Keputusan pembelian (Y)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Variabel
Variabel penelitian ini adalah produk positioning yang terdiri dari atribut produk (X1), manfaat produk (X2), pesaing produk (X3), pemakai produk (X4), harga produk (X5) dan keputusan pembelian (Y). Adapun tanggapan dari responden tentang variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Atribut Produk
BUTIR SS S KS TS SS TOTAL
f % f % f % f % f % f %
P1 27 29,3 60 65,2 4 4,3 1 1,1 0 0 92 100
P2 27 29,3 63 68,5 2 2,2 0 0 0 0 92 100
P3 6 6,5 40 43,5 29 31,5 16 17,4 1 1,1 92 100 Sumber : penelitian (2015) data diolah
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa butir pertanyaan (1) yaitu Citra handbody lotion merupakan merek yang terkenal mendapat tanggapan Sangat Setuju 29,3%, Setuju 65,2%, Kurang Setuju 4,3%, Tidak Setuju 1,1%, dan Sangat Tidak Setuju 0%. Butir pertanyaan (2) yaitu Citra handbody lotion produknya mudah diperoleh mendapat tanggapan Sangat Setuju 29,3%, Setuju 68,5%, Kurang Setuju 2,2%, Tidak Setuju 0%, dan Sangat Tidak Setuju 0%. Butir pertanyaan (3) yaitu Citra handbody lotion cocok untuk setiap jenis kulit mendapat tanggapan Sangat Setuju 6,5%, Setuju 43,5%, Kurang Setuju 31,5%, Tidak Setuju 17,4%, dan Sangat Tidak Setuju 1,1%.
Tabel 4.2
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Manfaat Produk
BUTIR SS S KS TS SS TOTAL
f % f % f % f % f % f %
P4 15 16,3 59 64,1 13 14,1 5 5,4 0 0 92 100 P5 10 10,9 39 42,4 34 37,0 7 7,6 2 2,2 92 100 P6 5 5,4 34 37,0 42 45,7 9 9,8 2 2,2 92 100
Sumber : penelitian (2015) data diolah
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa butir pertanyaan (1) yaitu Citra handbody lotion dapat melembabkan dan melembutkan kulit mendapat tanggapan Sangat Setuju 16,3%, Setuju 64,1%, Kurang Setuju 14,1%, Tidak Setuju 14,1%, dan Sangat Tidak Setuju 0%. Butir pertanyaan (2) yaitu Citra handbody lotion dapat menghindari kulit dari paparan sinar matahari mendapat tanggapan Sangat Setuju 10,9%, Setuju 42,4%, Kurang Setuju 37,0%, Tidak Setuju 7,6%, dan Sangat Tidak Setuju 2,2%. Butir pertanyaan (3) yaitu Citra handbody lotion membuat kulit tampak lebih cerah mendapat tanggapan Sangat Setuju 5,4%, Setuju 37,0%, Kurang Setuju 45,7%, Tidak Setuju 9,8%, dan Sangat Tidak Setuju 2,2%.
Tabel 4.3
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pesaing Produk
BUTIR SS S KS TS SS TOTAL
f % f % f % f % f % f %
P7 22 23,9 50 54,3 15 16,3 4 4,3 1 1,1 92 100 P8 20 21,7 55 59,8 13 14,1 3 3,3 1 1,1 92 100
Sumber : penelitian (2015) data diolah
cerah mendapat tanggapan Sangat Setuju 23,9%, Setuju 54,3%, Kurang Setuju 16,3%, Tidak Setuju 4,3%, dan Sangat Tidak Setuju 1,1%. Butir pertanyaan (2) yaitu pemakai citra handbody lotion pada umumnya adalah wanita mendapat tanggapan Sangat Setuju 21,7%, Setuju 59,8%, Kurang Setuju 14,1%, Tidak Setuju 3,3%, dan Sangat Tidak Setuju 1,1%.
Tabel 4.4
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pemakai Produk
BUTIR SS S KS TS SS TOTAL
f % f % f % f % f % f %
P9 7 7,6 38 41,3 40 43,5 5 5,4 2 2,2 92 100 P10 5 5,4 36 39,1 42 45,7 9 9,8 0 0,0 92 100
Sumber : penelitian (2015) data diolah
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa butir pertanyaan (1) yaitu Citra handbody lotion memiliki pelanggan terbanyak dibandingkan dengan produk pesaing mendapat tanggapan Sangat Setuju 7,6%, Setuju 41,3%, Kurang Setuju 43,5%, Tidak Setuju 5,4%, dan Sangat Tidak Setuju 2,2%. Butir pertanyaan (2) yaitu Citra handbody lotion lebih digemari dibandingkan dengan produk pesaing mendapat tanggapan Sangat Setuju 5,4%, Setuju 39,1%, Kurang Setuju 45,7%, Tidak Setuju 9,8%, dan Sangat Tidak Setuju 0%.
Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Harga Produk
BUTIR SS S KS TS SS TOTAL
f % f % f % f % f % f %
P11 15 16,3 62 67,4 14 15,2 1 1,1 0 0,0 92 100 P12 11 12,0 51 55,4 26 28,3 4 4,3 0 0,0 92 100
Sumber : penelitian (2015) data diolah
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa butir pertanyaan (1) yaitu harga Citra handbody lotion mendapat tanggapan Sangat Setuju 16,3%, Setuju 67,4%, Kurang Setuju 15,2%, Tidak Setuju 1,1%, dan Sangat Tidak Setuju 0%. Butir pertanyaan (2) yaitu harga Citra handbody lotion sesuai dengan manfaat yang diberikan oleh produk tersebut mendapat tanggapan Sangat Setuju 12,0%, Setuju 55,4%, Kurang Setuju 28,3%, Tidak Setuju 4,3%, dan Sangat Tidak Setuju 0%.
Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
BUTIR SS S KS TS SS TOTAL f % f % f % f % f % f % P13 9 9,8 59 64,1 16 17,4 7 7,6 1 1,1 92 100 P14 6 6,5 39 42,4 33 35,9 6 6,5 8 8,7 92 100 P15 15 16,3 56 60,9 13 14,1 7 7,6 1 1,1 92 100 P16 4 4,3 45 48,9 29 31,5 7 7,6 7 7,6 92 100
Sumber : penelitian (2015) data diolah
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa butir pertanyaan (1) yaitu saya membeli Citra handbody lotion untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam memilih produk perawatan kulit mendapat tanggapan Sangat Setuju 9,8%, Setuju
Butir pertanyaan (2) yaitu setelah membandingkan dengan produk sejenis dengan merek lain, Citra handbody lotion lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan saya mendapat tanggapan Sangat Setuju 6,5%, Setuju 42,4%, Kurang Setuju 35,9%, Tidak Setuju 6,5%, dan Sangat Tidak Setuju 8,7%. Butir pertanyaan (3) yaitu saya mencari informasi mengenai produk Citra handbody lotion terlebih dahulu sebelum membeli mendapat tanggapan Sangat Setuju 16,3%, Setuju 60,9%, Kurang Setuju 14,1%, Tidak Setuju 7,6%, dan Sangat Tidak Setuju 1,1%. Butir pertanyaan (4) yaitu keputusan saya dalam membeli produk Citra handbody lotion adalah keputusan yang tepat mendapat tanggapan Sangat Setuju 4,3%, Setuju 48,9%, Kurang Setuju 31,5%, Tidak Setuju 7,6%, dan Sangat Tidak Setuju 7,6%.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model layak atau tidak digunakan dalam suatu penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu : a. Pendekatan histogram
Pada grafik histogram dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik histogram yang berbentuk seperti lonceng apabila distribusi tersebut tidak menceng ke kiri atau tidak menceng ke kanan (Situmorang 2014:114).
Gambar 4.1 Histogram
Hasil penelitian (2015) data diolah
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.
b. Pendekatan grafik
Cara lain untuk melihat uji normalitas dengan pendekatan grafik. PP plot akan membentuk plot antara nilai teoritis (sumbu x) malawan nilai-nilai yang diperoleh dari sampel (sumbu y). Apabila plot keduanya berbentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus) maka hal ini meruakan indikasi bahwa residual menyebar normal (Situmorang 2014:117).
Gambar 4.2 Pendekatan Grafik Hasil penelitian (2015) data diolah
Pada gambar 4.2 scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Untuk memastikan apakah data berdistribusi normal maka dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov-smirnov (1 sampel KS) dengan melihat data residunya apakah berdistribusi normal atau tidak (Situmorang 2014:119).
Tabel 4.7 Hasil Uji Kolmogorov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 92
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,08410162
Most Extreme Differences
Absolute ,107
Positive ,052
Negative -,107
Kolmogorov-Smirnov Z 1,022
Asymp. Sig. (2-tailed) ,247
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil penelitian (2015) data diolah
Dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogorov-Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar dari level of signifikan (α = 5%),
mkaa tidak mengalami gangguan distribusi normal. Melalui tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,467 dan diatas nilai signifikan (0,05). Dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z dari tabel 4.7 Yaitu 1,022 dan lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.
2. Uji heteroskedasitas
Heteroskedasitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heteroskedasitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Alat untuk menguji
heteroskedasitas dapat dibagi dua yaitu dengan alat analisis grafik (scatter plot) atau dengan pendekatan statistik yang disebut dengan Uji Park.
a. Uji Park
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagi berikut :
1. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka tidak mengalami gangguan
heterokedastisitas.
2. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka mengalami gangguan
heterokedastisitas.
Tabel 4.8 Hasil Uji Park
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6,245 2,754 2,267 ,026 ATRIBUT PRODUK -,284 ,271 -,146 -1,050 ,296 MANFAAT PRODUK -,064 ,185 -,046 -,347 ,729 PEMAKAI PRODUK -,248 ,256 -,115 -,969 ,335 PESAING PRODUK ,046 ,266 ,024 ,172 ,864 HARGA PRODUK -,099 ,311 -,041 -,320 ,750
a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber : hasil penelitian (2015) data diolah
Pada Tabel 4.8 menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas, dimana hasil uji signifikan variabel produk positioning yang terdiri dari atribut produk, manfaat produk, pesaing produk, dan pemakai produk menunjukkan nilai lebih besar dari
0,05. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat adanya heterokedastisitas dalam model regresi.
b. Pendekatan grafik
Heterokedastisitas dapat juga dilihat melalui gambar scatterplot. Gambar scatterplot dapat mengindikasi ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas. Apabila grafik membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas. Jika grafik tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.
Gambar 4.3 Scatter plot heterokedastisitas
Sumber: Hasil penelitian, (2015) data diolah
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar dan tidak membentuk pola.
heterokedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian, berdasarkan masukan variabel produk positioning.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai
tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance
mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -,953 2,154 -,442 ,659 ATRIBUT PRODUK ,280 ,212 ,138 1,323 ,189 ,562 1,780 MANFAAT PRODUK ,590 ,145 ,401 4,070 ,000 ,624 1,602 PEMAKAI PRODUK ,213 ,200 ,095 1,066 ,290 ,765 1,306 PESAING PRODUK ,343 ,208 ,170 1,646 ,104 ,568 1,760 HARGA PRODUK ,189 ,243 ,074 ,778 ,438 ,672 1,487
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Pada Tabel terlihat bahwa nilai tolerance dari variabel atribut produk, manfaat produk, pesaing produk, dan pemakai produk >0,1 dan nilai VIF <5 yang artinya tidak terjadi masalah multikolinearitas pada masing-masing variabel bebasnya.