• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Data

4.3.5 Analisis Diagram SWOT

1,227 TOTAL 1 2,94

Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, faktor-faktor peluang (opportunities) mempunyai nilai skor sebesar 1,713 dan faktor-faktor ancaman (threats) mempunyai nilai skor sebesar 1,227. Berarti What East mempunyai faktor peluang yang lebih tinggi dibandingkan faktor ancaman untuk menentukan strategi pemasaran.

4.3.5 Analisis Diagram SWOT

Dari hasil susunan faktor-faktor internal dan eksternal pada tabel 4.3 dan 4.4, maka menghasilkan rangkaian skor sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Matriks IFAS dan EFAS

Sub Total Strengths= 2,112 Sub Total Weakness= 0,831 Sub Total Opportunities=

1,713 Sub Total Threats=1,227

Total S + O= 3,825 Total W +T = 2,058 Diketahui bahwa:

Strength + Opportunity > Weakness + Threat

Berdasarkan rangkaian skor diatas, yang menunjukkan bahwa SO > WT, maka hasilnya akan nampak pada diagram dibawah ini:

1. Mendukung strategi agresif 2. Mendukung strategi diversifikasi 4. Mendukung strategi defensif 3. Mendukung strategi turn-around Gambar 4.2

Diagram Analisis SWOT What East

Berdasarkan diagram 4.1 yang didasarkan pada perhitungan SWOT, What East berada pada Kuadran I, dimana strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

4.3.6 Matriks SWOT

Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan serta kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Berikut tabel 4.6 yang merupakan matriks SWOT What East:

Peluang (1,713)

Ancaman (1,227)

Tabel 4.6

Matriks SWOT What East INTERNAL

EKSTERNAL

Strengths (S)

1. Selalu menghadirkan jenis produk terbaru 2. Sistem birokrasi yang

simpel dan sederhana 3. Kualitas produk

terjamin

4. Mudah menyesuaikan keinginan pelanggan 5. Brand image kuat 6. Lokasi perusahaan yang strategis 7. Memiliki website sebagai media promosi Weaknesses (W) 1. Kurangya tenaga penjual langsung ke konsumen 2. Kualitas SDM yang rendah 3. Belum mempunyai standarisasi kerja karyawan 4. SDM yang kurang memadai 5. Modal terbatas 6. Masih ada produksi

yang cacat 7. Masih mengandalkan vendor dalam melakukan produksi Opportunities (O) 1. Usaha pakaian memiliki pasar potensial 2. Permintaan pasar meningkat 3. Investor 4. Teknologi informasi yang tidak terbatas 5. Memiliki pelanggan-pelanggan tetap 6. Masyarakat Ekonomi ASEAN 7. Tidak banyak perusahaan sejenis Strategi SO 1. Melakukan garansi dan memberi

potongan harga atau diskon untuk

pembelian pakaian dalam jumlah besar atau kepada pelanggan tetap. (S3-O5) 2. Melakukan perluasan pasar dengan memilih segmen secara objektif menarik dan tepat. (S1,S3,O1,O6)

Strategi WO

1. Melakukan perekrutan dan pelatihan dengan kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan. (W1,W2,W4-O1,O2) 2. Mencari investor untuk menambah modal perusahaan dalam pengembangan perusahaan. (W5,W7-O1,O2,O3,O7) 3. Menggunakan teknologi informasi dalam memudahkan aktivitas perusahaan. (W4,O4) Treaths (T) 1. Jumlah pesaing nasional yang cukup banyak

2. Kebijakan pemerintah yang tidak membatasi pendatang baru 3. Minimnya

Strategi ST

1. Melakukan survey pasar sebelum

membuat jenis produk baru. (S1,S3,S4-T1,T4) 2. Aktif melakukan promosi melalui Strategi WT 1. Menambah jumlah karyawan pemasaran yang bertugas untuk datang langsung ke pelanggan.

(W1,W3,W4-T3) 2. Menekan barang

pengetahuan konsumen terhadap produk

4. Produk luar negeri 5. Biaya tetap industri

pakaian tinggi

6. Kesadaran konsumen terhadap kesensitifan harga dan kualitas produk

7. Bisnis pakaian online

radio, bazar, dan media lainnya akan kelebihan produk perusahan. (S5,S6,S7-T3)

3. Memanfaatkan website sebagai media promosi dan penjualan pakaian online. (S5,S7-T7)

cacat untuk

menghasilkan harga produk yang murah. (W6,T6) 3. Melakukan perekrutan karyawan pemasaran yang handal dalam memasarkan produk ke konsumen. (W2-T3)

Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat 4 (empat) alternatif bagi perusahaan untuk melakukan strategi pemasaran produknya. Alternatif-alternatif strategi pemasaran tersebut antara lain:

a. Strategi SO (Strength-Opportunity)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO yang dapat digunakan What East yaitu:

1) Melakukan garansi dan memberi potongan harga atau diskon untuk pembelian pakaian dalam jumlah besar atau kepada pelanggan tetap.

Garansi ini perlu dilakukan guna menarik perhatian pelanggan untuk membeli kembali produk What East. Dengan memberikan garansi, pembeli bisa melakukan return/ pengembalian barang jika barang barang yang dibeli/ diterima rusak atau tidak sesuai dengan order yang telah dipesan.

2) Melakukan perluasan pasar dengan memilih segmen secara objektif menarik dan tepat.

What East perlu melakukan perluasan pasar guna meningkatkan penjualan dan laba. Untuk itu What East harus menjaga dan meningkatkan

kualitas produknya. Perlu diingat juga bahwa produk itu mempunyai daur hidup, lahir, berkembang, dan mati. Oleh karena itu jangan sampai produk tersebut mati sebelum waktunya, sehingga pihak manajemen What East perlu melakukan inovasi-inovasi produk guna mempunyai nilai jual kepada konsumen.

Berdasarkan hasil analisis SWOT sebelumnya, diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada growth strategy (strategi pertumbuhan), sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan perubahan atau penambahan strategi pemasaran, yaitu:

1) Melakukan Market Development (Perluasan Pasar)

Perluasan pasar dilakukan untuk menentukan pasar potensial terhadap produk yang dihasilkan oleh What East. Saat ini pasar potensial What East adalah pasar lokal. Dengan dilakukannya perluasan pasar, memungkinkan What East untuk memperkenalkan, menjual, dan mendistribusikan produknya kepada konsumen. Pasar potensial yang memungkinkan What East untuk memperluas pasarnya adalah Pulau Jawa dan Sumatera dimana pasar tersebut cocok dengan produk What East.

2) Spesialisasi Selektif

Spesialisasi selektif yaitu dengan memilih sejumlah segmen masing-masing secara objektif, menarik, dan tepat. Mungkin ada sedikit atau tidak ada sinergi antar segmen tersebut, tetapi masing-masing segmen menjanjikan sebagai penghasil uang. Dengan demikian

What East akan mengetahui segmen mana yang tepat dan lebih menjanjikan penjualan perusahaan.

3) Melakukan Product Development (Pengembangan Produk)

Permintaan konsumen yang selalu mengikuti trend sehingga membuat perusahaan untuk selalu menyesuaikan produknya dengan pasar. Untuk itu What East diharapkan mampu menciptakan produk dengan design yang kreatif dan mengikuti perkembangan pasar.

4) Menambahkan metode penetapan harga Second Market Discounting (Diskon Pasar Kedua)

Second Market Discounting (Diskon Pasar Kedua), yaitu penetapan harga yang berbeda diantara beberapa pasar. Dengan demikian harga produk yang berada dalam Pulau Sumatera akan berbeda dengan harga produk yang berada di Pulau Jawa.

b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Strategi yang dapat digunakan What East yaitu:

1) Melakukan perekrutan dan pelatihan dengan kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan.

Strategi ini perlu dilakukan guna meningkatkan SDM yang menjalankan aktivitas usaha. Dengan adanya SDM yang tepat dibidang yang tepat, maka aktivitas perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien.

2) Mencari investor untuk menambah modal perusahaan dalam pengembangan perusahaan.

Dalam melakukan pengembangan usaha What East, investor sangat diperlukan karena menunjang perkembangan usaha What East dimasa depan. Investasi didapat akan digunakan dalam membeli mesin produksi berskala besar guna bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar di nasional maupun luar negeri.

c. Strategi ST (Strength-Threat)

Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari ancaman jika keadaan memungkinkan atau meminimumkan ancaman eksternal yang dihadapi. Strategi ST yang dapat digunakan What East yaitu:

1) Melakukan riset pasar sebelum membuat jenis produk baru.

Riset pasar perlu dilakukan sebelum membuat jenis produk baru karena dengan riset pasar akan diketahui produk seperti apa yang dibutuhkan oleh pasar, siapa saja yang memerlukan produk yang ditawarkan, bagaimana produk pesaing, dan kualitas produk seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen.

2) Aktif melakukan promosi melalui radio, bazar, dan media lainnya akan kelebihan produk perusahan.

Dengan melakukan promosi diberbagai media, maka pasar akan mengetahui akan produk yang ditawarkan. Dengan produk yang bagus dengan pemasaran yang bagus, tentu produk akan menjadi pilihan utama

konsumen untuk membeli. Adapun bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh What East yaitu:

a) Promotional selling (Promosi Penjualan)

Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek atau mendorong keinginan mencoba untuk pembelian produk atau jasa. Alat-alat yang sering digunakan dalam promosi penjualan antara lain: peragaan, pameran dagang, demonstrasi, dan sebagainya.

b) Personal Selling (Penjualan Perorangan)

Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan. Kegiatan promosi ini dilakukan guna menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan di kedua belah pihak.

3) Memanfaatkan website sebagai media promosi dan penjualan pakaian online.

Website merupakan salah satu media promosi yang memudahkan konsumen dalam mencari informasi akan sebuah produk. Dengan adanya website What East, maka konsumen bisa melihat produk dan harga yang ditawarkan.

d. Strategi WT (Weakness-Threat)

Pada strategi WT, Perusahaan harus memperkecil kelemahan atau jika memungkinkan perusahaan akan menghilangkan kelemahan internal serta

menghindari ancaman eksternal yang ada guna pencapaian tujuan perusahaan. Strategi WT yang dapat digunakan What East yaitu:

1) Menambah jumlah karyawan pemasaran yang bertugas untuk datang langsung ke calon konsumen.

Salah satu pemasaran yang sangat efektif adalah dengan memasarkan langsung ke pelanggan. Hal ini sangat penting karena konsumen bisa bertanya langsung akan informasi produk.

2) Menekan barang cacat untuk menghasilkan harga produk yang murah.

Dengan menekan barang cacat, maka harga produk bisa diminimalkan. Barang cacat tidak bisa dihindari karena masih mengandalkan vendor dalam melakukan produksi. Untuk itu sangat perlu dilakukan pengawasan akan produksi guna memaksimalkan kualitas produk yang sesuai dengan yang diharapkan What East.

3) Melakukan perekrutan karyawan pemasaran yang handal dalam memasarkan produk ke konsumen.

Karyawan pemasaran yang handal sangat diperlukan guna memaksimalkan peran pemasaran perusahaan. Pemasaran merupakan salah satu divisi perusahaan yang sangat penting karena mereka yang merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

4.3.7 Strategi Pemasaran yang Tepat pada What East

Dokumen terkait