ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Analisis Deskriptif
1. Pertumbuhan Modal Sendiri (Y) Perusahaan Property, Realestat & Building Construction di Bursa Efek Indonesia
Secara deskriptif, pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 4.1. dibawah ini.
Tabel 4.1. Statisik Deskriptif Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan
Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2006 – 2007. No. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%) 1 Rata-rata (5.22) 3.98 2 Standar Deviasi 36.87 15.58 3 Tertinggi 11.50 68.83 4 Terendah (213.15) (0.37)
Sumber : Lampiran 1 (Diolah)
Tabel 4.1. mendeskripsikan bahwa rata – rata modal sendiri perusahaan
property, realestate dan building construction di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2006, yaitu sebesar 5.22% dengan standar deviasi 36.87%. Pertumbuhan modal sendiri tertinggi sebesar 36.87% dan terendah modal sendiri mengalami penurunan sebesar 213.15%. Pada tahun 2007 rata – rata modal sendiri perusahaan perusahaan property, realestate dan building construction di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan sebesar 3.98% dengan standar deviasi 15.58%. Pertumbuhan modal sendiri tertinggi sebesar 68.83% dan terendah modal sendiri mengalami penurunan hingga mencapai 0.37%. Penurunan modal sendiri ditandai dengan pertumbuhan modal sendiri yang negaitf. Nilai negatif pada
pertumbuhan modal sendiri dapat disebabkan oleh tingginya beban bunga hutang jangka panjang dan pajak atu ruginya suatu perusahaan.
2. Basic Earning Power (X1
No.
) Perusahaan Property, Realestate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia
Secara deskriptif, basic earning power perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 4.2. dibawah ini.
Tabel 4.2. Statisik Deskriptif Basic Earning Power Perusahaan Property,
Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2006 – 2007. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%) 1 Rata-rata 0.07 0.10 2 Standar Deviasi 0.33 0.23 3 Tertinggi 0.90 0.90 4 Terendah (0.90) (0.14)
Sumber : Lampiran 1 (Diolah)
Tabel 4.2. mendeskripsikan bahwa rata – rata basic earning power
perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar 0.07% dengan standar deviasi 0.33%. Basic earning power tertinggi sebesar 36.87% dan terendah -0.90%. Pada tahun 2007 secara rata – rata basic earning power perusahaan Property, Realestate &
Building Construction di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan menjadi 0.10% dengan standar deviasi 0.23%. Basic earning power tertinggi sebesar 0.90% dan terendah -0.14%.
Nilai negatif basic earning power merupakan wujud dari ketidakmampuan perusahaan memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan profit, hal ini terlihat dari perusahaan yang mengalami kerugian sebelum bunga dan pajak.
3. Debt to Equity Ratio (X2
No.
) Perusahaan Property, Realestate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia
Secara deskriptif, debt to equity ratio perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 4.3. dibawah ini.
Tabel 4.3. Statisik Deskriptif debt to equity ratio Perusahaan Property,
Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2006 – 2007. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%) 1 Rata-rata 1.41 1.57 2 Standar Deviasi 2.79 2.05 3 Tertinggi 6.93 7.79 4 Terendah 0.35 0.99
Sumber : Lampiran 1 (Diolah)
Tabel 4.3. mendeskripsikan bahwa rata – rata debt to equity ratio
perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar 1.41 % dengan standar deviasi 2.70%. Debt to equity ratio tertinggi sebesar 6.93% dan terendah 0.35%. Pada tahun 2007 secara rata – rata debt to equity ratio perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan menjadi 1.57% dengan standar deviasi 2.05%. debt to equity ratio sendiri tertinggi sebesar 7.79% dan terendah 0.99%.
4. Plowback Ratio (X3) Perusahaan Property, Realestate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia
Secara deskriptif, plowback ratio perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 4.4. dibawah ini.
Tabel 4.4. Statisik Deskriptif plowback ratio Perusahaan Property,
Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2006 – 2007. No. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%) 1 Rata-rata 0.84 0.72 2 Standar Deviasi 0.61 1.35 3 Tertinggi 1.61 1.00 4 Terendah (2.00) (6.92)
Sumber : Lampiran 1 (Diolah)
Tabel 4.4. mendeskripsikan bahwa rata – rata plowback ratio perusahaan
Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar 0.84% dengan standar deviasi 0.61%. plowback ratio tertinggi sebesar 1.61% dan terendah -2.00%. Pada tahun 2007 secara rata – rata plowback ratio perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan menjadi 0.72% dengan standar deviasi 1.35%.
plowback ratio tertinggi sebesar 1.00% dan terendah -6.92%. Nilai negatif pada plowback ratio menunjukkan ketidakmampuan laba tahun berjalan menutupi deviden. Untuk menutupi ketidakmampuan laba operasi menutupi deviden biasanya diambil dari laba ditahan tahun berjalan.
5. Interest and Tax Ratio (X4
No.
) Perusahaan Property, Realestate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia
Secara deskriptif, interest and tax ratio perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 4.5. dibawah ini.
Tabel 4.5. Statisik Deskriptif interest and tax ratio Perusahaan Property,
Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2006 – 2007. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%) 1 Rata-rata -0.08 -0.05
2 Standar Deviasi 2.07 1.04
3 Tertinggi 6.04 3.28
4 Terendah (8.42) (1.93)
Sumber : Lampiran 1 (Diolah)
Tabel 4.5. mendeskripsikan bahwa rata – rata interest and tax ratio
perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar -0.08% dengan standar deviasi 2.07%. Interset and tax ratio tertinggi sebesar 6.04% dan terendah -8.42%. Pada tahun 2007 secara rata – rata interest and tax ratio perusahaan Property, Realestate &
Building Construction di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan menjadi -0.05% dengan standar deviasi 1.04%. Interset and tax ratio tertinggi sebesar 3.28% dan terendah -1.93%. Nilai negatif pada interest and tax ratio merupakan bunga dan pajak yang dibebankan pada perusahaan yang mengalami kerugian.
6. Return on Investment (X5
No.
) Perusahaan Property, Realestate & Building
Construction di Bursa Efek Indonesia
Secara deskriptif, return on investment perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 – 2007 ditunjukkan pada Tabel 4.6. dibawah ini.
Tabel 4.6. Statisik Deskriptif return on investment Perusahaan Property,
Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2006 – 2007. Deskriptif Tahun 2006 (%) Tahun 2007 (%) 1 Rata-rata 0.13 0.02 2 Standar Deviasi 0.26 0.06 3 Tertinggi 0.90 0.26 4 Terendah (0.09) (0.15)
Tabel 4.6. mendeskripsikan bahwa rata – rata return on investment
perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar 0.13% dengan standar deviasi 0.26%. Return on investment tertinggi sebesar 0.90% dan terendah -0.09%. Pada tahun 2007 secara rata – rata return on investment perusahaan Property, Realestate &
Building Construction di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan menjadi 0.02% dengan standar deviasi 0.06%. return on investment tertinggi sebesar 0.26% dan terendah -0.15%.
Nilai negatif pada return on investment menunjukkan ketidakmampuan perusahaan dalam mengambalikan investasi yang ditanamkan. Nilai negatif ini merupakan dampak dari ruginya perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan modal sendiri perusahaan Property, Realestate & Building Construction di Bursa Efek Indonesia diduga dipengaruhi oleh kenaikan basic earning power, debt to equity ratio, plowback ratio, return on investment dan penurunan interest and tax ratio.
B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokedastistas
Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan grafik Scatter Plot, seperti ditampilkan berikut ini.
-8-6-4-202
Regression Standardized Predicted Value
Dependent Variable: Pertumbuhan Modal Sendiri Scatterplot
Sumber : Lampiran 3
Gambar 4.1. Hasil Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.1. di atas menunjukkan bahwa plot-plot pada grafik scatter plot membentuk pola bergelombang, melebar diantara titik nol nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID), kemudian menyempit. Pola ini mengindikasikan bahwa keseluruhan varabel yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari asumsi heterokedastisitas.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan nilai
tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF), seperti ditampilkan pada Tabel 4.7. dibawah ini.
Tabel 4.7. Hasil Uji Multikolinearitas
No Variabel Penelitian Nilai
Tolerance VIF 1. 2. 3. 4. 5.
Basic earning power (X1) Debt to equity ratio (X2) Plowback ratio (X3) Interest and tax ratio (X4) Return on investment (X5 0.482 0.431 0.777 0.566 0.869 ) 2.074 2.321 1.287 1.767 1.164
Tabel 4.7. menunjukkan bahwa kelima variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance > 0.1 dan <1.0, serta nilai variance inflation factor (VIF) > 1.0 dan <1.0, yang berarti bahwa tidak ditemukan korelasi yang kuat dan signifikan antara sesama variable bebas yang digunakan dalam penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variable bebas yang digunkan dalam penelitian ini terbebas dari asumsi multikolinieritas.
3. Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini diilustrasikan seperti terlihat pada digram Durbin-Watson dibawah ini.
Sumber : Lampiran 3 (Diolah)
Gambar 4.2. Hasil Uji Autokorelasi
Gambar 4.2. di atas menunjukkan bahwa nilai DWtabel dalam penelitian ini adalah 1.285, sedangkan nilai dl-du dengan n=34, k=6 pada α5%=1.15 dab 1.81, nilai 4-dl = 1.85 dan 4-du = 2.19. Berarti nilai DWtabel