• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1) Analisis Deskriptif

Berikut ini dikemukakan hasil analisis deskriptif peserta didik kelas X MIPA2 SMA Aksara Bajeng tahun ajaran 2019/2018 yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A

question (kelas eksperimen) dan diajar menggunakan pembelajaran

langsung (kelas kontrol).

Bedasarkan hasil analisis deskriptif tes hasil belajar peserta didik kelas X MIPA2 sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question dan kelas X MIPA1 sebagai kelompok kontrol yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran langsung SMA Aksara Bajeng adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Data Statistik Skor Hasil Belajar Secara Umum Peserta Didik Kelas X MIPA SMA Aksara Bajeng

Kategori Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Sampel 32 30 Skor ideal 25 25 Skor maksimum 24 20 Skor minimum 13 5 Rata-rata skor 19,1 13,8 Standar deviasi 2,80 3.99 Varians 7,6 15,89

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata peserta didik kelas X MIPA2 SMA Aksara Bajeng tahun ajaran 2019/2020 sebagai kelas eksperimen adalah sebesar 19,1 dari skor ideal yang mungkin dicapai sebesar 19 dengan standar deviasi 2,8. Skor peserta didik tersebar dari skor terendah 13 hingga skor tertinggi 24. Dari data skor rata-rata peserta didik pada kelas eksperimen yang diajar menggunakan metode pembelajaran

Learning Start With A question masuk dalam kategori sedang, tinggi dan

sangat tinggi.

Sedangkan, skor rata-rata peserta didik kelas X MIPA1 kelas kontrol sebesar 13,8 dari skor ideal yang mungkin dicapai sebesar 19 dengan standar deviasi 3,99. Skor peserta didik tersebar dari skor terendah 5 hingga skor tertinggi 20. Dari data skor rata-rata peserta didik pada kelas kontrol masuk dalam kategori rendah, sedang dan tinggi.

Jika skor hasil belajar peserta didik kelas X MIPA SMA Aksara Bajeng tahun ajaran 2019/2020 dianalisis dengan menggunakan kategori pada distribusi frekuensi maka dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Kategorisasi Hasil Belajar Fisika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Interval Persentase (%)

Kontrol Eksperimen Kategori

81 – 100 0 11 Sangat Tinggi

66 – 80 7 13 Tinggi

56 – 65 11 6 Sedang

41 – 55 5 2 Rendah

35

Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Skor dan Frekuensi Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kontrol.

2) Analisis Inferensial a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat. Berdasarkan hasil analisis data kelompok pada kelas eksperimen dengan taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = 4, diperoleh chi-kuadrat tabel sebesar 9,488 dan chi-kuadrat hitung sebesar 6,092 karena X2hitung< X2tabel berarti skor hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen berasal dari populasi normal.

0 2 4 6 8 10 12 14 sangat rendah

rendah sedang tinggi sangat tinggi Fr e ku e n si

Diagram Kategori Skor dan Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kontrol

eksperimen kontrol

Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh chi-kuadrat hitung sebesar 4,324 dan chi-kuadrat tabel sebesar 7,515, karena X2hitung< X2tabel berarti data berupa skor hasil belajar fisika pada kelas kontrol juga berdistribusi normal.

b. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji t dengan uji dua pihak.Hipotesis yang diuji adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika peserta didik kelas X yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question dan pembelajaran langsung di SMA Aksara Bajeng.

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh hasil t hitung dan t tabel seperti ditunjukan pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Uji Hipotesis

t hitung t tabel Kesimpulan

6,092 1,671 H0 ditolak

Berdasarkan data tabel 4.3, maka diperoleh harga thitung=6,092 berada pada daerah penolakan, dengan taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan hipotesis H1 diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajarantara peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question dan peserta didik yang diajar dengan menggunakan pembelajaran langsung.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran

37

peserta didik yang diajar dengan menggunakan pembelajaran langsung. Hal ini mengacu pada analisis deskriptif yang dilakukan.Pengujian selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.

c. Uji perbedaan dua rata-rata

Untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata ini menggunakan uji dua pihak (uji t) dimana uji perbedaan dua rata-rata ini adalah uji hipotesis komparatif (dua sampel).

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: :

1

2

:

1

2

dengan:

= Rata-rata nilai KE

= Rata-rata nilai KK

Hipotesis Nol (H0) diterima bilamana 𝑡 𝑡( ) dimana 𝑡 diperoleh dari daftar distribusi t dengan taraf signifikan = 0,05.

Untuk diterima bilamana 𝑡 𝑡( ) dengan dk (n1 n2 2). Jadi dari hasil analisis thitung = 6,092 sedangkan ttabel = 1,671 artinya Ho ditolak dan diterima yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika peserta didik di kelas yang diajar menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question dengan kelas yang diajar menggunakan pembelajaran langsung.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang membandingkan hasil belajar antara kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question dengan kelas kontrol yang diajar menggunakan pembelajaran langsung. Jumlah peserta didik pada kelas eksperimen sebanyak 32 orang dan kelas kontrol sebanyak 30 orang.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh kedua pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran Learning

Start With A question dengan pembelajaran langsung yang diterapkan

pada peserta didik kelas X SMA Aksara Bajeng. Berdasarkan tujuan tersebut maka perangkat yang dibawah untuk melakukan penelitian adalah perangkat yang benar-benar sesuai dengan metode yang akan diterapkan pada peserta didik, sehingga sebelum melakukan penelitian peneliti wajib melakukan validasi untuk setiap perangkatnya oleh validator yang handal.

Analisis hasil belajar pada penelitian ini menggunakan skala lima yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Penggunaan skala lima bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai perbedaan skor hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Analisis deskriptif berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan perbandingan skor hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang diajar dengan menggunakan

39

pembelajaran langsung. Dari penjelasan tersebut dapat terlihat bahwa kelas eksperimen berada pada kategori tinggi dan kelas kontrol berada pada kategori sedang.hal ini memberikan indikasi bahwa hasil belajar peserta didik di kelas eksperimen yang diajar dengan metode pembelajaran

Learning Start With A question lebih besar pengaruhnya dibandingkan

dengan kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan pembelajaran langsung.

Pada analisis inferensial dengan menggunakan uji normalitas data,menujukkan bahwa hasil belajar peserta didik untuk dua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan homogenitas varians populasi menujukkan bahwa pada pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question maupun pada pembelajaran langsung berasal dari populasi yang mempunyai varians yang tidak homongen. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dua pihak terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menggunkan metode pembelajaran Learning Start With

A question dengan hasil belajar yang diajar menggunakan pembelajaran

langsung.

Berdasarkan hasil analisis inferensial, diperoleh bahwa skor hasil belajar peserta didik baik pada kelas eksperimen maupaun pada kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal sedangkan pada hipotesis diperoleh 𝑡 sehingga jatuh pada daerah penolakan dan penerimaan hal ini pengujian hipotesis diterima.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tes hasil belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan metode pembelajaran Learning Start

With A question terdapat perbedaan yang berarti, maka metode

pembelajaran Learning Start With A question dapat dijadikan sebagai salah satu alternative metode pembelajaran yang dapat berpengaruh baik terhadap hasil belajar fisika peserta didik pada aspek kognitif.

Melalui metode pembelajaran ini peserta didik belajar untuk memahami permasalahan, merencanakan penyelesaian masalah menyelesaiakan masalah,dan membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari secara berkelompok. Tidak hanya melakukan kerja sama dalam pembelajaran, tetapi peserta didik dituntut untuk lebih memperdalam pemahaman terhadap materi yang diberikan sehingga peserta didik dapat Menafsirkan, Mencontohkan, Mengklasifikasikan, Menyimpulkan, Membandingkan materi yang diberikan.

Selain itu penggunaan metode pembelajaran Learning Start With A

question ini juga menumbuhan keaktifan serta keterampilan dalam

menyelesaikan setiap materi yang diberikan kepada peserta didik.Seperti pada saat melaksanakan praktikum, peserta didik menjadi lebih terampil dalam mengunakan media serta aktif dalam menemukan pemecahan– pemecahan masalah yang diberikan. Terlihat pada saat mengerjakan LKPD, dalam penyelesaiannya secara kelompok membuat peserta didik saling bertukar pendapat sehingga mereka saling bekerja sama memecahkan masalah yang diberikan.

41

Adanya perbedaan hasil belajar fisika peserta didik dengan menggunakan metode dalam proses pembelajaran dalam hal ini yang digunakan penulis yaitu metode pembelajaran Learning Start With A

question.

Jadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pendidik dalam pembelajaran fisika adalah dengan menggunakan metode pembelajaran

Learning Start With A question karena dengan menggunakan metode ini

peserta didik akan lebih aktif bertanya Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika peserta didik kelas eksperimen yang diajar dengan metode pembelajaran Learning Start With A question lebih besar pengaruhnya dibanding peserta didik yang diajar dengan pembelajaran langsung.

42

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIPA1 SMA AKSARA BAJENG yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran langsung (kelas kontrol)berada pada kategori sedang dengan skor rata-rata 13,8

2. Hasil belajar Fisika peserta didik kelas X MIPA2 SMA AKSARA BAJENG yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran

Learning Start With A question (kelas eksperimen) berada pada kategori

tinggi dengan rata-rata 19,1

3. Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika peserta didik pada kelas X MIPA SMA AKSARA BAJENG yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question dan pembelajaran langsung.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat direkomendasikan baik untuk guru dan peneliti selanjutnya, yaitu:

1. Bagi pendidik, diharapkan dapat menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question sebagai salah satu alternatif dalam mata

pelajaran fisika untuk mencapai hasil belajar fisika yang diharapkan serta menjadikan peserta didik dominan aktif di dalam kelas.

43

2. Bagi peneliti selanjutnya, apabila ingin melakukan penelitian dengan judul yang sama diharapkan agar penelitian yang dilakukan lebih disempurnakan lagi.

3. Bagi pengembangan ilmu, diharapkan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Learning Start With A question dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik.

Dokumen terkait