksternal yang dipilih oleh pengusaha. Dari hasil diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha UKM Konveksi di Tingkir menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari bank, seperti yang telah digambarkan oleh diagram sebelumnya. Keseluruhan karakteristik
BANK BPR KOPERASI Total
Jenis Kelamin Pria 11 1 0 12
Wanita 18 2 3 23
Total 29 3 3 35
Status Kawin 29 3 3 35
Tidak Kawin 0 0 0 0
Total 29 3 3 35
Umur Pengusaha 30-40 tahun 9 2 1 12
41-50 tahun 12 1 2 15
51-60 tahun 6 0 0 6
61-70 tahun 2 0 0 2
Total 29 3 3 35
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 4 0 0 4
SD 8 1 2 11
SMP 10 0 0 10
SMA 2 1 0 3
Perguruan Tinggi 5 1 1 7
Total 29 3 3 35
Pengalaman Usaha 8-16 tahun 14 3 3 20
17-24 tahun 6 0 0 6
25-32 tahun 5 0 0 5
33-40 tahun 4 0 0 4
Total 29 3 3 35
Tenaga Kerja 1-4 orang 4 0 2 6
5-19 orang 9 2 1 22
20-99 orang 16 1 0 7
Total 29 3 3 35
Umur Usaha 6-12 tahun 15 2 2 19
13-18 tahun 5 1 0 6
19-24 tahun 5 0 0 5
25-30 tahun 4 0 1 5
26
yang ada memiliki kecenderungan untuk memilih bank sebagai sumber dana eksternalnya karena pada proses pengembangan UKM tersebut, pihak bank yang lebih dahulu menawarkan pinjaman lunak kepada para pengusaha. Dalam konteks ini, khususnya Bank Mandiri sebagai tempat pinjam terbanyak yang dipilih, telah melakukan pendekatan kepada para pengusaha melalui program kemitraannya yang memberikan banyak manfaat bagi para pengusaha diantaranya adalah pinjaman dengan bunga rendah, prosedur yang mudah, dan juga jaminan yang tidak sulit (http://www.bankmandiri.co.id/article/265805761519.asp). Dari berbagai macam kemudahan tersebut para pengusaha tertarik dan merasa nyaman untuk menggunakan sumber dana eksternal tersebut. Program ini merupakan pinjaman berkelompok dengan masing-masing 5 pengusaha, sehingga menjadi wajar apabila akhirnya jumlah pengusaha yang melakukan pinjaman di bank lebih banyak daripada di lembaga keuangan lainnya.
27 Tabel 8
Crosstabulation Karakteristik dengan Presentasse Modal Pinjaman
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Tabel 8 diatas menunjukkan hasil olahan crostabb antara karakteristik individu dan usaha dengan presentase modal yang dipinjam oleh pengusaha. Dapat diketahui secara jelas bahwa keseluruhan karakteristik memiliki kecenderungan untuk menggunakan dana eksternal dengan presentase pinjaman yang tinggi yaitu lebih dari 50%. Secara garis besar hal ini dimungkinkan karena
KARAKTERISTIK PRESENTASE MODAL PINJAMAN
< 50% > 50% JUMLAH Karakteristik Individu Jenis Kelamin Pria 4 11.43% 8 22.86% 12 34%
Wanita 9 25.71% 14 40.00% 23 66%
Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Status Kawin 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Tidak Kawin 0 0.00% 0 0.00% 0 0%
Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Umur Pengusaha 30-40 tahun 5 14.29% 7 20.00% 12 34% 41-50 tahun 6 17.14% 9 25.71% 15 43% 51-60 tahun 1 2.86% 5 14.29% 6 17% 61-70 tahun 1 2.86% 1 2.86% 2 6%
Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Tingkat PendidikanTidak Sekolah 1 2.86% 3 8.57% 4 11%
SD 4 11.43% 7 20.00% 11 31%
SMP 2 5.71% 8 22.86% 10 29%
SMA 3 8.57% 0 0.00% 3 9%
Perguruan Tinggi 3 8.57% 4 11.43% 7 20%
Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100%
Pengalaman Usaha8-16 tahun 10 28.57% 10 28.57% 20 57%
17-24 tahun 1 2.86% 5 14.29% 6 17%
25-32 tahun 1 2.86% 4 11.43% 5 14%
33-40 tahun 1 2.86% 3 8.57% 4 11% Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100% Karakteristik Usaha Tenaga Kerja 1-4 orang 4 11.43% 2 5.71% 6 17%
5-19 orang 6 17.14% 16 45.71% 22 63%
20-99 orang 3 8.57% 4 11.43% 7 20% Total 13 37.14% 22 62.86% 35 100% Umur Usaha 6-12 tahun 7 20.00% 12 34.29% 19 54%
13-18 tahun 4 11.43% 2 5.71% 6 17%
19-24 tahun 0 0.00% 5 14.29% 5 14%
25-30 tahun 2 5.71% 3 8.57% 5 14%
28
dalam pengembangan usahannya selain dari pengusaha membutuhkan dana yang besar, juga dalam kesempatan tersebut sumber dana eksternal yang dipilih menawarkan banyak kemudahan serta keuntungan dalam melakukan pinjaman, sehingga pengusaha lebih memiliki keberanian menggunakan dana eksternal dengan harapan risiko yang kecil.
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha UKM Konveksi di Tingkir dengan jenis kelamin wanita sebanyak 40% menggunakan presentase modal pinjaman yang tinggi yaitu > 50%, hal ini menunjukkan bahwa wanita memiliki keberanian dalam mengambil keputusan sumber dana pinjaman yang digunakan. Seperti yang dikemukakan oleh Kusumawardhana (2008) dalam penelitiannya bahwa pria atau wanita tidak ada bedanya atau mempunyai kesempatan yang sama dalam mengambil keputusan sumber dana yang akan digunakan, karena sifat agresif atau berani dalam mengambil keputusan bisa dimiliki oleh pengusaha berjenis kelamin pria atau wanita.
Pengusaha seluruhnya telah berstatus kawin/ menikah, karena jika dilihat dari umur pengusaha merupakan usia yang matang untuk menikah. Karena sedikitnya sampel dan keseluruhan responden telah berstatus menikah maka hasil ini kurang dapat memberikan jawaban atau gambaran yang jelas tentang pengusaha dalam mengambil keputusan sumber dana antara pengusaha yang telah menikah dan yang belum menikah.
Dapat diketahui bahwa sebagian besar pengusaha yaitu sebanyak 45,71% yang menggunakan modal pinjaman berada pada kisaran umur antara 30-50 tahun dengan presentase modal pinjam > 50%, hal ini menunjukkan dalam rentang umur tersebut merupakan waktu yang produktif bagi pengusaha dalam melakukan kegiatan usaha. Sehingga mereka lebih memiliki keberanian dalam mengambil keputusan sumber dana eksternal dengan presentase yang tinggi karena hasrat
29
berbinisnya juga masih tinggi. Hasil ini didukung oleh penelitian dari Kusumawardhana (2008) yang menyatakan bahwa umur pengusaha tidak mempengaruhi seorang pengusaha dalam mengambil keputusan sumber dana, yang berarti bahwa pengusaha yang lebih muda kemungkinan memiliki wawasan tentang lembaga keuangan yang sama dengan pengusaha yang lebih tua ataupun pengusaha muda bisa berarti menjalani usahanya lebih lama daripada pengusaha tua, sehingga pengusaha muda dapat memiliki kecenderungan lebih berani mengambil keputusan menggunakan sumber dana. Pendapat yang sama oleh Ihsan (2012) bahwa pengusaha memiliki kebebasan untuk memilih alternatif sumber modal yang akan digunakan, sehingga tidak ada batasan umur untuk menentukan pilihan pengambilan keputusan pembiayaan. Umur muda dapat menggunakan modal internal atau kombinasi modal internal dan modal eksternal, begitupula sebaliknya.
Pengusaha dengan tingkat pendidikan SD, SMP, dan tidak sekolah merupakan yang paling banyak menggunakan sumber dana eksternal yaitu sebanyak 42,86%. Dapat diketahui bahwa pengusaha dengan tingkat pendidikan tersebut memiliki keberanian dalam mengambil keputusan sumber dana eksternal dengan presentase > 50%, hal ini dapat terjadi karena tidak ada bedanya antara pengusaha yang lebih berpendidikan atau tidak berpendidikan karena mereka memiliki kesempatan yang sama dalam menentukan keputusan sumber dana. Pendapat berbeda dikemukakan oleh Kusumawardhana (2008) yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan maka pengusaha UKM lebih berani menggunakan modal eksternal daripada internal karena tingkat pendidikan yang tinggi cenderung lebih berwawasan dalam hal lembaga keuangan dan paham tentang manfaat dari menggunakan hutang atau modal eksternal.
30
Pengusaha yang memiliki pengalaman berusaha 8-24 tahun adalah yang paling banyak menggunakan sumber dana eksternal > 50% yaitu sebanyak 42,86%. Pengusaha dengan pengalaman tersebut cenderung berani dalam mengambil keputusan sumber dana eksternal dengan presentase yang tinggi, hal ini mungkin karena dalam kisaran usia pengalaman tersebut sifat agresif lebih kuat, sehingga dalam mengambil keputusan sumber dana pun mereka lebih berani. Hasil ini berbeda dengan penelitian Kusumawardhana (2008) yang menyatakan bahwa semakin lama usaha yang dijalani, pengusaha akan mendapatkan pengalaman yang banyak pula dan paham keadaan ekonomi pasar memungkinkan atau tidaknya menggunakan sumber dana dari hutang. Semakin banyak pengalaman yang dimilki oleh pengusaha maka akan bijak dalam mengambil keputusan, pengusaha yang memiliki pengalaman yang cukup lama umumnya memiliki pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan pengusaha yang baru saja menekuni usahanya (Ihsan, 2012). Menurut Fellers (1996) dalam Arifin (2005) penggunaan pengalaman sebagai referensi adalah kurang tepat karena pengalaman usaha tidak dapat dijadikan tolak ukur dalam mempertahankan eksisteni perusahaan.
Pengusaha dengan tenaga kerja yang dimiliki antara 5-19 orang merupakan yang paling banyak menggunakan sumber dana eksternal yaitu sebanyak 45,71%. Dapat diketahui bahwa pengusaha dengan tenaga kerja yang dimiliki 5-19 orang merupakan usaha dengan kategori usaha kecil. Dengan jumlah tanggungan tersebut, pengusaha memiliki keberanian dalam menggunakan sumber dana eksternal dengan presentase yang tinggi. Hal ini mungkin dikarenakan selain harus mencukupi kebutuhan keluarganya juga terdapat tanggungan tenaga kerja yang cukup banyak untuk kategori usaha tersebut. Hasil ini didukung oleh penelitian Robert dan Mark (1998) yang menyatakan pilihan pembiayaan yang
31
utama adalah pembatasan hak kekayaan yang menetapkan hutang eksternal atas kekayaan yang mana tidak terikat dengan usia perusahaan yang masih kecil. Jadi ukuran usaha dengan kategori mikro, kecil ataupun menengah tidak ada bedanya oleh pengusaha dalam mengambil keputusan sumber dana.
Pengusaha dengan umur usaha yang dimiliki antara 6-18 tahun merupakan yang paling banyak menggunakan sumber dana eksternal > 50% yaitu sebanyak 34,29%. Hal ini dikarenakan dalam umur usaha yang masih muda pengusaha lebih banyak memerlukan modal untuk operasional serta pengembangan usahanya, sehingga pengusaha yang memiliki umur usaha dalam kisaran tersebut lebih memiliki keberanian dalam mengambil keputusan sumber dana eksternal dengan presentase yang tinggi. Jadi bukan berarti bahwa perusahaan yang berumur lebih lama memiliki keberanian lebih dalam mengambil sumber dana karena pengalaman yang dimiliki lebih luas. Hasil ini didukung oleh penelitian Robert dan Mark (1998) bahwa pilihan atas pendanaan tidak terikat oleh usia perusahaan dimana memberikan sedikit pengaruh bagi struktur keuangan pada neraca keuangannya.
32 Tabel 9
Crosstabulation Karakteristik dengan Presentase Modal Sendiri
Sumber: Data Primer yang diolah, 2012
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pengusaha menggunakan sumber dana internal atau modal sendiri dengan presentase kecil, karena seperti yang telah diuraikan dalam tabel sebelumnya bahwa sebagian besar pengusaha menggunakan sumber dana eksternal dengan presentase modal pinjaman yang tinggi. Keseluruhan karakteristik memiliki kecenderungan untuk menggunakan
KARAKTERISTIK PRESENTASE MODAL SENDIRI
< 50% > 50% JUMLAH Karakteristik Individu Jenis Kelamin Pria 11 31.43% 1 2.86% 12 34%
Wanita 20 57.14% 3 8.57% 23 66%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Status Kawin 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Tidak Kawin 0 0.00% 0 0.00% 0 0%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Umur Pengusaha 30-40 tahun 11 31.43% 1 2.86% 12 34% 41-50 tahun 13 37.14% 2 5.71% 15 43% 51-60 tahun 6 17.14% 0 0.00% 6 17% 61-70 tahun 1 2.86% 1 2.86% 2 6%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 4 11.43% 0 0.00% 4 11%
SD 9 25.71% 2 5.71% 11 31%
SMP 9 25.71% 1 2.86% 10 29%
SMA 3 8.57% 0 0.00% 3 9%
Perguruan Tinggi 6 17.14% 1 2.86% 7 20%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Pengalaman Usaha 8-16 tahun 18 51.43% 2 5.71% 20 57% 17-24 tahun 5 14.29% 1 2.86% 6 17% 25-32 tahun 5 14.29% 0 0.00% 5 14% 33-40 tahun 3 8.57% 1 2.86% 4 11%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Karakteristik Usaha Tenaga Kerja 1-4 orang 5 14.29% 1 2.86% 6 17% 5-19 orang 20 57.14% 2 5.71% 22 63% 20-99 orang 6 17.14% 1 2.86% 7 20%
Total 31 88.57% 4 11.43% 35 100%
Umur Usaha 6-12 tahun 17 48.57% 2 5.71% 19 54% 13-18 tahun 5 14.29% 1 2.86% 6 17% 19-24 tahun 5 14.29% 0 0.00% 5 14% 25-30 tahun 4 11.43% 1 2.86% 5 14%
33
modal sendiri dengan presentase yang kecil, yaitu kurang dari atau sama dengan 50%. Hal ini dapat dimungkinkan karena selain kebutuhan akan dana yang lebih besar dalam pengembangan usahanya, tawaran menggunakan sumber dana eksternal sangat menarik karena selain pilihannya yang banyak, masing-masing sumber dana eksternal memberikan banyak kemudahan serta keuntungan bagi para pengusaha sehingga pengusaha tidak merasa takut untuk melakukan pinjaman karena risiko yang besar. Taufiq (2006) mengatakan bahwa terhadap aspek permodalan UKM masih sulit untuk mengakses kredit ke lembaga perbankan dengan adanya kendala kewajiban pemenuhan berbagai persyaratan perijinan, retribusi, dan kewajiban lainnya yang diatur melalui berbagai peraturan pemerintah yang pada akhirnya akan membebani UKM, hal ini tidak berlaku di UKM konveksi Tingkir, karena sebagian besar pengusaha menggunakan sumber dana eksternal (bank) bahkan dengan presentase pinjaman yang tinggi.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengusaha yang 100% menggunakan modal sendiri. Pengusaha tersebut sebagian besar menggunakan gabungan antara sumber dana internal dan eksternal yaitu dengan presentasi 74%, sisanya menggunkan sumber dana eksternal secara penuh. Sumber dana eksternal tersebut berasal dari Bank sebesar 66% , BPR sebesar 17%, dan Koperasi sebesar 17%. Alasan pengusaha memilih sumber dana eksternal tersebut adalah tingkat bunga yang rendah, prosedur yang mudah, kenalan/ relasi, serta kecepatan uang cair. Karenanya sebagian besar pengusaha
34
memilih menggunakan sumber dana eksternal yang berasal dari bank, khususnya bank Mandiri, karena memberikan bunga yang ringan serta prosedur yang mudah melalui program kemitraan dan bina lingkungannya. Karakteristik individu maupun karakteristik usaha tidak ada bedanya dalam pengusaha melakukan pemilihan jenis sumber pendanaan, selain dikarenakan karena pendekatan dari bank, hal ini dapat dimungkinkan lokasi pengambilan sampel yang mengumpul, jenis usaha yang dilakukan sama, serta terdapat fenomena dimana ketika salah satu atau beberapa pengusaha di lokasi tersebut melakukan suatu tindakan dalam hal ini adalah mengambil keputusan sumber dana, maka pengusaha yang lain dengan lokasi yang berdekatan tersebut akan mengikuti. Keputusan yang dilakukan oleh sebagian besar pengusaha yaitu sebanyak 62,86% adalah dengan menggunakan presentase modal pinjaman > 50%. Hal ini dikarenakan para pengusaha memiliki keberanian dan kesempatan yang sama dalam mengambil keputusan pendanaannya.
Keterbatasan Penelitian dan Saran
Penelitan ini memiliki keterbatasan dalam kelengkapan dan keakuratan data, selain fokus penelitian hanya untuk mengetahui sumber dana yang digunakan oleh pengusaha, obyek penelitian juga hanya menjangkau UKM di Tingkir dengan jenis usaha konveksi. Untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama, diharapkan melihat UKM tersebut tidak hanya dari sisi satu jenis usaha melainkan dengan beberapa jenis usaha lain yang ada di Kecamatan Tingkir agar mendapatkan gambaran yang jelas dari persoalan serta tujuan penelitian sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
35