• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

H 1 : Data antar level desain tangan prosthetic memiliki ragam yang tidak

2. Desain Tangan Prosthetic dengan Sistem Internal Stressing Cable Desain tangan prosthetic dengan sistem internal stressing cable awalnya

5.1.4 Analisis Uji Anova

Eksperimen dilakukan pada pengujian gaya tarik dinamis dilakukan dengan metode eksperimen factorial completely randomized design dengan alat analisisnya adalah analisis variansi. Sebelum dilakukan analisis variansi perlu dilakukan asumsi homogenitas dan independensi pada data hasil eksperimen. Analisis variansi memberikan informasi berupa ada tidaknya signifikansi pengaruh yang berbeda antar perlakuan dalam percobaan terhadap gaya tarik dinamis. Kemudian uji setelah Anova diperlukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan perlakuan tersebut dinyatakan berpengaruh secara signifikan terhadap gaya tarik dinamis dari tangan prosthetic.

Syarat yang harus dipenuhi dalam analisis variansi adalah data observasi berdistribusi normal, variansi antar sampel homogen, dan sampel diambil secara random. Hal ini diperlukan karena analisis variansi melakukan perbandingan variansi dari n sampel yang berasal dari k kategori secara berpasangan, dimana agar hasil analisis variansi tersebut valid, maka diharapkan n sampel tersebut mempunyai variansi (ragam).

25 Eksperimen dilakukan terhadap tangan prosthetic yang terdiri dari 36 sampel, dimana masing-masing berasal dari interaksi3 faktor, yaitu faktor desain tangan prosthetic, faktor arah sumbu gerakan tangan prosthetic, dan faktor model gerakan tangan manusia. Faktor desain tangan prosthetic memiliki tiga level, arah sumbu gerakan tangan prosthetic memiliki dua level, dan model gerakan tangan manusia memiliki enam level. Ke-36 sampel tersebut merupakan interaksi antara level-level yang dimiliki oleh setiap faktor, dimana dalam desain eksperimen 36 sampel disebut sebagai perlakuan. Misal eksperimen dengan perlakuan pertama adalah eksperimen pada desain tangan prosthetic ke-1, arah sumbu gerakan

longitudinal axis, dan model gerakan tangan cylindrical. Setiap perlakuan dalam eksperimen ini dilakukan sebanyak lima kali replikasi, sehingga didapat 180 data dalam eksperimen yang dilakukan.

Asumsi pertama yang harus dipenuhi adalah asumsi normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari setiap perlakukn dalam eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas pada tabel 4.13, diketahui bahwa seluruh data eksperimen pada masing-masing perlakuan berdistribusi normal, sehingga analisis variansi cukup valid untuk untuk dipakai dalam mengolah data tersebut.

Asumsi homogenitas sesuai dengan kaidah uji levene yang digunakan dalam penelitian ini, menyatakan perlu adanya variansi antar sampel yang homogen. Maksudnya adalah data antara level-level yang terdapat pada kelompok faktor yang sama, memiliki variansi yang sama. Misalnya, data varibel respon dari level arah sumbu gerakan longitudinal axis memiliki variansi yang sama dengan level dari arah sumbu gerakan sagital plane dalam faktor arah sumbu gerakan tangan

prosthetic. Demikian juga dengan data variabel respon pada tiap level dari faktor lainnya, diharapkan memiliki variansi yang sama untuk memenuhi asumsi homogenitas. Rangkuman hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4 Rangkuman hasil uji homogenitas

Faktor Kesimpulan

Desain tangan prosthetic tidak homogen Arah sumbu gerakan tangan prosthetic tidak homogen Model gerakan tangan manusia tidak homogen

26 Hasil uji homogenitas diketahui bahwa data dari semua faktor dalam eksperimen tidak homogen. Ketidakhomogenitasan data observasi tidak menimbulkan resiko yang serius, karena jumlah kasus pada setiap samplenya adalah sama. Penyebab ketidakhomogenitasan data adalah karena besarnya gaya tarik yang dihasilkan masing-masing tangan prosthetic berbeda jauh pada masing- masing gerakan tangan dan arah sumbu gerakan. Contohnya untuk faktor model gerakan tangan pada level gerakan cylindrical, diketahui bahwa gaya tarik dinamis di arah sagital plane pada tangan prosthetic internal stressing cable tanpa puli sebesar 34,684 Newton, sedangkan pada tangan prosthetic internal stressing cable dengan puli sebesar 21,676 Newton (terdapat selisih 13,008 Newton). Perbedaan yang cukup jauh tersebut menyebabkan variansi yang berbeda antar level model gerakan tangan manusia.

Asumsi terakhir yang harus dipenuhi adalah asumsi independensi. Maksudnya adalah dalam proses pengambilan data, sampel diambil secara random atau saling independen satu sama lain. Uji independensi dilakukan berdasarkan urutan pengambilan data dengan melakukan plot residual. Urutan pengambilan data tersebut sesuai dengan tabel 4.19, dimana data diambil berdasarkan pengukuran terhadap gaya tarik dinamis dari masing-masing tangan prosthetic. Seluruh grafik plot residual data menunjukkan nilai-nilai residual tersebar merata di sekitar titik nol (sumbu x) dan tidak terdapat pola secara khusus. Hasil pengujian independensi menunjukkan bahwa data eksperimen independen, sehingga dapat dilanjutkan ke pengolahan analisis variansi.

Analisis variansi memberikan informasi tentang ada tidaknya perbedaan pengaruh yang signifikan antar level dari faktor desain tangan prosthetic, faktor arah sumbu gerakan tangan prosthetic, dan faktor model gerakan tangan manusia yang diteliti beserta interaksi antar level faktor-faktor tersebut. Analisis variansi pada dasarnya adalah menguraikan variasi (ketidakseragaman) ke dalam beberapa sumber variasi. Dalam eksperimen ini terdapat tujuh sumber variasi data di luar random error, yaitu desain tangan prosthetic (faktor A), arah sumbu gerakan tangan prosthetic (faktor B), model gerakan tangan manusia (faktor C), interaksi faktor A dan B, interaksi faktor A dan C, interksi faktor B dan C, serta interaksi faktor A, B, dan C. Signifikan atau tidak signifikannya hasil analisis variansi

27 berdasarkan sumber variasi tersebut ditunjukkan oleh variabel respon yang diuji menggunakan uji F. Jika dari hasil uji F terbukti suatu sumber variasi hasilnya adalah signifikan, maka dapat dikatakan bahwa sumber variasi tersebut benar- benar menjadi salah satu penyebab adanya variasi dalam variabel respon.

Tabel 5.5 Rekapitulasi hasil analisis variansi terhadap gaya tarik dinamis Sumber variansi

Analisis variansi terhadap gaya tarik

dinamis Desain tangan prosthetic (A) Signifikan Arah sumbu gerakan tangan prosthetic

(B) Tidak signifikan

Model gerakan tangan manusia (C) Signifikan

Interaksi AxB Tidak signifikan

Interaksi AxC Signifikan

Interaksi BxC Tidak signifikan

Interaksi AxBxC Signifikan

Tabel 5.7 merupakan rekapitulasi hasil analisis variansi yang dilakukan terhadap gaya tarik dinamis dari desain tangan prosthetic. Signifikan berarti ada perbedaan pengaruh antar level pada faktor maupun interaksi faktor. Faktor desain tangan prosthetic (faktor A) adalah signifikan, maka antara masing-masing desain tangan prosthetic memiliki perbedaan yang signifikan terhadap variabel respon gaya tarik dinamis. Demikian juga faktor model gerakan tangan manusia (faktor B), interaksi faktor A dan C, serta interaksi faktor A, B, dan C, adalah signifikan, maka level dari masing-masing faktor dan interaksi faktor tersebut memiliki perbedaan yang signifikan terhadap variabel respon gaya tarik dinamis.

Dokumen terkait