• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Hasil Penelitian

4.2.2. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden. Dari kuesioner tersebut dapat dilihat gambaran umum mengenai karakteristik responden, antara lain berdasarkan usia, jenis kelamin dan jurusan mahasiswa responden, yaitu mahasiswa Universitas Sumatera Utara dengan kriteria pernah menonton film Iron Man 2 dan mengetahui adanya product placement produk Apple dalam film Iron Man 2. Di bawah ini dijelaskan data deskriptif sebagai berikut :

Tabel 4.4 Identitas Responden

No. Karakteristik Jumlah Responden (mahasiswa) % 1. Umur (tahun) 18 51 36,9 >18 87 63,1 Jumlah 138 100

2. Jenis Kelamin Laki-laki 98 71,1

Perempuan 40 29,9 Jumlah 138 100 4. Jurusan Ekonomi 20 14,5 Kedokteran 16 11,6 Kedokteran gigi 16 11,6 Teknik 21 15,3 Hukum 16 11,6 Sastra 8 5,8 Psikologi 10 7,2 Pertanian 10 7,2

Jurusan MIPA 8 5,8

Jumlah 138 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa :

a. Total responden adalah 138 orang, berdasarkan umur dari responden diketahui bahwa 51 orang atau 36,9% responden berumur 18 tahun, sedangkan 87 orang atau 63,1% responden berumur lebih dari 18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak berasal dari responden yang berumur di atas 18 tahun, yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah cukup umur dalam mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya sendiri.

b. Berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui 40 orang atau 28,9% responden adalah perempuan dan 98 orang atau 71,1% responden adalah laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah yang berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dikarenakan film Iron Man 2 yang bertemakan super-hero lebih dominan dinikmati oleh para laki-laki

c. Berdasarkan jurusan, dapat dilihat responden terbanyak adalah mahasiswa jurusan teknik dengan jumlah responden mencapai 21 orang atau 15,3% dari total responden. Hal ini dikarenakan film Iron Man 2 mereka rasa sesuai dengan jurusan yang mereka ambil, yaitu tentang perancangan dan perakitan sebuah desain, dalam hal ini pakaian perang yang terbuat dari besi.

4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel

Kuesioner yang dilakukan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan responden tentang

product placement yang dilakukan produk Apple terhadap persepsi konsumen.

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Product Placement Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Product

Placement

Indikator Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor : 5 SS Skor : 4 S Skor : 3 KS Skor : 2 TS Skor : 1 STS N % N % N % N % N % N % 1 11 8 43 31,2 56 40,6 26 18,8 2 1,4 138 100 2 8 5,8 63 45,7 50 36,2 16 11,6 1 0,7 138 100 3 5 3,6 34 24,6 57 41,3 35 25,4 7 5,1 138 100 4 24 17,4 86 62,3 22 15,9 6 4,3 0 0 138 100 5 15 10,9 88 63,8 27 19,6 8 5,8 0 0 138 100 6 6 4,3 34 24,6 72 52,2 25 18,1 1 0,7 138 100 7 6 4,3 61 44,2 51 37 20 14,5 0 0 138 100 8 22 15,9 69 50 40 29 6 4,3 1 0,7 138 100

Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 16.0 (2011)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 138 orang responden untuk variabel product placement pada tabel 4.5 yaitu:

a. Dari pernyataan satu (Pesan tentang merek (Produk Apple) yang ditampilkan melalui product placement (penempatan produk) dalam Film Iron Man 2 dapat disampaikan dengan baik.) sebesar 8% responden menjawab sangat setuju, 31,2% responden menjawab setuju, 40,6% karyawan menjawab kurang setuju, 18,8% responden

menjawab tidak setuju dan 1,4% responden menjawab sangat tidak setuju.

b. Dari pernyataan dua (Penempatan yang dilakukan produk Apple dalam Film Iron Man 2 menarik perhatian audience.) sebesar 5,8% responden menjawab sangat setuju, 45,7% responden menjawab setuju, 36,2% responden menjawab kurang setuju, 11,6% responden menjawab tidak setuju dan 0,7% responden menjawab sangat tidak setuju.

c. Dari pernyataan tiga (Product placement yang dilakukan produk Apple punya intensitas yang cukup tinggi dalam Film Iron Man 2) sebesar 3,6% responden menjawab sangat setuju, 24,6% responden menjawab setuju, 41,3% responden menjawab kurang setuju, 25,4% responden menjawab tidak setuju dan 5,1% responden menjawab sangat tidak setuju.

d. Dari pernyataan empat (Saya memahami upaya yang dilakukan produk Apple dalam film Iron Man 2 adalah untuk menunjukkan kecanggihannya) sebesar 17,4% responden menjawab sangat setuju, 62,3% responden menjawab setuju, 15,9% responden menjawab kurang setuju, 4,3% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

e. Dari pernyataan lima (Saya memahami upaya yang dilakukan produk Apple dalam film Iron Man 2 adalah untuk menunjukkan keeksklusifannya) sebesar 10,9% responden menjawab sangat setuju, 63,8% responden menjawab setuju, 19,6% responden menjawab

kurang setuju, 5,8% responden menjawab tidak setuju dan 1,4% responden menjawab sangat tidak setuju.

f. Dari pernyataan enam (Saya tertarik melihat paparan product placement dalam mempromosikan produk/merek yang ditampilkan di Film Iron Man 2)sebesar 4,3% responden menjawab sangat setuju, 24,6% responden menjawab setuju, 52,2% responden menjawab kurang setuju, 18,1% responden menjawab tidak setuju dan 0,7% responden menjawab sangat tidak setuju.

g. Dari pernyataan tujuh (Product placement (penempatan produk) dalam Film Iron Man 2 merupakan media promosi yang tepat untuk mempromosikan produk Apple yang ditampilkan dalam film tersebut) sebesar 4,3% responden menjawab sangat setuju, 44,2% responden menjawab setuju, 37% responden menjawab kurang setuju, 14,5% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

h. Dari peryataan delapan (Produk Apple mendominasi product placement di Film Iron Man 2 dibanding merek lain) sebesar 15,9% responden menjawab sangat setuju, 50% responden menjawab setuju, 29% responden menjawab kurang setuju, 4,3% responden menjawab tidak setuju dan 0,7% responden menjawab sangat tidak setuju.

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Persepsi Konsumen Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Persepsi Konsumen Indikator

Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor : 5 SS Skor : 4 S Skor : 3 KS Skor : 2 TS Skor : 1 STS N % N % N % n % n % N % 1 16 11,6 49 35,5 43 31,2 24 17,4 6 4,3 138 100 2 20 14,5 61 44,2 41 29,7 13 9,4 3 2,2 138 100 3 20 14,5 62 44,9 48 34,8 7 5,1 1 0,7 138 100 4 6 4,3 58 42 57 41,3 15 10,9 2 1,4 138 100 5 12 8,7 66 47,8 49 35,5 9 6,5 2 1,4 138 100 6 15 10,9 65 47,1 48 34,8 10 7,2 0 0 138 100 7 15 10,9 87 63,0 29 21,0 6 4,3 1 0,7 138 100 8 11 8,0 43 31,2 56 40,6 26 18,8 2 1,4 138 100 9 8 5,8 63 45,7 50 36,2 16 11,6 1 0,7 138 100 10 5 3,6 34 24,6 57 41,3 35 25,4 7 5,1 138 100 Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 16.0 (2011)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 138 orang responden untuk variabel Persepsi Konsumen pada tabel 4.6 yaitu:

a. Dari pernyataan pertama (Saya mengenal produk Apple yang ditampilkan di Film Iron Man 2) sebesar 11,6% responden menjawab sangat setuju, 35,5% responden menjawab setuju, 31,2% responden menjawab kurang setuju, 17,4% responden menjawab tidak setuju dan 4,3% responden menjawab sangat tidak setuju.

b. Dari pernyataan kedua (Saya mudah mengingat merek produk Apple yang ditampilkan Film Iron Man 2) sebesar 14,5% responden menjawab sangat setuju, 44,2% responden menjawab setuju, 29,7% responden menjawab kurang setuju, 9,4% responden menjawab tidak setuju dan 2,2% responden menjawab sangat tidak setuju.

c. Dari pernyataan ketiga (Saya mengetahui tentang kecanggihan dari produk Apple yang ditampilkan di Film Iron Man 2) sebesar 14,5% responden menjawab sangat setuju, 44,9% responden menjawab setuju, 34,8% responden menjawab kurang setuju, 5,1% responden menjawab tidak setuju dan 0,7% responden menjawab sangat tidak setuju.

d. Dari pernyataan keempat (Saya menyukai desain produk Apple yang ditampilkan di Film Iron Man 2) sebesar 4,3% responden menjawab sangat setuju, 42% responden menjawab setuju, 41,3% responden menjawab kurang setuju, 10,9% responden menjawab tidak setuju dan 1,4% responden menjawab sangat tidak setuju.

e. Dari pernyataan kelima (Saya menganggap produk Apple sebagai barang yang canggih karena digunakan oleh seorang ilmuwan untuk membatu pembuatan pakaian perang pada film Iron Man 2) sebesar 8,7% responden menjawab sangat setuju, 47,8% responden menjawab setuju, 35,5% responden menjawab kurang setuju, 6,5% responden menjawab tidak setuju dan 1,4% responden menjawab sangat tidak setuju.

f. Dari pernyataan keenam (Saya mengetahui bahwa produk Apple sebagai produk yang inovatif) sebesar 10,9% responden menjawab sangat setuju, 47,1% responden menjawab setuju, 34,8% responden menjawab kurang setuju, 7,2% responden menjawab tidak setuju dan tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju.

g. Dari pernyataan ketujuh (Saya lebih memperhatikan produk Apple dibanding produk sejenis di dalam film Iron Man 2) sebesar 10,9%

responden menjawab sangat setuju, 63% responden menjawab setuju, 21% responden menjawab kurang setuju, 4,3% responden menjawab tidak setuju dan 0,7% responden menjawab sangat tidak setuju.

h. Dari pernyataan kedelapan (Saya lebih memilih produk Apple dibanding produk lain setelah menonton film Iron Man 2) sebesar 8% responden menjawab sangat setuju, 31,2% responden menjawab setuju, 40,6% responden menjawab kurang setuju, 18,8% responden menjawab tidak setuju dan 1,4% responden menjawab sangat tidak setuju.

i. Dari pernyataan kesembilan (Saya menganggap desain produk Apple yang ditampilkan dalam film Iron Man 2 lebih berkelas dibanding produk lain) sebesar 5,8% responden menjawab sangat setuju, 45,7% responden menjawab setuju, 36,2% responden menjawab kurang setuju, 11,6% responden menjawab tidak setuju dan 0,7% responden menjawab sangat tidak setuju.

j. Dari pernyataan kesepuluh (Saya merasa produk Apple adalah produk yang terbaik dibanding produk lain) sebesar 3,6% responden menjawab sangat setuju, 24,6% responden menjawab setuju, 41,3% responden menjawab kurang setuju, 25,4% responden menjawab tidak setuju dan 5,1% responden menjawab sangat tidak setuju.

4.2.4 Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresinya adalah:

Tabel 4.7

Regresi Linear Sederhana Hasil Uji thitung

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.180 1.640 1.939 .055 product_placement 1.135 .059 .856 19.326 .000

a. Dependent Variable: persepsi_konsumen

Sumber : Hasil pengolahan data primer (kuesioner) dengan SPSS 16.0 (2011)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa model persamaan regresi sederhana pada penelitian ini adalah Y = 3,180 + 1,135X + e, dimana usaha product placement

oleh produk Apple mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hal itu dapat dilihat dari persamaan regresi sederhana berikut ini :

1. Konstanta (a) = 3,180, menunjukkan bahwa tanpa adanya variabel

product placement maka besarnya nilai persepsi mahasiswa adalah sebesar 3,180.

2. Product placement (X) = 1,135 ini berarti bahwa setiap peningkatan pada variabel product placement (X) akan menambah intensi variabel persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara sebesar 1,135. Hal ini

menunjukkan hubungan berbanding lurus antara pelaksanaan product placement dengan persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Uji F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifiken variabel bebas (X) berupa

product placement terhadap variabel terikat (Y) berupa persepsi konsumen terhadap produk Apple.

Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut: H0 : b1 = 0, Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X) berupa product placement terhadap variabel terikat (Y).

H0 : b1 ≠ 0, Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) berupa product placement terhadap variabel terikat (Y) berupa persepsi.

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (pembilang) = k-1 df (penyebut) = n-k Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 138 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 2, sehingga diperoleh:

1) df (pembilang) = k-1 df (pembilang) = 2-1 = 1 2) df (penyebut) = n-k df (penyebut) = 138-2 = 136

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% (2:136) = 3,06, dengan kriteria uji sebagai berikut:

H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel pada α = 5%

Tabel 4.8 Hasil FHitung

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2596.146 1 2596.146 373.503 .000a

Residual 945.310 136 6.951

Total 3541.457 137

a. Predictors: (Constant), product_placement b. Dependent Variable: persepsi_konsumen

Sumber : Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 16.0 (2011)

Berdasarkan tabel 4.8 bahwa nilai Fhitung adalah 373,503 dengan tingkat signifikansi 0,000. sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α

= 5%) adalah 3,06. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansi (0,000) < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (product placement) secara serempak adalah positif dan signifikan terhadap persepsi konsumen.

b. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R Square

yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel bebas dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1.

Tabel 4.9

Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .856a .733 .731 2.63644

a. Predictors: (Constant), product_placement

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 (2011)

a. Nilai R sebesar 0.856 sama dengan 85,6% yang menunjukkan bahwa hubungan antara product placement (X) terhadap variabel persepsi konsumen (Y) pada pusat produk Apple dengan studi kasus pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara Pada Tahun 2011 hubungannya sangat erat.

b. Nilai R Square 0,733 berarti 73,3% persepsi konsumen dapat dijelaskan oleh

product placement. Sedangkan sisanya 26,7% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

c. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimatenya 2,63644 Semakin kecil

Standard Error of Estimatenya berarti model semakin baik.

4.3 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa product placement yang dilakukan produk Apple pada film Iron Man 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hal ini didukung oleh teori Belch dan Belch (2004:450) dimana tingginya kegiatan product placement dalam komunikasi merek produk industri mengindikasikan bahwa pengiklan menggunakan teknik ini di dalam mempengaruhi persepsi konsumen terhadap sebuah merek. Dalam hal ini produk Apple menempatkan produknya pada film Iron Man 2 untuk menumbuhkan persepsi para konsumen bahwa produk yang mereka hasilkan adalah produk canggih dan eksklusif seperti digunakan oleh Tony Stark yang merupakan seorang ilmuwan kaya raya dalam menciptakan baju pakaian perang dari besi.

Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu rangsangan yang sama. Adalah tugas pemasar untuk memberikan stimuli-stimuli positif tentang produk mereka kepada para konsumen. Melalui product placement, pemasar berusaha menunjukkan bahwa produk seolah-olah merupakan bagian dari cerita/ skenario sebuah acara televise, film, games, dsb. Karena itulah maka pemasar harus berhati-hati dalam memposisikan produknya agar memperoleh perhatian dari penonton, bila tidak maka usaha yang mereka lakukan akan

menjadi sia-sia karena tidak diperhatikan oleh penonton. Bila diposisikan secara tepat, product placement dapat menguatkan dan merubah persepsi konsumen terhadap produk.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan Sitorus (2010) yang membuktikan bahwa variabel

product placement berpengaruh positif terhadap sikap konsumen atas merek Gery Chocolatos dalam acara Take Me out Indonesia. Namun terdapat perbedaan pada penelitian ini karena variabel dependen yang digunakan adalah persepsi konsumen. Penelitian terdahulu berikutnya oleh Kuntarno (2007) hanya dijadikan sebagai dasar ilmu mengenai penelitian tentang product placement karena penelitian tersebut menggunakan skala yang berbeda dengan penelitian ini.

Penelitian di lapangan yang dilakukan peneliti terhadap responden mahasiswa Universitas Sumatera Utara memiliki persepsi yang positif terhadap produk Apple sebagai produk yang berseni, canggih serta eksklusif. Hal ini disebabkan oleh kemampuan produk-produknya untuk menunjukkan performa yang mumpuni di kelasnya dengan desain-desain yang menarik minat konsumen serta pemakainya yang pada umumnya para eksekutif dan para ahli teknologi. Hal-hal inilah yang memunculkan persepsi konsumen terhadap produk Apple sebagai produk yang berkualitas dibanding produk sejenis lainnya.

Dari hasil penelitian pada tabel 4.5 dapat diketahui pada pernyataan keempat bahwa dari 138 responden terdapat 62,3% menyatakan setuju bahwa upaya yang dilakukan Apple dalam film Iron Man 2 adalah upaya Apple untuk menunjukkan kecanggihannya, hal ini menunjukkan bahwa upaya product

placement Apple pada film Iron Man 2 yang ditampilkan pada beberapa adegan,

berhasil menangkap perhatian responden dan berhasil menumbuhkan persepsi pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara bahwa produk Apple merupakan produk canggih, karena digunakan oleh seorang ilmuwan kaya dalam membuat baju perang dari besi untuk melawan kejahatan.

Dari pernyataan lima, dari 138 responden, 63,8% menyatakan sangat setuju bahwa upaya yang dilakukan produk Apple dalam film Iron Man 2 adalah untuk menunjukkan keeksklusifannya. Hal ini menunjukkan bahwa produk Apple berhasil menumbuhkan persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara bahwa produk mereka adalah produk yang eksklusif, hal ini ditunjukkan dalam pemakaian produk Apple pada film Iron Man 2 yang digunakan oleh seorang ilmuwan kaya raya pemilik perusahaan teknologi mutakhir(Tony Stark) dan terlihat juga saat digunakan oleh seorang mitra Tony Stark yang merupakan seorang pemilik perusahaan kemitraan Tony Stark.

Dari pernyataan lima belas, dari 138 responden, 63% responden setuju lebih memperhatikan produk Apple dibanding produk sejenis di dalam film Iron Man 2. Hal ini menunjukkan bahwa product placement yang dilakukan oleh produk Apple mendapat perhatian khusus dari mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Dari perhatian mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang tinggi terhadap product placement yang dilakukan produk Apple dalam film Iron Man 2, dapat digambarkan bahwa persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara

terhadap produk Apple sebagai produk yang canggih dan eksklusif dipengaruhi oleh product placement yang dilakukan produk Apple dalam film Iron Man 2.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana, didapatkan hasil formula dalam penelitian yaitu Y = 3,180 + 1,135X + e , Hal ini ini berarti bahwa setiap peningkatan pada variabel product placement produk Apple dalam film Iron Man 2 (X) akan menambah intensi variabel persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara (Y) sebesar 1,135. Hal ini juga menunjukkan hubungan berbanding lurus antara pelaksanaan product placement produk Apple dalam film Iron Man 2 dengan persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan metode uji F, didapatkan hasil bahwa variabel bebas (product placement) secara serempak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (persepsi konsumen). Melalui pengujian koefisien determinasi (R2) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara product placement terhadap persepsi konsumen merupakan hubungan yang erat.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel product placement produk Apple dalam film Iron Man 2 (X) berpengaruh positif signifikan terhadap persepsi pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara (Y). Hal ini dapat dilihat dari tanggapan yang positif oleh para mahasiswa tentang

product placement yang dilakukan produk Apple dalam film Iron Man 2 yang berhasil mempersepsikan bahwa produk Apple sebagai produk yang canggih dan eksklusif dari adegan-adegan yang memunculkan produk mereka dalam film Iron Man 2 dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan secara serempak variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.

2. Melalui hasil analisis sebesar 73,3% variabel persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh

product placement produk Apple dalam film Iron Man 2. Sedangkan sisanya 26,7% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Dalam penelitian ini, penulis juga memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain :

1. Mengingat variabel bebas dari penelitian ini yaitu product placement

produk Apple berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara, maka perusahaan Apple perlu untuk mempertahankan langkah mereka dalam mempromosikan produknya dengan cara product placement. Perusahaan juga diharapkan mampu menumbuhkan persepsi para konsumen tentang kebaikan dari produk mereka lewat media-media lain selain film dan serial televisi, sebagai contoh product placement pada video games,

cerita novel/karya tulis, video clip musik, dan media-media lainnya. Diharapkan kepada perusahaan pada masa yang akan datang agar lebih cermat dalam memilih media product placement, hal ini dikarenakan

product placement mempunyai kelemahan yaitu lack of control, dimana perusahaan tidak bisa menentukan kapan, dimana, dan bagaimana produk tersebut akan ditampilkan.

2. Diharapkan kepada para pembuat film agar menempatkan produk yang melakukan product placement pada adegan-adegan yang tepat, sehingga dapat mendukung persepsi konsumen terhadap produk tersebut. Hal ini dikarenakan product placement yang tidak tepat dapat memunculkan resiko para penonton tidak akan memperhatikan keberadaan produk mereka atau akan menganggap aneh adegan film

tersebut bila adegan terlihat dipaksakan dengan munculnya product placement yang tidak tepat.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat terus mengembangkan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan variabel product placement

(X) dengan indikator yang dibatasi yaitu Pesan yang disampaikan melalui product placement, media yang digunakan, daya tarik promosi menggunakan product placement, peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan indikator lainnya sehingga dapat mengukur persepsi konsumen terhadap product placement secara lebih dalam lagi.

Buku:

Ariestonandri, Prima. 2006. Marketing Research for Beginner: Panduan Riset Pemasaran

Praktis bagi pemula. Yogyakarta : Andi

Assael H. 2001. Consumers Behavior and Marketing Action, Edisi 3, Kent Publishing Company, Boston Massachusset, AS.

Belch, George E dan Michael A. Belch. 2004. Advertising and Promotion. An Intregrated Marketing Comunications Perspective, sixth edition. North America : The McGraw-Hill Companies, Inc.

Duncan, Tom. 2005. Principles of Advertising &IMC, 2nd ed., New York : McGraw-Hill.

Fill,Chris.2006. Marketing Communication: Framework, Theoris, and Application, Hertfordshire: McGraw Hill.

Gupta, Pola B., dan Lord, Kenneth. 1998. Product Placement in Movies: the Effect of Prominance and Mode on Audience Recall. Journal of Current Issues and Reseach in

Advertising. Vol 20,40-49.

Hill, McGraw dan Irwin. 2007. Consumer Behavior: Building Marketing Strategy. Tenth edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc

Kismono, Gugup. Pengantar Bisnis, Edisi I, Cetakan I, BPFE, Yogyakarta, 2001.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Kesepuluh. Jakarta: SMTG Desa Putera Kotler dan Armstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan. Jakarta: Indeks Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga

Malhotra, Naresh K. 2004. Marketing Research : An Applied Orientation, 4th ed, New Jersey: Pearson Education, Inc

Mowen, John dan Minor. 2001. Perilaku Konsumen. Edisi 5.Jakarta: Erlangga

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Pennelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana

Suryani, Tatik.2008. Perilaku Konsumen : Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha ilmu

Jurnal:

Argan, Metin Mehpare T. 2007. Audience Attitude Towards Product Placement in Movies: A Case from Turkey, Journal of American Academy of Business, 161-167.

Avery Rosemary J dan Rosellina Ferraro. 2000. “Verisimilitude or Advertising? Brand Appearances on Prime Time Television”, Journal of Consumer Affairs, 34(2), 217-244. Brotoharsojo, Hartanto.2005. Psikologi Ekonomi & Konsumen. Depok: Grafika Mardi Yuana Panda, T. K. 2004 Consumer Response to Brand Placement in Film Role of Brand Congruity.

Dokumen terkait