• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup

Dalam dokumen Renstra Dinas SDAEM Tahun 2016 2021 (Halaman 18-171)

BAB I PENDAHULUAN

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral

2.4.3 Analisis Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra Kementrian /Lembaga dan Renstra Provinsi 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

3.5 Penentuan Isu-isu Strategi

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Kabupaten

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 8

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1 Rencana Program / Kegiatan dan Indikator Kinerja 5.2 Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 9

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN MINERAL

KABUPATEN SLEMAN

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN

SKPD

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 10

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1.1 Tugas dan Fungsi

erdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral (SDAEM), Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral memiliki kedudukan, tugas dan fungsi (Bab II, Pasal 2) sebagai berikut : (1) Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral merupakan unsur pelaksana

pemerintah daerah yang dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawahdan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(2) Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang sumberdaya air, energi, dan sumberdaya mineral.

(3) Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis bidang sumberdaya air, energi, dan sumber daya mineral;

b. pelaksanaan tugas bidang sumberdaya air, energi, dan sumber daya mineral;

c. penyelenggaraan pelayanan umum bidang sumberdaya air, energi, dan sumber daya mineral;

d. pembinaan, pengembangan, dan pemanfaatan sumberdaya air, energi, dan sumberdaya mineral; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 11

2.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 Tahun 2014 tentang uraian tugas, fungsi dan tata kerja Bappeda, didukung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kantor Pengendalian Pertanahan Daerah dan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu.

Adapun susunan organisasi Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman terdiri dari (Bab II, Pasal 3) :

a. Kepala Dinas; b. Sekretariat;

Sekretariat memiliki tugas dan fungsi melaksanakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) subbagian :

1. Subbagian Umum dan Kepegawaian

Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan, kepustakaan, dokumentasi, perlengkapan dan rumah tangga dinas serta menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha kepegawaian Dinas.

2. Subbagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan anggaran, perbendaharaan, dan pembukuan keuangan Dinas.

3. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi

Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program kerja, rencana kegiatan, penyajian data, evaluasi, dan penyusunan laporan Dinas.

c. Bidang Penyediaan dan Pembinaan Sumber Daya Air (PPSDA);

Bidang ini memiliki tugas menyelenggarakan penyediaan, konservasi, pembinaan dan pengendalian sumber daya air. Bidang Penyediaan dan Pembinaan Sumber Daya Air terdiri dari 2 (dua) seksi :

1. Seksi Penyediaan dan Konservasi SDA

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 12

penyediaan dan konservasi sumber daya air, seperti pemeliharaan dan rehabilitasi embung, perencanaan dan pembangunan embung/bangunan penangkap air lainnya.

2. Seksi Pembinaan dan Pengendalian SDA

Seksi Pembinaan dan Pengendalian SDA mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengendalian bidang sumber daya air, seperti rehabilitasi/pemeliharaan Petani Pemakai Air, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.

d. Bidang Irigasi

Bidang ini memiliki tugas menyelenggarakan operasional, pemeliharaan, pengembangan, dan pembinaan irigasi. Bidang Irigasi terdiri dari 2 (dua) seksi : 1. Seksi Operasional dan Pemeliharaan Irigasi

Seksi Operasional dan Pemeliharaan Irigasi mempunyai tugas melaksanakan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana sumber daya air, terutama kaitannya dengan pengairan sawah/irigasi, seperti operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi.

2. Seksi Pengembangan dan Pembinaan Irigasi

Seksi Pengembangan dan Pembinaan Irigasi mempunyai tugas melaksanakan pembangunan, pengembangan dan pembinaan irigasi, seperti peningkatan pengelolaan irigasi partisipatif (WISMP).

e. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Bidang ini memiliki tugas menyelenggarakan dan membina pengusahaan, pengembangan dan pengendalian energi dan sumber daya mineral. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral terdiri dari 3 (tiga) seksi :

1. Seksi Pengusahaan ESDM

Seksi Pengusahaan ESDM mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perizinan dan pembinaan usaha di bidang sumberdaya pertambangan dan energi, penurapan mata air, pengambilan dan pemakaian air bawah tanah serta pengolahan data dan informasi bidang pertambangan dan energi.

2. Seksi Pengembangan ESDM

Seksi Pengembangan ESDM mempunyai tugas melaksanakan pemetaan dan pengembangan potensi geologi, sumberdaya mineral dan energi serta air bawah tanah, penataan wilayah dan konservasi pertambangan, serta reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang.

3. Seksi Pengendalian ESDM

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 13

usaha di bidang sumberdaya pertambangan dan energi, pemboran, penurapan mata air, pengambilan/pemakaian air bawah tanah, serta menyiapkan bahan pemberian rekomendasi penggunaan alat berat.

f. Unit Pelaksana Teknis

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

 Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

 Setiap Bidang dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

 Setiap Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

 Setiap seksi dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

 Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

 Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas dikoordinasikan oleh tenaga fungsional yang ditunjuk dan berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 14

Gambar 2.1 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS SUMBER DAYA AIR, ENERGI DAN MINERAL

Seksi Pengendalian Energi dan Sumber Daya Mineral

Seksi Pengembangan Energi

dan Sumber Daya Mineral Seksi Pengusahaan Energi

dan Sumber Daya Mineral KEPALA DINAS

Bidang Penyediaan dan Pembinaan Sumber Daya

Air SEKRETARIAT Subbagian Perencanaan dan Evaluasi Subbagian Keuangan Subbagian Umum dan Kepegawaian

Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Irigasi Seksi Operasional dan Pemeliharaan Irigasi Seksi Pengembangan dan Pembinaan Irigasi

Seksi Penyediaan dan Konservasi Sumber Daya

Air

Seksi Pembinaan dan Pengendalian

Sumber Daya Air Kelompok

Jabatan Fungsional

Unit Pelaksana Teknis

: Garis Komando : Garis Koordinasi

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 15

2.1.3 Tata Laksana

Tata laksana sering disebut dengan administrasi tata usaha, yaitu segenap proses kegiatan pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat, mengelola, menggandakan, mengirim dan menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi. Maka dari itu tata laksana bukan hanya meliputi surat-menyurat saja tetapi semua bahan keterangan atau informasi berwujud warkat.

Kegiatan yang termasuk didalam tata laksana sangat komplek. Dan diantara komponen didalamnya memiliki hubungan saling keterkaitan. Kegiatan dalam tata laksana tersebut antara lain meliputi kegiatan yang menyangkut administrasi sesuai Standart Operasi Pelayanan di Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral yang ditinjau dari aspek internal dan aspek eksternal. Adapun beberapa Standart Operasi pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman yaitu :

Aspek internal :

 Penyusunan Kenaikan Gaji Berkala

1. Staf Subbag Umpeg membuat buku penjagaan berdasarkan SK kenaikan Gaji Berkala yang lalu, SK terakhir dan SK Penyesuaian Gaji 2. Staf Subbag Umpeg membuat draft SK Kenaikan Gaji Berkala

3. Kepala Subbag Umpeg mengoreksi serta membubuhkan paraf pada draft SK Kenaikan gaji

4. Sekretaris menyetujui dan membubuhkan paraf pada draft SK kenaikan gaji berkala

5. Kepala Dinas menandatangani SK kenaikan gaji berkala

6. Staf Subbag Umpeg memintakan nomor dan membubuhkan stempel pada SK Kenaikan Gaji berkala dan mencatat dalam buku register kenaikan gaji berkala

7. Staf Subbag Umpeg memberikan SK kenaikan Gaji Berkala kepada pegawai yang bersangkutan, dilaporkan kepada Kepala BKD dengan tembusan Kepala Sub. Bagian Umum dan kepegawaian sebagai arsip.

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 16

 Pelayanan Cuti Pegawai

1. Pemohon mengajukan permohonan cuti secara tertulis kepada kepala Dinas

2. Kepala Dinas menyetujui berkas permohonan cuti

3. Pemohon mengajukan berkas permohonan kepada sekretaris 4. Sekretaris mendisposisi Kepada Kepala Subbagian Kepegawaian 5. Kepala Sub.bagian Kepegawiaan menyiapkan surat cuti

6. Sekretaris menyetujui dan membubuhkan paraf pada draft surat ijin cuti

7. Kepala Dinas menandatangani surat izin cuti.  Penyusunan Laporan Tahunan

1. Staf sub. bag Perencanaan dan Evaluasi pengumpulan data dan informasi

2. Staf sub bag Perencanaan dan evaluasi menyiapkan bahan konsep pelaporan

3. Staf sub bag Perencanaan dan Evaluasi pengolahan data dan laporan kegiatan

4. Penyusunan draft laporan pelaksanaan tugas.

5. Kasubbag Perencanaan dan Evaluasi mengkoreksi draft laporan. 6. Sekretaris dan Kepala Dinas menyetujui draft laporan.

7. Kepala Dinas menandatangani draft laporan.

Aspek Eksternal :

 Pelayanan Perizinan Penutupan Saluran Irigasi

1. Pemohon mengisi formulir permohonan izin dengan melampirkan syarat syarat sesuai dengan ketentuan

2. Petugas KPP (Kantor Pelayanan Perizinan) memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan menyampaikan berkas permohonan izin 3. Ka. Seksi Pengembangan dan Pembinaan Irigasi memeriksa

kebenaran berkas permohonan dan melakukan peninjauan ke lokasi yang dimohon dan menyiapkan konsep izin/rekomendasi atau surat penolakan permohonan izin dan memberikan pertimbangan teknis 4. Kepala Bidang irigasi menelaah hasil peninjauan lokasi dan

pertimbangan teknis kemudian melakukan penilain untuk mempertimbangkan permohonan izin

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 17

5. Kepala Dinas menandatangani izin atau surat penolakan permohonan izin

6. Petugas KPP menyampaikan surat pemberitahuan kepada pemohon atau surat penolakan permohonan izin.

 Pelaksanaan Konstruksi

1. Persiapan, Undangan, Pemasukan penawaran, Pembukaan Dokumen penawaran, Evaluasi, Klarifikasi teknik dan negoisasi harga, Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung, usulan / penetapan penunjukan langsung, pengumuman pemenang, penandatanganan kontrak dan SPMK.

2. ULP / Panitia Pengadaan menunjuk penyedia barang dan jasa. 3. Penandatanganan SPK oleh PPK

4. Penyedia Jasa memulai pelaksanaan pekerjaan.

5. Penyedia Jasa menyusun dan mempresentasikan program mutu pelaksanaan konstruksi

6. Penyedia jasa dan PPK mengadakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak

7. Penyedia Jasa dan pengawas lapangan melakukan pengukuran awal di lapangan

8. Penyedia jasa melaksanakan sosialisasi pekerjaan kepada masyarakat setempat.

9. Penyedia jasa melakukan mobilisasi material, peralatan dan personil / tenaga kerja

10. Penyedia jasa mengambil uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan 11. Penyedia Jasa dan pengawas lapangan melaksanakan konstruksi di

lapangan.

12. Pengawas lapangan dan penyedia jasa membuat laporan kemajuan pekerjaan

13. Jika pelaksanaan konstruksi telah selesai 100%, Penyedia jasa dan Panitia Penerima Hasil pekerjaan menyerahkan pekerjaan pertama (PHO)

14. Penyedia Jasa memroses penagihan termin 100%.

15. Penyedia jasa dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan menyerahkan pekerjaan terakhir /FHO.

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 18

2.2. Sumber Daya SKPD

2.2.1 Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral menurut golongan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Jumlah pegawai Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral menurut golongan

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sekretariat Dinas SDAEM, 2015

Gambar 2.2 Grafik Jumlah Pegawai Tahun 2015 menurut Golongan

L P L P L P L P 1. Kepala Dinas 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2. Sekretariat 2 0 7 6 4 4 0 0 23 3. Bidang PPSDA 2 0 3 0 5 1 0 0 11 4. Bidang Irigasi 3 0 6 0 38 2 7 0 56 5. Bidang ESDM 1 0 8 4 3 0 0 0 16 9 0 24 10 50 7 7 0 107 Jumlah No. Unit Kerja

Jumlah

IV III II I

Golongan

Gol IV Gol III Gol II Gol I Kepala Dinas SDAEM 1 0 0 0

Sekretariat 2 13 8 0 Bidang PPSDA 2 3 6 0 Bidang Irigasi 3 6 40 7 Bidang ESDM 1 12 3 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Kepala Dinas SDAEM Sekretariat

Bidang PPSDA Bidang Irigasi Bidang ESDM

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 19

Jumlah pegawai Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Jumlah pegawai Dinas SDAEM menurut pendidikan

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sekretariat Dinas SDAEM, 2015

Gambar 2.3 Grafik Jumlah Pegawai Tahun 2015 menurut Tingkat Pendidikan

Jumlah pejabat struktural meliputi 1 orang pejabat eselon IIA, 1 orang pejabat eselon IIIA, 3 orang pejabat eselon IIIB dan 10 orang pejabat eselon IVA.

Jumlah L P L P L P L P L P L P 1. Kepala Dinas 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2. Sekretariat 2 0 1 4 1 0 9 6 1 0 0 0 24 3. Bidang PPSDA 2 0 2 0 0 0 6 1 0 0 0 0 11 4. Bidang Irigasi 3 0 3 0 0 0 34 1 10 1 3 0 55 5. Bidang ESDM 2 1 7 3 0 0 3 0 0 0 0 0 16 10 1 13 7 1 0 52 8 11 1 3 0 107 SD Pendidikan

No. Unit Kerja

Jumlah

S-2 S-1 D-III SLTA SLTP

S2 S1 D-III SLTA SLTP SD

Kepala Dinas SDAEM 1 0 0 0 0 0

Sekretariat 2 5 1 15 1 0

Bidang PPSDA 2 2 0 7 0 0

Bidang Irigasi 3 3 0 35 11 3

Bidang ESDM 3 10 0 3 0 0

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Kepala Dinas SDAEM

Sekretariat

Bidang PPSDA

Bidang Irigasi

Bidang ESDM

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 20

2.2.2 Prasarana dan Sarana

Sarana dan Prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3

Sarana dan Prasarana penunjang kegiatan Dinas SDAEM Tahun 2015

Sumber: Sub Bagian Keuangan, Sekretariat Dinas SDAEM, 2015

31 Desember 2014 Bertambah Berkurang 31 Desember 2015

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

A. Tanah 0,00 0,00 0,00 0,00

B. Peralatan dan Mesin

1 Alat Besar 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Alat Angkutan 1.034.866.000,00 223.450.000,00 0,00 1.258.316.000,00

3 Alat Bengkel & Alat Ukur 143.805.000,00 183.963.000,00 0,00 327.768.000,00

4 Alat Pertanian/Peternakan 0,00 18.316.000,00 0,00 18.316.000,00

5 Alat Kantor & Rumah Tangga 1.266.426.452,62 143.828.023,00 0,00 1.410.254.475,62

6 Alat Studio & Komunikasi 90.160.895,38 0,00 0,00 90.160.895,38

7 Alat Studio & Komunikasi Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

8 Alat Kedokteran 0,00 0,00 0,00 0,00

9 Alat Laboratorium 0,00 0,00 0,00 0,00

10 Alat Keamanan 0,00 0,00 0,00 0,00

C Gedung dan Bangunan

1 Bangunan Gedung 1.155.000.000,00 0,00 0,00 1.155.000.000,00

2 Bangunan Monumen 0,00 0,00 0,00 0,00

D Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00

1 Jalan dan Jembatan 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Bangunan Air/Irigasi 247.551.753.449,35 17.672.447.761,00 0,00 265.224.201.210,35

3 Instalasi 4.210.905.290,00 155.209.710,00 0,00 4.366.115.000,00

4 Jaringan 0,00 0,00 0,00 0,00

255.452.917.087,35 18.397.214.494,00 0,00 273.850.131.581,35 E Aset Tetap Lainnya

1 Buku Perpustakaan 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Hewan Ternak dan Tumbuhan 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Konstruksi dalam Pengerjaan 0,00 0,00 0,00 0,00

F Jumlah Aktiva Tetap

1 Sistem Informasi 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Aktiva Lain-lain 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Built Operating Tranfer (BOT) 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00 0,00

JUMLAH TOTAL 255.452.917.087,35 18.397.214.494,00 0,00 273.850.131.581,35

No. Uraian

Jumlah Aset Tetap

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 21

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

Ada 9 indikator kinerja yang diterapkan dalam RPJMD 2011-2015, ada indikator yang berhenti sebelum berakhirnya RPJMD 2011 – 2015, ada pula yang tambah, dan ada pula yag menerus, berdasarkan kebutuhan saat itu, adapun Pencapaian Kinerja Dinas SDAEM sesuai indikator perubahan diperlihatkan pada Tabel 2.4. Sesuai dengan kebijakan yang telah disusun dan program-program yang telah dijabarkan kembali dalam kegiatan-kegiatan sebagai tindakan nyata yang telah dilaksanakan pada tahun 2011-2015 dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, kinerja pelayanan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral dapat diuraikan kegiatan, yaitu : Urusan Wajib dan Pilihan.

Berdasarkan data pada Tabel 2.4 diketahui bahwa untuk kondisi sarana irigasi baik menunjukkan hasil yang baik. Walaupun ada beberapa tahun yang mengalami penurunan. Keberhasilan ini tidak lepas dari Partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan yang ada dan Kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pemeliharaan irigasi; dukungan dana dari pemerintah pusat melalui DAK (Dana Alokasi Khusus).

Realisasi kondisi irigasi baik pada beberapa tahun mengalami penurunan dikarenakan banjir lahar erupsi gunung merapi sehingga banyak saluran irigasi yang rusak akibat kemasukan material, pendanaan operasi pemeliharaan jaringan irigasi yang masih kurang dan belum seimbangnya antara dana untuk rehabilitasi dengan tingkat kerusakan jaringan irigasi; jumlah juru pengairan yang tidak seimbang dengan daerah irigasi yang harus dilayani; jika terjadi kerusakan jaringan irigasi yang cukup parah akibat banjir, penanganan yang bisa dilakukan hanya sebatas penanganan darurat yaitu menggunakan bagor/ karung yang diisi pasir ataupu bronjong, penanganan permanen akan diusulkan pada kegiatan rehabilitasi ; jika terjadi saluran irigasi yang putus akibat bencana alam penanganannya secara darurat dengan memasang pralon untuk sementara agar air irigasi tetap mengalir sambil menungggu penanganannya secara permanen

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 22

melalui kegiatan rehabilitasi.

Untuk Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air menunjukan hasil yang baik dikarenakan koordinasi antara SKPD yang baik dalam pemberdayaan P3A (petani pemakai air); masyarakat pengguna air yang kompetensi; memberi pembinaan, pemberdayaan (teknis, kelembagaan / organisasi dan keuangan) dan membentuk organisasi pengelola mata air (OPMA) dan organisasi Petani Pengelola Embung (OPPE) secara berkesinambungan.

Luas lahan rusak akibat penambangan di Kabupaten Sleman sampai dengan akhir tahun 2015 seluas 147,1 Ha, mengalami penurunan 42,9 Ha apabila dibandingkan keberadaan lahan rusak akibat penambangan di tahun 2014 seluas 190 Ha. Dikarenakan kegiatan pengambilan material khususnya menggunakan alat berat banyak yang berhenti, sehingga tidak menambah lahan rusak akibat penambangan, sedangkan di beberapa tempat sudah ada reklamasi dan penataan lahan, yang berdampak lahan bekas penambangan menjadi produktif.

Rasio Elektrifikasi di Kabupaten Sleman sudah diatas RE (Rasio Elektrifikasi) tingkat nasional sebesar 75 %, sehingga pemerintah dalam hal Pemkab Sleman dibantu dengan Pemprov dan PLN DIY akan meningkatkan Rasio Elektrifikasi secara bertingkat mulai tahun 2015. Sasaran utama adalah Rumah tangga miskin yang di Sleman sebanyak 8.600 yang tersebar di 17 Kecamatan.

Energi terbarukan menunjukkan hasil yang baik dikarenakan adanya potensi energy biogas di Kabupaten Sleman dapat diperoleh dari limbah ternak yaitu sapi dan adanya partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 23

Tabel 2.4

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman

No Indikator Kinerja sesuai Tugas

dan Fungsi OPD

Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Keterlibatan masyarakat dalam

pengelolaan sumber daya air - 30,50 - 14,00 15,50 21,50 26,00 30,50 15,50 34,75 27,50 46,80 100,00 110,71 224,19 127,91 180,00 327,87

2 Kondisi Sarana Irigasi Baik

a.Kondisi Bendung Baik - 85,90 - 79,40 81,00 82,70 84,30 85,90 87,37 83,30 85,58 82,96 90,19 110,04 102,84 103,48 98,41 104,99

b.Kondisi Saluran Baik - 79,90 - 73,90 75,40 76,90 78,40 79,90 71,03 92,66 93,68 95,76 96,12 96,12 122,89 121,82 122,14 120,30

c.Kondisi JIAT Baik - 84,40 - 68,40 72,40 76,40 80,40 84,40 72,73 92,31 84,62 92,30 92,30 106,33 127,50 110,76 114,80 109,36

d.Persentase luas areal pertanian yang teraliri irigasi

teknis - 79,50 - 73,50 75,00 76,50 78,00 79,50 - - 78,67 73,00 80,14 - - 102,84 93,59 100,81

3

Luas Lahan rusak akibat

penambangan - 150 - 190 180 170 160 150 190 180 170 190 147,10 100,00 100,00 100,00 81,25 101,93

4

a.Energi terbarukan - 344 - 303 313 323 334 344 353 359 396 403 410 116,50 114,70 122,60 120,66 119,19

b.Rasio Elektrifikasi - 99,40 - 97,80 98,30 98,80 99,30 99,40 94,56 96,07 99,25 98,27 99,46 96,69 97,73 100,46 98,96 100,06

Revisi Elektrifikasi - 100 - - - 98,00 99,50 100 - - 99,25 98,27 97,99 - - 101,28 98,76 97,99

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 24

Tabel 2.5

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2011 - 2015

Uraian

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

BELANJA DAERAH

Belanja Tidak Langsung 5.577.347.264 5.226.186.178 4.966.007.661 5.042.230.211 5.458.410.279 86,62 78,57 87,70 89,04 94,04 (2,27) (0,37)

Belanja Pegawai 5.577.347.264 5.226.186.178 4.966.007.661 5.042.230.211 5.458.410.279 86,62 78,57 87,70 89,04 94,04 (2,27) (0,37)

Belanja Langsung 11.657.726.960 13.856.339.816 30.608.183.822 26.400.742.696 40.312.580.712 95,73 97,00 93,33 80,03 95,38 43,87 44,68

Modal 7.206.278.650 9.432.337.200 18.292.804.900 16.171.609.227 19.016.339.504 97,21 98,19 92,51 73,91 95,05 34,34 32,71

Pegawai 2.079.826.500 2.125.221.000 3.191.177.550 3.642.637.300 4.251.004.000 96,39 97,25 96,94 96,04 96,96 20,68 20,80

Barang dan Jasa 2.371.621.810 2.298.781.616 9.124.201.282 6.586.496.169 17.045.237.208 91,00 92,22 93,81 90,03 95,36 101,34 106,21

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 25

Kegiatan di Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral sesuai Target Kinerja 2011 –

2015 adalah sebagai berikut :

1. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Petani Pemakai Air

Kegiatan pada rehabilitasi / Pemeliharaan Petani Pemakai Air berupa Pembinaan dan pelaksanaan lomba GP3A tingkat provinsi; Pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan; Pelaksanaan pelatihan desain konstruksi dan OP Partisipatif; Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi GP3A; Pelaksanaan lomba GP3A. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan irigasi. Dengan hasil wujud nyata menjaga keaktifan GP3A sampai saat ini, sesuai fungsi dan kewenangannya. Beberapa GP3A yang telah dibentuk di Kabupaten Sleman seperti GP3A Gemah Ripah, GP3A Sumber Madu, GP3A Tani Manunggal Karso, GP3A Sari Tirto, GP3A Mororejo, GP3A Rukun Mulyo, GP3A Tirto Manunggal, GP3A Tri Nogo Mulyo, GP3A Lohjinawi, GP3A Catur Tirto Ngudi, GP3A Gupit Medari, GP3A Tri Tirto Manunggal, GP3A Suko Tani, GP3A Marsudi Makmur, GP3A Ngudi Makmur, GP3A Manunggal Mulyo.

b. Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari hasil disahkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 6 tahun 2013 tentang irigasi yang memberikan pemerintah desa untuk mengelola system irigasi yang mempunyai luas kurang dari 10 ha dan tidak lintas desa, sehingga diperlukan pemahaman dan juga keaktifan lembaga yang mengelola daerah irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah desa tersebut. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan irigasi; terbentuknya pengelola irigasi tingkat desa di Kabupaten Sleman.

c. Peningkatan kelembagaan Kebijakan Pengelolaan Irigasi (WISMP)

Kabupaten Sleman adalah salah satu Kabupaten yang mendapatkan dana dari Water Resources and Irrigation Sector Management Programme (WISMP 2) yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya air wilayah sungai dan irigasi serta meningkatkan produktivitas pertanian di lahan beririgasi. Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Air untuk Irigasi (WISMP) adalah peningkatan kinerja lembaga pengelola irigasi partisipatif dan rehabilitasi infrastruktur sistem irigasi prioritas. Pelaksanaan kegiatan peningkatan kinerja lembaga pengelola irigasi partisipatif adalah peningkatan SDM masyarakat petani (P3A/GP3A/IP3A) dan peningkatan pemberdayaan Komisi Irigasi sebagai Wadah Koordinasi dan Komunikasi. Kegiatan ini

D I N A S S D A E M K A B . S L E M A N 26

merupakan kegiatan rutin sesuai amanat Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2006 tentang irigasi dan perda Kabupaten Sleman nomor 6 tahun 2013 tentang irigasi yang memberikan pemerintah kabupaten / kota kewajiban untuk melaksanakan pemberdayaan P3A / GP3A. Hasil dari kegiatan ini dapat terjaganya fungsi jaringan irigasi primer dan sekunder di Daerah Irigasi kesepakatan ( Dinas SDAEM, Bappeda, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) dengan 37 DI di Kabupaten Sleman.

d. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Air

Kegiatan ini adalah kegiatan yang harus rutin dilaksanakan untuk tetap menjaga agar kondisi mata air terpelihara dengan baik, baik fungsi dan lingkungannya, dengan melaksanakan pemberdayaan dan pembinaan kelembagaan berupa pembentukan kelembagaan pengelola mata air, sosialisasi dan pelatihan agar adanya peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan mata air. Hasil wujudnya adanya partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan mata air yang lebih optimal, berupa pembersihan lokasi mata air dan sekitarnya.

e. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam pengelolaan sungai, Danau Sumber Daya Air lainnya.

Kegiatan ini adalah kegiatan yang harus rutin dilaksanakan untuk tetap menjaga agar peran dan kesadaran masyarakat dalam melakukan konservasi air meningkat dengan melaksanakan pembentukan organisasi pengelola

Dalam dokumen Renstra Dinas SDAEM Tahun 2016 2021 (Halaman 18-171)

Dokumen terkait