BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif 4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Tanggapan responden mengenai Entrepreneurial Networking : Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Entrepreneurial Networking Item Pernyataan 1 2 3 4 5 6 F % F % F % F % F % F % 1 0 0 0 0 1 1,8 2 3,6 15 27,3 37 67,3 2 0 0 0 0 1 1,8 2 3,6 15 27,3 37 67,3 3 1 1,8 1 1,8 1 1,8 9 16,4 18 32,7 25 45,5 4 2 3,6 0 0 1 1,8 6 10,8 18 32,7 28 50,9 5 4 7,3 1 1,8 2 3,6 6 10,9 15 27,3 27 49,1 6 5 9,1 0 0 2 3,6 11 20,0 15 27,3 22 40,0 7 8 14,5 1 1,8 2 3,6 6 10,9 20 36,4 18 32,7 Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa : a. Pada butir pernyataan “Membangun komunikasi dengan pelanggan yang baik dapat memperluas dan mepertahankan eksistensi pasar usaha Anda“ dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 37 (67,3%) responden memilih sangat setuju bahwa membangun komunikasi dengan pelanggan yang baik dapat memperluas dan mepertahankan pasar usaha. Terdapat 15 (27,3%) responden menyatakan setuju, lalu 2 (3,6%) responden menyatakan cukup setuju, dan 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa membangun komunikasi pelanggan yang baik dapat memperluas dan mempertahankan pasar usaha. b. Pada butir pernyataan ”Membangun komunikasi dengan pelanggan dapat membuat Anda mengetahui kepuasan pelanggan“ dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 37 (67,3%) responden menyatakan sangat setuju bahwa membangun komunikasi dengan pelanggan untuk dapat mengetahui kepuasan pelanggan. Sebanyak 15 (27,3%) responden menyatakan setuju, selanjutnya 2 (3,6%) responden menyatakan cukup setuju, dan 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa membangun kominaksi dengan pelanggan untuk dapat mengetahui kepuasan pelanggan. c. Pada butir pernyataan “Membangun komunikasi dengan pelanggan yang baik dapat mengurangi resiko yang merugikan usaha“ dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 25 (45,5%) responden menyatakan sangat setuju bahwa membangun komunikasi dengan pelanggan yang baik dapat mengurangi resiko yang merugikan usaha. Terdapat 18 (32,7%) responden menyatakan setuju, selanjutnya 9 (16,4%) responden menyatakan cukup setuju, dan masing-masing 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa membangun komunikasi dengan pelanggan yang baik dapat mengurangi resiko yang merugikan usaha. d. Pada butir pernyataan “Membangun komunikasi dengan pelanggan dapat mencegah masalah yang akan timbul dengan pelanggan“ dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 28 (50,9%) responden menyatakan sangat setuju bahwa membangun komunikasi dengan pelanggan dapat mencegah masalah yang akan timbul dengan pelanggan. Terdapat 18 (32,7%) responden menyatakan setuju, lalu 6 (10,9%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 1 (1,8%) responden menyatakan tidak setuju, dan 2 (3,6%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa membangun komunikasi dengan pelanggan dapat mencegah masalah yang akan timbul dengan pelanggan. e. Pada butir pernyataan “Menjalin hubugan yang baik dengan pemasok dapat memberikan keuntungan pada kegiatan bisnis yang Anda lakukan” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 27 (49,1%) responden menyatakan sangat setuju bahwa menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dapat memberikan keuntungan pada kegiatan bisnis. Terdapat 14 (27,3%) responden menyatakan setuju, selanjutnya 6 (10,9%) responden menyatakan cukup setuju, lalu ada 2 (3,6%) responden menyatakan kurang setuju, selanjutnya ada 1 (1,8%) responden menyatakan tidak setuju, dan 4 (7,3%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dapat memberikan keuntungan pada kegiatan bisnis f. Pada butir pernyataan “Menjalin komunikasi yang baik dengan pemasok dapat mencegah resiko yang akan terjadi pada usaha Anda” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 22 (40,0%) responden menyatakan sangat setuju bahwa menjalin komunikasi yang baik dengan pemasok dapat mencegah resiko yang terjadi pada usaha. Terdapat 15 (27,3%) responden menyatakan setuju, lalu ada 11 (20,0%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 2 (3,6%) responden menyatakan kurang setuju, dan 5 (9,1%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa menjalin komunikasi yang baik dengan pemasok dapat mencegah resiko yang terjadi pada usaha. g. Pada butir pernyataan “Membangun hubungan baik dengan mitra bisnis untuk mendukung kemajuan dan perkembangan bisnis Anda” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 18 (32,7%) responden menyatakan sangat setuju bahwa membangun hubungan baik dengan mitra bisnis untuk mendukung kemajuan bisnis. Terdapat 20 (36,4%) responden menyatakan setuju, lalu 6 (10,9%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 2 (3,6%) responden menyatakan kurang setuju, lalu 1 (1,8%) responden menyatakan tidak setuju di tingkat angka 2, dan 8 (14,5%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa membangun hubungan baik dengan mitra bisnis untuk mendukung kemajuan bisnis. 2. Variabel Keunggulan Bersaing (Y) Tanggapan responden mengenai Keunggulan Bersaing: Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keunggulan Bersaing Item Pernyataan 1 2 3 4 5 6 F % F % F % F % F % F % 1 1 1,8 3 5,5 1 1,8 1 1,8 6 10,9 43 78,2 2 2 368 2 3,6 1 1,8 0 0 8 14,5 42 76,4 3 7 12,7 0 0 1 1,8 13 23,6 17 30,6 17 30,6 4 1 1,8 1 1,8 1 1,8 8 14,5 18 32,7 26 47,3 5 4 7,3 1 1,8 3 5,5 6 10,9 14 25,5 27 49,1 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa : a. Pada butir pernyataan “Pengerjaan berskala ekonomis membuat usaha Anda dapat unggul dalam biaya” dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 43 (78,2%) responden sangat setuju bahwa pengerjaan berskala ekonomis membuat usaha Anda dapat unggul dalam biaya. Terdapat 6 (10,9%) responden menyatakan setuju, selanjutnya 1 (1,8%) responden menyatakan cukup setuju, lalu 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju, berikutnya ada 3 (5,5%) responden menyatakan tidak setuju, dan 1 (1,8%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa pengerjaan berskala ekonomis membuat usaha Anda dapat unggul dalam biaya. b. Pada butir pernyataan “Aset milik sendiri mempermudah anda mencapai keunggulan biaya” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 42 (76,4%) responden menyatakan sangat setuju bahwa aset milik sendiri mempermudah anda mencapai keunggulan biaya. Terdapat 8 (14,5%) responden menyatakan setuju, berikutnya 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju, selanjutnya 2 (3,6%) responden menyatakan tidak setuju, dan 2 (3,6%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju aset milik sendiri mempermudah anda mencapai keunggulan biaya. c. Pada butir pernyataan “Memiliki akses prioritas ke bahan baku memberikan kemudahan untuk unggul dalam biaya”dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 17 (30,9%) responden menyatakan sangat setuju bahwa memiliki akses prioritas ke bahan baku memberikan kemudahan untuk unggul dalam biaya. Terdapat 17 (30,9%) responden menyatakan setuju, lalu 13 (23,6%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju, dan 7 (12,7%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki akses prioritas ke bahan baku memberikan kemudahan untuk unggul dalam biaya. d. Pada butir pernyataan “Cita rasa produk tersendiri membuat usaha Anda memiliki perbedaan dengan usaha pesaing” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 26 (47,3%) responden menyatakan sangat setuju di bahwa cita rasa produk tersendiri membuat usaha Anda memiliki perbedaan dengan usaha pesaing. Terdapat 18 (32,7%) responden menyatakan setuju, lalu 8 (14,5%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya masing-masing 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa cita rasa produk tersendiri membuat usaha Anda memiliki perbedaan dengan usaha pesaing. e. Pada butir pernyataan “Citra produk yang baik membuat kesan tersendiri” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 27 (49,1%) responden menyatakan sangat setuju bahwa citra produk yang baik membuat kesan tersendiri. Terdapat 14 (25,5%) responden menyatakan setuju, lalu 6 (10,9%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 3 (5,5%) responden menyatakan kurang setuju, lalu 1 (1,8%) responden menyatakan tidak setuju dan 4 (7,3%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa citra produk yang baik membuat kesan tersendiri. 3. Variabel Kinerja Usaha (Z) Tanggapan responden mengenai Kinerja Usaha UMKM: Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Usaha UMKM Item Pernyataan 1 2 3 4 5 6 F % F % F % F % F % F % 1 1 1,8 1 1,8 2 3,6 6 10,9 22 40,0 23 41,8 2 0 0 1 1,8 3 5,5 5 9,1 24 43,6 22 40,0 3 4 7,3 4 7,3 4 7,3 8 14,5 17 30,9 18 32,7 4 3 5,5 2 3,6 0 0 5 9,1 20 36,4 25 45,5 5 3 5,5 3 5,5 1 1,8 1 1,8 13 23,6 34 61,8 6 6 10,9 0 0 1 1,8 6 10,9 17 30,9 25 45,5 7 1 1,8 2 3,6 0 0 2 3,6 15 27,3 35 63,6 Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4.7diatas dapat dilihat bahwa : a. Pada butir pernyataan “Pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan sebagai pendukung dalam kinerja usaha Anda” dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 23 (41,8%) responden sangat setuju pada tingkat bahwa pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan sebagai pendukung dalam kinerja usaha. Terdapat 22 (40,0%) responden menyatakan setuju, lalu 6 (10,9%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 2 (3,6%) responden menyatakan kurang setuju, dan masing-masing 1 (1,8%) responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan sebagai pendukung dalam kinerja usaha. b. Pada butir pernyataan “Pertumbuhan pendapatan usaha Anda yang stabil sebagai pendukung dalam kinerja usaha Anda” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 22 (40,0%) responden menyatakan sangat setuju bahwa pertumbuhan pendapatan usaha yang stabil sebagai pendukung dalam kinerja usaha. Terdapat 24 (43,6%) responden menyatakan setuju, lalu 5 (9,1%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 3 (5,5%) responden menyatakan kurang setuju, dan 1 (1,8%) responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa pertumbuhan pendapatan usaha yang stabil sebagai pendukung dalam kinerja usaha. c. Pada butir pernyataan “Pertumbuhan jumlah tenaga kerja sebagai pendukung dalam peningkatan kinerja anda” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 18 (32,7%) responden menyatakan sangat setuju bahwa pertumbuhan jumlah tenaga kerja sebagai pendukung dalam peningkatan kinerja. Terdapat 17 (30,9%) responden menyatakan setuju, selanjutnya 8 (14,5%) responden menyatakan cukup setuju, lalu masing-masing 4 (7,3%) responden menyatakan kurang setuju,tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa pertumbuhan jumlah tenaga kerja sebagai pendukung dalam peningkatan kinerja. d. Pada butir pernyataan Pertumbuhan laba yang berkelanjutan sebagai pendukung dalam kinerja usaha Anda” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 25 (45,5%) responden menyatakan sangat setuju bahwa pertumbuhan laba yang berkelanjutan sebagai pendukung dalam kinerja usaha. Terdapat 20 (36,4%) responden menyatakan setuju, selanjutnya 5 (9,1%) responden menyatakan cukup setuju, lalu 2 (3,6%) responden menyatakan tidak setuju, dan 3 (5,5%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa pertumbuhan laba yang berkelanjutan sebagai pendukung dalam kinerja usaha. e. Pada butir pernyataan “Kedisiplinan yang ada pada tenaga kerja Anda sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja usaha Anda” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 34 (61,8%) responden menyatakan sangat setuju bahwa kedisiplinan yang ada pada tenaga kerja sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja usaha. Terdapat 13 (23,6%) responden menyatakan setuju, selanjutnya 1 (1,8%) responden menyatakan cukup setuju, lalu 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju, berikutnya 3 (5,5%) responden tidak setuju, dan 3 (5,5%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa kedisiplinan yang ada pada tenaga kerja sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja usaha. f. Pada butir pernyataan “Keberhasilan dalam pencapaian target usaha Anda sangat dibutuhkan dalam pencapaian kinerja usaha Anda” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 25 (45,5%) responden menyatakan sangat setuju bahwa keberhasilan dalam mencapai target sangat dibutuhkan dalam mencapai kinerja usaha. Terdapat 17 (30,9%) responden menyatakan setuju, lalu 6 (10,9%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 1 (1,8%) responden menyatakan kurang setuju, dan 6 (10,9%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa keberhasilan dalam mencapai target sangat dibutuhkan dalam mencapai kinerja usaha. g. Pada butir pernyataan “Perilaku individu pada tenaga kerja sangat penting sangat penting untuk mendukung keberhasilan kinerja Anda” dari kuisioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 35 (63,6%) responden menyatakan sangat setuju bahwa perilaku individu pada tenaga kerja sangat penting untuk mendukung keberhasilan usaha. Terdapat 15 (27,3%) responden menyatakan setuju, lalu 2 (3,6%) responden menyatakan cukup setuju, selanjutnya 2 (3,6%) responden menyatakan tidak setuju, dan 1 (1,8%) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa perilaku individu pada tenaga kerja sangat penting untuk mendukung keberhasilan usaha. Dalam dokumen Pengaruh Entrepreneurial Networking Terhadap Kineja Usaha Melalui Keunggulan Bersaing (Studi Kasus pada UMKM di Kota Medan) (Halaman 49-58)