BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3 Pembahasan
4.3.2 Pembahasan Substruktur 2 (Pengaruh Tidak
Entrepreneurial Networking Terhadap Kinerja Usaha Melalui
Keunggulan Bersaing
A. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
1. Pendekatan Histogram
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret, 2015)
Gambar 4.4
Grafik Histogram Uji Normalitas Substruktur 2
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa hubungan variabel
entrepreneurial networking terhadap kinerja usaha melalui keunggulan bersaing
adalah berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh gambar histogramnya yang
tidak terlihat menceng ke kiri atau ke kanan.
2. Pendekatan Kolmogrof – Smirnov
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,
padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian
normalitas yang berdasarkan dengan uji statistik non pramaetik Kolmogrov
Smirnov (K – S) untuk memastikan apakah benar data berdistribusi normal.
Tabel 4.19
One Sample Kolmogrov – Smirnov Test Substruktur 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestKinerja Usaha
N 55
Normal Parametersa,,b Mean 55.6182
Std. Deviation 7.78529
Most Extreme Differences Absolute .156
Positive .091
Negative -.156
Kolmogorov-Smirnov Z 1.156
Asymp. Sig. (2-tailed) .138
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Dari Tabel 4.19 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig (2 tailed) adalah 0,138 dan
diatas nilai signifikan (0,05) dengan kata lain variabel residual berdistribusi
normal. Nilai Kolmogrov – Smirnov yakni 1,156 lebih kecil dari 1,97 berarti tidak
ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik ata dengan kata lain
data dikatan normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
1. Metode Grafik
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2015)
Gambar 4.5
Grafik Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Substruktur 2
Berdasarkan Gambar 4.5 dapat terlihat dari grafik scaterplot yang
disajikan, terlihat titik – titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola
tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja usaha
berdasarkan masukan variabel independennya.
2. Uji Glejser
Tabel 4.20
Uji Glejser Untuk Substruktur 2
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.844 2.055 3.331 .002 Entrepreneurial Networking .100 .079 .224 1.263 .212 KeunggulanBersaing -.330 .100 -.585 -3.295 .072
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Dari Tabel 4.20 terlihat jelas menunjukkan tidak satupun variabel
independen yang signifikan mempengaruhi variabel absolut Ut (absut). Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%, jadi
disimpulkan model regresi tidak mempengaruhi heteroskedastitsitas.
3. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.21
Uji Multikolinearitas Substruktur 2
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 (Constant) 2.026 3.094 .655 .515 Entrepreneurial Networking .857 .119 .547 7.214 .000 .485 2.063 Keunggulan Bersaing .897 .151 .450 5.943 .000 .485 2.063
a. Dependent Variable: KinerjaUsaha
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.21 dapat dilihat bahwa nilai VIF dari variabel
entrepreneurial networking lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak
terkena multikolinearitas anatara variabel independen dalam model regresi. Nilai
tolerance dari variabel entrepreneurial networking lebih besar dari 0,1 (tolerance
>0,1), ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam
B. Uji Hipotesis
1. Melihat Kelayakan Model Regresi
Tabel 4.22
Uji Kelayakan Model Regresi Substruktur 2
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2799.048 2 1399.524 153.556 .000a
Residual 473.934 52 9.114
Total 3272.982 54
a. Predictors: (Constant), Keunggulan Bersaing, Entrepreneurial Networking b. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.22 dapat dilihat hasil perolehan F hitung pada kolom
F yakni sebesar 153,556 dengan tingkat signifikansi 0,000.Sedangkan F Tabel
pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,005) adalah 2,6. Oleh karena kedua
perhitungannya yaitu F hitung > F tabel dan tingkat signifikansinya 0,000< 0,05,
maka model regresi dinyatakan layak.
2. Menguji Ketepatan Predictor
Tabel 4.23
Uji Ketepatan Predictor Substruktur 2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kinerja Usaha 55 31.00 66.00 55.6182 7.78529
Entrepreneurial Networking 55 17.00 42.00 35.7818 4.96913
Keunggulan Bersaing 55 13.00 30.00 25.5818 3.90958
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .925a .855 .850 3.01896 1.382
a. Predictors: (Constant), Keunggulan Bersaing, Entrepreneurial Networking b. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Dari Tabel 4.23 Dapat dilihat bahwa angka standart error of estimate <
angka standar deviasi, maka predictor yang digunakan layak/benar.
3. Menguji Kelayakan Koefisien Regresi
Untuk menguji kelayakan koefisien regresi yang digunakan dalam riset
pada nilai signifikan, jika nilai signifikan dibawah 0.05, koefisien regresi
dianggap layak (Situmorang dan Lutfi, 2014 : 222)
Tabel 4.24
Uji Kelayakan Koefisien Regresi Substruktur 2
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.026 3.094 .655 .515 Entrepreneurial Networking .857 .119 .547 7.214 .000 Keunggulan Bersaing .897 .151 .450 5.943 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.24 Diatas maka variabel eksogen yang memiliki nilai
signifikan adalah entrepreneurial networking sebesar 0,000 (P<0,05)., dengan
demikian koefisien regresinya dinyatakan layak. Keunggulan bersaing 0,000
(P<0,05), dengan demikian koefisien regresinya dinyatakan layak.
C. Uji Koefisien Determinasi (�
�)
Tabel 4.25
Uji Koefisien Determinasi (�
�) Substruktur 2
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
BerdasarkanTabel 4.25 dapat dilihat bahwa:
1. R = 0,925 berarti hubungan variabel entrepreneurial networking terhadap
kinerja usaha sebesar 92,5% yang berarti hubungannya erat.
2. R Square sebesar 0,85 berarti 85,5% variabel endogen kinerja usaha dapat
dijelaskan oleh variabel eksogen entrepreneurial networking melalui
keunggulan bersaing. Sedangkan sisanya sebesar 15,5% dapat dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Standard Error of Estimate (standar deviasi) artinya menilai ukuran variasi
dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya adalah
3,01896, yang mana semakin kecil standar deviasi berarti model semakin
baik.
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .925a .855 .850 3.01896a. Predictors: (Constant), Keunggulan Bersaing, Entrepreneurial Networking
D. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)
Tabel 4.26
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) Substruktur 2
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2799.048 2 1399.524 153.556 .000a
Residual 473.934 52 9.114
Total 3272.982 54
a. Predictors: (Constant), Keunggulan Bersaing, Entrepreneurial Networking b. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.26 dapat dilihat hasil perolehan F hitung pada kolom
F yakni sebesar 153,556 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F Tabel
pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,005) adalah 2,6. Dengan demikian hipotesis
diterima bahwa entrepreneurial networking melalui keunggulan bersaing
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha. Oleh karena kedua
perhitungannya yaitu F hitung > F tabel dan tingkat signifikansinya 0,000< 0,05
menunjukkan bahwa pengaruh variabel eksogen entrepreneurial networking
melalui keunggulan bersaing secara serempak atau simultan adalah signifikan
terhadap kinerja usaha.
E. Uji Signifikan Parsial (Uji – T)
Tabel 4.27
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji - t) Substruktur 2
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.026 3.094 .655 .515 Entrepreneuria lNetworking .857 .119 .547 7.214 .000 Keunggulan Bersaing .897 .151 .450 5.943 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Usaha
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.27 dapat dilihat bahwa nilai �
ℎ�����variabel eksogen
dari entrepreneurial networking adalah 7,214 dan nilai �
�����adalah 1,179 maka
�
ℎ�����> �
�����sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel eksogen
entrepreneurial networking berpengaruh positif dan signifikan (0,000< 0,05)
secara parsial terhadap kinerja usaha. Nilai �
ℎ�����variabel eksogen dari
keunggulan bersaing adalah 5,934 dan nilai �
�����adalah 1,179 maka
�
ℎ�����>�
�����sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel eksogen keunggulan
bersaing berpengaruh positif dan signifikan (0,000< 0,05) secara parsial terhadap
kinerja usaha
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.27
maka diperoleh persamaan hasil analisis jalur sebagai berikut:
F. Menghitung Koefisien Korelasi
Tabel 4.28
Koefisien Korelasi Substruktur 2
Correlations KinerjaUsaha Entrepreneurial Networking KeunggulanBer saing
Pearson Correlation KinerjaUsaha 1.000 .870 .843
EntrepreneurialNetworking .870 1.000 .718
KeunggulanBersaing .843 .718 1.000
Sig. (1-tailed) KinerjaUsaha . .000 .000
EntrepreneurialNetworking .000 . .000
KeunggulanBersaing .000 .000 .
N KinerjaUsaha 55 55 55
EntrepreneurialNetworking 55 55 55
KeunggulanBersaing 55 55 55
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa hubungan entrepreneurial
networking terhadap kinerja usaha dan sebaliknya adalah erat (0,870) dan
signifikan (0,00). Dilihat bahwa hubungan keunggulan bersaing terhadap kinerja
usaha dan sebaliknya adalah erat (0,843).
G. Menggambarkan Koefisien Jalur Substruktur 1
R = 0,925 , �
2= 0,855, F hitung = 153,556
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.6
Koefisien Jalur Substruktur 1
H. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substruktur 2: Entrepreneurial
Networking terhadap Kinerja Usaha Melalui Keunggulan Bersaing
Tabel 4.29
Rangkuman Hasil Koefisien Jalur untuk Persamaan Substruktur 2
Dari Ke Standart
Coefficient
T
Hitung
F
Hitung
Hasil
Pengujian �
2E
X Z 0.857 7.214
153.556 H0 ditolak 0.855 0.904
Y Z 0.897 5.943 H0 ditolak
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat dilihat bahwa:
a. Secara simultan entrepreneurial networking berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja usaha. Keunggulan bersaing berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja usaha.
b. Secara parsial entrepreneurial networking berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja usaha. Keunggulan bersaing berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja usaha.
Entrepreneurial
Networking (X)
P1 = 0, 547 e = 0.904Kinerja
Usaha (Z)
Keunggulan
Bersaing
P3 = 0, 450c. R Square sebesar 0,855 berarti 85,5% variabel endogen kinerja usaha
dapat dijelaskan oleh variabel eksogen entrepreneurial networking dan
keunggulan bersaing. Sedangkan sisanya sebesar 14,5% dapat
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
d. Hasil pengujian entrepreneurial networking terhadap kinerja usaha
adalah H0 ditolak maka hipotesis diterima. Keunggulan bersaing
terhadap kinerja usaha adalah H0 ditolak maka hipotesis diterima.
4.4 Analisis Jalur
4.4.1 Menggambarkan Analisis Jalur
R = 0,925 , �2 = 0,855, F hitung = 153,556
R = 0,718, �2 = 0,515, F Hitung = 56,319
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.7
Analisis Jalur Pengaruh Entrepreneurial Networking Terhadap Kinerja
Usaha Melalui Keunggulan Bersaing
0,547 0,450 0,718
Entrepreneurial
Networking(X)
e = 0.904 e = 0.696Keunggulan
Bersaing (Y)
Kinerja Usaha
(Z)
4.4.2 Rangkuman Total Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Tabel 4.30
Total Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap
Intrapreneurship
Pengaruh Langsung 0,547
Pengaruh Tidak
Langsung (melalui
iklim organisasi)
0,3231
Total 0,8701
Berdasarkan tabel 4.30 diperoleh bahwa pengaruh langsung
Entrepreneurial Networking terhadap Kinerja Usaha adalah 0,547. Sedangkan
pengaruh tidak langsungnya yaitu melalui Keunggulan Bersaing adalah 0,3231.
Sehingga diperoleh total pengaruh Entrapreneurial Networking terhadap Kinerja
Usaha adalah 0,8701.\
4.4.3 Sobel Test
Untuk menguji keunggulan bersaing sebagai variable mediasi antara
entrepreneurial networking dan kinerja usaha digunakan uji sobel dan
booststraping. Berikut ini merupakan gambar analisis jalur dimana keunggulan
bersaing memediasi hubungan antara karakteristik kewirausahaan dan kinerja
usaha UMKM.
Gambar 4.8
EN KB KU