UPT KPH WILAYAH I-XVI
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
5.3. Analisis Distribusi Pegawai dalam Implementasi Pengalihan Dinas Kehutanan Daerah ke Provinsi
Distribusi pegawai merupkan bukti penting dalam implementasi pengalihan Dinas Kehutanan Kabupaten ke Dinas Kehutanan Provinsi. Disini penulis memberikan titik koordinat terhadap distribusi pegawai berdasarkan wilayah yang telah ditentukan melalui pedoman pelaksanaan. Distribusi pegawai merupakan gambaran umum mengenai letak dan jumlah pegawai yang membidangi suatu kawasan tertentu berdasarkan beban kerja yang dimiliki. Dibawah ini dapat kita pahami distribusi pembagian 16 Wilayah UPT KPH.
(Gambar 5.4 Titik Distribusi Pegawai Dinas Kehutanan Provinsi)
Kita melihat bahwa sebaran pegawai yang didistribusikan melalui dinas kehutanan provinsi Sumatera Utara tersebar secara merata hal ini diinterpretasikan melalui sebaran titik-titik yang ditunjukkan oleh peta diatas. Kawasan Hutan Lindung seluas 1.325.596 Ha, kawasan Hutan Produksi tetap seluas 1.021.063 Ha, Kawasan hutan produksi terbatas seluas 875.050 Ha, Kawasan hutan yang dapat dikonversi seluas 41.039 ha, Serta Kawasan TAHURA seluas 1,254,292 yang tersebar di 27 Kabupaten/kota dari 33 Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Kawasan inilah yang menjadi sebaran dan distribusi pegawai yang memiliki hutan untuk dilindungi maupun untuk dilestarikan.
Menurut informan titik distribusi pegawai didasarkan pada cakupan luas wilayah dan beban kerja yang dimiliki di daerah sebagai kawasan implementasi kebijakan. Sebaran pegawai dari setiap wilayah mencapai rata-rata 49 orang per wilayah dan pegawai yang bekerja di wilayah 1 sampai 16 berjumlah kurang lebih 836 orang. Maka berdasarkan berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara telah melakukan distribusi pegawai dengan baik melalui prosedur pelaksanaan yang diselenggarakan dalam kurun waktu 3 bulan.
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan
6.1.1 Kesimpulan Umum
Adapun Kesimpulan umum berdasarkan pembahasan dan penyajian data adalah sebagai berikut:
1. Implementasi Kebijakan Pemerintah Pada Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang Pengalihan Dinas Kehutanan Kabupaten ke Dinas Kehutanan Provinsi merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk peningkatan kelestarian, kemamfaatan, dan pengolahan hutan dengan baik di daerah. Segala bentuk kebijakan yang dikeluarkan dalam implementasi pengalihan Dinas Kehutanan Daerah ke Dinas Kehutanan Provinsi dilakukan semata-mata dalam rangka pengembangan dan pembangunan lingkungan hidup terutama di daerah. Penerapan Undang-Undang No 23 Tahun 2014 dalam Pengalihan Dinas Kehutanan Kabupaten ke Dinas Kehutanan Provinsi di kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik, dimana semua aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan pengalihan dinas tersebut dilaksanakan sesuai dengan semua peraturan yang berlaku serta mengikuti setiap tahapan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah guna mencapai pembaharuan organisasi yang lebih baik. Implementasi pengalihan Dinas Kehutanan Kabupaten ke Dinas Kehutanan Provinsi di kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara berlansung sejak November 2016 hingga maret 2017 dan pada saat ini sudah masuk ke bulan yang ke delapan.
2. Prosedur pelaksanaan implementasi pengalihan Dinas Kehutanan Daerah ke Dinas Kehutanan Provinsi sudah dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan standar administrasi yang sesuai dengan peraturan demi kelangsungan pelaksanaan. Prosedur pelaksanaan telah dilakukan dengan sistematis berdasarkan petunjuk pelaksanaan yang menjadi pedoman-pedoman implementor yang dipedomani berdasarkan Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, dan Peraturan Gubernur.
6.1.2. Kesimpulan Khusus
Kesimpulan khusus adalah kesimpulan yang berasal dari analisis variabel dengan model implementasi yang digunakan oleh penulis untuk mendeskripsikan pelaksanaan implementasi Undang-Undang No 23 Tahun 2014 pada pengalihan Dinas Kehutanan Kabupaten ke Dinas Kehutanan Provinsi. Variabel yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan dari pelaksanaan implementasi kebijakan pengalihan Dinas Kehutanan Kabupaten ke Dinas Kehutanan Provinsi adalah variabel implementasi model George Edward III.
Adapun kesimpulan dari analisis variabel implementasinya adalah:
1. Komunikasi, komunikasi menjadi faktor penting yang mendasari dijalankan kebijakan implementasi pengalihan Dinas Kehutanan Kabupaten ke Provinsi. Berdasarkan pemahaman dan pemaparan pada bab sebelumnya komunikasi dalam implementasi kebijakan pemerintah dalam pengalihan Dinas Kehutanan Kabupaten ke Provinsi pada Undang-Undang No 23 Tahun 2014 telah memenuhi kriteri baik. Hal ini dibuktikan melalui deskripsi komunikasi kebijakan pada masa
transisi, kejelasan isi kebijakan, serta konsisitensi implementor yang telah dilakukan dengan baik.
2. Sumber Daya, faktor sumber daya manusia menjadi bentuk indikator implementor paling besar dalam melaksanakan implementasi kebijakan pemerintah pada pengalihan Dinas Kehutanan Kabupaten ke Provinsi. Sumber daya dalam pengimpletasian kebijakan Undang-Undang No 23 Tahun 2014 di Kantor Dinas Kehutanan Sumatera Utara berada pada kriteria mampu meskipun dicatat perlunya peningkatan-peningkatan kualitas sumber daya manusianya maupun perbaikan serta penambahan fasilitas yang lebih mendukung untuk pelaksanaan kebijakan ini.
3. Disposisi, sifat dan kecenderungan pelaksana dalam pelaksanaan kebijakan ini dapat dikatakan baik sebab implementor mengedepankan sikap kejujuran, komitmen, tanggung jawab serta sikap demokratis dalam setiap tahapan yang dilalui.
4. Struktrur organisasi, struktur organisasi dalam implementasi kebijakan pengalihan ini pada prinsip pembentukan struktur organisasinya dan prosedur pelaksanaanya telah dilaksanakan dengan baik. Perubahan struktur organisasi di daerah kabupaten dapat menjadi peluang dalam melakukan koordinasi dengan cepat dan dibarengi dampak positif terhadap organisasi daerah, walaupun terdapat beberapa perubahan yang menghapuskan beberapa kedudukan-kedudukan penting dalam Aparatur Sipil Negara.
6.2. Saran
1. Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara sebaiknya menambah fasilitas untuk menunjang pelaksanaan program-program yang akan dilakukan
dilapangan agar dapat membantu suksesnya kebijakan. Fasilitas yang dapat ditambahi seperti peralatan kantor yang mendukung administrasi berupa peningkatan medium komputer baik perangkat software atau hardware sebab kemajuan teknologi harus dapat diikuti karena kebijakan pemerintah semakin mengarah pada penggunaan Inter-Telekomunikasi untuk menunjang kemajuan kerjanya. Disamping unit komputer diperlukan juga alat komunikasi yang dapat mengkoordinasikan semua organisasi daerah kabupaten maupun provinsi untuk lebih bersinergi. Satu lagi pendidikan dan pelatihan juga sangat diperlukan untuk ditambahi oleh para pegawai dari kelompok fungsional untuk dapat meningkatkan kualitas kerja yang maksimal.
2. Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara diharapkan juga lebih intensif lagi mengawasi pegawai di kantor dengan memperhatikan kehadiran, membuat daftar aturan tugas di mading, serta memberikan peringatan kepada pegawai yang dinilai mengabaikan tugas guna melakukan tugas dan tanggung dengan lebih baik.
3. Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara juga diharapkan mampu membangun koordinasi yang baik dengan Unit Pelaksana Teknis di daerah Kabupaten agar saling memahami tugas dalam pengimplementasian kebijakan di Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tersebut.