• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dapat dilakukan dengan melihat tabel di bawah ini yang menunjukkan kondisi Current Ratio, Debt to Total Assets Ratio, Total Assets Turnover , dan Return on Investment pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan pada tahun 2000 sampai tahun 2008.

Tabel 4.1.

Current Ratio, Debt to Total Assets Ratio, Total Assets Turnover dan Return on Investment pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan sepanjang tahun 2000-2008

Current Ratio Debt to Total Assets Ratio Total Assets Turnover Return on Investment 2000 58,46% 42,70% 0,72x 6,12% 2001 60,22% 44,20% 0,82x 4,67% 2002 53,25% 42,52% 0,96x 5,64% 2003 106,33% 43,86% 0,98x 8,00% 2004 112,50% 46,40% 0,99x 12,98% 2005 75,99% 55,78% 0,96x 11,50% 2006 59,09% 56,79% 0,88x 9,82% 2007 111,34% 51,83% 1,00x 17,71% 2008 100,95% 49,81% 0,92x 16,73%

Sumber: Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2009), diolah

Rasio Tahun

1. Analisis Deskriptif Current Ratio

Current Ratio merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendek dengan menggunakan hutang lancar. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek. Current Ratio pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan mengalami keadaan yang berfluktuasi dari tahun ke tahun.

Gambar 4.1. menunjukkan kondisi Current Ratio pada PT Perkebunan Nusantara III Medan yang berfluktuasi dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008.

Gambar 4.1.

Current Ratio pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan sepanjang tahun 2000-2008 (dalam persen)

Sumber: Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2009), diolah

Current Ratio yang tertinggi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 112,50% pada tahun 2004. Current Ratio yang terendah pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 53,25% pada tahun 2002. Skor penilaian Current Ratio pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2008 belum mencapai standard skor yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri

Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara Non Jasa Keuangan.

Current Ratio pada tahun 2000 adalah sebesar 58,46%. Skor penilaian Current Ratio pada tahun 2000 adalah sebesar 0.

Current Ratio pada tahun 2001 mengalami peningkatan sebesar 1,76% menjadi sebesar 60,22%. Skor penilaian Current Ratio pada tahun 2001 adalah sebesar 0.

Current Ratio pada tahun 2002 mengalami penurunan sebesar 6,97% menjadi sebesar 53,25%. Skor penilaian Current Ratio pada tahun 2002 adalah sebesar 0.

Current Ratio pada tahun 2003 mengalami peningkatan sebesar 53,08% menjadi sebesar 106,33%. Skor penilaian Current Ratio pada tahun 2003 adalah sebesar 3.

Current Ratio pada tahun 2004 mengalami peningkatan sebesar 6,17% menjadi sebesar 112,50%. Skor penilaian Current Ratio pada tahun 2004 adalah sebesar 3.

Current Ratio pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 36,51% menjadi sebesar 75,99%. Skor penilaian Current Ratio pada tahun 2005 adalah sebesar 0.

Current Ratio pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 16,9% menjadi sebesar 59,09%. Skor penilaian Current Ratio pada tahun 2006 adalah sebesar 0.

Current Ratio pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 52,25% menjadi sebesar 111,34%. Skor penilaian Current Ratio pada tahun 2007 menjadi sebesar 3.

Current Ratio pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 10,39% menjadi sebesar 100,95%. Skor penilaian Current Ratio pada tahun 2008 adalah sebesar 3.

2. Analisis Deskriptif Debt to Total Assets Ratio

Debt to Total Assets Ratio (DAR) merupakan rasio yang mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur terhadap aktiva total yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio rasio ini menunjukkan resiko keuangan yang dihadapi perusahaan semakin tinggi, karena hutang membawa konsekuensi beban bunga.

Gambar 4.2. menunjukkan kondisi Debt to Total Assets Ratio pada PT Perkebunan Nusantara III Medan yang berfluktuasi dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008.

Gambar 4.2.

Debt to Total Assets Ratio pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan sepanjang tahun 2000-2008 (dalam persen)

Sumber: Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2009), diolah

DAR yang tertinggi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 56,79% pada tahun 2006. DAR yang terendah pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 42,52% pada tahun 2002.

DAR pada tahun 2000 adalah sebesar 42,70%. Pada tahun 2001, DAR mengalami kenaikan sebesar 1,5% menjadi 44,20%. Peningkatan ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan total hutang sebesar 6,06% (Rp 37.124.589.000) dan peningkatan total aktiva sebesar 2,47% (Rp 35.441.933.000).

DAR mengalami penurunan pada tahun 2002 sebesar 1,68% menjadi 42,52%. Penurunan ini disebabkan oleh terjadinya penurunan total hutang sebesar 1,94% (Rp 12.622.774.000) dan peningkatan total aktiva sebesar 1,91% (Rp 28.188.462.000).

Pada tahun 2003, DAR mengalami peningkatan sebesar 1,34% menjadi 43,86%. Peningkatan ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan total hutang

sebesar 16,56% (Rp 105.427.845.678) dan peningkatan total aktiva sebesar 13,00% (Rp 194.668.645.490).

Pada tahun 2004, DAR mengalami peningkatan sebesar 2,54% menjadi 46,40%. Peningkatan ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan total hutang sebesar 67,65% (Rp 501.941.969.327) dan peningkatan total aktiva sebesar 26,95% (Rp 455.902.546.721).

DAR mengalami peningkatan pada tahun 2005 sebesar 9,38% menjadi 55,78%. Peningkatan ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan total hutang sebesar 8,29% (Rp 103.208.441.452) dan peningkatan total aktiva sebesar 12,46% (Rp 267.574.424.646).

Pada tahun 2006, DAR mengalami peningkatan sebesar 1,01% menjadi 56,79%. Peningkatan ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan total hutang sebesar 26,04% (Rp 350.895.023.673) dan peningkatan total aktiva sebesar 23,81% (Rp 574.988.373.471).

DAR mengalami penurunan pada tahun 2007 sebesar 4,96% menjadi 51,83%. Penurunan ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan total hutang sebesar 20,98% (Rp 356. 329.802.773) dan peningkatan total aktiva sebesar 32,56% (Rp 973.610.361.648).

Dan pada tahun 2008, DAR mengalami penurunan sebesar 2,02% menjadi 49,81%. Penurunan ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan total hutang sebesar 22,38% (Rp 459.864.303.097) dan peningkatan total aktiva sebesar 27,33% (Rp 1.083.469.026.662).

3. Analisis Deskriptif Total Assets Turnover

Total Assets Turnover (TATO) menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi rasio ini maka semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan penjualan.

Gambar 4.3. menunjukkan kondisi Total Assets Turnover pada PT Perkebunan Nusantara III Medan yang berfluktuasi dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008.

Gambar 4.3.

Total Assets Turnover pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan sepanjang tahun 2000-2008

Sumber: Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2009), diolah

Total Assets Turnover yang tertinggi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 0,99x pada tahun 2004. Total Assets Turnover yang terendah pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 0,72 pada tahun 2000. Skor penilaian Total Assets Turnover pada tahun 2000

sampai dengan tahun 2008 belum mencapai standard skor yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara Non Jasa Keuangan.

Total Assets Turnover pada tahun 2000 adalah sebesar 0,72x. Skor penilaian Total Assets Turnover pada tahun 2000 adalah sebesar 3.

Total Assets Turnover pada tahun 2001 mengalami peningkatan sebesar 0,10x menjadi sebesar 0,82x. Skor penilaian Total Assets Turnover pada tahun 2001 adalah sebesar 3,5.

Total Assets Turnover pada tahun 2002 mengalami peningkatan sebesar 0,14x menjadi sebesar 0,96x. Skor penilaian Total Assets Turnover pada tahun 2002 adalah sebesar 4.

Total Assets Turnover pada tahun 2003 mengalami peningkatan sebesar 0,02x menjadi sebesar 0,98x. Skor penilaian Total Assets Turnover pada tahun 2003 adalah sebesar 4.

Total Assets Turnover pada tahun 2004 mengalami peningkatan sebesar 0,01x menjadi sebesar 0,99x. Skor penilaian Total Assets Turnover pada tahun 2004 adalah sebesar 4.

Total Assets Turnover pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 0,03x menjadi sebesar 0,96x. Skor penilaian Total Assets Turnover pada tahun 2005 adalah sebesar 4.

Total Assets Turnover pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 0,08x menjadi sebesar 0,88x. Skor penilaian Total Assets Turnover pada tahun 2006 adalah sebesar 3,5.

Total Assets Turnover pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 0,12x menjadi sebesar 1x. Skor penilaian Total Assets Turnover pada tahun 2007 adalah sebesar 4.

Total Assets Turnover pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,08x menjadi sebesar 0,92x. Skor penilaian Total Assets Turnover pada tahun 2008 adalah sebesar 4.

4. Analisis Deskriptif Return on Investment

Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik keadaan suatu perusahaan.

Gambar 4.4. menunjukkan kondisi Return on Investment pada PT Perkebunan Nusantara III Medan yang berfluktuasi dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008.

Gambar 4.4.

Return on Investment pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan sepanjang tahun 2000-2008 (dalam persen)

Sumber: Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2009), diolah

Return on Investment yang tertinggi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 17,71% pada tahun 2007. Return on Investment yang terendah pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 4,67% pada tahun 2001. Skor penilaian Return on Investment pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2008 belum mencapai standard skor yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara Non Jasa Keuangan.

Return on Investment (ROI) pada tahun 2000 adalah sebesar 6,12%. Skor penilaian Return on Investment pada tahun 2000 adalah sebesar 5.

ROI pada tahun 2001 mengalami penurunan sebesar 1,45% menjadi sebesar 4,67%. Skor penilaian Return on Investment pada tahun 2001 adalah sebesar 4.

ROI pada tahun 2002 mengalami peningkatan sebesar 0,97% menjadi sebesar 5,64%. Skor penilaian Return on Investment pada tahun 2002 adalah sebesar 5.

ROI pada tahun 2003 mengalami peningkatan sebesar 2,36% menjadi sebesar 8%. Skor penilaian Return on Investment pada tahun 2003 adalah sebesar 6.

ROI pada tahun 2004 mengalami peningkatan sebesar 4,98% menjadi sebesar 12,98%. Skor penilaian Return on Investment pada tahun 2004 adalah sebesar 10,5.

ROI pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 1,48% menjadi sebesar 11,50%. Skor penilaian Return on Investment pada tahun 2005 adalah sebesar 9.

ROI pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 1,68% menjadi sebesar 9,82%. Skor penilaian Return on Investment pada tahun 2006 adalah sebesar 7,5.

ROI pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 7,89% menjadi sebesar 17,71%. Skor penilaian Return on Investment pada tahun 2007 adalah sebesar 13,5.

ROI pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,98% menjadi sebesar 16,73%. Skor penilaian Return on Investment pada tahun 2008 adalah sebesar 13,5.

5. Analisis Deskriptif Current Ratio dengan Return on Investment

Current ratio yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi dan risiko rendah), tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Semakin besar current ratio, maka likuiditas perusahaan semakin tinggi.

Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik keadaan suatu perusahaan.

Gambar 4.5 menunjukkan kondisi Current Ratio dan Return on Investment pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008.

Gambar 4.5.

Current Ratio dan Return on Investment pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan sepanjang tahun 2000-2008 (dalam persen)

Sumber: Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2009), diolah

Current Ratio yang tertinggi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 112,50% pada tahun 2004. Namun, Return on Investment pada tahun 2004 tidak menunjukkan angka yang tertinggi yaitu sebesar 12,98%. Return on Investment yang tertinggi adalah sebesar 17,71% pada tahun 2007. Current Ratio yang terendah pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 53,25% pada tahun 2002. Namun, Return on Investment pada tahun

2002 tidak menunjukkan angka yang terendah yaitu sebesar 5,64%. Return on Investment yang terendah adalah sebesar 4,67% pada tahun 2001.

Pada tahun 2001, CR dan ROI menunjukkan pergerakan yang tidak sama dimana CR mengalami peningkatan sebesar 1,76% sedangkan ROI mengalami penurunan sebesar 1,45%. Pada tahun 2002, CR dan ROI menunjukkan pergerakan yang tidak sama dimana CR mengalami penurunan sebesar 6,97% sedangkan ROI mengalami peningkatan sebesar 0,97%. Pada tahun 2003, CR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana CR mengalami peningkatan sebesar 53,08% dan ROI mengalami peningkatan sebesar 2,36%. Pada tahun 2004, CR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana CR mengalami peningkatan sebesar 6,17% dan ROI mengalami peningkatan sebesar 4,98%. Pada tahun 2005, CR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana CR mengalami penurunan sebesar 36,51% dan ROI mengalami penurunan sebesar 1,48%. Pada tahun 2006, CR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana CR mengalami penurunan sebesar 16,9% dan ROI mengalami penurunan sebesar 1,68%. Pada tahun 2007, CR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana CR mengalami peningkatan sebesar 52,25% dan ROI mengalami peningkatan sebesar 7,89%. Pada tahun 2008, CR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana CR mengalami penurunan sebesar 10,39% dan ROI mengalami penurunan sebesar 0,98%.

6. Analisis Deskriptif Debt to Total Assets Ratio dengan Return on Investment Debt to Total Assets Ratio (DAR) merupakan rasio yang mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur terhadap aktiva total yang dimiliki

perusahaan. Perusahaan yang memiliki Debt to Total Assets Ratio yang tinggi berarti menggunakan utang yang tinggi. Penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan profitabilitas suatu perusahaan.

Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik keadaan suatu perusahaan.

Gambar 4.6.

Debt to Total Assets Ratio dan Return on Investment pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan sepanjang tahun 2000-2008 (dalam persen)

Sumber: Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2009), diolah

DAR yang tertinggi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 56,79% pada tahun 2006. Namun, Return on Investment pada tahun 2006 tidak menunjukkan angka yang tertinggi yaitu sebesar 9,82%. Return on Investment yang tertinggi adalah sebesar 17,71% pada tahun 2007. DAR yang terendah pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 42,52% pada tahun 2002. Namun, Return on Investment pada tahun 2002 tidak

menunjukkan angka yang terendah yaitu sebesar 5,64%. Return on Investment yang terendah adalah sebesar 4,67% pada tahun 2001.

DAR pada tahun 2000 adalah sebesar 42,70%. Pada tahun 2001, DAR dan ROI menunjukkan pergerakan yang tidak sama dimana DAR mengalami peningkatan sebesar 1,5% dan ROI mengalami penurunan sebesar 1,45%. Pada tahun 2002, DAR dan ROI menunjukkan pergerakan yang tidak sama dimana DAR mengalami penurunan sebesar 1,68% dan ROI mengalami peningkatan sebesar 0,97%. Pada tahun 2003, DAR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana DAR mengalami peningkatan sebesar 53,08% dan ROI mengalami peningkatan sebesar 2,36%. Pada tahun 2004, DAR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana DAR mengalami peningkatan sebesar 6,17% dan ROI mengalami peningkatan sebesar 4,98%. Pada tahun 2005, DAR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana DAR mengalami penurunan sebesar 36,51% dan ROI mengalami penurunan sebesar 1,48%. Pada tahun 2006, DAR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana DAR mengalami penurunan sebesar 16,9% dan ROI mengalami penurunan sebesar 1,68%. Pada tahun 2007, DAR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana DAR mengalami peningkatan sebesar 52,25% dan ROI mengalami peningkatan sebesar 7,89%. Pada tahun 2008, DAR dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana DAR mengalami penurunan sebesar 10,39% dan ROI mengalami penurunan sebesar 0,98%.

Total Assets Turnover menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi Total Assets Turnover berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan penjualan.

Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik keadaan suatu perusahaan.

Gambar 4.7.

Total Assets Turnover dan Return on Investment pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan sepanjang tahun 2000-2008

Sumber: Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (2009), diolah

Total Assets Turnover yang tertinggi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 0,99x pada tahun 2004. Namun, Return on Investment pada tahun 2004 tidak menunjukkan angka yang tertinggi yaitu sebesar 12,98%. Return on Investment yang tertinggi adalah sebesar 17,71% pada tahun

2007. Total Assets Turnover yang terendah pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sebesar 0,72 pada tahun 2000. Namun, Return on Investment pada tahun 2000 tidak menunjukkan angka yang terendah yaitu sebesar 6,12%. Return on Investment yang terendah adalah sebesar 4,67% pada tahun 2001.

Pada tahun 2001, TATO dan ROI menunjukkan pergerakan yang tidak sama dimana TATO mengalami peningkatan sebesar 0,10 kali dan ROI mengalami penurunan sebesar 1,45%. Pada tahun 2002, TATO dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana TATO mengalami peningkatan sebesar 0,14 kali dan ROI mengalami peningkatan sebesar 0,97%. Pada tahun 2003, TATO dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana TATO mengalami peningkatan sebesar 0,02 kali dan ROI mengalami peningkatan sebesar 2,36%. Pada tahun 2004, TATO dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana TATO mengalami peningkatan sebesar 0,01 kali dan ROI mengalami peningkatan sebesar 4,98%. Pada tahun 2005, TATO dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana TATO mengalami penurunan sebesar 0,03 kali dan ROI mengalami penurunan sebesar 1,48%. Pada tahun 2006, TATO dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana TATO mengalami penurunan sebesar 0,08 kali dan ROI mengalami penurunan sebesar 1,68%. Pada tahun 2007, TATO dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana TATO mengalami peningkatan sebesar 0,12 kali dan ROI mengalami peningkatan sebesar 7,89%. Pada tahun 2008, TATO dan ROI menunjukkan pergerakan yang sama dimana TATO

mengalami penurunan sebesar 0,08 kali dan ROI mengalami penurunan sebesar 0,98%.

Dokumen terkait