• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Hasil Analisis Data

4.1.2.1 Analisis Deskriptif Persentase

Tabel 4.1

Deskripsi Frekuensi Kepemimpinan No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 61 61% 2. 68 ≤ 84 Baik 36 36% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 3 3% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 61% kepemimpinan tergolong dalam kriteria sangat baik; 36% kepemimpinan berada dalam kriteria baik; dan 3% kepemimpinan berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kepemimpinan pada lampiran diperoleh total skor sebesar 6331 dengan skor ideal 7500 , sehingga diperoleh rata-rata 84,41%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan termasuk dalam kriteria sangat baik.

Pada variabel kepemimpinan ini terdapat 8 indikator yang menjelaskan tentang kepemimpinan yaitu bersifat adil, memberikan sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil dari organisasi, sumber inspirasi, dan bersikap menghargai. Dan indikator-indikator tersebut bisa dijelaskan melalui analisis berikut ini:

a. Bersifat Adil

Tabel 4.2

Deskripsi Frekuensi Bersifat Adil No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 72 72% 2. 68 ≤ 84 Baik 22 22% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 6 6% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 72 % indikator bersifat adil tergolong dalam sangat baik; 22% indikator bersifat adil berada dalam kriteria baik; dan 6% indikator bersifat adil berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang bersifat adil pada lampiran diperoleh total skor sebesar 880 dengan skor ideal = 1000, sehingga diperoleh rata-rata = (880 : 1000) x 100% = 88%, termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai Kepala bagian produksi telah berlaku adil dengan tidak membeda-bedakan karyawan satu dengan yang lain dalam pemberian tugas

dan selalu memberikan teguran atau sanksi kepada setiap karyawan yang terlambat.

b. Memberikan Sugesti

Tabel 4.3

Deskripsi Frekuensi Memberi Sugesti No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 55 55% 2. 68 ≤ 84 Baik 37 37% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 8 8% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 55% indikator memberikan sugesti tergolong dalam kriteria sangat baik; 37% indikator memberikan sugesti berada dalam kriteria baik; dan 8% indikator memberikan sugesti berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang memberikan sugesti pada lampiran diperoleh total skor sebesar 447, sehingga diperoleh rata-rata = (447 : 500) x 100% = 89,4% termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan menilai bahwa Kepala bagian produksi selalu memberikan saran secara baik apabila karyawan mengalami kesalahan dalam menyelelesaikan tugas.

c. Mendukung Tujuan

Tabel 4.4

Deskripsi Frekuensi Mendukung Tujuan No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 63 63% 2. 68 ≤ 84 Baik 31 31% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 6 6% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 63% indikator mendukung tujuan tergolong dalam kriteria sangat baik; 31% indikator mendukung tujuan berada dalam kriteria baik; dan 6% indikator mendukung tujuan berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang mendukung tujuan pada lampiran diperoleh total skor sebesar 858, sehingga diperoleh rata-rata = (858 : 1000) x 100% = 85,8% termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai Kepala bagian produksi selalu memberikan informasi dengan baik tentang petunjuk pelaksanaan kerja yang benar serta mengoreksi hasil pekerjaan semua karyawannya.

d. Sebagai Katalisator

Tabel 4.5

Deskripsi Frekuensi Sebagai Katalisator No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 44 44% 2. 68 ≤ 84 Baik 53 53% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 0 0% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 3 3% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 44% indikator sebagai katalisator tergolong dalam kriteria sangat baik; 53% indikator sebagai katalisator berada dalam kriteria baik; dan 3% indikator sebagai katalisator berada dalam kriteria kurang baik.

Hasil penelitian tentang sebagai katalisator pada lampiran diperoleh total skor sebesar 842, sehingga diperoleh rata-rata = (842 : 1000) x 100% = 84,2% termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan menilai bahwa Kepala bagian produksi dengan sangat baik menjadi penengah untuk mendamaikan kedua karyawan yang bersteru atau terlibat masalah dan selalu mengawasi setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

e. Menciptakan Rasa Aman

Tabel 4.6

Deskripsi Frekuensi Menciptakan Rasa Aman No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 39 39% 2. 68 ≤ 84 Baik 45 45% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 13 13% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 3 3% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 39% indikator menciptakan rasa aman tergolong dalam kriteria sangat baik; 45% indikator menciptakan rasa aman berada dalam kriteria baik; 13% indikator menciptakan rasa aman berada dalam kriteria kurang baik, dan 3% indikator menciptakan rasa aman berada dalam kriteria kurang baik.

Hasil penelitian tentang menciptakan rasa aman pada lampiran diperoleh total skor sebesar 420, sehingga diperoleh rata-rata (420 : 500) x 100% = 84% termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai Kepala bagian produksi telah memberikan rasa aman dengan baik, tidak pernah bersikap kasar pada saat menegur karyawannya yang melakukan kesalahan.

f. Sebagai Wakil Organisasi

Tabel 4.7

Deskripsi Frekuensi Sebagai Wakil Organisasi No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 50 50% 2. 68 ≤ 84 Baik 47 47% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 0 0% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 3 3% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 50% indikator sebagai wakil organisasi tergolong dalam kriteria sangat baik; 47% indikator sebagai wakil organisasi berada dalam kriteria baik; dan 3 % indikator sebagai wakil organisasi berada dalam kriteria kurang baik.

Hasil penelitian tentang sebagai wakil organisasi pada lampiran diperoleh total skor sebesar 828, sehingga diperoleh rata-rata = (828 : 1000) x100% = 82,8% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai Kepala bagian produksi telah bersikap tegas dalam mengambil setiap keputusan organisasi dan sering dipercaya untuk mewakili perusahaan dalam setiap rapat organisasi.

g. Sumber Inspirasi

Tabel 4.8

Deskripsi Frekuensi Sumber Inspirasi No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 43 43% 2. 68 ≤ 84 Baik 43 43% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 14 14% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 43% indikator sumber inspirasi tergolong dalam kriteria sangat baik; 43% indikator sumber inspirasi berada dalam kriteria baik; dan 14% indikator sumber inspirasi berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang sumber inspirasi pada lampiran diperoleh total skor sebesar 1244, sehingga diperoleh rata-rata = (1244 : 1500) x 100% = 82,93% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai bahwa Kepala bagian produksi telah memberikan keteladanan yang baik kepada karyawannya dengan selalu datang tepat waktu, berpenampilan rapi dan menarik, serta cepat dan tegas dalam mengambil keputusan ketika ada masalah dalam perusahaan.

h. Bersikap Menghargai

Tabel 4.9

Deskripsi Frekuensi Bersikap Menghargai No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 50 50% 2. 68 ≤ 84 Baik 41 41% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 6 6% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 3 3% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 50% indikator bersikap menghargai tergolong dalam kriteria sangat baik; 41% indikator bersikap menghargai berada dalam kriteria baik; 6% indikator bersikap menghargai berada dalam kriteria kurang baik, dan 3% indikator bersikap menghargai berada dalam kriteria kurang baik.

Hasil penelitian tentang bersikap menghargai pada lampiran diperoleh total skor sebesar 812, sehingga diperoleh rata-rata = (812 : 1000) x 100% = 81,2% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan menilai bahwa Kepala bagian produksi telah menghargai kinerja karyawannya dengan baik dan sering menyapa serta bersikap ramah kepada setiap karyawannya di kantor, serta menghargai pendapat atau masukan dari karyawan.

2. Motivasi

Tabel 4.10

Deskripsi Frekuensi Motivasi No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 13 13% 2. 68 ≤ 84 Baik 69 69% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 18 18% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 13% motivasi tergolong dalam kriteria sangat baik; 69% motivasi berada dalam kriteria baik, dan 18% motivasi berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang motivasi pada lampiran diperoleh total skor sebesar 3869, sehingga diperoleh rata-rata = (3869 : 5000) x 100% = 77,38%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan sudah baik.

Pada variabel motivasi ini terdapat 5 indikator yang menjelaskan tentang motivasi yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Dan indikator-indikator tersebut bisa dijelaskan melalui analisis berikut ini:

a. Kebutuhan Fisik

Tabel 4.11

Deskripsi Frekuensi Kebutuhan Fisik No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 18 18% 2. 68 ≤ 84 Baik 59 59% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 23 23% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 18% indikator kebutuhan fisik tergolong dalam kriteria sangat baik; 59% indikator kebutuhan fisik berada dalam kriteria baik; dan 23% indikator kebutuhan fisik berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kebutuhan fisik pada lampiran diperoleh total skor sebesar 1163, sehingga diperoleh rata-rata = (1163 : 1500) x 100% = 77,53% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi kebutuhan fisik setiap karyawannya seperti Tunjangan Hari Raya, tunjangan uang makan, dan cuti dari pekerjaan sesuai dengan jatah yang telah ditentukan.

b. Kebutuhan Rasa Aman

Tabel 4.12

Deskripsi Frekuensi Kebutuhan Rasa Aman

No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 33 33% 2. 68 ≤ 84 Baik 51 51% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 13 13% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 3 3% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 33% indikator kebutuhan rasa aman tergolong dalam kriteria sangat baik; 51% indikator kebutuhan rasa aman berada dalam kriteria baik; 13% indikator kebutuhan rasa aman berada dalam kriteria kurang baik, dan 3% indikator kebutuhan rasa aman berada dalam kriteria kurang baik.

Hasil penelitian tentang kebutuhan rasa aman pada lampiran diperoleh total skor sebesar 769, sehingga diperoleh rata-rata == (769 : 1000) x 100% = 76,9% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan bahwa perusahaan telah memenuhi jaminan keamanan secara baik dengan memberikan asuransi keamanan kepada setiap karyawannya serta menyediakan tempat parkir yang luas dan aman untuk kendaraan karyawan.

c. Kebutuhan Sosial

Tabel 4.13

Deskripsi Frekuensi Kebutuhan Sosial No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 23 23% 2. 68 ≤ 84 Baik 58 58% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 19 19% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 23% indikator kebutuhan sosial

tergolong dalam kriteria sangat baik, 58% indikator kebutuhan sosial berada dalam kriteria baik, dan 19% indikator kebutuhan sosial berada dalam kriteria

cukup baik.

Hasil penelitian tentang kebutuhan sosial pada lampiran diperoleh total skor sebesar 404, sehingga diperoleh rata-rata = (404 : 500) x 100% = 80,8% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai bahwa kerjasama antar karyawan sudah baik. Apabila salah satu karyawan mengalami kesulitan, rekan kerja yang lain bersedia membantu menyelesaiakannya.

d. Kebutuhan Penghargaan

Tabel 4.14

Deskripsi Frekuensi Kebutuhan Penghargaan No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 36 36% 2. 68 ≤ 84 Baik 61 61% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 3 3% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 36% indikator kebutuhan penghargaan tergolong dalam kriteria sangat baik; 61% indikator kebutuhan penghargaan berada dalam kriteria baik; dan 3% indikator kebutuhan penghargaan berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kebutuhan penghargaan pada lampiran diperoleh total skor sebesar 806, sehingga diperoleh rata-rata = (806 : 1000) x 100% = 80,6% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai bahwa penghargaan kinerja dari perusahaan kepada karyawan sudah baik. Perusahaan selalu memberikan bonus kepada karyawannya yang berprestasi dan memberikan kesempatan promosi jabatan kepada semua karyawan yang memenuhi persyaratan.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Tabel 4.15

Deskripsi Frekuensi Kebutuhan Aktualisasi Diri No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 25 25% 2. 68 ≤ 84 Baik 48 48% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 18 18% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 9 9% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 25% indikator kebutuhan aktualisasi diri tergolong dalam kriteria sangat baik; 48% indikator kebutuhan aktualisasi diri berada dalam kriteria baik; 18% indikator kebutuhan aktualisasi diri berada dalam kriteria cukup baik, dan 9% indikator kebutuhan aktualisasi diri berada dalam kriteria kurang baik.

Hasil penelitian tentang kebutuhan aktualisasi diri pada lampiran diperoleh total skor sebesar 727, sehingga diperoleh rata-rata = (727 : 1000) x 100% = 72,7% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai bahwa perusahaan telah memenuhi kebutuhan aktualisasi diri setiap karyawannya dengan baik. Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berkreativitas atau melakukan inovasi dalam bekerja serta diberi kesempatan untuk menyampaikan gagasan di dalam suatu rapat perusahaan.

3. Kinerja

Tabel 4.16

Deskripsi Frekuensi Kinerja No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 40 40% 2. 68 ≤ 84 Baik 55 55% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 5 5% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 40% kinerja tergolong dalam kriteria sangat baik; 55% kinerja berada dalam kriteria baik; dan 5% kinerja berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kinerja pada lampiran diperoleh total skor sebesar 3623, sehingga diperoleh rata-rata = (3623 : 4500) x 100% = 80,51%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan secara keseluruhan sudah baik.

Pada variabel kinerja ini terdapat 6 indikator yang menjelaskan tentang kinerja yaitu kualitas kerja, kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas, kemandirian, dan komitmen kerja. Dan indikator-indikator tersebut bisa dijelaskan melalui analisis berikut ini:

a. Kualitas Kerja

Tabel 4.17

Deskripsi Frekuensi Kualitas Kerja No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 47 47% 2. 68 ≤ 84 Baik 48 48% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 5 5% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 47% indikator kualitas kerja tergolong dalam kriteria sangat baik; 48% indikator kualitas kerja berada dalam kriteria baik; dan 5% indikator kualitas kerja berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kualitas kerja pada lampiran diperoleh total skor sebesar 837, sehingga diperoleh rata-rata = (837 : 1000) x 100% = 83,7% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kinerja yang dilakukan karyawan sudah baik. Setiap pekerjaan yang diselesaikan karyawan memiliki tingkat kesalahan yang kecil atau tidak banyak terjadi kecacatan serta jarangnya karyawan yang mendapat teguran berkaitan dengan hasil kerjanya.

b. Kuantitas Kerja

Tabel 4.18

Deskripsi Frekuensi Kuantitas No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 48 48% 2. 68 ≤ 84 Baik 52 52% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 0 0% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 48% indikator kuantitas kerja tergolong dalam kriteria sangat baik; dan 52% indikator kuantitas kerja berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kuantitas kerja pada lampiran diperoleh total skor sebesar 837, sehingga diperoleh rata-rata = (837 : 1000) x 100% = 83,7% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas kinerja yang diharapkan perusahan sudah baik. Setiap pekerjaan yang diselesaikan karyawan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan. Jumlah karyawan pada perusahaan pun telah memenuhi standar perusahaan untuk menjalankan suatu pekerjaan di setiap bidang.

c. Efektivitas

Tabel 4.19

Deskripsi Frekuensi Efektivitas No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 19 19% 2. 68 ≤ 84 Baik 65 65% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 16 16% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 19% indikator efektivitas tergolong dalam kriteria sangat baik; 65% indikator efektivitas berada dalam kriteria baik; dan 16% indikator efektivitas berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang efektivitas pada lampiran diperoleh total skor sebesar 768, sehingga diperoleh rata-rata = (768 : 1000) x 100% = 76,8% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas kinerja karyawan sudah baik. Karyawan selalu memanfaatkan waktu luang untuk membantu rekan kerja yang belum selesai pekerjaannya dengan memanfaatkan peralatan kantor seperti komputer, mesin-mesin pabrik secara maksimal.

d. Kemandirian

Tabel 4.20

Deskripsi Frekuensi Kemandirian No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 36 36% 2. 68 ≤ 84 Baik 46 46% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 18 18% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 36% indikator kemandirian tergolong dalam kriteria sangat baik; 46% indikator kemandirian berada dalam kriteria baik; dan 18% indikator kemandirian berada dalam kriteria cukup baik.

Hasil penelitian tentang kemandirian pada lampiran diperoleh total skor sebesar 786, sehingga diperoleh rata-rata = (786 : 1000) x 100% = 78,6% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa kamandirian kerja karyawan sudah baik. Setiap karyawan selalu mengutamakan kemampuannya sendiri dalam menyelesaikan pekerjaannya tanpa selalu dibimbing Kepala bagian atau rekan kerjanya.

e. Komitmen Kerja

Tabel 4.21

Deskripsi Frekuensi Komitmen Kerja No Interval

(%) Kriteria Frekuensi Persentase

1. 84 ≤ 100 Sangat Baik 36 36% 2. 68 ≤ 84 Baik 23 23% 3. 52 ≤ 68 Cukup Baik 41 41% 4. 36 ≤ 52 Kurang Baik 0 0% 5. 20 ≤ 36 Tidak Baik 0 0% Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 36% indikator komitmen kerja tergolong dalam kriteria sangat baik; 23% indikator komitmen kerja berada dalam kriteria baik; dan 41% indikator komitmen kerja berada dalam kriteria cukup baik. Hasil penelitian tentang komitmen kerja pada lampiran diperoleh total skor sebesar 395, sehingga diperoleh rata-rata = (395 : 500) x 100% = 79% termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen kerja dari karyawan sudah baik. Karyawan tetap loyal bekerja untuk perusahaan, walaupun ada perusahaan lain yang menawarkan posisi kerja dengan gaji lebih tinggi.

4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui normal atu tidaknya sebaran yang akan dianalisis debgan grafik normal probability plot. Apabila normal distribusinya maka penyebaran plot disekitar dan sepanjang garis diagonal atau 45 derajat. Hasil uji normalitas dari penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Plot

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena persebaran titik-titiknya berada di sepanjang garis diagonal 45 derajat. Selain menggunakan grafik probability plot, uji normalitas juga bias dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan data

berdistribusi normal jika nilai Asimp. Sig(2-tailed) > 0,05 level of significant

One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan

SPSS ver.15, diperoleh hasil berikut:

Tabel 4.22.

Tabel Uji Kolmogorov-Smirnov

One -Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Te st

25 .0000000 10.17400063 .179 .124 -.179 .895 .400 N Mean Std. Dev iation Normal Parametersa,b

A bs olute Positive Negative Mos t Ex treme Dif f erences Kolmogorov-Smirnov Z A sy mp. Sig. (2-tailed) Unstandardiz ed Residual

Test dis tribution is Normal. a.

Calc ulated f rom data. b.

Berdasarkan tabel tersebut, hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai Asimp. Sig(2-tailed) 0,400 > 0,05 level of significant berarti data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan mencari besarnya Variance Inflation Factor (VIF) dan

nilai tolerancenya. Jika VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 maka regresi bebas dari multikolinieritas. Tabel 4.23 Multikoliniaritas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Kepemimpinan .860 1.163 Motivasi Kerja .860 1.163

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui nilai VIF sebesar 1,163 <10 dan nilai tolerancenya sebesar 0,860 >0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi bebas dari multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS 15.0 for windows. Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu, maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas. Munculnya gejala heteroskedastisitas menunjukkan bahwa penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bebas heteroskedastisitas.

Gambar 4.2 Grafik Scatter Plots

Dari grafik scatter plots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas ataupun di bawah 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan variabel independen kepemimpinan dan motivasi.

Dokumen terkait