Lampiran Hasil Wawancara
Informasi ataupun data yang diperoleh penulis didapat melalui pengamatan langsung dan wawancara semi terstruktur kepada informan.
Wawancara dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui data informan yaitu manajemen pemasaran What East dan pelanggan What East. Mengingat
pelanggan lebih dari satu orang, maka dalam lampiran ini akan dilampirkan tiga orang saja dimana jawaban dari ketiga orang itu dianggap mewakili beberapa
pelanggan lain.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : Ahmad Huzazi Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 24
Status : Manajer Pemasaran
Alamat : Karya Sembada 2. Nama : Sharon Zulmi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 25
3. Nama : Anwar
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 24
Status : Pegawai swasta Alamat : Padang Bulan 4. Nama : Rendo Y Sinulingga
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 22
Status : Mahasiswa Alamat : Dr. Mansyur
5. Nama : Aulia Rahman Kencono Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 22
DAFTAR WAWANCARA
Hari : Sabtu, 16 Mei 2016
Jam : 12.00 WIB
Responden : Bapak Ahmad Huzazi Alamat : Karya Sembada
Materi : Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran
What East Clothing
I. Pedoman Wawancara Untuk Manajemen Pemasaran What East Clothing
MANAJER PEMASARAN WHAT EAST
What East selalu mengeluarkan produk-produk terbaru, kualitas produk kami terjamin, kami memiliki website sebagai media promosi, dan What East sudah banyak
Kalau untuk kelemahan, kami masih mengandalkan
vendor dalam melakukan produksi, modal kami terbatas, dan terkadang masih ada produk yang cacat.
4. Menurut Bapak,
hal-produk yang dijual melalui bisnis online.
5. Segmentasi seperti apa yang dilakukan
perusahaan?
Produk What East ditujukan bagi anak muda, yang suka dengan musik indie, dan mereka yang menyukai
pakaian yang bernilai tinggi yaitu berkisar 17-30 tahun.
6. Bagaimana cara perusahaan menentukan segmen pasar yang dituju?
Kami memilih segmen dengan menjualnya melalui toko-toko yang sudah dinilai tepat untuk menjual
produk kami.
7. Bagaimana strategi perusahaan dalam memasuki pasar?
Kami turut berpartisipasi dalam event musik indie
8. Apa saja produk yang dijual perusahaan?
Tees, Shirt, Flannel, Jacket, Varsity, Sweater, Hoodie, Jeans, Denim, Snapback dan Accessories
9. Bagaimana cara perusahaan dalam menentukan harga produk?
Harga produk tergantung untuk produk apa yang dibeli. Menurut kami harga yang ditetapkan sudah disesuaikan dengan kualitas dan desain produk.
10. Apa saja upaya promosi yang sudah dilakukan perusahaan?
What East sudah mengikuti berbagai pameran,website, dan melalui media sosial seperti facebook, twitter, dan
instagram.
11. Bagaimana cara perusahaan dalam
mendistribusikan produk hingga ke tangan
konsumen?
yang sudah melewati syarat sebagai sarana untuk
DAFTAR WAWANCARA
Hari : Sabtu, 28 Mei 2016
Jam : 16.00 WIB
Responden : Sharon Zulmi Alamat : Bridjen Katamso
Materi : Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran
What East Clothing
I. Pedoman Wawancara Untuk Manajemen Pemasaran What East Clothing
MANAJER PEMASARAN WHAT EAST
Pertanyaan Jawaban
1. Apa pendapat Anda mengenai produk yang dijual oleh What East?
Yang saya tahu dari clothingan What East, mereka mengeluarkan 3 produk, yang pertama baju, jaket (sweater), dan topi. Menurut saya, produk yang
dikeluarkan What East itu sangat bagus terutama pada desain dan model dikarenakan sesuai dengan selera
saya.
2. Bagaimana tentang harga yang ditetapkan What East?
Kalau soal harga menurut saya terlalu mahal. Kurang sesuai dengan isi kantong saya.
3. Dari mana Anda mengetahui produk What East?
4. Apakah Anda kesulitan dalam menemukan produk
What East?
Kalau menurut saya, promosinya sudah bagus pada saat
itu, tapi sekarang saya sudah jarang melihat promosi-promosi yang diadakan What East.
5. Bagaimana perbandingan antara
produk What East dengan produk lain jika dilihat dari segi
produk, harga, promosi, dan
distribusi?
Menurut saya, produk ini sedikit lebih mahal
dibandingkan produk lainnya. Apalagi saat ini banyak
GAMBAR OBYEK PENELITIAN
Gambar 3. Stiker What East: Dilihat dari dalam toko penjualan
Gambar 5. Produk: Dilihat dari dalam toko penjualan
Gambar 7. Endorsement
DAFTAR PUSTAKA Buku
Aeker, David A. Kumar, V.Day, George S. 2007. Marketing Research. 9th Edition. John Wiley & Sons. Danvers.
Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Boyd, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Erlangga. Cannon, dkk. 2008. Pemasaran Dasar. Jakarta: Salemba Empat.
Khotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 Edisi 13. Jakarta: Erlangga.
Rangkuti, Freddy. 2015. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
______________. 2001. “Creating Effective Marketing Plan”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, Bilson. 2004. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran yang Efektif dan Profitable. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Swastha, Basu. 1999. Azas-azas Marketing. Yogyakarta. Liberty
Swastha, Basu dan Irawan.2005. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Karya Ilmiah
Capriatie, Jennifer. 2015. Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada D’SATZ Event Organizer. Universitas Sumatera Utara Medan.
Choirunnisak. 2012. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran
Produk Tabungan Pada BMI Cabang Pembantu Magelang. Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Munawaroh, Siti dan Suryana, Lia. 2013. Analisis SWOT Sebagai Dasar Penetapan Strategi Pemasaran Pada Perusahaan Jamu Cuk Sirih Di Banjarmasin. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banjarmasin. Setyawan, Robi. 2015. Penerapan Analisis SWOT Sebagai Landasan
Merumuskan Strategi Pemasaran Usaha Jasa Sewa Mobil AMAN-AMIN
Transport Tours and Travels Ambarketawang Sleman Yogyakarta.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Suhartini. 2012. Analisa SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada Perusahaan. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
Zumroh, Isti. 2012. Penggunaan Analisis SWOT dan AHP Untuk Menentukan Strategi Pemasaran Perusahaan. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Situs Internet
http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.co.id/2013/06/globalisasi-ekonomi-liberalisasi.html
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengambil atau memfokuskan suatu obyek tertentu untuk dianalisa lebih mendalam. Dengan
metode ini diharapkan dapat mendapatkan jawaban atas permasalahan yang diteliti yaitu mengenai strategi pemasaran yang tepat pada What East Clothing
berdasarkan analisis SWOT. 3.2Lokasi dan Waktu Penelitian
Studi penelitian ini dilakukan pada What East Clothing jalan Karya
Sembada No.210 B, Pasar V, Padang Bulan Medan. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena sesuai dengan jurusan peneliti yaitu Ilmu Administrasi Bisnis
yang lebih mengarahkan mahasiswa untuk menjadi enterpreneur, salah satunya Usaha Kecil Menengah (UKM) dan tempat penelitian ini merupakan salah satu bentuk usaha yang tergolong dalam UKM. Selain itu, lokasi penelitian ini jarang
dilakukan sebagai obyek penelitian oleh peneliti lain dan belum pernah dilakukan penelitian terkait dengan judul peneliti. Sedangkan rencana penelitian ini akan
dilakukan pada bulan April 2016. 3.3Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif/non numerik, yaitu
yang tepat untuk diterapkan pada What East Clothing. Sedangkan sumber data
dalam penelitian ini berupa:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian
melalui wawancara dengan Manajemen Pemasaran maupun karyawan di What East Clothing.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari situs-situs internet dan data lainnya
yang berhubungan langsung dengan obyek yang diteliti yaitu What East Clothing.
3.4Informan Penelitian
Untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dalam penelitian ini, maka penulis menetapkan dua informan yaitu informan kunci dan informan utama.
a. Informan kunci: Manajemen Pemasaran What East Clothing. b. Informan utama: Konsumen What East Clothing.
3.5Defenisi Konsep
Strategi Pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan
dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.
3.6Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Menurut Bernad (2000) dan Karlinger (2000) dalam Juliandi dan Irfan (2013:22), variabel adalah suatu sifat-sifat yang dipelajari, suatu simbol atau
variasi nilai atau perbedaan nilai. Penelitian ini memiliki satu variabel, yaitu
strategi pemasaran.
3.7Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data-data yang diperlukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode Interview atau Wawancara
Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan orang-orang yang terlibat pada permasalahan
yang dibahas, yaitu manajemen pemasaran What East Clothing dengan bantuan daftar pertanyaaan untuk mengumpulkan data primer, khususnya
mengenai penetapan strategi pemasaran produknya. b. Metode Studi Kepustakaan
Metode ini dilakukan dengan menjadikan buku sebagai sumber obyek.
Studi pustaka sangat penting sebagai dasar teori maupun sebagai data pendukung. Dalam studi pustaka ini dikaji dan dipelajari bahan-bahan tertulis
yang relevan dengan strategi pemasaran yang ditetapkan pada What East Clothing.
c. Metode Observasi Langsung
Metode observasi langsung ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan penelitian kegiatan pelaksanaan pada obyek penelitian secara
1. Mendukung
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang
(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses).
Gambar 3.1 Analisis SWOT
Kuadran I: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
Kuadran II: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.
Kuadran III: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi
bisnis pada kuadran III ini mirip dengan Question Mark pada BCG Matriks.
Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran IV: Ini merupakan situasi sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
3.8.2 Matriks EFAS
Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal/ External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS):
a. Susunlah dalam kolom 1(5sampai dengan 10 peluang dan ancaman)
b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom, mulai dari 1,0 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masih-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.
Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jiga nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Sumber: Freddy Rangkuti (Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, 2015)
3.8.3 Matriks IFAS
Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Internal/ Internal
Strategic Factor Analysis Summary (IFAS):
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom, mulai dari 1,0 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masih-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya,
jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah
rata-rata industri, nilainya adalah 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Tabel 3.2 Matriks IFAS
Sumber: Freddy Rangkuti (Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, 2015)
3.8.4 Matriks SWOT
Alat untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks
SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan serta kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan. (Freddy
Rangkuti: 2001, 31). Matrik ini tergambar sebagai berikut:
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X RATING
KOMENTAR
KEKUATAN:
KELEMAHAN:
x x x
x x
x
Tabel 3.3 Matriks SWOT
Sumber: Philip Kotler (Marketing Management – Millenium edition, 2002) Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat 4 (empat) alternatif bagi perusahaan untuk melakukan strategi pemasaran produknya. Alternatif-alternatif
strategi pemasaran tersebut antara lain: a. Strategi SO (Strength-Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO berusaha dicapai dengan menerapkan strategi ST, WO, dan WT. Apabila perusahaan mempunyai
kelemahan utama pasti perusahaan akan berusaha menjadikan kelemahan tersebut menjadi kekuatan. Jika perusahaan menghadapi ancaman utama, perusahaan akan berusaha menghindari ancaman jika berkonsentrasi pada
peluang yang ada.
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Strategi SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Opportunities (O)
Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal
Strategi WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman Strategi ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Threats (T)
b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Salah satu
alternatif strategi WO adalah dengan perusahaan melakukan perekrutan dan pelatihan staf dengan kemampuan dan kualifikasi yang dibutuhkan.
c. Strategi ST (Strength-Threat)
Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari ancaman jika keadaan memungkinkan atau
meminimumkan ancaman eksternal yang dihadapi. Ancaman eksternal ini tidak selalu harus dihadapi sendiri oleh perusahaan tersebut, bergantung pada
masalah ancaman yang dihadapi, seperti halnya faktor perekonomian, peraturan pemerintah, gejala alam dan lain sebagainya.
d. Strategi WT (Weakness-Threat)
Posisi ini sangat menyulitkan perusahaan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk mengatasi posisi yang menyulitkan ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Usaha
Di Kota Medan, di kawasan Padang Bulan terdapat sebuah usaha yang bergerak dalam bisnis pakaian yang diberi nama “What East”. Perusahaan ini
dikelola oleh satu keluarga besar yang menghasilkan produk berupa Tees, Shirt, Flannel, Jacket, Varsity, Sweater, Hoodie, Jeans, Denim, Snapback dan Accessories dimana produk tersebut dipasarkan baik lokal maupun non lokal.
Usaha What East didirikan secara resmi pada tanggal 8 Januari 2012. What East merupakan salah satu anak perusahaan dari CV. POSTCITY
ORGANIZATION dengan Akte Notaris Megawati Silaen, SH. Nomor 02TGL10/11/2009 yang berlokasi di Jl. Karya Sembada No. 210 B, Pasar V,
Padang Bulan Medan 20131. What East, WAVE FALTE TECHNOLOGY, Timemoree, ASCENDSEE, SKETCH EIGHT, CO-INSIDE merupakan anak perusahaan dari CV. POSTCITY dimana Ilham Suheri Situmorang S.IP selaku
pemiliknya.
Di awal terbentuknya, What East memiliki potensi yang besar untuk dapat
berkembang dan maju karena produknya sudah mulai diterima oleh masyarakat, sehingga belum ada pesaing dan persaingan yang tinggi. What East menjadi market leader (pemimpin pasar)karena menghasilkan produk dengan kualitas dan
What East senantiasa mengembangkan strategi pemasarannya dengan
beradaptasi pada perkembangan zaman. Selain turut berpatisipasi dalam sponsor event band, What East memiliki website dan melakukan perluasan pasar hingga
non lokal guna mengembangkan strategi pemasarannya. 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
What East siap menghadapi tantangan dengan selalu memperhatikan dan
berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan meningkatkan mutu, pelayanan, dan daya saing. Adapun visi, misi perusahaan adalah:
a. Visi Perusahaan
“Mendedikasikan nilai pada estetika dan seni dalam menghantarkan
kebiasaan dan keindahaan pada posisi penting perjalanan dunia.” b. Misi Perusahaan
a) Menyediakan pakaian yang berkualitas dan original
b) Membangun keadaan ekonomi yang mandiri dan berkesinambungan. c) Menjalin kerjasama yang baik untuk tumbuh dan berkembang.
4.1.3 Struktur Organisasi
Pimpinan tertinggi di jabat oleh Ilham Suheri Situmorang S.IP, untuk staff dan pelaksana perusahaan What East mengambil dari orang-orang yang
berkompeten dalam bidang pekerjaan yang dibutuhkan oleh What East.
Tugas dan tanggung jawab jabatan pada What East disesuaikan tingkatnya
dalam struktur organisasi perusahaan. Tingkat tersebut berdasarkan jabatan yang diemban, tanggung jawab yang dipikul, jenjang pendidikan yang disandang serta pengalaman yang dimiliki sebelumnya. Struktur organisasi What East akan
Gambar 4.1
Struktur Organisasi What East
Sumber: Pimpinan perusahaan What East (dikelola penulis tahun 2016) 4.1.4 Deskripsi Kerja
1. Tugas Chief Executive Officer (Ilham Suheri Situmorang S.IP)
a. Memimpin What East
b. Memberi gaji kepada karyawan
c. Mengawas segala aktivitas bidang kerja
d. Merancang produk yang akan ditawarkan kepada konsumen
2. Tugas Chief Finance Officer (Dina Hairani Sinaga) a. Mencatat keuangan perusahaan
b. Melakukan pencatatan terhadap pemasukan dan pengeluaran keuangan
perusahaan secara kontinyu.
3. Chief Operation Officer (Awang Rio Iskandar)
a. Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan Chief Executive Officer (CEO)
Chief Finance Officer (CFO)
Chief Operation Officer (COO)
Chief Marketing Officer (CMO)
b. Mengawasi persediaan barang, distribusi barang dan tata letak fasilitas
operasional.
4. Chief Marketing Officer (Ahmad Huzazi)
a. Bertanggung jawab pada segala aktivitas pemasaran. b. Melakukan promosi dan mendistribusikan produk. 5. Chief Production Officer (Doan)
a. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi. b. Mengawasi proses produksi.
c. Mengelola pemesanan dan pembelian bahan baku produksi.
4.1.5 Produk 1. Tess 2. T-Shirt
3. Flannel shirt
4. Jacket
5. Varsityjacket
6. Sweater
7. Hoodie
8. Jeans
9. Denim
10. Snapback
4.1.6 Strategi Pemasaran What East
Adapun strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh What East, antara lain:
a. Strategi Produk
What East senantiasa menciptakan produk dengan kualitas dan desain terbaik guna meningkatkan daya jual. Hal ini diyakini mampu menjadi alasan
utama bagi konsumen untuk membeli produk What East. Di sisi lain, What East juga memasarkan produknya dengan strategi limited edition, yaitu dengan
menjual produk dengan stock terbatas. b. Strategi Penetapan Harga
What East menetapkan harga berdasarkan produk yang ditawarkan. Harga setiap produk akan disesuaikan dengan kualitas dan desain. Misalnya untuk produk T-shirtrata-rata dijual dengan harga Rp135.000, yang menurut
sebagian konsumen harga ini cukup mahal. Sedangkan bagi pihak What East, penetapan harga ini sudah tepat karena berbagai biaya pasca produksi.
c. Strategi promosi
What East melakukan promosi melalui berbagai pameran/bazar, website, menjadi sponsor dalam berbagai event band, endorsement dan
melalui media sosial seperti facebook, twitter dan instagram. Bagi pihak What East, hal ini diyakini mampu menjadi salah satu faktor penting untuk menarik
4.2 Penyajian Data 4.2.1 Informan Kunci
Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci pada penelitian ini berjumlah satu orang yaitu Ahmad Huzazi.
Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai strategi pemasaran
pada segmentation, targeting, positioning dan marketing mix. Peneliti juga mengajukan pertanyaan mengenai lingkungan internal dan eksternal guna
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan. Setelah melakukan wawancara dengan Bapak Ahmad Huzazi, maka diperoleh hasil
wawancara ringkas sebagai berikut:
Pertanyaan: Menurut Bapak, hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan
dan kelemahan What East?
Jawaban: What East selalu mengeluarkan produk-produk terbaru,
kualitas produk kami terjamin, kami memiliki website sebagai media promosi, dan
What East sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Kalau untuk kelemahan, kami
masih mengandalkan vendor dalam melakukan produksi, modal kami terbatas,
dan terkadang masih ada produk yang cacat.
Pertanyaan: Menurut Bapak, hal-hal apa saja yang menjadi peluang dan
ancaman What East?
Jawaban: Kalau untuk peluang sangat banyak yang bisa untuk
produk yang mengarah ke musik dan fashion indie, produk luar negeri, dan
termasuk juga produk yang dijual melalui bisnis online.
Pertanyaan: Segmentasi seperti apa yang dilakukan What East?
Bagaimana cara What East menentukan segmen pasar yang dituju? Bagaimana
strategi perusahaan dalam memasuki pasar What East?
Jawaban: Produk What East ditujukan bagi anak muda, yang suka dengan
musik indie, dan mereka yang menyukai pakaian yang bernilai tinggi yaitu
berkisar 17-30 tahun. Kami memilih segmen dengan menjualnya melalui
toko-toko yang sudah dinilai tepat untuk menjual produk kami.
Pertanyaan: Apa saja produk yang dijual What East?
Jawaban: Tees, Shirt, Flannel, Jacket, Varsity, Sweater, Hoodie, Jeans,
Denim, Snapback dan Accessories
Pertanyaan: Bagaimana cara What East dalam menentukan harga
produk?
Jawaban: Harga produk tergantung untuk produk apa yang dibeli.
Menurut kami harga yang ditetapkan sudah disesuaikan dengan kualitas dan
desain produk.
Pertanyaan: Apa saja upaya promosi yang sudah dilakukan What East?
Jawaban: What East sudah mengikuti berbagai pameran,website, dan
Pertanyaan: Bagaimana cara What East dalam mendistribusikan produk
hingga ketangan konsumen?
Jawaban: Kami melakukan distribusi melalui toko-toko yang sudah
melewati syarat sebagai sarana untuk menjual produk kami.
Wawancara dilakukan pada hari sabtu, 16 Mei 2016 pukul 12.00 WIB dan
berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Huzazi selaku manajer pemasaran, diperoleh informasi mengenai strategi pemasaran yang ditetapkan oleh What East beserta lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang ada
dari prespektif informan. Menutur Bapak Ahmad Huzazi, mereka tidak menerapkan langkah khusus, mereka hanya mengutamakan ide/gagasan dan
kreatifitas mereka dalam menciptakan produk dan memasarkannya.
Informasi-informasi yang didapatkan dari hasil wawancara nantinya akan dikategorikan menjadi faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan
What East, serta faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman What East. Faktor-faktor tersebut akan digunakan dalam analisis lingkungan perusahaan
yang kemudian diolah dalam rangkaian analisis SWOT. 4.2.2 Informan Utama
Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi
sosial yang diteliti dan dalam penelitian ini informan utama adalah konsumen What East yang pernah memakai produk What East. Jumlah informan utama pada
1. Zulmi (25 tahun)
Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk, harga, promosi, dan distribusi pada What East serta perbandingannya dengan pesaing yang telah
diketahui oleh narasumber.
Pertanyaan: Apa pendapat Anda mengenai produk yang dijual What
East? Bagaimana tentang harga yang ditetapkan What East? Dari mana Anda
mengetahui produk What East? Apakah Anda kesulitan dalam menemukan produk
What East? Bagaimana perbandingan antara produk What East dengan produk
lain jika dilihat dari segi produk, harga, promosi, dan distribusi?
Jawaban: Yang saya tahu dari clothingan What East, mereka
mengeluarkan 3 produk, yang pertama baju, jaket (sweater), dan topi. Menurut
saya, produk yang dikeluarkan What East itu sangat bagus terutama pada desain
dan model dikarenakan sesuai dengan selera saya. Kalau soal harga menurut
saya terlalu mahal. Kurang sesuai dengan isi kantong saya. Saya mengetahui
produk What East ini dari kawan, acara musik indie, dan media sosial. Tapi saya
pernah membeli produk ini waktu promosi, dan harganya pada saat itu tergolong
murah dengan kualitas yang bagus. Kalau menurut saya, promosinya sudah
bagus pada saat itu, tapi sekarang saya sudah jarang melihat promosi-promosi
yang diadakan What East. Menurut saya, produk ini sedikit lebih mahal
dibandingkan produk lainnya. Apalagi saat ini banyak clothing-clothingan yang
murah dan mudah didapat. Contohnya melalui toko online.
bahwa produk yang dikeluarkan What East sesuai dengan keinginan konsumen
namum untuk harga menurut narasumber masih kurang karena tidak sesuai dengan isi kantong.
2. Anwar (24 tahun)
Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk, harga, promosi,
dan distribusi pada What East serta perbandingannya dengan pesaing yang telah diketahui oleh narasumber.
Pertanyaan: Apa pendapat Anda mengenai produk yang dijual What
East? Bagaimana tentang harga yang ditetapkan What East? Dari mana Anda
mengetahui produk What East? Apakah Anda kesulitan dalam menemukan produk
What East? Bagaimana perbandingan antara produk What East dengan produk
lain jika dilihat dari segi produk, harga, promosi, dan distribusi?
Jawaban: Saya tahu produk ini bagus dan berkualitas, terutama pada
model. Harga yang ditetapkan What East menurut saya cukup mahal. Walaupun
begitu produk ini banyak juga diminati oleh para pelajar dan anak kuliah. Produk
ini saya ketahui dari teman-teman dan juga sosial media. Kesulitan dalam
mencari produk ini adalah tidak banyak tersedia di toko-toko distro. Produk ini
juga masih berupa produk lokal yang belum tentu kita dapat di daerah-daerah
tertentu.
Wawancara dilakukan pada hari sabtu 28 Mei 2016 pukul 16.30 WIB.
dirasa masih kurang karena masih sulit untuk menemukan produk East di
toko-toko distro.
3. Rendo (22 tahun)
Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk, harga, promosi, dan distribusi pada What East serta perbandingannya dengan pesaing yang telah
diketahui oleh narasumber.
Pertanyaan: Apa pendapat Anda mengenai produk yang dijual What
East? Bagaimana tentang harga yang ditetapkan What East? Dari mana Anda
mengetahui produk What East? Apakah Anda kesulitan dalam menemukan produk
What East? Bagaimana perbandingan antara produk What East dengan produk
lain jika dilihat dari segi produk, harga, promosi, dan distribusi?
Jawaban: Aneka produk yang dijual What East sangat beragam. Banyak
produk yang ditawarkan untuk memenuhi fashion konsumennya. Produk-produk
tersebut ditujukan untuk konsumen yang sehari-harinya harus tampil fashionable,
trend perkembangan zaman saat ini. Harga yang ditawarkan cukup bervariasi,
mulai dari harga menengah hingga ke atas. Harga-harga ini cukup relative bagi
para konsumen. Bagi para loyalis, tentu harga tidak menjadi masalah untuk
memenuhi kebutuhan fashion dengan maksimal. Promosi yang dilakukan What
East cukup gencar. Lokasi-lokasi promosi yang dipilih adalah sosial media,
website, dan pameran. Tidak susah untuk menemukan produk What East.
Pemesanan yang dilakukan cukup mudah dan cepat. Saya mengetahui pertama
kali produk ini dari rekan. Ada banyak alasan rekan tersebut yang sangat
produk What East dengan produk lainnya sebenarnya cukup relatif bagi
konsumen karena adanya persaingan. Tentu saja setiap produsen akan
menawarkan yang terbaik bagi konsumennya. Menurut saya produk What East
cukup bersaing dengan produk lainnya dan mampu memuaskan setiap
konsumennya.
Wawancara dilakukan pada hari minggu 29 Mei 2016 pukul 13.00 WIB.
Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara Rendo, diperoleh beberapa informasi bahwa What East memiliki aneka produk yang sangat beragam. Produk
yang diperjual What East selalu disesuaikan dengan trend perkembangan zaman saat ini. Promosi yang dilakukan What East cukup gencar dan tidak sulit untuk
menemukan produknya. Menurut saudara Rendo, perbandingan antara produk What East dengan produk lainnya sebenarnya cukup relatif bagi konsumen dan menurutnya, produk What East cukup bersaing dengan produk lainnya.
4. Aulia (22 tahun)
Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk, harga, promosi,
dan distribusi pada What East serta perbandingannya dengan pesaing yang telah diketahui oleh narasumber.
Pertanyaan: Apa pendapat Anda mengenai produk yang dijual What
East? Bagaimana tentang harga yang ditetapkan What East? Dari mana Anda
mengetahui produk What East? Apakah Anda kesulitan dalam menemukan produk
What East? Bagaimana perbandingan antara produk What East dengan produk
Jawaban: Produk What East bagus dan berkualitas. Disamping itu,
produk What East terbatas. Terkadang kita dapat produknya, kadang tidak. Kalau
harga yang ditetapkan oleh What East menurut aku tergolong mahal. Tetapi bagi
orang-orang yang mengetahui kualitas dari produk What East, harganya pasti
sesuai.Aku mengetahui produk What East dari penjual produk itu sendiri,
kebetulan kenal. Kalau kesulitan dalam mencari produknya sih gak ada. Kan
sudah kenal dengan penjualnya. Jadi tinggal datang saja ketempatnya. Kalau
dibandingkan dengan produk lain, kurasa sudah mampu bersaing dan banyak
juga kawan-kawan yang menggunakan produknya.
Wawancara dilakukan pada hari minggu 29 Mei 2016 pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan hasil wawancara dengan saudara Aulia, diperoleh beberapa informasi bahwa produk What East bagus dan berkualitas. Menurutnya, What East sudah mampu bersaing dan sudah banyak masyarakat yang menggunakan produknya.
4.3 Analisis Data
4.3.1 Identifikasi Lingkungan Perusahaan
Dari hasil identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal yang telah dilakukan, maka dapat diidentifikasi bahwa yang menjadi faktor internal dan faktor eksternal di What East sebagai berikut:
a. Faktor Strategi Internal (IFAS), yang terdiri dari:
a) Kekuatan (strengths)
2) Sistem birokrasi yang simpel dan sederhana, memudahkan koordinasi
antara pemilik perusahaan, pengelola dan para karyawan.
3) Kualitas produk terjamin, karena pembuatan produk menggunakan
bahan baku yang berkualitas dan telah di check secara teliti hingga menjadi produk jadi.
4) Mudah menyesuaikan keinginan pelanggan, karena prinsip kerja yang
ditanamkan perusahaan adalah memuaskan para pelanggan.
5) Brand image kuat, karena disamping aktivitas produksi, perusahaan
juga turut melakukan endorsement dalam meningkatkan brand image. 6) Lokasi perusahaan yang strategis, memudahkan dalam seluruh aktivitas
perusahaan.
7) Memiliki website sebagai media promosi, yang menadi sentral kegiatan promosi, sehingga perusahaan dengan mudah mengenalkan produk dan
membangun kepercayaan terhadap pelanggannya. b) Kelemahan (weaknesses)
1) Kurangnya tenaga penjual langsung ke konsumen, karena untuk taraf nasional, penjualan yang dilakukan masih jauh dari target perusahaan. 2) Kualitas SDM yang rendah, khususnya para karyawan yang baru
direkrut, sehingga membutuhkan proses perdampingan kerja yang relatif lama.
3) Belum mempunyai standarisasi kerja karyawan, karena perusahaan tergolong masih baru yang masih berorientasi pada laba.
4) SDM yang kurang memadai, sehingga masih ada karyawan yang
5) Modal terbatas, sehingga perusahaan masih dalam pencarian investor
dalam melakukan penanaman modal.
6) Masih ada produksi yang cacat, bahkan sekitar 5%-10% dari produk
yang telah diproduksi.
7) Masih mengandalkan vendor dalam melakukan produksi, akibat modal terbatas sehingga saat ini belum mempunyai beberapa mesin produksi.
2. Faktor Strategis Eksternal (EFAS), yang terdiri dari: a) Peluang (opportunities)
1) Usaha pakaian memiliki pasar potensial untuk nasional sekitar 250 juta jiwa, sehingga bisnis ini banyak diminati oleh pengusaha.
2) Permintaan pasar meningkat, untuk itu perusahaan dituntut untuk menciptakan kreatifitas guna memenuhi permintaan pasar.
3) Investor yang ingin menanamkan modalnya demi mendapatkan
keuntungan, sehingga memungkinkan bagi perusahaan untuk menambahkan modal guna pengembangan perusahaan.
4) Teknologi informasi yang tidak terbatas, yang dapat membantu perusahaan dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi.
5) Perusahaan telah memiliki pelanggan-pelanggan tetap yang membeli berbagai produk pakaian secara berkala dan kontinyu.
6) Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang menjadikan semua barang bebas masuk dari satu negara ke negara lain tanpa bea masuk.
7) Tidak banyak perusahaan sejenis, sehingga sangat besar peluang
b)Ancaman (Threats)
1) Jumlah pesaing nasional yang cukup banyak dari tahun ke tahun.
2) Kebijakan pemerintah yang tidak membatasi pendatang baru dalam
bisnis pakaian.
3) Minimnya pengetahuan konsumen terhadap produk, sehingga sangat sedikit konsumen yang tahu akan produk yang dibeli.
4) Produk luar negeri yang sudah terkenal dan menjadi prioritas pembelian konsumen.
5) Biaya tetap industri pakaian yang tinggi dan akan terus meningkat dari waktu ke waktu.
6) Kesadaran konsumen terhadap kesensitifan harga dan kualitas produk, konsumen akan menuntut kualitas yang lebih tinggi serta harga yang murah, dimana hal ini akan mendorong persaingan antara perusahaan
dalam industri pakaian.
7) Bisnis pakaian online yang berorientasi pada kepraktisan dan
kemudahan dalam memasarkan dan menjual produk. 4.3.2 Menentukan Matriks IFAS dan EFAS
Faktor-faktor strategis perusahaan yang didapat kemudian dimasukkan
dalam bentuk Tabel IFAS dan EFAS yang sebelumnya dilakukan pembobotan terhadap masing-masing faktor strategis perusahaan. Pemberian bobot internal
Fungsi dari pembobotan dan rating adalah untuk mengetahui faktor
strategis perusahaan dan dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif dapat menjadi faktor kekuatan dan peluang, sedangkan dampak negatif
menjadi kelemahan dan ancaman. Berikut ini Tabel pemberian nilai dan bobot serta pemberian bobot dan rating:
Tabel 4.1
Penentuan Nilai Bobot IFAS What East FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS
1. Selalu menghadirkan jenis produk
terbaru 4 0,114
2. Sistem birokrasi yang simpel dan
sederhana 2 0,057
7. Memiliki website sebagai media
promosi 3 0,086
Sub Total 22 0,629
Kelemahan (Weaknesses):
1. Kurangnya tenaga penjual langsung ke
konsumen
2 0,057
2. Kualitas SDM yang rendah
1 0,029
3. Belum mempunyai standarisasi kerja
karyawan
2 0,057
4. SDM yang kurang memadai
1 0,029
5. Modal terbatas
3 0,086
6. Masih ada produksi yang cacat
1 0,029
7. Masih mengandalkan vendor dalam
melakukan produksi
3 0,086
Sub Total 13 0,371
Keterangan:
1.
2.
3.
4.
Berdasarkan tabel 4.1 terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat
hubungannya dengan faktor-faktor kekuatan (strength), antara lain:
a. Faktor pertama mengenai selalu menghadirkan jenis produk terbaru,
dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah.
b. Faktor kedua mengenai sistem birokrasi yang simpel dan sederhana,
c. Faktor ketiga mengenai kualitas produk terjamin, dengan penilaian 3 dan
diperoleh bobot sebesar 0,086 dari perhitungan yang telah diolah.
d. Faktor keempat mengenai mudah menyesuaikan keinginan pelanggan,
dengan penilaian 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,057 dari perhitungan yang telah diolah.
e. Faktor kelima mengenai brand image kuat, dengan penilaian 4 dan
diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah.
f. Faktor keenam mengenai ide/gagasan kuat, dengan penilaian 4 dan
diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah.
g. Faktor ketujuh mengenai memiliki website sebagai media promosi, dengan
penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0,086 dari perhitungan yang telah diolah.
Berdasarkan tabel 4.1 juga terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat
hubungannya dengan faktor-faktor kelemahan (weaknesses), antara lain:
a. Faktor pertama mengenai kurangnya tenaga penjual langsung ke
konsumen, dengan penilaian 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,057 dari perhitungan yang telah diolah.
b. Faktor kedua mengenai kualitas SDM yang rendah, dengan penilaian 1
dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah. c. Faktor ketiga mengenai belum mempunyai standarisasi kerja karyawan,
dengan penilaian 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,057 dari perhitungan yang telah diolah.
d. Faktor keempat mengenai SDM yang kurang memadai, dengan penilaian 1
e. Faktor kelima mengenai modal terbatas, dengan penilaian 3 dan diperoleh
bobot sebesar 0,086 dari perhitungan yang telah diolah.
f. Faktor keenam mengenai masih ada produksi yang cacat, dengan penilaian
1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah. g. Faktor ketujuh mengenai masih mengandalkan vendor dalam melakukan
produksi, dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot sebesar 0,086 dari
perhitungan yang telah diolah.
Tabel 4.2
Penentuan Nilai Bobot EFAS What East
FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS 1. Usaha pakaian memiliki pasar
potensial 4 0,114
2. Permintaan pasar meningkat
1 0,029
3. Investor 3 0,086
4. Teknologi informasi yang tidak
terbatas
1. Jumlah pesaing nasional yang cukup
banyak
4 0,114
2. Kebijakan pemerintah yang tidak
membatasi pendatang baru kesensitifan harga dan kualitas produk
7. Bisnis pakaian online
2 0,057
Sub Total 17 0,486
TOTAL 35 1
Keterangan:
1.
2.
3.
4.
Berdasarkan tabel 4.2 terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat hubungannya dengan faktor-faktor peluang (opportunities), antara lain:
a. Faktor pertama mengenai usaha pakaian memiliki pasar potensial, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah.
c. Faktor ketiga mengenai investor, dengan penilaian 3 dan diperoleh bobot
sebesar 0,086 dari perhitungan yang telah diolah.
d. Faktor keempat mengenai teknologi informasi yang tidak terbatas, dengan
penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah.
e. Faktor kelima mengenai memiliki pelanggan-pelanggan tetap, dengan
penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah.
f. Faktor keenam mengenai lokasi perusahaan yang strategis, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah.
g. Faktor ketujuh mengenai tidak banyak perusahaan sejenis, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah.
Berdasarkan tabel 4.2 juga terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat
hubungannya dengan faktor-faktor ancaman (threats), antara lain:
a. Faktor pertama mengenai jumlah pesaing nasional yang cukup banyak, dengan
penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah.
b. Faktor kedua mengenai kebijakan pemerintah yang tidak membatasi
pendatang baru, dengan penilaian 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah.
d. Faktor keempat mengenai produk luar negeri, dengan penilaian 4 dan
diperoleh bobot sebesar 0,114 dari perhitungan yang telah diolah.
e. Faktor kelima mengenai biaya tetap industri pakaian tinggi, dengan penilaian
1 dan diperoleh bobot sebesar 0,029 dari perhitungan yang telah diolah.
f. Faktor keenam mengenai kesadaran konsumen terhadap kesensitifan harga dan kualitas produk, dengan penilaian 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,114
dari perhitungan yang telah diolah.
g. Faktor ketujuh mengenai bisnis pakaian online, dengan penilaian 2 dan
diperoleh bobot sebesar 0,057 dari perhitungan yang telah diolah.
4.3.3 Internal Factor Anlysis Strategy (IFAS)
Dari hasil penentuan nilai bobot pada faktor-faktor internal What East pada tabel 4.1, langkah selanjutnya adalah melakukan penghitungan terhadap nilai bobot dan rating, sebagaimana tertera pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Matriks IFAS What East
FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS
INTERNAL Bobot Rating
Bobot x Rating
Komentar Kekuatan (Strengths):
1. Selalu menghadirkan jenis prouk terbaru
0,114 4 0,456 Memenuhi
keinginan para pelanggan yang selalu up to date. 2. Sistem birokrasi yang simpel dan
sederhana 3. Kualitas produk terjamin 0,086 3 0,258 Pembuatan
bahan baku yang 7. Memiliki website sebagai media
2. Kualitas SDM yang rendah 0,029 1 0,029 Khususnya para
mempunyai nilai skor sebesar 2,112 sedangkan faktor-faktor kelemahan (weaknesses) mempunyai nilai skor sebesar 0,831. Berarti What East mempunyai
4.3.4 External Factor Anlysis Strategy (EFAS)
Dari hasil penentuan nilai bobot pada faktor-faktor internal What East pada tabel 4.2, langkah selanjutnya adalah melakukan penghitungan terhadap nilai
bobot dan rating, sebagaimana tertera pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4
Matriks EFAS What East
FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS
EKSTERNAL Bobot Rating
Bobot x Rating
Komentar Peluang (opportunities):
1. Usaha pakaian memiliki pasar potensial 2. Permintaan pasar meningkat 0,029 1 0,029 Perusahaan
dituntut untuk 4. Teknologi informasi yang tidak
berbagai produk 7. Tidak banyak perusahaan sejenis 0,114 4 0,456 Sangat besar
peluang
1. Jumlah pesaing nasional yang cukup banyak
0,114 4 0,456 Pesaing nasional yang cukup banyak dari tahun ke tahun.
2. Kebijakan pemerintah yang tidak membatasi pendatang baru 5. Biaya tetap industri pakaian tinggi 0,029 1 0,029 Akan terus
perusahaan dalam industri pakaian. 7. Bisnis pakaian online 0,057 2 0,114 Berorientasi pada
kepraktisan dan
Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, faktor-faktor peluang (opportunities) mempunyai nilai skor sebesar 1,713 dan faktor-faktor ancaman (threats) mempunyai nilai skor sebesar 1,227. Berarti What East mempunyai faktor peluang yang lebih tinggi dibandingkan faktor ancaman untuk menentukan strategi pemasaran.
4.3.5 Analisis Diagram SWOT
Dari hasil susunan faktor-faktor internal dan eksternal pada tabel 4.3 dan 4.4, maka menghasilkan rangkaian skor sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Matriks IFAS dan EFAS
Sub Total Strengths= 2,112 Sub Total Weakness= 0,831 Sub Total Opportunities=
1,713 Sub Total Threats=1,227
Total S + O= 3,825 Total W +T = 2,058 Diketahui bahwa:
Strength + Opportunity > Weakness + Threat
1. Mendukung strategi
agresif
2. Mendukung strategi
diversifikasi 4. Mendukung
strategi defensif
3. Mendukung strategi turn-around
Gambar 4.2
Diagram Analisis SWOT What East
Berdasarkan diagram 4.1 yang didasarkan pada perhitungan SWOT, What
East berada pada Kuadran I, dimana strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
4.3.6 Matriks SWOT
Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan serta kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Berikut
tabel 4.6 yang merupakan matriks SWOT What East:
Peluang (1,713)
Ancaman (1,227)
pengetahuan
Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat 4 (empat) alternatif bagi perusahaan untuk melakukan strategi pemasaran produknya. Alternatif-alternatif
strategi pemasaran tersebut antara lain:
a. Strategi SO (Strength-Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal. Strategi SO yang dapat digunakan What East yaitu:
1) Melakukan garansi dan memberi potongan harga atau diskon untuk pembelian pakaian dalam jumlah besar atau kepada pelanggan tetap.
Garansi ini perlu dilakukan guna menarik perhatian pelanggan
untuk membeli kembali produk What East. Dengan memberikan garansi, pembeli bisa melakukan return/ pengembalian barang jika barang barang
yang dibeli/ diterima rusak atau tidak sesuai dengan order yang telah dipesan.
2) Melakukan perluasan pasar dengan memilih segmen secara objektif
menarik dan tepat.
kualitas produknya. Perlu diingat juga bahwa produk itu mempunyai daur
hidup, lahir, berkembang, dan mati. Oleh karena itu jangan sampai produk tersebut mati sebelum waktunya, sehingga pihak manajemen What East
perlu melakukan inovasi-inovasi produk guna mempunyai nilai jual kepada konsumen.
Berdasarkan hasil analisis SWOT sebelumnya, diketahui bahwa
posisi perusahaan berada pada growth strategy (strategi pertumbuhan), sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan perubahan atau
penambahan strategi pemasaran, yaitu:
1) Melakukan Market Development (Perluasan Pasar)
Perluasan pasar dilakukan untuk menentukan pasar potensial terhadap produk yang dihasilkan oleh What East. Saat ini pasar potensial What East adalah pasar lokal. Dengan dilakukannya
perluasan pasar, memungkinkan What East untuk memperkenalkan, menjual, dan mendistribusikan produknya kepada konsumen. Pasar
potensial yang memungkinkan What East untuk memperluas pasarnya adalah Pulau Jawa dan Sumatera dimana pasar tersebut cocok dengan produk What East.
2) Spesialisasi Selektif
Spesialisasi selektif yaitu dengan memilih sejumlah segmen
What East akan mengetahui segmen mana yang tepat dan lebih
menjanjikan penjualan perusahaan.
3) Melakukan Product Development (Pengembangan Produk)
Permintaan konsumen yang selalu mengikuti trend sehingga membuat perusahaan untuk selalu menyesuaikan produknya dengan pasar. Untuk itu What East diharapkan mampu menciptakan produk
dengan design yang kreatif dan mengikuti perkembangan pasar.
4) Menambahkan metode penetapan harga Second Market Discounting
(Diskon Pasar Kedua)
Second Market Discounting (Diskon Pasar Kedua), yaitu
penetapan harga yang berbeda diantara beberapa pasar. Dengan demikian harga produk yang berada dalam Pulau Sumatera akan berbeda dengan harga produk yang berada di Pulau Jawa.
b. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan
dengan memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Strategi yang dapat digunakan What East yaitu:
1) Melakukan perekrutan dan pelatihan dengan kemampuan dan kualifikasi
yang dibutuhkan.
Strategi ini perlu dilakukan guna meningkatkan SDM yang
2) Mencari investor untuk menambah modal perusahaan dalam
pengembangan perusahaan.
Dalam melakukan pengembangan usaha What East, investor sangat
diperlukan karena menunjang perkembangan usaha What East dimasa depan. Investasi didapat akan digunakan dalam membeli mesin produksi berskala besar guna bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar di
nasional maupun luar negeri. c. Strategi ST (Strength-Threat)
Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari ancaman jika keadaan memungkinkan atau meminimumkan
ancaman eksternal yang dihadapi. Strategi ST yang dapat digunakan What East yaitu:
1) Melakukan riset pasar sebelum membuat jenis produk baru.
Riset pasar perlu dilakukan sebelum membuat jenis produk baru karena dengan riset pasar akan diketahui produk seperti apa yang
dibutuhkan oleh pasar, siapa saja yang memerlukan produk yang ditawarkan, bagaimana produk pesaing, dan kualitas produk seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
2) Aktif melakukan promosi melalui radio, bazar, dan media lainnya akan kelebihan produk perusahan.
konsumen untuk membeli. Adapun bentuk promosi yang dapat dilakukan
oleh What East yaitu:
a) Promotional selling (Promosi Penjualan)
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek atau mendorong keinginan mencoba untuk pembelian produk atau jasa. Alat-alat yang sering digunakan dalam promosi penjualan antara lain:
peragaan, pameran dagang, demonstrasi, dan sebagainya. b) Personal Selling (Penjualan Perorangan)
Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
Kegiatan promosi ini dilakukan guna menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan di kedua belah pihak.
3) Memanfaatkan website sebagai media promosi dan penjualan pakaian online.
Website merupakan salah satu media promosi yang memudahkan
konsumen dalam mencari informasi akan sebuah produk. Dengan adanya website What East, maka konsumen bisa melihat produk dan harga yang
ditawarkan.
d. Strategi WT (Weakness-Threat)
Pada strategi WT, Perusahaan harus memperkecil kelemahan atau jika
menghindari ancaman eksternal yang ada guna pencapaian tujuan perusahaan.
Strategi WT yang dapat digunakan What East yaitu:
1) Menambah jumlah karyawan pemasaran yang bertugas untuk datang langsung
ke calon konsumen.
Salah satu pemasaran yang sangat efektif adalah dengan memasarkan langsung ke pelanggan. Hal ini sangat penting karena konsumen bisa bertanya
langsung akan informasi produk.
2) Menekan barang cacat untuk menghasilkan harga produk yang murah.
Dengan menekan barang cacat, maka harga produk bisa diminimalkan. Barang cacat tidak bisa dihindari karena masih mengandalkan vendor dalam
melakukan produksi. Untuk itu sangat perlu dilakukan pengawasan akan produksi guna memaksimalkan kualitas produk yang sesuai dengan yang diharapkan What East.
3) Melakukan perekrutan karyawan pemasaran yang handal dalam memasarkan produk ke konsumen.
Karyawan pemasaran yang handal sangat diperlukan guna memaksimalkan peran pemasaran perusahaan. Pemasaran merupakan salah satu divisi perusahaan yang sangat penting karena mereka yang
merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta
4.3.7 Strategi Pemasaran yang Tepat pada What East
a. Segmentation (Segmentasi)
Segmentasi yang selama ini dilakukan oleh What East adalah yaitu
segmentasi demografis dan psikografis yang membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, dan gaya hidup. Produk yang
dibuat mengarah pada usia 17-30 tahun, laki-laki, dan gaya hidup masyarakat yang menyukai pakaian yang bernilai tinggi.
Berdasarkan hasil analisis SWOT sebelumnya, diketahui bahwa posisi
perusahaan berada pada rapid growth strategy sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan re-segmentasi seperti:
1) Market Development (Perluasan Pasar)
Perluasan pasar dilakukan untuk menentukan pasar potensial terhadap produk yang dihasilkan oleh What East. Saat ini pasar potensial
What East adalah pasar lokal. Dengan dilakukannya perluasan pasar, memungkinkan What East untuk memperkenalkan, menjual, dan
mendistribusikan produknya kepada konsumen. Pasar potensial yang memungkinkan What East untuk memperluas pasarnya adalah Pulau Jawa dan Sumatera dimana pasar tersebut cocok dengan produk What East.
2) Product Development (Pengembangan Produk)
Permintaan konsumen yang selalu mengikuti trend sehingga
b. Targeting (Target Pasar)
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, perusahaan harus memutuskan segmen mana yang dibidik dan mengevaluasi
segmen tersebut. Target pasar yang tepat dituju oleh What East adalah spesialisasi selektif yaitu dengan memilih sejumlah segmen masing-masing secara objektif, menarik, dan tepat. Mungkin ada sedikit atau tidak ada sinergi antar segmen
tersebut, tetapi masing-masing segmen menjanjikan sebagai penghasil uang. Dengan demikian What East akan mengetahui segmen mana yang tepat dan lebih
menjanjikan penjualan perusahaan. c. Positioning (Strategi Memasuki Pasar)
Positioning tercipta dengan menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan. Saat ini What East sudah melakukan positioning yaitu turut berpartisipasi dalam event. What East
turut menjadi penyelenggara utama maupun menjadi sponsor dalam penyelenggaraan event band yang diselenggarakan. Dalam event tersebut, What
East juga menjual produk, memasarkan produk, dan melakukan endorsement guna meningkatkan brand image. What East juga menjadi sarana bagi pelanggan untuk bertemu dan berdiskusi, khususnya mengenai produk dan penyelenggaraan event
guna mendekatkan diri dengan pelanggannya.
Hasil positioning adalah terciptanya dengan sukses suatu proposisi nilai
yang terfokus pada pelanggan, yang menjadi alasan kuat mengapa mereka membeli produk tersebut. Untuk itu berdasarkan strategi SO (Strength -Opportunity), What East diharapkan mampu untuk memaksimalkan berbagai
d. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan lini dari sistem pemasaran perusahaan.
1) Produk
Hal yang dilakukan guna meningkatkan daya jual terhadap produk What East adalah:
1. Keanekaragaman jenis
What East memasarkan produknya dengan strategi limited
edition, yaitu dengan menjual produk dengan stock terbatas. Dengan demikian What East perlu menambahkan produk dengan
keanekaragaman jenis guna memberikan konsumen mempunyai banyak pilihan dalam memilih produk yang tepat.
2. Jaminan (Garansi)
What East perlu memberikan jaminan kepada pelanggannya agar mereka merasa produk tersebut layak dan tidak ragu untuk dibeli.
Jaminan yang dimaksud seperti pengembalian produk apabila rusak dalam waktu seminggu, dan sebagainya.
2) Price (Harga)
Saat ini What East menentukan harga dengan metode Mark Up Pricing Method yaitu What East menentukan harga jual produknya setelah
menambah harga beli dengan sejumlah mark up (kelebihan harga jual di atas harga belinya). Dengan kondisi saat ini berdasarkan analisis SWOT,
(Diskon Pasar Kedua), yaitu penetapan harga yang berbeda di antara
beberapa pasar. Dengan demikian harga produk yang berada dalam Pulau Sumatera akan berbeda dengan harga produk yang berada di Pulau Jawa.
3) Promotion (Promosi)
What East diharapkan menyediakan anggaran yang kontinyu dalam melakukan promosi. Adapun bentuk kegiatan promosi yang dilakukan:
1. Promotional selling (Promosi Penjualan)
Promosi penjualan yang bisa dilakukan adalah dengan
mengikuti berbagai pameran dagang. 2. Personal selling (Penjualan Perorangan)
Penjualan perorangan dilakukan guna menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan terhadap konsumen. Penjualan perorangan diharapkan menjadi alat promosi
yang lebih efektif. 4) Distribution (Distribusi)
Saluran distribusi yang dapat digunakan oleh What East guna mencapai pemakai industri (konsumen) yaitu melalui distribusi industri. Distribusi industri yang dimaksud adalah toko-toko pakaian, toko pakaian
online, dan jasa penjualan pakaian lainnya yang sudah dikenal masyarakat dan memiliki syarat untuk dapat memasarkan produk What East
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada What
East Clothing, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa What East berada pada posisi
Strength-Opportunity (SO), dimana What East berada pada tahap growth strategy (strategi pertumbuhan) dengan menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Strategi SO berusaha dicapai dengan menerapkan strategi ST, WO dan WT.
2. Strategi pemasaran yang tepat diterapkan oleh What East berdasarkan Analisis
SWOT adalah:
d. Melakukan segmentasi demografis dan psikografis dalam menentukan
segmentasi.
e. Melakukan spesialisasi selektif dalam menentukan targeting kedepannya. f. Melakukan repositioning terhadap produk-produknya guna memantapkan
posisi perusahaan.
g. Merancang keanekaragaman jenis produk dan menggaransikan produk.
h. Menetapkan harga dengan metode Second Market Discounting.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran terhadap penetapan strategi pemasaran yang akan diterapkan pada
What East yaitu:
1. What East sebaiknya melakukan perekrutan karyawan yang handal dalam bidangnya guna mengoptimalisasi setiap bidang kerja agar tidak mengganggu
tugas antar bidang.
2. Pendistribusian barang melalui jasa orang lain dan menetapkan vendor dalam
melakukan produksi secara terus menerus akan mengalami pembengkakan biaya. Sebaiknya What East sudah punya armada sendiri dan sudah