BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
C. AnalisisData
4. Analisis Data Tentang Hasil Pelaksanaan Konseling
Sumberrejo
Dari data yang peneliti dapatkan, konseling kelompok dalam menumbuhkan sikap percaya diri siswa di SMK Muhammadiyah 2 Sumberrejo 83% berhasil. Siswa yang sebelumnya minder, kurang percaya diri, kurang interaksi dengan teman sekelas setelah dilaksanakan konseling kelompok siswa menjadi berani menyampaikan pendapat atau ide, menatap lawan bicara, memulai percakapan, menyelesaikan tugas/PR, mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi, dan ikut andil dalam kegiatan kelompok atau diskusi kelompok. Hal ini karena ada kesinambungan antara tujuan program layanan konseling kelompok dalam menumbuhkan sikap percaya diri siswa pada komponen komunikasi dan interaksi sosial. Anak yang kurang memiliki percaya diri ini akan mengakibatkan kurangnya kemampuan dalam bergaul dengan teman khususnya dalam interaksi kelas. Hal ini akan berangsur hilang dengan adanya
89
konseling keompok, yang didalamnya melatih anak berkomunikasi, mengutarakan masalah,saling menaggapi, saling memberi saran, serta bertanggung jawab denga diri sendiri dan orang lain, sehingga kepercayaan diri, tanggung jawab dan keberaniannya akan meningkat.
Sedangkan ketidakberhasilan program ini karena kurang adanya beberapa faktor seperti yang peneliti jelaskan diatas, yaitu kurangnya dukungan dari orang tua dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling kelompok di SMK Muhammadiyah 2 Sumberrejo. Karena program ini sangat membutuhkan waktu yang banyak, sedangkan waktu yang diberikan ketika jam sekolah sangat terbatas, sehingga harus menambah jam diluar pelajaran sekolah. Hal ini yang membuat orang tua tidak bisa mendukung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tentang implementasi konseling kelompok untuk menumbuhkan sikap percaya diri siswa di SMK Muhammadiyah 2 Sumberrejo, dilanjutkan dengan pemaparan dan analisis data, maka dapat disimpulkan:
1. Pelaksanaan konseling kelompok dalam menumbuhkan sikap percaya diri siswa di SMK Muhammadiyah 2 Sumberrejo biasanya dilakukan pada waktu jam pelajaran BK dikelas atau pada jam istirahat sekolah, dalam satu kali pertemuan biasanya membutuhkan waktu antara 45-60 menit, sedangkan tempat pelaksanaannya di ruang perpustakaan. Pelaksanaan layanan konseling kelompok meliputi enam tahapan yaitu: Prakonseling, tahap permulaan, tahap transisi, tahap kerja/ kegiatan, tahap akhir, dan Pasca konseling.
2. Kondisi siswa di SMK Muhammadiyah 2 Sumberrejo sebelum
dilaksanakan konseling kelompok sikap mereka meliputi kurang percaya diri, kurang berinteraksi dengan teman sekelasnya, pendiam, suka menyendiri. Dari semua penjelasan diatas maka konseling kelompok bisa dijadikan layanan untuk menumbuhkan sikap percaya diri siswa dengan proses dinamika kelompok. dikarenakan disamping bersifat efisien
91
konseling kelompok juga secara tidak langsung siswa tersebut akan belajar untuk bersosialisasi dalam lingkup yang mungkin bisa dikatakan kecil.
3. Hasil pelaksanaan konseling kelompok dalam menumbuhkan sikap percaya diri siswa di SMK Muhammadiyah 2 Sumberrejo 83% berhasil dan siswa sudah berani menyampaikan ide atau pendapat, menatap mata lawan bicara, mampu memmulai percakapan, menyelesaikan tugas, menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi dan ikut andil dalam kegiatan kelompok atau diskusi. Hal ini karena ada kesinambungan antara tujuan program layanan konseling kelompok dalam menumbuhkan sikap percaya diri siswa pada komponen komunikasi dan interaksi sosial. Anak yang kurang memiliki percaya diri ini akan mengakibatkan kurangnya kemampuan dalam bergaul dengan teman khususnya dalam interaksi kelas. Hal ini akan berangsur hilang dengan adanya konseling kelompok, yang didalamnya melatih anak berkomunikasi, mengutarakan masalah,saling menaggapi, saling memberi saran, serta bertanggung jawab denga diri sendiri dan orang lain, sehingga kepercayaan diri, tanggung jawab dan keberaniannya akan meningkat.
B. SARAN
1. Bagi Guru Bimbingan Konseling
¾ Guru bimbingan dan konseling di SMK Muhammadiyah 2 Sumberrejo hendaknya memprogramkan konseling kelompok dalam
92
menumbuhkan sikap percaya diri dalam kegiatan sekolah, jadi bukan hanya inisiatif Guru BK saja, sehingga dalam pelaksanaan nantinya akan lebih efektif.
¾ Guru BK hendaknya menambah teori-teori baru dalam melakukan bimbingan konseling, agar lebih bervariatif dan siswa tidak bosan. Karena selama ini siswa sangat antusias dalam mengkuti program bimbingan dan konseling.
2. Bagi SMK Muhammadiyah 2 Sumberrejo
¾ Personil Guru Bimbingan konseling sebaiknya ditambah melihat jumlah murid yang sangat banyak dan 1 guru BK tidak akan mampu menjangkau semua siswa, sehingga konseling tidak akan maksimal dan guru BK akan keberatan dalam menghadapi permasalahan siswa. 3. Bagi peneliti selanjutnya
¾ Penelitian ini hanya sebatas menjelaskan kualitatif dalam artian hanya memberikan gambaran umum pelaksanaan bimbingan konseling dalam menumbuhkan sikap percaya diri siswa. Maka, untuk selanjutnya perlu diteliti secara mendalam, dalam artian perlu diukur tingkat efektif dan efisiennya dari konseling kelompok dalam menumbuhkan sikap percaya diri.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Uqshari, Yusuf 2005. Percaya Diri Pasti. Jakarta: Gema Insani Press.
Anwar, Holikul. Percaya Diri (PD).Apaitu Percaya diri? Artikel. Gaya Hidup.
http://holikulanwar.blogspot.com/2012/05/percaya-diri-pd-apa-itu- percaya-diri.html (diakses 10 Maret 2015 pukul 08:25)
AM, Mukhlishah. 2012. Administrasi dan Manajemen Bimbingan dan Konseling
di sekolah. Jakarta: CV. Dwiputra Pustaka Jaya.
Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi. Kebijakan
Publik, dan Ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana.
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dan Sullivan dan Ctherine Nomura. 2009. The Laws Of Lifetime Growth :
Jadikan Masa Depan Anda Lebih Besar Daripada Masa Lalu Anda. PT
Gelora Aksara Pratama.
E-jurnal, Self: Ciri-ciri Kepercayaan diri. Artikel http://www.e- jurnal.com/2014/03/ciri-ciri-kepercayaan-diri.html (diakses 10 Maret 2015 pukul 07:37)
E-jurnal, Self: Ciri-ciri orang percaya diri, Artikel www.e- jurnal.com/2014/03ciri-ciri-orang-percaya-diri.html (diakses 16 Maret 2015 pukul 14:35)
E-jurnal, Self: Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri, http://www.e-
jurnal.com/2014/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhi_10.html (diakses
10 Maret 2015 pukul 07:37)
E-jurnal, Self : Pengertian Kepercayaan Diri. Artikel http://www.e- jurnal.com./2014/03/pengertian-kepercaayan-diri.html (diakses 10 Maret 2015 pukul 09:00)
Hakim, Thursan. 1999. Pengembangan Diri .Yogyakarta: Liberty.
Haryanto. Pengertian Kepercayaan Diri, Artikel, belajar psikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/ (diakses pada 11 November 2014 pukul 07:30)
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.
Lubis, Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: KENCANA Prenanda Media Group.
Moeloeng, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Moeloeng, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Nawawi Uha, Ismail. 2012. Metoda Penelitian Kualitatif, Jakarta: CV.Dwiputra Pustaka Jaya.
Nurihsan, Ahmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam berbagai latar
kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.
Nurihsan, Ahmad Juntika. 2005. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Refika Aditama.
Priyatno dan Erman Anti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rustanto, Bambang. Kepercayaan Diri, Artikel Psikologi http://bambang- rustanto.blogspot.com/2013/08/konsep-kepercayaan-diri.html (diakses 10 Maret 2015 pukul 08:00).
Tohirin. 2013. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Cetakan Ketiga
Suleman, Fazrah . Kegunaan Teknik Cinema Therapy dalam Meningkatkan Rasa
Percaya diri Remaja, Karya Tulis Ilmiah,
Kaffah727.blogspot.com./2012/12/kegunaan-teknik-cinema-therapy- dalam.html?m=1 (diakses pada tngl 20 November 2014 pukul 07:30) Surya, Hendra. 2007. Percaya Diri Itu Penting. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
W.J.S Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.