• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Analisis Deskriptif Persentase

a. Analisis Deskriptif Persentase Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Sejarah

Dalam mengungkap persepsi siswa tentang kompetensi guru sejarah kelas X SMA di Kecamatan Weleri, peneliti menggunakan angket penelitian dengan jumlah pertanyaan sebanyak 31 butir. Berdasarkan masing-masing jawaban responden tentang persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi

sosial, dan kompetensi kepribadian diperoleh hasil seperti yang disajikan dalam grafik berikut ini:

Gambar 4

Grafik Persepsi Siswa Tentang Keseluruhan Kompetensi Guru Sejarah

(sumber: data hasil penelitian diolah)

Grafik tersebut menunjukkan bahwa mayoritas guru sejarah kelas X SMA di Kecamatan Weleri menurut persepsi siswa telah memiliki keempat kompetensi dengan kriteria yang tinggi yaitu 73.58%. Sedangkan menurut persepsi siswa, guru yang memiliki kriteria kompetensi sangat tinggi sebanyak 15.05%, untuk kriteria sedang sebanyak 11.32% dan untuk kriteria rendah dan sangat rendah yaitu 0%.

Pada tabel dan gambar 4.1 diketahui bahwa persepsi siswa terhadap keempat kompetensi guru sejarah, secara keseluruhan guru sejarah kelas X SMA di Kecamatan Weleri memiliki keempat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, professional, sosial, dan kepribadian yang

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah 15.09%

73.58%

11.32%

tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas guru sejarah kelas X SMA di Kecamatan Weleri sudah memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan.

Sesuai dengan Undang – Undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005, kompetensi guru terdiri dari 4 kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.

1. Analisis Deskriptif Persentase Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Sejarah

Peneliti melibatkan persepsi siswa untuk mengungkap kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru sejarah. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti diperoleh data yang disajikan dalam bentuk grafik berikut ini:

Gambar 5

Grafik Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Sejarah

(sumber: data hasil penelitian diolah)

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 20.75%

59.91%

17.92%

Grafik tersebut menunjukkan bahwa dilihat dari segi persepsi siswa, guru sejarah SMA di Kecamatan Weleri mayoritas telah memiliki kompetensi pedagogik dalam kriteria yang tinggi yaitu sebanyak 59.91%. Sedangkan menurut persepsi siswa, kompetensi pedagogik guru sejarah SMA di Kecamatan Weleri yang memiliki kriteria yang sangat tinggi sebanyak 20.75%. Berdasarkan persepsi siswa, untuk kriteria sedang yaitu 17.92%. Persepsi siswa mengungkapkan, untuk kriteria rendah sebesar 1.42% dan untuk kriteria sangat rendah sebanyak 0%.

Berdasarkan grafik di atas diketahui persepsi responden tentang kompetensi pedagogik yang dimiliki guru sejarah sebagian besar berada dalam kriteria tinggi. Persepsi siswa tentang kompetensi guru sejarah menunjukkan mayoritas guru sejarah kelas X SMA di Kecamatan Weleri mempunyai kemampuan dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang baik.

2. Analisis Deskriptif Persentase Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru Sejarah

Untuk mengetahui kompetensi professional yang dimiliki guru sejarah di Kecamatan Weleri, peneliti melibatkan persepsi siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti diperoleh data tentang kompetensi professional yang disajikan dalam bentuk grafik berikut ini:

Gambar 6

Grafik Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru Sejarah

(sumber: data hasil penelitian diolah)

Gambar 6 tersebut menggambarkan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi guru sejarah kelas X SMA di Kecamatan Weleri yang telah memiliki kompetensi profesional dalam kriteria sangat tinggi sebanyak 24.05%. Menurut persepsi siswa, untuk kriteria tinggi sebesar 55.19%, guru sejarah yang memiliki kompetensi profesional dalam kriteria sedang sebanyak 20.28%, dan 0.47% berada dalam kriteria rendah, serta 0% guru sejarah yang memiliki kompetensi profesional dalam kriteria sangat rendah.

Berdasarkan grafik di atas diketahui persepsi siswa tentang kompetensi profesional yang dimiliki berada dalam kriteria tinggi. Persepsi siswa tentang kompetensi professional menunjukkan mayoritas guru sejarah kelas X SMA di Kecamatan Weleri sudah mempunyai kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 24.06%

55.19%

20.28%

dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional yang baik.

3. Analisis Deskriptif Persentase Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Sosial Guru Sejarah

Peneliti melibatkan persepsi siswa untuk mengungkap kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru sejarah. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti diperoleh data yang disajikan dalam bentuk grafik berikut ini:

Gambar 7

Grafik Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Sosial Guru Sejarah

(sumber: data hasil penelitian diolah)

Grafik tersebut menjelaskan bahwa berdasarkan persepsi siswa, kompetensi sosial yang dimiliki guru sejarah kelas X SMA di Kecamatan Weleri terbagi dalam 5 kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Menurut persepsi siswa, guru

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 36.32%

56.60%

7.08%

sejarah yang memiliki kriteria sangat tinggi dalam kompetensi sosialnya yaitu sebanyak 36.32%. Berdasarkan persepsi siswa, guru sejarah yang memiliki kompetensi sosial dalam kriteria tinggi sebanyak 56.60%. Guru sejarah yang memiliki kompetensi sosial dalam kriteria sedang menurut persepsi siswa yaitu sebanyak 7.08% dan guru sejarah yang memiliki kriteria rendah dan sangat rendah dalam kompetensi sosialnya sebanyak 0%.

Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi sosial yang dimiliki sebagian besar guru sejarah berada dalam kriteria tinggi. Persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru sejarah menunjukkan mayoritas guru sejarah kelas X SMA di Kecamatan Weleri sudah bisa menjalin hubungan maupun komunikasi serta bergaul yang baik dan efektif antara guru, siswa, maupun anggota sekolah lainnya serta masyarakat pada umumnya.

4. Analisis Deskriptif Persentase Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru Sejarah

Untuk mengetahui kompetensi kepribadian yang dimiliki guru sejarah di Kecamatan Weleri, peneliti melibatkan persepsi siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti diperoleh data tentang kompetensi professional yang disajikan dalam bentuk grafik berikut ini:

Gambar 8

Grafik Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru Sejarah

(sumber: data hasil penelitian diolah)

Grafik tersebut menggambarkan tentang persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru sejarah kelas X SMA di Kecamatan Weleri. Berdasarkan persepsi siswa terhadap guru sejarah yang memiliki kompetensi kepribadian dalam kriteria sangat tinggi sebanyak 15.09%. Guru sejarah yang masuk dalam kriteria tinggi dalam kompetensi kepribadiannya berdasarkan persepsi siswa yaitu sebesar 66.98%. Menurut persepsi siswa, kompetensi kepribadian guru sejarah dalam kriteria sedang sebanyak 15.57%. Berdasarkan persepsi siswa, guru sejarah yang kompetensi kepribadiannya dalam kriteria rendah sebesar 2.36% dan 0% berada dalam kriteria sangat rendah. 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 15.09%

66.98%

15.57%

Berdasarkan grafik di atas diketahui persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian yang dimiliki mayoritas berada dalam kriteria tinggi yaitu 66,98%. Peersepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru sejarah menunjukkan bahwa mayoritas guru sejarah kelas X SMA di Kecamatan Weleri memiliki penampilan atau sikap positif dan memahami terhadap nilai-nilai yang baik.

b. Analisis Deskriptif Persentase Variabel Minat Belajar Sejarah

Dalam mengungkap pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru sejarah terhadap minat belajar sejarah kelas X SMA di kecamatan weleri peneliti menggunakan angket penelitian dengan jumlah pertanyaan sebanyak 34 butir. Berdasarkan masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang disajikan dalam grafik berikut ini:

Gambar 9

Grafik Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Sejarah Terhadap Minat Belajar Sejarah Siswa

(sumber: data hasil penelitian diolah)

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah 11.79%

68.40%

19.81%

Sajian grafik tersebut menggambarkan tentang pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi yang dimiliki guru sejarah terhadap minat belajar sejarah. Dalam grafik tersebut pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap minat belajar sejarah disajikan dalam 5 kriteria, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Dari grafik tersebut diketahui bahwa (1) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap minat belajar sejarah dalam kriteria sangat tinggi sebesar 11.79%. (2) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru sejarah terhadap minat belajar sejarah yang masuk dalam kriteria tinggi sebanyak 68.40%. (3) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru sejarah terhadap minat belajar sejarah yang tergolong dalam kriteria sedang sebanyak 19.81%. (4) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru sejarah terhadap minat belajar sejarah yang termasuk dalam kriteria rendah dan sangat rendah sebesar 0%.

Pada tabel dan gambar 9 diketahui bahwa secara keseluruhan persepsi siswa tentang kompetensi guru sejarah mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap minat belajar sejarah siswa kelas X SMA di Kecamatan Weleri. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian siswa terhadap apa yang dimiliki guru dalam hal ini adalah kompetensi sangat mempengaruhi mereka dalam ketertarikannya dalam belajar sejarah. Masing-masing kompetensi mempunyai pengaruh terhadap minat belajar siswanya.

Dokumen terkait