• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Turbin Propeller

2.8 Analisis Ekonomi PLTMH

Analisis ekonomi PLTMH meliputi analisis besarnya capital cost, running cost, annual cost, dan kriteria penilaian kelayakan proyek PLTMH.

Capital Cost

Capital Cost merupakan biaya investasi awal untuk pembangunan PLTMH. Komponen pembiayaan yang termasuk dalam capital cost adalah sebagai berikut[4][8]

1. Perencanaan

Komponen perencanaan pada pembangunan PLTMH dialokasikan untuk kegiatan survey energi, studi kelayakan, detail desain, supervisi pembangunan, komisioning, dan pembuatan manual-manual training.

2. Manajemen dan Keuangan

Komponen ini meliputi penguatan kelembagaan, pengurusan secara hukum, dan training untuk pihak manajemen.

3. Penstock

Komponen ini meliputi biaya pembangunan bendung, intake, kanal, rumah pembangkit, jalan menuju lokasi, dan lain-lain.

5. Peralatan Elektrikal – Mekanik

Komponen ini berupa biaya turbin, generator, transmisi mekanik, dan lain-lain. 6. Jaringan Transmisi dan Distribusi

Biaya Jaringan Transmisi dan Distribusi meliputi biaya trafo, kabel, pemasangan kabel, tiang listrik, instalasi rumah, dan lain-lain.

7. Kontingensi

Besarnya porsi biaya tiap item di atas sangat bergantung kepada kondisi lokasi yang dipilih. Besarnya pekerjaan sipil sangat dipengaruhi harga satuan barang setempat dan volume material. Harga penstock dipengaruhi panjang penstock dan besar diameternya. Hal ini tentu bergantung kepada desain yang paling cocok untuk lokasi yang dipilih. Contoh kisaran besarnya porsi biaya untuk tiap item di atas dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.

Item Porsi

Perencanaan 3%

Manajemen dan Keuangan 1%

Penstock 27%

Pekerjaan Sipil Lain 25%

Peralatan Mekanikal-Elektrikal 26% Jaringan Transmisi dan Distribusi 9%

Lain-lain 2%

Kontingensi 7%

Total Capital Cost 100%

Tabel 2.4 Uraian Capital Cost[4]

Dalam praktiknya ada komponen biaya yang disebut biaya Pengembangan Proyek (Project Development). Komponen ini diperhitungkan sebagai akibat proses penyiapan dan perencanaan pembangunan PLTMH yang tidak mudah dan memerlukan kegiatan pendukung. Aktivitas yang berkait dengan kegiatan pengembangan ini adalah kegiatan administrasi proyek, manajemen proyek di tingkat owner (pemilik pekerjaan), biaya legal, penyiapan dan pelaksanaan tender, atau ganti rugi atas pembebasan tanah apabila ada[8]. Komponen ini besarnya tidak pasti.

Besarnya capital cost bergantung kepada kapasitas atau daya terpasang PLTMH. Umumnya, makin besar daya terpasang PLTMH, makin rendah capital cost-nya.

Running cost

Running cost adalah biaya yang diperlukan ketika PLTMH sudah beroperasi. Komponen running cost adalah sebagai berikut.

1. Operasional dan Pemeliharaan Tetap

Termasuk dalam item ini gaji karyawan, biaya pemeliharaan rutin, dll. 2. Operasional yang Bervariasi

Termasuk di dalamnya penggantian suku cadang, sewa tenaga ahli untuk menyelesaikan suatu masalah, dll.

3. Kontingensi

Annual cost

Annual cost merupakan nilai biaya total tahunan yang digunakan dalam analisis finansial. Annual cost terdiri atas running cost dan capital cost yang diterjemahkan ke dalam biaya tahunan dengan discount factor (yang disebut annual capital cost).

Annual cost = running cost + annual capital cost………(2.10)

Analisis Finansial

Analisis finansial dibutuhkan untuk menentukan apakah proyek PLTMH menguntungkan atau tidak. Beberapa kriteria yang digunakan dalam analisis finansial adalah Net Present Value (NPV),Net Income, Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit-Cost Ratio (B/C).

Nilai Waktu dari Uang

Dalam analisis finansial, nilai uang dibedakan menjadi nilai sekarang dan nilai di masa depan. Istilah nilai sekarang (present value, PV) dapat diartikan sebagai nilai pada saat ini dari sejumlah nilai uang di masa depan (future value, FV) yang dievaluasi dengan suatu tingkat suku bunga tertentu[2]. Tingkat suku bunga ini disebut discount rate (r). Untuk menghitung nilai sekarang (PV0) dari suatu nilai uang pada periode n di masa mendatang (FVn) dengan suatu tingkat bunga r dapat digunakan persamaan di bawah ini:

  345

6 5… … … . . 2.11.

Faktor 

6 5 disebut sebagai discount factor untuk jumlah nilai tunggal. Adapun untuk menemukan PV dari jumlah nilai tahunan yang tetap selama n tahun di masa depan digunakan discount factor untuk nilai tahunan, yaitu 6 58

6 5 . Misalnya, tiap tahun ada pendapatan sebesar A, maka nilai sekarang dari pendapatan tersebut adalah

  9 :1  ;;1  ;% 1<

Net Present Value (NPV)

Nilai kumulatif dari aliran kas (cashflow) yang terjadi dalam periode tertentu yang telah dikondisikan ke masa sekarang, setelah di-discount dengan r tertentu disebut dengan Net Present Value (NPV). Dengan menjumlahkan nilai sekarang dari aliran kas NPV menunjukkan seberapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh sebuah investasi dalam kurun waktu tertentu. Sebuah proyek akan menguntungkan apabila NPV-nya positif. NPV dirumuskan sebagai berikut.

=  >?*% @*  A*  B*   1  ;*  *C … … … . 2.12 dengan

Ri : pendapatan dalam periode i; Ii : investasi dalam periode i ; Oi : biaya operasi dalam periode i ; Mi : biaya pemeliharaan dalam periode i; Vr : nilai residu; r: discount rate; dan n : jumlah tahun.

Net Income

Net Income (pendapatan bersih) merupakan selisih antara pendapatan kotor yang sudah dikurangi biaya pada kurun waktu tertentu, biasanya setahun. Untuk mendapatkan net income, terlebih dahulu ditentukan nilai annual cost(A). Sebagaimana dipaparkan di atas, annual cost terdiri atas komponen annual capital cost dan running cost. Kemudian, pendapatan kotor tahunan (Rtahunan) dikurangi nilai annual cost tersebut[4]. Net Income(NI) dirumuskan sebagai berikut.

Internal Rate of Return

Internal Rate of Return (IRR) adalah discount rate yang menghasilkan NPV = 0. Contohnya, suatu proyek menghasilkan NPV Rp80.000.000,00 pada discount rate 12%. Bila discount rate ini dinaikkan, NPV akan turun. NPV akan terus turun sampai mencapai nol, dan discount rate pada saat itu disebut dengan IRR. IRR adalah salah satu cara tercepat dalam menentukan layak tidaknya proyek untuk dijalankan. Suatu proyek dikatakan layak jalan apabila discount ratenya lebih kecil atau sama dengan IRR. IRR dihitung dengan cara melakukan metode coba-coba (trial and error), yaitu mencoba beberapa nilai discount rate hingga didapatkan NPV=0[2].

Benefit-Cost Ratio(B/C)

Metode ini membandingkan PV semua keuntungan dengan PV semua biaya daninvestasi lewat sebuah angka perbandingan (rasio). Hal ini membuat aliran pendapatan dan pengeluaran dibandingkan. Secara matematis, rasio B/C dirumuskan dengan persamaan B C⁄  RI 1  rI K IC ∑ II OI MI 1  rI K IC … … … . . 2.14

Suatu proyek PLTMH dinilai layak bila memenuhi kriteria berikut[4]: a. NPV > 0

b. Net Income>0 c. IRR > discount rate d. B/C >1

Dokumen terkait