• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Penyajian Hasil Penelitian

4.3.1 Analisis Data Wawancara

Penerimaan Remaja Per empuan Sur abaya Tentang Konsep Kecantikan Dalam Iklan Kosmetika

Peneliti melakukan wawancara mendalam (In-Depth-Interview) kemudian mengelompokkan jawaban informan sesuai dengan proses pembentukan penerimaan melalui beberapa tahap yang meliputi antara lain:

1. Pemahaman tentang isi pesan dalam iklan 2. Pemahaman tentang konsep kecantikan

3. Penerimaan tentang konsep kecantikan iklan New Pond’s White Beauty Versi Korea.

1. Pemahaman tentang isi pesan dalam iklan yang ditampilkan

Pertanyaan ini akan menilai apakah informan memahami bagaimana pentingnya isi pesan yang ditampilkan pada sebuah iklan agar bisa menarik minat masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan. Pertanyaaan yang diajukan peneliti adalah.

Apakah talent utama iklan yaitu Gita Gutawa sesuai dengan tema Korea yang diangkat dalam iklan ter sebut?

Infor man 1

“Iya sesuai.. ya.. soalnya Gita Gutawa penyanyi terkenal yang cantik jadi kan banyak penggemarnya ya.. bisa jadi penggemarnya ikut-ikut pakai Pond’s”

Analisis

Dengan usia informan yang masih 15 tahun wajar jika informan hanya melihat iklan dari sisi menariknya saja yaitu talent utama iklan yang seorang Gita Gutawa. Usia yang masih labil seperti ini sangat mudah terpengaruh oleh media termasuk iklan yang bersifat persuasif untuk membeli produk yang ditawarkan dengan melihat dari sisi talent utama sebagai idolanya.

Infor man 2

“Sesuai aja. Umm... Soalnya Gita Gutawa kan cantik, ya.. Tidak ada masalah kan bisa buat mempengaruhi penggemarnya Gita ya, nanti kan orang nganggepnya bisa putih kayak Gita”

Informan yang masih berusia 17 tahun ini juga melihat iklan dari sisi menariknya saja. Maka tidak heran jika informan menjadi konsumen setia produk Pond’s karena percaya dengan iklan yang ditampilkan.

Infor man 3

“Tidak sesuai ya. Apa ya... ya.. karena Gita Gutawa kan kulitnya sawo matang aslinya. Masa di iklannya dibikin putih banget, teruuss... dipuji sama cowok Korea itu ngga masuk akal kalau menurutku, mbak”

Analisis

Informan yang sangat senang dengan K-pop ini merasa sangat memahami hal-hal yang berkaitan dengan Korea. Jadi informan menganggap talent tidak sesuai dengan tema Korea dan menganggap unsur iklan yaitu talent yang terdapat pada iklan New Pond’s White Beauty versi Korea terlalu dibuat-buat atau dilebih-lebihkan.

Infor man 4

“Tidak sesuai. Itu.. soalnya.. aa.. Gita Gutawa ga seputih kulit orang Korea aslinya. Di iklannya dibikin putih banget ya”

Analisis

Informan pengguna setia produk Pond’s ini memahami bahwa unsur iklan New Pond’s White Beauty terlalu berlebihan agar bisa menarik minat masyarakat terhadap produk yang ditawarkan.

Keempat informan menyatakan pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan selera individu masing-masing. Informan 1 dan 2 menyatakan setuju karena mereka melihat iklan dari sisi menarik, sedangkan informan 3 dan 4 menyatakan pendapat talent utama tidak sesuai dengan tema Korea karena kulit asli Gita Gutawa yang sawo matang. Informan 3 dan 4 juga melihat efek visual yang ditampilkan pada Gita Gutawa agar tampak sangat putih dalam iklan berlebihan.

Bagaimanakah menur ut pendapat anda dengan diangkatnya tema Korea, apakah dapat menjadi daya tarik bagi penonton?

Infor man 1

“Iya sih, bisa. Kan sekarang ini kan lagi musim Korea-Korea gitu. Banyak yang suka jadi mungkin bisa menarik buat penggemarnya sih”

Analisis

Informan memahami tentang fenomena yang terjadi saat ini dan dapat memahami tema yang ditampilkan pada iklan agar menarik minat masyarakat untuk membeli produk iklan tersebut.

Infor man 2

“Bisa, hal-hal tentang Korea kan memang lagi musim. Um.. penggemar K-pop-K-pop kan banyak jadi ya bisa jadi mereka ikut pakai Pond’s biar cantik sama putih-putih gitu”

Analisis

Berdasarkan jawaban dari informan-2, peneliti menyimpulkan bahwa informan memahami tentang fenomena yang terjadi saat ini bisa dijadikan konsep sebuah iklan untuk menarik minat masyarakat terhadap produknya.

Infor man 3

“Iya bisa, banyak banget yang suka drama dan musik Korea. Mungkin aja mereka ikut-ikut pake Pond’s biar putih kayak idolanya ya...”

Analisis

Peneliti menyimpulkan berdasarkan jawaban informan, tema tentang Korea yang diangkat iklan New Pond’s White Beauty bisa mempengaruhi penggemar Korea untuk memakai produknya agar memiliki kulit seputih kulit Korea.

Infor man 4

“Iya, kan sekarang ini lagi tren musik dan film Korea. Yaa... penggemarnya kan banyak jadi masyarakat jadi tertarik mungkin”

Analisis

Informan ke-4 juga memahami fenomena demam Korea yang melanda saat ini mampu menarik penggemarnya untuk memakai produk Pond’s White Beauty.

Peneliti simpulkan dari keempat informan. Seluruhnya dapat menerima tema Korea pada iklan menurut mereka, bisa menjadi bahan untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan produk yang ditawarkan.

2. Pemahaman tentang konsep kecantikan

Pada pertanyaan berikut ini apakah yang informan pahami tentang konsep kecantikan dalam iklan kosemetika.

Menur ut anda, apa perbedaan cantik Korea dan cantik Indonesia?

Infor man 1

“Apa ya... Cantiknya Korea itu putih, bersih. Kalau cantiknya Indonesia itu.. ya tidak terlalu putih.. gitu..”

Analisis

Informan berpendapat bahwa cantik dilihat dari warna kulit. Dengan pemikiran seperti ini maka remaja sangat mudah dipengaruhi oleh iklan produk kosmetik pencerah wajah seperti New Pond’s White Beauty.

Infor man 2

“Cantik itu relatif, yang enak dipandang gitu.. Cantik Korea memang cantik banget tapi gara-gara operasi sih.. Kalau cantik Indonesia tidak berlebihan dan masih alami, kan belum ngetrend operasi plastik disini”

Menurut informan ke-2, cantik itu relatif yang maksudnya cantik tergantung selera dan pendapat masing-masing individu. Informan mengetahui bahwa kecantikan orang Korea tidak alami atau hasil dari tindakan operasi plastik untuk memperindah fisik. Berbeda dengan cantik Indonesia yang tidak berlebihan atau masih alami.

Infor man 3

“Cantik ya relatif menurutku.. Kalau cantik Korea langsing, putih, tapi tidak alami, mbak. Kalau cantik Indonesia manis-manis gitu ya ngga terlalu putih kayak orang Korea lah”

Analisis

Informan ke-3 juga berpendapat bahwa cantik itu relatif. Informan juga berpendapat cantik Korea tidak alami, yang artinya cantik Korea hasil dari operasi plastik. Sebaliknya, cantik Indonesia tidak dibuat-buat atau alami.

Infor man 4

“Cantik Korea itu kulitnya halus, mulus, badannya langsing tapi karena operasi plastik itu. Kalau cantik Indonesia kulitnya rata-rata sawo matang. Um... belum banyak yang operasi plastik”

Analisis

Berdasarkan jawaban informan dapat disimpulkan bahwa cantik perempuan Indonesia tidak berlebihan atau alami. Dan

cantik perempuan Korea tidak alami karena banyak yang melakukan operasi plastik.

Berdasarkan ke-4 jawaban informan diatas, bisa disimpulkan cantik itu relatif. Dari jawaban informan 2,3, dan 4 mereka mengetahui bahwa kecantikan orang Korea tidak alami karena melakukan operasi plastik, sedangkan cantik orang Indonesia masih banyak yang alami karena belum banyak yang melakukan operasi plastik.

3. Intrepetasi (Penerimaan konsep kecantikan dalam iklan New Pond’s White Beauty)

Pertanyaan berikut ini akan mengetahui seberapa besar iklan kosmetika mempengaruhi konsep kecantikan pada remaja perempuan.

Menur ut anda, seperti apakah cantik itu? Dan apakah tagline “jernih putih merona” pada iklan dapat mewakili konsep kecantikan?

Infor man 1

“Ya... apa ya... cantik ya putih, hidungnya mancung, kulitnya mulus, umm... apa lagi ya... ya itu sih, mbak. Kalau jernih putih merona ya bisa sih. Kan ituuu... apa... kalau kulitnya jernih putih merona kelihatan bersih, cantik”

Analisis

Berdasarkan jawaban informan 1 dapat peneliti simpulkan bahwa konsep kecantikan dalam iklan New Pond’s White Beauty

versi Korea mampu diterima sesuai dengan konsep kecantikan yang informan ketahui.

Infor man 2

“Cantik itu ya kalau aku sih, putih, bersih, proporsional badannya, ngga gendut, ngga kurus. Umm... konsep cantik ya... Iya bisa ya, putih jernih merona kan bisa dibilang cantik, daripada item lecek kan ya”

Analisis

Informan ke-2 menerima konsep kecantikan iklan dalam iklan New Pond’s white beauty versi Korea sesuai dengan pemahaman konsep kecantikan informan yang menilai kecantikan fisik seseorang.

Infor man 3

“Cantik ituuu... sek... sek... ya cantik itu kurus... umm... putih, ngga jerawatan, wajahnya halus, mbak. Kalau jernih putih merona ya masuk deh dalam konsep kecantikan. Umm... kan seneng kalau lihat orang putih, jernih gitu ”

Analisis

Informan ke-3 juga menerima konsep kecantikan iklan kosmetika tersebut sesuai dengan konsep kecantikan yang informan pahami.

Infor man 4

“Umm... Cantik ya itu tadi, mbak. Mulus, enak dilihat, putih tapi yang ngga kayak vampir. Hehehe.. Ya pokoknya yang enak dilihat

lah, mbak. Kalau jernih iya, putih iya, merona iya juga. Ya biar kelihatan sempurna gitu mukanya, mbak. Ya sesuai konsep kecantikan sih kalau menurutku”

Analisis

Pada informan ke-4 terjadi hal yang sama yaitu menerima konsep kecantikan dalam iklan New Pond’s White Beauty versi Korea sesuai dengan pemahaman konsep kecantikan informan.

Kesimpulan dari keempat informan adalah seluruh informan menerima dengan baik konsep kecantikan dalam tagline iklan ‘jernih putih merona’ yang diangkat iklan New Pond’s White Beauty.

4.4 Pembahasan

Dari hasil wawancara in-depth interview yang telah dilakukan akan dilakukan pembahasan, sebagai berikut:

1. Pemahaman tentang isi pesan dalam iklan yang ditampilkan

Pertanyaan ini akan menilai apakah informan memahami bagaimana pentingnya isi pesan yang ditampilkan pada sebuah iklan agar bisa menarik minat masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan. Pertanyaaan yang diajukan peneliti adalah.

Apakah talent utama iklan yaitu Gita Gutawa sesuai dengan tema Korea yang diangkat dalam iklan ter sebut?

Infor man 1

“Iya sesuai.. ya.. soalnya Gita Gutawa penyanyi terkenal yang cantik jadi kan banyak penggemarnya ya.. bisa jadi penggemarnya ikut-ikut pakai Pond’s”

Infor man 2

“Sesuai aja. Umm... Soalnya Gita Gutawa kan cantik, ya.. Tidak ada masalah kan bisa buat mempengaruhi penggemarnya Gita ya, nanti kan orang nganggepnya bisa putih kayak Gita”

Infor man 3

“Tidak sesuai ya. Apa ya... ya.. karena Gita Gutawa kan kulitnya sawo matang aslinya. Masa di iklannya dibikin putih banget, teruuss... dipuji sama cowok Korea itu ngga masuk akal kalau menurutku, mbak”

Infor man 4

“Tidak sesuai. Itu.. soalnya.. aa.. Gita Gutawa ga seputih kulit orang Korea aslinya. Di iklannya dibikin putih banget ya”

Analisis

Keempat informan menyatakan pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan selera individu masing-masing. Informan 1 dan 2 menyatakan setuju karena mereka melihat iklan dari sisi menarik, sedangkan informan 3 dan 4 menyatakan pendapat talent utama tidak sesuai dengan tema Korea karena kulit asli Gita Gutawa yang sawo matang. Informan 3 dan 4 juga melihat efek visual yang ditampilkan pada Gita

Gutawa agar tampak sangat putih dalam iklan berlebihan. Unsur-unsur iklan menurut Well, et al, 1992:459-460 yang ditampilkan iklan New Pond’s White Beauty versi Korea sudah sesuai mulai dari audio, talent, props, setting, lighting, graphics, dan pacing.

Bagaimanakah menur ut pendapat anda dengan diangkatnya tema Korea, apakah dapat menjadi daya tarik bagi penonton?

Infor man 1

“Iya sih, bisa. Kan sekarang ini kan lagi musim Korea-Korea gitu. Banyak yang suka jadi mungkin bisa menarik buat penggemarnya sih”

Infor man 2

“Bisa, hal-hal tentang Korea kan memang lagi musim. Um.. penggemar K-pop-K-pop kan banyak jadi ya bisa jadi mereka ikut pakai Pond’s biar cantik sama putih-putih gitu”

Infor man 3

“Iya bisa, banyak banget yang suka drama dan musik Korea. Mungkin aja mereka ikut-ikut pake Pond’s biar putih kayak idolanya ya...”

Infor man 4

“Iya, kan sekarang ini lagi tren musik dan film Korea. Yaa... penggemarnya kan banyak jadi masyarakat jadi tertarik mungkin”

Analisis

Peneliti simpulkan dari keempat informan. Seluruhnya dapat menerima tema Korea pada iklan menurut mereka, bisa menjadi bahan untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan produk yang ditawarkan. Unsur-unsur iklan menurut Well, et al, 1992:459-460 yang ditampilkan iklan New Pond’s White Beauty versi Korea sudah sesuai mulai dari audio, talent, props, setting, lighting, graphics, dan pacing.

2. Pemahaman tentang konsep kecantikan

Pada pertanyaan berikut ini apakah yang informan pahami tentang konsep kecantikan dalam iklan kosemetika.

Menur ut anda, apa perbedaan cantik Korea dan cantik Indonesia?

Infor man 1

“Apa ya... Cantiknya Korea itu putih, bersih. Kalau cantiknya Indonesia itu.. ya tidak terlalu putih.. gitu..”

Infor man 2

“Cantik itu relatif, yang enak dipandang gitu.. Cantik Korea memang cantik banget tapi gara-gara operasi sih.. Kalau cantik Indonesia tidak berlebihan dan masih alami, kan belum ngetrend operasi plastik disini”

Infor man 3

“Cantik ya relatif menurutku.. Kalau cantik Korea langsing, putih, tapi tidak alami, mbak. Kalau cantik Indonesia manis-manis gitu ya ngga terlalu putih kayak orang Korea lah”

Infor man 4

“Cantik Korea itu kulitnya halus, mulus, badannya langsing tapi karena operasi plastik itu. Kalau cantik Indonesia kulitnya rata-rata sawo matang. Um... belum banyak yang operasi plastik”

Analisis

Berdasarkan jawaban informan dapat disimpulkan bahwa cantik perempuan Indonesia tidak berlebihan atau alami. Dan cantik perempuan Korea tidak alami karena banyak yang melakukan operasi plastik.

Berdasarkan ke-4 jawaban informan diatas, bisa disimpulkan cantik itu relatif. Dari jawaban informan 2,3, dan 4 mereka mengetahui bahwa kecantikan orang Korea tidak alami karena melakukan operasi plastik, sedangkan cantik orang Indonesia masih banyak yang alami karena belum banyak yang melakukan operasi plastik. Seperti menurut Yulianto dalam Pesona Barat. Analisa Kritis Historis tentang Kesadaran Warna Kulit di Indonesia (2007), mengungkapkan bahwa adanya iklan produk kecantikan yang menampilkan berbagai ‘realitas semu’ didalamnya juga memperparah kondisi masyarakat Indonesia yang

terjerumus dalam ‘keajaiban’ yang diciptakan oleh iklan. Kemudian dalam bukunya juga diungkapkan bahwa sebenarnya masyarakat ada yang secara sadar tidak setuju dengan iklan di televisi tentang produk kecantikan yang menampilkan realitas semu, namun mereka tidak mampu berbuat apa-apa karena itu ternyata sudah menjadi komoditas yang diterima secara global dan universal oleh masyarakat Indonesia. Iklan New Pond’s white beauty menjadikan hal ini untuk membuat iklan dengan menjadikan demam Korea yang sedang melanda Indonesia sebagai tema terbukti dapat mempengaruhi keempat informan untuk menggunakan produk yang ditawarkan.

3. Intrepetasi (Penerimaan konsep kecantikan dalam iklan New Pond’s White Beauty)

Pertanyaan berikut ini akan mengetahui seberapa besar iklan kosmetika mempengaruhi konsep kecantikan pada remaja perempuan.

Menur ut anda, seperti apakah cantik itu? Dan apakah tagline “jernih putih merona” pada iklan dapat mewakili konsep kecantikan?

Infor man 1

“Ya... apa ya... cantik ya putih, hidungnya mancung, kulitnya mulus, umm... apa lagi ya... ya itu sih, mbak. Kalau jernih putih

merona ya bisa sih. Kan ituuu... apa... kalau kulitnya jernih putih merona kelihatan bersih, cantik”

Infor man 2

“Cantik itu ya kalau aku sih, putih, bersih, proporsional badannya, ngga gendut, ngga kurus. Umm... konsep cantik ya... Iya bisa ya, putih jernih merona kan bisa dibilang cantik, daripada item lecek kan ya”

Infor man 3

“Cantik ituuu... sek... sek... ya cantik itu kurus... umm... putih, ngga jerawatan, wajahnya halus, mbak. Kalau jernih putih merona ya masuk deh dalam konsep kecantikan. Umm... kan seneng kalau lihat orang putih, jernih gitu”

Infor man 4

“Umm... Cantik ya itu tadi, mbak. Mulus, enak dilihat, putih tapi yang ngga kayak vampir. Hehehe.. Ya pokoknya yang enak dilihat lah, mbak. Kalau jernih iya, putih iya, merona iya juga. Ya biar kelihatan sempurna gitu mukanya, mbak. Ya sesuai konsep kecantikan sih kalau menurutku”

Analisis

Kesimpulan dari keempat informan adalah seluruh informan menerima dengan baik konsep kecantikan dalam iklan New Pond’s White Beauty versi Korea hingga menjadikan mereka pengguna produk tersebut meskipun dengan hasil yang tidak sesuai

dengan tagline iklan ‘jernih putih merona’. Televisi sebagai bagian dari media komunikasi massa elektronik mempunyai daya tarik yang kuat dibandingkan dengan media massa lainnya. Media televisi memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan media massa lainnya. Televisi pun menjadikan pemirsa ‘hamba-hamba kecil’ yang pola pikirnya siap diprogram oleh materi isi media tersebut (Kuswandi, 1996:30).

Hasil in-dept-interview dilapangan menjadi bukti bahwa tayangan iklan di televisi dapat mempengaruhi pemahaman konsep kecantikan pada pola kebiasaan membeli pada remaja yang pemikirannya masih labil. Sehingga semestinya kebiasaan membeli suatu barang berdasarkan kualitas telah diubah menjadi kebiasaan membeli berdasarkan pengaruh dari iklan di televisi dengan konsep kecantikan yang diangkat yaitu ‘jernih, putih, merona’. Dalam hal memaknai isi pesan media, khalayak menggunakan kategori mereka sendiri untuk memaknai pesan dan mengintepretasikan pesan media melalui cara-cara yang terkadang tidak pernah dapat diprediksi oleh media (little john, 1999:236).

Fakta tentang remaja perempuan memilih media sesuai dengan kebutuhan, tetapi juga aktif memberi makna pada seluruh isi materi pesan media. Reception analysis menjelaskan bahwa akibat terabaikannya pemberian makna terhadap isi pesan media. Latar belakang budaya masyarakat berkaitan erat dengan memaknai isi pesan media. Keanekaragaman budaya dalam memaknai sebuah pesan media akan membawa cara remaja perempuan dalam memaknai sebuah pesan media.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil dari analisis data dan interpretasi empat informan seluruhnya mengetahui iklan New Pond’s White Beauty versi Korea. Keempat informan memaknai pesan yang disampaikan berbeda-beda tergantung dari pengalaman, sudut pandang, latar belakang, budaya, dan lain-lain.

Keempat informan perempuan yang masih remaja dapat menerima dengan baik iklan New Pond’s White Beauty yang menggunakan konsep kecantikan ‘jernih, putih, merona’ sesuai dengan pemahaman konsep kecantikan masing- masing. Pengaruh yang dihasilkan dari konsep kecantikan yang diangkat dalam iklan New Pond’s White Beauty adalah keempat informan membeli produk tersebut dan menggunakannya meskipun keseluruh informan tidak merasakan hasil seperti yang dijanjikan oleh tayangan iklan, bahkan informan 3 yang mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga memilih berhenti menggunakan produk Pond’s White Beauty karena merasa tidak ada perbedaan sebelum memakai Pond’s White Beauty maupun setelahnya. Itu berarti tagline iklan ‘jernih, putih, merona’ dalam iklan tidak terbukti dalam pemakaian produk sebenarnya

Berdasarkan wawancara in-depth interview mengenai penerimaan remaja perempuan Surabaya tentang konsep kecantikan dalam iklan New Pond’s White

Beauty versi Korea dapat disimpulkan bahwa remaja perempuan Surabaya memiliki pemahaman yang berbeda-beda mengenai konsep kecantikan meskipun keseluruhnya dapat menerima dengan baik konsep kecantikan yang disajikan ‘jernih, putih, merona’ dalam iklan New Pond’s White Beauty versi Korea.

5.2 Sar an

Berikut adalah saran yang diambil dari pernyataan-pernyataan yang telah diutarakan oleh informan-informan dalam penelitian ini:

1. Konsep kecantikan yang menarik dapat menjadikan konsumen terpengaruh untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan, namun pengiklan seharusnya memiliki konsekuensi terhadap konsep kecantikan yang disajikan dengan kualitas produk yang ditawarkan, sehingga masyarakat tidak merasa kecewa dengan hasil yang diperoleh setelah penggunaan produk.

2. Para pengiklan bisa mempertimbangkan menjadikan fenomena yang terjadi di sekitar untuk disertakan ke dalam unsur-unsur iklan seperti tema, dll agar bisa menarik perhatian masyarakat. Namun sebaiknya iklan dibuat tanpa melebih- lebihkan produk yang ditawarkan agar tidak mengecewakan konsumen.

3. Untuk masyarakat harus lebih aktif dan berhati-hati dalam memaknai iklan, juga mempertimbangkan iklan tersebut dengan kebutuhan agar tidak mudah terpengaruh ke hal-hal yang tidak baik.

Bungin, Burhan, 2006. Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat), Jakarta: Kencana

Hollow, Joanne. (2010). Feminisme, Feminitas & Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra

Kriyanto, Rachmat, 2010. Teknik Riset Komunikasi, Jakarta: Prenada Media Liliweri, Alo, 2000. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan, Bandung: Citra

Aditya Bakti

Mc quail, dennis, 1997. Audince analysis, London : SAGE Publications, Boston: Houghton Mifflin Company

--- , 1987. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga

Moleong, Lexy J, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy, 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Moriarty, Sandra E (1991). Creative Advertising : Theory and Practice. New J er sey: Pr entice Hall

Prabasmoro, Aquarini Priyatna.(2003). Becoming White: Representasi Ras, Kelas, Feminitas, dan Globalisasi dalam Iklan Sabun. Yogyakarta: Jalasutra

Severin, Werner. (2007). Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Jakarta: Kencana

Storey, John. (2006). Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop: Pengantar Komprehensif, Teori dan Metode. Yogyakarta: Jalasutra

Yulianto, Vissia Ita. (2007). Pesona Barat. Analisa Kritis Historis tentang Kesadaran Warna kulit di Indonesia. Yogyakarta : Jalasutra

Majalah :

2011 Internet : http://femaledaily.com/showthread.php?t=11980

Dokumen terkait