4.10. Pengaruh Experiential Marketing Coffee Shop
4.10.1. Analisis Diskriminan 69
Analisis diskriminan merupakan alat analisis yang mampu mengelompokkan setiap objek ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan pada kriteria sejumlah variabel bebas. Tahapan awal dalam analisis diskriminan sama dengan analisis faktor, yaitu memilih variabelvariabel yang layak (valid) untuk dianalisis lebih lanjut. Tahap ini dilakukan dengan cara menyaring (seleksi) variabel yang telah memenuhi asumsiasumsi analisis diskriminan.
Pada proses pengolahan dengan Principle Component Analysis dihasilkan tiga komponen utama yang kemudian dilanjutkan dengan analisis diskriminan. Setelah diolah menggunakan software SPSS versi 13.00 maka diperoleh hasil bahwa atribut yang memiliki pengaruh positif dalam mempengaruhi loyalitas konsumencoffee shopde Kofie Pot adalah faktor experience, faktor komunikasi dan faktor situasional. Dipilihnya ketiga atribut tersebut didasarkan kepada nilai hasil test of equality of means yang memiliki signifikansi kurang dari taraf nyata lima persen dan nilai F test yang lebih besar dari F tabel yaitu
sebesar 11,128 untuk faktor nilai produk, 27,664 untuk faktor komunikasi, dan 26,298 untuk faktor perilaku.
Pada Lampiran 5 juga terlihat bahwa apabila dilihat dari nilai Chi Square yang diperoleh yaitu sebesar 147,770 dengan nilai Sig. sebesar 0,000 menunjukkan bahwa terdapat indikasi perbedaan yang nyata antara ketiga grup pada model diskriminan.
a. Uji Variabel yang Layak
Konsumen coffee shop de Koffie Pot yang puas dalam pembelian cenderung akan membeli ulang (repeat customer), pelanggan tetap yang membeli makanan/minuman di coffee shop de Koffie Pot secara teratur (Clients) dan pelanggan tetap dan
pendukung yang juga mengajak temanteman mereka agar mengunjungicoffee shopde Koffie Pot (Advocates).
Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap pengaruh faktor faktor Experiential Marketing terhadap loyalitas konsumen Coffee Shop de Koffie Pot Bogor. Untuk memenuhi asumsiasumsi dalam analisis diskriminan, terhadap variabel terikat dan variabel bebas dilakukan beberapa pengujian untuk menetukan apakah variabel variabel tersebut layak untuk dilakukan analisis selanjutnya.
Asumsi pertama ditujukan untuk melihat apakah variabel bebas terdistribusi normal. Uji normalitas metode Kolmogorov Smirnov dan ShapiroWilk digunakan untuk menguji asumsi ini. Berdasarkan uji ShapiroWilk dan Uji KolmogorovSmirnov menghasilkan tiga faktor yang signifikan lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti semua faktor berdistribusi normal. Dengan demikinan semua variabel dapat diikutsertakan dalam proses analisis berikutnya.
Asumsi kedua ditujukan untuk melihat apakah matriks kovarians dari semua variabel dalam opulasi sama (homoskedastisitas). Nilai signifikansi dari probabilitas F Box’s M digunakan untuk menguji asumsi ini. Asumsi kedua ini dapat dipenuhi karena nilai signifikan pada probabilitas kurang dari 0,05. Artinya jumlah varian dari variabel terikat (grup repeat, clientsdan advocates) adalah sama. Demikian juga jumlah varian dari variabel bebas (faktor komponen utama satu sampai komponen utama tiga) adalah sama.
Asumsi ketiga menunjukkan tidak terjadi korelasi antara variabel bebas secara signifikan (multikolinearitas). Hal ini berarti analisis faktor metode analisis komponen utama dapat menghasilkan variabelvariabel yang saling bebas satu sama lain atau tidak terjadi multikolinearitas.
Berdasarkan tiga asumsi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian ini dapat dipenuhi dan untuk proses
analisis data diskriminan selanjutnya dapat digunakan.
b. Pengaruh Faktorfaktor Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Konsumen de Koffie Pot
Berdasarkan hasil analisis diskriminan (Lampiran 5) diketahui bahwa responden yang dianalisis valid untuk diproses lebih lanjut karena tidak ditemukannya data yang hilang (missing) pada tabel Analisys Case Processing Summary. Analisis diskriminan pada penelitian ini terdiri dari tiga grup konsumen tipe repeat, clients danadvocates. Nilai koefisien pada skor mean yang besar menunjukkan bahwa responden mempunyai penilaian yang positif terhadap variabelvariabel yang dianalisis.
Hasil analisis berdasarkan pengujian Wilks'Lambda, menunjukkan bahwa semua fungsi (signifikan sebesar 0,000) sehingga layak dipercaya karena signifikan pada probabilitas lebih kecil dari 0,05. Tabel Wilk's Lambda dapat digunakan untuk menentukan perilaku responden tipe repeat customer, clients dan advocates berbeda secara nyata. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig. Kurang dari 0,05 hasil Wilk's Lambda menunjukkan bahwa terdapat yang secara nyata berbeda antara perlilaku responden repeat, clientsdanadvocates.
Berdasarkan hasil korelasi structure matric, menunjukkan bahwa faktor yang signifikan di fungsi satu adalah faktor komunikasi. Sedangkan faktor yang signifikan di fungsi dua adalah faktor experience dan faktor situasional. Signifikansi variabel variabel dan fungsi diskriminan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.
Berdasarkan klasifikasi tersebut dan mengacu pada hasil faktor dan fungsi yang semuanya layak dipercaya (Lampiran 5), maka dapat disimpulkan bahwa faktor situasional merupakan faktor yang paling berpengaruh dominan terhadap konsumen repeat dengan hubungan yang tidak searah (tanda negatif). Sedangkan faktor komunikasi merupakan faktor yang paling
berpengaruh dominan terhadap konsumen clients dan advocates dengan hubungan yang tidak searah (tanda positif untuk advocates dan tanda negatif untuk clients). Faktor tersebut dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Classification Function Coefficient.
Variabel Bebas Repeat Perilaku Pasca Pembelian Customer Clients Advocates Faktor Experience 1,292 0,794 0,544 Faktor Komunikasi 2,714 1,160 0,803 Faktor Situasional 3,336 1,117 0,779
Berdasarkan Tabel 16, dapat diketahui bahwa faktor situasional merupakan faktor dominan berpengaruh yang dapat dipakai sebagai indikator dalam menentukan perilaku konsumen repeat customer. Artinya bahwa dengan meningkatnya kepuasan konsumen terhadap faktor situasional (pikiran, aksi, dan hubungan) yang dilaksanakan olehcoffee shop de Koffie Pot, maka konsumen cenderung berperilaku untuk menjadikan de Koffie Pot sebagai pilihan pertama dan akan melakukan pembelian ulang pada kesempatan lain. Sedangkan factor komunikasi berpengaruh dan dapat dijadikan indikator dalam menentukan perilaku konsumen tipe clients dan advocates. Hal ini berarti konsumen akan senantiasa mengatakan halhal yang positif tentang coffee shop de Koffie Pot kepada orang lain dan mengajak ataupun merekomendasikan orang terdekat untuk mengunjungi coffee shop de Kofie Pot.
4.11. Rekomendasi Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan salah satu strategi yang mendukung perkembangan bisnis perusahaan secara keseluruhan untuk mencapai visi
dan misi perusahaan. Salah satu strategi pemasaran yang dilaksanakan adalah bauran pemasaran. Analisis bauran pemasaran merupakan implikasi dari hasil faktorfaktor yang mempengaruhi kunjungan maupun karakteristik dari responden/pengunjung. Adapun strategi bauran pemasaran yang dapat diterapkan oleh coffee shop de Kofie Pot sesuai dengan strategi experiential marketing yang sudah diterapkan adalah sebagai berikut :
4.11.1. Produk
Produk sebagai alat bauran pemasaran yang paling mendasar merupakan penawaran berwujud kepada pengunjung mencakup kualitas, rancangan dan bentuk objek. Coffee shop de Kofie Pot merupakan tempat yang menyediakan produk utama kopi beserta produk pendukung berupa makanan/minuman. Faktor ini menjadi faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Mengingat de Kofie Pot adalah coffee shop yang menyediakan kopi dalam negeri maka de Kofie Pot harus memformulasikan produknya untuk dapat memberikan nilai tambah kepada para pengunjungnya dibandingkan dengan coffee shop lain yang menyediakan kopi luar negeri. Nilai tambah yang dimaksud adalah dengan meningkatkan atributatribut yang dapat merangsang panca indera/sense seseorang yang dapat diwujudkan dengan menambah intensitas pemutaran musik serta tayangantayangan yang dapat dinikmati pengunjung. Berdasarkan pengolahan menggunakan analisis faktor, variabel produk memiliki nilai loading terendah, sehingga coffee shop de Kofie Pot sebaiknya menambah atribut atribut yang terkait dengan elemen produk, diantaranya adalah penambah perlengkapan dalam pengemasan produk.
4.11.2. Harga
Price (harga) berarti jumlah uang yang dibayarkan pengunjung ketika membeli produk makanan/minuman yang
ditawarkan oleh coffee shop de Kofie Pot. Kebijakan penetapan harga adalah hal yang sangat menentukan tingkat pengunjung karena harga merupakan salah satu faktor penentu apakah pengunjung mampu melakukan kunjungan pembelian berdasarkan ketersediaan dana yang mereka miliki. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, bauran pemasaran harga tidak menjadi bagian dari kajian experiential marketing sehingga perusahaan diharapkan tetap mempertahankan harga yang diberlakukan sekarang yang dinilai telah sesuai dengan target konsumen yaitu kalangan menengah ke atas.
4.11.3. Tempat
Place (tempat) sebagai alat ketiga berarti kegiatan yang dilakukan oleh pengelola sehingga lokasi objek mudah dijangkau dan strategis untuk pengembangan usaha. Dengan keberadaan coffee shop de Kofie Pot yang berlokasi di tengah kota dan dipinggir Kebun Raya Bogor sehingga masih memiliki udara yang segar diharapkan pihak pengelola dapat juga menyediakan penambahan objek guna memenuhi tujuan pengunjung sehingga de Kofie Pot dapat menjadi tempat alternatif ke tiga setelah rumah dan kantor. Disamping itu, bauran pemasaran tempat memiliki peran besar dalam menstimulus hadirnya konsumenkonsumen baru yang dalam experiential marketing aspek tempat sangat berpengaruh terhadap variabelsense (panca indera).
4.11.4. Promosi
Promotion (promosi), meliputi semua kegiatan yang dilakukan pengelola dalam mengkomunikasikan produk/jasanya
kepada masyarakat. Ketersediaan promosi dalam
menginformasikan de Kofie Pot akan membantu para pengunjung untuk mengetahui segala bentuk layanan atau keperluan jika berkunjung ke coffee shopde Kofie Pot.
Hingga saat ini coffee shop de Kofie Pot melakukan kegiatan promosinya melalui komunikasi word of mouth (dari mulut ke mulut). Hal ini sesuai dengan sebaran responden mengenai informasi keberadaan coffee shop de Kofie Pot 51,5 persen mendapatkan informasi tentang de Kofie Pot dari teman, sehingga coffee shop de Kofie Pot perlu meningkatkan kegiatan promosinya. Salah satunya adalah dengan melalui cobranding/kerjasama merek untuk dapat membantu penciptaan brand awareness de Kofie Pot dalam pikiran konsumen. Bentuk implementasi dari co branding dapat berupa kerjasama dengan media seperti majalah atau surat kabar yang ada di Kota Bogor.
4.11.5. Bukti fisik (Physical Evidence)
Sebagai jenis industri jasa coffee shop maka coffee shop de Kofie Pot memerlukan bukti fisik yang menunjukkan keberadaannya di tengahtengah masyarakat. Salah satu variabel experiential marketing yaitu identitas memiliki nilai loading yang cukup besar sehingga berpengaruh besar pula terhadap peningkatan loyalitas konsumen sehingga keberadaan bukti fisik yang memperkuat identitas harus lebih ditingkatkan. Outlet coffee shop de Kofie Pot adalah bukti fisik yang sangat jelas untuk menunjukkan keberadaan coffee shop. Selain itu juga harus didukung oleh buktibukti fisik berupa logo de Kofie Pot, pemasangan billboard di depan coffee shop, pengoptimalan website sebagai bagian dari experiential providers yang pelaksanaannya dinilai masih rendah. Keberadaan bukti fisik ini membantu dalam aspek pemasaran perusahaan, karena dengan adanya bukti fisik maka pelanggan akan memiliki tingkat awareness yang lebih baik terhadap coffee shop. Berdasarkan analisis faktor, variabel relate/hubungan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap loyalitas konsumen sehingga pengadaan
bukti fisik yang berupa marchendise cukup diperlukan agar pelanggan merasa bangga dan merasa diterima di komunitasnya. 4.11.6. Orang (People)
Dalam industri jasa coffee shop seperti de Kofie Pot sangat bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan terutama barista. Pelanggan sering menilai kualitas jasa yang mereka terima dari coffee shop berdasarkan penilaian terhadap orangorang yang menyajikan jasa tersebut. Bauran pemasaran orang memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menerapkan experiential marketing, terutama komponenkomponen yang ada dalam Strategic Experiential Modules (SEMs) yaitu variabel perasaan dan pikiran sehingga karyawan coffee shop de Kofie Pot dituntut untuk dapat membuat konsumen merasa feel good sehingga konsumen dapat berpikir positif terhadap coffee shop de Kofie Pot. Hal ini harus didukung dengan adanya program call back yang bertujuan agar konsumen merasa dihargai sehingga dia akan datang lagi ke coffee shop de Kofie Pot Bogor. Selain itu juga hendaknya terdapat program visit table to table, dimana karyawan mendatangi langsung ke meja konsumen untuk menanyakan apakah ada kekurangan atas pelayanan yang diberikan.
4.11.7. Proses Produksi (Production Process)
Proses produksi atau operasi ternyata merupakan faktor yang sangat penting bagi konsumen. Sehingga dalam bisnis jasa, manajemen pemasaran dan manajemen operasi terkait erat. Strategi bauran pemasaran proses yang dilakukan olehcoffee shop de Kofie Pot hendaknya melalui beberapa upaya. Salah satunya adalah dengan penambahan perangkat teknologi yang dapat menghubungkan antara bagian pemesanan dengan bagian dapur sehingga proses produksi makanan akan lebih cepat serta sumber
daya yang dibutuhkan menjadi lebih efisien. Menurut Lovelock dan Wright (2005) proses produksi dalam bisnis jasa juga melibatkan konsumen. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian, variabel komuikasi memiliki nilai loading yang cukup besar sehingga pihak perusahaan harus menciptakan komunikasi intensif dengan pengunjung.
4.11.8. Produktivitas dan Kualitas (Productivity and Quality)
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri coffee shop hendaknya de Kofie Pot tetap memperhatikan kualitas bahan baku terutama kopi adalah sebuah produk yang harus senantiasa dijaga unsur kesegarannya sehingga persediaan bahan baku sebaiknya dilakukan dengan metode FIFO (First In First Out), dimana bahan baku yang dibeli pertama kali akan mengalamai proses terlebih dahulu. Sehingga dengan demikian perputaran bahan baku menjadi lancar dan dapat menghindari expired. Selain itu produktivitas tenaga kerja yang dimiliki perusahaan sejauh ini cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari cara mereka memberikan pelayanan kepada konsumen. Para karyawan sangat respek dan cepat dalam menyambut kedatangan konsumen dan memberikan pelayanan yang maksimal serta terbuka dalam melayani keluhankeluhan konsumen. Oleh karena itu segala aktivitas yang dilakukan oleh karyawan harus berorientasi pada penciptaan hubungan emosional dengan pelanggan.
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
§ Pelaksanaan prinsipprinsip experiential marketing coffee shop de Koffie Pot yang terdiri atas experiential modules (sense, feel, think, act, dan relate) dan experiential providers (komunikasi, identitas, produk, cobranding, lingkungan dan orang) pada konsumencoffee shop de Koffie Pot pada umumnya cukup tinggi yaitu sebesar 75,625%. Adapun unsurunsur yang memiliki skor tertinggi adalah perasaan (86,8%). Sedangkan unsurunsur yang memiliki skor terendah adalah website (53,1%).
§ Dua belas variabel dari Experiential Marketing yang mempengaruhi loyalitas konsumen coffee shop de Koffie Pot yang diteliti, yaitu variabel indera (X1), perasaan (X2), pikiran (X3), aksi
(X4), hubungan (X5), komunikasi (X6), identitas (X7), produk
(X8), cobranding (X9), lingkungan (X10), website (X11), dan
orang (X12). Dalam penelitian ini dihasilkan tiga faktorfaktor
Experiential Marketing yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumencoffee shop de Koffie Pot Bogor.
§ Ketiga faktor yang dihasilkan tersebut secara berbeda dapat menjelaskan persepsi konsumen terhadap loyalitas de Koffie Pot. Ketiga faktor komponen utama tersebut adalah faktor experience yang terdiri dari variabel indera, perasaan, identitas, produk dan lingkungan. Faktor komunikasi yang terdiri dari komunikasi, co branding, website dan orang. Faktor situasional yang terdiri dari pikiran, aksi dan hubungan.
§ Faktorfaktor experiential marketing yang berpengaruh berdasarkan hasil analisis diskriminan adalah faktor situasional yang berpengaruh terhadap repeat customer atau konsumen yang akan mengunjungi kembali coffee shop de Kofie Pot. Sedangkan
faktor komunikasi berpengaruh dominan terhadap konsumen tipe clientsdanadvocates.
§ Tingkat loyalitas konsumen coffee shop de Koffie Pot dinyatakan sangat loyal. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya konsumen yang termasuk kriteriaadvocates. 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, maka beberapa saran yang dapat diajukan adalah : 1. Coffee Shop de Kofie Pot diharapkan dapat terus mempertahankan dan meningkatkan pelaksanaan unsurunsur experiential marketing dengan lebih baik sehingga tetap berkesan di hati dan pikiran konsumen. Adapun unsurunsur experiential marketing yang masih perlu ditingkatkan pelaksanaannya adalah unsur website.
2. Coffee shop de Koffie Pot diharapkan dapat menambah aktivitas ataupun penambahan komponenkomponen dalam coffee shop yang dapat memacu penciptaan faktor komunikasi sehingga terjadi peningkatan terhadap konsumen tipe clientsdanadvocates.
3. Coffee Shop de Kofie Pot hendaknya meningkatkan komunikasi dengan konsumen dengan membuat database marketing yang dapat digunakan untuk menginformasikan kepada pelanggan terkait dengan eventevent khusus untuk mempertahankan konsumen yang loyal serta menarik kembali konsumen yang ingin berpindah ke tempat lain.
4. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat dilakukan penelitian mengenai dampak penerapan experential marketing dalam strategi pemasaran suatu perusahaan terhadap omzet penjualannya dengan menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, S. 2006. Analisis Respon Konsumen Terhadap Performance Box Office Coffee Shop, Bogor. Skripsi pada Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Apriantoro, 2006. Analisis Positioning Popeyes Chicken and Seafood dalam Pasar Restoran Fast Food di Kota Bogor. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Evans IR dan B Berman. 1982. Essential of Marketing. Mc Milan Publishing Co, New York
Ferdiansyah. 2005. Peramalan dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kunjungan ke Agrowisata Little Farmers Unit Usahatani Koperasi karyawan PT. Biofarma Cisarua, Lembang. Skripsi pada Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Griffin. 1995. Customer Loyalty : How to Earn It, How to Keep It. Mac Graw Hill, New York.
Kartajaya, H. 2002 . Hermawan Kartajaya on Marketing. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kartajaya, H. 2005. MarkPlus on Strategy : 12 Tahun Perjalanan MarkPlus&Co Membangun Strategi Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Listyari, W. 2006. Analisis Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Cofee Shop De Koffie Pot, Bogor. Skripsi pada Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Michelli, A Joseph. 2007. The Starbucks Experience : 5 Prinsip untuk Mengubah Hal Biasa menjadi Luar Biasa. Esensi Erlangga Group, Jakarta.
Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Novindra. 2003. Hubungan Experential Marketing Dan Emotional Branding (EXEM) Dengan Loyalitas Konsumen Susu Kental Manis Indomilk Pada PT. Indomilk (Studi Kasus di Kotamadya Bogor). Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kotler, P. 2003. Manajemen Pemasaran. Prentice Hall, Inc, New Jersey. Rangkuti, F. 2003. Riset Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Santosa, I. 2006. Hot Branding : Cara Paling Panas Mengorbitkan Merek. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Schmitt, Bernd H. 1999. Experiential Marketing : How to Get Customers to sense, feel, think, act, relate to Your Company and Brands. The Free Press, New York.
Simamora, B. 2004. Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sudarmanto, R. 2004. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sulaiman, W. 2002. Statistik NonParametrik : Contoh Kasus dan Pemecahannya dengan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikai Pemasaran. PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.
Umar, H. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN COFFEE SHOP “DE
KOFFIE POT” BOGOR Peneliti : Eko Budi Prayogi NRP : H24104044 Departemen : Manajemen Fakultas : Ekonomi dan Manajemen Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor I. Profil Responden IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : ... Jenis Kelamin : Lakilaki/Perempuan (coret yang tidak perlu) Alamat : ... Telp/HP : ... / ... DAFTAR PERTANYAAN Petunjuk Pengisian : · Berilah tanda “X” pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda · Pada pertanyaan yang sifatnya terbuka, tuliskan jawaban Anda pada tempat yang telah disediakan 1. Berapa Usia Anda saat ini?
a. < 15 tahun d. 36 – 45 tahun b. 16 25 tahun e. > 46 tahun c. 26 – 35 tahun 2. Berapakah pendapatan Anda per bulan? a. < Rp. 1.000.000 d. Rp. 6.000.001–Rp. 9.000.000 b. Rp. 1.000.001–Rp.3.000.000 e. Rp. > 9.000.001 c. Rp. 3.000.001–Rp.6.000.000 3. Berapakah pengeluaran Anda untuk konsumsi (makanan dan minuman) per bulan? a. < Rp. 100.000 d. Rp. 600.001 – Rp. 900.000 b. Rp. 100.001 – Rp. 300.000 e. > Rp. 900.000 c. Rp. 300.001 – Rp. 600.000 4. Pekerjaan Anda saat ini?
a. Pegawai Negeri e. Pelajar/Mahasiswa
b. Pegawai Swasta f. Profesional
c. Wiraswasta g. Lainnya (sebutkan)………
Lanjutan Lampiran 1.
5. Pendidikan Terakhir?
a. SD d. Diploma g. Lainnya...
b. SLTP/sederajat e. Sarjana (S1) c. SMU/sederajat f. S2/S3 II. Screening
1. Apakah Anda sedang membeli/mengkonsumsi produk Coffee Shop “de Koffie Pot” di Kota Bogor?...
a. Ya Jika Ya, Lanjutkan ke pertanyaan berikutnya. b. Tidak Jika Tidak, Stop
2. Apakah Anda atau salah satu anggota keluarga Anda atau teman dekat Anda ada yang bekerja di coffee shop de Koffie Pot?....
a. Ya Jika Ya, Stop b. Tidak Jika Tidak, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya III. Perilaku Pembelian 1. Darimana Anda pertama kali mengenal de Koffie Pot? (pilih salah satu) a. Teman/kerabat d. Liputan/berita di media masa b. Iklan De Koffie Pot e. Lainlain, sebutkan... c. Melihat outletnya 2. Apa yang membuat Anda tertarik untuk mencoba De Koffie Pot pada saat pertama kali? (pilih salah satu) a. Tertarik melihat iklan d. Kepopuleran de Koffie Pot b. Diajak/direkomendasikan teman e. Tertarik melihat outletnya c. Ingin mencoba f. Lainlain, sebutkan... 3. Dengan siapa Anda biasanya mengunjungi Coffe Shop de Koffie Pot :
a. Teman d. Sendiri
b. keluarga e. Lainlain, sebutkan... c. Rekan kerja
4. Biasanya Anda mengunjungi Coffe Shop de Koffie Pot dengan tujuan : a. Menikmati kopi dan hidangan lain.d. Relax/bersantai
b. Meeting dengan rekan kerja e. Browsing internet
c. Berkumpul dengan teman f. Lainlain, sebutkan... 5. Biasanya Anda menikmati kopi de Koffie Pot dengan :
a. Dinein/konsumsi di outlet
b. Takeaway/di bawa pergi
6. Berapa lama biasanya waktu yang Anda habiskan di Coffe Shop de Koffie Pot pada setiap kunjungan :
a. < 30 menit c. > 60 menit b. 3060 menit
7. Selain Coffe Shop “de Koffie Pot”, coffee shop yang sering Anda kunjungi adalah :
a. The coffee Bean & Tea Leaf d. Excelso
b. Starbucks Coffee e. Box Office Coffee
Lanjutan Lampiran 1.
IV. Pengalaman Konsumen
Mohon berikan penilaian berdasarkan pengalaman yang Anda peroleh ketika mengkonsumsi minuman kopi di De Koffie Pot dengan cara menandai (thick)